Paper Sansekerta

12
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa Sansekerta adalah salah satu mata kuliah di Sekolah Tinggi Keguruan Program Studi Agama Hindu. Dalam mempelajari Agama Hindu erat hubungannya dengan mempelajari Bahasa Sansekerta, karena segala ajaran agama Hindu tertuang dalam kitab suci, lontar serta tulisan-tulisan dari para maha rsi yang umumnya menggunakan bahasa sansekerta. Sebelum lebih jauh ke dalam bahasa sansekerta itu sendiri, hendaknya terlebih dahulu dilakukan suatu perkenalan bahasa sansekerta itu sendiri. Untuk itu, disusunlah sebuah karya yang sekiranya dapat memberikan sedikit sumbangan pengetahuan tentang bahasa sansekerta. Selain itu seorang mahasiswa harus dapat melakukan kewajibannya. Kewajiban penulis sebagai 1

Transcript of Paper Sansekerta

Page 1: Paper Sansekerta

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa Sansekerta adalah salah satu mata kuliah di Sekolah Tinggi

Keguruan Program Studi Agama Hindu. Dalam mempelajari Agama

Hindu erat hubungannya dengan mempelajari Bahasa Sansekerta, karena

segala ajaran agama Hindu tertuang dalam kitab suci, lontar serta tulisan-

tulisan dari para maha rsi yang umumnya menggunakan bahasa sansekerta.

Sebelum lebih jauh ke dalam bahasa sansekerta itu sendiri,

hendaknya terlebih dahulu dilakukan suatu perkenalan bahasa sansekerta

itu sendiri. Untuk itu, disusunlah sebuah karya yang sekiranya dapat

memberikan sedikit sumbangan pengetahuan tentang bahasa sansekerta.

Selain itu seorang mahasiswa harus dapat melakukan

kewajibannya. Kewajiban penulis sebagai mahasiswa di STKIP Agama

Hindu adalah melaksanakan tugas yang diberikan oleh kampus, dosen dan

segala hal yang terkait di dalamnya.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka disusunlah karya ini.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam karya ini yaitu :

1.2.1. Bagaimana penjelasan bahasa sansekerta sebagai bahasa para

dewa?

1

Page 2: Paper Sansekerta

1.2.2. Bagaimana penjelasan bahasa sansekerta dalam kitab suci agama

hindu?

1.3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan karya ini adalah :

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk memperkenalkan bahasa sansekerta secara umum

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui bagaimana penjelasan bahasa sansekerta

sebagai bahasa para dewa.

2. Bagaimana penjelasan bahasa sansekerta dalam kitab suci

agama hindu?

2

Page 3: Paper Sansekerta

BAB II

PEMBAHASAN :

BAHASA SANSEKERTA SEBAGAI BAHASA PARA DEWA

2.1. Bahasa Sansekerta Sebagai Bahasa Para Dewa

Bahasa Sansekerta lahir di lembah sungai Sindu yaitu di India. Bahasa

Sansekerta yang terkenal pada zaman dimana bahasa Sansekerta ini mulai ada

yaitu bahasa Sansekerta Weda (Vedic Sanskrit), kemudian bahasa ini

berkembang sesuai dengan perkembangan zaman, sehingga ada bahasa

sansekerta yang disebut bahasa sansekerta campuran.

Seperti yang kita kenal bahasa Weda menggunakan bahasa Sansekerta.

Istilah bahasa sansekerta dalam Weda pertama kali diperkenalkan oleh Panini.

Panini pada waktu menulis kitab Wyakarana yang memuat tentang tata bahasa

yang kemudian dikenal dengan nama Astadhyayi, mengemukakan bahwa

bahasa Weda adalah bahasa para dewa-dewa. Bahasa para dewa dikenal

sebagai Daiwi Wak. Daiwi Wak dikenal sebagai sabda dewata.

Sejak Patanjali menulis kitab bahasa, beliau membedakan bahasa

dalam Weda dengan bahasa yang digunakan dalam sastra. Dengan demikian,

bahasa yang digunakan dalam Weda adalah bahasa Sansekerta Weda,

sedangkan bahasa yang digunakan dalam sastra, seperti dharma sastra, itihasa,

purana dan sebagainya dikenal dengan nama sansekerta. Bahasa sansekerta

bersifat umum dan digunakan sebagai pengantar dalam pergaulan pada zaman

yang silam. Hal yang sama juga kita jumpai dalam agama Budha. Dimana

3

Page 4: Paper Sansekerta

kitab suci tripitaka ditulis dengan bahasa Pali, bahasa yang umum dipakai oleh

bangsa Magadhi.

Kathyayana yang terkenal dengan tulisannya yaitu Sarasamuscaya

dengan memakai nama samaran Wararuci. Dari karyanya tersebut dijelaskan

banyak hal tentang Panini. Kemudian Sarasamuscaya ini berkembang di

Indonesia dan diterjemahkan dalam bahasa Jawa Kuno pada masa kerajaan

Medang Kemulan.

Dalam kitab-kitab suci yang ada seperti Weda, keterangan yang

diberikan kepada bahasa Sansekerta umumnya lebih panjang dan lebih luas

sehingga tampak seakan-akan ada kecendrungan bahwa satu kata Sansekerta

yang memiliki arti teknis agama. Mantra-mantra yang ada dalam kitab lain

umumnya tetap menggunakan bahasa Sansekerta yang merupakan Daiwi Wak,

dengan maksud mempertahankan sifat asli dan kesakralan bahasa Sansekerta.

Sehingga pantaslah Bahasa Sansekertia disebut bahasa para dewa.

2.2. Bahasa Sansekerta Dalam Kitab Suci Agama Hindu

Kitab suci Agama Hindu adalah Weda. Seperti yang diterangkan di

atas, bahwa bahasa yang digunakan dalam weda disebut bahasa Sansekerta

Weda. Selain itu, kitab-kitab lain juga menggunakan bahasa Sansekerta

seperti Kitab Sarasamuscaya, Kitab Bhagawadgita yang merupakan pancamo

Weda atau weda kelima, serta sastra-sastra lain seperti lontar-lontar.

Dalam kitab-kitab, umumnya bahasa Sansekerta tercantum dalam

mantra dan sloka. Kata Mantra berasal dari bahasa Sansekerta terdiri dari dua

suku kata yaitu Man dan Tra. Man merupakan singkatan dari kata Manana

4

Page 5: Paper Sansekerta

yang artinya pemikiran, perencanaan, renungan, pertimbangan, pernyataan

hormat. Sedangkan kata Tra berasal dari kata Tranana yang artinya

perlindungan, pertolongan. Jadi mengucapkan mantra berarti pernyataan rasa

hormat (pemujaan) kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa beserta

manidestasinya untuk memohon perlindungan dan keselamatan. Sedangkan

sloka artinya doa pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi beserta para

dewa yang ditulis dalam bentuk syair. Sloka merupakan ayat-ayat pujaan

kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sloka terdapat dalam kelompok

kitab suci yaitu kitab Brahmana, Upanisad, Bhagawad Gita, Kitab Manawa

Dharma Sastra dan dalam lontar-lontar.

Sebagai contoh bahasa Sansekerta dalam mantra dan Sloka yaitu

sebagai berikut :

1. Dalam Weda

Agnim ile purohitam yajnasya, devamrtuijam, utaram ratna

dhatanam.

Artinya : Kami memuja agni, pendeta yang berada di

depan, yang dipuja dalam upacara korban, pendeta yang upacara

korban sesuai musim dan pemuja yang mempersembahkan upacara

korban dan menguasai kekayaan yang terbaik dalam wujud

permata-permata.

(Mantra dalam Reg Weda 1.1.1.)

5

Page 6: Paper Sansekerta

Veda vata vartanimuror rasvasya brhatah, veda ye adhyas ate

Artinya : Ia tahu jalannya angina, angina yang menyebar, tinggi

dan dahsyat. Ia mengetahui yang berada di atas itu.

(Sloka dalam Reg Weda 1.25.9)

2. Dalam Bhagawad Gita

Na jayatemriyate va kadacin

Nayam bhutva bhavita van a bhuyah

Ajo nityah sasvato ‘yam purano

Na hanyate hanyamane sarire

Artinya : Ini tak pernah lahir, juga tak pernah mati atau

setelah ada tak akan berhenti ada. Ia tak dilahirkan, kekal, abadi,

sejak dahulu ada, dan dia tidak mati pada saat badan jasmani ini

mati

Vedavinasinam nityam

Ya enam ajam avyayam

Katham sa purusah partha

Kam ghatayati hanti kam

Artinya : Ia yang mengetahui bahwa, ia tak termusnahkan,

langgeng, tak dilahirkan, dan tak berubah itu, bagaimana ia dapat

membunuh atau menyebabkan orang lain dapat membunuh-Nya

wahai Arjuna.

6

Page 7: Paper Sansekerta

BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang ditarik dari penjelasan di atas yaitu :

3.1.1. Bahasa Sansekerta yang terdapat dalam Weda dikenal dengan

nama Bahasa Sansekerta Weda (Vedic Sanskrit). Para masa rsi

seperti Panini dengan Astadhyayinya menyatakan Bahasa

Sansekerta adalah bahasa Daiwi Wak adalah bahasa para Dewa.

3.1.2. Bahasa Sansekerta selain terdapat dalam kitab suci Weda juga

terdsapat dalam kitab Brahmana, Upanisad, Sarasamuscaya,

Manawa Dharma Sastra, Bhagawad Gita dan lontar-lontar.

3.2. Saran

Adapun sdaran penulis yakni :

3.2.1. Hendaknya para intelektual lebih menggali secara ceremat tentang

bahasa dalam kitab suci utamanya Agama Hindu sehingga dapat

dipelajri dan dijadikan pegangan dalam membaca dan

mengartikannya.

3.2.2.

7

Page 8: Paper Sansekerta

DAFTAR PUSTAKA

Ida Bagus Sudirga, dkk. 2004. Widya Dharma Agama Hindu Pelajaran Agama Hindu Kelas X SMA. Ganeca Exact : Bandung.

Pudja, G. 2005. Bhagawad Gita. Paramita : Surabaya.

Tim Penyusun. 2000. KamusSansekerta – Indonesia. Pmerintah Propinsi Bali : Denpasar.

8