Pcl Lahirnya Negara Fasis

9
Lahirnya Negara – Negara Fasis Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I. Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara- negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang. Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak semula, fasisme sangat menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Fasisme ingin membentuk negara otoriter-totaliter. Dalam negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan politik ditentukan oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan perang dan disiplin militer. Selain itu, negara fasis mengembangkan perasaan nasionalisme yang sangat berlebihan (ultra nasionalisme atau chauvinisme) disertai dengan semangat heroisme di kalangan masyarakat luas. Oleh sebab itu, negara-negara fasis sangat

Transcript of Pcl Lahirnya Negara Fasis

Page 1: Pcl Lahirnya Negara Fasis

Lahirnya Negara – Negara Fasis

Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD I.

Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama negara-negara yang kalah

perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada

umumnya negara-negara yang terlibat perang mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu

mereka berusaha bangkit dengan cara yang diktator dan mengembangkan paham

ultranasionalisme. Dari paham ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-

negara fasis yang muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.

Negara fasis adalah negara yang menjalankan kekuasaan pemerintahannya dengan cara

diktator sehingga rakyat tidak bebas mengeluarkan pendapat. Sejak semula, fasisme sangat

menentang komunisme, sosialisme, dan liberalisme. Fasisme ingin membentuk negara otoriter-

totaliter.

Dalam negara yang otoriter-totaliter, seluruh aspek ekonomi, sosial dan politik ditentukan

oleh satu partai penguasa. Kaum fasis sangat mengutamakan dan mengagungkan perang dan

disiplin militer. Selain itu, negara fasis mengembangkan perasaan nasionalisme yang sangat

berlebihan (ultra nasionalisme atau chauvinisme) disertai dengan semangat heroisme di kalangan

masyarakat luas. Oleh sebab itu, negara-negara fasis sangat agresif. Hal ini merupakan salah satu

penyebab pecahnya Perang Dunia II. Adapun, negara-negara yang melambangkan paham

fasisme, yaitu Italia dibawah Mussolini, Jerman dibawah Hitler, dan Jepang dibawah Kaisar

Hirohito.

Fasisme berasal dari kata fascio dari kata fasces yang berarti seikat tongkat dan kapak. Menurut

para ahli sejarah bangsa Italia, fasisme adalah fascio di combattimento, yang artinya kurang lebih

“ persatuan perjuangan “. Kemudian nama Fasisme menjadi nama partai di Italia yang didirikan

oleh Benito Mussolini. Fasisme adalah pengaturan pemerintahan dan masyarakat secara totaliter

oleh suatu kediktatoran partai tunggal yang sangat nasionalis, rasialis , militeris, dan agresif

imperialis. Paham fasisme hampir bersamaan dianut oleh tiga negara , yaitu Italia , Jerman dan

Jepang.

Page 2: Pcl Lahirnya Negara Fasis

a. Paham Fasisme di Jerman disebut Nazi ( Nazisme ). Nazi adalah suatu partai di bawah

pimpinan Adolf Hitler. Seusai Perang Dunia I , Jerman berubah menjadi Republik yang semula

adalah kerajaan. Pemimpin pertama adalah Ebert, Berkuasa antara tahun 1919 – 1925, pemimpin

selanjutnya adalah Presiden Hindenburg ( 1925 – 1934 ). Dalam pemerintahan republic ini,

Jerman mengalami berbagai macam kesulitan , Baik dalam keuangan ( Inflasi ) maupun

kekacauan ekonomi ( Malaise ). Dalam keadaan Negara yang kacau tersebut rakyat Jerman

mengharapkan orang yang kuat untuk memperbaiki keadaan. Dalam suasana yang kacau ini

muncullah Adolf Hitler dengan partai Extrim yaitu NAZI.

Nazisme adalah

1). Paham yang mengutamakan kepentingan Negara diatas segala – galanya, karena itu

terbentuk negara totaliter.

2). Paham kemasyarakatan yang nasional sosialistis ( satu buat semua, semua buat satu, tetapi 

hanya untuk Jerman ).

3). Untuk membentuk Negara totaliter pemerintahan harus dipimpin oleh satu pemimpin yang 

bertanggung jawab atas segala – galanya artinya pemerintahan harus disusun secara Diktaktor.

Adolf Hitler selalu menekankan kepada pemuda Jerman bahwa bangsa Jerman adalah bangsa

yang besar yang ditakdirkan untuk memerintah dunia ( Deucland Uber Aless ) karena bangsa

Jerman adalah bangsa berdarah Arya, yang merupakan pangkal kekuatan jerman. Namun

kekuatan itu sedang terbelenggu oleh kekuatan asing, yaitu bangsa Yahudi dan Komunis. Orang

Yahudi sebagai penyebab semua itu harus dimusnahkan. Selanjutnya, kata Adolf Hitler untuk

melepaskian diri dari penderitaan dan meluaskan ruang hidup, Jerman harus membentuk

angkatan perang yang sangat kuat yang dipimpin oleh seorang Fuhrer ( pemimpin besar ).

Setelah Perang Dunia I Negara Jerman yang semula berbentuk Kerajaan berubah menjadi

Republik. Akan tetapi, masa pemerintahan republic ini tidak berhasil mengatasi kekacauan

ekonomi sebagai akibat Perang Dunia I, Lbih lebih lagi Jerman berada di pihak yang kalah.

Dengan adanya hal tersebut , Timbullah ketidakpuasan rakyat yang menimbulkan kekacauan-

kekacauan, bahkan pemberontakan- pemberontakan. Sementara itu Partai Nasionalis Jerman atau

National Sozialistische Deutsche Arbeiter. ( NSDAP ) yang disingkat dengan Nazi berkembang

menjadi partai yang kuat dipimpin oleh Adolf Hitler. Nazi berusaha merebut kekuasaan tetapi

Page 3: Pcl Lahirnya Negara Fasis

gagal. Hitler dipenjarakan. Dipenjara itulah Hitler menulis buku Mein Kamf ( Perjuanganku )

isinya mengenai paham – paham Nazi. 

Dalam waktu singkat Partai Nazi yang dipimpin Hitler maju dengan pesat. Pada tahun 1933

Adolf Hitler diangkat menjadi Perdana Menteri ( Kanselor ) oleh Presiden Hindenburg.

Kebijaksanaan Hitler sebagai perdana menteri yaitu.

a). Jerman keluar dari LBB karena usahanya mengenai penambahan jumlah militer Jerman

ditolak;

b). Membatalkan semua perjanjian internasionalnya, termasuk Perjanjian Versailles yang

dianggapnya sangat merugikan pihak Jerman; 

c). Memperkuat armada militernya untuk merebut kembali sungai Rijn; 

d). Membangun industrinya termasuk industri perang.

b. Fasisme di Italia

Setelah Perang Dunia Ke I, pemerintahan di Italia dipegang oleh Kaisar Victor Emmanuel III

yang lemah, tidak tegas dan tidak disukai rakyatnya. Dalam keadaan sperti itu muncul golongan

Ultra Nasionalis yang mendapat dukungan besar dari rakyat. Pada tahun 1919 golongan Ultra

Nasionalis berhasil mendirikan Partai Fasis dibawah pimpinan Benito Mussolini. Tahun 1922

Mussolini berhasil merebut pemerintahan stelah berkuasa, Benito Mussolini menjalankan tugas

panggilan suci yaitu mengembalikan masa kejayaan Romawi Kuno yang diberi nama Italia La

Prima. Kebaktian yang mutlak kepada bangsa dan Negara menjadi prinsip dasar bagi pendidikan

fasisme di Italia. Pada tahun 1922 itu Partai Fasis yang dipimpin oleh Benito Mussolini dan

beranggotakan 50 ribu orang mengadakan long march ke Roma dengan tujuan menuntut Perdana

Menteri Italia untuk mengundurkan diri. Raja Italia menunjuk Mussolini sebagai perdana

menteri, mulailah pemerintahan dictator Mussolini ( 1922 - 1944 ).

Dengan paham fasisnya, Mussolini melaksanakan tindakan - tindakannya sebagai berikut. 

a). Diadakannya perjanjian Lateran ( 1929 ) dengan Sri Paus di Roma, yang menghasilkan

terbentuknya Negara Vatikan seluas 44 ha. Selesailah soal Roma, yaitu pertentangan antara Paus

dan pemerintahan Italia.

b). Untuk melaksanakan Italia Irredenta-nya , pada tahun 1934, Italia bersahabat dengan Perancis

karena khawatir terhadap kekuasaan Jerman.

c). Pada tahun 1936, Italia dapat menduduki Ethiopia sehingga Kaisar Ethiopia mengajukan

Page 4: Pcl Lahirnya Negara Fasis

protes ke LBB, akhirnya Italia keluar dari LBB.

d). Membantu Jendral Franco dalam perang saudara di Spanol ( 1936 - 1939 ).

e). Italia menjalin kerjasama dengan Jerman untuk tidak saling mengganggu dalam mencapai cit

– citanya masing – masing.

Dalam waktu singtkat Italia dibawah Mussolini berkembang menjadi Negara kuat

berpahamkan Fasisme. Mussolini yang berkuasa kemudian bertindak secara diktator seperti :

1). Mengangkat dirinya menjadi perdana menteri merangkap menjdi panglima angkatan perang;

2). Menempatkan anggota partai fasis dalam jabatan penting di pemerintahan 

3). Menyingkirkan kaum oposisi dengan kekerasan senjata 

4). Menghapuskan dewan perwakilan rakyat gaya lama 

5). Mmebuat undang - undang berdasarkan dekrit dari pusat

6). Menghapuskan hak - hak asasi manusia 

7). Melarang emigrasi, perceraian, dan pembatasan kelahiran agar jumlah penduduk bertambah

cepat 

8). Membatasi wewenang badan legislatif 

9). Sri Paus diakui kekuasaannya sebagai kepala gereja yang berkedudukan di Vatikan 

Setelah merasa kuat Mussolini segera melancarkan politik ekspansionisme dengan menyerang

dan menduduki Abessinia dan Ethiopia pada tahun 1935. Untuk memperkuat kedudukannya

Italia menjalin kerjasama yang erat dengan Jerman dibawah Hitler. Fasisme di Italia mempunyai

kesamaan dengan Naziisme di Jerman, yaitu bersifat Ultra Nasionalisme, militerisme,

antiliberalisme, diktatorisme, antiindividualisme, dan antikomunisme, bagi Fasisme berlaku

semboyan semua untuk Negara. Dalam perkembangannya Fasisme kemudian menjadi penyebab

meletusnya Perang Dunia ke II.

c. Fasisme di Jepang 

Menurut catatan Marcopolo nama Jepang disebut Zipango yang berasal dari kata Kajipon artinya

Matahari terbit. Sejak abad 6 nama itu diubah menjadi Nipong ( Nipon, Dai Nihon ). Menurut

Page 5: Pcl Lahirnya Negara Fasis

sejarah kekaisaran Jepang telah didrikan pada tahun 660 SM oleh Kaisar Tenno Jimmu. Tahun

660 ini dijadikan sebagai permulaan tarikh Jepang. Agama/kepercayaan nenek moyang bangsa

Jepang disebut Syinto, artinya jalan Dewa-dewa ( syinto - dewa to - jalan ). Selaian agama syinto

sejak abad 6 di Jepang telah pula menyebar agama Budha.

Di Jepang ada dua golongan bangsawan yang berpengaruh yaitu Dalmyo artinya golongan

bangsawan tinggi dan Samurai artinya golongan bangsawan rendahan. Kaum Samurai ini

merupakan tentara pengawal keamanan kerajaan yang berdisiplin tinggi dan setia disebut

Bushido. Jika seorang samuarai melanggar Bushido ia akan menghukum dirinya dengan

menikam perutnya menggunakan pedang samurai disebut hara-kiri. Pemerintahan di Jepang

bersifat turun temurun secara bergantian.

Kaisar Matsuhito sebagai Kaisar Meiji dikenal memiliki jiwa Nasionalisme yang tinggi yang

ingin menjadikan Jepang sebagai negara yang bersatu dan maju seperti negara-negara di Eropa.

Politik isolasi Jepang menurutnya sangat merugikan Jepang dan merupakan penyebab

keterbelakangan Jepang. Ia kemudian menerapkan system pemerintahan yang berparlemen

seperti yang diterapkan di Negara-negara Eropa.

Untuk mempersatukan seluruh negeri Jepang. Kaisar Meiji melakukan tindakan-tindakan sebagai

berikut:

a. Membentuk Dewan Perwakilan Rakyat ( Sementara ) Yang bertugas menyusun Undang

Undang Dasar Jepang( Diet/Gikay )

b. Memindahkan ibukota Jepang dari Kyoto ke Tokyo 

c. Menetapkan Hinomaru ( Matahari Terbit ) sebagai bendera kebangsaan Jepang 

d. Menetapkan Syintoisme sebagai agama negara Jepang

e. Menetapkan lagu kebangsaan Jepang Kimigayo

f. Membangun angkatan laut Jepang seperti Inggris dan Jerman 

Disamping itu , Kaisar Meiji juga mengeluarkan pernyataan kemerdekaan tanggal 8 April 1868

yang berisikan:

a. Semua jabatan di pemerintahan terbuka untuk umum

b. Akan dibentuk DPR sebagai lembaga perwakilan untuk umum

c. Segala adapt istiadat kolot yang menghambat kemajuan Jepang dihapuskan 

d. Akan dibentuk Tentara Nasional Jepang

e. Segenap rakyat Jepang wajib bersatu memajukan negara.

Page 6: Pcl Lahirnya Negara Fasis

f. Setiap warga negara Jepang mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam pemerintahan

g. Setiap warga negara Jepang diwajibkan menambah ilmu pengetahuan sebanyak- banyaknya

untuk memajukan negara 

Restorasi dalam segala bidang telah mengangkat bangsa dan negara Jepang pada puncak

keunggulannya. Jepang telah menjelma menjadi Negara yang kuat dan modern. Kedudukannya

sejajar dengan Negara-negara besar di Eropa. Oleh sebab itu Jepang mulai melibatkan diri dalam

dunia Internasional. Beberapa factor yang mendorong Jepang menjadi Negara Imperialis baru

adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan Jepang dalam segala bidang seperti industri, perdagangan, angkatan perang,

pendidikan dan semangat patriotik. Perkembangan industri yang pesat membutuhkan daerah

pemasaran dan sekaligus bahan baku demi kelangsungan industrinya.

2. Pertambahan penduduk yang sangat pesat karena kemakmuran yang meningkat. Tahun 1872

penduduk Jepang berjumlah 35 juta sedang tahun 1930 telah menjadi 72 juta

3. Ristriksi ( pembatasan ) Imigrasi bangsa Jepang oleh bangsa-bangsa Eropa

4. Pengaruh ajaran agama Shyinto tentang Hokko Ichi U ( Dunia sebagai satu keluarga )

menyatakan bahwa Jepang harus menyusun dunia sebagai keluarga besar.