pedoman pemeliharaan alkes13
-
Upload
itjall-corleone -
Category
Documents
-
view
2.839 -
download
6
Transcript of pedoman pemeliharaan alkes13
PENGERTIAN UMUM PENGERTIAN UMUM PENGUKURAN DAN PENGUKURAN DAN
KALIBRASIKALIBRASI
OlehOleh
Tim KalibrasiTim KalibrasiBPFK MakassarBPFK Makassar
PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN
PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI ALAT KESEHATAN
Kemudian Ayat 6 mengamanahkan bahwa Pemeliharaan peralatan harus didokumentasikan dan dievaluasi secara berkala dan berkesinambungan.
UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 16 ayat 1 mengamanahkan bahwa peralatan
medik dan non medik harus memenuhi standar pelayanan, persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.
Menurut ISO 9001: 2008 klausul 7.5 bahwa Kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus menggunakan Standart Operating Procedure (SOP) yang jelas, tiap jenis pelayanan kesehatan yang diberikan harus didukung dengan peralatan yang memadai, terpelihara dan terkalibrasi sesuai jadwal.
Menurut ISO 9001: 2008 klausul 7.6 bahwa Untuk mengendalikan keakuratan dan kesesuaian hasil dari peralatan medik manajemen rumah sakit secara berkesinambungan harus melakukan pemeliharaan dan pemantauan fungsi alat secara seksama.
Pengertian pemeliharaan Pengertian pemeliharaan AlatAlat
Pemeliharaan alat adalah gabungan Pemeliharaan alat adalah gabungan dari setiap tindakan yang bertujuan dari setiap tindakan yang bertujuan agar kondisi alat sesuai dengan agar kondisi alat sesuai dengan fungsinya, sehingga peralatan fungsinya, sehingga peralatan tersebut siap pakaitersebut siap pakai
1. Pemeliharaan terencana :Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan/ disusun.
Jadwal pemeliharaan disusun dengan memperhatikan jenis peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan yang tersedia.
Pemeliharaan terencana meliputi a. pemeliharaan preventif/pencegahan dan b. pemeliharaan korektif/perbaikan.
Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan/ disusun.
Jadwal pemeliharaan disusun dengan memperhatikan jenis peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan bidangnya dan pembiayaan yang tersedia.
Pemeliharaan terencana meliputi a. pemeliharaan preventif/pencegahan dan b. pemeliharaan korektif/perbaikan.
a. Pemeliharaan Preventifa. Pemeliharaan Preventif
Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan pemeliharaan berupa perawatan dengan membersihkan alat yang dilaksanakan setiap hari oleh operator dan kegiatan penyetelan, pelumasan serta penggantian bahan pemeliharaan yang dilaksanakan oleh teknisi secara berkala
b. Pemeliharaan korektif
Pemeliharaan Korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian suku cadang.
Pemeliharaan Korektif adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau tanpa penggantian suku cadang.
Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah kalibrasi teknis yaitu pengukuran kuantitatif keluaran dan pengukuran aspek keselamatan. Sedangkan kalibrasi yang bersifat teknis dan legalitas penggunaan alat harus dilakukan oleh institusi penguji yang berwenang.
2. Pemeliharaan tidak 2. Pemeliharaan tidak terencanaterencana
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak.
Frekuensi pemeliharaan tidak terencana dapat ditekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan pemeliharaan terencana.
Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang bersifat darurat berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yang mendadak.
Frekuensi pemeliharaan tidak terencana dapat ditekan serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan pemeliharaan terencana.
PEMELIHARAANPEMELIHARAAN
PEMELIHARAANTERENCANA
PEMELIHARAANTERENCANA
PEMELIHARAANTIDAK TERENCANAPEMELIHARAAN
TIDAK TERENCANA
PEMELIHARAANPENCEGAHAN
PEMELIHARAANPENCEGAHAN
PEMELIHARAANKOREKTIF
PEMELIHARAANKOREKTIF
PEMELIHARAANDARURAT
PEMELIHARAANDARURAT
Pemeriksaan termasuk penyetelan dan pelumasan
Penggantian komponen minor yaitu pekerjaan yang timbul langsung dari pemeriksaan
Reparasi minor yang tidak ditemukan waktu pemeriksaan
Lihat, rasakan, dengarkan
Pemeliharaan Waktu berhenti
Pemeliharaan waktu berjalan
Overhaul terencana
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI BENTUK SISTEM PEMELIHARAAN
Aspek PemeliharaanAspek Pemeliharaan
- Sumber daya manusia- Fasilitas kerja- Dokumen pemeliharaan- Bahan pemeliharaan dan suku cadang
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan, maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit dilakukan oleh :
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan, kemampuan teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja dan prosedur pembiayaan, maka pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan di Rumah Sakit dilakukan oleh :
1.Teknisi Rumah Sakit
2.Teknisi Rujukan
3.Pihak Ke III
1. Dokumen Teknis : Dokumen yg menyertai peralatan pada waktu pengadaannya, pada umumnya meliputi :
- Brosur, Installation manual, Installation report, Operating part list, servis manual.
- Prosedur tetap pengoperasian, prosedur tetap pemeliharaan dan sertifikat kalibrasi juga merupakan dokumen teknis
Dokumen Pemeliharaan
4.Bahan pemeliharaan dan suku cadang4.Bahan pemeliharaan dan suku cadang
Bahan pemeliharaan setiap jenis alat sangat diperlukan untuk terselenggaranya pemeliharaan preventif peralatan. Demikian juga suku cadang diperlukan apabila melakukan pemeliharaan korektif.
Agar pemeliharaan peralatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal, maka penyediaan kebutuhan bahan pemeliharaan dan suku cadang perlu mendapat perhatian yang seksama, melalui suatu perencanaan yang matang, baik aspek teknis maupun pembiayaannya.
Bahan pemeliharaan setiap jenis alat sangat diperlukan untuk terselenggaranya pemeliharaan preventif peralatan. Demikian juga suku cadang diperlukan apabila melakukan pemeliharaan korektif.
Agar pemeliharaan peralatan dapat terlaksana dengan baik sesuai jadwal, maka penyediaan kebutuhan bahan pemeliharaan dan suku cadang perlu mendapat perhatian yang seksama, melalui suatu perencanaan yang matang, baik aspek teknis maupun pembiayaannya.
B. Prosedur tetap pemeliharaan peralatan
Prosedur Tetap (Protap) pemeliharaan adalah prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan agar pemeliharaan suatu alat dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,
sehingga alat tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai serta dapat mencapai usia teknis. Urutan kerja dimaksud meliputi persiapan, pelaksanaan, pencatatan, pengemasan dan pelaporan.
Protap Pemeliharaan alat disusun oleh teknisi dengan memperhatikan/mengacu pada :- Petunjuk penyusunan Protap Pemeliharaan peralatan - Service manual untuk setiap jenis,merk/type alat.
Prosedur Tetap (Protap) pemeliharaan adalah prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi dan dilakukan agar pemeliharaan suatu alat dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,
sehingga alat tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai serta dapat mencapai usia teknis. Urutan kerja dimaksud meliputi persiapan, pelaksanaan, pencatatan, pengemasan dan pelaporan.
Protap Pemeliharaan alat disusun oleh teknisi dengan memperhatikan/mengacu pada :- Petunjuk penyusunan Protap Pemeliharaan peralatan - Service manual untuk setiap jenis,merk/type alat.
Protap pemeliharaan peralatan memiliki urutan sbb:
1) Pendahuluan, yaitu uraian mengenai fungsi alat1) Pendahuluan, yaitu uraian mengenai fungsi alat2) PrasyaratPrasyarat yaitu kondisi yang harus dipenuhi dalam pemeliharan peralatan kesehatan. Prasyarat yang dimaksud meliputi aspek – aspek sumber daya manusia, peralatan kerja, dokumen teknis, bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu serta mekanisme kerja yang jelas.
2) PrasyaratPrasyarat yaitu kondisi yang harus dipenuhi dalam pemeliharan peralatan kesehatan. Prasyarat yang dimaksud meliputi aspek – aspek sumber daya manusia, peralatan kerja, dokumen teknis, bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu serta mekanisme kerja yang jelas. 3) PersiapanPersiapan yaitu langkah – langkah yang harus dilaksanakan sebelum melakukan pemeliharaan, agar pemeliharaan kerja dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya meliputi : Persiapan perintah kerja, Formulir laporan kerja, Dokumen teknis, Peralatan kerja, Bahan pemeliharaan, Bahan operasional, material bantu. Beritahukan kepada user rencana pelaksanaan dan jadual pemeliharaan.
3) PersiapanPersiapan yaitu langkah – langkah yang harus dilaksanakan sebelum melakukan pemeliharaan, agar pemeliharaan kerja dapat dilaksanakan dengan sebaik – baiknya meliputi : Persiapan perintah kerja, Formulir laporan kerja, Dokumen teknis, Peralatan kerja, Bahan pemeliharaan, Bahan operasional, material bantu. Beritahukan kepada user rencana pelaksanaan dan jadual pemeliharaan.
Protap pemeliharaan peralatan memiliki urutan sbb:
4) PelaksanaanPelaksanaan yaitu langkah – langkah teknis yang dilakukan oleh teknisi terhadap suatu alat agar bagian – bagian alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
4) PelaksanaanPelaksanaan yaitu langkah – langkah teknis yang dilakukan oleh teknisi terhadap suatu alat agar bagian – bagian alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.5) PencatatanPencatatan yaitu pengisian kartu laporan kerja pemeliharaan agar dapat diketahui kronologis kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan terhadap suatu alat. Laporan kerja ditandatangani oleh user.
5) PencatatanPencatatan yaitu pengisian kartu laporan kerja pemeliharaan agar dapat diketahui kronologis kegiatan pemeliharaan yang telah dilaksanakan terhadap suatu alat. Laporan kerja ditandatangani oleh user.6) Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyertaPengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta yaitu langkah – langkah pengecekan dan perapihan peralatan kerja serta dokumen teknis penyerta setelah selesai melaksanakan pemeliharaan, agar alat kerja dan dokumen teknis penyerta jumlahnya sesuai dengan daftar alat/bon peminjaman peralatan kerja dan siap untuk dipergunakan pada pemeliharaan selanjutnya.
6) Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyertaPengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta yaitu langkah – langkah pengecekan dan perapihan peralatan kerja serta dokumen teknis penyerta setelah selesai melaksanakan pemeliharaan, agar alat kerja dan dokumen teknis penyerta jumlahnya sesuai dengan daftar alat/bon peminjaman peralatan kerja dan siap untuk dipergunakan pada pemeliharaan selanjutnya.
7) PelaporanMelaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas
7) PelaporanMelaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada pemberi tugas
Perencanaan
Pengadaan Peralatan
PerluInstalasi ?
Peralatan di Instalasi
Peralatan di stel dan di test
Uji fungsi
Uji coba
Label laik operasiUkuran induk/
standar
beli
tidak ya-Dokumen kelengkapan unit-Kontrol pelaksanaan penginstalasian-Dokumen instalasi
-Kontrol kelengkapan bagian alat-Kontrol stel dan test-Dokumen penyetelan dan test
-Pemeriksaan visual-Pemeriksaan uji fungsi-Dokumen uji fungsi
Pelatihan operator-Uji coba-Dokumen uji coba
-Kontrol uji kriteria siap pakai-Penerapan label siap pakai
Studi kelayakan teknis-Identifikasi kebutuhan alat segi teknis-Pengembangan spesifikasi
-Persyaratan teknis-Seleksi pabrik/agen-Pilih alat yang lebih berguna-Kelengkapan dokumen teknik-Jaminan suku cadang operasional & maintenance
-Kajian Prainstalasi :-Luas ruangan-Catu daya listrik-Pengkondisian uadara-Prasarana lain
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA PERJALANAN HIDUP PERALATAN (I)
Ya
No
Label laik operasi
Alat dipakai
Rusak ?
Perbaikan
Usia teknis peralatan tercapai
Pertimbangan Penghapusan/Peralatan ganti baru
Ukuran induk/standar
Pemeliharaan terencana* Pencegahan* Korektif
•Pengukuran•Stel• Kalibrasi
tidak
ya
tidak
ya
tidak
ganti
pakai
tidak
ya
ya
-Kontrol uji kriteria siap pakai-Penerapan label siap pakai
Dukungan operasional & cara pakai yg baik-Pemeliharaan ringan-Latih/bimbing operator
Pemeliharaan pencegahan :-Inspeksi,penyetelan & pelumasan-Lihat, rasakan, dengar-Running maintenance-Penggantian komponen terencana
Pemeliharaan korektif :-Pemeliharaan berkala-Reparasi minor-Overhaule terencana
-Pengukuran untuk pencarian kerusakan(gejala fungsi, bentuk signal, tes tegangan/Arus listrik dan besaran komponen)
-Penggantian suku cadang-Pengukuran dan stel-Kalibrasi
Kajian teknis kondisi alat-Kajian teknis efisiensi alat-Catatan informasi keamanan alat
-Keputusan ganti atau perbaiki-Pertimbangan penghapusan-Usulan penghapusan
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA PERJALANAN HIDUP PERALATAN (II)
Trouble Shooting
2. ALAT UKUR1. PENGUKURAN
DEFENISIDEFENISIDEFENISIDEFENISI
Sehimpunan operasi yg bertujuan menentukan NILAI suatu besaran (ISO Guide)
Kegiatan atau proses mengaitkan angka secara empirik dan obyektif pada sifat obyek sehingga angka yang diperoleh dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek tsb.
Peralatan yg di gunakan untuk mengukur, memeriksa untuk mengetahui kebenaran suatu BESARAN
PENGUJIAN/KALIBRASIPENGUJIAN/KALIBRASIPERALATAN KESEHATANPERALATAN KESEHATANPENGUJIAN/KALIBRASIPENGUJIAN/KALIBRASIPERALATAN KESEHATANPERALATAN KESEHATAN
NILAI NILAI : Besar suatu besaran tertentu yang umumnya : Besar suatu besaran tertentu yang umumnya dinyatakan sbg suatu ukuran dikalikan dengan suatu dinyatakan sbg suatu ukuran dikalikan dengan suatu bilangan bilangan
BESARAN : Sifat suatu gejala benda yang dapat dibedakan secara kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif
Berat sekarung beras 5 kg
Besaran adalah berat/massaNilai adalah 5 kg
Nilai sebenarnyaNilai sebenarnya adalah konsep ideal yang tidak dapat diketahui adalah konsep ideal yang tidak dapat diketahui
dengan pasti. Dalam prakteknya nilai ini diganti oleh suatu nilai yang dengan pasti. Dalam prakteknya nilai ini diganti oleh suatu nilai yang
diabadikan pada suatu standar, kemudian secara internasional diabadikan pada suatu standar, kemudian secara internasional
dinyatakan sebagai nilai yang benar (dinyatakan sebagai nilai yang benar (Nilai konvensionalNilai konvensional))
-ISO Guide membagi nilai itu sendiri mejadi:Nilai Sebenarnya { true value (of quantity) } Nilai yg konsisten dengan defenisi besaran yang bersangkutan cat. Nilai sebenarnya tdk dapat ditentukan dgn pengukuran karena setiap pengukuran memiliki ketidak pastianNilai Konvensional { convenional true value (of quantity) } Nilai yg dikenakan pd suatu besaran tertentu dan diterima kadang-kadang melalui kesepakatan, sebagai nilai yg memiliki ketidakpastian yg tepat cat. Nilai ini mungkin diperoleh dari sejumlah pengukuran yg dilakukan untuk menetapkan sebuah nilai
Dari contoh berat sekarung beras tadi yang diukur dgn menggunakan timbangan muncul pertanyaan :
Benarkah berat sekarung beras yang ditimbang adalah 5 kg ..... ????
3. KALIBRASI
Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran
penunjukan alat
Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat
ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang
tertelusur (traceable) ke Standar Nasional atau Internasional
Besaran Standar : Alat atau bahan yang memiliki besaran tertentu dan nilainya diketahui, sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan pembanding terhadap besaran sejenis yg diukur
Standar Internasioanal : Suatu standar yg ditetapkan oleh suatu persetujuan internasional sbg dasar untuk menetapkan nilai suatu besaran
Kemampuan Telusur (traceable) :Kemampuan untuk menghubungkan hasil alat ukur tertentu dengan hasil pengukuran pada standar nasional/ internasional atau secara umum diterima sebagai sistem pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.
“property of the result of a measurement or the value of a standard whereby it can be related to stated references, usually national or international standards, through an
unbroken chain of comparison all having stated uncertainties” (VIM 1993)
KETERTELUSURAN PENGUKURAN STANDAR MASSA DI INDONESIA
Definition of kg
International Prototype of kg(1kg Platinum-Iridium)
at BIPM
Copy of International Prototype No. 46
1 kg Platinum Iridiumat Direktorat Metrologi
Copy of International Prototype No. 44
1 kg Platinum-Iridiumat NML - CSIRO Australia
1 kg cylindrical Stainless Steel mass standard
marked E0 74 and E0 75at KIM LIPI
Set of 1 mg to 10 kg
E1 class at KIM LIPI
1 kg mass standard marked K4 and T4 at DITMET
Set of 1 mg to 10 kgE1 class at DITMET
Set ofE2 class at KIM LIPIand ACCREDITED
CAL. LABs
1 kg cylindrical Stainless Steel mass standard
at NML
Set of 1 mg to 1 kgE1 class at PT Sucofindo
Set ofOIML E2 class at Sucofindo
and ACCREDITED CAL. LABS
Set ofE2 class at DITMET
and ACCREDITED CAL. LABs
Set of 1 mg to 1 kg
E1 class at BPFKM
Analitical Balance
4. PENGUJIAN
Keseluruhan kegiatan yg meliputi pemeriksaan fisik dan pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standar/alat standar untuk menentukan besaran / kesalahan pengukuran
Kegiatan untuk menentukan satu atau lebih karakteristik dari suatu alat ukur, sehingga dapat dipastikan kesesuaian antara karakteristik dan spesifikasinya
PERLAKUAN UNTUK ALAT KESEHATANPERLAKUAN UNTUK ALAT KESEHATAN
Alat kesehatan yang memiliki acuan besaran dilakukan Alat kesehatan yang memiliki acuan besaran dilakukan KALIBRASIKALIBRASI
Alat kesehatan yang tidak memiliki acuan besaran Alat kesehatan yang tidak memiliki acuan besaran dilakukan PENGUJIANdilakukan PENGUJIAN
Dari defenisi dapat disimpulkan bahwa pengujian dan kalibrasi
bertujuan untuk :
• Memastikan kesesuaian karakteristik terhadap spesifikasi dari suatu alat ukur /kesehatan
• Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan suatu alat ukur/kesehatan
• Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar
Nasioanal maupun Internasional
Alat kesehatan dinyatakan lulus uji dan kalibrasi apabila :
Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang diabadikan pada alat kesehatan tersebut, tidak melebihi penyimpangan yang diizinkan (ECRI)
Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai ambang batas yang diizinkan. (IEC)
Permenkes No.36/Menkes/Per/IV/1998 menetapkan bahwa alat kesehatan yang dipergunakan disarana pelayanan kesehatan wajib uji dan kalibrasi secara berkala dengan kriteria sbb:
- Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian dan
kalibrasi
- Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus uji dan kalibrasi
telah habis
- Diketahui penunjukan dan keluarannya/ kinerjanya
tidak sesuai lagi
- Telah mengalami perbaikan
- Telah dipindahkan bagi alat yang memerlukan instalasi
Parameter
Jenis pengukuran berdasarkan besaran ukur Setting
Titik pengukuran berdasarkan nilai ukur Hasil Ukur
Nilai yang diperoleh dari pengukuran alat standar terhadap nilai ukur/ setting alat kesehatan
Koreksi/kesalahan
Besarnya penyimpangan nilai suatu alat terhadap alat standar(kalibrasi)
Kesalahan relatif
Persentase penyimpangan suatu alat terhadap terhadap nilai konvensional suatu alat standar
Istilah – Istilah lainIstilah – Istilah lain
Ketidakpastian PengukuranKetidakpastian Pengukuran
merupakan suatu nilai yang diperoleh dari hasil merupakan suatu nilai yang diperoleh dari hasil estimasi, sehingga ketidakpastian merupakan estimasi, sehingga ketidakpastian merupakan ’angka ’angka tidak pasti’ (doubtful digit)’tidak pasti’ (doubtful digit)’
Sumber-sumber KTP yg digunakan dalam pengujian Sumber-sumber KTP yg digunakan dalam pengujian dan kalibrasi :dan kalibrasi :11. Readibility. Readibility22. Reapitibility. Reapitibility33. KTP Alat standar. KTP Alat standar
Penunjukan Alat Koreksi
200100
10
Ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95% dengan Ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor cakupan k=2 adalah faktor cakupan k=2 adalah ++ 1.8 1.8
Laporan hasil kalibrasi bukan merupakan jaminan bahwa nilai dari Laporan hasil kalibrasi bukan merupakan jaminan bahwa nilai dari suatu bahan ukur adalah sama dengan nilai nominalnyasuatu bahan ukur adalah sama dengan nilai nominalnya
Untuk memperoleh hasil yang benar (nilai konvensional) adalah Untuk memperoleh hasil yang benar (nilai konvensional) adalah dengan cara berikut :dengan cara berikut :
200 + 1 200 + 1 ++ 1.8 1.8
BukanBukan
200 + 1 atau 200 200 + 1 atau 200 ++ 1.8 1.8
Interpretasi Hasil KalibrasiInterpretasi Hasil Kalibrasi
Dewan Standar Nasional menyatakan suatu filosofi
“ Setiap alat ukur atau instrumen harus dianggap tidak cukup baik untuk
dipergunakan, sampai terbukti melalui pengujian dan kalibrasi bahwa instrumen
tersebut memang baik “
INFUSION PUMPINFUSION PUMP
Parameter yang diuji / kalibrasi- Flow (mL/Hr) : + 10%- Alarm maximum pressure : < 20 Psi - Total Volume (mL) : + 10%
Alat yang digunakan: Infusion Device Analyzer
Suction PumpSuction Pump
Parameter yang diuji/ kalibrasi :- Daya hisap : + 10%- Vacuum maximum : > 200 mmHg
Alat yang digunakan UNIVERSAL BIOMETER