Pedoman Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan Dan …jurnalkomputer.com/attachments/article/154/PEDOMAN...
Transcript of Pedoman Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan Dan …jurnalkomputer.com/attachments/article/154/PEDOMAN...
Pedoman Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan
Dan Pengembangan Aplikasi eGovernment
COVER DALAM
Pedoman Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan
Dan Pengembangan Aplikasi eGovernment
SAMBUTAN
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
REPUBLIK INDONESIA
Kemajuan teknologi informasi yang pesat serta pemanfaatannya secara luas telah membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat dan akurat. Kenyataan menunjukkan bahwa penggunaan media elektronik merupakan faktor yang sangat penting, sehingga penataan yang tengah kita laksanakan harus pula diarahkan untuk mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat informasi.
Perubahanperubahan yang terjadi saat ini menuntut terbentuknya pemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif di mana masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah negara, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif. Pemerintah pusat dan daerah harus mampu membentuk dimensi baru ke dalam organisasi, sistem manajemen, dan proses kerja yang lebih dinamis. Dengan demikian perlu dikembangkan sistem dan proses kerja yang lebih lentur untuk memfasilitasi berbagai bentuk interaksi yang kompleks dengan lembagalembaga negara lain, masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat internasional.
Organisasi pemerintah harus lebih terbuka untuk membentuk kemitraan dengan dunia usaha (publicprivate partnership), memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan mengolah, mengelola, menyalurkan dan mendistribusikan informasi bagi pelayanan publik. Oleh karena itu ketika masyarakat mendambakan terwujudnya reformasi sektor publik, pemerintah harus segera melaksanakan proses transformasi menuju eGovernment.
Melalui proses tersebut, pemerintah dapat mengoptimasikan pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekatsekat organisasi dan birokrasi, serta membentuk jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan lembagalembaga pemerintah bekerja secara terpadu.
Masyarakat, sektor swasta dan pemerintah mengharapkan pembangunan teknologi informasi dan komunikasi (telematika) di Indonesia menjadi lebih terarah dan terintegrasi serta tidak tumpang tindih pengembangannya mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun pemerintah pusat. Oleh karenanya pemerintah menyusun pula konsep sistem informasi nasional sebagai acuan/panduan bagi penyusunan national eStrategy di Indonesia yang dilengkapi dengan konsep pelaksanaan secara makro melalui program eIndonesia, yang didalamnya termasuk pembangunan eGovernment.
Pengembangan eGovernment merupakan upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan pemerintahan yang berbasis elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan efisien. Untuk itu pemerintah telah mengeluarkan Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan eGovernment melalui INPRES No. 3 Tahun 2003 yang merupakan payung bagi seluruh kebijakan teknis operasional di bidang eGovernment. Agar kebijakan pengembangan eGovernment dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka diperlukan peraturan, standarisasi dan panduan yang konsisten dan saling mendukung.
Pada awal tahun 2004 telah diselesaikan panduan yaitu : Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal Pemerintah, Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah dan Panduan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan eGovernment dan ketiga panduan tersebut telah mulai disosialisasikan ke pemerintah daerah dan para stakeholder di beberapa kota di Indonesia.
Pada kesempatan ini pula saya menyambut baik penerbitan buku panduan “ Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan Pengembangan Aplikasi eGovernment “ bagi lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah. Panduan ini diharapkan dapat menjadi acuan dasar bagi strategi pengembangan aplikasi eGovernment yang sesuai dengan standar mutu dan jangkauan pelayanan.
Panduan ini perlu disebarluaskan kepada semua kalangan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah maupun masyarakat, serta perlu pula disosialisasikan sebagai bagian dari kebijakan dan strategi pemerintah dalam pengembangan eGovernment guna mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Task Force eGovernment dan semua kalangan yang telah ikut secara aktif berpartisipasi dalam menyiapkan buku panduan ini.
Semoga bermanfaat.
Jakarta, Agustus 2004
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
SYAMSUL MU’ARIF
SAMBUTAN
SEKRETARIS TIM KOORDINASI TELEMATIKA INDONESIA
Aplikasi adalah bagian yang berfungsi memanfaatkan infrastruktur teknologi informasi dan menjembatani unsurunsur sistem, prosedur, proses dan faktor manusia Aplikasi sebaiknya dirancangbangun dan dikembangkan secara luwes dan terpisah dari infrastruktur, dengan tujuan apabila terjadi perubahan pada tingkat infrastruktur yang umumnya terjadi secara terus menerus, maka tidak diperlukan penyesuaian yang terlalu banyak pada aplikasi.
Disamping itu diharapkan pengembangan aplikasi dilakukan dengan melihat alternatif infrastruktur yang tersedia di berbagai lingkungan instansi pusat dan daerah, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi, kompleksitas serta tahapan implementasi masingmasing instansi. Aplikasi yang dikembangkan harus dapat mengakomodasi peningkatan jumlah dan kualitas layanan publik sesuai dengan perkembangan kebutuhan, sehingga eServices dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan layanan publik.
Tim Koordinasi Telematika Indonesia telah menetapkan Pengembangan egovernment sebagai salah satu program utama (flagship) dalam rangka untuk mendorong bangsa Indonesia menuju masyarakat informasi. Aplikasi yang dikembangkan disetiap lembaga pemerintah ikut menentukan keberhasilan di dalam penyelenggaraan egovernment
Oleh karena itu, Tim Koordinasi Telematika Indonesia menyambut baik diterbitkannya buku Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan Pengembangan Aplikasi eGovernment bagi lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah dalam menunjang pengembangan egovernment. Hal ini
sejalan dengan strategi dan program Tim Koordinasi Telematika Indonesia dalam mengadopsi kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Buku Panduan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai pedoman dan proses kerja di semua instansi pemerintah, baik dipusat maupun didaerah dalam melaksanakan proses transformasi menuju pengembangan egovernment.
Panduan ini akan terus disempurnakan, untuk itu kritik dan saran guna penyempurnaannya lebih lanjut sangat diharapkan agar panduan ini dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan secara lebih luas.
Jakarta, Agustus 2004
SEKRETARIS MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASISELAKU
SEKRETARIS TIM KOORDINASI TELEMATIKA INDONESIA,
J. B. KRISTIADI
MENTERIKOMUNIKASI DAN INFORMASI
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSANMENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
NOMOR : /KEP/M.KOMINFO/VIII/2004
TENTANG
PANDUAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung pengembangan dan pelaksanaan eGovernment dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan maka dipandang perlu adanya Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan Aplikasi eGovernment;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a, perlu ditetapkan Panduan Standar Mutu,
Jangkauan Pelayanan dan Aplikasi eGovernment dalam menunjang eGovernment.
Mengingat : 1. Keputusan Presiden R.I. Nomor 228/M Tahun 2001 tentang Susunan Kabinet Gotong Royong;
2. Keputusan Presiden R.I. Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden R.I. Nomor 47 Tahun 2003;
3. Keputusan Presiden R.I. Nomor 9 Tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika Indonesia;
4. Instruksi Presiden R.I. Nomor 6 Tahun 2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia;
5. Instruksi Presiden R.I. Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan eGovernment;
6. Keputusan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Nomor : 05/SK/MENEG/KI/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Menteri Negara Komunikasi dan Informasi;
7. Keputusan Menteri Negara Komunikasi dan Informasi Nomor : 12/SK/MENEG/KI/2002 tanggal 1
Maret 2002 tentang Pembentukan Organisasi Task Force Pengembangan eGovernment.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI TENTANG PANDUAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
PERTAMA : Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan Aplikasi eGovernment dalam menunjang eGovernment yang selanjutnya disebut Panduan sebagaimana tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Panduan sebagaimana tersebut pada Diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyiapkan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan Aplikasi eGovernment dalam menunjang eGovernment bagi lembaga pemerintah baik di pusat maupun daerah.
KETIGA : Halhal yang sifatnya teknis akan ditetapkan dengan keputusan tersendiri.
KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : Agustus 2004
MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMASI
SYAMSUL MU’ARIF
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada :
1. Para Menteri Kabinet Gotong Royong;2. Pimpinan LPND, dan;3. Para Gubernur/Walikota/Bupati di seluruh Indonesia.
Lampiran Keputusan Menteri No ....Tentang
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI
EGOVERNMENT
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iPRAKATA iii
BAB I PENDAHULUAN 1
BAB II PENGELOMPOKAN APLIKASI EGOVERNMENT 52.1 Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Orientasi Layanan2.2 Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Jenis Layanan2.3 Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Fungsi2.4 Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Obyek Layanan
BAB III STANDAR MUTU DAN JANGKAUAN LAYANAN 25
BAB IV PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT 334.1 Spesifikasi Kebutuhan 4.2 Kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual4.3 Dokumentasi4.4 Pengacuan Pada Standar Teknologi.4.5 Dukungan Teknis.
BAB V TAHAPAN IMPLEMENTASI LAYANAN EGOVERNMENT 43
5.1 Tingkat Persiapan.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIi
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
5.2 Tingkat Pematangan.5.3 Tingkat Pemantapan.5.4 Tingkat Pemanfaatan.
BAB VI PENUTUP 51
LAMPIRAN – LAMPIRAN 11LAMPIRAN 1 CONTOH MODUL APLIKASI EGOVERNMENT 12LAMPIRAN 2 PUSTAKA KATA
21
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIii
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIii
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
PRAKATA
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIiii
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIiv
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
PRAKATA
Pedoman ini menjelaskan tentang Standar Mutu, Jangkauan
Pelayanan dan Pengembangan Aplikasi eGovernment bagi
lembaga Pemerintah Pusat dan Daerah.
Salah satu tujuan utama pengembangan eGovernment
adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan publik
sebagai hasil dari pemanfaatan teknologi informasi.
Perbaikan layanan publik ini sedikit banyak akan memberikan
pengaruh positif pada berbagai sektor dan sisi kehidupan
bangsa dan negara. Pengembangan dan penerapan layanan
publik berbasis teknologi informasi (eServices) memerlukan
persiapan, perencanaan dan penanganan secara sistematis
dan terpadu sehingga dapat memberikan hasil yang
maksimum.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIv
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Mengingat sangat beragamnya jenis layanan publik serta
alternatif teknologi pengantar layanan yang ada (service
delivery channel) maka diperlukan penjabaran dan
pengelompokan layanan berdasarkan antara lain orientasi
layanan, obyek layanan, dan jenis layanan. Pengelompokan
ini juga akan membantu mengoptimalkan jangkauan
pelayanan (service coverage).
Selain diperlukan perhatian yang terus menerus pada aspek
infrastruktur teknologi informasi, diperlukan juga perhatian
terhadap satu aspek yang tidak kalah pentingnya yaitu aspek
aplikasi. Aplikasi adalah bagian yang berfungsi memanfaatkan
infrastruktur teknologi informasi dan menjembatani unsur
unsur sistem, prosedur, proses dan faktor manusia sehingga
eServices dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan layanan
publik. Aplikasi sebaiknya dirancangbangun dan
dikembangkan secara luwes dan terpisah dari infrastruktur,
dengan tujuan apabila terjadi perubahan pada tingkat
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIvi
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
infrastruktur yang umumnya terjadi secara terus menerus,
maka tidak diperlukan penyesuaian yang terlalu banyak pada
aplikasi.
Disamping itu diharapkan pengembangan aplikasi dilakukan
dengan melihat alternatif infrastruktur yang tersedia di
berbagai lingkungan instansi pusat dan daerah, sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi, kompleksitas serta tahapan
implementasi masingmasing instansi. Aplikasi yang
dikembangkan harus dapat mengakomodasi peningkatan
jumlah dan kualitas layanan publik sesuai dengan
perkembangan kebutuhan. Pedoman ini bertujuan
memberikan acuan dasar bagi strategi pengembangan
aplikasi eGovernment yang sesuai dengan standar mutu dan
jangkauan pelayanan.
DASAR PELAKSANAAN
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIvii
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
a. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 6 tahun
2001 tentang Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia.
b. Keputusan Presiden RI Nomor 228/M tahun 2001
tentang Pembentukan Kabinet Gotong Royong;
c. Keputusan Presiden RI nomor 101 tahun 2001 tentang
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan
Organisasi, dan Tata Kerja Menteri Negara;
d. Kerangka kerja Teknologi Informasi Nasional (National
IT Framework/NITF).
e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2003 tentang Tim Koordinasi Telematika
Indonesia.
f. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 3 Tahun
2003, tentang Strategi dan Kebijakan Nasional
Pengembangan EGovernment.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RIviii
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB I
PENDAHULUAN
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI1
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI2
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Pendahuluan
Yang dimaksud aplikasi eGovernment adalah susunan piranti
lunak yang dirancang dan dibangun untuk mendukung proses
layanan publik tertentu yang berkaitan langsung dengan
pengguna akhir (enduser), yaitu petugas instansi pemerintah
ataupun publik. Berbagai piranti lunak yang umum digunakan
dalam otomasi perkantoran seperti pengolahkata, surat
elektronik (email) tidak termasuk dalam definisi aplikasi,
meskipun dapat bekerja secara terpadu dengan aplikasi yang
dimaksud dalam definisi di atas. Aplikasi eGovernment dapat
dikelompokkan berdasarkan beberapa unsur atau karakteristik
yang akan dibahas lebih lanjut dalam pedoman ini.
Aplikasi eGovernment umumnya dibangun diatas suatu
aplikasi dasar seperti database, electronic record
management dan lainlain.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI3
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Penjelasan lebih lanjut mengenai posisi aplikasi e
Governement dalam infrastruktur eGovernment dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1. Posisi Aplikasi eGovernment terhadap
Infrastruktur
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI4
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB II
PENGELOMPOKAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI5
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI6
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Aplikasi eGovernment dapat dikelompokkan berdasarkan orientasi, jenis, fungsi dan obyek layanannya.
2.1. Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Orientasi Layanan
Berdasarkan orientasi layanan, aplikasi eGovernment dapat
dibagi dalam dua kategori yaitu :
a. Back office.
Aplikasi eGovernment dalam kelompok back office
tidak langsung menyediakan layanan untuk publik.
Aplikasi back office lebih banyak menangani keperluan
internal dari instansi pemerintah. Jenis aplikasi back
office dapat pula menangani masalah administrasi
yang berkaitan erat dengan layanan publik.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI7
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Contoh aplikasi back office antara lain :
1. Keuangan
2. Kepegawaian
3. Pengendalian dan pengawasan Proyek
4. Pengadaan Barang dan Jasa
5. Kekayaan/aset instansi
6. Sistem Pelaporan
7. Pengawasan Internal
b. Front office.
Aplikasi eGovernment dalam kelompok front office
secara langsung menyediakan layanan untuk publik.
Aplikasi tersebut dapat langsung digunakan oleh
publik sesuai dengan jenis teknologi layanan elektronik
yang disediakan (eService Channel), maupun
digunakan oleh petugas dalam melayani publik dalam
format tatap muka (contoh, petugas unit layanan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI8
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
tertentu menggunakan aplikasi di kantor atau pada
loket layanan).
Contoh aplikasi frontoffice antara lain :
1. Pendaftaran (Tanda Daftar Perusahaan, Tanda
Daftar Rekanan, Tanda Daftar Perdagangan,
Tanda Daftar Industri Kecil dan lainlain)
2. Perijinan (IMB, SIUP, SIM, STNK, Ijin Lokasi, Ijin
Gangguan, Ijin Reklame, Ijin Penambangan dan
lainlain).
3. Kependudukan (KTP, Paspor, Akta Lahir, Akta
Nikah, Akta Kematian, Kartu Keluarga, Kartu Ijin
Menetap Sementara dan lainlain)
4. Pembayaran (Pajak, Cukai, Iuran, Retribusi, Listrik,
Air, Telepon dan lainlain)
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI9
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
5. Informasi (Kebijakan Publik, Potensi Daerah,
Kegiatan Instansi, Darurat/Bencana, GIS/
Pemetaan, Kesehatan, Pendidikan, Pariwisata,
Industri, Perdagangan, Investasi, Pertanian, dan
lainlain)
6. Layanan Kesehatan
7. Layanan Pendidikan
Pembedaan antara kedua kategori aplikasi sesuai
dengan orientasi sangat penting, karena kedua
kategori aplikasi tersebut pada umumnya memerlukan:
tingkat pengamanan yang berbeda;
teknologi dan infrastruktur yang berbeda;
rancang bangun yang berbeda;
langkahlangkah implementasi yang berbeda
(sosialisasi, pelatihan dan lain lain).
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI10
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Pemisahan kedua kategori aplikasi tersebut akan
memudahkan pengembangan lebih lanjut bila terjadi
perubahan kebutuhan, sebagai hasil dari
berkembangnya teknologi maupun berkembangnya
kebutuhan publik.
Pembedaan kedua kategori aplikasi sesuai dengan
orientasi layanan dapat dilihat pada Gambar 2.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI11
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Gambar 2. Kategori Aplikasi eGovernment Sesuai Dengan
Orientasi Layanan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI12
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
2.2. Kelompok Aplikasi Berdasarkan Jenis Layanan
Aplikasi eGovernment berdasarkan jenis layanannya dapat
dibedakan dalam 5 (lima) layanan yaitu :
a. Layanan Informasi Umum
Layanan Informasi Umum adalah jenis layanan yang
sifatnya memberikan informasi umum kepada publik.
Aplikasi eGovernment ini harus dapat memberikan
kemudahan bagi publik untuk mengambil informasi
sesuai dengan kebutuhannya dan memudahkan bagi
pengelola informasi untuk terus memelihara informasi
agar dapat terjaga pemutakhirannya (up to date).
Contoh layanan informasi umum antara lain :
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI13
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
1. Informasi Umum mengenai instansi (struktur
organisasi, nama pejabat, tugas dan fungsi,
layanan yang diberikan, alamat dan lainlain);
2. Peraturan dan Perundangundangan;
3. Potensi Daerah.
b. Layanan Pendaftaran
Layanan Pendaftaran adalah jenis layanan yang
sifatnya melakukan pencatatan data publik. Aplikasi e
Government ini harus dapat memberikan kemudahan
bagi publik untuk melakukan berbagai keperluan
pendaftaran sesuai dengan kebutuhannya dan juga
memudahkan bagi pengelola informasi dan pihak lain
yang terkait dan berwewenang untuk terus memelihara
informasi agar dapat terjaga pemutakhirannya (up to
date).
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI14
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Contoh layanan pendaftaran antara lain :
1. Catatan Sipil
2. Akte Kelahiran
3. Kartu Keluarga
4. Pendaftaran Ijin Usaha
5. Tanda Daftar Perusahaan
6. Tanda Daftar Rekanan
7. Tanda Daftar Perdagangan
8. Tanda Daftar Industri Kecil
c. Layanan Perijinan
Layanan Perijinan adalah jenis layanan dimana publik
mengajukan permohonan perijinan tertentu. Pada
umumnya aplikasi perijinan berkaitan dengan proses
internal di instansi yang berwenang memberikan
perijinan tertentu berdasarkan tugas dan fungsi
instansi, peraturan dan perundangundangan yang
berlaku. Aplikasi egovernment harus memberikan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI15
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
kemudahan bagi publik untuk mengajukan
permohonan, mengikuti status proses perijinan sampai
mendapatkan dokumen perijinan yang diperlukan
secara efisien. Perijinan dapat berupa pengajuan baru
maupun perpanjangan perijinan tertentu. Perijinan
dapat berkaitan dengan syaratsyarat pembayaran
tertentu dimana proses pembayarannya dapat
dilakukan secara elektronik (ePayment).
Contoh layanan perijinan antara lain :
1. Ijin Usaha Perdagangan
2. Ijin Lokasi
3. IMB
4. Ijin Gangguan
5. Ijin Mengemudi
6. Ijin Trayek
7. Ijin Reklame
8. Ijin Hotel
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI16
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
9. Ijin Restoran
10. Ijin Galian
d. Layanan Pembayaran (ePayment)
Layanan Pembayaran adalah jenis layanan dimana
publik melakukan proses pembayaran tertentu.
Aplikasi egoverment harus dapat memberikan
kemudahan bagi publik untuk memilih metoda dan
sistem pembayaran, serta menjaga keamanan data
yang terkait dalam proses pembayaran. Aspek
keamanan data merupakan aspek penting dalam jenis
layanan publik yang berkaitan dengan pembayaran
secara elektronik. Layanan pembayaran dapat juga
berkaitan dengan aplikasi penagihan elektronik (e
Billing), yaitu suatu proses penagihan yang dilakukan
secara elektronik. Selain layanan pembayaran, ada
juga aplikasi dimana pemerintah melakukan
pembayaran seperti pemberian bantuan, tunjangan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI17
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
dan lainlain yang pada saat ini belum banyak menjadi
perhatian.
Contoh aplikasi layanan pembayaran antara lain :
1. Pajak (Pajak Pertambahan Nilai, Pajak
Penghasilan, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak
Kendaraan Bermotor, PPN Barang Mewah, dan
lainlain)
2. Cukai
3. Iuran
4. Retribusi
5. Pengadaan barang dan jasa
e. Layanan Lain
Layanan Lain adalah berbagai jenis layanan yang
tidak termasuk dalam kelompok di atas. Jenis layanan
ini dapat bersifat sementara (adhoc) tanpa mengurangi
arti pentingnya, seperti layanan yang berkaitan dengan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI18
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
bencana alam, penyakit menular dan lainlain.
Layanan dalam kelompok ini juga dapat berkaitan
dengan program nasional tertentu.
Contoh layanan lain seperti:
1. Layanan darurat (kebakaran, wabah penyakit,
dan lainlain);
2. Layanan bencana alam ( banjir, gempa bumi,
tanah longsor, gunung meletus dan lainlain);
3. Layanan kecelakaan (lalulintas, kereta api,
kapal laut, pesawat terbang, dan lainlain);
4. Informasi dari masyarakat.
2.3. Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Fungsi.
Berdasarkan fungsinya, aplikasi eGovernment dapat
dibedakan dalam dua kategori yaitu:
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI19
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
a. Aplikasi Generik.
Aplikasi eGovernment dalam kelompok generik
menangani permasalahan antar satu instansi dengan
instansi lain yang mempunyai keseragaman pada
proses, prosedur, aturanaturan dan lainlainnya.
Informasi yang terkandung di masingmasing instansi
dan pemanfaatan informasinya dapat berbedabeda,
namun aplikasinya dapat dikatakan memiliki
keseragaman.
Beberapa contoh aplikasi generik antara lain:
1. Keuangan
2. Kepegawaian
3. Kekayaan/Aset Instansi
4. Sistem Pelaporan
5. Pengawasan Internal
6. Pengendalian dan Pengawasan Proyek
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI20
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Unit Kerja dalam Instansi yang memiliki kewenangan
terhadap bidang tertentu yang berkaitan dengan
aplikasi generik agar menyusun spesifikasi acuan atau
spesifikasi dasar yang berisi fungsifungsi utama
aplikasi, standar struktur data, proses dan lainlain
sehingga dapat menjadi dasar dari pengembangan
aplikasi tersebut. Hal ini akan memudahkan menjaga
mutu layanan, konsolidasi, konsistensi penerapan dan
pengembangan lebih lanjut.
b. Aplikasi Spesifik.
Aplikasi eGovernment dalam kelompok spesifik
menangani permasalahan yang khas dilihat dari
proses, prosedur dan fungsinya. Pada umumnya,
aplikasi eGovernment ini sangat terkait dengan fungsi
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI21
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
operasional yang sangat spesifik dari instansi
pemerintah yang menjalankan aplikasi.
Beberapa contoh aplikasi spesifik antara lain :
1. Permohonan Perijinan
2. Pembayaran Iuran
3. Pembayaran Denda
4. Pembayaran Cukai
Pembedaan antara kedua kategori aplikasi e
Government sesuai dengan tugas dan fungsi sangat
penting, karena:
1. Aplikasi generik dapat dikembangkan sebagai
paket standar, sehingga menghindari
pemborosan biaya dan waktu yang disebabkan
pengembangan dan implementasi yang
berulangulang.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI22
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
2. Aplikasi generik umumnya memerlukan
konsolidasi data pada beberapa tingkat.
3. Aplikasi generik umumnya memerlukan
keseragaman dalam struktur data (antara lain
kodifikasi, format) dan dalam rangka menjaga
keterpaduan dan konsolidasi di atas.
Aplikasi spesifik dapat dikembangkan sebagai satu
paket, bila penerapannya dapat dilakukan secara
seragam di banyak lokasi. Sebagai contoh aplikasi
perijinan tertentu yang dilakukan di berbagai daerah
yang mengacu pada satu ketentuan yang seragam di
tingkat nasional. Hal ini sangat berguna bagi publik
yang memerlukan kemudahan dalam mendapatkan
layanan yang sama dimanapun mereka berada yang
merupakan tujuan utama dari penerapan e
Government.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI23
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Instansi yang memiliki kebutuhan aplikasi spesifik agar
menyusun spesifikasi acuan atau spesifikasi dasar
yang berisi fungsifungsi utama aplikasi, standar
struktur data, proses, prosedur, aturan dan lainlain,
sehingga dapat menjadi dasar dari pengembangan
aplikasi tersebut. Hal ini akan memudahkan dalam
upaya menjaga mutu layanan, konsolidasi dan
pengembangan lebih lanjut.
2.4. Kelompok Aplikasi eGovernment Berdasarkan
Obyek Layanan.
Berdasarkan obyek layanan aplikasi eGovernment dapat
dibedakan dalam 3 (tiga) kategori yaitu:
a. Aplikasi Government to Government (G2G).
Aplikasi eGovernment dalam kategori ini menangani
masalah layanan antar instansi pemerintah dan/atau
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI24
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
antar negara. Berbagai layanan dapat diberikan oleh
satu instansi pemerintah pada instansi pemerintah
yang lain sesuai dengan tugas dan fungsi dari instansi
tersebut atau sesuai dengan kebutuhan koordinasi
antar instansi. Pada umumnya aplikasi jenis G2G
bekerja di atas satu jaringan data yang disebut
sebagai intranet yaitu jaringan data yang digunakan
untuk keperluan internal instansi pemerintah (periksa
Panduan Pembangunan Infrastruktur Portal
Pemerintah).
Beberapa contoh aplikasi G2G antara lain;
1. Koordinasi dan Konsolidasi Anggaran
2. Koordinasi Kepegawaian
3. Koordinasi Kegiatan Bidang Ekonomi
4. Koordinasi Bidang Politik dan Keamanan
b. Aplikasi Government to Citizen (G2C).
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI25
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Aplikasi eGovernment dalam kategori ini menangani
masalah yang berkaitan dengan layanan masyarakat
luas, baik warga negara Indonesia maupun warga
negara asing.
Beberapa contoh aplikasi G2C antara lain:
1. Kependudukan.
2. Keimigrasian.
3. Akta Nikah.
c. Aplikasi Government to Business (G2B).
Aplikasi eGovernment dalam kategori ini menangani
masalah yang berkaitan dengan layanan pada sektor
usaha. Sektor usaha pada umumnya dapat berupa
berbagai jenis dan bentuk usaha komersial baik
nasional maupun asing.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI26
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Beberapa contoh aplikasi G2B antara lain :
1. Pembayaran Pajak.
2. Perijinan Usaha.
3. Pengadaan Barang dan Jasa (eProcurement).
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI27
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI28
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB III
STANDAR MUTU DAN JANGKAUAN LAYANAN
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI29
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI30
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Pemanfaatan teknologi informasi mempunyai peran penting
dalam peningkatan layanan publik. Untuk itu diperlukan
standar mutu layanan yang disusun oleh instansi yang terkait
dan berwenang dengan jenis layanan tertentu yang mengacu
pada pemenuhan kebutuhan publik.
Pada awalnya proses penjabaran standar mutu dilakukan
dengan mengacu pada visi dan misi utama dari instansi yang
bersangkutan. Peran dan fungsi organisasi instansi
pemerintah yang berkaitan dengan layanan publik dirinci
dalam kelompok satuan layanan yang lebih spesifik. Setiap
satuan layanan dilengkapi dengan spesifikasi standar mutu,
proses, prosedur dan aturanaturan layanan sesuai dengan
perundangan dan peraturan yang berlaku.
Selanjutnya, setiap satuan layanan dianalisis peluang
pemanfaatan teknologi informasinya, kemudian dirumuskan
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI31
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
menjadi satuan layanan berbasis teknologi informasi (e
Services), termasuk perumusan standar mutunya.
Standar mutu untuk eServices antara lain :
1 Ketersediaan dalam waktu (availability) yaitu terukur
dengan angka persentase layanan elektronik yang dapat
digunakan oleh publik. Sebagai contoh, layanan tertentu
diharapkan tersedia selama 24 jam, 7 hari dalam
seminggu, 365 hari dalam setahun dengan toleransi
kerusakan 24 jam dalam setahun (99.7%).
2 Jangkauan (coverage) yaitu ketersediaan di area
geografis tertentu. Sebagai contoh diperlukan alternatif
jenis layanan sesuai dengan ketersediaan infrastruktur
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI32
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
di daerah tertentu dimana satu jenis eService Channel
lebih tersedia dibandingkan jenis yang lain.
3 Waktu proses. Sebagai contoh, dokumen perijinan
selesai dalam 3 hari kerja sesudah semua persyaratan
terpenuhi.
4 Waktu layanan. Sebagai contoh, pengurusan
perpanjangan Kartu Tanda Penduduk selesai dalam
waktu 2 jam.
5 Waktu tanggap. Waktu yang diperlukan suatu instansi
untuk memberikan tanggapan atas satu permintaan
layanan dari masyarakat. Sebagai contoh, dalam 2 hari
kerja email yang masuk harus dijawab dengan email
konfirmasi, tentang permintaan yang telah diterima serta
memberikan nomor referensi tindak lanjut, sehingga
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI33
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
proses penanganannya (status) dapat dipantau lebih
lanjut.
6 Kelengkapan, akurasi dan keterkinian dari informasi
yang disediakan.
7 Tingkat kemudahan dan kenyamanan. Ukuran
kemudahan penggunaan oleh publik yang dapat terukur
dan berapa besar upaya yang diperlukan untuk
penyesuaian dan pelatihan.
8 Kemudahan prosedur dan tata cara. Sebagai contoh
persyaratan dan prosedur aplikasi perijinan yang
sederhana dan wajar sesuai dengan kebutuhan
administrasi.
9 Pilihan media (eService Channel) antara lain seperti
telepon, fax, email, loket, situs internet.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI34
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
10 Keseragaman antar instansi atau pengacuan pada
standar layanan publik yang lain.
11 Pilihan sistem pembayaran (Tunai, kartu ATM, kartu
kredit, kartu debit dan lain lain.)
12 Biaya.
13 Acuan dan tolok ukur lain
Secara garis besar proses perumusan standar mutu e
Services dapat dilihat pada Gambar 3.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI35
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Gambar 3. Proses Perumusan Standar Mutu eServices
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI36
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI37
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB IV
PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN
APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI38
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI39
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Pengembangan aplikasi eGovernment harus memperhatikan
berbagai hal meliputi spesifikasi kebutuhan, rancang bangun
dan pengembangan, kepemilikan hak atas kekayaan
intelektual, dokumentasi, standar teknologi dan dukungan
teknis.
4.1. Spesifikasi Kebutuhan
Aplikasi eGovernment harus dikembangkan berdasarkan
satu spesifikasi tertulis yang antara lain menjabarkan tujuan,
fungsi, standar proses, format data, masukan dan keluaran.
Aplikasi eGovernment dapat dikembangkan sendiri oleh
instansi terkait (dengan atau tanpa bantuan pihak lain) atau
dapat dikembangkan pihak lain.
Rancang Bangun dan Pengembangan.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI40
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Aplikasi eGovernment yang dikembangkan harus dapat
memberikan hasil yang maksimal dari pemanfaatan teknologi
informasi. Berbagai prosedur kerja dan proses manual perlu
ditinjau ulang relevansinya (rasionalisasi) sehingga tidak
dibawa serta dalam proses kerja dan sistem baru yang
berbasis teknologi informasi.
Beberapa contoh rasionalisasi antara lain:
a. Penghilangan dan atau pengurangan jumlah rangkap
formulir.
b. Penghilangan dan atau pengurangan lampiran
dokumen.
c. Penyederhanaan prosedur pemeriksaan dan
pengesahan dari unit kerja satu ke unit kerja lainnya.
Pada umumnya efektivitas dan efisiensi layanan dapat dicapai
sebagai hasil dari rekayasa ulang proses (business process
reengineering) yang melakukan pembaharuan pada proses
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI41
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
dan tata cara kerja yang tidak sesuai lagi. Perubahan
perubahan ini perlu dilakukan dengan menjaga keseimbangan
antara kebutuhan kontrol dan kebutuhan layanan (efisiensi,
waktu dan kemudahan).
4.2. Kepemilikan Hak Atas Kekayaan Intelektual
Pengembangan aplikasi eGovernment sebaiknya
memberikan kejelasan tentang kepemilikan Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) yang dikembangkan, karena hal
ini akan berpengaruh pada ketergantungan dari instansi
pemerintah pada pihak lain dalam perawatan/pemeliharaan
aplikasi maupun pengembangan lebih lanjut dari aplikasi.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI42
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
4.3. Dokumentasi
Pengembang aplikasi egovernment (dilakukan instansi
sendiri maupun oleh pihak lain) diharuskan membuat dan
menyerahkan dokumentasi dari aplikasi agar kesinambungan
implementasi aplikasi dapat terjaga.
Dalam dokumentasi termasuk di dalamnya antara lain:
a. Spesifikasi Fungsional (fungsifungsi yang dijalankan,
masukan, luaran, laporan dan lainlain);
b. Spesifikasi Teknis (desain, proses, struktur data,
interkoneksi dan lainlain);
c. Prosedur Standar Operasi (SOP) dan Petunjuk
Pemakaian (user manual);
d. Kode program (Source Code). tergantung
kesepakatan dalam pemilikan kekayaan intelektual;
e. Dokumentasi lain sesuai dengan kebutuhan dan
peraturan yang berlaku.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI43
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Dokumentasi ini kemudian akan menjadi acuan bagi
pengujian laik operasi aplikasi dan pengukuran unjuk kerja
aplikasi (audit egovernment).
4.4. Pengacuan Pada Standar Teknologi.
Pengembangan aplikasi egovernment sebaiknya
memberikan peluang untuk terus mengikuti perkembangan
teknologi dan kebutuhan publik. Rancang bangun aplikasi
sejauh mungkin tidak mengacu pada suatu jenis teknologi dan
merek tertentu agar tidak menjadi kendala pada saat alternatif
teknologi lain diperlukan untuk memberikan efisiensi dan
keunggulan yang lebih baik. Pengembang aplikasi diharapkan
dari awal dapat memberikan alternatif pilihan teknologi secara
luwes. Hal ini akan menghindari diperlukannya waktu yang
lama dan biaya yang tinggi pada saat aplikasi perlu
menggunakan standar teknologi baru.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI44
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Beberapa contoh standar teknologi ini antara lain:
a. Jenis perangkat keras (jenis prosesor dan lainlain)
b. Sistem operasi
c. Basis data
d. Jenis tampak muka atau user interface (clientserver,
web based dan lainlain)
e. Jenis teknologi pengamanan data (enkripsi dan lain
lain)
f. Jenis development tools (bahasa program dan lain
lain)
g. Jenis teknologi akses (internet, telepon dan lainlain)
h. Jenis bentuk informasi (tabuler, text, grafik, gambar,
suara, video, data spatial dan lainlain)
Selain hal di atas, aplikasi harus memiliki skalabilitas yaitu
kemampuan mengakomodasi peningkatan jumlah pemakai
(user) dan jumlah transaksi. Hal ini penting mengingat
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI45
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
besarnya potensi publik yang perlu dijangkau sesuai
perjalanan waktu.
4.5. Dukungan Teknis.
Pengembangan aplikasi eGovernment yang dilakukan oleh
pihak di luar instansi pemerintah, perlu dukungan teknis yang
jelas dan teratur agar kelangsungan operasional aplikasi dari
waktu ke waktu dapat terjamin. Beberapa contoh dukungan
teknis antara lain :
a. Layanan purna jual harus dijabarkan secara
spesifik dengan ukuranukuran yang jelas sesuai
lingkup tanggung jawab.
b. Alih teknologi agar menyertakan serah terima
dokumentasi (dalam bahasa Indonesia) dan
pelatihan yang terjadwal.
c. Kompetensi yang terbentuk sebagai hasil dari alih
teknologi harus dapat dievaluasi lebih lanjut.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI46
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
d. Diperlukan prosedur kerja yang mengatur
penanganan masalah antara instansi dengan pihak
pengembang aplikasi, termasuk untuk melakukan
perawatan dan pemeliharaan aplikasi.
Adanya dukungan teknis membuat kelancaran operasional
aplikasi dari waktu ke waktu dapat lebih terjamin, dan
berbagai masalah yang mungkin timbul dapat diantisipasi
lebih dini.
Organisasi yang mengelola sistem informasi instansi
pemerintah sebaiknya memiliki bagian yang menangani
pengembangan dan beroperasinya aplikasi. Ketergantungan
pada pihak lain seperti pengembang dan konsultan di luar
instansi agar berdasarkan perjanjian kerja sama yang jelas
sehingga beroperasinya aplikasi dapat lebih terjamin
kelangsungannya.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI47
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI48
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB V
TAHAPAN IMPLEMENTASI LAYANAN
EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI49
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI50
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Implementasi Aplikasi eGovernment dapat digambarkan ke
dalam 4 (empat) tingkatan sesuai dengan strategi keenam
Kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e
Government (INPRES No. 3 Tahun 2003) dan Panduan
Penyusunan Rencana Induk Pengembangan eGovernment
Lembaga (KEPMEN KOMINFO No. 56 Tahun 2003).
Tingkatan ini menggambarkan tingkat kematangan
implementasi layanan publik berbasis teknologi informasi.
Setiap tingkatan memiliki tingkat kesulitan yang cenderung
meningkat pada tingkatan berikutnya. Tidak tertutup
kemungkinan bahwa implementasi aplikasi suatu layanan
langsung berada dalam tingkatan 3 bahkan 4 tanpa melalui
tingkatan yang lebih awal. Dengan demikian tingkatan tidak
perlu diartikan sebagai langkah yang harus dilalui terlebih
dahulu.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI51
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Penjelasan mengenai ke 4 (empat) tingkatan adalah sebagai
berikut.
5.1. Tingkat Persiapan.
Dalam konteks pengembangan portal informasi dan situs web
(website), tingkat ini disebut sebagai tingkat keberadaan situs
web (web presence). Pada tingkat ini perhatian utama
diberikan pada fungsi menyediakan informasi bagi publik.
Penyediaan informasi ini memanfaatkan teknologi informasi
sehingga dapat memberikan kemudahan bagi publik yang
lazim disebut kemudahan mengakses. Implementasi e
Government umumnya dimulai dengan tingkat persiapan.
Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan membuat situs
web tentang instansi pemerintah. Situs web ini memuat
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI52
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
berbagai informasi penting yang berguna bagi publik (lihat :
Panduan Penyelenggaraan Situs Web Pemerintah Daerah).
Pada tingkat ini instansi pemerintah sudah mulai
mempersiapkan diri untuk mengembangkan aplikasi secara
sistematis.
Satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dalam tingkatan
ini adalah sistem dan prosedur untuk menjaga ketersediaan
informasi dan kualitas informasi. Sebagai contoh, perlu
kejelasan unit kerja mana yang bertanggung jawab untuk
melakukan pemutakhiran informasi di situs web. Sedapat
mungkin kemampuan untuk melakukan pemeliharaan
informasi dapat dilakukan oleh instansi sendiri. Hal ini
seringkali dikenal sebagai content management.
5.2. Tingkat Pematangan.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI53
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Tingkatan ini merupakan tahapan lanjutan dari tingkat
persiapan. Dalam tingkat ini layanan yang diberikan lebih dari
sekedar menyediakan informasi dan mulai menyediakan
kemungkinan bagi publik untuk melakukan interaksi dengan
instansi pemerintah. Layanan dalam bentuk interaktif ini
menuntut instansi pemerintah lebih mempersiapkan diri
secara organisasi dan sistem, karena layanan interaktif akan
memberikan beban yang lebih besar tergantung pada jenis
layanan dan teknologi yang digunakan.
Satu contoh jenis layanan interaktif adalah layanan surat
elektronik (email). Publik yang mengirimkan email untuk satu
keperluan tertentu memerlukan penanganan yang sistematis
dimana email dari publik tersebut harus masuk ke dalam satu
sistem penanganan yang terpadu sehingga dapat ditindak
lanjuti dan dijawab.
5.3. Tingkat Pemantapan.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI54
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Pada tingkatan ini layanan yang diberikan lebih dari sekedar
menyediakan informasi dan interaksi, tetapi sudah masuk ke
dalam bidang layanan administrasi publik yang sebenarnya.
Tahapan ini memerlukan persiapan yang matang dalam
pengembangan aplikasi karena layanan yang diberikan
berkaitan dengan proses, sistem, prosedur dan aturan
administrasi yang lebih kompleks.
Contoh aplikasi yang sudah memasuki tingkat pemantapan
adalah aplikasi pembayaran pajak secara online dimana
publik mendapatkan informasi pajak yang harus dibayar,
melakukan pembayaran secara elektronik dan mendapatkan
nomor referensi dan bukti pembayaran secara elektronik.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI55
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
5.4. Tingkat Pemanfaatan.
Pada tingkatan ini, layanan yang diberikan sudah lebih
meningkat lagi, tidak hanya menangani transaksi satu per
satu, tetapi sudah masuk pada tingkat terintegrasinya aplikasi
baik di dalam instansi pemerintah tersebut maupun antar
instansi pemerintah.
Satu proses transaksi layanan publik seringkali terkait dengan
proses administrasi internal dalam instansi pemerintah.
Layanan keluar secara elektronik baru dapat dilakukan secara
efisien bila proses internal pendukungnya juga efisien.
Berkaitan dengan hal ini seringkali diperlukan sistem dan
aplikasi yang mendukung aplikasi layanan publik ke luar
sehingga keduanya dapat bekerja secara lebih terpadu. Satu
contoh jenis aplikasi ini adalah aplikasi pendukung proses
kerja yang seringkali disebut “document work flow”.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI56
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Dalam beberapa jenis layanan publik proses layanan
melibatkan lebih dari satu instansi pemerintah. Hal ini
menyebabkan diperlukannya integrasi antar instansi satu
dengan instansi lainnya. Tanpa adanya integrasi dan
keterpaduan ini efisiensi maksimal yang diharapkan akan sulit
dicapai.
Secara keseluruhan, pentahapan implementasi aplikasi e
Government dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Diagram Tingkatan Implementasi Aplikasi
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI
Tingkat Persiapan(informasi)
Tingkat Pematangan
(interaksi)
Tingkat Pemantapan
(transaksi)
Tingkat Pemanfaatan
(Integrasi)
“Web presence” Informasi umum satu arah
ResponsifProaktifdua arah
EfisienAdministrasiOnline
Efisiensi tinggiSistem terpaduAntar Instansi
57
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
eGovernment
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI58
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
BAB VI
PENUTUP
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI59
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI60
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
PENUTUP
Dokumen Panduan Standar Mutu, Jangkauan Pelayanan dan
Pengembangan Aplikasi eGovernment diharapkan dapat
menjadi acuan dasar bagi strategi pengembangan aplikasi e
Government yang berkaitan erat dengan standar mutu dan
jangkauan pelayanan.
Dengan adanya panduan ini diharapkan akan mempermudah
penyiapan rancang bangun aplikasi eGovernment agar dapat
dikembangkan secara luwes dan sesuai kebutuhan. Panduan
ini juga diharapkan akan membawa perbaikan dalam proses
bisnis pada setiap instansi pemerintah yang secara langsung
akan memberi pengaruh positif pada pelayanan publik, dan
dilain pihak secara tidak langsung akan meningkatkan daya
saing bangsa.
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI61
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Panduan ini adalah versi 1.0 dan akan terus disempurnakan,
dilengkapi dan dimutakhirkan dari berbagai sumber dan serta
dimodifikasi sesuai dengan kondisi yang ada di Indonesia.
Buku panduan ini dikelola dan direvisi oleh Kementerian
Komunikasi dan Informasi, dan dapat dilihat melalui situs web
Kementerian Komunikasi dan Informasi dengan alamat
http://www.kominfo.go.id
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI62
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI 11
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
LAMPIRAN 1
Contoh Modul Aplikasi eGovernment
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI 12
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Peng
em
bang
an
Aplik
asi
EG
over
nm
ent
Pem
erin
tah
Pusa
t
Pem
erin
tah
Daer
ah
Aspe
k ya
ng
dipe
rhat
ikan
1.Tu
poks
i2.
Taha
pan
3.Ko
mpl
eksit
as
Back
Offi
ce :
Untu
k Pu
sat
dan
Daer
ah
1. A
dmin
istra
si
Keua
ngan
2. K
ekay
aan
/As
set
3. K
epeg
awai
an4.
Pen
gend
alia
n Pr
oyek
5. P
enga
daan
Ba
rang
Dan
Jasa
6. S
iste
m
Pela
pora
n7.
Pen
gaw
asan
In
tern
al8.
dll
Aplik
asi L
ayan
an P
ublik
Pad
a In
stan
si Pe
mer
inta
h Pu
sat
Info
rmas
i Keb
ijaka
n Pu
blik
(UU,
PP,
Kep
res,
Inpr
es, K
epm
en,
Kepd
irjen
, dll)
Laya
nan
Info
rmas
i Um
um te
ntan
g In
stan
si In
form
asi d
ari M
asya
raka
tLa
yana
n Da
rura
t/Ben
cana
Laya
nan
Penc
atat
an/P
enda
ftara
n La
yana
n Pe
rijin
an
Laya
nan
Pem
baya
ran
Laya
nan
Khus
us la
inny
a
Aplik
asi L
ayan
an P
ublik
Pad
a In
stan
si Pe
mer
inta
h Da
erah
Info
rmas
i Keb
ijaka
n Pu
blik
Info
rmas
i dar
i Mas
yara
kat
Info
rmas
i Dae
rah
(per
ekon
omia
n, p
ariw
isata
, pe
rtani
an, k
epen
dudu
kan,
pen
duku
ng, d
ll)G
IS/M
appi
ngIn
form
asi D
arur
at/B
enca
naLa
yana
n Ke
pend
uduk
an (K
TP, K
K, A
kte
Lahi
rAk
te N
ikah,
Akt
e Ce
rai,
Akte
Kem
atia
n, d
ll)La
yana
n Pe
ndid
ikan
Laya
nan
Kese
hata
nLa
yana
n Pe
ndaf
tara
n La
yana
n Pe
rijin
an
Laya
nan
Pem
baya
ran
Peng
em
bang
an
Aplik
asi
EG
over
nm
ent
Pem
erin
tah
Pusa
t
Pem
erin
tah
Daer
ah
Aspe
k ya
ng
dipe
rhat
ikan
1.Tu
poks
i2.
Taha
pan
3.Ko
mpl
eksit
as
Back
Offi
ce :
Untu
k Pu
sat
dan
Daer
ah
1. A
dmin
istra
si
Keua
ngan
2. K
ekay
aan
/As
set
3. K
epeg
awai
an4.
Pen
gend
alia
n Pr
oyek
5. P
enga
daan
Ba
rang
Dan
Jasa
6. S
iste
m
Pela
pora
n7.
Pen
gaw
asan
In
tern
al8.
dll
Aplik
asi L
ayan
an P
ublik
Pad
a In
stan
si Pe
mer
inta
h Pu
sat
Info
rmas
i Keb
ijaka
n Pu
blik
(UU,
PP,
Kep
res,
Inpr
es, K
epm
en,
Kepd
irjen
, dll)
Laya
nan
Info
rmas
i Um
um te
ntan
g In
stan
si In
form
asi d
ari M
asya
raka
tLa
yana
n Da
rura
t/Ben
cana
Laya
nan
Penc
atat
an/P
enda
ftara
n La
yana
n Pe
rijin
an
Laya
nan
Pem
baya
ran
Laya
nan
Khus
us la
inny
a
Aplik
asi L
ayan
an P
ublik
Pad
a In
stan
si Pe
mer
inta
h Da
erah
Info
rmas
i Keb
ijaka
n Pu
blik
Info
rmas
i dar
i Mas
yara
kat
Info
rmas
i Dae
rah
(per
ekon
omia
n, p
ariw
isata
, pe
rtani
an, k
epen
dudu
kan,
pen
duku
ng, d
ll)G
IS/M
appi
ngIn
form
asi D
arur
at/B
enca
naLa
yana
n Ke
pend
uduk
an (K
TP, K
K, A
kte
Lahi
rAk
te N
ikah,
Akt
e Ce
rai,
Akte
Kem
atia
n, d
ll)La
yana
n Pe
ndid
ikan
Laya
nan
Kese
hata
nLa
yana
n Pe
ndaf
tara
n La
yana
n Pe
rijin
an
Laya
nan
Pem
baya
ran
LAMPIRAN 2
PUSTAKA KATA
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI 13
PEDOMAN STANDAR MUTU, JANGKAUAN PELAYANANDAN PENGEMBANGAN APLIKASI EGOVERNMENT
Kementerian Komunikasi dan Informasi RI 14