Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

12
PERILAKU ORGANISASI PERSEPSI, SIKAP, KEPUASAN KERJA & STRESS Oleh : Gede Hadi Reynaldi (1306205164) Putu Didit Pramana Putra (1306205119) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

description

Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

Transcript of Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

Page 1: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

PERILAKU ORGANISASI

PERSEPSI, SIKAP, KEPUASAN KERJA & STRESS

Oleh :

Gede Hadi Reynaldi (1306205164)

Putu Didit Pramana Putra (1306205119)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

Page 2: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

Persepsi, Sikap, Kepuasan Kerja & Stress

3.1 Konsep Persepsi

Persepsi adalah proses internal yang kita lakukan untuk memilih, mengevaluasi dan

mengorganisasikan rangsangan dari lingkungan eksternal. Dengan kata lain persepsi adalah

cara kita mengubah energi – energi fisik lingkungan kita menjadi pengalaman yang

bermakna. Persepsi adalah juga inti komunikasi, karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak

mungkin kita berkomunikasi dengan efektif. Persepsilah yang menentukan kita memilih

pesan dan mengabaikan pesan yang lain.

Persepsi menurut Stephen P. Robbins adalah proses dimana individu mengatur dan

menginterpretasikan kesan-kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungan

mereka. Menurut manahan, persepsi adalah gambaran seseorang tentang suatu obyek yang

menjadi fokus permasalahan yang sedang dihadapi. Jadi persepsi dapat diartikan sebagai

suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan

kesan indera mereka agar memeberi makna kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan

persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang

didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka

persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi.

Faktor yang Mempengaruhi Persepsi

Bagaimana kita menjelaskan bahwa individu dapat melihat hal yang sama. Namun

mengartikannya secara berbeda. Sejumlah faktor beroperasi untuk membentuk dan

terkadang mengubah persepsi.

Ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi persepsi, yaitu :

1. Pelaku persepsi : penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan

sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif,

kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Kebutuhan atau

motif yang tidak dipuaskan akan mempunyai pengaruh yang kuat pada persepsi

mereka.

Page 3: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

2. Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan latar belakang, kedekatan, kemiripan dan

atribut-atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Misalnya

saja suatu gambar atau lukisan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang oleh orang

yang berbeda. Selain itu, objek yang berdekatan akan dipersepsikan secara bersama-

sama pula.

3. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita. Misalnya saja, seorang wanita

yang berparas lumayan mungkin tidak akan terlihat oleh laki-laki bila ia berada di

mall, namun jika ia berada di pasar, kemungkinannya sangat besar bahwa para lelaki

akan memandangnya.

Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi individu ,semakin mudah dan semakin sering

mereka berkomunikasi, dan sebagai konsekuensinya semakin cenderung membentuk

kelompok budaya atau kelompok identitas.

3.2 Konsep Sikap

Pengertian Sikap yang diutarakan oleh Stephen P. Robbins adalah pernyataan atau

pertimbangan evaluatif mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap (attitude) adalah

pernyataan evaluative-baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan-terhadap

objek, individu, atau peristiwa.

Sikap dibagi atau dikelompokan ke dalam 3 komponen, diantaranya :

KOGNITIF (Segmen pendapat atau keyakinan akan suatu sikap)

AFEKTIF (Segmen emosional atau perasaan dari suatu sikap.)

MOTORIK (Kemampuan yang berhubungan dengan kemampuan fisik.)

Sikap juga dipengaruhi oleh faktor keluarga dan faktor lingkungan. Namun lebih besar yang

sangat berpengaruh pada sikap manusia itu yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan,

misalnya seorang anak dilahirkan dari keluarga yang baik – baik dengan memiliki pendidikan

yang luar biasa dan dengan sopan santun yang baik yang sudah ditanamkan sejak kecil,

namun ketika sang anak beranjak dewasa dengan faktor lingkungannya yang kurang baik,

dengan lingkungan teman yang kurang baik, maka kemungkinan besar sang anak itu pun

akan terbawa ke dalam hal yang tidak baik juga, disinilah faktor lingkungan sangat

berpengaruh. Namun kembali lagi kepada pribadi masing-masing orangnya, kembali lagi

Page 4: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

pada pribadi sang anak dan bagaimana cara yang dilakukan keluarga untuk bagimana agar

sang anak tidak terjerumus terhadap hal yang negatif yaitu dengan cara menjalin komunikasi

yang baik antara orangtua dan anak.

3.3 Konsep Kepuasan Kerja

Menurut Stephen Robins, Kepuasan itu terjadi apabila kebutuhan-kebutuhan individu

sudah terpenuhi dan terkait dengan derajat kesukaan dan ketidaksukaan dikaitkan dengan

Pegawai merupakan sikap umum yang dimiliki oleh Pegawai yang erat kaitannya dengan

imbalan-imbalan yang mereka yakini akan mereka terima setelah melakukan sebuah

pengorbanan. Kepuasan kerja dimana sikap umum seorang individu yang merujuk pada

pekerjaannya.

Menurut Stephen P. Robbins (2001:149) faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja

adalah:

1. Kerja yang secara mental menantang. Karyawan cenderung lebih menyukai

pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk maju menggunakan

keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan beragam tugas, kebebasan,

dan umpan balik mengenai betapa baiknya mereka bekerja. Karakteristik ini membuat

kerja secara mental menantang.

2. Ganjaran yang pantas. Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan

promosi yang bersifat adil, tidak bermakna ganda dan sejalan dengan harapan mereka.

Upah dan promosi dapat menghasilkan kepuasan jika didasarkan pada tuntutan

pekerjaan, tingkat keterampilan individu, dan standar pengupahan secara umum.

3. Kondisi kerja yang mendukung. Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk

kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang baik.

4. Rekan kerja yang mendukung. Rekan kerja yang ramah dapat menimbulkan

kepuasan kerja yang akan meningkat termasuk pula penyelia yang bersikap ramah dan

menawarkan pujian untuk kinerja yang baik dapat meningkatkan kepuasan kerja.

Page 5: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

5. Kesesuaian antara kepribadian-pekerjaan. Kecocokan yang tinggi antara

kepribadian seseorang karyawan dan okupasi akan menghasilkan seseorang individu

terpuaskan.

6. Disposisi genetik individu. Disposisi seseorang terhadap hidup-positif atau negatif

ditentukan oleh bentukan genetisnya, bentukan sepanjang waktu, dan dibawa serta

kedalam disposisinya terhadap kerja.

3.4 Konsep tentang Stress

Stres adalah suatu perasaan yang sangat mendalam yang menekan seseorang ketika ia

memiliki sesuatu yang belum tercapai, tapi ada hambatannya. Karena tekanan ini, bisa jadi

aktivitas orang yang bersangkutan jadi terganggu.

Sedangkan menurut Stephen P. Robbins , stres adalah suatu kondisi dinamik dalam

mana seorang individu dikonfrontasikan dengan satu peluang, kendala, atau tutntutan yang

dikaitkan dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai

penting dan tidak pasti.

Stress merupakan reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya atau sulit. Stres

membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk

mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan

berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan

berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari.

Potensi Sumber Stres

Ada tiga potensi stres yaitu lingkungan, organisasi, dan indivdu.

1. Faktor lingkungan

Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur suatu

organisasi, ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan para

karyawan dalam organisasi tersebut. Ketidakpastian lingkungan meliputi :

Ketidakpastian ekonomis, yang disebabkan karena perubahan dalam daur bisnis,

sehingga dapat menimbulkan rasa khawatir karyawan ataupekerjaannya.

Ketidakpastian politik, yang disebabkan karena kondisi politik suatu negara yang

Page 6: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

tidak stabil, sehingga dapat berpengaruh kedalam aspek kehidupan karyawan.

Ketidakpastian teknologis, adanya inovasi baru yang membuatketerampilan dan

pengalaman seorang karyawan menjadi usang dalam waktu yang sangat pendek

2. Faktor Organisasi

Banyak faktor dalam organisasi yang mempengaruhi timbulnya stres,

diantaranya adalah tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antar pribadi,

struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tingkat hidup organisasi. Tuntutan

tugas merupakan faktor yang terkait pekerjaan seseorang, Faktor ini mencakup desain

pekerjaan individu itu ( otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi ), kondisi

kerja, dan taat letak kerja fisik .

a) Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang

sebagai fungsi dan peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi. Konflik

peran menciptakan harapan harapan yang barang kali sulit dirujukkan atau

dipuaskan .

b) Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan karyawan lain, kurang

nya dukungan sosial dari rekan rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk

dapat menimbulkan stres yang cukup besar, Khususnya karyawan yang

memiliki kebutuhan sosial yang tinggi

c) Struktur organisasi menentukan tingkat diffrensiasi dalam organisasi, tingkat

aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil .

d) Kepemimpinan organisasi mengambarkan gaya manajerial eksekutif senior

organisasi.

Tingkat hidup organisasi organisasi berjalan dengan siklus yaitu didirikan, tumbuh, menjadi

dewasa, dan akhirnya merosot. Tahap pendirian dan kemerosotan sangat menimbulkan stres,

yaitu :

1. Besarnya kegairahan dan ketidakpastian

2. Lazimnya menuntut pengurangan, pemberhentian dan serangkaian

ketidakpastian beberapa titik terendah

3. Faktor Individu

Lazimnya individu bekerja hanya 40 sampai 50 jam sepekan. Namun pengalaman dan

masalah yang dijumpai orang diluar jam kerja lebih dari 120 jam tiap pekan dan dapat

membuat pekerjaan kedodoran, maka kategori terakhir adalah faktor individu karyawan yang

Page 7: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

mencakup faktor ekonomi, keluarga, ekonomi, dan karakteristik kepribadian bawaan dari

karyawan.

Page 8: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress

Daftar Pustaka

Perilaku Organisasi, Organizational Behavior – Stephen P.Robbins – Timothy

A.Judge

https://aliawardhiani.wordpress.com/2012/09/30/review-3-hubungan-antara-

individual-nilai-dan-sikap/

http://perilakuorganisasi.com/perilaku-organisasi-po.html

Page 9: Paper Persepsi , Sikap , Kepuasan Kerja Dan Stress