PBL Nyeri Perut Kanan Atas

12
Nama : Eva Amanda Rahmawati NPM : 1102007103 I Memahami dan Menjelaskan Karsinoma e!atosel"ler 1#1 $e%inisi Karsinoma e!atosel"ler Karsinoma he!atosel"ler & hepatocelluler carcinoma=HCC ' merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula dengan karsinoma fibromelar dan hepatoblastoma. 1#2 E!idemiolo(i Karsinoma e!atosel"ler Di Eropa Utara, Inggris, dan Amerika, tumor ganas ini relatif jarang ditemuka 1 – 2 per 1. penduduk. Insidens tertinggi di benua Afrika, terutama di selatan !ahara. Insidensnya men"apai #$% kasus per 1. penduduk.&egara asiatenggara khususnya 'ina, (orea, dan )epang juga memiliki insidens "ukup tinggi, men"apai leb 2% kasus per 1. penduduk. *erata usia tersering di negara barat pada usia ++ – + tahun, India -+ – /o0ambi ue 2+ – - tahun, lebih sering pada pria dibanding anita dengan insidens men"apai $31 pada daerah insidens tinggi. 1#3 Etiolo(i Karsinoma e!atosel"ler 4enyebab karsinoma hepatoseluler sampai sekarang belum diketahui se"ara pasti karsinoma hepatoseluler "enderung terjadi pada hati5li6er yang rusakkarena"a"atlahir, penyalahgunaan alkohol, atau infeksi kronis akibat penyakit seperti hepatitis 7 dan ', hemochromatosis 8terlalu banyaknya kadar besi dalam hati9, dan sirosis. :ebih dari yang terdiagnosa kanker hati primer, telah mengalami sirosis hati. /ereka kondisi genetik yang disebut hemo"hromatosis memiliki risiko yang lebih besar. 7erbagai 0at penyebab kanker yang berhubungan dengan kanker hati primer, term antaranya3 herbisida, aflatoksin 8sejenis jamur tanaman pada gandum ; pala ija9, da kimia tertentu seperti 6inil klorida dan arsen. /erokok plus penyalahgunaan alkohol meningkatkan risiko terkena kanker hati. <aktor risiko lainnya untuk kanker hati, termasuk3 )enis kelamin 8pria5 anita93 pria lebih beresiko tinggi kanker hati daripada 7erat badan3 =besitas dapat meningkatkan risiko untuk kanker hati. *as3 (anker hati umum terjadi pada ras Asia ; ="eania. 4enggunaan steroid anaboli"3 hormon yang disalahgunakan oleh para atlet untuk mengembangkan otot ini, sedikit dapat meningkatkan risiko kanker hati dalam j panjang.

description

nyeri perut kanan atas

Transcript of PBL Nyeri Perut Kanan Atas

Nama: Eva Amanda RahmawatiNPM: 1102007103

IMemahami dan Menjelaskan Karsinoma Hepatoseluler

1.1 Definisi Karsinoma Hepatoseluler

Karsinoma hepatoseluler (hepatocelluler carcinoma=HCC) merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula dengan karsinoma fibromelar dan hepatoblastoma.

1.2 Epidemiologi Karsinoma Hepatoseluler

Di Eropa Utara, Inggris, dan Amerika, tumor ganas ini relatif jarang ditemukan, berkisar 1 2 per 100.000 penduduk. Insidens tertinggi di benua Afrika, terutama di selatan gurun Sahara. Insidensnya mencapai 98% kasus per 100.000 penduduk. Negara asia tenggara khususnya Cina, Korea, dan Jepang juga memiliki insidens cukup tinggi, mencapai lebih dari 20% kasus per 100.000 penduduk.Rerata usia tersering di negara barat pada usia 55 65 tahun, India 35 40 tahun, dan di Mozambique 25 30 tahun, lebih sering pada pria dibanding wanita dengan insidens 4:1 dan mencapai 8:1 pada daerah insidens tinggi.

1.3 Etiologi Karsinoma Hepatoseluler

Penyebab karsinoma hepatoseluler sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Namun karsinoma hepatoseluler cenderung terjadi pada hati/liver yang rusak karena cacat lahir, penyalahgunaan alkohol, atau infeksi kronis akibat penyakit seperti hepatitis B dan C, hemochromatosis (terlalu banyaknya kadar besi dalam hati), dan sirosis. Lebih dari 50% orang yang terdiagnosa kanker hati primer, telah mengalami sirosis hati. Mereka yang menderita kondisi genetik yang disebut hemochromatosis memiliki risiko yang lebih besar.Berbagai zat penyebab kanker yang berhubungan dengan kanker hati primer, termasuk di antaranya: herbisida, aflatoksin (sejenis jamur tanaman pada gandum & palawija), dan bahan kimia tertentu seperti vinil klorida dan arsen. Merokok plus penyalahgunaan alkohol juga dapat meningkatkan risiko terkena kanker hati.Faktor risiko lainnya untuk kanker hati, termasuk: Jenis kelamin (pria/wanita): pria lebih beresiko tinggi kanker hati daripada wanita. Berat badan: Obesitas dapat meningkatkan risiko untuk kanker hati. Ras: Kanker hati umum terjadi pada ras Asia & Oceania. Penggunaan steroid anabolic: hormon yang disalahgunakan oleh para atlet untuk mengembangkan otot ini, sedikit dapat meningkatkan risiko kanker hati dalam jangka panjang. Riwayat diabetes: Studi telah menyatakan adanya hubungan antara diabetes dan kanker hati. Penyakit metabolik yang diwariskan: terbukti dapat meningkatkan risiko kanker hati. Penyakit langka: Penelitian telah menemukan hubungan antara kanker hati dan beberapa penyakit langka seperti defisiensi alfa-1-antitrypsin, tyrosinemia, dan penyakit Wilson.

Faktor faktor yang dapat merusak hati dan penyebab kanker hati:1. Tidur terlalu malam dan bangun terlalu siang.2. Tidak buang air di pagi hari.3. Pola makan yang terlalu berlebihan.4. Tidak makan pagi.5. Terlalu banyak mengkonsumsi obat obatan.6. Terlalu banyak mengkonsumsi bahan pengawet, zat tambahan, zat pewarna, dan pemanis buatan.7. Minyak goreng yang tidak sehat. Sedapat mungkin kurangi penggunaan minyak goreng saat menggoreng makanan. Jangan mengkonsumsi makanan yang di goreng bila kita dalam kondisi penat, kecuali dalam kondisi tubuh yang fit.8. Mengkonsumsi makanan mentah (sangat matang) juga menambah beban hati. Sayur yang digoreng harus dimakan habis saat itu juga, jangan disimpan.9. Alkohol.10. Keturunan.11. Hepatis B, C.Hingga saat ini, penyebab langsung carsinoma hepatoseluler masih belum diketahui dengan jelas, namun pasti berhubungan dengan berbagai faktor berikut:

1. Hepatitis kronis

Virus hepatitis berhubungan dengan patogenesis kanker liver, data menunjukkan bahwa lebih dari 30% pasien kanker liver memiliki sejarah hepatitis kronis, hepatitis B adalah yang paling sering dijumpai.2. Sirosis hepatis

Pengamatan medis menunjukkan bahwa sekitar 50% - 90% pasien kanker liver mengalami proses sirosis yang berbeda, maka dari itu pasien sirosis seharusnya segera berobat dan melakukan pemeriksaan secara berkala, guna mengantisipasi terjadinya kanker liver.

3. Mengkonsumsi air yang terkontaminasi dalam jangka panjang.

4. Mengkonsumsi makanan berjamur dalam jangka panjang.

5. Mengkonsumsi makanan yang diasinkan, digoreng, diasapkan dalam jangka panjang.

6. Selain daripada itu, penyakit parasit (terutama yang dimaksudkan adalah penyakit parasit liver), banyak mengkonsumsi alkohol jangka panjang, polusi lingkungan dan sebagainya juga merupakan faktor penyebab kanker liver.1.4 Klasifikasi Karsinoma Hepatoseluler

1.5 Patofisiologi Karsinoma Hepatoseluler

Kanker hati terjadi akibat kerusakan pada sel sel parenkim hati yang biasa secara langsung disebabkan oleh primer penyakit hati atau secara tidak langsung oleh obstruksi aliran empedu atau gangguan sirkulasi hepatik yang menyebabkan disfungsi hati. Sel parenkim hati akan bereaksi tehadap unsur unsur yang paling toksik melalui penggantian glikogen dengan lipid sehingga terjadi infiltrasi lemak dengan atau tanpa nekrosis atau kematian sel. Keadaan ini sering disertai dengan infiltrasi sel radang dan pertumbuhan jaringan fibrosis. Regenerasi sel dapat terjadi jika proses perjalanan penyakit tidak terlampau toksik bagi sel sel hati. Sehingga terjadi pengecilan dan fibrosis selanjutnya akan menjadi kanker hati.

1.6 Diagnosis dan Diagnosis Banding Karsinoma HepatoselulerManifestasi klinis1. Nafsu makan menurun secara signifikan, bagian perut kembung, pencernaan tidak baik, terkadang mual, muntah.

2. Perut bagian kanan atas sakit, muncul rasa sakit yang berkelanjutan atau berselang pada daerah liver, terkadang mengubah posisi tubuh maka rasa sakit bertambah.

3. Badan lemah, kurus, demam yang tidak jelas penyebabnya, dan edema.

4. Muncul penyakit kuning, asites, kulit gatal, dan gejala lainnya.

5. Sering mimisan, pendarahan pada subkutan.

Kemunculan kanker liver cenderung tersembunyi, pada stadium awal umumnya tidak dijumpai gejala apapun, namun ketika muncul gejala tertentu, kanker liver telah memasuki stadium medium dan lanjut, pada saat itu biasanya pasien telah kehilangan kesempatan untuk menjalani operasi, oleh karena itu general medical check-up sangat penting untuk dilakukan

Kanker hati seringkali tidak menimbulkan gejala. Ketika kanker bertambah besar, orang mungkin melihat satu atau lebih dari gejala umum ini:

1. Rasa sakit di perut bagian atas di sisi kanan.2. Sebuah benjolan atau rasa berat di perut bagian atas.3. Bengkak (kembung) pada perut.4. Kehilangan nafsu makan dan perut terasa penuh.5. Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.6. Kelelahan kronis.7. Mual dan muntah.8. Kulit dan mata berwarna kuning, tinja pucat, dan urine berwarna gelap.9. Demam

Anamnesis

A. IdentitasUsia: Biasanya menyerang dewasa dan orang tua.

Jenis kelamin: Kanker hati sering terjadi pada laki laki dari pada perumpuan.Pekerjaan: Dapat ditemukan pada orang dengan aktivitas yang berlebihan.

B. Riwayat kesehatanKeluhan utama: Keluhan pasien pada waktu dikaji.Riwayat penyakit dahulu: Pasien dahulu pernah menderita penyakit apa dan bagaimana pengobatanya.Riwayat penyakit sekarang.

C. Data fokus terkait perubahan pola fungsiAktivitas: Klien akan mengalami kelelahan, kelemahan, dan malaise.Sirkulasi: Bradikardi akibat hiperbilirubin berat, ikterik pada sclera, kulit, dan membran mukosa.Eliminasi: Warna urin gelap (seperti teh), diare feses warna tanah liat.Makanan dan cairan: Anoreksia, berat badan menurun, perasaan mual dan muntah, terjadi peningkatan edema, asites.Neurosensori: Peka terhadap rangsangan, cenderung tidur, dan asteriksis.Nyeri/kenyamanan: Kram abdomen, nyeri tekan pada abdomen kuadran kanan atas, mialgia, sakit kepala, gatal gatal.Keamanan: Urtikaria, demam, eritema, splenomegali, pembesaran nodus servical posteior.Seksualitas: Perilaku homoseksual aktif atau biseksual pada wanita dapat meningkatkan faktor resiko.Pemeriksaan fisik

Hasil pemeriksaan fisik pada pasien kanker hati adalah:1. Tanda tanda vital: Tekanan darah meningkat, nadi brakikardial, suhu meningkat, dan pernafasan meningkat.2. Mata: Skera ikterik.3. Mulut: Mukosa kering, bibir pucat.4. Abdomen: Terdapat nyeri tekan pada kuadran kanan atas, pembesaran hati, asites, dan permukaan teraba ireguler.5. Kulit: Gatal gatal (pruritus).6. Ekstremitas: Mengalami kelemahan dan peningkatan edema.Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratoriumHbsAg positf dalam serum

Kalium, Kalsium

Darah lengkap: SGOT, SGPT, LDH, CPK, Alkali FostataseAST/SGOT meningkat (normal 10 40 unit (4,8 -19 U/L)ALT/SGPT meningkat (normal 5 35 unit (2,4 17 U/L)LDH meningkat (normal (165 400 unit (80 192 U/L)Alkali Fostatase meningkat (normal ( 2 - 5 unit (20 90 U/L)Albumin menurun (normal (3,5 5,5 g/dL (35-55 g/L)Globulin meningkat (normal (1,5 3,0 g/dl (15 30g/L)2. Pemeriksaan radiologiPemeriksaan barium esofagus: Menunjukkan peningkatan tekanan portal.Foto rongent abdomen: Pada penderita kanker hati akan terlihat perubahan ukuran hati.Arteriografi pembuluh darah seliaka: Untuk melihat hati dan pankreas.Laparoskopi: Melihat perbedaan permukaan hati antara lobus kanan dengan kiri sehingga jika ada kelainan akan terlihat jelas.Biobsi hati: Menentukan perubahan anatomis pada jaringan hati.Ultrasonografi: Memperlihatkan ukuran ukuran organ abdomen.Diagnosis banding

1. Hemangioma.

2. Abses hepar.

3. Tumor metastasis.

1.7 Penatalaksanaan Karsinoma Hepatoseluler

1. OperasiFungsi liver normal dan volume pengangkatan tidak lebih dari 70%; Sirosis medium tidak lebih dari 50% atau yang hanya bisa melakukan hepatectomy kiri: pasien sirosis dengan kondisi parah tidak dapat melakukan operasi pengangkatan. Apabila pengangkatan regularity digantikan dengan pengangkatan lokal maka hasilnya akan lebih baik.2. Kemoterapi intervensiMelalui kateter, obat emboli dan obat anti kanker dimasukkan ke dalam tumor agar tumor tidak mendapatkan asupan nutrisi dari pembuluh darah. Obat anti kanker konsentrasi tinggi pada daerah embolisasi menyebabkan tumor mengecil atau menghilang.3. Terapi radiasiCara pengobatan radiasi (juga di sebut dengan radioterapi) adalah dengan menggunakan energi tinggi dari sinar radiasi untuk membunuh sel kanker. Penanaman radio partikel hanya berpengaruh pada sel lesi kanker.4. Pengobatan tradisional ChinaPengobatan tradisional China berfungsi untuk menyeimbangkan secara menyeluruh, menguatkan fungsi anti kanker, dengan metode konsumsi (oral), terus menerus perfusi arteri obat herbal China dan penyerapan atomisasi obat herbal China, tidak hanya dapat memperbaiki gejala yang timbul, seperti rasa sakit pada liver, radang, distensi abdomen, asites dan lainnya, namun juga berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan kanker, tidak menimbulkan efek samping beracun.1.8 Pencegahan Karsinoma Hepatoseluler

Tindakan pencegahan sebaiknya dilakukan saat pasien belum mengalami penyakit hati kronis yang dapat menyebabkan kanker hati. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

1. Hindari alkohol.2. Melakukan tindakan pencegahan & vaksinasi terhadap Hepatitis B.3. Melakukan screening secara berkala pada pasien yang terkena penyakit hati.4. Makan yang seimbang, diet rendah lemak, dan mengkonsumsi vitamin.1.9 Prognosis Karsinoma Hepatoseluler

Hasil biasa yang miskin, karena hanya 10 20% dari karsinoma hepatoseluler dapat dihilangkan sepenuhnya menggunakan operasi.Jika kanker tidak dapat sepenuhnya dihapus, penyakit ini biasanya berakibat fatal dalam waktu 3 6 bulan. Namun, kelangsungan hidup dapat bervariasi, dan kadang kadang orang akan bertahan lebih lama dari 6 bulan.1.10 Komplikasi Karsinoma Hepatoseluler

Kanker hati dapat menyebabkan komplikasi sebagai berikut:

1. Mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk gagal hati.

2. Pendarahan internal.

IIMemahami dan Menjelaskan Pandangan Islam Mengenai Transplantasi Organ

Kebanyakan dari para pemerhati masalah transpalnasi ini ketika membahas hukum mereka akan mengklasifikasikan kapan transplantasi itu dilakukan, menurut Prof. Masyfuk Zuhdi, apabila pencangkokan tersebut dilakukan pada saat pendonor dalam keadaan hidup sehat wal afiat, begitu juga sakit (koma) atau hampir meninggal, maka hukumnya adalah dilarang (haram), sedangkan apabila di lakukan ketika pendonor sudah meninggal maka hukumnya ada yang mengharamkan juga ada yang memperbolehkannya dengan syarat - syarat tertentu. Adapun syarat syarat tersebut adalah:1. Resipien dalam keadaan darurat, yang dapat mengancam jiwanya dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan non medis, tapi tidak berhasil.2. Pencangkokan tidak menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih berat bagi repisien dibandingkan dengan keadaan sebelum pencangkokan.Fikih mempertimbangkan kepentingan umat manusia (maslalih) yang terdiri atas 5 hal: agama (al-din), jiwa (al-nafs), keluarga (alnasl), akal pikiran (al-aql), dan harta benda (al-mal). Dengan kata lain, tindakan tindakan tertentu yang di motivasi oleh keterpaksaan (al-dharurah) dalam rangka melindungi salah satu dari kepentingan kepentingan ini secara kondisional dapat dibenarkan. Berikut prinsip prinsip umum fikih:

1. Suatu yang dapat membawa kepada hal hal yang diharamkan, maka hukummnya haram.2. Seseorang yang terpaksa haru memilih antara dua hal yang buruk, maka ia harus memilih yang lebih kecil keburukannya untuk mencegah keburukan yang lebih besar.3. Sesuatu yang dihalalkan karena alasan tertentu akan menjadi tidak halal jika alasan kehalalannya itu tidak ada lagi.4. Menggunakan berbagai pilihan untuk hal hal yang tidak ada ketentuan fikih tentangnya.

Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan SehatApabila transplantasi organ tubuh di ambil dari orang yang masih dalam keadaan hidup sehat, maka hukumnya Haram, dengan alasan:a. Firman Allah dalam Al Quran surah Al Baqarah ayat 195

Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri dalam kebinasaan.Ayat tersebut mengingatkan manusia, agar jangan gegabah dan ceroboh dalam melakukan sesuatu, namun tetap menimbang akibatnya yang kemungkinan bisa berakibat fatal bagi diri donor, walaupun perbuatan itu mempunyai tujuan kemanusiaan yang baik dan luhur. Umpamanya seseorang menyumbangkan sebuah ginjalnya atau matanya pada orang lain yang memerlukannya karena hubungan keluarga, teman, atau karena berharap adanya imbalan dari orang yang memerlukan dengan alasan krisis ekonomi. Dalam masalah yang terakhir ini, yaitu donor organ tubuh yang mengharap imbalan atau menjualnya, haram hukumnya, disebabkan karena organ tubuh manusia itu adalah milik Allah (milk ikhtishash), maka tidak boleh memperjualbelikannya. Manusia hanya berhak mempergunakannya, walaupun organ tubuh itu dari orang lain.Orang yang mendonorkan organ tubuhnya pada waktu masih hidup sehat kepada orang lain, ia akan menghadapi resiko ketidakwajaran, karena mustahil Allah menciptakan mata atau ginjal secara berpasangan kalau tidak ada hikmah dan manfaatnya bagi seorang manusia. Maka bila ginjal si donor tidak berfungsi lagi, maka ia sulit untuk ditolong kembali. Maka sama halnya, menghilangkan penyakit dari resipien dengan cara membuat penyakit baru bagi si donor. Hal ini tidak diperbolehkan karena dalam qaidah fiqh disebutkan:

Bahaya (kemudharatan) tidak boleh dihilangkan dengan bahaya (kemudharatan) lainnya.

b. Qaidah Fiqhiyyah

Menghindari kerusakan/resiko, didahulukan dari/atas menarik kemaslahatan.Berkaitan transplantasi, seseorang harus lebih mengutamakan menjaga dirinya dari kebinasaan, daripada menolong orang lain dengan cara mengorbankan diri sendiri dan berakibat fatal, akhirnya ia tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, terutama tugas kewajibannya dalam melaksanakan ibadah.Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan KomaMelakukan transplantasi organ tubuh donor dalam keadaan koma, hukumnya tetap haram, walaupun menurut dokter, bahwa si donor itu akan segera meninggal, karena hal itu dapat mempercepat kematiannya dan mendahului kehendak Allah, hal tersebut dapat dikatakan euthanasia atau mempercepat kematian. Tidaklah berperasaan/bermoral melakukan transplantasi atau mengambil organ tubuh dalam keadaan sekarat. Orang yang sehat seharusnya berusaha untuk menyembuhkan orang yang sedang koma tersebut, meskipun menurut dokter, bahwa orang yang sudah koma tersebut sudah tidak ada harapan lagi untuk sembuh. Sebab ada juga orang yang dapat sembuh kembali walau itu hanya sebagian kecil, padahal menurut medis, pasien tersebut sudah tidak ada harapan untuk hidup.

Maka dari itu, mengambil organ tubuh donor dalam keadaan koma, tidak boleh menurut Islam dengan alasan sebagai berikut:a. Hadits Nabi, riwayat Malik dari Amar bin Yahya, riwayat al-Hakim, al-Baihaqi dan al-Daruquthni dari Abu Said al-Khudri dan riwayat Ibnu Majah dari Ibnu Abbas dan Ubadah bin al-Shamit:

Tidak boleh membuat madharat pada diri sendiri dan tidak boleh pula membuat madharat pada orang lain.Berdasarkan hadits tersebut, mengambil organ tubuh orang dalam keadaan koma/sekarat haram hukumnya, karena dapat membuat madharat kepada donor tersebut yang berakibat mempercepat kematiannya, yang disebut euthanasia.b. Manusia wajib berusaha untuk menyembuhkan penyakitnya demi mempertahankan hidupnya, karena hidup dan mati berada di tangan Allah. Oleh karena itu, manusia tidak boleh mencabut nyawanya sendiri atau mempercepat kematian orang lain, meskipun hal itu dilakukan oleh dokter dengan maksud mengurangi atau menghilangkan penderitaan pasien.Hukum Transplantasi Organ Tubuh Donor Dalam Keadaan MeninggalMengambil organ tubuh donor (jantung, mata, atau ginjal) yang sudah meninggal secara yuridis dan medis, hukumnya mubah, yaitu dibolehkan menurut pandangan Islam dengan syarat bahwa:

1. Resipien (penerima sumbangan organ tubuh) dalam keadaan darurat yang mengancam jiwanya bila tidak dilakukan transplantasi itu, sedangkan ia sudah berobat secara optimal baik medis maupun non medis, tetapi tidak berhasil. Hal ini berdasarkan qaidah fiqhiyyah:

Darurat akan membolehkan yang diharamkan.Juga berdasarkan qaidah fiqhiyyah :

Bahaya itu harus dihilangkan.

2. Juga pencangkokan cocok dengan organ resipien dan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat baginya dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Di samping itu harus ada wasiat dari donor kepada ahli warisnya, untuk menyumbangkan organ tubuhnya bila ia meninggal, atau ada izin dari ahli warisnya.Demikian ini sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal 29 Juni 1987, bahwa dalam kondisi tidak ada pilihan lain yang lebih baik, maka pengambilan katup jantung orang yang telah meninggal untuk kepentingan orang yang masih hidup, dapat dibenarkan oleh hukum Islam dengan syarat ada izin dari yang bersangkutan (lewat wasiat sewaktu masih hidup) dan izin keluarga/ahli waris.Daftar Pustaka

http://mata-air-ilmu-pusat-kecemerlangan.blogspot.com/2013/06/hukum-transplantasi-organ-tubuh.htmlhttp://keperawatanreligiondwiratna.wordpress.com/Hanafiah,Jusuf.1999.Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan.Jakarta:EGC