Pe Me Cahan Masala h

download Pe Me Cahan Masala h

of 27

Transcript of Pe Me Cahan Masala h

TINJAUAN PEMECAHAN MASALAH PEMBELAJARANlaporan Hasil Terjemahan Bab VIII Buku Intrutional Design Karya Patricia l. Smith dan Tiilman J. Ragan

Oleh Hodidjah

TINJAUAN PEMECAHAN MASALAH PEMBELAJARAN(laporan hasil terjemahan buku) Oleh Hodidjah

Bagian ini digunakan para ahli untuk menggambarkan seseorang yang dapat menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah dalam bidang usaha. Berbeda dan beberapa tenaga pendidik yang menggunakan sistem ini, kita menetukan pemecahan masalah sebagai keterampilan khusus di pandang dari segi ilmu pengetahuan lebih daripada keterampilan umum yang digunakan dalam berbagai aspek. Pemecahan masalah adalah kemampuan untuk menggembangkan prinsip prinsip pembelajaran sebelumnya, prosedur, pengetahuan yang menyatak pembelajaran sebelumnya, dan strategi kognitif dalam cara yang unik yang berisikan cara cara pemecahan masalah yang dialami. Kegiatan ini merupakan pembelajaran baru yang lebih dapat merespon masalah yang serupa, yang nantinya dapat kita temukan di kelas. Jenis pemecahan masalah seperti ini sering digambarkan sebagai wilayah khusus atau pemecahan masalah yang mempuyai pengertian khas karena hal ini menekankan kepada pembelajaran yang memanfaatkan/menggunakan prinsipprinsip di dalam wilayah khusus. Bagian dari pemecahan masalah yang terdapat pada bab ini meliputi banyak hal, antara lain apa yang disebut dengan keahlian.

Selama

beberapa

waktu.

Psikologi

pendidikan

berusaha

untuk

menggambarkan pemecahan masalah dan mengidentifikasikan berbagai aspek yang dapat ditransfer ke berbagai bidang usaha (dewwy, 1933;----). Sejumlah kurikulum ( seperti program berpikir produktif, contohnya crutchfileld danes dan olton 1974 dan the cognitive research trust, atau CORT, de bono ,1973) sudah dikembangkan untuk mengejar keterampilan memecahkan masalah secara umum. (kita akan menggambarkan beberapa dari contoh contoh tersebut dalam diskusi kita pada bab 13 pada strategi kognitif). Strategi kognitif adalah hasil pemikiran dari sistem kategori gagne yang hampir sama dengan pemecahan masalah umum, meski demikian hal ini akan menjadi lebih jelas lagi dan merupakan kunci dalam kemampuan memecahkan masalah di berbagai bidang pengetahuan, terutama sekali pengetahuan yang berhubungan dengan prosedur prosedur aturan dan bagaimana prinsip ini berhubungan satu sama lain. Perhatian adalah hal yang dipusatkan kepada bagaimana para ahli dapat memecahkan masalah lebih dari satu prisip. Pemecahan masalah sebagaimana yang kita gambarkan secara matematis. Pemecahan masalah matematis dapat diaplikasikan di lebih dari satu prinsip atau prosedur. Untuk tujuan pembelajaran hampir semua bidang.

Kategori pembelajaran ini hampir sama dengan apa yang disebut dengan pemecahan masalah heurristik atau pemecahan masalah yang tidak memiliki aturan prosedural yang jelas. Penyampaian aturan yang prosedural ini kadang kadang dipusatkan pada pemecahan masalah algorithmik, tetapi kita memilih untuk memasukkan pemecahan masalah algorithmik ke dalam kategori pembelajaran prosedur karena petunjuk ini agak berbeda dengan pemecahan masalah heuristik, satu hal yang dapat membuat perbedaan antara pembejaran aturan prusedural dan pemecahan masalah yang sulit adalah sebagai berikut : tugas pembelarajaran dapat diajarkan pertama kali sebagai sasaran pemecahan masalah. Pemecahan masalah sebagai hasil dari kegiatan yang sembarangan dan mencoba coba mungkin saja terjadi dan merupakan keadaan yang diinginkan.

Contoh contoh pemecahan masalah Tujuan yang diperlukan dalam penggunaan berbagai prinsip dan secara umum dianjurkan sebagai hasil pemecahan masalah, termasuk pembelajaran untuk melakukan hal hal sebagai berikut. a. Membangun bukti geometri ( pemilihan dan penggunaan hukum dan teori yang sesuai dalam urutan yang benar). b. Mendengar musik c. Mengajar d. Membentuk perintah / petunjuk

e. Menulis program komputer f. Membentuk rumah atau lebih sederhana memilih dan menempatkan jendela rumah g. Merencanakan dan melakukan eksperimen h. Membuat diagnosis kesehatan i. Mencari dan memecahkan masalah. j. Latihan hukum k. Merespon panggilan sebagai anggota polisi. Masalah pemecahan masalah dapat menjadi kompleks atau sederhana. Pemecahan masalah menjadi lebih sederhana ketika prinsip prinsip harus dipertimbangkan (contoh membentuk jendela rumah dengan membentuk rumah). Ciri ciri lain yang berhubungan denga pemecahan masalah yang rumit adalah kejelasan masalah. Untuk mengerti apa yang membuat masalah tidak jelas, kita perlu menemukan beberapa hal umum yang berhubugan dengan pemecehan masalah. Menurut duncker (1945), masalah adalah ketika suatu tujuan hadir tetapi tidak tahu bagaimana tujuan itu dapat dicapai. Tujuan tidak dapat dicapai tanpa proses pencaharian (gilhody dan green, 1989). Untuk memecahkan masalah. Pembelajaran harus mengumpulkan ingatan mereka, pengetahuan, dan strategi yang digunakan dalam masalah ini. Lebih jelas diberikan urai dan tujuan uraian yang merupakan masalah yang tidak jelas . contoh contoh lain : menuliskan program komputer membentuk rumah, merencanakan eksperimen, membuat

diagnosis kesehatan, latihan hukum merespon panggilan darurat adalah temuan yang lebih tidak jelas. Contoh contoh pelajaran pada akhir bab ini, yang memerlukan penggunaan prinsip prinsip pemecahan masalah dalam bentuk poto dapat ditampilkan sebagai petunjuk penemuan masalah poto dari iklan yang perspektif, prinsip prinsip akan digunakan dari prinsip yang berbeda sekali dengan yang digunakan oleh seorang potografer yang sedang menyiapkan ilustrasi untuk buku teks, atau seseorang yang sedang menyiapkan foto foto untuk pameran suatu galeri.

Syarat Kognitif Pembelajaran Pemecahan Masalah Untuk pemecahan masalah, pembelajaran harus melalui tiga jenis pengetahuan : prinsip, de pengetahuan jong dan deklaratif, ferguson dan hessler, strategi 1986).

kognitif(r.gagne,1980,1985;

Kemampuan untuk menggunakan prinsip prinsip ini tampaknya menjadi komponen terbesar dalam pemecahan masalah. Jenis jenis pengetahuan ini dipergunakan diberbagai tingkatan untuk mendungkung empat komponen proses kognitif dalam pemecahan masalah : pengetahuan, penyelesaian, implementasi penyelesaian, dan evaluasi penyelesaian.

Gambaran Masalah Tahap awal dari proses pemecahan masalah, pembelajaran

mengembangkan gambaran masalah dengan menemukan dan mengelompokkan masalah untuk merumuskan masalah untuk merumuskan masalah untuk merumuskan masalah dapat dijelaskan secara relatif. Ada kalanya, pembelajar mengetahui masalah sebagai hal yang hampir sama tetapi dalam situasi yang lebih sederhana atau masalah di dalam konteks yang sangat berbeda tetapi dalam penggunaan yang sama. contohnya siswa dapat menggunakan strategi analogi untuk memecahkan masalah

(dunkers,1945). Seandaiya kamu seorang dokter yang berhadapan dengan pasien yang mengidap penyakit tumor di perutnya. tumor ini tidak mungkin dioperasi pada pasien ini, karena jika dilakukan operasi maka si pasien akan meninggal. ada satu jenis jenis sinar yang dapat digunakan untuk memusnahkan tumor tersebut. jika tumor tersebut mencapai tumor itu dalam intensitas yang cukup tumor itu akan musnah. sayangnya, pada intensitas ini jaringan kesehatan yang dilalui sinar itu dalam perjalananya akan mampu memusnahkan tumor. pada intensitasyang lebih rendah, sinar tersebut tidak membahayakan jaringan kesehatan, tetapi hal tersebut tidak akan mempengaruhi tumor tersebut. lalu cara apa yang dapat digunakan untuk memusnahkan tumor melalui sinar,dan pada waktu yang sama menghindari pemusnahan jaringan kesehatan (pp 307 308).

Penyempitan masalah menjadi sub

submasalah dengan cara

merumuskan masalah karena masalah masalah yang demikian sama dengan sub submasalah. contoh : masalah potografi secara umum memiliki submasalah mengenai pembukaan, fokus dan luas tidaknya topik. Para pembelajaran juga mengklarifikasi apa yang diketahui, apa yang dapat diketahui, dan apa yang harus diketahui. mereka juga harus mengidentifikasi faktor faktor lebih kurangnya pengetahuan, dan pemecahan masalah yang mungkin tidak menyenangkan.

Rencana Pemecahan Masalah Rencana pemecahan masalah memerlukann pencaharian, pemilihan , penggabungan dan hal hal lain berhubungan dengan pengetahuan. rencana pemecahan masalah untuk merumuskan masalah dilakukan ketika skema masalah yang sesuai dirumuskan. skema masalah seperti ini sering dimasukkan ke dalam model sebab akibat yang berhubungan dengan prinsip prinsip individu bersama. model model sebab akibat ini secara nyata ditampilkan oleh para pembelajaran pada dua sistem mekanisme, yaitu sistem buatan dan sistem alami. jika pembelajar mempuyai cukup pengetahuan untuk

menyederhanakan masalah ke dalam sub submasalah maka sub masalah tersebut akan dengan mudah diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan. pada pembelajaran yang belum mahir pada bagian ini, tanpa keterampilan khusus maka akan tergantung pada strategi yang lemah dan

Sifatnya umum untuk memandu rencana mereka ke arah pemecahan masalah, seperti hasil akhir pekerjaan, pemikiran yang berbeda, dan tertinggalnya pekerjaan. Seorang pembelajar yang melakukan strategi ketertinggalan pekerjaan merasa ingin segera kemunduran. Kemudian di pembelajar secara bertahap mulai melakukan pekerjaan yang lebih sulit sampai akhirnya tingkat mahirnya tercapai. Anda juga mungkin melakukan strategi ini dalam memecahkan masalah yang rumit.

Pelaksanaan penyelesaian Untuk menggunakan banyak dasar/prinsip, para pembelajar harus mengetahui prinsip prinsip tersebut. Mereka harus dapat mengidentifikasi situasi di mana prinsip prinsip / dasar - dasar tersebut dapat digunakan secara tepat. Mereka harus dapat menggunakn prinsip prinsip tersebut benar/sesuai digunakan. Beberapa strategi pembelajaran menganggap bahwa pelajar dapan mempelajarti/menemukan prinsip prinsip ketika mereka sedang mempelajari pemecahan masalah. Contoh, banyak strategi pembelajaran menggunakan simulasi atau cara cara lain tergantung pada lingkungan pembelajaran yang digunakan pelajar untuk melatih memecahkan masalah tanpa memberikan pelajar pengalaman sebelumnya yang harus dipertimbangkan dan diatur untuk memecahkan masalah yang disajikan dalam simulasi. Sangat mungkin mempelajari hal ini untuk mata pelajaran yang sama, juga sama dalam memecahkan masalahnya. Bagaimanapun juga pendekatan tetaplah harus

diutamakan.karena hal ini menunjukan bahwa pelajar mempuyai wewenang dalam tingkatan penggunaan prinsip prinsip khusus. Pada waktu yang bersamaan mereka mempelajari cara mengidentifikasikan masalah yang memerlukan aplikasi dari berbagai prinsip. Tujuan dari ini adalah memberikan relavansi terhadap pertanyaan mengapa prinsip prinsip tersebut harus dipelajari. Strategi pembelajaran bertujuan untuk menyelesaikan masalah masalah yang baru secara bersama sama. Pada satu mata pelajaran, pertama tama mempelajari cara menggunakan prinsip satu persatu kemudian memilih dan menggunakan prinsip prinsip tersebut satu persatu. Di banyak kasus hal ini lebih disukai karena pelajar dapat menggunakan prinsip prinsip sebelumnya secara langsung dan mencoba untuk menggunakannya dalam penyelesaian masalah. Semua permasalahan tersebut adalah bagaimana cara memperlakukan pembelajaran dalam dasar masalah pembelajaran yang telah dibahas oleh dick 9 (1992) dalam konteks kontrucktivisme.

Evaluasi penyelesaian Proses kognitif tidak sempurna sampai pelajar menegaskan bahwa masalahnya sudah diselesaikan secara benar atau sesuai. Penegasan ( konfirmasi ) untuk menemukan masalah masalah yang sederhana karena sistemnya sendiri adalah merupakan kilas balik dari masalah printer yang berfungsi dengan baik. Jika printer tersebut bekerja dengan baik, kemudian

pelajar memperoleh petunjuk yang baik bahwa masalah tersebut dapat diselesaikan. Mempelajari untuk menentukan apakah suatu penyelesaian tersebut merupakan masalah yang tidak jelas mungkin lebih sulit

penyelesaiannya.

Penyelesaian masalah tugas analisis Apa yang dimakasugd tugas analisis untuk penyelesaian masalah? Sekarang kamu tentu tahu penyelesaian masalah, kamu dapat menggunakan tugas analisis dari bab 5, yang sekarang ini mempuyai istilah yang lebih tepat dan mempuyai tahap tahap tambahan. Meskipun pendekatan tunggal tidak begitu jelas diindentifikasikan dalam penelitian atau literatur, tampaknya dalam penyelesaian masalah, langkah langkah berikut ini sering terjadi. 1. Klarifikasi kondisi yang terjadi, termasuk hambatan atau ketidaknyamanan. 2. Klarifikasi tujuan, termasuk kriteria untuk mengetahui kapan tujuan tersebut hendak dicapai. 3. Cari relavansi dari deklarasi dan pengetahuan sebelumnya, dasar dasar, atau strategi kognitif yang akan membantu penyelesaian masalah. 4. Tentukan jika tujuan dan kondisi menyatakan secara tidak langsung masalah yang ditemukan di kelas. 5. Persempitan masalah menjadi submasalah dengan subtujuan. 6. Tentukan urutan untuk menyelesaikan submasalah.

7. Ingat kemungkinan penyelesaian pada masing masing submasalah dengan menggunakn pengetahuan sebelumnya. 8. Pilih cara penyelesaian dan gunakan dasar - dasar pengetahuan dalam urutan sesuai. 9. Penilaian untuk menentukan apakah tujuan telah dicapai, jika tidak, revisi dengan mengulang langkah 1 di atas. Sembilan langkah ini digunakan menganalisis penyelesaian masalah. Membantu perancang untuk menemukan sub sub tugas pertama.

Perbedaan antara yang ahli dan yang baru sebagai penyelesaian masalah Para psikologi selama 30 tahun mencoba untuk menggambarkan proses para ahli dan yang baru sebagai penyelesaian masalah. Para psikologi telah mempelajari masalah masalah dalam wilayah catur (chase dan simon, 1973; de groot 1965), fisik (chi, glaser dan roes, 1982 ;larjkin 1989), matematika (schoenfeld dan hermann 1982), politik (voss, greene,post dan penner,1982). Dan diagnosis kesehatan (norman ,1985) dan memberi perbedaan antara ahli dan yang baru sebagai penyelesaian masalah. Pendapat para ahli tersebut sebagai berikut. 1. Suatu tanggapan seperti pengalaman dari jenis jenis masalah (seperti pengelaman dari jenis jenis masalah ) seperti pengetahuan rumusan. 2. Pengetahuan lebih bersifat spesifik.

3. Pengorganisasian dan intregrasi pengetahuan yang bersifat spesifiknya lebih baik. 4. Kemampuan untuk menampilkan masalah dan kemiripannya terhadap masalah lainnya abstrak, lebih ke arah struktur (secara semantik) lebih daripada sekedar dipermukaan (seperti kemiripan fisik yang tidak terlalu penting). 5. Menghimpun pengetahuan, agar penggunaan prinsip prinsip / dasar dasar lebih otomatis. 6. Hubungan prinsip prinsip tersebut dikumpulkan bersama dalam satu memori (ingatan) 7. Kemampuan untuk mengalami ketika suatu masalah diselesaikan dan penjelasannya sesuai 8. Kecendrungan untuk menggunakan strategi bekerja berikutnya dibandingkan menggunakan strategi bekerja sebelumnya. 9. Kemampuan untuk mengembangkan hipotesa penyelesaian dengan cepat tetapi menunda perkembangannya 10.Lebih kepada lajunya skema daripada strategi penyelesaian melalui pencarian. Meskipun kita agak memperluas penggambaran perbedaan antara yang baru dan para ahli, kita mempunyai beberapa perbedaan berdasarkan hal hal yang prinsip bagaimana memfasilitasi transformasi dari yang amatir / baru ke yang ahli.

Bahan bahan Pelajaran untuk Menyelesaikan Masalah Pelajaran Sering ketika seorang pendesaian yang baru mulai untuk mendisain (merancang) strategi bahan pelajaran untuk menyelesaikan masalah, mereka membayangkan bahwa hal ini benar benar tidak diajarkan, sebagaimana mana prinsip prinsip yang sudah dipelajari sebelumnya dalam pelajaran menyelesaikan masalah. Mereka menganggap bahwa hanya hal hal yang tertinggal bagi pelajar untuk melatih menggunakan prinsip prinsip tambahan. Berlatih adalah bagian yang kritis dari pelajaran menyelesaikan masalah. Bagaimanapun ada bahan bahan tambahan yang dapat mendukung kemahiran dalam keterampilan menyelesaikan masalah. Disain dari bahan untuk menyelesaikan masalah berbeda beda bergantung kepada bagaimana masalah tersebut ditemukan. (Jonasen, 1997).

Pengenalan Pelajaran Menyelesaikan Masalah Menyebar Perhatian Menampilkan suatu masalah yang menarik dan menantang bagi pelajar akan mempelajari bagaimana menyelesaikan dan memberikan perhatian serta mulai untuk mengidentifikasikan tujuan dari bahan bahan pelajaran tersebut. Jika novel menarik, seperti grafik atau video digunakan untuk menampilkan masalah, pelajar akan lebih tertarik.

Menentukan Tujuan Bahan Pelajaran Instruktur / guru akan menggambarkan masalah masalah alam yang siswa akan belajar untuk menyelesaikan. Jika suatu masalah yang menantang sudah ditampilkan untuk memberikan perhatian dan motivasi, guru menjelaskan bagaimana masalah ini mewakili masalah masalah yang ada di kelas untuk kemudian dipelajari. Jika strategi tersebut digunakan secara induktif, atau guru merasa bahwa informasi pada point ini menurunkan minat belajar, bagian ini boleh dihilangkan dan pelajar dapat diminta untuk menampilkan karakteristik mereka yang merupakan kesimpulan dari masalah masalah itu.

Meningkatkan Minat dan Motivasi Sarankan bagaimana penyelesaian masalah dalam hal ini dapat membantu pelajar dalam masalah sehari hari dan dapat meningkatkan minat mereka. Penyelesaian masalah, jika berhasil dengan sempurna dapat memotivasi diri sendiri. Pembelajaran ini dapat dibangun untuk memberikan pelatihan secepat mungkin. Jika simulasi yang diberikan relatif singkat digunakan dalam pembelajaran ini dapat memberikan bagian tersendiri terhadap simulasi bagi pelajar.

Tujuan Pembelajaran Pembelajaran harus diberikan kepada pelajar karena mereka akan melalui rangkaian masalah dengan peningkatan yang kompleks.

Pokok / Utama Peristiwa ini menggambarkan bagian ini merupakan lingkaran yang berputar beberapa kali dalam pelajaran penyelesaian masalah.

Peninjauan terhadap Hal hal yang Berhubungan dengan Pengetahuan Sebelumnya Konsep dari pengetahuan sebelumnya yang dirancang, sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan masalah. Hal ini lebih kompleks dan kritis daripada jenis jenis pelajaran lainnya, khususnya ketika kita bekerja dengan masalah struktur yang tidak baik. Jika deklarasi pengetahuan, konsep konsep, dasar dasar atau strategi strategi yang sesuai untuk dikerjakan pada pelajaran sebelumnya dan kemudian dikerjakan, selanjutnya pengetahuan dapat diulang. Tinjauan pengetahuan yang berhubungan dengan bagian ini. Hal ini karena siswa membawa ingatan mereka tentang pelajaran melalui informasi tambahan berupa mengerti tentang masalah masalah alam. Jika pembelajaran pada pengetahuan ini ditemukan akhir akhir ini dan pelajar membuktikan kemampuannya pada level yang tinggi, pengetahuan ini dapat diselingi. Pengetahuan ini dapat ditinjau lagi secara langsung. Dengan penyelesaian masalah seperti yang diterapkan guru secara langsung atau menggunakan petunjuk pertanyaan sebagai bahan memecahkan masalah. Para pelajar kemudian mengisi jaringan kerja dengan konsep tambahan pengetahuan dan dasar dasar tambahan.

Reorganisasi pengetahuan ini harus ditegaskan dan digarisbawahi secara umum meliputi : konsep, dasar dasar, prinsip prinsip, dan hubungan yang lebih daripada kemiripan (seperti menggunakan bagian bagian yang mirip dalam dua prinsip). Pengaturan kembali hal ini menunjukkan hubungan yang hirarki di antara konseo dan / atau prinsip prinsip atau pengorganisasian secara fungsional, sebagai ilustrasi diberikan contoh yang luas. Jika para pelajar menyelesaikan masalah yang mempunyai kesamaan dengan masalah masalah yang dihadapi sekarang ini. Kemudian kemiripan tersebut disebutkan dengan tegas dan perbedaan antara masalah masalah yang dihadapi sekarang ini harus diidentifikasi dengan jelas.

Proses Informasi Petunjuk apakah melalui komputer atau manusia itu sendiri, harus ditentukan apakah pendekatannya lebih luwes atau lebih tegas sebaiknya digunakan untuk mendukung proses informasi yang difokuskan pada perhatian dan melakukan strategi pembelajaran. Strategi yang paling tegas yang kami rekomendasikan adalah

menampilkan masalah masalah kompleks yang makin bertambah untuk diselesaikan oleh para pelajar, dengan bantuan pertanyaan pertanyaan yang digunakan untuk membangkitkan proses, memfokuskan perhatian dan strategi. Terakhir, para pelajar menyelesaikan masalah ini hanya dengan dukungan panduan pertanyaan.

Strategi yang paling luwes kami rekomendasikan bagi guru adalah menampilkan contoh contoh masalah, model dan penyelesaian dengan penjelasan yang komplit dari tiap tiap tahap penyelesaian masalah. Setelah penyelesaian ini dijelaskan dan ditampilkan dengan teliti. Para pelajar akan diberikan latihan dengan masalah yang komplit dan dipandu melalui penyelesaian dan dengan petunjuk guru atau dipandu pertanyaan. Tanpa memperhatikan pendakatan yang dipakai, berikut ini informasi yang akan ditampilkan dari aspek utama dan melalui berbagai proses harus terjadi : 1. Penyajian masalah. Penyajian masalah harus diberikan dalam bentuk yang sederhana dulu. Masalah disederhanakan dengan beberapa cara : membatasi jumlah prinsip prinsip yang harus diambil, menyiapkan perwakilan eksternal dari berbagai bagian masalah, membatasi masalah masalah yang tidak ada hubungannya dengan informasi yang diberikan atau mengklarifikasi tujuan yang diberikan. Masalah yang disederhanakan adalah masalah yang benar benar ada dalam kelas, dan harus berisikan minimal informasi yang membingungkan. Masalah masalah dapat ditampilkan pada studi kasus, simulasi atau format grafik tertulis. 2. Letak masalah. Para pelajar harus mempelajari untuk menentukan letak masalah (meskipun kita tidak menggunakan letak masalah dengan siswa, karena hal ini akan membingungkan lebih dari mengklarifikasi dalam penggunaan bahan pelajaran. Guru harus menganjurkan para pelajar (mungkin melalui model) untuk melakukan hal hal berikut ini :

- mengulang tugas tugas pelajaran yang berhubungan dengan informasi verbal dan rumit. Hal ini dilakukan dalam menyelesaikan masalah yang diamati secara sistematik dan informasi informasi lain yang relevan. - membangun jaringan kerja yang berhubungan dengan variabel yang diberikan serta tujuan, secara mental atau dengan diagram. - identifikasikan apa yang tidak diketahui, apa yang siswa dapat simpulkan dan topik apa yang siswa harus lebih banyak lagi mencari informasinya. Tentukan informasi yang cukup disediakan untuk menyelesaikan masalah, kumpulkan apa yang harus diambil, prakiraan apa yang harus dibuat. 3. Prinsip prinsip dasar yang sesuai. Para pelajar juga harus menerima instruksi secara langsung, juga panduan tentang bagaimana memilih prinsip prinsip yang sesuai, prinsip prinsip yang relevan, atau strategi penyelesaian masalah.

Menggunakan Strategi Pembelajaran Baik strategi yang sifatnya umum maupun secara khusus dapat diberikan. Jika para pelajar berhasil mereka tidak memiliki kesalahan atau tidak efisien, mereka sebaiknya dianjurkan untuk melanjurkan menggunakannya. Jika hal tersebut tidak efektif (atau boleh dibuktikan dengan masalah yang lebih kompleks), tidak efisien. Kemudian guru akan memberitahukan kelebihan dari strategi baru ini. Strategi pembeleajaran dapat diajarkan melelui pembelajaran langsung, model atau panduan pertanyaan. Strategi awal diajarkan tidak seperti - seperti yang digunakan oleh para ahli; sebagaimana pengetahuan merekayang diorganisasi dan digabungkan secara

berbeda dibandingkan denagn orang yang baru memulai. Bagaimana juga, strategi yang diajarkan harus diberikan secara efektif yang disebut dalam prinsip prinsip dan pengetahuan mereka. Pelajaran dapat disampaikan melalui strategi pembelajaran yang diwakili oleh hal hal berikut ini. 1. Selingi cara - cara penampilan masalah : seperti grafik, analogi, dan lain lain. 2. Cara cara membatasi jumlah pendekatan alternatif. 3. Beri petunjuk secara umum bentuk masalah atau submasalah. 4. Tentukan strategi untuk mendapatkan informasi yang relavan. 5. Mengawasi teknik untuk memulai ketepatan penyelesaian. 6. Dibuat perumpamaan perumpamaan untuk menentukan jenis jenis masalah atau jenis jenis penyelesaian. 7. Metode penyimpanan eksternal untuk menghadapi pembatasan ingatan seperti membantu menciptakan pekerjaan atau grafik. 8. Strategi umum seperti tes dan hipotesa, pekerjaan selanjutnya, pekerjaan sebelumnya. 9. Strategi khusus untuk menampilkan.

Latihan Chase dan chi ( 1980 ) menyatakan bahwa beribu ribu jam latihan dibutuhkan untuk mengubah seorang yang baru menjadi penyeleasian masalah yang ahli. Setelah para pelajar berpengalaman menyelesaikan contoh contoh masalah. Mereka sebaiknya diberikan kesempatan penyelesaian masalah yang tingkat

kesulitannya serupa, ptunjuk pembelajaran seperti panduan, panduan pertanyaan, penampilan data data dan prinsip prinsip dasar, dan saran - saran untuk strategi, sebaiknya diberikan secara bertahap. Latihan yang cukup diberikan supaya : 1) pengetahuan dapat diorganisir dan dirinci dengan cara mendukung penyelesaian masalah; 2) menentukan kemampuan mengenal menjadi otomatis bahkan dengan masalah keterbatasan struktur sekalipun ; 3) pengidentifikasian subtujuan dan hubungan prinsip prinsip menjadi otomatis; dan 4) pemilihan dn penggunaan strategi secara otomatis utnuk masalah keterbatasan struktur. Teknik teknik argumentasi yang berbeda dapat membantu pelajar di dalam penggunaan pengetahuan agar dapat mengaklarifikasikan konsep konsep yang mendasar. Latihan awal meliputi penampilan yang penyelesaian awalnya hanya satu tahap seperti: 1) pengidentifikasian tujaun, 2) pengidentifikasian pentingnya informasidalam sauatu masalah, 3) mengidentifikasian hubungan antara variabel, 4) membangun penampilanm penampilan variabel serta tujuan yang diberikan, 5) mengidentifikasian prinsip prinsip yang berhubungan yang harus digunakan, 6)

Menegaskan kesesuaian penyelesaian. Latihan harus diawali dengan masalah yang dapat dikenal dengan mudah, memberikan tujuan dan ciri ciri khusus dengan detil yang tidak diketahui sesedikitmungkin. Masalah keterbatasan struktur harus diperkenalkan berangsur angsur.

Kilas balik proses Kilas balik seliknya merupakan informasi penting yang tidak hanya berupa kesesuian penyelesaian yang dilakukan siswa tetapi juga keefisienan proses penyelesaian, sebagimana para pelajar dapat membuat perubahan dari tidak bisa menjadi bisa. Informasi kilas balik, khususnya pada awal proses pembelajaran, jika memuat tentang apakah para pelajar sudah mengidentifikasi masalah dengan benar, memilih pendekatan yang aktif, dan menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Kesimpulan Tujuan dan Ringkasan Tujuan dan ringkasan, apakah dibuat oleh siswa atau pembelajaran harus mencakup hal hal berikut ini : 1. Tujuan dari karakterisktik masalah yang memebuat masalah di kelas dapat diselesaikan dengan cara yang serupa. 2. Ringkasan dan strategi yang efektif untuk suatu masalah. 3. Metode saran untuk mengorganisir skema masalah.

Pemindahan Pemindahan keterampilan pemecahan masalahm, memindahkan strategi fakta fakta (data data) tidaklah terjadi secara spontanitas. Untuk memindahkan kejadian, para pelajar membutuhkan petunjuk yang jelas untuk menggunakan

pembelajaran ini terhadap masalah masalah yang serupa atau tidak serupa dari pelajaran ini. Pemandu menemukan pendekatan bahwa kita merekomendasikan ( dengan tiga level proses) untuk mendukung pemindahan secara spesifik dalam berbagai tingkatan, keterampilan memecahkan masalah secara umum. Para pelajar dapat juga dianjurkan untuk mengembanggkan deskripsi masalah kita yang terjadi di kelas yang sama dan membuat pemecaha masalah sendiri.

Kesimpulan Hasil dari pembelajaran pemecahan masalah adalah bagaimana cara menggunakan ilmu pengetahuan secara terus menerus. Jadi fungsi dari perangkuman yang dihasilkan oleh para pelajar merupakan bagian dari keberhasilan pembelajaran.

Taksiran Penaksiran dari keterampilan memecahkan masalah memerlukan para pelajar untuk memecahkan masalah di kelas yang merupakan sasaran. Kunci kesulitan dalam evaluasi keterampilan memecahkan masalah adalah pemecahan masalah tunggal harus lebih diintensikan. Di beberapa kasus, perancang instrumen penaksiran diharapkan dapat menyimpulkan beberapa masalah, seperti masalah masalah yang harus para pelajar

evaluasi kesesuainnya terhadap evaluasi yang diberikan. Berikut ini contoh contoh tipe tipe yang dikenalkan yang dapat digunakan dalam kemampuan menaksir dalam pelajaran kimia. Berikut ini adalah persamaan keseimbangan : 2HCL + Ba(OH)2 BaCL2 + 2H2O

Persamaan tersebut sudah diubah menjadi rangkaian persamaan ion. Perubahan yang sama yang benar ? a. 2CL + 2OH b. 2H + 2 OH BaCL 2H2O Ba2 + 2CL + 2h2O

c. 2 H + 2 CL + Ba2 + 2OH d. Ba2 - > 2CL

Bagian ini hampir sama dengan konfirmasi langkah dalam memecahkan masalah. Bagian ini juga mengharuskan para pelajar memecahkan masalah dengan sebenarnya, maka hal ini dapat menaksir apakah mereka dapa memilih dan mempergunakan prinsip prinsip tersebut dengan lancar.

Strategi Makro untuk Petunjuk Pengenalan Masalah Para pendidik dan pelajar melakukan suatu satu atau dua strategi yang sama sama tidaj efektif untuk memecahkan masalah mengajar yang pertama dan menganggap bahwa para pelajar dapat memilih dan menggabungkan prinsip untuk memecahlan masalah tanpa ada intruksi , termasuk latihan dalam memecahkansuatu maslah lebih banyk . kedua , strategi yang biasanya untuk memberikan kesempatan

dalam menyelesaikan masalah, Hal ini menimbulkan asumsi bahwa para pelajar dapat membuat prinsip prinsip / petunjuk - petunjuk dari suatu konteks. Hal ini bukam berarti bahwa kita merekomendasikan hal yang sifatnya mendidik , strategi intruksional untuk memecahkan masalah mengajar. Hal yang sederhana ini bermakna bahwa kita merasa bahwa prasyarat untuk memecahkan itu sendiri merupakan pelajaran baru yang juga bisa diajrakan dengan mengguanakan strategi intruksional yang sesuai. Ada sejumlah makro strategi untuk memecahakan masalah mengajar, sebagaian besar dari mereka setuju dengan pendekatan guided discovery yaitu para pelajar harus menemukan bagaimana prinsip prinsip / dasar dasar ilmu pengetahuan dapat digabungakan untuk memecahkan masalah.

Menyimpan Dialog Menyimpan dialog adalah suatu metode mengajar yang mana siswa

dipandu untuk pencapaian tujuan pembelajaran melalui interaksi dengan seseorang yang ahli atau seorang mentor yang perannya sebagai orang yang menyediakan atau memimpin pertanyaan. Contoh bentuk dasar pendekatan ini adalah strategi intruksional bahwa karakter profesor kingfield menggunakan serial The Paper Chase di TV . kamu mungkin ingat bahwa dalam mencoba mengajar siswa siswanya untuk menggunakn perjanjian hukum prof. Kng field mendeskripsikan suatu masalah kemudian menyuruh siswa untuk menggunakan peraturan / hukum supaya mengemukakan masalah yang legal / resmi. Menyimpan dialog adalah teknik yang

sangat kuat untuk memecahkan masalah mengajar . hal in sangat diharapkan guruguru. Dialog socratik adalah teknik yang terpenting untuk memecahkan masalah mengajar . hal ini tergantung pada guru , yang memerlukan keterampilan / kemampuan luar biasa dalam memperhatikan siswanya . Aspek negatif dari dialog socratik adalah bahwa pertanyaan dapat melibatkan hany satu siswa pada suatu waktu Sistem ahli Sistem ahli adalah sistem program komputer yang ketika memberi data dapat memecahkan masalah . sistem ahli awalnya hany dipahami oleh kelompok awal dikembangkan untuk mengganti hal yang semula hnaya dipahami oleh kelompok orang menjadi mampu//ahli secara keseluruhan ( untuk banyak orang ). Contohnya dua sistem ahli yang dikembangkan yang berhubungan perbaikan mesin uap mesin kereta api dan yang satunya unuk membersihkan tangki kimia hal ini menjadi jelas kertika para ahli didua bidang ini mengundurkan diri dan tidak seorangpun yang terlatih secar khusus untuk memecahkan masalah didua wilayah. Sistem ahli disusun dua kompenen . pengetahuan databes dan suatu kesimpulan, ketikan seoarang individu menggunakan sistem ahli untuk memecahkan masalah, sistem ahli meminta individu untuk mencari informasi tentang tujuan yang diberikan. Jika informasi tentang tujuan diberikan. Jika informasi ini memadai, sistem akan memberikan para pengguna sistem dengan satu jalan keluarnya. Jika informasi tidak memadai maka dasar dasarnya menjadi tidak sempurna.

Menggunakan rangkaian masalah adaalh salah satu jalan di mana sistem ahli dapat digunakan untuk membantu dalam pengajaran memecahkan masalah. Ketika kita ragu. Beberapa sistem ahli akan menampilkan dasar dasar yang digunakan untuk memecahkan masalah dan prinsip prinsip itulah yang kemudian digunakan. Pengajaran pemecahan masalah yang menggunakan keberadaan sistem ahli diharapkan dapat menjamin para pelajar mampu mengamplikasi dasar dasar tersebut secara perseorangan. Selanjutnya hal ini memberikan pelajar rangkaian masalah yang sudah dipilih dengan hati hati untuk diberikan kepada sistem ahli. Para pelajar sebaiknya diajarkan bagaimana mengakses, membaca, dan

menginterprestasikan sistem penjelasan beserta alasanya. Terakhir mereka harus memecahkan masalah sendiri dan mengevaluasi pemecahan masalah yang mereka buat. Kemudian mereka dapat melanjutkan ke masalah beriktunya dan mengikuti aturan aturan yang sama