PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata...

31
Mata Kuliah: Akuntansi Keperilakuan PENELITIAN PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN TIM PENELITI Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si, Ak Drs. I Wayan Putra, M.Si JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA TAHUN 2014 1

Transcript of PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata...

Page 1: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Mata Kuliah: Akuntansi Keperilakuan

PENELITIAN

PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS UDAYANA

PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN

SENJANGAN ANGGARAN

TIM PENELITI

Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.SiDrs. I Ketut Suryanawa, M.Si, Ak

Drs. I Wayan Putra, M.Si

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2014

1

Page 2: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

PENELITIAN PENUNJANG PROSES PEMBELAJARAN

Judul Penelitian : Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran

Nama Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan

Ketua Peneliti

Nama lengkap : Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si

NIP : 19670115 199203 2 002

Status Dosen : Dosen Biasa Negeri

Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja/15 Januari 1967

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan Akademik : Lektor

Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

Jumlah Anggota Peneliti: 2 orang

Lama Penelitian: 4 bulan

Jumlah biaya: Rp 5.000.000

Denpasar, 28 Nopember 2014

Ketua Jurusan Ketua Peneliti

(Dr. A.A.G.P.Widanaputra, S.E., M.Si., Ak) (Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si)

NIP 19650323 199103 1 004 NIP 19670115 199203 2 002

Mengetahui

Dekan

(Prof. Dr. I Gusti Bagus Wiksuana, S.E., M.S)

2

Page 3: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

NIP 19610827 198601 1 001Identitas Penelitian

1. Judul Proposal : Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran

2.Mata Kuliah : Akuntansi Keperilakuan

3.Ketua Peneliti :Nama lengkap : Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.SiNIP : 19670115 199203 2 002Status Dosen : Dosen Biasa NegeriTempat/Tanggal Lahir : Singaraja/15 Januari 1967Jenis Kelamin : PerempuanJabatan Akademik : LektorPangkat/Golongan : Penata/IIIcNama lengkap : Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si

1. Anggota tim peneliti:

No

Nama Bidang

Keahlian

Jurusan Alokasi

waktu

(jam/mg)1. Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si, Ak Akuntansi

Keuangan

Akuntansi 4

2. Drs. I Wayan Putra, M.Si Akuntansi

Keuangan

Akuntansi 4

2. Objek penelitian yang diteliti : Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran

3. Masa pelaksanaan penelitian: 4 bulan

4. Anggaran yang diusulkan: Rp 5.000.000

5. Lokasi penelitian: Denpasar Bali

6. Hasil yang ditargetkan: mahasiswa mengetahui dan memahami secara jelas materi tentang

Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah akuntansi

keperilakuan.

3

Page 4: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

ABSTRAK

Partisipasi penganggaran merupakan partisipasi dalam pengambilan keputusan yang dapatdinyatakan sebagai proses berorganisasi dengan melibatkan masing-masing individu sehinggamemiliki pengaruh dalam keputusan yang akan berdampak pada dirinya sendiri. Aspekkeperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam prosespenyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untukhidup dengan anggaran. Hal tersebut mengacu pada kegelisahan (job insecurity) karenamengetahui bahwa batas pengeluaran tidak akan dinaikkan tahun ini atau dengan kata lainanggaran mengandung unsur keketatan. Penyebab terjadinya senjangan/slack anggaranadalah karena fungsi anggaran sebagai indikator mengukur kinerja, ketidakpastian yangtinggi dan kesulitan memproyeksikan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dalamkonteks penyusunan anggaran, manajer bawahan (sub ordinat) mempunyai informasi yanglebih lengkap dan relevan dibandingkan dengan atasannya (ordinat). Hal ini karena bawahantelah terbiasa terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari sehingga lebihmengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dihadapi di lingkup tanggung jawabnya.Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan bawahan (subordinat) atau lazim disebut asimetri informasi itulah yang akan memengaruhi perilakubawahan dalam proses penganggaran.

Kata Kunci: Partisipasi penganggaran, aspek keperilakuan, senjangan anggaran

BAB I PENDAHULUAN

Dalam rangka meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang akuntansi

keperilakuan diperlukan adanya usaha baik dari mahasiswa maupun dosennya. Hal ini

disebabkan karena materi ini lebih bersifat praktik, yang membutuhkan tidak saja

pemahaman tetapi juga teknis praktiknya di bidang keperilakuan akuntansi. Merupakan

persyaratan mutlak yang harus dipenuhi oleh seorang dosen untuk mendukung usaha

peningkatan pemahaman mahasiswanya. Perumusan yang tepat terhadap tujuan pembelajaran

dan isinya menjadikan susunan materi menjadi lebih terarah. Proses transfer ilmu antara

dosen dengan mahasiswa juga sangat ditentukan oleh kemampuan dosen dalam

mengkomunikasikan apa yang dimaksud dalam materi pembelajaran. Kemampuan ini sangat

didukung oleh peran media yang digunakan sebagai sarana alat bantu dalam penyampaian

materinya, seperti adanya materi penunjang pembelajaran sebagai pegangan mahasiswa.

Melihat kenyataan bahwa pemahaman mahasiswa terhadap materi Partisipasi

Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum

4

Page 5: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

cukup memadai, perlu dirancang adanya metode pembelajaran yang lebih efektif disertai alat

bantu yang mendukung, yaitu adanya materi penunjang pembelajaran sebagai pegangan

untuk mahasiswa. Apalagi dalam mata kuliah ini diperlukan adanya pemahaman memadai

dari mahasiswa tentang materi bersangkutan agar selanjutnya mahasiswa dapat

menerapkannya dalam sebuah pembuatan proposal penelitian tentang materi tersebut.

Berdasarkan hal tersebut masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah

materi perkuliahan tentang Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran sebagai

metode pembelajaran yang lebih efektif dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan, agar

dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi tersebut?

BAB II KAJIAN TEORETIS

Anggaran merupakan pedoman kerja di waktu mendatang. Anggaran diterima secara

luas sebagai fokus bagi aktivitas perencanaan jangka pendek perusahaan dan dasar dari

sistem pengendalian. Sementara itu, penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan

anggaran tersebut. Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis namun

disusun oleh manusia yang harus hidup dengan anggaran tersebut. Jadi aspek keperilakuan

dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan

anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan

anggaran tersebut.

Anggaran berdampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran menjelaskan

kepada orang-orang mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus

sudah dilakukan. Anggaran menetapkan batasan pada apa yang dapat dibeli dan berapa

banyak yang dapat dibelanjakan. Anggaran biasanya akan membatasi tindakan manjemen.

Anggaran merupakan alasan pemantauan kinerja manajer secara kontinu dan standar

perbandingan hasil kinerja.

5

Page 6: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Anggaran merupakan bagian penting dalam perusahaan atau organisasi sektor publik.

Anggaran sebagai suatu alat pengendalian, diharapkan menjadi rerangka kerja untuk

menentukan prestasi dan kinerja karyawan. Anggaran dikatakan sebagai penentu tujuan atau

tujuan itu sendiri, dengan kata lain anggaran sebagai alat untuk mengimplementasikan tujuan

tersebut. Lebih luas lagi, anggaran dapat mencerminkan kesuksesan karyawan pada tugas

yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, anggaran dapat menjadi suatu pertimbangan,

melalui perbandingan antara prestasi yang sebenarnya dengan yang telah ditetapkan dalam

anggaran.

II.1 Partisipasi Penganggaran

Secara teoritis bisa dikatakan bahwa apabila partisipasi penganggaran tidak

dilaksanakan dengan baik maka dapat mendorong pelaksana anggaran melakukan senjangan

anggaran. Hal ini mempunyai implikasi negatif seperti kesalahan alokasi sumber daya dan

bias dalam evaluasi kinerja bawahan terhadap unit pertanggungjawaban mereka.

Menurut Kenis (1979), anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk merencanakan

pengeluaran dan pendapatan, untuk mengendalikan, mengkoordinasikan,

mengkomunikasikan, memotivasi, dan untuk mengevaluasi prestasi subordinates. Adanya

dua unsur penting dari anggaran, yaitu: (1) bagaimana anggaran dibuat, berhubungan dengan

mekanisme pembuatan anggaran dan (2) bagaimana anggaran diimplementasikan sebagai

rencana perusahaan, berhubungan dengan reaksi dan sikap subordinate terhadap sistem

anggaran yang ada di perusahaan tersebut.

Dunk (1989) menguji secara empiris, bahwa anggaran secara partisipatif dapat

digunakan sebagai komunikasi yang positif antara superior dengan subordinates, karena

dengan partisipatif akan terjadi mekanisme tentang rencana kerjanya. Superior memberi

wewenang kepada subordinates supaya subordinates melakukan usaha yang terbaik untuk

perusahaan. Namun, anggaran partisipatif dapat pula menimbulkan permasalahan, misalnya:

6

Page 7: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

(1) superior atau subordinates akan menetapkan standar anggaran yang terlalu tinggi ataupun

terlalu rendah, (2) subordinates akan membuat budgetary slack dengan cara mengalokasikan

sumber melebihi dari yang dibutuhkan dan (3) terdapat partisipasi semu. Budgetary slack

adalah perbedaan antara jumlah anggaran yang diajukan oleh subordinates dengan jumlah

estimasi yang terbaik dari perusahaan (Anthony dan Govindaradjan, 2005). Subordinates

cenderung mengajukan anggaran dengan merendahkan pendapatan dan menaikkan biaya

dibandingkan dengan estimasi terbaik dari yang diajukan, sehingga target akan lebih mudah

tercapai.

II.2 Senjangan Anggaran

Seringkali perusahaan menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja

manajemen, karena itulah yang tersedia. Penekanan anggaran seperti ini dapat

memungkinkan timbulnya senjangan atau slack. Slack anggaran adalah perbedaan antara

anggaran yang dinyatakan dan estimasi anggaran terbaik yang secara jujur dapat

diprediksikan. Orang yang mengetahui terjadinya slack atau tidak adalah si pembuat

anggaran tersebut. Senjangan anggaran atau yang lebih dikenal dengan budget slack

dilakukan oleh bawahan yaitu dengan menyajikan anggaran dengan tingkat kesulitan yang

rendah agar mudah dicapai dan senjangan ini cenderung dilakukan oleh bawahan karena

mengetahui bahwa kinerja mereka diukur berdasarkan tingkat pencapaian anggaran yang

telah ditetapkan bersama.

Merchant (1981) dan Young (1985) menguji secara empiris bahwa budgetary slack

terjadi karena subordinates memberi informasi yang bias kepada superior dengan cara

melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah. Menurut

Kren dan Liao (1997), subordinates akan melaporkan kemampuan produksinya lebih rendah

jika kinerja diukur berdasarkan pencapaian anggaran.

7

Page 8: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Senjangan anggaran yang dikemukakan para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa

senjangan anggaran adalah suatu kesenjangan yang dilakukan oleh manajer bawahan ketika

ia turut berpartisipasi dalam penyusunan anggaran, dengan memberikan usulan dan estimasi

anggaran yang tidak sesuai dengan kapasitas sesungguhnya yang dimiliki, atau tidak sesuai

dengan sumberdaya yang sebenarnya dibutuhkan, dengan maksud agar anggaran tersebut

mudah direalisasikan. Manajer melakukan senjangan ini dengan cara meninggikan jumlah

biaya yang dibutuhkan atau merendahkan pendapatan yang sesunguhnya bisa dicapai.

BAB III METODE PENELITIAN

Perumusan yang tepat terhadap tujuan pembelajaran dan isi ajarannya menjadikan

susunan materi menjadi lebih terarah. Proses transfer ilmu antara dosen dan mahasiswa juga

sangat ditentukan oleh kemampuan dosen untuk mengkomunikasikan apa yang dimaksudkan

dalam isi materi pembelajaran. Kemampuan ini sangat didukung oleh peran media yang

dipergunakan sebagai sarana alat bantu untuk penyampaian pentransferan ilmu tersebut.

Materi dalam penunjang pembelajaran ini disajikan dalam beberapa sub kajian, yaitu:

(1) Partispasi Penganggaran, (2) Konsep-Konsep Keperilakuan yang Relevan dalam Proses

Penyusunan Anggaran, dan (3) Budgetary Slack dan Konsekuensi Disfungsional. Kajian

ringkas ini diharapkan dapat menampilkan benang merah pentingnya pembahasan mengenai

partisipasi penganggaran dan senjangan anggaran dalam mata kuliah akuntansi keperilakuan.

Berdasarkan hal tersebut, agar penunjang materi pembelajaran mengenai Partisipasi

Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam akuntansi keperilakuan ini lebih terarah dan

mengenai sasarannya, maka dalam pembuatannya dilakukan dengan rancangan metode

deskriptif kualitatif disertai penjelasan contoh-contoh praktis dari berbagai penelitian

akuntansi yang telah dilakukan. Dalam rangka meningkatkan pemahaman materi terhadap

8

Page 9: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

perkuliahan Akuntansi Keperilakuan ini, metode yang dikembangkan adalah dengan

menerapkan alat bantu berupa modul atau materi penunjang pembelajaran.

BAB IV PEMBAHASAN

Anggaran adalah pedoman kerja di waktu mendatang. Anggaran diterima secara luas

sebagai fokus bagi aktivitas perencanaan jangka pendek perusahaan dan dasar dari sistem

pengendalian. Sementara itu, penganggaran adalah proses kegiatan yang menghasilkan

anggaran tersebut. Penyusunan anggaran adalah suatu tugas yang bersifat teknis namun

disusun oleh manusia yang harus hidup dengan anggaran tersebut. Jadi aspek keperilakuan

dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul dalam proses penyusunan

anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia mencoba untuk hidup dengan

anggaran.

Anggaran berdampak langsung terhadap perilaku manusia. Anggaran menjelaskan

kepada orang-orang mengenai apa yang diharapkan dari mereka dan kapan hal tersebut harus

sudah dilakukan. Anggaran menetapkan batasan pada apa yang dapat dibeli dan berapa

banyak yang dapat dibelanjakan. Anggaran membatasi tindakan manjemen. Anggaran

merupakan alasan pemantauan kinerja manajer secara kontinyu dan standar perbandingan

hasil kinerja.

IV.1 Partispasi Penganggaran

Partisipasi dalam penganggaran memerlukan keterlibatan bawahan dalam pengaturan

standar yang memengaruhi tindakan dan penghargaan yang diterima. Keuntungan yang di

dapat dari penganggaran partisipatif adalah terdapat peningkatan terhadap sikap,

produktivitas dan kinerja. Partisipasi dalam pengambilan keputusan dapat dinyatakan sebagai

proses berorganisasi yang melibatkan masing-masing individu sehingga mereka memiliki

pengaruh dalam keputusan yang akan berdampak pada diri mereka sendiri.

9

Page 10: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Beberapa penelitian mendukung pernyataan bahwa partisipasi penganggaran

menyebabkan kepuasan kerja yang lebih tinggi, motivasi tinggi untuk mencapai anggaran,

dan kinerja yang lebih tinggi. Namun, Penelitian lain menemukan hubungan yang lemah

antara partisipasi dan kinerja atau hubungan yang negatif antara dua variabel tersebut.

Pandangan bahwa hubungan antara partisipasi dan kinerja berpegang pada semua kondisi ini

yang dikenal sebagai perspektif universal. Pandangan lainnya, bahwa hubungan antara

partisipasi dan kinerja dimoderasi oleh organisasi, keterkaitan tugas, struktural, sikap, dan

variabel kepribadian, dikenal sebagai perspektif kontingensi. Perspektif ini menjelaskan

pengaruh moderasi motivasi, gaya kepemimpinan, ketidakpastian tugas, peran ambiguitas,

struktur penghargaan, disonansi kognitif (ketidaksesuaian pengartian), otoritarianisme, dan

locus of control.

Temuan tentang pengaruh variabel-variabel moderasi menunjukkan keunggulan

perspektif kontingensi dalam analisis hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja.

Sebelum meninjau temuan ini, perlu dicatat bahwa literatur tentang partisipasi dalam

pengambilan keputusan juga telah mengidentifikasi mekanisme intervensi yang memediasi

pengaruh partisipasi dalam pengambilan keputusan. Adapun variabel-variabel tersebut:

1) Motivasi, Penganggaran Partisipatif, dan Kinerja

Penganggaran partisipatif sudah lama diasumsikan meningkatkan kinerja manajerial

secara positif yang dipengaruhi oleh faktor motivasi. Keakuratan pernyataan ini terletak

pada membangun hubungan yang positif antara partisipasi dan kinerja, partisipasi dan

motivasi, serta motivasi dan kinerja, serta hubungan intervensi antara partisipasi dan

kinerja melalui motivasi.

a) Hubungan antara penganggaran partisipasif dan kinerja bukanlah yang terbaik, karena

dibutuhkan pengujian dari pengaruh variabel moderasi.b) Hubungan antara penganggaran partisipatif dan motivasi, terbukti berhubungan

positif.

10

Page 11: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

c) Hubungan antara motivasi dan kinerja, baik dalam akuntansi dan perilaku organisasi

memberikan bukti kuat berhubungan positif.d) Motivasi tidak memediasi pengaruh partisipasi terhadap kinerja meskipun ditemukan

partisipasi dan kinerja berhubungan positif. e) Adopsi pendekatan kontingensi dalam evaluasi pengaruh kinerja manajerial pada

partisipasi penganggaran di mana variabel kontingensi termasuk sikap manajerial

(terhadap pekerjaan dan perusahaan) dan motivasi (untuk bekerja).2) Gaya Kepemimpinan, Kinerja Organisasi, Tekanan Kerja, dan Penganggaran Partisipatif

Temuan awal adalah bahwa efektivitas sistem anggaran dikaitkan dengan gaya

kepemimpinan sebagai pengendali.3) Ketidakpastian Tugas dan Penganggaran Partisipatif

Efektivitas partisipasi dalam pengambilan keputusan tergantung pada ketidakpastian

tugas. Dihadapkan dengan ketidakpastian lingkungan yang tinggi, perusahaan yang

sukses mempergunakan desain struktur organisasi yang memfasilitasi arus informasi

secara horisontal dan vertikal, lebih memungkinkan partisipasi yang tinggi dalam

pengambilan keputusan. 4) Peran Ambiguitas dan Penganggaran Partisipatif

Peran Ambiguitas dilihat dari sejauh mana hilangnya kejelasan informasi berkaitan

dengan ekspektasi peran, metode untuk memenuhi ekspektasi peran, dan/ atau

konsekuensi dari kinerja peran. Peran ambiguitas ditemukan berhubungan negatif

dengan kepuasan kerja, kinerja usaha, dan produktivitas. Hal ini juga ditemukan

berhubungan negatif dengan penganggaran partisipatif. 5) Struktur Reward dan Penganggaran Partisipatif

Kinerja tugas adalah fungsi dari kontingensi reward, kinerja tinggi merupakan ekspektasi

kondisi di mana penyesuaian penguatan tergantung pada kinerja tinggi. Adanya bukti

bahwa kekuatan intervening dari reward atau imbalan berpengaruh signifikan pada

hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja.6) Disonansi kognitif dan Penganggaran Partisipatif

Disonansi kognitif didefinisikan sebagai penggerak kedudukan sosial negatif yang

terjadi pada setiap individu secara bersamaan yang memegang dua kognisi/pengetahuan

(ide, keyakinan, pendapat) yang secara psikologis tidak konsisten. Untuk mengurangi

11

Page 12: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

disonansi dicoba dengan mencari informasi atau mengadopsi sikap yang menekankan

aspek positif dari pilihan dan memiliki anggapan aspek negatif, yaitu:a) Otoritarianisme

Otoritarianisme telah diteliti sebagai salah satu variabel moderating efektivitas

partisipasi dalam penyusunan anggaran. Diketahui memiliki potensi memengaruhi

sikap kerja individu. Penganggaran partisipatif dengan sikap positif yang kuat dalam

dua elemen sejenis, yaitu, atasan dan bawahan memiliki tingkatan otoritarianisme

yang sama, baik itu tinggi atau rendah. b) Locus of Control

Locus of control menunjukkan distribusi individu sesuai dengan sejauh mana mereka

menerima tanggung jawab pribadi atas apa yang terjadi padanya. Pengendalian

internal mengacu pada persepsi peristiwa positif dan/ atau negatif sebagai

konsekuensi dari perbuatannya sendiri dan dengan demikian di bawah kontrol pribadi.

Pengendalian eksternal mengacu pada persepsi peristiwa positif dan/ atau negatif,

tidak berhubungan dengan perilaku seseorang dalam situasi tertentu karena terjadi di

luar kendali pribadi. Karakterisasi partisipasi penganggaran yang tinggi sebagai

situasi pengendalian internal, akan kongruen/sama hanya pada individu yang memiliki

dimensi pengendalian internal dan diduga akan melaksanakan lebih baik dalam situasi

ini. Sebaliknya, partisipasi penganggaran yang rendah akan kongruen/sama hanya

pada pengendalian eksternal, dan dihipotesiskan lebih baik di bawah kondisi

partisipasi rendah daripada di bawah kondisi partisipasi tinggi. c) Anteseden Penganggaran Partisipatif

Sebuah penelitian khusus dari anteseden partisipatif penganggaran diberikan oleh

Shields dan Shields, yang memberikan hasil survei mengidentifikasi alasan-alasan

mengapa manajer berpartisipasi dalam menetapkan anggarannya dan bagaimana

alasan terkait dengan empat teori anteseden, yaitu: ketidakpastian lingkungan,

ketidakpastian tugas, saling ketergantungan tugas, dan asimetri informasi atasan-

bawahan. Temuan menunjukkan bahwa penganggaran partisipatif paling penting

12

Page 13: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

untuk perencanaan dan pengendalian, berbagi informasi terutama vertikal dan

koordinasi saling ketergantungan, dan bahwa alasan khusus untuk penganggaran

partisipatif berkorelasi dengan tiga pendahulunya. d) Kecukupan Anggaran, Komitmen Organisasi, dan Partisipasi Penganggaran

Kecukupan anggaran adalah sejauh mana seorang individu memandang bahwa

sumber daya yang dianggarkan tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini

mungkin terjadi dalam suasana dan budaya partisipasi anggaran. Demikian pula,

komitmen organisasi adalah ikatan yang menghubungkan individu pada sebuah

organisasi.Partisipasi dalam penetapan tujuan memiliki keterbatasan tersendiri. Proses partisipasi

memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk menetapkan isi dari anggaran yang

disusun. Kekuasaan ini bisa digunakan dengan cara memasukkan “slack organizational” ke

dalam anggarannya. Slack adalah penggelembungan anggaran. Manajer melakukan slack ini

dengan cara meninggikan jumlah biaya yang dibutuhkan atau merendahkan pendapatan yang

sesunguhnya bisa dicapai. Schiff dan Lewin (1974) menyatakan bahwa slack diciptakan

karena dipengaruhi oleh keinginan dan kepentingan pribadi sehingga akan memudahkan

pencapaian target anggaran, terutama jika penilaian prestasi manajer ditentukan berdasarkan

pencapaian anggaran. Penyebab terjadinya slack adalah karena fungsi anggaran sebagai indikator mengukur

kinerja, ketidakpastian yang tinggi dan kesulitan memproyeksikan apa yang akan terjadi di

masa mendatang. Dalam konteks penyusunan anggaran, manajer bawahan (sub ordinat)

mempunyai informasi yang lebih lengkap dan relevan dibandingkan dengan atasannya

(ordinat). Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan

bawahan (sub ordinat) atau yang lazim disebut asimetri informasi akan memengaruhi

perilaku bawahan dalam proses penganggaran. Manajer bawah akan menyimpan informasi

aktual yang dimilikinya dan mencoba mengarahkan kinerja pada ukuran yang lebih rendah

13

Page 14: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

dengan maksud kinerjanya dipandang baik oleh atasan dan mengurangi perasaan frustasi

dalam menghadapi ketidakpastian dan kesulitan mencapai target anggaran.

IV.2 Konsep-Konsep Keperilakuan yang Relevan dalam Proses Penyusunan Anggaran

Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul

dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika manusia

mencoba untuk hidup dengan anggaran. Hal tersebut mengacu pada kegelisahan (job

insecurity) karena mengetahui bahwa batas pengeluaran tidak akan dinaikkan tahun ini atau

dengan kata lain anggaran mengandung unsur keketatan. Anggaran dan proses penganggaran

itu sendiri memiliki dampak langsung dan menentukan yang akhirnya memengaruhi perilaku

manusia.

Keperilakuan dari perusahaan memandang pencapaian tujuan sebagai sesuatu yang

dinamis dan merefleksikan kebutuhan individual dan tujuan-tujuan dari sub-sub unit yang

ada. Kesepakatan mengenai tujuan dan pencapaian sasaran dalam kongruensi tujuan

organisasional yang mendukung kelangsungan perusahaan pastilah menjadi tujuan bersama.

Anggaran merupakan unsur penting dari perencanaan keuangan untuk masa depan dalam

mencapai tujuan perusahaan. Anggaran merupakan bagian penting dalam perusahaan atau

organisasi sektor publik. Umum sudah mengetahui bahwa anggaran adalah alat pengendalian.

Penting dan urgennya fungsi anggaran sebagai perencana dan pengendalian perusahaan

menjadikan penganggaran sebagai area penting bagi keberhasilan perusahaan. Anggaran

rerangka kerja untuk menentukan prestasi dan kinerja karyawan. Anggaran seperti yang telah

dijelaskan terlebih dahulu, merupakan penentu tujuan atau tujuan itu sendiri, dengan kata lain

anggaran sebagai alat mengimplementasikan tujuan tersebut. Adapun aspek keperilakuan

yang berhubungan dengan proses penyusunan anggaran itu sendiri terdiri dari:

1) Tahap Penetapan Tujuan

14

Page 15: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Tujuan organisasi sangat dipengaruhi oleh tujuan anggota organisasi yang terkadang

mencerminkan kebutuhan individual dan tujuan pribadi yang saling bertentangan.

Orang-orang dalam organisasi juga bertanggung jawab atas pencapaian sasaran dan

tujuan tersebut. Aktivitas perencanaan dimulai dengan penterjemahan tujuan utama

organisasi ke dalam aktivitas spesifik dari sasaran-sasaran. Controller dan direktur

perencanaan bertanggungjawab untuk memprakarsai dan mengatur proses

penyusunan anggaran dan untuk membantu individu-individu dalam melaksanakan

tugas-tugasnya. Konsep-konsep perilaku utama yang dapat memengaruhi fase

penetapan tujuan pada proses perencanaan adalah partisipasi dan komitmen.

2) Keselarasan Tujuan

Keselarasan tujuan organisasi dengan sub-sub unit dan anggota-anggota yang

berpartisipasi akan terjadi ketika individu memandang bahwa kebutuhan pribadinya

dapat dipenuhi dengan mencapai tujuan organisasi. Keselarasan antara tujuan

organisasi dan pribadi juga dapat ditingkatkan dengan menjelaskan kepada karyawan

alasan atas tujuan organisasi didasarkan. Tujuan organisasi maupun individu tidaklah

statis, maka keselarasan tujuan harus terus dicapai di setiap siklus perencanaan. Oleh

karena itu diperlukan komunikasi yang teratur antara manajemen puncak dan

manajemen tingkat bawah serta karyawan. Jika keselarasan tujuan tidak dicapai akan

menimbulkan persaingan tidak sehat dan kualitas pelayanan yang diberikan kepada

pelanggan atau kualitas barang-barang dagangan yang dihasilkan menurun.

3) Partisipasi

Partisipasi adalah suatu proses pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau

lebih di mana keputusan tersebut akan memiliki dampak masa depan terhadap mereka

yang membuatnya. Dengan kata lain manajer tingkat bawah dan karyawan memiliki

suara dalam proses manajemen. Partisipasi telah menunjukkan dampak positif

15

Page 16: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

terhadap sikap karyawan, meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dan

meningkatkan kerjasama di antara manajer. Namun ketika partisipasi diterapkan pada

situasi yang salah, partisipasi dapat menurunkan motivasi dan usaha karyawan untuk

mencapai tujuan organisasi.

4) Manfaat Partisipasi

Manfaat dari partisipasi yang berhasil antara lain karena partisipan menjadi terlibat

secara emosi bukan hanya secara tugas dalam pekerjaannya. Partisipasi meningkatkan

moral dan mendorong inisiatif yang lebih besar pada semua tingkatan manajemen,

meningkatkan rasa kesatuan kelompok, meningkatkan kerjasama antar anggota

kelompok dalam penetapan tujuan, serta penurunan tekanan yang berkaitan dengan

anggaran. Kinerja dan prestasi karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat

secara aktif dalam penyusunan anggaran pada unit organisasi di mana mereka bekerja.

5) Batasan dan Permasalahan Partisipasi

Jika suatu perusahaan tidak mampu untuk secara efektif menggunakan partisipasi

yang sesungguhnya, maka akan lebih bijaksana untuk mengikuti praktik penyusunan

anggaran otoriter dan dengan jujur mengakuinya.

6) Tahap Implementasi

Pada tahap implementasi, rencana formal digunakan untuk mengkomunikasikan

strategi-strategi organisasi dan untuk memotivasi secara positif orang-orang yang ada

di dalam organisasi. Untuk membuat anggaran berjalan, semua karyawan harus

belajar untuk melihatnya sebagai sarana positif untuk tindakan organisasi dan sebagai

perbaikan dan bukan sebagai beban manajemen. Agar rencana dapat terlaksana,

rencana tersebut harus dikomunikasikan secara efektif. Apabila terjadi

kesalahpahaman harus dapat dideteksi dan dicarikan pemecahan masalahnya. Konsep-

16

Page 17: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

konsep perilaku utama yang memengaruhi fase implementasi adalah komunikasi,

kerjasama dan koordinasi.

7) Pengkomunikasian AnggaranKontroler atau direktur perencanaan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan

anggaran. 8) Kerjasama dan Koordinasi

Implementasi anggaran yang berhasil membutuhkan kerjasama dan koordinasi dari

orang-orang dalam organisasi dengan beraneka ragam ketrampilan dan bakat.

9) Tahap Pengendalian dan Evaluasi Kinerja

Dalam tahap pengendalian dan evaluasi kinerja, kinerja aktual dibandingkan dengan

standar yang dianggarkan guna menentukan bidang-bidang permasalahan dalam

organisasi tersebut dan menyarankan tindakan yang sesuai untuk memperbaiki kinerja

yang di bawah standar. Anggaran yang diimplementasikan berfungsi sebagai unsur

kunci dalam sistem pengendalian. Anggaran tersebut menjadi tolok ukur bagi kinerja

aktual dan menjadi dasar penilaian bagi manajemen. Hal itu menunjukkan bahwa

manajemen jangan hanya melihat penyimpangan/selisih yang tidak menguntungkan

saja melainkan juga penyimpangan yang menguntungkan. Penyimpangan-

penyimpangan yang menguntungkan dan kinerja yang melebihi standar akan

mengindikasikan bahwa masa yang akan datang menghasilkan keuntungan melalui

pengetahuan dan teknologi pada operasi yang serupa. Sementara penyimpangan-

penyimpangan yang tidak menguntungkan dan kinerja di bawah standar harus segera

memicu perbaikan kegiatan dalam rangka menghindari timbulnya biaya atau

kerugian. Beberapa konsekuesi perilaku yang mungkin timbul yaitu tekanan,

motivasi, aspirasi dan kekhawatiran.

10) Laporan-laporan Kinerja

17

Page 18: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Untuk mempertahankan kendali atas biaya dan menjaga agar karyawan termotivasi ke

arah pencapaian sasaran, laporan kinerja sebaiknya disusun dan didistribusikan secara

rutin paling tidak tiap bulanan.

IV.3 Budgetary Slack dan Konsekuensi Disfungsional

Anggaran menjelaskan kepada orang-orang mengenai apa yang diharapkan dari

mereka kapan, di mana, dan berapa hal tersebut harus sudah dilakukan dan dioperasionalkan.

Anggaran secara luas telah menjadi fokus bagi aktivitas perencanaan dalam jangka pendek

(biasanya dalam satu tahun) dan menjadi dasar bagi sistem pengendalian manajemen.

Anggaran keuangan adalah ringkasan dari proyeksi laporan keuangan perusahaan untuk satu

tahun ke depan dalam bahasa kuantitatif yang terukur. Anggaran mencerminkan tujuan detail

perusahaan dan perencanaan untuk mencapainya dengan sumber daya yang terbatas.

Anggaran membatasi tindakan diskresi manajemen sekaligus mengukur kinerja mereka.

Anggaran merupakan alasan mengapa kinerja manajer dipantau secara rutin dengan ukuran

standar terhadap hasil kinerjanya. Hal inilah yang biasanya menyebabkan ataupun sebagai

penyebab terjadinya asimetri informasi.

Konsep asimetri informasi yaitu atasan/pemegang kuasa anggaran mungkin

mempunyai pengetahuan dan wawasan yang lebih daripada bawahan/pelaksana anggaran

mengenai unit tanggung jawab bawahan/pelaksana anggaran, ataupun sebaliknya. Bila

kemungkinan tersebut terjadi, akan muncul tuntutan atau motivasi yang lebih besar dari

atasan/pemegang kuasa anggaran kepada pelaksana anggaran mengenai pencapaian target

anggaran tersebut. Motif manajer bawahan melakukan senjangan ini adalah membuat margin

of safety dalam mewujudkan target yang telah ditetapkan. Dengan cara tersebut, manajer

bawahan berharap dapat menghilangkan tekanan dalam upaya mewujudkan target anggaran

akibat anggaran yang terlalu ketat. Tekanan tersebut muncul karena bersarnya ketidakpastian

yang harus dihadapi guna mencapai tujuan organisasi.

18

Page 19: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Terdapat dua aspek penting dalam membahas keperilakuan dalam penganggaran yaitu

organizational slack dan budgetary slack. Menurut Belkaoui (1989), slack atau senjangan

adalah kecenderungan dari organisasi atau individu untuk tidak mengoptimalkan sumber daya

yang tersedia dan kecenderungan untuk tidak melakukan efisiensi. Slack atau senjangan

merupakan kecenderungan dari organisasi atau individu untuk tidak mengoptimalkan sumber

daya yang tersedia dan kecenderungan untuk tidak melakukan efisiensi. Perusahaan

menggunakan anggaran sebagai satu-satunya pengukur kinerja manajemen, karena itu yang

tersedia. Penekanan anggaran seperti ini dapat memungkinkan timbulnya slack. Penilaian

kinerja berdasarkan tercapai atau tidaknya target anggaran akan mendorong bawahan untuk

menciptakan slack dengan tujuan meningkatkan prospek kompensasi ke depannya.

Budgetary Slack adalah perbedaan antara anggaran yang dinyatakan dan estimasi

anggaran terbaik yang secara jujur dapat diprediksikan. Budgetary Slack lebih rincinya

merupakan proses penganggaran yang ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan

menurunkan pendapatan yang dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dianggarkan.

Sistem penganggaran telah diasumsikan memengaruhi kecenderungan manajer untuk

menciptakan senjangan anggaran, dalam arti bahwa kecenderungan ini dapat ditambah atau

dikurangi dengan cara di mana sistem penganggaran dirancang atau dilengkapi. Orisi adalah

peneliti pertama yang menyelidiki secara empiris tentang hubungan antara jenis sistem

penganggaran dan kecenderungan untuk menciptakan senjangan anggaran, dalam bentuk

kajian literatur yang disajikan dalam empat asumsi berikut:

1) Manajer memengaruhi proses anggaran melalui tawar-menawar untuk slack dengan

mengecilkan pendapatan dan melebih-lebihkan biaya.

2) Manajer membangun slack dalam “tahun yang baik” dan reconvent slack menjadi profit di

“tahun yang buruk”.

3) Manajemen puncak berada pada “disadvantage” dalam menentukan besarnya slack.

19

Page 20: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

4) Divisi controller dalam organisasi terdesentralisasi berpartisipasi dalam tugas menciptakan

dan mengelola divisional slack.

Organizational slack atau senjangan organisasi secara mendasar mengacu pada

kapasitas yang tidak digunakan, sedangkan budgetary slack adalah proses penganggaran yang

ditemukan adanya distorsi secara sengaja dengan menurunkan pendapatan yang dianggarkan

dan meningkatkan biaya yang dianggarkan. Senjangan organisasi merupakan penyangga yang

dibuat oleh manajemen dalam penggunaan sumber daya yang tersedia untuk menghadapi

kejadian internal maupun eksternal yang mungkin timbul dan mengancam koalisi yang

dibentuk. Oleh karena itu slack, akan digunakan oleh manajemen sebagai media dalam

menghadapi perubahan baik di lingkungan internal dan eksternal. Jadi dapat dikatakan bahwa

dasar untuk memahami konsep slack (Young, 1985) adalah:

1) Senjangan organisasi tergantung pada ketersediaan sumber daya berlebih.2) Terjadi kelebihan sumber daya ketika sebuah organisasi menghasilkan atau memiliki

potensi untuk menghasilkan sumber daya yang melebihi apa yang diperlukan untuk

mempertahankan koalisi organisasi.3) Senjangan terjadi secara tidak sengaja akibat ketidaksempurnaan proses pengambilan

keputusan alokasi sumber daya.4) Senjangan sengaja dibuat karena manajer termotivasi untuk memaksimalkan sumber

daya di bawah kendalinya untuk memastikan pencapaian tujuan pribadi yang

dimasukkan pada pencapaian tujuan organisasi.5) Disposisi dari sumber daya adalah fungsi dari fungsi preferensi beban seorang

manajer.6) Distribusi sumber daya merupakan hasil dari organisasi pengaturan proses tawar-

menawar dan mencerminkan kekuatan discretionary anggota organisasi sumber daya

alokasi.7) Senjangan terlihat dalam bentuk pendistribusian atau terkonsentrasi.8) Aspirasi peserta organisasi untuk menyesuaikan senjangan atas sumber daya menjadi

tersedia. 9) Senjangan dapat menstabilkan fluktuasi jangka pendek dalam kinerja perusahaan.

20

Page 21: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

10) Selain jangka pendek, realokasi senjangan memerlukan perubahan dalam tujuan

organisasi.11) Senjangan secara langsung berkaitan dengan ukuran organisasi, kematangan dan

stabilitas lingkungan eksternal.Young (1985) mengidentifikasi senjangan organisasi sebagai variabel independen

yang menyebabkan empat fungsi utama, yaitu sebagai:1) Pancingan bagi para pelaku organisasi untuk tetap berada dalam sistem.2) Sumber daya untuk penyelesaian konflik.3) Mekanisme penyangga dalam proses alur kerja.4) Fasilitator dari beberapa jenis perilaku strategis atau kreatif dalam organisasi.

Menurutnya, slack memfasilitasi tiga jenis perilaku strategis atau kreatif dalam organisasi:

1) Menyediakan sumber daya untuk perilaku inovatif.2) Memberikan kesempatan untuk perilaku satisficing. 3) Memengaruhi perilaku politik.

Senjangan anggaran dapat terjadi karena beberapa alasan, di mana seorang manajer

melakukan senjangan anggaran disebabkan (Young, 1985):

1) Senjangan anggaran akan membuat kinerja seolah terlihat lebih baik di mata pimpinan

jika mereka dapat mencapai target anggaran.

2) Senjangan anggaran sering digunakan untuk mengatasi ketidakpastian memprediksi

masa yang akan datang.

3) Pengalokasian sumberdaya akan dilakukan berdasarkan proyeksi anggaran biaya,

sehingga senjangan membuatnya fleksibel.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penyebab terjadinya senjangan anggaran adalah karena

fungsi anggaran sebagai indikator mengukur kinerja, ketidakpastian yang tinggi dan kesulitan

memproyeksikan apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dalam konteks penyusunan

anggaran, manajer bawahan (sub ordinat) mempunyai informasi yang lebih lengkap dan

relevan dibandingkan dengan atasannya (ordinat). Hal ini karena bawahan telah terbiasa

terlibat langsung dalam kegiatan operasional sehari-hari sehingga merekalah yang lebih

mengetahui apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dihadapi di lingkup tanggung jawabnya.

21

Page 22: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan bawahan (sub

ordinat) atau yang lazim disebut asimetri informasi itulah yang akan memengaruhi perilaku

bawahan dalam proses penganggaran. Sub ordinat akan menyimpan informasi aktual yang

dimilikinya dan mencoba mengarahkan kinerja pada ukuran yang lebih rendah dengan

maksud kinerjanya dipandang baik oleh atasan dan mengurangi perasaan frustasi dalam

menghadapi ketidakpastian dan kesulitan mencapai target anggaran.

Pada dasarnya belum ada indikator yang objektif untuk mengukur senjangan

anggaran. Secara kuantitatif indikasi adanya senjangan baru dapat dinilai pada saat anggaran

tersebut direalisasikan. Organisasi yang manajernya melakukan senjangan, pencapaian

pendapatannya cenderung melebihi target yang telah ditetapkan dari anggaran. Sebaliknya

pencapaian biaya cenderung di bawah target yang telah ditetapkan dari anggaran. Oleh karena

senjangan anggaran berkaitan dengan sikap dan perilaku manusia, maka Dunk (1989)

mengungkapkan beberapa ciri terjadinya senjangan anggaran, yaitu.

1) Standar dalam anggaran tidak mendorong peningkatan produktivitas.

2) Anggaran secara mudah dapat diwujudkan.

3) Tidak terdapatnya batasan-batasan yang harus di perhatikan terutama batasan yang

ditetapkan untuk biaya.

4) Anggaran tidak menuntut hal khusus.

5) Anggaran tidak mendorong terjadinya efisiensi.

6) Target umum yang ditetapkan dalam anggaran mudah untuk dicapai.

Menurut Gudono (1993) penyusunan anggaran dapat menimbulkan dampak

psikologis langsung pada karyawan.Tidak sedikit manajer departemen tertentu mengalami

keresahan jika prestasinya (dilihat dari realisasi) tidaklah bagus setelah dibandingkan dengan

anggaran yang harus dicapai, sebaliknya banyak manajer yang justru mempunyai motivasi

22

Page 23: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

semakin besar dengan adanya anggaran. Hal tersebut disebut sebagai konsekuensi

disfungsional. Adapun konsekuensi disfungsional dari proses penganggaran meliputi:

1) Rasa tidak Percaya, dalam kenyataannya anggaran dapat disesuaikan tetapi akan

menjadi suatu sumber tekanan yang dapat menimbulkan rasa tidak percaya. Orang

merasa pesimis, apakah mampu menjawab target yang dibebankan kepadanya.

2) Resistensi, di mana anggaran bisa jadi menimbulkan penolakan karena orang

mempunyai status quo masing-masing, terbiasa dengan cara-cara lama, dan dirugikan

secara pribadi. Resistensi muncul karena adanya prerequisite yang tidak proposional.

Prerequisite yang dimaksud disini adalah kenikmatan-kenikmatan yang diperoleh

karena memangku jabatan. Kalau anggarannya tiba-tiba dipotong, tentu saja akan

menimbulkan keterkejutan.

3) Konflik internal, akan muncul manakala anggaran sebagai pusat koordinasi tidak

berjalan. Masing masing menjalankan ego sendiri. Seharusnya anggaran berfungsi

sebagai alat koordinasi sehingga dapat memitigasi konflik internal. Namun kadang-

kadang susah dilakukan karena desentralisasi tanpa disertai dengan pemahaman

mengenai kongruensi tujuan yang jelas. Meskipun punya banyak segmen, organisasi

atau perusahaan tetap dianggap sebagai entitas tunggal.

BAB V SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya mengenai partisipasi penganggaran,

konsep-konsep keperilakuan yang relevan dalam proses penyusunan anggaran, serta

senjangan anggaran dan konsekuensi disfungsional, maka dpat disimpulkan:

1) Partisipasi penganggaran merupakan partisipasi dalam pengambilan keputusan yang

dapat dinyatakan sebagai proses berorganisasi dengan melibatkan masing-masing

individu sehingga mereka memiliki pengaruh dalam keputusan yang akan berdampak

23

Page 24: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

pada diri mereka sendiri. Partisipasi dalam penetapan tujuan memiliki keterbatasan

tersendiri. Proses partisipasi memberikan kekuasaan kepada para manajer untuk

menetapkan isi dari anggaran yang disusun. Kekuasaan ini bisa digunakan dengan

cara memasukkan “slack organizational” ke dalam anggarannya.

2) Aspek keperilakuan dari penganggaran mengacu pada perilaku manusia yang muncul

dalam proses penyusunan anggaran dan perilaku manusia yang didorong ketika

manusia mencoba untuk hidup dengan anggaran. Hal tersebut mengacu pada

kegelisahan (job insecurity) karena mengetahui bahwa batas pengeluaran tidak akan

dinaikkan tahun ini atau dengan kata lain anggaran mengandung unsur keketatan.

Anggaran dan proses penganggaran itu sendiri memiliki dampak langsung dan

menentukan yang akhirnya memengaruhi perilaku manusia. Keperilakuan dari

perusahaan memandang pencapaian tujuan sebagai sesuatu yang dinamis dan

merefleksikan kebutuhan individual dan tujuan-tujuan dari sub-sub unit yang ada.

Kesepakatan mengenai tujuan dan pencapaian sasaran dalam kongruensi tujuan

organisasional yang mendukung kelangsungan perusahaan pastilah menjadi tujuan

bersama. Aspek keperilakuan yang berhubungan dengan proses penyusunan anggaran

pada tahap: a) Penetapan Tujuan; b) Keselarasan Tujuan; c) Partisipasi; d) Manfaat

Partisipasi; e) Batasan dan Permasalahan Partisipasi; f) Implementasi; g)

Pengkomunikasian Anggaran; h) Kerjasama dan Koordinasi; i) Pengendalian dan

Evaluasi Kinerja; dan j) Tahap Laporan-laporan Kinerja.

3) Terdapat dua aspek penting dalam membahas keperilakuan dalam penganggaran yaitu

organizational slack dan budgetary slack. Adapun penyebab terjadinya slack atau

senjangan anggaran adalah karena fungsi anggaran sebagai indikator mengukur

kinerja, ketidakpastian yang tinggi dan kesulitan memproyeksikan apa yang akan

terjadi di masa mendatang. Dalam konteks penyusunan anggaran, manajer bawahan

24

Page 25: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

(sub ordinat) mempunyai informasi yang lebih lengkap dan relevan dibandingkan

dengan atasannya (ordinat). Hal ini karena bawahan telah terbiasa terlibat langsung

dalam kegiatan operasional sehari-hari sehingga merekalah yang lebih mengetahui

apa yang sesungguhnya dibutuhkan dan dihadapi di lingkup tanggung jawabnya.

Adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh atasan (ordinat) dan

bawahan (sub ordinat) atau yang lazim disebut asimetri informasi itulah yang akan

memengaruhi perilaku bawahan dalam proses penganggaran. Sub ordinat akan

menyimpan informasi aktual yang dimilikinya dan mencoba mengarahkan kinerja

pada ukuran yang lebih rendah dengan maksud kinerjanya dipandang baik oleh atasan

dan mengurangi perasaan frustasi dalam menghadapi ketidakpastian dan kesulitan

mencapai target anggaran. penyusunan anggaran dapat menimbulkan dampak

psikologis langsung pada karyawan.Tidak sedikit manajer departemen tertentu

mengalami keresahan jika prestasinya (dilihat dari realisasi) tidaklah bagus setelah

dibandingkan dengan anggaran yang harus dicapai, sebaliknya banyak manajer yang

justru mempunyai motivasi semakin besar dengan adanya anggaran. Hal tersebut

disebut sebagai konsekuensi disfungsional. Adapun konsekuensi disfungsional dari

proses penganggaran meliputi: a) rasa tidak percaya; b) resistensi; dan c) konflik

internal.

DAFTAR PUSTAKA

Belkaoui, Ahmed.1989. Behavioral Accounting: The Research and Practical Issues. NewYork: Quorum Books.

25

Page 26: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Dunk, A. 1989. “Budget Emphasis, Budgetary Participation and Managerial Performance: ANote”. Accounting, Organizations and Society.

Gudono. 1993. Akuntansi Manajemen. Gramedia Pustaka Utama.

Keniz, I. 1979. “Effect of Budgetary Goal Characteristic on Managerial Attitudes andPerformance.” The Accounting Review.

Kren, L. and Liao. 1997. “The Role of Accounting Information in Organizational Control:The State of the Art”. Behavioral Accounting Research: Foundations and Frontiers.

Merchant, K. 1981. “The Design of the Corporate Budgeting System: Influences onManagerial Behavioral and Performance”. The Accounting Review.

Schiff, Michael and Arie Y. Lewin. 1974. Behavioral Aspects of Accounting. Pentice Hall,Inc.

Shields, M.D. and Shields M.Young. 1993. “Antecedents and Consequences of ParticipativeBudgeting: Evidence on the Effect of Asymmetrical Formation.” Journal of ManagementAccounting Research. Fall.

Young, S. 1985. “Participative Budgeting: The Effects of Risk Aversion and AsymmetricInformation on Budgetary Slack.” Journal of Accounting Research.

BAB VI PEMBIAYAAN

Pembiayaan dirinci berdasarkan jenis pengeluaran sebagai berikut.

6.1 Anggaran Untuk Pelaksana (Honor dan Upah)

Tim Orang Mingg Bulan Jam/mg Upah jam / Total (Rp)Peneliti u/Bln Kerja Minggu (Rp)a. Ketua 1 2 4 4 40.000 1.280.000b. Anggota 2 2 4 4 15.000 960.000

SUB-TOTAL 6.1 2.240.000

6.2 Anggaran untuk bahan habis pakai

No Nama bahan/banyaknya Kegunaan Harga (Rp)1. Kertas, Flash Disk, Alat Tulis, dll Pengolahan Data 750.0002. Tinta Priter Laser Jet, dll Penyusunan Laporan 750.000SUB-TOTAL 6.2 1.500.000

6.3 Pengeluaran Pengolahan Data, Laporan, Publikasi, Paten, dll

No Jenis pengeluaran Keperluan Biaya (Rp)1. Rapat, seminar, dll Pengolahan Data 260.0002. Penjilidan, dll Analisis dan Laporan Data 1.000.000SUB-TOTAL 6.3 1.260.000TOTAL ANGGARAN ( 6.1+6.2+6.3) 5.000.000

26

Page 27: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

BAB VII JADUAL KEGIATAN PENELITIAN

Kegiatan penelitian direncanakan akan dilakukan dalam waktu kurang lebih 4 (empat) bulan

dengan rincian sebagai berikut.

No Kegiatan Bulan ke1 2 3 4

1. Penyusunan Proposal X2. Pengumpulan Data Awal (I) x3. Pengumpulan Data (II) x x4. Pengolahan Data x5. Penulisan Draf Laporan X6. Laporan Akhir X

LAMPIRAN 1 BIODATA TIM PENELITI

Biodata Ketua Peneliti:

Nama lengkap : Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si

NIP : 19670115 199203 2 002

Status Dosen : Dosen Biasa Negeri

Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja/15 Januari 1967

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan Akademik : Lektor

Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

Bidang Keahlian : Akuntansi Keuangan

Kantor/Unit Kerja : FEB UNUD

Alamat Kantor : Jl PB Sudirman Denpasar

Alamat Rumah : Jl Tunggul Ametung IIA/12 Denpasar

Pendidikan :

No Jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi Tahun Lulus Bidang Studi1 S1 FE UNUD 1990 Akuntansi2 S2 UGM 2003 Akuntansi

Pengalaman Riset:

No Judul Riset Tahun1 Fenomenologi Atas Tafsir Ujian Komprehensif Mahasiswa

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana:

2012

27

Page 28: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Suatu Studi Interpretif

Publikasi Ilmiah

No Judul Karya Ilmiah Tahun12

Biodata Anggota Peneliti 1

Nama : Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si., Ak

Tempat/Tanggal Lahir : Tabanan, 9 Juli 1963

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Hindu

Alamat : Br. Parekan Sibanggede – Ds. Abiansemal – Kab. Badung

Telepon/HP : (0361) 8044724 / 08123948183

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan:

1. Sarjana (S1) Jurusan Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang

Lulus tahun 19872. Master (S2) bidang Akuntansi pada Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta Lulus tahun 1995

Riwayat Pekerjaan:1. Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana sejak tahun 1988 sampai

sekarang2. Partner pada Kantor Akuntan Publik Drs. Ketut Muliartha RM dan Rekan sejak tahun

1992 sampai tahun 20123. Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana periode 1999 –

20034. Head Project Technological and Profesional Skill Sector Development Project (TPSDP)

Program Study of Accounting Fakultas Ekonomi Universitas Udayana tahun 2003 - 20075. Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana periode 2004 – 2008

28

Page 29: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

6. Ketua Pengelola Program S2 Kekhususan Akuntansi Pemerintahan / Pengawasan

Keuangan Negara Universitas Udayana tahun 2007 sampai tahun 20107. Ketua Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

September 2008 sampai tahun 2012

Pengalaman dalam Penelitian1. Analisis Hubungan antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat

Materialitas dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Kantor

Akuntan Publik di Bali)2. Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern dan Pergantian Manajemen pada Auditor

Switching 3. Analisis Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada The Coffe Bean and Tea

Leaf Cabang Bali4. Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran dengan Gaya Kepemimpinan dan Locus of

Control sebagai vafiabel Moderasi5. Pengaruh Earning Per Share terhadap Harga Saham dengan Devidend Per Share sebagai

Variabel Moderasi6. Pengukuran Kinerja Berbasis Balanced Scorecard pada Koperasi Serba Usaha Kuta

Mimba

7. Pengaruh Struktur Manajerial, Leverage dan Financial Distress terhadap Konservatisme

Akuntansi

8. Pengaruh Environmental Performance pada Reaksi Investor di Perusahaan High Profile

Bursa Efek Indpnesia Tahun 2008-2012

9. Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility pada Return

Saham

10. Pengaruh Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada Nilai Perusahaan

Biodata Anggota Peneliti 2

Nama lengkap : Drs. I Wayan Putra, M.Si

NIP : 19520626 198003 1 006

Status Dosen : Dosen Biasa Negeri

Tempat/Tanggal Lahir : Singaraja/26 Juni 1952

Jenis Kelamin : Laki-laki

Jabatan Akademik : Lektor

Pangkat/Golongan : Penata/IIIc

Bidang Keahlian : Akuntansi Keuangan

29

Page 30: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Kantor/Unit Kerja : FEB UNUD

Alamat Kantor : Jl PB Sudirman Denpasar

Alamat Rumah : Jl Karya Makmur Gg. Perintis No. 13 Denpasar

Pendidikan :

N0 Jenjang Pendidikan Perguruan Tinggi Tahun Lulus Bidang Studi1 S1 FE UNUD 1980 Akuntansi2 S2 FE UNUD 2011 Akuntansi

Pengalaman Riset:

No Judul Riset Tahun1 Konstruksi Praktik Akuntansi Pertanian Pada Era Raja

Udayana Di Bali: Pendekatan Etnoarkeologi

2013

2

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSONALIA PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami: 1. Nama Lengkap: Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si

NIP/NIDN: 19670115 199203 2 002PS/Fakultas: Ekonomi dan BisnisStatus dalam Penelitian: Ketua

2. Nama Lengkap: Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si., AkNIP/NIDN: 19630709198803 1 001/0009076303Fakultas: Ekonomi dan BisnisStatus dalam Penelitian: Anggota

3. Nama Lengkap: Drs. I Wayan Putra, M.SiNIP/NIDN: 19520626 198003 1 006PS/Fakultas: Ekonomi dan BisnisStatus dalam Penelitian: Anggota

Menyatakan bahwa kami secara bersama-sama telah menyusun penelitian penunjangproses pembelajaran jurusan akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang berjudul“Partisipasi Penganggaran dan Senjangan Anggaran” dengan jumlah usulan dana sebesarRp. 5.000.000. Kami secara bersama-sama akan bertanggung jawab terhadap pelaksanaanpenelitian ini sampai tuntas sesuai dengan persyaratan yang dituangkan dalam SuratPerjanjian Pelaksanaan Penelitian.

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat dan ditandatangani bersama sehingga dapatdigunakan sebagaimana mestinya.

30

Page 31: PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN SENJANGAN ANGGARAN · Penganggaran dan Senjangan Anggaran dalam mata kuliah Akuntansi Keperilakuan belum 4. cukup memadai, perlu dirancang adanya metode

Bukit Jimbaran, 28 Nopember 2014

(Ni Made Yeni Latrini, S.E., M.Si) (Drs. I Wayan Putra, M.Si)

(Drs. I Ketut Suryanawa, M.Si, Ak)

31