Paper Puisi Jepang
-
Upload
silvia-anggraini -
Category
Documents
-
view
1.169 -
download
65
description
Transcript of Paper Puisi Jepang
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 1/26
PUISI JEPANG
Silvia Anggraini
PENDAHULUAN
Puisi digunakan untuk mengungkapkan perasaan hati yang terdalam. Oleh sebab itu, di
Jepang juga ada puisi-puisi yang mengungkapkan perasaan-perasaan dari penyair. Sebelum
adanya huruf, puisi-puisi atau karya sastra di Jepang tersebar dari mulut ke mulut dan puisi
merupakan karya sastra yang pertama kali muncul di Jepang. Kumpulan puisi tertua adalah
Manyoshu kira-kira dari pertengahan abad-7 hingga pertengahan abad-8. Seluruh puisi-puisi
dapat diselesaikan pada tahun 794, kira-kira zaman Nara.
Selain Manyoshu, pada zaman Heian muncul kumpulan-kumpulan puisi lainnya salah
satunya yaitu Kokin wakashu. Kokin wakashu atau biasa disebut kokinshu merupakan kumpulan
puisi lama dan puisi baru, banyak diantara puisi-puisi di dalam kokinshu yang juga terdapat di
dalam Manyoshu.
Pada zaman kamakura, muncul juga kumpulan-kumpulan puisi, salah satunya Shinkokin
wakashu. Shinkokinshu dibuat atas perintah Tenno, ini merupakan versi terbaru dari Kokinshu.
Salah satu penyunting atau pengumpul puisi-puisi yang ada dalam Shinkokinshu adalah Fujiwara
no Teika. Dari segi isi, puisi di dalam Shinkokinshu merupakan puisi tentang alam atau musim,
cinta, dan puisi campuran.
Kemudian yang terakhir muncul Hyakunin Isshu yang merupakan kumpulan puisi-puisi
dari zaman Nara hingga Kamakura. Di dalamnya terdapat 100 puisi dari 100 penyair berbeda.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 2/26
Tidak ada karasteritik dari pemilihan-pemilihan puisi dan penyair yang dimasukkan dalam
Hyakunin Isshu.
Untuk itu, dalam paper ini akan sedikit dijelaskan puisi-puisi yang ada dalam Manyoshu,
Kokinshu, Shinkokinshu, dan Hyakunin Issu. Terdapat contoh-contoh puisi dari masing-masing
kumpulan puisi dan juga arti serta pendapat penulis mengenai isi puisi tersebut.
Manyōshu
Puisi merupakan karya sastra yang pertama kali muncul di Jepang. Kumpulan puisi tertua
disebut dengan Manyōshu, yang berarti kumpulan puisi-puisi yang melalui masa yang panjang.
Pada zaman dahulu, karya sastra di Jepang penyebarannya melalui lisan (mulut ke mulut).
Karena disampaikan dari mulut ke mulut, tidak ada data pasti kapan puisi-puisi tersebut muncul.
Setelah beberapa lama untuk mendokumentasikan Manyōshu, Jepang membuat sebuah huruf
yang disebut dengan Manyōgana.
Puisi yang dianggap paling kuno ditulis oleh Iwa no Hime, seorang istri Intoku Tenno,
pada abad ke-5. Puisi yang ditulis oleh Iwa no Hime tercatat pada Jilid 2 no.85, sebuah puisi
dengan waka (suku kata) 5-7-5-7-7 yang menceritakan mengenai perasaan rindu rindu terhadap
Tenno yang sedang mengadakan perjalanan.Sementara puisi terakhir dari Manyoshu
diperkirakan dibuat oleh Ootomo no Yakamochi pada tahun 759. Puisinya tercatat pada Jilid 20
no.4516 dan menceritakan mengenai kebahagiaan yang dinanti dan diharapkan datang bertubi-
tubi (sebuah doa atau permohonan). Puisi ini dibacakan dihadapan Tenno pada Tahun Baru.
Puisi-puisi yang terdapat pada Manyōshu terbagi dalam 20 jilid dan dibagi lagi menjadi 3
bagian, bagian I dari jilid 1 hingga 7, bagian II dari jilid 8-16, dan bagian III dari jilid 17-20. Di
dalam Manyōshu terdapat kurang lebih 4500 puisi yang terdiri dari berbagai macam bentuk.
Bentuk-bentuk dari puisi yang terdapat di dalam Manyōshu adalah :
1. Bentuk Choka, Puisi panjang, terdapat 250 puisi dengan bentuk 5-7-5-7-5-7-5-7-7
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 3/26
2. Bentuk Sedoka, puisi yang pemakaian katanya pasti bejumlah 38 kata dengan aturan
5-7-7-5-7-7. Terdapat kurang lebih 60 puisi
3. Bentuk Rengatai, puisi yang pemakaian katanya berjumlah 31 dengan aturan 5-7-5-7-
7. Dibawakan oleh dua orang. Hanya terdapat satu saja puisi yang berbentuk rengatai.
4. Bentuk Bussokusekikatai, memiliki aturan 5-7-5-7-7-7 dan hanya terdapat 1 puisi
5. Bentuk Tanka, disebut juga puisi pendek. Dengan aturan 5-7-5-7-7 dan terdapat 4200
puisi.
Jika dilihat dari isi puisi, puisi Manyōshu dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Shōmōka : puisi cinta yang dibawakan untuk saling mengutarakan cinta
2. Banka : puisi kesedihan yang dibawakan dalam suasana kesedihan (mengantar
jenazah dll)
3. Zōka : puisi umum, selain cinta dan kesedihan (puisi alam, perjalanan tamasya dll)
Ciri-ciri Manyōshu :
a. Puisi yang penyairnya mencakup semua kalangan (Tenno hingga prajurit dan petani)
b. Ada juga puisi yang penyairnya tidak dikenal
c. Menuturkan berbagai macam masalah kehidupan
d. Pembuatannya tidak hanya dari satu tempat tapi dari seluruh Jepang
e. Tidak dibuat atas perintah Tenno, tetapi atas dasar inisiatif para penyair pada zaman
tersebut
Contoh-contoh puisi Manyōshu:
Puisi pertama karya Iwa no Hime, Manyōshu jilid 2 nomer 85
Kimi ga yuki/ ke ga naku narinu/ yama tazune/ mukaeka yukamu/ machi ni kamatamu
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 4/26
Arti : “Tuanku, beberapa hari telah berlalu sejak kamu pergi, apakah aku harus pergi
menemuimu, mencarimu di perbukitan, atau haruskah aku menunggumu di sini?”
Pendapat : Puisi diatas merupakan sebuah puisi yang menceritakan kerinduan hari
seorang terkasih dan tidak tahu harus berbuat apa meskipun hati sangat merindukannya.
Puisi terakhir karya Otomo no Yakamochi, Manyōshu jilid 20 nomer 4516
Atarashiki/ toshi no hajimeno/ hatsu haru no/ kyo furu yuki no/ iyashike yogoto
Arti : “Seperti halnya salju yang turun bertimbun-timbun hingga menjadi tebal, maka
semoga kebahagiaan pada tahun ini akan datang bertubi-tubi.”
Pendapat : Puisi di atas merupakan sebuah puisi pengharapan akan kebahagian yang akan
terjadi ditahun yang akan datang. Puisi di atas memakai salju sebagai pengandaian.
Yama no Ue no Okura, Manyōshu jilid 5 nomer 802
Shirogane mo/ Kugane mo tomo mo/ Nani semu ni/ Masareru takara/ ko ni shikameyamo
Bentuk: Puisi Tanka
Arti: “Perak maupun emas atau permata apapun tidak ada artinya dibandingkan seorang
anak. Anak adalah harta yang tidak ternilai.”
Pendapat : Puisi di atas merupakan bentuk puisi cinta (Shomoka), cinta kepada anak. Dari
puisi diatas terlihat sekali bahwa orangtua pasti sangat mencintai anaknya dan baginya
tidak ada yang lebih berharga dibandingkan anak yang dimilikinya.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 5/26
Nihon no Banka (Puisi Kesedihan)
Banka merupakan puisi kesedihan dan biasanya dibaca saat ada upacara kematian.
Contoh-contoh puisi Banka di bawah ini dibuat oleh Yama no Ue no Okura yang
menggantikan perasaan sahabatnya, Otomo no Tabito, atas kematian istrinya.
1. Pendahuluan : Jilid 5 No.794
Kata orang dunia ini berputar bagaikan roda, begitu pula kematian dan kelahiran
terus datang bergantian. Shakyamuni juga pernah merasakan kesusahan di waktu sakit
dan tidak dapat menghindarkan diri dari maut. Maka aku baru mengerti bahwa orang
besar pun tak luput dari kematian. Salah satu ajaran agama Budha yang mengatakan
“Siapapun yang hidup di dunia ini tidak ada yang luput dari kematian”. Kalau kita
misalkan pagi dan malam dengan seekor tikus, maka tikus putih adalah pagi hari dan
tikus hitam adalah malam hari. Hari berganti hari, jam berganti jam dan begitu cepat
berlalu seperti burung yang terbang melalui diriku. Tetapi manusia selalu saja saling
bersaing, bermusuhan dan sebagainya, sehingga tak tahu kalau hari-hari sudah begitu
cepatnya berlalu. Aku menjadi susah dan sedih memikirkan ini semua. Dalam agama
Budha ada 3 janji yang harus di taati oleh setiap wanita, selain itu ada 4 hal yang harus di
jaga dan ditaati oleh seorang wanita. Akan tetapi, bagaimanapun cantiknya seorang
wanita, bagaimana buruknya seorang wanita, semuanya akan mati. Walaupun bagaimana
suami istri itu berjanji untuk sehidup semati, jika ajal tiba, salah seorang harus pergi lebih
dahulu. Kini aku tak menyangka sama sekali bahwa setengah dari umurku ini, aku harus
hidup seorang diri. Di kamar isteriku masih tercium bau wangi dan di dekat tempat
tidurnya masih masih terdapat cermin. Tapi kini sudah tidak ada yang menggunakan lagi.
Kesedihanku ini tak tertahan lagi. Pintu kematian yang sudah tertutup tak dapat dibuka
kembali. Di dunia ini tidak ada yang kekal dan abadi. Dalam sekejap saja dunia ini begitu
cepat berubah. Aku mengerti mengapa di dunia ini ada kesusahan dan kesedihan, karena
ini timbul dari rasa “ingin memiliki” (ego) dari manusia. Andaikata hati manusia ini
terdiri dari segala macam rasa “ingin memiliki” ini, maka tidak dapat lepas dari segala
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 6/26
kesusahan. Sejak dulu walaupun bagaimana caranya, pada pokoknya aku berdoa untuk
cepat pergi dari dunia ini dan ingin menyerahkan jiwa dan ragaku pada surga.
Pendapat: Puisi ini menceritakan kesedihan suami yang ditinggal mati oleh istrinya.
Selain itu juga tersirat mengenai rasa ingin memiliki dan rasa cinta yang menyebabkan
rasa kehilangan.
Puisi Choka : “Isteriku datang ke daerah Tsujushi yang jauh dari ibukota. Di tempat ini
belum lagi isteriku sempat beristirahat menghilangkan kelelahan dalam perjalanan, dan
belum sempat menikmati hari-hari bahagia bersama, dia sudah pergi mendahului ku
untuk selama-lamanya. Tidak pernah terpikir olehku bahwa dia akan begitu cepat
meninggalkanku, sehingga saat ini aku tidak dapat berpikir apa-apa dan tak tahu lagi apa
yang harus diperbuat. Aku sedih memikirkan nasib yang telah menimpaku. Andaikanistriku tetap berada di kota Nara dan tidak menyusul ke Tsukushi, mungkin saat ini dia
masih hidup dan kami masih dapat menikmatii hidup dengan bahagia. Sungguh sedih
hatiku memikirkan nasib ini.
Pendapat : Puisi di atas menceritakan tentang penyesalan dan kesedihan mendalam yang
dirasakan oleh seorang suami akan kepergian istri yang sangat dicintainya.
2. Jilid 5 No 795
Bentuk : Tanka
Ie ni yukite ikanika agasemu makurazuku tsumayasabushiku omohoyubeshimo
Arti : “Kesedihan hati seorang suami setelah ditinggal mati istri tercinta oleh karena tidak
menemuinya lagi jika kembali ke rumah.”
Pendapat : Puisi di atas menunjukkan rasa cinta yang teramat dalam kepada istri
sehingga sang suami merasa sangat sedih ditinggal pergi oleh sang istri.
3. Jilid 5 No 796
Bentuk : Tanka
Hashikiyoshi kakunomikarani shitahikoshi imo ga kokorono sube mo sumenasa
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 7/26
Arti : “Perasaan suami yang mengadu rasa cinta dan kasihan terhadap istri karena usia
istrinya yang tidak panjang”
Pendapat : Puisi tersebut mengungkapkan perasaan cinta dan menyayangkan usia istri
yang dicintainya, yang tidaklah panjang
4. Jilid 5 No 797
Bentuk : Tanka
Kuyashikamo kakushiramaseba a wo niyoshi kunuchi kotogoto misemashimonowo
Arti : “Andaikata ku tahu dia akan pergi begitu cepat akan kuajak dia bersenang-senang
melihat kota Tsukushi ini tapi kenyataannya tak sempat aku berbuat apa-apa.”
Pendapat : Puisi di atas menunjukkan penyesalan yang mendalam yang dirasakan suami
karena tidak sempat menjalani hari bahagia bersama.
5. Jilid 5 No 798
Bentuk : Tanka
妹が見し楝の花は散りぬべし我が泣く涙いまだ干なく
Imogamishi afuchi no hana wa chirinupeji waganakunamita imadahinakuni
Arti : “Belum hilang kesedihan hatiku dan belum sempat air mata mengering, bungayang selalu dilihat istriku sudah hampir layu,begitu cepatnya dia berlalu dariku.”
Pendapat : Terselip perasaan kehilangan yang teramat dalam dari puisi di atas, hal itu
menunjukkan bahwa orang tersebut sangat mencintai istrinya.
6. Jilid 5 No 799
Bentuk : Tanka
Oho no yama kiritachi wataru waganageku oki sono kaze ni kiritachi wataru
Arti : “Kabut yang ada pada gunung ono cepat berlalu, begitu besar kesedihan yang
diderita sehingga seperti nafas kesedihanku yang menghembuskan kabut di gunung ono”
Pendapat : kesedihan yang sangat mendalam yang dirasakan oleh penyair digambarkan
dengan kabut yang muncul di gunung ono, kabut sangatlah pekat dan tebal jika turun di
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 8/26
gunung. Seperti itulah rasa sedih yang dirasakan penyair, kesedihan yang dirasakan
setebal dan sepekat kabut yang turun di gunung.
7. Puisi karya Otomo no Tabito Jilid 3 No 438
Bentuk : Tanka
Utsukushiki hito no makiteshi shikita he no wagata makura wo makuhito arameya
Arti : “Mengenang kematian istri tercinta, dahulu dia selalu tidur dengan tanganku
sebagai alas kepalanya namun dia telah tiada.”
Pendapat : rasa kesepian dan kehilangan seorang suami kepada istrinya yang telah tiada
sangat terasa dalam puisi di atas. Kita dapat mengetahui kedekatan mereka dulu melalui
kata-kata “tanganku sebagai alas kepala”, ini menunjukkan hubungan yang sangat dekat
dan harmonis dan terlihat bahwa mereka saling mencintai, karena kedekatan yang sangat
intim tersebut tercipta karena adanya rasa saling mencintai. Tetapi sang istri kini telah
tiada, dan ada rasa kehilangan dan kesepian karena tidak ada lagi yang akan mebbunakan
tangannya sebagai alas kepala saat tidur.
8. Jilid 3 No 439
Bentuk : Tanka
Kaerubeku toki wa narikeri miyako ni te tagata moto wo ka wagamakura kamu
Arti : “Sekarang tiba saatnya aku akan kembali ke ibukota, karena istriku telah tiada
siapa yang akan menggunakan tanganku sebagai alas kepala?”
Pendapat : Puisi di atas juga merupakan rasa kesedihan dan kesepian karena istri yang
sangat dicintainya telah meninggalkan dirinya selama-lamanya. Untuk itu dia berpikir
lebih baik kembali ke ibukota dan memulai pekerjaannya daripada terus merasakan
kesedihan yang amat mendalam.
9. Jilid 3 No 440
Bentuk : Tanka
都なる荒れたる家にひとり寝ば旅にまさりて苦しかるべ
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 9/26
Miyakonaru aretaru ie ni hitori neba tabi ni masarite kurushikarubeshi
Arti : “Kembali dari ibukota dia dapatkan rumah yang kosong dan sepi sebab tiada yang
menemani lagi, terasa lebih sedih dan susah daripada hidup di perantauan.”
Pendapat : Namun sekembalinya ke rumah yang berada di ibukota, bukannya hidup
lebih bahagia, tetapi tetap merasa sedih karena rumah yang ada di ibukota tidak ada yang
menunggui dan hari-harinya akan semakin sepi karena tidak ada yang menemani.
10. Jilid 8 No 1520
Puisi mengenai Tanabata
“sejak adanya dunia ini bintang laki-laki yang disebut hikoboshi selalu memandang
kearah sungai yang memisahkan dengan bintang wanita, kekasihnya, yang disebut
tanabatatsume.”
Puisi di atas menceritakan tentang perasaan hikoboshi yang bergejolak dengan berbagai
macam perasaan yaitu perasaan rindu yang teramat sangat terhadap kekasihnya, perasaan
kesal terhadap nasib yang telah mengikat mereka dan perasaan ingin mempunyai sebuah
perahu untuk menyebrangi sungai tersebut. Hikoboshi menaruh harapan bahwa suatu saat
ia akan bertemu dan dapat bersama selalu dengan kekasihnya tanpa dibatasi pada tanggal
7.
11. Jilid 8 No 1521
Bentuk : Tanka
風雲は二つの岸に通へども我が遠妻の [ ] 言ぞ通は
Kaze kumo ha futatsu no kishi ni kayo he domo wagatoho tzuma no (hashitsuma no)
kotozo kayo hanu
Arti : “Angin dan awan dapat dengan mudah menyeberangi sungai Ama yang
memisahkan hikoboshi dan tanabata tersebut, akan tetapi bagi mereka sukar untuk
meyeberangi sungai tersebut lebih-lebih suara mereka tidak akan sampai terdengar ke
seberang.”
Pendapat : Puisi di atas menunjukkan keputusasaan karena cinta yang mendalam dan
sepenuh hati harus dipisah secara paksa karena kehendak yang lebih berkuasa.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 10/26
Keputusasaan terpancar dari bagaimana mudahnya angin dan awan menyeberangi sungai
yang memisahkan cinta mereka, tetapi mereka berdua sendiri sangat sulit untuk bertemu.
12. Jilid 8 No 1522
Bentuk : Tanka
たぶてにも投げ越しつべき天の川隔てればかもあまたすべな
Tabutenimo nagekoshi tsubeki ama no gawa hedatereba kamo amatasubenaki
Arti : “Kalau dipandang sungai Ama itu kelihatan sempit dan seolah-olah bila kita
melemparkan batu dapat sampai ke seberang tapi kalau melihat kenyataannya tidak
demikian maka bertambah sedih hati hikoboshi.”
Pendapat : Puisi di atas juga merupakan rasa putus asa karena tidak dapat bertemu
dengan kekasih pujaan hati, seolah-olah sungai tersebut sempit namun pada kenyataannya
jarak yang besar dan haling rintangan yang ada menyulitkan untuk mereka berdua
bertemu.
13. Puisi mengenai kemiskinan yang ditulis oleh Yama no Ue no Okura, Jilid 5
No.892
Arti : “Pada suatu malam dimana angin berhembus dengan kencangnya dan hujan turun
dengan derasnya, ataupun pada suatu malam dimana salju turun dengan derasnya orangyang melarat itu tidak mengerti lagi harus bagaimana untuk melawan rasa dingin yang
dimilikinya. Ia menggigit garam balok sedikit demi sedikit dan meminum sisa arak yang
dicampur dengan air hangat sambil mengelap hidungnya yang basah. Ia melamun sambil
mengelus-elus jenggotnya yang sudah tidak teratur lagi tumbuhnya, walaupun pada
musim dingin ia hanya dapat membungkus tubuhnya dengan pakaian yang tidak
berlengan dan selimut dari kain perca yang disambung-sambung, tapi bagaimanapun
usahanya tetap tidak dapat menghangatkan. walaupun dirinya juga melarat tapi dia
berpikir keadaan orang yang lebih melarat. Bagaimana nasib dari ayah ibu dari orang
yang lebih melarat, dan bagaimana pula keadaan anak istrinya, tentunya dalam keadaan
seperti ini mereka akan kelaparan dan bagaimana mereka hidup di dalam keadaan seperti
ini. Orang yang lebih melarat berkata “bahwa dunia ini luas akan tetapi baginya dunia ini
tampak kecil, walaupun matahari dan bulan bersinar seperti biasa tapi bagi orang yang
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 11/26
lebih melarat matahari dan bulan tidak bersinar seperti biasa. Dia berpikir apakah semua
orang akan merasakan demikian atau hanya dirinya saja yang berpikiran semacam itu. Ia
merasakan bahwa sebagai manusia dia dilahirkan di dunia ini, tetapi sebagai manusia
hanya dirinya saja yang mengalami hal seperti ini. Pakaiannya tidak dibuat dari bahan
yang tebal dan tidak pula dilapisi dengan kapuk, dia hanya menggunakan pakaian
compang-camping. Rumahnya juga tak terurus dan kelihatan hampir rubuh. Orang yang
lebih melarat itu tidur di lantai tanah yang dilapisi oleh tikar, ayah ibunya tidur di sebelah
atas kepalanya dan anak istrinya tidur di bawah kakinya. Semua tidur melingkari dirinya
untuk menahan dingin. Di dapurnya tidak kelihatan bekas memasak tidak pula kelihatan
api menyala di tungku, tempat menanak nasi pun sudah penuh dengan sarang laba-laba
karena tidak dipergunakan. Mungkin mereka sudah lupa bagaimana caranya menanak
nasi. Selagi seisi rumah merintih menahan lapar dan kedinginan, datang pegawai pajak
untuk meminta pajak. Seperti pepatah yang mengatakan “bahwa sesuatu yang sudah
pendek dipendekkan lagi”, seolah-olah pegawai pajak itu tidak tahu penderitaan orang
yang miskin ini.”
Puisi di atas di persingkat menjadi :
Bentuk : Tanka
思へども 飛び立ちかねつ
Yo no naka wo ushi to yasashi to omoedo mo tobitachikanetsu tori ni shi araneba
Arti : “Oleh karena tidak tahan dengan penderitaan dan hidup pun tidak berarti maka
seandainya dapat ingin terbang seperti burung, akan tetapi karena bukan seekor burung
maka tidak dapat terbang.”
Pendapat : Ketidaktahanan menghadapi segala masalah yang ada di dunia ini membuat
penyair merasa ingin terbang bebas dan meniggalkan segala masalah yang membebani
hidupnya. Penderitaan yang dipikul sangatlah berat dan tidak tertahankan. Itu merupakan
yang manusiawi yang ada pada diri setiap manusia dimana manusia sangat ingin terlepas
dari segala masalah yang ada, dan ingin hidup sebebas-bebasnya.
Kokinshū
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 12/26
Kokinshū merupakan sebuah kumpulan puisi (waka), yang terdiri dari waka lama
dan waka baru. Kokinshū dibuat pada zaman Heian atas perintah Tenno. Pembabakan
Kokinshū tidaklah selama Manyōshu, jangka waktu Kokinshū adalah tahun 759-905.
Salah satu penyuntingnya adalah Ki no Tsurayuki. Kokinshū ada 20 jilid dengan jumlah
puisi sebanyak 1100, serta kebanyakan berbentuk Tanka.
Contoh puisi dalam Kokinshū:
1. Ki no Tsurayuki, Jilid 8 No 404
Bentuk : Tanka
むすぶてのしづくににごる山の井のあかでも人にわかれぬるかな
Musubute no Sizuku ni nigoru Yama no wi no Akade mo hito ni Wakarenuru kana
Arti : “Menenguk air dari sumur di gunung, sebelum bosan kita harus berpisah.”
Pendapat : Puisi di atas menyatakan puisi cinta, akan tetapi di sana terkandung pesan
daripada terlanjur banyak masalah yang menghadang dan rasa bosan dengan rasa cinta
yang ada, lebih baik sudahi saja hubungan yang telah dijalani sehingga tidak ada pihak
yang tersakiti maupun disakiti.
2. Anonymous
Bentuk : Tanka
すがるなく秋のはぎはらあさたちて旅行く人をいつとかまたむ
Sugaru naku Aki no hagiwara Asa tachite Tabiyuku hito wo Itsu to ka matan
Arti : “Aku akan menantimu selalu, yang telah meninggalkan Hagiwara pada musim
gugur ketika kumbang sugaru ramai berbunyi, oleh karena aku yakin suatu saat engkau
akan kembali lagi.”
Pendapat : Puisi di atas juga merupan puisi cinta dari istri kepada suami, karena hanya
pasangan suami istri yang saling mencintailah yang akan selalu menanti dengan setia
pasangan hidupnya hingga ia kembali, dan hanya suami-istri yang saling mencintailah
yang percaya bahwa pasangannya akan kembali suatu saat nanti. Karena cinta yang
sesungguhnya seharusnya menumbuhkan kepercayaan pada pasangan masing-masing
3. Ariwara no Narihira, Jilid 15 No 747
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 13/26
Bentu : Tanka
月やあらぬ春や昔の春ならぬわが身ひとつはもとの身にして
Tsuki ya aranu Haru ya mukashi no Haru naranu Wagami hitotsu wa Moto no mi ni shite
Arti : “Bulan yang bersinarpun bukanlah bulan yang dahulu, musim semi yang datang
pun bukan musim semi yang dahulu, tapi hanya hati ku yang tak berubah masih seperti
yang dahulu.”
Pendapat : Ariwara merupakan orang yang sangat tampan pada masa itu, sehingga
banyak wanita yang tergila-gila padanya dan dia pun pandai merayu. Salah satu puisi
karyanya di atas adalah puisi rayuan, dia mengatakan walaupun dunia ini berubah namun
hatinya tetaplah sama seperti dahulu. Rayuan ini dapat dengan mudah meluluhkan hati
wanita.
4. Ono no Komachi, Jilid 12 No 554
Bentuk : Tanka
いとせめてこひしき時はむば玉のよるの衣を返してぞき
Ito semete Kohisihi toki wa Mubatama no Yoru no Koromo wo Kaeshite zo kiru
Arti : “Ketika aku sangat merindukannya, aku tidur dengan memakai pakaian tidur secara
terbalik agar kekasihku muncul dalam mimpiku.”
Pendapat : Puisi di atas menunjukkan hal-hal kepercayaan yang dipercaya olehmasyarakat Jepang pada masa itu, dimana jika ingin bertemu dengan kekasih yang amat
sangat dirindukan maka tidurlah dengan memakai pakaian tidur secara terbalik agar orang
yang terkasih tersebut dapat muncul di dalam mimpi. Apabila seseorang sudah sangat
merindukan kekasih yang dicintai, maka hal apapun dapat dilakukan untuk dapat bertemu
dengan pujaan hati.
5. Ono no Komachi, Jilid 2 No 113
Bentuk : Tanka
花の色は うつりにけりな いたづらに わが身世にふる
Hana no iro wa Utsuri ni keri na Itazura ni Waga mi yo ni furu Nagame seshi ma ni
Arti : “Warna bunga yang telah pudar karena air hujan yang lebat, Daya tarikku yang
sangat ku hargai juga mulai pudar membuat hati ini sedih.”
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 14/26
Pendapat : Puisi di atas ditulis oleh seorang wanita yang sangat cantik walaupun
menjanda. Kecantikannya sangat tersohor dan dielu-elukan oleh orang-orang. Namun
seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya usia, kecantikan seseorangpun dapat
memudar. Hal itu merupakan ketakutan terbesar yang dirasakan oleh wanita dimanapun,
wanita sangat takut menghadapi hari tua dimana wajahnya sudah tidak lagi menarik dan
wajah merupakan daya tarik utama bagi wanita.
6. Tsurayuki, Jilid 1 No 42
Bentuk : Tanka
人はいさ心もしらずふるさとは花ぞ昔のかににほひける
Hito wa isa Kokoro mo shirazu Furusato wa Hanazo mukashi no Ka ni hohikeru
Arti : “Hati orang selalu berubah dan saya tidak tahu isi hatimu, akan tetapi ketika saya
datang ke kampung halaman, hanya harum bunga ume yang masih mengeluarkan bau
yang sama.”
Pendapat : Hati dan perasaan orang pastilah berubah seiring dengan waktu, akan tetapi
yang tidak berubah adalah suasana dan kehangatan alam yang diberikan dan disajikan
alam kepada manusia.
7. Mibu no Tadamine, Jilid 13 No 625Bentuk : Tanka
有りあけのつれなく見えし別より暁ばかりうき物はなし
Ariyake no Tsurenaku mieshi Wakare yori Akatsuki bakari Uki mono hanashi
Arti : “Ketika saya berpisah dengan dirimu yang tidak perduli ketika fajar dimana bulan
mulai tidak kelihatan aku merasa sedih.”
Pendapat : Kesedihan dirasakan olrh penyair dimana orang yang terkasih sudah tidak
sehangat dulu perilakunya, mungkin karena bertengkar atau orang yang terkasih tersebut
bosan atau sudah memiliki orang lain di hatinya.
8. Motoyoshi Shinno
Bentuk : Tanka
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 15/26
今はた同じ難波なる身をつくして ふ
Wagi nureba Ima hata onaji Naniwa naru Mi wo tsukushitemo Awan to zo omou
Arti : “Karena hubungan keduanya telah diketahui oleh umum, maka tidak bisa bertemu
lagi, merasa sedih. Dan saat ini sama juga saya sudah mati. Tapi saya ingin sekali lagi
jumpa denganmu meskipun harus mati.”
Pendapat : Ini merupakan puisi cinta, namun cinta yang ada di sini adalah cinta yang
terlarang. Mungkin saja cinta antara orang kaya dan orang miskin, atau cinta kepada
selingkuhan. Akan tetapi cinta yang dirasakan bukanlah sekedar cinta main-main, cinta
disini juga merupakan cinta mendalam dan walaupun harus mati, penyair ingin sekali
bertemu dengan kekasihnya.
9. Ukon
Bentuk : Tanka
身をば思はず 人の命
Wasuraruru mi woba omowazu Chikahite-shi Hito no inochi no Oshiku mo aru kana
Arti : “Tidak terkatakan lagi betapa hancur hatiku setelah engkau melupakan diriku,
namun aku sangat khawatir kepadamu jangan sampai engkau menerima hukuman dari
dewa karena kita pernah berjanji di depan dewa.”
Pendapat : Perasaan sedih dan kecewa yang temata sangat karena kekasih yang dicintaimelupakan dirinya, akan tetapi masih terselip rasa kasihan kepada sang mantan kekasih
karena mereka pernah berjanji untuk saling mencintai selamanya dihadapan yang maha
kuasa, dan dia mengkhawatirkan sang kekasih jika mendapatkan hukuman dari yang
kuasa.
10. Fujiwara no Yoshitaka
Bentuk : Tanka
惜しからざり
Kimi ga tame Oshikarazarishi Inochi sae Nagaku mogana to Omoi keru kana
Arti : “ Saya merasa nyawa pun tidak sayang jika bisa berjumpa dengan mu, namun
begitu bisa bertemu sekarang aku ingin hidup selama-lamanya.”
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 16/26
Pendapat : Rasa rindu yang teramat sangat menyelimuti diri penyair sampai-sampai dia
bersedia mati untuk dapat bertemu dengan kekasih, akan tetapi setelah bertemu dia ingin
hidup selama-lamanya agar dapat terus bersama dirinya.
11. Izumi Shikibu
Bentuk : Tanka
あらざらむ此世のほかの思出に今一たびの逢ふ事もがな
Arazaramu Kono yo no hoka no Omoide ni Ima hito tabi no Au koto mo gana
Arti : “Saya mungkin hidup tidak lama lagi, tapi untuk kenangan yang aku akan bawa ke
alam sana, aku ingin jumpa denganmu sekali lagi.”
Pendapat : Puisi di atas menunjukkan perasaaan sedih dan rindu. Sedih karena dia tahu
kalau sebentar lagi usianya akan berakhir sehingga dia tidak dapat bertemu lagi dengan
kekasih. Dan perasaan rindu karena ingin bertemu dengan kekasih hati untuk kenangan
terakhir sebelum ia meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya.
12. Murasaki Shikibu
Bentuk : Tanka
めぐりあひ ふ
Meguri-aite Mishi ya sore tomo Wakanu ma ni Kumo gakure nishi Yowa no tsuki kanaArti : “Sudah lama tidak bertemu dan belum sempat aku menyakini dirimu, kamu sudah
dengan tergesa-gesa pergi seperti bulan dimalam hari yang tertutup malam.”
Pendapat : Sudah lama tidak bertemu, tetapi saat bertemu dan baru saja ingin
menyakinkan diri bahwa dialah orang terakhir dan paling dicintai tetapi kekasih hati telah
pergi dengan tergesa-gesar dan tanpa sepatah katapun.
13. Gijo Sanshi no Haha
Bentuk : Tanka
忘れじ 行末まで 今日を限り
Wasureji no Yukusue made wa Katakereba Kyō wo kagiri no Inochi tomo gana
Arti : “Kalau tidak bisa mencintai saya sampai akhir, bukankah lebih baik saya
mengakhiri hidup saya selagi hari ini dia masih mencintai saya.”
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 17/26
Pendapat : Puisi cinta dimana penyair lebih baik mati selagi dirinya masih dicintai
daripada harus hidup selamanya tetapi tidak ada lagi cinta untuknya.
14. Akazome Emon
Bentuk : Tanka
やすらはで かたぶくまで
Yasurawade Nenemashi mono wo Sayo fukete Katabuku made no Tsuki wo mishi kana
Arti : “Karena kamu mengatakan akan datang, aku terjaga semalaman, terus menanti mu
sampai bulan meninggalkan tempatnya dan tertelan oleh awan.”
Pendapat : Puisi di atas menggambarkan perasaan kekecewaan terhadap kekasih. Dia
telah menunggu semalaman, berdoa agar sang kekasih muncul akan tetapi hingga fajar
datang dia harus menelan seluruh harapannya dan berganti dengan kekecewaan karena
kekasih yang ditunggu-tunggu tidak datang.
15. Taira no Kanemori
Bentuk : Tanka
忍ぶれ ふ色に出でにけ わが恋 物や思ふ 人の問ふまふ
Shinoburedo Iro ni ide ni keri Waga koi wa Mono ya omou to Hito no tou made
Arti : “Agar tidak diketahui oleh orang lain, rasa cinta yang saya rasakan saya pendam,tetapi akhirnya perasaan itu terbuka ketika orang lain menanyakan ada apa dengan
wajahku.”
Pendapat : Puisi tentang cinta yang berusaha menyebunyikan rasa cinta yang dirasakan
namun sebaik apapun perasaan itu disembunyikan, ketika melihat wajah saat bertemu
dengan pujaan hati, orang sekitar pasti akan langsung mengetahui perasaan hati
sebenarnya.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 18/26
Shinkokinshū
Shinkokinshu dibuat pada akhir zaman Heian hingga zaman Kamakura. Dibuat
atas perintah Tenno, terdiri dari 20 jilid dan berisi kurang lebih sebanyak 2000 puisi.
Salah satu penyunting Shinkokinsh adalah Fujiwara Teika
Contoh puisi di dalam Shinkokinshu :
1. Fujiwara no Teika Ason
Bentuk : Tanka
春のよの夢のうきはしとだえしてみねにわかるゝよこ雲のそ
Haru no yo no Yume no uki hashi Todaeshite Mine ni wakaruru Yokogumo no sora
Arti : “Suatu pagi di musim semi, ketika aku menengadah ke langit setelah terbangun
dari mimpi yang hampa, gumpalan awan memanjang menjauhi gunung dengan tenang
melayang.”
Pendapat : Puisi mengenai keindahan alam dimusim semi.
2. Fujiwara no Teika Ason
Bentuk : Tanka
たまゆらのつゆも涙もとゞまらずなき人こふるやどの秋
Tamayura no Tsuyu mo namida mo Todomarazu Nakibito koru Yado no aki kaze
Arti : “Ketika aku menangis karena rindu pada ibuku yang telah tiada, angin musim
gugur bertiup melaju, menggugurkan embun di daun dan lenyap senyap.”
Pendapat : Puisi yang menunjukkan kesedihan karena kehilangan ibu dan ketika musim
gugur dan memikirkan ibu maka semakin dalamlah rasa sedih yang merasuk kalbu.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 19/26
3. Jakuren Hoshi
Bentuk : Tanka
露もまだひ まきの葉 霧立ちのぼ 秋の夕
Murasame no Tsuyu mo mada hinu Maki no hana ni Kiri tachinoboru Aki no yuugure
Arti : “Begitu hujan angin yang deras, belum lagi kering turun kabut yang mnyelimuti
seluruh daerah, terasa musim gugur di sore hari yang sepi.”
Pendapat : Puisi mengenai alam, dimana setelah hujan yang cukup deras disertai angin
maka setelah itu kabut akan turun dan mewarnai musim gugur yang sepi.
4. Shokushi Naishinno
Bentuk : Tanka
玉の緒 しのぶること
Tama no o yo Taenaba taene Nagaraeba Shinoburu koto no Yowari mo zo suru
Arti : “Kalau aku ini memang harus mati lebih baik mati, daripada harus hidup dengan
merahasiakan cinta yang terlarang.”
Pendapat : Puisi cinta. Pada puisi di atas tersirat bahwa penyair tidak bisa hidup tanpa
cinta, walaupun cintanya adalah cinta yang terlarang. Karena itu lebih baik dia mati
daripada harus menutup-nutupin perasaan cinta yang dia miliki.
5. Gokyōgoku Sesshō Saki no Daijō Daijin, Fujiwara no Yoshitsune
Bentuk : Tanka
きりぎり さむしろ ひとりかも寝
Kirigiritsu naku ya shimo yo no samushiro ni koromo katashiki hitori kamo nenArti : “Ketika suara jangkrik berbunyi di tengah malam yang sunyi dan dingin saya tidur
dengan berselimutkan sebelah lengan komono seorang diri dalam kesepian.”
Pendapat : Puisi tentang rasa sepi karena tidak ada yang menemani saat tidur di malam-
malam yang sunyi dan sepi.
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 20/26
6. Sangi masatsune
Bentuk : Tanka
山の秋風さよふけ 衣うつな
Miyoshino no yama no aki kaze sayo fukete furusato samuku koromo utsu nari
Arti : “Ketika angin musim gugur di gunung Yoshino berhembus, dan ketika malam tiba
sekeliling semua terasa sepi tidak kelihatan seperti pernah ada kota, hanya terdengar
sayup-sayup suara orang menenun di malam musim gugur yang dingin.”
Pendapat : Puisi mengenai alam. Dimana terasa suasana tempat yang tadinya merupakan
sebuah kota, namun ketika kota tersebut telah tiada, tidak ada lagi keramaian dan
keriangan yang terdengar hanya suara orang menenun yang dapat diibaratkan dengan
suara jangkrik di malam hari.
7. Gon Chu-Nagon Teika
Bentuk : Tanka
こぬ人をまつほの浦の夕なぎに 夕なぎに身もこがれつつ
Konu hito wo Matsu-hō no ura no Yūnagi ni Yaku ya moshio no Mi mo kogare-tsutsu
Arti : “Saya menanti kekasih yang tak kunjung datang dan hati ini terasa terbakar seperti
daun-daun kering yang dibakar, seperti itulah perasaan hati ini rasanya panas.”
Pendapat : Perasaan kecewa yang mendalam tergambar dari puisi di atas, karena telahlama dan dengan penuh harap menunggu kekasih, tetapi sang kekasih tidak pernah
muncul hingga membuat hati kesal dan marah.
8. Gotoba No-in
Bentuk : Tanka
人も惜し人も恨めしあぢきなく世を思ふゆゑにもの思ふ身は
Hito mo oshi Hito mo urameshi Ajiki-naku Yo wo omou yue ni Mono omou mi wa
Arti : “Adakalanya kita merasa cinta kepada orang, adakalanya kita merasa benci kepada
orang tapi yang jelas tidak selalu apa yang kita inginkan terjadi, dan begitulah aku selalu
menjadi galau(sedih.susah).”
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 21/26
Pendapat : Perasaan terhadap orang tidak dapat ditebak, kadang benci kadang susah.
Perasaan yang selalu berubah-ubah inilah yang selalu membuat hidup tidak nyaman dan
merasa sedih.
Hyakunin Isshū
Hyakunin Isshu merupakan kumpulan puisi yang berjumlah 100. Puisi-puisi ini
diambil dari Manyoshu, Kokinshu, dan Shinkokin shu. 1 puisi berasal dari 1 penyair
yang. Puisi-puisi dikumpulkan dari zaman Manyoshu hingga zaman Kamakura. Fujiwara
no Teika mengambil satu puisi dari Manyoshu hingga puisi pada zamannya, dan tidak adakriteria khusus dalam pemilihan puisi. Dalam Hyakunin Isshu terdapat 79 penyair pria
dan 21 penyair wanita dari zaman Nara, Heian, dan Kamamura. Dilihat dari isinya
terdapat 43 puisi adalah puisi cinta dan 32 puisi adalah puisi musim atau keindahan alam.
Pada zaman edo, kumpulan puisi ini sangat terkenal karena biasa digunakan sebagai
permainan tradisional yang dimainkan setiap tahun baru yaitu Karuta.
Contoh-contoh puisi dalam hyakunin isshu:
1. Jito Tenno, Puisi nomor 2
Bentuk : Tanka
春過ぎて夏来にけらし白妙の衣ほすてふ天の香具山
Haru sugite natsu ki ni kerashi shirotae no koromo hosu te fu ama no kaguyama
Arti : “ketika musim semi berlalu dan mulai datang musim panas, di gunung kagu terlihat
jemuran kain putih di sana sini menandakan musim panas telah tiba.”
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 22/26
Pendapat : Puisi ini tentang keindahan alam, puisi di atas menggambarkan tentang
suasana akan datangnya musim panas yang terlihat oleh Tenno.
2. Kakinomoto no Hitomaro, Puisi nomor 3
Bentuk : Tanka
山鳥の尾の しだり尾の
Ashibiki no Yamadori no o no Shidari o no Naganagashi yo wo hitori kamo nen
Arti : “Malam di musim gugur yang panjang, seolah-olah sepanjang ekor burung-gunung
(kiji) aku tidur seorang diri dalam kesepian.”
Pendapat : Selain mengungkapkan keindahan alam, akan tetapi terselip sedikit kerinduan
dan perasaan kesepian dalam keindahan alam tersebut, mungkin penyair tersebut merasakesepian karena orang yang dicintainya pergi menuju tempat yang jauh atau pergi
meninggalkan dirinya.
3. Abe no Nakama ro, Puisi nomor 7
Bentuk : Tanka
天の原 ふりさけ見れば春日なる三笠の山に出でし月かも
Ama no hara Furisake mireba Kasuga naru Mikasa no yama ni Ideshi tsuki kamo
Arti : “Di langit yang luas aku memandang, terlihat bulan yang bersinar dengan terang,
apakah bulan yang bersinar di negara China ini sama dengan yang terlihat di Kasuga.”
Pendapat : Perasaan rindu akan kampong halaman di Jepang. Puisi ini kemungkinan
ditulis oleh orang-orang yang dikirim untuk belajar di negeri China. Sehingga ketika
memandang bulan yang bersinar dengan terang muncul rasa penasaran apakah bulan yang
terang ini terlihat sama terangnya dengan bulan yang ada di Jepang.
4. Ki no Tomonori, Puisi nomor 33
Bentuk : Tanka
光のどけき しづ心なく
Hisakata no Hikarinodokeki Haru no hi ni Shizu-gokoro naku Hana no chiruran
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 23/26
Arti : “Ketika hari cerah dimusim semi entah mengapa hatiku tidak tenang melihat bunga
sakura yang berguguran.”
Pendapat : Puisi mengenai keindahan alam tentang bunga sakura, namun keindahan
alam itu juga menimbulkan perasaan tidak tenang.
5. Kentoku ko, Puisi nomor 45
Bentuk : Tanka
いふべき人は思ほえで 身のいたづらに
Aware to mo Iu beki hito wa Omohoede Mi no itazura ni Narinu beki kana
Arti : “Tanpa ada orang yang mencintai diriku juga dirimu yang tidak pernah
memikirkan diriku, apakah aku akan meninggal tanpa mengenal cinta.”
Pendapat : Puisi tentang cinta dimana sang penyair merasa dirinya tidak pernah dicintai
oleh siapapun, bahkan oleh orang yang ia cintai.
6. Fujiwara no Michinobu Ason, Puisi nomor 52
Bentuk : Tanka
あさぼらけかな
Akenureba Kururu mono to wa Shiri nagara Nao urameshiki Asaborake kanaArti : “Ketika fajar datang dan saatnya kita berpisah aku tahu akan bisa jumpa lagi,
namun hati ini tidak rela berpisah dengannya.”
Pendapat : Puisi cinta tentang perpisahan yang harus terjadi karena di Jepang biasanya
laki-laki tidak tinggal serumah walaupun dengan istrinya. Sehingga setiap malam laki-
laki itu akan datang dan ketika sudah pagi laki-laki itu akan pergi lagi. Ada perasaan tidak
rela meski sudah mengetahui bahwa peraturannya seperti itu, dia tidak ingin berpisah
dengan kekasihnya walaupununtuk sesaat.
7. Sakyo no Daibu Michimasa, Puisi nomor 63
Bentuk : Tanka
今はただ 人づてならで いふよしもがな
Ima wa tada Omoi tenan To bakari wo Hito-zute nara de Iu yoshi mo gana
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 24/26
Arti : “Saya menyadari sekarang ini aku harus melupakan dirinya, tapi keputusan ini aku
ingin menyampaikan sendiri tanpa adanya perantara.”
Pendapat : Puisi cinta dimana dia harus menyampaikan dengan sendiri dan tanpa
perantara bahwa dirinya harus melupakan kekasihnya. Karena apabila menggunakan
perantara bisa saja terjadi perpisahan secara tidak baik-baik.
8. Suo no Naishi, Puisi nomor 67
Bentuk : Tanka
春の夜の夢ばかりなる手枕にかひなく立たむ名こそ惜しけれ
Haru no yo no Yume bakari naru Tamakura ni Kainaku tatan Na koso oshi kere
Arti : “Seperti mimpi dalam mimpi di malam hari si musim semi yang pendek, oleh
karena lengan tanganmu yang dijadikan bantal jangan sampai jadi pembicaraan orang.”
Pendapat : Puisi tentang cinta, namun jika dilihat dari kata-kata “jangan sampai jadi
pembicaraan orang”, cinta disini adalah cinta terlarang, atau selingkuhan karena
walaupun telah menghabiskan malam bersama namun tidak ingin orang lain
mengetahuinya.
9. Minamoto no Toshiyori Ason, Puisi nomor 74
Bentuk : Tankaうかりける人をはつせの山おろしよ はげしかれとは祈らぬものを
Ukari keru Hito wo hatsuse no Yama oroshiyo Hageshikare to wa Inoranu mono wo
Arti : “Saya mendoakan kekasih yang dingin di kuil Hase dan ketika itu ada angin yang
bertiup kencang dari gunung dan meninpa diriku serta terasa sangat dingin, apakah ini
jawaban?”
Pendapat : Puisi cinta mengenai perasaan ragu yang terselip di hati atas tingkah laku
kekasih, namun setelah berdoa di kuil sepertinya mendapat jawaban karena tiba-tiba
angin dingin berhembus menerpa tubuhnya sedingin tingkah laku kekasihnya.
10. Taiken Moin no Horikawa, Puisi nomor 80
Bentuk : Tanka
長からむ心もしらず 黒髪のみだれてけさは
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 25/26
Nagakaran Kokoro mo shirazu Kurokami no Midareta kesa wa Mono wo koso omohe
Arti : “Kata-kata mu yang mengatakan aku tidak akan berubah, sesungguhnya aku tidak
mengerti perasaanmu yang sesungguhnya, dan hatiku yang baru saja berpisah denganmu
hatiku kacau seperti rambutku yang acak-acakan, begitulah hatiku sedang galau.”
Pendapat : Puisi cinta, dimana penyair tidak percaya pada kata-kata kekasihnya yang
menyatakan bahwa sang kekasih akan terus mencintai dirinya.
11. Inpu Monin no Taifu, Puisi nomor 90
Bentuk : Tanka
雄島のあまの袖だにも ぬれにぞぬれし色はかはらず
Misebaya na Ojima no ama no Sode dani mo Nure ni zo nureshi Iro wa kawarazu
Arti : “Aku ingin memperlihatkan ujung dari kimonoku yang sudah basah karena air
mata yang mengangisi dirimu hingga warnanya pudar melebihi baju nelayan.”
Pendapat : Puisi cinta yang menggambarkan kesedihan yang teramat dalam karena
ditinggalkan oleh kekasihnya. Kesedihan tersebut amat dalam dan terlihat dari air mata
yang membasangi ujung kimono hingga basah dan luntur
12. Kamakura no Udajin, Puisi nomor 93
Bentuk : Tanka世の中は つねにもがもななぎさこぐあまの小舟の綱手かなしも
Yo no naka wa Tsune ni mo ga mo na Nagisa kogu Ama no obune no Tsuna de kanashi
mo
Arti : “Aku ingin segala sesuatu di dunia ini tidak akan berubah, namun tidak mungkin,
ketika melihat kapan nelayan jatuh ke laut, ombak yang lama kelamaan hilang.”
Pendapat : Puisi tentang alam, dikaitkan dengan keinginan manusia yang tidak ingin
segala sesuatu yang ada di dunia ini berubah.
KESIMPULAN
7/16/2019 Paper Puisi Jepang
http://slidepdf.com/reader/full/paper-puisi-jepang 26/26
Kumpulan-kumpulan puisi di Jepang sudah ada sejak zaman Nara. Puisi-puisi yang
tercipta merupakan puisi tentang perasaan cinta, sedih, dan kekaguman terhadap alam. Puisi
cinta yang tercipta tidak hanya cinta kepada pasangan hidup tapi juga bisa saja cinta terhadap
orangtua, saudara, bahkan hewan sekalipun. Puisi di Jepang merupakan sebuah karya sastra yang
cukup lama dan tua. Puisi merupakan perwujudan dari perasaan yang terdalam yang tidak dapat
diungkapkan dengan kata-kata. Penyair yang menciptakan puisi di Jepang tidak hanya dari
kalangan atas, rakyat biasa pun turut serta membuat puisi agar dapat menyuarakan perasaan hati
yang terdalam yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.