Pekerjaan Precast Bangunan Gedung

8/15/2019 Pekerjaan Precast Bangunan Gedung

1/12

PEKERJAAN PRECAST BANGUNAN GEDUNG

Perkembangan industri konstruksi di Indonesia sekarang ini semakin

mendorong berkembangnya berbagai metode konstruksi di bidang teknik sipil.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut, tuntutan akan pekerjaan konstruksi

yang cepat dan efisien makin besar, salah satunya yaitu metode precast atau

pracetak sebagai salah satu metode konstruksi alternatif yang tepat, karena

memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kontrol kualitas, dan kemudahan

dalam pelaksanaan.

Teknologi pracetak adalah teknologi konstruksi struktur beton dengan

komponen-komponen penyusun yang dicetak terlebih dahulu pada suatu tempat

khusus, terkadang komponen-komponen tersebut disusun dan disatukan terlebih

dahulu (pre-assembly), dan selanjutnya dipasang di lokasi (installation). Dengan

demikian, sistem pracetak ini akan berbeda dengan konstruksi beton cor ditempat

pada aspek perencanaan yang tergantung atau ditentukan oleh metoda pelaksanaan

dari fabrikasi, penyatuan, dan pemasangannya, serta ditentukan pula oleh cara

penyambungan antar komponen (joint). eberapa prinsip beton pracetak tersebut

dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan beton monolit antara lain terkait

dengan pengurangan !aktu dan biaya, serta peningkatan jaminan kualitas ("ibb,

#$$$).

Dalam pelaksanaannya, %istem pracetak (precast) lebih tepat dan efisien

apabila diaplikasikan pada beberapa hal. Diantaranya adalah pengaplikasian pada

gedung yang berada pada daerah dengan &ona gempa relatif rendah (&ona gempa Idan &ona II) serta pada gedung yang bertipe tipikal. 'ona gempa relatif rendah (I

dan II) memiliki frekuensi gempa yang tidak terlalu sering dengan intensitas yang

tidak terlalu besar. aka dari itu metode pracetak sangat tepat, karena pada

metode pracetak (precast) ikatan yang terjadi tidak terlalu kaku.


2/12


3/12

Gambar 1 Pelat pracetak Hollow Core slab

elebihan penggunaan 5ollo! 6ore %lab, yaitu *

#) Pelat jenis ini lebih ringan, tingkat durabilitas yang tinggi dan ketahanan

terhadap api sangat tinggi) 8ongga hollo! core slab bisa digunakan untuk tempat meletakan

instalasi mekanikal dan elektrikal) emampun bentang panjang hollo! core slab meneyediakan bentang

panjang tanpa balok anak memungkinkan untuk memaksimalkan layoutyang fungsional

0) 5ollo! core slab dapat langsung digunakan sebagai ceiling dan lantai

serta mengurangi tinggi bangunan sehingga menghemat biaya1) ekuatannya yang tinggi sehingga dapat mendukung beban berat.

b. Pelat pracetak tanpa lubang (%olid %labs)

Pelat pracetak dimana tebal pelat lebih tipis dibandingkan dengan

pelat pracetak dengan lubang. euntungan dari penggunaan pelat ini adalahmudah dalam penumpukan karena tidak memakan banyak tempat. Pelat ini

bisa berupa pelat pratekan atau beton bertulang biasa dengan ketebalan dan

lebar yang ber2ariasi. 4mumnya bentang dari pelat ini antara 1 hingga 1

feet.

Gambar Pelat pracetak Sol!" slabs

c. Pelat pracetak Double Tees dan %ingle Tee


4/12


5/12

Gambar ( Be%t$k balok precast

'. Kolom Precasta. %imple prismatic columns, kolom ini biasanya hanya digunakan pada

bangunan satu tingkat dimana balok diletakkan diatas kolom. b. earing columns, kolom ini memiliki penompang untuk meletakkan kolom.

c. T columns, biasanya digunakan untuk menyokong langsung lantai double Ttanpa balok perantara.

Gambar ) Be%t$k kolom precast

*eto"e pelaksa%aa% "e%&a% precast pa"a ba%&$%a% &e"$%&

1. Peker+aa% p!lecap


6/12

Gambar , Peker+aa% p!lecap

. Kolom precast

olom precast pelaksanaannya ada jenis yaitu *

a) %ambungan basah, dengan menggunakan beton cor setempat%ambungan basah, dengan cara post grout

Gambar - Samb$%&a% s!stem post &ro$t

Pada sambungan basah post grout, kolom yang sudah fi: sebelum

disambung dengan kolom penyambung, permukaannya diberi bedding

mortar untuk menjadi kontak sepenuhnya antarkedua komponen kolom

yang akan disambung.

%etelah komponen penyambung diturunkan dan sudah dicek

kelurusannya (2erticality-nya), maka dilakukan grouting pada splice

slee2e sampai penuh (grouting dimasukkan melalui lubang splice slee2e

ba!ah sampai grouting penuh yang ditandai dengan keluarnya grouting


7/12

pada lubang atas). %etelah material grouting cukup keras baru penyangga

kolom dapat dilepas.

%ambungan basah, dengan cara pre grout

Gambar Samb$%&a% s!stem pre &ro$t

Pada sistem ini, splice slee2e dipasang pada kolom ba!ah yang

sudah fi:. egitu juga untuk kolom komponen penyambung untuk bagian

atasnya, bila kolom tersebut masih akan disambung lagi.

omponen kolom ba!ah, lebih dahulu diisi material grouting padasplice slee2e nya sampai penuh. 4ntuk menjamin kontak yang sempurna

maka material grout dilebihkan, kemudian komponen kolom atas

diturunkan pelan-pelan. %elama proses pengerasan grouting kolom

komponen atas harus dijaga dalam posisi 2ertikal dan tidak bergerak

sampai grouting cukup keras.

b) %ambungan kering, dengan menggunakan embedad part dari baja

dihubungkan dengan cara mengelas.


8/12

Gambar 1/ Samb$%&a% ker!%& s!stem las

%ambungan kering biasa digunakan untuk tiang pancang yang

disambung. Pada sistem ini setiap ujung kolom yang akan disambung

disediakan embeded part yang diangker pada kolom. 5ubungan antaraembeded part dengan kolom harus terjadi kontak sepenuhnya agar dapat

mentransfer beban secara sempurna 3mbeded part yang dipasang pada

ujung-ujung kolom yang disambung ditemukan dan diikat dengan las.

%elama proses pengelasan posisi kedua kolom juga harus dijaga.

#. Balok "a% pelat precast

alok precast dipasang setelah kolom precast berdiri tegak. ;ang kemudiandilanjutkan dengan pemasangan pelat precast.

a. Precast half slab

Gambar 11 Precast 0al slab

Precast half slab ini dapat dimanfaatkan sebagai !orking plat form

untuk pelaksanaan pengecoran slab dan balok. %etelah half slab precast

dipasang, kemudian dipasang penulangan lapis atas dan sisa ketebalan slab

dicor secara cast ini place. olom dan slab berikutnya dilakukan secara


9/12

berulang seperti tingkat diba!ahnya. Pada sistem ini diperlukan prosedur

pengangkatan half slab yang baik agar tidak terjadi keretakan precast.

b. 5ollo! slab

5ollo! slab sudah memiliki kekuatan struktur sepenuhnya, tidak

sepertipada half slab, oleh karena itu di atas hollo! slab hanya dicor lapisan

tipis sebagai toping saja.

Gambar 1 Precast 0ollow slab

5ollo! slab biasanya diproduksi oleh pabrik dan dapat diangkut

dengan lebih aman ke proyek. 5ollo! slab tidak memerlukan support

sebanyak pada sistem half slab, sehingga space kerja juga dapat lebih

longgar.

c. Precast double tee beam channel slab

%istem ini didahului dengan pengecoran balok induk, dimana channel

slab atau double tee beam diletakkan.

Gambar 1# Pe%&ecora% balok !%"$k

Pemasangan channel slab atau double tee beam dapat dilakukan pada

saat scaffolding untuk perancah balok belum dibongkar (balok belum


10/12

mencapai strength yang cukup), untuk mempercepat pelaksanaan, tetapi bila

!aktunya dapat dipakai di tempat lain. edua sistem slab ini seperti halnya

sistem hollo! slab, telah memiliki kekuatan struktur sepenuhnya, maka

hanya diperlukan pengecoran sebagai toping saja. Pada sistem ini dapat

ditingkatkan dengan penggunaan sistem prestressed beam. Double tee beam

dipasang di atas balok yang dicor di tempat, dan disatukan dengan

mengecor sela-selanya. Pada sistem ini sama sekali tidak diperlukan

support, sehingga memperoleh ruang kerja yang luas sekali. Dengan

demikian dapat mempercepat penyelesaian pekerjaan, dan pekerjaan

finishing sudah dapat dimulai.

Gambar 1' Pemasa%&a% "o$ble tee beam precast

'. Precast Ta%&&a

Precast untuk tangga biasanya dibuat untuk bagian trapnya saja, karena

bagian inilah yang tersulit. %edangkan bagian bordesnya dicor setempat 4ntuk

memudahkan pengecoran precast trap untuk tangga, biasanya dicor dalam posisi berdiri. 5al ini memerlukan ketelitian karena kemiringan tangga sudah

tertentu sesuai dengan perencanaan.


11/12

Gambar 1( Pe%&ecora% bor"es ta%&&a

Da tar P$staka


12/12

Pekerjaan Precast Bangunan Gedung

Documents

Transcript of Pekerjaan Precast Bangunan Gedung