Pasar Serpong Bagian Pemerintah di...

1

Transcript of Pasar Serpong Bagian Pemerintah di...

27P R O P E R T I & I N F R A S T R U K T U RSelasa, 8 Maret 2016

PROGRAM SEJUTA RUMAH

Pengembang DaerahLebih Proaktif & Inovatif

JAKARTA — Pengembang di daerah ha -rus menjadi pengungkit untuk proyek pem- bangunan sejuta rumah yang menjadi sa -lah satu program strategis nasional. Sa lah satunya dengan mengubah cara kerja dari yang selama ini lebih banyak menunggu, menjadi lebih proaktif dan inovatif me nga -tasi berbagai hambatan di lapangan.

Ketua DPD Persatuan Perusahaan Real -estat Indonesia (REI) Banten Soelaeman Soe mawinata, mengatakan program sejuta ru mah akan berjalan sulit tanpa du kung an penuh instansi pemerintah. Pengembang se -benarnya hanya sukarelawan yang me nya -takan kesediaan ikut menanggung be ban pemerintah menyediakan rumah rakyat.

“Pengembang swasta itu sudah mau me -nanggung sebagian besar beban pemerin -tah di sektor perumahan, maka tolong agar di bantu. Jangan justru sebaliknya di per su -lit,” katanya dalam siaran pers, Senin (7/3).

Hal itu diungkapkan Soelaeman dalam diskusi bertajuk Peran Investasi Properti dalam Perekonomian Jambi yang diada-kan di Jambi akhir pekan lalu.

Soelaman yang juga Ketua Ikatan Alumni Planologi ITB tersebut menam-bahkan, di era otonomi daerah saat ini sangat terasa sekali adanya egoisme dae-rah yang justru menghambat program

nasional termasuk program sejuta rumah.Oleh karena itu, pengembang di daerah

terutama yang tergabung dalam asosiasi REI harus mengubah cara kerja dari hanya menunggu menjadi proaktif.

Menurut Soelaeman, REI di daerah ha rus lebih rajin melakukan pendekatan ter ma -suk berusaha meyakinkan kepala dae rah mengenai pentingnya merumahkan rakyat.

“Harus diubah, yaitu cara kerja pengem-bang dari pasif menjadi aktif. Rantai biro -krasi memang tidak bisa dilewati, tetapi pasti bisa dipercepat kalau semua pihak sudah punya visi dan tujuan yang sama untuk menyejahterakan rakyat,” katanya.

Dia mencontohkan REI Jambi yang tahun ini menargetkan dapat membangun se -banyak 5.000 unit rumah sederhana se hat. Target itu, ungkapnya, akan mudah ter capai jika para pengembang di daerah itu mau meninggalkan pola lama dan be rani melaku-kan terobosan-terobosan pasar yang jitu.

“Kami di Banten, misalnya, selain ber-hasil mendapatkan back-up dari pemda, juga proaktif mencari pasar seperti men-datangi satu per satu instansi pemerintah dan industri yang ada di Banten untuk menawarkan rumah subsidi. Itu ide-ide yang perlu dilakukan untuk mempercepat program PSR ini.” (Ipak Ayu H.N.)

APARTEMEN

Brewin Mesa Ramaikan Pasar Serpong

JAKARTA — PT Brewin Mesa Deve lop -ment berencana mengembangkan proyek apartemen berkelas dengan kapasitas 496 unit di Serpong, Tangerang, Banten senilai Rp1,3 triliun.

Presiden Direktur PT Brewin Mesa Deve- lopment Bill Cheng mengatakan, proyek hu nian vertikal yang digarapnya menca kup dua menara dengan ketinggian 38 lantai.

Brewin menawarkan tiga tipe, yakni satu kamar tidur, dua kamar tidur, dan tiga kamar tidur dengan rentang harga antara Rp1,3 miliar hingga Rp3 miliar per unit.

Perusahaan berencana mengembangkan pro yek properti tersebut dengan luas ba ngun-an 90.000 m2 di lahan seluas 8.500 m2. Proyek ini ditargetkan rampung pada 2018.

“Brewin Mesa optimistis proyek aparte-men di Alam Sutera ini akan diterima konsumen dengan baik,” katanya melalui siaran pers, Senin (7/3).

Bill mengatakan, perusahaannya berniat mengembangkan investasi jangka panjang di Indonesia karena menilai besarnya potensi pasar di sini yang ditunjang oleh jumlah penduduk berlimpah dan wilayah yang luas.

Menurutnya, produk yang diluncurkan Bre win akan mengedepankan kualitas tinggi, dengan inovasi dan visi berkelanjut-an sehingga semakin memperkaya ke hi-

dupan masyarakat.Brewin juga mempunyai misi mening-

katkan standar pengembangan real estat di Indonesia melalui pengintegrasian kon-sep pem bangunan internasional terbaru de ngan selera dan tradisi lokal.

Sementara itu, Head of Research Savils Indonesia Anton Sitorus menilai, ke -mitraan asing dengan lokal akan sangat membantu bagi produk yang dihasilkan untuk lebih mendekati selera konsumen.

Kualitas produk yang bagus jika dikom- bina sikan dengan pemahaman mitra lokal ter hadap minat pasar, tuturnya, akan lebih memu dahkan diterimanya sebuah proyek di pasar.

“Kualitas dan teknologi dari pengem-bang properti asal Singapura, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan cukup bagus. Mereka akan terbantu jika bermitra de -ngan pengembang lokal ketika masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Menurutnya, tingginya minat pengem-bang asing terhadap wilayah Serpong saat ini merupakan realisasi dari rencana ta -hun-tahun sebelumnya.

Sejumlah proyek properti besutan pe -ngembang asing belakangan mulai direali- sasikan. Salah satunya proyek hunian vertikal yang diusung oleh Brewin Mesa tersebut. (Emanuel B. Caesario)

JALAN TOL

Bagian Pemerintah diSalatiga—Solo Akan Dilepas

JAKARTA — Badan Pengatur Jalan Tol mem-buka kemungkinan lelang ruas tol Semarang—Solo Seksi Salatiga—Solo senilai Rp1,8 triliun yang semula menjadi porsi pemerintah untuk

ditawarkan ke swasta.

Deandra [email protected]

Hal itu ditempuh karena ada-nya eskalasi biaya investasi ruas tol itu, sedangkan biaya pem ba -ngunannya belum teralokasi di APBN 2016.

Kepala BPJT Herry Trisaputra Zuna mengungkapkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Ke -men terian Keuangan mengenai hal tersebut. Dalam pertemuan itu, diputuskan bahwa pelelangan ruas tol bagian pemerintah de ngan menggunakan performance ba sed annuity scheme menjadi sa lah satu solusi yang dipertimbangkan.

“Belum dihitung lagi eskalasi biaya investasinya. Ini lagi proses hitung, tetapi perhitungan awal-nya segmen Salatiga—Solo 30 ki -lo meter tahun 2010 biaya pemba -ngunannya Rp1,8 triliun,” ujarnya saat ditemui di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Tek -nologi (BPPT), Senin (7/3).

Dia menambahkan, proses le -lang nantinya dilakukan oleh BPJT de ngan konsep build, operate & transfer (BOT). Opsi itu di pilih un -tuk mempercepat proses pemba-ngunan guna mengejar target ope -rasi jalan tol yang menjadi bagian dari Trans-Jawa itu pada 2018.

Adapun untuk pengadaan la han, pihaknya memperkirakan es timasi kebutuhan dana mencapai Rp600 miliar. Hingga kini, pe ngadaan lahan di Seksi III Ba wen—Salatiga telah mencapai 92%, Seksi IV Salatiga—Boyolali 64%, dan Seksi V Boyolali—Solo 39%.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadi -moeljono membenarkan, pihak -nya tengah mengkaji kemungkin-an penggunaan skema PBAS untuk membiayai pembangunan tol Semarang—Solo porsi peme-rintah. Namun, dia belum memas-tikan akan melakukan tender atau tidak dengan skema tersebut.

“Ya, sekitar Rp1,8 triliun sam-

pai Rp1,9 triliun di Salatiga porsi pemerintah itu memang belum teralokasikan di APBN. Makanya mau kita cari lewat PBAS. Apakah harus ditender?” ujarnya di Ke -menterian PUPR.

Menurut data BPJT, ruas tol Se -marang—Solo terbagi menjadi lima seksi. Seksi I Semarang—Ungaran dan Seksi II Ungaran—Bawen telah beroperasi pada 2011 dan 2014.

Adapun konstruksi Seksi III Bawen—Salatiga yang terbagi ke dalam lima paket tengah diker-jakan oleh PT Trans Marga Jateng, dan ditargetkan dapat beroperasi sebelum Lebaran tahun ini.

TOL DI BANDUNGSementara itu, setelah mandek

selama lima tahun akibat terken-dala pembebasan lahan, sebanyak 13 kementerian dan badan milik pemerintah daerah sepakat me -nye rahkan tanah mereka agar bisa digunakan sebagai jalan tol dan jalan layang di Bandung.

Adapun 13 kementrian itu ada -lah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertahanan Na sio -nal, Kementerian BUMN, Kemen -terian ESDM, BKN, BPK, Kemen -te rian Hukum dan HAM, Ke men -terian Pendidikan Nasional, Ke -men terian Keuangan, BPS, Ke -men terian PUPR, Kepolisian RI, dan Kementrian Agama.

Menteri Koordinator Kema ri -

timan dan Sumber Daya Rizal Ram li menyatakan, telah dicapai ke sepakatan untuk melanjutkan pro yek yang diprakarsai sejak 2011. Selanjutnya pemerintah akan menyelesaikan persoalan teknis.

Pemerintah memberikan win-win solution dengan biaya kom-pensasi maupun peyediaan tanah dan bangunan pengganti bagi kementerian dan lembaga daerah tersebut.

“Akhirnya proyek yang mandek lima tahun bisa kita selesaikan hari ini, tinggal follow up teknis-nya,” jelasnya dalam rapat koordi-nasi di BPPT (7/3) Senin (7/3)

Keputusan itu juga merupakan tindak lanjut dari pertemuan Rizal Ramli dengan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beberapa pekan lalu yang membahas masalah pembebasan lahan proyek yang menggunakan pinjaman Japan International Cooperation Agency. (Anitana W. Puspa)

Proses lelang Seksi Salatiga—Solo nantinya dilakukan oleh BPJT dengan konsep BOT.

Sebanyak 13 kementerian dan badan milik pemda Jabar sepakat menyerahkan tanah mereka.

Kota Semarang

Kab. Grobogan

TuntangKarangjati

Salatiga

KotaSalatiga

Kab. Semarang

Kab. Boyolali

Ungaran

Bawen

Ambarawa

ke Magelang

Bisnis/Husin Parapat/Ilham Nesabana

Progres Konstruksi Jalan Tol Semarang–SoloSeksi Realisasi (%) Status

100 Operasi 10 November 2011

100 Operasi 4 April 2014

-

2,25

2,10

1,12

-

-

TOTAL 31,43

Seksi I (Semarang—Ungaran)

Seksi II (Ungaran—Bawen)

Seksi III (Bawen—Salatiga)

Paket 3.1 (Bawen—Polosiri)

Paket 3.2 (Polosiri—Sidorejo)

Paket 3..3D (Sidorejo—Tengaran)

Paket 3.3.B (Sidorejo—Tengaran)

Paket 3.3A & 3.3C (Sidorejo—Tengaran)

Seksi IV (Salatiga—Boyolali)

Seksi V (Boyolali—Solo)

Persiapan konstruksi untuk porsi pemerintah senilai Rp226 miliar sesuai APBN 2015 di Seksi Bawen—Salatiga.Sumber: BPJT

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia, 08-03-2016