Gigantis Me
-
Upload
sugard-darmanto -
Category
Documents
-
view
22 -
download
0
description
Transcript of Gigantis Me
GIGANTISME
REFERAT Oleh : Dian Hariyanti, S. Ked
Definisi
•Gigantisme adalah kondisi seseorang yang ditandai dengan adanya kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar diatas normal yang disebabkan oleh sekresi Growth Hormone (GH) berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis.
Epidemiologi
•Kasus sangat jarang•insiden sekitar 3-4 kasus per juta orang
per tahun•Tidak perbedaan insidens antara laki-laki
dan perempuan•Mortalitas dan morbiditasnya tidak
diketahui
Etiologi Gigantisme
•Kelebihan Hormon Pertumbuhan
Tabel 1: Etiologi kelebihan hormon pertumbuhan
Kelebihan hormon pertumbuhan sporadic Sindromic/familial
Kelainan Mekanisme patogenik Kelainan Mekanisme patogenik
Kelebihan hormon pertumbuhan
hipotalamus/pituitary
Kelebihan hormon pertumbuhan
kongenital Neurofibromatosis-1
Infiltrasi tumor pada jalur
somatostatinergik
Adenoma somatotroph pituitary
atau mammosomatotroph pituitaryMcCune-Albright syndrome Activating mutation of Gsα
Hiperplasia pituitari Multiple endocrine neoplasia
Type-1
Defek supresi tumor dari gen
menin
Hypothalamic
gangliocytoma/neurocytoma Carney complex
Abnormalitas gen 2p16
Mutations PRKAR1A
pada 17q22-24
Kelebihan hormon pertumbuhan
ektopik
Produksi GHRH atau GH oleh
neoplasma bronchial, karsinoid,
dan neoplasma Adenoma pituitary
ektopik
Familial somatotrophinomas
Mutasi pada reseptor
gen acyl hydrocarbon
11q13.3
Abnormalitas gen
2p12-6
GH-growth hormone, GHRH-growth hormone-releasing hormone, PRKARIA-protein kinase A regulatory subunit 1
Patofisiologi•Penyebab terbanyak kelebihan hormon
pertumbuhan tumor sel somatotrop•mutasi pengaktifan pada gen GNAS1 di
kromosom 20q13, yang mengkode sebuah subunit α protein G heterodimerik stimulatorik yang dikenal sebagai protein G.
•Protein G berperan penting dalam transduksi sinyal, dan pengaktifan protein G dikaitkan dengan peningkatan enzim intrasel adenil-siklase dan produknya, adenosine monofosfat siklik (cAMP) peningkatan GH
•↑ GH ↓ pemakaian glukosa di seluruh tubuh Hiperglikemia sel beta pankreas aktif degenerasi DM
•Tumor pada kelenjar hipofisis lama-lama merusak kelenjar tersebut panhipopituitarisme
Manifestasi Klinik
•Diawali adanya makrosefali dan atau obesitas
•frontal bossing, batang hidung yang lebar, prognatism, keringat yang berlebihan, nafsu makan yang berlebihan, gambaran wajah yang kasar dan pembesaran tangan dan kaki.
Berperawakan tinggi lebih dari 2 meter, dengan proporsi tubuh yang normal. Hal ini terjadi karena jaringan lunak seperti otot tetap tumbuh.
Memiliki gangguan penglihatan, seperti diplopia atau penglihatan ganda apabila tumor pada kelenjar hipofisis menekan chiasma opticum yang merupakan jalur saraf mata.
Kelemahan dan sensasi kesemutan di lengan dan kaki akibat perbesaran jaringan dan saraf yang tertekan
Sakit kepala akibat tekanan dari tumor yang menyebabkan kenaikan tekanan intrakranial
Endocrinopathies (misalnya, hipogonadisme, diabetes dan / atau toleransi glukosa, hiperprolaktinemia)
▫Ditemukan juga manifestasi klinis sesuai dengan pembesaran tumor, yaitu:
Pembesaran keatas (Superior) • Sakit kepala • Gangguan penglihatan Pembesaran ke lateral • Kelumpuhan saraf III, IV, V, dan VI • Penyumbatan pembuluh darah (sinus
kavenosus) • Kejang (temporal lobe seizures)
Pertumbuhan ke inferior (dasar sella), menimbulkan CSF Rinorea
Pertumbuhan ke anterior, menyebabkan perubahan kepribadian
Evaluasi Diagnostik
1. Laboratorium•Standar baku OGTT pemberian 75-
100 gr glukosa oral sampel darah diambil sebelum pemberian, kemudian diambil lagi 1 jam, 2 jam, dan 3 jam setelah pemberian Kegagalan dalam menekan kadar hormon pertumbuhan kurang dari 5 ng/dL selama 3 jam setelah pemberian glukosa menunjukkan adanya kelebihan hormone pertumbuhan.
•Pengukuran IGF-1 peningkatan IGF-1 pada kelebihan GH
•Peningkatan kadar serum insulin-like growth factor binding protein-3 (IGFBP-3) masih dalam penelitian adenoma somatotrop
2. Radiologi X-ray, MRI, CT Scan
Pengobatan
•Menurunkan kadar hormon pertumbuhan dan IGF-1 sampai kadar yang normal.
•hormon pertumbuhan merupakan parameter yang berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas gigantisme.
Komplikasi
•Carpal Tunnel Syndrome•Obstruksi jalan nafas atas disertai sleep
apnea (henti nafas saat tidur) •Diabetes melitus atau intoleransi glukosa
(TGT)•Kelumpuhan saraf
Prognosis
•Tergantung dari lamanya proses penyakit berlangsung, besarnya tumor, dan tingginya kadar hormon pertumbuhan preoperative.
•Apabila pengobatan dapat menurunkan kadar GH sampai normal (< 2 – 2,5 ng/ml), angka kematian akan menurun
•Pembedahan transsphenoid berhasil pada 80 – 90% pasien dengan tumor berdiameter < 2 cm dan kadar GH < 50 ng / ml
•Pasca pembedahan, faal hipofisis baik, pembesaran tulang menetap
•GH > 5 ng / ml yang makin meningkat setelah pengobatan menunjukkan rekurensi.
Kesimpulan▫Gigantisme adalah kondisi seseorang yang
ditandai dengan adanya kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar diatas normal yang disebabkan oleh sekresi Growth Hormone (GH) berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis. Kasus gigantisme ini sangat jarang terjadi, dan patofisiologinya sangat kompleks.
▫Etiologi kelebihan hormone pertumbuhan bisa bersifat primer dan sekunder.
▫Manifestasi klinik pasien gigantisme adalah manifestasi yang berhubungan dengan kelebihan hormone pertumbuhan dan manifestasi yang berhubungan dengan penekanan akibat tumor.
▫Tes toleransi glukosa oral adalah standar diagnosis laboratorium yang mendukung adanya kelebihan hormone pertumbuhan. Pemeriksaan laboratorium lain dan radiologi bisa memperkuat diagnosis.
▫Terapi pilihan pasien dengan gigantisme adalah bedah, radiasi, atau terapi medik.
TERIMA KASIH
PENGATURAN SEKRESI GH• GHRH & SST
▫MERANGSANG DAN MENGINHIBISI PELEPASAN GH
• IGF-1:▫YG DIHASILKAN DARI KERJA GH DI JARINGAN
PERIFER MENYEBABKAN INHIBISI UMPAN BALIK NEGATIF PELEPASAN GH DGHN BEKERJA PADA HIPOTALAMUS DAN HIPOFISIS
• GH :▫DAPAT BEKERJA SECARA LANGSUNG ATAU
TIDAK YG DIPERANTARAI OLEH IGF-1
DASAR2 MOLEKULAR & SELULAR KERJA GH
•IKATAN GH DGN 2 MOL RESEPTOR GH (GHR) MENGINDUKSI DIMERISASI & AUTOFOSFORILASI JAK2
•JAK2 MEMFOSFORILASI PROTEIN PLASMA YG MENGAKTIFASI JALUR2 PENSINYALAN MENGHILIR ( PI3,MAPK,ras,raf) YG AKHIRNYA MEMPENGARUHI EKPRESI GEN