Parameter Spesifik Ekstrak
-
Upload
andi-anugrah-agung -
Category
Documents
-
view
183 -
download
8
description
Transcript of Parameter Spesifik Ekstrak
Parameter spesifik ekstrak
A. Eka Purnama Putri (2015)
Pentingnya parameter spesifik:1. Menghindari pemalsuan2. Memiliki indikasi efek terapi yang benar
Contoh:1. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap) dengan
Scutellaria spp. lainnya 2. Penggantian Scutellaria lateriflora (Skullcap)
denganTeucrium spp. (Germander) (hepatotoksik)3. Penggantian Stephania tetrandra dengan Aristolochia
spp., yang berpotensi toksik terhadap ginjalSenyawa indikator Stephania: tetrandrin, aristolochia, aristolochic acid
4. Beberapa sampel Andrographis paniculata (Andrographis) tidak mengandung andrographolide
5. Beberapa sampel Vaccinium myrtillus (Bilberry) mengandung amaranth anthocyanins
6. Echinacea purpurea: akar: alkilamida, beberapa sampel mengandung bagian tumbuhan yang berbeda atau profil senyawa alkilamida yang berbeda
7. Golden Seal (Hydrastis canadensis): sangat mahal dan supply terbatas, marker: hidrastin
Golden seal (Hydrastis canadensis)
Mengandung hidrastin dan berberin.
Harga mahal dan langka
Berberin: memberikan warna khas ekstrak, antibakteri
Hidrastin: efek troporestorative terhadap membran mukosa
Bagian tanaman: rizoma
Pemalsuan:
•Campuran rizoma dan akar rambut
•Tanaman lain yang mengandung berberin (memberikan warna ekstrak yang khas), a.l: Coptis chinensis, Berberis aristata, Berberis aquifolium
Echinacea purpurea
Bagian tanaman: akar
Kandungan kimia aktif: alkilamid, chicoric acid
Pemalsuan: Parthenium integrifolium (bentuk akar mirip) tidak mengandung alkilamid
Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“) ketika dikunyah
Echinacea angustifolia
Bagian tanaman: akar
Kandungan kimia aktif: alkilamid, echinacoside
Kadar alkilamid lebih tinggi
Perbedaan: Rasa berbeda (sensasi „Tingling“) ketika dikunyah
Immunostimulator
Parameter Spesifik Ekstrak
Deskripsi Tata nama
I. Nama ekstrak misalnya ekstrak thymi, ekstrak belladon
II. Nama latin tumbuhan misalnya: Psidium guajava, Mentha pipereta
III. Bagian tumbuhan yang digunakan : Psidium guajava leaf dll
IV. Nama Indonesia tumbuhan : jambu biji, temu kunci, sambiloto, brotowali, awar awar
Senyawa Identitas (Marker)
• senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu, dapat berupa senyawa aktif, penanda analitik , penanda negatif.
• syarat-syarat senyawa penanda adalah bersifat khas, mempunyai struktur kimia yang jelas, dapat diukur kadarnya dengan metode analisis yang biasa digunakan, bersifat stabil, tersedia dan dapat diisolasi.
• Contoh:Contoh temulawak>> xantorizol, purwoceng>>germacron, ginsenosida pada gingseng. epedrin pada Epedra sinensis, Asam ginkolat pada Gynko biloba.
Parameter Spesifik Ekstrak
Penggunaan senyawa identitas/ marker
Marker analitik:
1. Identifikasi
2. Kemurnian
3. Penentuan kadar
4. Uji stabilisasi
Marker aktif: zat yang bertanggung jawab terhadap aktivitas farmakologis
Parameter Spesifik Ekstrak
Parameter Organoleptik Ekstrak:
Bentuk, Warna, Bau dan Rasa
Senyawa terlarut dalam pelarut tertentu:
I. Kadar senyawa yang larut dalam air
II. Kadar senyawa yang larut dalam etanol
Uji kandungan kimia ekstrak
I. Pola kromatogram
II. Kadar total golongan kandungan kimia
III. Kadar kandungan kimia tertentu
1. Profil kromatografi (KLT, KG, KCKT)
2. Kadar total golongan kandungan kimia
-Kandungan flavonoid total
-kandungan tanin
Kadar antrakinon Kadar alkaloid total Kadar minyak atsiri
INSTRUMEN ANALISIS KANDUNGAN KIMIA EKSTRAK
No. Instrumen Data dan Penggunaan
Identifikasi Penetapan Kadar
1. Spektrofotometer UV-Vis Pola spektra UV-Vis spesifik Golongan senyawa
2. SpekrofotometerFluoresensi
Pola spektra eksitasi-emisi spesifik
Golongan senyawa
3. Spektrofotometer inframerah (IR)
Pola spektra IR spesifik Jarang digunakan
4. Spektrometer RMI Pola spektra IR spesifik Tidak dapat
5. Spektrometer massa Spektra massa Tidak dapat
6. Densitometer (TLC scanner) Pola dan spektra UV-Vis bercak
Golongan senyawa dan komponennya
7. Kromatografi cair kinerja tinggi (HPLC)
Pola kromatogram Komponen
8. Kromatografi gas Pola kromatogram Komponen
9. Kombinasi instrumen: Simultan: Pola kromatogram dan
identifikasi struktur komponen yang terpisahkan berdasarkan
spektra
HPLC-DAD Komponen
GC-MS Jarang digunakan
GC-FTIR Jarang digunkan
LC-MS Komponen
LC-NMR Tidak digunakan
Uji kandungan kimia ekstrak
3. Kadar kandungan kimia tertentu
1. Metode ekstraksi
2. Metode separasi
3. Deteksi
Prosedur Uji Fitokimia TerpenoidPada plat tetes, sejumlah sampel di oles pada plat tetes kemudian ditambahkan vanillin dan 2 tetes asam sulfat pekat (H2SO4p. p.a). Diamati perubahan warna yang terjadi. Senyawa golongan terpenoid positif jika terjadi warna merah sampai ungu
-
-
+
Steroid/triterpenoidPada plat tetes, sejumlah sampel dioles pada plat tetes, kemudian ditambahkan asam asetat anhidrid sampai terendam selama 5 menit, kemudian ditambahkan 1 tetes asam sulfat pekat. Diamati perubahan warna yang terjadi. Senyawa golongan steroid positif jika terjadi warna hijau kebiruan dan senyawa golongan triterpenoid berwarna merah sampai ungu.
+
+
+
SaponinSejumlah sampel di masukkan kedalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan aquadest sampai terendam dan dipanaskan dalam waterbath 100oC selama 15 menit. Setelah dingin dikocok kuat-kuat arah vertical. Senyawa golongan saponin positif jika terbentuk busa yang mantap.
- - -
FenolPada plat tetes, sejumlah sampel dioleskan pada plat tetes kemudian ditambahkan larutan FeCl3 (10% b/v dalam etanol). Diamati perubahan warna yang terjadi. Senyawa golongan fenol positif jika terjadi warna hitam, ungu, hijau,
+
+
+
Produksi sediaan obat tablet/kapsul dari ekstrak
Kesulitan:
• Untuk ekstrak terstandarisasi, bobot ekstrak tergantung pada kadar zat aktif dalam ekstrak
• Bobot ekstrak per-sediaan umumnya besar
• Sifat ekstrak sulit untuk pengolahan lebih lanjut, a.l. Higroskopis, sifat alir jelek
• Kandungan lipofilik seringkali mempengaruhi sifat desintegrasi
Pengatasan:
Penambahan zat pengering seperti Aerosil® dan Mg stearat
Produksi sediaan cair dari ekstrak• Ekstrak yang digunakan: ekstrak kering/ cair/ kental
• Pelarut: etanol-air; gliserol-propilenglikol-air
• Kendala: dalam penyimpanan menjadi keruh/ mengendap, dekomposisi
• Perlu penambahan bahan pengawet, kandungan alkohol / propilenglikol > 15% dapat berfungsi sebagai pengawet
Pengaruh packing terhadap stabilisasi obat:
• Karet: absorpsi dan melepaskan partikel
• Wadah plastik: kehilangan zat aktif/pengawet, perubahan pH, reaksi oksidasi reduksi, permeasi gas, lem, dll, tembus cahaya
• Wadah metal: korosi
Tipe Ekstrak Ekstrak Terstandar (Tipe A): ekstrak
distandardisasi terhadap senyawa berkhasiatnya
Ekstrak Terkuantifikasi (Tipe B): ekstrak distandardisasi terhadap kandungan yang ikut berperan dalam khasiatnya
Ekstrak Lain (Tipe C): ekstrak yang distandarisasi terhadap senyawa penuntun (secara farmakologi tidak diketahui)/ marker
Esktrak Terstandar Daun digitalis (Digitalis folium), glikosida digitalis
sampai 5%. Ekstrak kering senna: distandardisasi
mengandung 5,5- 8,0% glikosida hidroksiantrasene, dihitung sebagai sennosid B
Ekstrak kering daun belladonna (Belladonnae Folium dari Atropa belladona) distandardisasi mengandung 0,95-1,05% alkaloid dihitung sebagai hiosiamin
Ekstrak TerkuantifikasiGinkgo biloba L, daun, kandungan:
Flavonoid (0,5-1%): flavon dan flavonol glikosia, biflavonoid, glikosida flavonol terasetilasiTerpen lakton (0,03-0,25%)Kandungan yg tidak diinginkan (polifenol, polisakarida, asam ginkgolat) direduksi flavonoid glikosida (16-26%) dan terpen lakton (5-7%)
Ekstrak Lain
Senyawa yang bertanggung jawab terhadap aktifitas tidak diketahui diperlukan marker untuk kualitas
Crataegus, bagian di atas tanah (Crataegi folium cum flore, howthorn)
Passiflora incarnata L, bagian di atas tanah (Passiflorae herba, passion flower):
Kualitatif KLT dengan baku rutin atau hiperosida
Kuantitatif : spektrofotometri atau KCKT
Referensi tumbuhan obat terstandarisasi Farmakope Herbal Indonesia Materia medika WHO medicinal plants (Herbal Monograf)
Tugas Individu Membuat Tulisan obat tradisional di daerah
Sulawesi tenggara Nama Tanaman Nama Ilmiah Foto tanaman, seluruh bagian dan bagian yang
digunakan Nama daerah/nama Indonesia Penggunaanya di masyarakat Bukti ilmiah(penelitian) Standar spesifik dan non spesifik yang diperoleh Diketik No.hape Dikumpul Maximal tgl 16 Maret 2015 untuk bahan
presentasi
TERIMA KASIH