PBB - 01
description
Transcript of PBB - 01
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
PBB - 01
UNDANG - UNDANG PAJAK BUMI & BANGUNANUU NO. 12 TH 1994
SISTEMATIKA UU PBB
BAB PASAL URAIANI 1 Ketentuan UmumII 2,3 Objek PajakIII 4 Subjek PajakIV 5 Tarif PajakV 6,7 Dasar pengenaan dan cara menghitung pajakVI 8 Tahun pajak, saat dan tempat yang menentukan pajak terhutangVII 9,10 Pendaftaran, surat pemberitahuan obyek pajak surat pemberitahuan objek pajak terhutang dan surat ketetapan pajak VIII 11,12,13,14 Tata cara pembayaran dan penagihanIX 15,16,17 Keberatan dan bandingX 18 Pembagian hasil penerimaan pajakXI 19,20,21 Ketentuan lain-lainXII 24,25,26 Ketentuan pidanaXIII 27,28,29,30 Ketentuan peralihanXIV 31 Ketentuan penutup.
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
Keikutsertaan dan kegotongroyongan rakyat dalam pembiayaan pembangunanBumi dan Bangunan memberikan kedudukan sosial, ekonomi yang lebih dan keuntungan bagi pemilik dan/atau yang menguasainya. Bumi, Air, dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara.Sistem perpajakan yang sederhana, mudah dimengerti dan efektif pelaksanaannya.
PBB - 02
FALSAFAH
AZAS PBB
SederhanaSederhana AdilAdilKepastian
HukumKepastian
Hukum
Mudah Dimengerti
Mudah Dimengerti
Semangat Gotong Royong
Semangat Gotong Royong
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
Ordinasi Pajak Rumah Tangga tahun 1908Ordinasi Verponding Indonesia Tahun 1923Ordinasi Verponding tahun 1928Ordinasi Pajak Kekayaan tahun 1932Ordinasi Pajak Jalan tahun 1942Undang-Undang Darurat No. 11 tahun 1957 khususnya pasal 14 huruf j - k dan lUndang - Undang No. 11 Prp. Tahun 1959 Pajak Hasil Bumi
UNDANG - UNDANG/ORDINASIYANG DINYATAKAN TIDAK BERLAKU
Permukaan bumi meliputi tanah perairan pedalaman serta laut di wilayah IndonesiaTubuh bumi yang ada dibawahnya
BUMIBUMI
PENGERTIAN
PBB - 03
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
PBB - 04
BANGUNANBANGUNAN
Konstruksi tehnik yang ditanam atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan.Termasuk pengertian bangunan adalah : Jalan lingkungan yang terletak dalam suatu kompleks bangunan seperti hotel, pabrik, dan emplasemenya dan lain-lain yang merupakan satu kesatuan dengan kompleks bangunan tersebut Jalan Tol Kolam renang Pagar mewah Tempat olah raga Galangan kapal, dermaga Taman Mewah Tempat penampungan/kilang minyak, air, dan gas pipa minyak Fasilitas lain yang memberikan manfaat
NJOPNJOPNILAI JUAL OBJEK PAJAK
Harga rata-rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secarawajar, dan bila tidak terdapat transaksi jual beli, nilai jual objek ditentukanmelalui :
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
PBB - 06
SPPTSPPTSURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERHUTANG
Surat yang digunakan oleh Dirjend Pajak untuk memberitahukan besarnya pajak terhutang kepada Wajib Pajak
OBYEK PAJAKPBB
1. BUMI
2. BANGUNAN
3. BUMI & BANGUNAN
KLASIFIKASI BUMI & BANGUNAN
Adalah Pengelompokan Bumi dan Bangunan menurut nilai jualnya dan digunakan sebagai pedoman, serta untuk memudahkan penghitungan yang terhutang
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
KLASIFIKASI BUMI
Harus diperhatikan Faktor - Faktor : Letak Peruntukan Pemanfaatan Kondisi lingkungan & lain-lain
KLASIFIKASI BANGUNAN
Harus diperhatikan Faktor - Faktor : Bahan yang digunakan Rekayasa Letak Kondisi lingkungan & lain-lain
Bumi dan Bangunan yang nyata-nyata digunakan untuk kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan.Digunakan semata-mata untuk melayani kepentingan umum dan tidak untuk mencari keuntungan :
Rumah Ibadah/Sosial Kesehatan Pendidikan Kebudayaan Nasional
Digunakan untuk makam, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu.Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa,dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak.Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan atas perlakuan timbal balik.Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional.
Obyek pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, penentuan penggunaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. PBB - 07
PENGECUALIAN
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
SUBJEK PAJAK
Adalah orang atau badan yang secara nyata mempunyai suatu hak atas bumi, dan/atau memperoleh manfaat atas bumi, dan/atau memiliki , menguasai dan/atau memperoleh manfaat atas bangunan.
Subjek Pajak yang dikenakan kewajiban membayar pajak sebagaimana diatasotomatis menjadi Wajib Pajak
Objek pajak yang belum jelas diketahui Wajib Pajaknya, Dirjen Pajak dapat menetapkan Subyek Pajak sebagaimana diatas sebagai Wajib Pajak.
PBB - 08
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
BTKPBangunan Tidak Kena Pajak
BTKPBangunan Tidak Kena Pajak
UU No. 12 tahun 1985 pasal 3 (3)Batasan BTKP Rp. 2.000.000,- / Satuan Bangunan
SK Menteri Keuangan No. 25/ KMK. 04/ 88Batasan BTKP Rp. 3.500.000,- / Satuan Bangunan
SK Menteri Keuangan No. 1291/ KMK. 04/ 1991Batasan BTKP Rp. 7.000.000,- / Satuan Bangunan
Aturan Baru 1995Batasan NJOPTKP (Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena
Pajak)Rp. 8.000.000,- / Setiap Wajib Pajak
Aturan Baru 2000Batasan NJOPTKP (Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena
Pajak)Rp. 12.000.000,- / Setiap Wajib Pajak PBB - 09
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
PENETAPAN BESARNYA NJKP UNTUK MENGHITUNG PBB(PP NO. 46 / 2000 Tanggal 26 Juni 2000)
PENETAPAN BESARNYA NJKP UNTUK MENGHITUNG PBB(PP NO. 46 / 2000 Tanggal 26 Juni 2000)
Besarnya NJKP sebagai Dasar Penghitungan Besarnya PBB adalah : A. 40 % untuk :
1.Obyek Pajak Perkebunan2.Obyek Pajak Kehutanan3.Obyek Pajak lainnya dengan Nilai Jual Obyek Pajaknya
Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah) atau Lebih.
B. 20% untuk :1.Obyek Pajak Pertambangan2.Obyek Pajak Lainnya dengan Nilai Jual Obyek Pajaknya kurang dari
Rp. 1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
PBB - 10
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
Dasar Pengenaan Pajak adalah nilai jual objek pajak. Besarnya nilai jual ditetapkan 3 tahun sekali oleh Menteri Keuangan, kecuali untuk daerah tertentu ditetapkan setiap tahun sesuai perkembangan daerahnya. Dasar perhitungan pajak adalah nilai jual kena pajak yang ditetapkan adalah nilai jual kena pajak yang ditetapkan serendah-rendahnya 20 % dan setinggi-tingginya 100 % dari NJOP Besarnya prosentase nilai jual kena pajak sebagaimana ditetapkan dengan PP dengan memperhatikan kondisi ekonomi normal.
NJKP = AV + NJOP
TARIF PAJAKTarif PBB adalah Tetap
yaitu 0,5 %
BESAR PAJAK TERUTANG
Dihitung dengan cara mengalikan tarif pajak dengan nilai jual kena pajak
DASAR PENGENAAN PAJAK
PBB - 11
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
Tata cara pendaftaran obyek pajak pbb
SPOP hanya diberikan dalam hal :A. Objek pajak belum terdaftarB. Objek pajak telah terdaftar data belum lengkapC. NJOP berubah/pertumbuhan ekonomiD. Objek dimutasikan/laporan dari instansi yang berkaitan langsung dengan objek pajak.
1. Mengisi Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) SPOP dapat diambil di kantor pelayanan inspeksi PBB atau dikirim oleh Kantor Pelayanan PBB ke Wajib Pajak yang bersangkutan.2. 30 hari setelah diterimanya SPOP sudah harus dikembalikan ke kantor pelayanan PBB.
SPPT ( Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang)SKP ( Surat Ketetapan Pajak)STP ( Surat Tagihan Pajak)
DASAR PENAGIHAN PAJAK
PBB - 15
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
STP
Adalah surat tagihan untuk penagihan denda administrasi dan pokok pajak yang tidak atau kurang dibayar. Harus dilunasi paling lambat 1 bulan sejak tanggal penerimaannya. STP tidak dibayar pada waktunya (> 1 bulan) ditagih dengan Surat Paksa.
TEMPAT PEMBAYARAN PBBTEMPAT PEMBAYARAN PBB
Bank Persepsi(Bank Pemerintah/Bank Swasta yang ditunjuk)
Kantor Pos dan GiroDan tempat lain yang akan
ditunjuk olehMenteri Keuangan
Menteri Keuangan dapat melimpahkan penagihan Pajak kepada : Gubernur Kepala Daerah Tk I Bupati/Walikota Kepala Daerah Tk II
PBB - 17
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
KEBERATAN & BANDINGKEBERATAN & BANDING
SPPTSPPT SKPSKP
Jangka waktu pengajuan keberatan adalah 3 bulan setelah SPPT dan SKP diterima.
Atas keberatan yang diajukan oleh Wajib Pajak dapat diterima sebagian atau seluruhnya atau ditolak oleh Dirjend Pajak.
Keberatan yang ditolak dapat dijukan banding kepada Badan Peradilan Pajak,
Pengajuan keberatan tidak menunda pembayaran pajak.
Pengajuan banding tidak menunda pembayaran pajak. Bahkan ditambah.
PBB - 18
Sri Andriani, SE, M.Si
PAJAK BUMI & BANGUNAN
ALPHA ALPHA
Tidak mengembalikan SPOP SPOP diisi tidak benar/tidak lengkap dan/ melampirkan keterangan tidak lengkap
DISENGAJADISENGAJA
Tidak mengembalikan/menyampaikan SPOP ke Dirjend Pajak. SPOP isinya tidak benar/tidak lengkap/ tidak melampirkan keterangan yang benar Memperlihatkan surat palsu/Dokumen palsu/ Dokumen lainnya. Tidak menunjukkan/tidak menyampaikan keterangan yang diperlukan
Terhadap hal-hal yang tidak diatur dalam UU PBB berlaku ketentuan dalam UU No.9 tahun 1994 tentang KUP serta peraturan perundang-undangan yang lain
SANKSI
Pidana kurungan 6 bulan / Denda 2 X Pajak Terhutang
Pidana kurungan 2 tahun / Denda 5 X Pajak Terhutang
PBB - 23