Pegaruh Bimbinga Orang Tua terhadap Tanggung Jawab · PDF filePendidikan Guru Sekolah Dasar,...
-
Upload
hoangtuyen -
Category
Documents
-
view
240 -
download
5
Transcript of Pegaruh Bimbinga Orang Tua terhadap Tanggung Jawab · PDF filePendidikan Guru Sekolah Dasar,...
iv
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA
TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR ANAK
KELAS IV SD PANGUDI LUHUR DON BOSCO
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2003/2004
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh :
Chatarina Puji Astuti
NIM 1401901092
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2005
v
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Semarang pada :
Hari : Kamis
Tanggal : 24 Maret 2005
Panitia Ujian
Ketua
Drs. Siswanto, MM NIP. 130515760
Sekretaris
Drs. Zoedindarto Boedihartono NIP. 130345749
Penguji I
Dra. Mu’nisah. M.Pd NIP. 131787827
Penguji II
Drs. Edy Purwanto. M.Si NIP. 131699302
Penguji III
Harmanto. S. Pd. M. Pd NIP. 130891294
vi
ABSTRAK
Astuti, Chatarina. P. 2005. Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap
Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosco.
Skripsi Jurusan PGSD, Fakultas Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing : I. Harmanto, S.Pd, II. Drs. Edy Purwanto, M.Si.
Kata Lunci : Bimbingan belajar dari orang tua, tanggung jawab belajar anak.
Anak memulai belajar pertama kali ditanamkan oleh orang tuanya sendiri.
Sejka kecil dilatih bertanggung jawab dengan memulai tugas-tugas yang
sederhana hingga yang rumit, serta disesuaikan dengan perkembangan
fisikmaupun psikisnya. Teladan orang tua serta turut sertanya orang tua menemani
anaknya ketika melakukan tugas tersebut akan membesarkan hati, sehingga anak
merasa senang dan termotivasi untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik. Orang
tua yang memperhatikan karakteristik pribadi anak akan memperkecil kegagalan
dalam pengambilan keputusan yang patut dan efektif terhadap perubahan baik
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Adakah Pengaruh Bimbingan
Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di SD Pangudi Luhur
Don Bosco ? Dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar anak. Sampel yang digunakan adalah murid kelas IV SD PL Don Bosco
Semarang yang berjumlah 45 siswa. Analisa data menggunakan uji regresi linier
sederhana.
Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang mendukung
keberhasilan dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan informasi yang cocok
menggunakan angket dan skala psikologi. Untuk mengumpulkan data bimbingan
belajar orang tua digunakan angket. Untuk mengumpulkan data tanggung jawab
belajar digunakan skala psikologi.
Berdasarkan hasil analisa data diperoleh kesimpulan sebagian besar siswa
kelas empat SD Don Bosco merasakan tingginya pengaruh bimbingan belajar
orang tua mereka untuk tanggung jawab belajar. Jumlah anak yang berpendapat
demikian sebesar 32 anak atau 71,11 % dari responden penelitian. Sedangkan
tanggung jawab belajar juga tinggi yaitu 31 anak atau sebesar 68,89 % responden
penelitian. Bimbingan belajar orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab
belajar anak berdasarkan hasil uji F dengan nilai F hitung sebesar 45,891 (p <
0,05). Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 1,462 + 0,972X. Besarnya
sumbangan pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar anak adalah sebesar 0,516 atau 51,6 %.
Hasil penelitian ini merekomendasikan perlunya meningkatkan tanggung
jawab belajar anak kelas IV SD Don Bosco Semarang dengan cara orang tua perlu
meluangkan waktu untuk mendampingi anak serta memotivasi anak untuk belajar
sehingga anak memperoleh hasil yang maksimal.
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
1. Kesadaran dalam melaksanakan tanggung jawab belajar merupakan awal
keberhasilan dalam meningkatkan dan meraih cita-cita.
2. Pelaksanaan tanggung jawab oleh orang tua selalu menjadikan contoh
kehidupan sehari-hari dalam keluarga bagi anak-anaknya.
PERSEMBAHAN
Untuk suami dan anak-anakku.
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar
Anak Kelas IV SD PL Don Bosco Semarang.”
Keberhasilan penyusunan skripsi ini bukan hanya dari kerja keras
penulis semata, melainkan juga dukungan dan bantuan dari segenap pihak. Pada
kesempatan ini, perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Drs. Siswanto, MM. Dekan Fakultas Ilmu Kependidikan Universitas
Negeri Semarang.
2. Harmanto, SPd. MPd. Pembimbingan I yang menyediakan waktu dan
senantiasa memberikan masukan dan dorongan kepada penulis.
3. Drs. Edy Purwanto, Msi. Pembimbing II ynag juga menyediakan waktu
dan senantiasa memberikan masukan dan dorongan kepada penulis.
4. Ibu C. Sukowati. Kepala Sekolah Don Bosco Semarang.
Semua pihak yang tidak dapat penulis sebut satu per satu yang telah
membantu penyusunan skripsi ini.
Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi segenap pembaca dan pihak
yang membutuhkan.
Semarang, Maret 2005
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Abstraksi iii
Motto iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vi
Daftar Tabel viii
Daftar Lampiran ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Keaslian Penelitian
D. Penegasan Istilah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Sistematika Penulisan
BAB II KAJIAN TEORITIS
A. Bimbingan Belajar Orang Tua
B. Tanggung Jawab Belajar Siswa
C. Kerangka Berfikir
D. Hipotesa
x
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel Penelitian
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Metode Pengumpulan Data
E. Validitas dan Reabilitas Alat Pengumpulan Data
F. Analisis Data
BAB IV HASIL-HASIL PEMBAHASAN
A. Langkah-Langkah Penelitian
B. Hasil Penelitian
1. Uji Validitas dan Realibilitas
2. Deskripsi Variabel Penelitian
3. Uji Regresi Linier Sederhana
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Indikator Variabel Penelitian
Tabel 2 Kisi-kisi Angket Bimbingan Belajar dari Orang Tua
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Bimbingan Orang Tua
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Tanggung Jawab Belajar
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Tabel 4.4 Hasil Pemberian Kategori Variabel Bimbingan Orang Tua
Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tanggung Jawab Belajar
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner
Lampiran 2 Tabel Induk
Lampiran 3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
Lampiran 4 Perhitungan Manual Uji Validitas Item Pertama Variabel
Bimbingan Orang Tua
Lampiran 5 Frekuensi Variabel Penelitian
Lampiran 6 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Anak memulai kehidupannya dengan sedikit sumber daya untuk
menjaga diri sendiri dan tanpa tanggung jawab untuk keselamatan atau
kebahagiaan dirinya dan orang lain. Anak dapat hidup dan berkembang dengan
bantuan dari orang tuanya, karena anak merupakan harapan orang tua yang akan
melanjutkan cita-cita dan eksistensi kehidupannya, maka orang tua dituntut
memiliki kemampuan dalam merawat, menjaga keamanan, memelihara,
membimbing, mendidik dan memberikan pertolongan.
Dengan kemampuan orang tua tersebut anak secara berangsur-angsur
dididik dan diarahkan, agar tumbuh rasa tanggung jawab. Untuk
menumbuhkannya dimulai dari pemberian berbagai tugas kecil dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan rumah tangga, misalnya : membersihkan meja,
merapikan tempat tidur dan lain-lain.
Anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang rasa tanggung
jawabnya (Benyamin Spock, 1991 : 38). Untuk mengubah sikap anak secara jitu,
orang tualah yang pertama-tama harus mengubah tanggapannya. Teriakan anak,
malasnya merapikan tempat tidur, dan lain-lain tidak perlu ditanggapi, dengan
mengubah reaksi, seluruh pola akan berubah termasuk si anak. Anak akan belajar
dari tanggapan yang baru dari orang tuanya. Dengan demikian akan
memungkinkan pembimbingan anak untuk bertindak secara tepat dan bertanggung
jawab.
xiv
Menurut Dak ( 1987 : 64 ) dalam mengajar anak untuk bertindak secara
tanggung jawab, pendidik perlu memperhatikan 2 hal yaitu : (1) Melihat tindakan
yang tidak tepat dari anak sebagai suatu usaha untuk memperoleh peranannya ; (2)
Relasi terhadap tindakan anaklah yang menentukan. Bimbingan terletak dalam
relasi dengan anak-anak.
Orang tua yang penuh perhatian tidak akan membiarkan anak untuk
mengerjakan sesuatu sendiri, melainkan orang tua harus menemani dan memberi
bimbingan sampai ia mencapai usia yang cukup untuk bertanggung jawab.
Bimbingan itu meliputi bimbingan pribadi, sosial, dan karier. Bimbingan belajar
sebaiknya diberikan orang sejak dini. Usia dini merupakan kesempatan emas bagi
anak untuk belajar (golden age). Oleh karena itu kesempatan ini hendaknya
dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk proses belajar anak. Namun demikian satu hal
perlu mendapatkan perhatian, bahwa orientasi belajar anak yang sesungguhnya
adalah mengembangkan rasa tanggung jawab belajar.
Tugas dan pekerjaan membersihkan rumah merupakan ramuan dasar
untuk membantu anak belajar bertanggung jawab. Pekerjaan dan tugas adalah hal
yang konkret, bagaimana, bilamana, dan oleh siapa pekerjaan harus dilakukan bisa
ditentukan. Dengan demikian anak dapat mengembangkan model mental dan
meningkatkan ketrampilan untuk melakukan pekerjaan atau tugas. Orang tua
harus menyediakan waktu, perhatian, dukungan, dan itikad baik agar anak tidak
kecewa.
Setiap orang tua harus memperhatikan karakteristik anak. Anak akan
mendapat pengertian mengenai pentingnya sikap bertanggung jawab melalui
interaksi sehari-hari dengan orang tua, guru, dan teman-teman sebaya. Jika orang
xv
tua dan guru bisa menyadari bahwa anak akan membuat kesalahan dan karenanya
perlu diberitahu apa kesalahan serta alternatif yang bisa mereka ambil, maka anak
bisa dipastikan anak akan tumbuh dewasa dengan rasa tanggung jawab yang kuat
(Anton Adiwiyoto, 2001 : 12). Terlebih apa yang ditunjukkan itu mengenai
belajar, maka akan tumbuh rasa tanggung jawab belajar yang benar.
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Pasal 3 menyatakan bahwa “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kelak hari anak akan memasuki dunia sekolah dengan banyak sikap dan
kemampuan yang kompleks. Berhasil tidaknya mereka di sekolah sangat
ditentukan oleh cara mereka menanggapi batasan dan aturan, serta bagaimana
mereka menerima tanggung jawab. Jika anak terbiasa memiliki rasa tanggung
jawab dan bimbingan belajar dari orang tua, guru di sekolah akan memberikan
dukungan positif dalam mengembangkan pengetahuan dan berbagai macam
kegiatan belajar baik kegiatan intrakurikuler maupun kegiatan ekstrakurikuler.
Perjalanan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan diperlukan belajar. Agar
lebih efektif dalam belajar, setiap anak harus memiliki rasa tanggung jawab.
Memiliki rasa tanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah.
Tanggung jawab anak yang telah ditanamkan dan diterimanya sejak dini oleh
xvi
orang tua akan membantu kegiatan belajar anak di sekolah lebih bermakna yakni
memperoleh hasil belajar yang memuaskan semua pihak.
Hasil pengamatan dan pengalaman peneliti sebagai guru kelas IV SD PL
Don Bosco Semarang menunjukkan 7 siswa dari 45 siswa hasil belajar dan
tanggung jawab dalam belajar masih kurang memuaskan. Berbagai upaya telah
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan tanggung jawab dalam belajar dan
prestasi belajar siswa antara lain : pemberian tugas, belajar kelompok dan PR,
tetapi belum menunjukkan hasil yang memuaskan.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu dilakukan penelitian untuk skripsi
ini dengan judul ” Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung
Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang Tahun
Pelajaran 2003 / 2004”.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Adakah pengaruh bimbingan
belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak kelas IV SD Pengudi Luhur Don Bosko di Semarang.
Keaslian Penelitian
Sepengetahuan penulis belum pernah dilakukan penelitian tentang Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa di SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang.
xvii
Penegasan Istilah
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam penyusunan skripsi, penulis
terlebih dahulu menegaskan tentang pengertian judul sebagai
berikut :
Pengaruh Bimbingan Belajar dari Orang Tua
Pengaruh
Menurut Peter Salim dalam Kamus Bahasa Indonesia
Kontemporer (2002 : 195) Pengaruh adalah : Kekuatan yang ada atau
timbul dari sesuatu, seperti orang, benda yang turut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang.
Bimbingan Belajar
Menurut Oemar Hamalik (1990 : 195) Bimbingan belajar
adalah suatu proses memberi bantuan kepada individu anak, agar
individu anak itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan
masalah hidupnya, bertanggung jawab menilai kemampuannya sendiri
dan menggunakan pengetahuan secara efektif bagi dirinya, menjalani
kehidupannya sekarangsecara efektif dan menyiapkan dasar kehidupan
masa depannya sendiri, mengembangkan potensi anak secara optimal
meliputi semua aspek pribadinya sebagai anak yang potensial. Untuk
mengembangkan potensi anak secara optimal dan kemampuan yang
dimiliki sejak lahir dibutuhkan bimbingan dari orang tua. Dan
bimbingan yang sangat berpengaruh adalah orang tua, karena orang
xviii
tua merupakan guru pertama dan utama bagi anak yang dianggap
sebagai orang yang memiliki kemampuan luar biasa di luar dirinya
(Hibana S. Rahman, 2002 : 95).
Dari penegasan istilah tersebut diatas, penulis mengartikan
bimbingan belajar adalah suatu proses memberi bantuan kepada orang
lain dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan
sehari-hari baik di sekolah maupun diluar sekolah, sehingga peserta
bimbing mampu mengembangkan potensi yang dimiliki secara
maksimal. Pembimbing diluar sekolah yang paling pertama dan utama
adalah dilaksanakan oleh orang tua.
Orang Tua
Menurut Dale R. Olen (1987 : 101) Orang tua adalah ibu,
bapak dari seorang anak yang berperan sebagai pengasuh, penguasa,
konsultan, dan teman dialog. Orang tua adalah kunci utama
keberhasilan anak. Orang tualah yang pertama kali sipahami anak
sebagai orang yang memiliki kemampuan luar biasa diluar dirinya.
Dan dari orang tua anak pertama kali mengenal dunia. Melalui orang
tua anak mengembangkan seluruh aspek pribadinya. Dalam hal ini
konsep orang tua bukan harus orang tua yang melahirkan anak,
melainkan orang tua yang mengasuh, melindungi, dan memberikan
kasih sayang kepada anak (Hibana S. Rahman, 2002 : 96)
Berkenaan dengan uraian diatas, penulis menyimpulkan bahwa
pengaruh bimbingan belajar dari orang tua adalah daya yang dimiliki
xix
orang tua untuk mempengaruhi anaknya agar dapat menyesuaikan diri
dalam situasi belajarnya, danmembentuk kebiasaan belajarnya dengan
sistematik dan konsisten dan dapat mencapai prestasi semaksimal
mungkin sesuai potensi dan kemampuan yang dimiliki.
Tanggung Jawab Belajar Siswa
Tanggung jawab
Menurut Anton Adi Wiyoto (2001 : 2) Dalam bukunya melatih
anak bertanggung jawab, arti tanggung jawab adalah mengambil
keputusan yang patut dan efektif. Patut berarti menetapkan pilihan
ynag terbaik dalam batas-batas normal sosial dan harapan yang umum
diberikan, untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif,
keselamatan, keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri,
misalnya : menanggapi sapaan dengan senyuman. Sedangkan
tanggapan yang efektif berarti tanggapan yang memampukan anak
mencapai tujuan-tujuan yang hasil akhirnya adalah makin kuatnya
harga diri mereka, misalnya : bila akan belajar kelompok harus
mendapat izin dari orang tua.
Menurut Pam Schiller & Tamera Bryan t (2002 : 131)
Tanggung jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana kita
bereaksi terhadap situasi setiap hari, yang memerlukan beberapa jenis
keputusan yang bersifat moral.
Belajar
Menurut Arni Fajar (2002 : 10) belajar adalah merupakan
suatu proses kegiatan aktif anak dalam membangun makna atau
xx
pemahaman, maka anak perlu diberi waktu yang memadai untuk
melakukan proses itu. artinya memberikan waktu yang cukup untuk
berfikir ketika anak menghadapi masalah sehingga anak mempunyai
kesempatan untuk membangun sendiri gagasannya. Sedangkan
menurut Afifudin dan S. Mawardi (1988 : 114) belajar adalah
merupakan suatu proses yang menghasilkan adanya perubahan.
Perubahan itulah yang kemudian disebut sebagai “ciri khas perbuatan
belajar”. Ciri khas perbuatan belajar adalah adanya perubahan pada
diri seseorang yang mana perubahan itu berupa pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, keterampilan, nilai-nilai sikap, misalnya
dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mampu menjadi mampu dan
lain sebagainya.
Berkenaan dengan uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa
tanggung jawab belajar adalah perilaku dalam mengambil keputusan
yang patut dan efektif terhadap perubahan diri seseorang yang mana
perubahan itu berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan
nilai-nilai sikap.
SD PL Don Bosko
SD PL. Don Bosko didirikan diatas tanah yang luasnya 1.500
m² pada tahun 1951. lingkungan sekitarnya adalah perkampungan dan
tidak jauh dari lingkungan masyarakat Kebanyakan siswanya berasal
dari kota.
xxi
Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui adakah pengaruh bimbingan belajar dari orang tua terhadap
tanggung jawab belajar anak kelas IV SD PL. Don Bosko Semarang.
Manfaat Penelitian
Bagi guru : Memberikan masukkan guru dan guru pembimbing bahwa
bimbingan belajar dari orang tua ternyata berpengaruh terhadap tanggung
jawab belajar siswa.
Bagi orang tua : Sebagai masukan bagi orang tua bahwa tanggung jawab
belajar dapat memperlancar proses kegiatan belajar mengajar.
Bagi siswa : Dapat membuat siswa mencapai prestasi belajar yang maksimal.
Sistematika Penulisan
Untuk mendapatkan gambaran tentang pembahasan skripsi ini maka sistematika penulisannya disusun sebagai berikut :
Bagian Awal Skripsi
Bagian awal skripsi berisi halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, daftar lampiran dan daftra table.
Bagian Isi Skripsi
Bab I Pendahuluan, yang memuat gambaran skripsi secara garis besar
terdiri atas Latar Belakang Masalah, Keaslian Penelitian, Penegasan
Istilah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian dan Sistematika
Bab II Kajian Teori, yaitu pijakan berdasarkan teori-teori yang
dikemukakan oleh para ahli berkaitan dengan bimbingan belajar dari
orang tua yang terdiri dari (a) Bimbingan belajar dari orang tua yang
xxii
terdiri dari ; pengertian bimbingan, pengertian belajar, pengertian orang
tua, pengertian bimbingan belajar dari orang tua (b). Tanggung jawab
belajar siswa terdiri dari pengertian anggung jawab, pengertian siswa,
pengertian tanggung jawab belajar siswa ; (c) Kerangka berfikir; (d)
Hipotersis.
Bab III Metode Penelitian, yang berisi : Variabel penelitian, Definisi
Operasional Variabel Penelitian, Populasi dan Sampel, Alat Pengumpul
Data, Uji Validitas dan Reliabilitas serta Teknik Analisa Data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yang terdiri dari Langkah-
langkah Penelitian, Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas, Hasil Uji
Hipotesis dan Pembahasan.
Bab V Penutup, yang meliputi Kesimpulan dan Saran-saran.
Bagian Akhir Skripsi, berisi Daftar Pustaka dan Lampiran-lampiran
xxiii
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Bimbingan Belajar Orang Tua
Pengertian Bimbingan
Menurut Oemar Hamalik ( 2000 : 193 ) Bimbingan merupakan proses memberi bantuan kepada individu agar
individu itu dapat mengenal dirinya dan dapat memecahkan masalah-masalah hidupnya sendiri, sehingga ia dapat menikmati hidup dengan bahagia.
Menurut Stoops, Definisi bimbingan adalah suatu proses yang terus menerus untuk membantu perkembangan
individu dalam rangka mengembangkan kemampuannya secara maksimal untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya, baik bagi dirinya maupun bagi masyarakat.
Menurut Theo Riyanto (2002 : 24) Bimbingan adalah suatu proses yang memampukan seseorang tumbuh sesuai dengan pilihan-pilihan sadarnya sendiri, kemudian diharapkan mereka mampu mengatasi masalah-masalahnya
sendiri dan menghadapi krisis-krisisnya sendiri. Sedangkan proses bimbingan sebenarnya merupakan proses
untuk mencapai kesadaran bahwa banyak pilihan untuk bersikap dan bertindak. Bimbingan berperan ketika seseorang (anak) meminta bantuan untuk memperoleh informasi tertentu, untuk dapat mengambil suatu
keputusan tertentu, untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi, bahkan untuk menumpahkan
perasaan-perasaan yang sedang dialami.
Menurut Crow & Crow Tahun 2002, Bimbingan adalah yang diberikan oleh seseorang, baik pria maupun
wanita, yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu pada setiap
usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan arah
pandangannya sendiri, membuat pilihannya sendiri, dan memikul bebannya sendiri.
Menurut Ruslan A. Gani (1992:1) Bimbingan adalah bantuan terhadap individu yang dilakukan secara kontinu,
agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga ia dapat mengarahkan diri dan dapat bertindak secara
wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan sekolah, keluarga dan masyarakat. Bantuan ini dimaksudkan
menemukan jati dirinya, sehingga dalam berperilaku dapat diterima oleh semua pihak. Dengan diterimanya
tersebut berarti telah mendapatkan kebahagiaan tersendiri dalam hidupnya.
Dengan demikian bimbingan itu merupakan suatu proses yang bertujuan untuk menolong setiap anak dalam
membuat pilihan dan menentukan sikap yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan kesempatan yang ada yang
sejalan dengan nilai-nilai sosialnya. Bimbingan itu sendiri berfungsi untuk membantu untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya, dan membantu anak berlatih menyelesaikan tugas-tugas atau pekerjaan.
Untuk itu dibutuhkan pembimbing yang menyadari keberadaan diri termasuk nilai-nilai yang diyakini, mampu
menganalisis perasaan-perasaannya sendiri, mampu menjadi teladan dan mampu mempengaruhi, mengutamakan orang lain, memiliki kepekaan etika yang tinggi, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar
(Theo Riyanto, 2002 : 26).
Pengertian Belajar
Menurut Mustaqim, Abdul Wahib (1991 : 6) dijelaskan Belajar adalah proses perubahan. Perubahan-perubahan
itu tidak hanya perubahan lahir tetapi juga perubahan batin, tidak hanya perubahan tingkah lakunya yang
nampak tetapi dapat juga perubahan-perubahan yang tidak diamati. Perubahan itu bukan perubahan yang negatif tetapi perubahan yang positif, yaitu perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau ke arah perbaikan.
Hal yang sama dinyatakan belajar itu suatu proses yang benar-benar bersifat internal, yang tidak dapat dilihat
dengan nyata, proses itu terjadi di dalam diri seseorang. (M. Ngalim Purwanto 1997 : 85).
Menurut Totok Santoso (1998 : 1) belajar adalah sebagai proses untuk memiliki suatu pengetahuan. Dalam
pengertian ini belajar mengandaikan dua hal yaitu proses dan hasilnya. Proses diartikan sebagai perubahan
internal dalam diri individu, dan sebetulnya perubahan inilah yang merupakan inti dari kegiatan belajar.
xxiv
Dari berbagai pendapat sebagaimana tersebut diatas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah merupakan
proses perubahan perilaku yang merupakan perilaku yang relative menetap, sebagai hasil pengalaman-
pengalaman atau praktek perubahan itu menuju kearah kemajuan atau kearah perbaikan menuju proses kegiatan
belajar. Untuk pencapaian tersebut perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
Menurut M. Ngalim Purwanto (1997 : 102) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dibedakan menjadi dua
golongan : (1). Faktor individual yaitu faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri, dan (2). Faktor sosial
yaitu faktor yang ada diluar individu, yang termasuk faktor sosial antara lain : keluarga, buruh, dan cara
mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Abdul Wahid (1991 : 63) dijelaskan faktor yang mempengaruhi belajar diantaranya : (1). Kemampuan
pembawaan. Anak yang mempunyai kemampuan pembawaan akan lebih mudah dan cepat belajar dari pada anak yang mempunyai kemampuan. Tetapi faktor ini bukan faktor paling dominan dalam belajar. Kekurangan
dalam faktor ini dapat dikurangi dengan cara membuat latihan-latihan yang banyak. (2). Kondisi psikis orang
yang belajar. Anak yang sering sakit prestasinya menurun, apalagi anak yang mempunyai cacat panca indra dan ini perlu adanya perhatian khusus. (3). Kondisi fisik anak. Anak yang cacat jasmaninya juga harus medapatkan
perhatian khusus. (4). Kemauan belajar ini memegang peranan penting di dalam belajar, dengan adanya
kemauan dapat mendorong dalam prestasi belajar. (5). Sikap terhadap guru. Murid yang suka benci terhadap
gurunya tidak akan lancar dalam belajarnya. Maka perlu dipwerhatikan sikap guru terhadap murid, yaitu ramah
mengenal murid, perilaku yang baik dan sebagainya. (6). Bimbingan. Ini diberikan sebelum ada usaha-usaha
belajar, atau sewaktu-waktu telah ada usaha-usaha yang tidak terpimpin. (7). Ulangan. Adanya ulangan-ulangan
ini dapat menunjukkan pada orang kemajuan-kemajuan dankelemahan-kelemahannya. Dengan orang yang
belajar akan menambah usaha untuk belajar.
Bimbingan Belajar dari Orang Tua
Orang tua adalah orang yang mengukir jiwa raga atau melahirkan anaknya dan sanggup mendidik, memelihara,
menjaga, merawatnya, dan membimbingnya. Bimbingan yang telah diberikan orang tua itu sejak lahir sampai dewasa, walaupun kadang-kadang orang tua dikecewakan perbuatan anaknyadi masa lalu. Hal ini dilakukan
oleh orang tua dengan ikhlas, karena anak merupakan penerus cita-cita dan eksistensi orang tua dimasa yang
akan datang. Sehingga kasih sayang yang penuh akan diberikan kepada anak itu hanya dari orang tua. Kasih sayang adalah bagian yang paling penting, dan cinta orang tua. (Benyamin Spock, 1991 : 21).
Pendidikan dan bimbingan orang tua itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari berupa : (1). Kasih sayang.
(2). Perhatian. (3). Kesadaran. (4). Penerimaan. (5). Pengertian. (6). Tanggung jawab. (7). Perlindungan , dan (8). Pemberian tugas. Anak-anak sebelum dapat bertanggung jawab sendiri masih sangat menggantungkan diri ,
masih meminta isi, bekal, cara bertindak, berfikir terhadap sesuatu dari orang tua (Agus Sujanto, Halem Lubis,
Taufik Hadi, 2001 : 9), Dari pendapat yang lain juga dikemukakan ; Faktor utama yang mempengaruhi
kemajuan anak adalah tingkat perhatian orang tua (Tampubolon, 1991 : 46).
Apa yang dilakukan orang tua demi anaknya itu sampai minta tolong kepada yang lain, jika orang tua tidak
mampu melaksanakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini orang tua tanpa direncanakan dan disadari telah
melakukan bimbingan alih tangan kasus yakni minta tolong ke dokter jika anaknya sakit, ke sekolah formal
dalam hal belajar dan seterusnya. Asah alih tanpa dilakukan ajika konselor / pembimbing sudah menerahkan
segenap kemampuannya untuk membantu individu, namun individu yang bersangkutan belum dapat mebantu sebagaimana yang diharapkan, maka dapat dialihkan kepada petugas atau badan yang lebih ahli (Priyatno,
Erman Anti, 1999 : 119).
Dalam memperhatikan perkembangan anak, orang tua memasukkan pendidikan formal yang sebelumnya telah dididik dan dibimbing sejak kecil. Dari cara mengungkapkan bahasa, berhitung, maupun membaca, dan
menulis. Bercerita kepada anak memainkan peranpenting bukan saja dalam menumbuhkan minat dan kebiasaan
membaca, tetapi juga dalam mengembangkan bahasa dan pikiran anak (Tampubolon, 1991 : 50). Pada masa sekolah ini, orang tua sudah tidak mampu memberikan pelayanan terhadap fungsi-fungsi perkembangan anak
secara menyeluruh, terutama fungsi pengembangan intelektualnya. Oleh karena itu anak membutuhkan suatu
lingkungan sosial baru yang lebih luas berupa sekolahan, untuk mengembangkan semua potensinya.
Di lingkungan sekolah, anak mulai belajar hidup di bawah peraturan-peraturan sekolah, disiplin belajar, disiplin
kerja, dan bermacam-macam tuntutan lain yang ketat dan edukatip. Untuk mendapatkan prestasi yang
maksimal, peran dan sikap orang tua dalam mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan, terutama
dalam hal tanggung belajar. Sikap orang tua yang menunjang ini, misalnya : (1). Membolehkan anak
mengambil keputusan sendiri, (2). Menghargai pendapat anak dan mendorong untuk mengungkapkannya, (3).
Menunjang dan mendorong kegiatan anak, (4). Menikmati kebersamaan dengan anak, (5). Menghargai apa yang dilakukan dan dihasilkannya, (6). Memberikan pujian, (7). Menjalin kerjasama, (8). Memberi waktu
kepada anak untuk berpikir, merenung, dan berkhayal (Maria Etty, 2003 : 61).
Menurut Totok Santoso (1988 : 27) bimbingan belajar yaitu proses pertolongan dari pembimbing kepada peserta bimbing dalam memecahkan kesulitan yang berhubungan dengan masalah belajar baik di sekolah
maupun diluar sekolah agar peserta bimbing dapat menyesuaikan diri dari situasi belajarnya, dapat
mengembangkan ketrampilan belajarnya dan membentuk kebiasaan-kebiasaan belajar dengan sistematik dan
xxv
konsisten atau ajeg dan dapat mencapai preastasi semaksimal mungkin sesuai potensi dan kemampuan yang ada
pada dirinya.
Berdasarkan kajian teori sebagaimana tersebut di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa bimbingan belajar
dari orang tua itu diberikan sehari-hari melekat dengan kebersamaan kehidupannya berupa aspek : (1). Kasih
sayang, (2). Perhatian, (3). Kesadaran, (4). Penerimaan, (5). Pengertian, (6). Tanggung jawab, (7).
Perlindungan, (8). Pemberian tugas, (9). Pertolongan. Untuk memecahkan kesulitan atau hambatan belajar
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan situasi belajarnya, dapat mengembangkan ketrampilan belajarnya dan
membentuk kebiasaan belajar yang ajeg dan dapat mencapai prestasi semaksimal mungkin sesuai potensi yang di milikinya.
Tanggung Jawab Belajar Siswa
Pengertian Tanggung jawab belajar Siswa
Menurut Anton Adi Wiyoto (2001:2) Dalam bukunya melatih
anak bertanggung jawab, artu tanggung jawab adalah mengambil
keputusan yang patut dan efektif, patut berarti menetapkan pilihan yang
terbaik dalam batas-batas norma sosial dan harapan yang umum diberikan,
untuk meningkatkan hubungan antar manusia yang positif, keselamatan,
keberhasilan, dan kesejahteraan mereka sendiri, misalnya : menanggapi
sapaan dengan senyuman. Sedangkan tanggapan yang efektif berarti
tanggapan yang memampukan anak mencapai tujuan-tujuan yang hasil
akhirnya adalah makin kuatnya harga diri mereka, misalnya : bila akan
belajar kelompok harus mendapat izin dari orang tua.
Menurut Pam Schiller & Tamera Bryant (2002:131) Tanggung
jawab adalah perilaku yang menentukan bagaimana kita bereaksi terhadap
situasi hari, yang memerlukan beberapa jenis keputusan yang bersifat
moral.
Seorang anak perlu mengembangkan rasa mampu untuk bisa
memiliki harga diri yang kuat. Memiliki rasa mampu berarti memiliki
sumber daya, kesempatan dan kemampuan untuk mempengaruhi keadaan
hidupnya sendiri. Dengan sumber daya yang dimiliki, anak-anak akan
xxvi
mengambil keputusan untuk melakukan suatu kegiatan yang di pandang
ada manfaatnya. Pengambilan keputusan merupakan sikap bertanggung
jawab yang perlu dikembangkan secara terus menerus dari sejak anak
sampai dewasa.
Anak belajar akan meningkatkan rasa mampunya. Anak akan
lebih percaya diri, tahu bagaimana membawa diri, serta mengerti
bagaimana anak dapat memperoleh pujian dan imbalan. Untuk
mengembangkan rasa kemampuan pribadinya, anak memerlukan tiga
faktor yaitu sumber daya, kesempatan, dan kemampuan (Harris Clemes,
Reynold Bean dan Anton Adiwiyoto, 2001 : 69). Dari ketiga faktor
tersebut anak dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam
melakukan kegiatan.
Bertolak dari kajian teori sebagaimana tersebut di atas dapat
penulis simpulkan tanggung jawab adalah kesediaan wajib menanggung
segala sesuatunya atas perilaku atau perbuatan. Dan resiko yang dihadapi
akan semakin kecil jika dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
kegiatan, anak telah mempunyai tiga faktor persyaratan yaitu : sumber
daya, kesempatan, dan kemampuan.
Tanggung jawab Belajar Siswa
Siswa yang tercatat akan terkena aturan sekolah tersebut. Dan aturan itu harus diikuti serta dilaksanakan oleh semua personel yang ada. Meliputi siswa, guru, dan tenaga administrasi sekolah, masing-masing mempunyai
tugas dan kewajiban serta tanggung jawab yang berbeda.
Jalur pendidikan sekolah terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal. Yang dapat saling melengkapi dan memperkaya (UU.No. 20 / 03 Bab VI pasal 13 ayat 1). Untuk siswa memiliki tugas belajar
yang harus dilaksanakan. Siswa harus mengambil keputusan dengan benar agar pelaksanaan tugas belajar
mengajar dapat dipertanggung jawabkan.
Memiliki rasa bertanggung jawab erat kaitannya dengan prestasi di sekolah. Untuk belajar diperlukan tanggung
jawab pribadi yang besar (Harris Clemes, Reynold Bean dalam Anton Adiwiyoto, 2001 : 85).
xxvii
Kembali kepembahasan belajar, tentang pengertian belajar dapat juga disimpulkan ciri khas dalam belajar,
terjadinya suatu perubahan pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, nilai, yang bersifat konstan atau tetap
(Totok Santoso, 1988 : 4). Tanggung jawab pribadi siswa yang besar itu ditunjukkan untuk mem[eroleh hasil
belajar, dengan memperoleh perubahan sebagaimana ciri-ciri belajar tersebut.
Menurut Anton Adiwiyoto (2001 : 89) seorang anak bertanggung jawab kalau ia : (1). Melakukan tugas rutin
tanpa harus diberi tahu, (2). Dapat menjelaskan apa yang dilakukannya, (3). Tidak menyalahkan orang lain
yang berlebihan, (4). Mampu menentukan pilihan dari beberapa alternatif, (5). Bisa bermain atau bekerja sendiri
dengan senang hati, (6). Bisa membuat keputusan yang berbeda dari keputusan orang lain dalam kelompoknya, (7). Punya beberapa saran atau minat yang ia tekuni, (8). Menghormati dan menghargai aturan, (9). Dapat
berkonsentrasi pasa tugas-tugas yang rumit, (10). Mengerjakan apa yang dikatakannya akan dilakukan, (11).
Mengakui kesalahan tanpa mengajukan alas an yang dibuat-buat.
Berdasarkan kajian teori sebagaimana tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa tanggung jawab belajar siswa
adalah : anak berusaha mengembangkan diri melalui pendidikan di sekolah untuk mencapai perubahan
pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, nilai yang bersifat menetap dan kesediaanya menanggung segala sesuatu yang diakibatkan dari kegiatan belajar dan memperhatikan tanggung jawab belajar sebagai berikut : (1).
Melakukan tugas belajar rutin tanpa diberi tahu, (2). Dapat menjelaskan alas an atas belajar yang dilakukannya,
(3). Mampu menentukan pilihan dari kegiatan belajar, (4). Menghormati dan menghargai aturan di sekolah, (5).
Mengerjakan tugas dari guru di sekolah maupun di rumah, (6). Mengakui kesalahan dalam belajar tanpa alas an
yang dibuat-buat, (7). Dapat berkonsentrasi pada belajar yang rumit, (8). Mempunyai minat yang kuat untuk
menekuni dalam belajar.
Kerangka Berfikir
Anak yang diberi tugas tertentu akan berkembang rasa tanggung jawabnya (Benyamin Spock, 1991 : 38).
Oleh karena itu perhatian orang tua selalu memberikan tugas kepada anaknya, setelah tugas yang lalu selesai dengan baik akan semakin mendewasakan anak itu untuk lebih bertanggung jawab. Tugas yang diberikan itu dengan
sendirinya sudah disesuaikan dengan perkembangan anaknya, semakin anak itu tumbuh berkembang, tugas yang
diberikan semakin komplek. Dari kebiasaan tanggung jawab menyelesaikan tugas yang diberikan oleh orang tua, akan diteruskan perhatiannya pada dunia belajar anak itu sendiri.
Menurut Tampubolon (1991 : 46) peranan orang tua sangat menentukan dalam pendidikana anak,
terutama pada tingkat pra sekolah dan SD. Khususnya dalam membaca dan perkembangan bahasa. Melalui percakapan orang dewasa atau orang tua sehari-hari, anak-anak dengan potensi kebahasaan memperoleh kaidah-
kaidah bahasa yang bersangkutan. Dengan kaidah-kaidah itu, anak kemudian memahami bahasa di lingkungannya.
Kemudian potensi itu berkembang secara berjenjang menjadi kemampuan bicara dan berbahasa yang lancar.
Di lingkungan orang tua sering membacakan buku-buku atau surat kabar maupun majalah. Akan ditiru
oleh anak-anaknya yakni dengan cara melihat, memegang maupun yang lain. Dari keterikatan itu dikembangkan
menjadi kemampuan anak melatih dan ikut aktif mengikuti perkembangan apa yang dibaca orang tua. Sehingga anak
setelah memasuki sekolah formal dengan bantuan guru, anak tersebut dengan mudh dapat membaca dan menulis.
Setiap kali menerima pekerjaan dari guru, anak selalu menyampaikan kepada orang tua atau sebaliknya
orang tua yang menanyakan kegiatan anak yang dilakukan ketika di sekolah. Sehingga ada hubungan yang erat ekali antara anak dengan orang tua dalam perkembangan belajar anaknya. Hubungan ini dapat dirasakan ketika anak
menyampaikan kesulitan belajarnya kepada orang tuanya, sehingga orang tua dengan sabar dan ikhlas turut
memecahkannya. Jika mampu, ditanganinya sendiri namun jika tidak permasalahan anaknya dapat teratasi. Jalan keluar yang orang tua tempu itu bermacam cara. Diantaranya : melengkapi kebutuhan sarana pra sarana belajar. Dari
apa yang diusahakan orang tua itu, agar dapat ditiru oleh anaknya dan memiliki tanggung jawab dalam belajarnya.
Dengan demikian bimbingan belajar dari orang tua akan sangat penting bagi keberhasilan anaknya, untuk meningkatkan tanggung jawab belajarnya. Selanjutnya dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada pengaruh antara
orang tua dengan tanggung jawab belajar siswa.
Hipotesis
Hipotesa dirumuskan, karena dapat memberikan pedoman dan pengarahan pada penelitian dan pemecahan
masalah. Hipotesis adalah dugaan, yang mungkin benar atau mungkin juga salah. Ia akan ditolak jika faktanya
menyangkal, jadi hipotesanya salah atau palsu. Dan hipotesa akan diterima, jika fakta membuktikan kebenarannya.
Hipotesis biasanya minimal terdiri dari dua variabel. Dalam hal ini peneliti menggunakan variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebasnya adalah bimbingan belajar dari orang tua, sedangkan variabel terikatnya adalah tanggung
jawab belajar anak.
Syarat-syarat hipotesis antara lain. : (1). Hipotesis adalah hasil konstruksi dari gagasan yang dapat
diterangkan berdasarkan teori atau hasil pengamatan tertentu, (2). Hasil harus dirumuskan dalam bentuk pernyataan
xxviii
bukan pertanyaan, (3). Hasil selalu dikaitkan dengan keadaan populasi, (4). Dalam hasil harus dilibatkan sedikitnya
dua variable, (5). Suatu hasil penelitian harus dapat diuji kemudian variabelnya harus dapat ditentukan indikator.
Peran dan sikap orang tua dalam mendampingi di saat anak belajar sangat dibutuhkan, terutama dalam hal
tanggung jawab belajar anak. Peran dan sikap orang tua yang menunjang ini misalnya : (1). Membimbing belajar
dengan penuh kasih sayang, (2). Menerima anak apa adanya, (3). Bertanggung jawab akan kebutuhan belajar anak,
(4). Memberikan pertolongan dan perlindungan dalam belajar, (5). Membantu mengatasi kesulitan dalam
berkonsentrasi belajar.
Dengan keterikatan peran dan sikap orang tua, dengan sendirinya rasa tanggung jawab belajar anak akan berkembang. Dikatakan anak bertanggung jawab dalam belajar jika : (1). Melakukan tugas belajar, (2). Menentukan
kegiatan belajar, (3). Menghormati aturan belajar, (4). Mengakui kesalahan dalam hal belajar, (5). Konsentrasi
dalma belajar, (6). Minat dalam belajar.
Dengan demikian bimbingan belajar dari orang tua akan sangat penting dalam meningkatkan tanggung
jawab belajar anak.
Berdasarkan analisis teoritik yang dilakukan dapat dirumuskan hipotesa sebagai berikut : Ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian sangat diperlukan metode-metode yang mendukung keberhasilan dalam mencapai
keberhasilan penelitian. Untuk mendapatkan data yang cocok dan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka suatu
penelitian sangat mementingkan beberapa metode pengumpulan data yang mana metode yang satu akan menutup
kelemahan dari metode yang lain. Baik buruknya suatu hasil penelitian sebagian tergantung dari teknik-teknik
xxix
pengumpulan datanya. Untuk memperoleh data, maka pekerjaan penelitian harus menggunakan teknik-teknik,
prosedur-prosedur, dan alat-alat yang dapat diandalkan. Jadi metode penelitian adalah suatu cara yang untuk
mwenemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu data dengan metode ilmiah.
Untuk menentukan metode penelitian ini perlu penulis kemukakan beberapa pokok masalah agar dapat
memudahkan antara lain : Variabel penelitian, Difinisi operasional variabel penelitian, Subyek penelitian, metode dan
pengumpul data.
A. Variabel Penelitian
Menurut Suharsini Arikunto (1998 : 99) variabel adalah obyek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian, sedangkan menurut Sutrisno Hadi dan Suharsimi Arikunto (1998 : 97) variabel adalah obyek penelitian
yang bervariasi. Dalam suatu penelitian perlu diklasifikasikan suatu variabel bebas atau variabel terikat atau variabel
independen dan dependen.
Berdasarkan kajian teori diatas, maka dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Bimbingan belajar dari orang tua. Di dalamnya ada sub variabel,
yaitu kasih sayang dalam mendampingi belajar, kesadaran/penerimaan, tanggung jawab akan belajar anak,
memeberikan pertolongan, dan membantu mengatasi kesulitan konsentrasi belajar anak. Sedangkan variabel terikatnya
adalah tanggung jawab belajar anak. Di dalamnya ada sub variabel, yaitu melakekan tugas belajar, menentukan
kegiatan belajar, menghormati aturan belajar di sekolah maupun di rumah, mengakui kesalahan belajar, berkonsentrasi
dalam belajar, dan minat/kemauan dalam belajar.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Salah satu unsur untuk membantu penelitian adalah definisi operasional variabel penelitian, yang merupakan petunjuk tentang variabel yang diukur. Maksudnya dengan definisi operasional variabel dan akan menunjukkan alat suatu
pengambilan data yang digunakan Definisi operasional variabel dapat diambil dari kesimpulan tinjauan pustaka atau kajian teori. Dalam bagian ini perlu dijelaskan secara singkat dan jelas definisi operasional dari variabel yang ada serta
dijelaskan pula tentang indikator atau ciri-ciri dari variabel tersebut.
Menurut DirektoratPendidikan Tinggi Depdikbud dalam buku Metologi Penelitian Pendidikan (Amirul Hadi, 1998 : 205) menjelaskan bahwa yang dimaksud operasional variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan dijadikan
obyek pengamatan penelitian. Konsep dapat diamati ini penting karena hal yang diamati itu dapat membuka
kemungkinan bagi orang lain selain peneliti untuk melakukan hal yang sama.
Penelitian ini akan mengetahui ada tidaknya pengaruh antara bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab
belajar anak AD PL Don Bosko tahun pelajaran 2003/2004. Seperti dikemukakan di atas ada dua variabel penelitian
yaitu variabel bebasnya bimbingan belajar dari orang tua dan variabel terikatnya adalah tanggung jawab belajar anak.
Sedangkan definisi operasionalnya adalah : (1). Bimbingan belajar dari orang tua adalah daya yang ada pada orang tua
untuk membantu memecahkan kesulitan atau hambatan belajar. (2). Tanggung jawab belajar siswa adalah : Perilaku
dalam mengambil keputusan yang patut dan efektif terhadap perubahan diri seseorang yang mana perubahan itu berupa
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-nilai sikap.
Berikut ini akan disajikan penjabaran dan dilengkapi dengan indikatornya.
TABEL I
INDIKATOR VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR
Bimbingan belajar dari orang
tua
1. Kasih sayang
1.1. Membimbing belajar denagn penuh
kasih sayang. 1.2. Kasih sayang diberikan dengan cara
xxx
2. Kesadaran/peneri-maan.
3. Tanggung jawab akan belajar
anak
mengecek kembali buku disaat anak
sudah pulang sekolah. 1.3. Membangun disaat anak bangun
kesiangan.
1.4. Mengecek buku tugas setiap hari.
2.1. Memberikan bimbingan dalam semua
kegiatan.
2.2. Mengingatkan anak akan waktunya
untuk belajar.
2.3. Memahami nilai hasil belajar yg kurang
bagus.
2.4. Menerima usul anak, selama itu
dipandang bagus.
3.1. Memberi terguran yang baik saat anak
terlambat pulang. 3.2. Menyediakan dana untuk membeli buku
pelajaran.
3.3. Memperhatikan kegiatan ekstrakulikuler
anak yang ada kaitannya dengan prestasi
belajar. 3.4. Mengizinkan jika anak mengkuti
kemah.
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR
4. Memberikan perlindungan
dan pertolongan.
5. Membantu mengatasi
kesulitan dalam berkonsentrasi belajar.
4.1. Membantu anak dalam menyelesaikan
tugas rumah dari guru.
4.2. Memberikan solusi jika anak mengalami
kesulitan belajar.
4.3. Mengarahkan anak dalam menentukan
jadwal belajar di rumah.
4.4. Mendampingi saat anak mengatur buku pelajaran.
5.1. Mengkondisikan anak senang disaat belajar.
5.2. Menciptakan suasana yang tenang disaat
jam belajar. 5.3. Memperhatikan cara belajar yang baik.
5.4. Menyediakan waktu untuk menyegarkan pikiran saat menghadapi kejenuhan
belajar anak.
Tanggung jawab belajar anak 1. Melakukan tugas belajar.
1.1. Mengikuti pelajaran di dalam kelas
dengan sungguh-sungguh. 1.2. Berani bertanya kepada guru.
1.3. Mengerjakan tugas rumah.
2.1. Belajar sesuai dengan jadwal pelajaran.
2.2. Belajar sesuai dengan jam belajar.
2.3. Pelajaran yang anak senangi.
xxxi
2. Menentukan kegiatan belajar.
VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR
3. Menghormati aturan belajar di rumah maupun di sekolah.
4. Mengakui kesalahan belajar.
5. Konsentrasi dalam belajar.
6. Minat dalam belajar.
3.1. Belajar sesuai dengan jam belajar tanpa di suruh.
3.2. Datang sekolah tidak pernah terlambat.
3.3. Memperhatikan jadwal pelajaran.
4.1. Melaporkan hasil belajar kepada orang
tua.
4.2. Menolak diajak bermain playstation saat
jam belajar.
4.3. Tanpa uang saku nilaia ulangan tetap bagus.
5.1. Memperhatikan guru dengan penuh perhatian.
5.2. Mengerjakan tugas rumah
5.3. Menyadari belajar ditenang akan mendapat nilai bagus.
5.4. Mau mengulang pelajaran saat belajar
dirumah.
5.5. Belajar dengan senang hati supaya
pelajaran mudah dipahami.
6.1. Belajar secara kontinew.
6.2. Minat belajar kuat.
6.3. Menolak ajakan Bapak/Ibu karena ada ulangan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
xxxii
Pada setiap kegiatan penelitian yang dilakukan seseorang selalu
memerlukan adanya obyek yang dijadikan sebagai sasaran penelitian, obyek
itulah yang disebut populasi. Menurut Suharsini Arikunto (1998 : 115),
populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Sedangkan Sutrisno Hadi
(1988 : 220) berpendapat populasi adalah sejumlah penduduk atau individu
yang paling sedikit mempunyai satu sifat yang sama. Adapun yang menjadi
populasi dalam penelitian ini, yang akan peneliti lakukan adalah semua
siswa kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosko Semarang Tahun Pelajaran
2003 / 2004 Data Siswa Kelas IV SD Pengudi Luhur Don Bosko Semarang
Kecamatan Gajahmungkur.
2. Sampel
Menurut Suharsini Arikunto (1998 : 117) sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa sampel adalah sebagian individu dalam populasi yang diteliti.
Mengingat jumlahnya populasi relatif sedikit, maka metode pengambilan
sampel yang digunakan adalah metode sesnsus. Metode sensus adalah
metode pengambilan sampel yang jumlahnya sama dengan populasi atau
dengan kata lain seluruh populasi dijadikan sampel. Berdasarkan metode
pengambilan sampel tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini
berjumlah 45 orang.
D. Metode Pengumpul Data
Untuk mengumpulkan data bimbingan belajar orang tua digunakan angket, sedangkan mengumpulkan data tanggung
jawab belajar anak digunakan skala psikologi dengan alat skala tanggung jawab belajar. Setiap penelitian baik yang
bersifat rahasia maupun terbuka selalu menggunakan pengumpul data, sesuai dengan tujuan penelitian, sedangkan alat
pengumpul data banyak macamnya, antara lain metode observasi, interview (wawancara), angket, dokumentasi,
xxxiii
eksperiment, dan sebagainya. Adapun metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah : Metode Angket
tentang bimbingan belajar orang tua sedangkan tanggung jawab belajar anak menggunakan skala psikologi.
Sebagaimana diungkapkan Kartini Kartono (1980 : 200) metode angket adalah suatu penyelidikan mengenai suatu
masalah yang umumnya banyak menyangkut kepentingan umum (orang banyak), dilakukan dengan jalan mengedarkan
suatu daftar pertanyaan berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subyek untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan (respons) secara tertulis seperlunya.
Alasan penulis menggunakan metode angket dengan pertimbangan sebagai berikut : (1). Dengan angket dapat
memperoleh data yang banyak dalam waktu singkat, (2). Angket sangat mudah dalam pelaksanaannya, (3). Hemat dalam waktu, tenaga, dan biaya, (4). Individu atau subyek tinggal memilih jawaban yang tersedia, (5). Pengaruh
subyektifitas dapat dihindarkan.
Menurut jenis penyusunan itemsnya angket dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu (1). Angket isian, dan (2). Angket tipe pilihan (Sutrisno Hadi, 2000 : 158).
Pada penelitian ini penulis menggunakan angket langsung dengan item angket tipe pilihan dimana cuma meminta
respondent untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari sekian banyak jawaban (alternatif) yang sudah disediakan. Langsung disini bahwa angket tersebut diberikan langsung kepada subyek penelitian yang sekaligus menjadi sasaran
penelitian, untuk memberikan jawaban informasi mengenai dirinya sendiri yaitu mengungkapkan mengenai pengaruh
bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar, peran sertanya dan upaya-upayanya penulis
menggunakan empat optin dengan score 4,3,2,1. Adapun cara memberikan score adalah sebagai berikut : 4 untuk
jawaban selalu (S), 3 untuk jawaban tidak pernah (TP) , 2. untuk jawaban Jarang (J) , 1. untuk jawaban sangat tidak
pernah (TP). Sedangkan untuk pertanyaan negatif menggunakan score terbalik, nilai 4 untuk jawaban sangat tidak
pernah (TP), 3 untuk jawaban jarang (J), 2. untuk jawaban sering (S), 1. untuk jawaban selalu (S). Untuk mengetahui
tanggung jawab penulis juga menggunakan skala penilaian yang terdiri dari empat pilihan nilai 4 untuk jawaban selalu
(S), 3 untuk jawaban sering (S), 2 untuk jawaban tidak jarang (J), 1 untuk jawaban sangat tidak pernah (TP). Untuk pertanyaan negatif menggunakan score terbalik seperti pada bimbingan belajar dari orang tua. Berikut penulis buat
kisi-kisi pertanyaan dan penyebarannya.
TABEL 2
Kisi-kisi Angket Bimbingan Belajar dari Orang Tua
Variabel Sub Variabel Indikator No Item
Bimbingan belajar
dari orang tua
1. Kasih sayang 1.1. Membimbing belajar dengan penuh
kasih sayang.
1.2. Kasih sayang orang tua diberikan
anaknya dengan cara mengecek
kembali buku anak setelah pulang
sekolah.
1.3. Membangunkan disaat anak bangun
kesiangan.
1.4. Mengecek buku tugas anak setiap
hari.
1 – 4
2. Kesadaran/penerimaan
2.1. Memberikan bimbingan dalam
semua kegiatan.
5 – 8
Variabel Sub Variabel Indikator No Item
xxxiv
2.2. Mengingatkan anak, akan waktunya
untuk belajar.
2.3. Memahami nilai hasil belajar anak
kurang bagus.
2.4. Menerima usul anak, selama usul
itu dipandang bagus.
3. Tanggung jawab akan belajar
anak
3.1. Memberi teguran yang baik saat
anak terlambat pulang.
3.2. Menyediakan dana untuk
kepentingan sekolah.
3.3. Memperhatikan kegiatan
ekstrakulikuler anak.
3.4. Mengizinkan jika anak mengikuti
kemah.
9 – 12
Variabel Sub Variabel Indikator No Item
4. Memberikan
pertolongan/bantuan
4.1. Membantu anak dalam
menyelesaikan tugas rumah dari
guru.
4.2. Memberikan solusi jika anak
mengalami kesulitan belajar.
4.3. membantu anak dalam menentukan
jadwal belajar dirumah.
13 – 16
5. Membantu mengatasi kesulitan
konsentrasi belajar anak.
5.1. Mengkondisikan anak senang disaat
belajar.
5.2. menciptakan suasana yang tenang
disaat jam belajar.
5.3. Memperhatikan cara belajar yang
baik.
5.4. Menyediakan waktu untuk
menyegarkan pikiran saat
menghadapi kejemuan belajar pada
anak.
17 – 20
Kisi-kisi Angket Tanggung Jawab belajar Anak
xxxv
Variabel : Tanggung Jawab Belajar Siswa
Sub Variabel Indikator No Item
1. Melakukan tugas belajar 1.1. Mengikuti pelajaran didalam kelas dengan
penuh semangat.
1.2. Berani bertanya kepada guru.
1.3. Mengerjakan tugas rumah.
1 – 3
2. Menentukan kegiatan belajar
2.1. Belajar sesuai dengan jadwal.
2.2. Belajar sesuai dengan jam belajar.
2.3. Pelajaran yang disenangi.
4 – 6
3. Menghormati aturan belajar di sekolah
dan di rumah
3.1. Belajar sesuai dengan jadwal yang ditentukan.
3.2. Datang sekolah tidak pernah terlambat.
3.3. Memperhatikan jadwal pelajaran.
7 – 9
4. Mengakui kesalahan belajar 4.1. Melaporkan hasil belajar kita kepada orang
tua.
4.2. Menolak diajak bermain playstation saat jam
belajar.
4.3. Tidak mendapat uang saku nilai ulangan
kurang bagus.
10 – 12
Sub Variabel Indikator No Item
5. Berkonsentrasi pada belajar
5.1. Memperhatikan guru dengan penuh semangat.
5.2. Mengerjakan tugas rumah.
5.3. Menyadari belajar dirumah akan mendapat
nilai bagus.
5.4. Selalu mengulang pelajaran disaat belajar
dirumah.
5.5. Belajar sampai larut malam agar tidak
dimarahi bapak/ibu.
13 – 17
6. Minat dan kemauan dalam belajar 6.1. Belajar secara kontinew.
6.2. Minat belajar kuat.
6.3. Menolak ajakan bapak/ibu padahal ada
ulangan
18 – 20
Berdasarkan kisi-kisi tersebut di atas maka penulis membuat 20 butir
angket Bimbingan belajar orang tua dan 20 butir angket Tanggung jawab belajar
xxxvi
siswa dalam bentuk skala Likert dengan option yaitu selalu, sering, jarang, tidak
pernah dengan bentuk soal terlampir dibelakang.
E. Validitas dan Reabilita Alat Pengumpul Data
1. Validitas
“Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingka
kevalidan atau keahlian suatu instrumen (Dr. Suharsimi Arikunto, 1998 :
60)”. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat. Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya,
yaitu :
a. Validitas eksternal
Yaitu validitas yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari
instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain mengenai
variabel penelitian yang dimaksud.
b. Validitas internal
Yaitu validitas yang dicapai apabila terdapat keseuaian antara bagian-
bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan.
Dalam penelitian ini digunakan validitas internal. Pengujian validitas
dilakukan untuk mengetahui ketepatan dan kecermatan alat ukur untuk mencapai
tujuan pengukuran guna menghasilkan alat ukur yang dapat dipercaya, dengan
rumus (Anto Dajan, 1986) sebagai berikut :
xxxvii
nYYXX
nYXXYrXY
/)()(
/))((
2222Σ−Σ−
ΣΣ−=
Dimana :
rxy : Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X : Jumlah skor Item
Y : Jumlah skor Total individu
n : Banyaknya responden yang diuji
2. Reliabilitas
“Reabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. (Dr. Suharsimi Arikunto, 1993 : 142)”. Untuk
mengukur reliabilitas digunakan formula Alpha Cronbach.
Adapun rumusnya :
Σ
Σ−
−=
totS
xS
k
k2
2
11
α
Dimana :
α = koefisien reliabilitas alpha
k = jumlah butir soal
ΣS2x = varians butir soal
ΣS2tot = varians total
xxxviii
F. Analisis Data
Penelitian diadakan dengan suatu tujuan tertentu yaitu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam suatu penelitian untuk mengungkapkan
suatu fenomena tertentu atau untuk mengambil kesimpulan hasil penelitian.
Setelah merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, memproses data kemudian
membuat analisis data. Setelah semua itu terkumpul selanjutnya menganalisis data
tersebut guna mengetahui hasilnya. Mengingat data yang terkumpul berupa
angka-angka maka teknik yang tepat adalah menggunakan statistik.
Teknik statistik digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
berbagai pertimbangan : (1). Data yang telah terkumpul dari angket selanjutnya
dinilai dengan angka, maka data yang didapat berwujud angka atau data
kuantitatif, (2). Peneliti ingin melihat hasil penelitian sesubyektif mungkin, (3).
Dengan menggunakan teknik statistik penganalisaannya lebih teliti, sehingga
hasilnya lebih bagus.
Data yang diperoleh dari suatu penelitian tidak dapat dipergunakan begitu
saja. Agar data yang diperoleh memberikan suatu keterangan yang dapat
dipahami, tepat dan teliti maka dibutuhkan suatu pengolahan lebuh lanjut pada
data tersebut. Sesuai dengan sifat data yang diperoleh, yaitu data yang bersifat
kuantitatif, maka dipergunakan metode analisis statistik.
Adapun analisa statistik yang digunakan adalah regresi linier dengan satu
predictor dengan rumus sebagai berikut :
Y = a + bxi
Keterangan
xxxix
( )( ) ( )( )
( )22
2
ii
iiiii
xx
yxxxya
Σ−ΝΣ
ΣΣ−ΣΣ=
( ) ( )( )
( )22
ii
iiiii
xx
yxxyxNb
Σ−ΝΣ
ΣΣ−Σ=
a atau b : Koefisien regresi variabel x dan y
xi : Skor total faktor x
yi : Skor total faktor y
xi2
: Jumlah kuadrat skor x
yi2
: Jumlah kuadrat skor y
N : Jumlah populasi / responden
(Sudjana 1989 : 315)
xl
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah
Penelitian
1. Persiapan Penelitian
Tahap persiapan merupakan langkah awal penelitian yang penulis
laksanakan meliputi :
a. Penentuan populasi
Seperti yang penulis uraikan pada bab III, bahwa yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV SD PL. Don Bosko
Semarang tahun pelajaran 2003 / 2004 yang berjumlah.
b. Penyusunan angket bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab
belajar siswa.
Angket bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa
disusun berdasarkan kisi-kisi (tabel 2) yang terdiri dari 40
item/butir pertanyaan. Kemudian merumuskan kriteria-kriteria
xli
yang ada dari dua variabel yaitu : pertama bimbingan belajar
dari orang tua (X) sebagai variabel bebas yang dijabarkan
menjadi lima sub variabel meliputi : (1). Kasih sayang sebanyak
4 item/butir pertanyaan, (2). Kesadaran/penerimaan sebanyak 4
item/butir pertanyaan, (3). Tanggung jawab akan belajar anak
sebanyak 4 item/butir pertanyaan, (4). Memberikan
pertolongan/bantuan sebanyak 4 item/butir pertanyaan, (5).
Membantu mengatasi kesulitan konsentrasi belajar anak
sebanyak 4 item/butir pertanyaan.
Kedua tanggung jawab belajar anak (Y) sebagai variabel terikat yang
dijabarkan menjadi 6 sub variabel, yaitu : (1). Melakukan tugas belajar
sebanyak 3 item/butir pertanyaan, (2). Menentukan kegiatan belajar sebanyak
3 item/butir pertanyaan, (3). Menghormati aturan belajar di sekolah dan di
rumah sebanyak 3 item/butir pertanyaan, (4). Mengakui kesalahan belajar
sebanyak 3 item/butir pertanyaan, (5). Berkonsentrasi pada belajar kemauan
dalam belajar sebanyak 3 item/butir pertanyaan. Setiap item/butir pertanyaan
terdiri dari empat option.
c. Pelaksana Penelitian
Pelaksanaan penelitian angket bimbingan belajar dari orang tua dan skala
tanggung jawab belajar siswa dilaksanakan secara bersama-sama
dalam satu ruangan. Adapun langkah-langkah dalam
pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut : (1). Membagikan
angket bimbingan belajar dari orang tua dan skala tanggung
jawab belajar siswa kepada seluruh responden, (2). Memberi
xlii
petunjuk dan contoh mengerjakan, (3). Mempersilahkan
responden mengerjakannya, (4). Setelah pekerjaan selesai,
diolah dan dianalisis (hasilnya dapat dilihat pada lampiran 5).
B. Hasil Penelitian
Setelah dilakukan penyebaran kuesioner pada siswa kelas IV SD Don Bosco
Semarang, kemudian dilakukan tabulasi, editing serta
pengkodean dari jawaban responden. Untuk mempermudah
memahami hasil penelitian ini, maka dalam penyajian hasil
penelitian akan dibagi dalam beberapa topik bahasan. Sedangkan
untuk mempermudah dan memperkecil tingkat kesalahan dalam
perhitungan maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan
komputer program SPSS (Statistical Product and Service
Solution) versi 11, adapun hasil penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat kevalidan atau kesakhihan
suatu instrumen. Untuk mengukur hal tersebut terdapat kaidah-kaidah
untuk pengambilan keputusan yaitu :
1) Jika r hitung > r tabel maka dapat dikatakan bahwa alat pengukur
tersebut valid.
2) Jika r hitung < r tabel maka dapat dikatakan bahwa alat pengkur
tersebut tidak valid.
xliii
Adapun hasil pengujian validitas dengan menggunakan komputer
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1.
Hasil Uji Variabel Bimbingan Orang Tua
Pertanyaan r hitung r tabel Status
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,572
0,596
0,444
0,518
0,629
0,558
0,601
0,377
0,494
0,565
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
xliv
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,506
0,491
0,441
0,415
0,564
0,378
0,387
0,317
0,389
0,392
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : data primer yang dioleh
Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Tanggung Jawab Belajar
Pertanyaan r hitung r tabel Status
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0,651
0,579
0,607
0,633
0,630
0,583
0,663
0,653
0,511
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
xlv
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
0,673
0,627
0,648
0,673
0,391
0,572
0,489
0,629
0,541
0,406
0,398
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
0,2875
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Data primer yang dioleh
Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2 di atas dapat terlihat bahwa nilai korelasi antara item
pertanyaan dengan skor variabel memiliki nilai yang lebih besar dari
0,2875 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan yang
disebarkan kepada responden valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk memastikan instrument tersebut menjadi alat ukur yang
akurat. Reliabilitas menunjukkan sejauh mana pengukuran tersebut
dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan
kembali pada objek yang sama. Pengukuran ini menggunakan
pengukuran reliabilitas dengan koefisiensi alpha melalui program
xlvi
SPSS. Dalam hal ini terdapat kaidah-kaidah pengambilan keputusan
yaitu :
1) Jika angka reliabilitas alpha > 0.6 maka item pertanyaan variabel
tersebut berstatus reliable.
2) Jika angka reliabilitas alpha < 0.6 maka item pertanyaan variabel
tersebut berstatus tidak reliabel.
Berdasarkan uji reliabilitas yang telah dilakukan terdapat nilai alpha sebagai berikut :
Tabel. 4. 3
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
No Variabel Jml Item Nilai Alpha
1.
2.
Bimbingan orang tua
Tanggung jawab belajar
20
20
0,8116
0,8930
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel.4.3 di atas dapat terlihat bahwa nilai alpha untuk variabel bimbingan
orang tua dan tanggung jawab belajar lebih besar dari nilai 0,6
sehingga dapat disimpulkan bahwa pertanyaan kedua variabel tersebut
reliabel.
2. Deskripsi Variabel Penelitian
xlvii
Deskripsi variabel penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui
tentang persepsi responden pada variabel yang diukur dalam penelitian ini.
Pendeskripsian dilakukan dengan pemberian kategori masing-masing
variabel penelitian berdasarkan interval kelas yang tersusun dari
pertanyaan masing-masing variabel. Adapun deksripsi masing-masing
variabel penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Deskripsi Variabel Bimbingan Orang Tua
Variabel bimbingan orang tua terdiri dari 20 item pertanyaan sehingga pembagian
interval kelas untuk variabel ini adalah sebagai berikut :
Jumlah Pertanyaan = 20
Nilai Minimum = 20
Maksimum = 80
Rentang = 15
Berdasarkan data diatas maka interval kelas yang terbentuk adalah
sebagai berikut :
Tidak Mendukung = 20 - 34
Kurang Mendukung = 35 - 49
Mendukung = 50 - 64
Sangat Mendukung = 65 - 80
Setelah dilakukan penyusunan interval kelas tersebut maka selanjutnya pemberian
kategori setiap skoring pada masing-msing responden. Adapun hasil
xlviii
pemberian kategori pada masing-masing responden adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.4
Hasil Pemberian Kategori Variabel Bimbingan Orang Tua
Kategori Jumlah Persentase
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
0
2
32
11
0,00
4,44
71,11
24,44
Jumlah 45 100,00
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.4. di atas dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD
Don Bosco Semarang menilai bahwa mereka merasakan tingginya
bimbingan orang tua untuk belajar. Jumlah siswa yang berpendapat
demikian sebesar 32 siswa atau 71,11% dari responden penelitian.
Sedangkan hanya 2 siswa atau 4,44% siswa yang berpendapat bahwa
sedangnya bimbingan orang tua dalam belajar.
b. Deskripsi Variabel Tanggung Jawab Belajar
Variabel tanggung jawab belajar terdiri dari 20 item pertanyaan sehingga pembagian
interval kelas untuk variabel ini adalah sebagai berikut :
Jumlah Pertanyaan = 20
Nilai Minimum = 20
Maksimum = 80
xlix
Rentang = 15
Berdasarkan data diatas maka interval kelas yang terbentuk adalah
sebagai berikut :
Rendah = 20 - 34
Sedang = 35 - 49
Tinggi = 50 - 64
Sangat Tinggi = 65 - 80
Setelah dilakukan interval kelas tersebut maka selanjutnya pemberian kategori setiap
skoring pada masing-masing responden. Adapun hasil pemberian
kategori pada masing-masing responden adalah sebagai berikut :
Tabel 4.5
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tanggung Jawab Belajar
Kategori Jumlah Persentase
Rendah
Sedang
Tinggi
Sangat tinggi
0
3
31
11
0,00
6,67
68,89
24,44
45 100,00
Sumber : Data primer yang diolah
Berdasarkan tabel 4.5 di atas terlihat bahwa sebagian besar siswa kelas IV SD Don Bosco
Semarang memiliki tanggung jawab belajar yang tinggi yaitu sebanyak 31
siswa atau sebesar 68,89% responden penelitian. Sedangkan jumlah siswa
l
yang memiliki tanggung jawab belajar sedang hanya sebanyak 3 orang
atau 6,67%.
3. Uji Regresi Linier Sederhana
Pengujian statistik yang digunakan adalah uji regresi linier dengan
satu prediktor. Penggunaan alat analisis dikarenakan alat ini sesuai dengan
tujuan penelitian yang ingin mengetahui pengaruh bimbingan orang tua
terhadap tanggung jawab belajar siswa kelas IV SD Don Bosco Semarang.
Sebagai variabel bebasnya adalah bimbingan orang tua sedangkan variabel
terikatnya adalah tanggung jawab belajar. Setelah dilakukan perhitungan
dengan program SPSS versi 11, maka persamaan regresi sederhana yang
terbentuk adalah :
Y = 1,462 + 0,972 X
Keterangan :
Y = Tanggung jawab belajar
X = Bimbingan orang tua
Pada persamaan tersebut jelas terlihat bahwa secara matematis
setiap peningkatan pada variabel bimbingan orang tua berakibat pada
peningkatan tanggung jawab belajar siswa. Hal ini berarti bahwa pengaruh yangt
diberikan oleh variabel bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab belajar
adalah positif. Hasil ini dapat dikatakan bahwa semakin tinggi bimbingan orang
tua dalam belajar siswa maka semakin tinggi tanggung jawab belajar siswa.
a. Pengujian Hipotesa
li
Setelah diketahui persamaan regresi yang terbentuk selanjutnya
dilakukan pengujian terhadap hipotesis penelitian dimana hipotesis yang
diajukan adaah sebagai berikut :
Ho = Tidak ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab
belajar siswa kelas empat SD Don Bosco Semarang.
Ha = Ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab
belajar siswa akelas empat SD Don Bosco Semarang.
Sedangkan uji hipotesis yang digunakan adalah uji F.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program komputer SPSS,
diperoleh nilai F hitung sebesar 45,891 (perhitungan pada lampiran).
Sedangkan nilai F tabel pada signifikansi 5% df = 1 dengan N = 43 adalah
sebesar 4,0670. Mengingat F hitung lebih besar dari F tabel , maka pengujian
hipotesis yang diajukan diatas adalah :
1) Hipotesis kerja (Ha) berbunyi :
“ Ada pengaruh pengaruh bimbingan ornag tua terhadap minat tanggung
jawab belajar siswa kelas empat SD Don Bosco Semarang ” diterima.
2) Hipotesis nihil (Ho) berbunyi :
“ Tidak ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap minat tanggung jawab
siswa kelas empat SD Don Bosco Semarang “ dinyatakan ditolak.
b. Koefisien Determinasi ( R2
)
Koefisien Determinasi ( R2
) digunakan untuk mengetahui
prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disdebabkan oleh variabel
bebas (X). Jika R2
semakin besar, maka prosentase perubahan variabel tidak
bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R2
lii
semakin kecil, maka prosentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang
disebabkabn oleh variabel bebas (X) semakin rendah.
Berdasarkan perhitungan dengan program komputer diperoleh nilai
koefisien determinasi (R2) sebesar 0,516 atau 51,6%. Hal ini berarti bahwa
pengaruh yang diberikan oleh variabel bimbingan orang tua terhadap tanggung
jawab belajarsiswa adalah sebesar 51,6 % . Sedangkan sisanya sebesar 48,4 %
merupakan pengaruh variabel lain selain variabel bimbingan orang tua.
C. Pembahasan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh
bimbingan belajar dari orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa. Adapun
pengaruh tersebut bersifat positif yang mengindikasikan bahwa pada bimbingan
orang tua yang tinggi dimana orang tua tersebut banyak mendampingi siswa untuk
belajar maka berakibat pada semakin tingginya tanggung jawab belajar siswa
tersebut.
Pada siswa kelas IV SD Don Bosco Semarang, bimbingan orang tua dalam belajar siswa sudah
tergolong tinggi. Siswa merasa didampingi oleh orang tuanya baik dalam belajar
individu, mengerjakan tugas sekolah maupun dalam membeli buku-buku pelajaran
sekolah. Selain itu juga bimbingan orang tua yang diberikan kepada anaknya
dengan disertai kasih sayang akan membangkitkan tanggung jawab belajar siswa
tersebut. Kondisi ini sesuai dengan umur siswa yang masih tergolongan sangat
membutuhkan perhatian dan kasih sayang orang tua dalam dunia pendidikannya.
liii
Sedangkan tanggung jawab siswa kelas IV SD Don Bosco tergolong tinggi dimana mereka telah
memiliki kesungguhan dalam mengikuti pelajaran di sekolah. Selain itu juga
siswa kelas IV telah dapat merasakan pelajaran yang disenanginya sehingga
memudahkan guru maupun orang tua dalam membimbing siswa tersebut. Kondisi
lain dengan tingginya tanggung jawab siswa untuk belajar juga ditandai dengan
adanya minat belajar secara kontinyu dan teratur tanpa dipaksakan baik oleh guru
dan orang tua.
Namun sisi lain hasil penelitian ini terlihat bahwa kadar prosentase pengaruhnya masih tergolong
rendah perlu mendapat perhatian baik dari orang tua maupun guru untuk
meningkatkan tanggung jawab siswa dalam belajar. Lebih lanjut dikemukakan
bahwa bagi siswa-siswa yang telah memiliki tanggung jawab tinggi perlu
ditingkatkan lagi. Bagi sekolah sendiri agar guru lebih sering memancing
keinginan siswa untuk beljar dengan memberikan tugas tambahan di rumah yang
sesuai dengan porsi usia siswa.
Bagi orang tua siswa sebaiknya dengan hasil penelitian ini supaya lebih menyediakan waktu untuk
membimbing anaknya dalam belajare. Dengan adanya bimbingan dari orang
tuanya dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menyelesaikan tugas
maupun latihan dalam proses belajarnya.
liv
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Dari uraian yang peneliti laksanakan, maka dapat peneliti sebagai berikut :
1. Sebagian besar siswa kelas IV SD Don Bosco Semarang menilai bahwa
mereka merasakan tingginya bimbingan orang tua untuk tanggung jawab
belajar. Jumlah siswa yang berpendapat demikian sebesar 32 siswa atau
71,11% dari responden penelitian. Sedangkan hanya 2 siswa atau 4,44%
siswa yang berpendapat bahwa sedangnya bimbingan orang tua dalam
belajar.
2. Sebagian besar siswa kelas IV SD Don Bosco Semarang memiliki
tanggung jawab sebanyak 31 siswa atau sebesar 68,89% responden
penelitian. Sedangkan jumlah siswa yang memiliki tanggung jawab
belajar, sedang hanya sebanyak 3 orang atau 6,6 %.
lv
3. Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 1,462 + 0,972 X, artinya
dengan meningkatnya bimbingan orang tua berakibat meningkatnya
tanggung jawab belajar siswa, dimana besarnya sumbangan bimbingan
orang tua terhadap tanggung jawab belajar siswa adalah sebesar 0,516%
atau 6,67.
4. Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 45,891. Sedangkan nilai F tabel
pada signifikansi 5% df = 1 dengan N = 43 sebesar 4,067. Mengingat F
hitung lebih besar dari F tabel, sehingga dapat diartikan hipotesis Ha yang
berbunyi “ada pengaruh bimbingan orang tua terhadap tanggung jawab
belajar siswa kelas IV SD Don Bosco Semarang diterima.
B. Saran
Berdasarkan temuan penelitian bahwa tanggung jawab belajar siswa sudah tinggi,
namun perlu ditingkatkan kembali. Oleh karena itu guna perlu
memberikan semangat yang lebih tinggi dengan cara sebagai
berikut :
1. Bagi Guru
Perlu peningkatan dalam memberikan semangat pada siswa untuk belajar
melalui pemberian tugas tambahan di rumah yang sesuai dengan porsi usia
siswa agar keinginan siswa untuk belajar dapat meningkat.
2. Bagi Orang Tua
lvi
Perlu lebih menyediakan waktu untuk membimbing anaknya dalam
belajar. Dengan adanya bimbingan dari orang tuanya dapat meningkatkan
rasa percaya diri anak dalam menyelesaikan tugas maupun latihan dalam
proses belajarnya.
3. Bagi Siswa
Hendaknya menjaga tanggung jawab belajarnya dengan belajar
bersungguh-sungguh dan mengikuti setiap pelajaran serta mengerjakan
tugas di rumah dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Afifudin, Mawardi. 1988. Psikologi Anak Usia Sekolah Dasar. Harapan Massa
Adiwiyato, Anton. 2001. Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta. Mitra Utama
Azwar, Saiffudin. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta. Pustaka Pelajar
Benjamin Spock. 1991. Orang Tua Permasalahan dan Upaya Mengatasinya.
Semarang. Dahara Prize
Etty, Maria. 2003. Menyiapkan Masa Depan Anak. Jakarta. Grasindo
Hadi, Sutrisno. 1998. Statistik II. Yogyakarta. Andi Offset
Kartini Kartono. 1980. Pengantar Metodologi Research Sosial. Bandung. Mandai
Maju
Muliono, Naton. 1989. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka
Mustaqim, Abdul Wahib. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta
Olen, Dale R. 1987. Kecakapan Hidup Pada Anak. Kanisius
Priyatno, Erman Anti. 1999. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta. Rineka
Cipta
Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
lvii
Riyanto, Theo. 2002. Pembelajaran Sebagai Suatu Bimbingan Pribadi. Jakarta.
Grasindo
Rudolf Dreikurs Cassel. 1986. Disiplin Tanpa Hukuman. Bandung. Remaja Karya
Suharsini Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka
Cipta
Tampubolon. 1991. Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca pada Anak.
Bandung. Angkasa
Totok Santoso. 1988. Layanan Bimbingan Belajar. Semarang. Satya Wacana
Tamara Bryant. Pam Schiller. 2002. 6 Modal Dasar Bagi Anak. Jakarta. PT. Elex
Media Komputindo
LAMPIRAN 1
PETUNJUK PENGISIAN
1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut ini.
2. Pilihlah satu dari empat jawaban yang tersedia yang paling sesuai dengan diri
anda dengan memberikan tanda (v) pada lembaran jawaban.
Adapun pilihan jawaban yang tersedia adalah :
Selalu : Bila anda merasa selalu mengalami hal-hal yang sesuai dengan
pernyataan.
Sering : Bila anda merasa sering mengalami hal-hal yang sesuai dengan
pernyataan.
Kadang-Kadang : Bila anda merasa kadangkala mengalami hal-hal yang
sesuai dengan pernyataan.
Tidak Pernah : Bila anda merasa tidak pernah mengalami hal-hal yang
sesuai dengan pernyataan.
lviii
3. Pilihlah jawaban hendaknya berdasarkan pada perasaan, pemikiran, dan
keadaan anda saat ini. Untuk itu, saya berharap anda menjawab dengan
sejujurnya, karena angket ini bukan merupakan tes. Di samping itu jawaban
yang anda berikan tidak ada yang salah dan jawaban anda merupakan rahasia
yang tidak akan dipublikasikan untuk khalayak.
4. Bila anda telah menyelesaikannya, periksa kembali apabila ada nomor yang
terlewati.
SELAMAT MENGERJAKAN
ANGKET BIMBINGAN BELAJAR ORANG TUA
Hari, Tanggal :
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang sesuai
dengan keadaan sebenarnya. !
1. Apakah orang tua dalam membimbing belajar anaknya dengan penuh kasih
sayang ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
2. Apakah orang tua setiap hari mengecek kembali buku-buku yang akan dibawa
anak ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
3. Apakah dengan sabar, orang tua membangunkan anaknya, jika anak bangun
kesiangan ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
4. Apakah setiap hari orang tua membaca buku tugas anak ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
5. Apakah bimbingan orang tua diberikan dalam semua kegiatan belajar yang
dilakukan anak ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tdak pernah
6. Apakah setiap hari, orang tua mengingatkan anaknya akan waktunya untuk
belajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
lix
b. Sering d. tidak pernah
7. Apakah orang tua menasehati, jika nilai anaknya kurang bagus ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
8. Apakah orang tua mau menerima usul/saran dari anaknya mengenai jadwal
belajar di rumah selama usulan itu bermanfaat ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
9. Apakah orang tua memberi teguran yang baik, jika anaknya terlambat pulang
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
10. Apakah orang tua menyediakan dana untuk kebutuhan membeli buku
pelajaran sekolah ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
11. Apakah orang tua menyarankan kegiatan ekstrakurukuler anaknya yang
menunjang prestasi blajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
12. Apakah orang tua mengizinkan anaknya mengikuti kemah yang merupakan
kegiatan sekolah ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
13. Apakah orang tua membantu anaknya dalam menyelesaikan tugas rumah yang
diberikan guru ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
14. Apakah orang tua memberikan solusi, jika anak mengalami kesulitan dalam
belajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
15. Apakah orang tua membantu anak dalam menentukan jadwal pelajarandi
rumah ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
16. Apakah orang tua mendampingi anak, disaat anak mengatur buku pelajaran
yang akan dibawa esok hari ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
17. Apakah orang tua mengkondisikan anak senang / gembira disaat belajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
18. Apakah orang tua setiap hari menciptakan suasana yang tenang disaat jam
belajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
19. Apakah orang tua memperhatikan anak cara belajar yang baik ?
lx
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
20. Apakah orang tua menyediakan waktu untuk menyegarkan pikiran, jika anak
menghadapi kejenuhan belajar ?
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
SKALA TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA
Hari, tanggal : ______________________
Kelas/No : ______________________
Berilah tanda silang (X) pada huruf a,b,c atau d di depan jawaban yang
sesuai dengan keadaan sebenarnya !
1. Saya mengikuti pelajaran di dalam kelas dengan penuh semangat
a. Selalu c. kadang-kadang
b. Sering d. tidak pernah
2. Seriap ada kesulitan belajar di dalam kelas, saya bertanya kepada guru atau
teman
a. selalu c. kadang-kadang
b. Selalu d. tidak pernah
3. Saya mengerjakan tugas rumah dari guru dengan sungguh-sungguh
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
4. Saya belajar sesuai dengan jadwal pelajaran esok hari
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
5. Saya tetap belajar, meskipun teman-teman bermain di depan rumah
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
6. Saya hanya belajar pelajaran yang saya senangi saja
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
7. Saya selalu mematikan televisi saat belajar meskipun Bapak/Ibu tidak ada di
rumah
lxi
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
8. Setiap kali ke sekolah, saya datang 15 menit sebelum bel masuk berbunyi
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
9. Setiap kali mau berangkat sekolah, saya langsung berangkat tanpa mengecek
jadwal pelajaran lagi
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
10. Saya melaaporkan kepada orang tua, meskipun nilai ulangan saya kurang
bagus
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
11. Saya menolak, disaat teman mengajak bermain playstation pada jam belajar.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
12. Saya jadi malas belajar di sekolah jika tidak diberi uang saku
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
13. Saya tetap memperhatikan guru di saat menerangkan pelajaran, meskipun
teman sebangku mengajak ngobrol
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
14. Saya tetap mengerjakan tugas rumah yang diberikan guru, meskipun adik
menyalakan televisi yang kebetulan acara yang ditonton adik kesukaanku.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
15. Saya akan mendapat nilai bagus jika belajar di tempat yang sunyi.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
16. Saya mengulang kembali pelajaran yang diberikan guru, disaat belajar
dirumah.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
17. Saya belajat sampai larut malam, supaya tidak dimarahi Bapak/Ibu
a. Selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah.
18. Saya belajar terus-menerus, meskipun Bapak/Ibu tidak mengingatkan
a. Selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah.
19. Setelah mendengar nilai teman bagus, minat belajar saya tumbuh.
a. selalu c. kadang-kadang
b. sering d. tidak pernah
20. Saya menolak ajakan orang tua, disaat ada ulangan
a. selalu c. kadang-kadang
lxii
b. sering d. tidak pernah