PEDOMAN FASILITASIPENINGKATANKAPASITAS...
Transcript of PEDOMAN FASILITASIPENINGKATANKAPASITAS...
PEDOMAN
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (BPPD)
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018
- 2 -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah
memberikan kekuatan pada kita, sehingga buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan
Kapasitas Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BPPD)
Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2018 ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Menindaklanjuti Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan
Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melalui Direktorat Lembaga Penelitian dan
Pengembangan, sesuai dengan Pasal 16 ayat (2) huruf b, telah memberikan
fasilitasi peningkatan kapasitas dan kapabilitas Badan Penelitian dan
Pengembangan Daerah (BPPD) Provinsi sebagai koordinator penguatan SIDa.
Buku pedoman ini ditujukan sebagai bahan rujukan dalam mereview atau
menentukan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan memperoleh fasilitasi
peningkatan kapasitas dan kapabilitas peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota. Di
dalam buku ini terdapat format proposal yang harus diisi oleh BPPD terkait dengan
peran BPPD sebagai Sekretaris Tim Penguatan SIDa dalam menjalankan fungsi
koordinasi dan harmonisasi pelaksanaan penelitian dan pengembangan di Daerah.
Proposal tersebut akan menjadi dasar dan menjadi pertimbangan untuk
menentukan BPPD yang akan difasilitasi untuk Penguatan kelembagaan BPPD
dalam mensupport tugas dan fungsi penelitian dan pengembangan. Selanjutnya
akan dievaluasi untuk ditetapkan menjadi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota
berkinerja utama dalam upaya penguatan SIDa yang diikuti semua BPPD
Provinsi/Kabupaten/Kota.
Diharapkan pemberian fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD
Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator penguatan SIDa, dapat
meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan iptek di daerah, sehingga
dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi yang mampu meningkatkan
daya saing daerah demi terwujudnya masyarakat yang sejahtera (innovation for
welfare).
Semoga bermanfaat.
Lembaga Penelitian dan Pengembangan
Direktur,
Kemal Prihatman
- 3 -
SAMBUTAN
DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAAN
ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Penguatan Kelembagaan Iptek dalam Sistem Inovasi Daerah (SIDa) merupakansalah satu kebijakan Pemerintah yang didasari oleh Peraturan Bersama MenteriNegara Riset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 danNomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa). Tujuanpenguatan SIDa adalah meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah, daya saingdaerah, serta peningkatan kinerja lembaga penelitian dan pengembangan daerah.
Salah satu elemen penting bagi terselenggaranya penguatan SIDa adalahmeningkatnya kapasitas lembaga penelitian dan pengembangan di daerah atauperan BPPD. Sesuai dengan Peraturan Bersama Menristek dan Mendagri Nomor 03Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan SIDa, BPPD memilikiperan sentral dalam menggerakan penguatan sistem inovasi di daerah, yaitusebagai sekretaris tim koordinasi sekaligus sebagai koordinator penyelenggaraan.
Adanya upaya fasilitasi untuk peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator penyelenggaraan SIDa, merupakan langkah yangstrategis. Hal ini dikarenakan penguatan sistem inovasi sebagai sebuahpendekatan pembangunan, baik pusat maupun daerah, merupakan hal yang baru.
Kolaborasi penyelenggaraan kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas danpeningkatan peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinatorpenyelenggaraan SIDa, antara Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggidan Kementerian Dalam Negeri, dalam hal ini BPP Kemendagri, merupakan salahsatu langkah nyata dari implementasi peraturan bersama yang sudah ditetapkanserta adanya Undang-undang No 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
Pada tahun 2018, Kemenristekdikti akan memberikan fasilitasi peningkatankapasitas dan peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota kepada BPPD yangmengusulkan dan memenuhi persyaratan penguatan kelembagaan. Denganadanya kegiatan fasilitasi ini diharapkan kinerja lembaga kelitbangan akanterdorong menjadi lebih baik. Ke depan, peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kotasebagai salah satu elemen penting bagi penguatan sistem inovasi di daerahdiharapkan menjadi lebih berperan dalam meningkatkan daya saing daerah,sehingga kesejahteraan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi akansegera dapat dicapai.
Jakarta, Januari 2018
Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Pendidikan TinggiKementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Patdono Suwignjo
- 4 -
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARSAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEKDAN PENDIDIKAN TINGGI
iiiiii
DAFTAR ISI ivDAFTAR LAMPIRAN vBATASAN ISTILAH viBAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 11.2 Landasan Hukum 31.3. Maksud, Tujuan dan Sasaran 4
1.3.1.Maksud 41.3.2.Tujuan 41.3.3.Sasaran 4
1.4. Ruang Lingkup (Kelompok Sasaran) 51.5. Tolok Ukur Keberhasilan 8
BAB II METODOLOGI 92.1. Tahapan Fasilitasi 9
2.1.1. Penyampaian Proposal 92.1.2. Reviu Proposal 92.1.3. Fact Finding 92.1.4. Pemberian Fasilitasi 9
2.2. Bentuk Fasilitasi yang Diberikan 10
BAB III PROSEDUR DAN MEKANISME PELAKSANAAN 113.1. Prosedur Pelaksanaan 113.2. Tahapan Pelaksanaan 123.3. Jadwal Pelaksanaan 133.4. Monitoring dan Evaluasi 133.5. Pembiayaan 14
3.5.1. Pencairan Dana 153.5.2. Pertanggungjawaban 15
BAB IV PENUTUP 17
- 5 -
LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN :
1. Format Proposal
2. Format Surat Permohonan
3. Format Laporan Akhir
4. Format Check List Fact finding
5. Format contoh pertanggung jawaban/bukti pengeluaran
19
24
25
27
29
- 6 -
BATASAN ISTILAH
1. Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah yang selanjutnya disingkat
BPPD adalah Badan Penelitian dan Pengembangan atau lembaga lainnya di
Provinsi/Kabupaten/Kota dan kabupaten/kota yang memiliki tugas pokok dan
fungsi menyelenggarakan kelitbangan serta administrasi dan manajemen di
bidang penyelenggaraan pemerintahan daerah;
2. Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri yang
selanjutnya disingkat BPP Kemendagri adalah komponen Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri) yang memiliki tugas pokok dan fungsi menyelenggarakan
penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan, perekayasaan, dan
pengoperasian serta administrasi dan manajemen kelitbangan di bidang
penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri;
3. Fasilitasi adalah pemberian peluang kemudahan, bantuan, pendampingan,
asistensi teknis¸ pelatihan dan penyelenggaraan beberapa kegiatan (workshop,
FGD/seminar), serta dorongan kepada daerah agar dalam melaksanakan
peningkatan kapasitas. Peran BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dilakukan
secara efisien dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4. Hak Kekayaan Intelektual yang selanjutnya disingkat HKI adalah hak
kekayaan atas segala hasil produksi kecerdasan daya pikir yang berguna untuk
manusia.
5. Ilmu pengetahuan adalah rangkaian pengetahuan yang digali, disusun, dan
dikembangkan secara sistematis dengan menggunakan pendekatan tertentu
yang dilandasi metodologi ilmiah, baik yang bersifat kuantitatif, kualitatif,
maupun eksploratif, untuk menerangkan pembuktian gejala alam dan atau
gejala kemasyarakatan tertentu.
6. Inovasi adalah kegiatan penelitian, pengembangan, penerapan, pengkajian,
perekayasaan, dan pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru. Atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
7. Lembaga Kelitbangan adalah institusi yang melakukan kegiatan penelitian,
pengembangan, penerapan, pengkajian, perekayasaan, dan pengoperasian yang
bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru. Atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.
8. Kegiatan Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, Penerapan, Perekayasaan,
dan Pengoperasian yang selanjutnya disebut kelitbangan adalah rangkaian
kegiatan ilmiah yang bertujuan menghasilkan pemahaman baru dan
mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang
- 7 -
baru. Atau cara baru dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dalam
negeri.
9. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
10.Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi. Tugas pembantuan
dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara
Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
11.Penelitian (Research) adalah kegiatan yang dilakukan menurut kaidah dan
metode ilmiah secara sistematis untuk memperoleh informasi, data dan
keterangan yang berkaitan dengan (i) pemahaman, (ii) pembuktian kebenaran
atau ketidakbenaran suatu asumsi, dan/atau hipotesis di bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), serta (iii) menarik kesimpulan ilmiah bagi
keperluan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
12.Pengembangan (Development) adalah kegiatan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang bertujuan memanfaatkan kaidah dan teori ilmu pengetahuan
yang terbukti kebenarannya untuk (i) meningkatkan fungsi, (ii) manfaat dan
aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang telah ada, atau
menghasilkan teknologi baru.
13.Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang selanjutnya disingkat RKPD, adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
14.Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat
RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
15.Sistem Inovasi Daerah yang selanjutnya disingkat SIDa adalah keseluruhan
proses dalam satu sistem untuk menumbuhkembangkan inovasi yang
dilakukan antarinstitusi pemerintah, pemerintahan daerah, lembaga
kelitbangan, lembaga pendidikan, lembaga penunjang inovasi, dunia usaha, dan
masyarakat di daerah.
16.Teknologi adalah cara atau metode serta proses atau produk yang dihasilkan
dari penerapan atau pemanfatan berbagai disiplin ilmu pengetahuan yang
menghasilkan nilai bagi pemenuhan kebutuhan, kelangsungan, dan
peningkatan mutu kehidupan manusia.
17.Tim Pengarah adalah tim yang memberikan arahan, kebijakan dan keputusan
pokok bagi program insentif yang beranggotakan pimpinan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta pimpinan BPP Kemendagri.
18.Tim Penilai adalah tim yang merupakan panel pakar dan praktisi yang
memiliki anggota dengan kompetensi dan keahlian, khususnya tentang
permasalahan, metodologi, pemanfaatan yang berkaitan dengan proposal. Tim
- 8 -
ini bertugas melakukan seleksi dan bertindak sebagai juri dalam penilaian
BPPD Kategori Utama.
19
BAB IPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Penjelasan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem NasionalPenelitian Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi,menyatakan bahwa keberhasilan negara maju menumbuhkembangkankemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) karena negara itu mampumenyinergikan perkembangan kelembagaan dan sumber daya iptek yangdimiliki dengan berbagai faktor lain secara bersistem.
Menurut Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang RencanaPembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, dalam rangkamemperkuat perekonomian domestik dengan orientasi dan berdaya saing globaldiperlukan dukungan penguatan sistem inovasi, melalui pengembangan iptekyang diarahkan pada peningkatan kualitas serta memanfaatkan iptek nasionaluntuk mendukung daya saing secara global. Hal itu dilakukan melaluipeningkatan, penguasaan, dan penerapan iptek secara luas dalam sistemproduksi barang/jasa, pembangunan pusat-pusat unggulan iptek,pengembangan lembaga penelitian yang handal, perwujudan sistem pengakuanterhadap hasil temuan dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), pengembangan danpenerapan standar mutu, peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber DayaManusia (SDM) Iptek, peningkatan kuantitas dan kualitas sarana danprasarana iptek. Berbagai langkah tersebut dilakukan untuk mendukungpembangunan ekonomi yang berbasis pengetahuan serta pengembangankelembagaan sebagai keterkaitan dan fungsional sistem inovasi dalammendorong pengembangan kegiatan usaha.
Iptek, inovasi, dan sistem inovasi menjadi kata kunci yang sangat penting bagitercapainya pembangunan dan daya saing nasional. Penguatan sistem inovasinasional (SINas) mencakup penguatan kelembagaan, sumber daya, jaringaniptek dan peningkatan relevansi, produktivitas riset, dan pendayagunaan iptekdalam rangka peningkatan kontribusi iptek terhadap daya saing daerah,pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Kelembagaan iptek mempunyai peran yang sangat besar dalam memasok hasilpenelitian dan pengembangan (litbang), untuk meningkatkan daya saing sektorindustri sebagai upaya memperbaiki tingkat perekonomian nasional. Sebagaicontoh, dalam sektor industri dan perdagangan, peran kelembagaan iptekdiarahkan juga untuk menjawab beberapa kendala mendasar, antara lain: (i)rendahnya kandungan teknologi produk barang dan jasa; (ii) rendahnyakontribusi kapasitas teknologi domestik dan litbang dalam proses produksi dandistribusi; dan (iii) implementasi standardisasi dan sertifikasi proses produksidan distribusi barang dan jasa untuk mendukung daya saing dalamperdagangan internasional.
2
Dalam konteks sistem inovasi, setiap lembaga pengembang iptek perlumempunyai 3 (tiga) kapasitas, yakni: [1] kapasitas dalam mengakses informasitentang realita kebutuhan teknologi, potensi sumberdaya yang dapat dikelolaatau diakses, teknologi yang telah tersedia, perkembangan mutakhir ilmupengetahuan, keberadaan pakar luar-lembaga yang potensial untukberkolaborasi, dan sumber pembiayaan kegiatan riset (sourcing capacity); [2]kapasitas dalam mempublikasikan hasil-hasil risetnya, mendifusikan paketteknologi yang dihasilkan, dan memberikan landasan akademik untukperumusan kebijakan publik (disseminating capacity); dan [3] kapasitas intinyadalam pelaksanaan riset dan pengembangan teknologi secara produktif,bermutu, dan relevan, serta sepadan dengan kapasitas adopsi calon penggunapotensialnya (R&D capacity) (Lakitan, 2011).
Sejalan dengan hal tersebut, untuk mendukung penguatan sistem inovasi,khususnya di daerah, pada 25 April 2012 bersamaan dengan perayaan HariOtonomi Daerah ke-16, telah ditandatangani Peraturan Bersama Menteri NegaraRiset dan Teknologi dan Menteri Dalam Negeri Nomor 03 Tahun 2012 danNomor 36 Tahun 2012 tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah. Peraturan inimerupakan salah satu bukti kebersamaan sekaligus menjadi dasar hukum(legal basis) bagi Pemerintah maupun pemerintah daerah dalam upayameningkatkan daya saing daerah melalui iptek dan inovasi.
Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan daerah, salah satu unsur kunciyang memiliki peran besar dalam penguatan SIDa adalah Badan Penelitian danPengembangan Daerah (BPPD), atau sebutan lainnya yang memiliki tugas pokokdan fungsi (tupoksi) kelitbangan.
Penguatan BPPD merupakan salah satu langkah strategis dalam penguatanSINas maupun SIDa, agar lembaga iptek dapat berkinerja tinggi. Denganmenghasilkan inovasi teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan kapasitasadopsi pengguna teknologi (masyarakat, industri, dan Pemerintah). Pasal 16ayat (2) huruf b Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi danMenteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentangPenguatan SIDa menyatakan bahwa penataan terhadap institusi pemerintahdaerah dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan peran BPPD sebagaikoordinator dalam penguatan SIDa. Pada Pasal 32 mengamanatkan kepadagubernur untuk membentuk Tim Koordinasi Penguatan SIDa diProvinsi/Kabupaten/Kota. Kepala BPPD berperan sebagai Sekretaris TimKoordinasi yang mempunyai tugas antara lain menyusun dokumen RoadmapPenguatan SIDa. Hal ini sejalan dengan Pasal 7 Ayat (2) Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011, yang menyatakan bahwa tugas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota antara lain adalah menyusun kebijakan teknis,rencana, dan program kelitbangan di lingkungan pemerintahan Provinsi danpemerintahan kabupaten/kota di wilayahnya, sedangkan salah satukewenangannya adalah melaksanakan pengelolaan pembangunan daerah.
3
Mengingat pentingnya peran BPPD dalam pembangunan daerah, khususnyadalam penguatan SIDa, diperlukan berbagai upaya untuk peningkatankinerjanya, diantaranya berupa fasilitasi dan pendampingan penyelenggaraanpenguatan SIDa, dalam implementasi Roadmap SIDa.
Berdasarkan latar belakang tersebut, Kemenristekdikti memprakarsai kegiatanFasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagaiKoordinator Penguatan SIDa yang dapat digunakan sebagai acuan daerah untukmeningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam menjalankan peran danfungsinya serta mendukung kepentingan stakeholder di pusat dan daerah,terutama dalam penguatan SIDa. Tahun 2018 merupakan tahun ke enampelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi dantahun ke dua untuk BPPD pada tingkat Kabupaten/kota sebagai KoordinatorPenguatan SIDa. Pada tahun 2013 yang merupakan tahun pertamapelaksanaan kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi sebagaiKoordinator Penguatan SIDa. Sejak tahun 2013 sampai dengan tahun 2017telah 40 paket fasilitasi yang diberikan kepada BPPD. Sedangkan pada tahun2018 BPPD yang akan di fasilitasi bukan hanya pada tingkat Provinsi tetapi jugapada tingkat Kabupaten/Kota.
1.2. LANDASAN HUKUM
Landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah:
1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian,Pengembangan, dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (LembaranNegara Tahun 2002 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4219);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubahbeberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4844);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana PembangunanJangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4700);
4
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih TeknologiKekayaan Intelektual Serta Hasil Penelitian dan Pengembangan olehPerguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan (LembaranNegara Tahun 2005 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4497);
8. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatandan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025;
9. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2012 tentang Kerangka NasionalPengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2011 tentang PedomanPenelitian dan Pengembangan di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri danPemerintahan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor290);
11. Peraturan Bersama Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Menteri DalamNegeri Nomor 3 Tahun 2012 dan Nomor 36 Tahun 2012 tentang PenguatanSistem Inovasi Daerah;
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2011 tentang PedomanPenerbitan Rekomendasi Penelitian.
13. Keputusan Presiden Nomor 99/M Tahun 2015 tentang pengangkatanDirektur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti.
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 17 tahun 2016 tentang PedomanPenelitian
15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah
16. Pengesahan DIPA Direktorat Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti nomor042.03.401196/2018 tanggal 7 Desember 2017
1.3. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
1.3.1.Maksud
Buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Badan Penelitian danPengembangan Daerah (BPPD) Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2018, merupakandokumen yang disusun untuk menjadi pijakan seluruh pemangku kepentingandalam melaksanakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas BPPD. Denganmaksud untuk memberikan arahan tentang tahapan pencapaian, strategi, sertakerangka prioritas peningkatan kapasitas dan kapabilitas BPPD dalam rangkapenguatan sistem inovasi di Indonesia, khususnya SIDa.
BPPD diharapkan dapat menjadi motor penggerak terjadinya koherensi,keterpaduan, dan gerakan penguatan sistem inovasi, khususnya di daerah, yangmelibatkan seluruh pemangku kepentingan (pemerintah, akademisi, pengusaha,masyarakat, dan legislatif), sehingga akan terjadi percepatan kemandirian danpeningkatan daya saing bangsa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakatyang berkelanjutan dan berkeadilan melalui inovasi teknologi.
1.3.2.Tujuan
Tujuan dari adanya pedoman fasilitasi ini adalah untuk menjadi panduan bagiBPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan mendapat dana fasilitasi.
5
Tujuan pemberian fasilitasi adalah untuk peningkatan kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinator dalam mengimplementasikanpenguatan pelaksanaan SIDa di daerah.
1.3.3. Sasaran
Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah:
a. Tersedianya data dan informasi dasar mengenai kapasitas dan kapabilitaskelembagaan kelitbangan daerah secara nasional;
b. Tersedianya bahan rujukan dalam menentukan daerah yang mendapatfasilitasi penguatan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan kelitbangan;
c. Tersedianya bahan rujukan bagi berbagai pihak untuk berpartisipasi dalampelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD sebagai koordinator dalampengembangan dan penguatan SIDa.
d. Bagi BPPD yang sudah berkinerja utama :
Adanya koordinasi dalam rangka mengimplementasikan SIDa denganPerguruan Tinggi, PUI, STP dan Lembaga Penunjang Lainnya di daerah, yangdituangkan dalam bentuk kegiatan;
Terbentuknya jaringan yang kuat/kolaborasi antar unsur inovasi dalamrangka mengimplementasikan SIDa
Terbentuknya kegiatan bersama yang melibatkan seluruh unsur inovasidalam meningkatkan potensi unggulan daerah
Telah melaksanakan pembinaan terhadap badan litbang Kabupaten/Kotaterkait komoditas unggulan daerah dalam mengimplementasikan SIDa
1.4. RUANG LINGKUP (KELOMPOK SASARAN)
Berdasarkan bentuk dan struktur organisasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kotadapat dikategorikan dalam kelompok sebagaimana dijelaskan dalam tabel 1.1.
6
Tabel 1.1. Kategorisasi Kelembagaan BPPD Provinsi Berdasarkan Bentuk danStruktur Organisasi
NO. KATEGORI
URAIANNOMENKLATUR,KEDUDUKAN,TUGAS POKOK,DAN FUNGSI(TUPOKSI)
JUMLAH NAMA
1.
2.
Kelompok IPROVINSI
Kelompok IIKABUPATEN/KOTA
Berbentuk BadanPenelitian danPengembanganDaerah (BPPD)dengan Tupoksikhususkelitbangan danDipimpin Pejabatsetingkat EselonIIa
BerbentukBadan/KantorPenelitian danPengembanganDaerah dengan
(20) 1. Balitbangda ProvinsiSumatera Utara
2. Balitbangda Provinsi Riau3. Balitbangda Provinsi
Jambi4. Balitbangda Provinsi
Sumatera Selatan5. Balitbangda Sumatera
Barat6. Balitbangda Provinsi
Lampung7. BP2D Provinsi Jawa Barat8. Balitbangda Provinsi Jawa
Timur9. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Barat10. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Selatan11. Balitbangda Provinsi
Kalimantan Timur12. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tengah13. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Selatan14. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Tenggara15. Balitbangda Provinsi Nusa
Tenggara Timur16. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Utara17. Balitbangda Provinsi
Sulawesi Barat18. Balitbangda Provinsi
Maluku Utara19. Balitbangda Provinsi
Papua20. Balitbangda Provinsi
Papua Barat
1. Balitbang Kota Medan2. Balitbang Kab. Labuan
Batu Utara3. Balitbang Kab. Dairi4. Balitbang Kab. OKU Selatan5. Balitbang Kab. Muara Enim
7
NO. KATEGORI
URAIANNOMENKLATUR,KEDUDUKAN,TUGAS POKOK,DAN FUNGSI(TUPOKSI)
JUMLAH NAMA
Tupoksi khususkelitbangan danDipimpin Pejabatsetingkat EselonII/b dan III/a
6. Balitbang Kab. Musi Rawas7. Balitbang Kab. Kampar8. Kantor Litbang Kab Tanjung
Jabung Barat9. Balitbang Kab. Batanghari10. Balitbang Kota Solok11. Balitbang Kota Sungai
Penuh12. Balitbang Kab. Merangin13. Balitbang Kab. Kampar14. Balitbang Kab. Bangka
Tengah15. Balitbang Kota Pekanbaru16. Balitbang Kab. Madiun17. Balitbang Kota Magelang18. Balitbang Kota Mojokerto19. Balitbang Kab. Lamongan20. Balitbang Kab. Malang21. Balitbang Kab. Pamekasan22. Balitbang Kab. Gianyar23. Balitbang Kab. Kutai
Kertanegara24. Balitbang Kab. Kutai Timur25. Balitbang Kab. Maros26. Balitbang Kab. Pangkajene
Kepulauan27. Balitbang Kab. Kepulauan
Talaud28. Balitbang Kab. Sinjai29. Balitbang Kab. Bulu
kumba30. Balitbang Kab. Gowa31. Balitbang Kab. Luwu Utara32. Balitbang Kab. Wajo33. Balitbang Kota Makassar34. Balitbang Kota Palopo35. Balitbang Kab. Konawe
Selatan36. Balitbang Kab. Buton37. Balitbang Kab. Bombana38. Balitbang Kab. Konawe39. Balitbang Kab. Selayar40. Balitbang Kab. Buton41. Balitbang Kota Kupang42. Balitbang Kab. Jayapura43. Balitbang Kota Bekasi44. Balitbang Kab Bekasi45. Balitbang Kota Denpasar46. Balitbang Kab. Badung
8
NO. KATEGORI
URAIANNOMENKLATUR,KEDUDUKAN,TUGAS POKOK,DAN FUNGSI(TUPOKSI)
JUMLAH NAMA
47. Balitbang Kota Banjar Baru48. Balitbang Kab. Jayapura49. Kantor Litbang Kota
Binjai50. Kantor Litbang Kabupaten
Kuningan51. Kantor Litbang Kabupaten
Pati52. Kantor Litbang Iptek
Kabupaten Wonogiri53. Kantor Litbang Kabupaten
Bone54. Kantor Litbang Kab.
Bangli55. Kantor Litbang Kalimantan
Barat
Lembaga yang bisa mengajukan sebagai penerima fasilitasi peningkatan kapasitasdan kapabilitas kelembagaan adalah BPPD yang termasuk dalam kelompok BPPDKategori I dan Kategori II yang berbentuk BPPD dengan tupoksi khususkelitbangan dan dipimpin pejabat setingkat Eselon II dan III.
1.5. TOLOK UKUR KEBERHASILAN
Keberhasilan pelaksanaan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota dan kabupaten sebagai Koordinator Penguatan SIDa,dapat diukur berdasarkan parameter sebagai berikut:
Meningkatnya kapasitas BPPD dalam melakukan sinkronisasi, harmonisasi,dan sinergi penguatan SIDa yang meliputi: identifikasi dan inventarisasikebijakan penguatan SIDa, analisis potensi sinergi kebijakan penguatan SIDa,dan memadukan kebijakan-kebijakan antar daerah dan antara pemerintahdaerah dengan Pemerintah (pusat) untuk penguatan SIDa;
Komprehensifnya format roadmap penguatan SIDa yang memuat: kondisi SIDasaat ini, tantangan dan peluang SIDa, kondisi SIDa yang akan dicapai, arahkebijakan strategi penguatan SIDa, fokus dan program prioritas SIDa, danrencana aksi penguatan SIDa.
Terimplementasikannya agenda dari roadmap SIDa yang dibuat pada waktu dananggaran yang telah dibuat.
*Catatan : Harus ada data pembanding dari data ditahun sebelumnya terkaithasil implementasi SIDa
9
BAB II
METODOLOGI
2.1. Tahapan Fasilitasi
Fasilitasi peningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2018difokuskan untuk memaksimalkan peran dan fungsi koordinasi BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota dan supporting pada manajemen kelitbangan baikuntuk BPPD yang telah lama terbentuk maupun BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota yang baru terbentuk. Adapun tahapan fasilitasipeningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai koordinatordalam Penguatan SIDa adalah sebagai berikut:
1. Review Hasil Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017
Review dari kegiatan fasilitasi peningkatan kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017 menunjukkan bahwa tidak semuaBPPD Propinsi harus difasilitasi karena hasil pembinaan selama 3 tahuntidak semua BPPD menunjukkan hasil yang diharapkan
2. Pendataan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Baru Terbentuk
Data sampai tahun 2018 menunjukkan bahwa ada penambahan ataupembentukan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota.
3. Pembahasan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Akan Difasilitasi
Tim Kemenristekdikti membahas dari review hasil kegiatan fasilitasi tahun2017 dan evaluasi untuk BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang telahmengimplementasikan pelaksanaan roadmap SIDa-nya dan belum optimaldalam melakukan fungsi koordinasi.
4. Rekomendasi BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akan Difasilitasi
Setelah melihat hasil kegiatan fasilitasi dan hasil evaluasi tahun 2017,maka direkomendasikan bahwa BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang akandifasilitasi dalam pembinaan pada tahun 2017 adalah BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota yang masih pada kategori Pratama dan Madyasedangkan yang sudah berkinerja utama akan masuk dalam fasilitasipenguatan.
5. Penetapan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Difasilitasi
Hasil rekomendasi tim Kemenristekdikti untuk menetapkan BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi tahun 2018 disampaikankepada Direktur Jenderal Kelembagaan Iptek dan Dikti untuk selanjutnyaditetapkan dengan Keputusan Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti.
6. Pemberian Fasilitasi
Fasilitasi diberikan kepada BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota denganpenandatangan kontrak kerja sama swakelola antara Kemenristekdikti
10
dengan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi. Kegiatanfasilitasi akan dilaksanakan dalam jangka waktu 6 (enam) bulan.
2.2 BENTUK FASILITASI YANG DIBERIKAN
Fasilitasi yang akan diberikan kepada BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota adalah:
a. Melaksanakan forum koordinasi antar SKPD untuk mengimplentasikan
SIDa.
b. Melaksanakan sosialisasi/promosi program implementasi SIDa melaluimedia cetak maupun elektronik.
c. Pelatihan dalam penguatan kemampuan SDM Iptek BPPD
d. Melaksanakan Focus Group Discussion (FGD), konsinyering,
workshop, seminar dengan melibatkan instansi terkait dan masyarakat.
Bagi BPPD yang sudah berkinerja Utama, fasilitasi digunakan dalam rangka
mencapai sasaran seperti yang disebutkan dalam poin 1.3.3.d.
11
BAB IIIPROSEDUR DAN MEKANISME PELAKSANAAN
Pengembangan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota sebagai KoordinatorPenguatan SIDa, dilakukan dengan cara memperkuat BPPD yang telah ada. Hal iniagar lebih fokus dalam pengukuran pencapaian kinerja dalam menjalankan tupoksisesuai yang diminta para pemangku kepentingan (stakeholders).
3.1. PROSEDUR PELAKSANAAN
Prosedur yang dilakukan dalam pelaksanaan kegiatan fasilitasi teknis untukpeningkatan kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka penguatanSIDa adalah:
1) Kemenristekdikti menyusun dan merumuskan buku Pedoman FasilitasiPeningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota,;
2) Buku Pedoman Fasilitasi disosialisasikan baik melalui situs Kemenristekdikti,maupun langsung melalui sosialisasi langsung.
3) BPPD penerima fasilitasi bersedia dilakukan konfirmasi dan pengecekanlapangan (fact finding) terhadap hal yang berkaitan dengan kegiatan fasilitasitahun 2018;
4) Penyelenggara melalui tim reviewer, melakukan verifikasi kelengkapan daridokumen yang diterima.
5) Pelaksanaan assesment lapangan (fact finding) dilakukan pihak pelaksana keBPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima program fasilitasi. Hasil assesmentlapangan akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan bentuk fasilitasiyang akan diterima oleh BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota/Kabupaten/Kota.
6) BPPD penerima fasilitasi yang ditetapkan akan disampaikan melalui suratDirektur Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Selanjutnya BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota yang menerima fasilitasi, bersama dengan timpelaksana membahas kegiatan dan program yang akan dilakukan agardiperoleh kesepakatan kerja. Pembahasan dan program kegiatan ini jugamencakup target-target yang akan dan harus dicapai BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota.
7) Selama melaksanakan rencana aksi, BPPD penerima fasilitasi akan dimonitoruntuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan.
8) Hasil berupa naskah, laporan dan/atau model implementasi SIDa dibuat dalambentuk hard copy dan soft copy (versi.doc) serta kelengkapan dokumen untukpenilaian BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dikirimkan ke alamat:
Sekretariat Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan TinggiDirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti
Gedung II BPPT Lantai 16, Jl. MH. Thamrin 8 Jakarta 10340Telp.021-3169565, 316 9556, Faks. 021-3102014
12
Prosedur Pelaksanaan diilustrasikan pada Gambar 3.1.
3.2. TAHAPAN PELAKSANAAN
Tahapan pelaksanaan kegiatan digambarkan dalam Gambar 3.2 sebagai berikut:
Gambar 3.2. Tahapan Pelaksanaan
Gambar 3.1.Prosedur Pelaksanaan
SELESAI
Revisi Buku Pedoman
Sosialisasi Buku Pedoman
Review Hasil Fasilitasi BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2017
Pembahasan Proposal BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota/Kabupaten/kota yang Akan
Difasilitasi
Penetapan BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota yang Akan Difasilitasi
Monev
Penyampaian laporan akhir
Fasilitasi
Proposal Usulan Fasilitasi BPPD
Revisi PedomanFasilitasiPeningkatan
Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupat
en/Kota
Sosialisasi danSeleksi FasilitasiPeningkatan
Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupat
en/Kota
PemberianFasilitasiPeningkatan
Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupat
en/Kota
Evaluasi danPenilaian
Kinerja BPPDKategori Utama
PenetapanBPPD Kategori
Utama
13
3.3. JADWAL PELAKSANAAN
Penjadwalan dan diagram alir prosedur rencana kegiatan Peningkatan KapasitasBPPD Provinsi/Kabupaten/Kota dalam rangka implementasi Penguatan SIDatahun 2018 ditampilkan pada Tabel 3.1 dan Gambar 3.1
Tabel 3.1. Jadwal Rencana Kegiatan Fasilitasi Pengembangan BPPDDalam Rangka Penguatan SIDa Tahun 2018
Tanggal Kegiatan
Januari Rapat persiapan kegiatan Permohonan untuk menjadi anggota tim
kerja Fasilitasi, Revieu Proposal danMonev
Revisi buku pedoman fasilitasi
Februari Sosialisasi Buku Pedoman Fasilitasi
Maret -April Pengusulan Proposal Seleksi Proposal Penetapan BPPD yang menerima fasilitasi
Mei-Juli Pencairan Dana Tahap I (Proposal) Monitoring pelaksanaan output fasilitasi Rencana kegiatan tahap II
Agustus-Oktober Pencairan Dana Tahap II (Akhir) Laporan Pelaksanaan Fasilitasi Tahap I Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan
output fasilitasi
Nopember Laporan Akhir Fasilitasi Penilaian Kinerja BPPD untuk Kategori
UtamaDesember Laporan Akhir
Pemberian Apresiasi BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota BerkinerjaUtama
3.4. MONITORING & EVALUASI
BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota penerima fasilitasi akan dilakukan monitoringdan evaluasi (Monev) secara periodik oleh Tim Kerja Monev.
14
3.5. PEMBIAYAAN
Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kotamerupakan kontrak swakelola yang dilakukan oleh lembaga penerima fasilitasi.Seluruh dana Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD berasal dari DIPADirektorat Kelembagaan Iptek dan Dikti, Kementerian Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi Tahun 2018. Ketentuan umum dalam pembiayaan mengikutiperaturan perundang-undangan yang berlaku sesuai untuk kegiatan kontrakswakelola antara lain:
a) Pencairan anggaran dengan kontrak kerja swakelola antara Pejabat PembuatKomitmen Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan dengan BadanPenelitian dan Pengembangan Daerah penerima fasilitasi yang telah ditetapkansebagai penerima fasilitasi;
b) Dana untuk setiap rangkaian kegiatan fasilitasi harus memenuhi syaratkewajaran sesuai peraturan yang berlaku atau standar biaya masukan (SBM)tahun 2018 sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 49/PMK.02/2017Tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2018 dan perubahannya;
c) Komponen biaya fasilitasi adalah seperti berikut:
Anggaran Kontrak berasal dari kode akun 521219 Belanja Non OperasionalLainnya yang dapat dipertanggung jawabkan dalam bentuk, sebagai berikut :
1. Belanja Bahan:
Merupakan komponen biaya belanja habis pakai sebagai pendukungoperasional manajemen kegiatan fasilitasi. Komponen biaya ini dapatmeliputi: alat tulis kantor, bahan komputer, penggandaan, konsumsi rapat,penjilidan, pencetakan , perlengkapan seminar dan sebagainya.
2. Paket Meeting
Merupakan komponen biaya kegiatan untuk mengakomodasikan kegiatanpelatihan, konsiyering, dan seminar.
3. Jasa Profesi
Merupakan komponen biaya jasa profesi atas kepakaran yang diberikanseseorang. Komponen biaya ini digunakan sebagai pembayaran honornarasumber dalam rangka pelaksanaan kegiatan dalam bentukrapat/Focuss Group Discussion (FGD)/Konsiyering/Seminar/Pelatihan.Honor narasumber meliputi: Narasumber setingkat Eselon I, II dan III kebawah serta Pakar. Adapun Tim pakar/penilai dari pusat yang bertugasmelakukan monev atau penilaian diakomodir juga dari dana fasilitasisebanyak 3 orang 2 kali.
4. Perjalanan Dinas
Merupakan komponen biaya untuk mengakomodasikan perjalanan dinas keJakarta dalam rangka koordinasi dan konsultasi maupun sebaliknya dariJakarta ke daerah BPPD yang difasilitasi bagi tim pakar/penilai dari pusatyang akan melakukan monev, supervise dan penilaian kinerja.
15
5. Honor kegiatan
Merupakan komponen biaya honor untuk tim inti manajemen pengelola BPPDpenerima fasilitasi selama 6 (enam) bulan dengan alokasi: Penanggung jawab,Ketua, Sekretaris, dan Anggota.
6. Jangka waktu pemberian fasilitasi 6 (enam) bulan.
7. Dalam usulan proposal agar mencantumkan dana APBD yang digunakan untukpelaksanaan implementasi SIDa pada SKPD terkait.
8. Anggaran fasilitasi hanya digunakan untuk koordinasi dan peningkatankapasitas kemampuan SDM yang terkait SIDa
3.5.1. Pencairan Dana
Pencairan dana kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota sebagai Koordinator Penguatan SIDa dilakukan secarakontrak swakelola, dimana pelaksananya adalah lembaga/BPPD yang telahditetapkan sebagai penerima fasilitasi.
Pencairan dana dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi dan PendidikanTinggi kepada Lembaga/BPPD sesuai dengan rencana kerja dan rencanaanggaran yang telah disepakati. Dasar pencairan dana program fasilitasi adalahsurat perjanjian kontrak swakelola antara pejabat lembaga penerima atau yangmewakili dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) program fasilitasi sesuaidengan jumlah/nilai fasilitasi yang disetujui sesuai Surat Keputusan DirekturJenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Dana Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota akandikenakan pajak sesuai dengan aturan yang berlaku dan sesuai dengan komponenbelanja yang ada yang dilakukan langsung oleh Kantor Pelayanan PerbendaharaanNegara (KPPN) Jakarta melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu DirektoratJenderal Kelembagaan pada saat pencairan berdasarkan tahapan kontrakswakelola sesuai dengan rencana kerja dan rencana penyerapan anggaran.
Pembayaran Langsung (LS) melalui Bendahara Pengeluaran Pembantu DirektoratLembaga Penelitian dan Pengembangan/BPPD menyiapkan dokumen-dokumenpertanggungjawaban sesuai dengan RAB. Dokumen pertanggungjawaban disimpanpada lembaga/BPPD penerima dana fasilitasi untuk dapat diperiksa oleh BadanPemeriksa Keuangan.
3.5.2. Pertanggungjawaban
Lembaga Penerima Program Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota selain berkewajiban mencairkan dana dari DirektoratLembaga Penelitian dan Pengembangan juga berkewajibanmempertanggungjawabkan pemakaian dana yang diterima sesuai dengan standarbiaya dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalammempertanggungjawabkan dana wajib mengikuti Peraturan Presiden Nomor 172tahun 2014 tentang Perubahan ke tiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah beserta beberapa peraturanperubahannya.
16
Pertanggungjawaban dana akan meliputi pertanggungjawaban pengeluaran yangsesuai dengan Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati dan disetujuioleh Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengembangan. Dalam membelanjakanatau menggunakan anggaran tersebut tetap berpedoman bahwa untuk setiap mataanggaran yang pemakaiannya mengandung pajak wajib membayar pajak. Berkasasli pertanggungjawaban tersebut harus disimpan di Lembaga Penerima ProgramFasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kota harusmendokumentasikan/mengarsip seluruh aktifitas dan pertanggungjawabanpengeluaran. Pertanggungjawaban dan pencairan dilakukan sesuai jadwalTahapan pencairan disertakan rencana kerja dan rencana anggaran yang telahdisetujui.
Berkas-berkas pertanggungjawaban yang wajib dibuat untuk setiap mataanggaran sebagai berikut:
a) Honor terkait output kegiatan: Dilengkapi dengan Surat Keputusan dari pejabatpembuat komitmen Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yangmengacu pada usulan nama dari Lembaga penerima fasilitasi;
b) Honor Narasumber yang meliputi: Narasumber setingkat Eselon I, II, dan III kebawah serta Narasumber Pakar, sesuai dengan form narasumber yangditetapkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi; Dilengkapidengan bukti undangan, daftar hadir, notulen dan dokumentasi foto.
c) Perjalanan Dinas, perlu dilengkapi Surat Perintah Tugas (SPT), Daftar Nama,Surat Perintah Dinas, Bukti Sampai Tujuan, Kwitansi, Perhitungan BiayaPerjalanan Dinas, Bukti Pengeluaran Riil (bila ada).
(d) Paket Meeting ; FGD, Seminar, maupun pelatihan dapat melampirkan buktiUndangan, daftar hadir, notulen atau laporan singkat hasil FGD, dokumentasifoto serta bukti pembelian belanja bahan seminar jika ada.
17
BAB IVPENUTUP
Buku Pedoman Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/Kotasebagai Koordinator Penguatan SIDa merupakan pedoman yang dijadikan acuanberbagai pihak untuk ikut serta dalam kegiatan Peningkatan Kapasitas BPPD,termasuk penyelenggara, tim independen (tim pendamping dan tim monev), sertaseluruh BPPD/lembaga litbang daerah. Dengan adanya pedoman ini diharapkan akanmempermudah dan memperjelas proses peningkatan kapasitas BPPDProvinsi/Kabupaten/Kota dalam menunjang penguatan SIDa.
18
LAMPIRAN - LAMPIRAN
19
LAMPIRAN 1
FORMAT PROPOSAL DAN LEMBAR PENGESAHAN
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
Tahun 2018
DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
20
Format Proposal
Cover
Lembar Pengesahan
Daftar Isi
Abstrak
BAB I. PENDAHULUAN
Bab pendahuluan :
1.1. Latar Belakang
1.2. Pernyataan Masalah;
1.3. Tujuan dan Sasaran dan Target Kegiatan:
Bagi BPPD berkinerja utama targetnya adalah tercapainya sasaran D yang adadi proposal mereka
Target Kegiatan:
Adanya landasan legal (peraturan Kepala Daerah tentang Penguatan SIDa),terimplemntasikanya Roadmap penguatan SIDa, terintegrasinya Roadmap SIDake dalam dokumen RPJMD) setiap aktifitas yang dilakukan berupa output yangterukur misalnya : Model Kolaborasi, Peraturan Gubernur, Surat EdaranGubernur, Mekanisme/tata kelola komoditas unggulan daerah dalamkerangka Sistem Inovasi Daerah untuk hilirisasi.
1.4. Ruang Lingkup Kegiatan.
1.5. Metodologi meliputi cara dan tahapan yang dilakukan untuk mencapai tujuan,dengan FGD, Workshop, Seminar, pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM,
BAB II. KONDISI UMUM
2.1. Posisi BPPD/Balitbangda Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah
2.2. Kondisi BPPD/Balitbangda saat ini, misalnya menggunakan Analisa SWOT atauanalisis lainnya;
2.3. Sumberdaya yang dimiliki lembaga (enabling factor);
BAB III. RENCANA AKSI
3.1. Menjelaskan program yang akan diterapkan dan kegiatan-kegiatan yang akandilaksanakan oleh BPPD/Balitbangda dalam rangka peningkatan kapasitas dankapabilitas sebagai Koordinator/Sekretaris Tim Koordinasi Penguatan SIDa didaerahnya. Kegiatan tersebut mencakup:
3.1.1. Pengembangan institusi: Pengorganisasian dan penguatan kelembagaanTim Koordinasi SIDa, pengembangan SDM, sarana dan prasarana, polamanajemen, membangun jaringan dengan institusi lain, dll;
3.1.2. Koordinasi untuk membangun dan meningkatkan keterkaitan antaralembaga litbang dengan SKPD, Perguruan Tinggi, dan industri/UMKM(Supply-Demand Linkage) dalam rangka penguatan SIDa;
3.1.3. Kerjasama antar institusi baik nasional maupun internasional terkaitlitbang dalam rangka penguatan SIDa;
21
3.1.4. Rencana Strategis implementasi SIDa;
3.1.5. Penyusunan rencana tindak penguatan SIDa berdasarkan Roadmap yangdisusun;
3.1.6. Penyusunan kebijakan penguatan SIDa (menyusun Peraturan KepalaDaerah tentang Penguatan SIDa).
3.1.7. Melakukan review RPJMD dalam rangka harmonisasi, sinergi danintegrasi dan implementasi Roadmap SIDa ke dalam RPJMD dan RKPD;
Format di atas harus mencakup hal-hal sebagai berikut:
o BPPD/Balitbangda merumuskan kondisi yang ingin dicapai dalam halmenjalankan perannya sebagai Koordinator/Sekretaris Tim KoordinasiPenguatan SIDa;
o BPPD/Balitbangda membuat perencanaan agar dapat menjalankanperannya sebagai Koordinator/Sekretaris Tim Koordinasi Penguatan SIDabaik dalam jangka pendek (1 tahun) maupun menengah (3 tahun);
o Peran BPPD/Balitbangda yang dimaksud di butir 1) mengacu pada PERBERKemenristek No. 03 dan Kemendagri No.36 Tahun 2012;
o Terkait dengan PERBER Kemenristek No. 03 dan Kemendagri No.36 Tahun2012, maka BPPD/Balitbangda wajib menjadikan dokumen Roadmap SIDasebagai salah satu output di dalam proposal pengajuan fasilitasi ini;
o BPPD/Balitbangda wajib mencantumkan kegiatan “peningkatan kapasitas(capacity building) untuk mengimplementasikan SIDa” di dalam pengajuanproposal fasilitasi ini.
a. Cantumkan waktu pelaksanaan program dan kegiatan tersebut dalamtabel rencana pelaksanaan kegiatan;
b. Jelaskan rincian anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakanprogram dan kegiatan yang dimaksud. Bagi BPPD berkinerja utama wajibmencantumkan APBD Badan dan SKPD terkait program implementasipelaksanaan SIDa.
BAB IV. HASIL YANG DIHARAPKAN (terkait kegiatan sebelum dan keberlanjutannya)
4.1. Sasaran/hasil akhir (output) yang akan dicapai (terkait kegiatan
sebelumnya);
4.2. Outcome dan impact dari program dan kegiatan yang dilaksanakan;
4.3. Cantumkan sasaran kegiatan yang akan dicapai per bulan.
Hasil akhir kegiatan ini akan dipakai sebagai salah satu indikator keberhasilanyang akan diukur pada saat tim melakukan monitoring dan evaluasi.
LAMPIRAN
SK pendirian Lembaga;
Profil Organisasi;
Daftar SDM;
Anggaran 3 (tiga) tahun terakhir (yang terkait pelaksanaan implementasi SIDa);
Pokok-pokok Program Kerja 3 (tiga) tahun terakhir.
22
Contoh halaman depan proposal (cover warna)
PROPOSAL
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA TAHUN 2018
(Judul Program Diusulkan terkait Implementasi SIDa)
...................................................................................................
LEMBAGA /INSTITUSI PENGUSUL
Alamat Lengkap dan Kode Pos/telepon/HP/Faksmile/e-mail
TANGGAL/BULAN/TAHUN
23
Contoh LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA Tahun 2018
(Judul Diusulkan)
..........................................................................................................
Telah diperiksa dan disetujui untuk diusulkan dalam seleksi Peningkatan
Kapasitas BPPD Berkinerja Utama yang dilaksanakan oleh Kementerian
Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi
..................,..........2018
Mengetahui;
Sekretaris Daerah Kepala BPPD/Kantor Litbang
TTD dan Stempel TTD dan Stempel
(.................................) (.................................)
24
LAMPIRAN 2
Contoh Surat Permohonan
................,............................
Nomor :Lampiran :Perihal : Permohonan Fasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD
Provinsi/Kabupaten/Kota Tahun 2018.
Kepada :Yth. Sekretariat KegiatanFasilitasi Peningkatan Kapasitas BPPD Provinsi/Kabupaten/KotaDirektorat Jenderal Kelembagaan IPTEK dan DIKTIKementerian Riset,Teknologi dan Pendidikan TinggiGedung II BPPT Lantai 16Jl. MH Thamrin No 8 Jakarta 10340
Bersama ini dengan hormat kami ajukan Permohonan Fasilitasi PeningkatanKapasitas BPPD (Balitbangda) Provinsi/Kabupaten/Kota .............................Tahun 2018. Berkenaan dengan hal tersebut , berikut kami sertakan juga formuliraplikasi berupa:
1. Proposal Fasilitasi Peningkatan Kapasitas dan Kapabilitas BPPD/Balitbangda2. SK Pendirian Lembaga BPPD/Balitbangda3. Profil Organisasi BPPD/Balitbangda4. Daftar Personil BPPD/Balitbangda5. Anggaran BPPD/Balitbangda 3 tahun terakhir dan anggaran penguatan SIDa6. Pokok-pokok Program Kerja BPPD/Balitbangda 3 (tiga) tahun terakhir
Kami bersedia mengikuti dan memenuhi segala persyaratan sesuai dengan peraturanperundang-undangan.
Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkanterimakasih.
Hormat kami,
Kepala BPPD/Kantor Litbangda
(Nama Pimpinan Lembaga)
LOGO
LEMBAGA KOP SURAT PEMOHON
25
LAMPIRAN 3
FORMAT LAPORAN AKHIR
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018
DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
26
LAPORAN
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018
(NAMA BPPD).................................................................................................................
.....
Cover
Ringkasan eksekutif
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar tabel (jika diperlukan)
Daftar Gambar (jika diperlukan)
Daftar Lampiran (jika diperlukan)
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang1.2. Tujuan dan Sasaran
BAB II. LAPORAN FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS DAN KAPABILITAS BPPD
2.1. Rencana Capaian2.2. Realisasi Capaian2.3. Kendala dan tindak Lanjut2.4. Rekomendasi
BAB III. LUARAN DAN DAMPAK
3.1.Luaran (Output dan Outcome)3.2.Dampak (Impact)
BAB IV. PENUTUP4.1. Kesimpulan4.2. Rekomendasi
Lampiran
Lampiran I Laporan Pertanggungjawaban Anggaran
Lampiran II Dokumentasi
19
LAMPIRAN 4
FORM CHECKLIST FACT FINDING
FASILITASI PENINGKATAN KAPASITAS
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018
DIREKTORAT LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
DIREKTORAT JENDERAL KELEMBAGAAN IPTEK DAN DIKTI
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
28
Form Checklist Fact FindingFasilitasi Peningkatan Kapasitas
Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi/Kabupaten/KotaTahun 2018
Nama Pemeriksa : …..........................................................................Jabatan Pemeriksa : ............................................................................Nama Lembaga Nominator : ............................................................................Alamat : …..........................................................................
............................................................................
Berilah tanda √ Posisi tanggal .............
No DokumenKetersediaanYa Tidak
1. 4.Print screenwebsite BPPD
2. 6.Surat Keputusan pengesahan Roadmap SIDa
3. 7.Surat Keputusan Program Penguatan SIDa
4. 8.Dokumen Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada) Iptek danAgenda Riset Daerah (ARD)
5. 9.Keberadaan Standard Operation Procedure (SOP) untukpelaksanaan kegiatan
6. 13.
Dokumen rekomendasi kebijakan yang dimanfaatkan olehstakeholders selama 2 (dua) tahun terakhir
7. 15.
Dokumen Sosialisasi Regulasi/Kebijakan kelitbangan dalam 2tahun terakhir
8. 16.
Dokumen anggaran BPPD dalam 2 tahun terakhir
Catatan :
Untuk BPPD Berkinerja Utama perlu melampirkan program penguatan implementasiSIDa yang telah dilakukan dan mencantumkan sudah berapa lama dilaksanakan sertamencantumkan output berupa apa.
1
LAMPIRAN 5CONTOH FORM PERTANGGUNG JAWABAN.
**Pejabat yang memberi perintah atau yang menanda tangan di setiap transaksi dapat disesuaikan /diganti dengan pejabat yang ditunjuk di lembaga penerima dana fasilitasiselaku pejabat pembuat komitmen maupun pemegang kas.
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39