Pedoman asuransi jiwa

17
Ahli Waris Nama orang yang tercantum dalam polis untuk menerima santunan apabila terjadi kematian pada Tertanggung. Aplikasi Formulir yang harus diisi oleh Calon Tertanggung dan Calon Pemegang Polis ketika mengajukan perlindungan Asuransi kepada Penanggung. Nilai tunai/nilai tebusan Jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang polis apabila ia menguangkan polis asuransi jiwanya yang memiliki manfaat nilai tabungan. Claim Permohonan/tuntutan seorang pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis. Contestable Period (Masa Percobaan) Periode (dua tahun) dimana Penanggung berhak mempertanyakan atau menyelidiki kebenaran informasi/data yang diberikan Tertanggung atau Pemegang Polis dalam surat aplikasi untuk menentukan keputusan selanjutnya atas kontrak polis tersebut. Investment-linked Plan (program asuransi yang dikaitkan dengan investasi) Premi-premi yang dibayarkan digunakan baik untuk membeli manfaat proteksi asuransi jiwa maupun unit-unit dalam suatu portofolio Dana Investasi. Harga unit-unit akan tergantung pada kinerja investasi dana. Kadaluwarsa (Lapse)

description

Pedoman Asuransi Jiwa

Transcript of Pedoman asuransi jiwa

Page 1: Pedoman asuransi jiwa

Ahli Waris Nama orang yang tercantum dalam polis untuk menerima santunan apabila terjadi kematian pada Tertanggung.

Aplikasi Formulir yang harus diisi oleh Calon Tertanggung dan Calon Pemegang Polis ketika mengajukan perlindungan Asuransi kepada Penanggung.

Nilai tunai/nilai tebusan Jumlah uang yang akan diterima oleh pemegang polis apabila ia menguangkan polis asuransi jiwanya yang memiliki manfaat nilai tabungan.

Claim Permohonan/tuntutan seorang pemilik polis terhadap perusahaan asuransi untuk pembayaran santunan sesuai dengan pasal-pasal dari sebuah polis.

Contestable Period (Masa Percobaan) Periode (dua tahun) dimana Penanggung berhak mempertanyakan atau menyelidiki kebenaran informasi/data yang diberikan Tertanggung atau Pemegang Polis dalam surat aplikasi untuk menentukan keputusan selanjutnya atas kontrak polis tersebut.

Investment-linked Plan (program asuransi yang dikaitkan dengan investasi) Premi-premi yang dibayarkan digunakan baik untuk membeli manfaat proteksi asuransi jiwa maupun unit-unit dalam suatu portofolio Dana Investasi. Harga unit-unit akan tergantung pada kinerja investasi dana.

Kadaluwarsa (Lapse) Hilangnya manfaat/jaminan perlindungan polis yang disebabkan pembayaran premi terhenti atau melebihi Masa Keleluasaan Pembayaran

Lapse Notification Pemberitahuan secara tertulis dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa polisnya lapse.

Maturity Date (tanggal jatuh tempo) Tanggal yang telah disetujui pada saat suatu perusahaan asuransi membayarkan sejumlah tunai uang.

Medical Check-up Pemeriksaan kesehatan yang dijalani oleh calon Tertanggung.

Minor Seseorang yang masih dibawah umur, yaitu di bawah 21 tahun dan belum menikah.

Page 2: Pedoman asuransi jiwa

Pemulihan Pengembalian status polis dari lapse menjadi inforce untuk memulihkan manfaat/jaminan perlindungan kembali.

Penanggung Perusahaan Asuransi yang menyediakan perlindungan Asuransi melalui perjanjian dalam Kontrak Asuransi.

Policy Lapse (polis lewat waktu) Penghentian penanggungan asuransi sebagai akibat dari tidak dibayarnya premi-premi.

Polis Surat kontrak yang memuat perjanjian asuransi jiwa antara Pemegang Polis dan Penanggung.

Polis Orphan Polis yang agennya sudah tidak aktif lagi.

Polis Aktif/Inforce Polis Asuransi di mana pembayaran premi terbayar tepat waktu atau sudah dibayar sepenuhnya.

Pinjaman Premi Otomatis/Automatic Premium Loan (APL) Pinjaman polis otomatis yang diambil dari Nilai Tunai Polis (selama Nilai Tunai mencukupi) untuk melunasi premi yang belum dibayar sampai akhir masa keleluasaan (tidak berlaku untuk Polis Asuransi Jiwa Unit Link).

Premium Notice Surat pemberitahuan dari Penanggung kepada Pemegang Polis bahwa sejumlah premi akan segera jatuh tempo.

Premi Sejumlah uang yang sudah ditentukan dalam polis untuk dibayarkan ke Penanggung untuk sejumlah manfaat yang tercantum dalam kontrak asuransi.

Regular Premium Policy (polis premi reguler) Suatu polis yang menghendaki pembayaran premi secara berkala, sebagai contoh, bulanan, setiap empat bulan, setiap enam bulan atau tahunan.

Rider (manfaat tambahan) Rider merupakan manfaat tambahan yang dapat disertakan pada suatu program asuransi dasar, seperti program asuransi jiwa menyeluruh (whole life plan) atau program pemberian

Page 3: Pedoman asuransi jiwa

bantuan (endowment). Manfaat ini dirancang untuk memberikan tambahan proteksi keuangan dengan biaya yang lebih murah.

Risk Based Capital Rasio untuk mengukur kesehatan dan keamanan financial perusahaan asuransi berdasarkan kemampuan modal mereka untuk menutup seluruh kerugian yang ada.

Single Premium Policy (polis dengan premi sekali bayar) Suatu polis yang hanya menghendaki sekali pembayaran premi yang dilakukan di muka.

Sum Assured (jumlah Uang Pertangungan) Jumlah uang jaminan yang dipertanggungkan kepada pemegang polis.

Surrender Penjualan polis kepada pihak Penanggung sebesar Nilai Tunai yang telah terbentuk pada saat penjualan polis dilakukan.

Tertanggung Orang yang jiwa/kesehatannya ditanggung dalam Kontrak Asuransi.

Uang Pertanggungan (Face Amount) Uang Pertangggungan yang tercantum pada halaman polis yang akan dibayar apabila terjadi kematian atau kondisi polis lain yaitu dibayarkan pada saat masa pertanggungan berakhir sesuai dengan macam asuransi yang diambil. Tidak termasuk jumlah tambahan yang akan dibayarkan untuk ketentuan khusus lainnya.

Underwriting (penjaminan) Proses penaksiran/penilaian dan penggolongan derajat risiko yang terkait pada calon Tertanggung, serta pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak risiko tersebut.

Whole Life Plan (program asuransi jiwa menyeluruh) Jenis program asuransi jiwa ini menawarkan proteksi/perlindungan seumur hidup terhadap kematian atau, apabila dapat diterapkan, cacat yang bersifat menyeluruh dan permanen, kepada Tertanggung.

AXA Financial menyediakan informasi seputar asuransi agar Anda mengenal dan memahami lebih dalam berbagai istilah asuransi untuk membantu Anda dalam segala proses perlindungan diri Anda.

Page 4: Pedoman asuransi jiwa

Pengertian asuransi (jaminan) adalah nilai ekonomis seseorang apabila terjadi musibah kematian, sehingga pihak yang ditinggalkan tetap dapat menerima sejumlah uang tertentu yang ada dalam perjanjian polis asuransi, dimana uang tersebut bisa digunakan sebagai biaya hidup oleh pewaris.

Asuransi Jiwa merupakan bentuk perlindungan finansial yang diberikan atas jiwa, kesehatan seseorang terhadap risiko kematian, sakit atau kecelakaan, oleh perusahaan asuransi berdasarkan perjanjian antara Pemegang Polis sebagai Tertanggung dan Perusahaan Asuransi Jiwa sebagai Penanggung sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam polis.

Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia :“Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada Tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu”.

Berdasarkan definisi tersebut, maka dalam asuransi terkandung 4 unsur, yaitu :

Pihak Tertanggung (insured) yang berjanji untuk membayar uang premi kepada pihak penanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur.

Pihak penanggung (insure) yang berjanji akan membayar sejumlah uang (santunan) kepada pihak Tertanggung, sekaligus atau secara berangsur-angsur apabila terjadi sesuatu yang mengandung unsur tak tertentu.

Suatu peristiwa (accident) yang tak terntentu (tidak diketahui sebelumnya).

Kepentingan (interest) yang mungkin akan mengalami kerugian karena peristiwa yang tak tertentu.

Fungsi Asuransi :

Transfer RisikoDengan membayar premi yang relatif kecil, seseorang atau perusahaan dapat memindahkan ketidakpastian atas hidup (risiko) ke perusahaan asuransi

Kumpulan DanaPremi yang diterima kemudian dihimpun oleh perusahaan asuransi sebagai dana untuk membayar risiko yang terjadi.

Page 5: Pedoman asuransi jiwa

Keuntungan Memiliki Asuransi Jiwa:Asuransi Jiwa perlu dimiliki dengan tujuan untuk memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial yang disebabkan oleh risiko ketidakpastian dalam hidup manusia ataupun untuk perencanaan hari tua yang bahagia dan sejahtera.

Bentuk Asuransi JiwaSebelum menentukan asuransi jiwa yang sesuai dengan kebutuhan, terlebih dahulu Anda harus mengenal bentuk asuransi jiwa itu sendiri.

Asuransi Jiwa TradisionalMerupakan bentuk asuransi jiwa murni dimana Ahli Waris hanya akan menerima Uang Pertanggungan apabila Tertanggung meninggal dalam masa asuransi, atau setelah jangka waktu tertentu (saat masa asuransi jatuh tempo).

Asuransi Jiwa Unit LinkMerupakan polis individu yang memberikan proteksi asuransi jiwa, ditambah dengan unsur investasi dengan menggunakan harga unit, dimana setiap saat nilainya bervariasi sesuai dengan nilai aset investasi tersebut.

1. Ide Dasar Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa mencoba untuk mengurangi dampak kerugian aset yang diderita oleh pemiliknya atau pihak-pihak yang menjadi tanggungan pemilik aset tersebut, dengan cara memberikan kompensasi kerugian.

2. Mengelola Risiko

Risiko (kemungkinan timbulnya kerugian atau kerusakan) tidak dapat dihindari, tetapi dampak risiko tersebut dapat diminimalisir. Risiko dapat diminimalisir dengan banyak cara. Perhatikan cara-cara mengelola risiko dibawah ini:

a. Menghindari Risiko

Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul.

Seorang pria yang khawatir dengan kanker paru-paru akibat kebiasaannya merokok dapat menghindarinya dengan cara menghentikan kebiasaan tersebut.

b. Mengendalikan Risiko

Metode “Mengendalikan Risiko“ dapat dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi dan dampak dari kerugian yang mungkin timbul.

Page 6: Pedoman asuransi jiwa

Seorang pengendara motor harus menggunakan helm dan merawat motornya secara berkala, untuk mengendalikan kerugian yang mungkin timbul.

c. Menerima Risiko Menerima Risiko dilakukan dengan mempertahankan risiko yang ada.

Seorang mandor di pabrik kimia mungkin tidak merasa perlu untuk membeli asuransi kesehatan atau jiwa karena berpikir dapat menanggung kerugian yang muncul apabila kecelakaan terjadi.

d. Mengalihkan Risiko Mengalihkan risiko dapat dilakukan dengan cara mentransfer risiko dari seorang individu ke perusahaan.Khawatir apabila ia kehilangan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan karena meninggal dunia atau kecelakaan, seorang kepala keluarga akan mengasuransikan jiwanya (melakukan transfer risiko ke perusahaan asuransi jiwa) dengan tujuan menyelamatkan keluarganya dari penderitaan dan kemiskinan di kemudian hari. 3. Pengelolaan Risiko Asuransi Jiwa

Asuransi Jiwa mengelola risiko dengan cara: Memindahkan dampak kerugian dari individu kepada grup; Membagi kerugian yang dialami oleh individu tersebut kepada seluruh anggota

grup. Ilustrasi bagaimana cara Asuransi Jiwa bekerja adalahsebagai berikut:

Kita asumsikan ada 1.000 orang yang berusia 50 tahun dan dalam keadaan yang sehat. Namun perkiraannya, 10 orang mungkin akan meninggal dunia tahun ini.Misalnya saja, nilai ekonomis kerugian yang ditanggung oleh satu keluarga yang ditinggalkan adalah sekitar Rp 200.000.000,- Jadi total kerugian 10 keluarga sekitar Rp 2.000.000.000,-

Bila setiap orang dari grup tersebut menyumbang Rp 5.000.000 per tahun untuk dana bersama, maka dana yang terkumpul adalah sebesar Rp 5.000.000.000 per tahun. Jumlah tersebut tentu cukup untuk membayar Rp 200.000.000 kepada setiap keluarga yang ditinggalkan.

Page 7: Pedoman asuransi jiwa

Artinya, risiko yang dihadapi oleh 10 orang tadi disebar ke 1.000 orang yang tergabung di dalam grup tersebut.

4. Tahapan Bisnis Asuransi Jiwa Bisnis Asuransi Jiwa, seperti yang dilakukan oleh perusahaan asuransi jiwa, memiliki beberapa tahapan. Mari kita lihat apa sajakah tahapan tersebut.a. Menyatukan Menyatukan orang-orang dengan kepentingan asuransi yang sama, dengan tujuan untuk membagi risiko yang sama.b. Mengumpulkan Mengumpulkan dana (premi) dari sekumpulan orang yang telah disatukan tadic. Membayar Membayar kompensasi (klaim) kepada mereka yang menderita kerugian.

5. Faktor-faktor Penentu Jumlah Premi Dalam bisnis ini, risiko-risiko yang dihadapi setiap individu dipindahkan ke pihak penanggung (perusahaan asuransi jiwa), yang setuju untuk mengganti kerugian dalam jumlah tertentu yang disebutkan di dalam kontrak polis. Jadi, sebelum menetapkan premi, perusahaan Asuransi Jiwa harus memperhatikan beberapa faktor. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan jumlah premi:

Kemungkinan kerugian Nilai dari setiap kerugian;

Biaya administrasi yang diperlukan untuk menjalankan usaha, seperti mengumpulkan premi dari setiap anggota, mengukur kerugian, membayar klaim, dan lain-lain;

Ambang kesalahan yang mungkin timbul saat memprediksi kerugian;

Faktor lainnya seperti finansial, kesehatan, dan faktor-faktor sosial.

Perusahaan Asuransi Jiwa harus mempertimbangkan seluruh faktor-faktor tersebut sehingga terhindar dari kerugian, seperti misalnya: menentukan jumlah premi yang lebih kecil dari seharusnya.

6. Tidak semua Risiko Dapat Diasuransikan Bisnis Asuransi Jiwa tidak lain adalah saling berbagi. Hal bertujuan untuk menyebar kerugian yagn diderita oleh seseorang ke seluruh anggota grup yang menghadapi risiko yang sama.

Page 8: Pedoman asuransi jiwa

Perusahaan Asuransi Jiwa bertindak sebagai perwakilan, mengelola dana yang telah dikumpulkan atas nama komunitas grup tersebut. Perusahaan Asuransi Jiwa juga harus mengatur sedemikian rupa sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

7. Law of Large Number Asuransi Jiwa, sebagai alat untuk menyebar risiko, hanya dapat bekerja apabila perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dalam jumlah yang besar. Saat perusahaan asuransi jiwa mampu menanggung risiko yang sama dengan jumlah yang besar, maka berlakulah hukum law of large numbers(hukum bilangan besar). Law of large number menyatakan apabila jumlah eksposure kerugian meningkat, maka prediksi kerugian akan semakin mendekati jumlah kerugian yang nyata (actual loss). Penggunaanlaw of large number memungkinkan jumlah kerugian untuk diprediksi secara lebih baik. Hal ini sangat penting bagi perusahaan asuransi jiwa karena mereka harus menentukan jumlah premi (berdasarkan perkiraan kerugian). Kumpulan premi ini nantinya akan digunakan apabila pemegang asuransi mengalami kerugian.

SELEKSI RISIKO DAN KLASIFIKASI

Definisi Underwriting

Underwriting adalah proses di mana perusahaan asuransi jiwa memutuskan apakah akan menerbitkan polis yang diminta calon nasabah atau tidak; perusahaan juga akan memutuskan syarat dan kondisi apa yang diberlakukan serta berapa besar tingkat premi yang dikenakan. Pihak yang mengerjakan proses Underwriting ini disebut dengan Underwriter.

KLAIM

1. Definisi Klaim Klaim adalah tuntutan yang diajukan Pemegang Polis atau Ahli Waris terhadap pelayanan atau janji yang diberikan penanggung pada saat kontrak asuransi jiwa dibuat.

Page 9: Pedoman asuransi jiwa

Ketika klaim muncul, penanggung harus melaksanakan kewajibannya sebagaimana yang tertera dalam polis yaitu, membayar klaim, setelah merasa puas bahwa seluruh syarat dan ketentuan untuk penyelesaian klaim telah dilengkapi. 2. Jenis Klaim Kontrak polis asuransi seorang nasabah, telah selesai. Sekarang ia ingin memperoleh uang yang berhak ia terima. Tahukah Anda bahwa klaim terdiri atas beberapa jenis? Apa sajakah itu? Mari kita lihat jenis klaim apa yang dapat diperoleh oleh nasabah tersebut.

a. Klaim Jatuh Tempo (Maturity Claim) Dalam klaim jatuh tempo, pemegang polis bertahan hidup sampai kontrak polis berakhir atau sampai pada jangka waktu yang telah ditentukan, misalnya, Polis Dana Pendidikan: saat anak masuk SD menerima 10% dari Uang Pertanggungan, saat masuk Universitas terima 30% dari Uang Pertanggungan. Klaim jatuh tempo biasanya terjadi pada polis Dwiguna (Endowment).

b. Klaim Lebih Awal (Early Claim) Perusahaan Asuransi jiwa tidak mengharapkan kematian dari tertanggung dalam jangka waktu kurang dari dua tahun sejak dimulainya polis. Klaim yang tidak diharapkan ini disebut juga “Klaim Lebih Awal” dan akan dilakukan investigasi secara menyeluruh. c. Klaim Kematian (Death Claim) Klaim kematian terjadi pada saat tertanggung meninggal pada masa perlindungan polis atau masa asuransi masih berlaku. d. Manfaat Kelangsungan Hidup (Survival Benefits) Manfaat kelangsungan hidup dapat dibayarkan sebelum jatuh tempo tapi hanya untuk sampai periode tertentu. Contoh: Pembayaran periodik di bawah ketentuan pengembalian uang dan bonus atau tambahan loyalty. 3. Keabsahan Klaim

Page 10: Pedoman asuransi jiwa

Klaim harus masih berlaku sebab semua perusahaan Asuransi melakukan pengecekan awal yang menyeluruh sebelum mengeluarkan polis untuk menguji kebenaran apakah klaim itu sah atau tidak. Departemen klaim akan melakukan pengecekan awal untuk memverifikasi apakah klaim masih berlaku atau tidak. Verifikasi berkisar pada pertanyaan seperti: a. Apakah polis masih berlaku?b. Apakah premi terakhir telah dibayar lunas?c. Apakah seluruh persyaratan telah terpenuhi?d. Adalah tendensi penipuan?e. Apakah formulir klaim telah dilengkapi dan ditandatangani?

4. Pemberitahuan Klaim Bagaimana cara memberitahu agen asuransi jiwa mengenai klaim? Ada banyak cara yang dapat dilakukan. Pemberitahuan klaim merupakan proses komunikasi antara penanggung dengan pemegang polis / ahli waris ketika klaim muncul. Alat pemberitahuan yang paling umum adalah surat, fax, telepon atau e-mail. Pemberitahuan klaim berbeda baik untuk yang Jatuh Tempo maupun Klaim Kematian. Penanggung, sebelum mengirim pemberitahuan klaim jatuh tempo harus meyakini bahwa:

Tertanggung atau pemegang polis yang sebenarnya dan identitasnya dapat dibuktikan;

Pemegang polis telah membayar seluruh preminya; Pemegang polis telah menyerahkan bukti usianya; Jika polisnya hilang, pemegang polis melaporkan pada pihak penanggung dan

mendapatkan surat keterangan dari polisi; Pemegang polis telah menyerahkan polis asli.

5. Pemberitahuan Klaim Kematian Klaim kematian dapat dibayarkan hanya ketika tertanggung meninggal dalam jangka waktu kontrak polis. Karena hak untuk melakukan klaim muncul hanya setelah kematian tertanggung, kematiannya harus diberitahukan kepada penanggung oleh ahli waris yang ditunjuk, keluarga atau atasannya didukung dengan data-data. Pemberitahuan tersebut harus mencakup data-data pendukung sebagai berikut:

Nomor polis;

Page 11: Pedoman asuransi jiwa

Nama; Tanggal kematian Penyebab kematian; Hubungan dengan tertanggung Keterangan kematian dari instansi yang terkait, misalnya KBRI, Rumah Sakit dan

PolisiBahkan pada waktu tertentu, penanggung dapat mengambil inisiatif untuk memproses klaim atas informasi yang diterima dari:

Berita Kematian; Agen Asuransi; Berita Koran atas terjadinya kecelakaan;