PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

9
1 PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU PENETAPAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2007 2007

description

PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi 2007. PPSM-PT = STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP). - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

Page 1: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

1

PEDOMAN PENGELOLAAN PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU STANDAR MUTU

PERGURUAN TINGGIPERGURUAN TINGGI

Departemen Pendidikan NasionalDepartemen Pendidikan NasionalDirektorat Jenderal Pendidikan TinggiDirektorat Jenderal Pendidikan Tinggi

20072007

Page 2: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

22

PPSM-PT = STANDAR NASIONAL PPSM-PT = STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN (SNP)PENDIDIKAN (SNP)

SNP meliputi SNP meliputi 8 (delapan) jenis standar8 (delapan) jenis standar, , sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 Ayat sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 2 Ayat

(1) PP.No.19 Tahun 2005 Tentang SNP, (1) PP.No.19 Tahun 2005 Tentang SNP, yaitu:yaitu:

Standar isi; Standar isi; Standar proses; Standar proses;

Standar kompetensi lulusan; Standar kompetensi lulusan; Standar pendidik dan tenaga kependidikan; Standar pendidik dan tenaga kependidikan;

Standar sarana dan prasarana;Standar sarana dan prasarana;Standar pengelolaan; Standar pengelolaan;

Standar pembiayaan; dan Standar pembiayaan; dan Standar penilaian pendidikan.Standar penilaian pendidikan.

Page 3: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

3

8 Jenis8 JenisSNPSNP

(Standar(StandarMinimal)Minimal)

StandarStandarLainLain

(Melampaui(MelampauiSNP)SNP)

WajibWajib

Internally Internally drivendriven

Psl 2 ayat (1) PP No 19/2005Psl 2 ayat (1) PP No 19/20051. Standar Isi1. Standar Isi2. Sandar Proses2. Sandar Proses3. Standar Kompetensi3. Standar Kompetensi LulusanLulusan4. Standar Pendidik dan4. Standar Pendidik dan Tenaga KependidikanTenaga Kependidikan5. Standar Sarana dan5. Standar Sarana dan PrasaranaPrasarana6. Standar Pengelolaan6. Standar Pengelolaan7. Standar Pembiayaan7. Standar Pembiayaan8. Standar Penilaian8. Standar Penilaian PendidikanPendidikan

Ditetapkan sendiri oleh PT :Ditetapkan sendiri oleh PT :a. Penelitian dan publikasia. Penelitian dan publikasib. Pengabdian kepadab. Pengabdian kepada masyarakat; masyarakat; c. Sistem informasi;c. Sistem informasi;d. Kerjasama institusionald. Kerjasama institusional dalam dan luar negeri; dalam dan luar negeri; e. Kemahasiswaan;e. Kemahasiswaan;f. Suasana akademik;f. Suasana akademik;g. Sumber pendanaang. Sumber pendanaan ((revenue generatingrevenue generating););h. Bidang lain sesuai cirih. Bidang lain sesuai ciri khas perguruan tinggikhas perguruan tinggi yang bersangkutan.yang bersangkutan.

Standar Mutu PP. No.19 Tahun 2005Standar Mutu PP. No.19 Tahun 2005

Page 4: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

4

SNPSNP BANBAN DIKTIDIKTI AUN-QAAUN-QAIsiIsi EligibilitasEligibilitas Sistem QASistem QA

ProsesProses KemahasiswaanKemahasiswaan MahasiswaMahasiswa PembelajaranPembelajaran

Kompetensi LulusanKompetensi Lulusan KurikulumKurikulum Kurikulum ProdiKurikulum Prodi PenelitianPenelitian

Pendidik dan Tenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanKependidikan

Dosen dan Tenaga Dosen dan Tenaga PendukungPendukung

SDM (Dosen dan tenaga SDM (Dosen dan tenaga penunjang)penunjang)

Pengabdian kepada Pengabdian kepada MasyarakatMasyarakat

Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Sarana dan PrasaranaSarana dan Prasarana Kode EtikKode Etik

PengelolaanPengelolaan PendanaanPendanaan KeuanganKeuangan Pengembangan SDMPengembangan SDM

PembiayaanPembiayaan Tata PamongTata Pamong Tata PamongTata Pamong

Penilaian PendidikanPenilaian Pendidikan Pengelolaan ProgramPengelolaan Program Manajemen LembagaManajemen Lembaga

Proses PembelajaranProses Pembelajaran Proses PembelajaranProses Pembelajaran

Suasana AkademikSuasana Akademik Suasana AkademikSuasana Akademik

Sistem InformasiSistem Informasi Sistem InformasiSistem Informasi

Sistem Penjaminan MutuSistem Penjaminan Mutu KeuanganKeuangan

LulusanLulusan Kerjasama Dalam dan Kerjasama Dalam dan Luar NegeriLuar Negeri

Penelitian dan Penelitian dan Pengabdian kepada Pengabdian kepada MasyarakatMasyarakat

Penelitian dan Publikasi, Penelitian dan Publikasi, Pengabdian kepada Pengabdian kepada MasyarakatMasyarakat

Page 5: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

55

Perguruan tinggi dinyatakan Perguruan tinggi dinyatakan bermutu apabilabermutu apabila

• minimal memenuhi SNPminimal memenuhi SNP (standar minimal) (standar minimal) yang berjumlah 8 macam sebagaimana yang berjumlah 8 macam sebagaimana digambarkan di atas. digambarkan di atas.

• mampu melampaui 8 macam standarmampu melampaui 8 macam standar tersebut, baik dari tersebut, baik dari macam maupun substansimacam maupun substansi standar tersebut, standar tersebut,

• maka perguruan tinggi itu dinyatakan telah maka perguruan tinggi itu dinyatakan telah melakukan penjaminan mutu yang melakukan penjaminan mutu yang berkelanjutan berkelanjutan ((continuous quality continuous quality improvementimprovement)). .

Page 6: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

66

Proses Penetapan Standar Proses Penetapan Standar Mutu Perguruan TinggiMutu Perguruan Tinggi

Penetapan standar mutu pada masing-masing tingkat dilakukan Penetapan standar mutu pada masing-masing tingkat dilakukan dengan mendasarkan pada dengan mendasarkan pada visi dan kebutuhan visi dan kebutuhan stakeholdersstakeholders. .

Standar mutu dari setiap aspek dari perguruan tinggi merupakan Standar mutu dari setiap aspek dari perguruan tinggi merupakan penjabaran penjabaran visi perguruan tinggi secaravisi perguruan tinggi secara deduktifdeduktif, dan , dan

pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan stakeholdersstakeholders perguruan tinggi perguruan tinggi secara secara induktifinduktif..

VisiVisiPerguruan Perguruan

TinggiTinggi

KebutuhanKebutuhanStakeholdersStakeholders

8 Jenis SNP8 Jenis SNP(Standar (Standar Minimal)Minimal)

Standar LainStandar Lain(Melampaui (Melampaui

SNP)SNP)

Inisiatif Inisiatif PerPergguruanuruanTinggi Tinggi

DiwajibkanDiwajibkan

oleh PP oleh PP No.19/2005No.19/2005

Page 7: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

77

PERTAMA: PERTAMA: Pemetaan Komponen dan Sub Komponen Perguruan Pemetaan Komponen dan Sub Komponen Perguruan TinggiTinggi sebagai dasar penyusunan standar mutu pada setiap sebagai dasar penyusunan standar mutu pada setiap

sub komponen. sub komponen. Pemetaan didasarkan atas Pemetaan didasarkan atas SNP SNP (8 macam (8 macam komponen) dan komponen) dan standar yang melampaui SNPstandar yang melampaui SNP (sesuai visi (sesuai visi

perguruan tinggi dan kebutuhan perguruan tinggi dan kebutuhan stakeholdersstakeholders ..Keluaran dari langkah pertama berupa daftar komponen dan sub Keluaran dari langkah pertama berupa daftar komponen dan sub

komponenkomponen

KEDUA: KEDUA: Perumusan Standar Mutu Setiap Sub KomponenPerumusan Standar Mutu Setiap Sub Komponen. . Rumusan standar mutu pada setiap sub komponen harus Rumusan standar mutu pada setiap sub komponen harus

didasarkan pada visi perguruan tinggi dan kebutuhan didasarkan pada visi perguruan tinggi dan kebutuhan stakeholdersstakeholders

Keluaran langkah kedua berupa standar mutu untuk setiap sub Keluaran langkah kedua berupa standar mutu untuk setiap sub komponen.komponen.

Standar mutu tersebut harus didiskusikan dengan unit pada Standar mutu tersebut harus didiskusikan dengan unit pada perguruan tinggi yang relevan dan kemudian disampaikan perguruan tinggi yang relevan dan kemudian disampaikan

kepada Senat Perguruan Tinggi untuk mendapat persetujuan. kepada Senat Perguruan Tinggi untuk mendapat persetujuan.

LANGKAH LANGKAH PENETAPAN STANDARPENETAPAN STANDAR

Page 8: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

88

Manajemen Kendali Mutu dalamManajemen Kendali Mutu dalamProses Penjaminan Mutu Pendidikan TinggiProses Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi

PenentuanPenentuanStandar Standar

MutuMutu

AuditAuditButir MutuButir Mutu

Ada Gap Ada Gap antara Standar Mutu antara Standar Mutu

DanDanHasil Audit ?Hasil Audit ? Identifikasi Identifikasi action action

uuntuk memenuhi ntuk memenuhi Standar MutuStandar Mutu

Laksanakan Laksanakan actionaction

Integrasikan padaIntegrasikan padaproses proses SDCA SDCA berikutnyaberikutnya

Evaluasi Untuk Evaluasi Untuk PeningkatanPeningkatanStandar MutuStandar Mutu

YaYa

TidakTidak

ContinuousContinuousImprovementImprovement

(Kaizen)(Kaizen)

MutuMutuBerkelanjutanBerkelanjutan

SustainableSustainableQualityQuality

Page 9: PEDOMAN PENGELOLAAN DAN PENETAPAN STANDAR MUTU  PERGURUAN TINGGI Departemen Pendidikan Nasional

99

PROSES PENINGKATANPROSES PENINGKATANSTANDAR MUTU PERGURUAN TINGGISTANDAR MUTU PERGURUAN TINGGI

Mengacu pada model penjaminan mutu dalam Mengacu pada model penjaminan mutu dalam Buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan Buku Pedoman Penjaminan Mutu Pendidikan

TinggiTinggi ( (Ditjen Dikti, 2003Ditjen Dikti, 2003)) kegiatan kegiatan peningkatan mutu termasuk dalam peningkatan mutu termasuk dalam kegiatan kegiatan

keduakedua dalam dalam manajemen pengendalian manajemen pengendalian standar mutu atau manajemen kendali mutu. standar mutu atau manajemen kendali mutu.

Kegiatan penetapan standar baru Kegiatan penetapan standar baru menmencakup cakup tahap kegiatantahap kegiatan: :

• Perumusan tindakan koreksi; Perumusan tindakan koreksi; • Peningkatan mutu;Peningkatan mutu;

• BenchmarkingBenchmarking; dan ; dan • Penetapan standar baru.Penetapan standar baru.