Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

29
DUKUNGAN PERLINDUNGAN PERKEBUNAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 PEDOMAN TEKNIS PELATIHAN PETUGAS PENGAMAT OPT PERKEBUNAN TAHUN 2013

Transcript of Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

Page 1: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

DUKUNGAN PERLINDUNGANPERKEBUNAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNANKEMENTERIAN PERTANIANDESEMBER 2012

PEDOMAN TEKNIS

PELATIHAN PETUGAS PENGAMATOPT PERKEBUNAN

TAHUN 2013

Page 2: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

ii

KATA PENGANTAR

Pedoman Teknis Pelatihan Petugas PengamatOPT Perkebunan tahun 2013 disusun dalam rangkamemberikan acuan dan arahan pelaksanaannyakepada Dinas yang membidangi Perkebunan danPerangkat Perlindungan Perkebunan di Provinsidan Kabupaten/Kota serta pihak-pihak yangterkait.

Sistematika Pedoman Teknis ini terdiri dariBab I. Pendahuluan, berisi Latar Belakang, SasaranKegiatan, dan Tujuan; Bab II. PendekatanPelaksanaan Kegiatan memuat tentang PrinsipPendekatan Pelaksanaan Kegiatan dan SpesifikasiTeknis; Bab III. Pelaksanaan Kegiatan, berisi RuangLingkup, Pelaksana dan Penanggung JawabKegiatan, Lokasi, Jenis, Volume, dan Simpul Kritis;Bab IV. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalandan Pendampingan; Bab V. Monitoring, Evaluasidan Pelaporan; Bab VI. Pembiayaan serta BabVII.Penutup.

Pedoman Teknis ini sebagai acuan Dinas yangmembidangi Perkebunan di Provinsi/Kabupaten/Kota dalam menyusun Petunjuk Pelaksanaan danPetunjuk Teknis yang lebih spesifik berdasarkankondisi daerah setempat.

Page 3: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

ii

Semoga Pedoman Teknis ini dapat memberimanfaat bagi pelaksanaan kegiatan di daerahsesuai dengan target dan sasaran yangdirencanakan.

Jakarta, Desember 2012

Direktur Jenderal

Ir. Gamal Nasir, MS.Nip.19560728 198603 1 001

Page 4: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................... iDAFTAR ISI .................................... iiiDAFTAR LAMPIRAN............................ iv

I. PENDAHULUAN .......................... 1

A. Latar Belakang ...................... 1B. Sasaran ............................... 2C. Tujuan ............................... 2

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 3

A. Prinsip Pendekatan PelaksanaanKegiatan ............................. 3

B. Spesifikasi Teknis .................. 6

III. PELAKSANAAN KEGIATAN ............. 8

A. Ruang Lingkup ...................... 8B. Pelaksana dan Penanggung Jawab

Kegiatan ............................. 9C. Lokasi, Jenis dan Volume ......... 11D. Simpul kritis ......................... 11

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURANBANTUAN ................................. 12

Halaman

Page 5: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

iv

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN. 13

A. Kegiatan Pembinaan, Pengendalian,Pengawalan dan PendampinganKegiatan.............................. 13

B. Pelaksanaan ......................... 14

VI. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN ............................. 15

A. Monitoring............................ 15B. Evaluasi .............................. 15C. Pelaporan ............................ 16

VII. PEMBIAYAAN ............................ 19

VIII. PENUTUP ................................. 20

LAMPIRAN....................................... 21

Page 6: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

v

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman1. Lokasi dan jumlah peserta pelatihan

pengamatan OPTperkebunan................................ 21

3. Jenis dan volume komponen pelatihanpengamatan OPT perkebunan............................................... 23

Page 7: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Petugas pengamat Organisme PenggangguTumbuhan (OPT) mempunyai peranan yangsangat besar sekaligus menjadi ujung tombakkeberhasilan pengendalian OPT di lapangan.Selama ini yang berperan sebagai petugaspengamat adalah petugas UPPT.

Permasalahan yang dihadapi saat ini jumlahpetugas UPPT semakin menurun, antara laindisebabkan oleh beberapa hal seperti alihtugas ke instansi lain atau purnatugas/pensiun dan sampai saat ini belumtergantikan. Upaya perekrutan petugaspengamat baru di masing-masing Provinsitelah dilakukan tetapi dari segi latarbelakang pendidikan belum memenuhikriteria untuk menjadi seorang petugaspengamat.

Selain itu, sebagian besar petugas pengamatOPT belum memiliki pengetahuan dankemampuan tentang cara penyusunan petasebaran OPT yang diperlukan oleh seorangpetugas pengamat, guna menyusun wilayahsebaran suatu OPT. Peta sebaran OPTtersebut sebagai dasar dalam menentukanprioritas wilayah yang akan dikendalikan.

Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut di atas, salah satu

Page 8: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

2

upaya yang akan dilakukan pemerintah padatahun 2013 adalah melakukan pelatihanpetugas pengamat selama sepuluh hari,bertempat di Balai Besar Pengamatan danPeramalan OPT (BBP2OPT) Jatisari.

B. Sasaran

Sasaran dari kegiatan pelatihan petugaspengamat OPT perkebunan yaituterlaksananya pelatihan petugas pengamatOPT sebanyak 96 orang dari 32 provinsi,selama 10 hari.

C. Tujuan

Tujuan dari kegiatan pelatihan petugaspengamat OPT perkebunan yaitumeningkatkan jumlah petugas pengamatyang mampu melakukan kegiatanpengamatan dan peramalan OPT pentingdengan lebih baik serta membuat petasebaran OPT penting tanaman Perkebunan.

Page 9: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

3

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekatan Umum

Prinsip pendekatan umum meliputi halyang bersifat administratif danmanajemen kegiatan.

1.1 SK Tim Pelaksana Kegiatan

a. Penetapan SK Tim PelaksanaKegiatan oleh Kepala Dinas/KPApaling lambat 1 (satu) minggusetelah diterimanya penetapanSatker dari Menteri Pertanian.

b. Penanggung jawab dan pelaksanakegiatan pemberdayaan petugaspengamat ditetapkan oleh KepalaDinas Provinsi.

1.2 Rencana kerja

Rencana kerja pelaksanaan masing-masing kegiatan disusun palinglambat 1 (satu) minggu setelahditerimanya Pedoman Teknis dariDitjen Perkebunan.

Page 10: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

4

1.3 Juklak, Juknis

Penyelesaian Juklak/Juknis palinglambat 2 (dua) minggu setelahPedoman Teknis dari DitjenPerkebunan.

1.4 Revisi

Pengajuan revisi administrasi dankegiatan (substansi) paling lambatbulan Februari 2013.

1.5Koordinasi

Koordinasi dilakukan oleh DinasPerkebunan Provinsi Jawa Barat/BalaiProteksi Tanaman Perkebunan JawaBarat dengan Direktorat PerlindunganPerkebunan dan Balai BesarPengamatan dan Peramalan OPT(BBP2OPT) Jatisari.

1.6 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukanselama kegiatan berlangsung,minimal 2 (dua) kali disesuaikandengan sumber daya yang ada.

Page 11: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

5

1.7 Laporan

a. Laporan perkembanganpelaksanaan kegiatan disampaikansesuai dengan jadual dan formPedoman SIMONEV.

b. Laporan akhir kegiatandisampaikan ke pusat palinglambat 2 (dua) minggu setelahkegiatan selesai dan tidakmelewati bulan Desember 2013.

2. Prinsip Pendekatan Teknis

a. Pelatihan dilaksanakan oleh DinasPerkebunan Provinsi Jawa Barat/BalaiProteksi Tanaman Perkebunan JawaBarat bekerjasama dengan BBP2OPTJatisari.

b. Peserta pelatihan berjumlah 96 orangberasal dari Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangiperkebunan/UPTDPerlindungan/Direktorat PerlindunganPerkebunan.

c. Pelatihan pengamatan dilakukanselama 10 (sepuluh) hari denganmateri meliputi metode pengamatandan penyusunan peta penyebaranOPT.

Page 12: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

6

3. Tindak Lanjut

Tindaklanjut dari hasil yang diharapkanadalah sebagai berikut:

Petugas yang telah selesai mengikutipelatihan diharapkan tahu, mau danmampu melakukan pemantauan,pengamatan dan pelaporan OPT pentingserta pembuatan peta sebaran OPTpenting. Selanjutnya peta sebaran OPTtersebut disampaikan oleh Dinas provinsiyang membidangi perkebunan keDirektorat Perlindungan Perkebunan padaakhir tahun 2013.

B. Spesifikasi Teknis

1. Kriteria

a. Peserta pelatihan adalah petugaspengamat/pejabat fungsional POPT/petugas perlindungan yang berasaldari Dinas Provinsi/Kabupaten/Kotayang membidangi perkebunan/UPTDPerlindungan/Direktorat PerlindunganPerkebunan.

b. Petugas yang akan mengikutipelatihan berumur maksimal 45 tahun.

c. Narasumber berasal dari BBP2OPTJatisari/Direktorat PerlindunganPerkebunan/BBP2TP Surabaya/ Dinas

Page 13: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

7

Perkebunan Provinsi Jawa Barat/BalaiProteksi Tanaman Perkebunan JawaBarat.

d. Pelatihan pengamatan dan pembuatanpeta sebaran OPT dilakukan selama 10(sepuluh) hari.

e. Fieldtrip dilaksanakan ke lokasitanaman perkebunan (perkebunanrakyat/PBS/PB Negara provinsi JawaBarat.

2. Metode

a. Pelatihan dibagi dalam tiga sesi yaitupenyampaian teori, praktek dankunjungan lapang.

b. Teori pelatihan berupa metodepengamatan dan peramalan OPTpenting tanaman perkebunan danteknik penyusunan peta sebaran OPT.

c. Praktek berupa pengolahan datapengamatan dan peramalan OPTpenting tanaman perkebunan sertapembuatan peta sebaran OPT.

d. Field trip/kunjungan lapang berupasimulasi penerapan metodepengamatan OPT penting tanamanperkebunan.

Page 14: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

8

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Ruang Lingkup

a. Pelatihan diperuntukkan bagi petugasperlindungan (pejabat fungsionalPOPT/pengamat/ petugas teknis).

b. Disbun Provinsi Jawa Barat/Balai ProteksiTanaman Perkebunan Jawa Baratmenyelenggarakan kegiatan pelatihan.

c. Pelatihan dilaksanakan di BBP2OPTJatisari – Subang Jawa Barat.

d. Seleksi, verifikasi calon pesertapelatihan, penetapan narasumber danpenyusunan modul/materi pelatihandilakukan oleh Direktorat PerlindunganPerkebunan.

e. Pelaporan oleh Disbun Provinsi JawaBarat/UPTD Perlindungan.

f. Indikator Kinerja

No Indikator Uraian1 Input/Masukan - Dana

- SDM- Data dan informasi- Teknologi

2 Output/Keluaran Terlaksananyapelatihan pengamatanOPT perkebunan bagipetugas perlindungan

Page 15: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

9

sebanyak 96 orang.

3 Outcome/hasil Terlatihnya petugasperlindungansebanyak 96 orang.

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1.1Pelaksana dan penanggung jawabkegiatan

Pelaksana dan penanggung jawabkegiatan pelatihan petugas pengamatOPT adalah Dinas Perkebunan ProvinsiJawa Barat/UPTD Perlindungan.

1.2Kewenangan dan tanggung jawab:

1.2.1 Direktorat Perlindungan Perkebunan

a. Menyiapkan Terms of Reference(TOR) dan Pedoman Teknis.

b. Mengkoordinir/memverifikasipeserta dan jadwal pelatihanpengamatan OPT bersama DisbunProvinsi /Balai Proteksi TanamanPerkebunan Jawa Barat.

Page 16: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

10

c. Menetapkan narasumber untukkegiatan pelatihan pengamatanOPT.

d. Menyusun modul/materi pelatihan

e. Melakukan bimbingan, pembinaan,supervisi, monitoring dan evaluasi.

1.2.2 Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

a. Menetapkan tim pelaksanakegiatan pelatihan petugaspengamat OPT.

b. Melakukan koordinasi denganDirektorat PerlindunganPerkebunan/BBP2OPTJatisari/Instansi terkait lainnya.

c. Membuat juklak pelaksanaankegiatan pelatihan petugaspengamat OPT Perkebunan.

d. Melakukan pengawalan,pembinaan, supervisi, monitoringdan evaluasi.

e. Menyampaikan laporanpelaksanaan kegiatan pelatihanpetugas pengamat OPT keDirektorat Jenderal Perkebunancq. Direktorat PerlindunganPerkebunan paling lambat satubulan setelah pelaksanaan kegiatanselesai tanpa menunggu sampaiakhir tahun 2013.

Page 17: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

11

2.2 BBP2OPT Jatisari

a. Menyusun modul/materipelatihan.

b. Menyediakan tempat pelatihan,dan melaksanakan pelatihan.

C. Lokasi, Jenis dan Volume

Pelatihan petugas pengamat OPTdilaksanakan di Provinsi Jawa Barat denganjumlah peserta 96 orang terdiri dari petugasperlindungan se-Indonesia.

Lokasi, jenis dan volume kegiatan sepertipada Lampiran 1, dan 2.

D. Simpul Kritis

Provinsi mengirimkan calon peserta tidaksesuai kualifikasi yang ditetapkan olehDirektorat Perlindungan Perkebunan sehinggapelaksanaan pelatihan tidak tepat sasaran.Untuk itu dalam penetapan calon pesertaagar mengacu kepada Pedoman TeknisDitjen. Perkebunan.

Page 18: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

12

IV. PROSES PENGADAAN DAN PENYALURANBANTUAN

Pengadaan barang dan jasa mengacukepada Perpres No 70 tahun 2012. Semuakegiatan pengadaan barang dan jasa prosestender dan penetapan pemenang harussudah diselesaikan paling lambat padabulan Maret 2013.

Page 19: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

13

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALANDAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan danPendampingan

Pelaksanaan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan diutamakanpada tahapan yang menjadi simpul-simpulkritis kegiatan yang telah ditetapkan.

Dalam melaksanakan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan dilakukankoordinasi secara berjenjang sesuai dengantugas fungsi dan kewenangan masing-masingunit pelaksana kegiatan.

Kegiatan pembinaan, pengendalian, danpengawalan dilakukan terhadap pelaksanakegiatan, sumber pembiayaan, carapelaksanaan kegiatan, dan bahan-bahan yangdipergunakan dalam setiap kegiatan. MelaluiPembinaan, Pengendalian dan Pengawalandiharapkan dapat dihasilkan rekomendasi,dan solusi terhadap permasalahan yangtimbul selama proses pelaksanaan kegiatansehingga target, tujuan dan sasaran kegiatanyang telah ditetapkan dapat tercapai.

Hasil pembinaan, pengendalian danpengawalan juga sebagai bahan untukpenilaian pelaksanaan kinerja dan penetapankebijakan selanjutnya.

Page 20: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

14

B. Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan kegiatan hendaknyaselalu di koordinasikan dengan pusat,provinsi dan kabupaten/kota sehinggapelaksanaan kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan menjadi lebihefektif dan efisien.

Kegiatan pendampingan dilakukan olehpetugas di tingkat lapangan mulai daripersiapan, pelaksanaan dan evaluasikegiatan.

Direktorat Perlindungan Perkebunan danDinas provinsi yang membidangi perkebunanbertanggung jawab atas kegiatan pembinaan,pengendalian dan pengawalan kegiatandukungan Perlindungan Perkebunan.

Page 21: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

15

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring

Monitoring ditujukan untuk mengetahuiperkembangan pelaksanaan dan kemajuanyang telah dicapai pada setiap kegiatan.

Monitoring dilaksanakan oleh petugas Dinasyang membidangi perkebunan di tingkatprovinsi dan kabupaten/kota pada wilayahkerja masing-masing. Pelaksanaanmonitoring minimal satu kali selama kegiatanberlangsung.

B. Evaluasi

Evaluasi dilaksanakan untuk mengetahuiketepatan/kesesuaian pelaksanaan kegiatandan hasil yang dicapai dibandingkan denganyang direncanakan serta untuk mengetahuirealisasi/penyerapan anggaran. Hasilevaluasi sebagai umpan balik perbaikanpelaksanaan selanjutnya.

Evaluasi dilakukan oleh DirektoratPerlindungan Perkebunan, serta Dinas yangmembidangi perkebunan Provinsi danKabupaten/Kota pada wilayah kerja masing-masing.

Page 22: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

16

C. Pelaporan

Setiap kegiatan didokumentasikan dalambentuk laporan tertulis sebagaipertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan.Laporan dibuat oleh pelaksana kegiatan dandilaporkan secara berjenjang kepadapenanggung jawab/pembina kegiatanmengacu kepada pedoman outlinepenyusunan laporan dan SIMONEV sertabentuk laporan lainnya sesuai dengankebutuhan.

1. Jenis Laporan :

1.1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan berisi laporankemajuan (fisik dan keuangan)pelaksanaan kegiatan setiap mingguberjalan dan disampaikan kepadaDirektorat Perlindungan Perkebunansetiap minggu hari Jum’at.

1.2 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan laporankeseluruhan pelaksanaan kegiatan,setelah seluruh rangkaian kegiatanselesai dilaksanakan. Laporan akhirdisampaikan kepada DirektoratPerlindungan Perkebunan, palinglambat 2 minggu setelah kegiatanselesai. Laporan disampaikanmelalui surat dan e-mail.

Page 23: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

17

2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out linesebagai berikut :

KATA PENGANTARDAFTAR ISIDAFTAR TABEL (jika ada)DAFTAR GAMBAR (jika ada)DAFTAR LAMPIRAN (jika ada)

I. PENDAHULUANA. Latar belakangB. Tujuan dan SasaranC. Ruang Lingkup KegiatanD. Indikator Kinerja

II. TINJAUAN PUSTAKA

III. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan LokasiB. Alat dan BahanC. MetodeD. Tahap Aktivitas/Kegiatan/

PelaksanaanE. Simpul Kritis KegiatanF. PelaksanaG. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 24: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

18

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanB. Saran/rekomendasiC. Rencana Tindak Lanjut

VI. DAFTAR PUSTAKA

VII. LAMPIRAN

Page 25: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

19

VI. PEMBIAYAAN

Kegiatan pelatihan petugas pengamat OPTperkebunan didanai dari APBN tahunanggaran 2013.

Page 26: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

20

VIII. PENUTUP

Petugas pengamat OPT merupakan ujungtombak dari pelaksanaan kegiatanperlindungan perkebunan. Informasi yangdihasilkan sangat diperlukan dalammenentukan tindakan pengendalian OPT dilapangan. Oleh karena itu pelatihanpetugas secara terencana danberkelanjutan sangat diperlukan dalammengantisipasi perubahan lingkungan yangdinamis.

Untuk keberhasilan pelaksanaannyadiperlukan koordinasi, komitmen dankerjasama, serta upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak terkait sesuaidengan kewenangan, tugas dan fungsimasing-masing.

-----ooo-----

Page 27: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

21

Lampiran 1. Lokasi dan Jumlah PesertaPelatihan Petugas Pengamat

No Provinsi JumlahPeserta

1. Pusat 4 Org2. ACEH 3 Org3. SUMUT 3 Org4. SUMBAR 3 Org5. RIAU 3 Org6. JAMBI 3 Org7. BENGKULU 3 Org8. SUMSEL 3 Org9. LAMPUNG 3 Org

10. BABEL 3 Org11. KEP. RIAU 2 Org12. JABAR 3 Org13. BANTEN 2 Org14. JATENG 3 Org15. DIY 3 Org16. JATIM 3 Org17. BALI 3 Org18. NTB 3 Org19. NTT 3 Org20. KALTENG 3 Org21. KALSEL 3 Org22. KALTIM 3 Org23. KALBAR 3 Org24. SULSEL 3 Org25. SULTRA 3 Org26. SULUT 3 Org

Page 28: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

22

No Provinsi JumlahPeserta

27. SULTENG 3 Org28. SULBAR 3 Org29. GORONTALO 2 Org30. MALUKU 3 Org31. MALUKU UTARA 3 Org32. PAPUA 3 Org33. PAPUA BARAT 2 Org

Page 29: Pedoman Teknis Pelatihan Petugas Pengamat OPT Perkebunan

23

Lampiran 2. Jenis dan Volume KomponenPelatihan Pengamatan OPT

No Jenis Volume Ket.1 Honor:

- Narasumber (OJ)- Uang saku peserta (Org)

80960

Totalpengamatyangdilatih 96orang2 Sosialisasi:

- Akomodasi (OH)- Konsumsi (OK)

9001.100

3 Pengadaan Bahan :- Peta digital (Org)- Printer warna (Unit)- Program pemetaan (Unit)- Perlengkapan peserta (Org)- Kebutuhan listrik (Hari)- Sewa ruangan (Hari)

9611961010

4 Pembinaan dan Monev :- Supervisi Pusat Org)- Supervisi Provinsi (Org)- Persiapan keg/koord

(Pusat) (Org)

434