pasar_bebas.docx
-
Upload
loveani-yastika -
Category
Documents
-
view
17 -
download
8
Transcript of pasar_bebas.docx
Definisi Pasar Bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas juga dapat didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang dibuat pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda. di mana seluruh keputusan ekonomi danaksi oleh individu yang berhubungan dengan uang, barang, dan jasa adalah sukarela, dan oleh karena itu tanpa maling. Ekonomi pasar bebas adalah ekonomi di mana pasar relatif bebas. Pasar bebas diadvokasikan oleh pengusulekonomi liberalisme. Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri.Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
Memperoleh keuntungan dari spesialisasi. Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
Gambaran Umum
Definisi pasar bebas yaitu perdagangan bebas yaitu sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau hambatan perdagangan lainnya. Perdagangan bebas juga dapat didefinisikan sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang dibuat pemerintah) dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang berbeda.
Istilah perdagangan bebas identik dengan adanya hubungan dagang antar Negara anggota maupun negara non-anggota. Dalam implementasinya perdagangan bebas harus memperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu mulai dengan meneliti mekanisme perdagangan, prinsip sentral dari keuntungan komparatif (comparative advantage), serta pro dan kontra di bidang tarif dan kuota, serta melihat bagaimana berbagai jenis mata uang atau valuta asing diperdagangkan berdasarkan kurs tukar valuta asing.
Perdagangan international sering dibatasi oleh berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor, dan juga regulasi non tarif pada barang impor. Secara teori semula hambatan-hambatan inilah yang ditolak oleh perdagangan bebas. Namun dalam kenyataannya,
perjanjian-perjanjian perdagangan yang didukung oleh penganut perdagangan bebas justru sebenarnya menciptakan hambatan baru kepada terciptanya pasar bebas. Perjanjian-perjanjian tersebut sering dikritik karena melindungi kepentingan perusahaan-perusahaan besar.
sejarah pasar bebas
Sejarah perdagangan bebas internasional adalah sejarah pedagangan internasional yang memfokuskan dalam perdagangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam kebudayaan dalam perdagangan. Berdasarkan hal ini, secara teoritis nasionalisasi sebagai kebijakan dari perdagangan bebas akan menjadi mengunguntungkan ke Negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini berkemban dalam masa modern nya dari kebudayaan komersi diinggris, dan lebih luas lagi eropa, sepanjang lima abad yang lalu.
Sebelum kemunculan perdagangan pasar bebas , dan berkelanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan Merkantilisme dari eropa telah berkembang di tahun 1500. Ekonomi awal yang menolak merkantiisme adlaah david richardo dan adam smith. Ekonomi yang menganjurkan perdagangan bebas percaya kalau merupakan alas an mengapa bebearap kebudayaan secara ekonomis makmur.
Adam smith contohnyaa menunjukan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan Tiongkok. Kemakmuan besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol, dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi pernyataan paling penting dalam ekonomi untuk beberapa abad.
Ciri – Ciri Pasar Bebas
a. Mengurangi biaya untuk fasilitas dan pembangunan umum seperti dana umum pendidikan, kesehatan, penyediaan air bersih, dan pembangunan daerah secara umum harus dikurangi.
b. Pasar yang berkuasa, bukan pemerintah tau Negara yang membebaskan swasta dari peraturan kebijakan pemerintah, walaupun kegiatan swasta tersebut membawa dampak yang sangat buruk terhadap rakyat dan kehidupan kemayrakatan.
c. Privatisasi/swastanisasi dengan alas an untuk menignkatkan efektifitas dan efisiensi pelayana kepada rakyat, maka perusahaan milik Negara harus dijual, termasuk penjualan jenis-jenis usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak.
d. Mencabut peraturan yang mengganggu keuntungan ekonomi, harus dicabut atau sedikitnya dikurangi jumlahnya.
e. Pencabutan bantuan social bantuan Negara atau pemerintah untuk orang yang paling miskin harus dicabut.
f. monopoli teknologi penggunaan yang hanya dapat dikuasai dan di kelola oleh pemilik modal untuk memproduksi produk-produknya.
Dampak Negatif
a. Pasar dalam negri yang serbu pasar asing dengan kualitas dan harga yang beraing akan mendorong pengusaha dalam negri berpindah usaha dari produksi di berbagai sektr ekononmi menjadi importer atau pedagang saja.
b. Perana produksi terutama sector industry manufaktur dan UKM dalam pasar akan terpangkas dan digantikan import.
c. Karakter perekonomian dalam negri akan semakin tidak mandiri dan lemah dan segalanya tergantung pada pihak asing.
d. Sebuah produk asing terutama dari cina dapat mengakibatkan kehancuran sector-sektor ekonomi dalam negeri.
e. Jika didalam negri saja kalah bersaing bagaimana mungkin produk dalam negri mampu bersaing dengan asean.
Dampak Positif
a. memperkenalakan produk Indonesia ke luar negri.
b. Mewujudkan perekonomian yang teguh dalam jangka panjang.
c. devisa kuat kalau export lebih besar dari pada import.
d. Produsen dan konsumen mempunyai kebebassan dalam memilih kegiatan ekonomi yang di jalankan dan membeli produk.
e. Mudah mendapatkan barang dengan harga murah.
f. Pelaku kegiatan eknonmi diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang disukainya.
Hambatan perdagangan
Hambatan perdagangan adalah Regulasi atau peraturan pemerintah yang membatasi perdagangan bebas di Indonesia.
Bentuk-bentuk hambatan perdagangan antara lain :
a. Kuota,kuota membatasi banyak unit yang dapat di import untuk membatasi jumlah barang tersebut di pasar dan menaikan harga.
b. Tariff atau bea cukai adalah pajak produk import.
c. Subsidi, subsidi adalah bantuan pemerintah untuk produsen lkal. Subsidi dihasilkan dari pajak. Bentuk subsidi antara lain adlaah bantuan keungan, pinjaman dengan bunga rendah dan lain-lain.
d. Peraturan administrasi.
e. Muatan local.
f. Peraturan anti dumping.
Faktor–Faktor yang mempengaruhi Suatu Negara menjalankan pasar bebas
a. Keterbatasan konsumen yang memerlukan komoditi di dalam negri. Untuk itu perlu memasarkan keluar negri.
b. Tidak semua masyarakat suatu Negara bisa memenuhi kebutuhan komoditinya sehingga harus di lakukan import dari Negara lain.
c. Sebagai srana saling menjalin kerjasama dan pershabatan.
d. Secara ekonomis, perdagangan antara Negara akan menambah devisa.
e. Agar dapat mempelajari teknologi bagaimana memproduksi suatu barang ke Negara-negara maju.
Sikap Dunia Terhadap Perdagangan Bebas
Banyak ekonom yang berpendapat bahwa perdagangan bebas meningkatkan standar hidup melalui teori keuntungan komparatif dan ekonomi skala besar. Sebagian lain berpendapat bahwa perdagangan bebas memungkinkan negara maju untuk mengeksploitasi negara berkembang dan merusak industri lokal, dan juga membatasi standar kerja dan standar sosial. Sebaliknya pula, perdagangan bebas juga dianggap merugikan negara maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari negara maju berpindah ke negara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkin yang menyebabkan standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong negara-negara untuk bergantung satu sama lain, yang berarti memperkecil kemungkinan perang. Kawasan Pasifik, dan dunia pada umumnya, ternyata belum siap dengan sistem perdagangan bebas dalam arti yang sebenarnya.
Di Eropa semua sibuk dengan upaya memenuhi persyaratan Maastricht, dan banyak yang percaya bahwa perjalanan mereka masih jauh. Dalam praktek perdagangan bebas, AS sebenarnya juga tergolong macan kertas. Dari posisinya yang keras menuntut liberalisasi sektor pertanian, yang sangat ditentang oleh Eropa, mereka akhirnya tunduk juga pada UE.
Tapi, prinsip perdagangan bebas jelas dikorbankan, apapun alasannya. Sebenarnya, tekanan dalam negeri AS berada di belakang pelunakan sikap tersebut. Suatu pasal dalam undang undang pertanian AS yang dikeluarkan baru-baru ini dengan tegas menyebutkan bahwa “tidak semua sektor pertanian siap untuk masuk ke pasar bebas”. Di bidang jasapun sama saja. AS tidak berniat untuk menciptakan perdagangan bebas di sektor jasa, yang mereka inginkan hanya akses pasar yang lebih besar bagi industri jasa mereka. Lalu masih ada cerita lama tentang lobi buruh industri di AS yang terpukul oleh produk impor dari negara berkembang.
Amerika Latin mempunyai cerita yang tidak berbeda.Walaupun sudah ada FTAA dan Mercosur, banyak negara anggota yang tidak terlalu bersemangat. Ambil contoh Brasil. Dengan defisit perdagangan yang makin besar, mudah dimengerti mengapa mereka cenderung menangguhkan ide pasar bebas. Satu per-satu negara di kawasan ini mulai memasuki masa sulit lagi setelah tanda tanda kebangkitan sempat muncul di awal tahun 1990an.
Di kawasan Asia Pasifik, pada awal 1990an semua bersemangat dengan perdagangan bebas, dan sejumlah statistik klasik selalu dipaparkan untuk menunjukkan dampak positif dari peningkatan perdagangan di kawasan ini. AFTA kemudian lahir. Namun, setelah banyak negara anggota mengalami kesulitan neraca pembayaran, tindakan mengurangi impor mulai diterapkan. Sekali lagi prinsip perdagangan bebas dikorbankan demi kepentingan nasional. Jadi, harus diakui dunia memang belum siap dengan sistem perdagangan bebas.
Apa peranan bangsa indonesia dan apa untung dan rugi bagi indonesia apabila telah dilaksanakan perdagangan bebas?
Untungnya, akan banyak barang2 impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang lebih murah sehingga masyarakat Indonesia akan dimanjakan dengan banyaknya barang2 impor berkualitas dari luar negeri dengan harga terjangkau dan murah karena tak ada lagi pajak impor.
Kerugiannya jauh lebih banyak, yaitu akan mematikan industri nasional yang kalah bersaing dengan produk2 asing yang lebih kompetitif dari segi kualitas& harga, masyarakat Indonesia akan menjadi masyarakat konsumen yang hanya gemar mengkonsumsi tetapi tidak mampu memproduksi, akan menjatuhkan ekonomi Indonesia karena banyak bisnis & perusahaan lokal yang bangkrut sehingga menyebabkan banyak PHK & pengangguran karena SDM lokal kalah bersaing dengan SDM asing.
Di tengah gempuran hebat produk China ke Tanah Air, Indonesia menegaskan tetap ikut memenuhi komitmen terlibat dalam Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN dan China mulai 1 Januari 2010. Itu berarti, pasar kita akan kian dikepung oleh produk China, baik tekstil, buah-buahan, bumbu masak, maupun mainan anak-anak.
Lalu, apa salahnya dengan produk China? Di sinilah persoalannya. Sudah bukan rahasia lagi.
Ø selama ini mutu produk China yang membanjiri pasar kita tidak jauh berbeda dengan produk dalam negeri, bahkan lebih buruk. Produk China juga masih diragukan keamanannya bagi kesehatan. Selain itu, barang dari ‘Negeri Tirai Bambu’ itu kelewat murah sehingga produk dalam negeri kalah bersaing dan akhirnya mati. Saat ini hampir semua jenis produk China melenggang bebas masuk ke negeri ini. Padahal, pada era 1970-an produk China yang diimpor hanya produk yang tidak bisa dibuat di Indonesia.
Ø Di negara maju seperti Australia saja, produk Cina masih dikenakan pembatasan Dengan demikian, perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China amat jelas bakal lebih menguntungkan China daripada negara-negara ASEAN, dan sangat jelas terutama sangat merugikan Indonesia. Data resmi dari Badan Pusat Statistik tahun 2011 menunjukkan saat ini saja ekspor kita ke China hanya 8,55%, sedangkan impornya mencapai 11,37%. Merebaknya pesimisme itu lebih disebabkan belum mantapnya industri dalam negeri. Industri kita masih dibebani rupa-rupa masalah yang menyebabkan daya saing kita rendah. Infrastruktur yang buruk, suku bunga bank yang masih tinggi, kurs rupiah yang tidak stabil, serta birokrasi yang berbelit-belit dan korup, semua itu menyebabkan produk Indonesia tidak bisa berbicara banyak. Kita tidak punya basis yang kuat masuk ke pasar China. Kita juga tidak punya daya tahan yang hebat untuk membendung serbuan produk China.
Ø Sejujurnya Indonesia memaksakan diri masuk implementasi perdagangan bebas ASEAN-China. Belum terlambat bagi pemerintah untuk menegosiasikan kesepakatan itu. Dengan melihat masih compang-campingnya industri manufaktur kita, ada baiknya bila Indonesia menunda implementasi perdagangan bebas dengan China.
Apa yang harus Anda ketahui tentang Masyarakat Ekonomi Asean
27 Agustus 2014Kirim
Pekerja di Indonesia akan menghadapi persaingan dari pekerja-pekerja lain di Asia Tenggara.
Persaingan di bursa tenaga kerja akan semakin meningkat menjelang pemberlakuan pasar bebas Asean pada akhir 2015 mendatang.
Ini akan mempengaruhi banyak orang, terutama pekerja yang berkecimpung pada sektor keahlian khusus.
Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui dan antisipasi dalam menghadapi pasar bebas Asia Tenggara yang dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
Apa itu Masyarakat Ekonomi Asean?
Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin Asean sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang.
Ini dilakukan agar daya saing Asean meningkat serta bisa menyaingi Cina dan India untuk menarik investasi asing. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan.
Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.
Bagaimana itu mempengaruhi Anda?
Berbagai profesi seperti tenaga medis boleh diisi oleh tenaga kerja asing pada 2015 mendatang.
Masyarakat Ekonomi Asean tidak hanya membuka arus perdagangan barang atau jasa, tetapi juga pasar tenaga kerja profesional, seperti dokter, pengacara, akuntan, dan lainnya.
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menjelaskan bahwa MEA mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang sebelumnya menghalangi perekrutan tenaga kerja asing.
"Pembatasan, terutama dalam sektor tenaga kerja profesional, didorong untuk dihapuskan," katanya.
"Sehingga pada intinya, MEA akan lebih membuka peluang tenaga kerja asing untuk mengisi berbagai jabatan serta profesi di Indonesia yang tertutup atau minim tenaga asingnya."
Apakah tenaga kerja Indonesia bisa bersaing dengan negara Asia Tenggara lain?
Sejumlah pimpinan asosiasi profesi mengaku cukup optimistis bahwa tenaga kerja ahli di Indonesia cukup mampu bersaing.
Ketua Persatuan Advokat Indonesia, Otto Hasibuan, misalnya mengatakan bahwa tren penggunaan pengacara asing di Indonesia malah semakin menurun.Oke jabatan dibuka, sektor diperluas, tetapi syarat diperketat. Jadi buka tidak asal buka, bebas tidak asal bebas.Dita Indah Sari
"Pengacara-pengacara kita, apalagi yang muda-muda, sudah cukup unggul. Selama ini kendala kita kan cuma bahasa. Tetapi sekarang banyak anggota-anggota kita yang sekolah di luar negeri," katanya.
Di sektor akuntansi, Ketua Institut Akuntan Publik Indonesia, Tarko Sunaryo, mengakui ada kekhawatiran karena banyak pekerja muda yang belum menyadari adanya kompetisi yang semakin ketat.
"Selain kemampuan Bahasa Inggris yang kurang, kesiapan mereka juga sangat tergantung pada mental. Banyak yang belum siap kalau mereka bersaing dengan akuntan luar negeri."
Bagaimana Indonesia mengantisipasi arus tenaga kerja asing?
Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, menyatakan tidak ingin "kecolongan" dan mengaku telah menyiapkan strategi dalam menghadapi pasar bebas tenaga kerja.
"Oke jabatan dibuka, sektor diperluas, tetapi syarat diperketat. Jadi buka tidak asal buka, bebas tidak asal bebas," katanya.
"Kita tidak mau tenaga kerja lokal yang sebetulnya berkualitas dan mampu, tetapi karena ada tenaga kerja asing jadi tergeser.
Sejumlah syarat yang ditentukan antara lain kewajiban berbahasa Indonesia dan sertifikasi lembaga profesi terkait di dalam negeri.
Permintaan tenaga kerja jelang MEA akan semakin tinggi, kata ILO.
Apa keuntungan MEA bagi negara-negara Asia Tenggara?
Riset terbaru dari Organisasi Perburuhan Dunia atau ILO menyebutkan pembukaan pasar tenaga kerja mendatangkan manfaat yang besar.
Selain dapat menciptakan jutaan lapangan kerja baru, skema ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan 600 juta orang yang hidup di Asia Tenggara.
Pada 2015 mendatang, ILO merinci bahwa permintaan tenaga kerja profesional akan naik 41% atau sekitar 14 juta.
Sementara permintaan akan tenaga kerja kelas menengah akan naik 22% atau 38 juta, sementara tenaga kerja level rendah meningkat 24% atau 12 juta.
Namun laporan ini memprediksi bahwa banyak perusahaan yang akan menemukan pegawainya kurang terampil atau bahkan salah penempatan kerja karena kurangnya pelatihan dan pendidikan profesi.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam teori permintaan dan penawaran dan dalam analisis mengenai kelakuan
konsumen telah diterangkan intraksi di antara penjual dan pembeli didalam
menentukan jenis barang dan jumlah barang yang perlu diproduksikan. Dalam analisis
strukur pasar diterangkan pula mengenai kelakuan produsen-produsen menentukan
tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungannya. Manakala dalam teori
distribusi, atau teori mengenai penentuan harga faktor-faktor produksi, diterangkan
mengenai interaksi di antara perusahaan-perusahaan dan pemilik faktor produksi
dalam menentukan ganjaran yang diberikan kepada brbagai faktor produksi.
Ditinjau secara keseluruhan teori-teori tersebut yang membentuk teori mikro
ekonomi, dapat dipandang sebagai teori yang menggambarkan bagaimana suatu
sistem pasar bebas beroperasi. Maka, untuk melengkapi analisis tersebut, perlulah
dibuat penilaian tentang efisiensi tentang pasar bebas. Untuk tujuan tersebut bab ini
akan membahas tiga aspek berikut: (i) gambaran umum mengenai pola kegiatan suatu
perekonomian pasar bebas, (ii) kebaikan dan kelemahan sistem pasar bebas dan (iii)
bentuk-bentuk campur tangan pemerintah.
B. Tujuan
Dalam bab ini akan mempelajari tentang:
1. Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas.
2. Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum.
3. Kebaikan perekonomian pasar bebas.
4. Kegagakan (kelemahan) perekonomian pasar bebas.
5. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar.
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil setelah mempelajari bab ini, adalah:
1. Pola kegiatan ekonomi dalam sistem pasar bebas.
2. Pengertian keseimbangan sebagian dan keseimbangan umum.
3. Kebaikan perekonomian pasar bebas.
4. Kegagakan (kelemahan) perekonomian pasar bebas.
5. Bentuk-bentuk campur tangan pemerintah dalam sistem pasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pola Kegiatan Perekonomian Pasar Bebas
Sebagai permulaan dari usaha membuat penilaian terhadap efisiensi sistem pasar
bebas perlulah diperhatikan tiga hal berikut: (i) ciri-ciri sistem pasar bebas, (ii) kritik-
kritik terhadap sistem pasar bebas, dan (iii) pendekatan teori dalam menerangkan pola
kegiatan dalam suatu perekonomian pasar bebas.
1. Ciri-ciri Utama Sistem Pasar bebas
Lebih dua abad yang lalu Adam Smith telah menerangkan tentang
keajaiban invisible hand atau tangan gaib dan mengatur kegiatan sesuatu
perekonomian. Adam Smith megemukakan suatu pandangan yang pada akekatnya
menyetakan baha kegiatan dalam prekonomian tidak perlu di atur oleh pemerintah.
Menurut Adam smith apa bila setiap induvidu dalam masyarakat diberikebebasan
untuk melakukan kegiatan ekonomi yang di ingin mereka maka maka kebebasan untuk
mewujudkan efesiensi yang tinggi dalam kegiatan ekonomi Negara dan dalam jangka
panjang kebebasan tersebut akan mewujudkan pertumbuhan akan ekonomi yang
teguh. Dengan perkatan lain, Menurut Adam Smith apa bila pemerintah tidak secara
aktif terlibat dalam mempengaruhi kigiatan ekonomi, maka perekonomian tersebut
tersendirinya mengatur dan membuat penyesuaian didalam berbagai aspek kegiatan
ekonomi. Dalam analisis ekonomi yang dapat pada masa ini, system ekonomi seperti
yang terangkan oleh Adam Smith di atas dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pasar
Bebas. Dalam sistem ekonomi ini kegiatan-kegiatan dalam perekonomian sepenuhnya
diatur oleh ekanisme pasar atau invisible hand. Interaksi diantara penjual dan pembeli
di pasar (pasar barang dan pasar faktor produksi) akan menentukan corak produksi
nasional yang akan diwujudkan dan caranya produksi nasional tersebut akan
dihasilkan.
Dalam prakteknya tidak satu negara pun yang kegiatan-kegiatan ekonominya
sepenuhnya diatur oleh mekanisme pasar. Apabila diperhatikan corak pengaturan
kegiatan ekonomi yang dijalankan di berbagai negara, satu kesimpulan yang dapat
dibuat dari pengamatan itu adalah bahwa sebagian besar negara di dunia ini
mempraktekan sistem ekonomi campuran. Ini berarti dikebanyakan negara kegiatan
ekonomi sebagainnya diatur dan ditentukan eleh sistem pasar, akan tetapi disamping
itu secara langsung dan secara tidak langsung pemerintah ikut campur di dalam
berbagai kegiatan ekonomi.
2. Kritik-kritik Terhadap Sistem Pasar Bebas
Berdasarkan kepada sistem ekonomi yang pernah digunakan di berbagai negara,
sistem ekonomi di golongkan dalam 3 bentuk:
a) Sistem Pasar Bebas
Ciri‐ciri utama Perekonomain Pasar Bebas
1. Kegiatan ekonomi ditentukan oleh keinginan pasar. Pengusaha dapat merencanakan
tentang kegiatan ekonomi yang ingin dilakukankannya. Akan tetapi pada akhirnya
pasarlah yang menetukan kelangsungan kegiatan setiap usaha.
2. Kebebasan dalam memiliki harta. Implikasi dari kebebasan untuk menjalankan usaha,
setiap individu bebas untuk mengumpulkan harta yang diperoleh dari bekerja dan
menjalankan usaha.
3. Menggalakkan perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Dalam usaha
mereka untuk mendapatkan keuntunganberbagai perusahan harus berusaha untuk
menciptakan barang baru, mengurangi biaya produksi dan memperluas pasar.
4. Fluktuasi kegiatan ekonomi semakin besar. Dalam sistem perekonomian pasar bebas
kegiatan ekonomi cendrung mengalami naik turun yang semakin besar, yaitu tingkat
ketisakstabilannya semain tinggi.
b) Sistem Perancanaan Pusat
Pemikiran Komunisme telah menimbulkan Revolusi di Rusia tahun 1917 dan
pemerintah yang dipimpin oleh raja di ganti oleh Sistem Komunisme di mana Partai
Komunis mengendalikan kehidupan politik dan ekonomi. Kemerdekaan dan kebebasan
berpolitik dibatasi dan perusahaan‐perusahaan diambil alih oleh pemerintah.
Pemilikan perusahaan oleh pihak swasta dihapuskan, dan semenjak itu semua
perusahaan dimiliki oleh pemerintah. Selanjutnya kegiatan perusahaan‐ perusahaan
tersebut tidak ditentukan oleh kehendak pasar, tetapi di atur oleh pemerintah dengan
mendirikan suatu badan yang dinamakan Badan Perencanaan Pusat. Dari ciri‐ciri
utama sistem perencanaan pusat ini dapat disimpulkan bahwa keinginan masyarakat
bukan lagi merupakan penentu penting dari segi kegiatan usaha setiap unit produksi.
Badan Perencanaan Pusat lah yang menentukan jenis produksi yang harus mereka
ciptakan dan jumlah produksi yang mereka lakukan.
c) Perekonomian Campuran
Perekonomian Campuran adalah sistem ekonomi di mana secara bersama badan
usah swasta dan badan usaha milik pemerintah melakukan kegiatan menghasilkan
barang dan jasa.
Sehingga ke permulaan abad ke 20 kebanyakan ahli-ahli ekonomi berkeyakinana
bahwa system pasar bebas merupakan system ekonomi yang mewujudkan kegiatan
ekonomi yang paling efisien dan kemakmuran masyarakat yang paling optimum.
Pandangan ini di pelopori oleh Adam Smith yang di kemukakan dalam buku “(An
Inguary Into The Natur end of thewealth of Nation)” yang terbitkan pada tahun 1776.
Menurut pandangan pengaturan kegiatan sesuatu perekonomian yang tidak perlu
jalankan oleh pemerintah, karena ”InsibleHand” yaitu mekanisme pasar, dapat
terwujudnya kegiatan–kegiatan ekonomi yang efisien dan makmuran masyarakat yang
optimum. Kritik dan kesaran tentang kelemahan-kelemahan sisten pasar bebas telah
mendorong perintah untuk tela melakukan lebih banyak campuran tangan dalam
kegiatan. Kritik yang paling ekstrim, terdapat sistem pasar bebas telah mewujudkan
system ekonomi perencanaan pusat. Dalam sistem perencanaan pusat cocok kegiatan
dan jenis barang yang akan diproduksikan sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah di
atur perencanaan pusat.
Pandangan pengkritikan–pengkritikan lain efisien pasaran bebas tidaklah
seektrim seperti golongan yang menyokong penghapusan system pasaran bebas dan
mengantikannya dengan system perencanaan pusat. Sistem Pasar Bebas mempunyai
beberapa kelemahan yang menimbulkan akibat buruk keatas efisiensi kegiatan
ekonomi dan kesejahtraan dan khalayak ramai. Sistem ekonomi dimana pada
umumnya sistem pasaran bebas tetap diberi kesempatan untuk berfungsi tetapi
dibanding–banding tertentu pemerintah secara aktif mengatur atau menjalankan
kegiatan ekonomi dinamakan “Sistem Ekonomi Campuran”.
3. Analisis Keseimbangan Sebagian dan Umum
Dalam teori Permintaan dan Penawaran dan dalam analisis kelakuann konsumen
telah diterangkan interaksi diantara penjual dan pembali dalam menentukan jenis
barang dan jumlah barang yang diperlukan diproduksikan. Analisis yang dinyatakan
diatas dinamakan analisis keseimbangan sebagiaan atau partial eqilibrium
analisis, yaitu analisis kegiatan ekonomi dibuat secara bersaingan tampa
memperhatikan hubungan kait – mengait berbagai kegiatan aspek kegiatan tersebut.
Analisis yang merangkumi intraksi berbagai kegiatan dalam ekonomi
dinamakan analisiskeseimbangan umum atau general equilibrium analisis.
Berdasarkan sirkulasi aliran pendapatan, Interaksi diantara sector Perusahaan dan
Rumah Tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi yang utama yaitu
interaksi dipasaran barang dan interaksi dipasaran factor.
Dalam uraian tersebut telah diterangkan bahwa suatu perekonomian boleh
dibedakan menjadi dua sektor, yaitu: sektor perusahaan dan sektor rumah tangga.
Sektor perusahaan, yang meliputi perusahaan dalam berbagai kegiatan ekonomi, akan
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan sektor rumah tangga. Maka sektor rumah tangga akan memperoleh
ganjaran/pendapatan dari menyediakan faktor-faktor produksi tersebut. Pendapatan
tersebut akan digunakan oleh rumah tangga untuk membeli barang-barang dan jasa-
jasa.
Berdasarkan kepada sirkulasi aliran pendapatan tersebut, interaksi diantara
sektor perusahaan dan rumah tangga dapat dibedakan menjadi dua bentuk interaksi
yang utama, yaitu interaksi di pasar barang daninteraksi di pasar faktor. Analisis
keseimbangan umum akan memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang corak
interaksi di antara sektor perusahaan dan sektor rumah tangga. Dengan menggunakan
analisis tersebut dapatlah diterangkan bagaimana suatu perekonomian menyelesaikan
tiga masalah ekonomi pokok, yaitu:
· Apakah jenis-jenis barang yang perlu diproduksikan dan berapakah banyaknya?
· Bagaimanakah berbagai jenis barang tersebut diproduksikan?
· Untuk siapakah barang-barang tersebut diproduksikan?
B. Keseimbangan Sebagian: Pasar Barang dan Pasar Factor
Dalam suatu perekonomian pasar keinginan konsumen penting peranannya dalam
menentukan corak kegiatan ekonomi. Keinginan konsumen akan memberikan petunjuk
kepada firma–firma dalam menentukan jenis barang dan jasa-jasa yang perlu
diproduksikan dipasar. Corak kegiatan ekonomi yang akan wujud dalam suatu
perekonomian pasar bebas terutama ditentukan oleh interaksi diantara sector
perusahaan dan sector rumah tangga dipasar barang keseimbangan yang dicapai
dalam pasar barang tersebut akan menentukan corak permintaan keatas factor–faktor
produksi dalam analisis ini misalkan hanya satu factor produksi yang digunakan yaitu
tenaga kerja.
Pola kegiatan perekonomian dalam sistem pasar bebas pada Gambar.1 dapat
memberikan penerangan yang lebih jelas mengenai interaksi diantara sektor
perusahaan dan sektor rumah tangga di pasar barang dan pasar faktor. Grafik tersebut
memberikan gambaran yang lebih terperinci dari pada gambaran interaksi di antara
sektor perusahaan dan sektor rumah tangga dan ditunjukkan oleh sirkulasi aliran
pendapatan. Dalam menganalisis Gambar.1 akan dimisalkan bahwa pasar barang dan
pasar faktor adalah pasar persaingan sempurna.
Gambar.1
Interaksi di antara Perusahaan dan Rumah Tangga di Pasar Barang dan Pasar Faktor
C. Keseimbangan Umum: Intraksi diantara Berbagai Pasar
Interaksi di antara perusahaan-perusahaan dengan pemilik-pemilik factor
produksi dipasar factor akan menentukan harga factor produksi yang ditawarkan dan
jumlah setiap factor produksi yang digunakan. Dengan demikian keseimbangan
diberbagai pasar factor akan menentukan pendapatan berbagai pasar factor akan
menentukan pendapatan berbagai rumah tangga dan corak distribusi pendapatan
dalam perekonomian. Tingkat pendapatan rumah tangga dan corak distribusi
pendapatan tersebut akan menentukan corak permintaan sektor rumah tangga ke atas
barang dan jasa (yang ditunjukkan oleh aliran A grafik dalam Gambar.2), dan
seterusnya corak permintaan barang oleh tumah tangga ini akan menentukan corak
produksi barang dan jasa yang akan diproduksikan dalam perekonomian. Dengan
demikian penentuan harga faktor dan jumlah faktor yang digunakan yang dilakukan
dalam pasar faktor akan memberi jawaban kepada persoalan pokok ekonomi yang
ketiga, yaitu: untuk siapakah barang dan jasa-jasa akan diproduksikan?
Gambar.2 Keseimbangan Umum Perekonomian Pasar
D. Kebaikan Utama Perekonomian Pasar Bebas
Semenjak lama ahli – ahli ekonomi berkeyakinan bahwa system ekonomi pasar
mempunyai beberapa kelebihan dan keistimewaan jika dibandingkan dengan system –
system ekonomi yang pasaran bebas adalah:
· Faktor – factor produksi akan digunakan dengan efisien.
· Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.
· Pelaku kegiatan diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya.
· Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
1. Efisiensi Penggunanaan Faktor – Faktor produksi
Sistem ekonomi Pasar Bebas pada hakikatnya merupakan perekonomian yang
terdiri dari pasaran – pasaran barang yang bersifat persaingan sempurna.
Dalam pasar persaingan sempurna telah jelas bahwa setip firmaakan dapat mencapai
Efisien Alokatif dan Efisien Produktif.
a) Efisiensi Produktif
Suatu firma untuk mencapai efisiensi alokatif apbila tingkat harga ongkos
marginal apabila keadaan ini dicapai maka kemakmuran masyarkat dalam pasaran
persaingan sempurna akan mencapai maksimum.
b) Efisiensi Produktif
Untuk mencapai efisiensi produktif, Ongkos Produktif Firma – firma dalam pasaran
mestilah mencapai ongkos produksi yang minimum yaitu titik yang rendah atau bahwa.
Firma monopoli memperoleh keuntungan lebih dari normal.Jumlah produksi adalah
dibawah produksi yang kapitalisme penuh dan ongkos produksi adalah lebih tinggi dari
maksimum.
2. Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien
Dalam persaingan sempurna setiap terjadi ketidakselarasan (misal kelebihan
output) maka tanpa menunggu perintah dari pemerintah para pelaku pasar akan
menyesuaikan posisinya. Misal produsen akan meninggalkan industri ini untuk
berusahaan pada bidang lain yang tidak terjadi ketidakselarasan.
3. Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan
System ekonomi pasar bebas mempunyai cirri-ciri khas yang akan mendorong
kepada pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat. Kebebasan individu dalam
menjalankan kegiatan ekonomi yang mereka sukai menggalakkan mereka untuk
bekerja lebih efisien dan lebih giat.
4. Kebebasan dalam melakukan kegiatan ekonomi
Kebebasan yang luas juga wujud dalam menentukan kegiatan yang akan
dilakukan oleh seseorang, sehingga khalayak ramai yang akan menentukan jenis-jenis
barang yang perlu diwujudkan (baik di produksi maupun dikonsumsi)
E. Kebaikan-Kebaikan Lain
Sistem ekonomi pasaran bebas mempunyai dua jenis efisien yaitu efisien alokatif
dan efisien produktif, system ekonomi pasaran bebas mempunyai beberapa kebaikan
yang terpenting adalah:
· Dapat secara efisien menyelaraskan berbagai kegiatan – kegiatan ekonomi.
· Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam jangka panjang.
· Setiap pihak (produsen atau konsumen) mempunyai kebebasan dalam memilih
kegiatan ekonomi yang ingin dijalannya dan membeli barang dan jasa yang ingin
dinikmatinya.
1. Menyelaraskan kegiatan ekonomi dengan efisien
Perekonomian pasar terdiri dari berbagai jenis pasarr yaitu berbagai pasar bahan
makanan, bahan pertanian lain. Barang pertambangan, berbagai bahan jenis, berbagai
bahan industri dan berbagai jenis jasa–jasa. Perbandingan dan pengamatan yang
diloakukan keatas berbagai system ekonomi yang menunjukan bahwa system ekonomi
pasar babas merupakan system yang paling cangih dalam mengatur operasi suatu
ekonomi dan mewujudkan penyesuaian–penyesuaian sebagai akibat perubahan
beberapa pasar.
2. Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang efisien
Produktifitas individu akan dapat ditingkatkan dan ini akan memberikan
sumbangan penting kearah pertumbuhan ekonomi yang cepat dan teguh. Pasar juga
meggalakkan individu – individu untuk melakukan pembaharuan – pembaharuan
(inovasi) dalam kegiatan ekonomi supaya: (i) mereka mampu bersaing dengan pihak–
pihak lain dan (ii) untuk mendapatkan pendapatan dan keuntungan yang lebih besar
dari kegiatan ekonominya. Seterusnya, fleksibilitas yang tinggi dari sistem pasar bebas
menyebabkan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan dapat dijalankan dengan
cepat dan secara terus-menerus dilakukan, tanpa terlebih dahulu menunggu perintah
dari suatu penguasa pusat. Keadaan ini akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi.
3. Kebebasan Dalam Melakukan Kegiatan Ekonomi
Khalayak ramailah yang akan mememtukan jenis – jenis barang yang perlu
diwujudkan dan diberi kebebasan untuk menentukan keinginan mereka, keinginan
mereka inilah yang seterusnya akan menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan
diwujkudkan dipasar. Perusahan – perusahan juga mendapat kebebasan yang luas
dalam menjalankan kegiatan mereka dan terdapat kebebasan kepada setiap firma
untuk menentukan jenis barang yang akan diproduksikannya.
F. Kegagalan Ekonomi Pasar Bebas
Beberapa kegagalan sistem pasar bebas dalam kegiatan ekonomi yang
sebenarnya terdapat beberapa bentuk kegagalan dari system pasar untuk mewujudkan
kegiatan ekonomi yang teguh dan efisien. Kegagalan tersebut terutama bersumber
dari factor – factor sebagai berikut:
· Akibat – akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan.
· Kekurangan produksi barang public dan barang merit.
· Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.
· Kegagalan membuat penyesuaian degan efisien
· Distribusi pendapatan tidak seimbang.
1. Akibat – akibat Ekstern Yang Merugikan
a) Biaya Pribadi dan Biaya Sosial
Untuk memahami arti konsep akibat – akibat ekstern yang perlu ada perbedaan
antara ongkos pribadian, ongkos sosial. Yang dimaksud degan ongkos pribadi adalah
ongkos yang dibelanjakan oleh produsen keatas factor – factor produksi yang
digunakan untuk mewujutkan barang yang dihasilkannya. Sedangkan ongkos social
adalah perbelanjanan penanan musuh tanaman yang digunakan ongkos – ongkos lain
yang mesti dibayar masyarakat seperti kerugian kematian didalam system irigasi
sebagai akibat penggunaan obat pembasmi penyakit tanaman. Di dalam sebagian
kegiatan ekonomi biaya pribadi adalah sama dengan biaya sosial, dan di kegiatan
lainnya ia sangat berbeda. Akibat-akibat ekstern yang merugikan, akan wujud apabila
biaya sosial melebihi biaya pribadi.
b) Manfaat Sosial Bersih yang Menguntungkan
Apabila suatu kegiatan ekonomi tertentu mewujudkan hanya sedikit akibat
ekstern yang merugikan, sebaliknya mewujudkan banyak akibat ekstern yang
menguntungkan, maka kegiatan ekonomi tersebut menimbulkan manfaat sosial bersih
(net social benefit) yang menguntungkan kepada masyarakat. Ini merupakan akibat
yang baik dan dalam kasus ini sistem pasar bebas memberikan sumbangan penting
kepada masyarakat dalam meninggikan kemakmuran taraf mereka. Dalam
perekonomian terdapat banyak jenis kegiatan yang memberikan akibat seperti itu.
c) Biaya Sosial bersih yang Merugikan
Sistem pasaran bebas tidak dapat mencegah timbulnya biaya sosial yang tinggi
sebagai akibat dari beberapa kegaitan ekonomi yang dilakukan masyarakat. Contoh
dari biaya sosial yang tinggi yang diwujudkan sektor perusahaan adalah masalah
pencemaran (polusi) dan masalah kesesakan. Untuk mengembangkan suatu
perekonomian perlulah diwujudkan berbagai jenis kegiatan industri. Disamping
menimbulkan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk kenaikan kesempatan kerja
dan pendapatan, dan penyediaan barang konsumen yang lebih banyak, kegiatan
tersebut menimbulkan biaya sosial yang cukup serius, yaitu pencemaran udara
(sebagai akibat asap yang dikeluarkan oleh mesin-mesin yang digunakan) dan
pencemaran lingkungan, sebagai akibat pembuangan lebihan yang tak berguna
(waste) di persekitaran industri tersebut.
2. Barang Publik dan Barang Merit
Yang dimaksud dengan barang public adalah barang yang penggunaannnya
secara berssama-sama seperti pembangunan jalan, televisi dan lain-lain. Sedangkan
barang merit adalah barang yang sangat diperlukan oleh masyarakat dan sangat
penting bagi kemakmuran masyarakat. Contoh barang merit yang baik adalah
pendidikan dan barang merit yang buruk adalah perjudian.
3. Akibat Buruk Kegiatan Monopoli
Sistem Pasar Bebas sempurna adalah system ekonomi yasng ideal yang dalam
prakteknya tidak akan wujud. Pasar persaingan sempurna diberbagai kegiatan
ekonomi adalah ciri utama dari system ekonomi pasar bebas, dan dalam prakteknya
tidak satu jenis pasar barang pun boleh digolongkan sebagai pasar persaingan
sempurna.
4. Mewujudkan Penyesuaian Segera dan Efisien
Perkembangan ekonomi yang tidak seimbang di berbagai kegiatan ekonomi dan
di berbagai wilayah adalah contoh dari ketidakefektifan sistem pasar. Berkenan
dengan pembangunan di berbagai wilayah ahli-ahli ekonomi telah menunjukkan bahwa
kawasan yang lebih kaya akan dapat berkembang dengan lebih cepat, sedangkan
kawasan yang lebih miskin akan menghadapi banyak masalah dalam mengembangkan
kegiatan ekonomi mereka. Penyesuaian yang lebih lambat dari yang dimisalkan dalam
teori menyebabkan mekanisme pasar tidak dapat mengembalikan keadaan
keseimbangan dengan cepat.
5. Ketidaksertaan Distribusi Pendapatan
Salah satu kelemahan dalam sistem pasar bebas adalah kecenderungan
menciptakan distribusi pendapatan yang tidak setara apabila perekonomian semakin
berkembang. Perekonomian pasar cenderung memberikan return lebih besar kepada
pihak-pihak yang bekerja lebih efisien, giat, pandai, memiliki ketrampilan, dan
pemikiran yang kreatif.
Tujuan dari kegiatan setiap perekonomian adalah mewujudkan keadilan
ekonomian, yaitu setiap golongan individu dalam masyarakat dapat menikmati hasil-
hasil kegiatan ekonomi secara merata. Maka wujudnya ketidaksetaraan yang nyata
dalam distribusi pendapatan dan kekayaan menimbulkan ketidakpuasan terhadap
operasi dan efisiensi sistem ekonomi pasar bebas.
G. Bentuk Campur Tangan Pemerintah
Beberapa kegagalan mekanisme pasar diatas menyebakan perlunya campur
tangan pemerintah dalam memperbaiki pengaturan kegiatan ekonomi. Dari
kelemahan-kelemahan mekanisme pasar yang telah di uraikan dibagian sebelumnya.
Ini dapat simpulkan bahwa campuran tangan pemerintah mempunyai beberapa tujuan
penting seperti yang dinyatakan adalah sebagai berikut:
· Mengawasi agar eksternaliti kegiatan ekonomi yang merugikan dapat dihindai atau
akibat buruknya dapat dikurangi
· Menyediakan barang public yang cukup sehingga masyarakat dapat memperoleh
barang tersebut dengan mudah dan dengan biaya yang murah.
· Mengawasih kegiatan-kegiatan perusahan, terutama perusahan-perusahaan yang
besar dapat mempengaruhi pasar, agar mereka tidak mempunyai kekuasaan monopoli
merugikan khalayak ramai.
· Menjamin agar kegiatan ekonomi yang dilakukan tidak menimbulkan penindasan dan
ketidaksetaraan di dalam masyarakat.
· Memastikan agar pertumbuhan ekonomi dapat diwujudkan dengan efisien.
Campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan dalam tiga
bentuk:
1. Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang.
2. Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).
3. Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
1. Undang-Undang Untuk Mempertinggi Efisiensi
- Yang pertama, peraturan dan undang-undang dakn menciptakan suasana ekonomi dan
sosial yang akan memberikan galakan kearah terciptanya sisem mekanisme pasar yang
lancer.
- Yang kedua, peraturan dan undang-undang dapat digunakan untuk memastikan agar
persaingan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan dilakukan sebebas mungkin
dan kekuasaan monopoli sedapat mungkin dilenyapkan.
Kedua peranan dari peraturan dan undang-undang untuk memperbaiki
kelancaran operasi mekanisme pasar diuraikan di bawah ini.
a) Menentukan Aturan permainan
Pentingnya membuat peraturan dan undang-undang yang akan menjamin
berfungsinya mekanisme pasar secara efisien, dapat dengan jelas dilihat apabila
diperhatikan akibat-akibat buruk yang mungkin timbul apabila setiap pelaku kegiatan
ekonomi diberikan kebebasan yang tidak terbatas dalam melakukan kegiatannya.
Tujuan setiap perseorangan atau perusahaan untuk mencapai keuntungan yang
maksimum bagi dirinya adakalanya akan sangat merugikan masyarakat.
b) Menciptakan Persaingan yang Lebih Bebas
Tujuan kedua dari membuat undang-undang yang mengatur kegiatan ekonomi
adalah untuk menjamin agar dalam prekonomian tidak terdapat kekuasaan monopoli
dan setiap pelaku kegiatan ekonomi dapat menjalankan kegiatannya dalam suasana
persaingan yang relatif bebas. Berlakunya persaingan yang bebas merupakan salah
satu syarat penting untuk menciptakan mekanisme pasar yang ehisien dan berjalan
dengan lancar.
2. Campur Tangan Langsung
Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan)
yaitu dengan memproduksi barang publik. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian tidak saja terbatas kepada menyediakan barang bersama dan barag
setengah bersama, tetapi juga menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang tidak
digunakan secara bersama oleh seluruh masyarakat. Barang-barang itu dapat dijual
kepada perseorangan-perseorangan dalam masyarakat. Dengan demikian tidak timbul
kesukaran untuk memungut pembayaran ke atas barang-barang yang digunakan.
3. Melakukan kebijakan fiscal dan moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dijalankan oleh bank sentral untuk
mengatur jumlah uang dalam perekonomian. Kebijakan fiskal adalah kebijakan
pemerintah didalam memungut pajak dan membelanjakan pendapatan pajak tersebut
untuk membiayai kegiatan-kegiatannya. Di dalam perekonomian kedua kebijakan ini
digunakan oleh pemerintah untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
· Untuk mengatasi masalah-masalah pokok makroekonomi yang timbul, yaitu masalah
pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang memuaskan.
· Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai
kegiatan ekoomi secara efisien.
· Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak seimbang yang selalu
tercipta di dalam masyarakat yang kegiatan-kegiatan ekonominya terutama diatur oleh
sistem pasar bebas.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada dasarnya bab ini membuat penilaian keatas efisiensi dari operasi sistem pasar
bebas dan peranan pemerintah dalam memperbaiki sistem pasar bebas sehingga ia
dapat beroperasi dengan lebih ideal yaitu dapat mengembangkan ekonomi dan pada
waktu yang sama meningkatkan kemakmuran untuk seluruh masyarakat.
2. Kebaikan sistem pasar bebas meliputi aspek-aspek berikut:
a) Faktor – factor produksi akan digunakan dengan efisien.
b) Kegiatan ekonomi dalam pasar diatur dan diselaraskan dengan efisien.
c) Pelaku kegiatan diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi yang
disukainya.
d) Pertumbuhan ekonomi yang teguh akan dapat diwujudkan.
3. Di samping itu sejak lama ahli-ahli ekonomi telah melihat beberapa kelemahan
berikut dari sistem pasar bebas.
a) Akibat – akibat ekstern (eksternaliti) yang merugikan.
b) Kekurangan produksi barang public dan barang merit.
c) Kewujudan kekuasaan monopoli dalam pasar.
d) Kegagalan membuat penyesuaian degan efisien
e) Distribusi pendapatan tidak seimbang.
4. Untuk mengatasi kelemahan yang dinyatakan dalam nomor 3, pemerintah perlu
campur tangan dalam sistem pasar bebas. Campur tangan tersebut dapat dibedakan
kepada tiga bentuk:
a) Membuat dan melaksanakan peraturan dan undang-undang.
b) Secara langsung melakukan beberapa kegiatan ekonomi (membuat perusahaan).
c) Melakukan kebijakan fiskal dan moneter.
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Era globalisasi dewasa ini menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh setiap negara,
tidak terkecuali Indonesia. Proses interaksi dan saling pengaruh-mempengaruhi, bahkan
pergesekan kepentingan antar bangsa terjadi dengan sangat cepat dan menyangkut
masalah yang semakin kompleks. Batas-batas teritorial negara pun sekarang tidak lagi
menjadi pembatas bagi kepentingan masing-masing negara. Di bidang ekonomi dan
politik terjadi persaingan seperti pasar bebas yang semakin ketat, sehingga semakin
mempersulit posisi negara-negara miskin.
Sebagai anggota masyarakat dunia, Indonesia pasti tidak dapat dan tidak akan
mengasingkan diri dari pergaulan internasional itu, terutama dalam perdagangan
bebas. Andaikata terasingkan pun, tentunya Indonesia tidak akan mampu memenuhi
segala kebutuhannya sendiri. Yang artinya, bahwa di dalam hubungan internasional itu
ada suatu hubungan serta ketergantungan antara satu negara dengan negara yang
lainnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, tentunya memberikan tekanan global tersendiri bagi
negara-negara berkembang seperti Indonesia khususnya. Yang mana akan memberikan
efek ataupun dampak positif maupun negatif. Dan dari dampak-dampak tersebut
diperlukan suatu antisipasi agar keadaan ekonomi politik Indonesia mengalami
stabilitas serta tidak mengalami kemunduran yang lebih jauh. Maka dari itu, penulis
akan membahas dan mengkaji dampak-dampak perdagangan bebas terhadap bidang
ekonomi politik serta bagaimana cara mengantisipasinya, dimana cara atau upaya
antisipasi tersebut ada yang sudah terealisasi untuk diterapkan dan ada juga yag
belum, di dalam makalah yang berjudul “Pasar Bebas”.
1.2 Masalah
Berikut Identifikasi Masalah mengenai “Pasar Bebas”, yaitu sebagai berikut:
F Faktor – faktor yang menyebabkan munculnya aktifitas pasar bebas ?
F Ciri – Ciri Pasae Bebas ?
F Bagaimana Sejarah Pasae bebas ?
F Dampak dari kegiatan bebas dari suatu Negara ?
F Hambatan Pasar Bebas ?
F Contoh kegiatan perdagangan bebas ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami capai dari penulisan karya tulis ini adalah:
F Dapat memahami definisi/pengertian dari pasar bebas
F Dapat mengetahui apa saja yang menjadi ciri dari pasar bebas
F Mengetahui sejarah pasar bebas
F Dapat memperbandingkan dampak yang ditimbulkan bagi suatu Negara dalam
melakukan perdagangan bebas, yaitu dampak baik maupun dampak buruk
F Dapat mengetahui contoh – contoh kegiatan pasar bebas
F Mengetahui peraturan pemerintah mengenai pasae bebas
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian dan Sejarah Pasar Bebas
1. Pengertian Pasar Bebas
Pasar bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak adanya
hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara
yang berbeda. Dengan tidak adanya hambatan yang diterapkan pemerintah
dalam melaksanakan perdagangan, tentunya ada kebebasan aturan, cara, dan
jenis barang yang dijual. Maka, munculah persaingan dagang yang ketat baik
antar individu ataupun perusahaan yang berada di Negara yang berbeda yaitu
yang kita kenal dengan istilah ekspor dan impor atau proses penjualan dan
pembelian yang dilakukan antar Negara..
2. Sejarah Pasar Bebas
Sejarah dari pasar bebas internasional adalah sejarah perdagangan internasional
memfokuskan dalam pengembangan dari pasar terbuka. Diketahui bahwa bermacam
kebudayaan yang makmur sepanjang sejarah yang bertransaksi dalam perdagangan.
Berdasarkan hal ini, secara teoritis rasionalisasi sebagai kebijakan dari pasar bebas
akan menjadi menguntungkan ke negara berkembang sepanjang waktu. Teori ini
berkembang dalam rasa moderennya dari kebudayaan komersil di Inggris, dan lebih
luas lagi Eropa, sepanjang lima abad yang lalu. Sebelum kemunculan pasae bebas, dan
keberlanjutan hal tersebut hari ini, kebijakan dari merkantilisme telah berkembang di
Eropa di tahun 1500. Ekonom awal yang menolak merkantilisme adalah David Ricardo
dan Adam Smith.
Ekonom yang menganjurkan pasar bebas percaya kalau itu merupakan alasan kenapa
beberapa kebudayaan secara ekonomis makmur. Adam Smith, contohnya,
menunjukkan kepada peningkatan perdagangan sebagai alasan berkembangnya kultur
tidak hanya di Mediterania seperti Mesir, Yunani, dan Roma, tapi juga Bengal dan
Tiongkok. Kemakmuran besar dari Belanda setelah menjatuhkan kekaisaran Spanyol,
dan mendeklarasikan perdagangan bebas dan kebebasan berpikir, membuat
pertentangan merkantilis/perdagangan bebas menjadi pertanyaan paling penting dalam
ekonomi untuk beberapa abad. Kebijakan perdagangan bebas telah berjibaku dengan
merkantilisme, proteksionisme, isolasionisme, komunisme dan kebijakan lainnya
sepanjang abad.
2.2 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Pasar Bebas
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor tersebut diantaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek
dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu
memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
a) Memperoleh Keuntungan Dari Spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan
yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu
barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya
lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
b) Memperluas Pasar & Menambah Keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya)
dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang
mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan
internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan
menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
c) Transfer Teknologi Modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik
produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
2.3 Ciri-Ciri Pasar Bebas
Berikut adalah ciri-ciri pasar bebas ,anatara lain :
ü Perdagangan barang tanpa pajak (termasuk tarif) atau pembatasan perdagangan
yang lain (seperti kuota impor atau subsidi untuk produsen)
ü Perdagangan layanan tanpa pajak atau pembatasan perdagangan yang lain
ü Ketiadaan dasar-dasar “pemutar belit perdagangan” (seperti pajak, subsidi,
peraturan atau hukum) yang memberikan kelebihan kepada sejumlah kecil perusahaan,
isirumah, atau faktor-faktor produksi
ü Akses bebas ke pasar, tidak adanya batasan atau kemudahan akses yang dapat
langsung pada pasarnya, langsung pada konsumen dalam proses penjualannya
ü Akses bebas kepada informasi pasar, konsumen dalam proses membeli produk
dapat meraih informasi secara terbuka dan bebas
ü Ketakupayaan firma-firma mengacaukan pasar melalui kekuatan monopoli atau
oligopoli berian pemerintah
ü Pergerakan bebas tenaga kerja antara dan dalam negara
ü Pergerakan bebas modal antara dan dalam negara
2.4 Contoh Kegiatan Pasar Bebas
Berikut adalah contoh-contoh kegiatan pasar bebas yang pernah di terapkan :
1. perjanjian antara negara negara amerika utara North America Free Trade Area
(NAFTA) yang kalau tidak salah beranggotakan amerika serikat kanada dan
mexico (meskipun mexsiko itu adalah negara amerika tengah namun politiknya
menjurus ke amerika )
2. perjanjian antara negara negara amerika tengah Central America Free Trade area
(CAFTA) yang beranggotakan ex savador ,guatemala dll
3. perjanjian antar negara asean AFTA (ASEAN Free Trade Area) perjanjian antar
anggota asean jadi antar anggota harus membebaskan biaya perdagangan antar
sesama anggota
4. perjanjian antara asean dengan china (asean china free trade area) “kalau tidak
salah namanya” yaitu dimana setiap produk yang di export ke china akan ada
bebas bea masuk dan begitu juga sebaliknya ke neagara anggota asean
2.5 Dampak Positif Dan Negatif Terhadap Pasar Bebas
1. Damapk Positif
ü Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
ü Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat,
dan stabilitas ekonomi nasional.
ü Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan
impor.
ü Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri,
terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat
membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
ü Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
ü Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
ü Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2. Dampak Negatif
ü Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor
yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri
mengalami kerugian besar.
ü Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
ü Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
ü Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan
semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.
BAB III
Penutup
3.1 Kritik dan Saran
F Pemerintah perlu memperhitungkan kembali sistem ekonomi Indonesia yang
Bebas Aktif, serta harus bisa bertindak tegas dan berpedoman pada falsafah Bangsa
Indonesia yaitu Pancasila dalam setiap mengambil kebijakan.
F Kemudian upaya antisipasi yang belum terealisasi tersebut hendaknya segera
dilaksanakan apabila dirasa dapat menstabikan ekonomi politik Indonesia.
F Serta sebaiknya pengalaman dalam sejarah perkembangan bangsa Indonesia yang
telah lalu dijadikan guru yang terbaik.
F Menurut kami. Perusahaan-perusahaan di Asia sudah saatnya untuk memikirkan
posisi dan peranannya di dalam industri. Sebagai persiapan dalam menghadapi era
globalisasi, suatu perusahaan tidak dapat bertahan dengan hanya berorientasi pada
pasar domestik. Para eksekutif dapat berinovasi dengan TI dalam menentukan strategi
persaingan. Seperti yang dialami oleh perusahaan-perusahaan di negara maju, strategi
yang ditempuh dalam meningkatkan keuntungan perusahaan sangat mengandalkan
kekuatan teknologi informasi dan dampak dari perdagangan bebas di Asia tergantung
dari aspek lulusan sarjana ilmu computer tersebut. Apabila memiliki kompetensi yang
bagus di bidangnya maka lulusan tersebut tidak akan merasakan dampak negative,
bahkan akan memanfaatkan situasi dari perdagangan bebas. Sebaliknya untuk lulusan
yang tidak kompeten,maka perdagangan bebas akan menambah daya saing sehingga
akan tersingkirkan apabila tidak mampu bertahan
3.2 Kesimpulan
Perdagangan Bebas adalah proses kegiatan ekonomi yang dilakukan dengan tidak
adanya hambatan buatan (hambatan yang diterapkan pemerintah) dalam perdagangan
antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan yang berada di negara yang
berbeda. Dengan kebebasan beraktifitas dalam perdagangan internasional tentunya
banyak dampak yang ditimbulkan yaitu dampak positif dan dampak negative yang
ditimbulkan. Dampak positif yaitu diantaranya Setiap individu bebas memiliki
kekayaan dan sumber daya produksi. Setiap individu bebas memiliki kekayaan dan
sumber daya produksi, inisiatif dan kreatifitas masyarakat dapat dikembangkan, terjadi
persaingan antar produsen untuk menghasilkan barang yang bermutu, efisiensi dan
efektifitas tinggi karena tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomi.
Sedangkan dampak negative yaitu diantaranya Adanya eksploitasi terhadap
masyarakat ekonomi lemah oleh pihak yang kuat ekonominya, menimbulkan terjadinya
monopoli sehingga merugikan masyarakat, munculnya kesenjangan ekonomi antara
golongan ekonomi kuat dengan golongan ekonomi lemah, perekonomian dapat dengan
mudah menjadi tidak stabil.
Agar suatu Negara tidak mengalami keterpurukan dalam kegiatan pasar bebas ini
tentunya perlu adanya strategi pasar yang baik salah satunya adalah memikirkan
bagaimana agar konsumen dapat meminati produk dalam negeri sehingga produk
dalam negeri dapat bersaing dan memiliki peminat dengan bangga terhadap produk
asli buatan lokal. Salah satu caranya adalah menggerakan dan mendukung kegiatan
industry dalam negeri dalam menghasilkan produk – produk yang berkualitas dan
bersaing.
3.3 Kata Penutup
Dari tugas makalah tersebut, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti halnya yang
sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas makalah ini, yaitu
semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat menambah wawasan kita dan
pemahaman kita mengenai Pasar Bebas
Dan demikian makalah yang dapat kami buat. Apabila ada kata-kata yang kurang
berkenan di hati atau belum sesuai dengan apa yang Anda harapkan, kami mohon
maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun kami agar
dalam tugas-tugas selanjutnya,kami dapat menyelesaikannya dengan lebih baik lagi.
Daftar Pustaka
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177390-ilmu-ekonomi-sistem-
ekonomi-pasar/#ixzz1sJGlzQuW
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100121043128AAb3yjf
http://ms.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
http://www.anneahira.com/pengertian-perdagangan-bebas.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_bebas
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20110211012908AALvb9X
http://id.shvoong.com/social-sciences/economics/2177390-ilmu-ekonomi-sistem-
ekonomi-pasar/
http://id.wikipedia.org/wiki/Hambatan_perdagangan
Era Pasar Bebas ASEAN atau yang biasa disebut sebagai Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area, AFTA) adalah sebuah persetujuan oleh ASEAN mengenai sektor produksi lokal di seluruh negara ASEAN. Generasi Muda Indonesia, saat ini telah mengalami krisis kebangsaan. Hal itu dapat dibuktikan dengan banyaknya generasi muda yang saat ini telah berprilaku tidak sesuai dengan butir-butir Pancasila. Dikarenakan hal tersebut maka diperlukan adanya persiapan Generasi Muda Indonesia dalam menghadapi era Pasar Bebas ASEAN agar era tersebut tidak berdampak negatif pada Generasi Muda Indonesia.
Berlakunya era Pasar Bebas ASEAN akan menyebabkan free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi dan modal serta penghapusan tarif bagi perdagangan antar negara ASEAN yang diharapkan dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara anggotanya melalui sejumlah kerjasama yang saling menguntungkan, dimana salah satu negara tersebut adalah Indonesia. Jadi, era Pasar Bebas membuka kebebasan untuk para anggota ASEAN dalam bersaing bersama untuk menciptakan suatu kerjasama yang kondusif di mata global. Cukup menarik tentunya. Konsep pasar bebas dikawasan ASEAN ini akan sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi Indonesia terkait pengembangan industri dalam negeri. Negara yang lain akan bebas untuk mengembangkan ekonominya sehingga akan menimbulkan suatu daya saing tidak hanya didalam negeri tetapi juga bersaing dengan dari luar Indonesia.
Generasi Muda Indonesia harus siap bersaing dengan tenaga asing yang akan menyerbu Indonesia. Tenaga kompeten dan terampil tentunya tidak cukup karena daya saing semakin besar. Penguasaan teknologi dan bahasa asing akan menjadi faktor wajib dalam bersaing dengan SDM lainnya. Generasi Muda Indonesia hanya akan menjadi tenaga kasar bergaji murah sedangkan pekerjaan yang membutuhkan skill akan dikuasai tenaga asing jika Generasi Muda Indonesia tetap mempertahankan perilakunya yang cenderung konsumtif. Terlalu konsumtifnya Generasi Muda Indonesia ini akan mendatangkan pengaruh seperti membanjirnya produk asing yang akhirnya
menggeser produksi dalam negeri. Perilaku ini akan dijadikan sasaran empuk produk luar. Sebelum Pasar Bebas ASEAN diberlakukan saja kita dapat melihat kerasnya pengaruh barang dari luar terhadap industri lokal dan tentunya jika Pasar Bebas ASEAN diberlakukan akan lebih besar lagi pengaruhnya. Hal tersebut merupakan suatu bahaya jika kita melihat dari labilnya generasi muda.
Percaya, hadapi dan jangan goyah. Sederhana tentunya. Sebenarnya kita harus percaya pada kekuatan Generasi Muda Indonesia dalam konteks kita memiliki pegangan yang kuat yaitu dasar negara kita Pancasila. Tanamkan dan resapi jiwa Pancasila tersebut sehingga kita tidak akan jatuh dan terlena dengan pesona negara lain. Negara ini kaya, modal yang kuat untuk bersaing. Terkait jumlah sumber daya, kita juga memiliki jumlah penduduk yang besar. Sumber daya alam dan manusia Indonesia berpotensi memberikan pengaruh besar bagi terwujudnya era Pasar Bebas ASEAN. Kita akan jadikan sebuah ancaman menjadi sebuah kesempatan emas untuk membawa negeri ini ke arah yang lebih baik. Dengan meningkatkan aspek kreatifitas dan peningkatan kualitas produksi yang disebabkan dorongan untuk bertahan ditengah persaingan global, akan menghasilkan produk dalam negeri yang handal dan berkualitas. Generasi Muda Indonesia harus berusaha meningkat kualitas baik hardskill maupun softskill-nya sehingga SDM indonesia akan semakin berkualitas. Bersiaplah untuk bersaing atau tergantikan. Kita pasti bisa, tidak pernah ada kata tidak bisa, walau harus sejuta kali mencoba.
Essay
Judul : Perdagangan Bebas ASEAN sebagai Kesempatan atau Ancaman?
Tema : Langkah Pemuda dalam Melihat Prospek dan Tantangan Integrasi bagi Masyarakat
ASEAN tahun 2015
Sub Tema : Mewujudkan integritas ekonomi ASEAN 2015 untuk menuju kawasan ASEAN
yang stabil, makmur, dan kompetitif
Indonesia merupakan sebuah Negara yang kaya akan sumber daya alam yang melimpah.
Sumber daya alam yang meliputi hutan-hutan yang memiliki luas hutan lindung 32.212 ribu
ha, luas hutan suaka dan pelestarian alam yatu 26.127 ribu ha, luas hutan produksi
terbatas yaitu mencapai 22.812 ribu ha, hutan produksi tetap luasnya 34.142 ribu ha, dan
lus hutan produk yang dapat dikonversi yaitu 208 ribu ha (http://www.bps.go.id/). Selain itu
memiliki kekayaan lautan berupa ikan-ikan dan tumbuhan bawah laut, serta pertambangan
yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Dari kenyataan tersebut tentunya Indonesia dapat memiliki tingkat perekonomian yang
tinggi. Perekonomian yang tinggi dapat merepresentasikan adanya kesejahteraan warga
negara yang tinggal di negara tersebut. Perekonomian yang tinggi tersebut dapat tercapai
jika ada gerakan ekonomi yang dilaksanakan pemerintah dari daerah sampai internasional.
Salah satu gearkan pemerintah dalam dunia internasional ialah ASEAN Economic
Community atau yang biasanya disebut Perdagangan Bebas ASEAN yang akan dilaksanakan
pada tahun 2015.
Asean Economic Community (AEC) 2015 merupakan kerjasama negara-negara di asia
tenggara dalam tujuan meningkatkan ekonomi masing-masing negara dengan konsep
utama menciptakan ASEAN sebagai sebuah pasar tunggal dan kesatuan basis produksi
dimana terjadi free flow atas barang, jasa, faktor produksi, investasi, dan modal serta
penghapusan tarif bagi perdagangan antar Negara ASEAN yang kemudian diharapkan
dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan ekonomi diantara negara-negara
anggotanya melalui sejuamlah kerjasama yang saling menguntungkan
(http://ditjenkpi.kemendag.go.id).
Perdagangan bebas berawal sejak tahun 1967 yang diadakan pertama kali di Bangkok.
Adanya penghapusan bea impor oleh Kementrian Dalam Negeri merupakan salah satu cirri
adanya perdagangan bebas. Selain itu kerjasama yang dilakukan oleh berbagai negara
dalam lingkup ASEAN memiliki tujuan supaya memperkuat terjalinnya kerjasama dan
persaingan yang positif dalam bidang ekonomi sesama anggota ASEAN.
Hakikat dari perdagangan bebas ASEAN ini adalah untuk menciptakan suatu
kompetisi yang dapat mengintegrasikan berbagai unsure ekonomi antar negara. Dengan
rasa saling kompetitif maka akan tercipta suatu tatanan kemakmuran bagi negara-negaar di
kawasan ASEAN dan khususnya di Indonesia.
Setelah kita memahami hakikat dari perdagangan bebas tersebut maka sudah jelas bahwa
perdagangan bebas ASEAN ini berkaitan dengan adanya ‘’daya saing’’. Daya saing yang
tinggi dari berbagai pihak luar untuk menancapkan kapitalisme nya dalam perindustrian
Indonesia.
Di dalam perdagangan bebas ini terdapat suatu sistem kapitalisme yang mulai
menggerogoti bangsa ASEAN. Kapitalis yaitu orang yang memiliki alat produksi. Berasal dari
kata kapital yang berarti uang yang menghasilkan uang. Uang tidak digunakan sekali habis.
Namun, uang diinventasikan untuk memenuhi kebutuhan/keinginan manusia. Hal inilah
dikatakan Marx sebagai ‘Titik Tolak Kapital ‘’ Sirkulasi Komoditas. Selain itu ada sisi positif
dari kapitalisme yaitu menciptakan masyarakat global, memperkenalkan perubahan
teknologi yang tak kenal henti khususnya bagi anggota-anggota negara ASEAN.
Munculnya sistem kapitalisme dalam perindustrian pada perdagangan bebas maka akan
berjalan pula suatu kosep Marx yang dinamakan “Dialektika’’. Diaektika merupakan suatu
hubungan timbal balik/ kontradiksi-kontradiksi yang muncul antara investor dari dalam
negeri dan investor dari luar negeri. Misalnya, ketika para investor dalam negeri menjual
barangnya lebih murah maka para investor dari luar negeri akan semakin gencar
memberikan harga murah tetapi juga dengan kualitas yang lebih bagus. Inilah yang
mengakibatkan terjadinya suatu dialektis( hubungan saling bersaing).
Diadakannya perdagangan bebas selain munculnya dialektis, muncul pula yang namanya
“Alienasi”. Analisis Marx ialah bahwa hubungan kita dengan kerja berada dibawah
kapitalime. Kita tidak lagi melihat kerja kita sebgai ekspresi dari tujuan kita. Tidak ada
objektivasi. Kerja kita hanya untuk kapitalis yang tidak menginterpretasikan potensi dan
kemampuan kita tapi hanya untuk menghasilkan uang. Disini diartikan bahwa kerja kita
bukan mentransformasikan pribadi kita sendiri tapi kita di ALIENASI (diasingkan) dari kerja
kita sendiri( dialienasi dari sifat dasar kita sebagai manusia). Biangnya bukan individu
tetapistruktur kapitalisme nya.
Alienasi dalam kaitannya dengan perdagangan bebas ini adalah merepresentasikan bahwa
individu/ kelompok orang yang melakukan aktivitas ekonomi(produksi, distribusi, konsumsi)
tersebut hanya didasarkan pada keinginan para kapitalis(investor asing) ataupun pasar dan
menghiraukan adanya ekspresi tujuan kita. Misalnya, pasar perdagangan bebas sedang
gencarnya trend makanan fast food, makanan tersebut notabene merupakan makanan
barat, maka pedagang lokal pun mengikuti trend tersebut dan menghiraukan potensi atau
ekspresi makanan tradisionalnya untuk di kembangkan. Inilah yang dinamakan Marx
sebagai teralienasi dari tujuan aktivitas yaitu “produk”.
Dalam menghadapi AEC maka diperlukan adanya suatu strategi khusus. Strategi yang
pertama, yaitu peningkatan soft skill atau kreativitasberupa ketrampilan maupun
kemampuan menghasilkan suatu barang yang belum pernah ada sebelumnya, yang kedua,
penguasaan bahasa asing untuk menunjang komunikasi dan interaksi yang terjalin,
serta yang ketiga,peningkatan sumber daya manusia untuk mengolah sumber daya alam
yang telah tersedia.
Strategi pertama yaitu meningkatkan soft skill atau ketrampilan menciptakan suatu inovasi
produk perlu digencarkan. Inovasi yang dilakukan perlu melihat kondisi-kondisi sekarang.
Kondisi tersebut dapat dijadikan suatu acuan untuk mengahasilkan produk apa yang sedang
dibutuhkan oleh banyak masyarakat. Sehingga inovasi yang dihasilkan memberikan nilai
dan dampak bagi kebutuhan masyarakat.
Strategi yang kedua ialah penguasaan bahasa asing. Bahasa asing yang paling harus
dikuasai ialah English Language. Bahasa asing tersebut diperlukan untuk menunjang
komunikasi dan interaksi yang terjadi. Jika kemampuan penguasaan bahasa kurang maka
kompetisi yang terjadi di perdagangan bebas oleh negara Indonesia akan dikalahkan oleh
negara ASEAN lain yang memiliki kemampuan yang lebih bagus. Disini saya memaparkan
satu berita mengenai upaya pemerintah dalam menghadapi perdagangan bebas ASEAN.
Warga kota Surabaya berkesempatan belajar bahasa Inggris dan Mandarin secara gratis,
sebagai pembekalan menghadapi zona perdagangan bebas ASEAN (AFTA) 2015. Rumah
Bahasa juga memberi banyak informasi terkait ekspor impor, perizinan usaha, hingga
pelatihan di bidang teknologi informasi. Warga juga mendapat pelatihan membuat laman
untuk usaha, sebagai bekal kesiapan menghadapi era persaingan bebas
dunia.http://www.voaindonesia.com/content/hadapi-afta-2015-pemkot-surabaya-buka-
kursus-bahasa-gratis/1894427.html
Strategi yang ketiga yaitu meningkatkan sumber daya manusia.
Sumber daya manusiadalam definisi menurut Kinggundu (1989) tersebut dapat dilihat
bersama bahwa pendapat Kiggundu (1989 memiliki pemahaman MSDM sebagai sebuah
upaya mengembangkan potensi para pegawai melalui beberapa pelatihan, baik yang
sifatnya umum maupun khusus guna memunculkan pegawai yang benar-benar
berkompetensi dalam bidangnya.
Moses N. Kiggundu (1989) dalam Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003)
Peningkatan sumber daya manusia dapat dilakukan melalui, 1. pendidikan, pemberian nilai-
nilai dan pelajaran yang menunjang intelektual individu agar mampu menghadapi
perdagangan bebas ASEAN, 2. Melalui budaya, yaitu menginternalisasikan budaya kepada
individu atau suatu kelompok tentang kebudayaan bangsa Indonesia agar tidak terseraet
arus budaya bangsa lain serta tidak terjadinya bias budaya, 3. Melaui suatu sosialisasi, ini
perlu digencarkan supaya masyarakat Indonesia memiliki kesadaran penuh akan
diadakannya perdagangan bebas ASEAN, sehinnga mereka mempersiapkannya dengan
baik, 4. adanya penanaman karakter yang bermoral, saat berlangsungnya perdagangan
bebas, masyarakat Indonesia tetap menjunjung tinggi karakter dan kepribadian bangsa
Indonesi sehingga kepribadian bangsa Indonesia tetap lestari dan tidak tergerus oleh
adanya perdagangan bebas ASEAN yang akan terjadi lalu lintas karakter maupun budaya
dari berbagai negara ASEAN lain.
Perdagangan bebas ASEAN ini bukan dijadikan sebuah ancaman. Namun, dijadikan sebuah
kesempatan. Jadikan kebijakan pemerintah mengenai perdagangan bebas ini sebagai ajang
bagi bangsa Indonesia untuk menunjukan kepada dunia bahwa kita mampu untuk
memberikan yang terbaik dengan strategi-strategi yang telah kita rencanakan. Dengan
melakukan peningkatan berbagai aspek mulai dari ketrampilan, peningkatan SDM, inovasi
produk sesuai keinginan pasar, sampai dengan kemampuan bahasa asing yang memadai
maka bangsa Indonesia akan mampu bersaing di dunia Internasional demi mewujudkan
Indonesia yang stabil, makmur, dan kompetitif.
Sumber :
Moses N. Kiggundu (1989) dalam Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003)
Ritzer George , Goodman J Douglas
2008 Teori Sosiologi Klasik, Penerbi : Kreasi Wacana
http://ditjenkpi.kemendag.go.id
http://www.bps.go.id/
http://www.merdeka.com/uang/wamenkeu-tak-mau-buru-buru-hapus-bea-masuk-kakao-
impor.html
http://www.voaindonesia.com/content/hadapi-afta-2015-pemkot-surabaya-buka-kursus-
bahasa-gratis/1894427.html
Mempersiapkan Generasi Muda Menghadapi Era Pasar Bebas ASEAN
Writer Elida Nurul Fitri di 06.08
Pasar Bebas ASEAN atau secara global lebih dikenal dengan AFTA (Asean Free Trade Area) adalah sebuah kesepakatan bersama yang dibuat oleh ASEAN Economic Community (AEC) mengenai sektor produksi lokal di seluruh Negara ASEAN1.
Dari bentuk kerja sama ini, maka akan dimungkinkan produk dari satu negara di kawasan ASEAN untuk masuk dengan bebas dan membanjiri pasar di negra lain. Bisa dikatakan bahwa akan terbentuk sebuah wilayah yang lebih luas bagi setiap orang untuk memasarkan produknya sekaligus untuk mendapatkan produk dari sumber yang lebih luas.
Implementasi ASEAN Economic Community yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun
2020 diajukan menjadi tahun 2015. Sehingga pada 2015 yang akan datang, Indonesia diharapkan
mampu bersaing dengan negara ASEAN lainnya. Sudah siapkah Indonesia menghadapi hal ini?
Menurut Laporan Bank Dunia, terjadi kesenjangan besar dalam kualitas tenaga terampil di Indonesia. Disebutkan kesenjangan terbesar adalah penggunaan bahasa Inggris (44%), penggunaan komputer (36%), ketrampilan perilaku (30%), ketrampilan berpikir kritis (33%) dan ketrampilan dasar
(30%). Hal yang lebih mengenaskan lagi adalah ketimpangan jumlah pekerja di Indonesia dimana hanya 7% saja yang mengenyam pendidikan tinggi2.
Membayangkannya saja mungkin membuat masyarakat Indonesia bergidik ngeri. Indonesia akan menyerah? Tidak. Menolak bergabung dalam suatu perjanjian perdagangan bukan merupakan suatu pilihan bagi Indonesia. Justru AFTA bisa menjadi langkah awal Indonesia untuk dapat bersaing secara global. Apalagi mengingat potensi sumber daya alam Indonesia yang sedemikian besar, posisi geografis yang strategis, jumlah penduduk yang banyak dan populasi tenaga kerja dengan usia produktif. Jika potensi Indonesia dapat dimanfaatkan secara optimal, maka Indonesia akan siap go Internasional dalam AFTA 2015 mendatang.
Sudah saatnya generasi muda sebagai agent of change ikut andil, take in actionuntuk mendukung perkembangan Indonesia, terutama keikutsertaan Indonesia dalam pasar bebas ASEAN, karena dukungan dari generasi muda merupakan salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas.
Generasi muda sebagai generasi penerus bangsa harus dipersiapkan untuk bisa bersaing. Langkah yang harus ditempuh oleh masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda Indonesia agar siap menghadapi AFTA pada tahun 2015 adalah melalui peningkatan pengetahuan, penguasaan bahasa global, teknologi, soft skill dan hard skillyang terampil dan kompeten. Hal tersebut dapat ditempuh melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal. Karena sebagai salah satu anggota ASEAN, Indonesia yang populasinya cukup besar masih harus terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki. Jangan sampai tenaga kerja terampil di Indonesia justru didominasi oleh tenaga kerja asing.
AFTA adalah ajang pembuktian bahwa Indonesia mampu dan mau bersaing secara Internasional. Kehadiran pasar bebas ASEAN (ASEAN Free Trade Area) tinggal menunggu waktu. Mari, kita optimis bisa berkiprah untuk mendukung pasar bebas ASEAN pada tahun 2015 mendatang!
Sumber :
1 http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Arif%20Wibowo,%20MEI/Kesiapan%20Konsumen %20Indonesia%20dalam%20menghadapi%20AFTA%202015%20(Artikel%20Jurnal).pdf
2http://www.worldbank.org/content/dam/Worldbank/document/EAP/Indonesia/Indonesia-development-policy-review-2014-bahasa.pdf
http://www.seacouncil.org/seacon/images/stories/publications/afta_indonesia.pdf
*Essay ini dibuat untuk mengikuti selesksi beasiswa dataprint :)
Semoga lolos Ya Allah, aminn..
Peran Mahasiswa Menghadapi Pasar Bebas ASEAN
Arion Euodia Saragih
25 Feb 2014 | 20:26
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MAE) yang merupakan kesepakatan negara-negara
ASEAN dalam meningkatkan kerja sama bidang perekonomian akan diberlakukan
pada 31 Desember 2015. Bentuk kerja sama ini bertujuan agar terciptanya aliran
bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih
bebas. Indonesia yang merupakan salah satu negara yang ikut ambil bagian dalam
MEA 2015 memiliki potensi dan peluang yang besar untuk meningkatkan
perekonomian nasional. Dari data Bank Dunia 2011 memperlihatkan bahwa
Indonesai mengalami pertumbuhan ekonomi tertinggi di negara-negara ASEAN dan
berada pada urutan ke tiga di Asia setelah China dan India. Selain itu, realisasi
investasi Indonesia pada tahun 2012 mencapai Rp 313,2 triliun yang merupakan
nilai tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.Kekuatan Indonesia dalam menghadapi
MEA 2015 terletak pada pertumbuhan makro-ekonomi yang meningkat terlihat dari
data yang dihimpun dalam Bank Dunia tahun 2011 menjelaskan Debt to
GDPRatio (Rasio Hutang terhadap PDB) Indonesia cukup rendah dibanding negara
ASEAN lainnya yaitu 24%. Total PDB Indonesia sebesar US$ 846 milyar pada tahun
2011 yang merupakan terbesar di ASEAN dan ke-16 di dunia. Indonesia juga
merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi anggota G20.Kekuatan dan
kesempatan Indonesia untuk menjadi pemenang dalam persaingan yang akan
diberlakukan mulai 2015 mendatang memang sangat tinggi, tetapi dibalik kekuatan
yang dimiliki Indonesia masih mempunyai banyak kelemahan. Kelemahan utama
Indonesia terletak pada sinkronisasi program dan kebijakan antar pemerintah
daerah dan pusat serta mind-set masyarakat khususnya para pelaku usaha yang
belum seluruhnya melihat peluang pengembangan perekonomian di MEA 2015
mendatang.Melihat keadaan yang terjadi sekarang ini Indonesia sebenarnya belum
siap menghadapi MEA 2015 walaupun mempunyai peluang dan kekuatan tinggi.
Laporan Kementerian Koordinator Perekonomian mengungkapkan bahwa Neraca
Perdagangan Indonesia sejak tahun 2005 setiap tahunnya mengalami defisit yang
meningkat di negara-negara ASEAN.
Indonesia dengankekayaan alam yang besar ternyata ekspornya hanya
didominasi oleh barang-barang berupa bahan baku alam (raw material), seperti
batubara, minyak nabati, gas, dan minyak bumi. Indonesia masih kalah bersaing
dengan negara-negara industri utama ASEAN seperti Singapura, Malaysia dan
Thailand. Pengolahan bahan baku alam yang merupakan hasil Indonesia masih
selalu dilakukan oleh negara lain, Indonesia belum mampu menguasai kekayaan
alamnya sendiri.
Peran Generasi Muda dalam MEA
Kondisi seperti ini perlu adanya penyadaran bagi kaum-kaum muda sebegai
generasi penerus bangsa ini. Generasi muda harus mempersiapkan dirinya ketika
pasar bebas ASEAN sudah diberlakukan. Keberlanjutan negara ini ada di tangan
kaum muda-mudi, ketika kesadaran akan pentingnya membenahi diri untuk
menghadapi MEA bagi para generasi muda tidak ada, Indonesia nantinya akan
terjual ke negara lain dan negara indonesai akan dikuasai oleh negara lain.
Dukungan dari generasi muda untuk menghadapi MEA merupakan salah satu
kekuatan Indonesia untuk dapat bertahan dalam persaingan pasar bebas. Generasi
muda perlu membuat berbagai kegiatan diantaranya yaitu menciptakan usaha
sendiri selagi mahasiswa, mensosialisasikan MEA dan mengajak kaum muda lain
untuk meningkatkan daya wirausaha sehingga usaha-usaha baru akan muncul dan
bisa mempertahankan perekonomian negara. Generasi muda merupakan salah satu
tonggak keberhasilan tujuan negara, karena kaum mudalah pemegang
keberlanjutan negara.