PDF Lansia Kel 6 Fix

17
Keperawatan Komunitas II Lansia Oleh: Lilis Lisyanti Sickha Ulfah Yuli Yuliani

description

stikes BP

Transcript of PDF Lansia Kel 6 Fix

Page 1: PDF Lansia Kel 6 Fix

Keperawatan Komunitas II Lansia

Oleh: Lilis LisyantiSickha UlfahYuli Yuliani

Page 2: PDF Lansia Kel 6 Fix

A. Konsep Dasar LansiaDefinisi Lansia

• Lanjut usia adalah seorang laki-laki atau perempuan yang berusia 60 tahun atau lebih, baik yang secara fisik masih mampu maupun tidak lagi mampu berperan secara aktif dalam pembangunan (DEPKES RI, 2001).

• Lanjut usia adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu proses prubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa dekade (Notoatmodjo,2007).

Page 3: PDF Lansia Kel 6 Fix

Batasan Lansia Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Lanjut Usia meliputi:

• Usia pertengahan (Middle Age) ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.

• Lanjut usia (Elderly) ialah kelompok usia antara 60 dan 74 tahun.

• Lanjut usia tua (Old) ialah kelompok usia antara 75 dan 90 tahun.

• Usia sangat tua (Very Old) ialah kelompok di atas usia 90 tahun.

Departemen Kesehatan RI mengklasifikasikan lanjut usia sebagai berikut:

• Pralansia (prasenilis)

• Seseorang yang berusia antara 45-59 tahun.

• Lansia

• Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

• Lansia risiko tinggi

• Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah kesehatan (Depkes RI, 2003).

• Lansia potensial

• Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa (Depkes RI, 2003).

• Lansia tidak potensial

• Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain (Depkes RI, 2003).

Page 4: PDF Lansia Kel 6 Fix

Tugas Perkembangan• Mempertahankan pengaturan

hidup yang memuaskan.• Penyesuaian terhadap

pendapatan menurun• Mempertahankan hubungan

perkawinan• Penyesuaian terhadap

kehilangan pasangan• Menerima diri sendiri sebagai

individu lanjut usia• Pemeliharaan ikatan keluarga

antar generasi

Page 5: PDF Lansia Kel 6 Fix

Tipe-Tipe LansiaTipe tersebut dapat dibagi sebagai berikut: • Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan.

• Tipe mandiri

Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi undangan.

• Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik dan banyak menuntut.

• Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan melakukan pekerjaan apa saja.

• Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder, menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.

Page 6: PDF Lansia Kel 6 Fix

Mitos Mitos Lansiano mitos kenyataan

1. Mitos kedamaian dan Ketenangan

Pada usia lanjut, lansia dapat santai sambil menikmati hasil kerja dan jeri payahnya pada usia muda. Badai dan berbagai cobaan kehidupan seakan akan sudah dilewati

Lansia sering stress karena kesulitan biaya, berbagai keluhan-keluhan lain karena menderita penyakit misal; depresi, kekhawatiran, paranoid, masalah psikotik.

2. Mitos konservatif dan kemunduran pandangan

Pandangan bahwa lansia pada umumnya bersifat Konservatif, tidak kreatif, menolak inovasi, berorientasi ke masa silam, ketinggalan zaman, merindukan masa lalu, kembali ke masa kanak-kanak, susah untuk berubah, keras kepala, cerewet.

Tidak semua lansia bersikap dan berpikir demikian. Sebagian tetap segar, berpandangan kedepan, inovatif dan kreatif.

Page 7: PDF Lansia Kel 6 Fix

3. Mitos berpenyakitan Lansia dipandang mengalami masa degeneratif biologis disertai oleh berbagai penderitaan akibat dari bermacam-macam penyakit yang menyertai proses menua.

Proses penuaan disertai dengan menurunnya daya tahan tubuh serta metabolisme, sehingga rawan terhadap penyakit, tetapi pada zaman sekarang penyakit dapat dikontrol dan diobati.

4. Mitos senilitas Usia lanjut dipandang sebagai masa demensia (pikun) yang disebabkan oleh kerusakan bagian tertentu dari otak.

Tetapi sebagian lansia masih tetap sehat, segar, dan banyak cara untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan daya ingat.

5. Mitos ketidakproduktifan Lansia dipandang sebagai usia yang tidak produktif

Banyak lansia yang mencapai kematangan dan produktifitas, mental serta material yang tinggi

Page 8: PDF Lansia Kel 6 Fix

B. Teori Proses Penuaan

Pengertian Aging Procces

Ageing process adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantindes, 1994). Proses menua merupakan suatu yang fisiologis, yang akan dialami oleh setiap orang. Batasan orang dikatakan lanjut usia berdasarkan UU No 13 tahun 1998 adalah 60 tahun.

Aging proses adalah suatu periode menarik diri yang tak terhindarkan dengan karakteristik menurunnya interaksi antara lansia dengan orang lain di sekitarnya. Individu diberi kesempatan untuk mempersiapkan dirinya menghadapi “ketidamampuan” dan bahkan kematian. (Cox, 1984).

Page 9: PDF Lansia Kel 6 Fix

Teori Proses Penuaan• Teori Biologis

Teori biologi merupakan teori yang menjelaskan mengenai proses fisik penuaan yang meliputi perubahan fungsi dan struktur organ, pengembangan, panjang usia dan kematian (Christofalo dalam Stanley).

1.Teori Genetika

Teori genetika merupakan teori yang menjelaskan bahwa penuaan merupakan suatu proses yang alami di mana hal ini telah diwariskan secara turun-temurun (genetik) dan tanpa disadari untuk mengubah sel dan struktur jaringan.

2. Teori Imunitas

Teori imunitas berhubungan langsung dengan proses penuaan. Selama proses penuaan, sistem imun juga akan mengalami kemunduran dalam pertahanan terhadap organisme asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga pada lansia akan sangat mudah mengalami infeksi dan kanker

3. Teori Neuroendokrin

Teori neuroendokrin merupakan teori yang mencoba menjelaskan tentang terjadinya proses penuaan melalui hormon. Penuaan terjadi karena adanya keterlambatan dalam sekresi hormon tertentu sehingga berakibat pada sistem saraf.

Page 10: PDF Lansia Kel 6 Fix

• Teori Sosiologi

Teori sosiologi merupakan teori yang berhubungan dengan status hubungan sosial. Teori ini cenderung dipengaruhi oleh dampak dari luar tubuh.

1.Teori Disengagement (Penarikan Diri)

Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya. Keadaan ini mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering terjaadi kehilangan ganda (triple loss), yakni :kehilangan peran, hambatan kontak sosial, berkurangnya kontak komitmen.

Teori ini juga menggambarkan penarikan diri oleh lansia dari peran masyarakat dan tanggung jawabnya. Lansia akan dikatakan bahagia apabila kontak sosial telah berkurang dan tanggungjawab telah diambil oleh generasi yang lebih muda.

2. Teori Aktivitas

Teori ini menyatakan bahwa usia lanjut yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lanjut usia.

Page 11: PDF Lansia Kel 6 Fix

• Teori Psikologis

Teori psikologis merupakan teori yang luas dalam berbagai lingkup karena penuaan psikologis dipengaruhi oleh faktor biologis dan sosial.

1.Teori Kebutuhan Manusia

Banyak teori psikologis yang memberi konsep motivasi dan kebutuhan manusia. Teori Maslow merupakan salah satu contoh yang diberikan pada lansia. Setiap manusia yang berada pada level pertama akan mengambil prioritas untuk mencapai level yang lebih tinggi; aktualisasi diri akan terjadi apabila seseorang dengan yang lebih rendah tingkat kebutuhannya terpenuhi untuk beberapa derajat, maka ia akan terus bergerak di antara tingkat, dan mereka selalu berusaha menuju tingkat yang lebih tinggi.

2. Teori Keberlangsungan Hidup dan Perkembangan Kepribadian

Teori keberlangsungan hidup menjelaskan beberapa perkembangan melalui berbagai tahapan dan menyarankan bahwa progresi sukses terkait dengan cara meraih kesuksesan di tahap sebelumnya. ada empat pola dasar kepribadian lansia: terpadu, keras-membela, pasif-dependen, dan tidak terintegrasi (Neugarten et al.).

Page 12: PDF Lansia Kel 6 Fix

Perubahan Bio-Psiko-Sosial-Spiritual-Kultural

• Perubahan Biologi (Fisik)

Menurut Nugroho (2000) Perubahan Fisik pada lansia adalah:• Sel

Jumlah sel menjadi menurun atau lebih sedikit, ukuran sel lebih besar, berkurangnya cairan intra seluler, menurunnya proporsi protein di otak; otot; ginjal; darah dan hati, jumlah sel otak menurun, terganggunya mekanisme perbaikan sel.

• Sistem Persyarafan

Respon menjadi lambat dan hubungan antara persyarafan menurun, mengecilnya syaraf panca indra sehingga mengakibatkan berkurangnya respon penglihatan dan pendengaran, mengecilnya syaraf penciuman dan perasa, lebih sensitif terhadap suhu, ketahanan tubuh terhadap dingin rendah, kurang sensitif terhadap sentuhan.

Page 13: PDF Lansia Kel 6 Fix

• Perubahan Psikologis

Beberapa keluhan psikologis yang terjadi pada proses menua:• Ingatan Menurun

Gelaja ini terlihat bahwa sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat.

• Kecemasan

Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan. Misalnya kalau dulu biasa pergi ke luar kota sendirian, namun sekarang merasa cemas dan khawatir, hal itu sering juga diperkuat oleh larangan dari anak-anaknya.

• Mudah Tersinggung

Gejala ini lebih mudah terlihat dibandingkan kecemasan. Lansia lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu yang sebelumnya dianggap tidak menggangu. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.

• Stress

Tidak ada orang yang bisa lepas sama sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansia. Ketegangan perasaan atau stress selalu beredar dalam lingkungan pekerjaan, pergaulan sosial, kehidupan rumah tangga dan bahkan menyelusup ke dalam tidur.

Page 14: PDF Lansia Kel 6 Fix

• Perubahan Psikososial

Dengan adanya penurunan fungsi kognitif dan fungsi psikomotorik, lansia juga mengalami perubahan aspek psikososial yang berkaitan dengan keadaan kepribadian lansia. Beberapa perubahan tersebut dapat dibedakan sebagai berikut :• Tipe Kepribadian Konstruktif (Construction

personalitiy)• Tipe Kepribadian Mandiri (Independent personality)• Tipe Kepribadian Tergantung (Dependent

personalitiy)• Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality)• Tipe Kepribadian Kritik Diri (Self Hate personalitiy)

Page 15: PDF Lansia Kel 6 Fix

Perubahan Spiritual• Agama atau kepercayaan makin terintegrasi

dalam kehidupannya (Maslow, 1970). • Lanjut usia makin matur dalam kehidupan

keagamaannya, hal ini terlihat dalam berfikir dan bertindak dalam sehari-hari (Murray dan Zentner, 1970).

• Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut Fowler: Universalizing, perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berfikir dan bertindak dengan cara memberikan contoh cara mencintai dan keadilan.

Page 16: PDF Lansia Kel 6 Fix

Perubahan kultural • Kolektifitas Etnis

Adalah kelompok dengan asal yang umum atau sama, Individu yang bedasarkan dalam kelompok seperti itu mengikuti budaya dan norma yang menentukan jalan pikiran dan perilaku yang dianutnya.

• Shok Budaya

Adalah salah satu sebab karena bekerja dengan individu yang latar belakang kulturnya berbeda.

Perawat dapat mengurangi shock budaya dengan mempelajari tentang perpedaan kelompok budaya dimana ia terlibat. Penting untuk perawat mengembangkan hormat kepada orang lain yang berbeda budaya sambil menghargai perasaan dirinya. Praktik perawatan kesehatan memerlukan toleransi kepercayaan yang bertentangan dengan perawat.

• Pola Komunikasi

Kendala yang paling nyata timbul bila kedua orang berbicara dengan bahasa yang berbeda.

Perawat kadang kesulitan untuk menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang sederhana, bebas dari bahasa yang jlimet yang klien bisa menagkap. Sangat penting untuk menentukan bahwa pesan kita bisa diterima dan dimengerti maksudnya .

Page 17: PDF Lansia Kel 6 Fix

TERIMA KASIH