pdf_1067458652.pdf

4
ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA Pertamina - Exspan Nusantara, PT NAMA DOKUMEN “REVISI RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN LAPANGAN MIGAS PT. EXSPAN NUSANTARA DI WKP TARAKAN, PULAU TARAKAN, KOTA TARAKAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR.” RENCANA KEGIATAN Kegiatan pemboran 2 sumur produksi berlokasi di sumur Mamburungan #9 dan Mamburungan #10 dengan lokasi sumur injeksi di sumur-sumur migas yang sudah mati, yang mana semuanya berada di Lapangan Pamusian, yaitu PAM-856, PAM-911, PAM-921A, PAM-1018, PAM-1034 dan PAM-1078. Sumur produksi yang akan dikembangkan, yaitu Mamburungan #9 dan Mamburungan #10, yang terletak di Lapangan Mamburungan. Kedua sumur tersebut mempunyai kedalaman akhir 2460 feet dan 2400 feet. Sedangkan lamanya pemboran untuk satu sumur akan berlangsung sekitar 15 hari. Kebutuhan air untuk pemboran diambil dari Sungai Pamusian sekitar 50-100 m3/hari dengan menggunakan pompa yang kemudian dialirkan melalui pipa 3’. Lumpur bor yang akan digunakan. ISU POKOK Penurunan kualitas udara. Peningkatan kebisingan. Penurunan kualitas air permukaan. Penurunan kualitas air tanah. Peningkatan erosi dan sedimentasi. Persepsi masyarakat. KEWAJIBAN PEMRAKARSA 1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sebagaimana yang tercantum di dalam keputusan ini dan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL); 2. Mengembangkan teknologi dan metoda pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan lingkungan hidup; 3. Melakukan studi geoteknis untuk mengkaji amblesan tanah (land subsidance) di wilayah Pamusian dalam rangka upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah persetujuan ini ditetapkan; Page 1 of 3

Transcript of pdf_1067458652.pdf

Page 1: pdf_1067458652.pdf

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA Pertamina - Exspan Nusantara, PT NAMA DOKUMEN

“REVISI RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN DAN RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN KEGIATAN PENGEMBANGAN LAPANGAN MIGAS PT. EXSPAN NUSANTARA DI WKP TARAKAN, PULAU TARAKAN, KOTA TARAKAN PROPINSI KALIMANTAN TIMUR.”

RENCANA KEGIATAN

Kegiatan pemboran 2 sumur produksi berlokasi di sumur Mamburungan #9 dan Mamburungan #10 dengan lokasi sumur injeksi di sumur-sumur migas yang sudah mati, yang mana semuanya berada di Lapangan Pamusian, yaitu PAM-856, PAM-911, PAM-921A, PAM-1018, PAM-1034 dan PAM-1078. Sumur produksi yang akan dikembangkan, yaitu Mamburungan #9 dan Mamburungan #10, yang terletak di Lapangan Mamburungan. Kedua sumur tersebut mempunyai kedalaman akhir 2460 feet dan 2400 feet. Sedangkan lamanya pemboran untuk satu sumur akan berlangsung sekitar 15 hari. Kebutuhan air untuk pemboran diambil dari Sungai Pamusian sekitar 50-100 m3/hari dengan menggunakan pompa yang kemudian dialirkan melalui pipa 3’. Lumpur bor yang akan digunakan.

ISU POKOK

• Penurunan kualitas udara. • Peningkatan kebisingan. • Penurunan kualitas air permukaan. • Penurunan kualitas air tanah. • Peningkatan erosi dan sedimentasi. • Persepsi masyarakat.

KEWAJIBAN PEMRAKARSA

1. Melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup

sebagaimana yang tercantum di dalam keputusan ini dan dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL);

2. Mengembangkan teknologi dan metoda pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup yang tercantum dalam dokumen Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL), sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pengelolaan lingkungan hidup;

3. Melakukan studi geoteknis untuk mengkaji amblesan tanah (land subsidance) di wilayah Pamusian dalam rangka upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang harus dilaksanakan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah persetujuan ini ditetapkan;

Page 1 of 3

Page 2: pdf_1067458652.pdf

4. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Tarakan untuk menentukan ruang lingkup studi geoteknis sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas;

5. Melaporkan pelaksanaan dan hasil studi geoteknis sebagaimana dimaksud pada angka 3 di atas kepada Pemerintah Kota Tarakan, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral.dan Menteri Negara Lingkungan Hidup;

6. Menyusun dan/atau melaksanakan Tata Cara Pengelolaan Minimal (Standard Operating Procedure) terutama untuk kegiatan-kegiatan: a. penanganan ceceran atau tumpahan minyak; b. pengamanan sumur setelah pemboran; c. penanganan bahan kimia; d. penanganan kebocoran pipa; sebagai bentuk penerapan lebih lanjut dan/atau lebih rinci dari Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL),

7. Memiliki, melaksanakan dan mengevaluasi secara periodik Sistem Tanggap Darurat (Emergency Response) untuk menanggulangi kecelakaan, pencemaran dan perusakan lingkungan;

8. Melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup terhadap 1.140 sumur yang telah ditutup dan kegiatan pipanisasi gas dari Pulau Tarakan ke Pulau Bunyu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini;

9. Melakukan revegetasi dan penghijauan terhadap daerah yang rawan erosi dan longsor; 10. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan reinjeksi air terproduksi secara periodik; 11. Mengutamakan penyerapan tenaga kerja selempat sesuai dengan tingkat pendidikan dan

ketrampilan; 12. Melaksanakan program pengembangan masyarakat (community development) di sekitar lokasi

kegiatan PT. Exspan Nusantara; 13. Mentaati ketentuan-ketentuan tentang pengelolaan'" lingkungan hidup sesuai dengan

peraturan perundang-undangan yang berlaku; 14. Menyampaikan hasil pelaksanaan kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan

lingkungan hidup sesuai Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Walikota Tarakan u.p. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Kota Tarakan, Gubernur Kalimantan Timur u.p. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Propinsi Kalimantan Timur, Direktur Jendral Minyak dan Gas Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dan Menteri Negara Lingkungan Hidup.

PENGELOLAAN

• Bioremidiasi • Tidak dilakukan pengambilan tanah pada daerah yang mempunyai tingkat erosi tinggi • Program pengembangan masyarakat • Menjalin interaksi sosial dengan masyarakat • Melakukan penyuluhan sebelum kegiatan berjalan • Pembibitan

Page 2 of 3

Page 3: pdf_1067458652.pdf

• Ketinggian flare stack disesuaikan dengan peraturan yang berlaku • Program reinjeksi di sumur PAM-856, PAM-911, PAM-921A, PAM-1018, PAM-1078, PAM-

1034 • Air terproduksi diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan • Penanaman pohon sebagai Green barrier • Pemeliharaan peralatan dengan baik • Pembatasan kecepatan kendaraan • Memasang papan peringatan agar tidak ada kegiatan lain di sekitar fasilitas produksi Exspan • Secure land fill • Program penghijauan

PEMANTAUAN

• Melakukan pemantauan kualitas udara ambien pada lokasi Sub satelit M-5 dan Gas Plant G-8,

berdasarkan parameter dan tolok ukur yang telah ditetapkan dalam PP 41 tahun 1999. • Melakukan pemantauan terhadap adanya pemberian kesempatan usaha kepada masyarakat

sekitar yang tinggal di Kelurahan Pamusian dan masyarakat Kelurahan Mamburungan. • Melakukan pemantauan air tanah dalam di sekitar sumur injeksi yang dilakukan pada lokasi

sembilan sumur • Melakukan pemantauan erosi dan sedimentasi tanah pada lokasi bekas pembukaan lahan dan

lokasi bekas pengambilan tanah urug. • Melakukan pemantauan kualitas air tanah pada lokasi 3 sumur pantau F-11 dan sumur

penduduk di Kelurahan Gunung Lingkas dengan berdasarkan Permenkes 416/1990. • Melakukan pemantauan kualitas air permukaan pada lokasi outlet limbah air terproduksi

dengan berdasarkan parameter dan tolok ukur KepGub Kaltim No. 339/1988. • Melakukan pemantauan kebisingan pada lokasi power plant dan pemukiman sekitarnya

dengan berdasarkan KepmenLH No. 48/1996. • Melakukan pemantauan terhadap persepsi negatif masyarakat dengan tolok ukurnya tingkat

keresahan

Page 3 of 3

Page 4: pdf_1067458652.pdf

PETA BATAS WILAYAH STUDI PT. EXSPAN NUSANTARA TARAKAN

Page 1 of 1