pds tugas rbk
-
Upload
raenyta-adhe-wulandari -
Category
Documents
-
view
69 -
download
1
description
Transcript of pds tugas rbk
LAPORAN PRAKTIKUMRANCANG BANGUN KETEKNIKAN
MERANCANG DESAIN PRODUK DENGAN METODE PDS (PRODUCT DESIGN SPECIFICATION)
Oleh:Tosa Arif M. A1H011008Raden Fajar S. A1H011009Rizki Hardi A1H011010Hanis Adila Lestari A1H011011Koko Dwi P. A1H011073Candra Puspita A1H011075Yeni Silviyani A1H011076Raenyta Adhe A1H011077
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANUNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIANPURWOKERTO
2013
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan produk adalah proses menciptakan ide produk dan
menindaklanjuti sampai produk diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan
harus memiliki strategi cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Termasuk diantaranya ekstensi produk atau perbaikan, distribusi, perubahan harga
dan promosi yang dilakukan oleh produsen untuk menarik minat konsumen.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah
ada merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah
ada. Kegiatan ini didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian
disusul oleh penciptaan suatu konsep produk, perancangan produk,
pengembangan dan penyempurnaan produk, dan diakhiri dengan pembuatan dan
pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap-tiap elemen suatu
produk mempunyai fungsi-fungsi sendiri. Diantaranya fungsi-fungsi satu dengan
yang lain terkadang ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan
menentukan fungsi komponen lainnya.
Salah satu cara dalam mengatasi masalah ini adalah dengan merumuskan
konsep PDS (Poduct Design Specification). PDS adalah daftar dari parameter
kritis, spesifikasi dan persyaratan untuk produk yang akan dirancang. Ini adalah
pernyataan dari produk apa yang harus dan harus dilakukan. PDS dibuat selama
kegiatan definisi masalah yang sangat awal dalam proses desain. Sebagian besar
desain spesifikasi produk didorong oleh kebutuhan pelanggan.
B. Tujuan
1. Mengetahui prinsip dari perancangan produk.
2. Mengethui konsep dan maksud dari PDS.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengolahan tanah merupakan usaha manipulasi tanah dengan
menggunakan tenaga mekanis untuk menciptakan kondisi tanah yang sesuai
bagi pertumbuhan tanaman. Salah satu usaha dalam pengolahan tanah
tersebut adalah pembajakan tanah. Bajak singkal sebagai salah satu alat
pengolahan tanah dipandang sebagai peralatan mekanis yang dirancang terutama
untuk menciptakan sistem mekanis yang dapat men gontrol pemakaian gaya,
sehingga menyebabkan terjadinya perubahan dalam tanah seperti
penggemburan, pembalikan dan pemotongan serta pergerakan tanah. Setiap
daerah mempunyai ciri-ciri dan bentuk bajak yang berbeda-beda. Perbedaan
bentuk bajak cenderung menunjukkan adanya pengaruh jenis tanah. Hasil
pengolahan tanah secara visual masing-masing daerah menunjukkan hasil yang
berbeda-beda ( Hayyu Latiefuddin dan Musthofa Lutfi, 2013).
Secara konvensional, pengolahan tanah dilakukan dengan cangkul, bajak,
garu, atau peralatan mekanis untuk menyiapkan lahan untuk budi daya
tanaman. Keuntungan pengolahan tanah secara konvensional di antaranya
adalah memperbaiki aerasi tanah, mengendalikan gulma, memutus siklus hidup
hama, dan memudahkan aktivitas budi daya lainnya. Pengolahan tanah
secara konvensional juga mempunyai kelemahan, di antaranya merusak struktur
permukaan tanah, meningkatkan peluang erosi, dan penguapan lengas tanah, dan
membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak (Saeful Bacheirin, Agus Ruswandi
dan Trisna Subrana, 2009).
Tiller memotong tanah secara bebas oleh pisau rotary dan dipindahkan ke
belakang selama proses`pemotongan tanah dengan cara melemparkannya
sedemikian rupa sehingga berada dibelakang alat pengolah. Keuntungan
menggunakan tiller untuk mengolah tanah adalah adanya rotasi alat yang dapat
mendorong traktor ke depan, sehingga tidak diperlukan daya tarik. Hasil olahan
tanah yang diperoleh dari penggunaan tiller berbeda dengan alat-alat pengolah
tanah yang lain terutama kondisi fisik tanah hasil olahan yang seragam dengan
ukuran agregat relative kecil dan waktu yang digunakan lebih singkat (Ruslan
Wirosoedarmo, 2006).
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
1. Alat tulis
2. Kertas
3. Pulpen/pensil
B. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat tulis.
2. Membuat dan merancang desain dengan sistem PDS.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
ISU : SPESIFIKASI DESAIN PRODUK UNTUK REFERENSI NO :TANGGAL : 15-12-12 MESIN TILLERSPESIFIKASI TERKAIT :PENERBIT :KONTEN : mesin GXV57 2.0 HP 4800 rpm, silinder 57,3 cc, Axle Rotary, Starter Recoil, V-Belt, Filter, Knalpot, Gear Box, Clucth, Roda depan, roda belakang.PRAKATA:Tiller adalah mesin pengolah ladang mini yang ringan tetapi bertenaga dengan menggunakan mesin Honda yang irit dan awet. Tiller adalah sebuah alat yang digunakan untuk mencangkul, menggemburkan tanah agar mudah dalam proses pengolahan tanah. Fungsi tiller selain untuk mencangkul dapat digunakan untuk pengolahan tanah, pencampuran pupuk, pembuat guludan dan parit serta penyiangan. Mesin tiller digunakan untuk membantu pekerjaan petani dalam mengolah lahan khususnya pada lahan kebun. Biasanya dalam pengolahan lahan dengan menggunakan cangkul membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan penggunaan tiller maka waktu yang dibutuhkan akan menjadi lebih singkat.TUJUAN:Untuk mendesain mekasime desain pada tillerMemudahkan petani dalam proses pengolahan tanahMeningkatkan efisiensi waktu dan tenagaJANGKAUAN/BIDANG : Digunakan untuk menggemburkan tanahDEFINISI :PERSYARATAN UNJUK KERJA : Harga mesin tiller bisa mencapai Rp. 11.500.000,00 Berasarkan standar kerja nasional indonesia SNI 05-0738-1989 Kecepatan maju 2,37 km/jam, kecepatan mundur 4,10 km/jam dengan stang
kemudi 3 posisi. Roda karet 4,00-8 Perlengkapan kerja axie rotary lebar 640 mm berat 11 kg dengan jumlah
pisau 24 buah, berat pisau 1,2 kg Perlengkapan kerja hexogen rotor lebar 700 mm berat 11,4 kg dengan
jumlah pisau 18 buah, berat pisau 1,2 kg. Perlengkapan rear rotary lebar 350 mm berat 25 kg dengan jumlah pisau
putaran maju 12 buah, jumlah pisau putaran mundur 12 buah Perlengkapan kerja ridger lebar 400 mm berat 7,0 kg Penerusan daya uli penegak tali sabuk dengan ukuran tali sabuk cogged v-
belt rec h-p II SB35PERSYARATAN MANUFAKTUR :
Pertama yang dilakukan yaitu merangkai kerangka badan mesin. Selanjutnya dipasang dipasang rotor pada bagian bawah mesin dan ditambah aksesoris dibagian belakang mesin untuk menggerakkan mesin dihubungkan pada sumber tenaga berupa mesin motor 4 tak.STANDAR PENERIMAAN : Pemeriksaan (inspection) mesin tiller sudah lolos pemeriksaan spesifikasi,
fungsinya, ergonominya. Percobaan (testing) berupa test drive, uji emisi Standar yang dibutuhkan masyarakat (keamanan, penggunaan, perawatan,
biaya keseluruhan, alat perawatan, suku cadang)PEMBUANGAN : Kerangka badan mesin tiller ini harus dibuat dari besi dan di cat untuk menghindari korosi. Jika alat ini sudah tidak berfungsi lagi, maka alat ini harus diservis pada bagian-bagian tertentu. Dan jika sudah tidak bisa berfungsi lagi, maka jalan terakhir dimanfaatkan untuk perancangan alat yang terbarukan.PERSYARATAN OPERASI : Pengoperasian mesin tiller perontok ini dapat bekerja saat sumber tenaga sudah berjalan sekitar 5 menit. Dalam penggunaannya harus dilakukan dengan hati-hati, guna untuk
meminimalisir jerai yang terpotong. Kecepatan putaran kipas harus disesuaikan sehingga hasil pemisahan gabah
dengan kotoran lebih maksimal. Peputaran silinder perontok diatur sedemikian rupa untuk memaksimalkan
perontokan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. PDS adalah daftar dari parameter kritis, spesifikasi dan persyaratan untuk
produk yang akan dirancang.
2. Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik .
3. Fungsi tiller untuk pengolahan tanah, pencampuran pupuk, pembuat guludan
dan parit serta penyiangan agar mempermudah pekerjaan petani.
4. Tujuan pembuatan PDS mesin tiller adalah untuk mendesain mekasime desain
pada tiller, memudahkan petani dalam proses pengolahan tanah,
meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga
B. Saran
Diharapkan untuk lebih ontime lagi pada saat praktikum agar pelaksanaan
praktikum lebih efesien dan tidak banyak waktu yang terbuang percuma.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2013. Pedoman Praktikum Rancang Bangun Keteknikan. Program
Studi Teknik Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Jenderal
Soedirman. Purwokerto.
Hayyu Latiefuddin dan Musthofa Lutfi. 2013.Uji Kinerja Berbagai Tipe Bajak
Singkal dan Kecepatan Gerak Maju Traktor Tangan Terhadap hasil Olah
pada Tanah Mediteran. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan
Biosistem. Vol. 1, No. 3. Hal: 274-281.
Ruslan Wirosoedarmo. 2006. Pengaruh Kandungan Air Tanah dan Putaran Bajak
Rotary Terhadap Karakteristik Tanah Terbajak. Jurnal Teknologi
Pertanian. Vol. 7, No.2. Hal: 106-112
Saeful Bacheirin, Agus Ruswandi dan Trisna Subrana. 2009. Penggunaan Traktor
Roda Dua pada Lahan Padi Sawah di Jawa Barat. Jurnal Agrikultura. Vol.
20, No. 3. Hal: 191-197