Pcl Lahirnya Negara Fasis
-
Upload
deasy-kusuma-ardiani -
Category
Documents
-
view
128 -
download
4
Transcript of Pcl Lahirnya Negara Fasis
Lahirnya Negara – Negara Fasis
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I.
Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah
perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada
umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu
mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham
ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-
negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara
diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak semula, fasisme sangat
menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Fasisme ingin membentuk negara otoriter-
totaliter.
Dalam negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan politik ditentukan
oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan perang dan
disiplin militer. Selain itu, negara fasis mengembangkan perasaan nasionalisme yang sangat
berlebihan (ultra nasionalisme atau chauvinisme) disertai dengan semangat heroisme di kalangan
masyarakat luas. Oleh sebab itu, negara-negara fasis sangat agresif. Hal ini merupakan salah satu
penyebab pecahnya Perang Dunia II. Adapun, negara-negara yang melambangkan paham
fasisme, yaitu Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler, dan Jepang dibawah Kaisar
Hirohito.
Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat dan kapak. Menurut
para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di combattimento, yang artinya kurang lebih
“ persatuan perjuangan “. Kemudian nama Fasisme menjadi nama partai di Italia yang didirikan
oleh Benito Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara totaliter
oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis , militeris, dan agresif
imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan dianut oleh tiga negara , yaitu Italia , Jerman dan
Jepang.
a. Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi ( Nazisme ). Nazi adalah suatu partai di bawah
pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula
adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin
selanjutnya adalah Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini,
Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun
kekacauan ekonomi ( Malaise ). Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman
mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini
muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI.
Nazisme adalah
1). Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu
terbentuk negara totaliter.
2). Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu, tetapi
hanya untuk Jerman ).
3). Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang
bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.
Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa
yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia ( Deucland Uber Aless ) karena bangsa
Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun
kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis. Orang
Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk
melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk
angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer ( pemimpin besar ).
Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi
Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan
ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah.
Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-
kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau
National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang
menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi
gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku )
isinya mengenai paham – paham Nazi.
Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933
Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.
Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu.
a). Jerman keluar dari LBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman
ditolak;
b). Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yang
dianggapnya sangat merugikan pihak Jerman;
c). Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn;
d). Membangun industrinya termasuk industri perang.
b. Fasisme di Italia
Setelah Perang Dunia Ke I, pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor Emmanuel III
yang lemah, tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan sperti itu muncul golongan
Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Pada tahun 1919 golongan Ultra
Nasionalis berhasil mendirikan Partai Fasis dibawah pimpinan Benito Mussolini. Tahun 1922
Mussolini berhasil merebut pemerintahan stelah berkuasa, Benito Mussolini menjalankan tugas
panggilan suci yaitu mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno yang diberi nama Italia La
Prima. Kebaktian yang mutlak kepada bangsa dan Negara menjadi prinsip dasar bagi pendidikan
fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu Partai Fasis yang dipimpin oleh Benito Mussolini dan
beranggotakan 50 ribu orang mengadakan long march ke Roma dengan tujuan menuntut Perdana
Menteri Italia untuk mengundurkan diri. Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana
menteri, mulailah pemerintahan dictator Mussolini ( 1922 - 1944 ).
Dengan paham fasisnya, Mussolini melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai berikut.
a). Diadakannya perjanjian Lateran ( 1929 ) dengan Sri Paus di Roma, yang menghasilkan
terbentuknya Negara Vatikan seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu pertentangan antara Paus
dan pemerintahan Italia.
b). Untuk melaksanakan Italia Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan Perancis
karena khawatir terhadap kekuasaan Jerman.
c). Pada tahun 1936, Italia dapat menduduki Ethiopia sehingga Kaisar Ethiopia mengajukan
protes ke LBB, akhirnya Italia keluar dari LBB.
d). Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanol ( 1936 - 1939 ).
e). Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak saling mengganggu dalam mencapai cit
– citanya masing – masing.
Dalam waktu singtkat Italia dibawah Mussolini berkembang menjadi Negara kuat
berpahamkan Fasisme. Mussolini yang berkuasa kemudian bertindak secara diktator seperti :
1). Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan perang;
2). Menempatkan anggota partai fasis dalam jabatan penting di pemerintahan
3). Menyingkirkan kaum oposisi dengan kekerasan senjata
4). Menghapuskan dewan perwakilan rakyat gaya lama
5). Mmebuat undang - undang berdasarkan dekrit dari pusat
6). Menghapuskan hak - hak asasi manusia
7). Melarang emigrasi, perceraian, dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk bertambah
cepat
8). Membatasi wewenang badan legislatif
9). Sri Paus diakui kekuasaannya sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan
Setelah merasa kuat Mussolini segera melancarkan politik ekspansionisme dengan menyerang
dan menduduki Abessinia dan Ethiopia pada tahun 1935. Untuk memperkuat kedudukannya
Italia menjalin kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah Hitler. Fasisme di Italia mempunyai
kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu bersifat Ultra Nasionalisme, militerisme,
antiliberalisme, diktatorisme, antiindividualisme, dan antikomunisme, bagi Fasisme berlaku
semboyan semua untuk Negara. Dalam perkembangannya Fasisme kemudian menjadi penyebab
meletusnya Perang Dunia ke II.
c. Fasisme di Jepang
Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon artinya
Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon ). Menurut
sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun
660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa
Jepang disebut Syinto, artinya jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto
sejak abad 6 di Jepang telah pula menyebar agama Budha.
Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan
bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini
merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut
Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan
menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri. Pemerintahan di Jepang
bersifat turun temurun secara bergantian.
Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang
ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa.
Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab
keterbelakangan Jepang. Ia kemudian menerapkan system pemerintahan yang berparlemen
seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa.
Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai
berikut:
a. Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun Undang
Undang Dasar Jepang( Diet/Gikay )
b. Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo
c. Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang
d. Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang
e. Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo
f. Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman
Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April 1868
yang berisikan:
a. Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum
b. Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum
c. Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan
d. Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang
e. Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.
f. Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan
g. Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya
untuk memajukan negara
Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak
keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern. Kedudukannya
sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai melibatkan diri dalam
dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang menjadi Negara Imperialis baru
adalah sebagai berikut:
1. Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang,
pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan daerah
pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.
2. Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872
penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta
3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa
4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga )
menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.