Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 triwulan 1 2015
-
Upload
david-syahputra -
Category
Spiritual
-
view
9.508 -
download
0
Transcript of Pelajaran Sekolah SABAT ke-12 triwulan 1 2015
Dalam Amsal 30, Agur menasehatkan kita untuk tetap rendah hati dengan cara menghindarkan diri dari kesombongan dan oleh tetap merenungkan TUHAN dan perbuatan-kasih-Nya.
1. Menghindarkan diri dari Kesombongan
Kebebalan dan kesombongan (32)
Tingkah laku orang sombong (11-20)
2. Bagaimana agar menjadi rendah hati
Memandang kepada TUHAN (3-6)
Meminta hanya untuk apa yang kita butuhkan(7-9)
Belajar dari Alam(18-19, 24-28)
Amsal 30:32 Bila engkau menyombongkan diri tanpa
atau dengan berpikir, tekapkanlah tangan pada mulut!
Kita bertingkah laku seperti orang bebal [nabal dalam Bhs. Ibrani] ketika kita menyombongkan diri atau membual.
Nabal adalah contoh yang paling jelas dalam
membesar-besarkan kebebalan yang ditulis
dalam Alkitab: “... sebab seperti namanya
demikianlah ia: Nabal namanya dan bebal
orangnya.” (1 Samuel 25:25)
Orang yang sombong mengira bahwa dirinya mengetahui atau memiliki
segalanya. Inti permasalahannya adalah mereka berpikir bahwa mereka
tidak butuh apa-apa. Mereka tak ubahnya seperti orang Farisi dalam
Lukas 18:9-14; yang tidak mau menerima pengampunan dan hikmat dari
TUHAN.
Mengutuki orangtua
• 30:11 Ada keturunan yang mengutuki ayahnya dan tidak memberkati ibunya. 30:17 Mata yang mengolok-olok ayah, dan enggan mendengarkan ibu akan dipatuk gagak lembah dan dimakan anak rajawali. (Amsal 30:11, 17).
Tidak menganggap dosa sebagai suatu kesalahan
• 30:12 Ada keturunan yang menganggap dirinya tahir, tetapi belum dibasuh dari kotorannya sendiri.30:20 Inilah jalan perempuan yang berzinah: ia makan, lalu menyeka mulutnya, dan berkata: Aku tidak berbuat jahat. (Amsal 30:12, 20).
Merendahkan Orang Lain
• 30:13 Ada keturunan yang berpandangan angkuh, yang terangkat kelopak matanya. Ada keturunan yang giginya adalah pedang, yang gigi geliginya adalah pisau, untuk memakan habis dari bumi orang-orang yang tertindas, orang-orang yang miskin di antara manusia. (Amsal 30:13-14).
Ada tiga tindakan tercela
akibat menyombongkan diri
dalam Amsal 30: 11-20.
Amsal 30:4 Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah
mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah
membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala
ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!
Ketika kita melihat karya tangan ALLAH dari alam
semesta yang luas dengan bumi kita yang sangat kecil,
setiap alasan untuk menjadi sombong akan memudar.
Ketika kita memandang keagungan TUHAN seperti yang Ayub lakukan
(Ayub 38-39), kita tak dapat berbuat apa-apa kecuali berkata seperti
yang Raja Daud katakan: Mazmur 8:4,5 “Jika aku melihat langit-Mu,
buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan: apakah
manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga
Engkau mengindahkannya?
Demikianlah, kita harus mempelajari kebenaran tentang ALLAH yang
diungkapkan dengan cara yang rendah hati. Pengertian kita diliputi oleh
kabut dan misteri, karena kita tidak dapat mengerti sedikitpun bahkan
hal-hal yang terkecil yang terdapat di alam.
Amsal 30:7 Dua hal aku mohon kepada-Mu,
jangan itu Kautolak sebelum aku mati:
Apa 2 hal yang Agur minta dari TUHAN (Amsal 30:8)
1. Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan
2. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah
aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.
Pertama, ia meminta kepada TUHAN untuk menjauhkan daripadanya
kecurangan dan kebohongan. Kedua, ia meminta agar TUHAN hanya
memberikan apa yang ia butuhkan.
Jika aku kaya, aku mungkin lupa untuk bergantung kepada TUHAN.
Jika aku miskin, aku mungkin tergoda untuk mencuri dan berdosa terhadap TUHAN.
YESUS mengajar kita untuk meminta kepada TUHAN
kebutuhan kita: : “Berikanlah kami setiap hari
makanan kami yang secukupnya.” (Lukas 11:3)
Pada ayat 9, ia menjelaskan alasan
atas permintaannya tersebut:
Jalan rajawali di
udara
Jalan ular di atas cadas
Jalan kapal di tengah-tengah laut
Jalan seorang laki-laki dengan
seorang gadis
Hal apa sajakah yang tidak dimengerti oleh Agur? (Amsal 30:19) Pelajaran
apa yang dapat kita ambil dari semua itu?
Mempelajari alam membuat kita sadar
akan ketidaktahuan kita, itu adalah
suatu cara yang baik untuk membangun
kerendahan hati.
Semut, bangsa yang tidak kuat, tetapi yang menyediakan
makanannya di musim panas
Pelanduk, bangsa yang lemah, tetapi yang membuat rumahnya di bukit
batu
Belalang yang tidak mempunyai raja, namun semuanya berbaris dengan
teratur
Cicak yang dapat kautangkap dengan tangan, tetapi yang juga ada di
istana-istana raja
Apa yang dapat kita pelajari dari hewan-hewan kecil? (Amsal 30:25-28)?
Mempelajari alam membuat kita sadar
akan ketidaktahuan kita, itu adalah
suatu cara yang baik untuk membangun
kerendahan hati.
“Dalam beranekaragam tayangan di alam, dapat
ditemukan hikmat Ilahi bagi semua mereka yang
telah belajar untuk memiliki persekutuan dengan
ALLAH, sang Pencipta. Halaman-halaman pelajaran
terbuka dengan jelas bagi pasangan pertama di
Taman Eden, namun sekarang semuanya kita lihat
hanya seperti bayang-bayang. Suatu hama penyakit
telah jatuh ke atas ciptaan yang sempurna itu.
Namunpun demikian, kemanapun kita berpaling,
kita dapat melihat jejak-jejak keindahan masa
penciptaan, kemanapun kita memandang, kita dapat
mendengar suara ALLAH dan menyaksikan pekerjaan
tangan-Nya yang begitu indah.
E.G.W. (Counsels to Parents, Teachers and Students, section 2, cp. 6, pg. 52)