PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4....

120
Dalam Pengembangan Lingkungan Pemukiman Yang Berkelanjutan BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN KEGIATAN SOSIAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN PEDOMAN OPERASIONAL BAKU

Transcript of PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4....

Page 1: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Dalam Pengembangan Lingkungan Pemukiman Yang Berkelanjutan

BERSAMA MEMBANGUN KEMANDIRIAN

KEGIATAN SOSIAL

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN

PEDOMAN OPERASIONAL BAKU

Page 2: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 3: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   i  

 

PEDOMAN OPERASIONAL BAKU (POB) KEGIATAN SOSIAL  

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Diterbitkan Oleh:

Direktorat Jenderal Cipta Karya – Kementerian Cipta Karya

Page 4: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

 

ii   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN | 2

1.1. Latar belakang | 2

1.2. Definisi/Pengertian | 4

1.3. Tujuan | 4

1.4. Output | 4

1.5. Kelompok Sasaran | 4

1.6. Ruang Lingkup | 5

1.7. Strategi Pendampingan Kegiatan Usaha| 5

BAB II KETENTUAN PEMANFAATAN BLM KEGIATAN SOSIAL | 7

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIAL | 11

3.1. Perencanaan | 12

3.2. Tahap pelaksanaan | 19

3.3. Pengendalian dan evaluasi | 22

3.4. Pendampingan KSM di Lokasi Pilot | 24

BAB IV PEMANTAUAN dan EVALUASI | 25

4.1. Pemantauan | 26

4.2. Pengendalian, Pemantauan dan Keberlanjutan | 27

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Ruang Lingkup Kegiatan Sosial dan Pendanaannya | 9

Gambar 2 : Alur Pemanfaatan BLM dan Sumberdana Kegiatan Sosial | 10

Gambar 3 : Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial | 12

Gambar 4 : Skema Pengendalian dan Keberlanjutan Kegiatan Sosial | 29

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kegiatan Sosial Untuk memperkuat SDM | 31

Lampiran 2 : Kegiatan Sosial, IPM dan MDGs | 41

Page 5: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   iii  

 

DAFTAR ISTILAH

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

Askot : Asisten Korkot (Koordinator Kota)

Balita : Bayi dibawah lima tahun

BKKBN : Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional

BKM : Badan Keswadayaan Masyarakat

BLM : Bantuan Langsung Masyarakat

CSR : Corporate Social Responsibility (Kerjasama tanggung jawab sosial)

ERT : Ekonomi Rumah Tangga

Faskel : Fasilitator Kelurahan

IPM : Indek Pembangunan Manusia

KK : Kepala Keluarga

KMW : Konsultan Manajemen Wilayah

KPK : Kartu Perkembangan Kelompok

KSM : Kelompok Swadaya Masyarakat

KTT : Konferensi Tingkat Tinggi

Lansia : Lanjut Usia

LKM : Lembaga Keswadayaan Masyarakat

MDG’s : Millenium Development Goals atau Tujuan Pembangunan Global

NGO : Non-Government Organization (Organisasi non-pemerintah)

PAUD : Pendidikan Anak Usia Dini

PJM : Perencanaan Jangka Menengah

PKK : Pemberdayaan & Kesejahteraan Keluarga

PNPM : Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Page 6: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

 

iv   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

POB : Pedoman Operasional Baku

Poyandu : Pos Pelayanan Terpadu

Pronangkis : Program penanggulangan kemiskinan

RT : Rukun Tetangga

RW : Rukun Warga

SDM : Sumber Daya Manusia

SKPD : Satuan Kerja Pemerintah Daerah

TA : Tenaga Ahli

UP : Unit Pengelola

UPK : Unit Pengelola Keuangan

UPL : Unit Pengelola Lingkungan

UPS : Unit Pengelola Sosial

Page 7: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   1  

   

BAB I PENDAHULUAN

Page 8: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

2   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana dijelaskan dalam Petunjuk Teknis Penguatan Modal Sosial, kegiatan sosial memiliki

ruang lingkup yang luas. Seluas kehidupan masyarakat yang telah memiliki modal sosial sejak lama.

Interaksi masyarakat melalui berbagai jaringan kerja sama yang membudaya membuktikan bahwa

modal sosial telah tumbuh dan berkembang. Modal sosial dapat berfungsi ganda, selain untuk

memperlancar pembangunan juga sebagai tujuan pembangunan.Untuk memperlancar pembangunan,

solidaritas sosial sebagai akar modal sosial dapat digunakan untuk berbagai aktivitas pemenuhan

kebutuhan dasar untuk mencapai kesejahteraan. Sedangkan sebagai tujuan pembangunan, modal

sosial merekatkan upaya untuk saling bahu membahu dalam mengatasi segala persoalan

pembangunan terutama penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan.

Modal sosial menurut Francis Fukuyama, adalah seperangkat nilai atau norma yang dibawa oleh

anggota kelompok di dalam komunitas yang memungkinkan berlangsungnya kerjasama di antara

mereka didasari oleh tumbuhnya nilai kepercayaan diantara anggota kelompok. Rasa saling percaya

lahir dari norma-norma yang ditumbuhkan di lingkungan keluarga seperti kejujuran, menunaikan

kewajiban, bertanggung jawab dan berlangsung secara timbal-balik. Kepercayaan yang dilandasi oleh

norma-norma tersebut seperti pelumas yang membuat komunitas atau organisasi dapat dijalankan

lebih efisien (Fukuyama; 2005; 21).

Penanggulangan kemiskinan melalui PNPM Mandiri Perkotaan tidak akan sanggup beroperasi

meningkatkan taraf hidup masyarakat tanpa modal sosial. Oleh sebab itu dibentuklah BKM/LKM di

setiap desa/kelurahan untuk mengorganisir modal sosial. Selanjutnya BKM/LKM bersama jaringan

relawan sektoral (kader Posyandu, kader PKK, relawan pendidikan, relawan kesehatan, penyuluh

pertanian dsb) mengusahakan peningkatan taraf hidup melalui pemenuhan sejumlah kebutuhan

dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan, dan lingkungan hidup, seperti yang dicita-

citakan MDGs.

Sedangkan untuk mengukur sejauh mana kualitas manusia telah mencapai kesejahteraan, digunakan

ukuran IPM (Indeks Pembangunan Manusia) yang terdiri dari peningkatan angka harapan hidup,

pendidikan dan daya beli. Ketiga kebutuhan dasar tersebut didorong untuk dicukupi oleh potensi yang

dimiliki masyarakat sendiri, baik berupa dana, gagasan, tenaga, dan jaringan kerjasama atau yang

disebut sebagai modal sosial.

Peran strategis PNPM Mandiri Perkotaan adalah mengasah potensi modal sosial agar dapat

dimanfaatkan untuk mengakses sumberdaya fisik, alam, aset, dan kesempatan untuk mempengaruhi

Page 9: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   3  

   

lembaga-lembaga kunci agar terlibat aktif dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan

masyarakat miskin. Dengan demikian, intervensi kegiatan sosial tidak hanya untuk membangun

kapasitas manusia (human capital) tetapi juga memperkuat kapasitas modal sosial (social capital)

untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Ciri masyarakat bermodal sosial kuat ditunjukkan dengan kemampuannya menerapkan jaringan kerja

sama di atas kebersamaan (solidaritas), kejujuran, rasa percaya dan saling bertanggung jawab.

Sebagai contoh, jika salah seorang warga sedang menyelenggarakan hajatan para tetangga pasti

berdatangan untuk saling membantu. Sejumlah peristiwa penting dalam kehidupan amat dihormati,

sakral dan dianggap harus dibantu dengan penuh gotong royong, baik pada saat senang maupun

susah. Peristiwa-peristiwa yang mendapat tempat di hati masyarakat tersebut antara lain perkawinan,

khitanan, mendirikan rumah, pesta syukuran atau saat mengalami musibah, sakit, dan meninggal

dunia. Semua tetangga bahu-membahu memberikan bantuan tanpa pamrih dengan satu alasan untuk

menolong.

Salah satu perwujuan modal sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan adalah melalui kegiatan Tridaya

(sosial, ekonomi, dan lingkungan). Kegiatan Tridaya tersebut saling memperkuat dan melengkapi

dalam upaya menanggulangi permasalahan yang dihadapi masyarakat miskin yang kompleks dan

multi-dimensi. Sebagai bagian Tridaya, kegiatan sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan direncanakan

secara partisipatif dan dituangkan ke dalam PJM Pronangkis. Kegiatan sosial saling melengkapi

dengan kegiatan ekonomi dan lingkungan/infrastruktur dalam PNPM Mandiri Perkotaan. Kegiatan

sosial adalah kegiatan untuk memberdayakan dan membantu kelompok masyarakat termiskin melalui

penguatan modal sosial dalam masyarakat, seperti misalnya kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas

sumber daya manusia masyarakat miskin, kegiatan-kegiatan untuk menguatkan jaringan relawan,

kegiatan-kegiatan fasilitasi untuk masyarakat termiskin baik dari kelompok produktif maupun lanjut

usia, dan sebagainya.

POB (Pedoman Operasional Baku) Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan masyarakat untuk

merancang kegiatan sosialnya agar peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin tercapai. Dengan

demikian, tujuan PNPM Mandiri Perkotaan untuk berkontribusi pada pencapaian target IPM dan MDGs

semakin mudah tercapai melalui kegiatan-kegiatan sosial tersebut. POB ini memberikan petunjuk

operasional dan aspek-aspek teknis untuk merancang kegiatan sosial, melalui pendampingan teknis,

pendanaan, dan peningkatan kapasitas. PNPM Mandiri Perkotaan memfasilitas penguatan modal

sosial yang telah tumbuh di masyarakat dengan memberikan bantuan teknis operasional sesuai

kebutuhan masyarakat.

Page 10: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

4   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

POB Kegiatan Sosial merupakan turunan dari berbagai pedoman teknis. Dalam melaksanakan

kegiatan sosial, masyarakat membentuk kelompok-kelompok yang disebut dengan KSM. Konsep dan

petunjuk pembentukkan KSM diatur dalam Petunjuk Teknis Pengembangan KSM.

1.2 Definisi/Pengertian

Kegiatan sosial adalah kegiatan untuk memberdayakan masyarakat (laki-laki dan perempuan),

terutama kelompok miskin, melalui penguatan modal sosial dan pelaksanaan tindakan bersama

seluruh masyarakat.

1.3 Tujuan

Mewujudkan peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama masyarakat miskin (laki-laki dan

perempuan), melalui penguatan modal sosial dan pelaksanaan tindakan bersama seluruh masyarakat

yang dilakukan secara swadaya dan berkelanjutan.

1.4. Output

1. Menguatnya solidaritas sosial.

2. Menguatnya jaringan kerja sama relawan sektor (pendidikan, kesehatan, dsb).

3. Meningkatnya kapasitas dan keterampilan masyarakat dalam menyelesaikan persoalan

kemiskinan dengan potensi yang dimiliki.

4. Meningkatnya keswadayaaan masyarakat.

5. Terlayaninya masyarakat miskin untuk kebutuhan infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan,

serta meningkatnya pendapatan, daya beli, angka harapan hidup.

6. Terbukanya kesempatan akses usaha dan kesempatan kerja bagi warga miskin.

7. Berlanjutnya kegiatan sosial melalui kemitraan dengan Pemda, dunia usaha dan kelompok peduli

lain.

1.5. Kelompok Sasaran

1. Kelompok sasaran utama dari kegiatan sosial adalah masyarakat miskin (laki-laki dan perempuan)

terutama masyarakat termiskin di kelurahan.

2. BKM/LKM, UP-UP

3. Pemerintah daerah dan pihak terkait

4. Relawan pendamping (kelompok peduli dan tokoh masyarakat)

Page 11: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   5  

   

1.6. Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan sosial dalam konteks PNPM Mandiri Perkotaan meliputi dua hal, yaitu

pendampingan teknis dan dana BLM. Selain dari dana BLM, melalui pendampingan teknis diharapkan

dapat diperoleh sumber-sumber pendanaan lain, baik swadaya, tabungan kelompok, APBD, CSR, dan

lainnya.

Pendampingan teknis dilakukan oleh fasilitator dan relawan di tingkat masyarakat untuk mencapai 7

output utama poin 1.4 di atas. Segala penyelesaian persoalan masyarakat diserahkan kepada

masyarakat dan menjadi otoritas mereka dengan menggunakan potensi modal sosial yang

dimiliki.Untuk sejumlah sektor yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti peningkatan

taraf hidup, ekonomi, kesehatan, pendidikan atau penanggulangan resiko bencana (PRB) diarahkan

agar sesuai dengan target IPM-MDGs.

1. Pengelolaan Kegiatan Sosial dalam PNPM Mandiri Perkotaan berada dibawah tanggung jawab

UPS. Jika dikaitkan dengan target IPM-MDGs dan kelompok sasaran, maka ruang lingkup

kegiatan Sosial meliputi (Lihat Gambar 3): Kegiatan peningkatan kapasitas sumber daya

manusia (SDM) yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin, diutamakan usia produktif,

seperti: a) Pelatihan Ekonomi Rumah Tangga (tabungan dan pengelolaan keuangan

kelompok), b) Pelatihan kewirausahaan, c) Pelatihan ketrampilan dan teknis,seperti pelatihan

pertukangan, pelatihan kebencanaan, dll.

2. Kegiatan pelayanan pendidikan diperuntukkan bagi balita dan anak-anak usia sekolah

mengikuti Program Pemerintah Wajib Belajar 9 Tahun.

3. Kegiatan pelayanan kesehatan yang diperuntukkan bagi balita dan usia tidak produktif (usia

setelah melewati usia produktif, lansia).

4. Kegiatan santunan dalam keadaan tertentu seperti bencana atau santunan untuk pemanfaat

usia tidak produktif.

5. Kegiatan pengelolaan aset kelompok.

6. Dan lain lain.

1.7. Strategi Pendampingan Kegiatan Sosial

i. Penguatan kelompok

Penguatan kelompok melalui: a) Peningkatan kapasitas dan keahlian melalui berbagai jenis

pelatihan dan pendampingan, dibukanyakesempatan lapangan pekerjaan, maupun pemetaan

sumber penghasilan yang tersedia; b) Pelaksanaan pertemuan rutin, tabungan kelompok, dan

bagi kelompok ekonomi melaksanakan pinjaman bergulir serta sebagai upaya untuk

peningkatan penghidupan masyarakat miskin; c) Penerapan aturan bersama dalam kelompok

Page 12: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

6   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

agar bijaksana,sadar, dan terbuka dalam mengelola keuangan kelompok; dan d) Penerapan

kualitas dan pemastian keberlanjutan dalam semua kegiatan.

ii. Pendekatan berbasis kebutuhan dan inisiatif masyarakat

Masyarakat miskin didorong untuk belajar berinisiatif dalam pemenuhan kebutuhan mereka

dalam rangka memperluas akses terhadap berbagai aset khususnya aset SDM, aset sosial,

dan aset keuangan.

iii. Meningkatkan pelayanan BKM/LKM melalui Unit-Unit Pelaksana untuk

masyarakat miskin

Keberadaan BKM/LKM serta unit-unit pelaksananya (UPK, UPL dan UPS) dimaksudkan untuk

memperluas dan mempermudah akses pelayanan kepada masyarakat miskin dalam

meningkatkan penghidupannya.

iv. Penguatan kapasitas masyarakat miskin dalam ketrampilan

kerja dan usaha

Penguatan kapasitas masyarakat miskin dalam ketrampilan kerja dan usaha melalui: a)

pelaksanaan berbagai jenis pelatihan ketrampilan kerja dan usaha, b) pembelajaran akses

ketrampilan kerja dan usaha, serta c) pengembangan kerjasama dalam peningkatan akses

kerja dan usaha.

v. Memanfaatkan Jaringan

Memanfaatkan jaringan melalui modal sosial yang berkembang dalam masyarakat.

vi. Penguatan Komunitas Belajar Kelurahan (KBK)

KBK melalui: a) identifikasi kebutuhan belajar; b) Perencanaan; c) Pelaksanaan Kegiatan

Belajar; d) Evaluasi

Buku POB Sosial ini berlaku untuk seluruh wilayah dampingan PNPM Perkotaan.

Di lokasi yang ditentukan oleh PMU PNPM Perkotaan, dilaksanakan Kegiatan Pilot Pendampingan KSM

yang dijelaskan lebih rinci dalam lampiran 2.

Page 13: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   7  

   

BAB II KETENTUAN  PEMANFAATAN  BLM  

KEGIATAN  SOSIAL  

Page 14: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

8   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

Kegiatan sosial adalah inisiatif masyarakat untuk meningkatkan pemenuhan kebutuhan pelayanan

dasar bagi masyarakat miskin dan berorientasi pada pencapaian target IPM dan MDG’s. Seluruh

prakarsa masyarakat dalam melaksanakan kegiatan sosial diserahkan kepada masyarakat sepenuhnya

bagaimana mekanisme pendanaannya dan bersumber dari mana saja.

Untuk kegiatan sosial yang didanai oleh BLM PNPM Mandiri Perkotaan, maka perlu memperhatikan

hal-hal sebagai berikut :

1. BLM hanya untuk warga miskin yang tercantum dalam PS-2. Pemanfaatannya disesuaikan

dengan mata pencaharian masyarakat lokal untuk peningkatan pendapatan

2. Kegiatan sosial yang dilakukan memiliki potensi untuk bersinergi dengan kegiatan lingkungan

dan ekonomi.

3. Mengutamakan kegiatan peningkatan kapasitas dan ketrampilan bagi warga miskin.

4. BLM memberikan manfaat secara berkelanjutan.

5. BLM dapat digunakan untuk kegiatan berikut ini dengan rencana pengelolaan kegiatan yang

jelas:

• Asset bergulir dan asset produksi

• Magang (OJT) di perusahaan/IKM (industri kecil menengah), disertai skema pembiayaan

yang disepakati antara BKM/UPS dengan perusahaan/IKM.

6. Kegiatan sosial lainnya, seperti kebencanaan, dll.

Kegiatan sosial yang didanai oleh sumber dana lain dapat disepakati syarat pemanfaatannya dengan

pihak terkait.

Untuk lokasi yang ditetapkan sebagai lokasi pilot pendampingan KSM, penyaluran dan pemanfaatan

dana BLM sosial ini diatur pada lampiran 2. Khusus untuk kegiatan Pilot Pendampingan KSM, dapat

digunakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar setelah mendapat pelatihan dan memenuhi kriteria

KSM.

Page 15: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

       

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   9  

   

Gambar 1.

Ruang Lingkup Kegiatan Sosial dan Pendanaannya

Page 16: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

10   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

Gambar 2.

Alur Pemanfaatan BLM dan Sumberdana Kegiatan Sosial

Page 17: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   11  

 

BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN SOSIAL

Page 18: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

12   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

3.1. Perencanaan

Dalam Pelaksanaan Kegiatan terdiri dari Tahap Perencanaan, Pelaksanaan, Monitoring dan Evaluasi

serta Keberlanjutan. Pada Tahap perencanaan, kegiatan sosial disosialisasikan kepada masyarakat

bukan hanya dalam arti sempit, tapi juga dalam arti luas. Kegiatan sosial dalam arti luas meliputi

seluruh proses pemberdayaan dalam PNPM Mandiri Perkotaan sebagai gerakan sosial. Di dalam

proses pemberdayaan tersebut terdapat input, proses dan output. Pada fase input, terdapat aktivitas

sosialisasi dan peningkatan kapasitas melalui pelatihan dan coaching yang ditujukan kepada BKM,

UPS dan KSM Sosial, yaitu: 1) Sosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial, 2) Bimbingan dan

pendampingan kepada BKM dan UPS, 3) Pembangunan/penguatan KSM Sosial, 4) Pendampingan

KSM Sosial untuk penyusunan Usulan Kegiatan dan Pelaporan, 5) KSM Sosial menyusun kegiatan 6)

Verifikasi UPS dan BKM terhadap usulan KSM Sosial, 7) Pencairan dana ke KSM Sosial. Substansi

penting dalam tahap perencanaan adalah memposisikan kegiatan sosial sebagai komponen program

yang terintegrasi dengan kegiatan lingkungan dan ekonomi produktif dalam rangka

mengembangkan kapasitas manusia dan masyarakat yang berkesinambungan.

Gambar 3. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial

Sosialisasi pengelolaan Kegiatan Sosial 1

Bimbingan dan Pendampingan pada BKM/

LKM + UPS

Pelaksanaan Kegiatan Sosial oleh KSM/Panitia

Persiapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Diutamakan terkait pemenuhan kebutuhan pendidikan dan kesehatan

2. Kemanfaatan langsung kepada PS2 (cek daftar PS2)

3. Jika terkait mata pencaharian diprioritaskan yang menunjang ekonomi,meningkatkan lapangan kerja (cek PJM Pronangkis)

4. Keberlanjutan5. Penggalangan Swadaya6. Kerjasama Kemitraan7. Transparansi & Akuntabilitas

Pencairan dana kegiatan ke KSM (Layak)

Verifikasi UPS & keputusan BKM/LKM

KSM/Panitia Sosial menyusun Usulan Kegiatan

9

8

7

6

5

Perbaikan usulan kegiatan (Belum

Layak)

Pembangunan/penguatan KSM/Panitia Sosial

Pendampingan KSM/ Panitia Sosial untuk Penyusunan Usulan

Kegiatan dan Laporan

2

3

4

KSM/Panitia Menyusun Laporan Hasil Pelaksanaan

Kegiatan

Sosialisasi Laporan Hasil Pelaksanaan

Kegiatan Sosial

10

11

Page 19: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   13  

 

1) Sosialisasi pengelolaan kegiatan sosial

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Lakukan persiapan sebelum melakukan

kegiatan sosialisasi, seperti menyiapkan

bahan sosialisasi, koordinasi dengan

Lurah/Kades dan BKM/LKM, menetapkan

peserta yang akan diundang, waktu yang

tepat, susunan acara, dll.

Pelaksana :

Fasilitator

kelurahan

Bahan sosialisasi

2 Laksanakan sosialisasi sesuai jadwal yang

telah disepakati dengan pokok-pokok

pesan yang perlu untuk dipahami oleh

peserta adalah:

§ Penjelasan tentang tujuh prinsip-

prinsip pengeloaan kegiatan sosial

§ Penjelasan Pola/bentuk kegiatan sosial

§ Alur pelaksanaan kegiatan

Catatan :kegiatan ini dilakukan di tingkat

kelurahan, dan dapat dilanjutkan oleh

BKM/LKM dan relawan dengan

memanfaatkan berbagai kegiatan warga

Pelaksana :

Lurah/Kades

Peserta :

BKM/LKM+UPS

relawan(KBK),

Aparat Kel/Desa,

Warga Miskin PS-

2 (L/P), ormas,

lembaga sosial,

yayasan, dll.

Fasilitator :

Fasilitator

Kelurahan

Daftar hadir

sosialisasi dan

catatan proses

tanya jawab

3 Buat berita acara hasil sosialisasi yang

dilampiri dengan daftar hadir peserta

sosialisasi

Pelaksana :

Fasilitator

kelurahan

Berita Acara hasil

sosialisasi

4 Setelah acara sosialisasi, koordinasikan

dengan BKM/LKM tentang rencana

pelaksanaan bimbingan dan

pendampingan pada BKM/LKM + UPS,

tetapkan waktu dan tempatnya

Pelaksana :

Fasilitator

kelurahan

Jadwal definitif

kegiatan dan

penanggung

jawabnya

Page 20: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

14   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

2) Bimbingan dan pendampingan pada BKM/LKM + UPS

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Lakukan persiapan sebelum melakukan

kegiatan bimbingan dan pendampingan

pada BKM/LKM + UPS, seperti

menyiapkan bahan, format, koordinasi

dengan BKM/LKM, memilih waktu yang

tepat, dll.

Pelaksana :

Fasilitator

kelurahan

Bahan untuk

bimbingan,

format usulan

kegiatan, format

laporan, dll.

2 BKM/LKM mengundang anggotanya

berserta personil UPS untuk hadir pada

pertemuan bimbingan pengelolaan

kegiatan sosial

Pelaksana :

BKM/LKM

Undangan

kegiatan

3 Pelaksanaan bimbingan, Fasilitator

menerangkan tentang pentingnya untuk

memahamkan masyarakat khususnya

seluruh warga miskin yang ada di PS-2.

Menjelaskan detail delapan prinsip

pengelolaan kegiatan sosial dan

bagaimana penerapannya di masyarakat.

Membimbing dan simulasi pengisian

format-format: usulan kegiatan, laporan

hasil kegiatan, RAB dan laporan

keuangan. Penugasan kepada peserta

untuk pengisian format-format agar

semakin terampil.

Pelaksana :

BKM/LKM

Peserta :

LKM/BKM, UPS

Fasilitator :

Fasilitator

kelurahan

Daftar hadir

undangan

Berita acara

pelaksanaan

kegiatan

4 Pendampingan intensif (interpersonal/

group) kepada BKM/LKM dan UPS dalam

memahami konsep, dan menggunakan

alat kerja

Pelaksana :

Fasilitator

kelurahan

Format terisi

dengan benar,

prinsip

diterapkan.

Page 21: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   15  

 

3) Pembangunan/penguatan KSM/Panitia sosial

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Identifikasi jenis dan jumlah kegiatan

yang sudah masuk program sosial dalam

Renta PJM Pronangkis dan kebutuhan

akan KSM/Panitia pelaksananya

Identifikasi KSM sosial yang sudah ada

dan pernah menjadi pelaksana kegiatan.

Identifikasi lembaga/ organisasi sosial

yang petensial untuk menjadi pelaksana

kegiatan sosial

Pelaksana : UPS

LKM/BKM

Fasilitator :

Fasilitator

kelurahan

Didapatkanya

data tentang

jumlah kegiatan,

jumlah KSM

sosial yang ada,

dan jumlah

lembaga/org

potensial menjadi

KSM

2 Melakukan penguatan terhadap KSM yang

sudah ada agar semakin kuat dan mantab

sesuai dengan prinsip pembangunan KSM

dari sisi kelembagaan, anggota, acuan

dan pola kerja yang dikembangkan.

Menjelaskan kepada KSM dan anggotanya

tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan

kegiatan sosial, tugas-tugas KSM, dll.

Pelaksana : UPS

LKM/BKM,

Relawan

Peserta :

Relawan(KBK),

Pengurus dan

anggota Warga

miskin (PS-2)

Fasilitator :

Fasilitator

kelurahan

KSM melakukan

penguaan

lembaga,

anggota, acuan

dan pola kerja.

KSM paham dan

mau menerapkan

prinsip

3 Membangun KSM baru (bila diperlukan)

dengan pola:

• menggunakan lembaga/ organisasi

sosial yang sudah ada dan petensial

• KSM yang benar-benar baru untuk

menjadi pelaksana kegiatan sosial

Menjelaskan kepada KSM dan anggotanya

tentang prinsip-prinsip dalam pengelolaan

kegiatan sosial, tugas-tugas KSM, dll.

Pelaksana : UPS

LKM/BKM/

relawan

Peserta :

pengurus

lembaga, calon

anggota KSM

(khususnya

Miskin PS-2)

Fasilitator :

Fasilitator

kelurahan

KSM paham dan

mau menerapkan

prinsip

Page 22: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

16   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

4) Pendampingan kepada KSM/Panitia sosial dalam penyusunan usulan kegiatan dan laporan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Memberikan pendampingan kepada

pengurus KSM/panitia untuk

memperkenalkan/meningkatkan

kemampuan teknis dalam pengisian

format-format:

• usulan kegiatan,

• RAB

• laporan hasil kegiatan,

• laporan keuangan.

Pelaksana : UPS

LKM/BKM/

relawan

Peserta :

pengurus KSM

Sosial

Fasilitator :

Fasilitator

kelurahan

Pengurus KSM

mampu mengisi

format-format

kegiatan sosial

dengan benar

2 UPS memastikan KSM mampu mengisi

format secara mandiri, dan memberikan

waktu konsultasi khusus untuk pengisian

format.

Pelaksana : UPS

LKM/BKM/

relawan

Peserta :

pengurus KSM

Sosial

Format usulan

KSM tidak perlu

revisi perbaikan.

5) KSM/Panitia sosial menyusun usulan kegiatan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Pengurus menyusun usulan kegiatan dan

RAB secara mandiri

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator :

Relawan

Ada usulan

kegiatan dan RAB

KSM yang terisi

benar.

2 Usulan kegiatan juga memuat rencana

kerja masing-masing prinsip pengelolaan

kegiatan sosial.

Rencana kerja harus jelas, terukur,

terjadwal, dan ada penanggung

jawabnya.

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator : UPS

BKM/LKMdan

KSM memahami

detail kegiatan

yang akan

dilakukan.

3 KSM/Panitia mengajukan usulan kegiatan

dan RAB kepada BKM/LKM:

Pelaksana :

Pengurus

Resi penerimaan

usulan kegiatan

Page 23: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   17  

 

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

• persyaratan KSM sudah lengkap

• persyaratan Usulan kegiatan dan RAB

sosial sudah lengkap

KSM/Panitia

KSM dari

BKM/LKM

6) Verifikasi & keputusanBKM/LKM

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 UPS menerima usulan dan meregister

usulan KSM/panitia sosial dengan buku

khusus.

UPS melakukan verifikasi usulan KSM

berdasarkan format yang ada untuk

memastikan:

• Keterpenuhan syarat administrasi yang

meliputi beberapa berkas.

• Keterpenuhan syarat kelayakan biaya,

teknis, dan lingkungan.

• Keterpenuhan syarat penerapan

prinsip-prinsip pengelolaan kegiatan

Pelaksana : UPS

BKM/LKM

KSM

mendapatkan no

register

Usulan KSM

dinyatakan layak

atau belum layak

2 KSM yang dinyatakan layak oleh UPS

maka diusulkan ke tingkat LKM/BKM

untuk diambil keputusan pimpinan

kolektif.

KSM yang dinyatakan belum layak oleh

UPS maka usulan kegiatan dikembalikan

ke KSM dan direkomendasi perihal

perbaikannya.

Pelaksana : UPS

dan BKM/LKM

KSM layak dan

belum layak

diproses lebih

lanjut

3 BKM/LKM mengadakan rapat untuk

mengambil keputusan: menentukan skala

prioritas dan alokasi dana untuk masing-

masing KSM-KSM Tridaya

Pelaksana :

BKM/LKM dan

UPS

Surat keputusan

BKM/LKM tentang

usulan KSM/

BAPPUK

Page 24: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

18   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

7) Pencairan dana ke KSM

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Berdasarkan SK BKM/LKM sekretariat

mempersiapkan dana untuk pencairan

kepada UPS BKM/LKM.

UPS dibantu sekretariat mempersiapkan

administrasi untuk mencairkan dana

kepada KSM sosial yang telah

direncanakan akan melaksanakan

kegiatan.

Pelaksana :

UPS, sekretariata

dan BKM/LKM

Dokumen

pencairan dana

siap

2 Pencairan dana dilakukan kepada KSM

sosial yang besarnya sesuai dengan

keputusan BKM/LKM. Bila dana kegiatan

jumlahnya besar (>15 juta), maka bisa

dilakukan termin dalam pencairan sebagai

pengendalian.

Pelaksana :

UPS, sekretariat

dan BKM/LKM

Dana diterima

KSM

Bukti pencairan

lengkap

Page 25: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   19  

 

3.2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan adalah bagian terpenting dalam kegiatan sosial karena mewujudkan rencana ke

dalam tindakan hingga terlihat seberapa jauh tindakan menimbulkan perubahan yang diharapkan

dan seberapa besar dirasakan manfaatnya oleh KK Miskin. Pada tahap pelaksanaan dapat dilihat

swadaya dan kepedulian masyarakat terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan. Pada tahap ini

juga dapat dicermati sejauhmana kegiatan mampu menggalang mitra strategis yang membuatnya

berkelanjutan. Tahap pelaksanaan tersebut dapat dilakukan sebelum atau setelah pencairan dana

BLM kepada KSM Sosial, sehingga kegiatan sosial tidak tergantung pada dana BLM yang dicairkan,

tetapi pada kesiapan masyarakat menjalankan kegiatan yang direncanakan, baik dengan maupun

tanpa dana BLM sebagaimana tertuang dalam PJM Pronangkis. Pada tahap pelaksanaan juga dapat

dicek partisipasi, yaitu seberapa banyak pihak yang terlibat. Pada tahap pelaksanaan terdapat dua

hal utama pada langkah ke 8 dan 9, yaitu Tahap Persiapan Pelaksanaan dan Tahap Pelaksanaan

kegiatan sosial oleh panitia.

1) Persiapan pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Pengurus KSM/panitia mengkonsolidasi

kegiatan awal/persiapan, antara lain:

• Diutamakan terkait dengan

pemenuhan kebutuhan pendidikan dan

kesehatan (cek PJM Pronangkis)

• Recek pemanfaat/peserta yang

direncanakan sudah ada dalam daftar

war ga miskin (PS-2)

• Memastikan rencana kegiatan memberi

kemanfaatan langsung bagi warga

miskin.

• Jika terkait dengan mata pencaharian

diprioritaskan kegiatan yang

menunjang kegiatan ekonomi dan

meningkatkan lapangan kerja (cek PJM

Pronangkis)

• Rencana kerja untuk melembagakan

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator : UPS

BKM/LKMdan

Fasilitator

Kelurahan

Implementasi

mengacu pada

prinsip-prinsip

pengelolaan

kegiatan sosial

Kegiatan terkait

langsung dengan

pemenuhan

kebutuhan dasar

pendidikan dan

kesehatan

(MDGs)

Diperoleh

kegiatan yang

sesuai dengan

target IPM dalam

peningkatan daya

Page 26: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

20   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

kegiatan agar keberlanjutan terjamin

• Rencana kerja penggalangan swadaya

masyarakat: uang, material, dll.

• Rencana kerja Kerjasama dan

kemitraan

• Rencana kerja penerapan transparansi

& akuntabilitas pelaksanaan kegiatan

kepada publik.

beli, pendidikan

dan angka

harapan hidup

Kualitas kegiatan

meningkat

dengan adanya

proses penguatan

pada persiapan.

Pelaksanaan

membutuhkan

untuk melibatkan

komunitas dan

warga miskin

yang semakin

luas.

2 Rencana kerja untuk memperjelas target,

tahapan kegiatan, penanggung jawab

kegiatan, agar KSM/panitia mudah dalam

melaksanakan kegiatan yang telah

diencanakan.

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator : UPS

Fasilitator

Kelurahan

Rencana

pelaksanaan

matang terjadwal

dan jelas

penanggung

Jawabnya

Page 27: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   21  

 

2) Pelaksanaan kegiatan sosial oleh KSM/Panitia

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 KSM/Panitia telah menjalankan kegiatan

persiapan dengan baik, rencana kegiatan

yang tersusun diimplementasikan.

KSM/Panitia mengundang,

mengumpulkan calon peserta untuk

dilakukan penjelasan mengenai tujuan

pelaksanaan kegiatan, tahapan dan

proses, tanggung jawab masing-masing

pihak, dll.

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator : UPS

Fasilitator

Kelurahan

Calon peserta

siap mengikuti

kegiatan sosial

yang difasilitasi

oleh KSM/Panitia

2 KSM/Panitia mengoptimalkan partisipasi

komunitas dalam pelaksanaan kegiatan

mulai dari penggalangan swadaya,

pengorganisasian pelaksanaan kegiatan,

dll. Laki-laki dan perempuan terlibat untuk

melaksanakan rencana kerja KSM/Panitia

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Fasilitator : UPS

Fasilitator

Kelurahan

Partisipasi warga

terwujud dalam

pelaksanaan

kegiatan

3 Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan

bakuan seperti yang tercantum dalam

usulan kegiatan yang telah disetujui oleh

BKM/LKM.

UPS mendampinggi, memantau,

membimbing KSM/Panitia agar mampu

melaksanakan kegiatan sesuai aturan

main, prinsip-prinsip dan usulan kegiatan.

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Partisipan:

Warga miskin PS

2

Fasilitator

Kelurahan

Kegiatan

terlaksana sesuai

bakuan kegiatan

dan terpantau

oleh BKM/LKM

melalui UPS

4 KSM/Panitia mengelola administrasi

pelaksanaan kegiatan dengan baik

sehingga bahan penyusunan laporan

tersedia dengan baik dan cukup.

Pelaksana :

Pengurus

KSM/Panitia

Data dan bahan

untuk pelaporan

kegiatan siap

Page 28: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

22   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

3.3. Pengendalian dan Evaluasi

Pada tahap ini KSM Sosial dituntun melaporkan apa saja yang telah dikerjakan, baik laporan

kemajuan kegiatan, maupun laporan final kegiatan. Selain laporan kegiatan, KSM juga melaporkan

pengelolaan keuangannya, baik terkait pemanfaatan dana BLM maupun pemanfaatan dana swadaya

atau sumberdana lain. Di dalam laporan KSM juga disampaikan kegiatan telah melayani berapa KK

miskin dengan memberikan kontribusi apa saja. Pelaporan penting untuk melihat sejauh mana

output dan sasaran kegiatan telah tercapai, sehingga bisa diukur lebih lanjut dampaknya. Laporan

adalah konsumsi publik, bukan konsumsi administratif, sehingga harus dipublikasikan kepada semua

pihak, baik melalui penempelan pada papan pengumuman di lima titik strategis maupun melalui

berbagai pertemuan.

Tahap pelaporan terdiri dari langkah 10) tahap penyusunan laporan dan langkah 11) sosialisasi

laporan.

3) KSM/Panitia menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Mengundang anggota KSM/panitia pelaksana

kegiatan sosial untuk bersama; melakukan

evaluasi, konsolidasi data hasil, menyusunan draft

laporan hasil

Pelaksana: Ketua

KSM/Panitia

Peserta: Anggota

KSM/Panitia

Ada catatan

evaluasi, data

terolah, draft

laporan jadi

2 Penyelesaian laporan hasil pelaksanaan kegiatan

minimal sesuai format yang telah disiapkan.

Laporan juga dilampiri foto-foto kegiatan, laporan

keuangan.

Pelaksana:

KSM/Panitia

Dokumen laporan

dan lampiran

tersusun

3 Menyerahkan laporan pelaksanaan kegiatan sosial

yang lengkap termasuk penggunaan dana,

dokumentasi, dll. Kepada UPS BKM/LKM.

Pelaksana:

KSM/Panitia

Tanda terima

penyerahan

laporan hasil

Page 29: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   23  

 

4) Sosialisasi laporan hasil pelaksanaan kegiatan sosial

No Kegiatan/Tujuan Pelaku Output

1 Persiapkan dokumen laporan hasil

pelaksanaan kegiatan sosial, pelajari dan

salin bagian-bagian yang dibutuhkan

untuk bahan sosialisasi. Buatlah

ringkasan, kemudian salin dan gandakan

sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksana :

BKM/LKM dan UPS

Fasilitator : Tim

Faskel/ relawan

Bahan untuk

sosialisasi hasil

kegiatan sosial

2 Tempelkan beberapa informasi penting

hasil kegiatan sosial di lima titik papan

informasi dan pengumuman yang

strategis lainnya.

Pelaksana :

BKM/LKM dan UPS

Fasilitator : Tim

Faskel/ relawan

Info hasil

pelaksanaan

sudah

tertempel

3 Lakukan kegiatan sosialisasi ditingkat

kelurahan terkait hasil-hasil pelaksanaan

kegiatan sosial, dengan menyampaikan

ringkasan-ringkasan yang informatif dan

dibutuhkan oleh masyarakat.

Pelaksana : UPS

BKM/LKM

Fasilitator : Tim

Faskel/ relawan

Berita acara

dan daftar

nama peserta

4 Sosialisasi dilakukan ditingkat basis

minimal tiga titik utamanya kantong

warga miskin, bisa dilakukan melalui

pertemuan yang sudah ada di

masyarakat.

Pelaksana :

relawan

Berita acara

dan daftar

nama peserta

5 Memberikan salinan rekapitulasi laporan

hasil pelaksanaan kegiatan sosial kepada

pihak terkait seperti: Lurah/kades.

Pelaksana : UPS

BKM/LKM

Progres

kegiatan sosial

terpublikasi

Page 30: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

24   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

3.4. Pendampingan KSM di lokasi Pilot

Sebelum mencapai tingkat kemandirian, maka KSM perlu dikuatkan terlebih dahulu melalui kegiatan

pendampingan di lokasi Pilot Pendampingan KSM terpilih. Adapun hal-hal yang harus dikuatkan

dalam KSM adalah aspek solidaritas dan kemandirian dalam menangani permasalahan kelompok,

meliputi :

1. Pertemuan Rutin

2. Tabungan

3. Pembukuan

4. Pinjaman dalam Kelompok

5. Angsuran Anggota

Untuk memudahkan, kelima hal tersebut di atas disebut juga dengan lima jalan menuju sukses, atau

Panca Sutra. Kelima hal tersebut diyakini dapat memperkuat modal sosial KSM.Dengan pertemuan

rutin, tabungan, dan pinjaman, keakraban (kohesivitas) KSM semakin terpelihara. Kepercayaanpun

semakin terbangun ketika antar anggota dibiasakan mengangsur pinjaman tepat waktu dan

membukukannya dengan baik agar pemasukan dan pengeluaran dapat dikelola dan dikendalikan.

Page 31: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   25  

 

BAB IV

PEMANTAUAN DAN EVALUASI

Page 32: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

26   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

4.1 Pemantauan

Pengendalian pelaksanaan akan dilakukan melalui dukungan kegiatan pemantauan, pengawasan dan

evaluasi untuk memberikan umpan balik (feed-back) terhadap strategi operasional yang ditetapkan

dalam meningkatkan kinerja PNPM Mandiri Perkotaan. Kerangka pengendalian pelaksanaan secara

terintegrasi sangat dipengaruhi oleh penetapan indikator-indikator kinerja kunci (key performance

indicators), termasuk tolok ukur (benchmarking) yang digunakan. Pelaksanaan pengendalian akan

difokuskan pada langkah-langkah berikut:

i. Pemantauan di tingkat program dilaksanakan secara rutin, dalam basis harian maupun

bulanan melalui sistem informasi manajemen (SIM), pengelolaan pengaduan masyarakat, dan

website, yang terutama ditujukan untuk melakukan pengamatan serta menjaga koridor

keberlanjutan program, yang dapat diindikasikan melalui konsistensi terhadap pencapaian

tujuan PNPM Mandiri Perkotaan. Pemantauan dilakukan oleh konsultan, fasilitator, maupun

secara partisipatif oleh masyarakat. Pemantauan secara partisipatif oleh masyarakat dilakukan

melalui perangkat kerja partisipatif.

ii. Supervisi dilaksanakan secara periodik, dalam basis triwulanan secara proporsional termasuk

melalui uji petik, dan difokuskan serta ditujukan untuk melihat hasil-hasil yang telah diperoleh,

dengan membandingkan terhadap target yang ditetapkan dalam perencanaan. Hasil-hasil

yang diperoleh akan sangat dipengaruhi oleh tingkat pencapaian keluaran (output). Supervisi

di tingkat masyarakat dilakukan oleh BKM/LKM, UP, dan relawan dengan metoda uji petik

yang disepakati bersama.

iii. Pelaksanaan evaluasi dan penilaian untuk memberikan umpan balik terhadap ketepatan

penerapan strategi operasional, diukur melalui tingkat pencapaian dari setiap indikator yang

digunakan (seperti outcome, dampak program), untuk dibandingkan dengan tolok ukur yang

telah ditetapkan. Konsistensi keberlanjutan program dievaluasi dan diukur melalui rancangan

strategi yang digunakan untuk meningkatkan kinerja implementasi program. Hasil evaluasi

partisipatif oleh masyarakat dilaporkan dalam Rembuk Warga Tahunan.

Tujuan pengendalian yang berupa monitoring, supervisi maupun evaluasi adalah :

a) Terkumpulnya data dan informasi tentang proses dan hasil setiap kegiatan.

b) Memperoleh informasi tentang kondisi kesesuaian antara implementasi kegiatan dengan

ketentuan yang ditetapkan (dalam pedoman).

Page 33: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

   

 

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   27  

 

c) Memperoleh analisis tentang tingkat pencapaian keberhasilan (kinerja) sesuai dengan

aspek-aspek dan ukuran yang telah ditetapkan.

d) Memperoleh analisis tentang hasil dan dampak dari pelaksanaan program.

e) Membangun sistem tanggungjawab sosial di tengah masyarakat terhadap jalannya

setiap pelaksanaan kegiatan.

4.2 Pengendalian, Pemantauan dan Keberlanjutan

Pengendalian kegiatan Sosial dilakukan secara berjenjang mulai level fasilitator hingga KMP.

Substansi pengendaliannya diletakkan pada MSAP Fasilitator Sosial dan Askot Sosial dan berujung

pada Tenaga Ahli Sosialisasi di level KMW. Tugas mereka adalah mengendalikan kegiatan sosial agar

sesuai koridor, tidak melanggar negative-list, tidak menyimpangi ketentuan yang berlaku dan

menunjang pencapaian target penanggulangan kemiskinan sebagaimana disinggung mulai dari Bab I

hingga Bab IV.

Dimuka sempat disinggung bahwa kegiatan sosial berhubungan dengan sektor-sektor yang relevan

dengan Program Penanggulangan Kemiskinan cluster I, yaitu Program Perlindungan Sosial Berbasis

Keluarga dan Cluster IV Program Serba Murah untuk masyarakat. Program Perlindungan Sosial

berbasis keluarga antara lain Program Keluarga Harapan, Jamkesmas, Raskin, Bantuan Langsung

Tunai, dan Beasiswa Siswa Miskin. Sedangkan Program serba Murah Untuk Masyarakat adalah Air

Untuk Rakyat, Rumah Murah, Peningkatan Taraf Hidup Nelayan, Perbaikan Hidup Masyarakat Urban.

Dalam jangka panjang, kegiatan sosial tidak hanya harus bermanfaat bagi warga miskin melainkan

juga mesti meningkatkan kesejahteraan dan berkesinambungan.

Artinya semakin banyak penanggung jawab kegiatan akan semakin baik. Semakin banyak sektor-

sektor pemerintahan terlibat, baik SKPD-SKPD maupun pemerintah pusat akan menjadikan program

berjangka panjang. Kegiatan sosial yang ditempelkan atau disinkronisasikan dengan program-

program daerah (program-program SKPD) akan membuatnya berkesinambungan.

Kegiatan sosial yang dikerjasamakan dengan pihak swasta dalam alokasi program CSR mereka dan

program lainnya juga akan lebih terpelihara masa depannya. Namun dari segala jenis kemitraan

tersebut kekuatan terbesar untuk membuat kegiatan berkelanjutan adalah keswadayaan, modal

sosial dan jaringan sosial. Oleh sebab itu mulai saat ini mesti intensif mengidentifikasi prospek, baik

kemungkinan penyertaan swadaya maupun kemitraan strategisnya. Harapannya ke depan, terdapat

masa transisi yang jelas dalam pemantauan, pengendalian, pengelolaan hingga menuju

Page 34: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

28   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

keberlanjutan program Sosial. Berikut ini hierarki pengendalian oleh askot sosial dan fasilitator sosial

yang dikoordinir oleh TA Sosialisasi.

Lambat laun, monitoring dan evaluasi semacam ini diharapkan melembaga secara partisipatif hingga

ke level UPS dan KSM Sosial sendiri. SKPD-SKPD sektoral, terutama yang terkait dengan pendidikan,

kesehatan dan pengembangan kapasitas yang relevan dengan mata pencaharian penduduk

(perikanan, perkebunan maupun pertanian) dapat bekerja sama dengan relawan-relawan spesialis

(sektor) untuk saling bekerjasama membangun jaringan pengelolaan, pengendalian dan evaluasi.

Untuk pengendalian dan pengelolaan pendampingan KSM dilokasi Pilot Pendampingan KSM diatur

pada lampiran 2 POB ini.

Page 35: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

       

Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan   29  

 

Gambar 4

Skema Pengendalian dan Keberlanjutan Kegiatan Sosial

Page 36: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

     

30   Pedoman  Operasional  Baku  Kegiatan  Sosial  –  PNPM  Mandiri  Perkotaan  

 

Page 37: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 31

LAMPIRAN I

Page 38: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 39: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 33

DAFTAR ISI LAMPIRAN 1: KEGIATAN SOSIAL UNTUK MEMPERKUAT SDM | 34 A. Pentagon Penghidupan Berkelanjutan | 34 Gambar 1 : Posisi Kegiatan Sosial dalam Pentagon Akses, Aset dan Sumberdaya | 35 Gambar 2 : Ilustrasi Jaringan Kerjasama Relawan Sektor | 38 Gambar 3 : Proses Belajar dalam KBK | 39

Page 40: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

34

LAMPIRAN 1

KEGIATAN SOSIAL UNTUK MEMPERKUAT

SUMBER DAYA MANUSIA

Pembangunan akan lebih efektif dan berjangka panjang jika dilaksanakan dengan menumpang pada

potensi yang dimiliki masyarakat. Harapannya tujuan pembangunan akan tercapai lebihcepat, tahan

lama dan tidak bias sasaran. Salah satu faktor yang membuat tujuan pembangunan segera tercapai

dan tepat sasaran adalah dengan menjalankannya dari bawah (bottom up), mengikuti kebutuhan

masyarakat agar lebih realistis.

Di muka telah disinggung bahwa operasionalisasi prinsip pembangunan dalam PNPM Mandiri

Perkotaan meliputi bidang prasarana lingkungan, ekonomi dan sosial atau yang disebut dengan

Tridaya. Salah satu aspek penting adalah pengembangan masyarakat (Social Development); sebab

tiap langkah kegiatan PNPM selalu membangun solidaritas sosial dan keswadayaan masyarakat.

A. Pentagon Penghidupan Berkelanjutan

Jika kedua hal tersebut mampu direngkuh niscaya tercipta masyarakat efektif yang akan menjadi

landasan kokoh penanggulangan kemiskinan. Ke depan akan lebih terbuka peluang menuju

masyarakat mandiri dan berkelanjutan. Sebab dalam bidang sosial terkandung aspek pengembangan

masyarakat yang berupaya meningkatkan potensi segenap unsur masyarakat, terutama kelompok

masyarakat yang rentan (vulnerable groups) dan marjinal yang selama ini tidak memiliki

peluang/akses dalam program/kegiatan setempat. Komunitas atau masyarakat yang efektif

dibangun dari sinergi peran individu-individu yang kuat. Sehingga bidang sosial menerjemahkannya

ke dalam sejumlah kegiatan sosial yang salah satunya adalah membangun kapasitas SDM (human

capital).Dalam pentagon peningkatan akses(Gambar I), aset dan sumber daya, kegiatan sosial

mengambil peran pada potongan aspek Sumber Daya Manusia (Human Capital) dengan aspek Sosial

(social capital) dan aspek Financial (financial capital).

Page 41: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 35

Gambar 1

Posisi Kegiatan Sosial dalam Pentagon Akses, Aset dan Sumberdaya

Pada potongan pentagon tersebut, terlihat bahwa kegiatan sosial melekat pada jaringan sosial yang

telah terbentuk di masyarakat dan tidak menciptakan “kepanitiaan” baru yang terlepas sama sekali

dari jaringan komunitas yang telah ada. Sehingga kegiatan sosial akan lebih berdampak luas jika

dilaksanakan oleh jaringan sosial yang sudah mengakar. Bentuk-bentuk kegiatan sosial yang

dilaksanakan juga bukan kegiatan yang relief(permukaan), instan dan karitatif tetapi harus

berkesinambungan.

Dalam PNPM Mandiri Perkotaan, kegiatan-kegiatan sosial dilaksanakan oleh KSM-KSM yang

diorganisir oleh Unit Pengelola Sosial (UPS) yang berkedudukan sebagai gugus tugas BKM. UPS

mengorganisir aktivitas KSM-KSM Sosial dalam berbagai bentuknya, baik dalam hal peningkatan

kapasitas SDM maupun memperkuat jaringan sosial demi meningkatkan kesejahteraan. Tentu saja,

sebagaimana aktivitas ekonomi produktif dalam sustainability livelihood, aktivitas-aktivitas kegiatan

sosial akan berjalan efektif meningkatkan kesejahteraan apabila berkaitan dengan mata pencaharian

masyarakat.

Page 42: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

36

B. Hubungan Kegiatan Sosial dengan MDGs

Sejak lama upaya penanggulangan kemiskinan telah menjadi gerakan di seluruh penjuru dunia.

Terbukti bahwa PBB merasa perlu untuk mengumpulkan sejumlah consensus yang pernah disepakati

dunia melalui United Nation World Summit sepanjang tahun 1990-an ke dalam satu paket, yaitu

paket pembangunan dunia yang diarahkan pada 8 target utama yang disebut dengan Millennium

Development Goals (MDG) atau yang dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai sasaran

pembangunan millennium.

Konsensus-konsensus yang pernah disepakati antara lain: KTT Dunia untuk Anak, Konferensi Dunia

tentang Pendidikan untuk Semua 1990 di Jomtien, Konferensi PBB tentang Lingkungan dan

Pembangunan 1992 di Rio de Janeiro, dan KTT Dunia untuk Pembangunan Sosial 1995 di

Copenhagen. Alhasil Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB bulan September 2000 di New York,

sebanyak 189 negara anggota PBB yang sebagian besar diwakili oleh kepala pemerintahan,

termasuk presiden Indonesia, sepakat untuk menandatangani sebuah Deklarasi Millenium

Development Goals (MDGs) yang diadopsi dari seluruh komitmen sebelumnya lengkap dengan

indicator yang harus dicapai, yaitu :

1. Pemberantasan kemiskinan dan kelaparan yang ekstrim

2. Pemerataan pendidikan dasar

3. Mendukung adanya persaman gender dan pemberdayaan perempuan

4. Mengurangi tingkat kematian anak

5. Meningkatkan kesehatan ibu

6. Perlawanan terhadap HIV/AIDS, malaria, dan penyakit lainnya

7. Menjamin daya dukung lingkungan hidup

8. Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan

Sebagai tindak lanjut, setiap negara yang menandatangani diharapkan untuk mempersiapkan MDGs

report (www.wikipedia.org).Jika dicermati, 8 tujuan tersebut sebagian besar menyasar kepada

pemenuhan kebutuhan dasar yaitu kesehatan (kelaparan, kesehatan anak, kesehatan ibu,

pencegahan penyakit menular, kondusifnya lingkungan) dan pendidikan(pendidikan dasar,

kesetaraan gender dalam memperoleh pendidikan) serta kemitraan yang diperlukan untuk

mewujudkannya. Seluruh target aktivitas tersebut diratifikasi di setiap negara untuk menjadi target

pembangunannya masing-masing. Sebagai konsekuensinya maka di tiap kelurahan/desa, semua

kegiatan yang dibiayai oleh BLM PNPM Mandiri Perkotaan wajib berorientasi pada MDGs, terutama

terkait dengan pendidikan dan kesehatan.

Page 43: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 37

C. Hubungan Kegiatan Sosial dengan IPM

IPM (Indeks Pembangunan Manusia) atau yang dalam Bahasa Inggris disebut dengan Human

Development Indeks (HDI) adalah indeks standard untuk mengukur keberhasilan pembangunan

manusia. Menurut Wikipedia, Indeks ini pada 1990 dikembangkan oleh pemenang nobel India

Amartya Sen dan seorang ekonom Pakistan Mahbub ul Haq, serta dibantu oleh Gustav Ranis dari

Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics. Sejak saat itu indeks ini

dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.

Amartya Sen menggambarkan indeks ini berfokus pada hal-hal yang lebih sensitif dan berguna

daripada hanya sekedar pendapatan perkapita yang selama ini digunakan. Indeks ini juga berguna

sebagai jembatan bagi peneliti yang serius untuk mengetahui hal-hal yang lebih terinci dalam

membuat laporan pembangunan manusianya. IPM mengukur pencapaian rata-rata sebuah negara

dalam 3 dimensi dasar pembangunan manusia, yaitu:

1. hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat kelahiran

2. Pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang dewasa (bobotnya

dua per tiga) dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, atas gross enrollment ratio

(bobot satu per tiga).

3. standard kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari produk domestik bruto

per kapita dalam paritasi daya beli.

Setiap tahun Daftar negara menurut IPM diumumkan berdasarkan penilaian diatas. Pengukuran

alternatif lain adalah Indeks Kemiskinan Manusia yang lebih berfokus kepada kemiskinan. Karena

telah digunakan oleh negara, maka dalam PNPM Mandiri Perkotaan mestinya digunakan juga secara

bertanggung jawab agar tujuan peningkatan kualitas SDM meningkat secara nasional. Indeks ini

untuk mengukur kapasitas SDM secara individu namun tidak menutup kemungkinan menunjang

kapasitasnya sebagai makhluk sosial. Secara individual, manusia ditingkatkan kapasitasnya melalui

angka harapan hidup, pendidikan dan daya beli. Meningkatnya kapasitas SDM akan meningkatkan

kesejahteraan dan waktu luang. Jika dimanfaatkan untuk saling berinteraksi, niscaya akan

menguatkan modal sosial.

D. Strategi Pendampingan Kegiatan Sosial

PNPM Mandiri Perkotaan meletakkan keberhasilannya di atas jaringan norma dan jaringan kerjasama

yang dibangun oleh masyarakat, yang disebut dengan jaringan relawan. PNPM Mandiri Perkotaan

tidak akan mampu meningkatkan taraf hidup tanpa modal sosial. Oleh sebab itu BKM/LKM yang

Page 44: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

38

dibentuk di setiap desa/kelurahan berfungsi untuk mengorganisir modal sosial. BKM/LKM bersama

jaringan relawan (kader posyandu, kader PKK, relawan pendidikan, relawan kesehatan, penyuluh

pertanian dsb) mengusahakan peningkatan taraf hidup melalui pemenuhan sejumlah kebutuhan

dasar seperti pangan, pendidikan, kesehatan, perumahan dan lingkungan hidup, sebagaimana yang

dicita-citakan IPM dan MDGs.

Gambar 2

Ilustrasi Jaringan Kerjasama Relawan Sektor

Kelompok Relawan

Pendidikan

Kader PAUDKader

PKK

Pegiat Sekolah

Demokrasi

Relawan Anak

Jalanan

Kader BKKBN

Relawan

Kesehatan

Bidan

Desa

Kader

PKK

Kader

Posyandu

Paguyuban

Pedagang Pasar

Gabungan Kelo

mpok T

ani

(GAPOKTAN)

Pedagang

Sayuran

Pedagang

Buah

Pedagang

Tempe

Kelompok Tani

Petani

Kedelai

Petani Sayuran

& Buah

Relawan

Pertanian

Himpunan Petani

Pemakai Air

( HIPPA )

Petani 1Petani 2

Petani 3Petani 4

DESA / KELURAHAN

Relawan

Pedagang

Page 45: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 39

Gambar 3

Proses Belajar dalam KBK

Gambar diadaptasi dari Membangun Masyarakat Pembelajar, Panduan Metodologi Pendidikan Non

formal untuk fasilitator Lapang, SPPM; 2003

Page 46: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 47: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 41

LAMPIRAN 2

Page 48: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 49: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 43

DAFTAR ISI LAMPIRAN 2: KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM | 44 A. Tujuan | 46 B. Keluaran | 46 C. Kekhasan Pilot Pengembangan KSM | 46 D. Lokasi | 46 E. Penggunaan dan Pemanfaatan Dana BLM Sosial untuk Penguatan KSM | 47 F. Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pilost KSM | 49 G. Pengertian Kelompok dan KSM | 66 H. Pembangunan/Pengembangan KSM Calon Percontohan | 67 DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Proses Pembangunan / Pengembangan KSM | 49 Gambar 2 : Penjabaran Tahap Pelaksanaan Kegiatan Sosial dan Pendampingan KSM | 51 DAFTAR TABEL Tabel 1 : Tahapan Pemanfaatan Dana BLM Sosial | 48 Tabel 2 : Proses Pembangunan/Pengembangan KSM (Penjelasan Gambar 1) | 53 Tabel 3 : Tahap pelaksanaan kegiatan KSM Percontohan | 64

Page 50: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

44

LAMPIRAN 2

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

Bappenas menyiapkan strategi penanggulangan kemiskinan secara lebih komprehensif yang berbasis

pada pengembangan penghidupan berkelanjutan/P2B (sustainable livelihoods approach).

Menindaklanjuti hal tersebut maka PNPM Mandiri Perkotaan mengembangkan Program

Pengembangan Penghidupan Masyarakat berbasis Masyarakat (PPMK) yang dilaksanakan dalam tiga

tahap, yaitu:

1. Tahap 1: Kegiatan Pilot Pendampingan KSM, melalui:

a. Membangun modal sosial dan komitmen kelompok

b. Melaksanakan lima aturan dasar kelompok

2. Tahap 2: Program Dana Bergulir, melalui:

a. Rencana pengembangan usaha

b. Penambahan modal sesuai aturan UPK

3. Tahap 3: Usaha Ekonomi Produktif , melalui:

a. Menjalin kemitraan

b. Penambahan modal sesuai dengan ketentuan PPMK

Keberlanjutan peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin dalam PNPM Mandiri Perkotaan

dilakukan melalui proses pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan dengan pelembagaan

perencanaan partisipatif dan pengokohan kelembagaan masyarakat tingkat basis, yaitu Lembaga

Keswadayaan Masyarakat (LKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM).

Tahap pertama kegiatan pengembangan penghidupan di PNPM Mandiri Perkotaan adalah Pilot

Pendampingan KSM. Pilot dilaksanakan dengan cara pendampingan intensif untuk penguatan

kelompok KSM, agar KSM dapat menjadi kelompok yang berdaya.Kegiatan ini menitikberatkan pada

peningkatan akses kerja dan usaha bagi kelompok marginal.Kegiatan pilot inimerupakan intervensi

PNPM Mandiri Perkotaan dari tahap miskin ke berdaya.

Pengembangan penghidupan berkelanjutan dilakukan melalui pengembangan aset penghidupan

yaitu aset sumber daya manusia, aset sumber daya alam, aset sumber daya sosial, aset sumber

daya fisik dan aset sumber daya keuangan (merujuk lampiran 1).Dari lima aset pentagonal

penghidupan tersebut, Pilot fokus untuk mengintervensi tiga aspek yaitu: Sumber Daya Manusia,

Sumber Daya Sosial, dan Sumber Daya Keuangan..

Page 51: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 45

Kegiatan Pilot Pendampingan KSM adalah salah satu tahapan kegiatan pengembangan

penghidupan di PNPM Mandiri Perkotaan yang metitikberatkan pada peningkatan

akses usaha dan akses lapangan kerja bagi kelompok miskin.

Pilot dilaksanakan melalui strategi penguatan kelompok, pendekatan berbasis

kebutuhan dan inisiatif masyarakat miskin, sertapeningkatan pelayanan BKM/LKM

melalui Unit-unit Pelaksana untuk masyarakat miskin.

Page 52: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

46

A. Tujuan

Penguatan Kelompok melalui peningkatan kapasitas dan keterampilan yang berorientasi pada

peningkatan akses usaha dan kesempatan kerja bagi kelompok miskin.

B. Keluaran

Keluaran yang diharapkan dari kegiatan Pilot Pendampingan KSM adalah sebagai berikut:

1. Terbentuknya Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)yang anggotanya menjalankan secara

konsisten lima aturan dasar kelompok yaitu: (1) Pertemuan rutin mingguan, (2)Tabungan rutin

mingguan, (3) pembukuan rutin mingguan, (4) Pinjaman dalam kelompok, dan (5)

Pengembalian pinjaman dalam kelompok

2. Meningkatnya jumlah warga miskin yang memiliki keterampilan usaha dan/atau kesempatan

kerja

3. Meningkatnya jumlah KSM yang dapat mengakses dan melaksanakan Kegiatan Sosial

Berkelanjutan.

C. Ke-Khasan Pilot Pendampingan KSM

Sesuai dengan tujuan utama program untuk menanggulangi kemiskinan dengan fokus pada

masyarakat yang termiskin dari masyarakat miskin (PS-2 Prioritas 1) dengan usaha sendiri maka

kegiatan Pilot Pendampingan KSM ini memiliki ketentuan yang “tidak bisa ditawar atau

dinegosiasikan”, yang akan memandu masyarakat dalam pelaksanaan program. Ketentuan yang

“tidak bisa ditawar atau tidak bisa dinegosiasikan” ini adalah masyarakat harus:

1. Penguatan Kelompok Swadaya Masyarakat yang menjalankan secara konsisten lima aturan

dasar kelompok;

2. Berlatih menolong dirinya dan berkontribusi untuk perkembangan kelompok;

3. Memberikan perhatian kepada anggota kelompok yang menurut penilaian anggota kelompok

termiskin;

D. Lokasi

Tahun 2014 Kegiatan Penguatan KSM merupakan program pilot yang dilaksanakan di 9 provinsi, 14

Kabupaten/Kota yang tersebar di 56 kelurahan terpilih. Pemillihan kota/kabupaten lokasi pilot

dilakukan berdasarkan kriteria kabupaten/kota yang memiliki komitmen DDUB tinggi di propinsi

terpilih. Adapun kriteria kelurahan terpilih adalah sebagai berikut:

1. Status administrasi pemerintahan adalah kelurahan 1

2. Kategori kelurahan sedang atau besar 2

1Kecuali Provinsi Aceh, status administrasi adalah gampong

2Kelurahan sedang adalah kelurahan yang nilai pagu BLM 200 juta dan Kelurahan besar adalah Kelurahan

yang nilai pagu BLM 350 juta.

Page 53: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 47

3. Merupakan kelurahan termiskin di tim fasiliator

4. Kinerja pembukuan sekretariat minimal memadai

5. Dalam setiap Kabupaten/Kota dipilih 4 (empat) kelurahan yang tersebar di 2 (dua) tim

fasilitator yang berbeda.

6. Penetapan lokasi selanjutnya akan diatur melalui surat keputusan PMU.

E. Penggunaan dan Pemanfaatan Dana BLM Sosial untuk Penguatan KSM

1. Penggunaan Dana BLM Sosial

BLM Sosial adalah stimulan untuk mendukung keuangan dan kegiatan kelompok serta BKM/UP-UP,

yang diperuntukkan bagi:

a. Kebutuhan dasar

b. Penguatan Kapasitas

c. Aset bergulir dan aset produksi

2. Mekanisme penyaluran BLM sosial

Setelah dana BLM masuk ke rekening BKM/LKM, maka dana BLM Sosial dengan porsi maksimum

sebesar 30% dari total BLM dapat dimanfaatkan oleh KSM dengan memperhatikan ketentuan

sebagai berikut :

a. Pencairan dana BLM sosial tahap I sebesar maksimal 15 juta akan dikelola oleh UPS dan

Relawan Pendamping yang digunakan untuk :

i. Penguatan kapasitas Lurah, BKM/LKM, UPS dan Relawan Pendamping

dengan materi KSM, manajemen organisasi, dll

ii. Pelatihan KSM dengan materi manajemen organisasi, keuangan Kelompok,

dll.

b. Pencairan dana BLM sosial tahap II akan dikelola oleh KSM dan dimanfaatkan untuk

pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan dalam pengembangan usaha maupun lapangan

kerja serta pinjaman anggota kelompok yang dikelola secara bergulir di KSM dengan

ketentuan sebagai berikut :

i. KSM mengajukan Rencana Penggunaan Dana (RPD) sesuai proposal yang

telah dinyatakan layak oleh UPS dan telah diverifikasi oleh KMW/Korkot dan

melampirkan dokumen proposal yang telah dinyatakan layak;

Page 54: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

48

ii. UPS dan Sekretariat BKM/LKM melakukan verifikasi RPD yang disampaikan

KSM dengan alat bukti proposal layak;

iii. Sekretariat BKM/LKM menyalurkan dana BLM sosial kepada KSM sesuai RPD

yang telah diverifikasi.

iv. KSM menyampaikan Laporan Penggunaan Dana (LPD) kepada UPS dan

Sekretariat BKM/LKM secara berkala dan UPL di bantu Relawan Pendamping

melakukan monitoring perkembangan KSM secara berkala dan menerus.

3. Tahapan Pemanfaatan BLM Sosial

Tahapan pemanfaatan BLM Sosial ke KSM dilakukan dengan beberapa ketentuan khusus sebagai

berikut :

Tabel 1. Tahapan Pemanfaatan Dana BLM Sosial

Tahapan

Pemanfaatan Kegiatan Jangka waktu Syarat

Pertama (maks

Rp. 15 Juta)

Pelatihan Lurah, BKM/LKM,

UP, Relawan Pendamping,

Dilaksanakan

sebelum

pendampingan KSM

Pelatihan KSM terkait

manajemen organisasi dan

keuangan kelompok

Mulai minggu ke 1 1. Terbentuk kelompok

2. Ada kepengurusan

3. Ada aturan bersama

Kedua Pelatihan Keterampilan dan

manajemen usaha sesuai

kebutuhanKSM

Mulai minggu ke 5

dan seterusnya

1. Pemenuhan lima

aturan dasar

kelompok

2. Ada kesepakatan jenis

usaha / kebutuhan

dasar

3. Anggota KSM sudah

memiliki manajemen

usaha/ lapangan

pekerjaan

Dana waqaf diperuntukan

bagi:

a. Kebutuhan Dasar

b. Aset Bergulir dan

c. Aset Produksi

Mulai minggu ke 13

dan seterusnya

1. Pemenuhan lima

aturan dasar

kelompok

2. Proposal usaha

diverifikasi dan

disetujui oleh

BKM/LKM dan

Relawan Pendamping

Page 55: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 49

F. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot KSM

Pembekalan

kepada Fasilitator

mengenai KSM

· Sosialisasi Konsep

dan Substansi KSM

kepada Masyarakat

oleh Fasiltator

· FGD Dinamika KSM

(berbasis hasil RPK

dan PS)

· Sosialisasi

Konsep dan

Substansi

KSM oleh

Relawan

Pendamping

Kelompok

· FGD

Dinamika

KSM

1. Susun/Review

Tujuan

2. Kesepakatan

Bersama /

Aturan Main :

· Pertemuan

rutin

· Tabungan

· pencatatan

· Pinjaman

· angsuran

Pembangunan

KSM

Pengembangan

KSM

Penilaian

Kelayakan

oleh UP-UP :

· Kelayakan

KSM

· Kesesuaian

usulan

dengan

PJM

Pronangkis

Teridentifikasi dan

Penggalangan Relawan

Pendamping Kelompok

Pelatihan kepada BKM,

UP-UP dan Relawan

Pendamping Kelompok

Penyusunan

Rencana

Kegiatan

KSM

Ya

Tidak

Direkomenda

sikan dalam

Penetapan

Prioritas

1

6 a

9

4

3

2

8

7

6.b.

10

5

· Akses BLM

· Akses APBD

· Akses

Channelling

· Akses

Sumberdaya

lain

Proses Verifikasi Usulan KSMProses Pembangunan KSM

Gambar 1.Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

Tahap Kegiatan Pendampingan KSM di lokasi pilot pada hakekatnya sama dengan pendampingan

kegiatan sosial di lokasi reguler sebagaimana dimaksud dalam Bab III POB ini (Lihat Gambar 5

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Sosial, hal 9).Perbedaannya hanya terdapat dalam 1)penjabaran

tahap kegiatan dan 2)pemanfaatan BLM.

Terkait dengan penjabaran tahapan kegiatan, dalam Gambar 3 tersebut diterangkan bahwapada

Tahap 1 adalahSosialisasi Pengelolaan Kegiatan Sosial. Tahap inidijabarkan lebih lanjut dalam Proses

pembangunan/pengembangan KSM di Lokasi Pilot, menjaditerdiri dari :

1. Pembekalan kepada Fasilitator mengenai KSM

2. Sosialisasi di tingkat Kelurahan mengenai :

Page 56: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

50

a. Konsep dan Substansi KSM kepada Masyarakat oleh Fasilitator

b. FGD Dinamika KSM (berbasis hasil RPK dan PS)

3. Melakukan identifikasi dan penggalangan Relawan Pendamping Kelompok

Sementara itu untuk Tahap 2, mengenai Pembangunan/Penguatan KSM Sosial (Tahap 3) dijabarkan

lebih lanjut dalam pendampingan KSM menjadi :

1. Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok serta FGD

Dinamika KSM oleh Relawan pendamping Kelompok (Tahap ke 5).

a. Pembangunan KSM(Tahap 6a)

b. Pengembangan KSM(Tahap 6b)

2. Penyusunan/Review Tujuan dan Kesepakatan Bersama/Aturan Main (Tahap 7)yang

meliputi 5 aturan dasar (Panca Sutra), yaitu :

a. Pertemuan rutin

b. Tabungan

c. Pencatatan

d. Pinjaman

e. angsuran

Sedangkan untuk Pemanfaatan BLM, di Gambar 3 Pelaksanaan kegiatan sosial reguler baru dapat

dilaksanakan pada tahap 7. Namun dalam Pendampingan KSM di Lokasi Pilot dilakukan sejak awal

(pada minggu ke 0) yang dipergunakan untuk pelatihan BKM, UP-UP dan Relawan Pendamping

Kelompok dengan alokasi sebesar Rp. 15 juta.

Page 57: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 51

Gambar 2

Penjabaran Tahap Pelaksanaan Kegiatan Sosial dan Pendampingan KSM

Tahap 1 Sosialisasi Pengelolaan

Kegiatan Sosial Pembekalan kepada Fasilitator

mengenai KSM (Tahap 1)

Sosialisasi di Tingkat Kelurahan (Tahap 2) 1. Konsep dan Substansi KSM kepada

Masyarakat oleh Fasilitator 2. FGD Dinamika KSM (berbasis hasil RPK

dan PS)

Identifikasi dan Penggalangan Relawan

Pendamping Kelompok (Tahap 3)

Pembangunan/Penguatan KSM

Sosial (Tahap 3)

Sosialisasi Konsep dan Substansi KSM oleh Relawan Pendamping Kelompok serta FGD Dinamika KSM oleh Relawan pendamping Kelompok (Tahap ke 5).

Pembangunan KSM (Tahap 6a)

Penyusunan/Review Tujuan dan Kesepakatan Bersama/Aturan Main (Tahap 7) :

1. Pertemuan rutin 2. Tabungan 3. Pencatatan 4. Pinjaman 5. angsuran

Pengembangan KSM (Tahap 6b)

peKSM (Tahap 6a)

Pelaksanaan Kegiatan Sosial Pendampingan Kegiatan KSM

Page 58: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

52

Tahap sosialisasi hasil pemutakhiran Pemetaan Swadaya (PS) sebagaimana terlihat pada gambar 1

telah diuraikan pada tahap persiapan, dimana pada sosialisasi hasil PS, warga miskin yang belum

memiliki kelompok maupun warga miskin yang telah bergabung dalam KSM (existing) telah

menyatakan komitmen dan beminat berkelompok.

Page 59: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 53

Tabel 2

Proses Pembangunan/Pengembangan KSM (Penjelasan Gambar 1)

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

1. Pembekalan

Kepada

Fasilitator

mengenai

KSM

Pembekalan mengenai substansi

dan mekanisme materi

Pendampingan KSM kepada

Fasilitator

KMP dan WB Pemandu

Nasional KMP

1. Askot

Sosial

2. Askot MK

3. Faskel

Sosial

2. Sosialisasi

Konsep dan

Substansi

KSM kepada

Masyarakat

dan FGD

Dinamika

KSM berbasis

hasil RPK

1. Sosialisasi Konsep dan

Substansi KSM kepada

Masyarakat dan Fasilitator dan

FGD Dinamika KSM berbasis

hasil RPK

2. Sosialisasi hasil pemutakhiran

data PS-2 kepada peserta

sebagai acuan untuk

membentuk KSM

3. Warga miskin (PS 2) yang

telah maupun belum

tergabung dalam KSM

dimintaberkomitmen

untukbergabung membangun

atau mengembangkan KSM.

4. Penggalangan Relawan

Pendamping Kelompok (RPK)

yang akan mendampingi KSM

BKM dan Lurah Fasilitator

dan BKM

BKM,

Relawan dan

UP-UP

3. Penggalanga

n Relawan

Pendamping

Kelompok

1. Identifikasi Relawan

Pendamping Kelompok

2. Pendaftaran Relawan

Pendamping Kelompok, yang

BKM dan Lurah Fasilitator

dan BKM

BKM,

Relawan dan

UP-UP

Page 60: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

54

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

bersedia untuk mendampingi

dan memfasilitasi KSM

4. Pelatihan

kepada BKM,

UP-UP dan

Relawan

Pendamping

Kelompok

BKM dan UP-UP dilatih mengenai

:

1. Konsep peningkatan

penghidupan berbasis mata

pencaharian

2. Fungsi KSM dalam

Penanggulangan Kemiskinan

dan Dinamika kelompok

3. Manajemen Organisasi,

Tabungan rutin, Pinjaman,

Angsuran

Pelatihan ini menggunakan

pendekatan belajar sambil

berpraktek (learning by doing

atau On the Job training)

dalam pertemuan rutin KSM

BKM dan Lurah Askot,

Fasilitator

BKM, UP-UP

dan Relawan

Pendamping

Kelompok

5. Sosialisasi

Konsep dan

Substansi

KSM oleh

Relawan

Pendamping

Kelompok

1. Sosialisasi Konsep dan

Substansi KSM oleh Relawan

kepada komunitas

2. Sosialisasi hasil pemutakhiran

data PS-2 kepada peserta

sebagai dasar pembenukan

KSM

Warga miskin (PS 2) yang

telah maupun belum

tergabung dalam KSM

dimintaberkomitmen

untukbergabung membangun

atau mengembangkan KSM.

Komunitas

warga

masyarakat di

tingkat basis

Relawan

Pendamping

Kelompok

Warga PS-2

dan warga

komunitas

6. FGD 1. FGD Dinamika Kelompok Komunitas Relawan Warga PS-2

Page 61: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 55

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

Dinamika

Kelompok

mendiskusikan pentingnya

berkelompok. Event ini dapat

digabung atau terpisah

dengan event Sosialisasi.

Namun Kelompok tidak harus

dibentuk baru, bisa

menggunakan kelompok lama

(lebih disarankan).

2. Terdapat dua opsi, yaitu :

pembangunan KSM untuk

KSM baru dan pengembangan

KSM untuk KSM lama. Untuk

Kelompok lama dapat

dikembangkan menjadi KSM

setelah direview visi, misi,

dan aturan mainnya.

warga

masyarakat di

tingkat basis

Pendamping

Kelompok

dan warga

komunitas

7. Pembanguna

n KSM baru

1. Dalam Pembangunan KSM

baru disepakati

beranggotakan 10-15 orang,

dengan ketentuan :

a. berasal dari warga miskin

hasil pemutakhiran data

PS-2

b. Setiap keluarga miskin

diwakili 1 orang sebagai

anggota KSM

c. Bersedia menabung

sesuai kemampuan

anggota dalam setiap

pertemuan mingguan

d. Bersedia bekerjasama

dalam kelompok

e. Siap meluangkan waktu

Komunitas

warga

masyarakat di

tingkat basis

Relawan

Pendamping

Kelompok

Warga PS-2

dan warga

komunitas

Page 62: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

56

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

untuk mengikuti

pertemuan rutin

mingguan maupun

pelatihan kelompok

f. Syarat lain yang

disepakati oleh warga

masyarakat atau rumah

tangga miskin

2. Menyepakati tujuan dan

aturan main KSM, meliputi :

a. Tujuan KSM

b. Kesepakatan

Bersama/Aturan Main :

(1) Pertemuan rutin

(2) Tabungan

(3) Pembukuan

(4) Pinjaman

(5) Angsuran

8. Untuk

Pengembang

an KSM lama

(dari

kelompok/KS

M lama)

1. Identifikasi kelompok-

kelompok yang sudah ada

dan mengakar di masyarakat

seperti kelompok tani,

kelompok perempuan,

kelompok pembangunan

seperti Posyandu, BKKBN, dll.

2. Mengembangkan KSM dari

kelompok lama tersebut

dengan mereview :

a. Tujuan, apakah

kelompok atau KSM

lama

tersebutdibentuk

Komunitas

warga

masyarakat di

tingkat basis

Relawan

Pendamping

Kelompok

Warga PS-2

dan warga

komunitas

Page 63: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 57

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

bertujuan untuk

bekerjasama dalam

menanggulangi

kemiskinan anggota,

sehingga warga

miskin/termiskin yang

terdaftar dalam

kelompok terlibat

dalam semua

kegiatan kelompok.

b. Kemanfaatan,

apakah

kelompok/KSM lama

telah

mengembangkan

peningkatan

pengetahuan, kualitas

hidup seperti

pendidikan,

kesehatan,

pendapatan,

permukiman dan

lainnya.

c. Aturan bersama

kelompok, apakah

membuka akses

warga miskin dan

perempuan menjadi

anggota kelompok.

d. Keanggotaan,

apakah seluruhnya

beranggotakan warga

miskin dan termiskin

dari data PS-2; dan

Page 64: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

58

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

selalu terlibat dalam

kegiatan kelompok,

e. memiliki tabungan

rutin kelompok sesuai

kemampuan anggota,

dan

f. bersedia

meluangkan waktu

dalam mengikuti

pertemuan rutin

mingguan dan dapat

berkerjasama dalam

kelompok

g. identifikasi

anggota kelompok

yang berminat usaha

dan atau mencari

lapangan pekerjaan;

3. Pembentukan struktur

kepengurusan KSM, terdiri

dari Koordinator, sekretaris

maupun bendahara.

Kepemimpinan akan menjadi

hal kunci memfasilitasi

pembentukan aturan

kelompok,

mengkomunikasikan, dan

menegakkannya, termasuk

menjadi penengah konflik.

KSM wajib memberikan

kesempatan kepada yang

termiskin untuk terlibat dalam

kegiatan KSM, dalam struktur

kepengurusan atau menjadi

Page 65: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 59

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

coordinator KSM.

4. Mendiskusikan Tujuan

dan Aturan Bersama KSM

dilakukan dengan :

a. menyepakati Visi, Misi

dan Tujuan kelompok;

b. Menetapkan Nama

identitas kelompok;

c. Menyusun dan

menyepakati Lima

Aturan Dasar

Kelompok yang harus

dipenuhi oleh semua

anggota kelompok:

i. Tabungan Rutin

mingguan, sebagai

proses pembelajaran

dalam menolong

dirinya sendiri

melalui kegiatan

menabung (self-

help) dan menolong

sesama anggota

kelompok melalui

kegiatan pinjaman

(mutual help).

Tabungan rutin

dapat berbentuk

uang atau lainnya,

sesuai kemampuan

dan kesepakatan

anggota KSM. Dalam

Page 66: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

60

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

pertemuan pertama

disepakati bentuk

dan besarnya

tabungan.

ii. Pertemuan rutin

mingguan, yang

ditentukan oleh

anggota kelompok

secara demokratis

dengan tempat

pertemuan secara

bergantian di tempat

anggota. Semua

anggota siap

memimpin

pertemuan bila

rumahnya menjadi

tempat pertemuan.

Ini sebagai

pembelajaran dalam

kepemimpinan

kelompok kecil.

iii. Pembukuan rutin.

Pembukuan/adminst

rasi kegiatan dan

keuangan dilakukan

rutin melalui :

· Pelaksanaanperg

uliran pinjaman

dalam kelompok.

Kelompok dapat

memulai

pinjaman dalam

kelompok segera

Page 67: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 61

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

setelah ada

permintaan dari

anggotanya,

bahkan dapat

dimulai dari

pertemuan

pertama.

· Melaksanakan

pengembalian

pinjaman dalam

kelompok

iv. Penguatan

kapasitas KSM.

Semua anggota

Kelompok dipastikan

siap untuk mengikuti

pelatihan penguatan

organisasi dan

keuangan kelompok

bagi KSM yang lolos

menjadi KSM untuk

Pilot antara lain:

Manajemen

Ekonomi Rumah

Tangga (ERT);

Manajemen

organisasi dan

keuangan

kelompok,

pelatihan

ketrampilan(vocat

ional training)

sesuai kebutuhan

Page 68: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

62

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

(kelompok usaha

dan kelompok

pekerja).

v. Kesiapan

menerima

penilaian kinerja

KSMsetelah

terlaksananya

pertemuan rutin

mingguan selama

empat (4) kali

berturut-turut sesuai

dengan indikator

kinerja kelulusan

sebagai KSM peserta

program- sesuai

dalam format KPK

(Kartu

Perkembangan

Kelompok). Indikator

kinerja kelulusan

KSM adalah sebagai

berikut:

Min 90%

kehadiran

anggota pada

pertemuan rutin

Min 75%

anggota

kelompok

menabung secara

rutin

100%

Page 69: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 63

No Tahapan

Kegiatan

Uraian Kegiatan Pelaksana Fasilitasi Peserta

pembukuan

dilaksanakan

secara tepat

waktu

100% agenda

pertemuan

rutin terpenuhi

9. Penyusunan

Rencana

Kerja KSM

Rencana Kerja KSM disusun

bersama sejak pelatihan praktek

(OJT) KSM, mengatur tentang

simpanan, tabungan, pinjaman,

angsuran dan kegiatan yang

menunjang pencapaian tujuan

KSM. Rencana kerja direalisasikan

dalam setiap pertemuan rutin

KSM

KSM Relawan

Pendamping

Kelompok

KSM

10. Penilaian

Kelayakan

KSM oleh UP-

UP BKM

KSM-KSM yang telah layak dan

memenuhi syarat diverifikasi

kelayakannya oleh UP-UP

kesesuaiannya dengan orientasi

penanggulangan kemiskinan KSM

dan usulan PJM Pronangkis

Relawan

Pendamping

Kelompok dan

UP-UP

Relawan

Pendamping

Kelompok

dan UP-UP

KSM

11. Penentuan

Akses dana

BLM oleh

KSM

KSM-KSM yang telah layak dan

diverifikasi ditentukan akses dana

melalui BLM APBN, APBD, atau

Swasta

Relawan

Pendamping

Kelompok dan

UP-UP

Relawan

Pendamping

Kelompok

dan UP-UP

KSM

Page 70: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

64

Tahap selanjutnya secara rinci dijelaskan siklus pembangunan/pengembangan KSM seperti

dibawah ini :

Tabel 3

Tahap pelaksanaan kegiatan KSM Percontohan

Waktu Tahap Pelaksana dan Peserta Hasil yang diharapkan

Minggu ke - 0 Pembangunan/Penge

mbangan KSM Calon

Percontohan

Pelaksana:

BKM/UP-UP, Relawan

Pendamping (didampingi

oleh Fasilitator)

Peserta:

Anggota kelompok baru

dan kelompok lama

1. Terbentuk/Adanya calon

KSM baru/lamayang

berpotensi untuk dapat

dikembangkan menjadi

KSM Percontohan, yang

memiliki visi, misi, tujuan,

struktur organisasi dan

aturan dasar kelompok.

2. Tersusun profil KSM calon

Percontohan

Minggu ke 1 -

4

Fasilitasi kegiatan

identifikasi calon

KSM untuk

Percontohan

Pelaksana:

BKM/UP-UP, Relawan

Pendamping (difasilitasi

oleh Fasilitator)

Peserta:

Anggota KSM

Adanya calon kelompok yang

dinyatakan memenuhi kriteria

(lulus) sebagai KSM Harapan

oleh Fasilitator/Relawan

Pendamping sebagai KSM

Percontohan dengan syarat

kelulusan sebagai berikut:

1. Kelompok memiliki lima

aturan dasar

2. Tingkat kehadiran anggota

rata-rata > 80% anggota

hadir pada pertemuan rutin

3. Tabungan rutin pada

pertemuan mingguan

dipenuhi oleh Min 75%

anggota kelompok

4. 100% pencatatan

keuangan dilaksanakan

Page 71: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 65

Waktu Tahap Pelaksana dan Peserta Hasil yang diharapkan

secara tepat waktu

5. 100% agenda pertemuan

rutin terpenuhi

Minggu ke 5 -

12

Pendapingan

kegiatan kepada

KSM Percontohan

Pelaksana:

BKM/UP-UP, Relawan

Pendamping (didampingi

oleh Fasilitator)

Peserta:

Anggota KSM

Percontohan

KSM Percontohan memperoleh

pembekalan/pelatihan, serta

memenuhi kriteria penilaian

kelayakan untuk mengakses

dana BLM sosial

Minggu ke 13

- seterusnya

Pengelolaan BLM

Sosial

Pelaksana:

BKM/UP-UP, Relawan

pendamping (didampingi

oleh Fasilitator)

Peserta:

Anggota KSM

Percontohan

KSM Percontohan dapat

mengakses dana BLM Sosial

sesuai dengan tata cara dan

tahapan yang disyaratkan.

Selanjutnya anggota akan

memperoleh pinjaman dari

kelompok sesuai dengan

prioritas peminjam.

Page 72: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

66

G. Pengertian Kelompok dan KSM

Agar Pilot Pendampingan KSM ini dapat terlaksana sesuai tujuan, perlu dipahami secara

mendalam tentang yang dimaksud dengan Kelompok dan KSM. Yang dimaksud dengan

Kelompok adalah kumpulan dua orang atau lebih, yang memiliki hubungan, kerjasama dan

ikatan batin satu sama lain. Mereka mempunyai visi,misi dan tujuan yang ingin dicapai secara

bersama – sama. Untuk mencapai visi, misi dan tujuan anggota kelompok, maka manajemen

organisasi dan pengelolaan keuangan dibangun dan dikembangkan secara bersama-sama.

Sedangkan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), adalah kelompok yang dibangun dan

dikembangkan dengan dukungan dana kegiatan sosial PNPM Mandiri Perkotaan yang mengadopsi

konsep kelompok sebagai suatu entitas (lembaga) yang pantas dalam menyediakan ruang dan

bantuan bagi rumah tangga miskin untuk dapat mengambil langkah-langkah efektif sehingga

dapat mengendalikan kehidupan mereka baik untuk rumah tangga mereka sendiri maupun untuk

masyarakat. Inti dari KSM itu sendiri ada pada pengembangan kepercayaan diri mereka dalam

membangun suatu entitas (lembaga) yang berkelanjutan

Pembentukan kelompok selaku pra-KSM dipandang sebagai titik penting dalam proses

pemberdayaan, yang mencakup:

1. kepercayaan diri dan bantuan moral bagi rumah tangga miskin yang berjuang terhadap

perubahan sosial;

2. forum dimana rumah tangga miskin dapat saling memberi masukan dan menganalisa

kondisi masing-masing serta dapat merancang strategi kolektif untuk megatasi

permasalahan mereka;

3. kerangka untuk peningkatan kesadaran, pengembangan kepercayaan diri, penyebaran

informasi dan pengantar jasa, serta untuk tindakan bersama;

4. sebagai kendaraan untuk mempromosikan kegiatan ekonomi

Program ini mencakup rumah tangga miskin dan termiskin dalam suatu kelurahan/desa dimana

setiap target anggota kelompok merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kelompok itu

sendiri. Dalam proses seleksi kelompok, penekanan akan dilakukan dalam proses identifikasi atas

konsistensi terhadap konsep program itu sendiri. Selanjutnya, program akan meningkatkan

modalnya melalui kekuatan dari kelompok melalui proses promosi dan replikasi kelompok dalam

prinsip efektivitas biaya dan keberlanjutan.

Page 73: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 67

Program selanjutnya akan mengidentifikasi anggota kelompok yang mempunyai kemampuan

pemimpin dari kelompok yang sudah matang dan menyediakan mereka dengan tambahan

pelatihan dan studi banding untuk membantu mereka dalam menjalankan tanggung jawabnya.

H. Pembangunan/Pengembangan KSM Calon Percontohan:

KSM yang akan melaksanakan percontohan dapat dibentuk baru atau KSM lama yang

memenuhi kriteria yang ditetapkan untuk KSM calon percontohan, sebagaimana dijelaskan di

bawah ini.

1. Tujuan

Membentuk kelompok swadaya masyarakat yang sesuai dengan kriteria calon

percontohan.

2. Pelaksana dan Peserta

Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping didampingi oleh Fasilitator

Peserta: Anggota kelompok baru dan kelompok lama

3. Metodologi

a. Mengadakan pertemuan khusus yang mengundang KK miskin prioritas yang

diidentifikasi dalam PS-2, difasilitasi oleh fasilitator, Relawan Pendamping beserta

BKM/UP-UP.

b. Memanfaatkan perangkat sosialiasi seperti poster, brosur, dll untuk

menyampaikan informasi2 yang penting diketahui oleh calon anggota kelompok,

khususnya terkait dengan konsep dan proses Pilot , serta peran dan tanggung

jawab kelompok.

c. Pembentukan KSM calon Pilot yang beranggotakan 10-15 orang. Langkah-

langkah pembentukannya adalah sebagai berikut:

(1) KSM baru. Menyeleksi anggota kelompok yang memenuhi persyaratan

sebagai berikut:

i. Anggota kelompok berasal dari warga masyarakat/ rumah tangga miskin

hasil pemutakhiran data PS-2

ii. Setiap keluarga miskin diwakili 1 orang sebagai anggota kelompok

iii. Bersedia menabung sesuai kemampuan anggota dalam setiap pertemuan

mingguan

iv. Bersedia bekerjasama dalam kelompok

Page 74: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

68

v. Siap meluangkan waktu untuk mengikuti pertemuan rutin mingguan

maupun pelatihan kelompok

vi. Syarat lain yang disepakati oleh warga masyarakat/ rumah tangga

miskin

(2) KSM Lama. KSM tidak harus selalu dibentuk baru, namun dapat

mengembangkan kelompok-kelompok yang sudah ada dan mengakar di

masyarakat seperti kelompok tani, kelompok perempuan, kelompok

pembangunan. Juga KSM PNPM MP lama yang telah memenuhi syarat

pembentukan KSM calon Pilot .

Kelompok-kelompok/ KSM tersebut memiliki tujuan untuk berkerjasama dalam

kelompok untuk menanggulangi kemiskinan anggota kelompoknya, sehingga

harus dipastikan hanya warga miskin/termiskin yang terdaftar dalam kelompok

dan terlibat dalam kegiatan kelompok.

Manfaat yang dirasakan dapat berupa peningkatan pengetahuan dan

kemampuan serta peningkatan kualitas hidup seperti kualitas pendidikan,

kesehatan, peningkatan ekonomi, permukiman dan lainnya.

Untuk KSM lama, perlu dilakukan tinjauan ulang pada tingkatan kelompok

maupun anggota:

i. Tinjauan menyeluruh terhadap riwayat pembentukan kelompok, Visi, Misi

dan tujuan kelompok, keanggotaan kelompok, warga miskin anggota

kelompok selalu terlibat dalam kegiatan kelompok, dan semua kegiatan

kelompok berorientasi kepada warga miskin.

ii. Tinjauan terhadap aturan bersama kelompok. Aturan bersama kelompok

penting untuk ditinjau kembali untuk memastikan telah membuka akses

warga miskin dan perempuan menjadi anggota kelompok.

Tinjauan ulang tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa KSM lama yang

mengikuti Pilot harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: (i). Kelompok

telah mempunyai visi, misi dan tujuan kelompok; (ii) Kelompok beranggotakan

warga miskin dari data PS-2; (iii) Kelompok mempunyai tabungan rutin sesuai

kemampuan anggota, dan (iv) Kelompok mampu meluangkan waktu dalam

mengikuti pertemuan rutin mingguan dan dapat berkerjasama dalam kelompok

Page 75: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 69

d. Identifikasi anggota kelompok yang berminat usaha dan atau mencari lapangan

pekerjaan.

e. Pembentukan struktur kepengurusan kelompok. Kepemimpinan akan menjadi hal

kunci dalam membentuk dan menyusun aturan kelompok. Kelompok harus

mencari pemimpin yang memiliki kemampuan untuk memfasilitasi,

mengkomunikasikan, dan

f. menjadi penengah konflik yang baik dalam diskusi. Seringkali pemimpin terpilih

adalah dari kelompok elit karena mereka umumnya vokal dan dianggap memiliki

pengetahuan lebih. Dalam hal ini kelompok harus memberikan prioritas sekalipun

g. kepada yang termiskin untuk menjadi pemimpin dan mendukung mereka untuk

menjadi pemimpin yang baik. Kelompok akan memiliki tiga pemimpin, yaitu

ketua, sekretaris dan bendahara kelompok secara demokratis, termasuk dari

yang termiskin dan paling rentan.

h. Anggota kelompok mendiskusikan dan bersama-sama memutuskan:

1) Visi, Misi dan Tujuan kelompok;

2) Menetapkan Nama identitas kelompok;

3) Menyusun dan menyepakati Lima Aturan Dasar Kelompok yang harus

dipenuhi oleh semua anggota kelompok, yaitu :

(i) Tabungan Rutin mingguan. Hal ini dilakukan sebagai proses

pembelajaran dalam menolong dirinya sendiri melalui kegiatan

menabung (self-help) dan menolong sesama anggota kelompok melalui

kegiatan pinjaman (Mutual help). Tabungan rutin dapat berbentuk uang

atau lainnya, sesuai kemampuan dan kesepakatan anggota kelompok.

Dalam pertemuan pertama disepakati bentuk dan besarnya tabungan.

(ii) Pertemuan rutin mingguan. Jadwal pertemuan rutin mingguan yang

ditentukan oleh anggota kelompok secara demokratis dengan tempat

pertemuan secara bergantian di tempat anggota. Semua anggota siap

memimpin pertemuan bila rumahnya menjadi tempat pertemuan. Ini

sebagai pembelajaran dalam kepemimpinan kelompok kecil.

Page 76: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

70

(iii) Pembukuan rutin mingguan. Melakukan pembukuan/adminstrasi kegiatan

dan keuangan kelompok secara mandiri.

Semua transaksi dan pembukuan hanya dapat dilakukan

dalam setiap pertemuan. Hal ini merupakan kondisi yang

TIDAK DAPAT DITAWAR/DINEGOSIASIKAN

(iv) Melaksanakan perguliran pinjaman dalam kelompok. Kelompok dapat

memulai pinjaman dalam kelompok segera setelah ada permintaan dari

anggotanya, bahkan dapat dimulai dari pertemuan pertama.

(v) Melaksanakan pengembalian pinjaman dalam kelompok.

i. Kesiapan anggota Kelompok untuk mengikuti pelatihan penguatan organisasi dan

keuangan kelompok yang akan lolos menjadi KSM untuk percontohan antara

lain manajemen Ekonomi Rumah Tangga (ERT); Manajemen organisasi dan

keuangan kelompok, serta pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan (kelompok

usaha dan kelompok pekerja).

j. Kesiapan menerima penilaian kinerja KSM. Hal ini dilakukan setelah

terlaksananya pertemuan rutin mingguan selama empat (4) kali berturut-turut

sesuai dengan indikator kinerja kelulusan sebagai KSM peserta program- sesuai

dalam format KPK. Indikator kinerja kelulusan KSM adalah sebagai berikut:

1) Min 90% kehadiran anggota pada pertemuan rutin

2) Min 75% anggota kelompok menabung secara rutin

3) 100% pembukuan dilaksanakan secara tepat waktu

4) 100% agenda pertemuan rutin terpenuhi

k. Menyusun profil KSM calon percontohan – sesuai format dibawah:

1) Profil Kelompok

2) Profil anggota Kelompok

3) Profil Minat Usaha dan/atau Pekerjaan Anggota Kelompok serta Pelatihan

yang dibutuhkan

4) Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Anggota Kelompok

Page 77: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 71

Hasil yang diharapkan

1. Terbentuk KSM untuk percontohan baik kelompok baru dan lama (jika ada)

yang berpotensi untuk dapat dikembangkan menjadi KSM untuk percontohan, yang

memiliki visi, misi, tujuan, struktur organisasi dan aturan dasar kelompok

2. Tersusun profil KSM calon percontohan

........................................................................PELATIHAN I

Peserta : calon anggota KSM Topik : (1) Simpan dan pinjam dalam kelompok, (2) pembukuan, (3) dinamika kelompok dan kepemimpinan, (4) ekonomi rumah tangga, dll Pelatih : fasilitator dan relawan pendamping Tempat : Kelurahan

Page 78: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

72

a) PROFIL KELOMPOK

1 Keterangan umum kelompok

1.1 Nama kelompok:

1.2 Nama desa:

1.3 Jumlah anggota dalam kelompok:

(a) Jumlah anggota dalam minat usaha

(b) Jumlah anggota dalam minat berkerja

1.4 Tanggal pembentukan kelompok:

1.5 Nama pengurus (ketua,sekretaris dan bendahara) dalam kelompok:

1.6 Apakah anggota kelompok juga bagian dari anggota BKM/UP?

2 Tabungan kelompok

Jumlah tabungan kelompok:

3 Pertemuan rutin

Pertemuan rutin

(a) Jumlah pertemuan rutin yang sudah dilakukan:

(b) Presentase kehadiran:

4 Pembukuan kelompok

Apakah pembukuan kelompok sudah dilakukan:

5 Pinjaman dalam kelompok

5.1. Apakah kelompok sudah menerima pinjaman dari lembaga lain?

5.2. Jika ya, berapa banyak anggota yang mendapatkan? Dari lembaga mana?

5.3. Jumlah tunggakan atas pinjaman dalam kelompok (inter lending)

5.4. Jumlah pinjaman dalam kelompok (inter lending)

5.5. Jumlah bunga yang sudah dihasilkan dari pinjaman dalam kelompok (inter

lending)

6 Tanda tangan masing-masing perwakilan dalam kelompok:

Page 79: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 73

Page 80: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

74

Page 81: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

PEDOMAN OPERASIONAL BAKU KEGIATAN SOSIAL 75

d). Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Anggota Kelompok

(dalam satu bulan)

Tanggal pembuatan:

1. Nama anggota:

2. Nama pasangan:

3. Umur:

4. Jenis Kelamin:

5. Status kepemilikan rumah/lahan:

6. Keterangan (nama/umur/jenis kelamin) anggota keluarga:

Penghasilan (a) Pengeluaran (b)

1. Jumlah penghasilan: 1. Pengeluaran makanan pokok :

2. Penghasilan anggota: 2. Biaya listrik/air/gas :

3. Penghasilan pasangan anggota 3. Biaya pendidikan anak :

4. Penghasilan anak: 4. Biaya kesehatan:

5. Penghasilan lainnya: 5. Biaya transport :

6. Biaya lainnya :

TOTAL: TOTAL:

Sisa penghasilan dikurangi pengeluaran

Total (a) – Total (b)

Catatan:

· Masing-masing anggota menyiapkan laporan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga

anggota kelompok

· Tambahan point penghasilan dan pengeluaran sesuai dengan kondisi keluarga

Page 82: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

76

e)Kegiatan calon KSM untuk Percontohan

1. Tujuan

· Terlaksananya kegiatan KSM sesuai dengan lima aturan dasar kelompok

· Mengevaluasi kinerja calon KSM untuk percontohan untuk menentukan apakah

KSMtersebut layak menjadi percontohan, setelah mereka melaksanakan kegiatan

selama 4 minggu.

2. Pelaksana dan Peserta

Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping difasilitasi oleh Fasilitator

Peserta: anggota KSM

3. Metodologi

Setelah kelompok yang berminat terbentuk, kegiatan dari kelompok adalahsebagai berikut:

a. Kegiatan Minggu ke -1

Fasilitator dan relawan pendamping memfasilitasi pertemuan. Model agenda

pertemuan kelompok adalah sebagai berikut:

1) Absen

2) Melakukan kegiatan tabungan

3) Melakukan administrasi pembukuan kelompok

4) Diskusi permasalahan yang dihadapi anggota kelompok

5) Penentuan tempat pertemuan dan pimpinan rapat minggu berikutnya

6) Kegiatan lain sesuai kebutuhan

7) Mencatat hasil diskusi dan membacakan di akhir rapat

b. Kegiatan Minggu ke 2 s/d 4

Kegiatan minggu ke 1 dilaksanakan secara menerus, dengan tambahan agenda

pertemuan sebagai berikut:

1) Pembacaan notulensi hasil pertemuan sebelumnya oleh sekretaris

2) Laporan keuangan / tabungan yang terkumpul oleh bendahara

Page 83: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 77

Pada awalnya pembukuan kelompok dibantu oleh fasilitator, tetapi secara bertahap KSM

harus mengidentifikasi beberapa orang yang cocok untuk melaksanakan pembukuan.

Kelompok harus dapat melaksanakan secara mandiri pembukuan kelompok dalam tiga bulan

sejak didampingi oleh fasilitator.

3) Pembahasan aturan layanan pinjaman kelompok (keputusan jasa pinjaman dan

periode pengembalian)

4) Pembahasan waktu dimulainya layanan pinjaman pada minggu ke 4 dengan

prioritas anggota yang paling membutuhkan.

Pinjaman dalam kelompok (inter lending) dapat dilakukan secepatnya atau

pada saat anggota kelompok yang memerlukannya

Penggunaan dana pinjaman kelompok:

a. Kebutuhan dasar rumah tangga anggota (pendidikan, pengobatan, dan

lain-lain yang disepakati oleh kelompok)

b. Penguatan kapasitas anggota (pelatihan keterampilan/manajemen,

magang, seminar wirausaha, dll)

c. Aset bergulir dan asset produksi

5) Pembahasan rencana kerja dengan UPS / BKM untuk mencari peluang

kesempatan kerja

6) Rencana kegiatan penguatan kapasitas kelompok/anggota kelompok dari dana

tabungan kelompok yang terkumpul dengan pilihan kegiatan:

Pelatihan Manajemen Organisasi dan Keuangan Kelompok

Pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan dalam pengembangan usaha

maupun lapangan kerja

7) Penilaian kinerja anggota kelompok dan kelompok sesuai dengan persyaratan

menjadi KSM untuk percontohan ( minggu ke 4).

8) Menetapkan tempat pertemuan minggu berikutnya

Hasil yang diharapkan

Kelompok dinyatakan lulus oleh Fasilitator/Relawan Pendamping sebagai KSM untuk Pilot dengan syarat kelulusan sebagai berikut:

1) Kelompok memiliki lima aturan dasar

2) Tingkat kehadiran anggota rata-rata > 80% anggota hadir pada pertemuan rutin 3) Tabungan rutin pada pertemuan mingguan dipenuhi oleh Min 75% anggota kelompok

4) 100% pembukuan dilaksanakan secara tepat waktu 5) 100% agenda pertemuan rutin terpenuhi

Page 84: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

78

E. Kegiatan KSM untuk Pilot

1. Tujuan

a. KSM memperoleh pembekalan/pelatihan untuk memperkuat kapasitasnya dalam pengelolaan

kelompok dan keterampilan sesuai kebutuhan kelompok

b. Terlaksananya kegiatan KSM untuk mengakses dana BLM sosial

2. Pelaksana dan Peserta

a. Pelaksana : BKM/UP-UP, Relawan Pendamping dIdampingi oleh Fasilitator

b. Peserta : Anggota KSM

3. Metodologi

Kegiatan anggota KSM, adalah kegiatan yang berjalan dari minggu ke 5 s/d minggu ke 12 dimana

kelompok telah diyatakan lulus oleh Relawan Pendamping. Adapun rangkaian kegiatan anggota

KSM adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan minggu ke 1 s/d 4 dilaksanakan secara menerus

b. Mengembangkan sistim administrasi kelompok;

c. Motivasi peningkatan tabungan;

d. Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana pinjaman anggota;

e. Analisa pinjaman sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan anggota untuk

mendukung peningkatan penghidupannya;

f. Pendampingan penyusunan perencanaan usaha dan atau membuat daftar potensi

lapangan pekerjaan;

PELATIHAN II Peserta : anggota KSM Topik : (1) manajemen organisasi, (2)peran pengurus dan penyelesaian konflik, (3) transaksi perbankan, pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan kelompok; Pelatih : Fasilitator/Dinas/lainnya Tempat: Kelurahan/Dinas/lainnya

Page 85: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 79

g. Khusus untuk pemenuhan kebutuhan dasar, pinjaman untuk anggota kelompok yang

bersumber dari dana tabungan sudah dapat dilaksanakan.

h. Kegiatan Pilot di atas dilaksanakan secara rutin sesuai dengan agenda pertemuan

yang disepakati, dan telah dilaksanakan minimal 12 kali pertemuan mingguan (3

bulan). Pada minggu ke 12 dilaksanakan penilaian kinerja KSM. KSM yang lulus

penilaian dinyatakan layak untuk mengakses BLM sosial sesuai kebutuhan kelompok.

Kriteria penilaian kinerja KSM tersebut adalah:

i. Kelompok melaksanakan lima aturan dasar

ii. Tingkat kehadiran anggota rata-rata > 80% anggota hadir pada pertemuan

rutin

iii. Tabungan rutin pada pertemuan mingguan dipenuhi oleh Min 75% anggota

kelompok

iv. Minimum 10% tabungan telah dimanfaatkan untuk pinjaman anggota

v. Tingkat pengembalian pinjaman minimum 90%

vi. 100% pembukuan dilaksanakan secara tepat waktu

vii. 100% agenda pertemuan rutin terpenuhi

viii. Kelompok telah membuka rekening min 3 specimen tandatangan

ix. Pilot telah mengidentifikasi pembuku dan pembuku telah memperoleh

pelatihan

Hasil yang diharapkan:

KSM memperoleh pembekalan/pelatihan, serta memenuhi

kriteria penilaian kelayakan untuk mengakses dana BLM sosial

4. Pengelolaan BLM Sosial

Pengelolaan BLM sosial adalah kegiatan dari minggu ke 13 dan seterusnya dimana KSM telah

dinyatakan layak mengelola dana yang bersumber dari BLM Sosial. Pada tahap ini, KSM dapat

menyediakan layanan pinjaman yang bersumber dari dana BLM sosial dengan memperhatikan

beberapa hal tersebut dibawah ini:

Page 86: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

80

4.1. Tujuan

a. Memenuhi kebutuhan pinjaman untuk aset bergulir dan aset produksi dan atau untuk

mendukung peserta kelompok yang sudah memasuki lapangan pekerjaan dari seluruh

anggota kelompok berdasarkan skala prioritas kebutuhan.

b. Memenuhi kebutuhan jangka menengah maupun kebutuhan jangka panjang anggota

kelompok

c. Melatih kelompok untuk mengelola kegiatan simpan pinjam dana yang lebih besar

agar dapat mengakses fasilitas pinjaman dari UPK atau bank/lembaga keuangan

lainnya

d. Meningkatkan kemampuan anggota kelompok dan kelembagaan melalui Pelatihan

Manajemen Usaha dan Pelatihan Ketrampilan sesuai kebutuhan anggota kelompok

e. Meningkatkan keahlian anggota kelompok dalam pengelolaan keuangan

4.2. Pelaksana dan Peserta

Pelaksana: BKM/UP-UP, Relawan Pendamping dIdampingi oleh Fasilitator

Peserta: Anggota KSM

4.3. Metodologi

Kelompok menyusun rencana pengelolaan dana BLM sosial dengan menyusun

Informasi Lengkap Kelompok dan Profil anggota Kelompok.Informasi Lengkap Kelompok

memuat :

i. Keterangan mengenai kelompok(jumlah anggota, susunan organisasi dalam

kelompok: ketua, sekretaris, bendahara, dll)

ii. Jumlah dana yang tersedia dalam kelompok

iii. Berapa lama kelompok sudah berdiri

iv. Keterangan mengenai anggota BKM/LKM/UPK

v. Informasi lengkap mengenai anggota kelompok

Besar maksimal BLM Sosial untuk kelompok sebesar Rp. 10 juta dan

untuk masing-masing anggota maksimal Rp.1juta

Page 87: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 81

a)Informasi lengkap kelompok

1. Keterangan umum kelompok

1.1 Nama kelompok:

1.2 Nama desa:

1.3 Jumlah anggota dalam kelompok:

(a) Jumlah anggota dalam minat usaha:

(b) Jumlah anggota dalam minat berkerja:

1.4 Tanggal pembentukan kelompok:

1.5 Nama pengurus (ketua,sekretaris dan bendahara) dalam kelompok:

1.6 Apakah anggota kelompok juga bagian dari anggota BKM/UP?

2 Tabungan kelompok

Jumlah tabungan kelompok

3 Pertemuan rutin

4.1Jumlah pertemuan rutin yang sudah dilakukan

4.2Presentase kehadiran

4 Pembukuan kelompok

Apakah pembukuan kelompok sudah dilakukan secara rutin:

5 Pinjaman dalam kelompok

6.1 Apakah kelompok sudah menerima pinjaman dari lembaga lain?,

Jika ya, berapa banyak anggota yang mendapatkan? Dari lembaga mana?

6.2 Jumlah tunggakan atas pinjaman dalam kelompok (inter lending):

6.3 Jumlah pinjaman dalam kelompok (inter lending):

6.4 Jumlah bunga yang sudah dihasilkan dari pinjaman dalam kelompok

(interlending)

Tanda tangan masing-masing perwakilan dalam kelompok

Page 88: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

82

b). Profil anggota kelompok.

Menyusun profil atau informasi lengkap mengenai anggota kelompok dan keluarganya beserta jenis

pekerjaan atau mata pencaharian yang sudah dijalani, meliputi :

1) Jumlah pendapatan dan detail pos-pos pengeluaran anggota dengan keluarganya.

2) Jumlah hutang anggota dengan keluarganya

3) Daftar masalah yang dialami anggota dengan keluarganya terkait dengan jenis pekerjaan atau

mata pencaharian yang dijalani

Page 89: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 83

c) Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Anggota Kelompok

Menyusun laporan pendapatan dan pengeluaran masing-masing anggota kelompok dimana

anggota kelompok mendiskusikan:

1) Cara bagaimana jenis pekerjaan/ mata pencaharian yang sedang dijalani oleh anggota

dengan keluarganya dapat meningkatkan pendapatan keluarga mereka

2) Jumlah pendapatan yang didapat anggota dengan keluarganya dari jenis pekerjaan/mata

pencaharian yang dijalani sekarang

3) Membuka wacana anggota mengenai kesempatan-kesempatan baru dari sumber mata

pencaharian lainnya yang tersedia, selain yang sudah dijalani

4) Meningkatkan kesadaran anggota kelompok atas kemampuan maupun keahlian yang

mereka punya, tetapi belum digunakan/disadari sebelumnya

Laporan Pendapatan dan Pengeluaran Rumah Tangga Anggota Kelompok

(dalam satu bulan)

Tanggal pembuatan:

1. Nama anggota:

2. Nama pasangan:

3. Umur:

4. Jenis Kelamin:

5. Status kepemilikan rumah/lahan:

6. Keterangan (nama/umur/jenis kelamin) anggota keluarga:

Penghasilan (a) Pengeluaran (b)

1. Jumlah penghasilan: 1. Pengeluaran makanan pokok :

2. Penghasilan anggota: 2. Biaya listrik/air/gas :

3. Penghasilan pasangan anggota 3. Biaya pendidikan anak :

4. Penghasilan anak: 4. Biaya kesehatan:

5. Penghasilan lainnya: 5. Biaya transport :

6. Biaya lainnya :

TOTAL: TOTAL:

Sisa penghasilan dikurangi pengeluaran

Total (a) – Total (b)

Catatan:

- masing-masing anggota menyiapkan laporan pendapatan dan pengeluaran rumah tangga anggota kelompok- - -- - Tambahan point penghasilan dan pengeluaran sesuai dengan kondisi keluarga

Page 90: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

84

d) Rencana Kegiatan Usaha.

Melakukan penilaian atas jenis pekerjaan atau mata pencaharian yang dapat diambil anggota

bersama keluarganya:

1) Metode pemecahan masalah melalui pinjaman

2) Penilaian atas pendapatan yang didapat saat ini dengan penilaian atas pendapatan

tambahan yang bisa didapat setelah menerima pinjaman

3) Penjelasan metode yang efektif bagi anggota dapat mengembalikan pinjaman secara

tepat waktu melalui sumber pendapatan yang didapat

4) Penjelasan mengenai potensi sumber mata pencaharian yang bisa diambil oleh anggota

bersama keluarganya

Page 91: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 85

f). Informasi Peminjam Prioritas Gelombang Pertama.

Kelompok mengusulkan peminjam prioritas gelombang pertama ke BKM untuk alokasi dana BLM

sosial:

Informasi Peminjam Prioritas Gelombang Pertama

Nama Kelompok:

Page 92: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

86

g). Mengajukan rencana pengelolaan BLM sosial ke BKM dengan mengikuti point sampie.

h) Surat Pengakuan Pinjaman Anggota.

Setelah BLM sosial cair dari BKM, kelompok menyiapkan surat pengakuan hutang antara

anggota kelompok dan kelompok.

SURAT PENGAKUAN PINJAMAN ANGGOTA

Nomor: ...........................

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah :

Nama : ......................................................

Tempat dan tanggal lahir : ......................................................

Pekerjaan : ......................................................

Nomor identitas (KTP) : ......................................................

Alamat tinggal sekarang : ......................................................

Posisi dikelompok : ......................................................

Pada hari ......................... tanggal ........ bulan ........................... tahun .................., dengan

ini saya mengaku telah menerima pinjaman uang dari kelompok yang bernama KSM

.................................................. sebesar Rp.......................................

(...................................................) untuk keperluan .......................................................

Pasal 1

Seluruh Pinjaman akan dibayar kembali, sampai lunas dalam jangka waktu:

………(.............……………) hari/minggu/.....bulan, terhitung mulai tanggal ..............................

sampai dengan tanggal ..............................., dengan cara angsuran harian/mingguan/bulanan,

baik pokok maupun jasa yaitu sebesar Rp. …………................... (Pokok Rp...................... +

Jasa Rp........................) pada setiap tanggal :…………………………….., selambat-lambatnya akhir

bulan.

Pasal 2

Peminjam akan membayar angsuran pinjaman secara tertib dan disetor kepada bendahara

kelompok, apabila terjadi keterlambatan pembayaran bersedia membayar denda jasa sebesar

.....% dari jumlah pinjaman yang terlambat dibayar.

Page 93: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 87

Pasal 3

Apabila terjadi perselisihan berkenaan dengan hak serta kewajiban yang timbul atas pinjam

meminjam ini, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai kata sepakat. Apabila tidak

dapat dicapai kata sepakat, maka peminjam setuju akan diselesaikan di Kantor Paniteraan

Pengadilan Negeri Kabupaten/Kota di ……………………………..

Demikian pengakuan pinjam meminjam ini dibuat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan

dari pihak manapun dan peminjam membubuhkan tanda tangan dalam surat pengakuan

pinjaman

(...................................)

Yang membuat pernyataan

Menyetujui: Mengetahui:

(...................................) (...................................)

Ketua Kelompok Suami/Istri/Family/.......

i). Informasi Peminjam Prioritas Gelombang Kedua dilakukan dengan menyusun profil atau

informasi gelombang ke dua pada tahap selanjutnya:

Page 94: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

88

Informasi Peminjam Prioritas Gelombang Kedua

Nama Kelompok:

Page 95: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 89

HASIL YANG DIHARAPKAN

Kelompok dapat mengakses dana BLM Sosial sesuai dengan tata cara dan tahapan yang disyaratkan.

Selanjutnya anggota akan memperoleh pinjaman dari kelompok sesuai dengan prioritas peminjam.

Dalam menyusun rencana pengelolaan dana BLM sosial PILOT , hal-hal berikut perlu diperhatikan:

a. Hal-hal yang didiskusikan pada saat pertemuan harus dicatat dalam notulen

b. Jika ada kegiatan yang terkait peningkatan pendapatan (Income Generating Activities),

anggota kelompok harus berdiskusi dengan anggota keluarganya terlebih dahulu.

c. Setiap anggota kelompok harus bersikap independen dan mampu mengambil keputusan

d. Perjanjian harus ditulis secara jelas dan disetujui oleh seluruh anggota kelompok

e. Jumlah pinjaman dan angsuran antar anggota kelompok disesuaikan kebutuhan dan

kemampuan masing-masing anggota

f. Tingkat bunga yang ditetapkan berlaku untuk semua anggota kelompok

g. Peminjam prioritas ditetapkan oleh kelompok berdasarkan kesepakatan dalam

pertemuan rutin kelompok, dengan mempertimbangkan:

Harus dipilih dari kelompok keluarga miskin atau termiskin

Mempunyai keahlian dengan sumber pendapatan terbatas

5. Pembukuan Kelompok

Pembukuanyang harus dibuat oleh bendahara kelompok adalah menggunakan pembukuan sederhana

(tabelaris, catatan kartu pinjaman, kartu tabungan).Contoh buku dan cara mencatat setiap transaksi

serta laporan keuangan mingguan merujuk pada format dibawah.

5. 1. Tujuan

a. Memastikan semua transaksi yang terjadi di kelompok, seperti; tabungan, pinjaman, penerimaan

dana BLM sosial dan penggunaannya, serta semua kegiatan yang terkait dengan pengelolaan

keuangan kelompok harus dicatat tepat dan akurat

b. Memastikan keseluruhan dana kelompok dikelola dan digunakan sesuai dengan tujuan yang

disepakati kelompok

c. Memastikan aset yang dimiliki oleh kelompok aman dan diketahui oleh semua anggota

Page 96: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

90

5.2. Pelaksana

Bendahara kelompok atau pembuku yang sudah dilatih

5.3. Metodologi

Setiap terjadi adanya transaksi yang terkait dengan kegiatan keuangan kelompok dicatat secara tertib

sesuai dengan aturan yang disepakati bersama. Jenis pembukuan yang harus dipenuhi KSM

percontohan adalah:

1) Buku Kas

HASIL YANG DIHARAPKAN

1. Setiap anggota kelompok dapat mengetahui kondisi keuangan mingguan kelompok, sehingga proses transparansi dan akuntabilitas terjamin

2. Adanya kepercayaan anggota dan BKM/LKM serta pihak lain terhadap pengelolaan keuangan kelompok

Nama Kelompok : ................................................................ Kelurahan : ................................................................

Kecamatan : ................................................................ Kota/Kab : ................................................................

BUKU KAS

Bulan: ................. 20..

Tanggal Uraian No.Urut Transaksi (Rp) Saldo (Rp)

Pemasuakan Pengeluaran 1 2 3 4 5 6

JUMLAH

........................, ...................20.. Mengetahui,

Ketua Bendahara

(.................................) (.................................)

Page 97: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 91

Penjelasan Pengisian:

1. Tanggal (Kolom 1) : diisi dengan tanggal transaksi terjadi

2. Uraian (Kolom 2) : diisi dengan uraian yang jelas, lengkap, untuk apa, dengan

siapa transaksi terjadi berikut penjelasannya

3. Nomor Urut (Kolom 3) : diisi dengan no urut transaksi

4. Transaksi Pemasukan (Kolom 4) : diisi apabila ada penerimaan uang kas

5. Transaksi Pengeluaran (Kolom 5) : diisi apabila ada pengeluaran uang kas

6. Saldo (Kolom 6) : diisi dengan cara mengurangkan kolom 4 dengan kolom 5

(untuk baris paling atas). Untuk saldo pada baris kedua

dan seterusnya diisi dengan cara : saldo pada baris 1

ditambah kolom 4 pada baris kedua kemudian dikurangi

dengan kolom 5 pada baris kedua, demikian seterusnya

7. Jumlah (paling bawah) : diisi setiap akhir bulan dengan cara menjumlahkan pada

masing-masing kolom Debet dan kolom Kredit. Selanjutnya

jumlah kolom di Pemasukan dikurangi dengan jumlah

kolom di Pengeluaran menjadi Saldo Kas. Saldo akhir ini

menjadi saldo awal bulan berikutnya

Page 98: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

92

2). Kartu Tabungan Anggota Kelompok

Penjelasan Pengisian

1. Kolom 1 Tanggal : Diisi dengan tanggal pada saat anggota KSM melakukan pembayaran

angsuran.

2. Kolom 2 Uraian : Diisi dengan penjelasan informasi transaksi

3. Kolom 3 Urut : Diisi dengan nomor bukti transaksi.

4. Kolom 4 Menabung : Diisi dengan jumlah uang tabungan yang dibayarkan oleh anggota

kelompok

5. Kolom 5 Tarik tabungan : Diisi dengan jumlah uang tabungan yang ditarik oleh anggota

kelompok

6. Kolom 6 Sisa Tabungan : Diisi dengan sisa tabungan anggota yang masih ada di kelompok.

7. Kolom 7 Bendahara : Dibubuhi tanda tangan bendahara kelompok (ketika ada transaksi).

8. Kolom 8 Penyetor : Dibubuhi tanda tangan penyetor tabungan (ketika ada transaksi).

Catatan :Kartu tabungan ini dibuat rangkap 2

1. Dipegang oleh anggota kelompok (masing-masing anggota)

2. Dipegang oleh bendahara kelompok

Nama Kelompok : ................................................................ Kelurahan : ................................................................

Kecamatan : ................................................................ Kota/Kab : ................................................................

KARTU TABUNGAN Nama Anggota : ........................

Alamat : ........................

Tanggal URAIAN No

Urut

MUTASI TRANSAKSI (Rp) Sisa

Tabungan

(Rp)

Paraf

Menabung Tarik

Tabungan

Bendahara Penyetor

1 2 3 4 5 6 7 8

CATATAN: 1. Dipegang oleh anggota kelompok (masing-masing anggota) 2. Dipegang oleh bendahara kelompok

Page 99: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 93

3). Kartu Pinjaman Anggota Kelompok

Nama Kelompok : ................................................................ Kelurahan : ................................................................

Kecamatan : ................................................................ Kota/Kab : ................................................................

KARTU PINJAMAN

Nama Peminjam : ........................ Jangka waktu : ..........kali/Minggu

Alamat : ........................ Bunga Pinjaman : ......... (%)

Besar Pinjaman : ........................ No. Pinjaman : ........................

Tgl Akad Pinjaman : ........................

Angsuran Pokok : ........................ Tgl Jatuh Tempo : ........................

Angsuran Jasa/Bunga : ........................

Jml Angsuran : ........................

Cicilan Ke-

Tanggal ANGSURAN (Rp) SALDO PINJAMAN (Rp) TUNGGAKAN (Rp) Paraf

Pokok Jasa Harusnya Realisasi Pokok Jasa Bendahara Penyetor 1 2 3 4 5 6 7 (5-6) 8 9 10

CATATAN: 1. Dipegang oleh anggota kelompok (masing-masing anggota) 2. Dipegang oleh bendahara kelompok

Page 100: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

94

Penjelasan Pengisian:

1 Kolom 1 Cicilan ke : diisi dengan urutan pembayaran pinjaman anggota KSM yang ke

berapa.

2 Kolom 2 Tanggal : diisi dengan tanggal pada saat anggota KSM melakukan pembayaran

angsuran.

3 Kolom 3 Pokok : diisi dengan sejumlah angsuran pokok yang dibayarkan oleh anggota

KSM.

4 Kolom 4 Jasa : diisi dengan jumlah angsuran jasa yang dibayarkan oleh anggota KSM.

5 Kolom 5 Seharusnya : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara Besar Pinjaman anggota

KSM dikurangi dengan Angsuran Pokok yang seharusnya dibayarkan

oleh anggota KSM. Untuk baris ke-2 dan seterusnya saldo (seharusnya)

pada baris ke-1 dikurangi dengan Angsuran pokok yang seharusnya

dibayarkan oleh anggota KSM.

6 Kolom 6 Realisasi : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara Besar Pinjaman anggota

KSM dikurangi dengan Angsuran Pokok yang dibayarkan (kolom 3)

anggota KSM pada baris yang sama. Untuk baris ke-2 dan seterusnya

saldo (realisasi) pada baris sebelumnya (baris ke-1) dikurangi dengan

Angsuran pokok yang dibayarkan oleh anggota KSM (kolom 3) pada

baris yang sama.

7 Kolom 7 Pokok : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara mengurangkan (kolom 5

dengan kolom 6) pada baris yang sama. Untuk baris ke-2 dan

seterusnya saldo tunggakan (pokok) pada baris sebelumnya ditambah

dengan kolom 5 dan dikurangi kolom 6 pada baris yang sama.

8 Kolom 8 Jasa : pada baris 1 (pertama) diisi dengan cara mengurangkan jasa yang

seharusnya dibayarkan oleh anggota KSM dengan kolom (4) pada baris

1. Untuk baris ke 2 dan seterusnya diisi dengan cara, tunggakan jasa

pada baris sebelumnya (baris 1) ditambah dengan angsuran jasa yang

seharusnya dibayarkan dikurangi dengan kolom 4 pada baris yang

sama.

9 Kolom 9 Paraf

Bendhara

: diisi dengan tanda tangan bendahara (penerima) setelah adanya

pembayaran angsuran dari anggota.

10 Kolom 10

:

diisi dengan tanda tangan penyetor setelah adanya penyetoran

angsuran dari anggota.

Page 101: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 95

4). Buku Register Sisa Pinjaman Anggota dan Tabungan Anggota

Penjelasan Pengisian

Kolom 1 No : Diisi nomor urut (cukup jelas)

Kolom 2 Nama : Diisi dengan nama anggota yang mempunyai pinjaman /tabungan

kepada kelompok

Kolom 3 Alamt : Diisi dengan alamat peminjam/penabung

Kolom 4 Jml sisa pinjaman sd tgl : Diisi dengan sisa pinjaman yang masih belum dibayar sampai

dengan tanggal yang dituliskan

Kolom 5 Jml tunggakan sd tgl : Diisi dengan jumlah tunggakan yang masih belum dibayar sampai

dengan tanggal yang dituliskan

Kolom 6 Jmlsisa tabungan sd tgl : Diisi dengan jumlah tabungan yang dimiliki anggota sampai dengan

tanggal yang ditulis

Kolom 7 dan Kolom 15 : cara pengisiannya sama dengan kolom 4

Kolom 8 dan Kolom 16 : cara pengisiannya sama dengan kolom 5

Kolom 9 dan Kolom 17 : cara pengisiannya sama dengan kolom 6

Page 102: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

96

5). Laporan Penerimaan dan Pengeluaran

Nama Kelompok : ................................................................

Kelurahan : ................................................................

Kecamatan : ................................................................

Kota/Kab : ................................................................

LAPORAN PENERIMAAN & PENGELUARAN

Periode :…..………… 20…..

Saldo bulan lalu Rp.

...............................

Penerimaan:

1. Penarikan dari Bank Rp.

...............................

2. Angsuran Anggota Rp..............................

3. Tabungan Anggota Rp..............................

4. ……………………… Rp..............................

Jumlah Penerimaan Rp............................ (a)

Pengeluaran:

1. Setoran ke Bank Rp..............................

2. Pinjaman ke Anggota Rp..............................

3. Pembayaran Tabungan Rp..............................

. ……………………… Rp..............................

Jumlah Pengeluaran Rp.

...............................

(b)

Saldo sampai ................. Rp.

...............................

(c = a-

b)

Page 103: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 97

..................20..

Mengetahui,

Ketua Bendahara

(.................................) (.................................)

Page 104: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

98

6. Penguatan Kapasitas Anggota dan kelembagaan KSM

Dalam tahapan ini kegiatan penguatan kapasitas baik bagi anggota KSM maupun untuk penguatan

kelembagaan KSM yang berkelanjutan dapat dilakukan melalui :

1. Pendampingan oleh fasilitator maupun para Relawan Pendamping dalam pertemuan kelompok

rutin minggu dengan memberikan materi sesuai dengan kurikulum pendampingan kelompok

2. Pelatihan proses pemberdayaan kelompok untuk siap masuk dalam Pasar antara lain meliputi:

Pelatihan Pengembangan Usaha (Business Plan) Kewirausahaan

Pelatihan Pengembangan ketrampilan

Pelatihan Penguatan Kelembagaan KSM yang berkelanjutan

Pelatihan membangun kemitraan untuk akses terhadap lembaga keuangan formal/Bank

maupun lembaga terkait lainnya dalam rangka akses pasar produk yang diunggulkan

dan peluang lapangan kerja

Pelatihan–pelatihan lainnya yang mendukung pengembangan usaha maupun

ketrampilan sebagai pekerja

7. Pengendalian Dan Pengelolaan pada Kegiatan Pilot Pendampingan KSM

1.1. Pengendalian

Pengendalian kegiatan Pilot pada dasarnya sama dengan pengendalian pada pelaksanaan PNPM

Mandiri Perkotaan pada umumnya yang meliputi kegiatan pemantauan (monitoring) , evaluasi

kegiatan menyeluruh dan pelaporan.

Untuk kegiatan pilot, pengendalian mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini:

Page 105: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 99

Tabel 1

Kegiatan Pengendalian Pilot

No Kegiatan Pelaku Hasil

1. Pencatatan dan

pengumpulan berkas

(dokumen) hasil kegiatan

Utama : Sekretaris

BKM/LKM, UP-UP dan

anggota BKM/LKM.

Pendamping : Faskel, Aparat

Kel./Desa, Relawan

Pendamping

Daftar Hadir.

Notulensi,

Berita Acara.

2. Pengumpulan data tentang

hasil kegiatan.

Utama : Faskel, Korkot Data terkumpul dalam suatu

sistem informasi manajemen

(MIS), website

3. Pengolahan data tentang

hasil kegiatan.

Utama : KMP Informasi tentang :

status waktu

implementasi kegiatan

Capaian kinerja (KPI)

4. Analisa Data dari seluruh

status progres dan capaian

kinerja

Utama : KMP, OSP Provinsi - Analisis data

5. Analisa dampak

pelaksanaaan program

Utama : OSP Evaluasi - Analisis dampak

7.1.1 Monitoring dan Evaluasi Partisipatif

1. Pengertian

Disamping pengendalian sebagaimana disebutkan sebelumnya, maka dilakukan pula

monitoring dan evaluasi (monev) secara partisipatif, yakni monev yang dilakukan dari-oleh-

untuk masyarakat

2. Tujuan

Monev partisipatif bertujuan untuk :

Page 106: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

100

a. meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam pelaksanaan monev sehingga

memperkuat rasa memiliki masyarakat terhadap program.

b. mengetahui perkembangan kelompok,

c. mengantisipasi permasalahan yang mungkin timbul

d. menyusun rencana tindak lanjut untuk perbaikan kelompok

3. Metode

Monev Partisipatif pada Pilot dilakukan dengan metode Focus Group Discussion (FGD).

4. Pelaku

a. Pelaksana Monev Partisipatif adalah KSM yang difasilitasi oleh Relawan Pendamping

(RPK).

b. Hasil monev tersebut diverifikasi serta direkap oleh fasilitator.

5. Waktu

Monev Partisipatif dilakukan sebulan sekali pada pertemuan rutin KSM.

6. Alat

Alat-alat monitoring partisipatif diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Pembukuan KSM

b. Notulen pertemuan KSM

c. KPK (Kartu Perkembangan Kelompok) seperti pada Lampiran 2

d. Dan lain-lain

7.1.2. Indikator Kinerja

Tabel 2. Indikator Kinerja Pilot Pendampingan KSM

NO TUJUAN /

SASARAN INDIKATOR KINERJA 2014 PERHITUNGAN

ALAT BUKTI/

SUMBER

INFORMASI

1 Masyarakat

tahu, mengerti

1. % warga miskin

(PS-2) hadir dalam ≥ 40 %

Jumlah warga

miskin hadir /

• Daftar

hadir

Page 107: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 101

NO TUJUAN /

SASARAN INDIKATOR KINERJA 2014 PERHITUNGAN

ALAT BUKTI/

SUMBER

INFORMASI

dan memahami

tujuan, sasaran

dan manfaat

kegiatan

Pendampingan

KSM

pertemuan-

pertemuan dalam

rangka

sosialisasi/pengen

alan pelaksanaan

Pengmbangan

KSM

total waga yang

hadir

pertemuan

• Monev dan

Laporan

Korkot/

OSP

2. % warga

perempuan hadir

dalam pertemuan

dalam rangka

sosialisasi

pelaksanaan

Pengembangan

KSM

≥ 30 %

Jumlah warga

perempuan

hadir / total

waga yang hadir

• Daftar

hadir

pertemuan

• Monev dan

Laporan

Korkot/

OSP

2

Terbangunya

KSM yang

menjalankan

aturan dasar

kelompok

1. % KSM terbentuk

memiliki aturan

dasar kelompok

≥ 80%

Jumlah

dokumen aturan

dasar / jumlah

KSM terbentuk

• Dokumen

atauran

• Monev

2. % anggota KSM

menabung secara

rutin setiap minggu

≥ 70%

Jumlah anggota

KSM menabung

rutin setiap

minggu / jumlah

total anggota

KSM

• Kartu

tabungan

• Monev

3. % Kelompok

melakukan

pembukuan

dengan baik, tertib

dan lengkap

≥ 80%

Jumlah

pembukuan

kelompok yang

baik, tertib dan

lengkap /

jumlah

• Dokumen

pembuku

an

• Monev

Page 108: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

102

NO TUJUAN /

SASARAN INDIKATOR KINERJA 2014 PERHITUNGAN

ALAT BUKTI/

SUMBER

INFORMASI

kelompok (KSM)

4. % Kelompok

secara rutin

melaksanakan

pertemuan

anggota setiap

minggu

≥ 80 %

Jumlah

pertemuan rutin

anggota / 4 (

dihitung setiap

bulan = 4 mgg)

• Daftar hadir

• Monev

3

Meningkatnya

anggota

kelompok

dalam

mengakses

pinjaman dan

anggota

kelompok yang

memiliki

ketrampilan

dan siap

masuk ke

dunia kerja

1. % tingkat

pengembalian

pinjaman kelompok

≥ 90 %

Angsuran yang

diterima /

jumlah

angsuran yang

seharusnya

diterima

• Pembukuan

kelompok

• Monev

2. Anggota kelompok

memiliki

ketrampilan untuk

siap masuk ke

dunia kerja

≥ 75 %

Jumlah anggota

yang memiliki

surat

keterangan atau

sertifikat

ketrampilam /

Jumlah anggota

yang telah

mengikuti

latihan

ketrampilan

• Dokumen

surat

keterangan

atau sertifikat

ketrampilan

yang sah dan

berlaku

• Monev

Page 109: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 103

7.2. Manajemen Program

Struktur organisasi untuk pelaksanaanPilotmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan

struktur organisasi PNPM Mandiri Perkotaan secara keseluruhan. Penambahan personil yang

dibutuhkan bagi pelaksanaan Pilot akan dijalankan 2 model, yaitu dengan penambahan fasilitator

dan tanpa penambahan fasilitator. Beberapa personil tambahan yang dibutuhkan pada pelaksanaan

Pilot ini adalah tambahan fasilitator di 2 kelurahan/desa sasaran lokasi pilot pendampingan KSM

yang bergabung dengan Tim Fasilitator yang telah ada. Pengendalian kegiatan Pilot dilakukan

secara hierarkis mulai tingkat fasilitator hingga KMP. Substansi pengendalian kegiatan pilot

diletakkan pada Fasilitator Ekonomi dan Fasilitator Sosial. Di tingkat regional dan nasional

pengendalian dilakukan pula pada garis kendali-koordinasi konsultan yang berkaitan dengan

ekonomi dan sosial.

Sedangkan uraian tugas dari unsur-unsur yang terlibat adalah sebagai berikut :

1. Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Melaksanakan siklus kegiatan Pilot

Melakukan sosialisasi program

Memfasilitasi kegiatan pelatihan Relawan Pendamping, KSM, UPS, UPK,

Memonitoring perkembangan kegiatan Pilot

Menyetujui hasil verifikasi calon anggota kelompok yang dilakukan oleh UPS.

2. Fasilitator Pendamping Kelompok

Mendukung BKM/LKM dalam proses sosialisasi program ke seluruh rumah tangga

sasaran

Mendukung UPS dalam melaksanakan rekrutmen Relawan Pendamping Kelompok

Verifikasi rumah tangga miskin dengan basis data PS2

Mengawal BLM tahap pertama

Bekerjasama dalam tim fasilitator untuk memfasilitasi kegiatan PILOT ditingkat

kelurahan

3. Relawan Pendamping (RP)

Relawan Pendamping (RP) adalah individu masyarakat sebagai pelopor-pelopor pengerak

dari masyaraka. RP mengabdi tanpa pamrih, ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat

pada kemajuan masyarakat di wilayahnya. Program ini membuka kesempatan seluas

mungkin bagi warga yang ikhlas, jujur, adil, peduli, memiliki komitmen dan minat untuk

membantu masyarakat dalam pendampingan kelompok masyarakat.

Page 110: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

104

RP sebaiknya berdomisili sedekat mungkin dengan kelompok dampingannya. Diharapkan

RP lebih banyak yang terjaring sehingga dapat ikut serta menyebarkan informasi mengenai

program dan berpartisipasi aktif memperkuat pelaksanaan progam, diantaranya :

Melakukan pendampingan kelompok secara rutin

Membuat rencana kerja Pendampingan kelompok

Melakukan seluruh rangkaian siklus PILOT

Memfasilitasi penguatan kapasitas kelompok

Melakukan pemantauan perkembangan kelompok secara rutin

Memfasilitasi kelompok untuk mendapatkan layanan UPK

4. Unit Pengelola Sosial (UPS)

Memfasilitasi pembuatan rencana kerja RP

Melakukan seluruh rangkaian siklus Pilot

Melakukan rekrutment Relawan Pendamping

Memfasilitasi penguatan kapasitas RP dan kelompok

Melakukan pemantauan perkembangan kelompok secara rutin

Memfasilitasi kelompok untuk mendapatkan layanan UPK

Memfasilitasi RP melakukan pendampingan kelompok secara rutin

5. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)

Menetapkan nama identitas kelompok serta membentuk struktur kepengurusan

kelompok

Melaksanakan kegiatan KSMsesuai lima aturan dasar kelompok

Mengikuti pelatihan penguatan kapasitas anggota (pelatihan manajemen organisasi

dan keuangan kelompok serta pelatihan ketrampilan sesuai kebutuhan)

Mengusulkan dana blm sosial ke BKM

Mengelola dana blm sosial untuk kepentingan anggota kelompok dan sesuai

kesepakatan kelompok

Melakukan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana pinjaman anggota

Page 111: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 105

INSTRUMEN UJI PETIK KEGIATAN SOSIAL

1. Uji Petik untuk Kegiatan Pilot - Menggunakan Format KPK

KPK (Kartu Perkembangan Kelompok)

a. Bulan :

b. Nama Kelompok :

c. Kelurahan/Kecamatan :

d. Kabupaten/Kota :

No Indikator Nilai Parameter Sumber data

1 Pertemuan rutin kelompok Min 75% pertemuan rutin

kelompok terlaksana

Daftar Hadir

2 Tingkat kehadiran dalam

pertemuan

Min 75 % anggota

kelompok hadir dalam

pertemuan

Daftar Hadir

3 Agenda pertemuan

terpenuhi

Min 75% agenda

pertemuan terpenuhi

Catatan pertemuan

anggota

4 Tabungan rutin kelompok Min 75 % anggota

melakukan tabungan rutin

Buku Tab Klp

5 Aturan kelompok ada dan

tertulis

Min 75% pertemuan

kelompok membacakan

aturan kelompok

dokumen aturan

kelompok

6 Pengembalian pinjaman

kelompok

Min 90% Tingkat

pengembalian

Buku angsuran

kelompok

7 Pencatatan keuangan benar 100% pencatatan

dilakukan sesuai aturan

buku kas, buku

tabungan, buku

angsuran

8 Rekening kelompok aman 100% rekening kelompok Buku tabungan

kelompok

9 Mempunyai kegiatan dengan

pihak luar

Min 1 kali pertemuan Buku agenda

pertemuan

10 Membahas perkara kritis

yang dihadapi anggota

kelompok

Min 75% pertemuan

pembahasan perkaran

kritis dicatatkan

Catatan pertemuan

anggota

TOTAL NILAI

Catatan: Skor 1 bila indicator terpenuhi. Jika tidak atau belum, skor 0.

Page 112: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

106

Fasilitator Relawan Pendamping

Ketua KSM

Dari skor yang diperoleh dari KPK, maka KSM dapat diklasifikasikan pada 3 kriteria sebagai

:

Tahap perkembangan Kelompok Skor KPK

Tunas 0 – 4

Tumbuh 5 – 8

Kembang 9 - 10

Page 113: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 107

Page 114: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

108 Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan

Page 115: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

Pedoman Operasional Baku Kegiatan Sosial – PNPM Mandiri Perkotaan 109

UJI PETIK UNTUK KEGIATAN SOSIAL LAINNYA

Responden Tiap Kelurahan :

1. BKM

2. UPS 3. KSM Sosial

4. Aparat Desa 5. SKPD

No

Ya Tidak Keterangan Ya Tidak Score

1 5 0

2 1 0

3 5 0

4 5 0

5 1 0

6

a. kader BKKBN 1 0

b. kader posyandu 2 0

c. kader PKK 1 0

d. guru bantu PAUD, relawan pendidikan lainnya 2 0

e. kelompok tani 1 0

f. kelompok nelayan 1 0

g. RT/RW 1 0

h. lainnya..... 1 0

7 5 0

B. Jenis Kegiatan, IPM MDGs dan BLM (kombinasi dengan data SIM)

8 5 0

9 Apakah Kegiatan KSM Sosial terkait dengan: 0

a. pendidikan 2 0

b. kesehatan 2 0

c. kebersihan/lingkungan 2 0

d. pertanian 1 0

e. peternakan 1 0

f. kelautan 1 0

g. pelatihan ketrampilan/ kewirausahaan/untuk ekonomi produktif 2 0

h. prasarana (infrastruktur), alat produksi (traktor, mesin jahit, dst) 1 0

i. perlengkapan pertemuan, sound system, tenda resepsi, meja kursi, 0 0

j. santunan usia tidak produktif 1 0

k. lainnya..... 0 0

10 Apakah kegiatan pelatihan ditindaklanjuti dengan pembentukan KSM? 2 0

11 Apakah alumni pelatihan dikirim ke sejumlah lembaga? 5 0

12 Apakah kegiatan penyediaan prasarana diikuti dengan kejelasan pengelolaannya? 5 0

13 apakah hasil penyewaan perlengkapan pertemuan diperuntukkan bagi KK miskin? 5 0

14 apakah hasil penyewaan perlengkapan pertemuan diperuntukkan bagi pendidikan dan kesehatan 5 0

15 Apakah pemberian santunan berkelanjutan? 5 0

16 Apakah Kegiatan Sosial telah berhasil menggalang kemitraan dengan SKPD? 5 0

17 Apakah Kegiatan Sosial telah menjadi bagian dari Program SKPD? 5 0

18 Apakah SKPD berkontribusi dalam pendanaan? 5 0

19 Apakah SKPD berkontribusi dalam penyediaan SDM, alat, prasarana, sumberdaya lain? 5 0

20 Apakah UPS mengendalikan proses dan output kegiatan sosial 3 0

Bobot

D. Kemitraan

C. Pengelolaan, Sasaran dan Keberlanjutan

E. Pengendalian

Apakah setelah dilaksanakan kegiatan sosial, interaksi masyarakat makin erat

Apakah Semua kegiatan KSM Sosial terkait IPM-MDGs?

Pertanyaan Jawaban

Apakah Mayoritas Kegiatan berhasil menggalang swadaya?

Apakah Mayoritas Kegiatan yang dilaksanakan KSM Sosial bermanfaat langsung bagi KK miskin?

Apakah KSM Sosial dibentuk dari kelompok yang sudah ada? Sebelumnya kelompok apa?

Apakah Mayoritas Kegiatan yang dilaksanakan KSM Sosial bermanfaat tidak langsung bagi KK miskin?

Apakah mayoritas kegiatan sosial terkait dengan pembangunan prasarana?

Apakah dalam KSM Sosial terlibat:

A. Pengelola, Swadaya dan Modal Sosial

Page 116: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 117: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 118: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 119: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan
Page 120: PEDOMAN OPERASIONAL BAKU - p2kp.org · PDF fileDefinisi/Pengertian | 4 1.3. Tujuan | 4 1.4. Output | 4 ... aset, dan kesempatan untuk ... Kegiatan Sosial ini hadir untuk menjadi acuan

KANTOR PUSATJL. Pattimura No.20 Kabayoran BaruJakarta Selatan, Indonesia - 12110

KANTOR PROYEKJl. Penjernihan 1 No. 19 F PejomponganJakarta Pusat Indonesia - 10210

SEKRETARIAT TP PNPM MANDIRIwww.pnpm-mandiri.org

PENGADUANP.O. BOX 2222 JKPMTSMS 0817 148048e-mail : [email protected]

www.pnpm-perkotaan.org