PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

128

Transcript of PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

Page 1: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 2: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

ii

PENGARUH PERSAINGAN USAHA TERHADAP PERILAKU

PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

KABUPATENSINJAI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah( S.E )

Diajukan Oleh:

MAHARANI DEWI

NIM. 160103022

Pembimbing

1. Abd. MuhaeminNabir, SE., M.Ak

2. A. Adry Ismawan Putra, S. Kom., MH

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)

MUHAMMADIYAH SINJAI

2020

Page 3: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

iii

Page 4: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

iv

Page 5: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

v

ABSTRAK

Maharani Dewi, Pengaruh Persaingan Usaha Terhadap

Perilaku Pedagang Pakaian Jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai. Skripsi. Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas

Ekonomi dan Hukum Islam, IAI Muhammadiyah Sinjai.

Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah terdapat

persaingan usaha pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

kabupaten Sinjai, untuk mengetahui bagaimana persaingan

usaha yang terjadi pada pedagang pakaian jadi di pasar Sentral

Kabupaten Sinjai, serta untuk mengukur pengaruh persaingan

usaha terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai. Jenis penelitian menggunakan jenis

penelitian survei, dengan pendekatan kuantitatif. Tekhnik

pengumpulan data menggunakan koesioner dengan skala likert.

Tekhnik analisis data terdiri dari uji normalitas, uji validitas, uji

reabilitas, uji regresi linier, uji koefisien determinasi dan uji T.

Penelitian ini berangkat dari fenomena ketatnya

persaingan usaha yang terjadi antar pedagang pakaian jadi.

Dimana persaingan usaha terjadi dibeberapa aspek, diantaranya

produk dagangan, lokasi dagang, harga, dan promosi. Saat ini

jumlah pedagang pakaian jadi yang terdapat di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai sebanyak 425 orang atau ±55% dari jumlah

pedagang yang ada di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Populasi

dari penelitian ini adalah seluruh pedagang pakaian jadi yang

ada dipasar Sentral Kabupaten Sinjai, dengan jumlah sampel

106 orang atau ± 25% dari jumlah populasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persaingan usaha

memiliki pengaruh negatif terhadap perilaku pedagang pakaian

jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini dapat diketahui

berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji regresi

Page 6: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

vi

linier sederhana dengan aplikasi atau program SPSS 24, pada

table coefficients diketahui t-hitung persaingan usaha 11,823 >

1,66 (t-tabel) jadi H0 ditolak dan Ha diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa persaingan usaha berpengaruh terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai sedangkan pada nilaiR Square sebesar 0,040 atau 4%

artinya pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku pedagang

pakaian jadi sebesar 4 %.

Katakunsi :Persaingan usaha, perilaku pedagang

Page 7: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

vii

ABSTRACT

MaharaniDewi, The Effect of Business Competition on the

Behavior of Clothing Merchants in the Central Market of Sinjai

Regency. Thesis. Sharia Economics Study Program, Faculty of

Economics and Islamic Law, Islamic Institute of

Muhammadiyah Sinjai.

The objective of this research are to find out whether

there was business competition among the clothing merchants

in the Central Market of Sinjai Regency, to find out how

business competition occurred among the clothing merchants in

the Central market of Sinjai Regency, and to measure the effect

of business competition on the behavior of those traders in the

Central Market of Sinjai Regency. This research is a kind of

survey research , with a quantitative approach. Data collection

techniques used a questionnaire with a Likert scale. Data

analysis techniques consisted of normality test, validity test,

reliability test, linear regression test, determination coefficient

test and T test.

This research departs from the phenomenon of intense

business competition that occurs between clothing merchants,

where business competition occurs in several aspects, including

merchandise, trade locations, prices, and promotions.

Currently, the number of clothing merchants in the Central

Market of Sinjai Regency are 425 people or ± 55% of the total

traders in the Central Market of Sinjai Regency. The population

of this study were all clothing traders in the Central market of

Sinjai Regency, with the number of samples are 106 people or

± 25% of the total population.

The results show that business competition has a negative

effect on the behavior of apparel traders in the Central Market

of Sinjai Regency. This can be seen from the data analysis

Page 8: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

viii

using a simple linear regression test with the SPSS 24

application or program, in the coefficients table it is known that

the t-count of business competition is 11.823> 1.66 (t-table) so

H0 is rejected and Ha is accepted. So it can be concluded that

business competition affects the behavior of apparel traders or

clothing merchants in the Central Market of Sinjai Regency,

while the R Square value is 0.040 or 4%, which means that the

effect of business competition on the behavior of garment

traders is 4%.

Keywords: Business competition, merchant behavior

Page 9: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

ix

KATA PENGANTAR

بِسْنِ الله الرَّ حْوَنِ الرَّ حِيِ

لاَ ةُ وَالسَّلاَ مُ ءَلىَ اشَْرَ فِ الْا نْبِيَاءِ وَ الْوُرْ الْحَوْدُ الله رَ بِّ الْعَلَوِيْنَ وَ الصَّ

دٌ وَ ءَلىَ الَِهِ سَلِيْنَ سَيِّدِ ناَ هُحَوَّ

وَاصْحَا بِهِ اخَْوَعِي

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillahirabbil Alamin. Segala puji dan syukur penulis

panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan

hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Pengaruh persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai” sebagai persyaratan wajib bagi Mahasiswa

Fakultas Ekonomi Dan Hukum Islam Institut Agama Islam

(IAI) Muhammadiyah Sinjai guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi Syariah.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas

dari bimbingan dan arahan yang tulus dan ikhlas dan penuh

kesabaran dari ibu Suriati, S.Ag., M.Sos. I selaku pembimbing

1 dan Bapak Muhammad Ikbal, S.Pd., M.Pd. selaku

pembimbing 2. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

Page 10: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

x

semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan, dan

pahala yang berlipat ganda atas segala kebaikan yang telah

dicurahkan kepada penulis selama ini.

secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Kedua Orang Tua tercinta, bapak Arifai dan ibu St.

Rahmawati Sani yang telah ikhlas mendidik dan

mendampingi penulis selama ini serta memberikan

kepercayaan dan dukungan untuk melanjutkan

pendidikan didunia kampus dengan penuh pengorbanan

dan kesabaran yang tiada tara.

2. Bapak Dr. Firdaus, M.Ag, selaku Rektor IAI

Muhammadiyah Sinjai

3. Bapak Wakil Rektor I, Wakil Rektor II, dan Wakil

Rektor III selaku unsur pimipinan Institut Agama Islam

(IAI) Muhammadiyah Sinjai

4. Bapak Rahmatullah S.Sos.I., M. A selaku Dekan

Fakultas FEHI

5. Bapak Muhammad Ikbal S.Pd.,M.Pd selaku ketua prodi

ekonomi syariah.

6. Bapak Abd. Muhaemin Nabir, SE., M.Ak Selaku

pembimbing 1

Page 11: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xi

7. Bapak A. Adry ismawan Putra, S. Kom, MH Selaku

pembimbing 2

8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar

selama studi di Institut Agama Islam Muhammadiyah

Sinjai

9. Seluruh pegawai dan jajaran Institut Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai yang telah membantu kelancaran

akadmik.

10. Kepala dan staf perpustakaan Institut Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai

11. Teman-teman mahasiswa Ekonomi Syariah A angkatan

2016 Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai.

Dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

yang telah memberikan dukungan moral sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Skripsi ini.

Page 12: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xii

Teriring doa semoga amal kebaikan dai berbagai pihak tersebut

mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan

semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. wb

Sinjai, 08 Juni 20120

Maharani dewi

NIM.160103022

Page 13: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xiii

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................ i

HALAMAN JUDUL.............................................................. ii

HALAMAN PERNYATAAN .............................................. iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................. iv

ABSTRAK .............................................................................. v

ABSTRAC ............................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................... ix

DAFTAR ISI ....................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ............................................................ xv

DAFTAR GRAFIK ............................................................. xvi

DAFTAR TABEL .............................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................... 4

BAB II KAJIAN TEORI

A. Kajian Teori ................................................................. 5

B. Konsep perilaku dagang ............................................. 24

Page 14: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xiv

C. Hasil Penelitian Relevan ........................................... 37

D. Hipotesis ..................................................................... 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ................................. 46

B. Definisi Variabel ........................................................ 47

C. Tempat dan Waktu Penelitian .................................... 48

D. Populasi dan Sampel .................................................. 49

E. Tekhnik Pengumpulan Data ....................................... 51

F. Instrumen Penelitian ................................................... 52

G. Tekhnik Analisis Data ................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................... 57

B. Hasil penelitian ........................................................... 68

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................ 75

B. Saran ........................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 77

LAMPIRAN

Page 15: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 .............................................................................. 59

Page 16: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xvi

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 ................................................................................ 60

Grafik 4.2 ................................................................................ 61

Grafik 4.3 ................................................................................ 63

Grafik 4.4 ................................................................................ 64

Page 17: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persamaan dan perbedaan penelitian relevan

dan penelitian penulis.......................... 42

Tabel 4.1Data hasil angket responden ............ 42

Tabel 4.2 Coefficients ..................................... 47

Tabel 4.3 Model summary .............................. 48

Tabel 4.4 Coefficients ..................................... 48

Page 18: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi instrumen penelitian

Lampiran 2 Lembar angket

Lampiran 3 Biodata responden

Lampiran 4 Data Angket responden

Lampiran 5 Dokumentasi penelitian

Lampiran 6 SK Pembimbing

Lampiran 7 Surat izin penelitian dari kampus IAIM

Sinjai

Lampiran 8 Surat izin penelitian dari PTSP

Lampiran 19 Surat keterangan telah meneliti

Lampiran 10 Biodata Penulis

Page 19: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perdagangan mempunyai peran yang penting

dalam menggerakkan roda perekonomian, salah satu

alasannya ialah karena tidak seorangpun dapat memenuhi

kebutuhannya tanpa bantuan orang lain. Salah satu jenis

pedagang yang berperan penting terhdadap

keberlangsungan hidup manusia adalah pedagang pakaian

jadi. Dimana pedagang pakaian jadi menyiapkan produk

pakaian siap pakai bagi masyarakat.

Berdasarkan hasil survei peneliti pada tanggal 10

Desember 2019, di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai

didominasi oleh pedagang pakaian jadi. ±55% pedagang

di Pasar Sentral merupakan pedagang pakaian jadi. Hal

ini menyebabkan besarnya peluang terjadinya persaingan

usaha yang ketat diantara para pedagang jadi di Pasar

Sentral Kabupaten Sinjai. Ketatnya persaingan usaha

akan menyebabkan mereka berlomba-lomba memberikan

yang terbaik kepada konsumen, baik dari segi harga,

Page 20: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

2

kualitas barang serta pelayanan kepada konsumen guna

membeli produk mereka.

Pakaian merupakan kebutuhan primer yang

dibutuhkan masyarakat terhadap keberlangsungan

hidupnya. Seiring dengan perkembangan jaman, yang

ditandai dengan perkembangan ekonomi yang semakin

pesat, serta tren pakaian dan mode masyarakat saat ini

menyebabkan semakin pesatnya persaingan usaha antar

pedagang pakaian jadi. Persaingan usaha menjadi salah

satu resiko dan tantangan besar yang harus dihadapi para

pedagang jadi. Penyebabnya, sudah banyak sekali yang

menjalankan usaha yang sama, mode pakaian jadi yang

pedagang tawarkan kepada masyarakat memiliki mode

yang sama disebabkan tren yang ada serta adanya

persaingan harga yang ketat.

Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik

untuk mengkaji lebih jauh dengan melakukan penelitian

ilmiah yang diberi judul “Pengaruh Persaingan Usaha

Terhadap Perilaku Pedagang jadi Di Pasar Sentral

Sinjai”.

Page 21: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan masalah:

1. Apakah terdapat persaingan usaha pada pedagang

pakaian jadi di Pasar Sentral kabupaten Sinjai?

2. Bagaimana persaingan usaha yang terjadi pada

pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai?

3. Apakah persaingan usaha berpengaruh terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah terdapat persaingan usaha

pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

kabupaten Sinjai.

2. Untuk Mengetahui bagaimana persaingan usaha yang

terjadi pada pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai

3. Untuk mengukur pengaruh persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di pasar sentral

Kabupaten Sinjai.

Page 22: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

4

D. Manfaat Penelitian

Ada 2 manfaat yang dapat diperoleh dari

penelitian ini:

1. Manfaat teoritis

Sebagai bahan referensi yang diharapkan dapat

menambah wawasan pengetahuan bagi pembaca

terutama tentang teori persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi

2. Manfaat praktis

a. Bagi penulis, sebagai syarat untuk menyusun

skripsi program studi ekonomi syariah

b. Bagi pedagang, memberikan msukan bagi para

pedagang tentang hal-hal yang berkaitan dengan

perilaku pedagang

c. Bagi masyarakat, mengerti tentang perilaku

pedagang

d. Bagi peneliti baru, sumber informasi dan referensi

untuk kemungkinan penelitian topik-topik yang

berkaitan bersifat melengkapi ataupun lanjutan.

Page 23: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

5

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Teori Persaingan Usaha

1. Definisi persaingan usaha

Pemasaran tidak akan pernah terlepas dari

unsur persaingan. Biasanya, tidak ada satu bisnis pun,

yang dapat dengan leluasa berleha-leha menikmati

penjualan dan keuntungan. Paling tidak, bukan untuk

waktu yang lama untuk menikmatinya karena akan ada

pesaing yang ingin turut menikmatinya.

Persaingan usaha atau bisnis adalah istilah

yang sering muncul dalam berbagai literatur yang

menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.

Persaingan berasal dari bahasa inggris yaitu

competition yang artinya persaingan itu sendiri atau

kegiatan yang bersaing, pertandingan, kompetisi.

Sedangkan dalam kamus manajemen, persaingan

adalah usaha-usaha dari dua pihak atau lebih

perusahaan, yang masing-masing bergiat memperoleh

persaingan dengan menawarkan harga atau syarat yang

paling menguntungkan. Persaingan ini terdiri dari

Page 24: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

6

beberapa bentuk, pemotongan harga, iklan atau

promosi, variasi dan kualitas, kemasan, desain dan

segmentasi pasar.

Dalam kamus manajemen, persaingan

terdiri atas:

a. Persaingan sehat (healthy competition), persaingan

antara perusahaan-perusahaan atau pelaku bisnis

yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan

tindakan yang tidak layak dan cenderung

mengendepankan etika-etika bisnis.

b. Persaingan gorok leher (cut throat competition)

persaingan ini merupakan bentuk persaingan yang

tidak sehat atau fair, dimana terjadi perebutan pasar

antara beberapa pihak yang melakukan usaha yang

mengarah pada menghalalkan segala cara untuk

menjatuhkan lawan, sehingga salah satu tersingkir

dari pasar dan sala satunya menjual barang dibawah

harga yang berlaku dipasar.

Persaingan sering dikonotasikan negatif

karena dianggap mementingkan kepentingan sendiri.

Walaupun pada kenyataannya seorang

manusiaberusaha mendapatkan, apakah pada

Page 25: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

7

kapasitasnya sebagai individual maupun anggota suatu

organisasi, secara ekonomi akan tetap berusaha

mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

Pengertian kompetisi atau persaingan usaha dalam

pengertian positif dan independent sebagai jawaban

terhadap upaya dalam segi keuntungan untuk menarik

pembeli agar mencapai untung,1

2. Indikator persaingan usaha

Ada beberapa indikator yang harus

diperhatikan oleh para pedagang dalam menghadapi

persaingan usaha, yaitu:

a. Produk

Produk adalah segala sesuatu baik berwujud

batang atau jasa yang digunakan untuk memuaskan

konsumen, dimana tiap barang atau jasa tersebut

memiliki manfaat yang berbeda. Dapat dikatakan

pelanggan dalam membeli barang tidak hanya membeli

sekumpulan atrubut fisiknya saja tetapi lebih dari itu.

Pelanggan tersebut bersedia untuk membayar sesuatu

1Muhidin Riski, “ Strategi pemasaran terhadap persaingan usaha

dalam perspektif agama islam”, Skripsi (Palembang: Fakultas Ekonomi dan

Hukum Islam, UIN Raden Fatah, 2016), h. 25-26. “t.d”

Page 26: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

8

yang diharapkan agar dapat memuaskan kebutuhan dan

keinginannya. 2

b. Lokasi/ tempat

Lokasi usaha adalah hal utama yang harus

dipertimbangkan. Lokasi strategis menjadi salah satu

faktor penting dan menentukan dalam keberhasilan

suatu usaha. Dalam memilih lokasi usaha, pemiliki

lokasi harus mempertimbangkan faktor-faktor

pemilihan lokasi, karna lokasi usaha adalah aset jangka

panjang dan akan berdampak pada kesuksesan usaha itu

sendiri.3

c. Promosi

Promosi merupakan salah satu faktor penentu

keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun

berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum

pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa

produk itu akan berguna bagi konsumen, maka

konsumen tidak akan pernah membelinya.4

2Wardani, Aris Triyono, Manajemen Pemasaran, (Cet 1;

Yogyakarta:Penerbit Deepublish, 2019), h. 16

4Maryanto. “Analisis perilaku pedagang yang berjualan pakaian di

pasar tradisional dahlia pontianak”, artikel penelitian(Pontianak:fakultas

keguruan dan ilmu pendidikan, universitas Tanjungpura, 2013), h.5

Page 27: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

9

d. Harga

Harga sangat penting karena menentukan

keuntungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Penentuan harga memiliki dampak pada penyesuaian

strategi pemasaran yang diambil. Elastisitas harga dari

suatu produk juga akan mempengaruhi permintaan dan

penjualan. 5

3. Unsur-unsur persaingan Usaha

Tiga unsur yang harus dicermati dalam

persaingan bisnis adalah:

a. Pihak-pihak yang bersaing

Manusia merupakan pusat pengendali persaingan bisnis.

Ia akan menjalankan bisnisnya terkait dengan

pandangannya tentang bisnisyang digelutinya. Hal

terpenting yang berkaitan dengan faktor manusia adalah

segi motovasi dan landasan ketika ia menjalankan

praktik bisnisnya, termasuk persaingan yang terjadi

didalamnya.

Bagi seorang muslim, bisnis yang dilakukan dalam

rangka memperoleh dan mengembangkan kepemilikan

harta. Dalam hal kerja, islam memerintahkan setiap

5 Ibid...,

Page 28: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

10

muslim untuk memiliki etos kerja yang tinggi, dan itu

harus dibuktikan dalam berlombaplomba dalam

kebaikan.

b. Segi cara bersaing

Berbisnis adalah bagian dari muamalah,

karenanya bisnis tidak lepas dari hukum-hukum yang

mengatur muamalah. Karenanya, persaingan bebas yang

menghalalkan segala cara merupakan praktek yang

harus dihilangkan karena bertentangan dengan prinsip-

prinsip muamalah islami.

c. Objek yang dipersaingkan

Beberapa keunggulan yang dapat digunakan

untuk meningkatan daya saing adalah:

1) Produk

Produk yang dipersaingkan baik barang

dan jasa yang dalam kondisi baik.

Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang

diharapkan konsumen untuk menghindari

penipuan, kualitasnya terjamin dan bersaing

2) Harga

Bila ingin memenangkan persaingan,

harga produk harus kompetitif. Dalam hal ini,

Page 29: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

11

tidak diperkenangkan membanting harga untuk

menjatuhkan pesaing.

3) Tempat

Tempat yang digunkan harus baik, sehat

dan bersih dan nyaman, dan harus dihindari dari

hal-hal yang diharamkan.

4) Pelayanan

Pelayanan harus diberikan dengan

ramah, tapi tidak boleh dengan cara yang

mendekati maksiat.

5) Layanan purna jual

Ini merupakan servis yang akan

melanggengkan. Akan tetaopi ini diberikan

secara Cuma- Cuma atau sesuai akad.

Menurut Porter, sifat dan tingkat kompetisi

dalam suatu industri bergantung pada 5 kekuatan (five

competitive forces) , yaitu:

a) Ancaman Pendatang baru

Pendatang baru dalam suatu industri

dapat menjadi ancaman bagi pemain yang ada,

jika membawa kapasitas baru, keinginan untuk

merebut pangsa pasar, dampaknya, harga dapat

Page 30: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

12

menjadi turun atau biaya meningkat shingga

dapat mengurangi profitabilitas perusahaan yang

ada. Sehingga adanya pendatang barudapat

memeaksa perusahaan yang sudah ada untuk

lebih efektif dan efesien.

Ini merupakan seberapa mudah atau

sulit bagi pendatang baru untuk memasuki pasar.

Biasanya semakin tinggi hambatan masuk,

semakin rendah ancaman yang masuk dari

pendatang baru.

b) Daya tawar pelanggan

Pembeli juga dapat memaksa harga

turun, menuntut kualitas barang yang lebih

tinggi, atau pelayan yang lebih baik. Tuntutan

tersebut akan menyebabkan persaingan yang

kuat di anatara perusahaan yang ada dalam suatu

industri yang sama.

c) Daya tawar pemasok

Pemasok yang berkuasa dapam

menggunakan kekuatan menawarnya dengan

menekan perusahaan yang ada dalam suatu

industri dengan menaikkan harga atau

Page 31: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

13

mengurangi kualitas barang atau jasa yang

dibeli. Jika perusahaan tidak mampu menutupi

kenaikan biaya biaya melalui struktur harganya,

maka profabilitas perusahaan tersebut menurun,

sehingga pemasok yang berkuasa dapat

mengurangi kemampulabaan suatu industri yang

tidak dapat menaikkan biaya tersebut.

d) Ancaman produk pengganti atau jasa substitusi

Semua perusahaan dalam suatu industri

sesungguhnya bersaing dengan produk

pengganti, meskipun karakteristiknya berbeda

namun produk pengganti dapat memerikan

fungsi dan manfaat yang sama. Jika produk

industri tidak dapat meningkatkan kualitas

produk atau melakukan diferensiasi, maka

kemungkinan penurunan laba atau bahkan

pertumbuhannya sebagai akibat harga yang

ditawarkan oleh produk pengganti semakin

menarik. Subsitusi tidak hanya membatasi laba

pada saat normal, tetapi juga bisa mengurangi

potensi keuntungan yang besar yng bisa

diperoleh ketika pasar mengalami lonjakan.

Page 32: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

14

e) Persaingan diantara kontestan yang ada

Persaingan diantara para pemain

(perusahaan) yang ada dalam kompetisi untuk

memperebutkan posisi dengan menggunakan

taktik-taktik, seperti kompetisi harga,

pengenalan produk, dan perang iklan secara

besar-besaran serta meningkatkan pelayan atau

jaminan kepada pelanggan. Persaingan terjadi

karena para pemain merasakan adanya tekanan

atau melihat peluang untuk memperbaiki posisi.6

4. Norma dan Dasar Hukum Persaingan Usaha

Secara umum dapat dikatakan bahwa hukum

persaingan usaha adalah hukum yang mengatur segala

sesuatu yang berkaitan dengan persaingan usaha,

adapun istilah-istilah hukum persaingan usaha

(competittion law), yakni hukum yang antimonopoli

(antimonoply law) dan hukum antitrust (antitrust law).

Namun demikian, istilah hukum persaingan usaha

telah diatur dan sesaui dengan substansi ketentuan UU

6Dina marista, “Analisis Persaingan Usaha Di Pasal Kenali

Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau Dari Perspektif

Etika Bisnis Islam”, skripsi (Lampung: Universitas Islam Negeri Raden

Intan, 2018), h. 37-50, t.d

Page 33: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

15

No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli

dan Persaingan usaha dengan segala aspek-aspeknya

yang terkait.

Suatu UU Larangan praktik monopoli dan

persaingan usaha yang tidak sehat merupakan

kelengkapan hukum yang diperlukan dalam suatu

perekonomian yang menganut mekanisme pasar.

Disatu pihak UU ini diperlukan untuk menjamin agar

kebebasan bersaing dalam perekonomian dapat

berlangsung tanpa hambatan, dan lain pihak UU ini

juga berfungsi sebagai rambu-rambu untuk memagari

agar tidak terjadi praktik-praktik ekonomi yang tidak

sehat dan tidak wajar. Memilih sistem ekonomi pasar

dengan tanpa melengkapi diri dengan pagar-pagar

peraturan, sama saja dengan membiarkan ekonomi

berjalan berdasarkan hukum siapa yang kuat boleh

menghabiskan yang lemah, karena merupakan sifat

dari dunia uasah untuk mengejar laba sebesar-

besarnya, yang kalau perlu ditempuh dengan cara

Page 34: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

16

apapun, dan karena itu dibutuhkan aturan untuk

mengendalikannya. 7

Pada umumnya, orang menjalankan kegiatan

usaha untuk memperoleh keuntungan dan penghasilan

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup itulah

mendorong banyak orang menjalankan usaha, baik

kegiatan usaha yang sejinis maupun kegiatan usaha

yang berbeda. Keadaan yang demikian itulah

sesungguhnya yang menimbulkan atau melahirkan

persaingan usaha antara pelaku usaha. Oleh karena itu,

persaingan dalam dunia usaha merupakan hal yang

biasa terjadi, bahkan dapat dikatan persaingan dalam

dunia usaha itu merupakan conditio sine qua non atau

persyaratan mtlak bagi terselenggaranya ekonomi

pasar, walaupun diakui bahwa adakalanya persaingan

usaha itusehat dan dapat juga tidak sehat. Persaingan

usaha yang sehat akan memberikan dampak positif

bagi para pelaku usaha, sebab dapat menimbulkan

motofasi dan rangsangan unuk meningkatkan

efesiensi, produktifitas, inovasi dan kualitas produk

7Susanti Adi Nugroho, Hukum persaingan usaha Di Indonesia,

(Jakarta:Kencana, 2012), h. 1-2

Page 35: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

17

yang dihasilkan. Selain menguntungkan bagi para

pelaku usaha tentu saja konsumen memperoleh

manfaat dari persaingan usaha yang sehat itu, yaitu

adanya penurunan harga, banyak pilihan, dan

peningkatan kualitas produk.

Suasana (atmosphere) yang kompetitif adalah

syarat mutlak bagi negara-negara berkembang sepert

Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang

efesien, termasuk proses industrialisasinya. Dalam

pasar yang kompetitif perusahaan-perusahaan akan

saling bersaing untuk menarik lebih banyak konsumen

dengan menjual produk mereka dengan harga yang

serendah mungkin, meningkatkan mutu produk, dan

memperkaiki layanan mereka kepada konsumen.

Untuk berhasil dalam suatu pasar yang kompetitif,

maka perusahaan-perusahaan harus berusaha untuk

mengembangkan produk baru dengan dengan desain

yang baru yang inovatif. Untuk hal ini, maka

perusahaan-perusahaan perlu mengembangkan dan

meningkatkan kemampuan teknologi mereka, baik

teknologi proses produksi (process technology)

maupun teknologi produk (product techonology).

Page 36: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

18

Dengan demikian, ini akan mendorong kemajuan

teknologi dan diharapkan juga pertumbuhan ekonomi

yang pesat.8

Peraturan mengenai larangnan monopoli dan

persaingan usaha yang tidak sehat ini diperlukan untuk

menjamin agar kebebasan bersaing dalam

perekonomian dapat berlangsung tanpa hambatan.

Karena pada hakikatnya pelaku usaha dalam

menjalankan usahanya selalu bersaing. Persaingan ada

yng dilakukan secara positif dan negatif. Persaingan

usaha yang dilakukan secara negatif atau sering

diistilahkan sebagia persaingan usaha tidak sehat, akan

berkibat pada:

a. Matinya atau berkurangnya persaingan antar pelaku

usaha.

b. Timbulnya praktik monopoli, dimana pasar

dikuasai hanya oleh pelaku usaha tersebut.

c. Bahkan kecendrungan pelaku usah untuk

mengeksploitasi konsumen dengan cara menjual

barang yang mahal tanpa kualitas yang memadai.

8Ibid...,h. 3

Page 37: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

19

Pada hakikatnya, keberadaan hukum

persaingan usaha adalah mengupayakan secara optimal

terciptanya persaingan usaha yang sehat dan efektif

pada suatu saat tertentu, yang mendoring agar pelaku

usaha melakukan efesiensi agar mampu bersaing

dengan para pesaingnya. Keberadaan UU persaingan

usaha yang berasaskan demokrasi ekonomi juga harus

memperhatikan keseimbangan antara kepentingan

masyarakat, sehingga UU tersebut mempunyai

peranan yang sangat penting dan strategis dalam

mewujudkan iklim persaingan usaha yang sehat di

Indonesia. Iklik dan kesempatan berusaha yang ingin

diwujudkan tersebut selengkapnya tercantum dalam

ketentuan Pasal 3 UU No. 5 Tahun 1999, yang

memuat:

1) Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan

efesiensi ekonomi nasional sebagai salah satu upaya

meningkatkan kesejahtraan rakyat.

2) Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui

pengaturan persaingan usaha yang sehat, sehingga

menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha

Page 38: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

20

yang sama bagi pelaku usaha yang besar, pelaku

usaha menengah, dam pelaku usaha yang kecil.

3) Mencegah praktik monopoli dan persaingan usaha

yang ditimbulkan oleh pelaku usaha.

4) terciptanya efesiensi dan evektifitas dalam kegiatan

usaha.

Dengan menyimak secara seksama tujuan

diatas, kita dapat mengatakan bahwa pada dasarnya

tujuan dari Undang-undang persaingan usaha adalah

untuk menciptakan efesiensi pada ekonomi pasar demi

meningkatkan kesejehtraan masyarakat, dengan

mencengan monopoli, mengatur persaingan yang sehat

dan bebas, serta memberikan sanksi terhasap para

pelanggarnya. Tujuan yang multi objektif tersebut,

sejak agal sudah diperhitungkan akan menjadi maslaah

dalam penerapan interpretasi termasuk dalam

penerapan putusan yang dilakukan oleh KPPU.

Bahkan, dapat dikatakan bahwa multi-objektif dari UU

No. 5 Tahun 1999 terlihat tidak konsisten anatar satu

degan yang laiinya, misalnya pilihan antara efesiensi

dan kesempatan nerusaha yang sama bagi pelaku

usaha ataupun dengan perlindungan terhadap pelak

Page 39: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

21

usaha kecil dan menengah. Dalam hal ini, yang masih

diperdebatkan adalah tujuan yang menyangkut

masyarakat. Banyak kritik yang mempertanyakan

masyarakat manakah yang dimaksud dalam undang-

undang ini.

Disamping itu, beberapa ketentuan dalam UU

No. 5 Tahun 1999 ternyata harus segera dilakukan

amandemen, sebab adanya perkembangan baru dari

beberapa undang-undang lain yang berhubungan

seperti:

a) UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal;

b) UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;

c) UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah; dan

d) Berbagai peraturan sektoral lainnya yang

berhubungan langsung atau tidak langsung dengan

UU No.5 Tahun 1999.9

5. Manfaat persaingan usaha

Dalam aktivitas bisnis dapat dipastikan terjadi

persaingan diantara pelaku usaha. pelaku usaha akan

berusaha menciptakan, mengemas, serta memasarkan

9Ibid...,h. 5-6.

Page 40: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

22

produk yang dimiliki baik barang/jasa sebaik mungkin

agar diminati dan dibeli konsumen. persaingan dalam

usaha dapat berimplikasi positif, sebaliknya, dapat

menjadi negatif jika dijalankan dengan perilaku

negatif dan sistem ekonomi yang menyebabkan tidak

kompetitif.

Dari sisi manfaat, persaingan dalam dunia

usaha adalah cara yang efektif untuk mencapai

pendayagunaan sumber daya secara optimal. Dengan

adanya rivalitas akan cenderung menekan ongkos-

ongkos produksi sehingga harga menjadi lebih rendah

serta kualitasnya semakin meningkat. bahkan lebih

dari itu persaingan dapat menjadi landasan

fundamental bagi kinerja diatas rata-rata untuk jangka

panjang dan dinamakannya keunggulan bersaing yang

lestari (sustainabel competitive advantage) yang dapat

diperoleh melalui tiga strategi generic, yakni

keunggulana biaya, diferensiasi dan fokus biaya. 10

10

Ahmad Rafdi Qastari, “Persaingan usaha kafe dan warung kopi

di kota Watampone”, skripsi (Makassar: Universitas Hasanuddin, 2016), h.

32-33.

Page 41: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

23

Dalam perspektif nonekonomi bahwa

persaingan mempunyai aspek positif. Ada tiga

argumen yang mendukung dalam bidang usaha:

a. Dalam kondisi penjual maupun pembeli terstruktur

secara teoritis (masing-masing berdiri sebagai unit

terkecil dan independen) yang ada dalam

persaingan, kekuatan ekonomi atau yang didukung

oleh faktor ekonomi menjadi tersebar dan

terdesentralisasi.dengan demikian, pembagian

sumber daya alam (SDA) dan pemerataan

pendapatan, akan terjad secara mekanik, terlepas

dari campur tangan kekuasaan pemerintah maupun

pihak swasta yang memegang kekuasaan.

b. Berkaitan erat dengan hal diatas, sistem ekonomi

pasar yang kompetitif akan dapat menyelesaikan

persoalan-persoalan ekonomi secara impersonal,

bukan melalui personal usaha pengusaha atau

birokrat.

c. Kondisi persaingan juga berkaitan erat dengan

kebebasan manusia untuk mendapatkan kesempatan

yang sama dalam berusaha, pada dasarnya setiap

orang akan mempunyai kesempatan yang sama

untuk berusaha sehingga hak setiap manusia untuk

Page 42: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

24

mengembangkan diri (the right to self-

devolepment.11

Kaitannya dengan undang-undang Nomor 5

Tahun 1999 tentang Larangan praktik monomopoli dan

persaingan usaha tidak sehat, pada pasal 3 tujuan

pembentukan Undang-undang ini adalah sebagai

berikut:

1) Menjaga kepentingan umum dan meingkatkan

efesiensi ekonomi nasional sebgai salah satu upaya

untuk meningkatkan kesejahtraan rakyat;

2) Mewujudkan iklim usaha yang sehat sehingga

menjamin adanya kepastian kesempatan berusaha

yang sama bagi para pelaku usaha besar, pelaku

usaha menengah, dan pelaku usaha kecil;

3) Mencegah praktik monopoli atau persaingan usaha

tidak sehat yang ditimbulkan oleh pelaku usaha;

4) Terciptanya efektifitas dan efesiensi dalam kegiatan

usaha.12

B. Konsep perilaku dagang

1. Definisi perilaku pedagang

Manusia merupakan makhluk yang begitu

terikat pada moral-moral yang berlaku dalam

11

Ibid. 12

Ibid, h. 35.

Page 43: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

25

masyarakat., termasuk moral ekonomi. Semua

makhluk individu, termasuk perilaku ekonomi harus

merujuk peda norma-norma moral yang terdapat pada

masyarakat.Perilaku dipengaruhi oleh sikap. Sikap

sendiri dibentuk oleh sistem nilai dan pengetahuan

yang dimiliki manusia. Maka kegiatan apapun yang

dilakukan manusia hampir selalu dilatar belakangi

oleh pengetahuan pikiran dan kepercayaannya.

Perilaku ekonomi yang bersifat subjektif tidak hanya

dapat dlihat pada perilaku konsumen, tetapi juga

perilaku pedagang. Samahalnya dengan perilaku

konsumen, perilaku pedagang tidak semata-mata

dipengaruhi oleh pengetahuannya yang bersifat

rasional tetapi juga sistem nilai yang diyakini.

Wirausaha juga mendasari perilaku ekonominya

dengan seperangkat etika yang diyakini. Karena itu

perilaku ekonomi wirausaha tidak semata-mata

mempertimbangkan faktor benar dan tidak benar

menurut ilmu ekonomi dan hukum atau berdasar

pengalaman, tetapi juga mempertimbangkan faktor

baik dan tidak baik menurut etika. 13

13

Wazin, Relevansi Antara etika bisnis islam dengan perlaku

Page 44: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

26

Menurut Purwanto yang dikutip oleh Zakiyah

dan Bintang Wirawan, perilaku adalah segala tindakan

atau perbuatan manusia yang kelihatan atau tidak

kelihatan yang didasari termasuk dididalamnya cara

berbicara, cara melakukan sesuatu dan bereaksi

terhadap segala sesuatu yang datangnya dari luar

maupun dari dalam dirinya.

Perilaku adalah pandangan-pandangan atau

perasaan yang disertai kecendrungan untuk bertindak

sesuai sikap objek.Perilaku juga dapat disebut sebagai

tingkah laku seseorang senantiasa didasarkan pada

kondisi, yaitu tindakan mengenal dan memikirkan

seseorang terlibat langsung dalam situasi memecahkan

masalah.

Pedagang adalah orang yang menjalankan

usaha berjalan, usaha kerajinan, atau usaha pertukaran

kecil, pedagang juga bisa diartikan orang yang dengan

moral relative berfariasi yang berusaha di bidang

produksi dan penjualan barang atau jasa-jasa untuk

wirasuaha muslim (studi tentang perilaku pedagang dipasar lama serang

provinsi Banten), Jurnal penelitian sosial keagamaan , Vol. 1 No.1 Januari-

juni 2014, h. 13

Page 45: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

27

memenuhi kebutuhan kelompok masyarakat.Pedagang

merupakan pelaku ekonomi yang paling berpengaruh

dalam sektor perdagangan karena kontribusinya adalah

sebagai penghubung dari produsen kekonsumen.

Jadi perilaku pedagang merupakan semua

perilaku individu, termasuk perilaku ekonomi, yang

merujuk kepada norma-norma moral yang terdapat

pada masyarakat.Perilaku pedagang tidak semata-mata

dipengaruhi oleh pengetahuannya yang bersifat

rasional tetapi juga oleh sistem nilai yang diyakini.14

Sedangkan perilaku diatur oleh etika, kata

etika dan etis tidak selalu dipakai dalam arti yang sama

dan karena itu pula “etika bisnis” bisa berbeda artinya.

Etika sebagai praksis berarti, nilai-nilai dan norma-

norma moral sejauh dipraktekkan atau justru tidak

dipraktekkan, walaupun seharusnya dipraktekkan15

.

Etika bisnis merupakan studi tentang masalah etis

dalam bidang ekonomi dan bisnis. Kegiatan

14

Dyan arum rahmadani, “ Perilaku pedagang dipasar

tradisional petapamus Makassar dalam perspektif etika bisnis islam”,

Skripsi, (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2017), h. 14-15, t.d 15

K. Bertens. “ Pengantar Etika Binsis”, (Jakarta: Penerbit

Kanasius, 2000), h.32-33

Page 46: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

28

perdagangan atau bisnis tidak pernah luput dari

sorotan etika. 16

2. Sikap dan Perilaku pedagang/Wirausaha

Bagaimanapun juga sikap dan perilaku

pedagang/wirausaha berbeda dengan sikap dan

perilaku yang bukan pedagang/wirausaha. Sikap selalu

berpikir positif dalam menghadapi segala sesuatu

(positive thinking).

a. Respons yang positif dari individu terhadap

informasi, kejadian, kririkan, cercaan tekanan,

tantangan, cobaan, dan kesulitan.

b. Sikap yang berorientasi jauh kedepan, berpikiran

maju, bersifat prestatif dan ridak mudah terlena

oleh hal-hal yang sudah berlalu, ia tidak mau

hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan

nyaman sesaat.

Ketentuan-ketentuan terkait perilaku

pedagang yang diatur dalam etika bisnis secara umum

sebagai beriku:

1) Sikap dan perilaku seorang pedagang harus

mengikuti norma yang berlaku dalam suatu negara

atau masyarakat.

16

Ibid, K. Bertens. “ Pengantar Etika,...h. 36

Page 47: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

29

2) Penampilan yang ditunjukkan seorang pedagang

harus selalu apik dan sopan

3) Cara berpakaian pedagang juga harus sopan dan

sesuai dengan tempat dan waktu yang berlaku.

4) Cara berbicara seorang pedagang juga

mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata krama,

tidak menyinggung atau mencela orang lain.

5) Gerak-gerik seorang pedagang juga dapat

menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-gerik

yang dapat mencurigakan.

Ada bebrapa prinsip yang harus dianut oleh

pelaku bisnis. Sesuai dengan norma dan kecendrungan

alamiah tentang kodrat manusia yang mempunyai

watak kreatif dan keinginan untuk berkembang

sebagai makhluk sosial maka prinsip –prinsip ini dapat

dapat dirinci dengan kategori:

a) Prinsip otonomi

Prinsip bisnis yang menjalakan kegiatan

bisnis dengan paradigma yang ada dimasyarakat

tersedia berbagai pilihan penggunaan sumber daya

dalam rangka mencapai tujuan yang ingin dicapi

Page 48: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

30

pelaku bisnis. Keputusan yang diambil pelaku

bisnis dalam memanfaatkan sumber daya ini bebas

untuk memilihKejujuran

Prinsip etika atau sikap kejujuran yang

harus dimilikioleh pelaku bisnis merupakan prinsip

penting. Bahkan merupakan modal utama bagi

pelaku bisnis apabila mengingingkan bisnisnya

mendapat kepercayaan dari partner dan masyarakat.

b) Niat baik

Awal mendirikan bisnis maka bisnis sudah

harus memiliki niat baik pelaku bisnisnya dan tidak

memiliki niat baik pelaku bisnisnya dan tidak

memilikiniat jahat pada siapapun. Niat dari suatu

tujuan terlihat cukup transparan misi, isi dan tujuan

yang ingin dicapai.

c) Adil

Prinsip ini merupakan prinsip yang cukup

sentral bagi kegiatan bisnis. Hampir semua kegiatan

bisnis bermuara pada tuntutan untuk bersikap adil

terhadap semua pohak yang terkait. Ketidak adilan

Page 49: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

31

merupakan sumber kegagalan yang akan dialami

oleh pekau bisnis.

d) Hormat pada diri sendiri

Prinsip hormat pada diri sendiri adalah

cermin penghargaan yang positif pada diri sendiri.

Sebuah upaya dalam perilaku bagaimana

penghargaan diri sendiri itu diperoleh.17

3. Indikator-indikator yang mempengaruhi perilaku

pedagang

Ada beberapa indikator yang mempengaruhi

perilaku pedagang yang diantaranya:

i. Takaran timbangan

Takaran adalah ukuran yang tetap dan

selalu digunkan untuk suatu pekerjaan dan tidak

boleh dikurangi. Meyempurnakan takaran dan

timbangan merupakan ketentuan yang wajib

dipatuhi oleh setiap individu.

ii. Kulitas barang/produk

Kualitas barang/produk yaitu tingkat baik

buruknya atau taraf dari suatu produk. Kualitas

17

Arif Yusuf Hamali, “Pemahaman strategi bisnis dan

kewiraushaan”, (Jakarta: Kencana, 2016), h. 14-15

Page 50: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

32

produk/ barang adalah sejumlah atribut atau sifat

yang dideskripsikan didalam suatu produk dan yang

digunakan untuk memenuhi harapan-harapan

pelanggan. Kulitas produk merupakan hal yang

penting yang harus diusahakan oleh setiap

pedagang jika ingin barang yang dihasilkan dapat

bersaing dipasar untuk memuaskan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

iii. Keramahan

Secara bahasa ramah adalah manis tutur kata

dan sikapmya. Dalam pengertian serupa ramah juga

dimaknai sebagai baik hati dan menarik budi bahasanya

atau suka bergaul dan menyenangkan dalam pergaulan,

baik ucapannya maupun perilakunya dihadapan orang

lain.

iv. Pelayanan

Pelayanan yaitu menolong dengan

meyediakan segala apa yang diperlukan orang lain

seperti tamu atau pembeli. Melayani pembeli secra

baik adalah sebuah keharusan agar pelanggan

merasa puas. Seorang pejual perlu mendengarkan

Page 51: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

33

perasaan pembeli. Biarkan pelanggan berbicara dan

dengarkanlah dengan seksama. Jangan sekali-kali

mengintrupsi pembicaraannya.

v. Persaingan sesama pedagang

Persaingan bisnis adalah penentuan atau

rivalitas antar pelaku bisnis yang secara independen

berusaha mendapatkan konsumen dengan

menawarkan harga yang baik dengan kualitas

barang atau jasa yang baik pula, agara para

konsumen membelanjakan atau membeli suatu

barang dagangan.

vi. Pembukuan transaksi

Pembukuan adalah suatu proses pencatatan

yang dilakukan dsecra teratur untuk megumpulkan

data dan informasi keuangan yang meliputi harta,

kewajiban modal, penghasilan dan biaya, serta

jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau

jasa, yang di tutup dengan laporan keuangan atau

neraca dan laporan laba rugi. sebagai pedagang

Page 52: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

34

diharuskan untuk mencatat setiap transaksi yang

dilakukan.18

4. Kewajiban Pedagang Terhadap Konsumen

Pada era gloabalisasi dan perdagangan bebas

dewasa ini, sebagai dampak kemajuan teknologi dan

informasi, memperdayakan konsumen semakin

penting. Untuk itu dibuatlah Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor: 8 tahun 1999 tentang

perlindungan konsumen. Dalam hal perlindungan

konsumen ada beberapa hak konsumen yang terdapat

pada pasal 4 yakni yang menjadi kewajiban seorang

pedagang, yaitu:

b. Hak atas kenyamanan, kemanan dalam

mengkomsusi barang atau jasa

c. Hak untuk memilih barang dan jasa serta

mendapatkan barang dan jasa tersebut sesuai

dengan nilai tukar kondisi serta jamianan yang

dijanjikan.

18

Damsar. “Sosiolohi Ekonomi”, (Jakarta:Rajawali Pers, 2002),

h.41

Page 53: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

35

d. Hak ats informasi yang benar, jelas dan jujur

mengenai kondisi jaminan barang dan jasa.

e. Hak untuk didengarkan pendapat dan keluhannya

atas barang dan jasa yang digunakan

f. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan,

dan upaya peneyelesaian sengketa perlindungan

secara patut.

g. Hak untuk mendapatkan pendidikan dan pembinaan

konsumen

h. Hak untuk diperlakukan dan dilayani secara benar

dan jujur serta tidak diskriminatif.

i. Hak untuk mendapatkan konpensasi, ganti rugi dan

penggantian apabila barang dan jasa yang diterima

tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak

sebgaimana mestinya.

j. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-

undangan lainnya.

C . Hasil Penelitian Relevan

Penelitian yang relevan merupakan telaah

pustaka yang berasal dari penelitian-penelitian yang

sudah pernah dilakukan.Dalam penelitian yang relevan

Page 54: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

36

ini diuraikan secara sistematis mengenai hasil-hasil

penelitian yang didapat oleh peneliti terdahulu dan

berhubungan dengan penelitian yang diakukan. Adapun

penelitian-penelitian yang digunakan sebagai acuan

telaah pustaka penelitian ini adalah:19

1. Fariihah dalam skripsi terapannya “Etika dan Perilaku

Bisnis Pedagang Pada Kawasan Pasar Palmerah”.

Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh

pengetahuan terhadap etika dan perilaku bisnis

pelanggang Pasar Palmerah, pengaruh sosial ekonomi

terhadap etika dan perilaku bisnis pedagang Pasar

Palmerah, pengaruh persaingan usaha terhadap etika

dan perilaku bisnis pedagang Pasar Palmerah, dan

besarnya pengaruh pengetahuan, sosial ekonomi, dan

persaingan usaha terhadap perilaku bisnis pedagang

Pasar Palmerah. Metode penelitian yang digunakan

adalah metode penelitian kuantitatif, dengan jenis

penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan

19

Nurifani, “Pengaruh Metode on The Job Training Terhadap

kinerja karyawan Pada Bisnis Kuliner Di Kec. Sinjai Utara”, (Sinjai;2019),

h. 21. “t.d”

Page 55: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

37

pertama: pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan

usaha mempunyai pengaruh terhadap etika bisnis

secara simultan atau bersama-sama. Akan tetapi, jika

dilihat dari hubungan linier antara pengetahuan, sosial

ekonomi, dan persaingan usaha terhadap etika bisnis

hanya persaingan usaha yang mempunyai pengaruh

positif secara signifikan terhadap etika bisnis,

ssedangkan variabel pengetahuan dan sosial ekonomi

tidak mempunyai pengaruh positif tergadap variabel

etika bisnis. Kedua: pengaruh pengetahuan, sosial

ekonomi, dan persaingan usaha terhadap pasar

Palmerah secara simultan adalah sebesar 25,3 %,

adapun sisanya dipengaruhi oleh faktor lain selain

pengetahuan, sosial ekonomi, dan persaingan usaha.

Ketiga: faktor persaingan usaha yang sangat

berpengaruh terhadap etika bisnis pedagang Pasar

Palmerah diantara ketiga faktor tersebut, yang

memiliki tingkat signifikansi 0,000. Tingkat

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti

H0 diterima sehingga dapat dikatakan bahwa

persaingan usaha berpengaruh signifikan terhadap

Page 56: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

38

etika dan perilaku bisnis islam pedagang pada kawasan

Pasar Palmerah. Adapun nilai beta yang dihasilkan

adalah positif sebesar 0,548. Estimasi arah yang positif

pada koefisien variabel persaingan usaha menunjukkan

bahwa setiap peningkatan persaingan usaha pedagang

Pasar Palmerah mempengaruhi seseorang dalam

beretika bisnis. Keempat : faktor persaingan (X1)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,741 > 0,05

dengan nilai beta negative 0,38 menunjukkan bahwa

pengetahuan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap etika dan perilaku bisnis islam perdagang

Pasar Palmerah. Kelima : faktor sosial ekonomi (X2)

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,154 dengan

nilai beta negative 0,160. Tingkat signifikansi tersebut

lebih besar dari 0,05 ya ng berarti H0 ditolak, sehingga

dapat dikatakan bahwa sosiologi ekonomi juga dapat

berpengaruh secara signifikan terhadap etika dan

perilaku bisnis islam pedagang Pasar Palmerah. 20

20

Fariihah, “Etika Dan Perilaku Bisnispedagang pada kawasa

pasar Palmera”, Skripsi (Jakarta:Fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas

islam negeri syarif hidayatullah, 2017), h. 86, t.d

Page 57: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

39

2. Dina Marista, “Analisis persaingan usaha di pasar

Kenalai kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat

ditinjau dari perspektif etika bisnis islam”, dengan

tujuan untuk mengetahui persaingan usaha di Pasar

Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat

dan untuk mengetahui tinjauan etika bisnis islam

terhadap perilaku pedagang di pasar kenali kecamatan

Belalau Kabupaten Lampung Barat. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif dengan melakukan studi langsung

kelapangan. Objek penelitian ini adalah para pedagang

yang terdapat di pasar tersebut, sumber data yang

digunakan adalah data primer dan data sekunder

dengan tekhnik pengumpulan data berupa observasi,

wawancara dan dokumentasi. Metode analisis data

pada penelitian ini menggunakan analisis kualitatif

yang cenderung bersifat deduktif. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa persaingan usaha di pasar Kenali

meliputi 5 aspek yaitu produk, harga, tempat ,

pelayanan dan purna jual. Dari dua puluh responden,

delapan belas diantaranyatelah menjalankan etika

Page 58: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

40

bisnis islam dalam kegiatan usahanya dengan

menerapkan lima prinsip etika bisnis islam dalam

kegiatan usahanya. Dua diantara dua puluh responden

tersebut tidak menjalankan prinsip kejujuran yang

dapat merugikan pembeli dengan menyembunyikan

cacat barang sehingga pembeli tidak dapat

memperoleh kualitas barang yang baik, namun

demikian, sebagian besar pedagang di pasar Kenali

memberikan pelayanan kepada pembeli.21

3. Novidiana (2015), dengan judul skripsinya “ Pengaruh

tingkat Religiusitas dan persaingan usaha terhadap

perilaku bisnis pedagang bisnis muslim di Pasar

Sidorejo Lamongan”. Tujuan penelitian untuk

mengetahui tingkat religuisitas dan persaingan usaha

pedagang secara parsial berpengaruh terhadap perilaku

bisnis pedagang muslim di pasar Siderejo dan untuk

mengetahui variabel mana yang mempunyai pengaruh

dominan terhadap perilaku bisnis pedagang muslim di

21

Dina Marista, “Analisis persaingan usaha di pasar Kenalai

kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat ditinjau dari perspektif etika

bisnis islam”, Skripsi (lampung: Fakultas ekonomi dan bisnis islam,

Universitas Islam Negeri Raden Intan lampung, 2018), h.ii. “t.d”

Page 59: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

41

pasar Siderejo. Data dari penelitin ini diperoleh

melalui penyebaran koesioner dengan skala likert

kepada sampel yang telah ditentukan dengan

menggunakan rumus slovin dengan taraf kesalahn

10% yaitu sebesar 52 pedagang muslim dari 109

pedagang muslim di pasar Siderejo. Data kemudian do

uji menggunakan uji validitas dan uji reabilitas untuk

mengetahui keabsahan data tersebut. Kemudian

dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, uji multikolinearlitas, uji heteroskedesitas

dan uji autokorelasi. Metode untuk menguji data

tersebut adalah metode analis data berganda dengan uji

hipotesis yang dilakukan dengan uji t dan uji f,

koefisien determinasi dan koefisien beta. Adapun hasil

penelitian berdasarkan pengujian simultan (Uji F)

diperoleh Fhitung 32,917 lebih besar dari F tabel 3,187.

Hal ini berrati hipotesis diterima bahwa terdapat

pengaruh positif dan sifnifikan secara simultan atau

bersama sama variabel tingkat religuitas (X1) dan

persaingan usaha (X2) terhadap variabel pelaku bisnis

pedagang muslim (Y) di Pasar Siderojo desa

Page 60: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

42

Takerharjo Kecamatan Solokuro kabupaten

Lamongan. serta Variabel persainagn usaha (X2) yang

mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku

pedagang muslim di pasar sidorejo. Hal ini dibuktikan

berdasarkan nilai koefisien beta variabel persaingan

usaha (X2) yaitu 0,594 lebih besar nilai koefisien beta

variabel relisiusitas (X1) yaitu 0,257 dan nilai

signifikan persaingan usaha 0,000 lebih kecil dari

signifikasitingkat religuisitas 0.022.22

Adapun persamaan dan perbedaan penelitian

yang dilakukan dengan penelitian relevan adalah sebagai

berikut:

Tabel II.1. Persamaan dan perbedaan penelitian relevan

dan penelitian penulis

No Nama Judul Persamaan Perbedaan Ket

1 Fariihah Etika dan

perilaku

bisnis

pedagang

Membahas

perilaku

bisnis

pedagang

Penelitian

relevan

membahas

persaingan

Skripsi

22

Novidiana, 2015 “Pengaruh tingkat Religiusitas dan

persaingan usaha terhadap perilaku bisnis pedagang bisnis muslim di Pasar

Sidorejo Lamongan, ( Lamongan : UIN Sunan Ampel, 2015), h. v), t,d

Page 61: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

43

pada

kawasan

Palmerah

pedagang

pada

seluruh

pedagang

yang di

pasar

tersebut

sedangkan

peenelitian

penulis

hanya

membahas

persaingan

usaha yang

terjadi pada

pedagang

pakaian

jadi

2 Dina

Marista

Analisis

persaingan

usaha di

pasar

Membahas

persaingan

pedagang

Penelitian

relevan

membahas

persaingan

Skripsi

Page 62: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

44

Kenalai

kecamatan

Belalau

Kabupaten

Lampung

Barat

ditinjau

dari

perspektif

etika bisnis

islam

usaha

ditinjau

dari

perspektif

islam

sedangkan

penelitian

penulis

membahas

persaingan

usaha

secara

umum

3 Novidiana Pengaruh

tingkat

Religiusitas

dan

persaingan

usaha

terhadap

perilaku

bisnis

Membahas

tentang

persaingan

usaha dan

perilaku

pedagang

Penelitian

relevan

membahas

tentang

perilaku

pedagang

ditinjau

dari etika

bisnis islam

Skripsi

Page 63: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

45

pedagang

bisnis

muslim di

Pasar

Sidorejo

Lamongan

sedangkan

penelitian

penulis

membahas

perilaku

pedagang

secara

umum

D. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah pernyataan

sementara terhadap hasil penelitian, yaitu semacam

ramalan hasil penelitian yang akan dilakukan.23

(H0)

(Ha)

:

:

Persaingan usaha tidak berpengaruh

terhadap perilaku pedagang pakaian jadi

di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai

Persaingan usaha berpengaruh terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar

Sentral Kabupaten Sinjai

23

Firdaus.,dkk, Pedoman penulisan skripsi:Instituts Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai Tahun 2018, (Sinjai:Kampus Iaim, 2018), h. 52.

Page 64: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian

survei. Penelitian survey ini dilakukan dengan terjun

langsung kelapangan.Tujuan utama dari penelitian

survei ini adalah untuk mengumpulkan informasi

tentang variabel dari sekolompok objek (populasi).

Survei dengan cakupan seluruh populasi (objek)

disebut sensus.24

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini

adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu

dengan cara meneliti hubungan antar variabel25

.

Metode kuantitatif sering juga disebut dengan metode

penelitian tradisional. Disebut tradisonal karena

metode ini sudah dikenal dan digunakan sejak lama

24

Juliansyah Noor, Metodologi penelitian:Skripsi, Tesis, Disertasi

& karya ilmiah, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 38 25

Ibid,

Page 65: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

47

dan mulanya penelitian kuantitaif ini menekankan

pada aspek pengukuran, objektif, ketepatan secara

matematis dan statistik. Pendekatan kuantitatif

memandang tingkah laku manusia dapat diramal dan

realitas sosial;objektif dan dapat diukur 26

B. Devinisi Variabel

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam

pemahaman skripsi ini, maka penulis lebih dahulu

menuliskan pengertian dari variabel yang terdapat pada

judul penelitian.

a. Variabel Bebas atau Variabel X

Variabel bebas (Independent Variabel)

adalah variabel yang mempengaruhi dan

menyebabkan timbulnya atau berubahnya variabel

terikat. 27

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel

bebas adalah Persaingan usaha. Persaingan usaha

merupakan suatu proses menunjukkan keunggulan

masing-masing perorangan dalam hal ini pada bidang

perdagangan dengan maksud mencari keuntungan.

b. Variabel Terikat atau variabel Y

26

J.R. Raco, Metode penelitian Kualitatif:Jenis, karakteristik dan

keunggulannya, 27

Ibid, Firdaus.,dkk, Pedoman penulisan skripsi:..., h. 53

Page 66: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

48

Variabel terikat adalah variabel yang

dipengaruhi oleh variabel bebas28

. Dalam penelitian ini,

yang menjadi terikat adalah Perilaku pedagang pakaian

jadi. Perilaku pedagang adalah tanggapan atau reaksi

orang muslim yang mencari nafkah melalui berdagang

terhadap rangsangan atau lingkungan.

C. Tempat Dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Adapun tempat penelitian adalah Pasar

SentralKab. Sinjai yang berlokasi di kelurahan

bongki, Kec. Sinjai utara, Kab. Sinjai. Alasan penulis

mengambil tempat penelitian di Pasar Sentral

kabupaten Sinjai karena peneliti melihat ketatnya

persaingan usaha antar pedagang di tempat tersebut

hal ini disebabkan oleh banyaknya pedagang pakaian

jadi yang terdapat di Pasar Sentral kabupaten Sinjai.

2. Waktu Penelitian

Penelitian skripsi ini dilakukan selama 14

hari, berlangsung pada tanggal 19 April-03 Mei

2020.

28

Ibid

Page 67: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

49

D. Populasi Dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah himpunan yang lengkap

dari satuan-satuan atau individu-individu yang

karakteristiknya ingin kita ketahui29

. Populasi juga

dapat dikatakan sebagai totalitas dari seluruh unsur

yang ada dalam sebuah wilayah

penelitian.30

Populasi merupakan jumlah

keseluruhan dari suatu ojek yang akan diteliti.

Adapun yang menjadi Populasi pada

penelitian ini adalah seluruh pedagang pakaian jadi

yang terdapat pada pasar sentral Sinjai, dengan

jumlah ± 425 orang atau sekitar ± 55% dari jumlah

seluruh pedagang yang ada di Pasar Sentral Atas

Kabupaten Sinjai.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah wakil-wakil dari

populasi.31

Sampel sering juga disebut sebagai

“contoh”, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu

29

M. Toha Anggoro, Metode Penelitian, (Edisi 2; Jakarta:,

Universitas Terbuka, 2007), h. 42 30

Azuar Juliandi dkk., meodelogi penelitian bisnis, (Medan:

Umsu Press, 2014), h. 51 31

Ibid, Azuar Juliandi dkk., metodelogi …,h. 51-55

Page 68: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

50

populasi.32

Sedangan menurut peneliti sampel

merupakan bagian kecil dari jumlah populasi yang

akan diteliti.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

Probability sampling dengan jenis sampel acak

sederhana (Simple Random Sampling). Sampel acak

sederhana adalah sampel yang diambil dari suatu

populasi dengan cara tidak memilih-milih individu

yang dijadikan anggota sampel atas dasar alasan

tertentu atau alasanyang bersifat subjektif seperti

suka-tisak suka, mudah-sulit dijangkau dan

sebagainya.33

Menurut teori Suharsimi Arikunto

mengatakan bahwa populasi yang objeknya kurang

dari 100, diambil semua sehingga menjadi

penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya

besar dapat diambil 10-15 % atau 20-25% atau

lebih.34

32

W. Gulo, Metodologi penelitian (Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2002), h.56 33

Ibid, M. Toha Anggoro, Metode penelitian, ...,h. 45 34

Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan

praktik, (Cet. 13;Jakarta : PT Renika Citra, 2006), h.130

Page 69: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

51

karena jumlah pedagang pakaian jadi

dipasar Sentral kelurahan Bongki kab.Sinjai 425

orang maka peneliti mengambil 25 % untuk

dijadikan sebagai sampel penelitian. Jadi, Jumlah

perwakilan sampel adalah 106 orang pedagang

pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai.

E. Tekhnik Pengumpulan Data

Kegiatan mengumpulkan data merupakan suatu

kegiatan. Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan data

penelitian dengan menngunakan koesioner (angket).

Kuesioner (angket) merupakan pertanyaan-pertanyaan

yang disusun peneliti untuk mengetahui pendapat atau

persepsi responden penelitian tentang suatu variabel yang

diteliti. Angket dapat digunakan apabila jumlah responden

cukup banyak. 35

Angket berupa pertanyaan yang disusun

dalam kalimat pernyataan dengan opsi jawaban yang

tersedia. Alasan penulis meyusun quesioner adalah untuk

mendapatkan data yang relevan dengan tujuan penelitian

dan mendapatkan data dengan reliabilitas dan validitas

yang setinggi mungkin.

35

Ibid, Azuar Juliandi dkk.,meodelogiPenelitian Bisnis …, h. 69.

Page 70: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

52

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis

tentang wawancara, atau pengamatan, atau daftar

pertanyaan, yang disiapkan untuk mendapatkan informasi

dari responden.36

Adapun skala yang peneliti gunakan

adalah skala likert.Skala likert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial.37

Penelitian ini

menggunakan skala likert 5 point.

5 : Sangat Sering

4 : Sering

3 : Kadang-kadang

2 : Jarang

1 : Tidak pernah

G. Tehnik Analisis Data

Analisi data adalah proses menyusun data agar

dapat ditafsirkan. Artinya memberikan makna,

menjelaskan pola, dan mencari hubungan antar konsep.

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisi data regresi linier sederhana. Teknik

36

Ibid, Nurifani, “Pengaruh Metode on …,h. 31, t.d

Page 71: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

53

ini berfungi untuk menguji sejauh mana hubungan sebab

akibat antara variabel X terhadap variabel Y.

1. Uji normalitas

Uji normalitas perlu dilakukan untuk menguji

apakah dalam sebuah model regresi, variabel terkait,

variabel bebas atu keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Syarat untuk mendapatkan model

regresi yang baik adalah distribusidatanya normal dan

mendekati normal. Apakah data berdistribusi normal

atau tidak dapat dilihat dengan beberapa cara. Pada

penelitian ini menggunakan analisa grafik hostogram

dan analisa grafik normal; p-plot yang

membandingkan antara dua observasi dengan

distribusi yang mendekati distribusi normal.

2. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau tidak Valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu

kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada

kuesioner mamou mengungkapkan sesuatu yang

diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas digunakan

dengan cara menghitung korelasi antara nilai masing-

Page 72: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

54

masing butir pertanyaan dengan nilai dinyatakan Valid

jika signifikan >0,05.

3. Uji reabilitas

Uji reabilitas menunjukkan pada suatu

pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen itu sudah baik. Adapun kaidah

pengujian uji reabilitas adalah Jika nilai Cronbach’s

Alpha > 0,60 maka koesioner atau angket dinyatakan

reliabel atau konsisten, sementara jika nilai

Cronbach’s Alpha < 0,60 maka koesioner atau angket

dinyatakan tidak reliabel tau konsisten sedangkan

kaidah pengujian dengan membandingkan nilai r tabel

jika nilai Cronbach’s Alpha > r tabel maka koesioner

dintakan reliabel, sementara jika nilai Cronbach’s

Alpha < r tabel maka koesioner dinyatakan tidak

reliabel.

4. Uji regresi linier

Uji regresi adalah Tekhnik analisis data,

menggunakan uji regresi sederhana dengan rumus

sebagai berikut:

Page 73: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

55

Y = a+bX

Dimana:

Y = Perilaku pedagang X

=Persaingan usaha

a = Konstanta b

=Koefisien Regresi

Dalam penelitian ini penulis menggunakan

statistik inferensial dan analisis data yang digunakan

adalah uji regresi sederhana dengan menggunkan

bantuan SPSS 24.

5. Uji koefisien deternimansi

Uji koefisien determinasi merupakan suatu

ukura yang penting dalam regeresi. Karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya model regresi

yang teretiminasi, atau dengan kata lain angka tersebut

dapat mengykur seberapa dekatkah garis regresi yang

terestiminsi dengan data sesungguhnya. Suatu

persamaan yang baik oleh R2nya yang mempunyai

nilai anata nol dan satu.

6. Uji T

Uji t digunkan untuk menegtahu masing-

masing variabel bebas secara parsial memiliki

Page 74: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

56

pengaruh signifikan terhadap variabel terikat. Apabila

t hitung> t tabel maka H0 ditolak , artinya variabel

independent secara parsial berpengaruh terhadap

variabel dependen. Jika t hitung< t

tabelmaka H0

diterima38

. Hipotesis yang diuji menggunakan uji t

adalah:

38

Ibid.h. 32, t.d

H0:

Ha:

Persaingan usaha tidak berpengaruh terhadap perilaku

pedagang pakaian jadi di Pasar sentral.

Persaingan usaha berpengaruh terhadap perilaku

pedagang pakaian jadi di Pasar sentral.

Page 75: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

57

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Pasar Sentral Kabupaten Sinjai merupakan satu-

satunya pasar terbesar di Kabupaten Sinjai dan

merupakan salah satu pasar tradisonal yang berada di

Kabupaten Sinjai. Diresmikan pada tahun 1993Pasar ini

berada di Kabupaten Sinjai tepatnya di kelurahan Bongki,

Kabupaten Sinjai, Kecamatan Sinjai Utara. Adapun

batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

1. Sebelah Selatan berbatasan dengan Jalan bayangkara

2. Sebelah Utara berbatasan dengan jalan Bulu Saraung

3. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Bawakaraeng

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Bung Tomo. 39

Demi terciptanya kinerja yang baik, diperlukan

pembagian kerja. Untuk mengetahui pembagian kerja

pada Pasar Sentral Kabupaten Sinjai, strktur organisasi

sangat perlu untuk diuraikan. Dengan adanya struktur

organisasi haruslah memiliki sumber daya manusia yang

cakap dalam menangani organisasi. Selain itu, loyalitas

yang tinggi dari segenap karyawan sangatlah diperlukan

39Heri Irawan, “Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Pedagang

Sembako Di Pasar Sentral Sinjai”, Tesis (Makassar:Universitas islam Negeri

(UIN) Alauddin Makassar, 2017), h.52.

Page 76: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

58

agar organisasi tetap eksis dalam mengemban tugas.

Adanya pembagian tugas dari masing-masing bagian

akan memberikan gambaran yang secara berurutan dalam

suatu bentuk struktur organisasi. Untuk lebih jelasnya,

akan digambarkan struktur organisasi yang dijalangkan di

Pasar Sentral Sinjai. Dengan adanya struktur organisasi,

Anggota akan lebih mudah mengetahui tugas dan

tanggung jawab masing-masing dalam mengkoordinasi,

mengawasi dan memberikan arahan kepada bawahan

sesuai kebijakan yang telah digariskan sehingga

semuanya dapat berjalan secara efektif dan efesien.

Page 77: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

59

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai 40

40

Arsip Kantor UPTD Pasar Sentral Sinjai

Page 78: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

60

Berdasarkan petunjuk gambar diatas, secara totalitas

bagian struktur ditentukan oleh Pasar Sinjai dipimpin oleh

Kepala Pasar selaku pimpinan Pasar Sinjai yang membawahi

KTU, bendahara, staf administrasi, petugas retribusi dan

petugas keamanan. Masing-masing bekerja sama sebagai

sebagai mitra kerja yang bertanggungjawab langsung kepada

kepala pasar.

Adapun jumlah pedagang di Pasar Sentral Atas

Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada grafik dibawah ini

Grafik 4.1 Jumlah pedagang di Pasar Sentral Atas Kabupaten

Sinjai 41

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah

pedagang di Pasar Sentral Atas adalah 908 orang pedagang,

terdiri dari lods A-N (393 pedagang), lods AA-GG (112

pedagang), Lods Mini (80 pedagang), Pelataran (69 pedagang),

41

Arsip kantor dinas perindustrian, perdagangan, energi dan

sumber daya manusia Kabupaten Sinjai

Page 79: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

61

lods ikan (157 pedagang), lapak (51 pedagang) dan darurat (46

pedagang).

Sedangkan jumlah pedagang pakaian yang ada di

Pasar Sentral Atas Kabupaten Sinjai Adalah sebagai berikut.

Grafik 4.2 Jumlah pedagang pakaian jadi 42

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa

jumlah pedagang pakaian jadi berjumlah 425 orang

pedagang, terdiri dari lods A-N (326 pedagang), lods AA-

GG (40 pedagang), lods mini (36 pedagang), lapak (8

pedagang) dan pelataran (15 pedagang).

Pasar Sentral Kabupaten Sinjai didominasi oleh

pedagang pakaian jadi. Dimana ± 55% pedagang di Pasar

Sental merupakan pedagang pakaian jadi atau ± 425 lods

di pasar tersebut ditempati oleh pedagang pakaian jadi.

Kondisi tempat pedagang pakain jadi yang padat

menyebabkan ketatnya persaingan dagang yang terjadi di

pasar tersebut, hal ini terbukti pada saat kita mengunjungi

42

Ibid

Page 80: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

62

kios pedagang pakaian jadi, para pedagang akan

berlomba-lomba mempromosikan barang dagangan

mereka, sehingga seringkali pembeli merasa bingung

unutuk berbelanja di kios yang mana.

Pedagang pakaian jadi di pasar sentral rata-rata

berjenis kelamin perempuan, hal ini terlihat oleh peneliti

pada saat melakukan survei awal dan penyebaran angket.

Beberapa pedagang ada juga yang berasal dari luar

daerah sulawesi, misalnya daerah jawa.

Saat ini kondisi pasar sentral terlihat sepi,

lantaran pandemi corona yang terjadi. Menyebabkan

sebagian masyarakat enggan berbelanja ketempat ramai,

misalnya Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini

menyebabkan jumlah pendapatan pedagang menurun

drastis, terutama untuk pedagang pakaian jadi.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian

Setelah pelaksanaan pengisian angket oleh

responden (pedagang pakaian jadi, maka data yang

didapatkan akan diolah dengan menggunakan SPSS

24.

Page 81: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

63

a) Uji normalitas

Uji normalitas dilakukan melalui

perhitungan regresi dengan SPSS 24 yang

terdeteksi melalui dua pendekatan grafik, yaitu

analisa grafik hostogram dan analisa grafik

normal; p-plot yang membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendekati

distribusi normal.

Grafik 4.3 Histogram

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat

bahwa grafik histogram berbentuk lonceng,

grafik tersebut tidak miring kesamping kiri

maupun kanan yang artinya data berdistrusi

normal.

Uji grafik p-plot untuk mengetahui data

yang diuji berdistribusi normal atau atau tidak.

Data dapat dikatan berdistribusi normal jika data

Page 82: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

64

atau titik meneyebar disekitar garis diagonal dan

mengikutia arah garis diagonal.

Grafik 4.4 Grafik normal p-plots

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat

bahwa data menyebar disekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal sehingga

dapat disimpulkan bahwa model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Validitas (Terlampir)

Berdasarkan uji validitas yang

dilakukan dengan menggunakan SPSS 24 dapat

diketahui bahwa jumlah data yang valid dari 14

item pertanyaan adalah 10 item pertanyaan dan 4

lainnya tidak valid. Adapun item pernyataan

yang valid adalah item 1, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13

dan 14 sedangkan item pernyataan yang tidak

valid adalah item 2, 4, 9 dan 12.

Page 83: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

65

c. Uji reabilitas

Tabel 4.1

Tabel diatas memberikan informasi

tentang jumlah sampel atu responden (N)

sebanyak 106 orang pedagang pakaian jadi.

Karena tidak ada data yang kosong maka jumlah

valid adalah 100%.

Tabel 4.2

Page 84: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

66

Dari tabel diatas diketahui ada N of items

(banyaknya item atau butir pertanyaan angket) ada 14

item dengan nilai Cronbach’s Alpha sebesar -0,211.

Jika nilai Cronbach’s Alpha > 0,60 maka koesioner atau

angket dinyatakan reliabel atau konsisten, sementara

jika nilai Cronbach’s Alpha < 0,60 maka koesioner atau

angket dinyatakan tidak reliabel tau konsisten. Karena

nilai Cronbach’s Alpha > 0,60, maka sebagaimana dasar

pengambilan keputusan dalam uji reliabilitas, dapat

disimpulkan bahwa ke-14 item pernyataan atau semua

angket untuk variabel persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi adalah tidak reliabel

atau konsisten.

Sedangkan untuk uji reabilitas

berdasarkan nilai r tabel, dengan dasar

pengambilan keputusan, jika nilai Cronbach’s

Alpha > r tabel maka koesioner dintakan

reliabel, sementara jika nilai Cronbach’s Alpha <

r tabel maka koesioner dinyatakan tidak reliabel.

Karena nilai Cronbach’s Alpha -0, 211 dan r

tabel 0, 16 maka -0, 211 < 0,16 artinya koesioner

tidak reliabel.

Page 85: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

67

a) Uji regresi linier

Tabel 4.3 tabel coefficients43

Dari tabel diatas dapat diperoleh

persamaan linier regresi sebagai berikut:

Y= 35,456 - 0,217 X

Hasil analisis dari persamaan diatas adalah

sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 35,456

b. Koefisien perilaku sebesar -0,217 . koefisien

yang benilai negatif artinya terjadi hubungan

negatif antara persaingan usaha dan perilaku

pedagang pakaian jadi di Pasar sentral Atas

kabupaten Sinjai.

43

Ibid

Page 86: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

68

Dari kedua analisis diatas dapat

diartikan bahwa koefisien arah regresi antara

variabel persaingan usaha menyatakan adanya

pengaruh negatif terhadap perilaku pedagang

pakaian jadi di Pasar Sentral Atas Kabupaten

Sinjai dengan nilai koefisien regresi sebesar -

0,217

2) Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk

mengukur seberapa besar persentase perubahan

dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh

perubahan dari independent. Semakin tinggi

nilai koefisien determinasi akan semakin baik

kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan pengaruh terhadap variabel

dependen. Adapun ringkasan koefisien

determinasi yang dilakukan dengan aplikasi

SPSS 24 sebagai berikut:

Page 87: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

69

Tabel 4.4 Koefisien determinasi44

Tabel diatas menjelaskan bahwa

korelasi antara persaingan usaha dengan

perilaku pedagang adalah 0,201 atau sekitar

20,1%. Untuk koefisien determinasi (R

square)sebesar 0,040 atau artinya persentase

pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku

pedagang sebesar 4% sedangkan 64%

dipengaruhi oleh variabel lain

3) Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui

apakah secara parsial persaingan usaha

berpengaruh terhdap perilaku pedagang pakaian

jadi yang ada di Pasar Sentral Kabupaten

44

Ibid

Page 88: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

70

Sinjai.Pengujian menggunakan tingkat

signifikasi 0,05.

Tabel 4.5 Coefficients45

H0:

Ha:

Persaingan usaha tidak berpengaruh

terhadap perilaku pedagang pakaian

jadi di Pasar sentral.

Persaingan usaha berpengaruh

terhadap perilaku pedagang pakaian

jadi di Pasar sentral.

Kaidan pengujian tabel koefisien

a. Jika t tabel > t hitung , maka H0

diterima, Ha ditolak.

b. Jika t tabel < t hitung, maka H0 ditolak

dan Ha diterima.

45

Ibid

Page 89: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

71

Pada tabel diatas juga dapat

ditentukan nilai t hitung . T hitung pada

pengaruh persaingan usaha terhadap kinerja

karyawan adalah 11,823 dan t tabel adalah

1,66. Jika t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan

Ha diterima, artinya persaingan usaha

berpengaruh terhadap perilaku pedagang

pakain jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai,

maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Kaidah pengujian signifikasi program SPSS

versi 24, yaitu:

1. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau

sama dengan nilai probabilitas sig (0,05 ≤

Sig) , maka H0 diterima dan Ha ditolak

artinya tidak berpengaruh.

2. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau

sama dengan nilai probabilitas Sig (0,005

≥ sig) maka H0 ditolak dan Ha diterima,

artinya ada pengaruh.

Pada tabel diatas uji hipotesis dengan

coefficients , dapat dinilai 0,039 < 0,05 ,

artinya ada pengaruh dignifikan antara

persaingan usaha terhadap perilaku pedagang

Page 90: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

72

pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai.

2. Pembahasan

Persaingan usaha atau bisnis adalah istilah

yang sering muncul dalam berbagai literatur yang

menuliskan perihal aspek hukum persaingan bisnis.

Persaingan usaha merupakan usaha-usaha dari dua

pihak atau lebih perusahaan, yang masing-masing

bergiat memperoleh persaingan dengan menawarkan

harga atau syarat yang paling menguntungkan

sedangkan perilaku pedagang merupakan semua

perilaku individu, termasuk perilaku ekonomi, yang

merujuk kepada norma-norma moral yang terdapat

pada masyarakat

Berdasarkan hasil penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai, terdapat pengaruh persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai .

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana

yang telah dilakukaan melalui program SPSS 24,

diperoleh hasil bahwa pada tabel Coeefficients

diketahui t-hitung 11,823 >1,66 (t-tabel) jadi H0 ditolak

Page 91: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

73

dan Ha diterima , maka dapat disimpulkan bahwa

persaingan usaha berpengaruh terhadap perilaku

pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai. Sedangkan pada nilai Probabilitas 0,031 < 0,05,

maka persaingan usaha memiliki pengaruh terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di pasar sentral

kabupaten Sinjai dan nilai koefisien persaingan usaha

sebesar -0,217 berarti persaingan usaha berpengaruh

negarif terhadap perilaku pedagang pakain jadi di

Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Untuk mengetahui

besar pengaruh antara persaingan usaha terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai dapat dilihat pada tabel model

summarydengan melihat R square0,040 atau 4 %, jadi

besar pengaruh persaingan usaha terhadap perilaku

pedagang adalah 4% dengan kata lain terdapat aspek-

aspek selebihnya yang memiliki pengaruh terhadap

perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral

Kabupaten Sinjai.

Dari pengujian hipotesis tersebut dapat dilihat

pengaruh antara persaingan usaha dan perilaku

pedagang pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten

Sinjai. Dalam hal ini telah dibuktikan dengan

Page 92: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

74

melakukan penelitian pada pedagang pakaian jadi,

sehingga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan

bahwa persaingan usaha memiliki pengaruh negatif

terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar

Sentral Kabupaten Sinjai.

Page 93: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulak

setelah melakukan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tersapat persaingan usaha pada para pedagang

pakaian jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai

2. Persaingan usaha yang terjadi pada para pedagang

pakaian jadi di Pasar Sentral sangat ketat, hal ini

disebabkan oleh banyaknya pedagang pakaian jadi di

pasar tersebut.

3. Persaingan usaha memiliki pengaruh negatif dan

signifikan terhadap perilaku pedagang pekaian jadi di

Pasar Sentral Kabupaten Sinjai. Hal ini diketahui

berdasarkan analisis data dengan menggunakan uji

regresi sederhana dengan aplikasi SPSS 24. Pada tabel

coefficients t hitung pada pengaruh persaingan usaha

terhadap perikau pedagang adalah 11,823 dan t tabel

adalah 1,66. Jika t hitung> t tabel maka H0 ditolak dan

Ha diterima, artinya persaingan usaha berpengaruh

terhadap perilaku pedagang pakaian jadi di Pasar

Sentral Kabupaten Sinjai. Sedangkan pada nilai

Page 94: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

76

Probabilias 0,039 < 0,05, maka persaingan usaha

berpengaruh terhadap perilaku pedagang pakaian jadi

di Pasar Sentral kabupaten Sinjai, dengan persentase

pengaruh sebesar 0,040 atau 4 %.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diperoleh,

saran yang penulis dapat sampaikan adalah:

1. Bagi pedagang di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai

diharapkan dalam

menjalankan bisnis atau berdagang yang di jalankan

setiap hari tetap memegang teguh niai-nilai atau aturan

yang telah di tetapkan

k. Sebaiknya pedagang diharapkan jujur atau terbuka

dalam menjelaskan kelemahan atau kelebihan barang

yang dijual, mempertanggungkan kualitas produk.

l. Sebaiknya perilaku pedagang dalam menjalankan

bisnis atau berdagang selalu berpegang teguh kepada

etika bisnis dalam kondisi bisnis apapun.

m. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk

lebih memperbaiki perilaku pedagang dalam

menghadapi ketatnya persaingan usaha sehingga tidak

melakukan persaingan usaha yang tidaksehat.

Page 95: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

77

DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Dina, Pengertian dan ciri-ciri pasar persaingan

sempurna, https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-

ciri-ciri-pasar-persaingan-sempurna/, diakses tanggal 10

april 2020,

Anggoro, M. Toha, Metode Penelitian, Edisi 2; Jakarta:

Universitas Terbuka, 2007

Arikunto , Suharsimi. Prosedur penelitian suatu pendekatan

praktik, Cet. 13: Jakarta : PT Renika Citra, 2006.

Bertens, K. Pengantar Etika Binsis, Jakarta: Penerbit

Kanasius, 2000.

Damsar, Sosiolohi Ekonomi, Jakarta:Rajawali Pers, 2002

Fariihah, “(Etika Dan Perilaku Bisnis Islam pada kawasan

pasar Palmerah)” Jakarta, Fakultas ekonomi dan bisnis

Universitas islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2017.

Firdaus dkk, Pedoman penulisan skripsi:Instituts Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai Tahun 2018, Sinjai:Kampus

Iaim, 2018.

Gulo, W. Metodologi penelitian, Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia, 2002.

Page 96: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

78

Hamali, Arif Yusuf, Pemahaman strategi bisnis dan

kewiraushaan, Jakarta: Kencana, 2016. Irawan, Heri. “(Penerapan Etika Bisnis Islam Pada Pedagang

Sembako Di Pasar Sentral Sinjai)”,Makassar, Universitas

islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, 2017.

Juliandi, Azuar dkk, meodelogi penelitian bisnis, Medan: Umsu

Press, 2014.

J.R. Raco, Metode penelitian Kualitatif:Jenis, karakteristik dan

keunggulannya.

Marista, Dina. “(Analisis Persaingan Usaha Di Pasal Kenali

Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Ditinjau

Dari Perspektif Etika Bisnis Islam)”, Lampung,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam

Negeri Raden Intan. 2018.

Maryanto. “(Analisis perilaku pedagang yang berjualan pakaian

di pasar tradisional dahlia pontianak”, artikel penelitian.

Pontianak:Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan.

universitas Tanjungpura. 2013.

Nurifani, “(Pengaruineh Metode on The Job Training Terhadap

kinerja karyawan Pada Bisnis Kuliner Di Kec. Sinjai

Utara)”, Sinjai, Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam

IAI Muhammadiyah Sinjai, 2019.

Nugroho, Susanti Adi. Hukum persaingan usaha Di Indonesia,

Jakarta:Kencana, 2012.

Page 97: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

79

Nomic, Jojo, Pasar persaingan tidak sempurna,

https://jojonomic.com/blog/pasar-persaingan-tidak-

sempurna/, Diakses tanggal 10 april 2020.

Noor, Juliansyah, Metodologi penelitian:Skripsi, Tesis,

Disertasi & karya ilmiah, Jakarta: Kencana, 2012.

Novidiana ,”(Pengaruh tingkat Religiusitas dan persaingan

usaha terhadap perilaku bisnis pedagang bisnis muslim

di Pasar Sidorejo Lamongan)”, Lamongan, fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sunan Ampel Surabaya,

2015.

Qastari, Ahmad Rafdi, “(Persaingan usaha kafe dan warung

kopi di kota watampone)”, Makassar, Fakultas Hukum

Universitas Hasanuddin, 2016.

Rahmadani, Dyan arum. “(Perilaku pedagang dipasar

tradisional petapamus Makassar dalam perspektif etika

bisnis islam)”, Makassar, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar,

2017.

Riski, Muhidin “ (Strategi pemasaran terhadap persaingan usaha

dalam perspektif agama islam)”, Palembang: Fakultas

Ekonomi dan Hukum Islam, UIN Raden Fatah, 2016.

Triningtias, Diana Ariswanti. Dasar-dasar Kewirausahaan,

Cet.I; Magetan: CV. AE Media Grafika, 2016.

Sulistiyani, Diah “(Pengaruh pengetahuan etika bisnis islam

dan religuitas terhadap perilaku pedagang muslim)”,

Semarang, Fakultas Ekonomi dan Binis Islam

Universitas Islam Negeri Wali Songo, 2015.

Page 98: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

80

Wardani, Aris Triyono. Manajemen Pemasara. Cet 1;

Yogyakarta:Penerbit Deepublish, 2019

Wazin, “(Relevansi Antara etika bisnis islam dengan perlaku

wirasuaha muslim (studi tentang perilaku pedagang

dipasar lama serang provinsi Banten)”, Jurnal penelitian

sosial keagamaan , Vol. 1 No.1 Januari-juni , 2014.

Yusuf, Muri. Metode penelitian: kuantitatif, kualitatif &

penelitian gabungan , Jakarta: Kencana, 2014.

Page 99: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

81

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 100: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN-1

(Kisi-kisi Instrumen Penelitian)

Page 101: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

KISI-KISI INSTRUMEN PENELIATIAN

No Variabel Indikator No.Item

1 Persaingan

usaha

Produk

Harga

Promosi

Lokasi

1

2,5

3,6,7

4

2 Perilaku

pedagang

Takaran

timbangan

Kualitas produk

Persaingan

usaha

Keramahan

Pelayanan

pembukuan

-

8

9,13

10

11

12,14

Page 102: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN-2

(LEMBAR ANGKET)

Page 103: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

ANGKET

PENGARUH PERSAINGAN USAHA TERHADAP

PERILAKU PEDAGANG

PAKAIAN JADI DI PASAR SENTRAL

KABUPATEN SINJAI

A. Identitas responden

Nama :

Jenis Kelamin :

B. Petunjuk Menjawab

SS : Sangat Sering (Skor 5)

S : Sering (Skor 4)

KK : Kadang-Kadang (Skor 3)

J : Jarang (Skor 2)

TP : Tidak Pernah (Skor 1)

C. Angket

No Pernyataan SS S KK J TP

1 Menyampaikan keunggulan

produk

2 Menjual barang dagangan dengan

harga lebih tinggi atau lebih murah

dari pada harga pasar

3 Melakukan pelayanan prima

Page 104: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

terhadap pembeli

4 Lokasi berdagang adalah lokasi

yang strategis

5 Memberikan potongan harga

(diskon) kepada pembeli

6 Giat mempromosiakan barang

dagangan

7 Selalu melakukan inovasi strategi

pemasaran

8 Selalu menjawab pertanyaan

pembeli terkait dengan produk

yang diperjual belikan

9 Membiarkan pedagang lain

menjual barang dagangan yang

sama

10 Ramah dan sopan kepada pembeli

11 Menerapkan 3S (Senyum, sapa,

salam)

12 Menagih hutang kepada pembeli

13 Menjuungjung tinggi persaingan

usaha yang sehat

14 Melakukan pembukuan transaksi

hutang piutang

Page 105: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN 3

(BIODATA RESPONDEN)

Page 106: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 107: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 108: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 109: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN 4

(DATA ANGKET RESPONDEN)

Page 110: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 111: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 112: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 113: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 114: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

\

Page 115: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 5

(DOKUMENTASI PENELITIAN)

Page 116: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

DOKUMENTASI

Page 117: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 6

(SK PEMBIMBING)

Page 118: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 119: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 120: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 7

(SURAT IZIN PENELITIAN DARI KAMPUS

IAIM SINJAI)

Page 121: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 122: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 8

(SURAT IZIN PENELITIAN DARI PTSP)

Page 123: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN - 9

(SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITI)

Page 124: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 9

(SURAT KETERANGAN TELAH MENELITI)

Page 125: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL
Page 126: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

LAMPIRAN – 10

(BIODATA PENELITI)

Page 127: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

BIODATA PENULIS

Nama : Maharani Dewi

Nim : 160103022

Tempat/Tanggal Lahir : Pasir Putih/18 Juni 1998

Alamat : Pasir Putih, Kec. Sinjai

Borong

Email :

[email protected]

No.Telepon : 082 292 877 593

Penulis dilahirkan di Kelurahan Pasir Putih Kec.Sinjai

Borong Kab. Sinjai Prov. Sulawesi Selatan, pada tanggal 18

Juni 1998 dari ayah bernama Arifai dan Ibu yang bernama St.

Rahmawati Sani. Penulis merupakan anak tunggal dalam

keluarga. Penulis memulai pendidikan di Taman kanak-kanak

Pasir Putih di Kelurahan Pasir Putih pada tahun 2002 dan lulus

pada tahun 2004. Penulis melanjutkan pendidikan Sekolah

Dasar di SD 88 Jennae tahun 2004 dan lulus pada tahun 2010.

Kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah menengah

pertama di MTs AL-Ikhwan Pasir Putih tahun 2010 dan lulus

tahun 2013. Selanjutnya penulis menempuh pendidikan di

tingkat sekolah menengah atas di SMK Negeri 1 Sinjai pada

Page 128: PEDAGANG PAKAIAN JADIDI PASAR SENTRAL

tahun 2013 dan lulus tahun 2016. Penulis kemudian

melanjutkan pendidikannya di kampus Institut Agama Islam

Muhammadiyah Sinjai dengan mengambil jurusan Ekonomi

Syariah pada tahun 2016 dan lulus tahun 2020. Alhamdulillah

penulis dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu kurang

lebih empat tahun.

Berkat rahmat Allah SWT dengan doa dari orang tua,

keluarga, dan dukungan teman-teman seperjuangan, sehingga

penulis dapat meneyelesaikan pendidika di Kmapus Institut

Agama Islam Muhammadiyah Sinjai dengan judul skripsi “

Pengaruh Persaingan Usaha Terhadap Perilaku Pedagang

Pakaian Jadi di Pasar Sentral Kabupaten Sinjai” dan

berhasil meraih gelar Sarjana Ekonomi.