Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

3
Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat Mengupayakan kesehatan gigi dan mulut masyarakat adalah sebuah strategi meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Kenyataan rendahnya kesadaran akan pentingnya merawat dan menjaga kesehatan gigi bagi masyarakat memiliki konsekwensi logis yaitu meningkatnya penyakit gigi dan mulut terutama karies atau gigi berlubang, meningkatnya penyakit gusi ( Gingivitis Marginalis Kronis) karena penumpukan k arang gigi,  bau mulut ( Holitosis ), abses ( Gusi bengkak) ,bahkan beberapa penelitian mutakhir menemukan  bahwa gusi yang infeksi dan bengkak dapat menjadi penyebab meningkatnya resiko penyakit  jantung. Paradigma masyarakat Indonesia, sebagai negara berkembang sangat tertinggal oleh negara- negara maju, terutama kesadaran masyarakat Indonesia di daerah terpencil ataupun masyarakat yang tinggal di perkotaan tapi tidak memiliki kesadaran yang kuat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut dalam rangka terjaminya kualitas h idup. kehilangan gigi biasanya dianggap sebagai sesuatu yang lumrah dan biasa, padahal kehilangan gigi tersebut justru akan menurunkan intake makanan yang adekuat akibat fungsi pengunyahan makanan yang tidak optimal. Akibat dari paradigma yang keliru ini membuat sebagian besar masyarakat tidak mengetahui manfaat dan fungsi gigi dan mulut yang sebenarnya. Gigi dan mulut diciptakan bagi manusia memiliki fungsi yaitu : mengunyah dan melunakkan makanan, sebagai bagian dari fungsi  pengucapan sehingga seseorang dapat berbicara dengan baik dan ben ar, serta sebagai bagian dari  penampilan seseorang agar tampak menarik. Sebagaimana anggota tubuh yang lain Tuhan telah menciptakanya sebagai manifestasi keadilan-Nya dan tak ada yang sia-sia. Kesehatan Gigi dan Mulut Murid SD se-kecamatan Biduk-Biduk Dari hasil kunjungan  penyuluhan Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut bagi siswa SD se- kecamatan Biduk-Biduk bulan Mei 2012, dengan jumlah siswa 675 orang untuk 10 sekolah dasar yang kesemuanya dilakukan  pemeriksaan gigi dan mulut, hasilnya bisa disimpulkan bahwa kurang lebih 99 % para siswa tersebut memiliki gigi berlubang, termasuk mereka yang memiliki karang gigi, gusi bengkak, hingga ditemukan puluhan diantara mereka memiliki oral hygiene( kebersihan mulut) yang dipastikan buruk akibat malas sikat gigi, bahkan tidak memiliki s ikat gigi. Kenyataan yang memprihatinkan ini membuat kita miris, bahwa betapa jauhnya harapan kita untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi d an mulut, peranan puskesmas sebagai fasilitator aktif sangat tidak cukup, peranan sekolah sebagai pembina Usaha kesehatan sekolah (UKS) sangat perlu diaktifkan, dan yang terpenting adalah peranan orang tua siswa -siswi di rumah adalah pintu pertama untuk menyuntikkan bangunan kesadaran yang baik, bahwa menyikat gigi dan mulut adalah sebuah kebiasaan yang tidak hanya dianjurkan tapi diwajibkan dan sangat  penting diberi contoh oleh orang tua mereka. Karena di sisi lain terkadang orang tua di rumahpun malas menyikat gigi. Oleh karena itu berkaitan dengan permasalahan ini, rencana program puskesmas Biduk-Biduk  berupa UKGMD ( Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa) akan direalisasikan secara bertahap, mulai dari kegiatan diskusi dan penyuluhan bagi kader-kader posyandu dengan harapan nantinya  para kader diharapkan untuk menularkan kesadaran pentingnya kesehatan gigi dan mulut sejak dini kepada para ibu hamil, ibu menyusui ataupun nantinya kader secara aktif membuat forum  penyuluhan UKGMD yang akan diberikan berbagai macam materi cara merawat gigi dan mulut

Transcript of Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

Page 1: Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

7/27/2019 Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

http://slidepdf.com/reader/full/paradigma-kesehatan-gigi-masyarakatdoc 1/3

Page 2: Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

7/27/2019 Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

http://slidepdf.com/reader/full/paradigma-kesehatan-gigi-masyarakatdoc 2/3

Page 3: Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

7/27/2019 Paradigma Kesehatan Gigi Masyarakat.doc

http://slidepdf.com/reader/full/paradigma-kesehatan-gigi-masyarakatdoc 3/3