paper_dasgro_jagung_(2)

download paper_dasgro_jagung_(2)

of 7

description

paper_dasgro_jagung_(2)

Transcript of paper_dasgro_jagung_(2)

PENDAHULUANLatar BelakangTanaman jagung, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Zea mays L.,adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (Graminae) yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman jagung berasala dari amerika.Pada waktu orang-orang eropas datang ke amerikadan melihat orang-orang indian menanam jagung,cukup banyak yang terkesima karena ada sejenis rumput-rumputan yang buah (bijinya cukup besar).(Mangoendidjo,2000)Jagung ada bermacam-macam jenisnya,dan masing-masing memiliki sifat khas tersendiri.dari sekian banyak jenis jagung,ada jenis jagung yang banyak sekali penggemarnya yaitu jagung manis. (Djakfaar dkk,2001) Biji jagung memiliki kandungan kimia yang bervariasi,tergantung pada varietasnya. Jagung muda mengandug pati,protein,dan lemak yang lebih rendah dianding jagung tua.semakin tua umur jagung, semakin tinggi kandungan senyawa-senyawa tersebut dslam biji jagung. (Rochani,2003)Pemupukan merupakan salah satu kegiatan yang erat kaitannya dengan pertumbuhan dan produksi tanaman. Ketersediaan pupuk sumber hara N, P, dan K yang lebih direspons oleh tanaman saat ini semakin sulit diperoleh oleh petani, sehingga diperlukan informasi tentang ketersediaan hara di dalam tanah agar diketahui unsur hara yang kahat di tanah tersebut. Kegiatan ini memberikan hasil yang optimal tergantung pada beberapa faktor, di antaranya takaran dan jenis pupuk yang digunakan. Jenis dan takaran pupuk ini banyak digunakan untuk mengkaji tanggap (respons) tanaman terhadap tindakan pemupukan. Salah satu tanaman yang respons terhadap pemupukan adalah jagung. Jagung merupakan komoditas pertanian yang mendapat perhatian khusus di Indonesia sebab menjadi bahan makanan pokok kedua setelah beras. Jagung membutuhkan unsur hara makro dan mikro. Unsur hara makro yang essensial untuk jagung antara lain nitrogen (N), fosfor (P) dan kalium (K) (Nurdin dkk, 2008). Tujuan PercobaanAdapun tujuan dilaksanakannya percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk N, P, K yang diberikan pada tanaman jagung (Zea mays L.) terhadap pertumbuhan dan perkembangannya.Hipotesis Percobaan

Kegunaan PercobaanAdapun kegunaan dari percobaan ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian di Laboratorium Dasar Agronomi Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan serta sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKABotani TanamanSecara umum,klasifikasi dan sistematika tanaman jagung, Kingdom:Plantae,Divisi:Spermatophyta,SubDivisi:Angiospermae, Kelas:Monocotyledoneae,Ordo:Graminae,Famili:Graminaceae,Genus:Zea, Spesies:Zea mays L.(Rukmana,1997)Sistem perakaran tanaman jagung terdiri atas akar-akar seminal,koronal,dan akar udara.akar-akar seminal merupakan akar-akar radikal atau atau akar primer ditambah denagn sejumlah akar-akar lateral yang muncul sebagai akar adventif pada dasar dari buku pertama diatas pangkal batang.(Purwono,2005)Batang tanaman jagung bulat silindris dan tidak berlubang ssperti halnya batang tanaman padi, tetapi padat dan berisi berkas-berkas pembuluh sehingga makin memperkuat berdiriny batang. Demikian juga jaringan kulit yang tipis dan keras yang terdapat pada batang bagian luarnya(kulit luar batang).(Purwono,2007)Daun jagung tumbuh melekat pada buku-buku batang,struktur daun jagung terdiri atas tiga bagian , yaitu kelopak daun, lidah daun (ligula),dan helaian daun. Bagian permukaan daun berbulu,dan terdiri atas sel-sel bulifor.bagian bawah daun umumnya tidak berbulu.(Purwono,2005)Bunga jagung tidak memiliki petal dan sepal sehingga disebut bunga tidak lengkap.unga jagung juga termasuk bunga tidak sempurna karena bunga jantan dan betina berada pada bunga yang berbeda. Bunga jantan terdapat diujung batang.(Warisno,1998)Biji jagung terdiri atas beberapa bagian,yakni kulit biji,endosperm,embrio,dan bagian yang menghubungkan antara biji dengan tongkol. Kulit luar dari endosperm adalah lapisan aleuron yang merupakan lapisan sel-sel yang mengandung sebagian endosperm.(Aak,1997)Syarat Tumbuh IklimIndonesia termasuk daerah tropik basah,tetapi keadaan ikli di wilayah nusantara anat bervariasi.julmah cura hujan diindonesia berkisar antara 500mm-5000mm per tahun. Distribusi curah hujan disebagian besar wilayah indonesia mempunyai bulan kering kurang dari 3 bulan, seperti dari daerah Jawa Tengah ke timur sampai Nusa Tenggara Timur.(Matnawi,1994)Indonesia terletak diantara lintag 6`LU-11`LS berpengaruh terhadap penyinaran matahari,teutama panjang dan pendeknya siang hari.perbedaan panjang hari di indonesia tidak mencolok,yakni rata-rata mendekati 12 jam/hari.berdasarkan fakta tersebut, intensitas penyinaran di indonesia berhari pendek.(Matnawi,1994)Daerah yang berada dipermukaan laut sampai ketinggian 700 m dpl disebut dataran rendah. Daerah yang berketinggan lebih dari 70 m dpl dikategorikan dataran tinggi. kegiatan pertanian umumnya dilakakuna pada daerah berketinggian sampai 2000 m dpl. Keadaan tersebut memungkinkan untuk mengembangkan usaha pertanian di berbagai daerah atau wilayah, termasuk usaha tani jagung.(Matnawi,1994)Penanaman jagung di dunia tersebar luas di daerah sub tropik atau pun tropik. Tanaman jagung dapat beradaptasi luas terhadap lingkungan tumbuh. Secara umum jagung dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi lebih urang 1300 m dpl.kisaran suhu udara 13`C-38`C, dan mendapat sinar matahari penuh.di indonesia tanaman jagung juga tumbuh dan berproduksi optimum di dataran rendah sampai ketinggian 750 m dpl. (Matnawi,1994)Iklim sedang hingga daerah beriklim basah. Pada lahan tidak beririgasi, curah hujan ideal 85-200 mm/bulan dan harus merata. Sinar matahari cukup dan tidak ternaungi Suhu 21-340C, optimum 23-270C. Perkecambahan benih memerlukan suhu 300C (Hartatik, 2007) TanahTanah yang dikehendaki oleh tanaman tentu saja tanah yang subur,gembur.tetapi yang penting bagaimana pengelolaan lahan yang akan digunakan untuk menanam jagung tersebut,sehingga dapat menghasilkan buah yang baik.(Tanah yang baik untuk bertanam jagung adalah bertekstur lempung,lempung berdebu,atau lempung berpasir. Struktur tanahnya gembur dan kaya bahan organik. Derajat keasaman(pH) 5,5 7,6 dan pH ptimal 6,8.(Afandhie,2002) Kemiringan tanah tidak lebiih dari 8%. Lokasi lahan di areaal terbuka seperti halnya persawahan padi. Bebas dari genangan air dan tidak terendam air serta dapat diairi bila diperlukan.(Afandhie,2002)Tanah gembur, subur dan kaya humus. Jenis tanah: andosol, latosol, grumosol, dan tanah berpasir. Tanah grumosol memerlukan pengolahan tanah yang baik. Tanah terbaik bertekstur lempung/liat berdebu. pH tanah 5,6 7,5. Aerasi dan ketersediaan air dalam kondisi baik. Kemiringan 8%, lahan miring > 8%, perlu di teras. Tinggi tempat 1.000-1800 m dpl, optimum 0-600 m dpl (Hartatik, 2007)

Pupuk NitrogenNitrogen adalah unsur kimia, dalam tabel periodik disimbolkan lambang N. Nitrogen biasa ditemukan dalam bentuk gas tanpa warna, tanpa bau, dan tanpa rasa. Unsur kimia ini mengisi kurang lebih 78.08% atmosfer bumi. Dalam biologi, nitrogen merupakan salah satu unsur utama dalam pembentukan asam amino dan asam nukleat. Asam amino merupakan senyawa pembentuk protein, sedangkan asam nukleat berperan sebagai komponen pembentuk RNA dan DNA.Pupuk nitrogen adalah pupuk kimia yang mengandung unsur N, baik dalam bentuk tunggal maupun majemuk, yang umumnya berupa senyawa nitrat, amonium, amin, sianida. Beberapa contoh pupuk nitrogen adalah pupuk urea (NH2CONH2), Amonium nitrat (NH4NO3), Kalium nitrat (KNO3), kalsium sianida (CaCN2), amonium fosfat [(NH4)3PO4], dan Amonium sulfat (ZA) [(NH4)2SO4]. (Hartatik, 2007)Pemupukan Nitrogen berpengaruh terhadap susunan kimian tanaman.penurunan kadar karbohidrat dalam tanaman menunjukkan adanya kompetisi antara penyusunan karbohidrat dan penyusunan asam amino. (Pracaya,2002)Jagung merupakan tanaman yang peka terhadap kekurangan unsur nitroge. Kebutuhannya terhadap sumber nitrogen (Urea) dapat mencapai 250-300 kg/ha. Pupuk urea diberikan 1/3 dosis saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam.(Pracaya,2002)Untuk berhasilnya usaha pemupukan perlu diperhatikan mengenai dosis, cara, dan waktu pemupukan sehingga usaha pemupukan tersebut menjadi efektif (Lingga, 1992).