Para Graf

16
Pengertian paragraf dan jenisnya – Pragraf adalah merupakan suatu kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi/kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya. Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang berhubungan antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan dapat disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai karangan yang singkat. Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini: Yang pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik. Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik. Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya. Apakah itu paragraf? Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini: Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.

description

fr

Transcript of Para Graf

Page 1: Para Graf

Pengertian paragraf dan jenisnya – Pragraf adalah merupakan suatu kumpulan suatu kesatuan

pikiran yang lebih tinggi serta lebih luas dari pada kalimat. Atau definisi paragraf adalah bagian yang

berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan

informasi/kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai

pendukungnya.

Paragraf dapat terdiri dari satu kalimat/kumpulan kalimat, Akan tetapi kalimat yang berhubungan

antara yang satu dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk suatu kalimat, dan dapat

disebut juga dengan penuangan ide dari penulis melalui kalimat/kumpulan kalimat yang satu dengan

yang lainnya, yang berkaitan dan juga hanya memiliki satu tema. Paragraf juga dapat disebut sebagai

karangan yang singkat.

Ciri-ciri paragraf, diantaranya sebagai berikut ini:

Yang pertama kalimat pertamanya bertakuk/letaknya agak dalaman, ke dalam lima ketukan

spasi untuk jenis karangan yang biasa.

Lalu yang kedua paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.

Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan

kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun

menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.

Dan yang keempat paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat

penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah

kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa

kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta

tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

Apakah itu paragraf?

Fungsi paragraf, adalah sebagai berikut ini:

Yang pertama mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu

pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam

suatu kesatuan.

Yang kedua untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa

paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.

Page 2: Para Graf

Yang ketiga untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan

memudahkan pemahaman bagi yang mbacanya.

Yang keempat memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang

lebih kecil.

Yang kelima untuk memudahkan pengendalian variable, terutama pada karangan yang terdiri

dari beberapa variabel.

Jenis-jenis paragraf dapat di cermati dan di baca di bawah ini:

Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu

peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi

runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian

ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola

pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan

ataupun menghasilkan sesuatu.

Paragraf Eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan

informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang

membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan

si pembaca. Untuk memahami paragraph ini si pembaca harus melakukan proses berpikir dan

juga melibatkan pengetahuan.

Paragraf Agumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun

pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta (yang benar terjadi). Tujuannya yaitu

supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya

dan terbukti.

Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk

pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya

tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan

menggunakan data dan juga fakta.

Dan paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya

Paragraf berdasarkan letak pikiran utama atau kalimat utamanya, adalah sebagai berikut:

Paragraf deduktif adalah paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada

di awal paragraph. Baca juga secara lebih lengkap: pengertian paragraf deduktif.

Paragraf induktif adalah ditandai dengan terdapatnya kalimat utama berada di akhir

paragraph.  Baca juga artikel: pengertian paragraf induktif.

Paragraf campuran (deduktif-induktif) adalah ditandai dengan terdapatnya kalimat utama

berada di awal dan akhir paragraf.

JENIS-JENIS PARAGRAF

Page 3: Para Graf

Dipublikasi pada 14 April 2011 oleh jelajahduniabahasa

Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya dapat dibedakan atas :

1. Paragraf argumentasi

2. Paragraf eksposisi

3. Paragraf deskripsi

4. Paragraf persuasi

5. Paragraf naratif

A. PARAGRAF ARGUMENTASI

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan dengan diikuti alasan yang kuat

untuk menyakinkan pembaca

Ciri-ciri paragraf argumentasi

1. bersifat nonfiksi /ilmiah

2. bertujuan menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran

3. dilengkapi bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll

4. ditutup dengan kesimpulan

MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF ARGUMENTASI

POLA PENGEMBANGAN SEBAB – AKIBAT adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu

peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu

kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan,

dikarenakan dll.

POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu

peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab

yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI

Page 4: Para Graf

1. Pola pengembangan sebab-akibat

Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia, terutama di kota-kota besar.

Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak,

pembuangan limbah industri dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah

masyarakat sendiri yang sering membuang sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat

mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak sehat,

menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah penyakit, serta bencana banjir

karena saluran-saluran air tersumbat oleh sampah.

2. Pola pengembangan akibat-sebab

Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin bertambah. Mereka memenuhi jalan-

jalan utama di pusat kota dengan segala tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka

lakukan agar dapat bertahan hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang paling brutal.

Mereka berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta. Fenomena seperti ini

mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita. Krisis yang berkepanjangan

menjadi penyebab kesulitan hidup di segala sektor/bidang.

B. PARAGRAF DESKRIPSI

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan tujuan

agar pembaca seakan-akan bisa melihat, mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis

oleh penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI

Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)

Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek

MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI

Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai

dengan opini penulis

Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan

opini penulis

Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan,

benda,atau tempat

Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut

CONTOH-CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI

1. Lapisan ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas. Akibatnya suhu

bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin sering datang. Kesimpulannya,

Page 5: Para Graf

bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya yang berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi

demikian ? Jawabnya tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif)

2.  Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa sesuai benar dengan warna blus panjangnya.

Rok dan blusnya seakan-akan menambah keanggunan pribadinya. Jalannya sungguh santun

memikat hati orang yang memandang ( Deskripsi subjektif)

3. Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang menarik, khususnya bagi wisatawan yang

mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang.

Bentangan lautnya luas. Bagi penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut

yang sedang berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai

tujuan wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )

4. Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak mutiara yang memantulkan cahaya

putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan gadis maka pesonanya laksana sosok perawan

kencur. Kiasan tersebut sepintas memang kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah

sesungguhnya kata yang paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida.

(Deskripsi subjektif/tempat)

5.   Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah

kiriku, seorang gadis cantik berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut

pirang, berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)

6.  Tidak lama. Dengan rasa penasaran, kucoba melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah

kiriku, seorang gadis berambut panjang menarik hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan dia.

Rambutnya pirang, rambutnya kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah dengan bibirnya

yang tipis, dia membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku mengenalnya. Tapi di mana ?

(deskripsi subjektif)

7.  Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai

Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu

selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu

tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang

sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)

C. PARAGRAF EKSPOSITIF

PENGERTIAN PARAGRAF EKSPOSITIF/EKSPOSISI

Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk menjelaskan dan menerangkan sesuatu

permasalahan kepada pembaca agar pembaca mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang

sesuatu permasalahan yang dimaksud pengarang

      CIRI-CIRI PARAGRAF EKSPOSITIF

Page 6: Para Graf

– bersifat nonfiksi/ilmiah

– bertujuan menjelaskan/memaparkan

– berdasarkan fakta

– tidak bermaksud mempengaruhi

MACAM/POLA PENGEMBANGAN  PARAGRAF EKSPOSITIF

       – pola umum-khusus (deduksi)

Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat umum kemudian menjelaskan dengan

kalimat –kalimat pendukung yang khusus

– pola khusus-umum (induksi)

Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat khusus kemudian menjelaskan dengan

kalimat-kalimat yang bersifat umum

– pola perbandingan

Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain, berdasarkan unsur kesamaan dan

perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan dengan kekurangan. Kata hubung (jika

dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)

– pola pertentangan/kontras

Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain. Kata hubung (biarpun,

walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, meskipun begitu)

– pola analogi

Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara dua hal yang berlainan kelasnya

tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi /fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi

– pola pengembangan proses

Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya disusun berdasarkan urutan

proses terjadinya sesuatu

– pola pengembangan klasifikasi

Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan barang-barang yang dianggap

mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu

– pola pengembangan contoh/ilustrasi

Page 7: Para Graf

Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu uraian, khususnya uraian yang bersifat

abstrak. Kata penghubung (contohnya, umpamanya,misalnya)

– pola pengembangan difinisi

Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang terkandung dalam kalimat topik

memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat maknanya dilengkapi oleh pembaca

– pola sebab akibat

Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan

akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama,

sedangkan untuk memahami sepenuhnya akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai

perinciannya

CONTOH-CONTOH PARAGRAF EKSPOSITIF

1. Ozone therapy adalah pengobatan suatu penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan

ozon berenergi tinggi ke dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan terapi yang sangat

bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit yang kita derita maupun sebagai

pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)

2.  Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di

beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa

Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada

warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan

bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata. (pola

pengembangan contoh)

3.  Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau bangunan kepada korban gempa. Bantuan

pembangunan rumah atau bangunan tersebut disesuaikan tingkat kerusakannya. Warga yang

rumahnya rusak ringan mendapatkan bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak sedang

mendapat bantuan sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta .

Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan pengawalan dari

pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)

4.  Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya mirip atau sama dengan suatu pohon. Bila

pohon dapat diuraikan menjadi batang, dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau buku dapat

diuraikan menjadi tubuh karangan, bab, sub – bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding

dengan batang, bab sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf

sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)

5.Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih. Bayi akan dibentuk pribadinya

sesuai dengan didikan yang diterimanya seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai

Page 8: Para Graf

dengan keinginan pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan hal-hal

yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk kepribadian baik seorang

anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang bermanfaat (analogi)

6.  Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang ingin ditanamkan paa diri anak dan lebih

memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi, temanya bersifat temporer karena mengikuti perubahan

selera pasar. Unsur kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para

pencipta lagu masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana, seperti

dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan)

D. PARAGRAF PERSUASIF

PENGERTIAN PARAGRAF PERSUASIF

Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan dan membujuk seseorang atau

pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan penulis

CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF

– ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca

– bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca

– menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti (kesan) kepada pembaca

CONTOH-CONTOH PARAGRAF PERSUASI

1.  Beras organik lebih menguntungkan daripada beras nonorganik . Mutu beras organik lebih

sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu, beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak

menggunakan bahan kimia.Keuntungan yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi.

Petani beras organik mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras

nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu, mari kita bertani

dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat meningkatkan taraf hidup.

2.  Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato menjadi semacam “obat kuat’ untuk membangun

rasa percaya diri. Jika rasa percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa

malu, takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih keberhasilan

pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik berpidato agar kita segera memperoleh

keterampilan atau bahkan kemahiran berpidato.

               E. PARAGRAF NARATIF

Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan           serangkaian peristiwa

yang disusun menurut urutan waktu terjadinya

Ciri-ciri paragraf naratif

– Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan

Page 9: Para Graf

– Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa

– Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi ( cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan

nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)

Macam / pola pengembangan paragraf naratif

1. Narasi ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi (cerita

kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam surat kabar)

2. Narasi sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga pembaca

terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami cerita

tersebut( cerpen, novel dll)

Contoh-contoh paragraf naratif

1. Pernah suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang menyuruhku

untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya. Sesudah bangun , keinginan

untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah timur.

Timur…timur mana ? Jakarta Timur? ……( Narasi sugestif)

2.  Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh

Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih

Pranggulang memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih

Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)

3.  Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat

dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-

anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil.

Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres

urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang

dilalui bus.(Narasi ekspositoris)

4. Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi enam jam setelah mereka menikmati

hidangan dalam hajatan sunatan di rumah Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo Kulon,

Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari beberapa

desa dibawa ke rumah sakit di puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut.

( Narasi ekspositoris)

1. Pola umum-khusus (deduktif)

Diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum. Ditandai dengan kata-kata

‘umumnya’, ‘banyak’. Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan dengan

pernyataan berikutnya yang lebih khusus.

Page 10: Para Graf

Contoh:

Memiliki server sendiri memiliki banyak keuntungan. Salah satunya kita dapat

memanfaatkannya secara maksimal. Meskipun demikian biaya yang dikeluarkan

jauh lebih besar. Biaya untuk hardware saja sudah di atas Rp 10 juta, belum lagi

biaya perbulan. Selain itu kita juga membutuhkan tenaga professional untuk

menjadi operatornya.

1. Pola khusus-umum (induktif)

Merupakan kebalikan dari pola deduktif.

Contoh:

Sebagian besar orang tampak berjejer di pinggir jalan masuk. Sebagian lagi

duduk santai di atas motor dan mobil yang diparkir seenaknya di kiri dan kanan

jalan masuk. Kawasan bandara sore ini memang benar-benar telah dibanjiri

lautan manusia.

1. Pola definisi luas

Definisi dalam pembentukan sebuah paragraf adalah usaha penulis untuk

memberikan keterangan atau arti terhadap sebuah kata atau hal. Penulis dapat

mengemukakan hal yang berupa definisi formal, definisi dengan contoh dan

keterangan lain yang bersifat menjelaskan arti dari sutau kata.

Contoh:

Istilah Globalisasi adalah keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan

antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,

budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas

suatu negaramenjadi semakin sempit.Globalisasi adalah suatu proses di mana

antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi,

bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas

Negara. Dalam banyak hal, globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang

sama denganinternasionalisasi sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.

Sebagian pihak sering menggunakan istilah globalisasi yang dikaitkan dengan

berkurangnya peran negara atau batas-batas negara.

Page 11: Para Graf

1. Pola proses

Merupakan suatu urutan dari tindakan atau perbuatan untuk  menciptakan atau

menghasilkan suatu peristiwa.

Contoh:

Pohon anggur selain airnya dapat diminum, daunnya pun dapat digunakan

sebagai pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur secukupnya. Lalu

tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya.

Tunggu sampai mendidih. Setelah ramuan mendingin, ramuan siap digunakan.

Oleskan ramuan pada wajah, tunggu beberapa saat, lalu bersihkan.

1. Pola kausalitas (sebab-akibat; akibat sebab)

Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat

sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut bias

juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab

menjadi rincian pengembangannya.

Contoh:

Beberapa pohon di kebun tidak mau berbungan seperti tanaman yang lain.

Padahal pohon tersebut sudah disiram dengan rutin. Pemberian pupuk juga

dilakukan seminggu sekali. Setelah diperiksa ternyata pohon tersebut tidak

mendapat cahaya matahari karena terhalang oleh pohon besar yang ada di

sampingnya.

1. Pola ilustrasi

Sebuah gagasan yang terlalu umum memerlukan ilustrasi atau contoh-contoh

yang nyata. Ilustrasi tersebut dipakai untuk menjelaskan maksud penulis.

Contoh:

Sebelas tahun lalu Indonesia mengimpor gerbong kereta api dari Perancis.

Gerbong tersebut tampak mentereng karena dilengkapi dengan alat-alat

conditioning. Namun dimanakah sekarang gerbong-gerbong itu? Ternyata sudah

Page 12: Para Graf

banyak yang rusak. Gerbong-gerbong itu kini hanya dipakai dalam trayek

tingkat tiga untuk mengangkut anak-anak sekolah dan para petani dari desa ke

kota. Siapa yang salah? Penumpangnya atau pegawai PT KAI? Itulah contoh

penggunaan teknologi yang tak dibarengi SDM yang memadai, sehingga

teknologi pun lekas rusak sebelum waktunya.

1. Pola pertentangan atau perbandingan

Pola ini digunakan ketika membahas dua hal berdasarkan persamaan dan

perbedaannya.

Contoh:

Pemerintah telah menyediakan listrik dengan tarif yang murah. Setiap orang

dapat menjadi pelanggan dengan tidak banyak mengeluarkan biaya. Berbeda

halnya dengan petromaks. Meskipun sama-sama membutuhkan bahan bakar,

tetapi energi yang dihasilkan petromaks sangat kecil jika dibandingkan dengan

pembangkit listrik biasa. Petromaks hanya digunakan di desa-desa, sedangkan

listrik terdapat di kota-kota.

1. Pola analisis

Pola ini digunakan ketika menjelaskan suatu hal atau agagsan yang umum ke

dalam perincian yang lebih logis. Dalam pola ini ada bagian yang dianalisis yang

terletak di awal paragraf dan yang menganalisis terletak setelahnya.

Contoh:

APBN 2001 menghadapi tekanan yang berat. Tekanan itu pada dasarnya

berkaitan dengan tiga faktor. Pertama, memburuknya lingkungan ekonomi

makro. Kedua, tidak dapat dilaksanakannya secara optimal kebijakan fiscal di

bidang perpajakan, bea cukai, dan pengurangan subsidi BBM. Ketiga, adanya

pembatalan sebagian pencairan pinjaman untuk biaya pembangunan.

1. Pola klasifikasi

Merupakan sebuah proses untuk mengelompokkan hal atau peistiwa atau benda

yang dianggap punya kesamaan-kesamaan tertentu.

Page 13: Para Graf

Contoh:

Ikan air tawar terbagi ke dalam tiga golongan, yakni ikan peliharaan, ikan buas,

dan ikan liar. Ikan peliharaan terdiri atas ikan-ikan yang mudah diperbanyak.

Contohnya: ikan bandeng, ikan mas, ikan gurami, dan lain-lain. Ikan buas

memiliki sifat jahat terhadap ikan-ikan lain. Contohnya: ikan gabus dan ikan lele.

Ikan liar, meskipun jarang dipelihara, tetapi memiliki keuntungan secara

ekonomis. Contohnya: ikan paray, ikan bunter dan ikan ikan jeler.

1. Pola seleksi

Penggambaran objek tidak dilakukan secara utuh, tetapi dipilih secara

perbagian berdasarkan fungsi, kondisi, atau bentuk.

Contoh:

Sejak suaminya terpilih menjadi ketua partai politik, ia memutuskan untuk 

mengubah penampilannya. Kini ia lebih banyak mengenakan busana panjang

yang sopan. Namun demikian kesan modis tak pernah ditinggalkan. Untuk

menghadiri jamuan makan malam, ia mengenakan busana bergaya Thailand.

Untuk acara formal, atasan model jas berlengan panjang dan rok span menjadi

favoritnya. Untuk santai, ia memilih busana model sackdress.

1. Pola sudut pandang atau titik pandang

Merupakan tempat pengarang melihat atau menceritakan suatu hal. Sudut

pandang diartikan sebagai penglihatan seseorang atas suatu barang. Misalnya

dari samping, dari atas, atau dari bawah. Sebagai orang pertama, orang kedua,

atau orang ketiga.

Contoh:

Dengan tersipu Imas dan Jaka menghalau kerbau mereka ke sungai. Bersama-

sama mereka memandikan kerbaunya. Mereka pun sama-sama mandi. Namun

hal itu tidak lama karena hari sudah senja. Ayah Imas melinting rokok di depan

gubuk kecilnya semabrai  menunggu Imas pulang. Malam pun terasa mulai

sunyi. Dari tepi hutan terdengar lolongan anjing.

Page 14: Para Graf

1. Pola dramatis

Dalam pola ini cerita tidak disampaikan secara langsung, tetapi dikemukakan

melalui dialog-dialog. Hal yang membedakannya dengan pola sudut pandang

adalah cara penyampaiannya.

Contoh:

Ayah Imas mengangguk. Diisapnya lagi sisa rokoknya dalam-dalam. “Ayo,

silakan!” ujar Pak Somad semabri menyodorkan kotak tembakau. “Terima kasih,

ini sudah cukup. Lagi pula hari sudah larut, saya mau pamit pulang.” ujar Ayah

Imas.

[sumber: 1700 Bank Soal Bahasa Indonesia, E. Kosasih] Baca lebih lanjut →