PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN...

91
PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMK AL-HIDAYAH I CILANDAK JAKARTA SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Oleh Abdul Jalaludin Sayuti NIM. 106018200678 PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H

Transcript of PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN...

Page 1: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMK AL-HIDAYAH I CILANDAK JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd)

Oleh

Abdul Jalaludin Sayuti NIM. 106018200678

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 2: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

LEMBAR PENGESAHAAN PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI

SMK AL-HIDAYAH I CILANDAK JAKARTA SELATAN

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruaan Untuk Memenuhi

Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd.)

Oleh

Abdul Jalaludin Sayuti

NIM. 106018200678

Dibawah Bimbingan Pembimbing,

Dra. Zikri Neni Iska M. Psi.

NIP. 19690206 1995032001

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN

JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010 M/1431 H

Page 3: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK

Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus

dalam ujian Munaqasyah pada tanggal 10 Desember 2010 di hadapan dewan penguji.

Karena itu, penulis berhak memperoleh Gelar Sarjana S1 (S.Pd) pada Jurusan

Kependidikan Islam – Manajemen Pendidikan.

Jakarta, 10 Desember 2010

Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan Kependidikan Islam) Tanggal Tanda Tangan

Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil. ………..………. ……………… NIP. 195605301985031002

Ketua Prodi Manajemen Pendidikan

Drs. H. Mu’arif SAM, M. Pd. ………..………. ……………… NIP. 19650171994031005

Penguji I

Drs. H. Mu’arif SAM, M. Pd. ………..………. ……………… NIP. 19650171994031005

Penguji II

Dr. Sururin, M.A. ………..………. ……………… NIP. 197103191998032001

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. NIP. 19571005.198703.1.003

Page 4: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdul Jalaludin Sayuti

NIM : 106018200678

Jurusan : Kependidikan Islam

Program Studi : Manajemen Pendidikan

Fakultas : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Dengan ini menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk

memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S. Pd) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan asli karya saya atau

merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 November 2010 Penulis,

Abdul Jalaludin Sayuti NIM. 106018200678

Page 5: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

ABSTRAKSI Abdul Jalaludin Sayuti, Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling di SMK Al Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan, Jurusan Kependidikan Islam, Program Studi Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2010.

Bimbingan dan konseling di sekolah merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik perorangan ataupun kelompok agar mandiri dan berkembang secara optimal, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung. Pada pelaksanaan kegiatan tersebut mengacu kepada program yang telah direncanakan oleh guru pembimbing dengan memperhatikan kebutuhan siswa, jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing, adanya sarana kegiatan yang memadai dan sebagainya. Fenomena dilapangan saat ini adalah kurangnya guru pembimbing dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan BK. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah bahwa kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan belum terlaksana dengan baik.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak. Metodologi yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif, dengan subjek penelitian Koordinator BK, Kepala Sekolah dan Siswa/i SMK Al-Hidayah I Cilandak. Teknik pengumpulan data penelitian dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi dan angket. Proses analisis data dimulai dengan menelaah hasil wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Selanjutnya data tersebut direduksi, kemudian disajikan dalam bentuk uraian naratif dan verifikasi data. Sementara data angket, dianalisi dengan rumus Distribusi Frekuensi (distribusi presentase) .

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak terlaksana dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil data angket siswa dengan persentase 71,99% dan dalam kategori baik, hasil tersebut menujukkan bahwa guru pembimbing senantiasa memberikan kegiatan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan. Selai itu, peran serta kepala sekolah dalam mengintegrasikan kegiatan BK, memfasilitasi, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan megupayakan pengembangan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak. Kata Kunci: Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Page 6: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT Tuhan semesta alam. Penulis senantiasa

bersyukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT, terutama nikmat Iman

dan Islam. Penulis meyakini bahwa semua adalah kuasa Allah SWT dan atas

kehendak-Nya, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurah ruahkan kepada Nabi Muhammad SAW,

kepada keluarga, para sahabat, dan semua ummatnya, Amin ya Rabbal ‘Alamin.

Selesainya Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan

Konseling di SMK Al Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan”, sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd), Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tentunya penulis

menyadari adanya berbagai pihak yang ikut memberikan dukungan dan motivasi,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan tersima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Rusydi Zakariya, M.Ed. M.Phill, Ketua Jurusan Kependidikan Islam

3. Drs. H. Mu’arif SAM, M.Pd, Katua Program Studi Manajemen

Pendidikan dan juga sebagai Penasehat Akademik, atas ilmu yang diberikan,

nasehat, arahan, motivasi, bimbingan selama menjalani proses perkuliahan di

Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan Kependidikan Islam UIN

Syarif Hidyatullah Jakarta.

4. Dra. Zikri Neni Iska, M. Psi., Dosen Pembimbing dalam penyusunan

skripsi ini, dengan penuh keikhlasan dan kesabaran meluangkan waktu

kepada penulis untuk memberikan, bimbingan, nasehat, arahan,

motivasi, pengetahuan dan dukungan kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

i

Page 7: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen Pendidikan Jurusan

Kependidikan Islam atas pelayanan, bimbingan, pengatahuan, pengalaman,

motivasi yang diberikan kepada penulis selama proses perkuliahan.

6. Pimpinan dan segenap karyawan yang bertugas di Perpustakaan Utama dan

Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiayah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta atas fasilitas dan layanan yang diberikan selama penulis

menyelesaikan skripsi.

7. Kepala SMK Al Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan, Bapak Drs. Noorvara

Santosa, atas izin penelitian, dukungan dan informasi-informasi mengenai

fokus penelitian yang diberikan kepada penulis.

8. Koordinator BK SMK Al Hidayah I Cilandak Dra. Suwartiani, Guru

Pembimbing, dan semua Siswa/i SMK Al Hidayah I Cilandak atas

kesediaannya memberikan data dan informasi sekolah dan fokus penelitian.

Juga Wakasek, guru-guru, staff TU dan karyawan yang bertugas di SMK Al

Hidayah I Cilandak, atas kemudahan dan kerjasamanya.

9. Orang Tua tercinta H. Apang Sumarna dan Ibu Siti Nursyamsiah, dengan

penuh kasih sayang, keikhlasan dan kesabaran dalam membimbing dan

mendidik penulis. A’ Enuh, Teh Elis dan Dd Ghania Cantik (keponakan), serta

Eful (adik), atas do’a, perhatian, motivasi, arahan, nasehat, dukungan yang

diberikan kepada penulis khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Keluarga Besar Alm. Abah (Ema, mg Diding, mg Ade, mg Iim, mg Mamat,

mg Husen, bi I’ah, bi Ala, bi Wisah, bi Iis), atas do’a restu, dukungan,

motivasi, arahan, nasihat yang diberikan kepada penulis khususnya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Keponakan (Empik, Izal, Erna, Ai, Iing, Fathur,

Indad).

11. Kawan-kawan KI-MP A 2006, Adhi, Agus, Alwani, Alam, Aep, Aldian,

Andika, Diki, Budi, Encep, Fahad, Fahri, Jawa, Midis, Muis, Rifa’i, Angga,

Uyung, Didi, Pepet, Dinonk, Afah, Eka (set&agst), Astri, Indah, Ina, Candra,

Hamna, Aulia, Dewi, Anik, Yuyu, Shifroh dan semuanya atas bantuan,

motivasi, nasehat, curhatan dan juga KI-MP B. Wa Ucuv, Fachri Mone, Amin,

Arif, Kewo Ato, kg Yazid, Opik Brow dan semuanya atas bantuan, dukungan,

ii

Page 8: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

iii

motivasi, arahan dan ilmu yang diberikan kepada penulis khusunya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Semoga persahabatan kita tetap abadi, selamanya.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berdo’a semoga pihak-pihak

yang telah memberikan support kepada penulis, menjadi amal ibadah dengan

pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Tentunya skripsi ini masih belum

sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Besar harapan

penulis akan karya yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

semua pembaca, Amin.

Jakarta, 29 November 2010

Penulis

Page 9: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

DAFTAR ISI

Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………………...

DAFTAR ISI …………………………………………………………………..

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………………………..

B. Identifikasi Masalah ……………………………………………………

C. Pembatasan Masalah …………………………………………………...

D. Perumusan Masalah …………………………………………………….

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………………...

i

iv

vi

1

6

6

6

7

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Teori Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling ……………………………....

2. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling ………………………….

3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling ……………………...

4. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling ………………………….

5. Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling …………………………..

B. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

1. Kegiatan Bimbingan dan Konseling ………………………………...

2. Program Bimbingan dan Konseling …………………………………

3. Personil Bimbingan dan Konseling …………………………………

4. Sarana Bimbingan dan Konseling …………………………………..

8

14

18

19

21

22

23

24

26

iv

Page 10: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian ………………………………………………………

B. Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………….

C. Tujuan Penelitian ………………………………………………………

D. Populasi dan Sampel …………………………………………………...

E. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………..

F. Analisis dan Interpretasi Data ………………………………………….

G. Instrumen Penelitian ……………………………………………………

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bimbingan dan Konseling SMK Al Hidayah I ………………………...

2. Struktur Bimbingan dan Konseling SMK Al-Hidayah I ………….........

3. Keadaan Guru BK SMK Al-Hidayah I ………………………………...

4. Sarana Bimbingan Konseling SMK Al-Hidayah I ……………………..

B. Deskripsi Kegiatan Bimbingan dan Konseling

1. Kegiatan Layanan SMK Al-Hidayah I ……………………………...

2. Kegiatan Pendukung SMK Al-Hidayah I …………………………..

C. Analisis dan Interpretasi Data

1. Analisis Data Angket …………………………………………………...

2. Interpretasi Data Angket ……………………………………………….

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………………………..

B. Saran ……………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

28

28

29

29

30

31

32

35

36

77

39

40

42

43

55

58

59

v

Page 11: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

DAFTAR TABEL

Halaman

Kisi-kisi Instrumen Angket Siswa ……………………………………………….......

Pedoman Wawancara Koordinator BK ………………………………........................

Pedoman Wawancara Kepala Sekolah ……………………………….........................

Daftar Personil BK SMK Al-Hidayah I Cilandak ...………………………………….

Fasilitas Dalam Kantor BK SMK Al-Hidayah I ……………………..………………

Layanan Orientasi Siswa Baru ……………………..………………………………...

Pemahaman Tentang Lingkungan Sekolah ……………………..……………………

Layanan Informasi Belajar ……………………..……………………..……………...

Pemahaman Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas ……………………..…………..

Layanan Informasi Pekerjaan/Karir ……………………..…………………………...

Layanan Informasi Pendidikan Tinggi ……………………..………………………..

Layanan penempatan dan penyaluran ……………………..…………………………

Pemahaman dan Pengembangan Kemampuan Siswa ……………………..…………

Pengembangan Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran ……………………..…………

Solusi dalam Kegiatan Pembelajaran ……………………..………………………….

Motivasi dalam Kegiatan Belajar ……………………..……………………………...

Mengembangkan Kemampuan Dalam Kegiatan Belajar ……………………..……...

Pemahaman Tentang Tata Tertib sekolah ……………………..……………………..

Layanan Konseling Perorangan ……………………..……………………..…….......

Layanan Bimbingan Kelompok ……………………..……………………………….

Pemahaman Tentang Sosialisasi di Sekolah …………………....................................

Layanan Konseling Kelompok ……………………………………………………….

Aplikasi Instrumentasi Data Siswa ……………………..……………………..……..

Himpunan Data Siswa ………………………………………………………………..

Konferensi Kasus …………………………………………………………………….

Kunjungan Rumah ……………………..……………………..……………………...

Alih Tangan Kasus ……………………..…………………………………………….

Nilai Rata-rata Skor Per Dimensi dan Akhir Penelitian ……………………..……….

32

33

34

37

39

43

44

44

45

45

46

46

47

48

48

49

49

50

50

51

51

52

52

53

53

54

54

56

vi

Page 12: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha pembinaan kepribadian dalam rangka

mengembangkan potensi manusia. Oleh karena itu, pendidikan menjadi

bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan pendidikan, manusia

diharapkan dapat mengembangkan dan mengoptimalkan potensi yang ada

pada dirinya, baik potensi jasmani maupun rohani sebagai bekal untuk

menjalankan kehidupan. Hal tersebut sesuai dengan Fungsi dan Tujuan

Pendidikan Nasional sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Berdasarkan fungsi dan tujuan tersebut, pendidikan formal pada

prosesnya tidak hanya mengutamakan perkembangan aspek kognitif atau

pengetahuan peserta didik, tetapi juga aspek perkembangan pribadi, sosial,

dan kematangan intelektual. Oleh karena itu, setiap satuan pendidikan harus

memberikan kegiatan yang dapat memfasilitasi pengmbangan diri siswa

1 Undang-undang RI. No. 20 Tahun 2003 tentang Sis tem Pendidikan

Nasional (SISDIKNAS), bab I I Pasal 3 , hal . 3

1

Page 13: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

2

secara optimal dalam rangka mewujudkan manusia yang unggul sesuai

dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan dalam prosesnya tidak hanya cukup dengan memberikan

kegiatan pembelajaran/kurikulum, tetapi perlu didukung dengan kegiatan

yang dapat memaksimalkan kemampuan lainnya yang dimiliki peserta didik.

Hal tersebut senada dengan penjelasan bahwa “Pendidikan yang bermutu

merupakan pendidikan yang seimbang, tidak hanya mampu menghantarkan

peserta didik pada pencapaian standar kemampuan akademis, tetapi juga

mampu membuat perkembangan diri yang sehat dan produktif”.2

Sekolah sebagai pelaksana fungsi dan tujuan pendidikan dalam prosesnya

tidak hanya fokus pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran/kurikulum, tetapi

juga memberikan kegiatan yang dapat mengarahkan kepada pengembangan

potensi, pembentukan watak dan kepribadian peserta didik secara optimal,

serta pemecahan masalah peserta didik di sekolah. Kegiatan tersebut

difasilitasi dengan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

Bimbingan dan Konseling merupakan layanan bantuan untuk peserta

didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan

berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi,

kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui

berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma

yang berlaku. Kegiatan tersebut diberikan oleh guru pembimbing yang dapat

dimanfaatkan oleh seluruh siswa meliputi; layanan orientasi, informasi,

penempatan, penyaluran, pembelajaran dan kegiatan pendukung bimbingan

dan konseling seperti alat-alat pengumpulan data diri siswa dan sebagainya.

Bimbingan dan konseling menjadi bagian penting di sekolah, memiliki

kedudukan strategis dalam mendukung kegiatan lain di sekolah. Oleh karena

itu, setiap sekolah harus melaksanakan kegiatan tersebut secara mandiri,

menjadikannya suatu program yang sistematis mulai dari perencanaan,

2 Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), cet. II, h. 2 .

Page 14: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

3

pengorganisaian, pelaksanaan, dan penilaian serta diintegrasikan dengan

kegiatan lainnya di sekolah.

Pentingnya kegiatan bimbingan dan konseling untuk dilaksanakan di

sekolah sebagai sarana untuk memfasilitasi siswa, karena tidak semua siswa

dapat memahami dengan baik kelemahan dan kelebihan, bakat dan minatnya,

serta ciri-ciri kepribadiannya, tidak semua siswa dapat mengenal dan

memanfaatkan lingkungannya secara maksimal, tidak semua siswa dapat

menerima keadaan dirinya seperti apa adanya, baik penerimaan terhadap

kelebihan ataupun kelemahannya seperi keadaan jasmani, keuangan dan

keadaan keluarga, serta tidak semua siswa dapat mengatasi permasalahannya

sendiri. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya guru pembimbing harus

memberikan kegiatan berupa layanan-layanan yang dapat membantu siswa

dalam hal tersebut. Dengan demikian, siswa harus dapat memanfaatkan

kegiatan tersebut untuk mengembangkan dan memaksimalkan potensi yang

dimiliki serta dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang dihadapi

siswa baik internal sekolah maupun eksternal sekolah.

Adapun arah kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah adalah

sebagai berikut:

1. Terpenuhinya tugas-tugas perkembangan peserta didik dalam setiap tahap perkembangan mereka.

2. Dalam upaya mewujudkan tugas-tugas perkembangan itu, kegiatan bimbingan dan konseling mendorong peserta didik mengenal diri dan lingkungan, mengembangkan diri dan sikap positif, mengembangkan arah karir dan masa depan.

3. Kegiatan bimbingan dan konseling meliputi bimbingan pribadi, sosial belajar dan karir.3

Sekolah dengan fenomena yang ada cenderung mengutamakan kegiatan

akademis seperti belajar dikelas menyampaikan materi pelajaran sesuai

dengan target yang telah direncanakan, memberikan tugas, dan sebagainya;

kegiatan administratif seperti kesibukan memenuhi kebutuhan sekolah dan

sebagainya. Kegiatan tersebut bukan berarti harus diabaikan atau tidak

3 Prayitno dkk., Pedoman Khusus Bimbingan dan Konsel ing , Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, (Jakarta: Depdiknas, 2004), h. 12-13

Page 15: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

4

penting, tetapi harus diimbangi dengan memberikan pelayanan yang

maksimal kepada siswa, perhatian kepada siswa secara total dan tentunya

tanpa mengabaikan personil lainnya seperti guru dan karyawan. Dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah, boleh jadi siswa memiliki

permasalahan yang harus dicarikan solusinya seperti kurang motivasi dalam

belajar, kurangnya prilaku disiplin siswa dalam mentaati peraturan sekolah

serta siswa yang memiliki kemampuan/bakat yang dapat dikembangkan

secara optimal. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah diharapkan dapat lebih membimbing siswa kearah

pengembangan diri siswa dan membantu menyelesaikan masalah-masalah

siswa di sekolah.

Bimbingan dan konseling sebagai kegiatan bantuan yang diberikan oleh

seorang ahli dalam bidang tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya harus

dilaksanakan oleh personil yang memiliki kompetensi sesuai bidang

bimbingan dan konseling atau memiliki kualifikasi sebagai guru pembimbing

melalui sertifikasi. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan bahwa bimbingan

dan konseling adalah profesi, yang mensyaratkan (guru pembimbingnya)

menguasai perangkat kompetensi, sikap dan sistem nilai, ciri-ciri kepribadian

tertentu yang harus diinternalisasi sebagai keutuhan dan secara konsisten

ternyatakan dalam cara berpikir dan bertindak yang akan menjadi instrumen

untuk mempengaruhi perkembangan peserta didik.4

Selain itu, yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

dan konseling adalah guru pembimbing harus disesuaikan dengan jumlah

siswa, adanya kerja sama antara personil bimbingan dan konseling dengan

guru-guru lainnya di sekolah agar dapat saling bantu membantu, tolong

menolong, bertukar pikiran, usul saran, pandangan, pengalaman dan bekerja

bersama-sama. Hal demikian, agar tercipta suasana profesional dalam proses

kegiatan dan kegiatan bimbingan dan konseling dapat terlaksana dengan baik,

efektif dan optimal.

4 Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling: Pengantar Pengembangan Diri dan Pemecahan

Masalah Peserta Didik/klien, (Jakarta: Kizi Brother’s, 2008), cet. I, hal. 4-5.

Page 16: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

5

Kenyataan umum sekarang ini masih banyak sekolah yang melaksanakan

kegiatan bimbingan dan konseling belum terorganisir dengan baik seperti

kegiatan sekolah lainnya. Ketidakjelasan muncul pada pelaksanaan

bimbingan dan konseling di sekolah seperti; tidak seimbangnya jumlah guru

pembimbing dengan jumlah siswa, tidak adanya program kegiatan yang

terencana sehingga pelaksanaan kegiatan tersebut hanya bersifat insidentil,

guru pembimbing bukan berlatarbelakang bidang bimbingan konseling,

minimnya antusiasme siswa dalam memanfaatkan kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah, terbatasnya sarana dan prasarana yang dapat

mendukung kegiatan tersebut juga menjadi masalah saat ini yang masih

banyak ditemui di sekolah-sekolah, sehingga kegiatan tersebut tidak berjalan

dengan efektif.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara untuk studi pendahuluan,

dimana kegiatan bmbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

secara umum cukup baik, akan tetapi pada pelaksanaannya masih terdapat

hal-hal yang belum sesuai dengan ketentuan khusus bimbingan dan konseling

seperti; tidak seimbangnya ratio guru pembimbing dengan jumlah siswa asuh,

guru pembimbing yang ada berjumlah tiga orang, sedangkan jumlah siswa

1274 orang dan tidak adanya ruang khusus untuk pemberian layanan

bimbingan dan konseling. 5 Tentunya hal tersebut mempengaruhi baik

tidaknya pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah

I Cilandak Jakarta Selatan.

Dari latar belakang masalah tersebut, penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan judul “Pelaksanaan Kegiatan

Bimbingan dan Konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

Jakarta Selatan”.

5 Data Jumlah Siswa SMK Al-Hidayah I Cilandak Tahun Pelajaran 2010/2011 (terlampir)

dan Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah (Drs. Noorvara Santosa) dan Koordinator BK (Dra. Suwartiani) ketika melakukan obsevasi studi pendahuluan.

Page 17: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang, ada beberapa permaslahan yang

dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kurangnya guru pembimbing dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan

dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

2. Kurangnya sarana dan prasarana untuk kegiatan layanan bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

3. Tidak adanya program yang terencana untuk kegiatan bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

4. Kurangnya minat siswa dalam memanfaatkan kegiatan bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

5. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di di SMK Al-Hidayah I

Cilandak hanya bersifat insidentil.

6. Kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

belum terlaksana dengan baik.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan indentifikasi masalah, maka penulis membatasi lingkup

masalah dalam penelitian ini, yakni “Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

konseling meliputi; kegiatan layanan dan kegiatan pendukung di SMK Al-

Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan”.

D. Perumusan Masalah

Page 18: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

7

Berdasarkan pembatasan masalah diatas dan untuk lebih memperjelas

permasalahan yang akan diteliti, penulis dapat merumuskan masalah sebagai

berikut : “Bagaimana Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK

Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan”.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Bagi Sekolah dapat dijadikan bahan masukan dalam pelaksanaan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling selanjutnya

2. Bagi Guru pembimbing/konselor dapat dijadikan bahan masukan dan

balikan (feed back) untuk meningkatkan kinerja guru pembimbing agar

lebih berkualitas serta meningkatkan etos kerja yang tinggi dalam bidang

bimbingan dan konseling.

3. Bagi Peneliti, menjadi pengalaman yang berharga dan berilmu khususnya

tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, serta menjadi

salah satu syarat peneliti untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

4. Dapat dijadikan sebagai bahan rujukan bagi peneliti selanjutnya pada

kajian yang sama tetapi pada ruang lingkup yang lebih luas dan

mendalam pada bidang bimbingan dan konseling di sekolah.

Page 19: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

a. Pengertian Bimbingan Secara etimologis kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata

“guidance” berasal dari kata kerja “to guide” yang mempunyai arti

menunjukan, membimbing, menuntun atau membantu. Sesuai dengan

istilahnya, maka secara umum bimbingan dapat diartikan sebagai suatu

bantuan atau tuntutan. Namun demikian, tidak semua bentuk bantuan atau

tuntutan adalah bimbingan.1 Untuk memahami lebih jelas tentang

“bimbingan” berikut akan dijelaskankan beberapa pengertian bimbingan

yang dikutip dari berbagai sumber:

1 Hal len, A. , Bimbingan dan Konsel ing, ( Jakar ta : Quantum Teaching,

2005), cet . I I I , h . 2-3

Page 20: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

9

Pengertian bimbingan dalam peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990

tentang Pendidikan Menengah sebagaimana dikutip oleh Anas Salahudin

menjelaskan bahwa “bimbingan merupakan bantuan yang diberikan

kepada peserta didik dalam rangka menemukan pribadi, mengenal

lingkungan dan merencanakan masa depan”.2 Pengertian tersebut

mengarah kepada pelaksanaan kegiatan bimbingan di sekolah, dimana

bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada peserta didik

agar dapat memahami diri, lingkungan dan memiliki visi kedepannya.

Selanjutnya Frank W. Miller (1961) dalam Andi Mappiare

menjelaskan bahwa bimbingan merupakan proses bantuan terhadap

individu untuk mencapai pemahaman diri dan pengarahan diri terutama

untuk membuat penyesuaian diri secara maksimum kepada sekolah,

keluarga/rumah tangga dan masyarakat umum.3

Pengertian yang sama juga dijelaskan oleh Shertzer dan Stone (1971)

dalam Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan menjelaskan bahwa

bimbingan sebagai “... process of helping an individual to understand

himself and his world (proses pemberian bantuan kepada individu agar

mampu memahami diri dan lingkungannya)”.4

Lebih lanjut Year’s Book of Education (1955) dalam Hallen menyatakan bahwa Guidance is a process of helping individual through their own effort to discover and develop their potentiali ties both for personal happiness and social usefulness. Bimbingan adalah suatu proses membantu individu melalui usahanya sendiri untuk menemukan dan mengembangkan kemempuannya agar memperoleh kebahagian pribadi dan kemanfaatan sosial.5

Sementara Lester D. Crow & Alice Crow (1960) dalam Andi

Mappiare memberikan pengertian sebagai berikut:

8

2 Anas Salahudin, Bimbingan & Konsel ing , (Bandung: CV. Pustaka Set ia ,

2010) , cet-I , h. 15. 3 Andi Mappiare, Pengantar Bimbingan dan Konseling Sekolah, (Surabaya: Usana Offset

Printing), h. 126. 4 Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006), cet. II, h. 6. 5 Hallen, A., Bimbingan dan Konseling, h. 3

Page 21: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

10

Bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang yang memiliki pribadi terpercaya dan pendidikan yang memadai, baik pria maupun wanita, kepada seseorang individu berbagai tingkat usia agar mereka dapat mengendalikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah titik-pandangnya sendiri, membuat keputusan-keputusan sendiri dan memikul bebennya sendiri.6

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bimbingan

merupakan bantuan yang diberikan kepada setiap individu baik anak-anak,

remaja, dewasa atau orang tua sekalipun (bimbingan untuk semua),

bimbingan bukan hanya dilakukan di lingkungan sekolah tetapi juga di

lingkungan masyarakat umum. Sementara yang memberi bantuan

(pembimbing) harus memiliki pribadi yang dapat dipercaya dan

kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan individu yang dibimbing.

I. Djumhur dan Moh. Surya menjelaskan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang terus menerus dan sistematis dari pembimbing kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapinya agar tercapai kemampuan untuk dapat memahami dirinya (self understanding), kemampuan untuk menerima dirinya (self acceptance), kemampuan untuk mengarahkan dirinya (self direction), kemampuan untuk merealisasikan dirinya (self realization) sesuai dengan potensi atau kemampuannya dalam mencapai penyesuaian diri dengan lingkungan, baik keluarga, sekolah maupun masyarakat. Dan bantuan itu diberikan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dan pengalaman khusus dalam bidang tersebut.7

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat disimpulan bahwa

bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada semua individu

sebagai upaya untuk memberikan pemahaman tentang diri; potensi yang

dimiliki individu agar dikembangkan secara optimal dan memberikan

pemahaman tentang lingkungan hidup individu. Selain itu, bimbingan juga

merupakan proses pemberian bantuan kepada individu dalam rangka

membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan mencarikan

solusinya.

b. Pengertian Konseling

6 Andi Mappiare, Pengantar Bimbingan dan Konseling…, h. 127. 7 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah (Guidance &

Counseling), (Bandung: CV. Ilmu, tt), h. 28.

Page 22: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

11

Istilah konseling diadopsi dari bahasa Inggris “counseling” yang

artinya dikaitkan dengan kata “counsel”, dalam kamus kata tersebut

memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give

counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti tersebut,

berarti konseling secara etimologis adalah pemberian nasihat, anjuran,

pembicaraan dengan bertukar pikiran.8

Istilah konseling sering dirangkaikan dengan istilah bimbingan. Hal

ini disebabkan karena konseling merupakan bagian dari bimbingan, baik

sebagai layanan maupun sebagai teknik9 dan menjadi kegiatan yang saling

terintegrasi dengan bimbingan. Meskipun demikian, ada perbedaan antara

keduanya dimana konseling lebih identik dengan psychoterapi, yaitu usaha

untuk menolong dan menggarap individu yang mengalami kesukaran dan

gangguan psikis yang serius.10 Untuk memahami lebih jelas tentang

konseling, berikut akan dijelaskankan beberapa pengertian konseling yang

dikutip dari berbagai sumber:

Prayitno dan Erman Amti (2004) dalam Anas Salahudin menjelaskan bahwa konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami masalah (klien) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi klien. Sejalan dengan itu, Winkel (2005) mendefinisikan konseling sebagai serangkaian kegiatan paling pokok dari bimbingan dalam usaha membantu konseli/klien secara tatap muka dengan tujuan agar klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai persoalan atau masalah khusus.11

Dari kedua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa konseling

sebagai proses pemberian bantuan. Bantuan tersebut diberikan oleh

konselor yang memiliki kemempuan dalam memberikan konseling kepada

8 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi), (Jakarta:

PT. Rajagrafindo Persada, 2007), h. 21-22. 9 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di

Sekolah, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), h. 37. 10 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di…, h. 29. 11 Anas Salahudin, Bimbingan & Konsel ing , h . 15

Page 23: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

12

individu khususnya yang mengalami permasalahan. Hal ini dilakukan

secara langsung face to face antara konselor dan konseli. Tujuan

konseling tersebut adalah membantu individu dalam mencarikan solusi

atas permasalahan yang dihadapi dan konselor memberikan arahan kepada

konseli agar dapat menyelesaikan masalahnya secara mandiri.

Sejalan dengan pengertian sebelumnya Robinson dalam Syamsu Yusuf dan A. Juntika Nurihsan juga menjelaskan bahwa konseling adalah semua bentuk hubungan antara dua orang (pembimbing dan klien/yang di bimbing), dimana klien dibantu untuk lebih mampu menyesuaikan diri secara efektif terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya. Suasana hubungan konseling ini meliputi penggunaan wawancara untuk memperoleh dan memberikan informasi, melatih atau mengajar, meningkatkan kematangan, memberikan bantuan melalui pengambilan keputusan dan usaha-usaha penyembuhan (terapi).12

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan

percakapan antara dua orang (konselor dengan konseli) secara khusus,

dimana konseli diberikan bantuan berupa pemahaman tentang diri dan

lingkungannya serta memberikan solusi terkait dengan masalah-masalah

yang dihadapi oleh konseli. Dengan diberikannya konseling tersebut,

diharapkan konseli memperoleh pelajaran sebagai bekal untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi secara mandiri.

Dewa Ketut Sukardi menjelaskan konseling sebagai suatu upaya bantuan yang dilakukan dengan empat mata atau tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, human (manusiawi), yang dilakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan atas norma-norma yang berlaku, agar klien memperoleh konsep diri dan kepercayaan diri sendiri dalam memperbaiki tingkah lakunya pada saat ini dan mungkin pada masa yang akan datang.13

Lebih lanjut Mohamad Surya memberikan pengertian bahwa

konseling adalah proses belajar yang bertujuan agar konseli (siswa) dapat

12 Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, h. 7. 13 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan…, h. 38.

Page 24: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

13

mengenal diri sendiri, menerima diri sendiri serta realistis dalam proses

penyesuaian dengan lingkungannya.14 Pengertian ini menjelaskan bahwa

konseling sebagai kegiatan yang diberikan oleh konselor secara pribadi

untuk memberikan pemahaman tentang dirinya sendiri dan lingkungan

tempat individu/siswa tersebut tinggal. Kegiatan tersebut akan menjadi

pembelajaran bagi siswa akan arti dari kehidupan yang sedang dan akan

dijalaninya.

Mortensen (1964) dalam Mohamad Surya mendefinisikan konseling sebagai proses hubungan antar pribadi dimana satu orang dibantu oleh satu orang lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menentukan masalahnya. Sedangkan Jones (1970) menyebutkan bahwa konseling sebagai suatu hubungan professional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien.15

Roger (1942) dalam Hallen menjelaskan bahwa counseling is a series

of direct contacts with the individual which aims to offer him assistence in

changing his attitude and behavior. (Konseling adalah serangkaian

hubungan langsung dengan individu yang bertujuan untuk membantu dia

dalam merubah sikap dan tingkah lakunya).16

James F. Adams dalam I. Djumhur dan Moh. Surya menjelaskan

bahwa konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang

individu dimana konselor membantu konseli/klien supaya klien dapat lebih

baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah

hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan waktu yang akan datang.17

American School Counselor Association (ASCA) menjelaskan bahwa konseling adalah hubungan tatap muka yang bersifat rahasia, penuh dengan sikap penerimaan dan pemberian kesempatan dari konselor kepada klien, konselor mempergunakan pengetahuan dan keterampilannya untuk membantu kliennya mengetasi masalah-masalahnya18.

14 Achmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2005), cet-I, h. 10. 15 Mohamad Surya, Psikologi Konsel ing , (Bandung: CV. Pustaka Bani

Quraisy, 2003), h . 1 . 16 Hallen, A. Bimbingan dan Konseling, h. 9. 17 I. Djumhur dan Moh. Surya, Bimbingan dan Penyuluhan…, h. 29. 18 Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, h. 8.

Page 25: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

14

Lebih lanjut, American Personnel and Guidance Association (APGA)

sebagaimana dikutip oleh Tohirin mendefinisikan konseling sebagai suatu

hubungan antara seorang yang terlatih secara professional dan individu

yang memerlukan bantuan yang berkaitan dengan kecamasan biasa atau

konflik atau pengambilan keputusan.19

Berdasarkan beberapa pengertian yang diatas dapat disimpulkan

bahwa, konseling adalah proses pemberian bantuan secara khusus antara

konselor dengan klien yang memiliki permasalahan; dengan konseling

tersebut diharapkan masalah yang dihadapi klien dapat terpecahkan. Selain

itu konselor memberikan pemahaman kepada klien berupa arahan/nasehat

agar mampu mengarahkan dirinya dan dapat mengetasi masalah-masalah

yang dihadapi secara mandiri.

Dari beberapa pengertian bimbingan dan konseling diatas dapat

disimpulkan bahwa bimbingan dan konseling adalah suatu proses

pemberian bantuan kepada individu baik perorangan atau kelompok yang

dilakukan oleh seorang ahli dalam rangka memberikan arahan, nesehat dan

pemahaman kepada individu agar dapat memahami diri dan lingkungan

hidupnya, memberikan bantuan dalam menyelesaikan masalah, serta

bantuan dalam rangka mengembangkan potensi dirinya secara maksimal,

sehingga dapat dioptimalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sementara dalam konteks sekolah formal, bimbingan dan konseling

merupakan salah satu kegiatan yang sistematis dalam rangka memberikan

pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun

kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam

bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan

belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan

pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.

2. Prinsip-prinsip Bimbingan dan Konseling di Sekolah

19 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah …, h. 23.

Page 26: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

15

Terdapat beberapa prinsip dasar yang dipandang sebagai fondasi dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling. Prinsip-prinsip tersebut

berasal dari konsep-konsep filosofis tentang kemanusiaan yang menjadi dasar

bagi pemberian layanan dalam kegiatan bimbingan dan konseling, baik di

sekolah maupun di luar sekolah. Adapun prinsip-prinsip bimbingan adalah

sebagai berikut:

a) Bimbingan diperuntukan bagi semua individu (guidance is for all individuals). Bahwa bimbingan diberikan kepada semua individu atau siswa, baik yang tidak bermasalah atau bermaslah; baik pria atau wanita; anak-anak, remaja ataupun dewasa. Dalam hal ini pendekatan yang digunakan lebih bersipat preventif dan pengembangan diri pada penyembuhan (kuratif); dan lebih diutamakan teknik kelompok daripada perorangan (individual).

b) Bimbingan bersifat individualisasi. Bahwa setiap individu memiliki perbedaan dengan individu yang lainnya, memiliki kemampuan untuk dikembangkan. Oleh karena itu, kegiatan bimbingan harus dapat meningkatkan pengembangan diri siswa/klien. Focus kegiatan bimbingan adala individu meskipun dengan teknik kelompok.

c) Bimbingan menekankan hal yang positif. Bahwa bimbingan merupakan proses bantuan yang menekankan kekuatan dan kesuksesan, karena bimbingan merupakan cara untuk membangun pandangan yang positif terhadap diri sendiri, member dorongan, dan peluang untuk berkembang.

d) Bimbingan merupakan usaha bersama. Bimbingan bukan hanya tugas konselor, tetapi juga tugas guru-guru dan kepala sekolah, yang semuanya harus dapat bekerja sama demi terlaksananya kegiatan bimbingan yang efektif.

e) Pengambilan keputusan merupakan hal yang esensial dalam bimbingan. Bahwa bimbingan diarahkan untuk membantu siswa/klien agar dapat melakukan pilihan dan mengambil keputusan.

f) Bimbingan berlangsung dalan setting (adegan) kehidupan. Bahwa bimbingan tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di lingkungan luar sekolah pada umumnya.20

Dalam literatur lain dijelaskan bahwa prinsip-prinsip dalam pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling secara khusus. Prinsip-prinsip khusus

adalah prinsip-prinsip bimbingan yang berkenaan dengan permasalahan

individu, prinsip yang berkenaan dengan program layanan, dan prinsip-

20 Syamsu Yusuf & A. Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan…, h. 17-18.

Page 27: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

16

prinsip bimbingan dan konseling yang berkenaan dengan peaksanaan

kegiatan layanan bimbingan dan konseling.21

Adapun prinsip khusus yang berkenaan dengan tujuan dan pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling yaitu:

a. Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan

b. Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan akan dilaksanakan oleh individu hendaknya atas kemampuan individu itu sendiri bukan karena kemauan atau desakan dari pembimbing atau pihak lain

c. Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi

d. Kerjasama antara guru pembimbing, guru lain dan orang tua yang akan menentukan hasil bimbingan

e. Pengembangan program pelayanan bimbingan dan konseling ditempuh melalui pemanfaatan yang maksimal dari hasil pengukuran dan penilaian terhadap individu yang terlibat dalam proses pelayanan dan program bimbingan dan konseling itu sendiri.22

3. Fungsi dan Tujuan Bimbingan dan Konseling

a. Fungsi Bimbingan dan Konseling

Pelayanan bimbingan dan konseling mengemban sejumlah fungsi yang

hendak dipenuhi dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.

Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka bimbingan dan konseling di

sekolah harus berfungsi sebagai berikut:

1) Fungsi pemahaman yaitu fungsi yang akan menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik pemahaman meliputi; pemahaman tentang diri sendiri peserta didik, pemahaman tentang lingkungan peserta didik dan pemahaman lingkungan yang lebih luas.

2) Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan tercegahnya dan terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat, ataupun menimbulkan kesulitan dan kerugian tertentu dalam proses perkembangannya.

21 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan…, h. 39. 22 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan…, h. 40.

Page 28: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

17

3) Fungsi penuntasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik.

4) Fungsi pemeliharaan dan pengembangan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpeliharanya dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.23

Fungsi-fungsi tersebut diwujudkan melalui diselenggarakannya berbagai

jenis layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, dimana setiap kegiatan

yang dilaksanakan harus mengacu kepada fungsi-fungsi tersebut agar hasil

yang dicapainya secara jelas dapat diidentifikasi dan dievaluasi.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi dari bimbingan

dan konseling selain sebagai pemahaman dan pencegahan, fungsi dari

bimbingan dan konseling juga berfungsi sebagai sarana bagi peserta didik

untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dan pemecahan masalah peserta

didik.

b. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Tujuan dari kegiatan bimbingan dan konseling adalah agar

individu/siswa dapat mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang

dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan lingkungan

pendidikan, lingkungan masyarakat dan sekitarnya, serta mampu mengatasi

hambatan dan kesulitan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Secara khusus tujuan bimbingan dan konseling di sekolah ialah agar

peserta didik, dapat:

a. Mengembangkan seluruh potensinya seoptimal mungkin; b. Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri; c. Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, yang meliputi

lingkungan sekolah, keluarga, pekerjaan, sosial-ekonomi, dan kebudayaan;

d. Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalahnya;

23 Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan dan Konsel ing , Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum, (Jakarta: Depdiknas, 2004), h. 6.

Page 29: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

18

e. Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan, minat, dan bakatnya dalam bidang pendidikan dan pekerjaan;

f. Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan di sekolah tersebut.24

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, tujuan dari bimbingan

dan konseling semuanya mengarahkan kepada peserta didik agar peserta

didik lebih memahami dirinya sendiri baik dari kekurangannya maupun

kelebihannya. Membantu peserta didik untuk berani mengambil sendiri

keputusan yang baik (sesuai dengan bakat, kemampuan dan minat) untuk

dirinya. Bimbingan dan konseling juga bertujuan membantu peserta didik

agar memiliki kompetensi dan mengembangkan potensi dirinya seoptimal

mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas

perkembangan yang harus dikuasainya sebaik mungkin.

4. Bidang-bidang Bimbingan dan Konseling di Sekolah

Bidang bimbingan dan konseling merujuk kepada bidang kehidupan

manusia pada umumnya atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi

fokus perhatian dalam kegiatan bimbingan dan konseling. Adapun bidang-

bidang bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

a) Bimbingan Akademik ialah bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dan memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar di sekolah.

b) Bimbingan Karier ialah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan ynag telah dimasuki.

c) Bimbingan Pribadi-Sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi berbagai pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang dan sebagainya; serta bimbingan dalam

24 Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan. Bimbingan dan Konseling di Sekolah.. (Jakarta: Depdiknas, 2008), h. 7

Page 30: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

19

membina hubungan kemanusiaan dengan sesama dilingkungan (pergaulan sosial).25

Demikian bidang-bidang bimbingan dan konseling yang menjadi ruang

lingkup dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling dalam konteks

persekolahan. Kegiatan BK di sekolah tidak hanya fokus kepada bidang

akademik, tetapi juga bidang-bidang yang mencakup kehidupan pribadi

peserta didik dengan mengembangkan potensinya sebagai bekal dalam

meghadapi kehidupan didunia pekerjaan dan lingkungan sekitar.

5. Teknik-teknik Bimbingan dan Konseling di sekolah

a. Layanan Individu

Layanan individu lebih dikenal dengan layanan konseling perorangan

merupakan layanan bantuan dalam upaya mengatasi masalah siswa/klien

dan meningkatkan pengertian dan pemahaman tentang dirinya. Dalam

teknik ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat

rahasia (hubungan empat mata), yang dilaksanakan dengan wawancara

antara konselor dengan konseli. Masalah-masalah yang dipecahkan

melalui teknik konseling individu ini ialah masalah-masalah yang sifatnya

pribadi.

b. Layanan Kelompok

Layanan kelompok (bimbingan kelompok) merupakan layanan yang

memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika

kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik)

tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan

sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui

dinamika kelompok.26

25 Winkel dan Sri Mastuti, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, (Yogyakarta:

Media Abadi, 2004), cet. III, h. 114-118. 26 Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, h. 25

Page 31: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

20

Adapun peranan masing-masing anggota dalam teknik kelompok

sebagai berikut:

1) Membantu terbinanya keakraban kelompok 2) Mencurahkan segenap perasaan dalam melibatkan diri dalam

kelompok 3) Berusaha agar setiap yang dilakukan untuk membantu tercapainya

tujuan bersama 4) Membantu tersusunnya aturan kelompok dan berusaha mematuhinya

dengan baik 5) Benar-benar berusaha untuk secara aktif dalam kelompok 6) Mampu berkomunikasi secara terbuka 7) Berusaha membantu anggota lain 8) Memberi kesempatan kepada anggota lain untuk memainkan

peranannya 9) Menyadari pentingnya kegiatan kelompok.27

B. Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah 1. Kegiatan Bimbingan dan Konseling

a. Kegiatan Layanan

Hardja Sapoetra menjelaskan dalam blognya bahwa jenis-jenis

layanan pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari konsep bimbingan

dan konseling dalam rangka memenuhi berbagai asas, prinsip, fungsi dan

tujuan bimbingan dan konseling. Dalam perspektif kebijakan pendidikan

nasional saat ini terdapat tujuh jenis layanan, yakni: layanan orientasi,

layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan penempatan dan

penyaluran, layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok,

layanan konseling kelompok.

27 Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling: Pengantar Pengembangan Diri…, h. 72.

Page 32: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

21

Secara singkat, jenis-jenis layanan bimbingan dan konseling diatas

akan dijelaskan sebagai berikut:

1) Layanan Orientasi Layanan orientasi merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal semester.

2) Layanan Informasi Layanan informasi adalah layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier, pendidikan lanjutan).

3) Layanan Pembelajaran Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya.

4) Layanan Penempatan dan Penyaluran Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya.

5) Layanan Konseling Perorangan Layanan konseling perorangan merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya.

6) Layanan Bimbingan Kelompok Layanan bimbingan kelompok merupakan layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.

7) Layanan Konseling Kelompok Layanan Konseling kelompok merupakan layanan yang memungkinan peserta didik (masing-masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. 28

28 Hardja Saputra, “Konsep Bimbingan Konseling (Bimbingan dan Konseling)”, dari

www.hardja-sapoetra.co.cc, 20 Agustus 2010, h. 7.

Page 33: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

22

b. Kegiatan Pendukung

Selain kegiatan layanan, dalam bimbingan dan konseling juga

dilakukan sejumlah kegiatan lain, yakni kegiatan pendukung bimbingan

dan konseling. Kegiatan pendukung ini untuk memungkinkan

diperolehnya data dan keterangan lain serta kemudahan-kemudahan

atau komitmen yang akan membantu kelancaran dan keberhasilan

kegiatan layanan terhadap peserta didik (klien).29

Oleh karena itu, untuk menunjang kelancaran pemberian layanan-

layanan seperti yang telah dikemukakan di atas, perlu dilaksanakan

berbagai kegiatan pendukung. Dalam hal ini, terdapat lima jenis

kegiatan pendukung bimbingan dan konseling, yaitu:

1) Aplikasi instrumentasi data adalah kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang peserta didik, tentang lingkungan peserta didik dan lingkungan lainnya, yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non tes.

2) Himpunan data adalah kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik. Himpunan data diselenggarakan secara berkelanjutan, sistematik, komprehensif, terpadu dan sifatnya tertutup.

3) Konferensi kasus adalah kegiatan untuk membahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberikan keterangan, kemudahan dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan klien. Pertemuan konferensi kasus bersifat terbatas dan tertutup.

4) Kunjungan rumah merupakan kegiatan untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan, dan komitmen bagi terentaskannya permasalahan peserta didik melalui kunjungan rumah klien.

5) Alih tangan kasus merupakan kegiatan untuk untuk memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas atas permasalahan yang dialami klien dengan memindahkan penanganan kasus ke pihak lain yang lebih kompeten, seperti kepada guru mata pelajaran atau konselor, dokter serta ahli lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh penanganan yang lebih tepat dan tuntas.30

29 Hallen, A. Bimbingan dan Konseling, h. 83. 30 Hardja Sapoetra, Konsep Bimbingan Konseling (Bimbingan dan Konseling), dari

www.hardja-sapoetra.co.cc, 20 Agustus 2010, h. 8.

Page 34: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

23

2. Program Bimbingan dan Konseling

Program bimbingan dan konseling merupakan rencana kegiatan

layanan dan kegiatan pendukung yang akan dilaksanakan pada periode

tertentu. Program tersebut disusun secara jelas dan sistematis dengan

memperhatikan karakteristik sekolah dan kebutuhan siswa. Inti dari

program adalah memuat rencana kegiatan yang akan diberikan kepada

siswa mencakup jenis-jenis layanan dan kegitan pendukung.

Adapun komponen-komponen yang harus termuat dalam program

bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

a. Pengumpulan Data (Apprasial), yakni mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang peserta didik, menganalisis dan menafsirkan data serta menyimpan data tersebut.

b. Memberikan Informasi (Information), yakni mencakup usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan serta pemahaman tentang diri dan lingkungan hidupnya dan tentang proses perkembangan anak muda.

c. Penempatan (Placement), yakni mencakup segala usaha membantu siswa merencanakan masa depannya selama masih di sekolah dan tamat sekolah, memilih studi lanjutan sebagai persiapan untuk kelak memangku jabatan tertentu.

d. Konseling (Counseling), yakni mencakup usaha membantu siswa merefleksi diri melalui wawancara konseling individu atau kelompok, lebih-lebih siswa menghadapi masalah yang belum dapat terselesaikan secara tuntas.

e. Konsultasi (Consultation), yakni mencakup usaha memberikan asistensi kepada staf pendidik di sekolah bersangkutan dan kepada orangtua siswa, demi perkembangan siswa yang lebih baik.

f. Evaluasi Program (Evaluation), yakni mencakup usaha menilai efesiensi dan efektivitas dari layanan bimbingan itu sendiri demi peningkatan mutu program kegiatan bimbingan dan konseling.31

Adapun tahap-tahap yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan setiap

satuan kegiatan bimbingan dan konseling yaitu kegiatan layanan dan

kegiatan pendukung adalah sebagai berikut:

a. Tahap perencanaan: program satuan layanan dan kegiatan pendukung direncanakan secara tertulis dengan memuat sasaran, tujuan, materi, metode, waktu, tempat dan rencana penilaian.

31 Winkel dan Sri Mastuti, Bimbingan dan Konseling di…, h. 121-127.

Page 35: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

24

b. Tahap pelaksanaan: program tertulis satuan kegiatan (layanan atau pendukung) dilaksanakan sesuai dengan perencanaannya.

c. Tahap penilaian: hasil kegiatan diukur dengan nilai. d. Tahap analisis hasil: hasil penilaian dianalisis untuk mengetahui

aspek-aspek yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. e. Tahap tindak lanjut: hasil kegiatan ditindaklanjuti berdasarkan hasil

analisis yang dilakukan sebelumnya, melalui layanan dan atau kegiatan pendukung yang relevan.32

Selain itu, program bimbingan dan konseling untuk setiap periode

tertentu disusun dengan memperhatikan unsur-unsur sebagai berikut:

a. Kebutuhan siswa yang diketahui melalui pengungkapan masalah dan data yang terdapat di dalam himpunan data.

b. Jumlah siswa asuh yang wajib dibimbing oleh guru pembimbing sebanyak 150 orang (maksimal); Kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing sebanyak 40 orang; Wakil kepala sekolah yang berasal dari guru pembimbing sebanyak 80 orang.

c. Bidang-bidang bimbingan (bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir)

d. Jenis-jenis layanan: layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, pembelajaran, konseling perorangan, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.

e. Kegitan pendukung: aplikasi instrumentasi, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah dan alih tangan kasus.

f. Volume kegiatan disesuaikan dengan kondisi sekolah dan permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan

g. Frekuensi layanan, dimana setiap siswa mendapatkan berbagai layanan delapan kali dalam setiap semester, baik layanan dalam format perorangan, kelompok maupun klasikal.

h. Lama kegiatan: setiap kegiatan (kegiatan layanan dan pendukung) berlangsung sekitar 2 jam.

i. Waktu kegiatan: kegiatan layanan dan pendukung dilaksanakan pada jam pelajaran sekolah dan diluar jam pelajaran sekolah, sampai 50% dari seluruh kegiatan bimbingan dan konseling.

j. Kegiatan khusus pada semester pertama setiap tahun ajaran baru diselenggarakan layanan orientasi kelas/sekolah dan himpunan data bagi siswa baru.33

3. Personil Bimbingan dan Konseling

Personil yang berperan sebagai pelaksana kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah secara sistematis telah tersusun dalam struktur

32 Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan…, h. 32. 33 Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan…, h. 28-30.

Page 36: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

25

organisasi BK, dengan koordinator dan guru pembimbing sebagai

pelaksana utamanya. Para personil tersebut diharapkan dapat mengatur dan

melaksanakan hal-hal yang berkenaan dengan pengorganisasian,

koordinasi, pengarahan dan komunikasi sebagai berikut:

a. Mengetur pembagian tugas/pekerjaan antara personal yang ada sesuai dengan unit kerjanya masing-masing dalam program BK

b. Mengatur dan menetapkan pembagian waktu untuk setiap kegiatan dengan membuat penjadwalan

c. Mengatur agar tidak terjadi tabrakan kegiatan penyuluhan dengan kegiatan mengajar dan kegiatan lainnya, terutama bagi guru/wali kelas yang berfungsi juga sebagai konselor.

d. Mengatur fasilitas dan peralatan yang akan dipergunakan agar memperlancar jalannya penyuluhan

e. Mendorong dan menanamkan pemahaman pada siswa agar memanfaatkan kegiatan BK dengan sebaik-baiknya, terutama bersedia mengadakan pendekatan dengan para konselor

f. Mengadakan kerjasama dengan semua guru dalam meningkatkan jumlah siswa yang bersedia mendapatkan pelayanan konselor

g. Berusaha secara terus menerus untuk meningkatkan kegiatan BK dan komponen-komponen didalamnya

h. Berusaha menyempurnakan cara menyusun hasil pencatatan tentang data siswa dan data lainnya yang diperlukan agar benar-benar dapat digunakan dengan baik dalam kegiatan bimbingan dan penyuluhan.34

Adapun uraian tugas kepala sekolah dan koordinator BK secara

khusus dalam kaitannya dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan

konseling adalah sebagai berikut:

a. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab kegiatan pendidikan secara menyeluruh, khususnya kegiatan bimbingan dan konseling dengan tugas-tugas sebagai berikut: 1) Mengkoordinir segenap kegiatan yang diprogramkan dan

berlangsung di sekolah, sehingga kegiatan pengajaran, latihan, bimbingan dan konseling merupakan suatu kesatuan yang terpadu

2) Menyediakan sarana dan prasarana dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan dan konseling

3) Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perensanaa dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan dan konseling

34 Hadari Nawawi, Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta: Ghalia

Indonesia, 1986), cet. II, h. 76-77.

Page 37: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

26

4) Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah kepada dinas pendidikan yang menjadi atasan

5) Menyediakan fasilitas, kesempatan, dan dukungan dalam kegiatan kepengawasan yang dilakukan oleh pengawas sekolah bidang BK.

b. Koordinator Bimbingan dan Konseling memiliki tugas sebagai berikut: 1) Mengkoordinasikan guru pembimbing dalam memasyarakatkan

BK, membuat program kegiatan, melaksanakan, mengadministrasikan, menilai hasil pelaksanaan, menganaisis hasil, dan memberikan tindak lanjut

2) Mengusulkan kepada kepala sekolah dan mengusahakan bagi terpenuhinya tenaga, sarana dan prasarana, alat dan perlengkapan kegiatan layanan bimbingan dan konseling

3) Mempertanggungjawabkan kegiatan layanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah

4) Berpartisipasi aktif dalam kegiatan kepengawasan oleh pengawas sekolah bidang BK

5) Mengikutsertakan guru pembimbing dalam kegiatan Musyawarah Guru Pembimbing (MGP).35

Selain kepala sekolah, koordinator BK dan guru pembimbing, pihak

pengelola bimbingan dan konseling dapat memberdayakan warga sekolah

lainnya dengan cara bekerjasama dengan guru pelajaran/praktik, wali

kelas, orangtua siswa, masyarakat dan sebagainya agar lebih

meningkatkan relevansi, efektivitas, dan efesiensi dalam pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.

4. Sarana Bimbingan dan Konseling

Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah akan berjalan dengan

lancar sesuai dengan yang direncanakan, apabila didukung oleh sarana

yang memadai, diantaranya adalah perlengkapan material yang dapat

berupa sarana fisik dan sarana teknis.

Adapun penjelasan mengenai sarana fisik dan teknis akan dijelaskan

sebagai berikut :

a. Ruang bimbingan dan konseling. Untuk keperluan kegiatan pemberian bantuan kepada siswa khususnya dalam rangka pelaksanaan konseling

35 Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan dan…, h. 38-40.

Page 38: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

27

perorangan, mutlak diperlukan ruangan khusus dengan perlengkapan yang memadai dan nyaman, meskipun wujudnya sangat sederhana.

b. Ruang bimbingan dan konseling di SMK dan sederajat secara khusus lebih ditekankan pada meteri-materi pemilihan karir, katalog perguruan tinggi, paket keterampilan pengambilan test, inventori penilaian, juga substansi yang membahayakan seperti: kehamilan dan materi yang sama yang ditujukan pada isu-isu yang kritis tentang masalah sosial dan kesehatan. Informasi yang disajikan harus sesuai dengan tingkat perkembangan siswa dan selalu update. Sebagai sarana untuk kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, diperlukan berbagai macam ruangan dengan fasilitas yang memadai untuk memberikan layanan yang maksimal. Sarana yang dimaksud seperti; ruang tunggu dan ruang tamu, ruang konseling perorangan (konsultasi), ruang konseling dan bimbingan kelompok, ruang sumber bimbingan dan konseling, ruang resepsionis, papan media dan publikasi.

c. Lokasi ruang bimbingan dan konseling. Dalam menentukan lokasi dari rnagan bimbingan dan konseling beberapa kemungkinan yang bisa dipakai sebagai acuan bahwa lokasi ruang bimbingan dan konseling itu memungkinkan: 1) Para siswa, guru, orang tua dan pengunjung lainnya mudah untuk

memasuki atau menemukan ruangan bimbingan dan konseling 2) Harus dekat dengan personil sekolah lainnya, seperti: ruang guru,

ruang kesehatan, perpustakaan, ruang kepala sekolah, dan sebagainya

3) Jauh dari pusat kebisingan, misalnya jauh dari ruang kesenian, garase, lapangan olahraga, mesin-mesin dan sebagainya

4) Ruang bimbingan dan konseling harus nyaman dan memberikan kesejukan kepada siswa/klien.

d. Peralatan dan wujud umun dari ruangan bimbingan dan konseling tidak harus berlebihan, yang paling penting adalah memperhatikan faktor-faktor dalam mengatur ruangan tersebut, yakni sebagai berikut: 1) Baik guru pembimbing/konselor maupun siswa/klien hendaknya

betul-betul mendapatkan tempat tanpa berdesak-desakan 2) Klien/siswa handaknya tidak menghadap ke jendela 3) Klien/siswa hendaknya tidak menghadap ke pintu masuk 4) Guru pembimbing/konselor harus memiliki almari arsip dan buku-

buku, acuan dan literatur yang secara langsung menunjang profesinya sebagai guru pembimbing atau konselor profesional.

e. Perlengkapan ruang bimbingan dan konseling. Setelah ruangan tersedia, maka sarana fisik lain yang diperlukan adalah perlengkapan untuk ruangan tersebut, beberapa diantaranya berupa; rak majalah, file kabinet, almari, meja dan kursi untuk guru, siswa dan tamu, kotak masalah, papan media bimbingan, papan statistik dan sebagainya.

Page 39: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

28

f. Pendanaan. Kegiatan bimbingan dan konseling akan berjalan dengan baik apabila didukung dengan adanya dana yang memadai sesuai dengan program yang dibuat guru pembimbing.36

Biaya yang khusus dan mencukupi perlu disediakan untuk

berbagai keperluan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling,

seperti pengadaan alat-alat kegiatan layanan, pengadaan perlengkapan,

kunjungan rumah dan pemeliharaan.37

36 Dewa Ketut Sukardi, Manajemen Bimbingan dan Konseling di Sekolah, (Bandung:

Alfabeta, 2008), cet. II, h. 73. 37 Slameto, Bimbingan di Sekolah , (Jakar ta: PT. Bina Aksara, 1988) , cet . I ,

hal . 186.

Page 40: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

28

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, yakni seuatu penelitian

yang ditujukan untuk mendeskripdikam dan menganalisi fenomena, peristiwa,

aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara

individual maupun kelompok. 1 Dengan pendekatan penelitian deskriptif

(descriptive research) ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun

rekayasa manusia.2 Oleh karena itu, dalam penelitian ini penulis bermaksud

mendeskipsikan keadaan atau fenomena sebenarnya tentang pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak dengan

mengadakan observasi/pengamatan lapangan untuk memperoleh data dan

informasi selengkap mungkin yang berkaitan erat dengan objek penelitian.

1 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2006), cet. II, h. 60. 2 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, h. 72.

Page 41: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

29

Hal tersebut akan dilakukan dengan teknik-teknik yang telah ditentukan

dalam metode penelitian kualitatif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Adapun tempat dan waktu penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian. Penelitian yang dilakukan penulis bertempat di

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Al-Hidayah I, Jl. Bhakti No. 25

Cilandak Timur Pasar Minggu Jakarta Selatan Kode Pos 12560.

2. Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan mulai 21 s/d 22 Juli 2010

(untuk studi pendahuluan) dan 20 - 27 Oktober 2010 peneliti melakukan

observasi lapangan.

28

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

Cilandak Jakarta Selatan. Lebih khusus tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui implementasi kegiatan layanan dan pendukung bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu obyek yang

merupakan perhatian peneliti. 3 Adapun yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Koordinator BK, dan seluruh siswa

SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan yang berjumlah 1274 siswa.

2. Sampel

3 Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, (Jakarta: CV.

Teruna Grafika, 2003), cet. I, h. 137.

Page 42: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

30

Sampel adalah bagian dari polpulasi.4 Dalam penelitian ini penulis

akan melaksanakan wawancara dengan Kepala sekolah dan koordinator

BK serta menyebarkan angket kepada para siswa SMK Al-Hidayah I

Cilandak Jakarta Selatan. Untuk mementukan jumlah sampel dengan

mengambil 10% dari jumlah populasi, yakni menjadi 127 siswa dan

diambil dengan cara Random Sampling sebanyak jumlah sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

penulis menggunakan beberapa instrumen atau alat pengumpulan data berupa,

wawancara, observasi dan angket:

1. Wawancara

Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan

ide melalui tanya jawab.5 Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan

wawancara langsung dengan Kepala Sekolah dan Koordinator BK dengan

mengajukan beberapa yang berkaitan dengan tugas-tugasnya dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

Cilandak Jakarta Selatan.

2. Observasi (pengamatan)

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan cara

mengamati dan mencatat secara sistematik gujala-gejala yang diselidiki.6

Dalam penelitian ini, akan dilakukan pengamatan di SMK Al Hidayah I

Cilandak terkait dengan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.

3. Studi Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan pristiwa yang sudah berlalu. 7 Dalam

penelitian ini, penulis juga akan melakukan studi dokumentasi dengan cara

4 Ronny Kountur, Metode Penelitian Untuk Penulisan…, h. 137. 5 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2010), cet. X, h. 317. 6 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 1997),

cet. I, h. 70. 7 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 329.

Page 43: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

31

mengumpulkan data-data berupa arsip-arsip yang berkaitan dengan fokus

penelitian di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan.

4. Angket

Kuesioner atau Angket merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket yang digunakan

dalam penelitian ini berisi beberapa pertanyaan dalam usaha mencari data

tentang pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan.

Angket disusun dengan alternatif jawaban setiap item pertanyaan yakni

Selalu, Sering, Kadang-kadang, dan Tidak pernah.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Setelah data terkumpul melalui beberapa teknik terutama data-data dari

wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data-data tersebut akan

dianalisa dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Reduksi data (Data Reduction), yakni peneliti akan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan menyisihkan data yang tidak diperlukan.

2) Penyajian data (Data Display), yakni data disajikan dalam bantuk uraian singkat atau dengan teks yang bersifat naratif.

3) Verifikasi data (Conclusion Drawing), yakni dengan menarikan kesimpulan dan verifikasi dari data-data yang sudah disajikan.8

Sementara data yang diperoleh dari keusioner/angket, penulis akan

menganalisanya dengan menggunakan rumus Distribusi Frekuensi (distribusi

persentase) yang akan disajikan dalam tabel. Adapun rumus tersebut sebagai

berikut:

f p = — x 100% N

Keterangan:

8 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan…, h. 338-345.

Page 44: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

32

p = Angka persentase f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).9

G. Instrumen Penelitian

1. Instrumen Angket Siswa

Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah mencakup kegiatan

layanan dan kegiatan pendukung. Kegiatan tersebut oleh guru pembimbing

dilaksanakan dalam rangka memberikan layanan kepada siswa. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini penulis akan menyebarkan angket

mengenai pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling, ditujukan

kepada para siswa yang menjadi sampel di SMK Al Hidayah I Cilandak

Jakarta Selatan. Adapun kisi-kisi intrumen penelitian angket siswa adalah

sebagai berikut:

Table 1.1

Kisi-kisi Instrumen Angket Siswa

Variabel Dimensi Indikator Soal no. Jum. Soal

a. Layanan Orientasi b. Layanan Informasi c. Layanan Penempatan

dan Penyaluran d. Layanan Pembelajaran e. Layanan Konseling

Perorangan f. Layanan Bimbingan

Kelompok

Pelaksanaan Kegiatan

Bimbingan dan

Konseling Kegiatan Layanan

g. Layanan Konseling

1,2 3,4,5,6

7,8

9,10,11,12,13 14

15,16

17

2 4 2 5 1 2 1

9 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008),

cet. I, h. 43.

Page 45: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

33

Kelompok a. Aplikasi Instrument

data Siswa b. Himbunan Data Siswa c. Konferensi Kasus d. Kunjungan Rumah

Kegiatan Pendukung

e. Alih Tangan Kasus

18

19 20 21 22

1 1 1 1 1

JUMLAH 22

Page 46: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

34

2. Instrumen Wawancara

Wawancara ditujukan kepada kepala sekolah dan koordinator

bimbingan dan konseling di SMK Al Hidayah I Cilandak. Mengenai

hal-hal yang ditanyakan dalam proses wawancara adalah berkaitan

dengan tugas-tugas kepala sekolah dan koordinator bimbingan dan

konseling, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pelaksanaan

kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al Hidayah I Cilandak

Jakarta Selatan.

Adapun kisi-kisi intrumen wawancara dengan Kepala Sekolah dan

Koordinator BK adalah sebagai berikut:

Table 1.2

Pedoman Wawancara Dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling

Variabel Indikator

1. Personil BK, meliputi jumlah dan latar belakang

pendidikan guru pembimbing.

2. Tempat kegiatan meliputi ruang guru, ruang pelayanan

3. Fasilitas lainnya, meliputi alat pengumpulan data,

perangkat elektronik, buku-buku sumber BK dan

kelengkapan administratif.

4. Pendanaan, adanya anggaran biaya yang memadai

untuk kegiatan bimbingan dan konseling.

5. Menyusun rencana/progran kegiatan layanan dan

kegiatan pendukung

6. Melaksanakan kegiatan layanan dan pendukung

Pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

7. Upaya guru pembimbing dalam mengatasi masalah

kegiatan BK

8. Upaya guru pembimbing dalam mengembangkan

kegiatan Bimbingan dan Konseling

Page 47: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

35

Table 1.3 Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Variabel Indikator

a. Latar belakang dilaksanakannya kegiatan bimbingan

dan konseling

b. Mengintegrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

dengan kegiatan lainnya di sekolah

c. Menyediakan sarana dan prasarana kegiatan

bimbingan dan konseling

d. Melaksanakan pembinaan kegiatan bimbingan dan

konseling

e. Berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling

f. Melaksanakan pengawasan kegiatan bimbingan dan

konseling

g. Upaya mengembangkan kegiatan bimbingan dan

konseling

Pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

h. Melaksanakan penilaian kegiatan bimbingan dan

konseling

Page 48: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Bimbingan dan Konseling SMK Al-Hidayah I Cilandak

Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) yang mengharuskan

sekolah melaksanakan kegiatan pengembangan diri, dalam rangka

mengembangkan potensi peserta didik seoptimal mungkin, memberikan

pemahaman tentang diri dan lingkungan, serta pemecahan masalah peserta

didik. Kegiatan tersebut difasilitasi melalui kegiatan bimbingan dan

konseling di sekolah. Atas dasar tersebut, SMK Al-Hidayah I Cilandak

tidak hanya melaksanakan kegiatan pembelajaran pada umumnya, tetapi

juga melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan diri

siswa melalui bimbingan dan konseling.

Berdasarkan hasil observasi dapat penulis deskripsikan bahwa SMK

Al-Hidayah I Cilandak menyelenggarakan bidang bimbingan dan

konseling secara sistematis. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya

bidang bimbingan dan konseling yang memandirikan dan masih

terintegrasi dengan bidang-bidang sekolah lainnya. Adanya bidang

bimbingan dan konseling diharapkan dapat lebih membimbing siswa

secara maksimal, karena bimbingan guru di kelas saja tidak cukup dan

35

Page 49: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

36

juga menjadi sarana untuk mencarikan solusi atas permasalahan yang

dimiliki siswa atau sebagai tempat curhat bagi siswa yang memiliki

keluhan/permasalahan dalam kegiatan belajar di sekolah (Hasil wawancara

dengan Kepala SMK Al-Hidayah I Cilandak).

Sementara masih terintegrasinya bidang tersebut ditunjukkan dengan

adanya pelajaran bimbingan dan konseling dalam muatan lokal dengan 1

jam, dengan kata lain SMK Al Hidayah I melaksanakan kegiatan

bimbingan dan konseling di dalam jam pelajaran dan diluar jam pelajaran

oleh guru pembimbing.

2. Struktur Bimbingan dan Konseling SMK Al-Hidayah I

Guru Mata Pelajaran/Praktek

Kanwil/Kandep 

Kepala Sekolah  

Koordinator BK

Guru Pembimbing Guru Kejuruan* 

Tata Usaha 

Peng. Sek. Bid. BK

SISWA 

Wali Kelas 

Komite Sekolah 

STRUKTUR ORGANISASI

BIMBINGAN DAN KONSELING SMK AL-HIDAYAH I CILANDAK

Page 50: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

37

Keterangan:

*) Meliputi Guru Mata Pelajaran Kejuruan dan Guru Praktik Garis Komando Garis Koordinasi Garis Konsultasi

3. Keadaan Guru BK SMK Al-Hidayah I Cilandak

Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dari keseluruhan

proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, dalam pelaksanannya harus

ada personil/guru pembimbing yang memiliki kompetensi sesuai dengan

bidang bimbingan dan konseling agar tercipta suasana professional dalam

proses pelaksanaan kegiatan tersebut.

Berdasarkan hasil wawancara dengan koordinator BK, guru

pembimbing di SMK Al-Hidayah I Cilandak berjumlah 3 orang. Adapun

guru-guru tersebut sebagai berikut:

Tabel 1.4

Daftar Personil BK SMK Al-Hidayah I Cilandak

No. Nama Jabatan 1 Dra. Suwartiani Koordinator BK dan Guru

Pembimbing 2 Kurnia Safitri, S. Pd. Guru Pembimbing 3 Siti Djubaedah, S. Pd. Guru Pembimbing

Dari tabel personil BK dapat dijelaskan masing-masing guru

pembimbing berdasarkan data yang penulis dapatkan melalui biodata

sebagai berikut:

a. Dra. Suwartiani dengan jabatannya sebagai Koordinator BK dan

merangkap sebagai guru pembimbing, berlatar belakang pendidikan

S1. Administrasi Pendidikan. Jika dilihat dari latar belakang

pendidikan, memang menjadi tidak sesuai dengan jabatan yang

dipangkunya. Hal tersebut tidak menjadi masalah besar (hasil

wawancara dengan kepala sekolah), karena sedikit banyak masih ada

hubungannya dengan pengelolaan pendidikan, ditambah dengan

Page 51: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

38

pengalamaannya sebagai guru BK kurang lebih 15 tahun dan

pelatihan-pelatihan yang pernah diikutinya selama bertugas di SMK

Al Hidayah I Cilandak sejak tahun 1996 s/d sekarang.

b. Kurnia Safitri S.Pd, berdasarkan data yang penulis dapatkan melalui

biodata, dimana jabatannya sebagai guru pembimbing dan berlatar

belakang pendidikan S1. Bidang Bimbingan dan Konseling. Hal

tersebut menjadi sesuai dengan profesinya sebagai guru pembimbing

di SMK Al Hidayah I Cilandak, akan tetapi statusnya sebagai guru

baru yang mulai mengajar bulan juli 2010 mengharuskannya mencari

pengalaman dan belajar lebih banyak dan menyesuaikan diri dengan

kenyataan dilapangan.

c. Siti Djubaedah, S.Pd, masih berdasarkan data yang penulis dapatkan

melalui biodata bahwa beliau merupakan guru baru di SMK Al

Hidayah I Cilandak, dimana jabatannya sebagai guru pembimbing

dimulai bulan juli 2010. Latar belakang pendidikan S1. Bidang

Bimbingan dan Konseling ditambah dengan pengalaman sebagai guru

TK dari 1989-2010 dan dosen PGTK & PGSD Tadika Puri. Hal

tersebut menjadi sesuai dengan tugasnya sebagai guru pembimbing di

SMK Al Hidayah I Cilandak.

Dari penjelasan profil guru-ruru pembimbing diatas dapat disimpulkan

bahwa 2 guru pembimbing berlatar belakang pendidikan S1. Bidang

Bimbingan dan Konseling. Hal tersebut menjadi sesuai dengan tugasnya

sebagai guru pembimbing, kemampuan yang diperolehnya melalui

pendidian akademik dan pengalaman-pengalaman lainnya, dirasa akan

mampu malaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling dengan baik di

SMK Al Hidayah I Cilandak.

Sementara 1 guru pembimbing, yakni Dra. Suwartiani dengan

jabatannya sebagai koordinator BK sekaligus guru pembimbing bukan

berlatar belakang pendidikan bidang BK, tetapi S1. Administrasi

Pendidikan. Hal tersebut diakui oleh kepala sekolah SMK Al-Hidayah I

Page 52: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

39

Cilandak (Drs. Noorvara Santosa) yang menjelaskan bahwa walaupun

demikian tidak menjadi hambatan besar dalam pelaksanaan kegiatan BK,

dengan pengalaman, pelatihan dan loyalitasnya kurang lebih 15 tahun

mengabdi sebagai guru pembimbing sangat membantu dalam pelaksanaan

bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

Selain itu, mengenai jumlah guru pembimbing yang belum sesuai

dengan jumlah siswa SMK Al-Hidayah I Cilandak. Menurut kepala

sekolah, memang hal tersebut belum sesuai dengan banyaknya siswa, akan

tetapi dengan jumlah guru pembimbing yang hanya 3 orang dirasa cukup

karena dalam melaksanakan kegiatan BK tidak hanya mengandalkan guru

pembimbing, tetapi juga bekerjasama dengan melibatkan guru-guru lain

seperti wali kelas, guru pelajaran/praktik dan guru kejuruan.

4. Sarana Bimbingan dan Konseling SMK Al-Hidayah I Cilandak

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti selama melaksanakan

observasi dapat dijelaskan bahwa bimbingan konseling SMK Al-Hidayah I

Cilandak memiliki sarana dan prasarana tersendiri. Hal tersebut dapat

dilihat dari adanya ruang kantor khusus bimbingan konseling. Dengan

adanya sarana dan prasarana tersebut, tentunya akan dapat menunjang

kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta

Selatan.

Adapun fasilitas yang ada di ruangan bimbingan dan konseling SMK

Al-Hidayah I Cilandak adalah sebagai berikut:

Tabel 1.5 Fasilitas BK SMK Al-Hidayah I

No. Fasilitas Jumlah 1 Loker Arsip 1 Unit 2 Komputer 1 Unit 3 Meja Koordinator BK 1 Unit 4 Meja dan Kursi Tamu 1 Unit 5 Meja dan Kursi Bimbingan dan

Konseling 1 Unit

Page 53: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

40

6 File Arsip 1 Unit 7 Rak Buku dan Data Siswa 1 Unit 8 White Board 2 Unit

Sementara hasil wawancara dengan Koordinator BK menjelaskan

bahwa sarana dan prasarana yang ada memang masih terbatas, seperti

halnya tempat kegiatan layanan bimbingan dan konseling untuk siswa

belum tersedia secara khusus. Sampai saat ini, kegiatan seperti penanganan

kasus dan pelaksanaan kegiatan BK lainnya terkadang masih dilaksanakan

di ruang OSIS, musholla dan tempat lainnya yang memungkinkan untuk

pelayanan tersebut.

Tentunya kenyataan tersebut kurang kondusif untuk sebuah layanan

bimbingan dan konseling, karena pelaksanaan layanan bimbingan dan

konseling membutuh ruangan khusus (contohnya untuk layanan konseling

individu) sehingga memberikan kenyamanan dan keamanan bagi siswa

yang membutuhkan layanan BK.

B. Deskripsi Kegiatan Bimbingan dan Konseling SMK Al-Hidayah I

Cilandak

Kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

secara umum masih dilaksanakan secara insidentil dan masih cenderung

diintegrasikan dengan kegiatan sekolah lainnya. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Koordinator BK bahwa SMK Al-Hidayah I

Cilandak melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling yang

meliputi kegiatan layanan dan kegiatan pendukung. Adapun penjelasan

kegiatan tersebut sebagai berikut:

1. Kegiatan Layanan

a) Layanan orientasi. Kegiatan tersebut senantiasa diberikan oleh guru

pembimbing khususnya berupa kegiatan orientasi sekolah bagi siswa

baru untuk memberikan pengenalan dan pemahaman tentang

Page 54: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

41

lingkungan sekolah bekerjasama dengan guru-guru lainnya setiap tahun

ajaran baru. Selain itu, layanan tersebut diberikan tidak hanya tahun

ajaran baru, tetapi juga pada saat jam pelajaran maupun diluar jam

pelajaran bimbingan dan konseling.

b) Layanan informasi. Layanan tersebut senantiasa diberikan oleh guru

pembimbing berkaitan dengan informasi belajar siswa di sekolah seperti

jadwal bimbel dan sebagainya, memberikan pemahaman tentang bahaya

narkoba dan pergaulan bebas, informasi karir yang biasanya ditempel di

papan informasi berkaitan dengan adanya lowongan pekerjaan, serta

informasi pendidikan lanjutan yang biasanya dari pihak-pihak kampus

memberikan brosur dan sebagainya.

c) Layanan penempatan dan penyaluran. Dalam hal ini guru pembimbing

biasanya menjadi pembimbing siswa dalam melaksanakan magang.

Sementara untuk penempatan jurusan/prodi para siswa sudah memilih

sendiri ketika mendaftar sebagai siswa baru.

d) Layanan pembelajaran. Guru pembimbing senantiasa memberikan

layanan tersebut seperti memberikan arahan, motivasi dan sebagainya

kepada siswa untuk rajin belajar, disiplin dalam belajar dan sebagainya.

Hal tersebut diberikan pada jam pelajaran di kelas ataupun diluar jam

pelajaran.

e) Layanan konseling perorangan. Guru pembimbing senantiasa

memberikan arahan kepada siswa yang memiliki permasalahan dalam

belajar untuk berkonsultasi dengan guru pembimbing, wali kelas atau

guru-guru lainnya. Selain itu juga memangil siswa yang bermasalah

seperti melanggar tata tertib sekolah dan sebagainya.

f) Layanan bimbingan kelompok. Guru pembimbing melaksanakan

kegiatan layanan tersebut berupa bimbingan belajar. Hal ini dilakukan

tidak hanya oleh guru pembimbing tetapi juga guru-guru lainnya,

seperti melaksanakan diskusi kelompok dan sebagainya.

Page 55: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

42

g) Layanan konseling kelompok. Kecenderungan guru pembimbing

memberikan layanan ini ketika banyaknya siswa yang melanggar tata

tertib sekolah, seperti siswa yang tidak berpakaian rapih, tidak seragam

dan sebagainya dikumpulkan dan diberikan arahan.

2. Kegiatan Pendukung

Secara umum kegiatan pendukung bimbingan dan konseling SMK Al-

Hidayah I Cilandak sudah dilaksanakan oleh guru pembimbing. Hal

tersebut ditunjukkan dengan adanya buku data pribadi siswa yang secara

khusus untuk mendukung kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-

Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan. Adapun deskripsi kegiatan pendukung

BK di SMK Al-Hidayah I sebagai berikut:

a) Aplikasi Instrumentasi. Guru pembimbing senantiasa mengumpulkan

data dan keterangan siswa, keterangan tentang pribadi, lingkungan

siswa dan sebagainya. Hal tersebut ditunjukkan dengan adanya form

identitas siswa, keterangan keluarga dan sebagainya dalam buku

pribadi siswa. Form-form tersebut diisi oleh siswa sebagai rujukan

dalam kegiatan bimbingan dan konseling bagi siswa yang

bersangkutan.

b) Himpunan data. Guru pembimbing senantiasa mengumpulkan data

tentang siswa sebagai bahan pengembangan siswa. Hal tersebut

ditunjukkan dengan mencari informasi tentang siswa yang

bersangkutan.

c) Konferensi kasus. Guru pembimbing senantiasa menghadirkan pihak-

pihak tertentu untuk menyelesaikan masalah siswa, seperti

menghadirkan saksi untuk membuktikan bahwa siswa tersebut

memang melanggar peraturan sekolah.

d) Kunjungan rumah. Guru pembimbing selalu menghadirkan orang tua

siswa ketika siswa memiliki permasalahan dengan sekolah. Seperti

nunggak bayar SPP, orang tua memberikan uang bayaran tetapi siswa

Page 56: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

43

tersebut tidak membayarkannya. Dalam hal itu guru pembimbing

bekerjasama dengan orang tua siswa.

e) Alih tangan kasus. Kegiatan ini seringkali dilakukan guru

pembimbing, mengingat adanya permasalahan siswa yang memang

diluar kemampuan guru pembimbing dan sebagainya. Seperti halnya

siswa yang berulangkali melanggar peraturan sekolah, biasanya guru

pembimbing meminta bantuan kepada pihak lainnya di sekolah.

C. Analisis dan Interpretasi Data Angket

1. Analisis Data Angket

Analisis data merupakan tahapan dimana data yang sudah terkumpul

dianalisa dengan cara yang sudah ditentukan. Dalam hal ini, penulis akan

mengolah data yang diperoleh melalui angket/kuisioner.

Data yang diperoleh melalui angket, kemudian diolah dalam bentuk

tabel dengan menggunakan rumus Distribusi Frekuensi (distribusi

persentase) yang akan disajikan dalam bentuk tabel. Adapun penjelasan

masing-masing item pertanyaan dalam angket akan dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 1.6

Layanan Orientasi Siswa Baru

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

1. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

54

48

22

3

42,5%

37,8 %

17,3 %

2,36 %

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing selalu

memberikan layanan orientasi kepada siswa baru untuk mengenalkan

lingkungan sekolah baru. Layanan tersebut diberikan sekolah oleh guru

Page 57: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

44

pembimbing bekerja sama dengan guru-guru lainnya secara rutin kepada

siswa baru khususnya berupa kegiatan Masa Orientasi Siswa (MOS) setiap

tahun ajaran baru. Kendati sekalipun ada siswa yang beranggapan bahwa

layanan tersebut tidak pernah diberikan, kemungkinan siswa tersebut tidak

mengikuti kegiatan orientasi sekolah pada saat kegiatan tersebut

berlangsung.

Tabel 1.7

Pemahaman Lingkungan Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

2. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

35

58

31

3

27,6%

45,7%

24,4%

2,36%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menjelaskan bahwa guru pembimbing seringkali

memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan sekolah agar

dapat menyesuaikan diri. Kemungkinan seringnya guru pembimbing

memberkan pemahaman tersebut agar siswa lebih mengenal lingkungan

sekolahnya, sehingga dapat melaksanakan semua kegiatan sekolah dengan

nyaman. Kendati sekalipun ada sebagian kecil yang beranggapan bahwa

pemahaman tersebut tidak pernah diberikan karena alas an tertentu.

Tabel 1.8

Layanan Informasi Belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

3. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

47

61

16

3

37%

48%

12,6%

2,36%

Page 58: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

45

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan layanan informasi tentang kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Mengingat pentingnya informasi tersebut diberikan agar kegiatan

belajar siswa di sekolah dapat terlaksana dengan baik.

Tabel 1.9

Pemahaman Bahaya Narkoba dan Pergaulan Bebas

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

4 • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

40

41

43

3

31,5%

32,3%

33,9%

2,36%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya narkoba dan

pergaulan bebas. Kemungkinan pemahaman tersebut sangat penting bagi

siswa agar tidak menggunakan obat-obatan terlarang dan menjauhi

pergaulan bebas, karena hal tersebut sangat berdampak negatif dan akan

menghancurkan masa depan siswa, sehingga guru pembimbing dengan

maksimal senantiasan memberikan pemahaman tersebut.

Tabel 2.1

Layanan Informasi Pekerjaan/Karir

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%) 5. • Selalu

• Sering • Kadang-kadang • Tidak Pernah

30 46 47 4

23,6% 36,2% 37%

3,15%

Page 59: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

46

Jumlah 127 100%

Dari data tersebut dapat dijelaskan bahwa guru pembimbing terkadang

memberikan informasi pekerjaan/karir kepada siswa. Jarangnya informasi

tersebut diberikan dimungkinkan karena info lomongan kerja biasanya

datang ke sekolah pada saat mendekati pelepasan kelas 3. Ketika info

tersebut ada biasanya diinformasikan di papan pengumuman sekolah.

Adapun siswa yang beranggapan bahwa guru pembimbing tidak pernah

memberikan informasi tersebut, kemungkinan siswa tersebut tidak pernah

meng-update informasi di sekolah.

Tabel 2.2

Layanan Informasi Pendidikan Tinggi

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

6. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

43

41

40

3

33,9%

32,3%

31,5%

2,36%

Jumlah 127 100%

Dari data dalam tabel menunjukkan bahwa guru pembimbing selalu

memberikan arahan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi

kepada siswa. Hal ini dimungkinkan banyaknya kampus-kampus yang

mempromosikan diri dengan menyebarkan brosur dan sebagainya.

Sehingga guru pembimbing lebih mengarahkan lagi kepada siswa agar

dapat melanjutkan ke jenjeng pendidikan yang lebih tinggi.

Tabel 2.3

Layanan Penempatan dan Penyaluran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

Page 60: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

47

7. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

8

51

58

10

6,3%

40,2%

45,7%

7,87%

Jumlah 127 100%

Data diatas menjelaskan bahwa guru pembimbing terkadang

memberikan layanan untuk penempatan dan penyaluran minat dan bakat

siswa di sekolah. Hal ini dimungkinkan karena hal-hal seperti pemilihan

jurusan, kelompok belajar dan sebagainya, siswa sudah memilih pada saat

pertama masuk sekolah tahun ajaran baru.

Tabel 2.4

Pemahaman dan Pengembangan kemampuan Siawa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

8. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

32

58

34

3

25,2%

45,7%

26,8%

2,36%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan arahan kepada siswa untuk memahami dan mengembangkan

kemampuan yang dimiliki. Hal ini mungkin menjadi sangat penting untuk

diberikan kepada siswa, mengingat pemahaman akan kemampuan yang

dimiliki sebagai modal khususnya dalam melaksanakan kegiatan

pembelajaran di sekolah dan harus dikembangkan, sehingga guru

pembimbing senantiasa memberikan arahan tersebut.

Page 61: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

48

Tabel 2.5

Pengembangkan Sikap dalam Kegiatan Pembelajaran

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

9. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

45

64

18

0

35,4%

50,4%

14,2%

0%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan arahan kepada siswa agar mengembangkan sikap dan

kebiasaan baik dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini memungkinkan guru

pembimbing senantiasa memberikan arahan tersebut secara maksimal baik

dalam jam pelajaran maupun diluar jam pelajaran.

Tabel 2.6

Solusi dalam Kegiatan Pembelajaran di Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

10 • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

37

45

42

3

29,1%

35,4%

33,1%

2,36%

Jumlah 127 100%

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan solusi atas permasalahan siswa dalam kegiatan pembelajaran

di sekolah. Hal ini memungkinkan banyaknya siswa yang menghadapi

Page 62: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

49

permasalahan dalam kegiatan pembelajaran, sehingga guru pembimbing

harus memberikan solusi atas masalah tersebut secara maksimal.

Tabel 2.7

Motivasi Dalam Kegiatan Belajar di Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

11. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

57

45

25

0

44,9%

35,4%

19,7%

0%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing selalu

memberikan dorongan/motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah. Hal ini

memungkinkan pentingnya memberikan motivasi kepada siswa agar dapat

melaksanakan kegiatan belajar dengan penuh semangat.

Tabel 2.8

Mengembangkan Kemampuan Dalam Belajar

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

12. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

36

54

33

4

28,3%

42,5%

26%

3,15%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan arahan kepada siswa agar mengembangkan kemampuan yang

dimiliki dalam kegiatan belajar. Sementara sebagian kecil siswa

Page 63: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

50

merasumsi bahwa guru pembimbing tidak pernah memberikan arahan

kepada siswa untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

Tabel 2.9

Pemahaman Tentang Tata Tertib Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%) 13. • Selalu

• Sering • Kadang-kadang • Tidak Pernah

67 53 8 0

52,8% 40,9% 6,3% 0%

Jumlah 127 100%

Data tersebut mnunjukkan bahwa guru pembimbing selalu

memberikan pemahaman kepada siswa tentang tata tertib sekolah dan

arahan untuk mentaatinya. Hal tersebut ditunjukan dengan banyaknya

siswa yang menjawab “selalu” dengan persentase 52,8%.

Tabel 3.1

Layanan Konseling Perorangan

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

14. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

17

33

69

8

13,4%

26%

54,3%

6,3%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing kadang-kadang

memanggil siswa bermasalah dan memberikannya solusi secara tatap

muka langsung (perorangan). Banyaknya siswa yang menjawab “kadang-

kadang” menunjukan bahwa kemungkinan guru pembimbing hanya

Page 64: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

51

memberikan layanan tersebut ketika adanya siswa yang memiliki masalah

serius.

Tabel 3.2

Layanan Bimbingan Kelompok

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

15. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

17

54

49

7

13,4%

42,5%

38,6%

5,51%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan layanan bimbingan kelompok dengan cara diskusi bersama

atau bimbingan belajar secara kelompok. Hal tersebut ditunjukan dengan

banyaknya siswa yang menjawab “sering” dengan persentase 42,5%.

Tabel 3.3

Pemahaman Tentang Sosialisasi di Sekolah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

16. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

36

61

29

1

28,3%

48%

22,8%

0,79%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing sering

memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya hubungan yang

harmonis dengan guru, teman sebaya dan warga sekolah lainnya. Hal

Page 65: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

52

tersebut ditunjukan dengan banyaknya siswa yang menjawab “sering”

dengan persentase 48%.

Tabel 3.4

Layanan Konseling Kelompok

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

17. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

18

40

60

9

14,2%

31,5%

47,2%

7,09%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing kadang-kadang

memberikan layanan konseling kelompok untuk membahas masalah setiap

siswa dari suatu kelompok/kelas dan mencari solusinya. Jarangnya

pemberian layanan tersebut, kemungkinan kurangnya minat siswa untuk

melaksanakan kegiatan tersebut.

Tabel 3.5

Aplikasi Instrumen Data Siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

18. Selalu

Sering

Kadang-kadang

Tidak Pernah

23

40

58

6

18,1%

31,5%

45,7%

4,72%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing kadang-kadang

mengumpulkan data dan keterangan tentang diri siswa untuk pemecahan

Page 66: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

53

masalah siswa. Kemungkinan dalam pemecahan masalah siswa dilakukan

secara langsung tanpa harus mengumpulkan data dan keterangan lebih

dulu.

Tabel 3.6

Himpunan Data Siswa

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

19. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

22

47

51

7

17,3%

37%

40,2%

5,51%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing kadang-kadang

mengumpulkan data dan keterangan untuk keperluan pengambangan diri

siswa. Hal ini dimungkinkan karena dalam kegiatan pengembangan diri

siswa dilakukan secara langsung tanpa harus mengumpulkan data dan

keterangan terlebih dahulu.

Tabel 3.7

Konferensi Kasus

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

20. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

35

39

39

14

27,6%

30,7%

30,7%

11%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa adanya frekuensi dan persentase

yang sama, yakni untuk alternatif jawaban “sering” dan “kadang-kadang”.

Page 67: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

54

Hasil tersebut menunjukan sebagian siswa merasa bahwa guru

pembimbing sering memberikan solusi atas permasalahan siswa dengan

menghadirkan pihak lain untuk memberikan keterangan yang sesuai, dan

sebagian lainnya merasa hal tersebut kadang-kadang dilakukan oleh guru

pembimbing. Kemungkinan beragamnya permasalahan siswa yang

ditangani guru pembimbing, sehingga dalam memberikan solusipun

berbeda-beda, ada yang harus menghadirkan saksi ataupun tidak sesuai

dengan masalah yang ditanganinya.

Tabel 3.8

Kunjungan Rumah

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

21. • Selalu

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

43

31

39

14

33,9%

24,4%

30,7%

11%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing senantiasa

melakukan kerjasama dengan orang tua dalam pengentasan masalah siswa

di sekolah. Hal ini memungkinkan banyaknya permasalahan siswa yang

pengentasannya harus melibatkan orang tua siswa. Selain itu, ada pula

siswa yang beranggapan bahwa guru pembimbing tidak pernah melakukan

hal tersebut. Kemungkinan masalah siswa yang dihadapi guru pembimbing

masih dapat diselesaikan tanpa bekerjasama dengan orang tua siswa.

Tabel 3.9

Alih Tangan Kasus

No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase (%)

22 • Selalu 23 18,1%

Page 68: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

55

• Sering

• Kadang-kadang

• Tidak Pernah

26

45

33

20,5%

35,4%

26%

Jumlah 127 100%

Data tersebut menunjukkan bahwa guru pembimbing terkadang

mengalihkan atau memindahkan masalah siswa kepada guru lain agar

penanganannya lebih tepat dan masalahnya tuntas. Hal ini kemungkinan

masalah-masalah siswa yang dihadapi guru pembimbing tidak semuanya

harus dialihkan kepada pihak lain, melainkan ada juga yang dapat

diselesaikan dengan sendirinya. Selain itu juga ada sebagian siswa

beranggapan bahwa guru pembimbing tidak pernah mengalihkannya,

kemungkinan guru pembimbing sanga mampu mengatasi permasalahan

yang dihadapi siswa tanpa harus mengalihkannya kepada pihak lain.

2. Interpretasi Data Angket

Untuk menentukan kategori dari persentase hasil angket digunakan

kriteria penilaian sebagai berikut:

a. Sanagat Baik 80-100%

b. Baik 70-79%

c. Cukup Baik 51-69%

d. Sangat Kurang 0-50%

Untuk menentukan persentase, digunakan perhitungan sederhana

dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menentukan nilai harapan (NH). Nilai ini dapat diketahui dengan

mangalikan jumlah item pertanyaan dengan skor tertinggi

2) Menghitung nilai skor (NS). Nilai ini merupakan nilai rata-rata

sebenarnya yang diperoleh dari hasil penelitian

3) Mencari persentasi dan menentukan kategori, yaitu dengan

menggunakan rumus:

Page 69: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

56

Page 70: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

57

Tabel 4.1

Nilai Rata-rata Skor Penelitian per Dimensi dan Nilai Rata-rata Skor Akhir Penelitian

NS VARIABEL DIMENSI INDIKATOR JUMLAH SOAL

JUMLAH SKOR

Nilai Harapan

(NH)

Nilai Skor (NS) NH x 100% KATEGORI

a. Layanan Orientasi

b. Layanan Informasi

c. Layanan Penempatan dan

Penyaluran

d. Layanan Pembelajaran

e. Layanan Konseling

Perorangan

f. Layanan Bimbingan

Kelompok

1)

Kegiatan

Layanan

g. Layanan Konseling Kelompok

17 6342 17 x 4 = 68

6342:127 = 69,94 73,44% BAIK

a. Aplikasi Instrument data Siswa

b. Himbunan Data Siswa

c. Konferensi Kasus

d. Kunjungan Rumah

Pelaksanaan

Kegiatan

Bimbingan dan

Konseling

2) Kegiatan

Pendukung

e. Alih Tangan Kasus

5 1704 5 x 4 = 20

1704:127 = 13,42 67,09% CUKUP

BAIK

Total 22 8046 88 63,35 71,99% BAIK

56

Page 71: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

58

Berdasarkan data dalam tabel dijelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan

bimbingan dan konseling yang terdiri dari 2 dimensi, yakni dimensi kegiatan

layanan dan kegiatan pendukung. Untuk dimensi kegiatan layanan yang terdiri

dari 7 indikator dengan persentase 73,44% dengan kategori BAIK. Hasil tersebut

menunjukan bahwa kegiatan layanan yang terdiri dari 7 layanan yang diberikan

oleh guru pembimbing terlaksana dengan baik. Sedangkan untuk dimensi kegiatan

pendukung yang terdiri dari 5 indikator mendapatkan persentase sebesar 67,09%

dengan kategori CUKUP BAIK. Hasil tersebut juga menunjukan bahwa

pelaksanaan kegiatan pendukung bimbingan dan konseling terlaksana dengan

cukup baik.

Dengan demikian kesimpulan akhir dari 2 dimensi tersebut dalam tabel

diatas mendapatkan persentase sebesar 71,99% dengan kategori BAIK. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di

SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta Selatan terlaksana/berjalan dengan baik.

Page 72: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang penulis dapatkan dari penelitian,

dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta

Selatan terdiri dari 2 dimensi, yakni kegiatan layanan dan kegiatan

pendukung. Kegiatan layanan terdiri dari; layanan orientasi, layanan

informasi, layanan penempatan dan penyaluran, layanan pembelajaran,

layanan konseling perorangan, layanan bimbingan kelompok dan layanan

konseling kelompok dengan kategori baik. Kegiatan pendukung meliputi;

aplikasi instrument data siswa, konferensi kasus, kunjungan rumah dan

alih tangan kasus dengan kategori cukup baik.

2. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

Cilandak terlaksana dengan baik. Hal ini berdasarkan data hasil angket

yang menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk dalam

kategori baik. Selain itu, peran aktif Koordinator BK, guru pembimbing,

yang senantiasa melaksanakan kegiatan layanan dan pendukung

bimbingan dan konseling. Kepala sekolah dalam mengintegrasikan

kegiatan BK, memfasilitasi, pembinaan, pengawasan, evaluasi dan

megupayakan pengembangan kegiatan bimbingan dan konseling di SMK

Al-Hidayah I Cilandak

58

Page 73: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

59

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, penulis berharap pihak sekolah untuk terus

memaksimalkan pelaksanaan kegiatan dan bimbingan konseling serta

mengembangkannya. Sebagai akhir dari penelitian ini, ada saran-saran yang

ingin penulis berikan, khususnya bagi kepala sekolah, guru pembimbing, dan

siswa. Saran-saran tersebut sebagai berikut:

1. Kepala sekolah agar dapat mengupayakan kekurangan-kekurangan dalam

kegiatan bimbingan dan konseling, dapat memaksimalkan peran kepala

sekolah berkaitan dengan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam

pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling.

2. Guru pembimbing lebih meningkatkan kegiatan bimbingan dan konseling,

khusunya kegiatan pendukung yang masih dalam kategori rendah,

menyusun program kegiatan secara sistematis, memberikan layanan

kepada siswa secara intensif sesuai dengan tujuan kegiatan. Senantiasa

meningkatkan kompetensi dengan membaca literatur-literatur yang

berkaitan dengan bidang bimbingan konseling, mengikuti pelatihan,

seminar dan sebagainya.

3. Bimbingan dan konseling sebagai sarana untuk memfasilitasi siswa dalam

menunjang kegiatan pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, siswa harus

dapat memanfaatkan kegiatan tersebut sebagai sarana untuk

mengembangkan kemampuan yang dimiliki, sebagai tempat untuk

berkonsultasi dengan guru pembimbing, belajar kelompok dengan cara

diskusi bersama membahas suatu permasalahan tertentu, mencari solusi

atas permasalahan yang dimiliki khususnya dalam kegiatan pembelajaran

di sekolah.

Page 74: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Manajemen Penelitian , Jakarta: PT. Rineka

Cipta, 2007.

Direktorat Tenaga Kependidikan Dirjen Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Kependidikan. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: Depdiknas,

2008.

Djumhur, I. dan Surya, Mohamad. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah

(Guidance & Counseling), Bandung: CV. Ilmu, 1975.

Djumhur, I. dan Surya, Mohammad. Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah,

Bandung: CV. Ilmu, tt.

Hallen, A. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching,

cet. III, 2005.

Kountur, Ronny. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis, Jakarta:

CV. Teruna Grafika, cet. I, 2003.

Mappiare, Andi. Pengantar Bimbingan dan Konseling Sekolah, Surabaya: Usana

Offset Printing.

Narbuko, Cholid. dan Achmadi, Abu. Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi

Aksara, cet. I, 1997.

Nawawi, Hadari. Administrasi dan Organisasi Bimbingan dan Penyuluhan,

Jakarta: Ghalia Indonesia, cet. II, 1986.

Nurihsan, Achmad Juntika. Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung:

PT. Refika Aditama, cet. I, 2005.

Prayitno, dkk., Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling, Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum,

Jakarta: Depdiknas, 2004.

Salahudin, Anas. Bimbinagan & Konseling , Bandung: CV. Pustaka

Setia, cet. I , 2010.

Saputra, Hardja. Konsep Bimbingan Konseling (Bimbingan dan Konseling), dari

www.hardja-sapoetra.co.cc, 20 Agustus 2010.

Page 75: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

S l a m e t o , B i m b i n g a n d i S e k o l a h , J a k a r t a : P T . B i n a A k s a r a , c e t . I ,

1 9 8 8 .

Sudjiono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, cet. I, 2008.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D), Bandung: Alfabeta, cet. X, 2010.

Sukardi, Dewa Ketut. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan

Konseling di Sekolah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, cet. II, 2008.

Sukmadinata, Nana Syaodih. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, cet. II, 2006.

Surya, Mohamad. Psikologi Konseling , Bandung: CV. Pustaka Bani

Quraisy, 2003.

Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi),

Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2007.

Undang-undang RI. Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Sisdiknas,

2003.

Winkel dan Mastuti, Sri. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan,

Yogyakarta: Media Abadi, cet. III, 2004.

Yusuf, Syamsu. dan Nurihsan, Achmad Juntika. Landasan Bimbingan dan

Konseling, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, cet. II, 2006.

Page 76: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Wawancara

Dengan Koordinator Bimbingan dan Konseling

Nama : Dra. Suwartiani

Jabatan : Koordinator BK SMK Al-Hidayah I Cilandak

Tempat : Kantor BK

Waktu : 14.20 s/d 15.30

Hari/ Tanggal : 27 Oktober 2010

Pertanyaan:

1. T : Apakah jumlah guru pembimbing yang ada sesuai dengan jumlah siswa di

SMK Al-Hidayah I Cilandak (ya/tidak)

J : Guru pembimbing berjumlah 3 orang yang awalnya hanya 1 orang, ya

memang belum sesuai dengan banyaknya jumlah siswa, tetapi kembali kepada

kebutuhan sekolah. Dengan jumlah guru pembimbing 3 orang mungkin dirasa

sudah cukup, karena kami juga bekerja sama dengan guru-guru lainnya.

2. T : Apakah latar belakang pendidikan personil/guru pembimbing di SMK Al-

Hidayah I Cilandak sesuai dengan bidang BK (ya/tidak)

Penjelasan:

J : Mengenai latar belakang pendidikan, saya sendiri bukan berlatar belakang

pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akan tetapi, kesempatan

menjadi koordinator BK yang diamanatkan kepala sekolah manuntut saya

meningkatkan kompetensi saya dalam bidang ini. Selain itu juga, pengalaman

menjadi guru pembimbing selama kurang lebih 15 tahun menjadi modal

dalam megatur kegiatan BK di SMK Al-Hidayah I Cilandak ini.

3. T : Adakah kantor dan ruang khusus kegiatan layanan Bimbingan dan

Konseling di Sekolah di SMK Al-Hidayah I Cilandak (ya/tidak)

Penjelasan:

J : SMK Al-Hidayah I secara khusus menyediakan kantor bimbingan dan

konseling terpisah dengan ruang guru lainnya. Kantor tersebut sekaligus

Page 77: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

menjadi ruangan untuk memberikan layanan BK kepada siswa. Pemberian

layanan BK terkadang masih dilakukan seperti di kelas, mushola, ruang OSIS

tempat lainnya. Hal tersebut dilakukan karena masih terbatasnya fasilitas

untuk pemberian layanan BK di SMK Al-Hidayah I Cilandak.

4. T : Apakah fasilitas yang ada dalam ruangan bimbingan dan konseling

memadai untuk melaksanakan kegiatan BK (ya/tidak)

J : Seperti yang anda lihat, fasilitas yang ada cukup membantu memfasilitasi

guru-guru pembimbing dalam melaksanakan tugas-tugas guru pembimbing

khusunya kegiatan administratif. Dengan adanya komputer ini contohnya,

dapat membantu merekap data siswa dengan rapih.

5. T : Bagaimana dengan kelengkapan alat-alat pengumpulan data dalam

melaksanakan kegiatan Bimbingan dan Konseling (ya/tidak)

J : Tentunya ada, alat-alat pengumpulan data yang ada saat ini adalah buku

khusus data pribadi siswa. Buku tersebut berisi identitas pribadi siswa,

keterangan keluarga, daftar isian tentang prestasi yang pernah diraih,

observasi harian siswa, catatan kasus, tes sosiometri untuk mencari keterangan

lainnya sebagai penunjang kegiatan belajar di sekolah.

6. T : Apakah ada Anggaran khusus untuk pelaksanaan kegiatan Bimbingan dan

Konseling (ya/tidak)

J : Mengenai anggaran kegiatan, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan

kegiatan, ketika akan melaksanakan kegiatan yang membutuhkan anggaran,

kami mengajukan kepada ketua yayasan melalui kepala sekolah.

7. T : Kegiatan layanan yang dilaksanakan Bimbingan dan Konseling SMK Al-

Hidayah I Cilandak

J : Dengan mengacu kepada pedoman yang ada, kegiatan yang dilaksanakan

adalah memberikan layanan-layanan seperti: layanan orientasi, informasi dan

sebagainya.layanan bimbingan kelompok biasanya dilakukan melalui kegiatan

bimbingan belajar di luar jam pelajaran yang disesuaikan dengan permintaan

siswa khususnya, umumnya kegiatan yang memang menjadi rutinitas layanan

BK.

Page 78: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Sementara pemberian layanan konseling biasanya guru pembimbing

menginformasikan kepada siswa, seperti siswa bermaslah di sekolah dengan

cara dipanggil dan ada juga yang datang dengan sendirinya untuk

berkonsultasi dengan guru pembimbing.

8. T : Apakah ada kegiatan pendukung dalam pelaksanaan kegiatan Bimbingan

dan Konseling (ya/tidak)

Penjelasan:

J : Ya tentunya ada, dalam melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling,

kami juga banyak di bantu oleh guru-guru lain. Demikian karena sesekali ada

hal-hal yang memang tidak sepenuhnya kami dapat laksanakan, seperti

melibatkan orang tua siswa dalam mencarikan solusi atas permasalahan siswa,

melibatkan wali kelas dan sebagainya.

Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler seperti volley, basket, hadrah marawis dan

sebagainya dapat membantu siswa dalam mengembangkan bakat yang

dimilikinya.

9. T : Upaya apa saja yang dilakukan guru pembimbing dalam mengatasi

masalah dalam kegiatan Bimbingan dan Konseling

J : Dengan terus memanfaatkan fasilitas yang ada, memang masih ada

permasalahan seperti halnya ruangan khusus untuk masing-masing layanan

belum memadai, tetapi hal tersebut bukanlah halangan untuk terus

memberikan layanan kegiatan BK di SMK Al-Hidayah I Jakarta Selatan.

10. T : Upaya apa saja yang dilakukan guru pembimbing dalam mengembangkan

kegiatan Bimbingan dan Konseling

J : Tentunya dengan terus melaksanakan kegiatan BK secara berkelanjutan,

memberikan layanan semaksimal mungkin, dengan harapan hasilnya akan

optimal. Selain itu juga, kami akan terus meningkatkan kemampuan dalam

bidang bimbingan dan konseling, contohnya dengan cara mengikuti pelatihan,

seminar dan sebagainya.

Page 79: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Wawancara Kepala Sekolah

Tentang Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling

Nama : Drs. Noorvara Santosa

Jabatan : Kepala Sekolah SMK Al-Hidayah I Cilandak

Tempat : Ruang Kepala Sekolah

Waktu : 12.30 s/d 14.00

Hari/ Tanggal : 27 Oktober 2010

Pertanyaan:

1. T : Bagaimana latar belakang pemahaman dilaksanaannya kegiatan

bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

J : Ya tentunya kegiatan bimbingan dan konseling sangat diperlukan di

sekolah, dengan kegiatan yang ada di dalamnya diharapkan guru

pembimbing dapat lebih membimbing para siswa, baik dikelas maupun di

luar kelas. Adanya kegiatan tersebut diharapkan dapat membantu para

siswa, mencari solusi permasalahan pribadi, belajar atau sebagai tempat

curhat.

2. T : Apakah bapak mengintegrasikan kegiatan bimbingan dan konseling

dengan kegiatan-kegiatan lain di SMK Al-Hidayah I Cilandak Jakarta

Selatan

J : Bimbingan dan konseling memang ada struktur tersendiri, tetapi tetap

terintegrasi dengan kegiatan lainnya di sekolah. Seperti halnya

mencantumkan mata pelajaran bimbingan konseling dalam kurikulum

sekolah dengan alokasi waktu 45 menit.

3. T : Memfasilitasi kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

Cilandak Jakarta Selatan

J : ya, fasilitas yang ada saat ini cukup memadai, walaupun masih ada

kekurangan. Selain itu tidak hanya sarana fisik yang difasilitasi, tetapi juga

guru pembimbing untuk ditingkatkan kompetensinya dalam bidang BK,

Page 80: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

contohnya dengan mengikutsertakan pelatihan, seminar dan sebagainya.

Hal demikian dilakukan setiap ada undangan dari pihak-pihak tertentu.

4. T : Apakah bapak melaksanakan pembinaan dalam rangka menigkatkan

kualitas kegiatan bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

J : Ya, dalam hal ini pembinaan yang saya lakukan adalah selain

megusahakan agar fasilitas kegiatan dapat memadai, juga meningkatkan

kemampuan guru pembimbing, seperti mengikutsetakan pelatihan, seminar

dan sebagainya.

5. T : Apakah bapak juga berperan aktif dalam kegiatan bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I

Penjelasan:

J : Secara pelaksanan, karena ada batasan-batasan terkait dengan tugas

kepala sekolah dalam hal bimbingan dan konseling, tetapi terkadang saya

ikut berperan ketika dari guru pembimbing turut melibatkan saya dalam

kegiatan tersebut. Menangani siswa yang susah diatur terus menerus

contohnya, dalam hal itu sesekali saya ikut berperan.

6. T : Apakah bapak melaksanakan pengawasan dalam kegiatan bimbingan

dan konseling di SMK Al-Hidayah I Cilandak

J : ya setiap kegiatan sekolah harus diberikan pengawasan, karena itu

sebagai tugas saya sebagai kepala sekolah. Dalam BK ini, pengawasan

yang saya lakukan dengan secara langsung seperti dengan melihat

langsung guru pembimbing dalam proses pelaksanaan kegiatan atau

melaksanakan kerjasama denga guru pembimbing dan guru-guru lainnya

agar dapat juga melakukan pengawasan.

7. T : Apa upaya bapak dalam mengembangkan kegiatan bimbingan dan

konseling di SMK Al-Hidayah I

Penjelasan:

J : Tentunya saya dengan personil BK khususnya selalu dan terus

mengupayakan untuk meningkatkan kinerja bimbingan dan konseling,

memfasilitasi guru pembimbing dengan mengikuti pelatihan, seminar dan

sebagainya, sedikit demi sedikit meningkatkan jumlah sarana dan

Page 81: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

prasarana kegiatan, melaksanakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi

secara berkelanjutan.

8. T : Apakah bapak melaksanakan evaluasi/penilaian program kegiatan

bimbingan dan konseling di SMK Al-Hidayah I

Penjelasan:

J : Ya, tentunya setiap kegiatan harus diberikan penilaian. Dalam hal ini

penilaian yang seringkali dilakukan dalam rapat tahunan sekolah,

mengenai kegiatan bimbingan dan konseling yang selama ini dilaksanakan

apakah dapat membantu siswa dalam mengatasi masalahnya atau dalam

mengembangkan kemampuan siswa dan sebagainya. Hal tersebut kami

lakukan untuk mengetahi keefektifan layanan-layanan yang diberikan oleh

guru pembimbing.

Page 82: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

DAFTAR NAMA RESPONDEN ANGKET PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

DI SMK AL-HIDAYAH I CILANDAK TP. 2010/2011

NO. NAMA RESPONDEN NO. NAMA RESPONDEN 1 Sadiah Yuniarti 36 Fachrul Rizki 2 Yulianti Andini 37 Muhammad Mahfudz 3 Siti Nurjanah 38 Wahyu Saputra 4 Saran Fadilan 39 M. Riandi Triana 5 Supartina Rahayu 40 Riski 6 Ulfi Meldawati 41 Leila Sysfatma Yanti 7 Roihatun Jannah 42 Andar Sari 8 Sinta Sintia 43 Wibowo S. 9 Pribadi Sadewa 44 Annisa Hadi Yatin 10 Puji Setiawati 45 Darneli Bella Pertiwi 11 Puji Lestari 46 Zulfa Khoirunisa 12 Rendra Fauzi 47 Dea Ladyke M. 13 Selfina Febriyanti 48 Firda Rani W. 14 Suci Fitriani 49 Suaip Iskandar 15 Rizki Amalliyah 50 Rizki Ariwibowo 16 Sumarni 51 Andy Dwi Prasetyo 17 Rahmat Harianto 52 Rizki Trio B. 18 Ryan Syafrizal 53 Priyaldi 19 Syahrul Munir 54 Rahmat Sholeh 20 Vendi Nevada 55 Muh. Asrul Prawira A. 21 Sifa Fauziah 56 Asri P.L. 22 Umi Athiyyah 57 Wika Yuliatna Dewi 23 Rahmat Dwi Cahyo 58 Evi Afriyanti 24 Umi Fadillah 59 Dini Wulandari 25 Purnama Riyanti 60 Radytia Mutiara 26 Raditia Amaldi H. 61 Yuli Aryani 27 Sri Wahyu Ningsih 62 Ani Dwi Rahayu 28 Rini Kurniawati 63 Melinda Syahputri 29 Shinta Anggraeni 64 Windi Renvia 30 Rizho Ferdian 65 Putri Widyaningsih 31 Rahmat Apriadi 66 Neneng Husnawati 32 Rizki Sri Hardiyanti 67 Rosita Amelia 33 Sella Rosmala 68 Diah Ayu Setyorini 34 Suwhodo S. 69 Desi Alvianti 35 Dendi Siregar 70 Desi Nandasari

Page 83: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

71 Yulia Setiawanti 106 Abdurrachman Asyatry 72 Ummi Lathifah Tsaniyah 107 Ade Fauziah Sany 73 Erlinawati 108 Aditiya Wibawa Mukti 74 Ferdiansyah 109 Asri Nurhayati 75 Rizky Kostadinov 110 Asri Sapitri 76 Eko Dewantoro 111 Candra Setiawan 77 Deni Hardi 112 Dannis Fauzy Syaputra 78 Ferdiansyah Negara 113 Dewi Rahmawati 79 Steven Rialdy Riswady 114 Ekky Oktaviani 80 Dandi Alamsyah 115 Erna Sarah 81 Fajar Bayone D. Yunior 116 Esti Siti Ramadan 82 Taufiq Maulana Effendy 117 Fitra Manggala 83 Achmad R. Ramadhan 118 Fitri Wahyuni 84 Diky Eko. S 119 Halimatu Sadiyah 85 Sandi Cahyadi 120 Handayaning Tyas 86 Emir Setiawan 121 Harry Susanto 87 Galih Sandi Darma 122 Hilda Rizkiahani 88 Deddy Romadhon 123 Imam Nur Faisal 89 Febry Rohmadon 124 Putri Setyawati 90 Ekse Wahyudi 125 Ratna Sari 91 Ratih Dwi P. 126 Sa’adah Abadiyyah 92 Adetia 127 Sri Wahyuni 93 Dwi Inesia 94 Septi Guniarti 95 Arji Sukarno MS. 96 Nita Noviyanti 97 Nani Kurniati 98 Dimas Hartadi 99 Syahir Ramdan

100 M. Rinaldi 101 Suhaila Nurunnawa 102 Jaka Furqon 103 Bernand DH. 104 Fahrul Rozy 105 Ustad Fauzi

Page 84: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

SKOR HASIL ANGKET PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING

Resp. Item Soal No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22

Jumlah

1 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 1 66 2 4 3 4 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 2 69 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 2 3 2 73 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 1 3 4 2 2 2 2 2 1 67 5 2 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 71 6 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 82 7 4 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 47 8 3 2 3 2 4 4 2 3 2 2 3 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 2 59 9 3 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 62

10 4 2 4 2 2 4 1 2 3 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 58 11 3 2 2 2 3 2 2 2 4 4 4 2 3 1 2 2 4 4 4 4 2 2 60 12 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 54 13 3 3 3 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 2 2 2 2 2 3 3 4 67 14 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 54 15 4 4 1 3 2 4 2 3 3 3 3 4 4 1 3 3 1 1 2 4 4 4 63 16 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 62 17 4 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 73 18 4 3 3 3 4 3 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 70 19 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 1 62 20 4 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 1 62 21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 4 1 61 22 3 3 4 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 2 2 4 3 2 3 64 23 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 77 24 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 75

Page 85: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

25 3 4 3 2 2 2 3 2 3 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 66 26 4 4 3 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 70 27 2 4 4 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 2 60 28 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 4 2 3 3 4 4 3 73 29 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 3 2 1 1 2 3 3 2 3 1 59 30 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 4 4 4 66 31 2 3 4 2 2 1 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 1 2 1 2 2 1 47 32 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 1 2 1 1 59 33 4 4 4 3 2 2 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 2 1 1 3 55 34 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 4 55 35 4 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 3 4 2 3 2 4 2 2 1 2 3 62 36 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 4 3 3 1 2 3 4 1 3 2 3 3 63 37 4 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 73 38 4 3 3 4 2 2 1 3 2 4 2 3 3 4 1 3 1 4 2 3 1 2 57 39 4 3 3 4 2 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 3 4 2 2 3 4 3 67 40 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 57 41 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 1 2 1 2 2 1 1 1 44 42 4 2 4 2 1 1 1 2 3 3 4 1 3 1 1 3 1 3 2 1 1 1 45 43 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 80 44 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 53 45 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 2 2 59 46 4 2 2 2 2 2 2 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 2 2 4 4 1 58 47 2 1 1 2 1 3 2 1 2 1 3 2 3 1 1 3 2 2 2 1 1 1 38 48 2 1 1 3 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 1 2 1 1 1 1 1 1 35 49 4 3 2 2 3 4 1 2 3 4 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 1 57 50 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 72 51 4 3 2 2 3 2 2 2 4 3 4 3 3 2 3 4 2 2 2 1 2 2 57

Page 86: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

52 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 1 76 53 4 4 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 2 77 54 2 4 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 64 55 2 1 3 2 3 4 4 2 3 1 4 2 3 3 3 4 2 2 1 2 1 3 55 56 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 4 2 58 57 2 3 3 3 2 4 2 3 4 4 4 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 4 62 58 2 3 4 3 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 2 4 73 59 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 2 3 3 3 2 65 60 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 84 61 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 62 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 87 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 88 64 3 3 4 3 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 2 2 3 4 3 3 67 65 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 2 1 2 3 1 1 67 66 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 3 2 4 1 76 67 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 51 68 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 50 69 4 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 53 70 4 3 3 1 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 54 71 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 1 2 3 4 1 52 72 2 4 4 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 4 3 3 2 67 73 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 1 2 1 2 3 2 3 1 1 2 2 45 74 2 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 2 2 1 55 75 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 74 76 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 74 77 4 2 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 3 2 4 2 4 3 4 4 4 74 78 4 2 3 4 2 4 3 4 4 3 4 2 4 2 2 4 2 4 3 4 4 3 71

Page 87: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

79 2 3 3 2 2 2 1 2 2 4 4 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 2 50 80 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 76 81 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 1 76 82 4 3 2 4 2 3 2 3 4 3 3 2 4 2 3 4 2 2 2 4 4 3 65 83 4 4 4 2 2 3 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 1 3 2 2 2 2 56 84 4 4 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 79 85 4 4 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 2 60 86 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 1 59 87 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 57 88 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 61 89 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 66 90 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 68 91 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 2 3 2 77 92 4 4 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 3 2 70 93 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 4 61 94 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 65 95 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 2 3 3 4 2 2 4 70 96 3 3 3 4 2 2 2 3 3 3 4 3 4 3 2 4 2 4 2 2 2 2 62 97 3 3 2 3 4 3 2 2 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 3 4 4 2 68 98 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 4 1 61 99 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 69

100 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 61 101 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 2 2 62 102 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 59 103 2 3 2 3 4 4 1 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 2 3 2 2 2 61 104 1 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 3 4 4 2 2 2 3 2 4 4 4 63 105 3 2 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 47

Page 88: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

106 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 55 107 3 2 4 4 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 64 108 4 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 1 75 109 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 68 110 3 2 4 2 1 1 1 2 3 3 3 1 3 1 1 3 1 3 2 3 1 3 47 111 2 3 3 2 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 66 112 4 3 4 1 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 2 3 3 4 2 68 113 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 2 2 2 3 63 114 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 61 115 4 3 4 3 3 2 3 3 2 4 3 4 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 65 116 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 4 55 117 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 62 118 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 68 119 3 3 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 2 3 2 1 57 120 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 4 3 3 57 121 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 2 3 2 4 2 3 3 2 1 60 122 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 67 123 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 64 124 4 3 4 4 2 3 2 3 3 3 4 3 4 2 2 3 3 2 2 3 3 2 64 125 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 2 3 3 1 56 126 3 2 3 2 3 4 3 2 3 1 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 3 60 127 3 3 2 4 3 3 2 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 2 3 4 2 2 63 Jml. 407 379 406 372 356 380 311 367 408 372 413 375 440 313 335 386 322 339 342 364 358 301 8046

Page 89: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Nama   : Kelas    : 

ANGKET PENELITIAN SISWA Petunjuk Pengisian Angket:

1. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang Anda anggap benar/sesuai

2. Jawaban yang Anda berikan hanya untuk kepentingan penelitian semata dan tidak mempengaruhi nilai raport/belajar Anda di sekolah

3. Isilah dengan penuh kejujuran dan terimakasih atas kerjasamanya 1. Guru pembimbing memberikan layanan orientasi kepada siswa baru untuk

mengenalkan lingkungan sekolah baru

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

2. Guru pembimbing memberikan pemahaman kepada siswa tentang lingkungan

sekolah agar dapat menyesuaikan diri

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

3. Guru pembimbing memberikan layanan informasi kepada siswa tentang kegiatan

belajar mengajar di sekolah

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

4. Guru pembimbing memberikan pemahaman kepada siswa tentang bahaya narkoba

dan pergaulan bebas

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

5. Guru pembimbing memberikan layanan informasi tentang pemilihan

pekerjaan/karir yang sesuai dengan minat dan bakat siswa

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

6. Guru pembimbing memberikan arahan untuk melanjutkan pendidikan yang lebih

tinggi kepada siswa

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

Page 90: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Nama   : Kelas    : 

7. Guru pembimbing memberikan layanan untuk penempatan dan penyaluran minat

dan bakat siswa di sekolah

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

8. Guru pembimbing memberikan arahan kepada siswa untuk memahami dan

mengembangkan kemampuan yang dimiliki

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

9. Guru pembimbing memberikan arahan kepada siswa agar mengembangkan sikap

dan kebiasaan baik dalam kegiatan pembelajaran

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

10. Guru pembimbing memberikan solusi atas permasalahan siswa dalam kegiatan

pembelajaran di sekolah

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

11. Guru pembimbing memberikan dorongan/motivasi dalam kegiatan

belajar di sekolah

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

12. Guru pembimbing memberikan arahan kepada siswa agar mengembangkan

kemampuan yang dimiliki dalam kegiatan belajar

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

13. Guru pembimbing memberikan pemahaman kepada siswa tentang tata tertib

sekolah dan arahan untuk mentaatinya

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

14. Guru pembimbing memanggil siswa bermasalah dan memberikannya solusi secara

tatap muka langsung (perorangan)

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

Page 91: PELAKSANAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/895/1/95718... · dan terbatasnya sarana untuk memberikan layanan dalam pelaksanaan kegiatan

Nama   : Kelas    : 

15. Guru pembimbing memberikan layanan bimbingan kelompok dengan cara diskusi

bersama atau bimbingan belajar secara kelompok

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

16. Guru pembimbing memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya

hubungan yang harmonis dengan guru, teman sebaya dan warga sekolah lainnya

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

17. Guru pembimbing memberikan layanan konseling kelompok untuk membahas

masalah setiap siswa dari suatu kelompok/kelas dan mencari solusinya

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

18. Guru pembimbing mengumpulkan data dan keterangan tentang diri siswa untuk

pemecahan masalah siswa

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

19. Guru pembimbing mengumpulkan data untuk keperluan pengambangan diri siswa

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

20. Guru pembimbing memberikan solusi atas permasalahan siswa dengan

menghadirkan pihak lain untuk memberikan keterangan yang sesuai (saksi)

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

21. Guru pembimbing melakukan kerjasama dengan orangtua dalam penyelesaian

masalah siswa di sekolah

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah

22. Guru pembimbing mengalihkan atau menyerahkan masalah siswa kepada guru lain

agar penanganannya lebih tepat dan masalahnya tuntas

a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Tidak Pernah