WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman...

24
WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK MULTINAGA Ahmad Aspuri (12121120), Arohman Nur Prabowo (121211225), Bambang Triono (12121127), Fajar Nofriza Putra (12121138), Nurfitrianto (12121158) Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Jl. Sisingamangaraja No. 76 Karangkajen Yogyakarta e-mail : [email protected], [email protected], [email protected], [email protected], [email protected] Abstract CV. Megalink Multiniaga has subsidiaries "AB86" in which the company is engaged in the sale of herbal products such as crystalx, Grece, radix milk, and moreskin (for beauty). CV. Megalink Multiniaga itself wants to develop marketing products that the public will be able to know, especially for marketing in the State Hongkong. But the difficulty of access that causes less maximum pelayananan given. The company is still using fliers and banners are shipped directly to Hong Kong to promote its products. Plus recording system product sales are not computerized, manual workmanship which still uses hand writing system to recapitalize consumer data, products purchased and the sales process. Delivery of products to consumers are still using manual filing and memorandum, so that consumers difficult to find the products they buy, got their hands or not. Based on the description above, it needs to be made a system that can handle the problems above, is to build a web-based application to simplify and introduce their products to consumers. Methods SDLC (System Development Life Cycle) waterfall is the proper method to overcome this problem, because it is a method of software development is a systematic and sequential start at system level and progress to the analysis, design, code, test, and maintenance. With the website's e-commerce, the implementation of which is expected to provide benefits to assist the process of data processing in the CV. Megalink Multiniaga and as supporting product marketing. Keyword : Electronic Commerce, E-Commerce, CV. Megalink Multiniaga, Waterfall, Website Intisari CV. Megalink Multiniaga memiliki anak perusahan “AB86” dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, grece, radix milk, dan moreskin (khusus kecantikan). CV. Megalink Multiniaga sendiri ingin mengembangkan pemasaran produknya agar masyarakat luas dapat mengenalnya, khususnya untuk pemasaran pada Negara Hongkong. Namun sulitnya akses yang menyebabkan kurang maksimalnya pelayananan yang diberikan. Perusahaan ini masih menggunakan brosur dan spanduk yang dikirim langsung ke Hongkong untuk mempromosikan produknya. Ditambah lagi sistem pencatatan penjualan produk yang belum terkomputerisasi, pengerjaan secara manual dimana masih menggunakan sistem penulisan tangan untuk merekap data konsumen, produk yang dipesan maupun proses penjualan. Pengiriman produk kepada konsumen pun masih menggunakan arsip dan nota manual, sehingga konsumen kesulitan untuk mengetahui produk yang mereka beli, sudah sampai ditangan mereka atau belum. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat menangani permasalahan di atas, yaitu dengan membangun sebuah aplikasi yang berbasis web untuk mempermudah dan mengenalkan produknya kepada konsumen. Metode SDLC(System Development Life Cycle) waterfall adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini, karena merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem sampai pada analisis, desain, kode, test, dan pemeliharaan. Dengan adanya website e-commerce ini, implementasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat guna membantu proses pengolahan data di CV. Megalink Multiniaga dan sebagai penunjang pemasaran produk.

Transcript of WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman...

Page 1: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK MULTINAGA

Ahmad Aspuri (12121120), Arohman Nur Prabowo (121211225), Bambang Triono (12121127), Fajar Nofriza Putra (12121138), Nurfitrianto (12121158)

Program Studi Teknik Informatika STMIK El Rahma Yogyakarta Jl. Sisingamangaraja No. 76 Karangkajen Yogyakarta

e-mail : [email protected], [email protected],

[email protected], [email protected], [email protected]

Abstract

CV. Megalink Multiniaga has subsidiaries "AB86" in which the company is engaged in the sale of herbal products such as crystalx, Grece, radix milk, and moreskin (for beauty). CV. Megalink Multiniaga itself wants to develop marketing products that the public will be able to know, especially for marketing in the State Hongkong. But the difficulty of access that causes less maximum pelayananan given. The company is still using fliers and banners are shipped directly to Hong Kong to promote its products. Plus recording system product sales are not computerized, manual workmanship which still uses hand writing system to recapitalize consumer data, products purchased and the sales process. Delivery of products to consumers are still using manual filing and memorandum, so that consumers difficult to find the products they buy, got their hands or not. Based on the description above, it needs to be made a system that can handle the problems above, is to build a web-based application to simplify and introduce their products to consumers. Methods SDLC (System Development Life Cycle) waterfall is the proper method to overcome this problem, because it is a method of software development is a systematic and sequential start at system level and progress to the analysis, design, code, test, and maintenance. With the website's e-commerce, the implementation of which is expected to provide benefits to assist the process of data processing in the CV. Megalink Multiniaga and as supporting product marketing. Keyword : Electronic Commerce, E-Commerce, CV. Megalink Multiniaga, Waterfall, Website

Intisari CV. Megalink Multiniaga memiliki anak perusahan “AB86” dimana perusahaan tersebut

bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, grece, radix milk, dan moreskin (khusus kecantikan). CV. Megalink Multiniaga sendiri ingin mengembangkan pemasaran produknya agar masyarakat luas dapat mengenalnya, khususnya untuk pemasaran pada Negara Hongkong. Namun sulitnya akses yang menyebabkan kurang maksimalnya pelayananan yang diberikan. Perusahaan ini masih menggunakan brosur dan spanduk yang dikirim langsung ke Hongkong untuk mempromosikan produknya. Ditambah lagi sistem pencatatan penjualan produk yang belum terkomputerisasi, pengerjaan secara manual dimana masih menggunakan sistem penulisan tangan untuk merekap data konsumen, produk yang dipesan maupun proses penjualan. Pengiriman produk kepada konsumen pun masih menggunakan arsip dan nota manual, sehingga konsumen kesulitan untuk mengetahui produk yang mereka beli, sudah sampai ditangan mereka atau belum. Berdasarkan uraian diatas maka perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat menangani permasalahan di atas, yaitu dengan membangun sebuah aplikasi yang berbasis web untuk mempermudah dan mengenalkan produknya kepada konsumen. Metode SDLC(System Development Life Cycle) waterfall adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini, karena merupakan metode pengembangan perangkat lunak yang sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem sampai pada analisis, desain, kode, test, dan pemeliharaan. Dengan adanya website e-commerce ini, implementasi yang diharapkan dapat memberikan manfaat guna membantu proses pengolahan data di CV. Megalink Multiniaga dan sebagai penunjang pemasaran produk.

Page 2: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Kata Kunci : Electronic Commerce, E-Commerce, CV. Megalink Multiniaga, Waterfall, Website

1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan teknologi pada saat ini berkembang pesat, mulai dari aspek kehidupan masyarakat yang selalu menggunakan teknologi informasi. Teknologi informasi menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa lepas dari gaya hidup masa kini, bahkan pada perkembangannya masyarakat semakin tergantung dengan teknologi informasi tersebut. Dalam bidang usaha sebuah perusahaan, perkembangan teknologi informasi telah memberikan dampak yang cukup baik dalam meningkatkan kegiatan usaha khususnya, dalam hal pengelolaan data yang dapat memberikan dukungan terhadap pengambilan keputusan bisnis dan dalam hal peningkatan pelayanan konsumen.

Banyak perusahaan jasa dan produk terbatas dalam memasarkan serta menjual produknya, biasanya hanya mencakup pada daerah perusahaan tinggal dan sekitarnya, ini disebabkan oleh pemasaran yang sangat terbatas. Salah satu cara guna meningkatkan luas daerah pemasaran yaitu dengan menggunakan media yang sangat berkembang saat ini yaitu internet.

Dengan adanya internet , semua orang dari seluruh penjuru dunia dapat terhubung secara mudah, murah dan cepat. Internet yang digunakan sebagai insfrastruktur teknis, merupakan sekumpulan jaringan global yang terhubungkan satu dengan yang lain untuk digunakan sebagai sarana penyebaran informasi dengan menggunakan seperangkat protokol. Disamping itu, saat ini internet juga merupakan jaringan luas masyarakat dan informasi sehingga memungkinkan internet dapat digunakan sebagai media bisnis dalam menjalankan berbagai usahanya, yaitu menjual jasa dan produk secara online, serta memungkinkan pelanggan potensial, calon konsumen dan mitra bisnis dapat mengakses informasi yang berkaitan dengan produk-produk dan layanan mereka sehingga pada akhirnya melakukan pembelian terhadap produk-produk serta layanan tersebut.[1].

Aplikasi web dan browser internet sudah banyak digunakan sebagai media perdagangan antara perusahaan ataupun badan usaha dengan konsumen. Salah satunya yaitu E-Commerce (Electronik Commerce). Electronic Commerce (E-Commerce) menekankan pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam transaksi antarbisnis dan antarorganisai dan transaksi antar bisnis dengan konsumen[1].

CV. Megalink Multiniaga memiliki anak perusahan “AB86” dimana perusahaan tersebut bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, grece, radix milk, dan moreskin (khusus kecantikan). CV. Megalink Multiniaga sendiri ingin mengembangkan pemasaran produknya agar masyarakat luas dapat mengenalnya, khususnya untuk pemasaran pada Negara Hongkong. Dikarenakan pada Negara tersebut banyaknya konsumen yang tertarik membeli produk, namun sulitnya akses yang dimiliki membuat, kurang maksimalnya pelayananan yang diberikan. Bahkan mempromosikan produknya, perusahaan ini masih menggunakan brosur dan spanduk yang dikirim langsung ke Hongkong, biaya yang diperlukan pun cukup tinggi. Ditambah lagi oleh sistem pencatatan penjualan produk yang belum menggunakan sistem terkomputerisasi, pengerjaan masih secara manual dimana masih menggunakan sistem penulisan tangan untuk merekap data-data konsumen ,produk yang dipesan maupun proses penjualan.

Page 3: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Dengan masih menggunakan sistem yang masih manual tersebut, maka kinerja pegawai tidak optimal. Hal ini akan menyebabkan kurang efektifitas dalam melayani para konsumen, yang akhirnya akan muncul keluhan-keluhan dari konsumen terhadap pelayanan yang diberikan oleh CV. Megalink Multiniaga, selain itu dalam pengiriman produk kepada konsumen, masih menggunakan arsip dan nota manual, sehingga konsumen kesulitan untuk mengetahui produk yang mereka beli, sudah sampai ditangan mereka atau belum. Dengan kendala yang saat ini terjadi setiap pembeli harus menghubungi pihak CV. Megalink Multifniaga melalui via telepon untuk memesan atau bertanya perihal proses pengiriman produk yang mereka pesan. Kendala yang sering terjadi jika melalui via telepon yaitu sering terjadinya kesalahan pengiriman barang yang dipesan, jumlah barang yang diterima tidak sesuai dengan pesanan, harga yang tidak sesuai, tempat pengiriman yang salah serta dokumen pemesanan yang tidak ada.

Berdasarkan dari uraian di atas maka perlu dibuatkan sebuah sistem yang dapat menangani permasalahan di atas, yaitu dengan membangun sebuah aplikasi yang berbasis web untuk mempermudah dan mengenalkan produk CV. Megalink Multiniaga kepada konsumen.

Berdasarkan latar belakang diatas, program kerja praktek penulis memberi judul “WEBSITE E-COMMERCE di CV. Megalink Multiniaga”. Untuk mempermudah penyusunan kerja praktek ini, maka perumusan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana merancang dan membuat sebuah website e-commerce di CV. Megalink Multiniaga

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan latar belakang di atas perlu dirumuskan suatu masalah.

Perumusan masalah tersebut dijabarkan di bawah ini :

1. Bagaimana menghasilkan desain website e-comerce yang sesuai kebutuhan dan mudah diterapkan sehingga mampu diterima oleh user.

2. Bagaimana merancang dan membangun sebuah website e-comerce yang dapat mengelola penjualan, pendaftaran member, informasi komisi member, informasi produk, laporan keluar masuk barang, dan laporan keuangan sehingga sistem yang dibuat sesuai dengan analisis sistem yang akan diterapkan.

1.3 BATASAN MASALAH Dalam membuat sistem informasi ini diperlukan pembatasan agar tidak

menyimpang dari topik yang diambil. Pembatasan sistem informasi tersebut dijelaskan di bawah ini :

1. Website e-comerce ini dibuat untuk menghasilkan informasi yang menangani penjualan prosuk, proses pendaftaran member, penukaran komisi secara online, laporan keluar masuk barang, dan laporan keuangan.

2. Sistem informasi ini dibuat menggunakan Codeigniter dan database menggunakan MySQL.

1.4 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang yang telah dikemukakan penulis

sebelumnya, maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam laporan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana imlementasi sistem informasi manajemen travel dan umrah dalam

pelayanan sirkulasi di CV. Megalink Multiniaga.

2. Apa saja kendala yang di hadapi dalam mengimplementasikan sistem informasi dalam penjualan prosuk, proses pendaftaran member, penukaran komisi secara

Page 4: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

online, laporan keluar masuk barang, dan laporan keuangan di CV. Megalink Multiniaga.

1.5 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan dari Kerja Praktek ini yaitu untuk mengkaji alat dan bahan

yang diperlukan untuk membuat website e-commerce di CV. Mealink Multiniaga dan cara kerjanya sehingga rmudah digunkan bagi orang yang masih awam untuk mempelajari dan membuatnya.

1.6 MANFAAT PENELITIAN Dalam melaksanakan penelitian ini, manfaat yang dapat diperoleh adalah

sebagai berikut : 1. Menambah bahan referensi ilmu pengetahuan dan mempunyai perbandingan

bagi peneliti lain yang akan mengkaji penelitian di bidang yang sama. 2. Menambah wawasan dan pengalaman dalam pembuatan sistem informasi

dengan memanfaatkan Codeingniter. 3. Sebagai bekal pengetahuan setelah lulus dalam menghadapi dunia kerja.

1.7 METODE PENELITIAN 1. Metode Deskriptif

Metode yang pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mendeskripsikan suatu fakta dalam arti yang luas menjadi lebih khusus. Dalam arti menggantikan pencatatan secara manual dengan komputerisasi agar lebih efektif dan efisien.

2. Metode Eksperimen Metode yang digunakan dengan cara melakukan pengujian atau percobaan

terhadap data yang diolah pada sistem sehingga menghasilkan suatu keluaran yang sesuai dengan kebutuhan.

a. Metode Pengumpulan Data 1. Metode Observasi

Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati secara langsung kejadian yang terjadi serta mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan obyek penelitian. Pengamatan secara langsung dilakukan di kantor Al Latief Travelindo dengan tujuan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.

2. Metode Wawancara Pengumpulan data dilakukan dengan cara melakukan tanya-jawab

langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan obyek yang diteliti. Tanya-jawab dilakukan kepada pemilik dan custumor service di Al Latief Travelindo.

3. Metode Literatur Metode ini dilakukan dengan mengambil suatu literatur-literatur

yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Pengambilan literatur dilakukan dengan mengambil dari buku-buku atau sumber-sumber yang berkaitan dengan pembahasan masalah yang akan diteliti sebagai referensi.

4. Metode Dokumentasi Merupakan metode pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan contoh laporan, formulir pendaftaran dan bentuk sampel lain guna meneliti keakuratan laporan.

Page 5: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

1.8 METODOLOGI PENELITIAN Dalam rangka membangun Website E-commerce di CV. Megalink

Multiniaga, langkah-langkah yang akan diterapkan adalah melakukan observasi di kantor CV. Megalink Multiniaga untuk memperhatikan cara kerja orang-orang yang terlibat dalam seluruh pelayanan di CV. Megalink Multiniaga. Wawancara dilakukan untuk menggali lebih dalam kebutuhan dan masalah yang terjadi. Dengan observasi dan wawancara, dilakukan juga pengambilan data-data yang diperlukan untuk sistem. Data-data yang terkumpul dianalisis dan kemudian digunakan sebagai dasar desain database dan sistem informasi berbasis web. Penulis memilih berbasis web karena mempunyai kelebihan dan bisa diakses dengan mudah oleh user dari jarak jauh, lebih mudah export data menggunakan http protocol karena tidak mengalami masalah dengan firewall dan terpusat, hanya perlu melakukan install sistem di sever. Pembangunan sistem informasi dilakukan setelah desain sudah lengkap dan divalidasi oleh dosen pembimbing dan pemilik CV. Megalink Multiniaga. Pengujian dilakukan dua kali yaitu sebelum implementasi di lokasi dan setelah implementasi di lokasi. Pengujian dimaksudkan untuk mencari kesalahan dan melengkapi kekurangan yang ada dalam website e-commerse CV. Megalink Multiniaga. Hasil desain, website e-commerse dan laporan dikonsultasikan secara berkala kepada dosen pembimbing. Hasil akhir dari kerja praktek yaitu Website E-commerce di CV. Megalink Multiniaga.

2. LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Informasi

Informasi adalah data yang telah diubah menajdi konteks yang berati dan berguna bagi para pemakai akhir tertentu. Data adalah bentuk jamak dari datum, walaupun data biasanya mewakili baik bentuk tunggal maupun jamak. Data secara konseptual adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemaiaki. Sebagai contoh, data dapat berupa jumlah jam kerja tiap pegawai dalam perusahaan. Saat data ini diproses, ia dapat diubah menjadi informasi. Jika jam kerja tiap pekerja dikalikan dengan upah perjam, hasilnya adalah pendapatan kotor. Jika angka- angka pendapatan kotor tiap pekerja dijumlahkan, penjumlahan tersebut adalah total biaya gaji bagi seluruh perusahaan. Jumlah biaya gaji dapat menjadi informasi bagi pemilik perusahaan[2].

Informasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut. a. Benar atau salah. Informasi berhubungan dengan kebenaran terhadap kenyataan b. Baru. Informasi benar-benar baru bagi si penerima c. Tambahan. Informasi dapat memperbarui atau memberikan perubahan

terhadap informasi yang telah ada. d. Korektif. Informasi dapat digunakan untuk melakukan koreksi terhadap

informasi sebellumnya yang salah atau kurang benar. e. Penegasan. Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada sehingga

keyakinan tehadap informasi semakin meningkat.

2.2. Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus

akurat, tepat pada waktunya dan relevan. Tampak seperti Gambar 1.

Page 6: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 1 Pilar kualitas Informasi[3]

a. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat fatal untuk organisasi.

c. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari

manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat dimanfaatkan oleh pemakainya[3].

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian[4]. a. Informasi strategis digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang

mencangkup informasi external, rencana perluasan perusahaan, dan sebagaiannya

b. Informasi Taktis ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjulan.

c. Informasi teknis dbutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan, dan laporan kas harian

2.4. System Development Life Cycle (SDLC)

System Development Life Cycle (SDLC) dapat dianggap sebagai kerangka kerja

formal tertua metodologi untuk membangun sistem informasi. Ide utama dari

SDLC adalah “untuk mengejar pengembangan sistem informasi dalam cara yang

terstruktur dan metodis, yang mengharuskan tahap life cycle dari mulai ide awal

sampai pada pengiriman tahap final sistem, untuk dilaksanakan secara beraturan”.

Salah satu tipe SDLC yang paling awal dan paling banyak digunakan adalah metode

Waterfall[5].

Page 7: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Waterfall method sering dianggap sebagai pendekatan klasik dengan siklus hidup

pengembangan sistem. Pembangunan dengan metode Waterfall memiliki tujuan

yang berbeda untuk setiap fase pembangunan. Setelah fase pembangunan selesai,

hasil pengembangan ke tahap berikutnya dan tidak ada jalan kembali.

Keuntungan dari pembangunan air terjun adalah bahwa hal itu

memungkinkan untuk departmentalization dan kontrol manajerial. Sebuah jadwal

bisa diatur dengan tenggat waktu untuk setiap tahap pengembangan dan produk

dapat dilanjutkan melalui proses pengembangan seperti mobil di carwash, dan

secara teoritis, akan dikirimkan tepat waktu.

Kerugian dari pembangunan air terjun adalah bahwa hal itu tidak

memungkinkan untuk banyak refleksi atau revisi. Setelah aplikasi adalah dalam

tahap pengujian, sangat sulit untuk kembali dan mengubah sesuatu yang tidak

dipikirkan baik-dalam tahap konsep. Alternatif untuk model air terjun termasuk

pengembangan aplikasi bersama (JAD), pengembangan aplikasi cepat (RAD),

selaras dan menstabilkan, membangun dan memperbaiki, dan model spiral.

Tahapan-tahapan pada metode Waterfall:

1. Requirement Analysis Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase ini,

termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.

2. System Design

Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini bertujuan

untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya dikerjakan dan bagaimana

tampilannya. Tahap ini membantu dalam menspesifikasikan kebutuhan

hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.

3. Implementation

Dalam tahap ini dilakukan pemrograman. Pembuatan software dipecah

menjadi modul-modul kecil yang nantinya akan digabungkan dalam tahap

berikutnya. Selain itu dalam tahap ini juga dilakukan pemeriksaaan terhadap

modul yang dibuat, apakah sudah memenuhi fungsi yang diinginkan atau belum.

4. Integration dan Testing

Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah dibuat

dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah software yang

dibuat telah sesuai dengan desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak.

5. Operation dan Maintenance

Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software yang

sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan termasuk

dalam memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.

Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai

kebutuhan baru.

Page 8: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 2. Waterfall Method [5]

2.5. Website Web adalah salah satu aplikasi yang berisikan dokumen-dokumen multimedia

(teks, gambar, suara, animasi, video) didalamnya yang menggunakan protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) dan untuk mengaksesnya menggunakan perangkat lunak yang disebut browser[6].

Sedangkan, situs web (website) merupakan kumpulan dari halaman web yang sudah dipublikasikan di jaringan internet dan memiliki domain atau URL (Uniform Resource Locator) yang diakses semua pengguna internet dengan cara mengetikan alamatnya[6].

2.6. Electronic Commerce (e-commerce) E-commerce digunakan untuk mendukung kegiatan pembelian dan

penjualan, pemasaran produk, jasa dan informasi melalui internet atau extranet. E-commerce umunya dikelompokan menjadi dua buah kategori : business-to-business (B2B) dan Business-to-customer (B2C). Pada perkembangan terakhir juga muncul jenis hubungan yang disebut customer-to-customer (C2C) dan customer-to-business (C2B)[7].

B2B menyatakan penjualan produk atau jasa melibatkan beberapa perusahaan dan dilakukan dengan sistem otomasi. Umumnya, perusahaan yang terlibat adalah pemasok, distributor, pabrik, toko, dll. Sedangkan B2C melibatkan interaksi dan transaksi antara perusahaan penjual dan para konsumen[7].

C2C menyatakan model perdagangan yang terjadi transaksi antara konsumen dengan konsumen melalui internet. Situs eBAY (www.ebay.com) menyediakan sarana yang memungkinkan orang-orang dapat menjual atau membeli barang diantara mereka sendiri. Sedangkan C2B merupakan situs yang telah mendukung bisnis yang berbasiskan cutomer ke pembisnis[7].

2.7. Database Database adalah kumpulan dari data-data yang membentuk suatu berkas (file)

yang saling berhubungan (relation)[8]. DBMS (Data Base Management System) adalah suatu perangkat lunak yang

ditunjukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data. Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengolahan data menjadi mudah dilakukan. Selain itu perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai piranti yang berguna misalnya piranti yang mumudahkan dalam membuat berbagai bentuk laporan[8].

Page 9: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

2.8. Relasi Antar Tabel Relasi antara tabel adalah hubungan antara file direlasikan dengan kunci relasi

(relation key) yang merupakan kunci utama dimasing- masing file. Relasi file terbagi dalam 3 bentuk yaitu[4]. 1. One to One Relationship 2 File

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu. 2. One to Many Relationship 2 File

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik banyak lawan satu.

3. Many to Many Relationship 2 File Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding banyak.

Tabel 1 Simbol Aliran Data Pada Relasi Antar Tabel [4]

2.9. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimanadata tersbut mrngalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang tersektruktur. DFD merupakan alat yang cukup popular sekarang ini, karena dapat mengenggambarkan arus data di dalam sistem dengan tersektruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik[3].

Ada empat simbol dasar yang digunakan untuk memetakan gerakan diagram aliran data adalah dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2 Simbol Data Flow Diagram [3]

Simbol Keterangan

Entitas Luar (External Entity): Digunakan untuk menggambarkan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Simbol Keterangan

Aliran Menyatakan tingkat kardinalitas satu ke satu (One to One)

Aliran Menyatakan tingkat kardinalitas satu ke banyak (One to Many)

Aliran Menyatakan tingkat kardinalitas banyak ke banyak (Many to Many)

Page 10: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Aliran Data (Data Flow) : Menunjukkan perpindahan data dari satu titik ke titik yang lain, dengan kepala tanda panah mengarah ke tujuan data.

Proses (Process) : Menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar.

Penyimpanan Data (Data Store) : Menunjukkan penyimpanan dan pengambilan data.

2.10. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram (ERD) merupakan suatu model data yang dikembangkan berdasarkan obyek. ERD digunakan untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data kepada pemakai secara logic. ERD didasarkan pada suatu persepsi bahwa real word terdiri atas obyek-obyek dasar yang mempunyai hubungan kerelasian/hubungan antar obyek-obyek dasar tersebut. ERD digambarkan dalam bentuk diagram yang menggunakan simbol-simbol grafis tertentu.

Bagi perancang basis data, ERD berguna untuk memodelkan sistem yang nantinya akan dikembangkan basis datanya. Model ini juga membantu perancang basis data pada saat melakukan analisis dan perancangan basis data karena model ini dapat menunjukkan macam data yang dibutuhkan dan kerelasian antar data yang ada di dalamnya. Bagi pemakai, model ini sangat membantu dalam hal pemahaman model sistem dan rancangan basis data yang akan dikembangkan oleh perancang basis data[9].

Tabel 3 Simbol Entity Relationship Diagram [9]

Simbol Nama Keterangan

Simbol garis relasi Menunjukan garis relasi

Simbol entitas Menunjukan objek dasar yang terkait dalam sistem

Simbol relasi Bisa menjadi tabel apabila mempunyai atribut

Page 11: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Simbol atribut Keterangan yang terkait pada sebuah entitas yang perlu disimpan

2.11. Bagan Alir (Flowchart) Bagan Alir (Flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan alir (flow)

didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analisis sistem atau pemrogram dapat mengikuti perdoman-pedoman sebagai berikut, Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari suatu halaman[3].

Beberapa simbol-simbol yang digunakan dalam bagain alir sistem dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Simbol Sistem Flowchart, [3]

2.12. Desain Interface Interface (antarmuka) pengguna merupakan tampilan di mana pengguna

berinteraksi dengan sistem [10] Tujuan dari antarmuka pengguna adalah untuk memungkinkan pengguna menjalankan setiap tugas dalam kebutuhan pengguna (user requirement). Jadi dalam membangun sebuah antarmuka pengguna harus berdasar pada kebutuhan pengguna.

Adapun tahapan dalam merancang interface menurut Al Fatta dijelaskan, sebagai berikut: 1. Desain perangkat lunak/ menu.

Desain perangkat lunak/ menu meliputi desain menu yang akan ditampilkan dalam aplikasi yang dirancang. Desain menu mengakomodasi kebutuhan dari administrator dan user.

Simbol Keterangan

Simbol proses : menunjukkan operasi yang dilakukan di luar proses komputer

Simbol dokumen : menunjukkan dokumen input maupun output baik manual ataupun komputer

Simbol yang menunjukkan input maupun output menggunakan hardisk

Simbol manual input menunjukkan input data secara manual

Simbol penghubung : menunjukkan penghubung ke halaman yang masih sama atau kehalaman lain

Page 12: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

2. Desain antarmuka. Desain antarmuka merupakan desain tampilan dari masing – masing menu yang dirancang. Desain antarmuka ini, meliputi: a. Desain form masukan

Desain form masukan merupakan desain form yang berfungsi sebagai masukan data ke sistem atau ke basis data. Desain form masukan disesuaikan dengan kebutuhan data yang disimpan dalam basis data.

b. Desain aplikasi server Desain aplikasi server merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi administrator. Desain aplikasi server berdasarkan kebutuhan administrator.

c. Desain aplikasi klien Desain aplikasi klien merupakan desain yang dijadikan tampilan bagi user. Desain aplikasi klien berdasarkan kebutuhan user.

d. Desain form keluaran Desain form keluaran meliputi desain laporan dan desain tampilan dokumen yang tersimpan. Dalam mendesain form keluaran didasarkan pada keinginan bagaimana data ditampilkan.

Sedangkan Jogiyanto membagi desain antarmuka menjadi dua, yaitu desain rancangan input dan desain rancangan ouput.

1. Rancangan Input Langkah-langkah desain input secara umum adalah.

a. Menentukan kebutuhan input dari sistem baru Input yang akan didesain dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat. Input DFD ditunjukkan oleh arus data dari suatu kesatuan luar ke suatu proses dalam bentuk tampilan input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan data.

b. Menentukan parameter dari input Setelah input yang akan didesain sudah ditentukan, maka parameter ini meliputi bentuk dari input, dokumen dasar dan distribusinya.

2. Rancangan Output Output adalah produk dari sistem informasi yang dapat dilihat. Output

dapat berupa hasil di media kertas seperti kertas atau hasil di media lunak berupa tampilan di layar monitor. Dalam pembangunan web ini output yang dihasilkan hannya dapat di tampilkan di layar. Desain output secara umum dapat dilakukan dengan langkah-langkah adalah. a. Menentukan kebutuhan output dari sistem baru

Output yang akan didesain dapat ditentukan dari DFD sistem yang telah dibuat. Output dari DFD dapat ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke proses yang lainnya.

b. Menentukan parameter dari output Parameter ini meliputi tipe data output, formatnya, media yang digunakan, alat output yang digunakan, jumlah tembusannya distribusinya dan periode output.

2.13. Pemrograman Web 2.13.1. MySql

DBMS adalah suatu perangkat lunak yang ditunjukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian akses data. Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi mudah dilakukan. Selain itu perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai peranti yang berguna[8].

Page 13: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

SQL adalah kependekan dari Stuctured Query Language. Dalam bahasa inggris, SQL biasa dibaca sebagai SEQUEL tau ES-KYU-EL. Bahasa ini merupakan standar yang digunakan untuk mengakses basis data relasioanal dan bersifat non-prosedural. Pengaksesan data dapat dilakukan dengan bentuk perintah yang sederhana[8].

2.13.2. Framework Framework adalah kerangka kerja. Framework juga dapat diartikan sebagai

kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman seperti koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dll sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi. Bisa juga dikatakan Framework adalah komponen pemrorgaman yang siap re-use kapansaja, sehingga programmer tidak harus membuat skrip yang sama untuk tugas yang sama. Misalkan saat anda membuat aplikasi web berbasis ajax yang setiap kali harus melakukan XMLHttpRequest, maka Xajax telah mempurmudahnya untuk anda dengan menciptakan sebuah objek khusus yang siap digunakan untuk operasi Ajax berbasis PHP. Itu adalah salah satu contoh kecil, selebihnya Framework jauh lebih luas dari itu.

Secara sederhana bisa dijelaskan bahwa framework adalah kumpulan fungsi (libraries),maka seorang programmer tidak perlu lagi membuat fungsi-fungsi (biasanya disebut kumpulan library) dari awal, programmer tinggal memanggil kumpulan library atau fungsi yang sudah adadidalam framerwork, tentunya cara menggunakan fungsi-fungsi itu sudah ditentukan olehframework. Beberapa contoh fungsi-fungsi standar yang telah tersedia dalam suatu framework adalah fungsi paging, enkripsi, email, SEO, session, security, kalender, bahasa, manipulasi gambar, grafik, tabel bergaya zebra, validasi, upload, captcha, proteksi terhadap XSS (XSSfiltering), template, kompresi, XML dan lain-lain.

2.13.3. Codeigniter Sebuah framework untuk programmer yang ingin membangun website

dengan PHP. CI merupakan langkah cepat untuk membuat sebuah website daripadamembangun sebuah website dengan alur koding yang biasa. Dengan mempaketkan library-library, alur pemrograman akan terstruktur dan logika bisnis/proses akan lebih mudah dimengerti oleh developer/programmer lain. CI telah memaketkan itu semua sehingga mampu meminimalisirkan jumlah koding yang dibangun. Berikut adalah kelebihan dari codeigniter. 1. Gratis CodeIgniter dilisensikan dibawah lisensi Apache/BSD style open

source license, ini berarti kita dapat menggunakannya sesuai dengan keinginan kita.

2. Berjalan di PHP versi 4 dan 5, sekarang ini PHP sudah mencapai versi ke 5, meskipun begitu masih banyak orang yangtetap menggunakan PHP versi 4, oleh sebab itu CodeIgniter dikembangkan agar tetap kompatibel dengan PHP versi 4 dan dapat dijalankan pada PHP versi 5.

3. Ringan dan cepat, secara default CodeIgniter hanya berjalan dengan me load beberapa pustaka saja, dengan demikian hanya membutuhkan resource yang sedikit sehingga ringan dan cepat dijalankan. Pustaka-pustaka lain yang nantinya akan digunakan bisa di load sesuaidengan kebutuhan.

4. Menggunakan MVC CodeIgniter menggunakan lingkungan pengembangan dengan metode Model View Controller (MVC) yang membedakan antara logika dan presentasi/tampilan, sehinggatugas bisa lebih mudah dipecah-

Page 14: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

pecah. Ada bagian yang khusus membuat tampilan danbagian yang membuat core programnya

5. Dokumentasi, salah satu hal yang bisa dijadikan barometer apakah sebuah aplikasi benar-benar dikembangkan atau tidak bisa dilihat dari dokumentasinya. Dalam hal ini CodeIgniter sangat luar biasa, terdapat dokumentasi yang sangat lengkap tentang semua hal yang adad alam CodeIgniter. Mulai dari langkah instalasi sampai dokumentasi fungsi-fungsinya tersedia. Adanya dokumentasi sangat memudahkan bagi pemula dalam mempelajari lingkungan pengembangan website dengan CodeIgniter. CodeIgniter dilengkapi dengan berbagai pustaka siap pakai untuk berbagai kebutuhan, misalnya saja koneksi database, email, session dan cookies, keamanan, manipulasi gambar dan banyak lagi.

2.13.4. Model View Controller (MVC) MVC yaitu suatu istilah untuk memisahkan element -element atau penulisan

source code dari suatu aplikasi agar menjadi lebih rapi dan lebih mudah untuk dimaintain dan dikembangkan. MVC merupakan suatu konsep pemrograman yang juga banyak diterapkan akhir-akir ini. Dengan menerapkan MVC dalam membangun suatu aplikasi akan berimbas pada kemudahan pada saat aplikasi tersebut memasuki fase maintenance. Proses pengembangan dan integrasi pun menjadi lebih mudah untuk dilakukan. Ide dasar dari MVC sebenarnya sangat sederhana, yaitu mencoba untuk memisahkan antara model, view, dan controller[11]

Ada tiga layer utama dalam arsitektur web MVC, yaitu disebut sebagai best practices yaitu : 1. Model

Model di sini berperan sebagai representasi dari data yang terlibat dalam suatu proses transaksi. Setiap kali method / function dari suatu aplikasi butuh untuk melakukan akses ke dalam suatu data, maka function / method tersebut tidak langsung berinteaksi dengan sumber data tersebut melainkan harus melalui model terlebih dahulu. Dalam hal ini hanya model yang diijinkan untuk berinteraksi langsung dengan sumber data.Secara singkat, layer model ini menangani content dari aplikasi.

2. View View di sini berperan sebagai presentation layer atau pengatur user interface (tampilan) bagi user dari suatu aplikasi. Data yang dibutuhkan oleh user akan diformat sedemikian rupa agar dapat tampil dan dipresentasikan dengan format tampilan yang memang disesuaikan dengan kebutuhkan user. Sehingga layer ini tidak peduli apa saja content yang ada. Misalnya, untuk Aplikasi Diskon, layer ini memutuskan apakah daftar belanja akan ditampilkan dalam tabel HTML, ditampilkan ke command prompt, disajikan dalam tabel Swing, atau diekspor menjadi file text.

3. Controller Controller di sini berperan sebagai logic aspect dari suatu aplikasi / mengatur user flow. Controller lah yang akan menentukan bussiness process dari aplikasi yang dibangun. Controller akan merespon setiap inputan dari user dengan melakukan pemanggilan terhadap model dan view yang sesuai sehingga request / permintaan dari user tersebugt dapat terpenuhi dengan baik. Biasanya layer controller juga digunakan untuk mengatur ijin akses dan permission.

Page 15: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 3. Model MVC dalam CodeIgniter

Dengan menggunakan prinsip MVC suatu aplikasi dapat dikembangkan sesuai dengan kemampuan developernya, yaitu programmer yang menangani bagian model dan controller, sedangkan designer yang menangani bagian view, sehingga penggunaan arsitektur MVC dapat meningkatkan maintanability dan organisasi kode. Walaupun demikian dibutuhkan komunikasi yang baik antara programmer dan designer dalam menangani variabel-variabel yang akan ditampilkan.

Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan dengan Framework PHP lain :

1. Performa sangat cepat : salah satu alasan tidak menggunakan framework adalah karena eksekusinya yang lebih lambat daripada PHP from the scracth, tapi Codeigniter sangat cepat bahkan mungkin bisa dibilang codeigniter merupakan framework yang paling cepat dibanding framework yang lain.

2. Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration) : tentu saja untuk menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan codeigniter dengan setting standard, anda hanya perlu mengubah sedikit saja file pada folder config.

3. Dokumentasi yang sangat lengkap : Setiap paket instalasi codeigniter sudah disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap untuk dijadikan permulaan,

bahasanya pun mudah dipahami.

Obyek Penelitian Objek penelitian dalam pembuatan Website E-Commerce di CV. Megalink

Multiniaga adalah informasi mengenai status barang yang sedang diproses, memberikan informasi kepada user mengenai barang yang dibelinya, informasi jumlah keluar masuknya barang, informasi keluar masuknya uang, penambahan member dan bonus yang didapatkan oleh member.

Page 16: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

3. ANALISIS SISTEM 3.1. Pemodelan Data (Data Modelling) 3.1.1. Relasi Antar Tabel

Gambar 4. Relasi Antar Tabel

3.1.2. Bagan Alir Flowchart

Gambar 5. Bagan alir Flowchart Sistem

Page 17: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

3.1.3. Flowchart Sistem

Gambar 6. Flowchart Sistem

Page 18: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

3.1.4. Entity Relationship Diagram (ERD)

Gambar 7. Entitr Relationship Diagram (ERD)

Page 19: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 8. Desain Rancangan ERD 2

3.2. Pemodelan Proses 3.3.1 Diagram Konteks

Gambar 9. Diagram Konteks

Page 20: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

3.3.2 DFD Level 0

Gambar 10. DFD Level 0

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Halaman Utama

Halaman utama ini digunakan user untuk melakukan interaksi dengan

aplikasi website “Website E-Commerce di CV. Megalink Multiniaga”, yang didalamnya

menggambarkan keseluruhan menu dalam website e-commerce. Dalam halaman utama

ini terdapat 14 menu utama diantaranya:

Login Akun

Daftar Akun

Shopping Cart

Cara Pemesanan

Beranda

Kategori Produk

Artikel dan Berita

Konfirmasi Order

Panduan Order

Tentang Kami

Kontak Kami

Faqs dan Pertanyaan

Page 21: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 11. Halaman Utama

4.2. Halaman Administrator Member Halaman utama member ini digunakan seorang member untuk lebih bisa

mengetahui histori order barang belanjaan dan juga terdapat fasilitas lain yang

dapat digunakan. Deposit merupakan fasilitas yang dimiliki oleh member pada

halaman ini. Tampilan menu dalam halaman ini terdapat beberapa penambahan

tanpa merubah struktur dasar desain website e-commerce. Menu tersebut terdiri dari :

Profil dan Password

Tambah Deposit

Logout

Gambar 12. Halaman Utama Member

Page 22: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

4.3. Halaman Administrator

Halaman utama Administrator digunakan karyawan atau pegawai di CV.

Megalink Multiniaga untuk melakukan interaksi dengan konsumen dan membantu

mempermudah konsumen dan member dalam memberikan pelayanan bagi

transaksi yang ada. Dalam halaman administrator ini dilengkapi dengan fasilitas

multi page untuk berbagai divisi yang ada pada sistem website. Meliputi, divisi

customer service, divisi keuangan, divisi gudang, divisi super admin, dimana

masing-masing memiliki halaman tersendiri dalam mengelola transaksi yang ada

setiap harinya. Berikut adalah rangkuman kelompok menu dalam halaman

administrator.

Halaman Utama

Menu Customer Service

o Keranjang Belanja

o Data Member

o Request Poin

o Lengkapi Kontak

o Laporan Member

Menu Keuangan

o Data Order User

o Data Member

o Data Produk

o Data Belanja

o Neraca Untung Rugi

o Laporan Cashbill

o Laporan Cashbill Detail

Menu Gudang

o Data Stok Barang

o Data Barang Terkirim

o Data Barang Return

o Packing & Status Kirim

o Laporan Saldo Barang

Menu Setting Admin

o Artikel

o Data Produk

o Halaman / Menu

o Banner Home

Menu Super Admin

o Data Orderan

o Data Transfer

o Data Belanja

o Neraca Untung Rugi

o Administrator Sistem

o Data Member

Setting Admin

o Identitas

o Data Login

o Logout

Page 23: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

Gambar 13. Halaman Administrator

5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Dari apa yang penulis lakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan antara lain : a. Dengan menggunakan sistem ini mempermudah user untuk memperoleh

informasi detail dan harga produk. b. Dengan menggunakan sistem ini mempermudah member dalam penukaran

komisi. c. Dengan mengimplementasikan sistem ini membuat CV. Megalink Multiniaga

dapat semakin berkembang, karena jangkauan informasi lebih luas dan mudah diakses.

5.2. Saran Selama ini Website E-Commerce Awanashop di CV. Megalink Multiniaga,

pemberitahuan kepada pelanggan masih dilakukan secara manual atau pribadi, untuk itu disarankan pemberitahuan setiap transansi yang dilakukan di Website E-Commerce Awanashop menggunakan email atau bisa menggunakan SMS Gateway.

Agar kelengkapan informasi dan keefisienan pembeli dalam mencari produk atau barang, untuk itu disarankan agar barang tidak hanya memiliki satu kategori saja, melaikan bisa banyak kategori. laporan untuk kecepatan pelayan.

Page 24: WEBSITE E-COMMERCE DI CV. MEGALINK …jurnal.stmikelrahma.ac.id/assets/file/Ahmad Aspuri, Arohman Nur...bergerak dibidang penjualan produk herbal seperti crystalx, ... konsumen pun

DAFTAR PUSTAKA [1] Dadang, H.Munandar, 2011. E-Busines,. Yogyakarta, CV. Andi Offset.

[2] Kurniawati, Ana, 2009, Aplikasi Sistem Informasi Makanan Khas Di Indonesia Menggunakan

J2ME. Skrips. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

[3] Hartono Jogiyanto. 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori

dan Praktek Aplikasi, Yogyakarta, CV.Andi Offset.

[4] Sutabri, Tata. 2012, Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta, CV. Andi Offset.

[5] Hartono Jogiyanto. 2010, Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta, Andi Offset.

[6] Arief, M.Rudyanto. 2011, Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP dan MYSQL,

Yogyakarta, CV. Andi Offset.

[7] Kadir. A. 2003, Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, CV.Andi Offset.

[8] Kadir. A. 2009, Membuat Aplikasi Web dengan PHP dan Database MySql. Yogyakarta,

CV._Andi Offset.

[9] Sutanta, Edhy. 2004, Sistem Basis Data. Yogyakarta ,Graha Ilmu.

[10] Al Fatta, Hanif. 2007, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta, CV. Andi

Offset.

[11] Afruj. 2008, “Some Codeigniter tutorial links”. Terdapat pada :

https://afruj.wordpress.com/2008/05/02/some-codeigniter-tutorial-links/, Diakses tanggal

15 Januari 2016.