pedoman umum tks - · PDF filepenanggulangan pengangguran menjadi penting, ... dampak dari...

download pedoman umum tks - · PDF filepenanggulangan pengangguran menjadi penting, ... dampak dari masalah pengangguran ... Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif

If you can't read please download the document

Transcript of pedoman umum tks - · PDF filepenanggulangan pengangguran menjadi penting, ... dampak dari...

  • Pedoman Umum PendayagunaanTenaga Kerja Sukarela

  • Pedoman Umum Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela

    1

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pengangguran merupakan salah satu permasalahan serius bangsayang secara terus-menerus menjadi perhatian pemerintah. Upayapenanggulangan pengangguran menjadi penting, karena bila tidaktertangani dengan baik, dampak dari masalah penganggurandikhawatirkan dapat memicu persoalan kerawanan sosial, sepertimeningkatnya angka kemiskinan dan kriminalitas.

    Masih tingginya angka pengangguran di tanah air dapat diamati daridata Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS Agustus 2014 yangmenyebutkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus2014 mengalami peningkatan dari semula sebanyak 7,15 juta orang atausekitar 5,7 persen penduduk pada Februari 2014 menjadi 7,24 juta orangatau sekitar 6,17 persen penduduk pada Agustus 2014.

    Fakta tersebut sekaligus menjadi warning kepada pemerintah agarmampu meningkatkan upaya penanggulangan pengangguran secaraoptimal, terutama ditengah kondisi perekonomian nasional yang belummembaik.

    Selain itu, tantangan ketenagakerjaan kedepan diperkirakan semakinberat dan kompleks. Jumlah angkatan kerja diperkirakan bertambahsehingga menuntut adanya pelayanan pasar kerja yang mudah danmurah, serta tersedianya kesempatan kerja yang sesuai dengan tingkatpendidikan tenaga kerja yang ada.

    Terlebih lagi adanya penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEANEconomic Community), menuntut adanya peningkatan kualitas SDMtenaga kerja yang mampu bersaing di pasar kerja domestik maupuninternasional. Selain itu, industrialisasi kedepan juga diperkirakan akansemakin berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan pasarbebas. Untuk itu, perlindungan tenaga kerja dituntut sesuai denganperkembangan tersebut.

    Terbatasnya lapangan kerja di sektor formal yang tidak sebandingdengan jumlah pencari kerja, berpengaruh terhadap meningkatnya angkapengangguran, khususnya dikalangan kaum muda terdidik. Keberadaanpenganggur terdidik ini tentu saja merupakan suatu pemborosan, karenamereka sebenarnya memiliki pengetahuan dan keterampilan yangmemadai, namun belum terserap di pasar kerja formal.

  • Pedoman Umum Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela

    2

    Disisi lain, pengembangan ketenagakerjaan sektor informal belumtergarap secara optimal. Padahal, Indonesia memliki beragam potensisumber daya alam yang bisa dimanfaatkan menjadi modal dasarpengembangan usaha sektor informal.

    Dalam rangka mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah melaluiKementerian Ketenagakerjaan mengupayakan berbagai kebijakan, salahsatunya melalui pembentukan kegiatan Pendayagunaan Tenaga KerjaSukarela atau yang dikenal dengan istilah "Pendayagunaan TKS".

    Kegiatan Pendayagunaan TKS bertujuan untuk memberdayakan parasarjana dalam kegiatan pendampingan masyarakat dibidang perluasankesempatan kerja dan penempatan tenaga kerja, yang berbentuk :pendampingan Kelompok Usaha Masyarakat (Padat Karya produktif,Terapan Teknologi Tepat Guna dan Tenaga KerjaMandiri/kewirausahaan), Pendampingan Calon TKI (CTKI), PenggerakPerantaraan Kerja dan Operator Bursa Kerja On line (BKOL). Denganmengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, pengalaman dan keterampilan TKSdiharapkan dapat berkembang secara optimal.

    Kemudian dalam rangka memandu pelaksanaan kegiatanPendayagunaan TKS, Direktorat Pengembangan dan PerluasanKesempatan Kerja - Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan TenagaKerja dan Perluasan Kesempatan Kerja - Kementerian Ketenagakerjaanmenyusun pedoman Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela.

    Pedoman Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela terdiri atasPedoman Umum dan Petunjuk Pelaksanaan Pendayagunaan Tenaga KerjaSukarela. Pedoman umum memuat ketentuan-ketentuan umum danprinsip-prinsip kegiatan Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela.Sedangkan Petunjuk Pelaksanaan memuat aturan teknis pelaksanaankegiatan Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela.

    B. Dasar Hukum

    1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang PerluasanKesempatan Kerja;

    2. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan;3. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2011 tentang Kewirausahaan

    Pemuda;4. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2013 tentang Perluasan

    Kesempatan Kerja;5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.12 tahun 2012

    tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang BidangKetenagakerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2010-2025;

  • Pedoman Umum Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela

    3

    6. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 5 Tahun 2014tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Tenaga Kerjadan Transmigrasi Tahun 2014-2019.

    C. Tujuan Penyusunan Pedoman

    Penyusunan pedoman kegiatan Pendayagunaan TKS bertujuan untukmemberikan panduan kepada para stake holder kegiatan mengenaikonsep kegiatan, tujuan dan mekanisme kegiatan Pendayagunaan TKSsesuai dengan sasaran yang ingin dicapai.

    D. Sasaran Pengguna

    Sasaran pengguna Pedoman Umum dan Petunjuk PelaksanaanPendayagunaan TKS, antara lain:

    1. Pelaksana kegiatan, yakni aparatur Direktorat Pengembangan danPerluasan Kesempatan Kerja selaku Pelaksana Kegiatan Pusat danDinas Tenaga Kerja Provinsi dan Kabupaten/Kota selaku PelaksanaKegiatan Daerah;

    2. Pengguna/pemanfaat kegiatan, yakni masyarakat, dalam hal inipencari kerja (pencaker) dan pemberi kerja;

    3. Lembaga/instansi lain yang membutuhkan.

    E. Daftar Istilah

    Dalam pedoman ini terdapat beberapa istilah yang perlu dipahami olehpara penggunaa, antara lain:

    1. Program Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela adalah programpemberdayaan pemuda-sarjana yang berbentuk pendampinganmasyarakat dibidang perluasan kesempatan kerja dan penempatantenaga kerja.

    2. Tenaga Kerja Sukarela (TKS) adalah para pemuda-sarjana yangmenjadi peserta kegiatan Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela.

    3. Pelaksana Kegiatan Pusat atau disingkat PL Pusat adalah aparaturDirektorat Pengembangan dan Perluasan Kesempatan Kerja-DitjenPembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatankerja-Kementerian Ketenagakerjaan selaku penanggung jawab,pembina sekaligus pelaksana kegiatan Pendayagunaan TKS di tingkatpusat.

  • Pedoman Umum Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela

    4

    4. Pelaksana Kegiatan Daerah atau disebut PL Daerah adalah aparaturpemerintah daerah dari Dinas yang membidangi urusanketenagakerjaan di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota selakupenanggung jawab, pembina dan pelaksana kegiatan pendayagunaanTKS di daerah. Pelaksana kegiatan di tingkat Provinsi selanjutnyadisebut PL Provinsi, sedangkan pelaksana kegiatan di tingkatKabupaten/Kota disebut PL. Kabupaten/Kota.

    5. Pemanfaat kegiatan adalah semua pihak yang mengambil manfaatdari kegiatan Pendayagunaan TKS, yaitu TKS, kelompok usahamasyarakat yang didampingi, pencari kerja dan pemberi kerja.

    6. Pola pendampingan TKS adalah pola pendampingan kepadamasyarakat yang menitikberatkan pada peranan TKS sebagaipendamping/fasilitator sesuai dengan prinsip-prinsip umumpendampingan.

    7. Kelompok Usaha Masyarakat adalah kumpulan orang (penganggur)yang tergabung dalam suatu kelompok dengan maksud melakukanusaha produktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup mereka.

    8. Kesempatan kerja adalah lowongan pekerjaan yang diisi oleh pencarikerja dan pekerja yang sudah ada.

    9. Perluasan Kesempatan Kerja adalah upaya yang dilakukan untukmenciptakan lapangan pekerjaan baru dan/atau mengembangkanlapangan pekerjaan yang sudah tersedia.

    10. Perluasan Kesempatan Kerja di dalam Hubungan Kerja adalahupaya yang dilakukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan barudan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersediaberdasarkan perjanjian kerja, yang mempunyai unsur perintah,pekerjaan dan upah.

    11. Perluasan Kesempatan Kerja di luar Hubungan Kerja adalah upayayang dilakukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan barudan/atau mengembangkan lapangan pekerjaan yang tersedia tidakberdasarkan perjanjian kerja.

    12. Penempatan tenaga kerja adalah proses pelayanan kepada pencarikerja untuk memperoleh pekerjaan dan pemberi kerja dalampengisian lowongan kerja sesuai dengan minat, bakat dankemampuan.

    13. Antar kerja adalah sistem yang meliputi pelayanan informasi pasarkerja, penyuluhan dan bimbingan jabatan dan perantaraan kerja.

  • Pedoman Umum Pendayagunaan Tenaga Kerja Sukarela

    5

    14. Pengantar kerja adalah Pegawai Negeri Sipil yang memilikiketerampilan melakukan kegiatan antar kerja dan diangkat dalamjabatan fungsional oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk.

    15. Pencari kerja (pencaker) adalah angkatan kerja yang sedangmenganggur dan mencari pekerjaan maupun yang sudah bekerjatetapi ingin pindah atau alih pekerjaan dengan mendaftarkan dirikepada pelaksana penempatan tenaga kerja atau secara langsungmelamar kepada pemberi kerja.

    16. Pemberi kerja adalah orang perseorangan, pengusaha, badan hukumatau badan-badan lainnya yang mempekerjakan tenaga kerja denganmembayar upah.

    17. Penempatan tenaga kerja ke luar negeri adalah kegiatan pelayananuntuk mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannyadengan pemberi kerja di luar negeri yang meliputi keseluruhanproses perekrutan, pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan,penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampaike negara tujuan dan pemulangan dari negara tujuan.

    18. Calon Tenaga Kerja Indonesia (CTKI) adalah setiap warga negaraIndonesia yang memenuhi syarat sebagai pencari pekerja yang akanbekerja ke luar negeri dan terdaftar di dinas pemerintahKabupaten/Kota yang bertanggung jawab dibidang ketenagakerjaan.

    19. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) adalah setiap warga negara Indonesiayang memenuhi syarat bekerja di luar negeri dalam hubungan kerjauntuk jangka waktu tertentu dengan menerima upah.

    20. Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (