PEDOMAN PENATALAKSANAAN

18
PEDOMAN PENATALAKSANAAN IMUNISASI DI PUSKESMAS Dr. INDAH RACHMAWATI

Transcript of PEDOMAN PENATALAKSANAAN

Page 1: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

PEDOMAN PENATALAKSANAANIMUNISASI

DI PUSKESMASDr. INDAH RACHMAWATI

Page 2: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

IMUNISASI DASARTujuan utama mengurangi angka kesakitan dan kematian pada anak-anak sebelum usia 1 tahun melalui imunisasi terhadap 7 penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi.

Page 3: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

JADUAL IMUNISASI

Imunisasi

Waktu Pemberian

Umur (Bulan)

Lahir 1 2 3 4 5 6 9 12

Program Pengembangan Imunisasi (PPI, diwajibkan)

BCG BCG

HEPATITIS BHep. B 1

Hep. B 2 Hep. B 3

DTP

DTP 1

DTP2

DTP3

POLIO

POLIO 1 POLIO 2

POLIO 3

POLIO 4

CAMPAK CAMPAK

Page 4: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

Pendekatan ke dua adalah untuk menyediakan tetanus toxoid (TT) untuk wanita hamil, wanita yang mengajukan permohonan surat kawin dan wanita usia subur dengan tujuan untuk mengurangi tingginya angka kematian karena bayi tetanus.

Page 5: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

Sasaran Antigen

Wanita hamil 5 dosis TT dengan interval minimum antara dosis adalah: 1 bulan (TT1-TT2), 6 bulan (TT2-TT3), 12 bulan (TT3-TT4), 12 bulan (TT4-TT5)

Calon pengantin

Wanita usia subur ( usia 15 -39 tahun)

Page 6: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

DOSIS ULANGANDosis ulangan DT (Difteri, Tetanus) dan TT juga diberikan pada anak-anak SD. Untuk menjamin kelangsungan perlindungan secara individual terhadap difteri dan tetanus tapi juga untuk mempertahankan tingkat imunitas yang tinggi terhadap tetanus di antara wanita memasuki usia menikah dan usia subur

Page 7: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

TARGET IMUNISASISasaran Antigen

Siswa sekolah dasar

Kelas 1 DT

Kelas 2 TT

Kelas 3 TT

Page 8: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

PENYIMPANAN VAKSINCara penyimpanan vaksin yang baik untuk produk yang berasal dari bahan biologi seperti vaksin,antisera dll, sangat penting agar potensinya tetap memenuhi persyaratn yang berlaku dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum penggunaannya

Page 9: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

FAKTOR PENGARUHI VAKSIN 1. SUHU

Semua vaksin virus hidup disimpan pada suhu dibawah 0° Celcius

Semua vaksin jerap pada suhu 2-8° C

Vaksin yang mengandung zat pengawet tidak boleh membeku karena akan merusak antigen

Page 10: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

FAKTOR PENGARUHI VAKSIN2. Sinar Matahari

Contohnya, vaksin BCG akan rusak dalam beberapa detik akibat terkena sinar matahari langsung

3. KelembabanApabila vaksin disimpan secara terbuka

atau penutupnya tidak sempurna (bocor )

Page 11: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

PEMAKAIAN VAKSINI. Pemberian vaksin1. panduan umum bagi petugas pemberi vaksin - petugas mengurangi resiko penyebaran

penyakit dari/ke pasien dgn cuci tangan, pakai alat

disposable - jarum tidak boleh dipasang kembali pada

penutup - vaksin yang berbeda tidak boleh dicampur di

dalam satu alat suntik, kecuali dijelaskan di label

- petugas mengenali reaksi alergi dan penangananya

Page 12: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

2 Tempat dan rute imunisasi- Vaksin oral, asi tidak berpengaruh pada

pemberian opv. Bila pasien meludahkan, gagal menelan atau memuntahkan vaksin dalam waktu 10 menit setelah pembeian opv, maka harus diberi satu dosis lagi

- Vaksin yang diberi melalui suntikan,tempat suntikan bebas dari kerusakan saraf lokal, pembuluh darah dan jaringan

- Untuk pemberian intramuskular, tempat terbaik untuk bayi< 12 tahun adalah paha bagian anterolateral

Page 13: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

- Pada anak yang lebih besar, otot deltoid bahu cukup besar untuk penyuntikan IM

- Vaksin berisi adjuvant harus disuntikan dalam pada otot

- Suntikan Subkutan dapat diberikan pada paha anterolateral atau lengan atas

- Suntikan intradermal diberikan pada permukaan dalam lengan bawah

Page 14: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

3 Imunisasi pada keadaan klinis yang khusus- Pasien yang baru mendapat imunoglobulin:

imunoglobulin dapat menghambat respon imun terhadap vaksin virus hidup, lamanya penghambatan bisa bervariasi tergantung indikasi pembrian dan produk yang diberikan, disarankan imunisasi diberikan 3 bulan setelah pemberian imunoglobulin

Page 15: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

Reaksi samping yang mungkin terjadi :A. Reaksi lokal -limfadenitis -selulitisB. Reaksi SSP -kelumpuhan otot -ensefalopati -ensefalitis -meningitis

Page 16: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

-kejangC. Reaksi lain -reaksi alergi:urtikaria,dermatitis,edema -reaksi anafilaksis -syok anafilaksis -artralgia -demam -osteomielitis

Page 17: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

D penyuntikan DTP kadang dapat menimbulkan reaksi sampingan berat misal syok,kejang dll. Walaupun jarang terjadi. Ini disebabkan komponen pertusis. Hati-hati pada pada kondisi khusus (I.3),pada penyakit syaraf, mudah kejang, sifat alergi. Maka anak-anak tersebut hanya boleh diberikan vaksin difteri dan tetanus, atau konsultasi dengan dr spesialis. Perhatikan kontraindikasi dan reaksi yang dapat terjadi.

Page 18: PEDOMAN PENATALAKSANAAN

SekianTerima kasih