PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  ·...

36
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI PT PERKEBUNAN NUSANTARA II 2020 Jl. Raya Medan Tanjung Morawa Km. 16 (061)7940055 ptpn2.com

Transcript of PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  ·...

Page 1: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIPT PERKEBUNAN NUSANTARA II

2020Jl. Raya Medan – Tanjung Morawa Km. 16

(061)7940055

ptpn2.com

Page 2: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 1

Kepada Yth,

Komisaris, SEVP, dan Seluruh Karyawan

PT Perkebunan Nusantara II

Di

Tempat

KESEPAKATAN BERSAMA DEWAN KOMISARI DAN DIREKSI

DALAM MENERAPKAN PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASI

Dalam rangka membangun budaya perusahaan yang bersih, jujur dan transparan yang

sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, Dewan Komisaris dan

Direksi PT Perkebunan Nusantara II sepakat secara bersama menerapkan Program

Pengendalian Gratifikasi di lingkungan Perusahaan.

Program Pengendalian Gratifikasi ini merupakan salah satu softstructure Good Corporate

Governance, sebagai pelaksanaan dari Per-01/MBU/2011, yang dijabarkan dengan

Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN Nomor : SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator

Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN.

Program Pengendalian Gratifikasi adalah serangkaian kegiatan yang berkesinambungan

dengan peran aktif organisasi mitra bersama KPK untuk mengendalikan gratifikasi di

lingkungan PT Perkebunan Nusantara II. Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak

pidana korupsi yang baru, hal ini diatur dalam pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001,

selain itu pasal 16 UU no.30/2002 tentang KPK dan Peraturan KPK (Perkom) no.02 tahun

2014 dan Perkom no.06 tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status

Gratifikasi.

Selain itu Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero juga menerbitkan Peraturan

Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor : KPJAK/HOLD/PER/03/2016

tentang Pemberlakuan Pedoman Umum Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PTPN I

sd XIV.

Melalui Program Pengendalian Gratifikasi ini diharapkan akan memberikan manfaat :

1. Membantu meningkatkan pemahaman ketentuan gratifikasi.

PESAN EKSEKUTIF

Page 3: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

2

Page 4: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 3

DAFTAR ISI

PESAN EKSEKUTIF

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Tujuan

B. Ruang Lingkup

C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi

D. Pengertian

E. Referensi

BAB 2 PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI

A. Defenisi

B. Jenis Gratifikasi

1. Gratifikasi Yang Boleh Diterima

2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima

3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima

4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang

BAB 3 PENGENDALIAN GRATIFIKASI

A. Prinsip Dasar

B. Komitmen Pengendalian Gratifikasi

C. Landasan Hukum Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai

Negeri dan Penyelenggaraan Negara

D. Sanksi Atas Penyelenggaraan

BAB 4 MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI

A. Laporan Gratifikasi

B. Media Pelaporan Gratifikasi

C. Ketentuan terkait Pelapor

D. Prosedur tindak lanjut atas Pelaporan Gratifikasi yang diterima

UPG PTPN II

I. Laporan Gratifikasi yang ditangani KPK

II. Laporan Gratifikasi yang ditangani oleh Perusahaan

1

3

5

6

6

7

7

7

9

10

10

10

10

11

11

12

13

13

13

14

15

16

16

16

16

17

17

19

Page 5: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 4

III. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi

Yang Diterima UPG PTPN II Dari Whistle Blowing System,

Instansi Berwenang Dan/Atau Masyarakat

IV. Tindak Lanjut Penanganan Setelah Keluarnya Keputusan

Peruntukan Benda Gratifikasi

BAB 5 KETENTUAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI PTPN II

A. Prinsip Dasar

B. Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)

BAB 6 IMPLEMENTASI PEDOMAN UNIT PENGENDALIAN

GRATIFIKASI (UPG)

A. Implementasi

B. Perlindungan Pelapor

C. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program

Pengendalian Gratifikasi

LAMPIRAN-LAMPIRAN

21

23

27

27

27

28

28

28

29

30-34

Page 6: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 5

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Formulir Laporan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan

(Entertainment)

Lampiran 2 : Formulir Laporan Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan

(Entertainment)

Lampiran 3 : Formulir Laporan Permintaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan

(Entertainment)

Lampiran 4 : Lembar Checklist Review Pelaporan Penetrimaan Hadiah/Cinderamata

& Hiburan

Lampiran 5 : Lembar Checklist Analisis Penetuan Kepemilikan Dan Pemanfaatan Atas

Penerimaan Hadiah/Cinderamata & Hiburan.

Page 7: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 6

BAB 1

PENDAHULUAN

Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, suatu perusahaan tidak dapat terlepas dari

interaksi dengan banyak pihak, baik pihak internal perusahaan maupun pihak di luar

perusahaan guna menjalin kerja sama bisnis yang harmonis, serasi dan

berkesinambungan.

Terkait dengan hubungan bisnis, hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam

kegiatan kerja sehari-hari adalah adanya pemberian dari satu pihak kepada pihak lainnya.

Oleh sebab itu, untuk menjaga hubungan bisnis tetap berada pada koridor etika dan

prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka diperlukan pengaturan mengenai

gratifikasi dan tata cara/mekanisme pelaporannya di lingkungan PT Perkebunan

Nusantara II (selanjutnya disebut PTPN II).

Bahwa untuk mendukung penerapan kebijakan gratifikasi yang telah berlaku di lingkungan

PTPN II sebagaimana tercantum dalam Pedoman Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan,

Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) yang berlaku saat ini, maka

dipandang perlu untuk mengadakan suatu pengaturan tersendiri mengenai Unit

Pengendalian Gratifikasi di lingkungan PTPN II.

Diharapkan seluruh insan PTPN II dapat mematuhi ketentuan mengenai gratifikasi yang

berlaku di lingkungan PTPN II, karena dengan menyampaikan laporan gratifikasi sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, maka insan PTPN II yang bersangkutan terlindungi dan

terhindar dari kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana

diatur pada pasal 12 B Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak

Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa “Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau

penyelenggaran negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan

jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.

A. Tujuan

Tujuan penyusunan Pedoman Pengendalian Gratifikasi (untuk selanjutnya disebut

“Pedoman” ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai pedoman bagi Insan Perusahaan dalam mengambil sikap yang tegas

terhadap gratifikasi di Perusahaan untuk mewujudkan pengelolaan Perusahaan

yang baik antara lain etika bisnis, benturan kepentingan, kecurangan serta

penyimpangan perilaku lainnya.

Page 8: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 7

2. Sebagai acuan bagi Insan Perusahaan mengenai pentingnya kepatuhan

melaporkan gratifikasi untuk perlindungan dirinya sendiri maupun keluarganya dari

peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana gratifikasi.

3. Membentuk lingkungan Perusahaan yang sadar terkendali dalam penanganan

praktik gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan akuntabilitas dalam

menjalankan kegiatan operasional dan bisnis sehari-hari semakin terimplementasi.

B. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengatur hal-hal yang terkait dengan Unit

Pengendalian Gratifikasi dan mekanisme pelaporannya di lingkungan PTPN II dan

Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) Republik Indonesia.

C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi

Prinsip dasar dari pengendalian gratifikasi yaitu tidak menerima, tidak memberi dan

menolak pemberian gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan

dengan tugas /kewajibannya.

D. Pengertian

Istilah-istilah berikut dalam Pedoman ini didefinisikan sebagaimana di bawah ini :

1. Atasan Langsung adalah pimpinan langsung dari insan PTPN II, minimal setingkat

SEVP, Kepala Bagian di Kantor Direksi, General Manajer Distrik, Manajer Kebun,

Manajer Unit sampai dengan Komisaris Utama dan/atau Direksi sesuai dengan

jabatan dari pelapor.

2. Ketua UPG adalah pejabat yang ditunjuk oleh Direksi, yang bertanggung jawab

atas terlaksananya program kepatuhan di PTPN II dan memastikan bahwa insan

PTPN II mematuhi peraturan perundang undangan dan ketentuan Pemerintah serta

peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan PTPN II.

3. Code of Conduct (CoC) PTPN II adalah pedoman yang mengatur etika usaha dan

tata perilaku insan PTPN II untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan

perusahaan yang baik.

4. Fungsi Complaince adalah organ yg bertugas untuk melaksanakan

pengembangan, pembinaan, penerapan dan penegakan prinsip-prinsip Good

Corporate Governance.

5. Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip yang mendasari suatu

proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan

perundang undangan dan etika berusaha.

6. Hadiah/Cinderamata adalah prinsip pemberian dalam bentuk uang dan/atau

setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket

Page 9: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 8

perjalanan, fasilitas penginapan, perjalan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan

fasilitas lainnya yang tidak dinikmati bersama-sama dengan pemberi.

7. Hiburan (Entertainment) adalah segala sesuatu yang berbentuk kata-kata,

tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur dan menyenangkan bagi

seseorang, yang meliputi namun tidak terbatas pada musik, film, opera. drama,

permainan, olah raga, dan wisata.

8. Insan PTPN II yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah Dewan Komisaris,

Direktur, SEVP dan seluruh karyawan serta personil lainnya yang bekerja untuk dan

atas nama PTPN II.

9. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah komisi/lembaga negara yang

dibentuk untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan independen dan

bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, sebagimana diatur dalam Undang-

Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

korupsi.

10. Keluarga Inti dalam Pedoman ini adalah suami atau isteri dan anak-anak dari insan

PTPN II.

11. Pelapor adalah Wajib Lapor Gratifikasi yang menyampaikan laporan atas

penolakan, penerimaan, pemberian dan pemberian atas permintaan

hadiah/fasilitas atau gratifikasi sebagaimana diatur dalam Pedoman ini.

12. Pemberi adalah insan PTPN II dan/atau Pihak Ketiga yang memberikan Gratifikasi.

13. Penerima adalah insan PTPN II yg menerima Gratifikasi.

14. Pegawai Negeri (Pn) meliputi Aparatur Sipil Negara, Pejabat Publik, Orang yang

menerima gaji atau upah dari keuangan negara /daerah; dari suatu korporasi yang

menerima bantuan dari keuangan negara/ daerah; korporasi lain yang

mempergunakan modal atau fasilitas dari negara/ masyarakat.

15. Penyelenggara Negara (PN) adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi

eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya

berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

16. Perusahaan adalah PTPN II beserta anak perusahaan dan afiliasinya

17. Pihak Ketiga adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum yang memiliki

atau tidak memiliki hubungan bisnis dengan Perusahaan atau merupakan pesaing

PTPN II termasuk tapi tidak terbatas pada vendor, supplier, dealer, agen, bank

counterpart maupun mitra kerja Pihak Ketiga.

18. Unit Pengendalian Gratifikasi PTPN II atau yang disingkat UPG PTPN II adalah

unit yang berada di bawah pengelolaan Kepala Bagian Satuan Pengawasan Intern

(Kabag SPI) yang bertugas dan mempunyai tanggung jawab dalam implementasi

dan pengelolaan Gratifikasi di PTPN II, anak Perusahaan dan afiliasinya.

Page 10: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 9

19. Wajib Lapor Gratifikasi adalah Dewan Komisaris, Direksi, SEVP dan karyawan

yang bekerja dan menerima upah di dalam hubungan kerja dengan Perusahaan.

E. Referensi

1. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

2. Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.

3. Undang-Undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantas Tindak pidana Korupsi

Junto Undang-Undang No.20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi pasal 12 B dan pasal 12 C.

4. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang

Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

5. Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan tata Kelola

Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).

6. Peraturan KPK Nomor : 02 Tahun 2014 dan nomor 06 Tahun 2015 tentang

pedoman Pelaporan dan Penetapan status Gratifikasi.

7. Peraturan Direksi PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Nomor :

KPJAK/HOLD/PER/03/2016 tentang Pemberlakuan Pedoman Umum

Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PTPN I sd XIV.

8. Pedoman Etika Usaha & Tata Perilaku (Code of Conduct) PTPN II.

Page 11: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 10

BAB 2

PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI

A. Definisi

Gratifikasi adalah semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri atau

Penyelenggara Negara (Pn/ PN).

Gratifikasi yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah “pemberian dalam arti luas”,

yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga,

tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan

fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang

dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik dan/atau tanpa sarana elektronik.

B. Jenis Gratifikasi

1. Gratifikasi Yang Boleh dIterima

Pada dasarnya semua gratifikasi yang diterima oleh Pn/PN wajib dilaporkan pada

KPK kecuali :

a. Pemberian dari keluarga, yakni kakek/ nenek, bapak/ibu/mertua, suami/ istri,

anak/ anak menantu, cucu, besan, paman/ bibi, kakak ipar/ adik ipar, sepupu/

keponakan. Gratifikasi dari pihak-pihak tersebut boleh diterima dengan syarat

tidak memiliki benturan kepentingan dengan posisi atau jabatan penerima.

b. Hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki nilai jual

dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan,

dan potong gigi, atau upacara adat/ agama lainnya dengan batasan nilai per

pemberi dalam setiap acara paling banyak Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

c. Pemberian terkait dengan musibah atau bencana alam yang dialami oleh

penerima, bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi paling

banyak Rp. 1.000.000,-(satu juta rupiah).

d. Pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi

jabatan, ulang tahun ataupun perayaan lainnya yang lazim dilakukan dalam

konteks sosial sesama rekan kerja. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang

ataupun setara uang, misalnya pemberian voucer belanja, pulsa, cek atau giro.

Nilai pemberian paling banyak Rp. 300.000,- (tiga ratus ribu rupiah) per

pemberian per orang, dengan batasan total pemberian selama satu tahun

sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama.

e. Pemberian sesama pegawai dengan batasan paling banyak Rp.200.000,- (dua

ratus ribu rupiah) per pemberian per orang, dengan batasan total pemberian

selama satu tahun sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah) dari pemberi yang

Page 12: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 11

sama. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang ataupun setara uang, misalnya

voucher belanja, pulsa, cek atau giro.

f. Hidangan atau sajian yang berlaku umum.

g. Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan biaya

sendiri seperti kejuaraan, perlombaan, atau kompetisi yang tidak terkait dengan

kedinasan.

h. Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi, atau kepemilikan

saham pribadi yang berlaku umum.

i. Manfaat bagi seluruh peserta koperasi pegawai berdasarkan keanggotaan

koperasi pegawai yang berlaku umum.

j. Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat

yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar, workshop,

konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku umum.

k. Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada

kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh pemerintah

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

l. Diperoleh dari kompensasi atas profesi di luar kedinasan yang tidak terkait

dengan tugas pokok dan fungsi dari pejabat/ pegawai, tidak memiliki konflik

kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai.

2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima

Gratifikasi yang boleh diterima memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian yang diberlakukan sama dalam

hal jenis, bentuk, persyaratan atau nilai, untuk semua peserta dan memenuhi

prinsip kewajaran atau kepatutan.

b. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

c. Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramah-tamahan, penghormatan dalam

hubungan sosial antar sesama dalam batasan nilai yang wajar.

d. Merupakan bentuk pemberian yang berada dalam ranah adat istiadat

kebiasaan, dan norma yang hidup di masyarakat dalam batasan nilai yang wajar.

3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima

Gratifikasi yang tidak boleh diterima adalah gratifikasi terlarang, yaitu yang

berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan kewajiban

pegawai negeri atau penyelenggara Negara.

Untuk memudahkan pemahaman, berikut adalah contoh gratifikasi yang tidak

boleh diterima :

a. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat di luar penerimaan yang sah.

b. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran diluar penerimaan yang sah.

Page 13: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 12

c. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring dan evaluasi

di luar penerimaan yang sah.

d. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas di luar penerimaan yang sah/

resmi dari instansi.

e. Dalam proses penerimaan /promosi/ mutasi pegawai.

f. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan pihak

lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya.

g. Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/ kontrak/ kesepakatan dengan pihak lain.

h. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses

pengadaan barang dan jasa.

i. Merupakan hadiah atau souvenir bagi pegawai/ pengawas/ tamu selama

kunjungan dinas.

j. Merupakan fasilitas hiburan, fasilitas wisata, voucher oleh pejabat/ pegawai

dalam kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajibannya

dengan pemberi gratifikasi yang tidak relevan dengan penugasan yang diterima.

k. Dalam rangka mempengaruhi kebijakan/ keputusan/ perlakuan pemangku

kewenangan.

l. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan jabatan dan bertentangan

dengan kewajiban/ tugas pejabat/ pegawai.

4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang

Gratifikasi yang dilarang pada dasarnya adalah suap yang tertunda atau suap

terselubung memiliki karakteristik sebagai berikut :

a. Gratifikasi yang diterima berhubungan dengan jabatan.

b. Penerimaan tersebut dilarang oleh peraturan yang berlaku, bertentangan

dengan kode etik, memiliki konflik kepentingan atau merupakan penerimaan

yang tidak patut/ tidak wajar.

Page 14: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 13

BAB 3

PENGENDALIAN GRATIFIKASI

A. Prinsip Dasar

1. Pengendalian Gratifikasi

Pengendalian Gratifikasi adalah bagian dari upaya pembangunan suatu sistim

pencegahan korupsi. Sistem ini bertujuan untuk mengendalikan penerimaan

gratifikasi secara transparan dan akuntabel melalui serangkaian kegiatan yang

melibatkan partisipasi aktif badan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat

untuk membentuk lingkungan pengendalian gratifikasi.

2. Manfaat Pengendalian Gratifikasi

a. Bagi Individu

✓ Membentuk karyawan yang berintegritas.

✓ Meningkatkan kesadaran pegawai untuk menolak gratifikasi.

b. Bagi Perusahaan

✓ Membentuk citra positif dan kredibilitas Perusahaan.

✓ Mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang kondusif dalam

pencegahan korupsi

c. Bagi Masyarakat

✓ Memperoleh layanan dengan baik tanpa memberikan gratifikasi maupun

uang pelicin, suap dan pemerasan

B. Komitmen Pengendalian Gratifikasi

Komitmen Pengendalian Gratifikasi merupakan tahapan awal dari pengendalian

gratifikasi, bentuknya berupa pernyataan resmi pimpinan Perusahaan secara tertulis

untuk menerapkan pengendalian gratifikasi. Pernyataan tersebut disampaikan kepada

seluruh jajaran pejabat dan karyawan PTPN II, rekanan serta pemangku kepentingan

lainnya.

Komitmen Pengendalian Gratifikasi PTPN II :

1. Tidak menawarkan atau memberikan suap, gratifikasi atau uang pelicin dalam

bentuk apapun kepada lembaga negara/ pemerintah, perseorangan atau

kelembagaan, perusahaan domestik atau asing.

2. Tidak menerima gratifikasi yang dianggap suap dalam bentuk apapun terkait

dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.

3. Menerapkan dan melaksanakan fungsi pengendalian gratifikasi, termasuk melalui

pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG).

Page 15: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 14

4. Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian

gratifikasi.

5. Menjaga kerahasiaan data pelapor dan memberikan jaminan perlindungan bagi

pelapor gratifikasi.

6. Mengupayakan pencegahan korupsi dan/atau gratifikasi yang dianggap suap di

lingkungannya.

Pimpinan Perusahaan berperan penting sebagai teladan yang memberikan contoh dan

mendorong pembangunan dan penerapan pengendalian gratifikasi di lingkungannya

secara berkesinambungan (tone at the top) dan peran serta aktif dari seluruh karyawan

dan pemangku kepentingan dibutuhkan untuk mengakselerasi dan mengoptimalkan

penerapan pengendalian gratifikasi.

C. Landasan Hukum Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai Negeri (Pn) dan

Penyelenggara Negara (PN)

Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi yang diatur dalam pasal

12B dan 12C UU No 20 Tahun 2001 tentang Tindak Pidana Korupsi. Jika penerima

gratifikasi melaporkan kepada KPK paling lambat 30 hari kerja, maka Pn atau PN

dibebaskan dari ancaman pidana gratifikasi.

Pasal 12B

(1) Setiap gratifikasi kepada Pn/ atau PN dianggap pemberian suap, apabila

berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau

tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut :

a) yang nilainya Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian

bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima

gratifikasi.

b) yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000,- (sepuluh juta rupiah), pembuktian

bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.

(2) Pidana bagi Pn atau PN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana

penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan

paling lama 20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit

Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,-

(satu milyar rupiah).

Pasal 12C

(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12B ayat (1) tidak berlaku jika

penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada Komisi Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

Page 16: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 15

(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh

penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal

gratifikasi tersebut diterima.

(3) Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam waktu paling lambat 30 (tiga

puluh) hari kerja sejak tanggal menerima laporan wajib menetapkan gratifikasi

dapat menjadi milik penerima atau milik negara.

(4) Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan sebagaimana dimaksud

dalam ayat (2) dan penentuan status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat

(3) diatur dalam Undang-undang tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana

Korupsi.

Pasal 16 UU No.30/ 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan

bahwa Setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi

wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Pasal 17 UU No.30/ 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi juga menyebutkan

bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh) hari

kerja terhitung sejak tanggal laporan diterima wajib menetapkan status kepemilikan

gratifikasi disertai pertimbangan.

Pasal 18 UU No.30/ 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan

bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi wajib mengumumkan gratifikasi yang

ditetapkan menjadi milik negara paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun dalam Berita

Negara.

KPK menerbitkan Peraturan KPK (Perkom) Nomor 02 Tahun 2014 dan Perkom Nomor

06 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi.

D. Sanksi Atas Pelanggaran

Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh insan PTPN II, dengan kewajiban

pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor Gratifikasi. Pelanggaran terhadap ketentuan

Pedoman ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di

Perusahaan. Melakukan pelaporan gratifikasi berarti telah melindungi diri sendiri dan

keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap.

Page 17: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 16

BAB 4

MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI

A. Laporan Gratifikasi

Setiap Insan PTPN II wajib untuk menyampaikan laporan Gratifikasi dalam hal:

1. Telah menerima Benda Gratifikasi

2. Telah menolak suatu pemberian Benda Gratifikasi

3. Telah memberikan Benda Gratifikasi

Laporan gratifikasi wajib disampaikan kepada KPK paling lambat 30 (tiga puluh) hari

kerja sejak gratifikasi diterima, atau melaporkannya melalui UPG PTPN II selambat-

lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak gratifikasi diterima. Laporan Gratifikasi sekurang-

kurangnya memuat informasi-informasi sebagai berikut :

1. Identitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, jabatan, unit kerja, alamat email dan

nomor telpon/ nomor handphone selular.

2. Bentuk dan jenis praktik Gratifikasi yang telah dilakukan, yaitu penolakan,

penerimaan, pemberian dan/atau pemberian atas permintaan.

3. Bentuk dan jenis Gratifikasi, yaitu spesifikasi wujud dari Benda Gratifikasi;

contohnya : uang, balpoint, dan sebagainya

4. Waktu dan/atau rentang waktu dan lokasi dilakukan praktek Gratifikasi

5. Nama pihak/lembaga Pemberi, Penerima atau Peminta Gratifikasi

6. Nilai/perkiraan nilai materil dari Benda Gratifikasi

7. Dokumen kelengkapan pendukung lainnya.

B. Media Pelaporan Gratifikasi

Jika insan PTPN II menerima/menolak/memberikan gratifikasi, dapat melaporkannya

kepada kepada KPK dengan mengisi formulir laporan penerimaan gratifikasi yang

dapat diunduh di Android dan iOS.

Formulir laporan gratifikasi dapat diserahkan kepada KPK dengan cara :

a. Melalui Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) PTPN II.

b. Surat atau penyerahan langsung ke alamat : Direktorat Gratifikasi Jl. Kuningan

Persada Kav.4, Setiabudi, Jakarta Selatan 12950.

c. Pelaporan online dengan alamat : https://gol.kpk.go.id

d. Email : [email protected].

C. Ketentuan Terkait Pelapor

1. Dalam hal diperlukan, Pelapor wajib memenuhi undangan UPG PTPN II dan/atau

KPK jika menurut pertimbangan UPG PTPN II dan/atau KPK diperlukan informasi

Page 18: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 17

lebih lanjut terkait praktek Gratifikasi yang telah dilaporkannya. Tujuannya adalah

untuk mengklarifikasi dan melakukan pemetaan/mapping terhadap praktek

Gratifikasi yang dilaporkannya.

2. UPG PTPN II dan/atau KPK akan menerbitkan Surat Keputusan mengenai

kepemilikan Benda Gratifikasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing dan

Pelapor diwajibkan patuh terhadap keputusan tersebut.

3. Pelapor yang telah menyampaikan Laporan Gratifikasi sesuai ketentuan

berdasarkan Pedoman ini tidak dikenakan ancaman tindak pidana sebagaimana

telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan

Tindak Pidana Korupsi.

D. Prosedur Tindak Lanjut Atas Pelaporan Gratifikasi Yang Diterima UPG PTPN II

Seluruh Laporan Gratifikasi yang diterima UPG PTPN II akan diverifikasi

kelengkapannya, kemudian dokumen laporan diriviu. Rekapitulasi laporan dan riviu

tersebut kemudian diteruskan ke KPK selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja

(HK) setelah laporan diterima UPG PTPN II.

Ketentuan terkait pengklasifikasian dimaksud adalah sebagai berikut :

I. Laporan Gratifikasi yang Ditangani KPK, sebagai berikut:

1. Pelapor mengisi aplikasi dan/atau Formulir Gratifikasi yang disediakan UPG

PTPN II serta melengkapi laporan tersebut dengan dokumen-dokumen yang

terkait/relevan untuk kemudian disampaikan kepada UPG PTPN II. Selambat-

lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja (HK) sejak gratifikasi diterima. Dokumen-

dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain berupa:

a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi;

b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau pemenuhan

permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll;

c. Daftar pemberian hadiah;

d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek

Gratifikasi yang dilakukan;

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya

secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”.

2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy. UPG PTPN II

menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data yang tercantum pada

Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam Register Gratifikasi yang berisi antara lain:

a. Nomor Laporan;

b. Tanggal Laporan;

c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

Page 19: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 18

d. Nama pihak/lembaga Pemberi;

e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

3. UPG PTPN II memastikan kelengkapan data dalam Formulir Gratifikasi dan

memastikannya. Dalam hal diperlukan UPG PTPN II dapat menerima Pelapor

untuk melengkapi dokumentasi jika menurut UPG PTPN II masih terdapat

kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.

4. Apabila Laporan gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka UPG PTPN II

membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap

Formulir Gratifikasi.

5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh UPG

PTPN II dengan menggunakan lembar reviewchecklist Gratifikasi. Berdasarkan

hasil review tersebut, UPG PTPN II akan memberikan rekomendasi kepada

Kabag SPI untuk meneruskan laporan gratifikasi tersebut kepada KPK.

6. Selanjutnya UPG PTPN II wajib menyampaikan laporan dimaksud kepada KPK

selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja (HK) sejak laporan gratifikasi

diterima dilengkapi dengan :

a. Asli Formulir Gratifikasi;

b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagaimana dimaksud pada

point D.I.1 di atas); dan

c. Lembar review checklist Gratifikasi.

7. Jika KPK menyatakan Laporan Gratifikasi yang diterimanya dari UPG PTPN II

sudah lengkap dan benar, maka KPK akan memprosesnya sesuai dengan

prosedur yang berlaku untuk menetapkan kepemilikan atas Benda Gratifikasi

dimaksud, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kerja (HK), sejak laporan

gratifikasi diterima.

8. Berdasarkan verifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan atas Laporan

Gratifikasi tersebut, maka KPK akan menerbitkan penetapan status kepemilikan

atas Benda Gratifikasi dalam suatu Surat Keputusan yang ditandatangani oleh

Pimpinan KPK dan diserahkan kepada Pelapor dan/atau Penerima melalui UPG

PTPN II.

Page 20: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 19

9. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut menjadi milik

negara, maka wajib diserahkan oleh Pelapor dan/atau Penerima kepada KPK

melalui UPG PTPN II untuk kemudian diserahkan kepada Kantor Kementerian

Keuangan dengan mematuhi prosedur yang berlaku.

10. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut menjadi milik

Pelapor dan/atau Penerima, maka terhitung sejak tanggal Surat Keputusan

tersebut, Pelapor dan/atau Penerima mempunyai hak milik atas Benda

Gratifikasi dengan sah secara hukum.

11. KPK akan memasukan data Gratifikasi yang diterima dari UPG PTPN II ke

dalam database Gratifikasi milik KPK.

12. Dari database tersebut KPK akan melakukan beberapa aktivitas seperti:

a. Pemutakhiran Data Program Pengendalian Gratifikasi/Unit Pengendalian

Gratifikasi.

b. Pemetaan/Mapping atas praktek Gratifikasi.

c. Pengembangan penanganan Gratifikasi.

II. Laporan Gratifikasi Yang Ditangani Oleh Perusahaan

1. Pelapor mengisi aplikasi pelaporan gratifikasi dan/atau Formulir Gratifikasi serta

kelengkapannya dengan dokumen-dokumen terkait/relevan untuk kemudian

disampaikan kepada UPG PTPN II.

Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat berupa:

a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi

b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau pemenuhan

permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll;

c. Daftar pemberian hadiah

d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek

Gratifikasi yang dilakukan.

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya secara

bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”

2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy. UPG PTPN II

menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data yang tercantum pada

Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam Register Gratifikasi yang berisi antara lain:

a. Nomor Laporan;

b. Tanggal Laporan;

c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

Page 21: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 20

d. Nama pihak/lembaga Pemberi;

e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

3. UPG PTPN II memastikan kelengkapan data dalam Formulir Gratifikasi dan

memastikannya. Dalam hal diperlukan UPG PTPN II dapat menerima Pelapor

untuk melengkapi dokumentasi jika menurut UPG PTPN II masih terdapat

kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.

4. Apabila Laporan Gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka UPG PTPN II

membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap

Formulir Gratifikasi.

5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh UPG

PTPN II dengan menggunakan lembar review checklist Gratifikasi. Berdasarkan

hasil review tersebut, UPG PTPN II akan memberikan rekomendasi kepada

Kabag Sekretariat Perusahaan untuk meneruskan laporan gratifikasi tersebut

kepada KPK.

6. Jika Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan memberikan persetujuan atas

rekomendasi tersebut, maka UPG PTPN II akan melakukan analisis terhadap

penentuan pemanfaatan berdasarkan Laporan Gratifikasi.

7. Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan akan mempertimbangkan hasil analisis

tersebut di atas untuk kemudian menentukan kepemilikan atas Benda

Gratifikasi.

8. UPG PTPN II menyampaikan keputusan penentuan pemanfaatan kepada

Pelapor dan/atau Penerima dan memonitor tindak lanjut penyerahan Benda

Gratifikasi yang ditentukan menjadi milik Perusahaan jika diperlukan.

9. UPG PTPN II mengisi Lembar Rekapitulasi Penanganan dan Tindak Lanjut

Pelaporan Gratifikasi dan wajib diserahkan kepada KPK pada hari ke 1

(pertama) setiap 2 (dua) minggu (untuk laporan yang diterima dua minggu

sebelumnya) disertai dengan:

a. Asli Formulir Gratifikasi;

b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagaimana dimaksud pada

point D.I.1 di atas); dan

Page 22: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 21

c. Lembar review checklist Pelaporan Gratifikasi; dan

d. Lembar checklist Analisis Pelaporan dan Penentuan Pemanfaatan

Penerimaan Gratifikasi.

10. KPK menerima dan memproses Laporan tersebut diatas sesuai dengan

prosedur yang berlaku.

III. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi Yang Diterima UPG

PTPN II dari Whistle Blowing System, Instansi Berwenang dan/atau

Masyarakat.

Selain dari Pelapor sendiri, UPG PTPN II dapat menerima laporan dari Whistle

blowing System (WBS), instansi yang berwenang dan/atau masyarakat mengenai

dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi oleh insan PTPN II. Tindak lanjut

penanganan laporan dugaan gratifikasi yang diterima dari WBS, instansi yang

berwenang dan/atau masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi yang diperoleh WBS

a. Insan PTPN II atau Pihak Ketiga yang mengetahui adanya pelanggaran

terhadap ketentuan Pedoman ini, agar segera melaporkan pelanggaran

dimaksud melalui WBS yang ada di lingkungan PTPN II. Setiap pelaporan

yang dilakukan oleh insan PTPN II maupun Pihak Ketiga akan dijaga

kerahasiaanya.

b. Setiap laporan dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi yang dilakukan

oleh insan PTPN II yang telah diproses dan dianalisis melalui WBS

disampaikan kepada Direksi PTPN II.

c. Direksi berwenang memutuskan laporan-laporan dugaan telah dilakukan

praktek Gratifikasi yang perlu untuk ditindaklanjuti.

d. Laporan-laporan yang perlu untuk ditindaklanjuti tersebut akan diserahkan

kepada UPG PTPN II melalui Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan.

e. UPG PTPN II akan melakukan pemeriksaan kepada insan PTPN II yang

diduga telah melakukan praktek Gratifikasi dan mengumpulkan data-data

relevan lainnya yang diperlukan.

f. UPG PTPN II akan melakukan pemeriksaan atas laporan tersebut dengan

menggunakan riview checklist Gratifikasi dan berdasarkan hasil

pemeriksaan tersebut, UPG PTPN II akan mengkaji apakah laporan dugaan

tersebut perlu untuk ditindaklanjuti oleh KPK atau cukup ditindaklanjuti oleh

Perusahaan, dengan menggunakan parameter sebagaimana diatur dalam

BAB 3 di atas.

Page 23: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 22

g. Dalam laporan tersebut perlu untuk ditindaklanjuti oleh KPK, maka

mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan huruf D I Nomor 6

sampai dengan 12.

h. Dalam hal laporan tersebut cukup ditindaklanjuti oleh PTPN II, maka

mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan huruf D II nomor 6

sampai dengan 10.

2. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi yang diperoleh

dari Instansi Berwenang dan atau Masyarakat

a. Pelapor membuat laporan mengenai tindakan Gratifikasi yang diduga

dilakukan oleh insan PTPN II dan melengkapinya dengan dokumen-

dokumen terkait/relevan untuk kemudian disampaikan kepada UPG PTPN

II, dalam hal ini adalah Kepala Bagian SPI.

Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat berupa:

✓ Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi

✓ Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau

pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll

✓ Daftar pemberian hadiah

✓ Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek

Gratifikasi yang dilakukan.

Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya

secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”

b. UPG PTPN II Menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data-data yang

tercantum pada formulir tersebut ke dalam register gratifikasi yang berisi

antara lain:

✓ Nomor Laporan;

✓ Tanggal Laporan;

✓ Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);

✓ Nama pihak/lembaga Pemberi;

✓ Jenis dan Bentuk Gratifikasi;

✓ Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.

c. UPG PTPN II memastikan kelengkapan data yang tercantum dalam laporan

Gratifikasi dan memverifikasinya. Dalam hal diperlukan, UPG PTPN II dapat

meminta Pelapor untuk melengkapi dokumentasi jika menurut UPG PTPN II

masih terdapat kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.

d. Dalam hal laporan Gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka UPG PTPN II

membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap

Laporan Gratifikasi.

Page 24: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 23

e. UPG PTPN II melakukan investigasi dan verifikasi kepada insan PTPN II

yang diduga melakukan tindakan Gratifikasi tersebut dan meminta dokumen

pendukung lainnya, jika ada.

f. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh UPG

PTPN II dengan menggunakan lembar review checklist Gratifikasi.

Berdasarkan hasil review tersebut. UPG PTPN II akan memberikan

rekomendasi kepada Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan mengenai

proses tindak lanjut atas pelaporan Gratifikasi dimaksud untuk ditindaklanjuti

oleh KPK. Rekomendasi tersebut harus memperoleh disposisi dari Kepala

Bagian Sekretariat Perusahaan, dalam hal disetujui maupun tidak.

g. Jika Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan memberikan persetujuan untuk

melimpahkan proses tindak lanjut Laporan Gratifikasi tersebut kepada KPK,

maka mekanisme selanjutnya adalah sebagaimana tercantum dalam

ketentuan huruf D.I nomor 6 sampai 12.

h. Jika Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan memberikan persetujuan untuk

menindaklanjuti penanganan Laporan Gratifikasi tersebut dilakukan oleh

Perusahaan sendiri, maka mekanisme selanjutnya adalah sebagaimana

tercantum dalam ketentuan huruf D II nomor 6 sampai 10.

IV. Tindak Lanjut Penanganan Setelah Keluarnya Keputusan Peruntukan Benda

Gratifikasi

Setelah diterbitkan Surat Keputusan peruntukan Benda Gratifikasi baik yang

berasal dari Pimpinan KPK maupun Pimpinan Perusahaan, maka tindak lanjut yang

dilakukan UPG PTPN II adalah:

1. Peruntukan Benda Gratifikasi Berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin KPK

a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Negara

Setelah menerima Surat Keputusan, UPG PTPN II akan melakukan tindak

lanjut sebagai berikut:

a.1. Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor maupun

Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan bahwa

Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan terkait dengan pelaporan

Gratifikasinya (Surat Keputusan diserahkan ke pelapor paling lama 7

(tujuh) HK setelah ditetapkan) dan meminta kepada Pelapor dan/atau

Penerima untuk menyerahkan Benda Gratifikasi kepada UPG PTPN II

disertai dengan dokumen dokumen pendukungnya selambat-

lambatnya 7 (tujuh) HK sejak SK ditetapkan.

a.2. UPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi lengkap dengan dokumen-

dokumen pendukungnya dan atas penyerahan tersebut, Penerima

akan diberikan tanda terima oleh UPG PTPN II.

Page 25: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 24

a.3. Jika dalam bentuk benda, UPG PTPN II menyerahkan Benda

Gratifikasi kepada KPK dengan membuat surat penyerahan Benda

Gratifikasi tersebut beserta dokumen-dokumen pendukungnya.

a.4. Apabila Benda Gratifikasi tersebut berupa uang tunai, maka UPG

PTPN II mentransfer uang tersebut kepada Rekening Kas Negara.

Adapun dokumen-dokumen pendukungnya jika ada diserahkan kepada

KPK dengan surat tanda terima;

a.5. UPG PTPN II menyimpan semua dokumentasi yang terkait hal tersebut

di atas.

b. Peruntukan Benda Gratifikasi menjadi Milik Perusahaan

Setelah menerima Surat Keputusan, UPG PTPN II akan melakukan tindak

lanjut sebagai berikut:

b.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor maupun

Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan bahwa

Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan terkait dengan pelaporan

Gratifikasinya dan meminta Penerima untuk menyerahkan Benda

Gratifikasi kepada UPG PTPN II disertai dengan dokumen dokumen

pendukungnya.

b.2 UPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi lengkap dengan dokumen-

dokumen pendukungnya dan atas penyerahan tersebut, Penerima

akan diberikan tanda terima oleh UPG PTPN II.

b.3 UPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi tersebut dengan dokumen-

dokumen pendukungnya serah terima tersebut harus dicatat dalam

suatu surat tanda terima yang ditandatangani oleh Penerima atau pihak

yang menyerahkan dan pihak UPG PTPN II.

b.4 UPG PTPN II mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan dokumen-

dokumen pendukungnya yang menjadi milik Perusahaan dalam suatu

buku register penerimaan Benda Gratifikasi yang menjadi milik

Perusahaan.

b.5 Pimpinan Perusahaan memutuskan penyaluran dan peruntukan Benda

Gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu baik di dalam Perusahaan

maupun lembaga/instansi atau badan sosial di luar Perusahaan.

b.6 Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas

diatur dalam suatu Surat yang diterbitkan Kepala Bagian Sekretariat

Perusahaan.

b.7 UPG PTPN II melaksanakan isi surat yang diterbitkan Kepala Bagian

Sekretariat Perusahaan mengenai peruntukan dan penyaluran

tersebut.

Page 26: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 25

b.8 UPG PTPN II mencatat dan menyimpan semua dokumentasi yang

terkait peruntukan dan penyaluran tersebut di atas.

b.9 UPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda gratifikasi yang diputuskan menjadi

milik Perusahaan.

c. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima

c.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor maupun

Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan bahwa

Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan bahwa Benda Gratifikasi

yang dilaporkan tersebut menjadi milik Penerima.

c.2 UPG PTPN II akan membuat tanda terima dengan merujuk pada surat

keputusan Pimpinan KPK yang ditandatangani oleh Penerima atau

pihak yang menyerahkan dan pihak UPG PTPN II.

c.3 Asli tanda terima wajib disimpan oleh UPG PTPN II.

c.4 UPG PTPN II wajib mencatat dan menyimpan seluruh dokumentasi

terkait dengan peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut.

c.5 UPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang diputuskan menjadi

Milik Penerima.

2. Peruntukan Benda Gratifikasi berdasarkan Surat Keputusan Pimpinan

Perusahaan

a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Perusahaan

Setelah menerima Surat Keputusan dari Pimpinan Perusahaan mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi, UPG PTPN II akan

melakukan hal-hal sebagai berikut:

a.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor maupun

Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan bahwa

Sekretaris Perusahaan telah menerbitkan keputusan terkait dengan

pelaporan Gratifikasinya dan meminta kepada Penerima untuk

menyerahkan Benda Gratifikasi kepada fungsi Complience selaku UPG

PTPN II, disertai dengan dokumen dokumen pendukungnya;

a.2 Penerima menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut kepada UPG

PTPN II dengan tanda terima yang wajib ditandatangani oleh Penerima

dan Perwakilan UPG PTPN II.

a.3 UPG PTPN II mencatat ke dalam buku register penerimaan Benda

Gratifikasi yang menjadi milik Perusahaan disertai dengan detil

dokumen pendukungnya.

Page 27: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 26

a.4 UPG PTPN II mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan dokumen-

dokumen pendukungnya dalam suatu buku register penerimaan Benda

Gratifikasi Yang Menjadi Milik Perusahaan.

a.5 Pimpinan Perusahaan memutuskan penyaluran dan peruntukan Benda

Gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu baik di dalam Perusahaan

maupun lembaga/instansi atau badan sosial di luar Perusahaan.

a.6 Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas diatur

dalam suatu Surat Pimpinan Perusahaan.

a.7 UPG PTPN II melaksanakan isi Surat Pimpinan Perusahaan mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut.

a.8 UPG PTPN II mencatat dan menyimpan semua dokumentasi yang

terkait peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas.

a.9 UPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang Menjadi Milik

Perusahaan.

b. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima

Setelah menerima Surat dari Pimpinan Perusahaan mengenai peruntukan

dan penyaluran Benda Gratifikasi, UPG PTPN II akan melakukan hal-hal

sebagai berikut :

b.1 Memberitahukan kepada Penerima melalui surat atau memo yang

menyampaikan bahwa Pimpinan Perusahaan telah menerbitkan Surat

terkait dengan pelaporan Gratifikasinya bahwa peruntukan Benda

Gratifikasinya tersebut menjadi milik Penerima.

b.2 Apabila sampai dengan setelah diterbitkannya surat peruntukan

tersebut, Benda Gratifikasinya tersimpan di Penerima, maka UPG

PTPN II akan membuat tanda terima dari UPG PTPN II kepada

Penerima dengan merujuk pada Surat Pimpinan Perusahaan.

b.3 Tanda terima dimaksud wajib ditandatangani oleh Perwakilan UPG

PTPN II dan Penerima;

b.4 Apabila sampai dengan setelah keputusan peruntukan tersebut Benda

Gratifikasi tersimpan di UPG PTPN II, maka UPG PTPN II

menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut dengan membuat tanda

terima yang wajib ditandatangani oleh Penerima dan Perwakilan UPG

PTPN II;

b.5 Asli tanda terima wajib disimpan oleh UPG PTPN II;

b.6 UPG PTPN II wajib mencatat dan menyimpan seluruh dokumentasi

terkait dengan peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut;

Page 28: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 27

b.7 UPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala mengenai

peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang menjadi Milik

Penerima;

Page 29: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 28

BAB 5

KETENTUAN UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG)

A. Prinsip Dasar

Dalam struktur organisasi PTPN II, pengendalian gratifikasi dilakukan oleh suatu Unit

yaitu Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) PTPN II, yang ditetapkan berdasarkan Surat

Keputusan Direksi PTPN II, Unit ini diketuai oleh Kepala Bagian SPI dan fungsinya

melekat dalam fungsi kepatuhan dan pengawasan internal (SPI). UPG berperan

sebagai motor penggerak kegiatan pengendalian gratifikasi, kehadiran UPG dapat

mengurangi tekanan psikologis untuk melaporkan gratifikasi kepada KPK, karena

penerima gratifikasi cukup melaporkan ke UPG PTPN II. UPG juga menjadi

perpanjangan tangan KPK dalam hal pusat informasi gratifikasi. Selain itu UPG

berperan sebagai unit yang memberikan masukan kepada manajemen PTPN II untuk

memperbaiki area yang rawan gratifikasi atau korupsi.

B. Tugas Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)

1. Mempersiapkan perangkat aturan, petunjuk teknis dan kebutuhan lain yang sejenis

untuk mendukung penerapan pengendalian Gratifikasi di lingkungan PTPN II

2. Menerima, menganalisa dan mengadministrasikan laporan penerimaan dan

penolakan gratifikasi dari Pn/ PN.

3. Meneruskan laporan penerimaan gratifikasi kepada KPK.

4. Melaporkan rekapitulasi laporan gratifikasi secara periodik kepada KPK

5. Menyampaikan hasil pengelolaan laporan gratifikasi dan usulan kebijakan

pengendalian gratifikasi kepada manajemen PTPN II.

6. Melakukan sosialisasi aturan gratifikasi kepada pihak internal dan eksternal

perusahaan.

7. Melakukan pengelolaan barang gratifikasi yang menjadi kewenangan PTPN II.

8. Melakukan pemetaan titik rawan penerimaan dan pemberian gratifikasi

9. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan pengendalian gratifikasi bersama

KPK.

Page 30: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 29

BAB 6

IMPLEMENTASI PEDOMAN

UNIT PENGENDALIAN GRATIFIKASI (UPG)

A. Implementasi

Untuk memastikan bahwa Pedoman ini diketahui oleh seluruh insan PTPN II dan Pihak

Ketiga, maka ditugaskan kepada insan PTPN II untuk melakukan hal-hal sebagai

berikut:

1. Mencantumkan larangan pemberian/penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan

(entertainment) pada setiap pengumuman dalam proses pengadaan barang/jasa di

Lingkungan PTPN II, dengan merujuk pada pedoman ini.

2. Fungsi Sub Bagian Komunikasi Perusahaan dan Protokoler Bagian Sekretariat

Perusahaan dan UPG PTPN II ditugaskan untuk secara terus menerus memberikan

informasi kepada seluruh insan PTPN II, Pihak Ketiga dan pihak-pihak lainnya

mengenai diberlakukannya Pedoman ini di lingkungan PTPN II.

3. Seluruh Kepala Bagian, General Manajer Distrik, Manajer Kebun, Manajer Unit di

lingkungan PTPN II ditugaskan untuk menyampaikan Pedoman ini kepada seluruh

pihak terkait di lingkungan PTPN II, dalam hal ini termasuk namun tidak terbatas

pada penyedia barang/jasa, agen, distributor, dan pelanggan serta steakholder

lainnya.

4. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak manapun yang berkeinginan

mengetahui isi Pedoman ini.

5. Kabag SPI melalui UPG PTPN II ditugaskan memonitor penerapan pedoman ini

dan memberikan laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali kepada

Direksi PTPN II mengenai implementasinya termasuk laporan-laporan yang telah

diterima terkait dengan Gratifikasi.

6. Insan PTPN II berperan aktif dalam keberhasilan pelaksanaan komitmen

pengendalian gratifikasi antara lain dengan menolak gratifikasi yang dianggap

suap, melaporkan penerimaan gratifikasi terutama terkait dengan pelayanan publik

yang diberikan, memberikan pemahaman kepada rekan atau mitra kerja terkait

aturan gratifikasi dan saling mengapresiasi atau menghargai sesama rekan kerja

yang melaporkan penerimaan gratifikasi.

7. Insan PTPN II diharapkan melaporkan setiap pelanggaran hukum bagi orang yang

menerima gratifikasi namun tidak melaporkan kepada KPK

B. Perlindungan Pelapor

Kebijakan perlindungan pelapor secara tegas menyatakan bahwa perusahaan

berkomitmen untuk melindungi Insan PTPN II yang melaporkan penerimaan

gratifikasi, hal ini dijelaskan dalam Buku Pedoman Sistim Pelaporan Pelanggaran

(Whistle Blower System) yang merupakan Pedoman yang tidak terpisahkan dari

Program Pengendalian Gratifikasi ini.

Page 31: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 30

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pengendalian

Gratifikasi

1. Keteladanan (Tone at the Top)

2. Pedoman Etika dan Perilaku (Code of Conduct)

3. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)

4. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blower System)

Page 32: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 31

FORM I

PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN ENTERTAINMENT

DARI RELASI PERUSAHAAN

Kepada Yth. :

………………….

………………….

………………….

Sesuai dengan Pedoman Pengendalian Gratifikasi PT Perkebunan Nusantara II (Surat Keputusan

Direksi PTPN II No. ……/Kpts/…..../…......./ 2020), Saya yang bertanda tangan di bawah ini

menyampaikan laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainmen) dari relasi

Perusahaan sebagai berikut :

Nama :

NIK :

Jabatan :

Bagian :

Kebun/Unit :

1. Hadiah/Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah

ini :

No Tempat dan Tanggal

Bentuk Pemberian

Nilai Pemberian

Jumlah Hadiah

Penerima Hadiah

Pemberian dalam rangka

Hubungan dengan Pihak Pemberi

2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui atasan

Saudara?

Ya/Tidak *

…………….., …………………….

Atasan Langsung Pelapor Pelapor

(…………………………..) (…………………………..)

*) Coret yang tidak perlu

Keterangan :

Format fomulir ini dapat dipergunakan untuk pengisian secara periodik.

Page 33: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 32

FORM II

PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)

YANG TIDAK SESUAI KETENTUAN PERUSAHAAN

Kepada Yth. :

………………….

………………….

………………….

Sesuai dengan Pedoman Pengendalian Gratifikasi PT Perkebunan Nusantara II (Surat Keputusan

Direksi PTPN II No. ……/Kpts/…..../…......./ 2020), Saya yang bertanda tangan di bawah ini

menyampaikan laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment), sebagai

berikut :

Nama :

NIK :

Jabatan :

Bagian :

Kebun/Unit :

1. Hadiah/Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah

ini :

No Tempat dan Tanggal

Bentuk Penerimaan

Nilai Penerimaan

Jumlah Hadiah

Pemberi Hadiah

Hubungan dengan Pihak Pemberi

Keterangan

2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui atasan

Saudara?

Ya/Tidak *

…………….., …………………….

Atasan Langsung Pelapor Pelapor

(…………………………..) (…………………………..)

*) Coret yang tidak perlu

Keterangan :

Format fomulir ini dapat dipergunakan untuk pengisian secara periodik dan dapat juga diberlakukan secara

onloine agar dapat menyesuaikan format formulir ini di sistem informasi.

Page 34: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 33

FORM III

PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)

YANG CEPAT DALUWARSA

Kepada Yth. :

………………….

………………….

………………….

Sesuai dengan Pedoman Pengendalian Gratifikasi PT Perkebunan Nusantara II (Surat Keputusan

Direksi PTPN II No. ……/Kpts/…..../…......./ 2020), Saya yang bertanda tangan di bawah ini

menyampaikan laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment), sebagai

berikut :

Nama :

NIK :

Jabatan :

Bagian :

Kebun/Unit :

1. Hadiah/Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah

ini :

No Tempat dan Tanggal

Bentuk Penerimaan

Nilai Penerimaan

Jumlah Hadiah

Pemberi Hadiah

Hubungan dengan Pihak Pemberi

Keterangan

Catatn :

2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui atasan

Saudara?

Ya/Tidak *

…………….., …………………….

Atasan Langsung Pelapor Pelapor

(…………………………..) (…………………………..)

*) Coret yang tidak perlu

Keterangan :

Format fomulir ini dapat dipergunakan untuk pengisian secara periodik dan dapat juga diberlakukan secara

onloine agar dapat menyesuaikan format formulir ini di sistem informasi.

Page 35: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 34

LEMBAR CHECKLIST REVIEW PELAPORAN PENERIMAAN

HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN

REVIEW I

No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori hadiah

seremonial dan atau hadiah/fasilitas berkaitan kedinasan?

2 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori hadiah

promosi

FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIEW I

No Y T No Y T No Y T No Y T

1 Y 1 Y 1 Y 1 Y

2 Y 2 Y 2 Y 2 Y

HASIL : INSTANSI HASIL : INSTANSI HASIL : TIDAK PROSES HASIL : REVIEW I

REVIEW II

No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah pemberian tersebut dalam bentuk uang?

FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIEW II

No Y T No Y T

1 Y 1 Y

2 Y 2 Y

HASIL KPK HASIL REVIEW II

Page 36: PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASIptpn2.com/wp-content/uploads/2020/12/3.-Buku...2020/12/03  · Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN. Program Pengendalian Gratifikasi

PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2020

AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif 35

REVIEW III

No PERTANYAAN YA TIDAK

1 Apakah nilai obyek penerimaan tersebut ddibawah

standar nilai yang ditetapkan instansi?

2 Apakah obyek penerimaan tersebut masuk kategori

makanan maupun minuman

FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIW III

No Y T No Y T No Y T No Y T

1 Y 1 Y 1 Y 1 Y

2 Y 2 Y 2 Y 2 Y

HASIL : INSTANSI HASIL : INSTANSI HASIL : TIDAK DIPROSES HASIL : REVIEW III

REKOMENDASI PENANGANAN *)

INSTANSI

KPK

Nama Pereview

Tgl Review

Tanda Tangan Preview

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Pemberi Persetujuan

Tgl Persetujuan

Tanda Tangan Pemberi

Persetujuan