11_Permendagri Nomer 1 tahun 2016 tentang Pengelolaan Asset Desa.pdf
patmiii-nomer 3
-
Upload
tibia-yudisa -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of patmiii-nomer 3
3. Komponen apakah yang harus diperhatikan dalam menghitung kapitasi? Jelaskan
secara singkat cara perhitungan kapitasi!
a.Kapitasi untuk fasilitas kesehatan primer
Kapitasi adalah besaran pembayaran per-bulan yang dibayar dimuka oleh
BPJS Kesehatan kepada Fasilitas Kesehatan (Faskes) Tingkat Pertama
(primer) berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan
jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien. Yang
untuk selanjutnya dikelola untuk penanganan dan pencegahan penyakit atau
preventif (Hendrartini, 2008).
Sebagai contoh apabila 5.000 peserta BPJS Kesehatan yang terdaftar pada
satu faskes dengan kapitasi Rp 8.000 per orang per bulan. Idealnya 1 orang
dokter bisa menangani 5.000 orang perbulan waktu pelayanan 6 jam.
Kemudian dilihat yang sakit berapa, yang pasti dia dibayar sesuai dengan
jumlah peserta terdaftar 5.000 dikalikan Rp 8.000 berarti dokter mengelola Rp
40.000.000. Dana ini yang setiap akhir bulan akan ia kelola untuk bayar lab,
apotek, bidan, dokter dan keperluan medis dan administrasi lainnya
(Hendrartini, 2008).
Ketika sebuah klinik memiliki dana dengan jumlah tertentu dan semakin
sedikit orang yang sakit maka akan besar pula penghasilan per bulannya.
Artinya dokter bertanggung jawab terhadap kesehatan dan harus mendorong
5.000 orang yang terdaftar di Faskes miliknya untuk tidak sakit sehingga
penghasilannya tetap (Hendrartini, 2008).
b. Tarif Indonesian - Case Based Groups yang selanjutnya disebut Tarif INA
CBG’s
Tarif INACBGs adalah besaran pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan atas paket layanan yang
didasarkan kepada pengelompokan diagnosis penyakit. Perhitungan tarif ini
diberlakukan di fasilitas kesehatan lanjutan dalam hal ini adalah rumah sakit
baik itu milik pemerintah atau milik swasta (Chervskynicho, 2009).
Perhitungannya lebih objektif berdasarkan pada biaya sebenarnya.
INACBGs merupakan sistem pengelompokkan penyakit berdasarkan ciri
klinis yang sama dan sumber daya yang digunakan dalam pengobatan.
Pengelompokkan ini ditujukan untuk pembiayaan kesehatan pada
penyelenggara jaminan kesehatan sebagai pola pembayaran yang bersifat
prospektif. Dan agar lebih mudah, paket INACBGs mencakup seluruh
komponen biaya rumah sakit (Chervskynicho, 2009).
Berbasis pada data costing dan coding penyakit mengacu pada
International Classification of Diseases yang disusun WHO, Sehingga
menggunakan ICD 10 untuk mendiagnosis 14.500 kode dan ICD 9 Clinical
Modification yang mencakup 7.500 kode. Sedangkan tarif INACBGs terdiri
dari 1.077 kode CBG yang terdiri dari 789 rawat inap dan 288 rawat jalan
dengan tingkat keparahannya (Chervskynicho, 2009).
Tarif INACBGs untuk JKN dikelompokkan menjadi 6 jenis rumah sakit
(rumah sakit kelas D, C, B dan A, rumah sakit umum dan rumah sakit rujukan
nasional). Selain itu Tarif Pelayanan Kesehatan Program JKN juga disusun
berdasarkan perawatan kelas 1, 2 dan 3, yang saat ini memang tersedia pada
program JKN (Chervskynicho, 2009).
a. Komponen perhitungan kapitasi
Kapitasi adalah suatu sistem pembayaran pada pemberi pelayanan
kesehatan (RS/potek/Dokter) berdasarkan jumlah “capita” atau jiwa yang
harus dilayani baik sakit maupun tidak sakit. Dalam sistem kapitasi,
pembayaran dilakukan di depan (prepaid). Pemberi pelayanan kesehatan
(PPK) akan memperoleh insentif (financial incentive), apabila jumlah biaya
yang ditetapkan tidak terpakai. Dengan demikian, PPK diwajibkan
merencanakan pelayanan kesehatan yang baik, seefisien mungkin, sehingga
mendorong orientasi pelayanan ke arah pencegahan dan promosi, karena
lebih murah (Sulastomo, 2007).
Terdapat beberapa komponen yang membangun rate kapitasi per
member, yaitu (Bluhm, 2012):
1) Asumsi utilisasi servis oleh anggota atau base capita rated (berapa kali
anggota akan menggunakan servis selama periode yang dijamin).
2) Rata rata pembayaran per layanan ketika prosedur dijalankan yang
diijinkan. Hal ini terdiri dari (American Psychiatric Association, 2010):
a) Estimasi harga direct clinical service, yang digambarkan oleh
jumlah PMPM (per member per month).
b) Estimasi harga yang dibutuhkan untuk mendukung majemen
kontrak, yang digambarkan dengan PMPM
c) Estimasi profit untuk praktek dokter
Pada sistem kapitasi dikenal adanya Package of Service, yaitu suatu
layanan komprehensif baik pasien rawat inap maupun rawat jalan,
preventif penyakit maupun promosi kesehatan. Package tariff adalah
tarif jasa pelayanan keehatan yang diberikan untuk suatu kelompok
pelayanan, misalnya per diem tariff of hospitalozation (tarif paket rawat
inap harian) atau beberapa kelompok tindakan lainnya (Sulastomo,
2007).
3) Karena Indonesia masih menggunakan beberapa provider dalam layanan
kesehatan dan belum sepenuhnya masyarakat menggunakan asuransi
kesehatan, dikenal adanya Number of individual enrolled in each
provider atau jumlah individu yang terdaftar pada setiap provider.
b. Cara menghitung kapitasi
Berikut ini tahapan perhitungan kapitasi berbasis kelompok (Hendrartini,
2008) :
1) Menetapkan jenis pelayanan yang akan dicakup
Komponen biaya kapitasi total terdiri atas (Hendrartini, 2008):
a) Biaya rawat jalan tingkat pertama
b) Biaya rawat jalan tingkat lanjut
c) Biaya rawat inap di rumah sakit
d) Biaya promotif dan preventif
2) Menetapkan biaya per pelayanan (unit cost atau tarif)
Dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh jenis pelayanan yang
diberikan Contoh rawat jalan tingkat pertama mencakup :
Jenis Pelayanan Tarif
Konsultasi dokter umum 20.000
Konsultasi dokter gigi 20.000
Jasa paramedis 5.000
Tindakan medis umum 17.000
Tindakan medis gigi 56.000
Obat 8.000
Penunjang diagnostik sederhana 10.000
Imunisasi 15.000
persalinan 500.000
keluarga berencana 11.000
Total 662.000
3) Menghitung rate utilisasi.
Contoh :
Terdapat 1000 peserta per tahun (semakin besar semakin stabil). Angka
utilisasi sendiri dipengaruhi oleh karakteristik populasi (Risk adjusted
capitation), sifat sistem pelayanan, manfaat yang ditawar dan kebijakan
asuransi.
4) Menghitung biaya perkapita per bulan untuk tiap pelayanan
Jenis PelayananRate utilisasi
(%)
Tarif
(Rp)
Kapitasi
(Rp)
Konsultasi dokter umum 14 20.000 2.800,0
Konsultasi dokter gigi 0,6 20.000 120,0
Jasa paramedis 14 5.000 700,0
Tindakan medis umum 0,3 17.000 51,0
Tindakan medis gigi 0,2 56.000 112,0
Obat 14 8.000 1.120,0
Penunjang diagnostik
sederhana
0,1 10.000 10,0
Imunisasi 0,01 15.000 1,5
Persalinan 0,34 500.000 1700,0
Keluarga berencana 0,4 11.000 4,4
Sub Total 43,95 652.000 6528,9
5) Menjumlahkan biaya per kapita untuk seluruh pelayanan.
Cara yang sama dilakukan juga pada perhitungan layanan lain (pada poin
1)). Setelah itu dijumlahkan hasil antara 1 layanan dengan layanan lain.
Hasil penjumlahan ini adalah total yang harus dibayarkan anggota
(member) kepada pihak asuransi setiap 1 bulan.
DAFTAR PUSTAKA
American Psychiatric Association. 2010. The Psychiatrist's Guide to Managed Care
Contracting. Washington DC : British Library
Bluhm, William F. 2012. Group Insurance. 6th Edition. New York: ACTEX
Publication
Chervskynicho,Dov & Kara Hanson. 2009. Innovations in Health System Finance in
Developing and Transitional Economies. Bingley : Emerald Group.
Hendrartini, Yulita. 2008. Metode Perhitungan Premi Sebagai Dasar Penetapan Biaya
Kesehatan. http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/Blok_V/Sesi_3_Blok_V_
Julita_H.pdf. diakses 4 Juli 2015
Sulastomo. 2007. Manajemen Kesehatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama