Part 1 - Transfer Number
-
Upload
ellein-kurniasih-herlambang -
Category
Documents
-
view
647 -
download
20
Transcript of Part 1 - Transfer Number
Laporan Praktikum Kimia Fisik II
“Penentuan Transfer Number”
Dosen :
Drs. Dadang
Disusun Oleh :
Ellein Kurniasih Herlambang ( 0621 100 72 )
KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA dan ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PAKUAN-BOGOR
2011
Bab I
Pendahuluan
I.I Tujuan Percobaan
Membuktikan adanya migrasi ion positif dan ion negative.
Membuktikan adanya migrasi ion positif dari anoda ke
katoda serta adanya migrasi ion negative dari katoda ke
anoda.
I.II Dasar Teori
Konsep Terkait
Elektrolisis , Hukum Faraday Elektrolisis , Biaya Transportasi ,
Ionik Mobilitas, Bilangan Hittrof.
Prinsip
Anion dan kation saling berkontribusi untuk
menyumbangkan aktifitasnya menjadi sejumlah arus
elektrolitik sesuai dengan mobilitasnya dalam medan listrik.
Nilai transportasi Hittorf adalah fraksi muatan yang diangkut
oleh ion tertentu selama elektrolisis.
Nilai transportasi harus diukur secara eksperimen yaitu
ditentukan dari perubahan konsentrasi yang karakteristik
terjadi di katda dan anoda selama elektrolisis.
Teori
Dalam larutan elektrolit , kation dan anion baik berkontribusi
untuk menyumbangkan transpotasi arus dalam medan listrik.
Dalam proses elektrolisis, yang mana jumlah transportasi t dan
t+ serta t- adalah tanda bagian kation dan anion masing-masing
dalam membawa arus (I +, I-I) dan mengangkut muatan (q+, |
q- |)
t+ = I+ = Q+ = ʌ+ (1.1)
I+ + I- Q+ + Q- ʌ+ + ʌ-
t- = I- = Q- = ʌ- (1.2)
I+ + I- Q+ + Q- ʌ+ + ʌ-
Dari persamaan 1.1 dan 1.2 , jumlah dari angka-angka transportasi kation dan anion ditemukan :
t+ + t- = 1
Menurut definisi persamaan (1.1) dan (1,2) Nilai
transportasi yang terkait dengan mobilitas ionic (u+ , u-) dan
ion konduktivitas (+,-) dan dengan demikian fungsi dari migrasi
kecepatan caounter –ion masing-masing. Jika mobilitas kation
dan anion berbeda (u+ u- ≠, t+ t- ≈≠ 0,5), jumlah dari dua jenis
ion yang sebanding dengan nilai-nilai ini diangkut dalam satuan
waktu tertentu. Sebagai dugaan yang sama diangkut dalam
setiap kasus,karakteristik perubahan konsentrasi terjadi pada
katoda dan anoda,dan angka transportasi hittorf dapat
ditentukan berdasarkan ekperimental.
Proses transportasi dan elektroda yang terjadi selama
elektrolisis asam nitrat. Karena ionic yang lebih tinggi mobilitas
kation (u+ = 5 u-), ion hidronium lima diangkut dari daerah
anoda ke wilayah pusat ,dan daru anoda ke daerah
katoda,dalam periode waktu yang sama hanya sebagai satu ion
nitrat diangkut dalam arah sebaliknya.
Untuk memastikan electroneutrality di semua
kompartemen,lima ion hidronium harus secara simultan
direduksi menjadi hydrogen pada katoda. Karena potensi
deposisi yang lebih tinggi pada anoda,tidak ada debit ion nitrat
terjadi ,tapi ini ada kesetaraan pembentukan ion hidronium dari
air.
Karena migrasi n-mol ion nitrat dengan muatan | q- | = n-F
(F = 96480 sebagai mol-1,konstanta faraday) terhadap dan
jauh dari elektroda,jumlah anion( ∆n-k/A ), kation ( ∆n+
k/A ), dan
elektrolit (∆n k/A ), di daerah-daerah katoda dan anoda berubah
selama elektrolisis menurut :
∆n-k = ∆n+
k = ∆n k = q¿
F¿ (3.1)
∆n-A = ∆n+
A = ∆n A = q¿
F¿ (3.2)
Muatan q- yang diangkut oleh anion dapat ditentukan.
Akan tetapi untuk menguji apakah ada kesalahan yang terjadi
untuk menentukan perubahan dalam jumlah bahan kedua
elektroda dan untuk menghitung q- melalui persamaan yang
diperoleh dari persamaan (3.1) dan (3.2)
q- = F ( ∆nA - ∆nk ) (4)
2
Jumlah keseluruhan muatan yang digunakan adalah q- + q+ dapat
ditentukan dari perubahan masa pada elektroda tembaga di
dalam coloumeter berdasarkan
Hukum Faraday :
q- = ZR F (∆mk - ∆mA)
2
Dimana :
∆mk , ∆mA : perubahan masa dari tembaga pada anoda
dan katoda
M : Berat atom tembaga
ZR : jumlah muatan electron pada ion Cu
Dengan mensubtitusikan persamaan (4) dan (5) dalam
persamaan (1.2) untuk nilai transport dari anion diberikan
sebagai pendekatan untuk persamaan dari t_
t- = M . (∆nA - ∆nk)(6)
ZR F (∆mk - ∆mA)
Perubahan dalam jumlah elektrolit ∆nA dan ∆nk yang mana
untuk melakukan perhitungan dapat dihitung dengan
menggunakan stokiometri.
∆nk/A = C1 . V K/A (V1k/A – V0
1)
V2
Dimana :
Vk/A : Volume larutan di daerah katoda dan anoda
V1k/A , V0
1 : Konsumsi NaOH dalam titrasi sebelum dan sesudah elektrolisis
Bab II
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
Power supply
Amperemeter
Kapas / penyumbat pipa U
Sambungan kabel I = 750 mm, merah
Sambungan kabel I = 750 mm, biru
Ganda tabung U dengan frit dan kran
Penghubung soket untuk elektroda bar
Timbangan presisi, 620 g
Thermometer digital, 1/100 s
Beaker, 100 ml, tinggi
Beaker , 250 ml , pendek
Beaker , 5000 ml , pendek
Termos volumetric , 1000 ml
Pasteur pipet
Karet bulb
Corong gelas
Karbon elektroda
Plat elektroda
Pemegang 2 elektroda
Penjepit putar
Penjepit universal
Buret
Statif
Pipet volumetric
Erlenmeyer
Batang pengaduk
Stopwatch
Washbottle
Bahan yang di gunakan :
Asam sulat , 0,05 M
Tembaga (II) sulfat, 250 g
Aseton,250 ml
Asam nitrat, 1,0 M
Natrium hidroksida , 0,1 M
Metil Merah
Aquadest
Bab III
Metode Kerja
Susunlah percobaan seperti yang ditunjukan pada modul
penuntun praktikum di hal.5 :
0,1 molar larutan asam nitrat : pipet 100 ml 1,0
molar asam nitrat lalu tuangkan ke dalam labu ukur
1000 ml kemudian tambahkan air suling hingga ke
tanda batas kalibrasi.
0,05 molar asam sulfat / larutan CuSO4 : timbang
124,08 g CuSO4 . 5 H2O dan masukkan ke dalam labu
volumetric 1000 ml,tambahkan sekitar 100 ml asam
sulfat 0,05 molar dan biarkan menjadi larut. Lalu
tambahkan asam sulfat 0,05 molar hingga ke tanda
kalibrasi.
Isilah tabung transportasi hitorf dengan 0,1 molar larutan
asam nitrar sampai batas ketinggian yang tertera pada
tabung. Celupkan elektroda karbon pada tabung.
Selanjutnya rendam tabung hitorf sampai tanda batas
perendaman dalam beaker glass untuk memastikan suhu
control cukup.
Timbanglah elektroda katoda dan anoda dari coloumeter
yang terdiri dari dua potong lembaran tembaga,dan
catatlah bobot masing-masing elektroda. Pasang kembali
potongan-potongan tembaga dengan menggunakan
pemegang elektroda dan membenamkan mereka ke
dalam sebuah gelas kimia yang diisi dengan larutan asam
sulfat / CuSO4 250 ml.
Hubungkan coloumeter ini dengan elektroda karbon pada
tabung hitorf dan amper meter multi range secara seri
terhadap catu daya.
Lakukan elektrolisis , titrasi 5 ml sampel asam nitrat yang
diambil dari volumetric terhadap 0,1 molar NaOH dan
pergunakanlah metil merah sebagai indikator (berubah
warna : merah – kuning)
Tepat mencapai waktu 60 atau 90 menit secara
bersamaan dikatoda maupun anoda pipet larutannya
sebanyak 5 ml. kemudian keduanya titrasi dengan 0,1
molar NaOH
Cuci elektroda tembaga dari coloumeter hati-hati dengan
air dan aseton, keringkan di udara, dan timbanglah
masing-masing elektroda untuk menentukan perubahan
beratnya
Tentukan volume larutan pada tabung hitorf dengan cara
mengisi kembali tabung hitorf yang sudah dikosongkan
dengan air dari buret.
Bab IV
Data Pengamatan
Gambar susunan alat :
Elektroda A (sebelum) : 2,8390 gr
(sesudah) : 2,8346 gr
Elektroda B (sebelum) : 4,7550 gr
(sesudah) : 4,7536 gr
Waktu penelitian : 35 menit
Menit ke- Arus
1 - 6 45
7-8 47,5
9 48
10-13 49
14-33 49,5
34-35 50
Setelah dititrasi :
Katoda : V NaOH: 1,07
V1 . N1 = V2 . N2
5 . x = 1,07 . 1
X = 1,07 / 5
= 0, 214
Anoda : V NaOH : 1,25
V1 . N1 = V2. N2
5 . x = 1,25
X = 1,25 / 5
= 0,25
N rata-rata : 0,214 + 0,25 = 0,232 N
2
Bab V
Pembahasan
Pada percobaan praktikum “transfer number” kali ini,
antara penyusunan alat yang terdapat di buku modul penuntun
praktikum dengan kegiatan langsung agak sedikit berbeda
karna adanya keterbatasan perangkat alat di laboraturium.
Walaupun dalam keterbatasan alat namun konsep yang di
pakai sesuai dengan konsep teori dan prinsip dari transfer
number.
Bab VI
Kesimpulan
Transfer number adalah proses transfer aktifitas
menjadi sejumlah arus pada elektrik sesuai dengan
mobilitasnya dalam medan listrik
Tujuan dari praktikum ini adalah :
o Membuktikan adanya migrasi ion positif dan ion
negative.
o Membuktikan adanya migrasi ion positif dari
anoda ke katoda serta adanya migrasi ion
negative dari katoda ke anoda.
Nilai transportasi Hittorf adalah fraksi muatan yang
diangkut oleh ion tertentu selama elektrolisis.
Nilai transportasi harus diukur secara eksperimen
yaitu ditentukan dari perubahan konsentrasi yang
karakteristik terjadi di katda dan anoda selama
elektrolisis.
Waktu pengamatan percobaan selama : ± 35 menit
Elektroda A mengalami pengurangan berat sebesar :
0,0044 gr antara sebelum dilakukan percobaan
dengan sesudah dilakukannya percobaan
Elektroda B mengalami pengurangan berat sebesar :
0,0014 gr antara sebelum dilakukan percobaan
dengan setelah dilakukannya percobaan
Arus terendah / arus mula-mula (menit ke -1) di
lakukannya penelitan sebesar : 45 V
Arus tertinggi / arus akhir di menit ke-35
dilakukannya penelitian sebesar : 50 V
Setelah dititrasi V NaOH di katoda adalah 0,214 N
Setelah dititrasi V NaOH di anoda adalah 0,25 N
Dengan V NaOH rata-rata adalah 0,232 N
Daftar Pustaka :
Fisbane, P.M,et al.1993. Pysics for Scientist and Engineers
Extended version,New jersey: Pretice Hall,Inc.
Benzon,H. 1991. University Physics. New York : John Wiley &
sons,Inc.
Yong,L.W and Loo Kwok Wai. 2000. Physics Insight. Singapore :
Pearson Education Asia.
Website :
http://google.com
http://wikipediaindonesia.org