pbl blok 27 sindrom metabolik

24
Obesitas pada Laki-Laki 45 Tahun yang Memungkinkan Terjadinya Sindrom Metabolik Lusye Diana Jacob !"!"!5# $akultas %edokteran &ni'ersitas %risten %rida (acana Jl) *rjuna &tara +o) , Jakarta 5! Pendahuluan %egemukan atau kelebihan berat badan yang biasa disebut dengan obesitas pada aalnya diyakini sebagai suatu gaya hidup yang menandakan seseorang hidup berkecukupan)  +amun. sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya  berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya) Masalah obesitas kini telah menjadi  perhatian khusus badan kesehatan dunia) /erhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun. tetapi juga kepada lokasi penumbunan lemak tubuh) /ola penyebaran lemak tubuh pa da pr ia da n ani ta cenderu ng berbeda) (ani ta cenderu ng meni mbun lemakny a di pi nggul dan bokong. seh ingga memberi kan gam bar an sep ert i buah pi r) Sed angkan pad a pri a bia sany a lemak men imb un di sekitar per ut. sehing ga memberi kan gambaran seperti buah apel) ." Si stem endokr in merupakan kump ul an jar ingan ya ng sangat teri nte gr asi da n terdistribusi secara luas untuk mengkoordinasikan keseimbangan metabolisme antar berbagai organ tubuh) /ada penyampaian sinyal endokrin. hormon disekresi untuk bekerja pada sel-sel target yang letaknya jauh dari lokasi sintesis molekul tersebut) Didalam sistem endokrin ada kondisi yang sering disebut resistensi insulin) 0esistensi insulin adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan sensiti'itas jaringan terhadap kerja ins uli n sehing ga terj adi pening kat an sekr esi ins uli n sebagai ben tuk kompensasi sel beta  pankreas) " Sindro m met abolik mer upa kan kumpul an kea daa n yan g timbul ket ika ter jadi resi stensi insuli n dan biasanya menunjukkan risi ko kej adi an kar dio 'as kul ar ) Sin dro m metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang dinyatakan menderita diabetes) ".1 1

Transcript of pbl blok 27 sindrom metabolik

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 1/24

Obesitas pada Laki-Laki 45 Tahun yang Memungkinkan

Terjadinya Sindrom Metabolik

Lusye Diana Jacob!"!"!5#

$akultas %edokteran &ni'ersitas %risten %rida (acana

Jl) *rjuna &tara +o) , Jakarta 5!

Pendahuluan

%egemukan atau kelebihan berat badan yang biasa disebut dengan obesitas pada

aalnya diyakini sebagai suatu gaya hidup yang menandakan seseorang hidup berkecukupan)

 +amun. sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya

 berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya) Masalah obesitas kini telah menjadi

 perhatian khusus badan kesehatan dunia) /erhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah

lemak yang ditimbun. tetapi juga kepada lokasi penumbunan lemak tubuh) /ola penyebaran

lemak tubuh pada pria dan anita cenderung berbeda) (anita cenderung menimbun

lemaknya di pinggul dan bokong. sehingga memberikan gambaran seperti buah pir)

Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut. sehingga memberikan

gambaran seperti buah apel)."

Sistem endokrin merupakan kumpulan jaringan yang sangat terintegrasi dan

terdistribusi secara luas untuk mengkoordinasikan keseimbangan metabolisme antar berbagai

organ tubuh) /ada penyampaian sinyal endokrin. hormon disekresi untuk bekerja pada sel-sel

target yang letaknya jauh dari lokasi sintesis molekul tersebut)

Didalam sistem endokrin ada kondisi yang sering disebut resistensi insulin) 0esistensi

insulin adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan sensiti'itas jaringan terhadap kerja

insulin sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta

 pankreas)" Sindrom metabolik merupakan kumpulan keadaan yang timbul ketika terjadi

resistensi insulin dan biasanya menunjukkan risiko kejadian kardio'askular) Sindrom

metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang dinyatakan menderita

diabetes)".1

1

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 2/24

Pembahasan

Anamnesis

*namnesis adalah suatu teknik aancara terhadap pasien disertai dengan empati)

*namnesis yang baik terdiri dari identitas. keluhan utama. riayat penyakit sekarang. riayat

 penyakit dahulu. riayat penyakit keluarga. anamnesis susunan sistem dan anamnesis

 pribadi)4

*namnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data-data positi2 dan negati2 

yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit)

0iayat penyakit dalam keluarga penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter.

2amilial atau penyakit in2eksi)4

Didalam skenario. anamnesis dapat dilakukan secara auto-anamnesis karena keadaan

 pasien memungkinkan untuk memberikan keterangan) 3eberapa pertanyaan yang dapat

diajukan kepada pendamping pasien

%eluhan utama Seorang laki-laki usia 45 tahun memiliki berat badan berlebih yang

dirasakan mengganggu akti'itas dan penampilan sehari-hari)

0iayat /enyakit Sekarang

*pakah dirasakan sesak saat bernapas 3iasanya saat istirahat atau saat akti'itas

 berlangsung

*pa terdapat kesulitan berjalan yang dapat mengganggu akti'itas

*pakah disertai rasa haus yang terus menerus

*pakah suka bolak-balik ke kamar mandi karena merasa ingin berkemih dalam aktu

yang dekat

*pakah ada rasa lapar terus menerus

*pa terasa mudah letih saat akti'itas

*pakah ada mengkonsumsi obat

0iayat /enyakit Dahulu

*dakan riayat hipertensi. DM. jantung. dan penyakit ginjal

Jika ada. tanyakan riayat penggunaan obat)

0iayat /enyakit %eluarga

*pakah dikeluarga ada yang menderita penyakit DM atau hipertensi maupun penyakit

 jantung

2

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 3/24

0iayat /ersonal dan Sosial

  *pakah suka mengonsumsi makanan berlemak

  Sehari makan berapa kali

 

*pakah pasien suka merokok

Pemeriksaan Fisik 

/emeriksaan 2isik mempunyai nilai yang sangat penting untuk memperkuat temuan-

temuan dalam anamnesis) Teknik pemeriksaan 2isik meliputi pemeriksaan 'isual atau

 pandang 67nspeksi8. periksa raba 6/alpasi8. periksa ketok 6/erkusi8 dan pemeriksaan dengar 

dengan menggunakan stetoskop 6*uskultasi8)4

%eadaan umum pasien dapat dibagi atas tampak sakit ringan atau sakit sedang atau

sakit berat9 sesuai dengan kasus diketahui keadaan umum pasien tampak baik)

4

%esadaran pasien dapat diperiksa secara inspeksi dengan melihat reaksi pasien yang

ajar terhadap stimulus 'isual. auditor maupun taktil9 sesuai dengan kasus diketahui baha

 pasien memiliki tingkat kesadaran yaitu kompos mentis. yaitu sadar sepenuhnya. baik 

terhadap dirinya maupun terhadap lingkungannya dimana pasien dapat menjaab pertanyaan

 pemeriksa dengan baik)4

Tanda-tanda 'ital berupa suhu9 tekanan darah9 nadi yang terdiri dari 2rekuensi nadi.

irama denyut nadi. isi nadi. kualitas nadi. dan kualitas dinding arteri9 2rekuensi pernapasan)

Tekanan darah 1!:;!mm<g)4

Tabel ) /engelompokan Tekanan Darah dan <ipertensi 3erdasarkan /edoman J+=>5

Berat Badan Normal/ Ideal (BBN/ BBI)

Salah satu parameter untuk mengetahui keseimbangan energi seseorang adalah melalui

 penentuan berat badan ideal dan indeks massa tubuh) 0umus 3rocca adalah cara untuk 

mengetahui berat badan ideal. yaitu sebagai berikut"

&sia ? 4! tahun. 337 @ tinggi badan 6cm8 A !! A !B

3

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 4/24

&sia C 4! tahun. 337 @ tinggi badan 6cm8 A !!

<asilnya. apabila berat badan kurang dari berat badan ideal maka status giinya

kurang) Sedangkan jika berat badan lebih dari berat badan ideal maka status giinya lebih)

/ada kasus di atas. pasien berusia 4 tahun memiliki tinggi badan 5! cm dan berat

 badan #! kg. maka berat badan ideal pasien tersebut seharusnya 5! kg) Sehingga status gii

 pasien adalah berlebih. karena berat badan badan pasien lebih dari berat badan ideal)

Indeks Massa Tubuh (IMT)/ Body Mass Index (BMI)

7MT dihitung dengan pembagian berat badan 6kg8 oleh tinggi badan 6m8 pangkat dua) %ini

7MT banyak digunakan di rumah sakit untuk mengukur status gii pasien karena 7MT dapat

memperkirakan ukuran lemak tubuh yang sekalipun hanya estimasi tetapi lebih akurat

daripada pengukuran berat badan saja) Di samping itu. pengukuran 7MT lebih banyak 

dilakukan saat ini karena orang yang kelebihan berat badan atau yang gemuk lebih berisiko

untuk menderita penyakit diabetes. penyakit jantung. stroke. hipertensi. osteoarthritis dan

 beberapa bentuk penyakit kanker) +amun. The +ational 7nstitute o2 Diabetes and Digesti'e

and kidney Diseases mengingkatkan baha orang yang berotot dan bertulang besar dapat

memiliki 7MT yang tinggi tetapi tetap sehat) 3egitu pula orang berusia lanjut. orang dengan

massa otot yang rendah dan pasien malnutrisi bisa memiliki 7MT yang normal tetapi tidak 

tepat) 3erikut ini adalah rumus untuk menghitung 7MT

3erat badan 6kg8

Tinggi badan 6m"8

Rasio Pinggang Panggul/ Waist to Hip Ratio (!"R)

0asio pi-pa diukur dengan mula-mula mengukur lingkar pinggang 6perut8 pada lingkaran

terkecil di atas panggul) %emudian. lingkaran panggul diukur leat tonjolan gluteus yang

 paling maksimal) <asil kedua pengukuran ini kemudian digambar pada nomogram dan

letakkan hasil pengukuran lingkaran pinggang pada skala di sebelah kiri. sementara hasil

 pengukuran lingkaran panggul pada skala di sebelah kanan) <ubungkan kedua hasil pada

skala tersebut dengan garis lurus yang akan memotong garis *E0: (<0 6 abdominal-gluteal 

ratio atau waist to hip ratio8 yang terletak di antara kedua skala) 0asio pi-pa 6(<08 yang

sebesar .! atau kurang bagi laki-laki dan !.# atau kurang bagi anita merupakan nilainormal)

4

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 5/24

/engukuran lingkar perut 6waist circumference8 kini menjadi metode paling populer 

kedua 6sesudah 7MT8 untuk menentukan status gii) =ara pengukuran lingkaran perut ini

dapat dapat membedakan obesitas menjadi jenis abdominal 6obesitas tipe android8 dan peri2er 

6obesitas tipe ginoid8) /asien dengan obesitas abdominal yang merupakan 2aktor risiko untuk 

 berbagai penyakit metabolik. 'askuler dan degenerati2 memiliki lingkaran perut yang lebih

 besar dari normal) &ntuk diagnosis obesitas abdominal. lingkaran perut bagi anita *sia

adalah C #! cm dan bagi pria *sia adalah C ;! cm)." /ada pasien didaptkan Lpe ;5cm dan

Lpa !5cm)

#ambar $) +ormogram untuk menentukan rasio pinggang-panggul)

Tabel 1) &kuran +ormal Lingkar /inggang 3erdasarkan Jenis %elamin dan Ftnis,

Dari beberapa penelitian. (<06aist- hip ratio8 dapat juga sebagai acuan untuk 

menentukan sindrom metabolik) &ntuk menghitung (<0 harus diketahui Lingkar 

 perut:pinggang dan Lingkar /anggul) Setelah itu hasil Lpe dibagi dengan Lpa)

Lpe:Lpa @ (<0 

5

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 6/24

%tatus #i&i

<asil pengukuran yang spesi2ik mengenai ukuran dan perubahan proporsi tubuh merupakan

indikator penting bagi status gii) /engukuran ini meliputi berat dan tinggi badan yang

digunakan untuk menghitung indeks massa tubuh pada pada orang deasa dan sebagai

indikator tubuh kurus dan tubuh pendek pada anak) Lingkar lengan atas 6LiL*8 dapat

menunjukkan gii kurang pada anak. rasio pinggang panggul 6waist to hip ratio/ (<08

merupakan indikator adipositas sentral pada orang deasa) %etebalan lipatan kulit

merupakan ukuran jaringan adipose subkutan dan jika diukur pada tempat yang sesuai dapat

digunakan untuk menghitung persentase lemak tubuh).1

<ampir semua aspek dalam penelitian gii berpotensi memiliki kelemahan) 3eberapa

dapat dihilangkan dengan perencanaan dan desain studi secara teliti. dan jika memungkinkan

 pengukuran dilakukan berulang kali) Dalam usaha mengaitkan pajanan  dengan 2aktor 

 penyebab 6atau pencegah8. dan akibat kesehatan 6atau penyakit8. si2at multi2aktorial dari

keterkaitan tersebut perlu diperhatikan untuk mencegah penarikan kesimpulan yang tidak 

tepat) Dalam menilai asupan makanan indi'idu. sering terjadi kompromi antara pengukuran

yang akurat dan pengukuran yang menggambarkan asupan makanan yang normal) *supannutrien 6at gii8 dihitung menggunakan tabel komposisi makanan) /erkiraan ukuran porsi

dan penyesuaian terhadap jumlah makanan yang terbuang juga perlu dipertimbangkan)1

6

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 7/24

  Tabel $' %lasi2ikasi 7ndeks Massa Tubuh 6*sia A /asi2ik8)1

Pemeriksaan Penunang

Pemeriksaan aboratorium

/ada pemeriksaan gula darah bisa dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa. "

 jam setelah berbuka puasa. dan gula didalam urine) /ada pemeriksaan lemak darah dapat

diperiksa kolesterol total. <DL. LDL. dan trigliserida) 3ila pasien memiliki riayat penyakit

aterosklerosis pertimbangkan lipoprotein 6a8. apolipoprotein-3!!. dan =0/)

#ula darah *uasa*mbil darah 'ena 5 sampai !ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau

abu-abu) Darah biasanya diambil antara pukul !>)!! sampai !;)!!) /asien harus berpuasa

makan dan minum " jam sebelum pemeriksaan);

#ula darah *ost*randial

*mbil darah 'ena 5 sampai !ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau

abu-abu) Darah diambil " jam setelah makan pagi atau makan siang);

Tabel 4) %riteria Diagnosis Diabetes Menurut (<O!

7

%lasi2ikasi IMT (kg/m2)

3erat badan kurang ? #.5

3erat badan normal #.5 A "4.;

3erat badan lebih C "5.!

/ra-obes "5.! A ";.;

Obesitas 7 1!.! A 14.;

Obesitas 77 15.! A 1;.;

Obesitas 777 C 4!.!

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 8/24

+olesterol Total dan ",

<DL merupakan jenis kolesterol yang ber2ungsi membaa seluruh kolesterol ke

GpabrikH pengolahannya yakni hati) <DL juga ber2ungsi membaa kolesterol yang telah

diolah untuk didistribusikan ke otak. jantung. dan seluruh organ tubuh yang lain) Oleh karena

itu. <DL dikatakan sebagai Gkolesterol baikH) Jika kadar <DL rendah maka akan banyak 

kolesterol yang menempel pada pembuluh darah) %ejadan ini adalah cikal bakal terjadinya

tekanan darah tinggi karena banyak penyumbatan pada pembuluh darah)

+olesterol ,

LDL merupakan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan plak di

dalam saluran pembuluh darah) LDL mempunyai tugas yang berlaanan dengan <DL) Jika

kadar LDL anda meninggi maka diperkirakan banyak kolesterol yang berasal dari makanan

yang tidak terangkut ke hati) <al ini disebabkan ulah LDL yang menahan kolesterol)

+olesterol Trigliserida

7ni adalah kolesterol yang mengikat trigliserida) %adarnya yang tinggi menunjukkan

 banyak kolesterol jenis trigliserida di dalam darah anda)

%etiga kolesterol ini sering dinyatakan sebagai %olesterol Total) *nda yang

mempunyai penyakit hipertensi dan kencing manis. apabila disertai peningkatan salah satu

atau keseluruhan kolesterol maka akan beresiko untuk terjadinya penyumbatan di dalam

 pembuluh darah) /enyakit yang akan timbul jika terjadi sumbatan akibat kenaikan kolesterol

adalah stroke)

8

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 9/24

Tabel 5) %adar %olesterol +ormal /ada Orang Deasa)"

Pemeriksaan radiologi

/encitraan tidak secara rutin ditunjukkan dalam diagnosis sindrom metabolik) +amun.

mereka mungkin cocok untuk pasien dengan gejala atau tanda-tanda dari banyak komplikasi.

termasuk penyakit jantung) %eluhan nyeri dada. dyspnea. atau klaudikasio dapat dilakukan

elektrokardiogra2i 6F%E8. ultrasonogra2i 6echocardiography8. single-photon emission

computed tomography 6S/F=T8. cardiac positron emission tomography 6/FT8. atau

 pemeriksaan yang lainnya)"

,e-inisi

%indrom Metabolik 

 Sindrom metabolik menurut +=F/-*T/ 777 yaitu obesitas abdominal 6kegemukan

dengan lingkar perut yang melebihi #!cm pada anita dan ;!cm pada laki-laki8. kenaikan

kadar trigliserida. penurunan <DL. kenaikan kadar gula puasa hingga !-",mg:ml 6akibat

 peningkatan resistensi insulin8. dan kenaikan tekanan darah) %ondisi ini dikaitkan dengan

risiko penyakit kardio'askular. stroke. diabetes melitus tipe ". dan kematian)1

.tiologi

3eberapa 2aktor yang menjadi penyebab terjadinya sindrom metabolik yaitu 2aktor 

yang bisa diubah dan tidak bisa diubah) $aktor yang tidak bisa diubah terdiri dari

 pertambahan usia. genetik. dan jenis kelamin) Sedangkan 2aktor yang dapat diubah terdiri

dari kegemukan. pola makan yang salah. kurang gerak. kehidupan yang stres. penggunaan

substansi yang merugikan kesehatan seperti konsumsi alkohol. rokok. atau obat-obatan yang

e2ek sampingnya berpotensi menaikkan gula darah seperti kortikostreoid)1

Sindrom metabolik diduga disebabkan oleh dis2ungsi jaringan adiposa dan resistensiinsulin) Jaringan adiposa dis2ungsional juga memainkan peran penting dalam patogenesis

9

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 10/24

resistensi insulin berkaitan dengan obesitas) %edua pembesaran sel adiposa dan in2iltrasi

makro2ag ke dalam hasil jaringan adiposa dalam pelepasan sitokin proin2lamasi dan

mempromosikan resistensi insulin)4.5

0esistensi insulin tampaknya menjadi mediator utama sindrom metabolik) 7nsulin

mempromosikan penyerapan glukosa di dalam otot. lemak. dan sel-sel hati dan dapat

mempengaruhi lipolisis dan produksi glukosa oleh hepatosit)4.5

%ontributor tambahan untuk resistensi insulin termasuk kelainan sekresi insulin dan

sinyal reseptor insulin. pembuangan glukosa. dan sitokin proin2lamasi) %elainan ini. pada

gilirannya. dapat menyebabkan obesitas dengan peningkatan terkait dalam kadar asam lemak 

 bebas dan perubahan dalam distribusi insulin 6insulin terakumulasi dalam lemak8)4.5

Distribusi jaringan adiposa muncul untuk mempengaruhi perannya dalam sindrom

metabolik) Lemak yang berkorelasi 'isceral atau intra-abdominal dengan peradangan.

sedangkan lemak subkutan tidak) *da beberapa penjelasan potensial untuk ini. termasuk 

 pengamatan eksperimental baha lemak omentum lebih tahan terhadap insulin dan dapat

mengakibatkan konsentrasi yang lebih tinggi dari asam lemak bebas racun dalam sirkulasi

 portal)4.5

Lemak perut dikenal untuk menghasilkan tingkat yang berpotensi membahayakan

sitokin. seperti tumor necrosis 2actor 6T+$8. adiponektin. leptin. resistin. dan plasminogen

acti'ator inhibitor)4.5

%arakteristik psikologis. termasuk kemarahan. depresi. dan permusuhan. mungkin

terkait dengan peningkatan risiko sindrom metabolik) +amun. gangguan psikologis. terutama

kecemasan. mungkin merupakan komorbiditas atau komplikasi dari sindrom metabolik)4.5

.*idemiologi

Di &S. peningkatan kejadian obesitas mengiringi peningkatan pre'alensi sindrom

metabolik) /re'alensi sindrom metabolik pada populasi usia I"! tahun sebesar "5B dan pada

usia I5! tahun sebesar 45B) /andemi sindrom metabolik juga berkembang seiring dengan

 peningkatan pre'alensi obesitas yang terjadi pada populasi *sia. termasuk 7ndonesia) Studi

yang dilakukan di Depok 6"!!8 menunjukkan pre'alensi sindrom metabolik menggunakan

kriteria +ational =holesterol Fducation /rogram *dult Treatment /anel 777 6+=F/-*T/ 7778

dengan modi2ikasi *sia /asi2ik. terdapat pada "5)>B pria dan "5B anita) /enelitian

Soegondo 6"!!48 melaporkan pre'alensi sindrom metabolik sebesar 1.1B dan

menunjukkan baha kriteria 7ndeks Massa Tubuh 67MT8 obesitas I"5 kg:m"

  lebih cocok 

untuk diterapkan pada orang 7ndonesia) /enelitian di D%7 Jakarta pada tahun "!!,

10

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 11/24

melaporkan pre'alensi sindrom metabolik yang tidak jauh berbeda dengan Depok yaitu

",.1B dengan obesitas sentral merupakan komponen terbanyak 65;.4B8)" &mumnya sindrom

metabolik mulai terjadi pada usia deasa pertengahan yaitu sekitar 15-4! tahun)"

Patogenesis

besitas sentral

Obesitas yang digambarkan dengan indeks massa tubuh tidak begitu sensiti2 dalam

menggambarkan risiko kardio'askular dan gangguan metabolik yang terjadi) Studi

menunjukkan baha obesitas sentral yang digambarkan oleh lingkar perut 6dengan cut-o22 

yang berbeda antara jenis kelamin8 lebih sensiti2 dalam memprediksi gangguan metabolik 

dan risiko kardio'askular) Lingkar perut menggambarkan baik jaringan adiposa subkutan dan

'isceral) Meski dikatakan baha lemak 'iseral lebih berhubungan dengan komplikasi

metabolik dan kardio'askular. hal ini masih kontro'ersial) /eningkatan obesitas berisiko pada

 peningkatan kejadian kardio'askular) ariasi 2aktor genetik membuat perbedaan dampak 

metabolik maupun kardio'askular dari suatu obesitas) Seorang dengan obesitas dapat tidak 

 berkembang menjadi resistensi insulin. dan sebaliknya resistensi insulin dapat ditemukan

 pada indi'idu tanpa obes 6lean subjects8) 7nteraksi 2aktor genetik dan lingkungan akan

memodi2ikasi tampilan metabolik dari suatu resistensi insulin maupun obesitas)"

Jaringan adiposa merupaka sebuah organ endokrin yang akti2 mensekresi berbagai

2aktor pro dan anti in2lamasi seperti leptin. adiponektin. Tumor nekrosis 2actor K 6T+$-K8.

7nterleukin-, 67L-,8 dan resistin) %onsentrasi adiponektin plasma menurun pada kondisi DM

tipe " dan obesitas) Senyaa ini dipercaya memiliki e2ek antiaterogenik pada hean coba dan

manusia) Sebaliknya. konsentrasi leptin meningkat pada kondisi resistensi insulin dan

obesitas dan berhubungan dengan risiko kejadian kardio'askular tidak tergantung dari 2aktor 

risiko tradisional kardio'askular. 7MT dan konsentrasi =0/ Sejauh ini belum diketahui

apakah pengukuran pengukuran marker hormonal dari jaringan adiposa lebih baik daripada

 pengukuran secara anatomi dala memprediksi risiko kejadian kardio'askular dan kelainan

metabolik yang terkait)"

Resistensi Insulin

0esistensi insulin mendasari kelompok kelainan pada sindrom metabolik) Sejauh ini

 belum disepakati pengukuran yang ideal dan praktis untuk resistensi insulin) Teknik clamp

merupakan teknik yang ideal namun tidak praktis untuk klinis sehari-hari) /emeriksaan

glukosa plasma puasa juga tidak ideal mengingat gangguan toleransi glukosa puasa hanya

11

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 12/24

dijumpai pada !B sindrom metabolik) /engukuran <omeostasis Model *sessment 6<OM*8

dan uantitati'e 7nsulin Sensiti'ity =heck 7nde 6&7=%78 dibuktikan berkorelasi erat

dengan pemeriksaan standar. sehingga dapat disarankan untuk mengukur resistensi insulin)

3ila melihat dari pato2isiologi resistensi insulin yang melibatkan jaringan adiposa dan sistem

kekebalan tubuh. maka pengukuran resistensi insulin hanya dari pengukuran glukosa dan

insulin 6seperti rumus <OM* dan &7=%78 perlu ditinjau ulang) Oleh karenanya.

 penggunaan rumus ini secara rutin di klinis belum disarankan maupun disepakati)"

,isli*idemia

Dislipidemia yang khas pada sindrom metabolik ditandai dengan peningkatan

trigliserida dan penurunan kolesterol <DL) %olesterol LDL biasanya normal. namun

mengalami perubahan struktur berupa peningkatan small dense LDL) /eningkatankonsentrasi trigliserida plasma dipikirkan akibat peningkatan masukan asam lemak bebas ke

hatisehingga terjadi peningkatan produksi trigliserida) +amun studi pada manusia dan hean

menunjukkan baha peningkatan trigliserida tersebut bersi2at multi2aktorial dan tidak hanya

diakibatkan oleh peningkatan masukan asam lemak bebas ke hati)"

/enurunan kolesterol <DL disebabkan peningkatan trigliserida sehingga terjadi

trans2er trigliserida ke <DL) +amun. pada subyek dengan resistensi insulin dan konsentrasi

trigliserida normal dapat ditemukan penurunan kolesterol <DL) Sehingga dipikirkan terdapat

mekanisme lain yang menyebabkan penurunan kolesterol <DL disamping peningkatan

trigliserida) Mekanisme yang dipikirkan berkaitan dengan gangguan masukan lipid post

 prandial pada kondisi resistensi insulin sehingga terjadi gangguan produksi *polipoprotein *-

7 6*po *-l8 oleh hati yang selanjutnya mengakibatkan penurunan kolesterol <DL) /eran

sistem imunitas pada resistensi insulin juga berpengaruh pada perubahan pro2il lipid pada

subyek dengan resistensi insulin) Studi pada hean menunjukkan baha akti'asi sistem imun

akan menyebabkan gangguan pada lipoprotein. protein transport. reseptor dan enim yang

 berkaitan sehingga terjadi perubahan pro2il lipid)"

Peran sistem imunitas *ada resistensi insulin

7n2lamasi subklinis kronik juga merupakan bagian dari sindrom metabolik) Marker 

in2lamasi berperan pada progresi2itas DM dan komplikasi kardio'askular) = reacti'e protein

6=0/8 dilaporkan menjadi data prognosis tambahan tentang keparahan in2lamasi pada subyek 

anita sehat dengan sindrom metabolik) +amun. belum didapatkan kesepakatan alur 

12

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 13/24

diagnosis yang mampu menggabungkan peningkatan =0/. koagulasi. dan gangguan

2ibrinolisis dalam memprediksi risiko kardio'askular)"

"i*ertensi

0esistensi insulin juga berperan pada pathogenesis hipertensi) 7nsulin merangsang

sistem sara2 simpatis meningkatkan reabsorpsi natrium ginjal. mempengaruhi transport kation

dan mengakibatkan hipertro2i sel otot polos pembuluh darah) /emberian in2us insulin akut

dapat menyebabkan hipotensi akibat 'asodilatasi) Sehingga disimpulkan baha hipertensi

akibat resistensi insulin terjadi akibat ketidakseimbangan antara e2ek pressor dan depressor)

The 7nsulin 0esistance *therosclerosis Stuc2y melaporkan hubungan antara resistensi insulin

dengan hipertensi pada subyek normal namun tidak pada subyek dengan DM tipe ")"

#eala +linis

Menurut pedoman dari +ational <eart. Lung. and 3lood 7nstitute 6+<L378 dan

*merican <eart *ssociation 6*<*8. sindrom metabolik didiagnosis ketika pasien memiliki

setidaknya 1 dari 5 kondisi berikut1

) Elukosa puasa C!! mg : dL 6atau menerima terapi obat untuk hiperglikemia8)

") Tekanan darah C1! : #5 mm<g 6atau menerima terapi obat untuk hipertensi8)

1) Trigliserida C5! mg : dL 6atau menerima terapi obat untuk hipertrigliseridemia8)

4) <DL-= ?4! mg : dL pada pria atau ?5! mg : dL pada anita 6atau menerima terapi

obat untuk mengurangi <DL-=8)

5) Lingkar pinggang C!" cm 64! in8 pada pria atau C## cm 615 in8 pada anita9 jika

*sian *merika. C;! cm 615 in8 pada pria atau C#! cm 61" in8 pada anita)

*da beberapa gejala yang mungkin dirasakan pasien ketika mengalami komplikasi)

 +yeri dada atau sesak napas menunjukkan munculnya gejala kardio'askular) +europati

 peri2er. dan retinopati biasa terjadi pada pasien dengan resistensi insulin dan hiperglikemia

atau diabetes melitus) Nanthomas atau anthelasma umumnya pada pasien dengan

dislipidemia parah)1

+om*likasi

%omplikasi dari sindrom metabolik yang luas) 3anyak terkait komplikasi

kardio'askular. terutama penyakit jantung koroner. tetapi juga 2ibrilasi atrium. gagal jantung.

stenosis aorta. stroke iskemik. dan mungkin penyakit 'enothromboembolic)

13

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 14/24

Muncul data menunjukkan korelasi penting antara sindrom metabolik dan risiko

stroke) Masing-masing komponen sindrom metabolik telah dikaitkan dengan peningkatan

risiko stroke. dan bukti menunjukkan hubungan antara sindrom metabolik kolekti2 dan risiko

stroke iskemik) Sindrom metabolik juga dapat dikaitkan dengan neuropati karena mekanisme

hiperglikemia melalui mediator in2lamasi)1

Eangguan metabolik yang menjadi ciri sindrom metabolik telah terlibat dalam

 perkembangan penyakit hati berlemak nonalkohol) Memang. hati berlemak diduga

memainkan peran penting dalam pengembangan sindrom metabolik)1

Selain itu. sindrom metabolik telah terlibat dalam pato2isiologi beberapa penyakit

lain. termasuk apnea tidur obstrukti2) %anker payudara juga telah dikaitkan dengan sindrom

metabolik. mungkin melalui disregulasi dari siklus plasminogen acti'ator inhibitor- 6/*7-8)

Tambahan studi telah dikaitkan dengan sindrom metabolik kanker usus besar. kandung

empedu. ginjal. dan. mungkin. kelenjar prostat)1

!orking ,iagnosis (!,)

%tatus Pasien

 

Identitas aki0laki 12th

 

Pemeriksaan Fisik

o Tekanan darah $34mm"g

o BB dan TB 54kg dan $246m

o *e dan *a 726m dan $426m

o IMT 3282 (obese 9)(obese %entral)

o !aist0"i* Ratio 4874

o %tatus BBN 24kg(seharusnya)

 

Pemeriksaan Penunang

o "b $9g/d

o #,*uasa $44mg/d

o Total :holesterol $34mg/d

  ", 34mg/d

  , $44mg/d

o Trigliserida $54mg/d

/ada kasus dan hasil status pasien diketahui baha pasien mengalami sindrom metabolik)

14

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 15/24

Penatalaksanaan

Medikamentosa

besitas dan besitas %entral

/emahaman tentang hubungan antara obesitas dan sindrom metabolik serta peranan

otak dalam pengaturan energi. merupakan titik tolak yang penting dalam penatalaksanaan

klinik) /engaturan berat badan merupakan dasar tidak hanya bagi obesitas tapi juga sindrom

metabolik) Mempertahankan berat badan yang lebih rendah dikombinasi dengan pengurangan

asupan kalori dan peningkatan akti2itas 2isik merupakan prioritas utama pada penyandang

sindrom metabolik) Target penurunan berat badan 5-!B dalam tempo ,-" bulan. dapat

dicapai dengan mengurangi asupan kalori sebesar 5!!-!!! kalori per hari ditunjang dengan

akti2itas 2isik yang sesuai) *kti2itas 2isik yang disarankan adalah selama 1! menit atau lebih

setiap hari) &ntuk subyek dengan komorbid penyakit jantung koroner. perlu dilakukan

e'aluasi kebugaran sebelum diberikan anjuran jenis-jenis olah raga yang sesuai) "

/emakaian obat-obatan dapat berguna sehingga dipertimbangkan pada beberapa

 pasien) Dua obat yang dapat digunakan dalam menurunkan berat badan adalah sibutramin

dan orlistat) Dengan mempertimbangkan peranan otak sebagai regulator berat badan.

sibutramin dapat menjadi pertimbangan alaupun tanpa mengesampingkan kemungkinan

e2ek samping yang mungkin timbul) =ara kerjanya di sentral memberikan e2ek mengurangi

asupan energi melalui e2ek mempercepat rasa kenyang dan mempertahankan pengeluaran

energi setelah berat badan turun dapat memberikan e2ek tidak hanya untuk penurunan berat

 badan namun juga mempertahankan berat badan yang sudah turun) Demikian pula dengan

e2ek metabolik. sebagai e2ek dari penurunan berat badan pemberian sibutramin setelah "4

minggu yang disertai dengan diet dan akti2itas 2isik. memperbaiki konsentrasi trigliserida dan

kolesterol <DL)Terapi pembedahan dapat dipertimbangkan pada pasien-pasien yang berisiko

serius akibat obesitasnya)"

"i*ertensi

<ipertensi merupakan 2aktor risiko penyakit kardio'askular) <ipertensi juga

mengakibatkan mikroalbuminuria yang dipakai sebagai indikator independen morbiditas

kardio'askular pada pasien tanpa diabetes atau hipertensi) Target tekanan darah berbeda

antara subyek dengan DM dan tanpa DM) /ada subyek dengan DM dan penyakit ginjal.

target tekanan darah adalah ? 1!:#! mm<g. sedangkan pada bukan. targetnya? 4!:;!

mm<g) &ntuk mencapai target tekanan darah. penatalaksanaan tetap diaali dengan

15

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 16/24

 pengaturan diet dan akti2itas 2isik) /eningkatan tekanan darah ringan dapat diatasi dulu

dengan upaya penurunan berat badan. berolah raga. menghentikan rokok dan konsumsi

alkohol serta banyak mengkonsumsi serat) +amun apabila modi2ikasi gaya hidup sendiri

tidak mampu mengendalikan tekanan darah maka dibutuhken pendekatan medikamentosa

untuk mencegah komplikasi seperti in2ark miokard. gagal ginjal kronik dan stroke)"

Dalam suatu penelitian meta-analisis didapatkan baha enim pengkon'ersi

angiotensin dan penghambat reseptor angiotensin mempunyai man2aat yang bermakna dalam

meregresi hipertro2i 'entrikel kiri dibandingkan dengan penghambat beta adrenergik. diuretik 

dan antagonis kalsium) alsartan. suatu penghambat reseptor angiotensin. dapat mengurangi

mikroalbuminuria yang diketahui sebagai 2aktor risiko independen kardio'askular) 3eberapa

studi menyarankan pemakaian *=F inhibitor sebagai lini pertama pada penyandang

hipertensi dengan sindrom metabolik terutama bila ada DM. *ngiotensin receptor blocker 

6*038 dapat digunakan apabila tidak toleran terhadap *=F inhibitor) Meski pemakaian

diuretik tidak dianjurkan pada subyek dengan gangguan toleransi glukosa. namun pemakaian

diuretik dosis rendah yang dikombinasi dengan regimen lain dapat lebih berman2aat

dibandingkan e2ek sampingnya)"

#angguan Toleransi #lukosa

7ntoleransi glukosa merupakan salah satu mani2estasi sindrom metabolik yang dapat

menjadi aal suatu diabetes melitus) /enelitian-penelitian yang ada menunjukkan adanya

hubungan yang kuat antara toleransi glukosa terganggu 6TET8 dan risiko kardio'askular pada

sindrom metabolik dan diabetes) /erubahan gaya hidup dan akti2itas 2isik yang teratur 

terbukti e2ekti2 dapat menurunkan berat badan dan TET) Modi2ikasi diet secara bermakna

memperbaiki glukosa " jam pasca prandial dan konsentrasi insulin)"

Tiaolidindion memiliki pengaruh yang ringan tetapi persisten dalam menurunkan

tekanan darah sistolik dan diastolik) Tiaolidindion dan met2ormin juga dapat menurunkan

konsentrasi asam lemak bebas) /ada Diabetes /re'ention /rogram. penggunaan met2ormin

dapat mengurangi progresi diabetes sebesar 1B dan e2ekti2 pada pasien muda dengan

obesitas)"

,isli*idemia

/ilihan terapi untuk dislipidemia adalah perubahan gaya hidup yang diikuti dengan

medikamentosa) +amun demikian. perubahan diet dan latihan jasmani saja tidak cukup

 berhasil mencapai target) Oleh karena itu disarankan untuk memberikan obat berbarengan

16

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 17/24

dengan perubahan gaya hidup) Menurut *T/ 777. setelah kolesterol LDL sudah mencapai

target. sasaran berikutnya adalah dislipidemia aterogenik) /ada konsentrasi trigliserida "!!

mg:di. maka target terapi adalah non kolesterol <DL setelah kolesterol LDL terkoreksi)

Terapi dengan gem2ibroil tidak hanya memperbaiki pro2il lipid tetapi juga secara bermakna

dapat menurunkan risiko kardio'askular) $eno2ibrat secara khusus digunakan untuk 

menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol <DL. telah menunjukkan perbaikan

 pro2il lipid yang sangat e2ekti2 dan mengurangi risiko kardio'askular) $eno2ibrat juga dapat

menurunkan konsentrasi 2ibrinogen) %ombinasi 2eno2ibrat dan statin memperbaiki

konsentrasi trigliserida. kolesterol <DL dan LDL)"

Target terapi berikutnya adalah peningkatan apo3) 3eberapa studi menunjukkan apo3

lebih baik dalam menggambarkan dislipidemia aterogenik yang terjadi dibandingkan dengan

konlesterol non <DL sehingga menyarankan apo3 sebagai target terapi) Meskipun demikian.

*T/ 777 tetap menyarankan pemakaian kolesterol non <DL sebagai target terapi mengingat di

 beberapa tempat. sarana pemeriksaan apo3 belum tersedia)"

*pabila konsentrasi trigliserida 5!! mg:dL. maka target terapi pertama adalah

 penurunan trigliserida untuk mencegah timbulnya pancreatitis akut) /ada konsentrasi

trigliserida ? 5!! mg:dL. terapi kombinasi untuk menurunkan trigliserida dan kolesterol LDL

dapat digunakan) 3erbeda dengan trigliserida dan kolesterol LDL. untuk kolesterol <DL

tidak ada target terapi tertentu. hanya dinaikkan saja)"

Non0medikametosa

/erubahan gaya hidup yang terdiri atas pola makan dan olahraga) &ntuk mengatur 

 pola makan. kita harus menghitung kebutuhan kalori perhari dan disesuaikan dengan tabel

status gii) &ntuk mengetahui status gii kita dapat menghitung 7MT terlebih dahulu) Setelah

itu kita mencari tahu akti'itas 2isik sehari-hari pasien)

&ntuk kategori akti'itas. dapat dibagi menjadi 4 bagian. yaitu akti'itas ringan.

sedang. berat dan berat sekali) Dibaah ini beberapa contoh akti'itas:pekerjaan yang dibagi

menjadi beberapa bagian

• 0ingan /ekerjaan kantoran. lebih banyak duduk. mengetik. guru. ahli hukum

• Sedang ibu rumah tangga 6tanpa pembantu8.

• 3erat penebang pohon6gergaji menggunakan tangan8. buruh bangunan

• 3erat Sekali pendaki gunung. penarik becak 

17

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 18/24

Tabel ,) %ebutuhan kalori perhari

*kti'itas

ST*T&S E7P7

%uran

g

 +orma

l Lebih

0ingan 1, kal 1! kal"5

kal

Sedang 4! kal 15 kal1!

kal

3erat 45 kal 4! kal1,

kal

3erat

Sekali

55 kal 5! kal45

kal

Setelah kita mendapatkan 7MT Lebih6status gii8 dan akti'itas guru6pekerjaan8

 pasien. kita dapat mengetahui kebutuhan pasien adalah "5kal 6lihat tabel diatas8) Lalu kita

kalikan 33 dengan kebutuhan kalori pasien)

336#!kg8 "5kal "!!!kalori

Dari hasil diatas. kita mendapatkan kalori normal yang dibutuhkan untuk pasien) Lalu.

selanjutnya kita dapat mengurangkan kalori dengan range 5!! -!!! kalori) Diatas pasien

memiliki persentase 7MT Obese " sehingga kita dapat mengurangi kebutuhan kalori perhari

menjadi !!!kalori) Terapi ini juga disertai dengan keseimbangan %arbohidrat. /rotein dan

Lemak. yaitu dengan persentase %arbohidrat 6,5->!B8 /rotein 65-"!B8 dan Lemak 

6"!-1!B8) /ola makan yang dianjurkan diet rendah kalori untuk mengatasi obesitas dan

 pembatasan 5E 6gula. garam. gorengan. gurih. dan gajih8) /eningkatan asupan serat pangan

dalam bentuk sayuran. buah. kacang-kacangan dan biji-bijian utuh yang berserat juga perlu

dianjurkan)1

Lalu kita dapat menganjurkan pasien dengan berolahraga 1!-,! menit sehari dan

dikerjakan 1-5 dalam seminggu) Olahraga seperti jalan kaki. jogging. lari. bersepeda. renang.

aerobik dan banyak lagi)

Terapi atau penatalaksanaan dikatakan berhasil jika. 33 berkurang !B dari total 33

aal. tekanan darah yang menurun. glukosa darah puasa menurun) Dan terapi ini berlanjut

 juga dengan tetap melakukan pengecekan kolesterol sampai kolesterol normal)

Dan. terakhir edukasikan kepada pasien beberapa hal yang dapat membuat diet atau

terapi tidak berhasil seperti sulit mengubah pola makan. niat setengah-setengah dan moti'asi

18

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 19/24

yang cepat menurun saat melihat 33 yang lambat menurun) Semua hal diatas dapat

dikerjakan jika pasien ada niat) Sebagai dokter kita harus tetap memoti'asi dan membantu

 pasien hingga quality of life nya membaik)

Pengobatan gi&i medis (P#M)

Fdukasi gii dan kebiasaan makan yang baik untuk pengendalian berat badan pasien

obesitas merupakan inti strategi penanganan) 7nter'ensi ini dimaksudkan untuk menormalkan

kadar lemak. menstabilkan kadar gula darah. menurunkan tekanan darah. serta mengurangi

atau memelihara berat badan) /engobatan gii medis untuk pasien obesitas yang didasarkan

 pada pengurangan asupan kalori. setidaknya terbagi ke dalam empat pilihan. yaitu1

) Diet kalori sangat rendah 6D%S08

D%S0 6? #!! kkal:hari8 ditujukan bagi pasien dengan nilai 3M7 C 1! tanpa 2aktor 

komorbid dan atau 2aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai 3M7 C "> dengan 2aktor 

komorbid dan: atau 2aktor risiko lain) Diet jenis ini diterapkan secara eksklusi2 selama ? #

minggu yang kemudian dilanjutkan dengan diet kalori rendah 6#!!-"!! kkal8 selama "4

minggu hingga 5 tahun)

") Diet kalori rendah 6D%08Diet ini 6#!!-"!! kkal:hari8 dianjurkan pada pasien obes denga nilai 3M7 C "> tanpa

2aktor kormobid dan: atau 2aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai 3M7 C "5 dengan

2aktor komorbid dan: atau 2aktor risiko lain) Dalam kurun aktu ,-" bulan)

1) Diet kalori sedang dengan kandungan lemak rendah: diet rendah lemak 6D0L8

Jumlah kalori yang dipatok untuk D0L berkisar antara "!!-"1!! kkal:hari)

%ontribusi lemak antara "!-1!B)

4) Diet perorangan

Jumlah asupan energi yang dtakar berdasarkan kebutuhan gii yang khas untuk setiap

 pasien obesitas) Dalam hal ini. jumlah asupan energi per hari tentunya diupayakan jangan

kurang dari "!! kkal) Dari sini. disusun da2tar menu yang bergii. beragam. serta berimbang

6318. untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam da2tar bahan penukar)

+ebutuhan +alori/ .nergi

19

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 20/24

%ebutuhan kalori total ditentukan oleh basal metabolisme rate 63M08. akti'itas 2isik. dan

 specific dynamic action  6SD*8: e2ek termis makanan) Sebelum menentukan jumlah

kebutuhan kalori total. maka harus ditentukan 3M0 terlebih dahulu) 3erikut adalah beberapa

cara untuk mengukur 3M0. yaitu"

) 0umus <arris 3enedict yang dikenal dengan rumus 0FF 6 Resting Energy

 Expenditure8

3M0 6laki-laki8 @ ,,.4 Q R1.> 33 Q R5 T3 - R,.# &mur

3M0 6perempuan8 @ ,55 Q R;., 33 Q R.# T3 - R4.> &mur

") Metode 2aktorial

3M0 6laki-laki8 @ 337 6kg8 k%al "4 jam

3M0 6perempuan8 @ 337 6kg8 !.; k%al "4 jam

Langkah selanjutnya menentukan berat: ringan jenis akti'itas yang dilakukan sehari-hari oleh pasien) 3erikut ini adalah penggolongan akti'itas"

) 0ingan sekali @ 1! B

") 0ingan @ 5! B

1) Sedang @ >5 B

4) 3erat @ !! B

5) 3erat sekali @ "5 B

=ontoh akti'itas yang termasuk dalam golongan ringan adalah pegaai kantor. ahli

hokum. dokter. guru) *kti'itas sedang adalah pekerja industri ringan. mahasisa. pekerjaan

rumah tangga) *kti'itas berat adalah buruh kasar. penari balet. olahragaan)"

Langkah terakhir yaitu menghitung besarnya e2ek termis makanan yang diperkirakan

 besarnya adalah !B dari jumlah energi basal dan energi akti'itas) Maka rumus untuk 

menghitung jumlah kebutuhan kalori total adalah"

Total energi @ energi basal 63M08 Q energi akti'itas Q SD*

+arbohidrat

%arbohdirat adalah sakarida yang tergabung dalam berbagai tingkat kompleksitas

untuk membentuk gula sederhana. serta unit yang lebih besar seperti oligosakarida dan

 polisakarida) $ungsi utamanya adalah sebagai sumber energi dalam bentuk glukosa) 3eberapa

karbohidrat tidak dapat dicerna 6disebut non-glikemik8 dan terdiri atas polisakarida nonpati

yang merupakan bagian dari serat makanan dan berperan dalam 2ungsi usus)4.5

20

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 21/24

Jika energi yang dibutuhkan sangat tinggi. sedangkan intake  ataupun cadangan

karbohidrat berkurang. maka mekanisme tubuh adalah mengubah sumber-sumber 

nonkarbohidrat seperti lemak menjadi glukosa) %ebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar 

55-,5B total kalori: hari) Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori)4.5

emak 

Lemak meliputi beraneka ragam at yang larut dalam lipid. sebagian besar merupakan

trigliserida atau triasilgliserol 6T*E8) /roduk turunannya. seperti 2os2olipid dan sterol 6yang

 paling terkenal adalah kolesterol8 juga termasuk dalam kelompok ini) T*E dipecah untuk 

menghasilkan energi dan menyusun cadangan energi utama bagi tubuh dalam jaringan

adiposa) *sam lemak spesi2ik yang terdapat dalam T*E penting bagi struktur dan 2ungsi

membrane sel. dan harus diperoleh dari diet) *sam lemak ini disebut asam lemak esensial) 4.5

$ungsi lemak adalah sebagai sumber cadangan energi. komponen dari membrane sel.

insulator suhu tubuh. pelarut 'itamin *. D. F. dan %) kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar "!-

1!B total kalori: hari) Satu gram lemak menghasilkan ; kalori)4

Protein

/rotein terdiri atas berbagai rantai dari asam amino tunggal yang tergabung membentuk  beraneka ragam protein) Saat dicerna. masing-masing asam amino digunakan untuk sintesis

asam amino serta protein lainnya yang diperlukan oleh tubuh. dengan melibatkan cukup

 banyak daur ulang dari komponen-komponen tersebut)4

*da delapan asam amino esensial 6untuk anak. ada lebih dari delapan8 yang harus

diperoleh dari diet) Selain itu. beberapa asam amino mungkin menjadi esensial karena

keadaan 6conditionally essential 8 dalam kondisi stres 2isiologis tertentu) Jika aasam amino

tidak dibutuhkan lebih lanjut. barulah asam amino tersebut dipecah dan digunakan sebagai

energy dan bagian nitrogennya terekskresi sebagai urea) %onsumsi protein oleh tubuh kita

sekitar 5-"!B total kalori: hari) Satu gram protein menghasilkan 4 kalori)4.5

Tabel 9) %omposisi at gii makro)1

;at gi&i +om*osisi (<)

%arbohidrat 55-,5

21

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 22/24

/rotein 5-"!

Lemak total "!-1!

Asam lemak jenuh (saturated) #-!

Asam lemak monosaturated 5

Asam lemak  polysaturated !

%olesterol ? 1!! mg:hari

Serat "!-1! g

Pen6egahan

The US re!enti!e Ser!ices Task "orce  merekomendasi konsultasi diet intensi2 

terhadap pasien-pasien deasa yang mempunyai 2actor-2aktor risiko untuk terjadinya penyulit

kardio'askular) /ara dokter keluarga lebih e2ekti2 dalam membantu pasien menerapkan

kebiasaan hidup sehat) The #iabetes re!ention rogram  telah membuktikan baha

inter'ensi gaya hidup yang ketat pada pasien prediabetes dapat menghambat progresi'itas

terjadinya diabetes lebih dari 5!B 6 dari B menjadi 4.#B8),

Tips untuk pencegahan sindrom metabolik. antara lain,

- Olahraga secara teratur sepanjang hidup kita. supaya tidak bosan cobalah untuk 

mengikut sertakan keluarga. tetangga. rekan kerja. jika perlu ikutlah klub olahraga di

sekitar rumah *nda

- Memberi dukungan kepada putra dan putri *nda untuk memiliki akti'itas 2isik tiap

harinya. berikanlah pilihan permainan yang memerlukan akti'itas 2isik. seperti

outbond. dll) Jangan lupa untuk selalu memilih makanan sehat)

- Mengkonsumsi makanan sehat. seimbang gii. hindari lemak jenuh. perbanyak 

mengkonsumsi sayuran dan buah)

- <entikan kebiasaan merokok)

- %enali diri *nda. apakah *nda memiliki kecenderungan secara genetic 6keturunan8

terkena penyakit diabetes. penyakit jantung. dan sindrom metabolik

22

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 23/24

- &sahakan melakukan medical check-up secara teratur dan terapi secara dini tekanan

darah bila *nda menderita tekanan darah tinggi)

Prognosis

/rognosis dapat membaik ataupun memburuk. tergantung dari kepatuhan pasien

menjalani terapi) Semakin banyak 2actor resiko. semakin tinggi resiko timbulnya penyakit

 jantung dan serebro'askular) /enyakit seperti diabetes mellitus dan hipertensi tidak dapat

sembuh total. tetapi hanya dapat di control)>

+esim*ulan

Laki-laki berusia 45 tahun tersebut menderita sindroma metabolik) Sindroma

metabolik merupakan kumpulan dari gejala penyakit obesitas. diabetes mellitus. dislipidemi.

dan hipertensi) Dilihat dari gejala-gejala dan hasil pemeriksaan yang dilakukan. laki-laki

tersebut memiliki hasil yang sama dengan kriteria-kriteria sindroma metabolik)

D*$T*0 /&ST*%*

) =otran U 0obbins) Sistem endokrin) Dalam 3uku Saku Dasar /atologis /enyakit) Fdisi

ke->) Jakarta FE=9 "!!,)h),44)

") Sudoyo *(. Setiyohadi 3. *li 7. Setiati S. dll) Sindrom metabolik) Dalam 3uku *jar 

7lmu /enyakit Dalam Jilid 1) Fdisi ke-5) Jakarta /enerbit 7nternal /ublishing9

"!!;)h)#,5-#>")

1) /angkalan ide) &pdate 7 diet cegah penyakit datang menyerang) Dalam Diet South

3each) Jakarta Fle Media %omputindo9 "!!>)h)1")

4) Sudoyo *(. Setiyohadi 3. *li 7. Setiati S. dll) *namnesis. /emeriksaan 2isis) Dalam

3uku *jar 7lmu /enyakit Dalam Jilid ) Fdisi ke-5) Jakarta /enerbit 7nternal /ublishing9

"!!;)h)";-19 ,5-,#)

5) %oalski 0F) <ipertensi /embunuh diam-diam) Dalam Terapi <ipertensi) 3andung

anita9 "!!)h)41)

,) Eibney MJ. Margetts 3M. %earney JM. *rab L) Fpidemiologi gii) Dalam Eii

%esehatan Masyarakat) Jakarta FE=9 "!!;)h)54)

>) <idayat ***) /enilaian dan tumbuk kembang anak) Dalam /engantar 7lmu %esehatan

*nak) Jakarta Salemba Medika9 "!!#)h)",)

23

7/24/2019 pbl blok 27 sindrom metabolik

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-blok-27-sindrom-metabolik 24/24

#) 0amayulis 0 U Lesmana L=) Langsing bukan sekedar cantik) Dalam > *lternati2 &ntuk 

Langsing) Jakarta Sadaya9 "!!#)h),)

;) Lee JL) Elukosa Eula darah puasa) Dalam /emeriksaan Laboratorium dan Diagnostik)

Jakarta FE=9 "!!")h)!>)

!) Tandra <) Segala hal yang harus anda ketahui mengenai diabetes) Jakarta Eramedia9

"!!>)h)"1-4)

) 3astiansyah F) /emeriksaan kolesterol dalam darah) Dalam /anduan Lengkap Membaca

<asil Tes %esehatan) Depok /lus9 "!!#)h),!-)

") Marks D3. Marks *D. Smith =M) Metabolisme kolesterol dan lipoprotein) Dalam

3iokimia %edokteran Dasar) Jakarta FE=9 "!!!)h)55)

1) <artono *) 7mplementasi nutrisi oral dan diet) Dalam Terapi Eii dan Diet 0umah Sakit)

Fdisi ke-") Jakarta FE=9 "!!,)h);5)

4) Eoossens E<) The role o2 adipose tissue dys2unction in the pathogenesis o2 obesity-

related insulin resistance) 7n /hysiol 3eha'$ "!!#)p)"!,-#)

5) Eusta2son 3. <ammarstedt *. *ndersson =N. et al) 7n2lamed adipose tissue a culprit

underlying the metabolic syndrome and atherosclerosis) 7n *rterioscler Thromb asc

3iol$ "!!>)p)"">,-#1)

,) Mc/hee SJ. /apadakis M*) =urrent Medical Diagnosis U Threatment) &S* McEra-

<ill =ompanies9 "!!#)p)!15)

17.Ereenspan $S. 3ater JD) Fndokrinologi dasar U klinik) Fdisi 4) Jakarta FE=9 "!!!)

h)41!-445)