pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4...

79

Transcript of pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4...

Page 1: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas
Page 2: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas
Page 3: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas
Page 4: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas
Page 5: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

i

DAFTAR ISI

Daftar Isi i Daftar Tabel ii Daftar Gambar iii I. PENDAHULUAN 1

1.1. Sejarah Perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 1

1.2. Perkembangan Strategis 2 II. ANALISIS SITUASI 4

2.1. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Strategis Periode 2007-2012 5

2.2. Pencapaian Rencana Strategis 2007-2012 5

2.2.1. Bidang Akademik 6

2.2.1.1. Sub Bidang Pendidikan 6

2.2.1.2. Sub Bidang Penelitian 9

2.2.1.3. Sub Bidang Pengabdian Masyarakat 11

2.2.2. Bidang Organisasi dan Manajemen 12

2.2.2.1. Sub Bidang Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan 12

2.2.2.2. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Finansial 13

2.2.2.3. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Sumberdaya Manusia 15

2.2.2.4. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Infrastruktur dan Teknologi Informasi 16

2.2.2.5 Program Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni 17

2.2.2.6 Sub Bidang Pengembangan Kerjasama Institusional 20 2.2.3 Kekuatan dan Kelemahan Institusi 21

2.3. Analisis Lingkungan eksternal 25

2.3.1 Gambaran Kebutuhan Tenaga Kesehatan 25

2.3.2 Intensitas Kompetisi Penyelenggaran Pendidikan Tenaga Kesehatan 26

2.3.3 Kebijakan Nasional Penyelenggaraan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi 28

2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29

2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas 29

2.3.6 Tantangan dan Peluang Institusi 30

2.4 Posisi Strategis Organisasi 32

III. RENCANA STRATEGIS 2013-2017 33

3.1. Visi, Misi dan Nilai Organisasi 33

3.2. Isu Strategis 34

3.3. Sasaran dan Peta Strategis Organisasi. 35 3.3.1 Grand Strategi 35 3.3.2 Peta Strategis 37

3.4. Tujuan Strategis di Masing-masing Bidang 38

3.4.1. Bidang Akademik 38

3.4.2 Bidang organisasi dan manajemen 40

3.4.3 Bidang pengembangan SDM (tenaga pendidik dan kependidikan) 41

3.4.4 Bidang kemahasiswaan dan alumni 42

3.4.5 Bidang kerja sama nasional dan internasional 42

3.5. Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indicator) 42

LAMPIRAN 67

Page 6: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

ii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kekuatan dan Kelemahan Institusi 22 Tabel 2.2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Institusi 30 Tabel 3.1. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Pendidikan 43 Tabel 3.2. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Penelitian 47 Tabel 3.3. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Pengabdian Masyarakat 49 Tabel 3.4. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi Manajemen – Sub Bidang Organisasi

dan Tata Laksana

51 Tabel 3.5. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi Manajemen – Sub Bidang Manajemen

Keuangan

53 Tabel 3.6. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi Manajemen – Sub Bidang Pengelolaan

Informasi

55 Tabel 3.7. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia 57 Tabel 3.8. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 61 Tabel 3.9. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Kerjasama Nasional dan Internasional 65

Page 7: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Posisi Strategis Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 32 Gambar 2.2. Peta Strategi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya 37

Page 8: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

I. PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Perkembangan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya berawal dari sebuah sekolah kedokteran swasta bernama

Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (STKM) yang didirikan pada tanggal 14 September 1963 .

Walaupun demikian pendidikan kedokteran sudah dikenal di kota Malang 17 tahun sebelumnya.

Sekitar tahun 1946, telah berkumpul sebagian besar staf pengajar eks-sekolah kedokteran di

Surabaya NIAS (Nederlands Indische Artsen School) STOVIT (School Tot Opleidig Van Indische

Tandartsen), mahasiswa tingkat lanjut eks-IKA DAIGAKU/SHIKA IGAKUBU (sebutan untuk sekolah

kedokteran / kedokteran gigi di zaman pendudukan Jepang) dari Jakarta dan Surabaya beserta staf

personilnya. Perkumpulan ini bertekad meneruskan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi

melalui pendirian Balai Pendidikan Tinggi Kedokteran/Kedokteran Gigi pada bulan Februari 1946

dengan memanfaatkan fasilitas Rumah Sakit Tentara Divisi VII di Celaket (sekarang RSUD dr. Saiful

Anwar Malang) dan Rumah Sakit Umum di Sukun (sekarang Rumah Sakit DAM VIII/Brawijaya /RSAD

Soepraoen). Dari Balai Perguruan Tinggi Kedokteran/Kedokteran Gigi Malang inilah lahir 12 lulusan

dokter gigi pertama di Republik Indonesia yang berasal dari perguruan tinggi dalam negeri.

Pada bulan Juni 1947, Balai Perguruan Tinggi Kedokteran Malang terpaksa menghentikan

kegiatannya setelah Belanda berhasil menduduki kota Malang . Pendidikan kedokteran kemudian

dilanjutkan di Jakarta dan Surabaya dengan fasilitas dan tenaga yang lebih lengkap setelah Belanda

menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia.

Pemikiran untuk mendirikan kembali Sekolah TInggi Kedokteran di Malang muncul kembali pada

tahun 1960-1962. Dengan dukungan tokoh-tokoh masyarakat Malang pada saat itu, panitia ad hoc

Ikatan Dokter Indonesia Cabang Malang memulai pembentukan Panitia Pendiri Fakultas Kedokteran.

Atas bantuan penuh dari pejabat-pejabat sipil dan militer di kota Malang , akhirnya pada tanggal 14

September 1963 bertempat di Balai Kota Malang, diresmikanlah Sekolah Tinggi Kedokteran Malang

(STKM) yang berstatus swasta. Pada tanggal 14 Januari 1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang

resmi bergabung dengan Universitas Brawijaya yang berstatus perguruan tinggi negeri dan berganti

nama menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Mengemban amanah pendidikan dalam bidang kesehatan Fakultas Kedokteran mengembangkan

beberapa program studi sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Diawali dengan program

DIV Gizi yang kemudian berkembang sebagai Program Studi, hingga saat ini terdapat 6 program

studi S1 (Kedokteran Umum sejak tahun 1974, Gizi sejak tahun 2004, Keperawatan sejak tahun

1999, Kedokteran Gigi sejak 2008, Farmasi sejak 2009, Kebidanan sejak 2009), 4 program studi S2

(Biomedik, Manajemen Rumah Sakit, Keperawatan, Kebidanan), 1 program studi S3 Kedokteran dan

16 program studi dokter spesialis yang akan segera berkembang dengan 4 program studi. Program

Studi Pendidikan Dokter merupakan perubahan status dari Jurusan Kedokteran pada tahun 2012.

Page 9: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

1.2. Perkembangan Strategis

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi, dan semakin bergesernyaperekonomian dunia pada ekonomi berbasis pengetahuan, maka pendidikan tinggi semakindibutuhkan oleh masyarakat luas maupun Negara. Pada akhir tahun 2009 jumlah mahasiswa di Indonesia telah lebih dari 4,5 juta orang, namun demikian pertumbuhan partisipasi pendidikan tinggi yang terusmeningkat,masih jauh tetinggaldibanding negara-negara tetangga. Globalisasi menuntut peran PT untuk meluluskan tenaga yang dibutuhkan oleh lapangan kerja, sementara kualitas dan relevansi pendidikan tinggidi Indonesia masih perlu ditingkatkan.Jumlah sarjana dan lulusan sekolah yang menganggur tinggi, menunjukkanindikasi rendahnya kualitas dan relevansi pendidikan dan dunia kerja.

Ketidaksesuaian antara lulusan dan angkatan kerja juga menunjukkan lemahnya perencanaan SDM di Indonesia, belum ada peta kebutuhan tenaga di dunia kerja mendorong ketidakjelasan produk lulusan sekolah. Hampir semua lulusan sekolah diarahkan ke sarjana bahkan pascasarjana, padahal kebutuhan sarjana tidak setinggi yang diperkirakan, justru kebutuhan lulusan setingkat SMK atau diploma yang banyak dibutuhkan sesuai kebutuhan lapangan kerja yang ada. Keberpihakan pada teknologi dan kurang perhatian terhadap budaya bangsa sangat mempengaruhi mutu lulusan. Ketidakharmonisan tersebut ditambah dengan produk hukum yang tidak selaras antara satu dan lainnya, juga mendorong keterpurukan mutu pendidikan.

Globalisasimenunjukkan bahwa batas antar negara semakin tipis, pertukaran tenaga kerja, produk serta informasi sangat cepat yang mendorong setiap negara harus semakin kompetitif dalam merebut pasar dunia danmempertahankan pertumbuhan ekonominya.Kesejahteraan masyarakat tak lagi ditentukanoleh kekayaan sumberdaya alam, tetapi lebih ditentukanoleh kualitas manusia, daya saing dan produktivitas masyarakat.Daya saingbangsa semakin ditentukan oleh tata kelola pemerintahan yang baik (good corporate governance) yang bisa memberi kerangka pertumbuhan pembangunan yang sehat, kualitassumberdaya manusia, penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kemampuaninovasinya.Modal insani menjadi kunci utama kemajuan bangsa.Demikian juga dibidang kesehatan, RS asing sudah banyak didirikan, tenaga kesehatan asing sudah mulai digunakan dan akan membanjiri institusi pelayanan kesehatan. Oleh sebab itu, persaingan yang demikian ketat harus disertai upaya peranpendidikan tinggi yang tinggi agar mampu meningkatkan daya saing bangsa danmeningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kemenkes sebagai pemangku kepentingan (stakeholder) yang terpenting, mempunyai visi “Masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan”, menjadi salah satu acuan dalam merumuskan kompetensi lulusan.Kebijakan WHO yang mencanangkan keselamatan pasien sebagai program yang harus dilaksanakan dibidang kesehatan dan akreditasi bidang kesehatan juga mencantumkannya sebagai standar yang harus dipenuhi, juga menjadi pertimbangan penting dalam kurikulum pendidikan dokter dan profesi kesehatan lainnya.Peningkatan mutu tenaga kesehatan menjadi perhatian dari berbagai pihak yang tampak sebagai kebijakan nasional maupun perhatian internasional. Salah satu dari 4 isu pokok bidang kesehatan adalah terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan strategis di Daerah Tertinggal, Terpencil, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK) dan salah satu misi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yaitu menjamin ketersediaan dan pemerataan tenaga kesehatan juga harus menjadi perhatian bidang pendidikan kesehatan termasuk Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FKUB) yang menjadi bagian yang tak terpisahkan sebagai pelaksana kebijakan pemerintah.

Pemerintah telah menerbitkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) melalui Perpres 72 tahun 2012 yang menyebutkan dalam latar belakangnya bahwa pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan masih menghadapi berbagai masalah yang belum sepenuhnya dapat diatasi sehingga

Page 10: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

diperlukan pemantapan dan percepatan melalui SKN sebagai pengelolaan kesehatan yang disertai berbagai terobosan penting, antara lain program pengembangan Desa Siaga, Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), upaya pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer sebagai terobosan pemantapan dan percepatan peningkatan pemeliharaan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, Jaminan Kesehatan Semesta, dan program lainnya.

Sebagai institusi pendidikan kedokteran dan kesehatan, Fakultas harus mencermati perkembangan strategis dengan tepat agar tetap dapat berkontribusi dalam membangun bangsa. Perencanaan strategis merupakan proses berkelanjutan bagi organisasi untuk memberikan arah, sasaran, tujuan dan strategi implementasinya. Dokumen rencana strategis ini merupakan dokumen induk pada tingkat Fakultas sebagai dasar bagi setiap program studi dan unit penunjang terkait untuk mengembangkan perencanaan strategis, penganggaran, implementasi dan monitoring strategi. Link dan alignment serta komitmen berkelanjutkan menjadi kunci bagi keberhasilan perencanaan strategis.

Page 11: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

II. ANALISIS SITUASI

Rencana strategis Program Studi Pendidikan Dokter2007 – 2012 dan telah dilaksanakan program kerja sesuai dengan indikator kinerja masing-masing sasarannya. Pembuatan Renstra untuk 5 tahun mendatang dilakukan dengan cara terlebih dulu menganalisis hasil capaiannya, sebagai bahan analisis lingkungan internal (ALI). Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan mengkaji perubahan dan trens perkembangan lingkungan eksternal yang akan mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan diantaranya kebutuhan tenaga dan pelayanan kesehatan serta kebijakan kesehatan dan pendidikan ditingkat nasional, regional dan internasional.

Ketergantungan bidang kesehatan terhadap teknologi, sedangkan produksi teknologi kesehatan di Indonesia masih rendah merupakan kelemahan sekaligus menjadi tantangan bagi penelitian dan mitra produksinya. Ketersediaan dana penelitian yang saat ini belum dapat dimanfaatkan untuk pengembangan teknologi secara optimal, merupakan kelemahan sekaligus tantangan bersama.

Regulasi dibidang farmasi dan harga obat yang sangat tinggi, disatu sisi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan penelitian penggunaan obat herbal yang bahannya banyak tersedia di Indonesia. Pendidikan Dokterjuga harus mampu menginovasi pendidikannya agar peserta didiknya tidak hanya mampu sebagai pengguna tetapi juga mampu sebagai pencipta obat baru.

Berbagai kebijakan pemerintah dibidang pendidikan dan kesehatan telah terbit menyongsong AFTA

2015, antara lain UU Pendidikan Tinggi (2012), Rencana Pengembangan Tenaga Kesehatan 2011-

2025, Perkonsil 5 2011, Akreditasi LAMP-PT 2013 dan paradigma WCU, yang akan mempengaruhi

Renstra penyelenggara pendidikan.

Analisis situasi dibuat berdasarkan capaian renstra 2007-2012 dan situasi eksternal yang

mempengaruhi strategi penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Dokter yang dituangkan dalam

renstra 2013-2017.Metode analisis situasi dilakukan berbasis padaperencanaan dan target yang

dicantumkan dalam buku Renstra dan Renop Program Studi Pendidikan Dokter 2007 – 2012 dengan

data capaian di masing-masing sasaran dan bidang. Sumber data capaian diperoleh dari data

program HPEQ untuk PS PD dan data Fakultas Kedokteran. Luaran pendidikan dianalisis dengan

melihat hasil uji kompetensi yang ada serta data tracer study.Situasi eksternal dilakukan dengan

memperhatikan kebijakan internasional, nasional, perkembangan permasalahan kesehatan dan

pendidikan tinggi.

Page 12: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

2.1. Visi, Misi, Nilai dan Tujuan Strategis Periode 2007-2012

Visi

Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran yang Terkemuka dan Bertaraf Internasional

Misi

Merintis Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran terkini serta bermutu

Nilai

Seluruh civitas academica terlibat dalam penyelenggaraan Fakultas dengan memegang teguh nilai-nilai :

Responsif

Efektif dan Efisien

Suportif

Inovatif

Komitmen

Tujuan

Visi/Misi Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran (PSPD FKUB) dijabarkan ke dalam sejumlah tujuan yang jelas, dapat diamati dan diukur. Tujuan yang dimaksud adalah :

Tercapainya hasil penyelenggaraan PSPD FKUBdi bidang Pendidikan Tinggi berupa lulusan yang beriman, bertaqwa, berakhlak terpuji, berwawasan Kedaruratan Medik, dan memiliki profesionalisme untuk mampu bersaing dalam skala nasional maupun internasional.

Tercapainya hasil penyelenggaraan PSPD FKUBdi bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Riset dan Karya Ilmiah di bidang Ilmu-Ilmu kedokteranterkini untuk dimanfaatkan bagi pengembangan ilmu, pendidikan serta pelayanan kepada masyarakat yang menjadi stakeholdersnya.

Tercapainya hasil pengembangan Organisasi dan Manajemen PSPD FKUBberupa struktur organisasi dan tata kelola yang lebih otonom, sehat, berbasis Teknologi Informasi, dan menjadi institusi yang memiliki daya saing nasional yang tinggi.

Terjalinnya kerjasama pengembangan insitusional, pendidikan, dan penelitian baik pada tingkat regional, nasional, maupun pada tingkat internasional untuk mempercepat pencapaian visi/misi.

2.2. Pencapaian Rencana Strategis 2007-2012

Sejak tahun 2007, Universitas Brawijaya dalam rencana strategisnya, telah mencanangkan upaya-

upaya meningkatkan mutu pendidikannya dengan program World Class University(WCU). Upaya ini

diikuti oleh pengembangan mutu pengelolaan pendidikan semua Fakultas dan Program Studi di

lingkungan Universitas Brawijaya, termasuk Fakultas Kedokteran. Sampai dengan tahun 2012,

upaya-upaya tesebut diatas, telah membuahkan hasil berupa dicapainya akreditasi-A untuk

pengelolaan Universitas Brawijaya, dan peringkat-peringkat mutu pengelolaan oleh berbagai

organisasi penilai regional (ASIA) dan Global.

Page 13: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Dalam rangka merespons tantangan regional, global dan program WCU Universitas Brawijaya, PSPD

FKUBpada Renstra 2007-2012 juga telah menetapkan sasaran-sasaran pengembangan baik melalui

upaya mandiri, maupun melalui bantuan projek HPEQ dan kerja-sama dengan berbagai institusi di

dalam negeri dan di luar negeri.

Rencana strategis PSPD FKUBperiode 2007 dan 2012 dibagi dalam dua bidang utama yaitu bidang

akademik dan bidang organisasi dan manajemen yang kemudian dibagi menjadi sub bidang, sasaran

dan program di masing-masing sasaran. Secara keseluruhan terdapat 26 sasaran strategis yang

dicanangkan yaitu 10 sasaran di bidang akademik dan 16 sasaran di bidang organisasi dan

manajemen.

2.2.1. Bidang Akademik

Bidang akademik dalam perencanaan strategis merupakan penerjemahan tri dharma yang terdiri

dari sub bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Dalam bidang akademik terdiri

dari 10 sasaran strategis dari keseluruhan 26 sasaran.

2.2.1.1. Sub Bidang Pendidikan

Sasaran 1. Meningkatnya mutu pendidikan.

Target status tertinggi atau Akreditasi A telah dicanangkan dalam target Rencana Operasional untuk

semua program studi. Dengan mempertimbangkan usia program studi Universitas Brawijaya

memberikan target reakreditasi A. Berdasarkan target Fakultas dan Universitas tersebut data

menunjukkan bahwa pada program studi PD yang menjalani Reakreditasi pada tahun 2007-2012,

berhasil mencapai standar A. Program studi Pendidikan Dokter harus bersiap menjalani reakreditasi

pada tahun 2013 dengan standar baru yang mencakup tahapan pendidikan profesi menjadi

tantangan tersendiri apakah mampu mencapai standar tertinggi.

Target pencapaian mutu internasional dicanangkan pada PS Pendidikan Dokter yang ditargetkan

mampu memenuhi basic standarWFME yang didukung dengan program HPEQ. Hasil evaluasi oleh

tim HPEQ menunjukkan masih belum semua standar basicterpenuhi. Peer review dari konsultan

WFME berdasarkan umpan balik mahasiswa juga menyimpulkan perjalanan rekognisi yang masih

panjang. Permasalahan utama yang ditengarai reviewer adalah kelemahan implementasi,

monitoring dan evaluasi serta penggunaan data umpan balik untuk perbaikan mutu berkelanjutan

yang terdokumentasi.

Sasaran 2: Tersusun dan terselenggaranya kurikulum yang dinamis dan memenuhi relevansi

pendidikan kedokteran terkini.

Indikator yang digunakan pada sasaran ini adalah dokumen kurikulum dan outcome lulusan untuk

menilai relevansi. Dokumen kurikulum setiap program studi seharusnya dituangkan dalam bentuk

Page 14: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

naskah akademik kurikulum PS yang disahkan Dekan. Di Fakultas Kedokteran kurikulum dituangkan

dalam Buku Pedoman Pendidikan.

Outcome lulusan untuk S1 yang dapat diukur pada PSPD. Data menunjukkan proporsi kelulusan

yang cenderung turun meskipun secara peringkat masih berada padaperingkat atas, bahkan secara

nasional pada tahun 2013 PSPD FKUB berada peringkat 2. Hal yang perlu diwaspadai adalah rerata

nilai lulusan yang juga menurun. Sejalan dengan meningkatnya standar kelulusan menurunnya nilai

lulusan dapat berpotensi menurunnya proporsi kelulusan dan peringkat FKUB, apalagi jika

digunakan standar kelulusan internasional.

pendidikan S-1 PSPD FKUBsudah mulai menggunakan pendekatan KBK, walaupuan masih perlu

penyempurnaannya pada tahun-tahun mendatang. Kesesuaian kurikulum dapat pula dilihat dari

mutu output masing-masing prodi. Prodi dokter, selama 2007-2012 sudah membuktikan hasilnya,

dimana lebih dari 90% peserta UKDI FKUB setiap tahunnya telah lulus ujian. Analisis tren jumlah

kelulusan dan skor nilai hasil UKDI selama 5 tahun terakhir, menunjukkan kecenderungan menurun

meski persen kelulusan masih diatas 90% ; Nilai rata-rata skor UKDI yang lulus, rata-ratanya masih

dibawah 75, pada hal target nasional UKDI pada tahun 2014 skor batas lulus harus sudah 75.

Artinya, kecenderungan tersebut mengancam keberhasilan lulusan prodi dokter untuk tetap

mempertahankan tingkat kelulusan UKDI yang tinggi dimasa mendatang. Diperlukan upaya strategis

meningkatkan efektifitas pencapaian standar kompetensi dokter di tahun 2015-2020.

Indikator lain yang dicanangkan dalam Rencana Operasional adalah tersusunnya kurikulum

internasional.Untuk pendidikan Dokter mengacu standar pengelolaan pendidikan (WFME) dan

standar evaluasi mengacu pada USMLE.. Pengakuan kurikulum internasional juga perlu disepakati,

apakah cukup menyesuaikan atau harus diakui oleh lembaga internasional sehingga memungkinkan

tercapainya pertukaran dan pengakuan lulusan secara internasional pula.

Sasaran 3 : Meningkatnya kuantitas dan kualitas dosen pengelola kurikulum seluruh program studi

baik dalam hal mutu akademik maupun mutu kependidikannya.

Indikator yang digunakan pada standar ini adalah rasio dosen sebagai indikator kuantitas dan rasio

jenjang pendidikan dosen sebagai indikator kualifikasi akademik, sertifikasi dosen dan visiting

profesor sebagai indikator kualifikasi kependidikan. Target yang dicanangkan dalam Renop adalah

rasio dosen 1:25, rasio jenjang pendidikan dosen S1:S2:S3=1:5:4, dan sebanyak 50% dosen pengajar

harus sudah tersertifikasi pada akhir tahun 2012. Tidak ada target yang dicanangkan untuk visiting

profesor, hanya dicanangkan target kualifikasi kompetensi sebesar 100% tanpa indikator yang jelas.

Data menunjukkan rasio dosen dan mahasiswa di PSPD FKUB 1:17. Data ini belum

mempertimbangkan keterlibatan dosen dalam penyelenggaraan pendidikan Pasca Sarjana akademik

dan profesi dan tidak memperhitungkan dosen luarbiasa. Sebagai pertimbangan saat ini ada 3

program pasca sarjana akademik dan 12 pendidikan profesi dengan total jumlah mahasiswa aktif per

Page 15: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

April 2012 sebesar 3470 dan Dosen luar biasa. Fakta ini tentunya akan menggeser besaran rasio

dosen mahasiswa terutama pada Pendidikan Dokter.

Data tersebut menunjukkan bahwa rasio dosen masih memenuhi standar namun perlu

diperhitungkan kembali kebutuhan rasio ideal dengan perubahan model pembelajaran yang lebih

berfokus pada mahasiswa dan menggunakan pendekatan problem based dan case study dan

perkembangan program studi pasca sarjana/spesialis.

Kecukupan rasio tentunya memberikan peluang waktu bagi dosen untuk pendidikan lanjut dan

pemenuhan kewajiban penelitian dan pengabdian masyarakat. Data menunjukkan meskipun dengan

rasio dosen mahasiswa yang cukup ternyata rasio dosen yang sudah menempuh pendidikan Pasca

sarjana (S2 dan S3) secara keseluruhan baru mencapai 69,9%. PSPD FKUB mempunyai 76% pendidik

yang pasca sarjana. Dosen FKUB (283) yang saat ini sedang mengikuti studi lanjutan sebesar 75

(27%) dengan rincian 62 (22%) di dalam negeri dan 13 (5%) di luar negeri. Masing PS mempunyai

komposisi di PD jumlah dosen 163, yang sedang mengikuti studi lanjutan di DN 43 orang dan di LN 6

orang.

Persyaratan pengajar sesuai syarat BAN PT adalah 61 orang dosenPSPD FKUB yang mempunyai jabatan fungsional lektor dan mempunyai sertifikat mengajar (serdos) sesuai dengan ketentuan .

Sasaran 4: Meningkatnya mutu proses belajar mengajar PSPD FKUB menyangkut mutu

perancangan, pembelajaran dan evaluasi hasil belajar.

Program strategis yang dicanangkan adalah pemanfaatan IT untuk mendukung pembelajaran yang

berfokus pada siswa dengan mengembangkan PBM yang sesuai termasuk didalamnya PBL. Indikator

yang digunakan adalah ada dan terupdate Pedoman Akademik, kecukupan sarana, sumberdaya

manudia, ketersediaan modul, laboratorium skill dan kelulusan.

Data menunjukkan adanya keterlambatan pedoman akademik hingga 2 tahun serta pemberlakuan

perubahan yang tidakkonsisten dengan proses di lapangan. Modul setiap blok tersedia namun

dengan penyediaan yang terlambat menurut masukan mahasiswa bahkan sesudah dimulai baru

tersedia. Meskipun telah diatasi dengan upload di database untuk memudahkan akses masih terjadi

keterlambatan dan juga mengundang pertanyaan mahasiswa mengingat biaya print out yang tidak

murah dengan SPP yang dianggap tetap.

Dengan asumsi tesedia ruang tutorial sebanyak 50 ruang diseluruh FK didapatkan rasio ruang diskusi

1 untuk 70 mahasiswa , yang belum memenuhi target yang 1:12 mahasiswa. Semua ruang telah

dilengkapkan dengan sarana presentasi dan akses internet. Tidak ada informasi tentang rasio fasili

tator , tutor, worksheet dan scored observation sheet. Jika mengacu pada jumlah dosen sebagai

tutor rasionya adalah !:19 masih mencukup dibanding permintaan standar 1:12.

Hotspot yang tersedia sudah menjangkau seluruh area pembelajaran termasuk di rumah sakit

dengan kapasitas 30 Mbps. Koleksi digital library juga relatif lengkap, namun perlu dikaji tingkat

Page 16: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

penggunaan dan kebutuhannya. FKUB menyediakan 6 computer yang dapat digunakan secara gratis

oleh civitas FKUB yang telah dilengkapi akses internet dan akses digital library.

Tingkat kelulusan mahasiswa PSPD FKUB 98,85 % lulus tepat waktu dan 95,85% mahasiswa PSPD

FKUB mempunyai IPK diatas 3.

Sasaran 5: Sasaran Pemerataan dan Perluasan

Pemerataan dievaluasi dengan melihat perkembangan daya tampung dibandingkan peminatan dan

penerimaan. Fakta lain yang juga dilihat adalah proporsi penawaran untuk daerah tertinggal dan

siswa tidak mampu. Perluasan dikaji berdasarkan kemampuan mengembangkan program studi.

Disamping itu ketercapaian sasaran juga dilihat dari keterlaksanaan program yang dicanangkan.

Gambaran daya tampung menurut data menunjukkan gambaran yang fluktuatif naik dan menurun

disemua program studi yang mencerminkan perencanaan tidak adekuat. Penerimaan selalu lebih

tinggi dari daya tampung yang ditawarkan sejak 2009 menunjukkan tidak ada pengendalian pada

proses seleksi mahasiswa disamping faktor peminatan yang tinggi. Peminatan di PSPD FKUB

cenderung tinggi dengan rerata rasio 1:25,8. Universitas termasuk didalamnya Fakultas telah

mengembangkan kebijakan penerimaan untuk daerah tertinggal, pemberian beasiswa, penerimaan

penyandang difabel, serta SPP proporsional. Tidak ada data yang bisa menunjukkan proporsi

kebijakan tersebut dibandingkan keseluruhan mahasiswa maupun dampaknya pada pemerataan.

Program lain yang dicanangkan dalam dokumen renstra adalah pengembangan rumah sakit

pendidikan sebagai bagian dari upaya peningkatan daya tampungdan peningkatan kwalifikasi RS,

sehubungan dengan penyediaan kasus pada pembelajaran S1. Hingga saat ini RSAB yang telah

dimulai pembangunannya belum rampung. Fakultas telah mengembangkan kerjasama yagn lebih

banyak dengan 4 rumah sakit jejaring dan Dinkes se kota/ kab Malang.

2.2.1.2. Sub Bidang Penelitian

Sasaran 6. Mengembangkan potensi sumber daya yang adasebagai sentra penelitian berstandar

internasional dan laboratorium rujukan Biomedik

Program yang dicanangkan dalam renstra adalah Lab Biomedik standar internasional, tim quality

control untuk standarisasi metode dengan standar internasional, mengembangkan kuantitas dan

kualitas analysis expert, serta mengembangkan organisasi dan manajemen laboratorium. Fakta

menunjukkan Lab Biomedik yang menjadi unggulan belum mendapatkan akreditasi internasional.

Dari sisi sumberdaya analis saat ini FK memiliki 13 laboran dengan tingkat pendidikan 1 orang S2, 6

orang S1 dan 5 orang D3 serta satu orang dengan pendidikan setara SMU. Tidak ada data pelatihan

yang telah diikuti untuk menggambarkan kualifikasi teknisi. Tingkat kecukupan tidak disebutkan

dalam target berapa yang ditargetkan, namun seharusnya dapat dikaji dari analisis beban kerja

penelitian saat ini. Dalam organisasi Lab belum ada Tim Quality Control meskipun sudah ada

organisasi manajemen laboratorium.

Page 17: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Fakta ini menunjukkan belum ada rencana pengembangan laboratorium untuk menuju sentra

penelitian. Di tingkat Universitas Audit Internal Mutu pada tingkat laboratorium baru dilaksanakan

pada tahun 2012 dan masih sebatas audit struktur organisasi, belum mengacu pada standar ISO

untuk Laboratorium Data ini sekaligus menunjukkan bahwa laboratorium sentral biomedik belum

mampu menjadi sentra penelitian yang berstandar internasional.

Pohon penelitian sudah dikembangkan dalam workshop dan ditetapkan 6 pohon penelitian, namun

demikian perlu dievaluasi apakah penelitian dimasing-masing pohon telah berkembang. Program

hibah sudah diarahkan sesuai dengan pohon penelitian.Hal ini perlu didukung data kuantitatif lebih

lanjut. Permasalahan lain apakah apakah ada kesinambungan antara masing-masing penelitian

hingga menjadi produk yang berguna bagi masyarakat, belum mengarah pada translational research

sehingga perlu road map yang lebih jelas.

Sasaran 7. Meningkatnya jumlah dan mutu penelitian yang ditandai dengan meningkatkan

pemanfaatan hasil penelitian tepat guna untuk diaplikasikan pada pendidilan dan pelayanan

masyarakat.

Jumlah penelitian dari tahun 2010-2013 mengalami fluktuatif mulai dari 100 buah menjadi 137

penelitian dan menurun menjadi 132 buah, dengan melibatkan 268 orang mahasiswa S-1 PSPD

FKUB.

Rasio jumlah penelitian dibandingkan dosen menunjukkan trend menurun secara keseluruhan

dengan kontribusi penelitian terbanya pada PS PD jika hanya melihat data yang ada pada UPP.Data

UPP tidak mencatat kegiatan penelitian mandiri maupun sumber pembiayaan lain.Rerata proporsi

jumlah penelitian dibandingkan jumlah dosen pada tahun 2009-2011 adalah 14.3%, dengan

dominasi proporsi di PS PD sebedar 21% sedangkan di PS lain bahkan kurang dari 10%. Meskipun

diasumsikan ada penelitian mandiri namun tampaknya masih belum memenuhi standar EKD yang

mewajibkan 1 riset per dosen/tahun dan standar mutu PS yang ditetapkan oleh universitas yang

bahkan meminta 2 riset/dosen/tahun. Disamping jumlah penelitian secara umum dokumen Renop

juga menargetkan aspek pemerataan dari usia, yaitu penelitian dosen muda sebanyak 50/tahun,

penelitian pengembangan ilmi untuk S2 dan S3 sebanyak masing-masing 10/tahun dan penelitian

terapan sebanyak 5/tahun. Data yang ada tidak memisahkan jumlah penelitian berdasarkan usia dan

jenis. Meskipun demikian target yang dicanangkan masih lebih rendah dari standar Universitas dan

EKD.

Bila dikaji dari dana penelitian justru menunjukkan peningkatan besar dari tahun 2009 ke 2010 yang

kemudian kembali menurun pada pada tahun 2011 jika dianalisis dari dana SPP DPP saja. Meskipun

alokasi meningkat namun tidak signifikan dengan jumlah penelitian. Hal ini dapat dimungkinkan dari

besaran nilai proyek penelitian tetapi sekaligus juga menunjukkan ketidakseimbangan pemerataan

dana penelitian. Analisis menunjukkan rerata dana penelitian per dosen adalah 4.5 juta yang lebih

tinggi dari standar BAN PT untuk S1 namun belum merata.

Program pada sasaran 7 ini adalah pengembangan pohon penelitian. Saat ini di FK dikembangkan

enam pohon penelitian di bidang Biomedik. Pohon penelitian lebih mengarah ke biomedik,

Page 18: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

sedangkan bidang ilmu dalam FK lebih dari satu bidang dan aspek, sehingga tidak mewadahi semua

kepentingan dan mempengaruhi pencapaian jumlah penelitian dan pemerataan. Sejalan dengan Tri

Dharma yang bersifat saling mendukung dan organisasi yang harus bersifat learning organization

maka ruang penelitian pendidikan harus dikembangkan.

Sasaran 8 : Meningkatkan karya ilmiah dan publikasi pada tingkat nasional serta internasional serta

HAKI.

Terdapat 7 kepemilikan HAKI dan Paten

Pemanfaatan penelitian dikaji dari publikasi ilmiah pada jurnal ilmiah maupun Simposium. Secara

keseluruhan rasio publikasi masih rendah baik pada skala nasional maupun internasional yaitu

rerata 7 publikasi lokal. 1 publikasi nasional dan 11 publikasi internasional. Target yang dicanangkan

adalah 7/tahun untuk nasional dan 4/tahun untuk internasional. Dari sisi rasio dengan jumlah dosen

di FK sebanyak 273 (tanpa dosen luarbiasa) menunjukkan rasion yang sangat kecil yaitu 0,03 untuk

lokal dan nasional serta 0.04 untuk publikasi internasional.Untuk publikasi internasional sudah

melebihi target, tetapi harus dicek kembali apakah bentuk publikasi dalam bentuk publikasi artikel

pada jurnal internasional yang sangat dipengaruhi program HPEQ. Justru publikasi nasional yang

cenderung turun. Pemanfaatan oleh masyarakat juga dinilai dari HAKI yang masih terbatas bahkan

tidak ada data konkrit tentang HAKI.

2.2.1.3. Sub Bidang Pengabdian Masyarakat

Sasaran 9: Terbangunnyapeningkatan jumlah dan mutu pengabdian kepada masyarakat baik dalam

pendidikan maupun pelayanan kepada masyarakat di bidang Kedokteran dan Kesehatan

Indikator yang digunakan adalah jumlah kegiatan pengabdian masyarakat. Rerata kegiatan dalam

lima tahun sebanyak 10 kegiatan/tahun dengan dominasi PS PD dan tidak merata. Intervensi

dilakukan pada tahun 2012 sehingga menimbulkan lonjakan jumlah pengabdian masyarakat.

Kegiatan Penmas juga tidak dipisahkan pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat. Meskipun

memenuhi target jumlah dalam Renop harus diperhitungkan dengan rasio Dosen dan pemerataan.

Rasio penmas/dosen baru sebesar 0.04 dengan dana sebesar 790.000/dosen

CSR dalam Renstra tidak tampak dalam parameter dan indikator. Program lain yang dicanangkan

adalah pemetaan potensi institusi untuk pelaksanaan pendidikan dan pelayanan kesehatan

masyarakat, pendidikan untuk peningkatan kemampuan masyarakat dalam pelayanan kesehatan

mandiri dan pengembangan jejaring pendidikan dan pelayanan kesehatan masyarakat dengan

institusi terkait. Tidak ada laporan spesifik yang tercatat untuk dapat digunakan mengevaluasi

ketercapaian program ini.

Sasaran 10. Menjadi pelopor pemberdayaan kader kesehatan desa dalam penanganan kedaruratan

medik tingkat dasar.

Untuk mencapai sasaran ini program yang dicanangkan adalah need assessment kesehatan desa dan

peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat desa tentang dasar-dasar penanganan

Page 19: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

bencana alam. Indikator berfungsinya pusat pemberdayaan masyarakat pedesaan dalam

penanganan dasar bencana alam tidak mudah diukur. Berbagai program dalam disaster

management diketahui sudah dilakukan yaitu pencanangan tim TED, dukungan fasilitas, pengiriman

bantuan bencana, dan pelatihan sudah dilakukan namun tidak ada catatan program dan pencapaian

2.2.2. Bidang Organisasi dan Manajemen

Rencana strategis Fakultas pada bidang Organisasi dan Manajemen terdiri dari enam sub bidang dan

16 sasaran

2.2.2.1. Sub Bidang Pengembangan Organisasi dan Kelembagaan

Sasaran 11: Tersusunnya struktur organisasi yang lebih otonom, efektif dan efisien dan produktif

yang dapat mewadahi penyelenggaraan fungsi-fungsi fakultas, jurusan, program studi dan unit

kerja lain dengan optimal serta mampu mencapai standar mutu ISO.

Sasaran strategis ini direncanakan dicapai melalui program restrukturisasi organisasi dalam

kerangka otonomi program studi, departemenasi laboratorium dalam struktur fakultas,

mengembangkan penjaminan mutu institusi dan meningkatkan kapasitas berkembang institusi.

Pada rencana operasional pencapaian sasaran ini dinilai dari evaluasi renstra setiap tahun, adanya

peraturan keuangan uang mendasari pengelolaan keuangan, berfungsinya seluruh SOP, tercapainya

standar mutu ISO, berfungsinya gugus penjaminan mutu dan nilai baik laporan akuntabilitas kinerja

institusi pemerintah yang semuanya ditargetkan tercapai 100%.

Persyaratan PS menjadi fakultas sendiri tidak mudah, mengingat perijinan Mendikbud sangat ketat

dan membatasi pendirian Fakultas baru.Dorongan kolegium PS KG menjadi FKG sangat besar

sehingga pemisahan tersebut menjadi target PS, namun demikian akreditasi C oleh Rektor

diwajibkan untuk ditingkatkan menjadi B. Keinginan untuk pemisahan ini harus dimediasi dan

didorong agar mutu pendidikan, penelitian dan penmas mencapai optimal. Demikian halnya dengan

efisiensi pengelolaannya PS PPDS menginginkan mandiri mengingat beban dan akuntabilitas proses

pendidikannya. Meskipun perlu dicermati mengingat PS PPDS hanya menerima sedikit mahasiswa,

meskipun student body-nya besar, memerlukan strategi pengelolaan yang khusus dan professional.

Tuntutan kemandirian PS sangat didukung oleh paling tidak 2 peraturan yaitu PP BLU dan UU PT

2012.Sampai akhir tahun 2012, upaya pemekaran organisasi FKUB menjadi 3 fakultas masih

terkendala oleh dukungan tenaga pendidik dan fasilitas pendukung terutama gedung perkuliahan

dan perkantoran yang saat ini masih tergantung pada PS PD. Masalah lain yang terjadi apabila masih

tetap bergabung dalam satu Fakultas, adalah struktur organisasi yang akan dikembangkan, karena

UU_PT yang baru belum ada penjelasan struktur organisasi pendidikan tinggi bila pelaksanaannya

mengacu kepada UU-PT. Salah satu alternatif yang didukung oleh 2 peraturan diatas adalah

organisasi yang memfasilitasi kemandirian PS, semua PS harus mampu mengelola sendiri seluruh

programnya dengan tata kelola yang ditetapkan oleh pimpinan. Pimpinan FKUB harus membenahii

tata kelola fakultas yang saat ini dirasakan belum teratur dan terintegrasi.

Page 20: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Data kualitatif menunjukkan bahwa Rapat Kerja Tahunan yang dilakukan tidak untuk mengevaluasi

pencapaian rencana strategis tetapi untuk mengajukan rencana kegiatan tahun berikutnya dengan

menggunakan format program dan prioritas Universitas. Universitas Brawijaya termasuk universitas

dengan pengelolaan keuangan BLU pada tingkat Universitas, sehingga penganggaran dan

pertanggungjawaban anggaran ada pada tingkat Universitas sebagai satu entitas hukum. Dalam

penyusunan anggarannya, Universitas meminta perencanaan dari Fakultas dan Fakultas menyusun

berdasarkan pengajuan dari program studi yang kemudian disatukan menjadi perencanaan fakultas.

Tidak terdapat informasi bagaimana penerjemahan pengelolaan keuangan ini hingga tingkat PS dan

apa indikator otonomi pengelolaan di tingkat Fakultas maupun Program Studi. Secara kualitatif

perencanaan anggaran masih bersifat pengajuan kebutuhan dan evaluasi penyerapan anggaran

tidak dihubungkan dengan pencapaian indikator kinerja.

Sebagian besar prosedur telah dituliskan dan diunggah pada laman web Fakultas. Meskipun

demikian tidak ada informasi berapa persen prosedur tersedia dari yang seharusnya ada, dan

bagaimana kepatuhan implementasi prosedur tersebut. Gugus jaminan mutu dan unit jaminan

mutu telah dibentuk disetiap program studi. Secara rutin telah diselenggarakan audit internal mutu

sesuai lingkup dan siklus audit pada tingkat universitas yang mengacu pada borang akreditasi

program studi, standar mutu ISO dan standar pelayanan prima. Pelaksanaan audit secara mandiri

pada tingkat fakultas dan program studi belum melembaga dan belum ada evaluasi terhadap

pencapaian rencana strategis. Hasil dari program penjaminan mutu telah ditunjukkan dengan

sertifikasi ISO pada tingkat Universitas yang masih terus dievaluasi setiap 6 bulan. Perlu dipahami

bahwa sertifikasi tersebut pada tingkat UB, bagaimana konsistensi pelaksanaan pada tingkat

Fakultas dan Program Studi seharusnya dapat dilihat pada hasil AIM di tingkat UB. Disamping itu

evaluasi sertifikasi masih berfokus pada dokumen belum melihat secara langsung pada pengamatan

pelaksanaan. Akuntabilitas institusi dinilai dari LAKIP, dan tidak ada data resmi bagaimana

pencapaian LAKIP Fakultas, meskipun ada form pengisian LAKIP sesuai dengan pilar strategis

Universitas.

Sasaran 12: Terselenggaranya fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola yang sehat, terbuka,

kondusif, transparan, memiliki pencitraan publik yang kuat dan akuntabel.

Sasaran ini dicapai melalui program refungsionalisasi komponen organisasi dan pengembangan SOP

antar satuan kerja yang efektif, efisien dan berkelanjutan. Dalam dokumen Renop tidak ditetapkan

parameter, indikator dan target pada sasaran ini. Selain itu juga tidak ada informasi keterlaksanaan

program pada sasaran ini.

2.2.2.2. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Finansial

Sasaran 13: Berkembangnya kemampuan pengelolaan anggaran berbasis kinerja

Sasaran ini dicanangkan dilakukan melalui program pengembangan kemampuan pengelolaan

anggaran termasuk unit cost setiap kegiatan dan kemampuan perencanaan anggaran. Dalam

rencana strategis juga dicantumkan perlunya kebijakan open management dan sistem terpadu

penyusunan, perencanaan program dan penganggaran (SP4) yang transparan dan akuntabel.

Page 21: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Secara eksplisit tidak ada data yang dilaporkan pada sasaran ini. Fakta di lapangan menunjukkan

bahwa Fakultas sedang dalam proses penghitungan unit cost untuk pelaksanaan pendidikan

kepaniteraan (clarkship) profesi dokter serta pendidikan spesialis yang telah ditetapkan menjadi

satuan biaya. Meskipun demikian terdapat beberapa masukan ketidaksesuaian yang disebabkan

perkembangan metode dan proses pembelajaran serta akurasi data saat penghitungannya. Oleh

karena itu diperlukan standar yang lebih fleksibel namun juga kompatibel

Dalam perencanaan program dan anggaran belum dilaksanakan secara terpadu dan sistematis.

Proses perencanaan program dilakukan melalui mekanisme rapat kerja dengan ketua unit kerja dan

fakultas namun tidak memperhatikan pencapaian dan target perencanaan strategis. Sementara itu

penyusunan anggaran dilakukan oleh bagian keuangan Fakultas dan Unit Kerja tanpa ada koordinasi

dengan penyusun program. Penyusunan anggaran di tingkat Fakultas dilakukan dalam rapat

penyusunan RBA oleh bagian keuangan yang kemudian akan direkap untuk dilaporkan pada tingkat

universitas. Tidak ada mekanisme monitoring dan evaluasi anggaran berjalan maupun diakhir

program dan tahun anggaran.

Status Badan Layanan Umum (BLU) memberikan perbedaan dalam sifat pengelolaan keuangan.

Perencanaan anggaran harus didasari perencanaan strategis tidak lagi berdasarkan pengajuan

kebutuhan saja, tetapi juga ada proyeksi atau prediksi penerimaan. Dengan status BLU, PT berhak

memberikan pelayanan jasa sebagai sumber pendapatan lain dengan prinsip efektif dan efisien serta

tidak mengutamakan mencari keuntungan. Status BLU juga memberikan konsekuensi pemusatan

keuangan dan perencanaan di tingkat Universtas.

Rencana pemerintah untuk memberlakukan uang kuliah tunggal merupakan tantangan bagi

kemandirian PS. Status BLU UB harus dapat dimanfaatkan optimal, yaitu kemungkinan untuk

mencari dana sendiri yang transparan dan akuntabel, karena penyelenggaraannya harus dapat

dipertanggung jawabkan secara hokum. Keinginan untuk kemandirian PS dan pemanfaatan status

BLU harus disertai system pengelolaan yang bertanggung jawab, oleh sebab itu perlu peningkatan

pemahaman dan kemampuan pengelolaan PS. Uang kuliah yang tinggi tampak sangat membebani

mahasiswa akan dikurangi sebanyak 70% dari unit cost dengan mewajibkan PS untuk mencari dana

tambahan dari kegiatan lain. Mahasiswa diharapkan hanya akan membayar 30% dari unit cost,

sungguh merupakan tantangan yang sangat berat bagi PS, FK dan juga RS pendidikan.Semua

pengelolaan harus dihitung secara cermat dan efisien.

Sasaran 14: Berkembangnya sistem finansial yang efisien disertai kemampuan pendanaan mandiri.

Sasaran ke 14 ini diharapkan dapat dicapai melalui beberapa program yaitu pengembangan sistem

kebijakan finansial serta internal audit yang transparan dan efisien, meningkatkan kemampuan

pendananan mandiri melalui pelayanan penelitian dan pemberian jasa sertifikasi, mengembangkan

sistem pengelolaan dana SPP dan sumbangan pendidikan lain yang non birokratis, memenuhi

pendanaan untuk kegiatan pengembangan staf dan pendidikan tingkat lanjut. Secara eksplisit dalam

rencana operasional tidak disebutkan apa parameter, indikator, dan target yang ditetapkan pada

sasaran ini.

Page 22: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Besarnya kemampuan pembiayaan mahasiswa sebagai salah satu sumber pembiayaan Fakultas

secara tidak langsung dapat dilihat dari tetap tingginya animo peminatan meskipun biaya

sumbangan pendidikan yang tidak mengikat cukup tinggi dan meningkat. Besaran sumbangan non

SPP di PS PD misalnya (non SNMPTN) misalnya sebesar 132.000.000/mahasiswa, dengan proporsi

jalur ini 40% dibandingkan jalur SNMPTN.

Dalam hal kemandirian pendanaan standar BAN PT menyebutkan bahwa sumber keuangan dari

mahasiswa maksimal 30%. Borang 3B untuk pasca sarjana menyebutkan bahwa kemampuan

pembiayaan non mahasiswa di FK sebesar 59% dan program S2 sebesar 46%. Komponen non SPP

masih didominasi oleh sumber pendapatan negara dalam bentuk gaji Dosen, sedangkan komponen

sumber pendapatan yang mandiri masih sangat kecil.

Data menyebutkan bahwa hingga tahun anggaran 2011 terdapat dosen FKUB (283) yang saat ini

sedang mengikuti studi lanjutan sebesar 75 (27%) dengan rincian 62 (22%) di dalam negeri dan 13

(5%) di luar negeri. Masing PS mempunyai komposisi di PD jumlah dosen 163, yang sedang

mengikuti studi lanjutan di dalam negeri 43 (26%) dan di luar negeri 6 (4%), PSIK jumlah dosen 39,

yang sedang mengikuti studi di dalam negeri 8 (21%) dan di luar negeri 3 (8%). Fakta ini secara tidak

langsung menunjukkan adanya kontribusi pemenuhan pendanaan pengembangan staf, namun tidak

ada informasi prosentase anggaran pengembangan dibandingkan keseluruhan anggaran. Meskipun

sudah ada upaya pendanaan untuk pengembangan staf namun tetap tidak dapat dievaluasi

kecukupan pemenuhannya, karena tidak ada analisis kebutuhan pengembangan staf sehingga tidak

dapat dihitung prosentase pemenuhannya.

2.2.2.3. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Sumberdaya Manusia

Sasaran 15: Peningkatan capacity building sumber daya manusia dalam rangka penyehatan

organisasi.

Untuk mencapai sasaran tersebut ditetapkan beberapa program strategis yaitu meningkatkan

kapasitas berkembang dosen menyangkut kemampuan dan ketrampilan profesional pendidik dan

kapasitas berkembang staf dan karyawan dalam manajemen pendidikan tinggi. Disamping itu juga

dicanangkan program pengembangan SOP manajemen sumber daya manusia dan meningkatkan

motivasi, spirit, komitmen, dan inovasi dalam bekerja dan berkarya.

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya sudah ada upaya pengembangan dosen dan karyawan

melalui pendidikan lanjut. Meskipun demikian berdasarkan data hasil proporsi tenaga dosen dengan

pendidikan pasca sarjana masih belum memenuhi target 90%.Masih perlu dikaji apakah tingkat

pendidikan, dan ketrampilan yang dikuasai sudah sesuai dengan kebutuhan pekerjaan. Evaluasi sulit

dilakukan karena tidak ada dokumen rencana pengembangan sumberdaya manusia.

Kinerja staf dapat dievaluasi secara tidak langsung berdasarkan penghitungan indeks kepuasaan

pengguna layanan berdasarkan survei pada mahasiswa, dosen, karyawan dan orang tua mahasiswa.

Berdasarkan survei tersebut kinerja unit pelayanan masih dinilai kurang baik, dengan skor mutu

pelayanan C, dan nilai indeks kepuasan 2.38 atau 59.97 setelah dikonversi dari maksimum skor 100.

Page 23: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Hasil ini secara tidak langsung mencerminkan pencapaian sasaran 14 yang salah satu programnya

ditujukan untuk kemampuan bekerja dan berkarya.

Sasaran 16: Terselenggaranya pola pengembangan sumberdaya manusia yang mengacu pada merit

based recruitment dan reward punisgment yang terukur dengan jujur dan objektif berdasarkan

standar kinerja yang baku.

Program yang direncanakan untuk mencapai sasaran ini adalah menyusun pola rekrutmen, promosi,

dan demosi, sistem insentif dan reward punishment yang berbasis prestasi, meningkatkan

kesejahteraan dan keselamatan kerja staf dan karyawan serta SOP evaluasi dan pengawasan kinerja

staf.

Informasi yang tersedia menunjukkan hingga saat ini tidak ada dokumen tertulis kebijakan

rekruitment, promosi, demosi dan evaluasi kinerja dan pengawasan staf. Semua metode yang

digunakan masih mengacu pada metode standar PNS yaitu DP3 untuk karyawan dan dosen serta

EKDB yang diperuntukkan bagi dosen. Pengisian EKD masih sebatas pada upaya administrasi dengan

strategi pemenuhan standar bukan evaluasi diri riil sebagai dasar perencanaan SDM. Informasi tidak

langsung saat pelaksanaan juga menunjukkan bahwa kegiatan pengisian EKD masih rumit dari sisi

pemenuhan dokumentasi, juga tidak meratanya beban kerja staf. Kinerja karyawan kependidikan

masih terbatas menggunakan DP3 oleh atasan langsung sebagai dasar dalam menentukan

perpanjangan kontrak.

Tidak ada data dan target yang dapat digunakan sebagai acuan dalam mengevaluasi apakah

kesejahteraan dan keselamatan staf terjamin. Tenaga PNS dilindunggi oleh PT ASKES dan TASPEN,

sedangkan karyawan kontrak mendapatkan asuransi dana pensiun dari Bringin Life. Pelayanan

kesehatan karyawan dan mahasiswa dijamin melalui penyelenggaraan pelayanan kesehatan oleh

Poliklinik Brawijaya. Standar gaji karyawan kontrak terendah di FKUB (setara sopir) adalah 1.100.000

dengan tambahan insentif makan dan kehadiran kurang lebih sebesar 600.000. Nilai ini masih lebih

tinggi bila dibandingkan dengan upah minimum regional wilayah Malang yaitu 1.132.000,-.

2.2.2.4. Sub Bidang Pengembangan Manajemen Infrastruktur dan Teknologi Informasi

Sasaran 17: Terciptanya sistem pengembangan infrastruktur berbasis teknologi informasi yang

terpadu.

Penyediaan saluran internet disemua tempat di FKUB telah banyak membantu mahasiswa, staf

pendidik dan kependidikan.Mahasiswa dan staf diberikan kemudahan untuk mendapatkan bahan

pendukung PBM agar memperoleh hasil yang maksimal.Staf diberikan akses jurnal yang mampu

memperkaya keilmuannya dan meningkatkan produksi ilmiah baik penelitian maupun untuk studi

lanjut. Namun demikian sayangnya upaya tersebut belum diikuti peningkatan produk ilmiah yang

signifikan

Pengembangan teknologi informasi untuk kepentingan manajemen secara terpadu telah dirintis

secara bertahap.Sistim Administrasi Akademik (SIAKAD) berbasis teknologi informasi untukseluruh

Page 24: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

jenjang program studi telah dibuat dan digunakan oleh seluruh PS. Beberapa kendala yang timbul

dalam pelaksanaan SIAKAD, mengingat ketentuan yang berbeda diantara program studi.Demikian

juga halnya untuk kepentingan manajemen pendukung lainnya, belum dapat dilaksanakan dengan

baik, karena belum terususunnya dan terlaksananya prosedur kerja yang terpadu, sehingga teknik

informasi belum mampu mendukung kepentingan manajemen untuk pendukung data manajemen

guna evaluasi kinerja dan kelancaran tugas.Pengembangan ini sangat penting untuk masa

mendatang agar penyelenggaraan manajemen dapat lebih cepat akurat guna kepentingan program,

evaluasi dan pengambilan keputusan.

Standar Operating Procedureberbagai kegiatan manajemen belum terlaksana secara menyeluruh

sehingga tidak jarang terjadi tumpang tindik dan ketidak akuratan data. SOP merupakan

infrastruktur manajemen yang sangat penting untuk mendukung tata kelola yang baik. Visi FKUB

menuju persaingan global perlu didukung dengan akurasi penyelenggaraan tata kelola, yang mampu

mendukung efisiensi dan efektifitas manajemen.Bahkan program pengembangan automatic office

system belum dapat dilaksanakan karena belum didukung dengan sistem penyelenggaraan

manajerial yang mumpuni.

Sasaran 18. Peningkatan kemampuan pencitraan publik dan terselenggaranya Sistim Informasi dan

Manajemen berbasis Teknologi Informasi

Keinginan untuk menampilkan hasil kinerja melalui penerbitan bulletin dalam rangka pencitraan

publik masih belum dapat dilaksanakan, mengingat kegiatan rutinitas yang belum dapat dikelola

dengan sistem yang terpadu.Salah satu penyebab penting adalah belum berlangsungnya organisasi

sesuai dengan fungsi dan struktur yang telah disepakati, karena membengkaknya program studi

yang saat ini mencapai 27 jenis.Belum adanya kesepadanan pengelolaan diantara program studi

menjadi penyebab penting.Struktur organisasi yang membengkak dengan cepat belum disertai

penataan organisasi yang terpadu dan efisien.

Pengembangan SIM Online telah dirintis oleh PS MMRS (MMOS-magister manajemen online

system) yang saat ini selalu dievaluasi dan ditingkatkan. Manfaat sangat besar telah dirasakan dalam

pengelolaan karena akan mempermudah dan mempercepat hasil pengelolaan baik untuk

kepentingan PBM, pengelolaan keuangan, SDM dan sangat membantu dalam Akreditasi PS.

Peningkatan sistem telah dilanjutkan menuju AOS, yang akan memprmudah pelaksanaan system

surat menyurat, pengumuman baik melalui email, SMS dan notulensi rapat yang akan digunakan

dalam penataan program dan pengambilan keputusan. Informasi tidak lagi hanya diperoleh diruang

kantor saja tetapi dapat diakses dimana saja, untuk menyongsong dan mendukung mobilitas staf,

tanpa tertinggal dalam informasi manajemen.

2.2.2.5 Program Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni

Sasaran 19. Meningkatnya mutu kegiatan kemahasiswaan dan kemampuan penalaran mahasiswa

berfikir alternatif, skeptik-analitis, kritis, dan self appraisal untuk mendukung pencapaian

kompetensi lulusan yang diinginkan.

Page 25: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Program pengembangan penalaran mahasiswa telah mencapai prestasi ditingkat UB dan meningkat

setiap tahun. Pada tahun 2009 ditingkat UB telah tercapai 3 prestasi, 2010 tercapai 6 prestasi dan

2011 tercapai 6 prestasi, sedangkan ditingkat nasional mencapai 7 jenis ditahun 2009, 8 jenis

ditahun 2010 dan 27 jenis ditahun 2011. Ditingkat internasionalpun mahasiswa FKUB pernah

mencapai 1 prestasi pada tahun 2010. Penyelenggaraan Pimnas, mahasiwa FKUB seringkali menjadi

juara umum. Pencapaian ini sangat membanggakan, meskipun demikian bila dibandingkan dengan

jumlah mahasiswa sekitar hampir 4000 setiap tahunnya, jumlah prestasi tersebut masih belum

optimal, karena tidak merata disemua prodi, tetap masih didominasi PS PD.

Pengembangan keterampilan entrepreneurship, life skill dan soft skill untuk mempersiapkan lulusan

memasuki pasar kerja dapat ditunjukkan melalui tracer study, yang menunjukkan bahwa sebagian

besar lulusan telah terserap dalam kurun waktu kurang 3 bulan.Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan

pengembangan entrepreneurship bagi mahasiswa telah berjalan optimal, meskipun ditunjang rasio

jumlah lulusan dan kebutuhan masih rendah. Kebutuhan masyarakat akan hidup sehat semakin

tinggi belum disertai dengan kehidupan yang sehat, dan program kuratif lebih dominan disbanding

preventif. Peminatan calon mahasiswa sangat tinggi, sebagai indikator bahwa lulusan sebagai

tenaga kesehatan sangat membanggakan dan sangat dibutuhkan bagi masyarakat.Oleh sebab itu

pelaksanaan kegiatan ini harus ditingkatkan terus dimasa mendatang.

Pelaksanaan pengembangan lingkungan akademik yang kondusif untuk pencapaian kompetensi

lulusan dillihat dari kegiatan keterampilan belajar yang sudah berlangsung melalui kegiatan ko

kurikuler maupun intra kurikuler di berbagai PS. Kegiatan tersebut cukup menggembirakan dan

memberikan kontribusi hasil IP semakin meningkat setiap tahunnya, namun masih belum merata

disemua strata dan PS. Kedudukan jumlah lulusan UKDI yang mencapai hampir 100% menunjukkan

bahwa budaya akademik telah tercipta sesuai kebutuhan untuk mencapai kompetensi lulusan.

Sasaran 20. Meningkatnya kuantitas dan mutu pengembangan minat dan bakat mahasiswa untuk

mendukung pengembangan diri

Kelompok minat dan bakat telah berkembang mulai di semester bawah sampai atas di berbagai PS.

Hal ini ditunjukkan dengan presatasi yang telah diraih dan keberadaan Dekan Cup yang secara rutin

diselenggarakan guna menampung kegiatan pengembangan tersebut. Demikian juga halnya dengan

pengembangan prestasi mahasiswa telah berlangsung dengan prestasi bidang olah raga ditingkat UB

sebanyak 3 buah di tahun 2009, 3 buah 2010, sedangkan ditingkat Nasional pada tahun 2009

sebanyak 1 buah, pada tahun 2010 sebanyak 1 buah dan pada tahun 2011 sebanyak 3 buah.

Meskipun prestasi telah diraih tetapi masih belum optimal bila dibandingkan dengan input yang

berkualitas, jumlah mahasiswa dan PS.

Prestasi bidang seni ditingkat UB, pada tahun 2009 sebanyak 6 buah, pada tahun 2010 sebanyak 6

buah dantahun 2011 sebanyak 7 buah prestasi. Ditingkat Nasional prestasi yang diraih pada tahun

2010 sebanyak 3 buah, tahun 2011 sebanyak 7 buah, dan prestasi ditingkat Internasional 1 buah

pada tahun 2010. Prestasi dibidang seni juga dirasakan kurang mengingat UB telah mencanangkan

program peningkatan budaya dan seni.

Page 26: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran 21.Meningkatnya kesejahteraan spiritual, moral dan materialmahasiswa.

Pemberian beasiswa dari berbagai program telah terlaksana dan meningkat dari tahun ke tahun.

Pemberian beasiswa dan kegiatan konseling telah terlaksana, namun jumlah mahasiswa yang sangat

besar disertai jumlah PS yang terus bertambah mengakibatkan kegiatan ini belum dapat mencakup

mahasiswa yang benar-benar tidak mampu mulai dari awal. Beasiswa hanya dapat diberikan setelah

mahasiswa masuk program, tetapi masih belum ada jenis beasiswa yang memang telah dirancang

sejak awal masuk FKUB.

Sasaran 22.Meningkatnya pemahaman dan toleransi Keberagaman Budaya di lingkungan

Mahasiswa.

Program pembinaan keagamaan telah berlangsung dan difasilitasi terus menerus.Kegiatan

keagamaan telah dilakukan secara rutin baik antar mahasiswa maupun antar dosen dan

mahasiswa.Kegiatan ini sangat penting untuk mengisi dan membentuk insan akademis yang

bermoral.Kegiatan ini harus didukung oleh para dosen dengan melakukan bimbinngan disemua sisi

pembelajaran. Belum semua dosen mempunyai kemauan dan kemampuan untuk melakukan inovasi

pembelajaran sehingga kegiatan ini masih dilaksanakan secara sektoral.Perlu dikembangkan metode

dan pelatihan pembelajaran yang mengkaitkan program ini dalam PBM.

Program peningkatan keberagaman budaya merupakan salah satu faktor penting untuk mendukung

proses belajar yang bertanggung jawab yang diharapkan mampu memberi kesadaran kepada

mahasiswa tentang tanggung jawabnya sebagai individu dalam berbangsa dan bernegara. Program

ini belum dapat terlaksana dengan optimal sehingga hasilnya tidak bisa dikaji untuk formulasi hasil

renstra.

Sasaran 23.Meningkatnya peran serta alumni dalam pengembangan diri, dan almamater

Peran alumni dalam pengembangan kurikulum dan kelembagaan telah dilakukan melalui tracer

study yang dilakukan oleh para alumni yang datang ke FKUB melalui pemanfaatan online yang juga

didisain oleh UB. Data menunjukkan belum semua alumni berpartisipasi pada tracer study dan pada

umumnya hanya alumni yang datang ke FKUB untuk kepentingan tertentu.Untuk meningkatkan

peran alumni di FKUB, maka perlu upaya yang dapat melibatkan seluruh alumni FKUB dari semua PS.

Dalam hal ini peran PS sangat penting untuk dilibatkan secara aktif untuk mengelola alumninya

masing-masing.

Peran serta alumni demi pengembangan FKUB sangat memungkinkan bila melibatkan PS yang

diberikan tanggung jawab membina alumninya.Komunikasi FKUB melalui PS kepada alumninya

menjadi salah satu tolok ukur kinerja PS. Apabila tugas komunikasi didelegasikan kepada PS, maka

kemungkinan keberhasilannya lebih baik dibandingkan saat ini yang dikelola oleh FKUB.Komunikasi

kepada alumni haruslah dikembangkan luas mengingat infomasi yang diperoleh dapat digunakan

untuk berbagai kepentingan.

Page 27: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Salah satu alat komunikasi antara alumni dan FKUB telah dilakukan dalam bentuk reuni setiap 5

tahun. Pertemuan akbar tersebut telah dilakukan dan dihasilkan pertemuan yang mempertemukan

lulusan berbagai angkatan dan PS. Pertemuan tersebut menghasilkan kontribusi yang positif dalam

berbagai bidang pengelolaan FKUB. Namun sayangnya masih belum bersatunya alumni berbagai PS

memerlukan upaya yang terus menerus, mengingat kemandirian profesi tidak disertai kebersamaan

profesi.

2.2.2.6 Sub Bidang Pengembangan Kerjasama Institusional

Sasaran 24.Terciptanya Kerjasama yang mampu dengan efektif mengoptimalkan networking dan

resource sharing untuk pengembangan Jejaring Lahan Belajar bagi seluruh ProgramStudi.

Kerjasama institusional telah terlaksana baik untuk kepentingan pendidikan maupun untuk

kepentingan pengembangan baik dalam maupun luar negeri.Kerjasama pendidikan dilaksanakan

pada RS pendidikan utama maupun jejaring.Jumlah mahasiswa yang semakin meningkat,

memerlukan kasus yang lebih banyak, terlebih lagi kepentingan pendidikan program spesialis yang

semakin banyak, maka tidak dapat dipungkiri pendidikan profesi dokter maupun lainnya

kemungkinan terlantar.RS jejaring harus dapat dimanfaatkan untuk kepentingan peningkatan mutu

yang menyangkut peningkatan jumlah dan variasi kasus sehingga meningkatkan pengalaman dalam

mencapai kompetensinya. Perlu pengkajian tentang delegasi wewenang RS Jejaring yang lebih besar

dengan persyaratan yang perlu disepakati bersama.

Kerja sama internasional telah berlangsung dan MOU telah ditanda tangani, namun hanya sebagian

yang telah terpenuhi, meskipun sebagian PS telah melaksanakan MOU dan implementasi sampai

tingkat visiting lecture dan sertifikasi kursus sebagai bagian kokurikulum. Pemanfaatan kerja sama

perlu ditingkatkan dimasa mendatang untuk mendorong peningkatan mutu penyelenggaraan

tridharma di FKUB.

Pelaksanaan Kelas Internasional dalam hal ini lebih diartikan sebagai kelas yang berbahasa Inggris,

belum benar-benar menyelenggarakan kelas internasional dengan budaya bangsa yang

mendasarinya.Tukar menukar informasi diantara mahasiswa, dan dosen mahasiswa baik dalam

proses pembelajaran maupun komunikasi yang dilandasi dengan budaya Indonesia. Santun dalam

bersikap dan bertindak, saling menghargai dan berkolaborasi sehingga tetap tercipta dalam PBM

yang akan dibawa sepanjang hayatnya.

Sasaran 25. Berkembangnya Kerjasama dan Afiliasi dalam dan Luar Negeri, dalam rangka

peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing, di bidang pengembangan institusi, pendidikan dan

penelitian termasuk didalamnya memperoleh donasi dalam pengembangan penelitian

Pengembangan internasionalisasi kurikulum telah dilaksanakan dengan upaya mandiri maupun

proyek. HPEQ termasuk salah satu program peningkatan mutu yang diharapkan mampu

meningkatkan kualitas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat untuk pendidikan dokter,

termasuk sebagai pembina FK lain. Kerja sama diorientasikan untuk meningkatkan mutu dan

relevansi lulusan, mengingat daya saing disegala bidang profesi sudah dirasakan sekarang ini. RS

Page 28: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

internasional yang semakin banyak, penempatan lulusan yang akan bersaing dengan tenaga asing

dan bahkan kursus oleh tenaga asing sudah banyak ditemui, kemungkinan pendidikan formal

pendidikan profesi kesehatan bukan tidak mungkin dimasa mendatang akan beroperasi di Indonesia.

Prestasi proyek sangat membantu, sebagian dicapai sangat signikan, yaitu publikasi internasional

melonjak tinggi menjadi 27 buah, meskipun untuk mempertahankan prestasi ini tidak

mudah.Dorongan publikasi sangat diperlukan mengingat khususnya di profesi klinik sangat

memungkinkan, mengingat kegiatan ilmiah internasional sering dilaksanakan di Indonesia.Daya tarik

untuk menyelenggarakan kegiatan internasional di Indonesia sangat tinggi khususnya Bali dan

Yogya, yang seringkali digunakan sebagai tempat penyelenggaraannya.

Kerja sama dengan pihak dalam dan luar negeri sudah banyak ditanda tangani, namun belum semua

kerja sama ditindak lanjuti. Beberapa kerja sama yang ditindak lanjut lebih banyak untuk

meningkatkan mutu pendidikan dengan cara mengirim staf untuk studi lanjut atau mengirim

mahasiswa untuk kursus pendek. Meskipun demikian pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa

FKUB sudah dikenal secara dikalangan internasional. Peningkatan dapat dilakukan melalui kerja

sama penelitian maupun kerja sama pengabdian masyarakat berupa proyek bersama.

Sasaran 26. Berkembangnya Kerjasama Luar Negeri dalam rangka pencitraan publik secara

internasional, pencapaian standar internasional pendidikan, pengembangan culturaldiversity

sebagai bagian komunitas internasional (world citizen) dan pencapaian sasaran 200 besar institusi

Pendidikan Kedokteran dan Kesehatan Asia

Kerjasama Luar Negeri untuk pencitraan publik telah dilaksanakan dengan mengikuti kursus dan

benchmarking. Kerjsama internasional telah banyak dilakukan oleh PS PD yang bekerja sama dengan

berbagai institusi luar negeri, PS klinik antara lain PS Ortho telah melaksanakan external examiner,

PS IPD bekerja sama proyek Diabet dan SLE, PS IK Kulit dan Kelamin telah bekerja sama dengan SIF

menyelenggarakan occupational dermatosis, demikian juga yang dikerjakan oleh MMRS yang

bekerja sama dengan Parkway org., telah menyelenggarakan kursus bersertifikat tentang perumah

sakitan serta hospital visit ke RS Singapore dan Malaysia. Meskipun kedudukan FKUB belum

mendapatkan ranking yang tinggi namun upaya ini apabila ditingkatkan dimasa mendatang akan

membuahkan hasil seperti yang diharapkan.

2.2.3 Kekuatan dan Kelemahan Institusi

Kepeminatan masuk ke FKUB diberbagai PS masih tinggi, bahkan khususnya untuk PD masih menjadi

primadona bagi masyarakat, sehingga bersedia untuk membayar mahal.Hal ini terjadi tidak hanya di

FKUB tetapi disemua FK baik negeri maupun swasta.Kuota penerimaan sangat besar, bahkan melebihi

kemampuan pengelolaan dan belum ditunjang dengan fasilitas pendidikan baik peralatan, gedung

maupun RS pendidikan.Permintaan masuk ke FKUB tidak hanya pada S1, tetapi juga pasca sarjana

baik S2 maupun S3.

Program Studi bidang kesehatan sangat banyak peminatnya untuk membuka PS baru, sehingga

pemerintah mengadakan regulasi untuk membatasi pembukaan PS baru.Penataan kompetensi dan

Page 29: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

learning outcome sedang dilakukan oleh Kemendikbud bersama Kemenkes guna peningkatan mutu

tenaga kesehatan dan penataan kebutuhan tenaga kesehatan.Kebijakan tersebut harus diantisipasi

oleh FKUB dan perlu menata kurikulumnya baik S1, profesi, S2 dan S3.

Program Kerja Renstra PSPD periode 2007 – 2012 sudah banyak yang tercapai, tetapi masih banyak

menyisakan masalah yang sangat penting untuk ditata dan dilaksanakan. Evaluasi kurikulum,

kemampuan mengajar staf dan evaluasi berkala setiap program menunjukkan perlunya pengkajian

untuk penataan organisasi. Keberadaan dan eksistensi PSPD sebagai ujung tombak penyelenggaraan

tridharma PT menurut UU PT 2012, memiliki fungsi dan tempat yang strategis, memerlukan penataan

staf dalam organisasi agar fungsinya dapat ditingkatkan optimal. Definisi home based bagi staf harus

ditegaskan dalam organisasi, sehingga tidak rancu antara kedudukan PS dan Laboratorium. Demikian

juga halnya dengan status BLU merupakan kesempatan FKUB maupun PS untuk melakukan inovasi

pengaturan anggaran dan upaya untuk income generating (fund raising) guna meningkatkan

kemampuan pengelolaan PS tidak dari sumbangan pendidikan dari mahasiswa. Kebijakan pemerintah

untuk memberikan subsidi dan mematok SPP mahasiswa hanya 30% dari operasional, maka sisanya

dan anggaran pengembangan harus dapat diperoleh dari upaya PS / FKUB sendiri. Kemandirian PS

merupakan tuntutan agar mampu mengelola pendidikan yang bermutu. Berdasarkan data kinerja

pencapaian perencanaan strategis periode 2007-2012 dapat diidentifikasi faktor yang menjadi

kekuatan dan kelemahan institusi (Tabel 2.1).

Page 30: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel2.1 Kekuatan dan Kelemahan Institusi

Kekuatan Kelemahan

Rasio peminatan pendidikan kedokteran dan kesehatan di semua program studi sangat tinggi yang mengindikasikan tingginya kualitas calon mahasiswa (input) sebagai modal dalam memberikan kualitas lulusan dan hasil program yang tinggi

Standar input dan kapasitas penerimaan (terutama S1) diluar kewenangan Fakultas. Tingginya peminatan juga didorong tingginya kebutuhan dan keterbatasan jumlah PS yang memenuhi standar. Kondisi ini dapat berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian jumlah mahasiswa dengan kapasitas pengelolaan

Rerata IPK lulusan, masa studi tepat waktu, prosentase kelulusan UKDI yang tinggi, dan masa tunggu kerja yang pendek secara tidak langsung menggambarkan kualitas output dan kemampuan memenuhi kebutuhan pengguna lulusan

Meskipun kelulusan tinggi terdapat tren penurunan rerata UKDI, sedangkan pada saat yang sama ada upaya peningkatan standar nasional kelulusan hingga memenuhi standar internasional. Hal ini mengindikasikan penurunan kualitas pendidikan sesuai kompetensi. Daya serap lulusan juga dipengaruhi tingginya kebutuhan tenaga kesehatan secara nasional.

Kurikulum sudah dilaksanakan dengan model blok kompetensi pada PSPD

Kurikulum dengan disain blok sering berubah

terutama PS PD, belum konsisten dan belum

memasukkan unsur manajemen kesehatan terutama

keselamatan pasien sesuai WFME dan kebijakan

WHO/ Pemerintah

Setiap tahun telah dilakukan usaha-usaha pengembangan dan pemutahiran kurikulum

Usaha dan komitmen dalam pengembangan dan pemutahiran kurikulum tidak sama.

Dari sisi kuantitas dengan memperhatikan syarat program studi dan rasio dosen, di tingkat fakultas jumlah dosen sudah memenuhi kebutuhan. Dari sisi kualitas, hampir seluruh dosen sudah dilatih AA dan diusulkan serdos

Meskpun rasio dosen mahasiswa sudah terpenuhi karena dominasi oleh PS PD, dari sisi beban hampir semua dosen PS PD dibebani mengajar di PS lain.

Ada tren peningkatan jumlah publikasi dan penelitian karena dukungan Hibah Bersaing, Iptekdok dan HPEQ. Publikasi dalam symposium internasional sudah cukup

Jumlah penelitian, publikasi dan hibah belum merata secara rasio dosen maupun rasio anggaran yang menunjukkan belum meratanya kemampuan staf dalam berkompetisi (Hibah), penelitian dan penulisan publikasi, serta belum membudayanya kebiasaan meneliti dan menulis. Publikasi dalam simposium internasional masih didominasi oleh para klinisi, karena wahana pertemuan ilmiah internasional sering diadakan di Indonesia, belum merata pada semua PS

Ada potensi kemampuan institusi dan staf pengajar dalam memenangkan Hibah

Kemampuan staf untuk memenangkan hibah belum merata dan Laboratorium pendukung belum memenuhi standar pengelolaan dan sarana penelitian

Adanya kebijakan alokasi anggaran dan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat dari Fakultas dan Universitas

Rasio anggaran dan kegiatan pengabdian masyarakat masih belum memenuhi standar dan merata

Page 31: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Kekuatan Kelemahan

Sudah ada agenda pohon penelitian Agenda pohon penelitian masih didominasi biomolekuler belum disertai dengan penelitian kesehatan, manajemen kesehatan, socio medicine, dan translationalAdanya kecenderungan pengelompokan dosen-dosen untuk lahan-lahan tertentu

Sigi, Lokakarya, seminar, diskusi tentang pembelajaran dan pendidikan cukup banyak.

Tindak lanjut kegiatan kurang.

Pengabdian masyarakat sudah terprogram dan disertai penyediaan anggarannya

Pelaksanaannya masih sporadik belum berkesinambungan dan dana yang tersedia masih rendah

Sudah ada dokumen struktur organisasi dengan tupoksi dan dokumen sistem penjaminan mutu di Fakultas dan Program studi didukung dengan organik gugus dan unit jaminan mutu. Pelaksanaan penjaminan mutu melalui audit sudah terselenggara rutin oleh Universitas dan akan dikelola ditingkat Fakultas

Inkonsistensi struktur pada leveling dibawah Fakultas karena berkembangnya program studi : Jurusan/PS, penempatan MEU dibawah Fakultas, TKP PPDS, PS S2 dibawah Fakultas/Jurusan, kedudukan laboratorium tidak jelas mempengaruhi mutu dan ketercapaian program Kelemahan dalam implementasi dan monitoring evaluasi setiap umpan balik

Status BLU di Universitas memberikan peluang kemandirian keuangan dan pengembangan institusi

Kekuatan hukum organisasi dan hubungan tata kelola antara pendidikan dan rumah sakit pendidikan masih lemah Sistem pengelolaan anggaran belum menunjang fleksibilitas dalam BLU

Dokumen SOP penjaminan mutu dan proses bisnis sudah tersusun baik ditingkat FKUB maupun di PS

SOP tidak semua dilaksanakan dan dievaluasi, serta pelaksanaan SOP masing simpang siur Tidak semua personil mempunyai komitmen untuk melaksanakan dengan sungguh-sungguh, dan tahu tentang Tupoksinya.

Kemampuan interpreunership institusi sudah ada di beberapa PS

Belum semua PS mempunyai kemampuan interpreunership dan status BLU belum dimanfaatkan untuk meningkatkan anggara di FKUB maupun PS

Page 32: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Kekuatan Kelemahan

Penambahan staf (pendidik dan kependidikan) sudah ada melalui jalur non PNS

Belum ada program pengembangan staf baik jumlah maupun kualitasnya (carrier development pathway) dan penempatan staf kependidikan yang tepat

Tersedianya staf kependidikan yang potensial Belum optimalnya pemanfaatan staf kependidikan

Akses informasi melalui internet sudah tersedia disemua area pendidikan baik di FKUB maupun di RS

Penggunaan IT belum optimal, belum dimanfaatkan sebagai media informasi bagi seluruh proses pendidikan dan bisnis internal, serta masih sering terganggunya pemanfaatan internet karena traficnya kurang besar

Organisasi kelembagaan mahasiswa telah berjalan aktif dan kegiatannya yang berlangsung rutin

Mahasiswa yang berperan aktif dalam organisasi kelembagaan mahasiswa masih terbatas

Mahasiswa telah menorah prestasi baik di tingkat nasional dan internasional pada bidang akademik dan non akademik.

Prestasi mahasiswa belum merata di semua PS dan jumlah prestasi mahasiswa belum optimal bila dibanding jumlah mahasiswa, termasuk pemenang dalam lomba ilmiah dilingkungan PPDS

Sudah ada kerja sama nasional dan internasional yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian

Kerjasama institusi nasional dan internasional yang sudah ada baik di tingkat Fakultas maupun Universitas belum dimanfaatkan optimal untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

2.3 Analisis Lingkungan eksternal

Analisis lingkungan eksternal dilakukan dengan melihat beberapa faktor diantaranya besaran

kebutuhan tenaga dokter sebagai dasar penyelenggaran pendidikan tenaga dokter dan tuntutan

kualifikasi lulusan, intensitas kompetisi dalam penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan pada

tingkat nasional dan global, kebijakan nasional dan internasional yang mempengaruhi

penyelenggaraan pendidikan tinggi, perkembangan teknologi pendidikan tinggi. Metode analisis

dilakukan dengan kajian dokumen dan data pada tingkat nasional dan institusi.

2.3.1 Gambaran Kebutuhan Tenaga Kesehatan

Besaran tenaga dokter menjadi kunci dalam memperhitungkan kebutuhan penyelenggaraan

pendidikan dan daya tampung. Rasio tenaga kesehatan per 100.000 penduduk belum memenuhi

target yang ditetapkan sampai dengan tahun 2010. Sampai dengan tahun 2008, rasio tenaga

kesehatan untuk dokter spesialis per 100.000 penduduk adalah sebesar 7,73 dibanding target 9;

dokter umum 26,3 dibanding target 30; dokter gigi 7,7 dibanding target 11; perawat 157,75 .

Dengan memperhatikan standard ketenagaan rumah sakit yang berlaku, maka pada tahun 2010

masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah (Kementerian

Kesehatan dan Pemerintah Daerah), sejumlah 2.098 dokter spesialis, 902 dokter umum, 443 dokter

gigi, 6.677 perawat/bidan, 84 orang S-1 Farmasi/Apoteker, 979 asisten apoteker, 149 tenaga

kesehatan masyarakat, 243 sanitarian, 194 tenaga gizi, 800 tenaga keterapian fisik, dan 2.654 tenaga

keteknisian medis. Dengan demikian kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit akan lebih besar

Page 33: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

lagi bila dihitung kebutuhan tenaga kesehatan di RS milik kementerian teknis lainnya, Rumah

Sakit/Lembaga Kesehatan TNI dan POLRI serta Rumah Sakit Swasta.

Dengan memperhatikan standard ketenagaan Puskesmas yang berlaku, maka pada tahun 2010

masih terdapat kekurangan tenaga kesehatan di Puskesmas, sejumlah 149 dokter umum, 2.093

dokter gigi, 280 perawat gigi, 21.797 bidan, 5.045 asisten apoteker, 13.019 tenaga kesehatan

masyarakat, 472 sanitarian, 303 tenaga gizi, dan 5.771 tenaga keteknisian medis. Sedangkan untuk

Puskesmas DTPK juga masih dihadapi kekurangan tenaga kesehatan sejumlah 64 dokter umum, 59

dokter gigi, 48 perawat gigi, 35 asisten apoteker, 249 tenaga kesehatan masyarakat, 25 sanitarian,

34 tenaga gizi, dan 47 tenaga keteknisian medis.

Faktor lain yang harus diperhitungkan adalah kebijakan BPJS yang mencanangkan universal coverage

pada tahun 2015. Dalam kebijakan tersebut dengan besaran kapitasi 20.000 diperhitungkan bahwa

diperlukan satu dokter untuk 3000-5000 anggota untuk dapat melebihi break even point. Jika

memperhatikan perhitungan ini, maka diperlukan 83.000 dokter umum. Besaran kapitasi yang

merupakan cermin kemampuan negara sangat mempengaruhi besaran kebutuhan dokter. Apabila

terjadi peningkatan nilai kapitasi tentunya diperlukan jumlah tenaga kesehatan yang lebih banyak.

Perhitungan ini juga hanya memperhitungkan biaya kuratif, sedangkan kebijakan pembangunan

kesehatan setelah tahun 2014 harus lebih berfokus pada promotif dan kuratif.

Proyeksi Kemenkes menunjukkan bahwa pada tahun 2014 dibutuhkan 33.773 tenaga dengan

estimasi jumlah lulusan 20.817 sehingga masih dibutuhkan peningkatan kapasitas bahkan hingga

proyeksi tahun 2025. Peningkatan kapasitas ini masih diperlukan di profesi dokter umum, spesialis,

asisten apoteker, sanitarian, gizi dan keterapian fisik. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa

untuk profesi dokter gigi, bidan, perawat, perawat gigi, apoteker, kesehatan masyarakat dan

keteteknisian medis diperkirakan akan melebihi kapasitas sehingga direncanakan kebijakan

pengurangan. Pengurangan tersebut akan ditempuh dengan cara penutupan PS yang tidak

memenuhi akreditasi, pengurangan kapasitas pada yang memenuhi akreditasi dan penghentian ijin

pembukaan program studi baru.

2.3.2 Intensitas Kompetisi Penyelenggaran Pendidikan Tenaga Kesehatan

Badan Kesehatan Dunia menengarai perkembangan migrasi internasional tenaga kesehatan yang

semakin meningkat sejak tahun 1990 sampai 2010, dan diperkirakan akan meningkat pada tahun-

tahun mendatang seiring dengan semakin dekatnya GATT yang akan berlaku 2020. Kondisi diatas

akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan setiap negara, terutama di negara-negara sedang

berkembang.

World Federation of Medical Education, dan berbagai perhimpunan profesi kesehatan global

(kedokteran gigi, farmasi, keperawatan, kebidanan) menjawab tantangan butir pertama diatas,

dengan mengembangkan standar kompetensi global, yang diikuti oleh standar kompetensi

pendidikan profesi tenaga kesehatan di semua negara. Dampak dari perkembangan ini,

menyebabkan berubahnya sistem pendidikan semua profesi kesehatan di semua negara. Semua

lembaga pendidikan tenaga kesehatan di berbagai negara merespons tantangan tersebut dengan

Page 34: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

mengembangkan standar pendidikan nasional yang di sesuaikan dengan standar global yang telah di

sepakati, termasuk kurikulum pendidikan, fasilitas pendidikan, dan metoda assessmen-nya.

Komunitas perhimpunan tenaga kesehatan negara-negara ASEAN juga telah bersepakat melalui

penanda tanganan MRA (Mutually Recognition Arrangement) pada tahun 2006, 2007 dan 2008 yang

lalu untuk memulai menerapkan standar regional profesi kesehatan (Keperawatan, Kebidanan,

Dokter Gigi, Dokter, dan Farmasi) lebih awal, yaitu tahun 2015. Semua upaya diatas dimaksudkan

agar komunitas profesi kesehatan di ASEAN lebih siap menghadapi persaingan tahun 2020.

Menjelang tahun 2015 untuk menghadapi persaingan global akibat pemberlakuan Asean Free Trade

Area (AFTA), telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu di berbagai bidang

termasuk bidang pendidikan. Berbagai peraturan diterbitkan untuk mengatur peraduan antara

lulusan pendidikan dan dunia kerja (link and match) antara lain PP nomer 8 tahun 2012 tentang

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang mengatur kerangka penjenjangan kualifikasi

kompetensiyang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara pendidikan

dan pekerjaan dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi, sesuai dengan struktur pekerjaan di

berbagai sektor.

Salah satu upaya Kemendikbud (Dikti) dalam pendidikan kesehatan untuk meningkatkan mutu

penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan dan lulusan agar mampu bersaing menghadapi

persaingan bebas adalah proyek HPEQ yang berupa dana pinjaman dari Bank Dunia. AFTA disatu sisi

sangat menguntungkan bagi perekonomian Indonesia yang saat ini mempunyai pertumbuhan sangat

baik, namun disisi lain membutuhkan kesiapan SDM, khusus dibidang kesehatan yang saat ini masih

belum mampu bersaing ditingkat global. Berita HPEC 18 December 2012, bahwa perawat Indonesia

sebanyak 322 orang yang bekerja di Jepang lebih unggul dibanding perawat Filipina, merupakan

berita yang menggembirakan sekaligus menantang penyelenggara pendidikan keperawatan di

Indonesia.

Sejalan dengan ratifikasi AFTA dan MRA yang akan diberlakukan pada 2015 kualifikasi lulusan

pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT dan/PS harus mampu memenuhi standar

kualifikasi tidak hanya nasional, tetapi juga asia dan Internasional. Jika tidak mampu maka peluang

lulusan untuk mampu berperan di tingkat nasional pun akan kecil karena akan diisi oleh tenaga

kesehatan ditingkat internasional. Hal ini bisa menyebabkan ancaman posisi marginal lulusan di

pasaran kerja. Dengan demikian apabila output PSPD FKUB tidak memenuhi kompetensi berstandar

internasional,akan menempati posisi marjinal.

Kompetisi penyelenggaran pendidikan tenaga kesehatan juga dapat dilihat dari perkembangan

jumlah institusi dan program studi. Dari dokumen rencana dan pengembangan tenaga kesehatan

tahun 2011-2015, pada tahun 2009 menunjukkan perkembangan jumlah institusi penyelenggara

pendidikan tenaga kesehatan di semua jenjang naik dengan rerata kenaikan 17% pertahun. Hingga

akhir tahun 2008 terdapat 2032 institusi di semua jenjang dengan proporsi terbanyak pada jenjang

D3 (955) S1 (609), dan Spesialis 1 (204).

Ditinjau dari sisi bidang ilmumenurut data tahun 2010, program terbanyak adalah kebidanan untuk

jenjang D3. Pada jenjang S1 program terbanyak adalah keperawatan (308) kemudian kesehatan

masyarakat (143) diikuti kedokteran (71), kefarmasian, kedokteran gigi dan kegizian. Jumlah

Page 35: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

penyelenggara kebidanan pada jenjang S1 pada tahun 2008 baru ada dua program studi. Data

kompetisi tersebut harus dicermati dan dikaitkan dengan daya tampung serta kebutuhan tenaga

kesehatan yang bersifat dinamik untuk melihat apakah peluang pengembangan pendidikan secara

riil masih akan tetap besar atau mencapai titik jenuh.

2.3.3 Kebijakan Nasional Penyelenggaraan dan Pembiayaan Pendidikan Tinggi

Kebijakan nasional yang harus diperhatikan diantaranya UU PT, RUU Pendidikan Dokter, Kerangka

Kualifikasi Nasional, Akreditasi Pendidikan Tinggi dan Lembaga Akreditasi Mandiri, status BLU dan

pembiayaan pendidikan.

Undang-undang Pendidikan Tinggi menegaskan fungsi PT sebagai penyelenggara pendidikan

termasuk pendidikan profesi serta berhak memberikan gelar akademik dan sertifikat kompetensi.

Gelar profesi diberikan oleh pendidikan tinggi penyelenggara pendidikan. Untuk dapat memberikan

gelar tersebut penyelenggara pendidikan harus terakreditasi karena dinyatakan bahwa gelar

akademik dan profesi diangap tidak sah jika dikeluarkan oleh PT dan/PS yang tidak terakreditasi.

Undang-undang tersebut juga mengatur kualifikasi Dosen disetiap strata pendidikan. Secara

organisasi penyelenggaraan pembelajaran dikelola oleh pelaksana program studi. Untuk

menyelenggarakan pendidikan Perguruan Tinggi harus menyusun kurikulum.

Penerbitan UU tersebut menegaskan posisi dan kewajiban Program Studi dalam penyelenggaraan

pendidikan serta persyaratan penyelenggaraan termasuk kualifikasi SDM. Posisi Fakultas tidak

secara tegas disebutkan dalam UU PT demikian juga Jurusan dan Laboratorium/Departemen.

Konsekuensi tersebut membuat PT dan Fakultas harus melakukan kajian peran, fungsi dan organisasi

Fakultas.Disatu sisi penerbitan UU PT juga memberikan peluang penyelenggaraan pendidikan tinggi

baik akademik dan profesi seluas-luasnya.

Dalam menyelenggarakan pendidikan profesi khususnya profesi Dokter, beberapa peraturan yang

harus dicermati adalah UU Praktek Kedokteran, UU (RUU) Tenaga Kesehatan, dan RUU Pendidikan

Dokter. UU PK memberikan peran Konsil dan Kolegium dalam sertifikasi dan STR sehingga perlu

diantisipasi ketidaksesuaiannya dengan UU PT. Disamping itu UU PK belum mengatur Peran Konsil

terkait dengan AFTA dalam hal registrasi dan lisensi tenaga kesehatan dalam skala Asian. Sebagai

konsekuensi AFTA harus diantisipasi bahwa pemberian registrasi dan lisensi akan diberikan oleh

Badan berskala ASIA. Penyelenggara pendidikan harus memikirkan kompatibilitas output dan

kualifikasi lulusan pada skala ASIA dan Internasional. RUU Pendidikan Dokter meskipun dalam taraf

rancangan harus tetap diantisipasi karena akan mengatur secara detail penyelenggaraan pendidikan

dokter mulai dari input, proses dan tata kelola hingga output.

Undang-undang PT juga mengatur pembiayaan pendidikan di PT. Disebutkan bahwa akan ditetapkan

standar satuan biaya operasional pendidikan yang akan diperhitungkan dengan tingkat kemahalan

wilayah, prestasi atau kinerja PT dalam mencapai standar nasional PT. Pencapaian kinerja tersebut

akan mempengaruhi alokasi anggaran PT yang dikenal dengan mekanisme insentif dan disinsentif.

Sumber pendapatan PT dapat diperoleh melalui: SPP mahasiswa, subsidi pemerintah, penelitian dan

pendapatan lain. Sudah ada model insentif dan disintensif bagi 61 PTN di lingkup Kemendikbud.

Page 36: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Insentifnya adalah menambah dana subsidi, sedangkan disintensifnya mengurangi subsidi, terutama

bagi kampus-kampus ternama dan banyak peminatnya.

2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Melalui komunikasi tiga kementrian yaitu Pendidikan, Kesehatan dan Dalam Negeri pendidikan

tenaga kesehatan harus sesuai dengan jenjang, kompetensi dan kebutuhan tenaga kesehatan untuk

menunjang mutu dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. Upaya penyelarasan telah dilakukan

melalui pengembangan KKNI, evaluasi standar kompetensi, standar tempat pembelajaran dan

pembaruan standar program studi. Penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan tidak hanya harus

mampu meluluskan tepat waktu dengan IPK yang tinggi, tetapi juga lulus uji kompetensi dan dapat

diterima ditempat kerja dengan jenjang karir dan kualifikasi pekerjaan yang tepat.

Disisi lain penyelenggaraan pelayanan kesehatan diatur dengan hukum dan etika untuk menjamin

hak serta keselamatan pasien. Hal tersebut diatur dengan kebijakan sertifikasi, lisensi, credential

untuk menjamin kewenangan dan akuntabilitas pemberian pelayanan kesehatan oleh provider

termasuk tanggungjawab hukum didalamnya. Kebijakan ini pada satu sisi menuntut tingkat

kompetensi yang tinggi dengan keahlian (praktik) yang memadai, namun tetap harus menghargai

hak pasien, menjamin keselamatan pasien serta sesuai dengan batas kewenangan dan etika yang

berlaku. Menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan untuk

mengembangkan model pembelajaran yang menjamin pengetahuan dan keahlian pada level yang

dikehendaki tanpa harus melanggar hak dan jaminan keselamatan pasien.

2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Fakultas merupakan organisasi penyelenggara pendidikan dibawah Universitas yang mengemban

amanah penyelenggaraan TriDharma Perguruan Tinggi. Secara organisasi Fakultas dan program

studi dipengaruhi oleh Universitas sebagai pengelola, dan Kemendikbud sebagai wakil pemilik,

sehingga kebijakan ditingkat Universitas sangat mempengaruhi.

Renstra UB menekankan pada pencapaian World Class University dengan indikator peringkat UB

secara internasional. Beberapa indikator penunjang adalah kinerja mahasiswa, kinerja dosen, dan

institusi. Dari sisi mahasiswa adalah kualifikasi lulusan dan penyerapan secara internasional yang

diukur dengan prestasi mahasiswa di tingkat internasional. Kinerja dosen diukur dari publikasi,

penelitian pada skala internasional. Sedangkan kinerja institusi dilihat juga pada pencapaian standar

pengelolaan internasional akreditasi internasional institusi. Secara eksplisit UB menetapkan

beberapa target .

Page 37: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

2.3.6 Tantangan dan Peluang Institusi

Tabel2.2. Tantangan dan Peluang Pengembangan Institusi

Tantangan Peluang

AFTA dan MRA (2015) membuka peluang persaingan global sehingga meningkatkan tingkat kompetisi pada skala global bahkan pada pasar lokal

Peluang hibah pengembangan program (manajemen dan kurikulum), penelitian dan pengabdian masyarakat untuk menunjang AFTA,WCU

Penetapan KKNI, semakin menuntut kesesuaian antara output dengan standar kualifikasi nasional dan kebutuhan kerja

Kebutuhan nasional nakes tinggi, meskipun juga terdapat trend keterpenuhan dari output beberapa program studi

Kebutuhan tenaga kesehatan tinggi disemua jenis profesi (Rencana Pengembangan Nakes 2011-2025, Depkes)

Peminatan menjadi tenaga kesehatan dan peminatan

masyarakat masuh ke FKUB tinggi pada berbagai PS

utamanya PSPD

Peningkatan nilai kelulusan menuju standar internasional dan sudah adauji kompetensi nasional yang akan dikembangkan bagi semua pendidikan profesi

FKUB khususnya PSPD mempunyai pengalaman melakukan uji kompetensi yang mempunyai nilai sumbangsih nasional dan menjadi salah satu pusat uji kompetensi nasional

Status BLU UB yang tidak jelas dan pengelolaannya sentral yang seharusnya bisa didesentralisasikan pada PS

Peluang beasiswa, dana penelitian, publikasi dari dalam negeri (Nasional, Universitas, Fakultas) dan luar negeri

Tuntutan penerapan manajemen keselamatan pasien (WHO, UU Rumah Sakit, PP keselamatan pasien, standar akreditasi internasional) di institusi tempat kerja maupun praktek pribadi menjadi tantangan syarat kualifikasi lulusan

Kesesuaian agenda penelitian nasional atau fokus dari

hibah dengan bidang ilmu atau minat PS/Fakultas

untuk mngembangkan manajemen keselamatan kerja

Kebijakan dan kriteria seleksi mahasiswa tidak sepenuhnya ditetapkan Fakultas/Prodi S1 (status BLU)

Status BLU dapat menempatkan PS menjadi bagian dari system penerimaan mahasiswa

SPP tunggal dan maksimum pendanaan berbasis mahasiswa maksimal 30%

Status BLU memungkinkan FKUB dan PS mencari dana mandiri dengan kegiatan yang berorientasi pada akademik (penelitian, pelatihan, konsultasi) maupun non akademik (sumber dana bisnis lain)

Peraturan home based minimal 1 PS 6 staf yang terdiri dari 2 Profesor, 4 Doktor

Konsep linearitas sudah ditegaskan sebagai linearitas bidang ilmu dalam surat edaran Rektor berdasarkan penjelasan Dirjen Dikti, memungkinkan pengembangan Bidang Ilmu Staff yang lebih fleksibel termasuk Kepengajaran

Kebijakan rekruitmen tenaga SDM (Dosen dan administrasi) ditetapkan oleh UB

Status BLU memberi keharusan kekurangan SDM diperoleh dari pengangkatan tenaga tetap non PNS

Pertanggung jawaban social (CSR) institusi merupakan kewajiban bagi Institusi Pendidikan

Potensi hibah pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan terpadu agar memperoleh manfaat sebesar besarnya

Interpretasi UU PT 12/2012 tentang pendidikan profesi (sesudah sarjana) diartikan pemisahan pendidikan profesi menjadi dua PS (PS akademik dan Profesi) tersebut pada SK Rektor

Penguatan organisasi PS: UU PT, Standar Akreditasi, EPSBED

Peraturan RSAB tidak jelas, mempengaruhi pengelolaan operasional RSAB, dapat menjadi beban anggaran

RS mempunyai kebutuhan untuk menjalin kerjasama dengan Pendidikan dalam semua tingkat pendidikan.

Page 38: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tantangan Peluang

SPP tunggal, batasan dana bersumber mahasiswa maksimal 30%, disinsentif bagi PT

Sudah ada bangunan RSAB dan juga ditetapkan dalam Renstra Universitas untuk pengembangan RSAB

Persyaratan publikasi pada program studi guru besar 2 internasional

Peluang penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan tinggi (UU PT 2012) sebagai sumber pembiayaan mandiri

Standar akreditasi: rasio dana penelitian 3juta-6juta/dosen

Peluang kerjasama konsultasi, pendampingan, penempatan peserta didik tinggi PPDS sebagai dampak UU RS dan Peraturan Akreditasi Institusi Pelayanan Kesehatan

Tuntutan pengembangan inovasi dan aplikasi pengetahuan dan teknologi hingga mencapai HAKI

Peluang pembiayaan penelitian hibah nasional dan internasional tinggi yang secara nasional semakin ditingkatkan serta adanya perhatian khusus pada Indonesia dalam pencapaian MDGs

Mekanisme evaluasi program studi secara online melalui EPSBED/PDPT

Peluang pengembangan PS tinggi (UU PT 2012)

Batasan kewenangan peserta didik dalam praktek pelayanan kesehatan ditengah tuntutan kompetensi keahlian yang tinggi

Perluasan kerjasama dan sosialisasi kompetensi

peserta didik di instansi pelayanan kesehatan tingkat

primer,

Page 39: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

2.4 Posisi Strategis Organisasi

Analisis posisi strategis PSPD dilakukan dengan berdasarkan pada kekuatan, kelemahan, tantangan

dan peluang institusi. Skoring dan pembobotan dilakukan dimasing-masing temuan dengan

memperhatikan kontribusi dan pengaruhnya pada strategi organisasi.

Gambar 2.1. Posisi Strategis PSPD Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Gambar tersebut menunjukkan bahwa posisi PSPD saat ini terletak pada posisi konservatif atau dalam

keadaan memeliharan untuk mempersiapkan diri menyongsong tantangan masa depan. Evaluasi dan

perbaikan internal perlu ditingkatkan agar mampu menghadapi tantangan dan memfaatkan peluang.

Harapannya tidak sampai 5 tahun mendatang PSPD sudah siap untuk bergeser pada posisi agresif yang

melewati tantangan untuk bersaing global baik dikalangan nasional maupun internasional. Diversifikasi

berbagai bidang, dan kemandirian baik tingkat FKUB maupun PS akan menambah akselerasi peningkatan

kemampuan diri yang cerdas.

T

S W

O

Conservative Agressive

Defensive Competitive

Page 40: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

III. RENCANA STRATEGIS 2013-2017

Perencanaan strategis mempunyai fungsi memberikan arah dan strategi bagi PSPD FKUBdalam

mengelola kekuatan dan kelemahan dalam menghadapi dinamika lingkungan eksternal.

Perencanaan strategis merupakan proses berkelanjutan dan bersifat dinamis, berawal dari strategic

direction (visi, misi dan nilai organisasi), adaptive strategic (grand strategic danstrategic objective),

operational strategic (strategic initiative) yang diterjemahkan pada tingkat Fakultas, Program Studi,

Unit Penunjang dan Individu.

3.1. Visi, Misi dan Nilai Organisasi

Visi

Menjadi Institusi Pendidikan Kedokteran yang Terkemuka dan Bertaraf Internasional dan berjiwa

entrepreneur untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat

Misi

Mengembangkan Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat di bidang Kedokteran,

yang terkini serta bermutu untuk membangun masa depan bangsa dengan dilandasi nilai-nilai

universal

Nilai

Profesional

- Menyelanggarakan pelaksnanan tugas dan kewenangan dengan penuh tanggung

jawab berdasarkan kompetensi etika dan peraturan yang berlaku

Dedikatif

- Dedikasi menunjukkan tanggungjawab yang tinggi dalam pengabdian setiap individu dalam

menjalankan pekerjaan dan kepercayaan yang diberikan yang tercermin dalam pemberian

pelayanan

Futuristik

- mengandung makna memiliki kemampuan prediktif dan responsif terhadap dinamika

fenomena-fenomena dibidang kedokteran serta menjadi leader dalam inovasi

pengembangan ilmu dari teknologi kedokteran utamanya tentang Biomedik dan kedokteran

kedaruratan.

Page 41: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Komitmen dan Kebersamaan

- Komitmen mengandung unsur perhatian, dukungan (suportif)

- Kebersamaan menggambarkan penghargaan pada setiap potensi individu sekaligus

kesadaran bahwa keberhasilan organisasi hanya dapat dicapai dengan sinergi kebersamaan.

Unggul

- Unggul memberikan makna bahwa organisasi harus mampu mengembangkan keunggulan

setiap individu

- Keunggulan juga berorientasi pada hasil upaya institusi yang harus mampu membangun

tidak hanya keunggulan institusi tetapi juga kebanggan bangsa

- Keunggulan dalam hasil juga harus dicapai dengan cara yang efektif dan efisien

Berjiwa entrepreneur

- Jiwa entrepreneur mengandung unsur inovatif tidak hanya dalam usaha tetapi juga

pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat

3.2. Isu Strategis

Pengembangan grand strategi organisasi untuk mencapai visi dan misi organisasi harus

memperhatikan isu strategis berdasarkan analisis lingkungan eksternal.

3.2.1 Pendidikan tinggi mempunyai tanggungjawab sosial dalam menjamin akses pendidikan,

keadilan dalam akses pendidikan, dampak keberadaan institusi pada kualitas hidup

masyarakat

3.2.2 Meningkatnya kompetisi global perlu diantisipasi dengan peningkatan daya saing lulusan

(employability national dan international), kualitas dosen (publication, visiting lecturer), dan

program studi maupun fakultas (international collaboration: education program and joint

research).

3.2.3 Tuntutan kemandirian pengelolaan (BLU, SPP tunggal, visi enterpreneurship Universitas)

sebagai dasar dalam pengembangan institusi agar dapat lebih bermanfaat bagi masyarakat

perlu disikapi dengan mengembangkan jiwa dan kemampuan enterpreneurship pada

institusi dan juga lulusan

3.2.4 Good university governance merupakan keharusan untuk menjamin akuntabilitas institusi PT

termasuk didalamnya Fakultas dan Program Studi sebagai penggerak bagi good corporate

governance, perlu diantisipasi dengan menerapkan sistem penjaminan mutu, akuntabilitas

pengelolaan keuangan, pelayanan prima serta tata kelola organisasi di tingkat Fakultas dan

Program Studi.

3.2.5 Tuntutan peran dan pengembangan program studi sebagai ujung tombak pelayanan

akademik (UU PT) dan tolok ukur kinerja bagi institusi penyelenggara pendidikan (EPSBED,

Akreditasi)

Page 42: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.2.6 Tuntutan level kualifikasi kompetensi nasional pada profesi tenaga kesehatan dengan

kemampuan skill yang tinggi perlu memperhatikan kebijakan etika pelayanan kesehatan di

rumah sakit tempat pendidikan yang mengatur kewenangan tenaga kesehatan (medical

staff by law) di rumah sakit sebagai provider di rumah sakit.

3.2.7 Kebijakan SJSN yang diluncurkan untuk memperkuat sistem rujukan dan efisiensi

pembiayaan kesehatan akan menempatkan rumah sakit Pendidikan Utama saat ini sebagai

penyelenggara UKP tingkat tersier sehingga kurang sesuai dengan kompetensi tenaga

kesehatan pada tingkat primer (dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, farmasi).

Kebijakan tersebut juga memberikan dampak pada pengalaman belajar pendidikan spesialis.

3.2.8 WHO, SKN, UU RS, menuntut penerapan manajemen keselamatan pasien pada institusi

pelayanan kesehatan dan provider kesehatan didukung PP Keselamatan Pasien serta

Standar Akreditasi Internasional. Hal ini perlu diantisipasi dalam membangun kompetensi

tenaga kesehatan, karena dalam proses pendidikan mahasiswa dan lulusan sebelum

mendapat license akan menjadi bagian dari tim kesehatan yang harus menerapkan praktek

manajemen keselamatan pasien.

3.3. Sasaran dan Peta Strategis Organisasi.

3.3.1 Grand Strategi

3.3.1.1 Meningkatkan kapabilitas dan daya saing institusi sehingga mampu bersaing ditingkat

nasional dan internasional

3.3.1.2 Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian

masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran dan kesehatan

dengan pendekatan ilmu-ilmu Biomedikal Kedaruratan Kedokteran dan socio medicine

sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

3.3.1.3 Meningkatkan kemampuan enterpreneurship dan manajerial organisasi dan lulusan

sehingga mampu bersaing dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu, tekhnologi dan

kemanusiaan

3.3.1.4 Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan, kegiatan

penelitian dan pelayanan bagi masyarakat

3.3.1.5 Mendorong pengembangan pusat pusat pemberdayaan masyarakat pada bidang

kedokteran, kesehatan dan socio medicine sebagai wujud tanggungjawab sosial Fakultas

(CSR) yang merupakan aplikasi pendidikan dan penelitian melalui penyelenggaraan

pendidikan di program studi untuk memberikan dampak bagi kualitas hidup masyarakat.

3.3.1.6 Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

3.3.1.7 Menerapkan sistem penjaminan mutu, tata kelola akademik berbasis good university

governance serta pelayanan prima sebagai bagian integral sistem manajemen dan budaya

organisasi untuk menjamin peningkatan mutu berkelanjutan dan akuntabilitas institusi

3.3.1.8 Melakukan penataan organisasi dan sarana prasarana program studi untuk mewujudkan

kemandirian pengelolaan program studi dan pengembangan sumber daya manusia

Page 43: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.3.1.9 Meningkatkan pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar dan kependidikan

melalui pengembangan sistem carier development path(talent management) yang

komprehensif didukung sistem manajemen kinerja

3.3.1.10 Membangun budaya, insfrastruktur, kapabilitas sumber daya manusia dan sistem

informasi untuk menunjang kinerja dan kemandirian institusi

3.3.1.11 Membangun budaya akademik dan budaya organisasi untuk menciptakan iklim kerja,

kinerja dan kesejahteraan staf sebagai bagian dari kinerja organisasi.

Page 44: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.3.2 Peta Strategis

Gambar 3.1. Peta Strategi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya dalam kaitannya dengan profil output

proram studi Pendidikan Dokter FKUB

Page 45: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.4. Tujuan Strategis di masing-masing bidang Grand strategis yang telah dirumuskan selanjutnya diterjemahkan menjadi tujuan strategis yang

lebih terukur di PSPD FKUB sebagai dasar dalam mengembangkan program atau upaya strategis.

Pengelompokan dalam bidang dilakukan dengan memperhatikan misi Tri Dharma Perguruan Tinggi,

struktur perencanaan strategis Universitas dan Grand Strategi Fakultas

3.4.1. Bidang Akademik

Bidang akademik merupakan fokus utama penyelenggaraan kegiatan di Program Studi Pendidikan

Dokter FKUB. Sasaran strategis pelaksanaan kegiatan di Program Studi Pendidikan Dokter meliputi:

Sasaran 1: meningkatkan kapabilitas dan daya saing Program Studi sehingga mampu bersaing di

tingkat Nasional dan Internasional

Sasaran 2: Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian

masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, kesehatan . dan socio

medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

Sasaran 3: Meningkatkan kemampuan enterpreneurship dan manajerial organisasi dan lulusan

sehingga mampu bersaing dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu, tekhnologi dan kemanusiaan

Sasaran 4: Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan, kegiatan

penelitian dan pelayanan bagi masyarakat

Sasaran 5: Mendorong pengembangan pusat pemberdayaan masyarakat pada bidang kedokteran,

kesehatan dan socio medicine sebagai wujud tanggungjawab sosial Program studi dan Fakultas (CSR)

yang merupakan aplikasi pendidikan dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Sasaran 6: Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

Ke enam (6) sasaran tersebut bertumpu pada strategi pemerataan dan perluasan akses, penguatan

mutu proses untuk menjamin kualitas output lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian

dengan outcome pada peningkatan kualitas hidup masyarakat dengan penguatan pada keselamatan

pasien dan kesesuaian dengan kompetisi global serta penciri lokal bidang biomolekuler dan socio

medicine.

Sasaran tersebut diuraikan menjadi tujuan strategis di sub bidang yaitu pendidikan

3.4.1.1 Sub bidang pendidikan

3.4.1.1.1 Meningkatkan kesesuaian antara kualitas output lulusan disetiap tahap pendidikan

dengan kompetensi (kebutuhan pengguna) pada tingkat nasional dan internasional.

Page 46: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.4.1.1.2 Meningkatkan kemampuan enterpreunership lulusan dan enterpeneurship dalam

manajemen kesehatan sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja

3.4.1.1.3 Menjamin kemampuan praktek manajemen keselamatan pasien lulusan pada tingkat

individu maupun komunitas

3.4.1.1.4 Meningkatkan kemampuan pengelolaan manajemen praktek pelayanan kesehatan

lulusan pada praktek pelayanan kesehatan individu maupun komunitas

3.4.1.1.5 Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas penelitian dan publikasi mahasiswa

(lulusan) sesuai dengan bidang keilmuan pada tingkat nasional dan internasional

3.4.1.1.6 Meningkatkan prosentase lulusan dengan masa studi tepat waktu

3.4.1.1.7 Meningkatkan ketepatan dokumentasi dan implementasi sistem penjaminan mutu

berkelanjutan proses pembelajaran

3.4.1.1.8 Meningkatkan kapabilitas kepengajaran, pembimbingan dan penulisan pada dosen dan

penasehat akademik

3.4.1.1.9 Meningkatkan jumlah dan jangkauan beasiswa pendidikan

3.4.1.2 Sub bidang penelitian dan karya ilmiah

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi sumber daya yang ada untuk:

3.4.1.2.1 Mendorong peningkatan jumlah dan kualitas penelitian pada bidang kedokteran dan

socio medicine

3.4.1.2.2 Mengembangkan pusat pengembangan (kajian) penelitian kesehatan termasuk

kebijakan kesehatan

3.4.1.2.3 Meningkatkan pembiayaan penelitian dari dalam maupun luar negeri

3.4.1.2.4 Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian yang berorientasi pada penelitian

translasional

3.4.1.2.5 Meningkatkan jumlah dan kualitas peroleh hibah penelitian pada tingkat universitas,

nasional maupun internasional

3.4.1.2.6 Meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi dan karya ilmiah di kawasan nasional dan

internasional sebagai langkah untuk rekognisi institusi dan staf

3.4.1.2.7 Meningkatkan kemampuan dan perolehan HAKI yang dapat digunakan langsung pada

masyarakat

3.4.1.2.8 Menumbuhkan atmosfer akademik baik dalam kegiatan pendidikan maupun kegiatan

ilmiah sehingga menjadi budaya akademik dalam institusi

3.4.1.3 Sub bidang pengabdian masyarakat

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi sumber daya yang ada untuk:

3.4.1.3.1 Meningkatkan dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari

corporate social responsibility (CSR)

3.4.1.3.2 Meningkatkan kualitas output kegiatan pemberdayaan masyarakat disetiap bidang

Page 47: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.4.1.3.3 Meningkatkan jumlah dan jangkauan kegiatan pemberdayaan masyarakat di setiap

bidang

3.4.1.3.4 Meningkatkan pemerataan pelaksana untuk pemberdayaan masyarakat dalam bidang

kedokteran, kesehatan, dan socio medicine

3.4.1.3.5 Meningkatkan dokumentasi dan publikasi kegiatan pemberdayaan masyarakat sehingga

mendapatkan pengakuan ditingkat nasional dan internasional

3.4.2 Bidang organisasi dan manajemen

Bidang organisasi dan manajemen diuraikan dalam tiga sub bidang yaitu struktur organisasi dan tata

kelola, manajemen keuangan, manajemen sarana dan prasarana, serta manajemen informasi.

3.4.2.1 Sub bidang struktur organisasi dan tata kelola

3.4.2.1.1 Meningkatkan efisiensi dan akuntabilitastatakelola penyelenggaraan program studi,

melalui restrukturisasi organisasi

3.4.2.1.2 Meningkatkan dokumentasi dan implementasi sistem penjaminan mutu ditingkat

Program Studi

3.4.2.1.3 Meningkatkan kesesuaian dan keterlaksanaan prosedur operasional standar sesuai

dengan indikator masing-masing

3.4.2.1.4 Meningkatkan prosentase tindak lanjut dan keberlangsungan monitoring dan evaluasi

3.4.2.2 Sub bidang manajemen keuangan

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi sumber daya yang ada untuk:

3.4.2.2.1 Meningkatkan sumber pembiayaan non mahasiswa

3.4.2.2.2 Meningkatkan alokasi biaya operasional per mahasiswa

3.4.2.2.3 Meningkatkan efektifitas kendali anggaran dan pendapatan berbasis kinerja dan

program studi

3.4.2.2.4 Meningkatkan keseimbangan pembiayaan belanja operasional pendidikan, penelitian,

pengabdian masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia dan sarana prasarana

3.4.2.2.5 Meningkatkan kecepatan pengelolaan anggaran, evaluasi dan laporan kinerja anggaran

berbasis kinerja dan program studi

3.4.2.3 Sub bidang pengelolaan informasi

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi sumber daya yang ada untuk:

3.4.2.3.1 Meningkatkan akurasi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi untuk

pengambilan keputusan manajemen ditingkat program studi sesuai dengan key

performance indikator yang ditetapkan

Page 48: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.4.2.3.2 Meningkatkan akurasi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi kinerja program

studi sesuai dengan standar evaluasi kinerja PS dan Akreditasi PS

3.4.2.3.3 Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi manajemen operasional (office system)

dalam Program Studi

3.4.2.3.4 Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi kegiatan pembelajaran untuk

memberikan informasi monitoring program dan umpan balik

3.4.2.3.5 Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi kinerja dan karir dosen dan tenaga

kependidikan

3.4.2.3.6 Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi penjaminan mutu Program Studi

3.4.3 Bidang pengembangan SDM (tenaga pendidik dan kependidikan)

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi profil sumber daya yang ada untuk:

3.4.3.1 Meningkatkan kuantitas (rasio) pengajar, pembimbing, penguji dan tenaga kependidikan

disemua program studi

3.4.3.2 Meningkatkan kualifikasi pendidikan dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan

kebutuhan program studi

3.4.3.3 Meningkatkan pemenuhan penjenjangan maksimal karir dosen dan tenaga kependidikan

yang didukung kemudahan administrasi

3.4.3.4 Meningkatkan optimalisasi pemenuhan kinerja dosen sesuai kebutuhan program studi dan

standar kinerja dosen (EKD, EWMP)

3.4.3.5 Meningkatkan jumlah pemerataan dan kualitas penelitian, publikasi nasional dan

internasional sesuai dengan agenda penelitian PS dan nasional

3.4.3.6 Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas kegiatan pengabdian masyarakat sesuai

agenda PS dan kebutuhan masyarakatpengelolaan dukungan SDM

3.4.3.7 Meningkatkan jumlah HAKI dan penerbitan buku hasil inovasi pembelajaran

3.4.3.8 Meningkatkan kesejahteraan staff

3.4.3.9 Meningkatkan keahlian dan kapabilitas tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok

dan fungsi masing-masing untuk memastikan pemenuhan jenjang karir melalui program

pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

3.4.3.10 Meningkatkan kemampuan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan manajemen

pendidikan staf pengajar melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

3.4.3.11 Meningkatkan praktik pelayanan prima (service excellence) semua staf sebagai bagian dari

budaya organisasi melalui pelatihan berkelanjutan

3.4.3.12 Meningkatkan budaya akademik

Page 49: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

3.4.4 Bidang kemahasiswaan dan alumni

3.4.4.1 meningkatkan kemampuan enterpreunership mahasiswa agar mampu bersaing dengan

lulusan lain baik dalam maupun luar negeri dalam dunia kerja dan penciptaan lapangan

kerja

3.4.4.2 meningkatkan kemampuan akademik agar semakin tinggi jumlah peserta didik yang dapat

mencapai tingkat kompetensi sesuai SKDI

3.4.4.3 meningkatkan kemampuan penalaran, pengembangan minat dan bakat guna mendukung

kompetensi (termasuk didalamnya perilaku) yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan

3.4.4.4 meningkatkan peran serta kelembagaan kemahasiswaan dalam mendukung program

rekognisi internasional dalam bidang ilmiah serta pengembangan minat dan bakat

3.4.4.5 meningkatkan peran Alumni dalam mendukung upaya pemecahan masalah dibidang

kesehatan pada tingkat nasional dan internasional

3.4.4.6 meningkatkan peran kelembagaan dan anggota alumni dalam perbaikan kurikulum melalui

partisipasi tracer study

3.4.4.7 meningkatkan peran alumni dalam mendukung kemandiriaan pembiayaan

3.4.5 Bidang kerja sama nasional dan internasional

Membangun kondisi yang menstimulasi dan menginduksi sumber daya yang ada untuk:

3.4.5.1 Meningkatkan kerja sama dengan Puskesmas, RS Pendidikan, Jejaring dan wahana

pendidikan lainnya guna meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian

masyarakat

3.4.5.2 Mengembangkan kerja sama antar PS baik internal maupun eksternal guna peningkatan Tri

Dharma Perguruan tinggi

3.4.5.3 Meningkatkan pendaya gunaan kerja sama dengan pihak luar negeri baik yang sudah aktif

maupun yang belum aktif guna peningkatan internasionalisasi lulusan dan institusi Fakultas

dan Program Studi

3.5 Indikator Kinerja Kunci (Key Performance Indikator) Setiap tujuan strategis diterjemahkan menjadi indikator strategis agar dapat menjadi acuan bagi

pengembangan program dan rencana operasional di tingkat Fakultas dan Program Studi.

Page 50: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.1. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Pendidikan

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Meningkatkan kapabilitas dan daya saing institusi sehingga mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional

Meningkatkan posisi institusi dan program studi pada tingkat nasional dan internasional

Jumlah publikasi internasional yg diindeks pada international search engine

1 Int, 1 Nas akrd,

1 Nas/dos/

3th

Jumlah publikasi pada international high impact journal

1/dos/3th

status PSPD terakreditasi internasional

Tercapai S1 PSPD (Asia AUN QA)

PSPD dengan status akreditasi A

Tercapai

program/standar pendidikan PSPD diakui (recognized) oleh Lembaga/institusi luar negeri (atau menggunakan International examiner/reviewer)

Tercapai bukti review dari international examiner dalam bentuk masukan/hasil review

Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

Meningkatkan kesesuaian antara kualitas output lulusan disetiap tahap pendidikan dengan kompetensi (kebutuhan pengguna) pada tingkat nasional dan internasional.

Rerata nilai uji kompetensi Nasional [Dokter]

Nilai 75 Pendidikan dokter (saat ini 2013 - nilai 73), target nasional 75

Prosentasi kelulusan uji kompetensi Nasional dengan nilai minimal 75 [Dokter]

100%

Page 51: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

[lanjutan] Meningkatkan kesesuaian antara kualitas output lulusan disetiap tahap pendidikan dengan kompetensi (kebutuhan pengguna) pada tingkat nasional dan internasional.

Rasio (konversi IPK):nilai uji kompetensi

minimal 1 IPK dikonversikan disesuaikan dengan skala nilai uji kompetensi

Masa tunggu kerja < 3 bln hanya berlaku untuk S1

Kepuasan pengguna lulusan

skor akhir tracer Study

30 - 36

mengacu pada matriks penilaian akreditasi BAN PT

Dokumen blueprint evaluasi

Ada PSPD harus sudah mempunyai dan menyetor dokumen evaluasi ke fakultas

Rerata proporsi soal ujian MCQ (evaluasi hasil belajar) dengan kualitas baik menurut item analysis

75% mengembangkan sistem item review dan analysis pada semua bentuk EHB di semua PS, dan blue print evaluasi sebagai dasar review

Proporsi keterlaksanaan item analysis pada ujian MCQ

100%

Meningkatkan prosentase lulusan dengan masa studi tepat waktu

rasio rerata masa studi dibandingkan ketentuan masa studi

1.2

Rerata prosentase lulusan tepat waktu

60% rumus matriks BAN PT

Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas penelitian dan publikasi mahasiswa (lulusan) sesuai dengan bidang keilmuan pada tingkat nasional dan internasional

jumlah publikasi mahasiswa/lulusan disetiap PS

100% Edaran Dikti/KKNI mewajibkan publikasi sebagai ukuran kompetensi/kualifikasi. Ditjen Dikti, jurnal diupayakan terakreditasi. Rektor, S1, upload di web, S2 jurnal nasional terakreditasi, S3 Internasional,

Rasio publikasi:mahasiswa

100% Semua mahasiswa harus mempublikasikan tugas akhirnya

Page 52: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, Kesehatan, dan Socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

[lanjutan] Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas penelitian dan publikasi mahasiswa (lulusan) sesuai dengan bidang keilmuan pada tingkat nasional dan internasional

Jumlah publikasi dalam forum internasional mahasiswa S1

2 / tahun

Jumlah publikasi jurnal internasional mahasiswa S1/tahun

1

Menjamin kemampuan praktek manaj. keselamatan pasien lulusan pd tingkat individu maupun organisasi

Adanya isi dan integrasi patient safety pada kurikulum

100%

Nilai ujian modul/mata kuliah keselamatan pasien

75

Meningkatkan kualitas input pada student admission

Nilai Minimal Test Mandiri

syarat pd catatan

diatas standard SBNMPTN

Tingkat pemenuhan persyaratan tes Kesehatan dan atau psikotest untuk mengikuti studi

100% sesuai dengan syarat tes kesehatan dan psikotest

Meningkatkan kemampuan enterpreneurship dan manajerial organisasi dan lulusan sehingga mampu bersaing dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu, tekhnologi dan kemanusiaan

Meningkatkan kemampuan enterpreunership lulusan dan enterpeneurship dalam manajemen kesehatan sehingga mampu bersaing dalam dunia kerja

Jumlah prestasi gagasan inovatif mahasiswa S1

2/tahun

Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

Meningkatkan ketepatan dokumentasi dan implementasi sistem penjaminan mutu berkelanjutan proses pembelajaran

PSPD memiliki panduan akademik

Tersedia panduan akademik yang ter

sosialisasi kan

setiap tahun

Page 53: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

[anjutan] Meningkatkan ketepatan dokumentasi dan implementasi sistem penjaminan mutu berkelanjutan proses pembelajaran

adanya pedoman pendidikan PSPD

ada

Tingkat update dokumen panduan akademik setiap PS

100% setiap tahun dilakukan update dokumen panduan akademik

Meningkatkan kapabilitas kepengajaran, pembimbingan dan penulisan pada dosen dan penasehat akademik

Rerata indeks kepuasan mahasiswa terhadap dosen

nilai 76 nilai mengacu pada instrumen IKM UB, materi mengacu pada instrumen Serdos FK

Adanya buku pelaksanaan kurikulum PSPD

ada Kompetensi/Learning outcome, Learning objective pada tiap Blok/Mata kuliah, sd pokok bahasan

proporsi mata kuliah/blok/staget (?) dengan buku materi/modul sesuai kurikulum di setiap PS

100%

terselenggaranya evaluasi kesesuaian materi dengan rancangan kurikulum dan kompetensi di PSPD secara berkala

100% periode sesuai masa studi PS

Proporsi staf pendidik dengan pendidikan/pelatihan pengajaran (misal: PEKERTI, AA, Penulisan MCQ, OSCE) sesuai standar yg ditetapkan

100% Perlu penetapan standar trainingnya, misal dosen baru harus pekerti, [PJMK harus AA]

Proporsi staf dengan pendidikan/pelatihan pembimbingan

100%

Proporsi staf dengan pendidikan/pelatihan penulisan ilmiah

100%

Pemenuhan kinerja pendidikan staf sesuai EKD/EWMP (riil skor)

100%

Page 54: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.2. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Penelitian

Sasaran Strategi Tujuan Bidang Indikator Target Catatan

Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, Kesehatan dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

Meningkatkan pemerataan jumlah dan kualitas penelitian pada bidang kedokteran, kesehatan, dan socio medicine

Adanya struktur pohon penelitian dan roadmap yang menampung semua bidang ilmu dan terutama yang saling berkaitan

ada Kebijakan pohon penelitian yg integrative/ lintas PS

rasio jumlah penelitian antar bidang ilmu

1 merata sesuai dengan proporsi dosen

proporsi penelitian mahasiswa di masing-masing bidang (pohon penelitian)

sd catatan keterlibatan mhs pada penelitian dosen ≥ 25%,

proporsi publikasi nasional (seminar dan jurnal) hasil penelitian di masing-masing bidang (pohon penelitian)

2/DT/PS atau 4/DT/PS

setiap DT 2 artikel pd jurnal nas terakreditasi atau 4 artikel pd jurnal nas tdk akreditasi (3 th)

proporsi publikasi internasional (seminar dan jurnal) hasil penelitian setiap bidang (pohon penelitian)

1/DT/PS setiap DT 1 artikel pd jurnl internasional per 3 tahun

Perbandingan (proporsi) rerata anggaran hibah penelitian tiap pohon pen

merata setiap pohon

penelitian

Jumlah pusat pengembangan penelitian berdasarkan pohon penelitian

1/bid roadmap

minimal ada 1 pusat pengembangan sesuai bidang pada roadmap

Rerata publikasi internasional/pusat kajian/tahun

[Kebijakan pengembangan pusat kajian]

Meningkatkan pembiayaan penelitian DN maupun LN

Jumlah proposal pengajuan anggaran penelitian hibah nasional/internasional disetiap pusat pengembangan

50%

Meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian yang berorientasi pada penelitian translasional

Proporsi penelitian translational dibanding semua penelitian

50% baseline 0

Proposi publikasi nasional penelitian translational

50% baseline 0

Jumlah publikasi internasional penelitian translational

25% baseline 0

Page 55: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Strategi Tujuan Bidang Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran (umum, gigi, sp), Kesehatan (gizi, perawat, bidan, farmasi), Manajemen Kesehatan dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

Meningkatkan jumlah pemerataan dan kualitas publikasi dan karya ilmiah di kawasan nasional dan internasional sebagai langkah untuk rekognisi institusi dan staf

Rerata publikasi nasional/dosen/PS/tahun

2/DT/PS atau 4/DT/PS

setiap DT 2 artikel pd jurnal nas terakreditasi atau 4 artikel pd jurnal nas tdk akreditasi (setiap 3 tahun)

Rerata publikasi internasional/dosen/PS/ Tahun

1/DT/PS setiap DT 1 artikel pd jurnl internasional per 3 tahun

Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas peroleh hibah penelitian pada tingkat universitas, nasional maupun internasional

Jumlah hibah penelitian universitas/PS

rata2 [S1]3JT [S23]18JT /DT/PS/Th

[S2] lit dana LN = jumlah DT atau lit dana non PT = 2 x DT, atau lit dana PT = 4 x DT (setiap tahun slm 3 th)

Jumlah hibah penelitian nasional/PS

Jumlah hibah penelitian internasional/PS

Meningkatkan kemampuan dan perolehan HAKI yang dapat digunakan langsung pada masyarakat

Jumlah HAKI disetiap PS/Bidang Kajian

1Haki/PS/3Th

Proporsi dosen yang telah mengikuti pelatihan HAKI/PS

100%

Jumlah pengajuan HAKI/PS/3tahun

2Haki/3th Minimal 4x pengajuan Haki/ PS/3th

Jumlah penelitian berpotensi HAKI/PS

4 Lit 2x Pengajuan Haki/PS/3th

Menumbuhkan atmosfer akademik baik dalam kegiatan pendidikan maupun kegiatan ilmiah yang mampu menjadikan pembudayaan dalam institusi

Jumlah kegiatan scientific meeting terjadwal dalam bidang ilmu dan kependidikan disetiap Prgram studi PS/Tahun

48Keg/PS/Th kegiatan rutin mingguan dan kegiatan tahunan (penyelenggaraan seminar/PIT/dsb)

Jumlah kegiatan scientific meeting terlaksana dalam bidang ilmu dan kependidikan setiap tahun

48Keg/PS/Th kegiatan rutin mingguan dan kegiatan tahunan (penyelenggaraan seminar/PIT/dsb)

Proporsi partisipasi dosen dalam kegiatan scientific meeting/PS/tahun

90% DT/ Keg

Proporsi anggaran scientific meeting dan pengembangan akademik atmosfir terhadap total anggaran

20% termasuk mengadakan seminar atau kegiatan ilmiah lainnya

Page 56: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.3. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Akademik – Sub Bidang Pengabdian Masyarakat

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Membangun pusat pemberdayaan masyarakat pada bidang kedokteran, kesehatan, manajemen kesehatan dan socio medicine sebagai wujud tanggungjawab sosial Fakultas (CSR) dan aplikasi pendidikan dan penelitian untuk memberikan dampak bagi kualitas hidup masyarat.

Meningkatkan dampak kegiatan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari corporate social responcibility (CSR)

Jumlah MOU institusional PSPD dengan instansi lain FKUB dalam bidang kegiatan CSR (pembiayaan pendidikan putra daerah, putra karyawan perusahaan, pengembangan teknologi tepat guna, peningkatan mutu pelayanan), MOU internasional per tahun

meliputi semua bidang CSR

Jumlah MOU dengan kriteria: banyak, cukup, kurang, sangat sedikit, tidak ada

Jumlah kegiatan CSR per MOU

min 1 keg/MOU/Th

kajian ilmiah pembahasan potensi perkembangan IPTEK yang berpotensi dikembangkan menjadi program kegiatan terapan yang terdokumentasi

1 Dok/PS/4Th 1 Dokumen berisi analisis produk IPTEK yang dapat dihasilkan oleh PS

adanya laporan dampak kegiatan pengabdian masyarakat

ada/keg

adanya bukti perbaikan indikator kesehatan masyarakat desa binaan

ada/keg merupakan indikator dampak. Pengukuran dampak minimal dengan pre and post measurement

Meningkatkan kualitas output kegiatan

Kepuasan masyarakat terhadap kegiatan penmas

76 mengacu kriteria nilai IKM

Page 57: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

pemberdayaan masyarakat disetiap bidang

Dokumen produk penmas (modul bagi masyarakat)/program

1 produk/program

Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan, kegiatan penelitian dan pelayanan bagi masyarakat

Meningkatkan jumlah dan jangkauan kegiatan pemberdayaan masyarakat di setiap bidang

Jumlah kegiatan penmas/PS/tahun

3Keg/DT/3Th

distribusi sasarankegiatan penmas, dimasing-masing bidang dan PS

semakin banyak wilayah dan kelompok yang tercakup dari tahun ke tahun

sasaran bisa berdasarkan wilayah, atau berdasarkan kelompok atau kriteria lainnya

Meningkatkan pemerataan pelaksana, dan bidang pemberdayaan masyarakat dalam bidang kedokteran, kesehatan, manajemen kesehatan dan socio medicine

besaran anggaran penmas/dosen/PS

sd catatan 1,5Jt/DT/Th

rerata kegiatan penmas/dosen/PS

sd catatan DT PMas dana non PT = DT, atau PMas dana PT = 2 x DT (slm 3 th)

Meningkatkan mutu pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan kompetisi global

Meningkatkan dokumentasi dan publikasi kegiatan pemberdayaan masyarakat sehingga mendapatkan pengakuan ditingkat nasional dan internasional

Rasio jumlah publikasi di tingkat nasional dibanding jumlah kegiatan penmas yg dilakukan

50% Publikasi dapat dalam berbagai bentuk, misal buku ajar, panduan bagi masyarakat, buku teks diterbitkan, artikel pada media nasional dan jurnal Publikasi dapat dalam berbagai bentuk, misal buku ajar, panduan bagi masyarakat, buku teks diterbitkan, artikel pada media nasional dan jurnal

Rasio jumlah publikasi di tingkat internasional dibanding jumlah kegiatan penmas yang dilakukan

2%

Page 58: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.4. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi dan Manajemen – Sub Bidang Organisasi dan

tatalaksana

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Melakukan penataan organisasi dan sarana prasarana PSPD untuk mendorong kemandirian pengelolaan program studi dan pengembangan sumber daya manusia

Meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas tatakelola penyelenggaraan program studi, laboratorium dan atau departemen melalui restrukturisasi organisasi

tersusunnya struktur organisasi

100% fakultas dan setiap PS mempunyai struktur organisasi dan tupoksinya dengan acuan pedoman dari fakultas dan universitas

adanya dokumen tupoksi struktur organisasi

100%

Adanya dokumen rencana operasional PSPD

100%

adanya dokumen monitoring & evaluasi penyelenggaraan kegiatan

100%

adanya laporan penyelenggaraan kegiatan di tingkat program studi

100%

Meningkatkan kemandirian pengelolaan program studi

adanya pengelola yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan (termasuk kecukupan personil untuk setiap pos yang dibutuhkan)

calon min 3x jumlah posisi

kriteria: kemampuan manajerial untuk pengelola PS [kebijakan pelatihan]

adanya staf pengajar yang sesuai dengan kebutuhan rasio dosen mahasiswa ( sesuai dengan PS dan kualifikasi dosen)

sd catatan

[S1] PSPD akd:rasio dosen mhs 1:10; Profesi: 1: 5.

adanya staf kependidikan sesuai dengan kebutuhan

sd catatan

min 1 orang S1, atau 2 orang D3, atau 2 orang D1, atau 4 orang SMU

adanya dokumen rencana belanja Program Studi Pendidikan Dokter

100% PSPD mempunyai rencana belanja.

adanya dokumen laporan penggunaan dana Program Studi Pendidikan Dokter (bulanan caturwulan, dan tahunan)

100% PSPD melaporkan penggunaan dananya

Page 59: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Melakukan penataan organisasi dan sarana prasarana PS untuk mendorong kemandirian pengelolaan program studi dan pengembangan sumber daya manusia

[lanjutan] Meningkatkan kemandirian pengelolaan program studi

adanya dokumen pendukung penggunaan dana di tingkat program studi

100%

adanya evaluasi penggunaan dana di tingkat program studi

100% setiap PS melakukan evaluasi penggunaan dananya

adanya evaluasi kinerja PS yang terdokumentasi

100% evaluasi tentang implikasi pelaksanaan kegiatan tri dharma secara utuh

Menerapkan sistem penjaminan mutu, tata kelola akademik berbasis good university governance serta pelayanan prima sebagai bagian integral sistem manajemen dan budaya organisasi untuk menjamin peningkatan mutu berkelanjutan dan akuntabilitas institusi

Meningkatkan dokumentasi dan implementasi sistem penjaminan mutu di Program Studi

Adanya dokumen mutu di setiap unit aktifitas

100%

Adanya dokumen SOP di setiap unit aktifitas

100%

Meningkatkan kesesuaian dan keterlaksanaan prosedur operasional standar sesuai dengan indikator masing-masing

Terlaksananya program audit internal PS di FKUB yang terdokumentasi

100% audit internal dilakukan berkala [kebijakan audit internal: AI dilakukan oleh UJM terhadap MR atau peer antar PS Atau GJM thd PS]

Meningkatkan prosentase tindak lanjut dan keberlangsungan monitoring dan evaluasi

adanya tindak lanjut hasil audit internal yang terdokumentasi

100%

Adanya dokumen evaluasi tindaklanjut hasil audit internal

100%

Page 60: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.5. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi dan Manajemen – Sub Bidang Manajemen

Keuangan

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Melakukan penataan organisasi dan sarana prasarana fakultas untuk mendorong kemandirian pengelolaan program studi dan pengembangan sumber daya manusia

Meningkatkan sumber pembiayaan non mahasiswa

jumlah kegiatan yang bersifat income generating, dalam bentuk seminar, konsultansi, pelatihan dan sebagainya /PS/th

1Keg/PS/Th Jasa kepakaran (project pada masing-masing PS), mengoptimalkan penerimaan masing-masing PS, termasuk PSPD (Lab biomedik dan lainnya)

nilai kegiatan yang bersifat income generating/PS/th

kenaikan 10%/th

proposi dana mandiri:penerimaan

rasio jumlah dana mandiri dibanding total penerimaan dana

70% dana mandiri > 70% total penerimaan

Meningkatkan kemampuan biaya operasional per mahasiswa

biaya operasional per mahasiswa /PS

sd catatan [S1]Dop>18Jt/Mhs/Th

Meningkatkan efektifitas kendali anggaran dan pendapatan berbasis kinerja dan program studi

Persentase penyerapan anggaran

100% 100% (termasuk 10% anggaran untuk pengembangan)

Persentase kesesuaian belanja dengan perencanaan

100%

Persentase keterlaksanaan program sesuai perencanaan

100%

Meningkatkan keseimbangan pembiayaan belanja operasional pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia dan sarana prasarana

adanya Perencanaan penerimaan dan penggunaan dana setiap PS per tahun

100%

Laporan penggunaan dana tingkat program studi bulanan, tri wulan, semester, dan tahunan

100% setiap PS melaporkan penggunaan dananya bulanan dst

adanya kegiatan evaluasi belanja pada tingkat program studi dan fakultas

100% kegiatan evaluasi terlaksana dibuktikan dengan laporan evaluasi

Page 61: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Melakukan penataan organisasi dan sarana prasarana PSPD untuk mendorong kemandirian pengelolaan program studi dan pengembangan sumber daya manusia

[lanjutan] Meningkatkan keseimbangan pembiayaan belanja operasional pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia dan sarana prasarana

Proporsi penggunaan anggaran pada masing-masing bidang (pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, pengembangan sumberdaya manusia dan sarana prasarana)

100% sesuai

ketentuan

[Kebijakan keuangan: ketentuan proporsi penggunaan anggaran pada masing-masing bidang]

Meningkatkan kecepatan pengelolaan anggaran, evaluasi dan laporan kinerja anggaran berbasis kinerja dan program studi

delay waktu penyelesaian SPJ

0%

[Kebijakan keuangan: ketetapan deadline pertanggungjawaban, DL setiap PS SPJ tgl 5 bulan berjalan, tgl 10 FK setor ke UB, tgl 15 GU cair]

delay waktu penurunan anggaran

0%

Page 62: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.6. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Organisasi dan Manajemen – Sub Bidang Sistem Informasi

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Membangun budaya, insfrastruktur, kapabilitas sumber daya manusia dan sistem informasi untuk menunjang kinerja dan kemandirian PSPD

Meningkatkan akurasi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi untuk pengambilan keputusan manajemen program studi sesuai dengan key performance indikator yang ditetapkan

persentase kelengkapan data untuk input decision support system

100%

Kecepatan penyediaan data yang dibutuhkan

sd catatan Maks 1 hari sejak permintaan data

Ketersediaan sistem informasi yang mampu memasukkan dan memproses data untuk decision support system (SIM DSS)

tersedia

ketersediaan sistem informasi untuk pembelajaran (SOP, IK)

tersedia

ketersediaan laporan sesuai kebutuhan pengambilan keputusan PSPD

tersedia

Ketersedian laporan disetiap periode waktu yang ditentukan (mingguan, bulanan, tahunan)

100%

kecepatan penyediaan laporan PSPD

Sd catatan maks 1 hari sejak cut off periode laporan

Meningkatkan akurasi dan kecepatan ketersediaan data dan informasi kinerja program studi dan fakultas sesuai dengan standar evaluasi kinerja PS dan Akreditasi PS

persentase kelengkapan data kinerja tingkat

100%

ketersediaan laporan kinerja tingkat program studi

100%

Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi manajemen operasional (office system) dalam Program Studi dan Fakultas

Persentase kelengkapan data untuk operasional PS dan Fakultas (misal: keuangan, penggunaan ruang, alat, dsb)

100%

ketersediaan laporan operasional tingkat PS dan Fakultas

100%

Page 63: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Membangun budaya, insfrastruktur, kapabilitas sumber daya manusia dan sistem informasi untuk menunjang kinerja dan kemandirian institusi

Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi kegiatan pembelajaran untuk memberikan informasi monitoring program dan umpan balik

persentase kelengkapan data yang terkait pembelajaran

100%

ketersediaan sistem informasi untuk pembelajaran (SOP, IK)

100%

ketersediaan laporan yang terkait dengan kegiatan pembelajaran (mingguan, bulanan, semesteran, tahunan)

100%

Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi kinerja dan karir dosen dan tenaga kependidikan

adanya sistem dokumentasi data SDM

Ada

adanya sistem informasi kinerja SDM (SOP, IK)

Ada

kelengkapan data informasi kinerja

100%

Ketersediaan laporan kegiatan evaluasi kinerja SDM (semester dan tahunan)

100%

Meningkatkan akurasi dan kecepatan informasi penjaminan mutu Program Studi dan Fakultas

macam data yang teridentifikasi untuk menunjang laporan penjaminan mutu

Ada adanya pendokumentasian data audit dan perbaikan

PSPD yang mampu menyusun Laporan triwulan, semester, dan tahunan kegiatan penjaminan mutu

Lengkap Ketersediaan Laporan triwulan, semester, dan tahunan hasil pelaksanaan penjaminan mutu

Catatan: Dibutuhkan kebijakan pengelolaan informasi tentang:

Data atau laporan yang harus digenerate oleh masing-masing institusi, Fakultas, PS, dan Sub bag atau unit lainnya

Periode penyediaan data atau laporan

Waktu penyediaan data atau laporan

Page 64: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.7. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Sumberdaya Manusia

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Meningkatkan pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar dan kependidikan melalui pengembangan sistem carier development path (talent management) yang komprehensif didukung sistem manajemen kinerja

Meningkatkan kuantitas (rasio) pengajar, pembimbing, penguji dan tenaga kependidikan di program studi

Dosen dengan pendidikan minimal S2/Spesialis sesuai bidang keilmuan PS

45% S1: S2 dan S3 90%

Dosen dengan pendidikan minimal S3/ Spesialis Konsultan sesuai bidang keilmuan PS

45% S1: S3>40%; S2 : S3 75%

Guru Besar sesuai bidang keilmuan di PSPD

20% >40%

Tenaga kependidikan dengan pendidikan D3 di PSPD

35% Perbandingan 4 (S1/D4): 3 (D3): 2 D2: 1 (SMU)

Tenaga kependidikan dengan pendidikan S1 di PSPD

45%

Tenaga kependidikan dengan pendidikan S2 di PS

1 orang 1 KTU + 4 subag + 27 PS. (Jumlah kandidat:32 posisi x 3)

Menunjang program Fakultas dalam Meningkatkan kualifikasi pendidikan dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan program studi

Analisis jabatan dosen dan tenaga kependidikan yang terdokumentasi

Dilaksanakan dan

terdokumentasi

Perlu pengembangan analisis

Dokumen perencanaan carier path dosen dan tenaga kependidikan

Tersedia Perlu analisis karir

Membantu kelancaran peningkatkan pemenuhan penjenjangan maksimal karir dosen dan tenaga kependidikan didukung kemudahan administrasi

Kelengkapan dokumentasi persyaratan kenaikan pangkat

100%

Menunjang Program fakultas dalam Meningkatkan optimalisasi pemenuhan kinerja dosen sesuai

Perencanaan distribusi tugas untuk pemenuhan kinerja dosen yang terdokumentasi

Ada terdokum

entasi

Kelengkapan dokumentasi persyaratan laporan EKD dan EWMP

100%

Page 65: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

kebutuhan program studi dan standar kinerja dosen (EKD, EWMP)

Rerata EKD dosen Min 12 sd 16 SKS/

Smt

Memelihara suasan akademik guna Meningkatkan pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar dan kependidikan melalui pengembangan sistem carier development path (talent management) yang komprehensif didukung sistem manajemen kinerja

Membantu program fakultas dalam Meningkatkan jumlah pemerataan dan kualitas penelitian, publikasi nasional dan internasional sesuai dengan agenda penelitian PS dan nasional

Tersedianya Dokumen agenda penelitian PS yang disesuaikan dengan agenda penelitian nasional

Ada dokumen

Pengembangan

Terealisasinya Alokasi bantuan dana penelitian setiap dosen setiap semester

9 juta/ tahun

Terealisasinya Alokasi bantuan dana publikasi penelitian nasional setiap dosen setiap publikasi

500 ribu/ dosen/ tahun

akreditasi A: 1-1.5 juta, B: 0.5-1

Terealisasinya Alokasi bantuan dana publikasi penelitian internasional setiap dosen setiap publikasi

500 ribu/ dosen/ tahun

7.5-1 0 juta UB/judul/penulis maksimal 2/tahun

Jumlah dosen yang mengikuti pelatihan publikasi ilmiah

100% sesuai perencanaan

Membantu program fakultas dalam Meningkatkan jumlah, pemerataan dan kualitas kegiatan pengabdian masyarakat sesuai agenda PS dan kebutuhan masyarakat pengelolaan dukungan SDM

Terealisasinya Alokasi bantuan dana pengabdian masyarakat setiap dosen setiap semester

sesuai bidang

Penmas

Membantu program fakultas dalam Meningkatkan jumlah HAKI dan penerbitan buku hasil inovasi pembelajaran

Jumlah HAKI yang diperoleh dosen di PS setiap tahun

1 HAKI/PS

Jumlah buku yang diterbitkan dosen setiap tahun

1 buku/PS

Page 66: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Membantu program fakultas dalam Meningkatkan keahlian dan kapabilitas tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk memastikan pemenuhan jenjang karir melalui program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

Adanya perencanaan kebutuhan pelatihan tenaga kependidikan PS sesuai dengan tupoksinya yang terdokumentasi

100% semua PS

[…lanjutan] sebagai wahana untuk Meningkatkan pemerataan kuantitas dan kualitas tenaga pengajar dan kependidikan melalui pengembangan sistem carier development path (talent management) yang komprehensif didukung sistem manajemen kinerja

[lanjutan] Meningkatkan keahlian dan kapabilitas tenaga kependidikan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing untuk memastikan pemenuhan jenjang karir melalui program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

Jumlah tenaga kependidikan yang ditugaskan mengikuti pelatihan setiap tahun

100% Tingkat keterlaksanaan program pelatihan dan pengembangan tenaga kependidikan

Meningkatkan kemampuan pembelajaran, evaluasi pembelajaran dan manajemen pendidikan staf pengajar melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan

jumlah dosen yang ditugaskan mengikuti pelatihan PBM

100% sesuai

standar

duplikasi dengan lit?

Jumlah dosen yang ditugaskan mengikuti pelatihan sesuai dengan bidang kehlian dosen di PSPD

100% sesuai

program

perlu disusun program dan perencanaan

Membangun budaya akademik dan budaya organisasi untuk menciptakan iklim kerja, kinerja dan kesejahteraan staf sebagai bagian dari kinerja organisasi

Meningkatkan kesejahteraan staff

Adanya sistem untuk mengusulkan pemberian penghargaan terhadap staf dosen dan staf kependidikan berprestasi

Ada

Adanya pelatihan motivasi untuk staf dosen dan staf kependidikan

Terseleng-gara rutin

sesuai program

Page 67: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Tujuan Indikator Target Catatan

Adanya kegiatan gathering untuk staf dosen dan staf kependidikan

Terselenggara sesuai program

Adanya insentif berbasis kinerja (yang terdokumentasi)

Terealisasi dan ada

dokumen

Meningkatkan praktik pelayanan prima (service excellence) semua staf sebagai bagian dari budaya organisasi melalui pelatihan berkelanjutan

pengadaan indoor training untuk service excellence

100% terlaksana

laporan evaluasi pelaksanaan service ekscellence

100% dilaporkan

Tingkat kepuasan pelanggan

Skor IKM 76

Sesuai metode dari PJM, yang dapat diperluas

Membangun budaya akademik dan budaya organisasi untuk menciptakan iklim kerja, kinerja dan kesejahteraan staf sebagai bagian dari kinerja organisasi

Meningkatkan budaya akademik

jumlah scientific meeting yang diadakan PSPD per semester

12 keg/ semester

Meningkatkan kemampuan kepemimpinan, stratejik, dan mnajerial

Perencanaan leadership dan manageriil path yang terdokumentasi

Ada perencana

an dan pelaksanaannya di

PSPD

Terselenggaranya program pengembangan kepemimpinan dan manajemen yang terdokumentasi

100% terselenggara sesuai rencana

Rasio kandidat pemimpin (staf pengajar dan kependidikan) dibandingkan dengan kebutuhan pada jabatan yang ada

1 : 5 Ada 5 kandiddat untuk setiap posisi

Page 68: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.8. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Kemahasiswaan dan Alumni

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

Meningkatkan kemampuan enterpreneurship dan manajerial organisasi dan lulusan sehingga mampu bersaing dan bermanfaat bagi pengembangan ilmu, tekhnologi dan kemanusiaan

meningkatkan kemampuan enterpreunership mahasiswa agar mampu bersaing dengan lulusan lain baik dalam maupun luar negeri dalam dunia kerja dan penciptaan lapangan kerja

proporsi mahasiswa yang mengikuti seleksi lomba gagasan kewirausahaan (karya inovatif) di tingkat fakultas/universitas

1:25 Pada PS S1

proporsi mahasiswa yang mengikuti lomba gagasan kewirausahaan (karya inovatif) di tingkat nasional

1:25 Pada PS S1

jumlah prestasi gagasan kewirausahaan/karya inovatif tingkat nasional

1/PS/ Tahun

meningkatkan peran Alumni dalam mendukung upaya pemecahan masalah dibidang kesehatan pada tingkat nasional dan internasional

jumlah kegiatan pengembangan keahlian sesuai permasalahan kesehatan nasionalbagi dan oleh alumni /tahun

1/PS/ Tahun

tingkat partisipasi alumni dalam kegiatan pengembangan keahlian sesuai permasalahn kesehatan nasional

ada partisipasi

jumlah alumni yang berperan dalam lembaga pemerintah daerah dan nasional (konsultan, researcher, ketua, anggota tim)

ada alumni dengan

peran kunci

jumlah alumni yang berperan (konsultan, researcher, ketua, anggota tim) dalam lembaga internasional kesehatan (terkait)

ada alumni dengan

peran kunci

Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran, Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya

saing nasional dan

internasional

meningkatkan kemampuan akademik agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang tinggi diantara lulusan UKDI

persentase mahasiswa dengan nilai IPK> 3/PS/tahun

>80%

presentase kelulusan uji kompetensi/PS/tahun

95% indikator sama dengan bidang pendidikan dengan tujuan sama, tetapi dari bidang yang berbeda

presentasi kelulusan uji kompetensi dengan skor standart ASEAN

>70%

Page 69: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

meningkatkan peran serta kelembagaan kemahasiswaan dalam mendukung program rekognisi internasional dalam bidang akademik

frekuensi kegiatan pembinaan kemampuan akademik oleh lembaga kemahasiswaan/tahun

2/semester/tahun

tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pembinaan kemampuan akademik oleh lembaga kemahasiswaan/PS/tahun

80%

Meningkatkan prosentase lulusan dengan masa studi tepat waktu

adanya sistem seleksi yang mampu menghasilkan ranking calon peminat yang akutabel dan berkeadilan

Ada disiapkan sistem seleksi

adanya lembaga bimbingan konseling dengan dokumen tupoksi dan dokumentasi kegiatan yang jelas

Ada

Persentase keterlaksanaan pemberian konseling untuk mahasiswa yang membutuhkan

100% dari target yang membutuh

kan

Harus ada cut off dan kriteria mahasiswa yang membutuhkan konseling contoh: IPK semester 1, IPK, dan masa studi

persentase mahasiswa lulus tepat waktu

>90%

meningkatkan peran kelembagaan dan anggota alumni dalam perbaikan kurikulum melalui partisipasi tracer study

proporsi pengembalian/pengisian instrumen tracer study oleh alumni

60%

Prosentase PS dengan media komunikasi mail/web/jejaring social yang berisi komunikasi timbal balik prodi dengan alumninya

100%

dokumen kritik dan saran perbaikan kurikulum PSPD per semester

ada

Ketersedian laporan analisis umpan balik alumni dari tracer study/PS terdokumentasi

100%

Page 70: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

meningkatkan kemampuan penalaran, pengembangan minat dan bakat guna mendukung kompetensi (termasuk didalamnya perilaku) yang dibutuhkan dalam pelayanan kesehatan

jumlah kepesertaan mahasiswa dalam event ilmiah internasional/tahun

1/PS/Tahun

jumlah prestasi mahasiswa dalam lomba karya ilmiah/tahun pada tingkat nasional

1tim(orang)/PS

jumlah kepesertaan dan atau prestasi karya ilmiah mahasiswa pada tingkat internasional/tahun

1/PS/Tahun

proporsi keikutsertaan mahasiswa dalam pengembangan minat dan bakat ditingkat nasional

1/25 mahasiswa

jumlah prestasi mahasiswa dalam pengembangan minat dan bakat/PS/tahun di tingkat nasional

1/PS/ Tahun

meningkatkan peran serta kelembagaan kemahasiswaan dalam mendukung program rekognisi internasional dalam bidang ilmiah serta pengembangan minat dan bakat

jumlah kegiatan pengembangan kemampuan penalaran, minat dan bakat terdokumentasi /tahun yang dikelola lembaga kemahasiswaan

4

tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan pengembangan kemampuan penalaran,minat dan bakat terdokumentasi /tahun yang dikelola lembaga kemahasiswaan

50%

Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan, kegiatan penelitian dan pelayanan bagi masyarakat

Perluasan cakupan untuk mendapat kesempatan mengikuti pendidikan dan keterlibatan dalam pelaksanaan penelitan dan pelayanan bagi masyarakat

Jumlah kerja sama institusional untuk mengikutsertakan anggota komunitasnya dalam seleksi masuk calon mahasiswa baru, penelitian dan pengabdian masyarakat

> 4 Institusi kewilayahan dan atau

institusi pendidikan

Meningkatkan jumlah dan jangkauan beasiswa pendidikan

Proporsi mahasiswa dengan beasiswa

40% cakupan >40%

cakupan beasiswa pada mahasiswa yang membutuhkan

100% 100% dari yang membutuhkan

Page 71: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

[lanjutan] Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan, kegiatan penelitian dan pelayanan bagi masyarakat

[lanjutan] Meningkatkan jumlah dan jangkauan beasiswa pendidikan

rasio besarnya dana beasiswa upaya mandiri FKUB : dana dari instansi vertikal

40% >30% dari dana subsidi instansi vertikal

meningkatkan peran alumni dalam mendukung kemandiriaan pembiayaan

kontribusi (bantuan) alumni dalam kegiatan pembelajaran

Ada

Adanya kegiatan beasiswa alumni

Ada

partisipasi alumni dalam kegiatan akademik

Partisipasi dalam 3 bentuk

kontribusi

jumlah kegiatan dengan inisiatif alumni untuk mendorong sumber pembiayaan mandiri

1 kegiatan/ tahun

Page 72: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Tabel 3.9. Sasaran, Tujuan, dan Indikator Bidang Kerjasama Nasional dan Internasional

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

Meningkatkan kuantitas dan kualitas lulusan, penelitian dan publikasi serta pengabdian masyarakat yang menjamin keselamatan pasien di bidang Kedokteran Kesehatan, dan socio medicine sehingga mempunyai daya saing nasional dan internasional

Meningkatkan kerja sama dengan Puskesmas, RS Pendidikan, Jejaring dan wahana pendidikan lainnya guna meningkatkan mutu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

dokumen MOU PSDP/FK dengan Puskesmas, RS jejaring sebagai wahana pendidikan peserta didik alumni;

100 % kerjasama

dengan MOU

pelatihan / wotkshop staf puskesmas/RS Jejaring dalam bidang pendidikan sebagai instruktur atau dosen pendamping dan penguji)

100% staf telah

terlatih

Meningkatkan kerja sama dengan lembaga profesi untuk mengembangkan pelatihan bagi mahasiswa maupun staf

dokumen MOU prodi/FK dengan organisasi profesi (kolegium) yang berisi aturan kewenangan pemberian sertifikat kompetensi parsial (untuk kompetensi spesifik selama dalam prosess pendidikan

Tersusun

jumlah kegiatan kerjasama CPD antara PS dengan profesi/tahun

2/Profesi/ Tahun

tingkat partisipasi/kegiatan CPD

80% dari target

peserta

Mengembangkan kerja sama antar PS baik internal maupun eksternal guna peningkatan Tri Dharma Perguruan tinggi

jumlah kegiatan kerjasama lintas program studi (FK, UB) maupun nasional/tahun dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

10 KS

Page 73: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Sasaran Strategi Tujuan Indikator Target Catatan

proporsi kegiatan kerjasama lintas program: seluruh kerjasama/tahun dalam kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

20%

Meningkatkan kapabilitas dan daya saing institusi sehingga mampu bersaing ditingkat nasional dan internasional

Meningkatkan pendaya gunaan kerja sama dengan pihak luar negeri baik yang sudah aktif maupun yang belum aktif guna peningkatan internasionalisasi lulusan dan Program Studi

jumlah kegiatan kerjasama /MOU dalam bentuk sertifikasi internasional pelatihan

1/PS

jumlah kegiatan seminar internasional/MOU

1

PSPD merupakan institusi dengan status internasional program (certified/sister program)

5

jumlah kegiatan penelitian dengan MOU jejaring internasional

1

jumlah publikasi bersama dengan jejaring internasional/PS

1/tahun

Page 74: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

LAMPIRAN

Page 75: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Lampiran 1. Skoring Analisis Faktor Internal

URAIAN B S B x S

KEKUATAN:

1 Rasio peminatan pendidikan kedokteran dan kesehatan di semua program studi sangat tinggi yang mengindikasikan tingginya kualitas calon mahasiswa (input) sebagai modal dalam memberikan kualitas lulusan dan hasil program yang tinggi

1 4 4

2 Rerata IPK lulusan, masa studi tepat waktu, prosentase kelulusan UKDI yang tinggi, dan masa tunggu kerja yang pendek secara tidak langsung menggambarkan kualitas output dan kemampuan memenuhi kebutuhan pengguna lulusan

5 4 20

3 Kurikulum sudah dilaksanakan dengan model blok kompetensi pada semua PS 2 2 4

4 Dari sisi kuantitas dengan memperhatikan syarat program studi dan rasio dosen, di tingkat PSPD jumlah dosen sudah memenuhi kebutuhan. Dari sisi kualitas, hampir seluruh dosen sudah dilatih AA dan diusulkan serdos

4 3 12

5 Ada tren peningkatan jumlah publikasi dan penelitian karena dukungan Hibah Bersaing, Iptekdok dan HPEQ. Publikasi dalam symposium internasional sudah cukup

5 2 10

6 Ada potensi kemampuan institusi dan staf pengajar dalam memenangkan Hibah

2 3 6

7 Adanya kebijakan alokasi anggaran dan hibah penelitian dan pengabdian masyarakat dari Fakultas dan Universitas

2 3 6

8 Sudah ada agenda pohon penelitian 3 2 6

9 Pengabdian masyarakat sudah terprogram dan disertai penyediaan anggarannya

1 2 2

10 Sudah ada dokumen struktur organisasi dengan tupoksi dan dokumen sistem penjaminan mutu di Fakultas dan Program studi didukung dengan organik gugus dan unit jaminan mutu. Pelaksanaan penjaminan mutu melalui audit sudah terselenggara rutin oleh Universitas dan akan dikelola ditingkat Fakultas

5 2 10

11 Status BLU di Universitas memberikan peluang kemandirian keuangan dan pengembangan institusi

4 2 8

12 Dokumen SOP penjaminan mutu dan proses bisnis sudah tersusun baik ditingkat FKUB maupun di PS

2 2 4

13 Kemampuan enterpreunership institusi sudah ada di beberapa PS 1 2 2

14 Penambahan staf (pendidik dan kependidikan) sudah ada melalui jalur non PNS

1 2 2

15 Akses informasi melalui internet sudah tersedia disemua area pendidikan baik di FKUB maupun di RS

2 4 8

Page 76: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

URAIAN B S B x S

16 Organisasi kelembagaan mahasiswa telah berjalan aktif dan kegiatannya yang berlangsung rutin

1 4 4

17 Mahasiswa telah menorah prestasi baik di tingkat nasional dan internasional pada bidang akademik dan non akademik.

5 4 20

18 Sudah ada kerja sama nasional dan internasional yang dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan penelitian

4 2 8

50 46 136

KELEMAHAN:

1 Standar input dan kapasitas penerimaan diluar kewenangan PSPD. Tingginya peminatan juga didorong tingginya kebutuhan. Kondisi ini dapat berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian jumlah mahasiswa dengan kapasitas pengelolaan

2 4 8

2 Meskipun kelulusan tinggi terdapat tren penurunan rerata UKDI, sedangkan pada saat yang sama ada upaya peningkatan standar nasional kelulusan hingga memenuhi standar internasional. Hal ini mengindikasikan penurunan kualitas pendidikan sesuai kompetensi. Daya serap lulusan juga dipengaruhi tingginya kebutuhan tenaga kesehatan secara nasional.

5 4 20

3 Kurikulum PSPD dengan disain blok sering berubah, belum konsisten dan belum memasukkan unsur keselamatan pasien sesuai WFME dan kebijakan WHO / Pemerintah

5 4 20

4 Mesikpun rasio dosen mahasiswa sudah terpenuhi tetapi tidak merata 1 2 2

5 Dari sisi kualitas tingkat pendidikan, pangkat dan kemampuan pembelajaran belum memenuhi standar dan tidak merata.

2 2 4

6 Jumlah penelitian, publikasi dan hibah belum merata secara rasio dosen maupun rasio anggaran yang menunjukkan belum meratanya kemampuan staf dalam berkompetisi (Hibah), penelitian dan penulisan publikasi, serta belum membudayanya kebiasaan meneliti dan menulis. Publikasi dalam simposium internasional masih didominasi oleh para klinisi, karena wahana pertemuan ilmiah internasional sering diadakan di Indonesia, belum merata pada semua PS

5 4 20

7 Kemampuan staf untuk memenangkan hibah belum merata dan Laboratorium pendukung belum memenuhi standar pengelolaan dan sarana penelitian

1 2 2

8 Rasio anggaran dan kegiatan pengabdian masyarakat masih belum memenuhi standar dan merata

1 2 2

9 Agenda pohon penelitian masih didominasi biomolekuler belum disertai dengan penelitian translational. Pelaksanaannya masih sporadik belum berkesinambungan dan dana yang tersedia masih rendah

2 4 8

Page 77: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

URAIAN B S B x S

10 Inkonsistensi struktur pada leveling dibawah Fakultas karena berkembangnya program studi : Jurusan/PS, penempatan MEU dibawah Fakultas, kedudukan laboratorium tidak jelas mempengaruhi mutu dan ketercapaian program

2 4 8

11 Kelemahan dalam implementasi setiap umpan balik dari hasil dan evaluasi 2 2 4

12 Kekuatan hukum organisasi dan hubungan tata kelola antara pendidikan dan rumah sakit pendidikan masih lemah

2 4 8

13 Sistem pengelolaan anggaran belum menunjang fleksibilitas dalam BLU 2 4 8

14 SOP tidak semua dilaksanakan dan dievaluasi, serta pelaksanaan SOP masing simpang siur

1 4 4

15 PSPD belum mempunyai kemampuan interpreunership dan status BLU belum dimanfaatkan untuk meningkatkan anggaran PSPD

1 3 3

16 Belum adanya program pengembangan staf baik jumlah maupun kualitasnya (carrier development pathway) serta penempatan staf kependidikan yang tepat

2 4 8

17 Penggunaan IT belum optimal, belum dimanfaatkan sebagai media informasi bagi seluruh proses pendidikan dan bisnis internal, serta masih sering terganggunya pemanfaatan internet karena traficnya kurang besar

2 1 2

18 Mahasiswa yang berperan aktif dalam organisasi kelembagaan mahasiswa masih terbatas

2 1 2

19 Prestasi mahasiswa PSPD belum dan jumlah prestasi mahasiswa belum optimal bila dibanding jumlah mahasiswa, termasuk pemenang dalam lomba ilmiah dilingkungan PPDS

5 1 5

20 Kerjasama institusi nasional dan internasional yang sudah ada baik di tingkat Fakultas maupun Universitas belum dimanfaatkan optimal untuk pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat

5 2 10

50 58 148

Page 78: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

Lampiran 2. Skoring Analisis Faktor Eksternal

URAIAN B S B x S

PELUANG:

1 Peluang hibah pengembangan program (manajemen dan kurikulum), penelitian dan pengabdian masyarakat untuk menunjang AFTA,WCU

5 4 20

2 Kebutuhan nasional nakes tinggi, meskipun juga terdapat trend pemenuhan pada beberapa jenis profesi kesehatan

3 4 12

3 Peminatan menjadi tenaga kesehatan dan peminatan masyarakat masuk ke PSPD tinggi

3 4 12

4 PSPD mempunyai pengalaman melakukan uji dan sebagai sumbangsih nasional menjadi salah satu pusat uji kompetensi nasional

3 4 12

5 Peluang beasiswa, dana penelitian, publikasi dari dalam Nasional, Universitas, Fakultas) dan luar negeri

5 2 10

6 Kesesuaian agenda penelitian nasional atau fokus dari hibah dengan bidang ilmu atau minat PS/Fakultas

5 2 10

7 Status BLU dapat menempatkan PS menjadi bagian dari penerimaan mahasiswa

2 2 4

8 Status BLU memungkinkan FKUB PSPD mencari dana mandiri dengan kegiatan yang berorientasi pada akademik (penelitian, pelatihan, konsultasi) maupun non akademik (sumber dana bisnis lain)

2 2 4

9 Pemahaman linearitas sudah jelas tersebut pada SK Rektor 1 4 4

10 Status BLU memberi keharusan kekurangan SDM diperoleh dari pengangkatan tenaga tetap non PNS

1 2 2

11 Potensi hibah pengabdian masyarakat dapat dilaksanakan terpadu agar memperoleh manfaat sebesar besarnya

1 2 2

12 Penguatan organisasi PS: UU PT, Standar Akreditasi, EPSBED 2 2 4

13 RS mempunyai kebutuhan untuk menjalin kerjasama dengan Pendidikan dalam semua tingkat pendidikan.

2 4 8

14 Sudah ada bangunan RSA UB dan juga ditetapkan dalam Renstra Universitas untuk pengembangan RSA UB

2 1 2

15 Peluang penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi tenaga kesehatan tinggi (UU PT 2012) sebagai sumber pembiayaan mandiri

2 4 8

16 Peluang kerjasama konsultasi, pendampingan, terkait penempatan peserta didik sebagai dampak UU RS dan Peraturan Akreditasi Institusi Pelayanan Kesehatan

4 4 16

17 Peluang pembiayaan penelitian hibah nasional dan internasional tinggi yang secara nasional semakin ditingkatkan serta adanya perhatian khusus pada Indonesia dalam pencapaian MDGs

5 4 20

18 Peluang pengembangan PS tinggi (UU PT 2012) 2 2 4

50 154

Page 79: pd.fk.ub.ac.idpd.fk.ub.ac.id/wp-content/uploads/2013/10/Renstra-PSPD-FKUB-2013… · 2.3.4 Kebijakan Pendidikan Tenaga Kesehatan 29 2.3.5 Kebijakan dan Perencanaan Strategis Universitas

ANCAMAN:

1 AFTA dan MRA (2015) membuka peluang persaingan global sehingga meningkatkan tingkat kompetisi pada skala global bahkan pada pasar lokal

5 4 20

2 Penetapan KKNI, semakin menuntut kesesuaian antara output dengan standar kualifikasi nasional dan kebutuhan kerja

3 3 9

3 Kebutuhan tenaga kesehatan tinggi disemua jenis profesi (Rencana Pengembangan Nakes 2011-2025, Depkes)

3 1 3

4 Peningkatan nilai kelulusan menuju standar internasional dan sudah ada uji kompetensi nasional yang akan dikembangkan bagi semua pendidikan profesi

5 3 15

5 Status BLU UB yang tidak jelas dan pengelolaannya sentral yang seharusnya bisa didesentralisasikan pada PS

2 2 4

6 Tuntutan penerapan manajemen keselamatan pasien (WHO, UU Rumah Sakit, PP keselamatan pasien, standar akreditasi internasional) di institusi tempat kerja maupun praktek pribadi menjadi tantangan syarat kualifikasi lulusan

3 4 12

7 Kebijakan dan kriteria seleksi mahasiswa tidak sepenuhnya ditetapkan Fakultas/Prodi S1 (status BLU)

2 1 2

8 SPP tunggal dan maksimum pendanaan berbasis mahasiswa maksimal 30%

2 3 6

9 Peraturan home based minimal 1 PS 6 staf yang terdiri dari 2 Profesor, 4 Doktor

2 1 2

10 Kebijakan rekruitmen tenaga SDM (Dosen dan administrasi) ditetapkan oleh UB

4 2 8

11 Pertanggung jawaban social (CSR) institusi merupakan kewajiban bagi Institusi Pendidikan

2 1 2

12 Interpretasi UU PT 12/2012 tentang pendidikan profesi (sesudah sarjana) diartikan pemisahan pendidikan profesi menjadi dua PS (PS akademik dan Profesi) tersebut pada SK Rektor

2 2 4

13 Peraturan RSAB tidak jelas, mempengaruhi pengelolaan operasional RSAB, dapat menjadi beban anggaran

2 4 8

14 SPP tunggal, batasan dana bersumber mahasiswa maksimal 30%, disinsentif bagi PT

2 0

15 Persyaratan publikasi pada program studi (guru besar 2 internasional) 3 4 12

16 Standar akreditasi: rasio dana penelitian 3juta-6juta/dosen 4 4 16

17 Tuntutan pengembangan inovasi dan aplikasi pengetahuan dan teknologi hingga mencapai HAKI

3 4 12

18 Mekanisme evaluasi program studi secara online melalui EPSBED/PDPT 1 1 1

50 136