paper.doc

32
AKUNTANSI PERILAKU Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Perilaku Semester V Disusun Oleh : KELOMPOK 1: 1. Retnia Wulandari F0309074 2. Sri Agustina F0309085

description

paper

Transcript of paper.doc

Page 1: paper.doc

AKUNTANSI PERILAKU

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Akuntansi Perilaku

Semester V

Disusun Oleh :

KELOMPOK 1:

1. Retnia Wulandari F0309074

2. Sri Agustina F0309085

3. Novita Ayu Hapsari F0309105

4. Anik Mayasari F0308029

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: paper.doc

PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN DAN

TINJAUAN TERHADAP ILMU KEPERILAKUAN: DALAM

PERSPEKTIF AKUNTANSI

A. ILMU AKUNTANSI

Suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, dan pengomunikasian informasi

ekonomi yang memungkinkan pertimbangan dan pengambilan keputusan

yang didasarkan pada informasi terkini oleh pemakai informasi. (American

Accounting Association)

Informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai hasil dari

sistem informasi keuangan bertujuan sebagai berikut:

Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan

bermanfaat.

Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan

menunjukkan sumber-sumber ekonomi perusahaan.

Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja

perusahaan dalam menghasilkan laba.

Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya.

Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-

sumber pendanaan perusahaan.

Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam

memperkirakan arus kas masuk perusahaan.

AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI

Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi sering disebut sebagai “bahasa

bisnis” yang dapat menyediakan informasi penting mengenai kegiatan

ekonomi. Dikatakan bahasa sebab akuntansi dapat berperan sebagai media

komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan

peristiwa ekonomi yang terjadi di suatu orgnisasi bisnis kepada pihak-pihak

yang berkepentingan.

2

Page 3: paper.doc

Akuntansi adalah Sistem

Tujuan utama akuntansi adalah menghasilkan informasi keuangan melalui

proses pencatatan, pelaporan, dan interpretasi atas data-data ekonomi yang

digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. Sementara sistem

dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari

berbagai komponen yang saling berkaitan. Dukungan manajemen puncak

haruslah ada dalam semua tahap pengembangan sistem, yaitu dari tahap

perencanaan strategi, tahap perencanaan sistem, sampai tahap implementasi.

Akuntansi adalah Informasi

Dalam kaitannya dengan akuntansi sebagai informasi beberapa jenis sistem

informasi telah dikembangkan saat ini seperti, pemrosesan data elektronik

(EDP), sistem informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, sistem

pakar dan lain sebagainya; merupakan bukti bahwa sistem informasi

dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang semakin kompleks.

B. ILMU KEPERILAKUAN

Istilah ilmu keperilakuan adalah penemuan yang relatif baru. Ilmu

keperilakuan mencakup bidang riset apa pun yang mempelajari, baik melalui

metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam

lingkungan fisik maupun sosial. (American Accounting Association’s

Committes). Agar dapat dianggap sebagai bagian dari ilmu keperilakuan, riset

tersebut harus memenuhi dua kriteria dasar. Pertama, riset harus berkaitan

dengan perilaku manusia. Kedua, riset harus dilakukan “secara ilmiah”.

Tujuan ilmu keperilakuan adalah memahami, menjelaskan, dan

memprediksikan perilaku manusia sampai pada generalisasi yang ditetapkan

mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris yang

dikumplkan secara impersonal melalui prosedur yang terbuka untuk

peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi oleh ilmuwan lainnya

yang tertarik.

3

Page 4: paper.doc

Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu keperilakuan

meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan dan ilmu

pengetahuan politik, serta aspek antropologi keperilakuan.

PERSPEKTIF BERDASARKAN PERILAKU MANUSIA:

PSIKOLOGI. SOSIOLOGI, DAN PSIKOLOGI SOSIAL

Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial menjadi

kontributor utama dari ilmu keperilakuan. Secara keseluruhan

ketiganyamemiliki perpektif yang berbeda mengenai kondisi manusia.

Psikologi berfokus pada cara seorang individu bertindak. Fokusnya

didasarkan pada tindakan manusia ketika mereka bereaksi terhadap stimuli

dalam lingkungannya. Sosiologi dan psikologi sosial memusatkan perhatian

pada perilaku kelompok sosial. Penekanan keduanya pada interaksi antar-

manusia, bukan pada rangsangan fisik.

Terdapat banyak faktor kompleks terkait dengan perilaku manusia. Faktor-

faktor ini dikelompokkan dalam tiga kategori utama: struktur karakter,

struktur sosial, dan dinamika kelompok. Struktur karakter mengacu pada ciri

kepribadian, kebiasaan, dan perilaku individu. Struktur sosial menunjukkan

beberapa hubungan antar-manusia yang mencakup bidang ekonomi, politik,

militer, dan kerangka kerja religius yang menggambarkan perilaku yang bisa

diterima. Ilmu dinamika kelompok dapat dipandang sebagai suatu sintesa atau

kombinasi struktur karakter dan struktur sosial yang mengacu pada

pengembangan interaksi pola manusia, proses dari interaksi sosial, dan hasil

yang berhubungan dengan interaksi tersebut.

C. AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Akuntansi keperilakuan dapat didefinisikan sebagai subdisiplin ilmu

akuntansi yang melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan

proses pengambilan keputusan ekonomi. Menunjukkan adanya aspek

keperilakuan pada akuntansi, baik pihak pelaksana/penyusun informasi

maupun pihak pemakai informasi akuntansi.

4

Page 5: paper.doc

Pihak pelaksana/penyusun informasi akuntansi adalah seseorang atau

kumpulan orang yang mengoperasikan sistem informasi akuntansi dari awal

sampai dihasilkannya laporan keuangan. Sementara pihak pemakai keuangan

dapat dibagi menjadi dua kelompok yakni pemakai internal dan pemakai

eksternal.

PERKEMBANGAN SEJARAH AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan

dalam lima aliran (school), yaitu pengendalian manajemen, pemrosesan

informasi akuntansi, desain sistem informasi, riset audit, dan sosiologi

organisasional.

Pada awal perkembangannya, riset akuntansi keperilakuan menekankan pada

aspek akuntansi manajemen, khususnya penganggaran. Tingginya volume

riset akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta

studi secara periodik akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan

berikut:

1. Memberikan gambaran terkini terhadap minat khusus dalam bidang baru

yang ingin diperkenalkan.

2. Membantu mengidentifikasikan kesenjangan riset.

3. Meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset

berdasarkan subbidang akuntansi.

Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun

berdasarkan teknik berikut:

1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-

orang kinerja perusahaan.

2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan

terhadap perencanaan strategis.

3. Untuk memengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan

implementasi kebijakan perusahaan.

Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

5

Page 6: paper.doc

Pengambilan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor

Pengaruh dari fungsi akuntansi

Pengaruh dari hasil fungsi tersebut

D. DIMENSI AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Akuntansi memasukan dimensi keperilakuan karena informsi ekonomi

diharapkan tidak hanya memasukkan data keuangan saja, melainkan juga data

non keuangan terkait dengan pengambilan keputusan.

Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Secara umum lingkup akuntansi keperilakuan meliputi:

1. Pengaruh perilaku manusia berdasarkan desain, dan penggunaan sistem

akuntansi

2. Pengaruh sistem akuntansi terhadap perilaku manusia

3. Metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia

Akuntansi Keperilakuan: Perluasan Logis dari Peran Akuntansi

Tradisional

Secara logis, suatu perusahaan memerlukan aplikasi prinsip pengungkapan

penuh. Karenanya, masukan informasi keperilakuan diperlukan guna

melengkapi data keuangan dan data lain yang dilaporkan. Tekanan atas bisnis

memberikan informasi mengenai implikasi dari gejala keperilakuan terhadap

keberhasilan perusahaan di masa depan. Akuntan yang berkualitas memilih

gejala keperilakuan untuk melakukan penyelidikan, untuk melengkapi data

keuangan.

LINGKUP DAN SASARAN HASIL ILMU KEPERILAKUAN

Siegel dan Marchony (1989) Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset mana

pun yang mempelajari baik melalui metode eksperimentasi maupun

observasi, perilaku dari manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial.

Terdapat dua kriteria ilmu keperilakuan yaitu pertama, riset tersebut harus

berkaitan dengan perilaku manusia. Kedua, riset tersebut harus dilakukan

secara ilmiah. 6

Page 7: paper.doc

Tujuan ilmu keperilakuan adalah untuk memahami, menjelaskan, dan

memprediksi perilaku manusia. Dengan demikian, ilmu keperilakuan

mencerminkan observasi sistematis atas perilaku manusia dengan tujuan

untuk mengonfirmasikan hipotesis tertentu secara eksperimentsl melalui

referensi terhadap perubahan perilaku yang diobservasi.

Bernard Berelson dan G.A. Stainer mendefinisikan keperilakuan secara

singkat yakni suatu riset ilmiah yang berhadapan secara langsung dengan

perilaku manusia. Permasalahan inti keperilakuan yaitu riset ilmiah dan

perilaku manusia.

LINGKUP DAN SASARAN HASIL AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Pada awalnya akuntansi berfokus pada pengukuran pendapatan serta biaya

melalui pembelajaran kinerja masa lalu untuk memprediksikan masa depan.

Kemudian berkembang pada fokus hubungan antara perilaku dengan sistem

akuntansi. Akuntan keperilakuan menyadari tanggung jawab mereka

menjangkau ke luar pengumpulan dan pengukuran data yang sederhana untuk

meliputi persepsi dan pengambilan keputusan orang lain. Akuntan

keperilakuan mempercayai tujuan utama laporan akuntansi adalah

mempengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi tindakan yang diinginkan.

Kini, definisi akuntansi berkembang dengan menyiratkan komunikasi dan

pengukuran data ekonomi untuk berbagai pengambilan keputusan dan sasaran

hasil keperilakuan lainnya.

E. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ILMU KEPERILAKUAN DAN

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Ilmu Keperilakuan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan berkaitan dengan

penjelasan dan prediksi keperilakuan

manusia.

Sementara akuntansi keperilakuan

menghubungkan antara perilaku

manusia dengan sistem akuntansi.

Ilmu keperilakuan merupakan bagian

dari ilmu sosial.

Akuntansi keperilakuan merupakan

bagian dari ilmu akuntansi dan

pengetahuan keperilakuan.

7

Page 8: paper.doc

Sasaran, fokus, pendidikan, keahlian

dan fungsi yang berbeda.

Sasaran, fokus, pendidikan, keahlian

dan fungsi yang berbeda.

Akuntansi keperilakuan diterapkan dengan praktis menggunakan riset ilmu

keperilakuan untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia.

BEBERAPA HAL PENTING DALAM PERILAKU ORGANISASI

Konsep perilaku organisasi seharusnya mencerminkan kondisi situasional atau

kontingensi. Teori perilaku organisasional mencerminkan inti yang ditangani

teori tersebut. Berikut beberapa hal penting terkait perilaku organisasi:

1. Teori Peran

Secara sederhana, peran dapat digambarkan sebagai bagian dari orang-

oran yang berinteraksi satu sama lain. Peran membedakan perilaku dari

orang yang menduduki posisi dalam organisasi tertentu dan berfungsi

mempersatukan kelompok dan melengkapi fungsi spesialisasi serta

koordinasi.

2. Struktur sosial

Studi keperilakuan manusia bergantung pada dua fakta, yaitu orang

bertindak teratur dengan pola berulang dan orang-orang tersebut tidak

mengisolasikan bentuk, tetapi mereka berhubungan satu dengan lainnya.

Untuk dapat mencakup sejumlah aturan dalam perilaku manusia, konsep

masyarakat dan budaya menjadi hal yang harus dipertimbangkan.

3. Budaya

Budaya merupakan satu titik pandang yang dijadikan jalan hidup suatu

masyarakat. Aspek budaya yang terpenting adalah memastikan kehidupan

manusia baik secara fisik maupun sosial. Budaya dapat dipecah menjadi

tiga faktor mendasar, yakni: struktural, politis dan emosional. Menurut

Hofstede (1980,1991) terdapat empat dimensi budaya nasional, yaitu:

a. Jarak kekuasaan: Merupakan sejauh mana orang percaya bahwa

status dan kekuasaan didistribusikan secara tidak merata dan

bagaimana orang menerima hal tersebut sebagai cara yang tepat untuk

mengorganisasikan sistem sosial.

8

Page 9: paper.doc

b. Penghindaran ketidakpastian: Sejauh mana orang merasa terancam

dengan keadaan yang tidak tentu dan tidak diketahui.

c. Maskulinitas dan feminisitas: Maskulinitas merupakan situiasi yang

ditandai dengan adanya nilai-nilai dominan dalam masyarakat, yang

lebih menakankan dan mementingkan uang, harta atau meteri.

Sementara feminisitas merupakan situasi yang menjelaskan nilai-nilai

yang dominan dalam masyarakat, lebih menekankan pentingnya

hubungan antar manusia, kepedulian dan ketentraman.

d. Individualisme dan kolektivisme: Individualisme merupakan

kecenderungan berfokus pada kepentingan diri. Sementara

kolektivisme cenderung mementingkan ikatan kelompok.

Keempat dimensi budaya nasional tersebut mengandung nilai tertentu.

Budaya nasional suatu bangsa akan mempengaruhi pandangan, sikap dan

perilaku manusia.

4. Komitmen organisasi

Komitmen organisasi merupakan sejauh mana seorang karyawan memihak

organisasi tertentu dengan tujuannya serta berniat mempertahankan

keanggotaan dalam organisasi tersebut. Mowday, Porter dan Steers (1982)

mengemukakan bahwa komitmen organisasi akan terbangun jika individu

mengembangkan sikap yang saling berhubungan terhadap organisasi atau

profesi antara lain:

a. Identifikasi: pemahaman atau penghayatan terhadap tujuan organisasi.

b. Keterlibatan: perasaan terlibat dalam suatu pekerjaan atau perasaan

bahwa pekerjaan tersebut menyenangkan.

c. Loyalitas: perasaan bahwa organisasi tersebut adalah tempatnya

bekerja dan tinggal.

Sementara Meyer dan Allen (1991, 1997) mengemukakan tiga komponen

mengenai komitmen organisasi, yaitu:

a. Komitmen afektif

Terjadi apabila karyawan ingin menjadi bagian dari orgtanisasi karena

adanya ikatan emosional atau psikologis terhadap organisasi.

9

Page 10: paper.doc

b. Komitmen kontinu

Terjadi apabila karyawan tetap bertahan pada organisasi karena

membutuhkan gaji serta keuntungan lain.

c. Komitmen normatif

Timbul dari nilai-nilai diri karyawan.

5. Konflik peran

Konflik peran merupakan suatu yang timbul karena mekanisme

pengendalian birokratis organisasi tidak sesuai dengan norma, aturan, etika

dan kemandirian profesional. Kesulitan ini timbul karena beberapa faktor

seperti koordinasi arus kerja, kecukupan wewenang, kecukupan

komunikasi dan kemampuan adaptasi (Bamber, Snowball, Tubs 1989).

6. Konflik kepentingan

Filosofi manajemen kuno berasumsi bahwa tanggung jawab diberikan

pada karyawan. Smentara filosofi manajemen baru menyatakan tanggung

jawab berada pada pimpinan. Perubahan dalam pola pengembangan

sumber daya ini dikarenakan perbedaan kepentingan antara sesama

anggota organisasi atau antara anggota organisasi dengan organisasi

tersebut.

7. Pemberdayaan karyawan

Pemberdayaan dalam organisasi bertujuan untuk:

a. Meningkatkan motivasi mengurangi kesalahan dan mendorong

tanggung jawab karyawan

b. Meningkatkan dan mengembangkan kreativitas serta inovasi

c. Mendorong peningkatan produk dan jasa

d. Meningkatkan kepuasan pelanggan

e. Meningkatkan kesetiaan karyawan

f. Mendorong kerjasama yang baik

g. Mengurangi pengawasan manajemen tingkat menengah

h. Mengembangkan karyawan

i. Meningkatkan daya saing bisnis

10

Page 11: paper.doc

REVIEW JURNAL

Kerangka Usulan Penelitian Akuntansi Perilaku

Jacob G. Birnberg

University of Pittsburgh

Penelitian Akuntansi Perilaku (BAR, Behavioral Accounting Research)

saat ini lebih beragam dalam membahas topik, metode yang digunakan, dan

berbagai sub-bidang akuntansi, daripada sebelumnya. Fokus penelitian BAR

adalah: individu, kelompok, organisasi, atau masyarakat. Dalam 20 tahun atau

lebih sejak Birnberg dan Shields (1989) mengulas penelitian perilaku akuntansi,

literatur BAR telah berkembang dalam keluasan, kedalaman dan kompleksitas.

Perubahan ini mencerminkan tren penting dalam BAR: disiplin referensi dan

obyek akuntansi dan non-akuntansi peneliti perilaku telah diperluas.

Literatur psikologi perilaku pengambilan keputusan dan kognitif yang

merangsang sebagian besar penelitian BAR muncul sampai akhir 1980-an terus

memiliki pengaruh signifikan terhadap BAR (Camerer, 2001). Peneliti medis

telah bergabung dengan peneliti perilaku untuk menyelidiki permasalahan seperti

bagaimana individu bereaksi terhadap perubahan prospektif dalam kondisi

kesehatan mereka (Udel al. 2005). Bahkan filsafat telah mengembangkan

seperangkat penelitian eksperimental (Knobe 2003; Appiah 2007).

Secara umum, pertanyaan-pertanyaan yang muncul dan tulisan ini akan

terkait dengan perilaku aktual orang, apakah itu sebagai individu atau kolektivitas

dari berbagai tingkat ukuran atau kompleksitas (misalnya, kelompok atau

organisasi), saat mereka berinteraksi dengan satu sama lain dan / atau lingkungan

mereka. Baru-baru ini sejumlah besar tinjauan khusus telah diterbitkan,

menawarkan pembaca agar tertarik untuk mendalami studi BAR oleh kedua topik

penelitian (misalnya, Audit, akuntansi manajemen) dan metode penelitian

(misalnya, percobaan laboratorium, penelitian lapangan). Penelitian ini

menyajikan kerangka kerja yang berfokus pada kelompok referensi dari studi,

menyoroti contoh-contoh penelitian yang dilakukan di setiap domain fokus

menggunakan metode penelitian yang berbeda dan dari berbagai sub-bidang

akuntansi dalam BAR. Makalah ini terdiri dari enam bagian. Yang pertama

memberikan gambaran kerangka yang digunakan. Yang kedua melalui kelima

11

Page 12: paper.doc

bagian, akan membahas masing-masing kategori secara luas dari penelitian dalam

kerangka kerja. Bagian akhir menawarkan ringkasan singkat dari makalah.

ORGANISASI DAN RUANG LINGKUP REVIEW

Pendekatan yang digunakan untuk mengkategorikan BAR adalah unit perilaku

yang merupakan objek penelitian. Apakah studi penelitian perilaku pada

kelompok, individu, dan lain-lain. Pengorganisasian studi dengan cara ini

menyoroti kesamaan pada berbagai studi yang beragam dan ditujukan untuk

memfasilitasi pertukaran intelektual antara peneliti akuntansi.

Kerangka Kerja

Unit berkisar dari studi individu hingga studi lingkungan yang bertindak atas

akuntansi atau akuntansi yang membantu untuk memberikan pola. Keempat

kategori yang digunakan dalam kajian ini dipilih karena mereka mendefinisikan

set yang berbeda dari pertanyaan penelitian. Kategori-kategori meliputi:

individu,

kelompok kecil,

organisasi, dan

kondisi lingkungan.

Karena klasifikasi studi ditentukan oleh set individu yang dianggap dalam

pertanyaan penelitian dan/atau analisis, kategori dapat dilihat sebagai serangkaian

lingkaran konsentris, dengan lingkaran terdalam mewakili studi lebih mikro. Di

luar "lingkaran" merupakan studi lebih makro yang mencerminkan fokus yang

lebih luas dari pertanyaan penelitian. Kategori kondisi lingkungan dapat diartikan

sebagai "dunia" di mana semua peristiwa lain terjadi.

Definisi dan Pembahasan Kategori

Individu. Studi ini berfokus pada karakteristik seorang aktor tunggal dan / atau

respon aktor untuk satu set data akuntansi tertentu, akuntansi terkait stimulus, atau

akuntansi terkait pengaturan. Satu baris penelitian individu dapat dicirikan oleh

perhatian bagaimana cara individu memecahkan masalah. Hal ini dilabeli dengan

studi "pilihan murni" karena mereka fokus pada seberapa baik setiap aktor dapat

memecahkan masalah tanpa pertimbangan yang diberikan oleh perilaku pelaku

lainnya.

12

Page 13: paper.doc

Baris kedua dari penelitian secara eksplisit mempertimbangkan peran strategis

dalam perilaku keputusan aktor. Dalam studi ini aktor luar (harus)

mempertimbangkan perilaku aktor kedua yang benar-benar hadir dalam

pengaturan. Studi ini akan mencakup negosiasi (Fisher dkk. 2000), hal ini dilabeli

dengan, ”studi strategis”.

Kelompok.Penelitian diklasifikasikan sebagai cakupan kelompok termasuk studi

di mana unit analisis yang relevan terdiri dari sejumlah kecil individu. Biasanya,

para anggota akan dilihat oleh organisasi sebagai afiliasi. Jadi, yang membedakan

penelitian kelompok dari penelitian individu berpartisipasi atau interaksi strategis

dalam diad adalah afiliasi dari anggota. Para aktor diasumsikan dalam unit yang

sama pada saat penelitian. Perbedaan lainnya adalah fokus dari penelitian.

Sementara penelitian kelompok berfokus dengan kegiatan anggota kelompok,

organisasi penelitian berfokus pada peran kebijakan atau pengaruh karakteristik

organisasi atau lingkungan pada kebijakan akuntansi organisasi atau organisasi

secara keseluruhan. Untuk tujuan praktis batas atas dari kelompok penelitian

biasanya adalah relatif kecil, biasanya empat orang.

Organisasi. Fokus dari penelitian ini adalah pada karakteristik unit. Studi entitas

dapat dijelaskan oleh batas-batas hukum suatu perusahaan atau divisi dalam

entitas yang lebih besar. Pertanyaan penelitian yang sering adalah peran yang

dimainkan oleh karakteristik struktural seperti kompleksitas tugas atau desain

sistem akuntansi organisasi. Hal ini mengidentifikasi individu/kelompok yang

membentuk organisasi dengan peran yang mereka tempati daripada dengan

berfokus pada karakteristik/tindakan dari individu-individu.

Kondisi lingkungan. Studi ini meneliti peran akuntansi dalam masyarakat. Studi

yang termasuk dalam kategori ini mencerminkan interaksi antara akuntansi dan

masyarakat: yaitu, dunia yang lebih luas dimana akuntansi adalah sebuah bagian.

Sebagian besar BAR sekarang berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi

pengambil keputusan dalam arah yang bertentangan dengan kepentingan diri dan

asumsi memaksimalkan kekayaan. 

Dimensi non-ekonomi meliputi perilaku percaya, kerjasama dan harapan

bagian yang adil dari setiap penghargaan. Dalam pengaturan tertentu hal ini dapat

13

Page 14: paper.doc

mengakibatkan keuntungan moneter yang lebih besar untuk pembuat

keputusan. Namun, mereka juga dapat mengekspos pengambil keputusan untuk

risiko yang lebih besar. Karakteristik lain dari "lingkungan kerja" seperti

kebudayaan nasional / lokal juga dapat mempengaruhi harapan dan perilaku dari

pembuat keputusan.

Pilihan Studi Individu

Ada berbagai alasan penelitian individu menjadi suatu hal yang menarik fokus

penelitian di BAR. Hal pertama adalah kesederhanaan. Hal tersebut terdapat

dalam model dan desain penelitian serta menyederhanakan analisis dan

interpretasi hasil. Alasan kedua adalah karena penelitian tersebut melibatkan

sedikit jumlah pertisipan. Dan alasan yang ketiga adalah hasil yang mencerminkan

model dalam BAR (terutama ekonomi dan psikologi).

Pilihan studi individu pada BAR dapat dibagi menjadi dua jenis, tergantung pada

jenis variabel diselidiki. Satu kelompok studi yang tertarik dalam pemahaman

yang lebih baik dampak unsur-unsur pengaturan dalam tindakan-tindakan individu

pada individu. Di pihak lain berfokus pada kesesuaian rasional dalam karakterisasi

pembuat keputusan.

Faktor-faktor Terkait dengan Pengaturan Tugas

Empat unsur pengaturan tugas merupakan hal penting dalam penelitian individu

pada BAR. Hal tersebut adalah:

Insentif: Chow (1983) melakukan penelitian eksperimental tentang peran insentif

dalam BAR. Baris ini literatur BAR biasanya menggunakan model prinsipal-agen

untuk menghasilkan hipotesis.

Partisipasi: Partisipasi, pada dasarnya, berkaitan dengan kejujuran komunikasi

dalam hirarki organisasi.

Akuntabilitas: Gagasan evaluasi di BAR adalah tidak terbatas dengan akuntansi

manajemen. Perbedaan antara literatur evaluasi dan BAR pada akuntabilitas

tercermin dalam luas pertanyaan yang mereka tanyakan. Akuntabilitas BAR tidak

hanya bertanya apakah pekerja merasa akuntabel, tetapi juga menanyakan kepada

siapa "pekerja" merasa bertanggung jawab ketika menghadapi tuntutan yang

bertentangan.

14

Page 15: paper.doc

Sistem Interface: Sistem informasi di BAR dasarnya dipandang sebagai alat

bantu keputusan. Mereka dibahas pada berbagai label, seperti sistem pendukung

keputusan (DSS) dan berbasis pengetahuan (sistem KBS). DSS biasanya

digunakan dalam literatur manajemen sistem informasi untuk menggambarkan

suatu sistem informasi dimaksudkan untuk mendukung keputusan spesifik dan

paling dekat dengan istilah keputusan bantuan DA, yang biasanya digunakan

dalam audit untuk menggambarkan apa yang mungkin atau tidak mungkin dalam

sistem menghitung terkomputerisasi. Sebaliknya, KBS mengacu ke database yang

dikumpulkan untuk daerah penyelidikan tertentu.

Isu-isu spesifik diteliti tidak hanya untuk membuktikan apakah DSS

meningkatkan keputusan, tetapi apakah pengguna potensial mampu

memanfaatkan mereka dan apakah sistem dapat digunakan untuk memfasilitasi

pembelajaran.

Dimensi Nonekonomi yang Mempengaruhi Individu

Dimensi di atas merupakan unsur-unsur penting pengaturan tugas dalam

pengambilan keputusan individu. Pembuat keputusan juga memiliki karakteristik

tertentu seperti kepercayaan dan keadilan untuk pengaturan. Mereka mungkin

berbeda dalam berbagai situasi. Pada bagian ini, karakteristik yang berkaitan

dengan pilihan individu dibahas:

1. Etika

Erat berhubungan dengan studi norma adalah studi tentang perilaku etis.

Noreen (1988) menawarkan link teoritis antara etika dan teori agensi. Dia

berpendapat bahwa pihak-pihak kontrak dapat diharapkan untuk mengikuti

norma-norma sosial. Awalnya BAR pada etika difokuskan pada

perkembangan moral peserta. Kedua pertanyaan dengan mudah dapat

diadaptasi untuk BAR dalam salah satu sub-daerah akuntansi. Isu yang lebih

luas adalah bagaimana signifikan isu etis di daerah sub-. Audit. Peneliti telah

mempertimbangkan peran etika dalam BAR. Seperti penelitian lintas-budaya

yang dijelaskan sebelumnya, penelitian berbasis etika telah ditandai oleh isu-

isu mengenai bagaimana mengukur tingkat perkembangan etika / perilaku

peserta. Hal ini tidak mengherankan karena, seperti budaya, tingkat

perkembangan etika individu tidak bisa diamati sebagai tindakan berbeda.

15

Page 16: paper.doc

2. Suasana hati

Baru-baru ini, psikolog, ekonom eksperimental, dan akuntan telah mulai

memeriksa peran emosi dalam pembuatan keputusan. Studi ini penting jika

mood yang berbeda mempengaruhi persepsi pembuat keputusan dan

keputusan. Sementara suasana hati dapat mempengaruhi interaksi strategis,

penelitian BAR yang dilakukan telah difokuskan pada pembuat keputusan

individu.

Alasan yang mendasari studi jenis ini adalah suasana yang mempengaruhi

sifat sebelum pengalaman diambil dari memori.

3. Keadilan

Sementara persepsi keadilan terutama yang telah diteliti dalam pengaturan

strategis, keadilan yang dirasakan dari sistem akuntansi mempengaruhi

perilaku individu dalam individu pengaturan pilihan juga. Libby (2001) dan

Hufnagel dan Birnberg (1994) menemukan bahwa peserta yang peka terhadap

ketidakadilan yang dirasakan dari sistem akuntansi (keadilan prosedural)

Bahkan mereka tidak terpengaruh oleh aturan atau sistem.

Pilihan Studi Strategis

Studi yang secara eksplisit mempertimbangkan perilaku strategis peserta 'relatif

baru di BAR, meskipun perilaku strategis sering tersirat dan penting dalam BAR

sebelumnya.Bagaimana manajer berperilaku dalam pengaturan manajemen

partisipatif adalah contoh dari pengaturan strategis. Berbeda dengan pilihan studi

individu, dalam studi perilaku strategis pembuat keputusan harus

mempertimbangkan pilihan yang dibuat atau akan dibuat. Dalam sebuah studi

pilihan individu, peneliti dapat menetapkan variabel independen. Dalam BAR,

studi pilihan strategis mengakui keterbatasan dalam belajar individu dalam isolasi

dari lingkungan dan pentingnya dalam pengaturan banyak perilaku "lain" pada

individu.

Studi Negosiasi

Proses negosiasi terjadi di mana-mana dalam situasi bisnis. Sementara

karakteristik permukaan dari situasi yang berbeda, banyak perilaku mungkin

sama. Tingkat informasi asimetri akan diharapkan untuk mempengaruhi negosiasi.

16

Page 17: paper.doc

Studi Negosiasi juga dapat dibagi berdasarkan kekuatan relatif partisipan: pihak

yang saling memiliki kekuatan seimbang dan orang-orang di mana satu pihak

memiliki keunggulan.

Penelitian dilakukan dengan mengamati perilaku diad antara karyawan dan

supervisor dalam proses negosiasi penganggaran. Penganggaran partisipatif

cenderung berfokus pada perilaku karyawan. Dalam penelitian selanjutnya

berkaitan dengan harga transfer dan menguji efektivitas berbagai metode harga

transfer. Dalam hal ini, informasi sangat mempengaruhi keputusan dalam proses

negosiasi, apabila data yang dimiliki kurang tepat maka proses negosiasi tidak

akan mendapatkan penyelesaian yang tepat, dan sebaliknya jika data yang dimiliki

tepat, maka akan mudah untuk dikomunikasikan dalam proses negosiasi dan pada

akhirnya akan menghasilakn keputusan yang tepat.

Bagaimana manusia bernegosiasi dan apa yang memotivasi mereka untuk

berperilaku dengan cara tertentu adalah pertanyaan menarik bagi semua

BAR. Dalam simulasi para partisipan yang memainkan peran antara “auditor” dan

“klien”, terdapat dua jenis perilaku, yaitu: pasangan kompetitif dan kooperatif.

Kendala validitas eksternal muncul ketika partisipan dalam penelitian diperankan

oleh siswa karena hasil pengujian tidak aplikatif, maka peneliti mencoba

menggunakan partisipan professional yang lebih memiliki pemahaman yang baik.

Akan tetapi muncul masalah potensial jika menggunakan auditor aktual dan klien

mereka, tidak mungkin untuk dipelajari dalam pengaturan eksperimental

menggunakan profesional sebagai partisipan dalam kedua kasus, yaitu, manusia-

manusia. Kita mungkin perlu mengandalkan riset arsip untuk memahami perilaku

diad ini, misalnya menggunakan kertas kerja dan catatan di dalamnya. 

Pengaturan dengan Kekuatan Secara eksplisit tidak merata 

Makalah lain telah menggunakan diad dalam studi negosiasi / tawar menawar di

mana pihak-pihak memiliki kekuasaan yang tidak setara. Studi ini menyelidiki

ada atau tidak adanya norma keadilan dalam negosiasi. Mereka biasanya

memanfaatkan baik Ultimatum atau Game Dictator.

Hasil penelitian menggunakan kedua permainan cenderung mendukung norma

17

Page 18: paper.doc

perlakuan yang adil yang diharapkan oleh responden dan diakui oleh

dictator/pengusul. Dalam kedua permainan Dictator dan Ultimatum pihak

membuat jumlah menawarkan alokasi awal rata-rata mendekati 40% dari

sumbangan mereka yang mencerminkan keadilan atas alokasi dana mereka. 

Efek Pihak Ketiga (Non-Negosiasi) 

Pihak ketiga memiliki peran penting, dimana pihak ketiga dapat bertugas

mengamati perilaku peserta yang tidak adil. Dia memeriksa kebenaran dan

memperingatkan perilaku dari dua agen.  Sebenarnya kehadiran dari pihak ketiga

dalam studi itu memiliki dua manfaat. Pertama, meningkatkan validitas internal

penelitian. Kedua untuk memastikan bahwa perilaku prinsipal dalam percobaan

sebenarnya mencerminkan bagaimana prinsipal akan bertindak. 

Reputasi 

Reputasi memiliki pengaruh yang penting dalam membuat pilihan. Demikian

pula, manajer harus bergantung pada reputasi manajer lain dalam membuat

keputusan investasi dan investor, analis dan auditor mengandalkan reputasi

manajer dalam interaksi mereka dengan perusahaan. Penelitian mencoba

mengesampingkan reputasi dalam proses penelitian tersebut. Reutasi ini akan

terbentuk dengan sendirinya dari waktu ke waktu.

KELOMPOK

Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan individu yang lebih dari dua dan

biasanya tidak lebih dari empat dalam penelitian laboratorium. Jarang lebih dari

lima anggota. Definisi di atas tidak menentukan struktur organisasi tertentu untuk

kelompok. Dengan demikian, kelompok sebagaimana didefinisikan untuk bagian

ini tidak hanya termasuk kelompok sebaya tetapi juga tim di mana anggota

individu memiliki keterampilan tertentu, tanggung jawab, informasi atau mewakili

sub-kelompok tertentu dalam organisasi, serta kelompok hirarkis. 

Psikologi penelitian tentang pengambilan keputusan kelompok awalnya

difokuskan pada kualitas dan sifat dari keputusan individu versus kelompok. 

BAR pada kelompok telah membahas lima kategori luas dari pertanyaan: 1)

individu versus kinerja kelompok, 2) proses pengambilan keputusan kelompok, 3)

18

Page 19: paper.doc

peran teknis dan sistem akuntansi dalam pengambilan keputusan kelompok, 4)

peran insentif dan 5) peran suatu kelompok karakteristik bermain dalam

kinerjanya. 

Baru-baru ini, penelitian telah kembali mulai menggunakan siswa. Hal ini

mencerminkan ketersediaan auditor sebagai peserta menurun dan keyakinan

bahwa peserta siswa memiliki pengetahuan keterampilan, dan pengalaman yang

sesuai untuk tugas-tugas kelompok banyak. 

Proses dan Keputusan Kelompok

Pembuatan keputusan kelompok memperlihatkan keyakinan yang lebih tinggi

dan variabilitas kurang dari individu. Kelompok mematuhi aturan-aturan

akuntansi yang lebih erat daripada individu.  Keterlibatan kelompok mungkin

memiliki hasil yang negatif untuk organisasi jika gaya pemimpin dianggap negatif

oleh kelompok. Aturan formal atau informal, mempengaruhi perilaku kelompok. 

Partisipasi positif mempengaruhi persepsi jumlah informasi kinerja yang tersedia,

jumlah berbagi informasi dan pentingnya melaporkan proses anggaran. Penting

untuk dicatat bahwa para peneliti tidak mengamati kelompok-kelompok dalam

tindakan. 

Peran Sistem Pendukung Keputusan 

Sama seperti pengambilan keputusan individu dapat dipengaruhi dengan

menggunakan sistem pendukung keputusan (DSS), kelompok pengambilan

keputusan dapat diubah oleh DSS. Dampak dari berbagai jenis komputer

komunikasi dimediasi-(CMC) dalam pengaturan tugas yang berbeda pada kualitas

keputusan kelompok. Biasanya kondisi yang dibandingkan adalah tatap muka

komunikasi dan sistem berbasis computer. Baik CMC dan tatap muka sama-sama

efektif dalam menghasilkan ide-ide. Namun, kinerja tampaknya peka terhadap

pengaturan tugas dan jenis CMC. Kelompok CMC memiliki kesepakatan yang

lebih besar pada penilaian kelangsungan daripada tatap muka kelompok-

kelompok dan memiliki kepuasan yang lebih besar dengan evaluasi

mereka. Sebuah penjelasan yang mungkin adalah bahwa "impersonal" pengaturan

CMC dapat menetralisir kemampuan seorang individu berpengaruh / kuat dalam

19

Page 20: paper.doc

kelompok untuk mengerahkan pengaruh yang tidak semestinya dalam keputusan

kelompok.

Seperti di daerah lain, peran sistem insentif telah sangat penting dalam penelitian

ini. Akuntansi manajemen kelompok riset mengakui konflik antara kelompok dan

insentif individu.

Fokus pada penelitian perilaku akuntansi (Behavioral Accounting

Research/BAR) ini ialah seharusnya ada keseimbangan antara sistem dan

organisasi, tidak sekedar pada desain sistemnya.

Dalam pelaksanaannya, BAR ini mempunyai beberapa alat/macam metode

yaitu meliputi studi lapangan, survey, dan studi pustaka (archive studies).

Permasalahan yang mendasari diperlukannya BAR ini adalah ada banyaknya

organisasi yang hanya mengutamakan jumlah dalam tim dan bagaimana itu dapat

mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mendapatkan outcome sesuai yang

diinginkan. Tanpa memperhatikan perilaku dari masing-masing individu dalam

tim tersebut.

Contingency studies pada penelitian ini mempermasalahkan isu terkait

keseimbangan karakteristik organisasi dengan sistem akuntansi yang cocok.

Ada dua lingkup studi, yaitu sebuah cara untuk memastikan karakteristik dari

perusahaan dalam mengadopsi inovasi akuntansi, dan kecemasan akan

ketidakpastian karakteristik dari sebuah inovasi yang sukses. Hal yang menarik

pada penelitian yang berfokus pada organisasi ini yaitu bahwa bata akuntansi itu

relative penting untuk organisasi karena akan mempengaruhi organisasi (pemakai

dan pelaksana) dalam menentukan pilihan (menetapkan keputusan). Aturan dalam

budaya organisasi dapat mempengaruhi dan/atau menguatkan aspek lainnya pada

perialku individu. Tercakup pada fokus BAR ini yaitu kekhawatiran akan

interaksi antara social dan akuntansi dan vice versa.

Berdasarkan penelitian tersebut telah dapat menunjukkan gejala secara

keseluruhan yang terjadi di bermacam area. Hal tersebut telah terjadi sejak 20

tahun atau lebih yang lalu, kemudian BAR pun terus berkembang.

.

20