Bahasa Sansekerta

23
"Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi" Tan Hana Bhakti Pupus yg artinya : tak ada bakti yg lenyap. A adi (ādi): utama, pertama adicita (ādicitta) adikara (adhikara) adipati (ādipati): raja agung adiraja (ādirāja): raja utama Aditya (Āditya): (Dewa) Matahari agama (āgama): din ; tradisi suci aji: mantra aja: hanya aksara (akṣara): huruf aksi (akṣi): mata, sesuatu yang dilihat alpa : teledor, kekurangan amerta (amṛta): ambrosia, nektar, air kehidupan ancala (acala): gunung aneka : macam-macam angka : bilangan angkara : murka angkasa (ākāśa): langit angsa (haṃśa): sowang angsoka (aśoka): sejenis pohon aniaya (anyāya): siksa anitya: ketidakkekalan antara (antara): lain antariksa (antarikṣa): luar angkasa anugerah (anugraha): pemberian arca (arcā): patung ardi (ardi): gunung Arya : bangsawan, orang India Utara asa : jiwa (dalam frasa "putus asa") asmara (smara): cinta asrama (āśrama): tempat padepokan asta (aṣṭa): delapan

description

Sansekerta dan artinyaJawa dan artinya

Transcript of Bahasa Sansekerta

Page 1: Bahasa Sansekerta

"Tan Hana Wighna Tan Sirna" yang berarti "tak ada rintangan yang tak dapat diatasi"

Tan Hana Bhakti Pupus yg artinya : tak ada bakti yg lenyap.

A

adi (ādi): utama, pertama adicita (ādicitta) adikara (adhikara) adipati (ādipati): raja agung adiraja (ādirāja): raja utama Aditya (Āditya): (Dewa) Matahari agama (āgama): din; tradisi suci aji: mantra aja: hanya aksara (akṣara): huruf aksi (akṣi): mata, sesuatu yang dilihat alpa : teledor, kekurangan amerta (amṛta): ambrosia, nektar, air kehidupan ancala (acala): gunung aneka : macam-macam angka : bilangan angkara : murka angkasa (ākāśa): langit angsa (haṃśa): sowang angsoka (aśoka): sejenis pohon aniaya (anyāya): siksa anitya: ketidakkekalan antara (antara): lain antariksa (antarikṣa): luar angkasa anugerah (anugraha): pemberian arca (arcā): patung ardi (ardi): gunung Arya  : bangsawan, orang India Utara asa : jiwa (dalam frasa "putus asa") asmara (smara): cinta asrama (āśrama): tempat padepokan asta (aṣṭa): delapan astana (āsthāna): tempat pemakaman raja dan kerabatnya. Lihat pula istana. Atharwaweda (atharvaveda): salah satu dari empat kitab Weda atma (ātmā atau ātma): jiwa atmaja (ātmaja atau ātmajā): anak Awatara (avatāra): penjelmaan, penampakan Dewa di dunia.

B

Page 2: Bahasa Sansekerta

baca (vaca): mengartikan tulisan bada (vāda): bicara bagai (bhāga): mirip bagi (bhāgī):

o bagian (bhāgya):o bahagian (bhāgya):

bahagia (bhāgya) : sukacita bahasa (bhāṣa): logat bahaya (bhaya): sesuatu yang mengancam bahna (bhāna): karena bahtera (vahitra): kapal bahu (bāhu): lengan bahureksa (bāhurakṣa): hiasan tangan baiduri (vaidūrya): opal bakti (bhakti): hormat, loyal bala (bala): tentara banaspati (vanaspati): pohon besar bangsa (vaṃśa): rakyat bangsawan bangsi (vaṃśi): peluit bareksa (vṛkṣa): pohon basmi (dari frasa bhasmī bhūta): musnah Batara (bhaṭāra): Dewa Batari (bhaṭārī): Dewi bausastra (bahuśāstra): kamus baya (vayas): usia bayangkara (bhayaṃkara): penjaga bayu (vāyu): angin bea (vyaya): ongkos

o biaya (vyaya) beda (bheda): diferensi

o beza (Malaysia) bedama begawan (bhagavān): orang suci bejana (bhājana): tempat menampung belantara (vanāntara): hutan bencana (vāñcana): malapetaka benda (bhāṇḍa): obyek bendahara (bhāṇḍāgāra): penjaga uang berhala (bhaṭāra): bentuk Tuhan berhana berita (vṛtta): biara (vihāra): tempat kaum rohaniawan

o biarawano biarawati

bicara (vicāra): omong bidadari (vidyādharī): makhluk sorgawi biji (bijā): isi buah biksu (bhikṣu): seorang rohaniawan Buddha

Page 3: Bahasa Sansekerta

o biksuni binasa (vināśa): hancur birahi (virahin): ingin bercinta bisa (1) (viṣa): racun bisa (2) (viṣa): boleh brahma (brāhma) brahmana

o brahmani brahmi brata (brata): tapa buana (bhuvana): dunia budaya (buddhaya): berhubungan dengan akal, adab Buddha (buddha): seseorang yang telah sadar budi (buddhi): akal bujangga (bhujaṅga): ilmuwan. Lihat pula pujangga bukti (bhukti): bulu roma bumantara (byomāntara): langit bumi (bhūmi): planet ketiga dalam tatasurya, tanah bumiputera (bhūmiputra): pribumi bupala (bhūpāla): raja bupati (bhūpati): raja busana (bhūṣaṇa): pakaian bagus buta (bhūta): raksasa butala (bhūtala): bumi butayadnya (bhūtayajña): persembahan atau kurban kepada buta

C

cabai (cavi): lombok cahaya (chāya): sinar cakrabuana (cakrabhūvana): cakra (cakra): roda

o cakram (cakram): diskus cakrawala (cakravāla): ufuk, horison candala (caṇḍāla): orang buangan; dari kasta terendah; paria

o cendala candi (caṇḍi): gedung peninggalan Hindu-Buddha kuna candra (candra): bulan (satelit bumi) candramawa candrasa candrasengkala cara (ācāra): kelakuan caraka (caraka): duta catur (1) : sebuah permainan papan

o caturanggao syatranji

catur (2): empat

Page 4: Bahasa Sansekerta

cedera (chidra): luka cela (chala): cacat celaka (chalaka): musibah cempaka (campaka): nama sebuah bunga (Michelia Champaka) cendana (candana): nama sebuah tumbuhan cendekia

o cendekiawan cendera cendrawasih (candra + vāsi): nama burung di Papua cengkerama (caṅkrama): bersantai cerita (carita): kisah

o ceritera (caritra): kisah cerna cinta (cintā): kasih cintamani cita (citta): pikiran

o cipta : inovasi citra (citra): gambar cuci (śuci): membersihkan cuka (cukra): bahan pengasam cula (cūlā atau cūḍā): tanduk curiga (churikā): mendakwa contdro (condro): bulan

D

dadih : air susu sapi, kerbau, dsb. yang pekat yang kental dahaga : haus, perlawanan terhadap pemerintah daksina : selatan dana : uang dasa (daśa): sepuluh dasawarsa (daśawarṣa): dekade, sepuluh tahun delima : tumbuhan Punica Granatum denda (daṇḍa): hukuman

o dendam (daṇḍa mungkin dari bahasa Tamil): rasa ingin membalas sesuatu yang dialami

derita (dhṛta): kesengsaraan desa (deśa): daerah non-urban; daerah administratif terkecil Dewa : Tuhan

o Dewata : sifat kedewaano Dewi : dewa perempuano Dewayadnya (dewayajña): persembahan atau kurban kepada para Dewata dalam

agama Hindu dewadaru : kenikir dewangga : kain yang bergambar indah dewasa : akil balig dharma (dharma): kewajiban dan sebagainya

o darma : kewajiban

Page 5: Bahasa Sansekerta

o derma : sumbangan dirgantara (digantara): langit dirgahayu (dīrghāyuṣa): panjang umur dosa (doṣa): kesalahan duli : kehormatan terhadap raja dupa : kemenyan yang apabila dibakar berbau harum dusta : tidak benar duta (dūta): wakil, caraka dwi : dua

E

eka : satu o ekabahasa (eka + bhāṣā): monolingualo ekamatrao ekasila

embara (digambara): berkelana erti (artha): arti, makna

G

gada gaharu gajah (gaja): suatu hewan besar gala galuh ganda

o gandapurao gandariao gandarusao gandasturio gandasuli

gandarwa gandewa (gaṇḍīva): busur, terutama busur sang Arjuna gandola gandi Gangga (gaṅgā): sungai di India dan personifikasinya sebagai Dewi Gangga gangsa gapura garba Garuda (garuḍa): burung mitologis, wahana Dewa Wisnu gatra baris gaya gembala genta gergaji gergasi gerhana

Page 6: Bahasa Sansekerta

giri (giri): gunung gita tembang goni graha (gṛha): rumah, gedung

o griya : di Bali rumah keluarga brahmana grahita gua gula  : pemanis gulana (glāna): rasa gundah gulma guna (guṇa): manfaat

o gunawan (guṇa + sufiks vant) gurindam pantun yang terdiri dari dua baris,baris pertama sampiran dan baris kedua isi guru (guru): pengajar gustituhan

H

harsa (harṣa): sukacita harta (artha): uang, kekayaan material hasta : tangan hatta (ātha): syahdan, maka (kata penghubung) hima : kabut (harafiah salju) Himalaya (himâlaya): nama pegunungan di India, secara harafiah artinya "tempat salju" hina : rendah

I

idam indera

o indria inggu intisari irama (virama): ritma istana (āsthāna): tempat tinggal raja. Lihat astana istimewa (āstām eva): khusus istri (strī): mitra pernikahan wanita

J

jaga (jagarti tapi dalam bahasa Prakerta jaga): bangun jagat (jagat): dunia jagat raya (dari jagattraya: "tiga dunia"): alam semesta jaksa (adhyakṣa): sang penuntut dalam mahkamah pengadilan jala (jala): jaring untuk menangkap ikan jambu (jambu): semacam pohon dan buahnya japa (japa): mantra

Page 7: Bahasa Sansekerta

o jampi (japa) jana: manusia janda (raṇḍa): seorang wanita yang tidak memiliki suami jantera (yantra): alat yang berputar, roda jasa (yaśa): perbuatan terpuji jati (jāti): sejenis pohon jatmika (adhyātmika): hormat jaya : menang jebad jeladri jelata (janatā): rakyat jelita (lalita): cantik jelma (janma): orang jempana (jampana): pelangkin jenggala (jaṅgala): gurun jenitri (gaṇitrikā): sejenis pohon dan buahnya (elaecorpus ganitrus) jiwa (jīva): roh juita (jīvita): manis jumantara (vyomāntara): langit juta (ayuta): 1.000.000 jutawan : sangat kaya

K

kabupaten (dari kata bhūpati): wilayah pemerintahan seorang bupati kakawin (dari kata kāvya): sebuah sajak dalam metrum India kala (kāla): waktu kalpataru (kalpataru): pohon kehidupan, pohon kelimpahan kama (kāma): cinta Kamajaya (Kāmajaya): nama lain Dewa Smara atau Dewa Cinta kanji kapas (karpāsa): sejenis bahan karena (kāraṇa): sebab karma (karma): hasil karna (karṇa): telinga karunia (kāruṇya): anugerah karya (karya): buatan kata (katha): satuan kalimat kawi (kāvya): penyair kecapi (kacchapī): alat musik petik keling (Kaliṅga): India bagian selatan keluarga (kulavarga): famili kemala kendala kendi (kuṇḍi atau kuṇḍikā): bejana air kenya (kanyā): gadis kepala (kapāla): bagian tubuh yang teratas keranda kerja (karya): sesuatu yang diperbuat

Page 8: Bahasa Sansekerta

kesatria (kṣatriya): lihat ksatria kesturi (kastūrikā): jebat, musang kesumba ketika kirana (kiraṇa): sinar kokila : sejenis burung kota (kuṭa): benteng, wilayah urban koti (koṭi): 100.000 krama : cara, aturan kresnapaksa (kṛṣṇapakṣa): paruh gelap bulan krida (krīḍā): tindakan terpuji ksatria (kṣatriya): kasta kedua, bangsawan, seorang laskar kuasa (dari kata waśa): kulasentana (kulasantāna): suku kulawangsa (kulavaṃśa): klan kunarpa : mayat, bangkai kunci (kuñcikā): menutup kunta kusa kusta kusuma (kuṣuma): bunga

L

laba (labha): untung lagu (laghu): nyanyian laksa (lakṣa): 10.000 laksana (lakṣaṇa) lengkara lingga (liŋga) logam loka lokakarya lokananta lokapala lintas

M

madia (madya): tengah o madya

madu (madhu): cairan manis produk lebah o madukara

maha (mahā): besar Maharaja (mahārāja): Kaisar mahkota makara mala

Page 9: Bahasa Sansekerta

malapetaka manah mandala mangsa mangsi manik manikam mantra mantri manusayadnya manusia mara marabahaya marga margasatwa masa materai matra maya :Semu mayapada :bumi mega (megha): awan melati menteri mercapada merdeka :kebebasan

o mahardika merdu merica merpati mesra mesti mestika mina : ikan mintuna mitra :Teman,rekan moksa (mokṣa): kelepasan dari sengsara muda (mūḍha): tidak tua muka mula mustika mutiara

N

nada naga nama (nāma): sebutan atau panggilan nara narapati

Page 10: Bahasa Sansekerta

narapidana nata nawa (sembilan) negara negeri neraca neraka (naraka): netra (netra): mata nila nirmala nirwana (nirvana): stadium kelepasan jiwa niscaya niskala nista

O

ojah

P

pada padma

o padmio padamo patmao fatma

pahala paksa paksi (pakṣi): burung

o peksi paksina pala panca (pañca): lima pancaka pancasila (1) (pañcaśīla): lima kaidah falsafah Buddhis Pancasila (2) (pañcaśīla): ideologi negara Indonesia Pancatantra (pañcatantra): sebuah karya sastra dari India Kuna pandai pandita panitia papa para parameswara parameswari parisada parwa pasca (paścat): setelah

Page 11: Bahasa Sansekerta

pataka patera patih pawaka: api pawana payudara (payodhara): buah dada wanita pedanda pedati pekerti pendapa pendeta penjara perada perbawa percaya (pratyaya) perdana peribahasa peristiwa perkara permaisuri permata persada pertama pertiwi perwara petaka pidana pitayadnya prabu prahara prakarsa prakarya prakata prameswari pramugara pramugari pramuria:wanita nakal pramuwisata:pemandu wisata pranala (praṇāla): pautan atau tautan di internet pranata prasangka prasarana prasasti prasetya prawacana pria pribumi:penduduk asli puasa puja

Page 12: Bahasa Sansekerta

pujangga :penyair puji punggawaprajurit pura purba

o purbakala puri purnama purwa

o purwarupa: prototipe pusaka puspa puspadanta puspita pustaka putra putri

R

raga rahasia raja rajaberana rajah rajalela rajawali raksa raksasa raksasi ramai rasa rasa rasi rata ratna reca rela remaja rencana renjana resi restu Rgweda : kitab suci umat Hindu rona rupa Rupiah (rūpya): mata uang Indonesia

Page 13: Bahasa Sansekerta

S

sabda (sabda): kata, firman sad (ṣaḍ): enam sadaya sahaja (sahaja): sederhana sahaya (sahāya): hamba saka sakala saksi (sakṣi) sakti (śakti): kekuatan supranatural sama samapta samsara (saṃsāra): lahir kembali di dunia, lihat pula sengsara samudra (samudra): laut besar sandi sandiwara sanggama (saṃgama): hubungan seksual sanggamara sangka sangka sangkala sangsi Sanskerta (saṃskṛta): bahasa yang sempurna santri (śāstri): seorang pelajar agama Islam, biasa tinggal di sebuah asrama

o pesantren santi santika sapta (tujuh) saptadarma saptamarga sarana sari sari saripati sarira sarjana (sajjana): seorang akademikus sasakala sasian sastra satria satru satwa satyalancana satyawacana saudara sayembara (svayambara): kontes seba sederhana (sārdhāna): simpel

Page 14: Bahasa Sansekerta

sedia sediakala sedianya segala segara sejahtera selesma selira seloka (śloka): larik puisi semadi semboyan sementara sempurna semua senantiasa senapati sendawa sendi (sandhi): penghubung sengketa sengsara (saṃsāra): keadaan derita. Lihat pula samsara senjata (sajjita): alat perang sentosa serati seraya serba seribumi serigala sesira setanggi seteru (śatru): musuh setia (satya): loyal siksa sila (śīla): asas singa (siṃha): semacam kucing raksasa singgasana (siṃhâsana): takhta sisa siswa (siṣya): murid sorga (svarga) sri sridanta srikaya stupa su- (su): baik suami suara (svara): bunyi suasana suci (śuci): keramat sudah (suddha): telah sudamala

Page 15: Bahasa Sansekerta

sudara sudi sudra suka sukarela suklapaksa sukma sula sunyata sunyi suralaya surya suryakanta susila sutra sutradara swa-

o swakarsao swakaryao swaprajao swasembadao swatantra

swasta

T

tabik o tabe

tabil tala tani tantra taru taruna tata

o tata acarao tata suryao tata bahasao tata busanao tata carao tata gunao tata kramao tata laksanao tata namao tata negara

tega (tyaga): tidak perduli teja telaga

Page 16: Bahasa Sansekerta

tembaga tentara tepaslira terka tetapi tirta (tirta): air tri (tri): tiga trimatra trimurti trisna trisula (trisula): Tiga ujung. Senjata (semacam tombak) dengan tiga mata yang tajam. triwikrama tuna : Kehilangan (tadinya memiliki menjadi tidak) / tidak memiliki.

o tuna netra - butao tuna rungu - tulio tuna wicara - bisuo tuna daksa - tidak memiliki tangan dan/atau kakio tuna laras - kelainan perilakuo tuna grahita - kelainan mentalo tuna wisma - tidak memiliki rumaho tuna karya - pengangguran Tidak memiliki pekerjaan.o tuna aksara - buta hurufo tuna susila - tindakan amoral

U

udara (udara): zat di atmosfer bumi umpama: lihat upama unta (uṣṭra): sejenis hewan yang hidup di gurun pasir upacara upaduta upah upama: contoh upaya (upāya): daya, siasat upeti (utpatti): sesuatu yang harus diberikan kepada pembesar, semacam pajak urna usaha (utsaha) usia (yuṣa): umur utama (uttama): paling unggul utara (uttara): mata angin yang arahnya sebelah kiri terbitnya matahari

V

vihara (vihāra): rumah ibadah kaum Buddhis

W

Page 17: Bahasa Sansekerta

wacana (vacana) wahana (vāhana): medium, kendaraan waisak waisya walimana (vimāna): burung mitis waluh -wan (-vant): sebuah imbuhan sufiks yang menyatakan pelaku pria

o -wati (-vatī): sebuah imbuhan sufiks yang menyatakan pelaku wanita wana: hutan wanara (vaṇara): kera wangsa (vaṃśa): dinasti wanita : perempuan (terhormat) waranggana warga : kaum warna (varṇa): kelir warsa (varṣa): tahun warta (vṛtta): berita

o warta beritao wartawan : jurnalis

waruna waspada wati weda : kitab suci wedana werda wesak wibawa wibawa wicara widara widya : pengetahuan, ilmu atau pembelajaran widyakarya widyawisata wihara wijaya wiku wimana windu wira wiracarita : epos wirama wiraswasta wirawan wisata

o wisatawan wisaya wisma : rumah wisuda wiwaha (vivāha): pernikahan besar

Page 18: Bahasa Sansekerta

wiyaga : burung wiyatabhakti wredatama

Y

Yajurweda (yajurveda): salah satu dari kitab Catur Weda yantra (yantra): alat. Lihat pula jentera yayasan (berdasarkan yaśa): lembaga. Lihat pula jasa. yoga (yoga): bentuk tapa-samadi yogi (yogin): seseorang yang beryoga yoni (yoni): rahim, vagina, alas lingga yogya (yogya): sesuai tatakrama yojana (yojana): ukuran, jarak kurang lebih 15 kilometer yuda (yuddha): perang

Angka

1. eka2. dwi, dwaya3. tri, traya4. catur5. panca6. sad7. sapta8. ashta9. nawa10. dsa11. ekadasa12. dwadasa/dwidasa13. trayodasa14. caturdasa15. pancadasa16. sodasa17. saptadasa18. asthadasa (contoh: Astadasaparwa)19. nawadasa20. wingsati21. ekawingsati22. dwawingsati23. trayowingsati

30. trinisat 32. dwitrinisat 33. tritrinisat 34. cattrinisat 40. catwaringsat 50. pancasat

Page 19: Bahasa Sansekerta

60. sasti 70. saptati 80. asiti 90. nawati 100. sata 102. dwisata 200. dwisatani 202. dwidwisatani 913. trayodasa nawasatani 1.000. sahasra, sasra, saharsa 5.000. pancasahasrani 7.423. trayowingsati catursatani saptasahasrani 10.000. laksa 100.000. kethi 1.000.000. yuta 100.000.000. arwuda

Referensi

(Inggris) Jan Gonda, 1952, Sanskrit in Indonesia, New Delhi: International Academy of Indian Culture.

(Inggris) Johannes Gijsbertus de Casparis, 1997, Sanskrit loan-words in Indonesian: An annotated check-list of words from Sanskrit in Indonesian and Traditional Malay, Jakarta: Badan Penyelenggara Seri NUSA, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

(Indonesia) Professor Dr. Mukunda Madhava Sharma M.A., Ph. D., D. Litt., Kavyatirtha, 1985, Unsur-Unsur Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Indonesia. Denpasar: Wyāsa Sanggraha.

(Inggris) Sir Monier Monier-Williams, 1899, A Sanskrit - English Dictionary. Oxford (Indonesia) Edi Sedyawati, Ellya Iswati, Kusparyati Boedhijono, dan Dyah Widjajanti

D., 1994, Kosakata Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Melayu Masa Kini. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(Indonesia) P.J. Zoetmulder, 1995, Kamus Jawa Kuna - Indonesia, Jakarta: Gramedia (Indonesia) Sutanto, 1989, Dwidasa = 12, Intisari Mei 1989, Jakarta: Yayasan Intisari (Inggris) Jan Gonda, 1952, Sanskrit in Indonesia, New Delhi: International Academy of

Indian Culture. (Inggris) Johannes Gijsbertus de Casparis, 1997, Sanskrit loan-words in Indonesian: An

annotated check-list of words from Sanskrit in Indonesian and Traditional Malay, Jakarta: Badan Penyelenggara Seri NUSA, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

(Indonesia) Professor Dr. Mukunda Madhava Sharma M.A., Ph.D., D. Litt., Kavyatirtha, 1985, Unsur-Unsur Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Indonesia. Denpasar: Wyāsa Sanggraha.

(Indonesia) Edi Sedyawati, Ellya Iswati, Kusparyati Boedhijono, dan Dyah Widjajanti D., 1994, Kosakata Bahasa Sanskerta dalam Bahasa Melayu Masa Kini. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

(Inggris) Malay Words of Sanskrit Origin