Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

38
MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS ANGGARAN TENAGA KERJA Kelompok 4 Kelas VI C 1. Moh. Ajik Wahyu A [ 2012 – 11 – 217 ] 2. Fachrizal Imam Rozali [ 2012 – 11 – 218 ] 3. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ] 4. Siti Zuariyah[ 2012 – 11 – 220 ] 5. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ] 6. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ]

Transcript of Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Page 1: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

MAKALAH PENGANGGARAN BISNIS

ANGGARAN TENAGA KERJA

Kelompok 4Kelas VI C

1. Moh. Ajik Wahyu A [ 2012 – 11 – 217 ]2. Fachrizal Imam Rozali [ 2012 – 11 – 218 ]3. Marselina Safitri [ 2012 – 11 – 219 ]4. Siti Zuariyah [ 2012 – 11 – 220 ]5. Abdul Manan [ 2012 – 11 – 221 ]6. Riana Untari [ 2012 – 11 – 222 ]

Page 2: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Perencanaan Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang bekerja dalam sebuah pabrik dibedakan menjadi dua yakni:–Tenaga kerja langsung–Tenaga kerja tidak langsung

Page 3: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain adalah:

• Kebutuhan tenaga kerja• Pencarian dan penariakan tenaga kerja• Latihan bagi tenaga kerja baru• Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para

tenaga kerja • Gaji dan upah yang harus diterima oleh tenaga

kerja• Pengawasan tenaga kerja

Page 4: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Contoh :

Dalam sebuah perusahaan, tenaga kerja langsung pada pabrik digolongkan menjadi 3 tingkatan yakni golongan I, II, dan III.Upah per jam buruh langsung masing-masing golongan adalah :Golongan I = Rp 150,00 per orang/DLHGolongan II = Rp 200,00 per orang/DLHGolongan III = Rp 250,00 per orang/DLHJumlah masing-masing golongan adalah :Golongan I = 50 orangGolongan II = 20 orangGolongan III = 5 orangJumlah = 75 orang

Page 5: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

GolonganTingkat

upah per jam (Rp)

Jumlah (orang)

Jumlah DLH

Jumlah (Rp)

I

II

III

150,00

200,00

250,00

50

20

5

100

750.000,00

400.000,00

125.000,00

75 100 1.275.000,00

Tingkat upah rata-rata tenaga kerja langsung perusahaan tersebut (per orang per DLH) dapat dihitung sebagai berikut :

Tingkat upah rata-rata = = Rp 170,00 per DLH

Page 6: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Catatan :Perlu diperhatikan bahwa tingkat upah rata-rata dapat berubah apabila terjadi perubahan ratio dalam penggunaan tenaga kerja, seperti :•Ratio kuantitas masing-masing golongan tenaga kerja•Ratio atingkat upah masing-masing golongan tenaga kerja

Misalnya :Data historis (tahun 1983) menunjukkan :

Golongan Jumlah (orang)

Tingkat upah per jam (Rp)

Jumlah Jam Jumlah (Rp)

I

II

300

200

200,00

300,00100

6.000.000,0

0

6.000.000,0

0

500 100 12.000.000,00

Page 7: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Tingkat upah rata-rata =

Pada tahun 1984, akan diadakan kenaikan pangkat 50 orang golongan I ke golongan II. Sehingga pada tahun 1984 terjadi perubahan ratio kuantitas masing-masing golongan yakni :

= Rp 240,00

1983 1984

Golongan I

Golongan II

300

200

250

250

500 500

Page 8: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Akibatnya pada tahun 1984 akan terjadi perubahan tingkat upah, menjadi Rp 250,00 per orang per DLH.

Perhitungannya sebagai berikut :

Golongan Jumlah (orang) Tingkat upah per jam (Rp) Jumlah Jam Jumlah (Rp)

III

250250

200,00300,00

1005.000.000,007.500.000,00

500 100 12.500.000,00

Tingkat upah rata-rata = = Rp 250,00

Page 9: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja merupakan salah satu jenis biaya yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Pengawasan biaya tenaga kerja dapat dibantu dengan adanya pendekatan yang baik terhadap para buruh sehingga mereka dapat bekerja secara stabil sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Pengawasan terhadap jasa buruh dapat diserahkan pada seorang mandor pengawas atau supervisor.

Seorang supervisor bertugas mengawasi dan melaporkan apa yang dilakukan oleh para buruh yang menjadi tanggungjawabnya. Seorang supervisor perlu membuat laporan yang bersifat harian atau bulanan. Pada laporan yang bersifat harian, apa yang terjadi pada hari itu dibandingkan dengan rencana untuk hari itu.

Page 10: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Misalnya :

Setiap jam 10.00 pagi seorang supervisor membuat laporan tentang kegiatan tenaga kerja untuk hari

yang bersangkutan.

Pada dasarnya laporan itu berisi :

- Jam kerja riil

- Jam standart untuk untuk output riil

Variasi waktu yang merupakan selisih antara jam kerja riil dengan jam standart

Sedangkan laporan bulanan, bentuknya sama dengan laporan pelaksanaan pada anggaran produksi

dan anggaran bahan mentah.

Laporan pelaksanaan untuk tenaga kerja ini merupakan “kelanjutan” dari laporan pelaksanaan untuk

bahan mentah.

Misalnya :

Rencana

Akan diproduksi bulan Januari 2.200

Standar jam buruh per unit barang 2

Tingkat upah rata-rata per jam Rp 50,00

Realisasi

Unit yang diproduksi 2.000

Jam buruh selama bulan Januari4.250

Biaya buruh bulan JanuariRp 218.025,00

Page 11: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Laporan PelaksanaanJanuari 19A

Rencana RealisasiPenyimpanan

Jumlah Persentase

Unit Produksi

Bahan

Mentah

(pada bab 9)

Tenaga Kerja:

Jam

Upah rata-

rata

2.200

4.000

Rp 50,00

2.000

4.250

Rp 51,30

200

250

Rp 1,30

9

6,25

2,6

Biaya Rp 200.000,00

Rp 218.025,00

Rp 18.025,00 9

Page 12: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Agar lebih jelas ditinjau sebuah persoalan yang menyangkut sebuah perusahaan lain.Perusahaan ini melakukan pengawasan serta analisa sebab-sebab penyimpanan secara bulanan atas berbagai target penjualan dan tingkat biaya. Masalah yang sekarang dihadapi khususnya menyangkut biaya tenaga kerja.

Data yang tersedia adalah sebagai berikut :Data AnggaranProduksi bulan Februari hanya 15.000 unit yang menghabiskan 37.000 DLH dan upah yang dibayarkan sebesar Rp 4.070.000,00Dari kedua data di atas dapat dibuat laporan pelaksanaan dan analisa variance sebagai berikut:

Page 13: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Laporan PelaksanaanFebruari 19A

Rencana Disesuaikan RealisasiPenyimpanan

Jumlah Persentase

Produksi

Standar

Pemakaian TK

Jumlah DLH

Upah/DLH

16.000

2,5 DLH

40.000 DLH

Rp 100,00

15.000

2,5 DLH

37.500 DLH

Rp 100,00

15.000

2,467 DLH

37.000 DLH

Rp 110,00

-

0,033 DLH

+500 DLH

- Rp 10,00

-

1%

2%

10%

Jumlah upah Rp 4.000.000,00 Rp 3.750.000,00 Rp 4.070.000,00 - Rp 320.000,00 8%

Analisa Variance :

Penyimpanan efisiensi = (37.500 – 37.000) x 100 = + Rp 50.000,00Penyimpanan upah = (Rp 100,00 – 110) x 37.000 = - Rp 370.000,00

Total Variance = - Rp 320.000,00

Page 14: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Penyimpanan efisien merupakan hasil kali antara upah dianggarkan dengan selisih antara jumlah jam anggaran dan jumlah jam riil.Price variance merupakan hasil kali antara jumlah jam riil dengan selisih antara upah yang dianggarkan dan upah riil.Anggaran Tenaga Kerja merupakan perencanaan khusus tentang jam buruh langsung (DLH) dan biaya buruh langsung (DLC) menurut waktu jenis barang yang diproduksi. Apabila memungkinkan anggaran tenaga kerja dapat dibuat secara terpisah, yakni :• Anggaran jam buruh langsung• Anggaran biaya tenaga kerja

Page 15: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Contoh :

PT MEKAR SARI mempunyai 3 bagian produksi, yakni bagian I, II dan III. Ada dua macam barang yang diproduksi, yakni X dan Y.

Barang X diproduksi melalui ketiga bagian, sedangkan barang Y hanya melalui bagian I dan III saja.

Rencana jam buruh per unit barang adalah :

BagianDLH per unit barang

X Y

IIIIII

0,40,20,4

0,2-

0,2

Page 16: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Rencana tingkat upah rata-rata adalah :

Bagian Tingkat upah per DLH

I Rp 20,00

II Rp 15,00

III Rp 10,00

Page 17: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Sedangkan rencana tingkat produksi tahun 1983 adalah sebagai berikut :

Bulan/KuartalBarang

X Y

Januari 70.000 34.000

Februari 80.000 36.000

Maret 80.000 38.000

Kuartal II 240.000 140.000

Kuartal III 230.000 127.000

Kuartal IV 260.000 145.000

Jumlah 960.000 520.000

Page 18: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

PT MEKAR SARI menyusun 2 sub anggaran tenaga kerja, yakni :• Anggaran yang khusus

merencanakan biaya tenaga kerja langsung

• Anggaran yang merencanakan jam buruh langsung (DLH) saja

Page 19: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Jenis-Jenis Anggaran Tenaga Kerja Langsung

Anggaran tenaga kerja langsung dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1. Anggaran biaya tenaga kerja langsung

Anggaran ini merupakan bagian dari anggaran tenaga kerja. Secara

perincan pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut:

– Jumlah barang yang diprodusir, yang dilihat dari anggaran produksi.

– Jam buruh langsung (DLH) yang diperlukan untuk mengerjakan satu unit

barang.

– Tingkat upah rata-rata per jam buruh langsung.

– Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.

– Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)

Sehingga anggaran biaya tenaga kerja bagi PT MEKAR SARI untuk tahun

1979 adalah :

Page 20: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

PT MEKAR SARIAnggaran Biaya Tenaga Kerja

1983

Bulan/KuartalBagiam

Barang X Barang YJumlah

Biaya Tenaga KerjaProduksi Per unit Total DLH TK

Upah Jumlah Produksi DLH per unti Total DLH TK Upah Jumlah

JanBag IBag IIBag III

70.00070.00070.000

0,40,20,4

28.00014.00028.000

201510

560.000210.000280.000

34.000-

34.000

0,2-

0,2

6.800-

6.800

20-

10

136.000-

68.000

696.000210.000348.000

Jumlah 70.000 1.050.000 13.600 204.000 1.254.000

FebBag IBag IIBag III

80.00080.00080.000

0,40,20,4

32.00016.00032.000

201510

640.000240.000320.000

36.000-

36.000

0,2-

0,2

7.200-

7.200

20-

10

144.000-

72.000

784.000240.000392.000

Jumlah 80.000 1.200.000 14.400 216.000 1.416.000

MarBag IBag IIBag II

80.00080.00080.000

0,40,20,4

32.00016.00032.000

201510

640.000240.000320.000

38.000-

38.000

0,2-

0,2

7.600-

7.600

20-

10

152.000-

70.000

792.000240.000395.000

Jumlah 80.000 1.200.000 15.200 228.000 1.428.000

Kuartal IIBag IBag IIBag II

240.000240.000240.000

0,40,20,4

96.00048.00092.000

201510

1.920.000720.000960.000

140.000-

140.000

0,2-

0,2

28.000-

28.000

20-

10

560.000-

280.000

2.480.000720.000

1.240.000

240.000 3.600.000 56.000 840.000 4.440.000

Kuartal IIBag IBag II

Bag III

230.000230.000230.000

0,40,20,4

92.00046.00092.000

201510

1.840.000960.000920.000

127.000-

127.0000,2

-0,2

25.400-

25.400

20-

10

508.000-

254.000

2.348.000960.000

1.174.000

230.000 3.450.000 50.800 762.000 4.212.000

Kuartal IIBag IBag II

Bag III

260.000260.000260.000

0,40,20,4

104.00052.000

104.000

201510

1.080.000780.000

1.040.000

145.000-

145.000

0,2-

0,2

29.000-

29.000

20-

10

580.000-

290.000

2.660.000780.000

1.330.000

Jumlah 260.000 3.900.000 58.000 870.000 4.770.000

Jumlah 1 Th 960.000 960.000 14.400.000 208.000 3.120.000 17.520.000

Page 21: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

2. Anggaran jam buruh langsungAnggaran ini merupakan bagian lain dari anggaran tenaga kerja. Secara terperinci pada anggaran ini harus dicantumkan hal-hal sebagai berikut :– Jenis barang yang dihasilkan perusahaan.– Bagian-bagian yang turut dalam proses produksi.– Jumlah DLH yang diperlukan untuk tiap jenis barang.– Waktu produksi barang (bulan atau kuartal)

Sehingga anggaran jam buruh langsung bagi PT MEKAR SARI untuk tahun 1983 adalah :

Page 22: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

PT MEKAR SARIAnggaran Jam Buruh Langsung

Tahun 1983

Bulan/Kuartal

Bagian I Bagian II Bagian IIIJml

X Y Jml X Y Jml X Y Jml

Januari 28.000 6.800 34.800 14.000 - 14.000 28.000 6.800 34.800 83.600

Februari 32.000 7.200 39.200 16.000 - 16.000 32.000 7.200 39.200 94.400

Maret 32.000 7.600 39.600 16.000 - 16.000 32.000 7.600 39.600 95.200

Kuartal II 96.000 28.000 124.000 48.000 - 48.000 96.000 28.000 124.000 296.000

Kuartal III 92.000 25.400 117.400 46.000 - 46.000 92.000 25.400 117.400 280.800

Kuartal IV 104.000 29.000 133.000 52.000 - 52.000 104.000 29.000 133.000 318.000

Jumlah 384.000 104.000 488.000 192.000 - 192.000 284.000 104.000 488.000 1.168.000

Page 23: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Contoh:Penyusunan Anggaran Tenaga Kerja(Kasus : Pabrik Rokok “Kencana” Surakarta)Sebagai kelanjutan dari kasus pabrik rokok Kencana, pada bagian ini secara khusus akan dibahas tentang perencanaan tenaga kerja langsung. Bagian produksi/pengolahan, merupakan tempat bekerjanya tenaga kerja langsung yang terdiri atas:

1. Tukang linting dengan tangan 854 orang2. Tukang potong/gunting dengan tangan 671 orang3. Tukang linting dan gunting dengan mesin 10 orang4. Tukang longsong bungkus rokok 151 orang5. Tukang mengepak rokok 442 orang

Jumlah = 2.128 orang

Pada pabrik rokok Kencana, tenaga kerja dipilih sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan diutamakan yang sudah berpengalaman. Lebih dari 90% para tenaga kerja berasal dari luar kota Surakarta, seperti Kalioso, Sawahan dan Wonogiri. Bagi buruh harian diperhitungkan jam kerja sebanyak 7 jam per hari atau 40 jam per minggu.

Page 24: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

PengupahanSistem pengupahan pada pabrik rokok Kencana disesuaikan dengan perjanjian antara SBRI/FBSI dengan PUSPI dan OPS Rokok Kretek (atau antara wakil dari pihak buruh dengan Persatuan Pengusaha Rokok Kretek) yakni sebagai berikut:

• 60% sebagai upah harian

• 20% sebagai upah makan

• 20% sebagai upah hadir

Bagi tukang linting dan gunting yang mengunakan mesin dipakai sistem upah harian, yakni rata-rata Rp 500,00 per hari. Bagi tukang lainnya adalah cara borongan, yakni sebagai berikut:

1. Tukang linting dengan tangan:

Upahnya sebesar Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, dengan maksimum 3.000 batang. Bila mencapai lebih dari 3.000 batang ditambah upah lembur sebesar 50% untuk setiap 1.000 batang dari tarif upah tersebut.

2. Tukang gunting dengan tangan:

Cara pengupahan dan besarnya sama dengan tukang linting.

3. Tukang longsong:

Upah sebesar Rp 60,00 setiap 1.000 longsong dengan maksimum 3.000

Longsong. Bila mencapai lebih dari 3.000 ditambah upah lembur sebesar 50% untuk tiap 1.000 longsong dari tarif upah tersebut.

4. Tukang pak:

Upahnya sebesar Rp 74,00 untuk setiap bal, dengan maksimum 3 bal. Bila mencapai lebih dari 3 bal, ditambah upah lembur 50% untuk setiap bal dari tarif upah tersebut.

Page 25: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Agar lebih jelas, dapat dilihat tabel upah sebagi berikut :

Tabel Pengupahan

Jenis Tenaga Kerja

Upah Borongan Upah Lembur

Jumlah Minimum Maksimum Upah (Rp) Keterangan Persentase

Tukang linting 1.000 bt 3.000 bt 115,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50

Tukang gunting 1.000 bt 3.000 bt 115,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50

Tukang lonsong 1.000 lgs. 3.000 lgs. 60,00 Lebih dari 3.000 per 1.000 50

Tukang pak 1 bal 3 bal 74,00 Lebih dari 3 per 1 bal 50

Page 26: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Selain upah tersebut masih diberi insentif lain yang diberi secara insidentil, berapa “upah sangon rokok” sebesar (per hari, berdasar daftar hadir):

• Untuk tukang linting Rp 25,00

• Untuk tukang gunting Rp 20,00

• Untuk tukang longsong Rp 20,00

• Untuk tukang pak Rp 25,00

Di samping itu setiap tahun masih pula menerima tunjangan hari raya,. Pada tahun 1983 dibuat pula Anggaran Tenaga Kerja pada pabrik rokok ini. Anggaran Biaya Tenaga Kerja yang dibuat, tentu saja berdasarkan pada anggaran produksi yang telah dibuat sebelumnya yakni :

Page 27: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Pabrik Rokok KencanaAnggaran Produksi

1983

Penjualan (bal) Persediaan Akhir (bal) Jumlah (bal) Persediaan

Awal (bal) Produksi

Isi 12 BatangKIKIIKIIIKIV

4.4575.6866.2375.542

317281245209

4.7745.9676.4825.751

353317281245

4.4215.6506.2015.506

Jumlah 21.922 209 22.131 353 21.778

Isi 10 BatangKIKIIKIIIKIV

68.33587.19295.62984.974

4.8594.3103.7593.210

73.19491.50299.38888.184

5.4094.8594.3103.759

67.78586.64395.07884.425

Jumlah 336.130 3.210 339.340 5.409 333.931

Isi 3 BatangKIKIIKIIIKIV

1.4851.8962.0791.847

106948270

1.5911.9902.1611.917

1171069482

1.4741.8842.0671.835

Jumlah 7.307 70 7.377 117 7.260

Page 28: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Penghitungan Standar Tenaga Kerja

a. Penghitungan standar kerja tukang linting dengan tangan.

Karena unit pengepakan untung tukang linting dengan tangan adalah batangan, maka perlu jumlah produksi yang ukurannya bal dijadikan batangan:

Jenis RokokJumlah produksi untuk 1 Tahun

Bal Batang Jumlah

Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20x12 52.267.200

Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20x1

0 667.862.000

Rokok @3 batang 7.260 7.260x10x20x3 4.356.000

Jumlah 724.485.200

Page 29: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Berdasarkan anggapan bahwa dalam satu tahun ada 52 minggu maka dalam satu tahun terdapat 2.080 jam kerja ( 52 x 40 jam).

Jumlah tukang linting dengan tangan adalah 854 orang.

Hasil lintingan per jam = 724.485.200 x 1 batang

2.080

= 348.300 batang (dibulatkan)

Hasil lintingan rokok per jam dan per orang = 384.300 bt x 1 orang

854 orang

= 408 batang (dibulatkan)

Page 30: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Dari perhitungan diatas dapat ditentukan standar waktunya menurut masing-masing jenis rokok, sebagai berikut (untuk 1 bal): Isi 12 batang = 2.400 bt = 5,88 jam per bal

408 bt Isi 10 batang = 2.000 bt = 4,90 jam per bal

408 bt isi 3 batang = 600 bt = 1,47 jam per bal

408 bt

Setiap 1.000 batang rokok upahnya adalah Rp 115,00 sehingga dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu :

408 x Rp 115,00 = Rp 46,92 per DLH

1000

Page 31: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

b. Perhitungan standar kerja tukang gunting dengan tangan

Jumlah tukang gunting adalah 671 orang. Hasil roko yang digunting per jam dan per orang adalah :

348.000 bt x 1 batang = 519 batang (dibulatkan)

671 orang

standar waktu dapat ditentukan sebagai berikut :

Rokok @ 12 batang = 2.400 bt x 1 jam = 4,62 jam per bal

519 bt

Rokok @ 10 batang = 2.000 bt x 1 jam = 3,85 jam per bal

519 bt

Rokok @ 3 batang = 600 bt x 1 jam = 1,15 jam per bal

519 bt

Besarnya upah tukang gunting = Rp 115,00 per 1.000 batang rokok, maka dapat ditentukan tingkat upah per jam (1 DLH) yaitu :

519 X Rp 115,00 = Rp 59,68 per DLH

1.000

Page 32: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

c. Perhitungan standar tenaga kerja tukang linting dan gunting dengan mengunakan mesin (rokok @ 10 batang).Jumlah produsi 1 tahun = 10% x 333.931 bal = 33.393 bal.Jumlah tenaga kerja = 10 orang.Hasil rokok yang dilinting dan digunting dengan menggunakan mesin (@ 10 batang/filter) per jamnya yaitu:33.393 bal x 1 bal = 16 bal2.080 jam

Hasil per jam dan per orang = 16 bal x 1 bal =1,60 bal 10 orang

Standar waktu untuk menghasilkan 1 bal rokok filter (@ 10 batang) adalah 1 x 1 jam = 0,625 jam per bal1,60Upah per hari = Rp 500,00 jam kerja 1 hari = 7 jam, maka besarnya upah per jam ( 1 DLH) tukang linting dan gunting dengan menggunakan mesin adalah sebesar :500 x Rp 1,00 = Rp 71,43 per DLH 7

Page 33: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

d. Perhitungan standar tenaga kerja tukang longsong

Karena ukuran untuk pengupahan adalah banyak longsong, maka jumlah produksi dalam bal perlu dijadikan bentuk longsong, yaitu sebagai berikut:

Jenis RokokJumlah produksi untuk 1 Tahun

Bal Longsong Jumlah

Rokok @12 batang 21.778 21.778x10x20 4.355.600

Rokok @10 batang 333.931 333.931x10x20 66.786.200

Rokok @3 batang 7.261 7.260x10x20 1.452.200

Jumlah 72.594.000

Page 34: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Jumlah tukang longsong = 151 orang.Hasil longsong bungkus rokok per jam = 72.594.000 x 1 longsong = 34.900 longsong 2.080Hasil longsong per jam per orang = 34.900 x 1 longsong = 231 longsong151 orangStandar waktu untuk menghasilkan 1 bal longsong adalah sebagai berikut:Isi 12 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal

231Isi 10 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal

231Isi 3 batang = 200 x 1 jam = 0,87 jam per bal

231Besarnya upah tukang longsong = Rp 60,00 per 1.000 longsong, maka dapat ditentukan upah per jamnya yaitu :231 x Rp 60,00 = Rp 13,861.000

Page 35: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

e. Perhitungan standar tenaga tukang pak

Jenis Rokok Jumlah Produksi (pengepakan)

Rokok @ 12 batangRokok @ 10 batangRokok @ 3 batang

21.778 bal333.931 bal

7.261 bal

Jumlah 362.970 bal

Page 36: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

Jumlah tukang pak = 442 orangHasil pengepakan per jam = 362.970 bal x 1 bal = 175 bal ( dibulatkan)

2.080 jamHasil pengepakan per jam dan per orang = 175 x 1 bal = 0,40 bal

442Standar waktu pengepakan 1 bal adalah : 1 x 1 jam = 2,5 jam per bal0,40Besarnya upah tukang pak = Rp 74,00 per bal., maka dapat ditentukan tingkat upah per jamnya yaitu :0,40 x Rp 74,00 = Rp 29,60

1

Setelah diperhitungkan standar tenaga kerja, yaitu standar jam (standard DLH) dan tingkat upah per jam (wage rate hour/standard cost) masing-masing bagian atau kegiatan, maka dapatlah disusun Anggaran Tenaga Kerja untuk tahun 1979 secara sempurna.

Page 37: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja
Page 38: Ppt Penganggaran Bisnis - Anggaran Tenaga Kerja

TERIMA KASIH

SEKIAN