PEDOMAN PENGORGANISASIAN.doc

27
PEDOMAN PENGORGANISASIAN I. Pendahuluan Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan-urusan wajib dan pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya di semua aspek kehidupan masyarakat. Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang di amanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan. Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh. Di Indonesia, Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 2004.. Disamping Undang – Undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang kesehatan, SKN telah berperan besar sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Disamping itu SKN juga berperan sebagai acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang merupakan rumah sakit kelas B Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI NO. HK.03.05/I/2949/2012 1

Transcript of PEDOMAN PENGORGANISASIAN.doc

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

I. Pendahuluan

Dalam era otonomi daerah saat ini dimana daerah mempunyai urusan-

urusan wajib dan pilihan sesuai yang diatur dalam UU Nomor 32 tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah, maka setiap daerah mempunyai keinginan untuk

memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, memberdayakan

masyarakat dan meningkatkan kesejahteraannya di semua aspek kehidupan

masyarakat. Salah satu urusan yang menjadi urusan wajib yang di

amanatkan kepada Pemerintah Daerah adalah urusan kesehatan.

Untuk menjamin tercapainya tujuan pembangunan kesehatan,

diperlukan dukungan Sistem Kesehatan Nasional yang tangguh. Di Indonesia,

Sistem Kesehatan Nasional (SKN) telah ditetapkan pada tahun 2004..

Disamping Undang – Undang No 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional dan Undang – Undang Nomor 23 Tahun 1992

tentang kesehatan, SKN telah berperan besar sebagai acuan dalam

penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Disamping itu SKN juga berperan sebagai acuan dalam penyusunan berbagai

kebijakan, pedoman dan arah pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang merupakan

rumah sakit kelas B Pendidikan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan

RI NO. HK.03.05/I/2949/2012 tanggal 21 Desember 2012. Pada Tahun 2007

Pemerintah Pusat telah menerbitkan PP 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah sebagai pedoman penetapan SOTK Perangkat Daerah,

maka telah ditetapkan pula PERDA No 8 Tahun 2008 tentang SOTK RSUD

& RSJD Provinsi Jawa Tengah dengan susunan Direktur dibantu oleh dua

Wakil Direktur dan enam Kepala Bagian/Bidang serta lima belas

subbagian/subbidang.

Mengacu PERGUB nomor 061/76 tahun 2008 maka mulai 1 Januari

2009. RSUD Tugurejo Semarang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (PPK – BLUD). Tujuan utamanya adalah

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat untuk

mewujudkan penyelenggaraan tugas-tugas Pemerintah Provinsi Jawa

1

Tengah dalam mewujudkan kesejahteraan umum melalui peningkatan derajat

kesehatan masyarakat. BLUD beroperasi sebagai Satuan Kerja Perangkat

Daerah pemerintah daerah agar dapat memberikan pelayanan kesehatan

secara efektif & efisien sejalan dengan tuntutan masyarakat atas pelayanan

kesehatan yang semakin bermutu, terjangkau dan profesional.

RSUD Tugurejo Semarang memiliki keunggulan strategis dari sisi

geografis karena selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan

rangkaian jalur pantai utara Jawa yang menghubungkan kota Semarang

dengan kota Kendal, juga dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang cukup

padat serta dilingkupi oleh tiga daerah sentra industri besar, yaitu : Kawasan

Industri Cilacap, Kawasan Tugu Indah Industri, Kawasan Guna Mekar

Industri.

II. Gambaran umum RS

RSUD Tugurejo Semarang memiliki keunggulan strategis dari sisi

geografis karena selain terletak pada ruas jalan utama yang merupakan

rangkaian jalur pantai utara Jawa yang menghubungkan kota Semarang

dengan kota Kendal, juga dikelilingi oleh pemukiman penduduk yang cukup

padat serta dilingkupi oleh tiga daerah sentra industri besar, yaitu : Kawasan

Industri Cilacap, Kawasan Tugu Indah Industri, Kawasan Guna Mekar

Industri.

Visi Rumah Sakit Umum Tugurejo adalah Rumah Sakit Prima,

Mandiri dan Terdepan di Jawa Tengah. Untuk mewujudkan visi tersebut,

dijabarkan dalam Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh

nilai-nilai luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu

memberikan inspirasi kepada segenap karyawan untuk bersama mewujudkan

visi tersebut.

Rumah Sakit Umum Daerah Tugurejo memiliki berbagai macam

produk layanan yang terbagi dalam berbagai instalasi. Sistem dan kegiatan

layanan utama dari Rumah Sakit Umum DaerahTugurejo Semarang meliputi :

a. Pelayanan gawat darurat

b. Pelayanan rawat jalan

2

c. Pelayanan rawat inap

d. Pelayanan bedah sentral

e. Pelayanan kebidanan

f. Pelayanan intensif

g. Pelayanan radiologi

h. Pelayanan laboratorium patologi klinik

i. Pelayanan patologi anatomi

j. Pelayanan Bank Darah

k. Pelayanan rehabilitasi medik

l. Pelayanan farmasi

m. Pelayanan gizi

n. Pelayanan keluarga miskin

o. Pelayanan rekam medis

p. Pelayanan pengelolaan limbah

q. Pelayanan administrasi manajemen

r. Pelayanan ambulance dan mobil jenazah

s. Pelayanan pemulasaraan jenazah

t. Pelayanan pemeliharaan sarana RS

RSUD Tugurejo Semarang cenderung mengalami perkembangan

yang baik dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan

kesehatan. Namun dengan berbagai krisis ekonomi dewasa ini jumlah

masyarakat miskin semakin meningkat, sehingga daya beli masyarakat akan

pelayanan kesehatan semakin menurun, akan tetapi RSUD Tugurejo

Semarang tetap memberikan pelayanan terhadap masyarakat miskin yang

pembiayaannya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui

program BPJS.

Kecenderungan utilisasi RSUD Tugurejo Semarang semakin

meningkat seiring dengan perubahan konsep menjadi rumah sakit yang

diminati pelanggan yang menampilkan pelayanan berbeda dan dapat

menyenangkan pelanggan sehingga daya beli masyarakat akan layanan

kesehatan semakin bertambah.

3

III. Visi, Misi, Nilai & Tujuan RS

Visi Rumah Sakit Umum Tugurejo adalah Rumah Sakit Prima, Mandiri

dan Terdepan di Jawa Tengah. Untuk mewujudkan visi tersebut, dijabarkan

dalam Misi dan Langkah-Langkah Strategik, dengan didasari oleh nilai-nilai

luhur dan budaya kerja rumah sakit yang diyakini akan mampu memberikan

inspirasi kepada segenap karyawan untuk bersama mewujudkan visi tersebut.

Misi RSUD Tugurejo ada 6 (enam), yang merupakan cara-cara yang

digunakan untuk mencapai visi, yaitu:

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia;

2. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang pelayanan

medis dan memberikan kenyamanan kepada pasien, keluarga pasien, dan

karyawan;

3. Meningkatkan program pengembangan mutu pelayanan medis dan non

medis secara berkesinambungan;

4. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas pengelolaan

keuangan;

5. Menjadi pusat rujukan dan pendidikan penyakit kusta;

6. Mengembangkan pelayanan unggulan

RSUD Tugurejo memiliki nilai-nilai yang merupakan budaya kerja dari

setiap pegawai rumah sakit. Nilai-nilai ini diambil dari RS TUGUREJO,

sebagai berikut:

Ramah dalam sikap

Santun dalam berbicara

Tanggung jawab dalam tugas

Unggul dalam pelayanan

Gigih dalam usaha

Utama dalam karya

Rapi dalam penampilan

4

Empati dalam rasa

Jujur dalam bertindak

Orientasi Pelayanan Prima

Sebagai suatu organisasi, RSUD Tugurejo mempunyai tujuan. Tujuan

RSUD Tugurejo terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.

1. Tujuan Umum

Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan upaya

penyembuhan, pemulihan, peningkatan, pencegahan, pelayanan

rujukan, dan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian

dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.

2. Tujuan Khusus :

a. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia melalui

pendidikan & pelatihan serta pola rekruitmen

b. Meningkatkan sarana dan prasarana dalam rangka menunjang

pelayanan

c. Meningkatkan promosi rumah sakit dan pengembangan mutu

pelayanan secara berkesinambungan

d. Mewujudkan kemandirian, efisiensi, efektivitas, dan fleksibilitas

pengelolaan keuangan

e. Mengembangkan pelayanan unggulan dan pelayanan sub

spesialistik

IV. Struktur organisasi RS

Pembentukan, kedudukan, tugas pokok, fungsi dan Susunan

organisasi Rumah Sakit Umum Daerah dan Rumah Sakit Jiwa Daerah

berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008.

Organisasi dan Tata Kerja ini diharapkan mampu mewadahi seluruh aspek

kegiatan pelayanan dan administrasi RSUD Tugurejo Semarang.

5

Susunan Organisasi RSUD Tugurejo berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Jawa Tengah No. 8 Tahun 2008, terdiri dari 1 Orang Direktur

dibantu oleh 2 Wakil Direktur dan 6 Kepala Bagian/Bidang serta 15

subbagian/seksi. Secara rinci adalah sebagai berikut:

1. Direktur

2. Wakil Direktur Pelayanan

3. Wakil Direktur Umum dan Keuangan

4. Bidang Pelayanan, membawahkan :

a) Seksi Pelayanan Rawat Jalan

b) Seksi Pelayanan Rawat Inap

5. Bidang Keperawatan, membawahkan :

a) Seksi Keperawatan Rawat Jalan

b) Seksi Keperawatan Rawat Inap

6. Bidang Penunjang, membawahkan :

a) Seksi Penunjang Medik

b) Seksi Penunjang Non Medik

7. Bagian Keuangan

a) Sub Bagian Anggaran

b) Sub Bagian Akuntansi

c) Sub Bagian Perbendaharaan dan Verifikasi

8. Bagian Perencanaan, membawahkan :

a) Sub Bagian Bina Program

b) Sub Bagian Monitoring dan evaluasi

c) Sub Bagian Diklat

9. Bagian Umum, membawahkan:

6

a) Sub Bagian Tata Usaha, Hukum dan Humas

b) Sub Bagian Rumah Tangga

c) Sub Bagian Organisasi dan Kepegawaian.

7

Struktur Organisasi dan Tata Laksana Kerja RS Tugurejo Semarang diatur di dalam Perda No.8 Tahun 2008

8

BAGIAN KEUANGAN

BAGIAN PERENCANAAN,

DIKLAT

BAGIAN UMUM

WADIR UMUM DAN

KEUANGAN

KELOMPOK JABFUNG

BIDANG PENUNJANG

BIDANG PELAYANAN

BIDANG KEPERAWATAN

SEKSI PELAYANAN

RAWAT JALANSEKSI

PENUNJANG MEDIK

SEKSI PELAYANAN RAWAT INAP

SEKSI KEPERAWATAN RAWAT JALAN

SEKSI KEPERAWATAN

RAWAT INAP

SUB BAGIAN PERBENDAHARAAN & VERIFIKASISUB.BAGIAN

PROGRAM

SUB BAGIAN ORPEG

SUB.BAGIAN MONEV

SUB BAGIAN AKUNTANSI

SEKSI PENUNJANG NON MEDIK

SUB. BAGIAN DIKLAT

SUB BAGIAN TU HUKUM &

HUMAS

SUB.BAGIAN RUMAH TANGGA

SUB BAGIAN ANGGARAN

DIREKTUR

WADIR PELAYANAN

9

V. Struktur Organisasi Unit Kerja

STRUKTUR ORGANISASIINSTALASI RAWAT INTENSIF (ICU/ ICCU/ HCU)

RSUD TUGUREJO

10

8

DIREKTUR

KONSULTAN SMF

PENY. DALAMBEDAHANAKOBSGYNSYARAFTHTMATAKULIT KELAMINFISIOTERAPI & REHAB MEDIKPSIKOLOGI

KA. INSTALASI INTENSIVE KA. BID. KEPERAWATAN

PENJAB ADMINISTRASI

CASE MANAGER

KA. RUANG INTENSIVE

KA. TIM HCUKA. TIM ICU/ ICCU

PELAKSANA PELAKSANAPELAKSANAPELAKSANAPELAKSANAPELAKSANA

DIREKTURRSUD TUGUREJO SEMARANG

Dr. ENDANG AGUSTINAR, M..KesNIP. 19570812 198502 2 001

VI. Uraian Jabatan

URAIAN TUGAS

STAFF DAN PIMPINAN INSTALASI RAWAT INTENSIF

A. KEPALA INSTALASI

1. Memimpin dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan dan

kebutuhan pelayanan ICCU/CCU / HCU

2. Untuk menyelenggarakan tugas di atas kepala Instalasi

Rawat mempunyai fungsi :

Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga medis, non

medis dan tenaga keperawatan, kebutuhan obat –

obatan dan alat kesehatan, barang dan bahan

kebutuhan lainnya untuk fasilitas pelayanan medis,

pelayanan keperawatan, kegiatan logistik dan

administrasi di Rawat Intensif.

Melakukan penataan dan penyusunan penyediaan

fasilitas pelayanan medis dan keperwatan, logistik dan

administrasi di Rawat Intensif.

Melakukan pemantauan, penilaian, analisa dan kajian

pada pasien yang mendapatkan pelayanan rawat

intensif.

Melakukan urusan ketatausahaan dan ke rumahtanggan

a. Tugas Umum :

1) Mempelajari program rumah sakit, peraturan

perundang-undangan, kebijakan direksi, uraian tugas

perorangan dan anggaran rumah sakit sebagai pedoman

dalam pelaksanaan tugas.

2) Menyusun rencana kerja Rawat Intensif dengan

menganalisis rencana dan hasil kerja tahun sebelumnya,

proyeksi kegiatan yang akan datang berdasarkan arahan

11

dari atasan agar pelaksanaan kegiatan di Rawat Intensif

dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien dan produktif.

3) Menyususn tata kerja di Rawat Intensif yang meliputi

cara pelaksanaan tugas, pendistribusian tugas dan

penentuan taget kerja bawahan serta bimbingan dan

pengendalian pelaksanaan

4) Mengadakan rapat dengan bawahan, membimbig dan

menilai mutu pelayanan rawat intensif yang berkaitan

dengan fasilitas agar kegiatan dapat berjalan

denganlancar.

5) Mengkoordinasikan dan mengendalikan para bawahan

dalam menggunakan fasilitas pelayanan medis dan

keperawatan agar terjalin kerja sama dan saling

mendukung dalam melaksanakan tugas untuk

meningkatkan mutu pelayanan di Rawat Intensif.

6) Membantu dan menilai mekanisme kerja bawahan

melalui laporan atau memerikisa langsung untuk

mengetahui adanya permasalah dan memberi arahan

penyelesainnya

7) Memotivasi para bawahan dengan membuat usulan

pemberian penghargaan baik secara formal maupun

informal untuk meningkatkan semangat ekerja

bawahan.

8) Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam

rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan sesuai dengan

permasalahannya agar kegiatan dapat berjalan efektif,

efisien dan produktif

9) Mengevaluasi dan membuat daftar usulan penetapan

angka kredit (DUPAK) jabatan fungsional dibawahnya

dengan menganalisis dan mengkaji pelaksanaan

kegiatan

12

10)Membuat DP – 3 bawahannya dengan menganalisis dan

mengkaji pelaksanaan tugas dan hasil kerjanya untuk

mengembangkan prestasi dan karier bawahan.

11)Membuat telaah staff yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan pelayanan rawat intensif dengan

menganalisis data, permasalahan yang ada dan

alternatif pemecahannya sebagai masukan kepada

direktur pelayanan

12)Membuat laporan berkala dan laporan khusus serta

statistik divisi rawat intensif dengan menganalisis data

pelayanan, informasi, dokumen dan laporan yang dibuat

oleh bawahan untuk disampaikan kepada direktur

pelayanan

13)Melaksanakan tugas integratif dan tugas lain yang

relevan

b. Tugas Teknik :

1) Membuat usulan kebutuhan obat-obatan / bahan dan

alat kesehatan serta kebutuhan barang dan alat kantor

berdasarkan hasil kajian dan analisa kebutuhan di Rawat

Intensif untuk diajukan kesatuan kerja terkait guna

realisasi pengadaannya.

2) Membuat ususlan kebutuhan tenaga medis,

keperawatan da non medis berdasarkan beban dan

bobot kerja Rawat Intensif diajukan ke bagian

personalia/ SDM untuk realisasinya.

3) Memantau, mengendalikan dan menilai pelaksanaan

proses pendidikan tenaga medis, keperawatan dan non

medis serta pendidikan siswa dan mahasiswa yang ada

di Rawat Intensif

4) Memantau dan menilai ketertiban, keamanan

lingkungan dan kebersihan termasuk pengamanan

13

limbah di lingkungan Rawat Intensif dalam rangka

keamanan dan kenyamanan kerja.

5) Memberikan rekomendasi berupa penilaian terhadap

hasil perbaikan dan pemenuhan kebutuhan sarana,

prasarana dan fasilitas yang ada di Rawat Intensif

6) Memantau dan menilai pelaksanaan rekam medik agar

kegiatan pelayanan dapat berjalan efektif, efisien dan

produktif

7) Memberi saran dan pertimbangan mengenai hal yang

berhubungan dengan pelayanan sesuai dengan

permasalahan yuang ada sebagai bahan masukan bagi

direktur pelayanan dalam menentukan kebijakan

B. KONSULTAN SMF

1. Dalam melakukan pengelolaan pasien ICU, dapat

bekerjasama dengan tenaga kesehatan dari beberapa

disiplin ilmu terkait dengan seorang intensivist sebagai

ketua tim

2. Sebelum masuk ICU dokter yang merawat pasien sudah

sudah melakukan evaluasi pasien sesuai bidangnya dan

memberi pandangan atau ususlan terapi.

3. Intensivist selalu ketua tim, melakukan evaluasi

menyeluruh, mengambil kesimpulan memberi instruksi

terapi dan tindakan secara tertulis dengan

mempertimbangkan usulan anggota tim lainnya. Setiap

konsuler dapat memasukkan pasien ke ICU sesuai dengan

indikasi masuk ICU, maka berlaku atas prioritas dan indikasi

masuk.

14

C. CASE MANAGER ICU/ ICCU/ HCU

1. Tugas umum :

a. Mempelajari rencana program pelayanan medis,

peraturan perundang – udangan, literatur dan referensi

tentang pelayanan medis sebagai pedoman dalam

melaksanakan tugas.

b. Menyusun rencana kerja sub divisi pelayanan medis

Rawat Intensif dengan menganalisa rencana dan hasil

kerja tahun sebelumnya, proyeksi kegiatan yang akan

datang berdasarkan arahan dari atasan, pelaksanaan

kegiatan dapat dilaksanakan dengan efektif, efisien dan

produktif.

c. Menyusun tata cara kerja Sub Pelayanan Medis Rawat

Intensif yang meliputi cara pelaksanaan tugas,

pendistribusian tugas dan penentuan target bawahan

serta bimbingan dan pengendalian pelaksanaannya.

d. Menilai dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan

di lingkup Sub Pelayanan Medis Rawat Intensif melalui

laporan atau memeriksa langsung hasil kerja bawahan

untuk mengetahui kendala, permasalahan yang terjadi

dan memberi arahan cara penyelesaiannya berdasarkan

peraturan yang berlaku untuk mencapai efektifitas,

efisiensi dan produktifitas kerja.

e. Memeriksa surat dan dokumen yang berhubungan

dengan kegiatan Sub Pelayanan Medis Rawat Intensif

f. Mengkoordinasikan dan mengendalikan penggunaan

fasilitas pelayanan para bawahannya dalam

melaksanakan tugas di sub Pelayanan Meds Rawat

Intensif agar terjalin kerjasama untuk mencapai

efektifitas, efisiensi dan produktivitas kerja

g. Memotivasi tenaga di lingkungan Sub Pelayanan Media

Rawat Intensif dengan membuat usulan pemberian

15

penghargaan baik secara formal maupun informal untuk

meningkatkan semngat kerja bawahan

h. Mengevaluasi kegiatan bawahan dengan menganalisa

hasil pelaksanaan tugas dan menilai prestasi kerja

bawahan melalui DP-3 untuk pengembangan karir

bawahan.

i. Mengevaluasi dan membuat daftar usulan penetapan

amhla lredit (DUPAK) jabatan fungsional dibawahnya

dengan memantau dan menganalisis pelaksanaan

kegiatan

j. Membuat telaah staf yang berkaitan dengan

pelaksanaan pengadaan kebtuhan fasilitas pelayanan

medis dengan menganalisa data, permasalah yang ada

serta alternatif pemecahannya sebagai masukan

Manajer Rawat Intensif.

k. Membuat laporan berkala dan laporan khusus Sub

Pelayanan Medis Rawat Intensif berdasarkan data

pelaksanaan, informasi, laporan dan bawahan untuk

disamapaikan keapda Manajer Rawat Intensif.

l. Melaksanakan tugas integratif dan tugas – tugas lain

yang relevan.

2. Tugas teknik :

a. Mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas

tenaga medis (dokter) yang mendapatkan tugas

melaksanakan pelayanan medis pada Rawat Intensif.

b. Menganalisis dan mengkaji rencana kerja dan rencana

pengembangan pelayanan medis Rawat Intensif

berdasarkan kebutuhan dan standar pelayanan medis.

c. Menganalisis dan mengkaji bebutuhan obat – obatan

dan bahan serta alat kesehatan berdasarkan kegiatan

pelayanan medis dan oerkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi serta membuat usulan kebutuhan obat –

16

obatan dan bahan alat kesehatan berdasarkan hasil

analisis dan kajian rencana kegiatan dan pengembangan

pelayanan medis pada Rawat Intensif.

d. Membuat usulan tenaga berdasrkan beban dan bobot

kerja di lingkungan Sub Pelayanan Medis Rawat Intensif

untuk diajukan ke Bagian Personalia / SDM agar

kegiatannya dapat berjalan lancar.

e. Memantau dan menilai ketertiban, keamanan dan

kebersihan lingkungan termasuk pengamanan limbah di

Rawat Intensif dalam rangka kenyamanan dan

keamanan dalam bekerja.

f. Memantau dan menilai kegiatan siswa/mahasiswa PKL

melalui laporan praktek dan memantau serta menilai

proses pendidikan tenaga medis di Rawat Intensif.

g. Memantau dan menilai penatalaksanaan rekam medik

di Divisi Rawat Intensif agar kegiatan dapat berjalan

dengan efektif, efisien dan produktif.

h. Memberikan rekomendasi berupa penilaian terhadap

hasil perbaikan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan

prasaran di Sub Rawat Intensif

i. Memberi saran dan bahan pertimbangan mengenai hal

yang berhubungan dengan pelayanan medis di Rawat

Intensif sesuai dengan permasalahannya sebagau bahan

masukan bagi Manajer Rawat Intensif dalam

menentukan kebijaksanaan.

D. KEPALA RUANG RAWAT INTENISF

1. Tugas Pokok :

Mengawasi & mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan

kritis di ruang rawat yang berada diwilayah tanggung jawabnya.

2. Uraian Tugas :

a. Melaksanakan fungsi perencanaan :

1) Menyusun rencana kerja kepala ruangan.

17

2) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan

keperawatan diruang rawat yang bersangkutan.

3) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari

segi jumlah maupun kualifikasi untuk ruang rawat.

b. Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :

1) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan

pelayanan diruang rawat.

2) Menyusun Jadwal / daftar dinas tenaga keperawatan dan

tenaga lain sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan

peraturan yang berlaku di rumah sakit.

3) Melaksanakan orientasi kepada pasien / keluarganya

meliputi :

Penjelasan tentang peraturan rumah sakit.

Tata tertib ruang rawat.

Fasilitas yang ada dan cara penggunaanya serta kegiatan rutin sehari-hari.

4) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru /

tenaga lain yang akan bekerja di ruang rawat.

5) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan

pelayanan asuhan keperawatan.

6) Mengadakan pertemuan berkala / insidentil dengan staf

keperawatan.

7) Memberi kesempatan / ijin kepada staf keperawatan.

8) Pelatihan koordinasi dengan Ka.bidang keperawatan.

9) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat – obatan

sesuai dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan /

kebijakan rumah sakit

c. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian

:

1) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan

keperawatan yang telah ditentukan.

2) Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang

berada di bawah tanggung jawabnya.

18

3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan

tenaga keperawatan, peralatan dan obat – obatan.

4) Mengawasi dan menilai asuhan keperawatan sesuai

standart yang berlaku secara mandiri.

5) Mengawasi dan menilai siswa / mahasiswa keperawatan

untuk memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan

tujuan program bimbingan yang telah di tentukan.

E. KA. TIM ICU / ICCU / HCU

1. Tugas Pokok :

Mengkoordinir sekelompok Tenaga Keperawatan dalam

memberikan Asuhan Keperawatan pada sekelompok pasien

melalui upaya kooperatif, kolaboratif dan secara tehnis

administratif bertanggung jawab kepada kepala ruang.

a. Uraian tugas :

1) Membuat rencana Asuhan Keperawatan bulanan,

mingguan dan harian bersama kepala ruang.

2) Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan

dengan kepala ruang.

3) Melakukan pengkajian, menyusun diagnosa dan

perencanaan tindakan bersama anggota timnya.

4) Melakukan pengarahan kepada perawat pelaksana

tentang pelaksanaan Asuhan Keperawatan.

5) Melakukan kerja sama dengan tim perawatan lain dan

kolaborasi dengan anggota tim kesehatan lainnya dalam

pelaksanaan Asuhan Keperawatan secara

berkesinambungan.

6) Melakukan evaluasi dan audit internal Asuhan

Keperawatan yang menjadi tanggung jawab timnya.

7) Melakukan perbaikan pemberian Asuhan Keperawatan.

8) Menerima laporan dari anggota timnya tentang Asuhan

Keperawatan yang menjadi tanggung jawab timnya.

19

9) Membuat laporan pelaksanan Asuhan Keperawatan yang

dilakukan timnya kepada kepala ruang baik secara lisan

maupun tulisan.

F. PELAKSANA PERAWAT DI RUANG RAWAT ICU, ICCU / HCU

1. Tugas Pokok :

Mengelola pelayanan dan asuhan keperawatan secara

komprehensif meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan,

intervensi, implementasi, evaluasi pada pasien kritis di ICU

2. Uraian Tugas :

a. Bertindak sebagai anggota tim perawatan kritis di ICU

disemua jenis pelayanan

b. Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat

pergantian dinas

c. Melaksanakan semua program perawatan sesuai

rencana keperawatan yang disepakati oleh tim.

d. Mengorientasikan pada pasien dan keluarganya yang

meliputi penjelasan tentang peraturan rumah sakit, tata

tertib ruang rawat, keadaan ruang rawat, fasilitas di

ruang.

e. Melakukan tindakan keperawatan.

f. Melakukan tindakan emergenci yang diperlukan untuk

perbaikan keadaan pasien.

g. Melakukan pencatatan dan pelaporan perkembangan

pasien secara tepat dan benar.

h. Melaksanakan re evaluasi dengan mengusulkan program

selanjutnya bagi pasien.

i. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program

perawatan kepada ketua tim

20

j. Melaksanakan pelatihan bagi tenaga perawat

dilingkungan pelayanan keperawatan kritis di ICU

k. Membuat laporan harian dan bulanan pengenai

pelaksanaan kegiatan ruangan.

VII. Tata Hubungan Kerja

Tata hubungan kerja bersifat komunikasi, koordinasi dan kerjasama dalam

pelaksanaan kegiatannya baik secara internal maupun eksternal.

1. Internal

Tata hubungan kerja berkaitan dengan semua unit kerja di lingkungan

rumah sakit dalam hal penanganan pasien kritis dan membutuhkan

penatalaksanaan secara intensive dan berkelanjutan.

2. Eksternal

Tata hubungan kerja dengan instansi terkait yaitu : Pemerintah Provinsi

Jawa Tengah, Dinas Kesehatan, BPJS Kesehatan dan Ketenagaan, dan

instansi terkait eksternal lainnya.

VIII. Pola Ketenagaan dan Kualifikasi PersonilDiisi dengan pola ketenagaan unutk menjalankan unit kerja, dan kualifikasi personil apa yang dibutuhkan agar unit kerja dapat operasional

IX. Kegiatan OrientasiJika ada pegawai baru diunit kerja tersebut, orientasi apa saja yang perlu diberikan kepada pegawai tersebut

X. Pertemuan/RapatAda agenda pertemuan/rapat rutin internal unit kerja

XI. Pelaporan

21

22