Paper Teori Akuntansi

47
TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan mata kuliah Teori Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Disusun Oleh: 1. Devi Nurlitasari 2. Khairani 3. Meryaweni Agustina 4. Sri Wahyuni 5. Panji Setiyasa 6. Alif Dendi S. NIM. 1232500635 NIM. 1232500882 NIM. 1232501005 NIM. 1232500833 NIM. 1232500767 NIM.

description

Tugas Kuliah tentang Perubahan Harga

Transcript of Paper Teori Akuntansi

TEORI AKUNTANSIAKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA

Dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikanmata kuliah Teori AkuntansiFakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur

Disusun Oleh:1. Devi Nurlitasari2. Khairani3. Meryaweni Agustina4. Sri Wahyuni5. Panji Setiyasa6. Alif Dendi S.NIM. 1232500635NIM. 1232500882NIM. 1232501005NIM. 1232500833NIM. 1232500767NIM. 1232501369

FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS BUDI LUHURJAKARTA2014

24

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini disusun sebagai prasyarat untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan matakuliah Teori Akuntansi pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dan memiliki banyak kelemahan karena keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan penulis.Penyelesaian makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang telah memberi sumbangan tak terhingga kepada penulis. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:1. Orang Tua, adik saya dan seluruh keluarga yang telah merawat, mendidik, membimbing dan senantiasa mendoakan setiap langkah penulis. 2. Bapak Prof. Ir. Suryo Hapsoro Tri Utomo, PhD, selaku Rektor Universitas Budi Luhur Jakarta.3. Ibu Ir. Ratnaningsih AW, MBA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Budi Luhur Jakarta.4. Bapak Dicky Arisudana, SE, MM, selaku Ketua Program Studi S1 Akuntansi Universitas Budi Luhur Jakarta.5. Bapak Drs. Anggoro Yuli Cahyono, selaku Dosen Pembimbing atas kesediaan dan kemurahan hatinya telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, pengarahan, dan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian laporan ini.6. Segenap staf, karyawan dan dosen Program Studi S1 Akuntansi yang telah banyak memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penyusunan makalah ini sampai selesai. Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dapat menjadi sumbangan bagi ilmu pengetahuan pada umumnya dan khususnya bagi almamater tercinta.

Jakarta, 08 April 2015

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiiDAFTAR TABELvDAFTAR GAMBARviBAB I PENDAHULUAN11.1Latar Belakang11.2Identifikasi Masalah31.3Rumusan Masalah41.4Maksud dan Tujuan Penulisan41.5Metode Pengumpulan Data51.6Sistematika Penulisan5BAB II LANDASAN TEORI62.1Pengertian Akuntansi62.2Pengertian Perubahan Harga62.3Standar Akuntansi Perubahan Harga72.4Karakteristik Perubahan Harga111.Perubahan Harga Umum112.Perubahan Harga Spesifik133.Perubahan Harga Relatif152.5Fraud dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Periode Perubahan Harga15BAB III STUDI KASUS183.1Gambaran Umum183.1.1Sejarah PT. Aneka Tambang, Tbk183.1.2Visi dan Misi Perusahaan193.2Studi Kasus 2: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia203.2.1Kasus203.2.2Penyelesaian20BAB IV PENUTUP234.1Simpulan234.2Saran24DAFTAR PUSTAKA24

24

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Model Akuntansi10Tabel 3.1 Tabel Rasio dan Harga Saham21Tabel 3.2 Output Correlation22Tabel 3.3 Output ANOVA22

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga Versi SFAS No. 33 (Format Statement)8Gambar 2.2 Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga Versi SFAS No. 33 (Format Rekonsiliasi)9

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam merancang akuntansi yang akan diterapkan dalam suatu lingkungan ekonomik tertentu, perlu ditentukan struktur atau rerangka akuntansi pokok yang menghasilkan statemen keuangan dasar. Rerangka akuntansi pokok akan menentukan batas pengakuan transaksi sehingga data yang masuk dalam statemen keuangan dasar akan merupakan informasi yang minimal harus dipenuhi dalam pelaporan keuangan. Informasi tambahan atau pelengkap merupakan bagian dari usaha untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan. Informasi pelengkap akan menambah keberpautan informasi akuntansi sementara kualitas objektivitas dan keterujian masih tetap terjaga dalam statemen keuangan dasar.Berbagai usulan akuntansi untuk memperbaiki kelemahan akuntansi berbasis kos dapat diadopsi oleh rerangka akuntansi pokok tanpa harus mengganti struktur akuntansinya. Akuntansi perubahan harga merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan penyajian informasi keuangan. Kalau konsep pemrosesan data dapat dipisahkan dengan proses pelaporan data maka akuntansi perubahan harga tidak perlu mengganti rerangka akuntansi pokok. Menurut Suwardjono (2012), perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi. Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik,yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga.Paton dan Littleton menyatakan bahwa informasi perubahan harga akan berkurang manfaatnya atau maknanya atau bahkan tidak bermanfaat samasekali tanpa disertai dengan informasi atas dasar kos historis. Perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah yang dapat digunakan untuk membeli barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda. Rerangka akuntansi pokok didasarkan pada asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang masa. Kos dianggap merepresentasi nilai. Dalam keadaan terjadi perubahan harga, kos historis dipertahankan karena alasan keterandalan (keobjektifan pengukuran dan keterujian data). Dalam kondisi perubahan harga sangat mencolok, keberpautan informasi dengan keputusan menjadi berkurang, Agar kualitas keterandalan (reliabilitas) dan keberpautan. (relevansi) dapat dicapai, rerangka akuntansi pokok harus dilengkapi dengan informasi perubahan harga untuk menunjukkan pengaruhnya terhadap laba dan posisi keuangan.Perubahan harga menimbulkan masalah bagi akuntansi dalam hal penilaian, unit pengukur, dan pemertahanan kapital. Masalah penilaian berkaitan dengan dasar yang harus digunakan untuk mengukur nilai pos pada suatu saat. Masalah unit pengukur berkaitan dengan perubahan daya beli akibat perubahan tingkat harga umum. Masalah pemertahanan capital berkaitan dengan pengertian laba sebagai selisih dua kapital yang harus ditentukan jenisnya; financial atau fisis.Di Amerika, standar akuntansi mula-mula mewajibkan pelaporan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap dengan berbagai argumennya. Kemudian standar tersebut diganti dengan standar baru yang tidak lagi mewajibkan (to require) tetapi tetap menganjurkan (to encourage) pelaporan pengaruh perubahan harga dengan berbagai argumennya. Akibatnya, buku-buku teks akuntansi keuangan menengah tidak lagi memasukkan topik akuntansi perubahan harga. Walaupun demikian, pembahasan mengenai perubahan harga beserta teorinya tetap penting untuk memberi wawasan yang luas dan dalam khususnya bila perubahan harga cukup berarti atau mencolok dalam sistem perekonomian negara tertentu termasuk Indonesia.Menurut informasi diatas, maka penulis ingin mengetahui bagaimana tata cara atau prosedur akuntansi untuk perubahan harga. Berdasarkan keterangan diatas maka judul yang diambil adalah Akuntansi untuk Perubahan Harga.

1.2 Identifikasi MasalahBeberapa kasus akuntansi untuk perubahan harga memiliki potensi dalam fraud penyajian laporan keuangan. Sampai saat ini masih ada kontroversi tentang pemahaman dan cara pandang dalam akuntansi untuk perubahan harga. Beberapa praktisi menilai bahwa perusahaan dalam mengaplikasikan akuntansi perubahan harga masih disalah pergunakan dengan tujuan agar laporan keuangan terlihat baik.

1.3 Rumusan MasalahBerikut adalah rumusan masalah tentang Akuntansi untuk Perubahan Harga:a. Apa yang dimaksud dengan akuntansi?b. Apa yang dimaksud dengan perubahan harga?c. Apa saja karakteristik perubahan harga?d. Apakah laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga?e. Bagaimana teknik pelaporan dan pengungkapan akuntansi untuk perubahan harga?

1.4 Maksud dan Tujuan PenulisanMaksud penulis melakukan makalah ini adalah untuk mengetahui apa itu akuntansi untuk perubahan harga dan bagaimana pengaplikasiannya. Dan juga unruk memperluas wawasan penerapan teori pengetahuan yang diterima selama perkuliahan tentang perubahan harga, serta dapat menjadi informasi untuk pengamatan selanjutnya.

1.5 Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data dalam penulisan makalah ini adalah pengamatan dan studi pustaka. Dimana kami mencari dari berbagai referensi buku untuk meyakinkan teori kami serta melakukan pengamatan tentang perubahan harga pada beberapa perusahaan di Indonesia.

1.6Sistematika PenulisanAgar penyusunan makalah ini dapat dipahami, maka penulis menulis secara sistematis dan terarah. Sehingga penulis menyusun penulisan dalam beberapa bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub bab. Adapun sistematika penulisan sebagai berikut:BAB I: PENDAHULUANBab ini menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, identifikasi masalah, rumusan masalah, metode pengumpulan data dan sistematika penulisan laporan makalah.BAB II: LANDASAN TEORIPada bab ini menerangkan secara rinci teori-teori dan penjabarannya mengenai Akuntansi untuk perubahan harga.BAB III: STUDI KASUSPada bab ini penulis memberikan contoh atau studi kasus perusahaan yang menggunakan akuntansi untuk perubahan harga.BAB IV: PENUTUPBab ini menyimpulkan kesimpulan yang diutarakan pada bab-bab sebelumnya dan saran-saran sebagai bahan pertimbangan yang sekiranya dapat memberikan manfaat.

BAB IILANDASAN TEORI

2.1Pengertian AkuntansiMenurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA): Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadiankejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasilhasilnya.Menurut Accounting Principle Board Statement No. 4: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.

2.2Pengertian Perubahan HargaMenurut Suwardjono (2012), perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi. Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik,yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga.

2.3Standar Akuntansi Perubahan HargaDengan dikeluarkannya SFAS No. 89, FASB telah mengubah status pelaporan informasi perubahan harga dari wajib menjadi anjuran. Secara autoritatif pengungkapan informasi perubahan harga setelah SFAS No. 89 sebenarnya bersifat sukarela. Standar akuntansi perubahan harga dalam profesi akuntansi di Amerika memang mempunyai riwayat yang agak unik. Standar yang cukup penting yang berpautan dengan pembahasan dalam bab ini adalah SFAS No. 33, No. 82 (1984), dan terakhir No. 89 (1986).a. SFAS No. 33Semula melalui SFAS No. 3, FASB mewajibkan informasi pelengkap atas pengaruh inflasi dan perubahan harga spesifik dalam laporan tahunan. SFAS No. 33 tidak menuntut penyajian komprehensif statemen keuangan atas dasar kos sekarang atau daya beli kostan tetapi hanya mewajibkan pengungkapan sebagian informasi yang membantu pemakai untuk mengevaluasi pengaruh perubahan harga.Untuk akuntansi daya beli konstan, butir-butir minimum yang harus diungkapkan adalah:1) Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar daya beli konstan.2) Untung atu rugi daya beli atas pos-pos moneter neto untuk tahun berjalan.Dalam SFAS No. 33, FASB menetapkan informasi minimal yang harus diungkapkan atas dasar kos sekarang sebagai berikut:1) Informasi tentang laba dari operasi berlanjut untuk tahun berjalan atas dasar kos sekarang.2) Jumlah rupiah kos sekarang sediaan dan fasilitas fisis pada akhir tahun.3) Untung dan rugi perusahaan selama tahun berjalan untuk sediaan dan fasilitas fasis.

Gambar 2.1 Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga Versi SFAS No. 33 (Format Statement)

Gambar 2.2 Contoh Penyajian Pengaruh Perubahan Harga Versi SFAS No. 33 (Format Rekonsiliasi)

b. SFAS No. 82FASB menerbitkan SFAS No. 82 yang isinya meniadakan beberapa pengungkapan yang sebelumnya diatur dalam SFAS No. 33. Standar baru ini meniadakan atau membatalkan ketentuan untuk mengungkapkan informasi daya beli konstan.

c. SFAS No. 89SFAS No. 89 tidak lagi mewajibkan (to require) pengungkapan pengaruh perubahan harga sebagai informasi pelengkap tetapi sangat menganjurkan (to encourage) pengungkapan tersebut.

d. Model Akuntansi dan ImplementasiStandar pelaporan perubahan harga menyangkut empat model, yaitu:ModelKeterangan

Model 1Berbasis kos historis dengan skala pengukuran nomimal untuk capital bersifat financial

Model 2Besarnya untung atau rugi daya beli suatu periode ditentukan oleh indeks harga yang dipilih sebagai basis

Model 3Kos sekarang sebenarnya adalah kos sekarang pada saat penjualan

Model 4Model ini merupakan model hibrida yaitu penggabungan akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos sekarang yang semula berdiri sendiri

Model 5Model ini sama dengan model 3 tetapi jenis capital yang diukur adalah fisis

Model 6Laba yang didistribusi sama dengan model 5. Perbedaannya terletak pada unit pengukur yang berubah dan diperhitungkannya rugi daya beli dan besarnya jumlah penyesuaian capital fisis untuk mempertahankan kapital

Model 7Model ini tidak berbeda dengan kos sekarang hanya kos sekarang didefinisi sebagai harga jual sehingga laba dimaknai sebagai aliran kas bersih masa datang baik yang telah terealisasi maupun belum

Model 8Model ini merupakan pengembangan model 7 dengan memasukkan unsur perubahan daya beli dalam hitungan laba sehingga semua angka rupiah dikalikan dengan indeks yang sesuai

Tabel 2.1 Model Akuntansi

2.4Karakteristik Perubahan HargaKarakteristik perubahan harga barang dan jasa, ada tiga jenis perubahan harga yaitu:1. Perubahan Harga UmumPerubahan harga umum yaitu perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya tukar barang sama. Perubahan harga umum mencerminkan kenaikan atau penurunan nilai tukar satuan uang atau dikenal dengan perubahan daya beli. Perubahan tersebut dapat disebabkan pada umumnya oleh kekuatan-kekuatan faktor ekonomik seperti tersedianya uang atau kecepatan beredarnya uang dibandingkan dengan tersedianya barang atau jasa dalam perekonomian suatu negara. Penyebab lain adalah ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa secara umum atau perubahan harga pasar dunia untuk komoditas dasar tertentu. Perubahan harga umum ditandai oleh perubahan seluruh harga barang dan jasa dengan tingkat dan arah yang sama.a. Inflasi dan Daya Beli UangIndeks harga dapat memberi gambaran perubahan tingkat harga dari waktu ke waktu. Perubahan indeks harga merefleksi pula perubahan daya beli atau nilai tukar uang. Kenaikan indeks harga berarti penurunan daya beli demikian pula sebaliknya. Daya beli uang adalah kemampuan satuan uang pada saat tertentu untuk ditukarkan dengan barang. Gejala kenaikan tingkat harga umum dari waktu ke waktu disebut inflasi. Inflasi ditunjukkan oleh indeks harga umum yang cenderung menaik dari waktu ke waktu. Perubahan relatif indeks harga dari perioda satu ke perioda berikutnya disebut dengan laju inflasi.b. Implikasi AkuntansiKos berbagai objek yang diukur dengan satuan uang pada waktu yang berbeda-beda sebenarnya merupakan jumlah rupiah yang tidak homogenus sehingga tidak dapat dijumlahkan. Karena bersifat moneter, meretia sudah merefleksi kos atau harga sekarang setiap saat atau pada tanggal pelaporan. Dengan adanya perubahan daya beli, perusahaan kemungkinan akan mendapat untung atau menderita rugi karena perusahaan menahan pos-pos moneter. Untung atau rugi daya beli pos moneter terjadi apabila perusahaan menahan aset moneter atau mempunyai utang moneter dalam jangka waktu tertentu. Dalam kondisi inflasi, menahan aset moneter akan menimbulkan rugi daya beli. Dalam kndisi deflasi menahan aset moneter akan memberikan untung daya beli dan menahan utang moneter akan mengakibatkan rugi daya beli.c. Interpretasi Laba/Rugi Daya BeliJumlah rupiah untung atau rugi daya beli merupakan informasi untuk membantu pemakai dalam menentukan laba ekonomik perusahaan karena informasi tersebut berkaitan dengan seberapa jauh kapital secara ekonomik harus dipertahankan.Untung daya beli penahanan utang dapat diperlakukan sebagai pengurangan aset yang diperoleh dengan utang tersebut. Untung atau rugi daya beli pos moneter lancar dapat dianggap terrealisasi pada saat pos aset moneter lancar diterima uangnya atau pada saat utang moneter lancar dilunasi. Dari sudut pandang perusahaan sebagai kesatuan usaha, untung atau rugi daya beli utang jangka panjang dalam suatu perioda tidak mempengaruhi besarnya laba. Dari sudut likuiditas, untung atau rugi daya beli akan memberi informasi apakah perusahaan dapat menjaga likuiditas operasinya. Dalam kondisi inflasi, tentu saja modal kerja moneter akan cenderung menurun daya belinya.

2. Perubahan Harga SpesifikPerubahan harga spesifik adalah perubahan harga barang tertentu karena nilai instrinsik barang tersebut berubah sehingga nilai tukarnya juga berubah baik di pasar masukan maupun pasar keluaran. Perubahan harga spesifik terjadi karena berbagai faktor antara lain perubahan selera konsumer, perubahan teknologi di bidang teknik industri dan spekulasi atau perubahan harapan masyarakat terhadap kuantitas barang dan jasa tertentu yang tersedia dalam masyarakat. Perubahan harga spesifik dalam pasar masukan akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan kos aset yang yang akhirnya mempengaruhi biaya bagi perusahan. Perubahan harga spesifik dalam pasar keluaran akan mengakibatkan kenaikan atau penurunan pendapatan perusahaan.a. Implikasi AkuntansiDalam akuntansi kos historis, perubahan harga spesifik ini tidak diperhatikan dan dengan sendirinya perubahan ini akan tersembunyi dalam perhitungan laba. Seandainya pengaruh perubahan harga spesifik tersebut dikeluarkan dari perhitungan laba, pengaruh ini akan menjadi untung atau rugi penahanan.b. Interpretasi Laba/Rugi PenahananUntung penahanan merupakan informasi tentang jumlah rupiah untuk mempertahankan kapital. Dari segi evaluasi kinerja manajemen, akuntansi kos sekarang sebenarnya memberi informasi tentang kegiatan yang benar-benar merupakan upaya manajemen dan kegiatan yang semata-mata hanya menahan aset dalam kaitannya dengan pengelolaan kapital fisis. Laba operasi merupakan hasil kegiatan produktif, sendangkan untung penahanan merupakan hasil kegiatan penahanan aset semata. Laba operasi atas dasar kos sekarang merupakan pengukur efisiensi pengelolaan dana atau kapital fisis perusahaan yang sebenarnya. Dalam kondisi harga yang menarik, biaya atas dasar kos sekarang yang dibebankan ke pendapatan akan cenderung lebih tinggi daripada biaya historis karena itu laba akan cenderung lebih kecil.3. Perubahan Harga RelatifPerubahan harga relatif mengukur tingkat penyimpanan perubahan harga barang atau jasa tertentu terhadap perubahan akibat perubahan tingkat harga umum seluruh barang dan jasa. Perubahan harga relatif adalah perubahan harga setelah pengaruh perubahan daya beli dikeluarkan atau diperhitungkan. Kalau unit moneter dihomogenuskan dengan indeks harga umum, statemen laba-rugi akan menggambarkan laba real secara ekonomik. Pengaruh perubahan harga relatif tidak dapat terungkapkan secara penuh kalau penyesuaian tidak dilakukan baik untuk perubahan harga spesifik maupun untuk perubahan harga umum. Model akuntansi yang memperhitungkan pengaurh perubahan harga relatif sebenarnya merupakan bastar atau hibrida antara model akuntansi daya beli konstan dan akuntansi kos sekarang. Model hibrida tersebut disebut akuntansi kos sekarang daya beli konstan.

2.5Fraud dalam Penyajian Laporan Keuangan pada Periode PerubahanHargaSelama periode perubahan harga, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jarang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi.Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi:a. Proyeksi Keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis.b. Anggaran menjadi dasar pengukuran kinerja.c. Data konerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:a. Kenaikan dalam proporsi pajak.b. Permintaan deviden lebih banyak dari pemegang saham.c. Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.d. Pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar.Kegagalan untuk menyesuaikan data keuangan perusahaan terhadap perubahan dalam daya beli unit moneter juga menimbulkan kesulitan bagi pembaca laporan keuangan untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan.Fungsi mengakui pengaruh perubahan harga secara eksplisit:a. Pengaruh perubahan harga sebagian bergantung pada transaksi dan keadaan yang dihadapi suatu perusahaan. Para pengguna tidak memiliki informasi yang lengkap mengenai faktor-faktor ini.b. Mengelola masalah yang ditimbulkan oleh perubahan harga bergantung pada pemahaman yang akurat atas permasalahan tersebut. Pemahaman yang akurat memerlukan kinerja usaha yang dilaporkan dalam kondisi-kondisi yang memperhitungkan pengaruh perubahan harga.c. Laporan dari para manajer mengenai permasalahan yang disebabkan oleh perubahan harga lebih mudah dipercaya apabila kalangan usaha menerbitkan informasi keuangan yang membahas masalah-masalah tersebut.

BAB IIISTUDI KASUS

3.1 Gambaran Umum3.1.1 Sejarah PT. Aneka Tambang, TbkPerusahaan Perseroan (Persero) PT Aneka Tambang Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 5 Juli 1968 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 22 Tahun 1968, dengan nama Perusahaan Negara (PN) Aneka Tambang, dan diumumkan dalam tambahan No. 36, Berita Negara No. 56, tanggal 5 Juli 1968. Pada saat pembentukannya, ANTAM merupakan penggabungan dari Tujuh perusahaan negara yaitu:1. BPU Perusahaan-Perusahaan Umum Negara Jakarta2. PN Tambang Emas Cikotok Banten Selatan3. PN Pertambangan Bauksit Kijang Pulau Bintan4. PN Logam Mulia Jakarta5. PT. Pertambangan Nikel Indonesia (Negara) Sulawesi Tenggara6. Proyek Pertambangan Intan Martaputra Kalimantan Selatan7. Proyek Emas Logas Pekanbaru, RiauPada tanggal 14 Juni 1974, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1974, status perusahaan diubah dari perusahaan negara menjadi perusahaan negara perseroan terbatas (perusahaan perseroan) dan sejak itu dikenal sebagai Perusahaan Perseroan (Persero) Aneka Tambang.Kantor pusat perusahaan berlokasi di Gedung Aneka Tambang Jl. Letjen T.B. Simatupang No. 1, Lingkar Selatan, Tanjung Barat, Jakarta, Indonesia. Disamping itu, perusahaan juga memiliki Kantor Perwakilan Makassar yang berada di Jalan DR.Ratulangi No. 60, yang membantu pembelian persediaan barang dan pendistribusian produk Nikel.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaana. Visi PerusahaanAdapun visi Antam 2020 adalah Menjadi korporasi global berbasis pertambangan dengan pertumbuhan sehat dan standar kelas dunia.b. Misi PerusahaanAdapun misi Antam adalah:1. Membangun dan menerapkan praktik-praktik terbaik kelas dunia untuk menjadikan Antam sebagai pemain global. 2. Menciptakan keunggulan operasional berbasis biaya rendah dan teknologi tepat guna dengan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja serta lingkungan hidup. 3. Mengolah cadangan yang ada dan yang baru untuk meningkatkan keunggulan kompetitif. 4. Mendorong pertumbuhan yang sehat dengan mengembangkan bisnis berbasis pertambangan, diversifikasi dan integrasi selektif untuk memaksimalkan nilai pemegang saham. 5. Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pegawai serta mengembangkan budaya organisasi berkinerja tinggi.6. Berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama di sekitar wilayah operasi, khususnya pendidikan dan pemberdayaan ekonomi

3.2 Studi Kasus 2: Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia3.2.1 KasusApakah ada pengaruh informasi akuntansi terhadap perubahan harga saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia? Informasi akuntansi tersebut dalam bentuk rasio keuangan yang digunakan sebagai variabel independen yaitu, Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan Return On Equity (ROE), sedangkan variabel dependen adalah perubahan harga saham. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode Purposive Sampling yaitu PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia?

3.2.2 PenyelesaianAdapun periode penelitian adalah selama 5 tahun dari 2010 sampai 2014, serta harga saham dari 2010 sampai 2014. Data Laporan Keuangan didapat dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id). Berikut data yang telah di olah:PeriodePerubahan Harga Saham (%)EPS (%)DER (%)ROE (%)

20100,85176,490,290,18

20111,17201,790,410,18

20121,23208,530,540,16

20131,27430,710,03

20141,10-81,270,85-0,06

Tabel 3.1 Tabel Rasio dan Harga SahamRumus Perubahan Harga Saham:

Rumus Earning per Shares (EPS):

Rumus Debt to Equity Ratio (DER):

Rumus Return on Equity (ROE):

Hasil Penelitian:Correlations

Earning Per SharesDebt to Equity RatioReturn on EquityRata-Rata Perubahan Harga Saham

Earning Per SharesPearson Correlation1-.874.986**-.104

Sig. (2-tailed).053.002.867

N5555

Debt to Equity RatioPearson Correlation-.8741-.941*.535

Sig. (2-tailed).053.017.353

N5555

Return on EquityPearson Correlation.986**-.941*1-.254

Sig. (2-tailed).002.017.680

N5555

Rata-Rata Perubahan Harga SahamPearson Correlation-.104.535-.2541

Sig. (2-tailed).867.353.680

N5555

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).Sumber: Output SPSS versi 19

Tabel 3.2 Output Correlation

ANOVAb

ModelSum of SquaresdfMean SquareFSig.

1Regression.0943.0311.903.479a

Residual.0161.016

Total.1104

a. Predictors: (Constant), Return on Equity, Debt to Equity Ratio, Earning Per Sharesb. Dependent Variable: Rata-Rata Perubahan Harga SahamSumber: Output SPSS versi 19

Tabel 3.3 Output ANOVA

Hasil penelitian setelah dilakukan pengujian diketahui informasi keuangan (variabel independen) yaitu Earning Per Share (EPS) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham, Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham, Return on Equity (ROE) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perubahan harga saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan setelah dilakukan uji ANOVA atau simultan variabel independen (Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Return on Equity) secara bersama-sama berpengaruh tidak signifikan terhadap perubahan harga saham PT. Aneka Tambang, Tbk di Bursa Efek Indonesia.

BAB IVPENUTUP

4.1SimpulanMenurut American Institute of Certified Public Accountants (AICPA): Akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadiankejadian yang umumnya bersifat keuangan termasuk menafsirkan hasilhasilnya.Menurut Suwardjono (2012), perubahan harga adalah perbedaan jumlah rupiah untuk memperoleh barang atau jasa yang sama pada waktu yang berbeda dalam pasar yang sama (masukan atau keluaran). Dari segi akuntansi, perubahan harga adalah perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu. Dari sudut perusahaan, perbedaan harga masukan dan keluaran bukan merupakan perubahan harga tetapi lebih merupakan laba yaitu kenaikan nilai ekonomik yang diharapkan karena proses produksi. Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga.Menurut penulis akuntansi perubahan harga merupakan seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtsaran dengan cara tertentu dalam ukuran moneter, transaksi, dan kejadiankejadian atas perbedaan antara kos tercatat suatu objek (pos) dan jumlah rupiah yang menggambarkan nilai objek (pos) pada saat tertentu.Dan berdasarkan studi kasus yang telah kami cantumkan di Bab III, penulis menyimpulkan bahwa terdapat banyak sekali faktor-faktor yang dapat merubah maupun tidak merubah harga saham, baik pada perusahaan pertambangan.

4.2SaranSaran dari penulis adalah agar para penulis selanjutnya mampu meneliti variable atau faktor-faktor lain yang dapat mempengarui perubahan harga saham. Dan karena perkembangan ekonomi semakin berkembang seiring dengan globalisasi, diharapkan penulis selanjutnya juga dapat membandingkan prinsip akuntansi perubahan harga yang sekarang dengan prinsip akuntansi perubahan harga dimasa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

Suwardjono. 2012. Teori akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Jogjakarta: BPFE.Choi, Frederick. D. S. dan Gary K. Meek. 2012. International Accounting Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba EmpatSaleh, Volanda Azis. 2012. Skripsi Pengaruh Informasi Akuntansi Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pertambangan Go Public di Bursa Efek Indonesia. Lampung: Universitas LampungChrisma Pravita Sari. (2013, 31 Mei). Akuntansi Internasional: Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga. Diperoleh 24 Maret 2015 dari http://mochapoch.blogspot.com/2013/05/akuntansi-internasional-pelaporan_3384.htmlFaricha Aditya. (2013, 30 Maret). Resume Akuntasi Perubahan Harga. Diperoleh 24 Maret 2015 dari http://farichaditya.blogspot.com/2013/03/resume-akuntansi-perubahan-harga.html