PEDOMAN CANDRASENGKALA

download PEDOMAN CANDRASENGKALA

of 10

description

Javanese tradition

Transcript of PEDOMAN CANDRASENGKALA

PEDOMAN CANDRASENGKALA

PEDOMAN CANDRASENGKALAWatak bilangan 0Kata-kata yang termasuk watak bilangan 0 adalah kata-kata yang memiliki arti kosong, hilang, habis, langit, dan tidak tampak secara jasmaniyah. Contoh:

Kata sirna berarti hilang atau habis memiliki watak 0 karena kata sirna dan semua padan katanya berarti kosong.Watak bilangan 1Kata-kata yang termasuk dalam watak 1 adalah kata-kata yang memiliki arti satu, tunggal, berjumlah satu baik itu Dzat Tuhan, benda, manusia, binatang, dan makhluk hidup lain serta kejadian alam dan sebagainya. Contoh:

Kata Gusti yang berati Allah SWT atau Tuhan Yang Maha Esa memiliki watak 1 karena kata Gusti dan semua padan katanya berarti Dzat yang hanya berjumlah satu.

Watak bilangan 2Kata-kata yang termasuk dalam watak 2 adalah kataa-kata yang memiliki arti dua atau sepasang. Contoh:

Kata asta yang berarti tangan memiliki watak 2 karena tangan manusia berjumlah dua atau sepasang. Demikian juga kata netra yang berarti mata memiliki watak 2 karena mata manusia berjumlah dua atau sepasang. Sedangkan kata Nembah atau menyembah memiliki watak 2 karena ketika seseorang melakukan sembah dalam adat Jawa menggunakan dua tangan.

Watak bilangan 3Kata-kata yang termasuk dalam watak 3 adalah kata-kata yang memiliki arti tiga atau dalam sifatnya berunsur tiga. Contoh:

Kata Bahni atau geni yang berarti api memiliki watak 3 karena api terjadi karena adanya tiga unsur yaitu: alat pemantik, sarana, dan udara. Pendapat lain tentang api ini adalah karena konon para Brahmana mengklasifikasikan api menjadi tiga macam yaitu: api rumah tangga, api petir, dan api persembahan.

Watak bilangan 4Kata-kata yang termasuk dalam watak 4 adalah kata-kata yang memiliki arti empa atau berkait dengan segala sesuatu tentang air. Contoh:

Kata segara atau laut dikatakan berwatak 4 karena diyakini bahwa air laut berasal dari tampungan empat jenis/sumber air yaitu: air dari mata air, air bengawan, air pancuran, dan air hujan. Adapun kata air sendiri dikatakan berwatak 4 karena kata air diturunkan dari kata warnna yang berarti kasta, sementara itu kasta dalam keyakinan Hindu berjumlah empat.

Watak bilangan 5Kata-kata yang termasuk dalam watak 5 adalah kata-kata yang memiliki arti lima atau dalam sifatnya mengandung unsur yang berjumlah 5. Contoh:

Kata pandhawa dikatakan berwatak 5 karena jumlah personil dari pandhawa berjumlah lima orang yaitu: Puntadewa, Wrekudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa.

Watak bilangan 6Kata-kata yang termasuk dalam watak 6 adalah kata-kata yang memiliki arti enam atau dalam sifatnnya mengandung unsur berjumlah 6 atau juga segala sesuatu yang berkait dengan sifat manis. Contoh:

Kata Anggana atau lebah dikatakan berwatak 6 karena jumlah kaki lebah berjumlah 6.

Watak bilangan 7Kata-kata yang termasuk watak 7 adalah kata-kata yang memiliki artti tujuh atau dalam sifatnya mengandung unsur yang berjumlah 7. Contoh:

Kata resi atau pendeta suci dikatakan memiliki watak 7 karena ada anggapan bahwa pada jaman purwa ada tujuh orang pendeta suci yaitu: Resi Kanwa, Resi Parasurama, Resi Janaka, Resi

Wasistha, Resi Carika, Resi Wrahaspati, dan Resi Naraddha.

Watak bilangan 8Kata-kata yang termasuk dalam watak 8 adalah kata-kata yang memiliki arti delapan atau adalam sifatnya mengandung unsur yang berjumlah 8 atau segala sesuatu yang berkait dengan ular. Contoh:

Kata basu dari asal kata wasu dikatakan berwatak 8 karena wasu merupakan sebangsa dewa yang berjumlah delapan personil. Sedangkan Bujangga dikatakan memiliki watak 8 karena seorang bujangga atau pujangga harus memiliki delapan kemampuan yaitu: Paramasastra (kemampuan didalam kesusastraan), Paramakawi (kemampuan didalam bahasa kawi), Mardibasa (kelebihan didalam oleh kata), Mardawalagu (kemampuan dibidang lagu-lagu tembang dan gending), Hawicarita (kepandaian didalam bercerita), Mandraguna (berilmu pengetahuan luas), Nawung Krida (kemampuan mengarang/mengubah suatu karya yang memiliki nilai filosofi tinggi), dan Sambegana (kekuatan daya ingat).

Watak bilangan 9Kata-kata yang termasuk dalam watak 9 adalah kata-kata yang memiliki arti sembilan atau dalam sifatnya mengandung unsur yang berjumlah 9 atau segala sesuatu yang berkaitan dengan belalang. Contoh:

Kata lubang dikatakan berwatak 9 karena dalam tubuh manusia memiliki lubang alami yang berjumlah sembilan yaitu: dua lubang mata, dua lubang telinga, dua lubang hidung, satu lubang mulut, satu lubang anus, dan satu lubang kelamin.