Pedo
-
Upload
gabriela-maretta -
Category
Documents
-
view
11 -
download
1
description
Transcript of Pedo
Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Ibu Terhadap
Early Childhood Caries Usia 3-5 Tahun
PROPOSAL SKRIPSI PILIHAN 1
BAGIAN PEDODONSIA
Diajukan guna mlengkapi dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan
program strata satu (S1) pada Program Studi Kedokteran Gigi Fakultas
Kedokteran Universitas Sriwijaya
Disusun Oleh:
Gabriela Maretta
(04121004063)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN AKADEMIK 2015
Pengaruh Status Sosial Ekonomi dan Tingkat Pendidikan Ibu Terhadap
Early Childhood Caries Usia 3-5 Tahun
1. Latar Belakang
Masalah utama dalam rongga mulut anak adalah karies gigi.
Prevalensi karies gigi di negara-negara maju terus menurun sedangkan di
negara-negara berkembang termasuk di Indonesia cenderung meningkat. Data
menunjukkan sekitar 80 persen penduduk Indonesia memiliki gigi rusak
karena berbagai sebab, namun yang paling banyak ditemui adalah karies atau
gigi berlubang dan periodontal atau kerusakan jaringan akar gigi.
Early childhood caries (ECC) diartikan sebagai “adanya satu atau
lebih kerusakan (non-kavitas atau lesi berkavitas), kehilangan (karena karies)
atau gigi yang sudah direstorasi yang terjadi pada gigi desidui anak usia 71
bulan atau kurang dari itu.7
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Depkes tahun 2007
menunjukkan, 72,1% penduduk punya pengalaman karies dan sebanyak
46,5% diantaranya merupakan karies aktif yang belum dirawat. Pada tahun
2009, jumlah anak yang mengalami permasalahan karies pada giginya
sebanyak 31,04% dari jumlah siswa Sekolah Dasar di Jawa Barat. Hal
tersebut menunjukkan tingginya tingkat risiko karies pada gigi permanen saat
mereka dewasa nanti untuk menghindari karies gigi, WHO menetapkan usia
rentan saat seorang berpotensi mengalami karies gigi. WHO
merekomendasikan kelompok umur tertentu untuk diperiksa yaitu kelompok
umur 5 tahun untuk gigi susu dan 12, 15, 35-44 dan 65-74 tahun untuk gigi
permanen.
Karies gigi dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dan
merupakan penyakit gigi yang paling banyak diderita oleh sebagian besar
penduduk Indonesia. Dilihat dari kelompok umur, golongan umur, golongan
umur muda lebih banyak menderita karies gigi dibanding umur 45 tahun
keatas umur 10-24 tahun karies giginya adalah 66,8%-69,5% umur 45 tahun
keatas 53,3% dan umur 65 tahun keatas sebesar 43,8% keadaan ini
menunjukkan karies gigi banyak terjadi pada golongan usia produktif.
Banyak faktor yang dapat menimbulkan karies gigi pada anak,
diantaranya adalah faktor di dalam mulut yang berhubungan langsung dengan
proses terjdainya karies gigi, antara lain struktur gigi, morfologi gigi, susunan
gigi-geligi di rahang, derajat keasaman saliva, kebersihan mulut yang
berhubungan dengan frekuensi dan kebiasaan menggosok gigi, jumlah dan
frekuensi makan makanan yang menyebabkan karies (kariogenik). Selain itu,
terdapat faktor luar sebagai faktor predisposisi dan penghambat yang
berhubungan tidak langsung dengan terjadinya karies gigi antara lain usia,
jenis kelamin, letak geografis, tingkat ekonomi, serta pengetahuan, sikap dan
perilaku terhadap pemeliharaan kesehatan gigi.8,9
Anak adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa sehingga
mereka harus dipersiapkan dan diarahkan sejak dini agar dapat tumbuh dan
berkembang menjadi anak yang sehat jasmani dan rohani, maju, mandiri dan
sejahtera. Fase perkembangan anak usia pra sekolah masih sangat tergantung
pada pemeliharaan dan bantuan orang dewasa dan pengaruh paling kuat
dalam masa tersebut datang dari ibunya. Peran ibu sangat menentukan dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak. Demikian juga keadaan kesehatan gigi
dan mulut anak usia pra sekolah masih sangat ditentukan oleh pengetahuan,
sikap, dan perilaku ibunya. Hal itu tentu saja berhubungan dengan keseharian
anak yang dihabiskan bersama ibunya, mempelajari banyak hal dari ibunya
maka dari itu peran ibu menentukan seperti apa anaknya kelak.
Selain itu orang tua juga mempunyai peran yang cukup besar di
dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan terjadinya karies pada anak.
Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya perilaku
yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana
yaitu melalui proses pendidikan. Orang tua dengan pengetahuan rendah
mengenai kesehatan gigi dan mulut merupakan faktor predisposisi dari
perilaku yang tidak mendukung kesehatan gigi dan mulut anak.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa prevalensi karies lebih tinggi
pada anak yang berstatus sosial ekonomi rendah.1 Hal ini karena anak dari
status ini banyak mengkonsumsi makanan kariogenik, pengetahuan yang
rendah akan kesehatan gigi dan mulut, jarang melakukan kunjungan
pemeriksaan ke dokter gigi sehingga gigi tidak dirawat.5 Hal ini yang
merupakan dampak berbagai faktor seperti isolasi keluarga, keuangan tidak
memadai, ketidakpedulian orang tua, kurangnya penghargaan terhadap nilai
kesehatan gigi dan mulut, dan bahkan kurangnya pemahaman orang tua akan
pentingnya kesehatan gigi dan mulut.6 Penelitian yang pernah dilakukan di
Chidambaram (India), meneliti tentang hubungan status sosial ekonomi
dengan prevalensi karies gigi pada anak-anak usia antara 5-15 tahun,
didapatkan hasil bahwa presentase karies yang dialami oleh anak-anak
tersebut tergolong tinggi. Dalam penelitian tersebut 80,4% siswa adalah
kelompok sosial ekonomi rendah.2
Jurnal dari Indian Soc Pedod Prev Dent, melaporkan bahwa
berdasarkan penelitian yang di lakukan di Kota Mangalore, pada anak usia 6
tahun yang prevalensi kariesnya tinggi terdapat pada anak dengan latar
belakang status sosial ekonomi rendah.3 Di Burkina Faso, Afrika, juga pernah
dilakukan penelitian pada umur 6, 12, 18, dan 35-44 tahun, dan didapatkan
hasil pada anak usia 6 tahun menunjukkan angka prevalensi karies sebesar
38%.4
Berdasarkan hal ini, penelitian ini dilakukan untuk menguji dan
mengetahui pengaruh status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan ibu
terhadap Early Childhood Caries usia 3-5 tahun.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka
dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana pengaruh status sosial
ekonomi dan tingkat pendidikan ibu terhadap Early Childhood Caries usia 3-
5 tahun?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan ibu
terhadap Early Childhood Caries usia 3-5 tahun.
4. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
informasi mengenai pengaruh status sosial ekonomi dan tingkat
pendidikan ibu terhadap early childhood caries pada anak usia 3-5 tahun.
2. Bagi bidang pedodonti, diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai pengaruh status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan ibu
terhadap terjadinya early childhood caries dan diharapkan dapat
memberikan edukasi kepada ibu yang anaknya memiliki kasus early
childhood caries sebagai akibat kurangnya pengetahuan ibu terhadap
kesehatan gigi dan mulut anak.
3. Bagi masyakarat, diharapkan mengetahui pentingnya pengetahuan ibu dan
tingkat pendidikan ibu mempengaruhi tingkat kesehatan gigi dan mulut
anak sebagai faktor penyebab terjadinya early childhood caries.
Daftar Pustaka
1. M. H. Hobdell, E, R Oliveira, R. Bautista, N. G. Mayburgh, R Lalloo, S.
Narendran dan N. W. Johnson. “Oral Disease and socio-economic status
(SES)”. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/12577077.
2. Bhola N., Kumari R., Nidha T., 2008, Utilization of The Health Care
Delivery System in a District of North India, East Africa Journal of Public
Health, 5 (3):147-53.
3. Anegundi, Sudha, Bachsin. “Prevalence of dental caries among 5-13-
year-old children of Mangaloree city”.
http://www.utoronto.ca/dentistry/newresources/evidence_based/IsCariesIn
YoungChildrenAnInfectiousDisease.pdf
4. A. James, E. David, Brumley, & U. Jennifer. “Oral disease and socio-
economic status (SES)”, British Dental Journal. Vol 194. No 2.
2003.;http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11217596.
5. Angela A. Pencegahan primer pada anak yang beresiko karies tinggi.
Departemen Pedodonsia, Medan: USU Dent J [SerialOnline]. 2005.
38(3):130-4.
6. Pertiwi ASP, Sasmita IS, Suptarini R. Gambaran pola karies gigi
permanen ditinjau dari dental neglect siswa kelas 5-6 SDN Cikudayasa
kec. Cileunyi Kabupaten Bandung. Bandung:Unpad, 2007; p.4.
7. Verma, Shalu. Bhardwaj, Amit. “Early childhood caries and its correlation
with maternal education level and socio-economic status”. Journal of
Orofacial Sciences. Vol 6. No 1. 53-7. 2014.
8. Narang, Ridhi. Mittal, Litik. Jha, Kunal. Roseka. “Caries Experience and
Its Relationship with Parent’s Education, Occupation and Socio Economic
Status of the Family Among 3-6 Years Old Preschool Children of Sri
Ganganagar City, India”. Journal of Dentistry and Oral Medicine. 1(1): 1-
4, 2013.
9. Xavier, Angela. Silva de Carvalho, Fabio. Bastos, Roosevelt da Silva.
“Dental caries-related quality of life and socioeconomic status of
preschool children, Bauru, SP”. Brazil Journal Oral Science. Vol 11. No 4.
2012.