PASAR OLIGOPOLI
-
Upload
nda-nugraha-julystira -
Category
Documents
-
view
1.788 -
download
3
Transcript of PASAR OLIGOPOLI
PASAR OLIGOPOLI
Konsep Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran, di mana terdapat
beberapa penjual / produsen yang menguasai seluruh permintaan pasar. Pasar oligopoli adalah
suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu
wilayah area.
Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah
industri semen di Indonesia (pasar semen di Indonesia dapat digolongkan ke dalam pasar
oligopoli, hal ini dikarenakan produksi semen di Indonesia hanya dikuasai oleh beberapa
perusahaan saja, diantaranya adalah Semen Cibinong, Indocement, Holcim, Semen Padang
dan Semen Gresik),
pasar layanan operator selular,
industri mobil (pasar otomotif),
pasar yang bergerak dalam industri berat,
produk layanan dari operator selular GSM dan CDMA di Indonesia dapat dikelompokkan ke
dalam pasar oligopoli, dan sebagainya.
Sifat-sifat Pasar Oligopoli :
Harga produk yang dijual relatif sama.
Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses.
Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar.
Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain.
Apabila kita membedakan pasar berdasarkan strukturnya, maka pasar dapat dikelompokan
menjadi 2 macam, yaitu :
a. Pasar persaingan sempurna.
b. Pasar Persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna kemudian dikelompokkan lagi menjadi beberapa macam,
salah satu diantaranya adalah pasar oligopoli. Pasar oligopoli merupakan suatu bentuk pasar dimana
penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa penjual atau perusahaan.
Untuk dapat membedakan pasar oligopoli dengan pasar lainnya, kita dapat melihatnya
berdasarkan ciri-ciri berikut :
1. Terdapat banyak pembeli di pasar.
2. Terdapat beberapa penjual / produsen dominan yang menguasai pasar (4 - 8
perusahaan), Dalam kasus khusus dalam industri hanya terdapat dua perusahaan
(duopoli).
3. Produk yang dijual bisa bersifat identik, namun bisa pula berbeda dengan kualitas
standar yang telah ditentukan.
4. Adanya hambatan untuk memasuki pasar bagi pesaing baru.
5. Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
6. Penggunaan iklan sangat intensif.
7. Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda corak
(differentiated product ), seperti air minuman aqua.
8. Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar pasar untuk
masuk ke dalam pasar.
9. Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual yang memiliki
pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki kekuatan yang besar untuk
menetapkan harga dan para penjual lainnya harus mengikuti harga tersebut.
Contoh dari produk oligopoli: semen, air mineral , dll.
10. Pengambilan keputusan interdependen
11. Persaingan non harga
Jenis-jenis pasar oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis,
yaitu :
1. Pasar oligopoli murni(pure oligopoly) Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang
diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada
produk air mineral dalam kemasan atau semen. Produk-produk air mineral dalam kemasan
merupakan salah satu contoh bentuk praktek pasar oligopoli murni, sebab produk yang
ditawarkan merupakan barang yang bersifat identik
2. Pasar oligopoli dengan pembedaan(differentiated oligopoly) Pasar ini merupakan suatu
bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya
pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti
Honda, Yamaha dan Suzuki. Kebijakan Mengatur Oligopoli Pada prakteknya, pasar oligopoli
memiliki kebaikan sebagai berikut :
Adanya efisiensi dalam menjalankan kegiatan produksi.
Persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen
dalam hal harga dan kualitas barang.
Selain menawarkan keuntungan, pasar oligopoli juga memiliki kelemahan, yaitu :
1. Dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala
ekonomis yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk
ke dalam pasar.
2. Apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak
memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis
3. Perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk
menyainginya.
4. Adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah
sehingga perusahaan lain tidak bisa memasuki pasar.
5. Adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk
monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat. Kartel adalah kelompok produsen
independen yang bertujuan menetapkan harga, untuk membatasi suplai dan kompetisi.
Guna menghindari dampak buruk yang mungkin ditimbulkan oleh pasar oligopoli, maka
pemerintah dapat membuat kebijakan sebagai berikut :
1. Memberikan aturan kemudahan bagi perusahaan baru untuk masuk ke dalam pasar dan ikut
menciptakan persaingan, seperti masuknya Petronas dan Shell.
2. Memberlakukan undang - undang anti kerjasama antar produsen, yaitu dengan
diberlakukannya UU anti monopoli No. 5 Tahun 1999 .
Untuk mengawasi persaingan usaha di Indonesia, pemerintah telah membentuk satu badan
independen yaitu Komisi Pengawas Persaingan Usaha yang disingkat dengan KPPU. Dengan adanya
KPPU diharapkan dampak negatif dari oligopoli dapat dihindari. Masuknya Petronas dan Shell
membuat praktek monopoli penjualan BBM di Indonesia berakhir. Pertamina kini memiliki pesaing,
untuk mempertahankan pas arnya Pertamina harus dapat meningkatkan daya saing dengan
melakukan inovasi, efiensi dan efektivitas dalam kegiatan usahanya
Consentration Ratio
Salah satu indikator tingkat oligopoli adalah (CR4) yaitu rasio konsentrasi market oleh 4
perusahaan terbesar atau dominan. Sebuah industri dikatakan berstruktur oligopoli bila CR4 > 40%.
Faktor Penyebab terjadinya Pasar Oligopoli
1. Efisiensi skala besar:
a. Investasi awal sangat besar.
b. Biaya produksi murah bila skala produksi sangat besar.
2. Kompleksitas manajemen:
a. Industri padat modal dan ilmu pengetahuan .
b. Sumber daya manusia kualitas tinggi.
c. Multi disiplin.
d. Persaingan non harga.
e. Intelijen bisnis
Pasar Oligopoli dilihat dari Permintaan terhadap Pasar Perusahaan dalam pasar oligopoli
menghadapi dua skenario permintaan:
1. Permintaan akan sangat elastis bila perusahaan menaikkan harga, tetapi inelastis bila
perusahaan menurunkan harga.
2. Pengambilan keputusan yang interdependen membuat perusahaan seolah-olah
menghadapi kurva permintaan patah (kinked demand curve).
Skenario Permintaan Elastis
Jika perusahaan menaikkan harga, seolah-olah berhadapan dengan kurva permintaan yang Elastis
Kenaikan harga sebesar 1% akan menurunkan jumlah yang diminta sebesar 10% sehingga nilai
penjualan (total revenue) akan turun. Jika perusahaan menaikan harga maka perusahaan
Jika perusahaan menurunkan harga, seolah-olah berhadapan dengan kurva yang
inelastis.
Pada kurva D2 penurunan P2 ke P1 akan menaikan jumlah yang diminta dari Q1 ke Q2
sehingga nilai penjualan (total revenue) akan naik, hal ini akan menimbulkan reaksi
pesaing sehingga ikut menurunkan harga.
Penurunan harga oleh para pesaing menyebabkan kenaikan jumlah yang diminta menjadi
lebih kecil dari Q2, yaitu Q3. Perusahaan seolah-olah berhadapan dengan kurva permintaan yang
inelastis (D2) .
Kinked Deman Curve
pengambilan keputusan yang interdependen menyebabkan perusahaan seolah-olah
berhadapan dengan kurva permintaan yang patah
Jika harga lebih tinggi dari P1 kurva permintaanyang berlaku adalah D1 namunjika harga lebih rendah
dari P2 kurva permintaanyang berlaku adalah D2 seolah- olah kurva permintaanyang dihadapi
perusahaan adalah kurvaABD2
Kurva Pendapatan Marjinal
Jika kurva permintaanyang berlaku adalah D1 maka kurva MR adalah MR1. Jika kurva
permintaan yang berlaku adalah D2 maka kurva MR adalah MR2. Sehingga kurva MR oligopolis
adalah ACDE
Keseimbangan Oligopolis
Kondisi optimal tercapai bila produksi pada saat MR = MC.
Dalam pasar oligopoli, analisis keseimbangan tidak hanya berdasarkan pertimbangan output
dan harga yang efisien, tetapi juga berdasarkan kemampuan memperkirakan reaksi pesaing.
Keseimbangan pasar oligopoli tercapai bila perusahaan dapat melakukan apa yang dapat
dilakukan dan tidak mempunyai alasan lagi untuk merubahjumlah produksi dan hargajual,demikian
juga dengan pesaing. Oligopolis akan mencapai keseimbangan pada saat MR = MC, dimana harga
jual / unit adalah P1 dan jumlah output adalah Q1
Kinked Demand Curve dan Price Rigidity
Kinked demand curva pada pasar oligopoli menyebabkan harga agaksulit berubah price
rigidity).Bila biaya produksi (MC) berubah pada interval MC1 sampai dengan MC3 maka hargajual dan
jumlah produksi tidak berubah yaitu pada P1 dan Q1
kekuatan dan keterbatasan oligopoli
1. Kekuatan:
Mampu mengakumulasi laba super normal
Produksi paling prima & dinamis
Pionir riset dan pengembangan teknologi
Pionir pengembanganSDM
2. Keterbatasan:
Berpotensimembentuk kekuatan monopoli
Kapasitas tak terpakai
Kesejahteraan yang hilang
Tiga Model Oligopoli
1. Non Kolusi (Kinked Demand Model) Diantara oligopolis tidak mau melakukan kerja sama.
2. Kolusi Dalam Penetapan Harga ( Collusive pricing) Kerja yang dilakukan misalnya secara
resmi dengan membentuk kartel, tetapi jikasecara resmi dilarang, dapat dilakukan secara
informal atau implicit.
3. Kepemimpinan Harga (Price Leadership) Perusahaan-perusahaan yang dominan, memegang
kendali dalam penetapan harga, sehingga mendapat laba yang lebih besar.
Pengaturan Oligopolis
Karena berpotensi untuk membentuk kekuatan monopoli maka perusahaan-perusahaan
yang beroperasi pada pasar oligopoli dikendalikan dengan pemberlakuan undang – undang anti
monopoli