pasak
-
Upload
maharja-jathi -
Category
Documents
-
view
39 -
download
0
description
Transcript of pasak
W E D N E S D A Y , 4 J U N E , 2 0 0 8
Teori dan biomekanik preparasi pasak
Teori dan biomekanik preparasi pasak
Keith D. DeSort, M.A., D.D.S.
The Journal of Prosthetic Dentistry
February 1983 Volume 49 Number 2
Kegunaan gigi yang telah dirawat endodontik merupakan hal yang penting dalam rehabilitasi
oral. Beberapa macam sistem pasak telah digunakan untuk memperkuatkan gigi-gigi ini.
Artikel ini membahas : aspek tertentu dari diagnosis yang berhubungan dengan gigi yang
telah dirawat endodontik, kriteria desain pasak, kategorisasi sistem pasak dan mengulas
mengenai keuntungan dan kerugiannya.
KRITERIA DESAIN
Semua sistem pasak, baik pasak buatan pabrik (pasak jadi) atau pasak yang dibuat sendiri
oleh dokter gigi (pasak individual) harus sedapat mungkin memenuhi prinsip-prinsip desain
sebagai berikut :
1. Pasak harus dibuat sepanjang mungkin
2. Dinding-dinding pasak harus se-sejajar mungkin
3. Bentuk pasak mengikuti bentuk saluran akar
4. Pasak harus terletak sesuai dengan sumbu panjang akar meskipun bagian inti pasak dapat
menyimpang ke arah lain untuk kepentingan estetik
5. Pemakaian prinsip ferulle
6. Penggunaan bentuk-bentuk antirotasi seperti grooves, pins atau bentuk kunci (keyways).
7. Hindarkan garis sudut tajam yang akan memulai garis fraktur di dalam akar pada waktu
gigi mendapatkan daya
8. Sebaiknya dipisahkan pasak inti dan mahkota
9. Buat dudukan oklusal atau kontrabevel pada bagian inti untuk mencegah wedging action
dan kemungkinan fraktur akar pada waktu gigi terkena daya oklusal
10. Buat saluran vent pada pasak untuk menyalurkan tekanan hidrostatik yang terjadi saat
penyemenan
Kornfeld menyatakan bahwa pasak yang dipasang pada saluran akar setelah perawatan
endodontik adalah pilihan yang baik karena dapat mencegah fraktur akar pada batas
gusi. Sebagian besar fraktur akar pada gigi yang telah dirawat endodontik tanpa diberi pasak,
terjadi pada batas gusi karena akar yang didukung oleh tulang dapat menahan daya yang
mengenai mahkota. Integritas mahkota-akar lebih baik bila pasak digunakan.
Panjang Pasak
Panjang pasak penting karena potensi fraktur juga ada pada gigi yang sudah diberi
pasak. Lengan pengungkit dapat terbentuk dari aspek oklusal gigi sampai puncak tulang
alveolar (fulkrum) dan meluas sampai apeks dari pasak di dalam akar (Gambar 1 dan 2).
Suatu ilustrasi analogi mengenai potensial fraktur yang lebih besar pada pasak pendek
dibandingkan pasak panjang juga diperlihatkan.
Panjang pasak yang ideal sudah banyak dibicarakan. Goldrich menyarankan bahwa
panjang pasak sebaiknya sama panjang dengan mahkota klinis gigi yang direstorasi. Cooper
menuliskan bahwa panjang pasak maksimal yang ideal sering sukar dicapai. Kantorowicz
menyarankan bahwa panjang pasak sebaiknya paling sedikit sama dengan panjang mahkota
yang sedang direstorasi, tapi bila hal ini tidak memungkinkan, maka panjang pasak harus
diperpanjang sampai dengan 5 mm dari ujung apeks. Shillingburg dkk. menyarankan bahwa
panjang pasak harus dibuat sedemikian rupa sehingga meninggalkan minimal 3 mm dari
bahan pengisi saluran akar pada apeks untuk mempertahankan integritas penutupan saluran
akar. Perel dan Muroff menyatakan bahwa pasak harus cukup panjang untuk mencegah
terjadinya stres internal yang berlebihan pada akar dan panjangnya harus paling sedikit
setengah panjang akar yang didukung oleh tulang alveolar. Penulis lebih suka meninggalkan
paling sedikit 3 - 5 mm dari bahan pengisi saluran akar dan memperpanjang pasak sampai
paling sedikit setengah panjang akar yang didukung tulang alveolar bila memungkinkan.
Konfigurasi Pasak
Panjang pasak bukanlah satu-satunya faktor utama yang dipertimbangkan dalam
mendesain restorasi. Pada suatu studi perbandingan mengenai pengaruh panjang, diameter,
dan bentuk pasak terhadap kekuatan tarik, Johnson dkk. menemukan bahwa pasak dengan
dinding sejajar bergurat-gurat mempunyai retensi 4½ kali lebih besar dibandingkan pasak
berbentuk kerucut. Penelitian ini juga menemukan bahwa penambahan pada panjang atau
diameter pasak hanya akan meningkatkan retensi sebesar 30% sampai 40%.
Efek Ferrule
Ferrule dapat didefinisikan sebagai suatu cincin logam atau topi yang diletakkan di
sekitar ujung suatu alat, kaleng, dll., untuk menambah kekuatan. Efek ini digunakan pada
preparasi pasak dalam bentuk kontrabevel melingkari gigi (circumferential contrabevel).
Kontrabevel ini menguatkan aspek koronal dari preparasi pasak, menghasilkan suatu dudukan
oklusal, dan bertindak sebagai bentuk antirotasi (Gambar 3). Efek ini juga digunakan bila
tidak ada atau sedikit saja sisa mahkota klinis dengan jalan membuat kontrabevel yang luas
pada permukaan akar, dengan batas akhir preparasi mahkota lebih apikal daripada unit pasak
dan inti. Suatu analogi menunjukkan aksi dari ferrule (Gambar 4 dan 5).
SISTEM PENGUATAN AKAR (ROOT REINFORCEMENT SYSTEM)
Tabel pada hal. 9 menunjukkan bagaimana berbagai sistem penguatan akar (root
reinforcement system) yang berbeda yang dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
utama : sistem pasak cor (cast post systems), sistem pasak berulir (threaded post systems),
dan sistem pin dan pasak (pin and post systems).
Selain inti pasak konvensional (pasak cor), semua sistem adalah sistem pasak setengah jadi,
dan mempunyai beberapa keuntungan. Sistem ini merupakan metode yang sederhana dan
efisien untuk memperkuat akar yang dapat digunakan pada gigi anterior dan posterior dengan
cara langsung atau tidak langsung. Sistem ini distandarisasi dengan bentuk kerucut terkontrol
untuk memungkinkan adaptasi yang baik antara akar dan pasak.
Sistem ini mempunyai dua kerugian utama : (1) struktur koronal gigi yang berlebihan harus
dibuang mengikuti petunjuk pabrik dan (2) akar dirancang untuk menerima pasak dan
bukannya pasak yang dirancang untuk menyesuaikan dengan bentuk akar. Pada banyak kasus
pasak berdinding sejajar dipasang pada akar yang mengkerucut, sehingga mengakibatkan
pecahnya akar dan perforasi akar pada ujung apikal pasak.
Keuntungan Sistem Pasak Cor (Cast Post Systems)
Sistem ini dibuat sesuai dengan bentuk akar, dapat menghasilkan panjang pasak yang
maksimal, dapat diadaptasikan pada saluran akar yang besar dan tidak beraturan, memelihara
struktur koronal gigi, dan dapat dipakai di dalam saluran divergen dalam bentuk dua pasak
terpisah. Pada banyak kasus dibuat pasak mengkerucut di dalam saluran akar mengkerucut,
yang akan menghasilkan stres lateral yang sangat kecil terhadap akar.
Kerugian Sistem Pasak Cor
Dengan sistem ini cukup sulit untuk mencapai pasak yang berdinding sejajar, sehingga
retensi akan berkurang. Sistem ini memerlukan waktu perawatan dan prosedur laboratorium
yang lebih lama dan membutuhkan lebih dari satu kali kunjungan untuk menyelesaikan
pembuatan pasak.
Keuntungan Sistem Pin Dan Pasak (Pin And Post Systems)
Tersedianya berbagai ukuran dari sistem pin ini memungkinkan sistem ini digunakan pada
gigi anterior dan posterior. Sistem ini menghasilkan retensi yang baik akibat adanya pin - pin
tambahan bersama dengan pasak berdinding sejajar bergurat-gurat. Pasak yang menggunakan
sistem ini mempunyai saluran vertical / vent untuk mengalirkan tekanan hidrostatik yang
terjadi pada saat penyemenan.
Kerugian Sistem Pin Dan Pasak
Agar sistem ini efektif, gigi harus mempunyai ketebalan struktur sisa yang cukup untuk
insersi pin tambahan. Sistem ini juga memerlukan pembuangan struktur koronal gigi yang
ada. Seperti pada setiap sistem pasak cor, terdapat kemungkinan ketidaktepatan yang
disebabkan oleh prosedur pengecoran.
Keuntungan Sistem Pasak Berulir (Threaded Post Systems)
Sistem ini mempunyai retensi yang baik, terutama pada akar pendek. Besarnya retensi pada
sistem ini berhubungan dengan elastisitas dentin dan semen. Elastisitas dentin diperlukan
pada waktu insersi pertama dari pasak dan pasak berulir tersebut disekrupkan ke dalam akar
setelah dilapisi dengan suatu lapisan semen tipis. Sistem ini memerlukan hanya satu kali
kunjungan untuk penempatan pasak dan inti.
Kerugian Sistem Pasak Berulir
Dikarenakan akar ditekan untuk menerima pasak berulir, suatu jalinan garis-garis tajam spiral
yang terbentuk akan meningkatkan potensi fraktur akar apabila gigi terkena stres. Sistem ini
memerlukan pemilihan ukuran pasak yang hati-hati dalam hubungannya dengan ukuran akar.
Pasak harus dipasang dengan tekanan minimal untuk mencegah fraktur gigi dan sulit
digunakan pada gigi posterior. Kelemahan lain pada sistem ini adalah tidak ada vent untuk
mengalirkan tekanan hidrostatik yang terjadi pada saat penyemenan.
KESIMPULAN
Adalah tidak mungkin untuk memberikan pernyataan bahwa salah satu sistem yang telah
disebutkan di atas adalah yang terbaik, karena semuanya bergantung pada situasi dan kondisi.
Pada semua sistem dianjurkan untuk meninggalkan minimal 3 sampai 5 mm dari bahan
pengisi saluran akar untuk memelihara integritas penutupan apikal. Dari sudut pandang
retensi, pasak yang berdinding sejajar mempunyai retensi yang lebih besar dibandingkan
pasak mengkerucut, tetapi karena pasak berdinding sejajar dipasang dalam akar yang
mengkerucut, maka diperlukan kehati-hatian pada saat pemasangan. Pada semua gigi,
panjang pasak adalah penting karena berhubungan langsung dengan besarnya dukungan yang
diberikan oleh pasak dan ketahanannya terhadap fraktur akar.
-------------------------------------------------------------------------------------------------
SISTEM PENGUATAN AKAR
(ROOT REINFORCEMENT SYSTEM)
SISTEM PASAK COR
1. Dowel core
2. Endopost (Kerr, Division of Sybron, Romulus, Mich. )
3. CI kit (Parkell,Farmingdale, N.Y)
4. Getz post (Teledyne Dental Products, Elk Grove Village , I11)
SISTEM PASAK BERULIR
1. Kurer post systems (Union Broach Corp., Long Island City, N.Y. )
A. Kurer Anchor
B. Kurer Fin-lock
C. Kurer Crown Saver
D. Kurer Press Stud
2. Radix Anchor (Star Dental Mfg. Co., Valley Forge, Pa. )
3. Screw post (Dentatus, Hagersten, Sweden )
4. Obturation Screws (Union Broach Corp.)
SISTEM PIN DAN PASAK
1. Parapost (Whaledent International, New York, N.Y. )