Paper Penelitian R & D

download Paper Penelitian R & D

of 15

description

Research and Development

Transcript of Paper Penelitian R & D

PAPER METODOLOGI PENELITIAN LANJUTAN

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (R & D)Oleh A. Maryam Mogana 091404023 Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2012

METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (RESEARCH AND DEVELOPMENT / R & D)A. Pengertian Borg and Gall (1983:772) mendefinisikan penelitian pengembangan sebagai berikut: Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (R & D) adalah proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Langkah-langkah dari proses ini biasanya disebut sebagai siklus R & D, yang terdiri dari mempelajari temuan penelitian yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan, mengembangkan produk berdasarkan temuan ini, bidang pengujian dalam pengaturan di mana ia akan digunakan akhirnya , dan merevisinya untuk memperbaiki kekurangan yang ditemukan dalam tahap mengajukan pengujian. Dalam program yang lebih ketat dari R & D, siklus ini diulang sampai bidang-data uji menunjukkan bahwa produk tersebut memenuhi tujuan perilaku didefinisikan (Asikin dan Cahyono, 2011). Metode penelitian dan pengembangan (Research dan Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bias multy years). Penelitian Hibah Bersaing (Didanai oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi) adalah penelitian yang menghasilkan produk, sehingga metode yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Sugiyono, 2009). Pendekatan penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk pendidikan. Pendekatan penelitian dan pengembangan seringkali disebut Research Based

Development.

Penelitian dan pengembangan berbeda dengan penelitian

pengembangan (Developmental Research). (Ghufron, 2011)

B. Tujuan Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Pendidikan Menurut Ghufron (2011), tujuan Penelitian dan Pengembangan dalam bidang pendidikan antara lain: 1. Menjembatani kesenjangan antara sesuatu yang terjadi dalam penelitian pendidikan dengan praktik pendidikan. 2. Menghasilkan produk penelitian yang dapat digunakan untuk

mengembangkan mutu pendidikan dan pembelajaran secara efektif. Dalam buku Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif (Emzir, 2011), tujuan utama penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan bukan untuk merumuskan mengembangkan atau menguji teori, tetapi untuk

produk-produk yang efektif unruk digunakan di sekolah-

sekolah. Produk-produk yang dihasilkan oleh penelitian dan pengembangan mencakup: materi pelatihan guru, materi materi media, dan sistem-sistem mnajemen. Jadi, tujuan penelitian dan pengembangan adalah menghasilkan sebuah produk. Produk yang dihasilkan dapat berupa model pembelajaran, multimedia pembelajaran atau perangkat pembelajaran, seperti RPP, buku, LKS, soal-soal dll atau bisa juga penerapan teori pembelajaran dengan menggabungkan ajar, seperangkat tujuan, perilaku,

pengembangan perangkat pembelajaran.

C. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan Borg dan Gall mengemukakan langkah-langkah dalam penelitian dan pengembangan yang bersifat siklus seperti yang terlihat pada Tabel berikut: Langkah Utama Borg dan Gall 10 langkah Borg dan Gall Penelitian dan pengumpulan informasi 1. Penelitian dan pengumpulan (Research dan Information Collecting) informasi

Perencanaan (Planning) Pengembangan bentuk awal produk (Develop Preliminary Form of Product) Uji lapangan dan revisi produk (Field Testing and Product Revision)

2. Perencanaan 3. Pengembangan bentuk awal produk

4. Uji lapangan awal 5. Revisi produk 6. Uji lapangan utama 7. Revisi produk operasional 8. Uji lapangan operasional Revisi produk akhir (Final Product 9. Revisi produk akhir Revision) Diseminasi dan Implementasi 10. Diseminasi dan Implementasi (Dissemination and Implementation) Sumber: (Emzir,2011). Menurut Sumarno (2012), Berikut penjelasan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg and Gall: 1. Penelitian dan Pengumpulan Informasi awal, meliputi kajian pustaka, pengamatan atau observasi kelas dan persiapan awal. Penelitian awal atau analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk melakukan pengembangan. Ini bias dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk melihat kondisi riil lapangan. 2. Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba dalam skala kecil. Hal yang sangat urgen dalam tahap ini adalah merumuskan Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh produk yang dikembangkan. Tujuan ini dimaksudkan untuk memberikan informasi yang tepat untuk mengembangkan program-program tau produk sehingga program atau produk yang diuji cobakan sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai. 3. Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiaan bahan-bahan pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan

program yang dimaksud apakah berupa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi video. 4. Uji coba awal. Dilakukan pada satu sampai tiga sekolah yang melibatkan 6-12 subjek dan data hasil wawancara, observasi dan angket dikumpulkan dan dianalisis. 5. Revisi produk. Dilakukan berdasarkan hasil uji coba awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan. 6. Uji coba lapangan. Dilakukan 5-15 sekolah denganmelibatkan 30-100 subjek data kuantitatif. Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan tujuan khusus yang ingin dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control. 7. Revisi produk. Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan melibatkan kelompok subjek yang besar. Dimaksudkan untuk menetukan keberhasilan produk dalam pencapaian tujuan dan mengumpulkan informasi. 8. Uji lapangan. Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis 9. Revisi produk akhir yaitu revisi yang dikerjakan berdasarkan uji lapangan 10. Diseminasi dan Implementasi yaitu penyampaian hasil pengembangan (proses, prosedur, pogram atau produk) kepada para pengguna profesional yang

melalui forum pertemuan atau menuliskan dalam jurnal atau

dalam bentuk buku atau handbook. Menurut Sugiyono (2009), langkah-langkah penelitian pengembangan adalah sebagai berikut: 1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai contoh, di daerah pantai selatan pulau Jawa, terdapat

potensi angin dan sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik atau untuk turbin air. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Pengangguran dan korupsi dapat dipandang sebagai masalah nasional. Masalah ini dapat diatasi melalui R & D dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan Masalah yang dikemukakan dalam penelitian harus ditunjukkan dengan data empirik. Misalnya potensi energi angin di pantai harus dapat dikemukakan data berapa kekuatan dan kecepatan angin, berapa lama dalam satu hari, dari mana arah angin dan lain-lain. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara faktual, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. Metode yang digunakan untuk penelitian bergantung permasalahan dan ketelitian tujuan yang ingin dicapai. 3. Desain Produk Dalam bidang pendidikan, produk-produkyang dihasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk pendidikan misalnya Kurikulum yang spesifik untuk keperluan pendidikan tertentu, metode mengajar, media pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pembelajaran tertentu, model unit produksi, model manajemen, system pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain.

Desain produk diwujudkan dalam bentuk gambar atau bagan, sehingga dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai dan membuatnya. Dalam bidang teknik, desain produk harus dilengkapi dengan penjelasan mengenai bahan-bahan yang digunakan untuk membuat setiap komponen pada produk tersebut, ukuran dan toleransinya, alat yang digunakan untuk mengerjakan, serta prosedur kerja. Dalam produk yang berupa sistem perlu dijelaskan mekanisme penggunaan sistem tersebut, cara kerja, berikut kelebihan dan kekurangannya. 4. Validasi Desain Validasi Desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional, karena validasi di sini masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan Validasi Produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya. 5. Revisi Desain Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.

6. Ujicoba Produk Dalam bidang pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diujicoba, setelah divalidasi dan direvisi. Ujicoba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode belajar tersebut. Setelah diimulasikan, maka dapat dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang lain. 7. Revisi Produk Jika hasil pengujian efektifitas metode mengajar baru pada sampel yang terbatas menunjukkan bahwa metode mengajar baru ternyata lebih efektif dari metode lama. Maka metode mengajar baru tersebut dapat diberlakukan pada kelas yang lebih luas di mana sampel tersebut diambil. Namun jika hasil pengujian terlihat bahwa kreativitas murid baru mendapatkan nilai 60% dari yang diharapkan, ini berarti desain metode mengajar perlu direvisi agar kreativitas murid dalam belajar dapat meningkat pada gradasi yang tinggi. Setelah direvisi, maka perlu diujicobakan lagi kelas yang lebih luas. Cara pengujian seperti contoh di atas. Setelah metode belajar baru diterapkan selama setengah tahun atau satu tahun maka perlu dicek kembali, mungkin ada kelemahannya, kalau ada perlu segera diperbaiki lagi. Setelah diperbaiki maka dapat diproduksi massal, atau digunakan pada lembaga pendidikan yang lebih luas. 8. Ujicoba Pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, maka selanjutnya produk yang berupa metode mengajar baru tersebut diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang luas. Dalam operasinya. Metode baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk perbaikan lebih lanjut.

9. Revisi Produk Revisi produk ini dilakukan, apabila dalam pemakaian dalam lembaga pendidikan yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. Dalam uji pemakaian, sebaiknya pembuat produk selalu mengevaluasi bagaimana kinerja produk dalam hal ini metode mengajar. Perusahaan kendaraan bermotor, pesawat terbang dan teknologi yang lain selalu mengevaluasi kinerja produknya di lapangan, untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, sehingga dapat digunakan untuk penyempurnaan dan pembuatan produk baru lagi. 10. Produksi Massal Bila produk yang berupa metode mengajar baru tersebut telah dinyatakan efektif dalam beberpa kali pengujian, maka metode mengajar baru tersebut dapat diterapkan pada setiap lembaga pendidikan.

D. Model-Model Penelitian dan Pengembangan Menurut Emzir (2011), (R&D) ada dua: 1. Model Dick & Carey (Borg dan Gall, 1981) a. Langkah I melibatkan pendefinisian tujuan untuk program pembelajaran atau produk, yang sering memasukkan suatu analisis kebutuhan. b. Dalam langkah 2, analisis instruk dilakukan untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan khusus, prosedur, dan tugas-tugas belajar yang dilibatkan dalam pencapaian tujuan-tujuan pembelajaran. c. Langkah 3 dirancang untuk mengidentifikasi entry keterampilan dan sikap siswa, karakteristik latar pembelajaran, dan karakteristik latar dimana pengetahuan dan keterampilan baru digunakan. d. Langkah 4 melibatkan penerjemahan kebutuhan dan tujuan pembelajaran ke dalam tujuan perilaku spesifik. Tujuan perilaku mengarahkan pada Model-model Penelitan dan Pengembangan

suatu cara untuk mengomunikasikan tujuan-tujuan program pembelajaran atau pada level-level yang berbeda dengan jenis-jenis Stakeholder yang berbeda. Tujuan-tujuan perilaku juga menyediakan dasar-dasar untuk perencanaan item-item tes yang persis, bahan-bahan ajar, dan system penyampaian pembelajaran e. Selama langkah 5, instrument peilaian dikembangkan. Instrumentinstrumen ini dihubungkan secara langsung dengan pengetahuan dan

keterampilan yang dikhususkan dalam tujuan-tujuan prilaku. f. Pada langkah 6, strategi pembelajaran khusus dikembangkan untuk membantu siswa dengan upaya mereka untuk memperoleh setiap tujuan perilaku. g. Lanhkah 7 melibatkan pengembangan materi pembelajaran, yang mungkin mencakup bahan-bahan cetakan seperti buku teks dan manual pelatihan guru, atau media lain seperti kaset audio, atau sistem video interaktif. h. Langkah 8, 9 dan 10 dari model Dick dan Carey melibatkan pembedaan antara evaluasi formatif dan evaluasi sumatif yang oleh Michael Scriven dirumuskan dalam praktik sebagai evaluasi yang melayani dua fungsi yang berbeda. Evaluasi Formatif dilakukan oleh pengembang selama program atau produk dalam prosespengembangan, untuk mendukung

proses peningkatan keefektifannya. Dalam situasi yang sama, evaluasi formatif dilakukan sebagai pengganti yang dapat mengarah pada suatu pengambilan keputusan untuk menghentikan pengembangan selanjutnya. 2. Model Jolly & Bolitho Jolly dan Bolitho dalam Tomlinson (1998) berusaha merangkum berbagai langkah yang dilibatkan dalam proses penulisan materi ajar khusus bahasa dalam bentuk sebuah Flowchart berikut ini:

Indentification Exploration Contextual Realisation Pedagogical Realisation Physical production Use Evaluation

Menurut Ghufron (2011), model-model Penelitian dan Pengembangan adalah sebagai berikut: 1. Model R&D versi Baker dan Shutz a. Merumuskan tujuan. b. Mengembangkan prototype. c. Mengelaborasi komponenkomponen. d. Mengembangkan produk. e. Menyusun instalasi. f. Manufacturing. g. Memasarkan produk.

2. Model R&D versi Sukamto a. Tahap Konseptualisasi 1) Persiapan SDM (peneliti, akademisi, pengembang, dan analyst). 2) Sosialisasi dengan melibatkan pihak-pihak yang terlibat. 3) Review pendekatan, alternatif paradigma, desain & metodologi penelitian yang sesuai untuk maksud pengembangan. 4) Integrasi akademik, kelayakan operasional, signifikansi (teoretis maupun praktis). b. Tahap Inisiasi R & D 1) Persiapan SDM (peneliti, akademisi, pengembang, dan analyst). 2) Sosialisasi dengan melibatkan pihak-pihak yang terlibat. 3) Review pendekatan, alternatif paradigma, desain & metodologi penelitian yang sesuai untuk maksud pengembangan. 4) Integrasi akademik, kelayakan operasional, signifikansi (teoretis maupun praktis). c. Tahap Implementasi Program 1) Pengembangan dan perubahan dalam pendidikan dan pembelajaran, dengan memperhatikan; (a) visi, komitmen, dan perilaku guru terhadap perubahan, dan (b) sekolah/institusi memiliki iklim yang memberdayakan guru dan menghargai prestasi. 2) Implementasi riset pengembangan memperhatikan prinsip-prinsip; problem riel, sasaran pengembangan, bersifat on going, dan melibatkan semua pihak. d. Tahap Institusionalisasi 1) Kondisi untuk mempermudah transisi dari iklim pengembangan ke iklim rutin. 2) Mengkondisikan terwujudnya sustainabilitas kegiatan.

3) Hasil-hasil

pengembangan

harus

diakomodasikan

melalui

pelembagaan ke dalam struktur dan sistem yang sudah ada.

Model R&D versi Sukamto

E. Kelebihan dan Kekurangan Penelitian dan Pengembangan Menurut Hidayat (2009), kelebihan dan kelemahan Pendekatan Research and Development adalah: 1. Kelebihan a. Pendekatan R & D mampu menghasilkan suatu produk / model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena produk tersebut dihasilkan melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi oleh ahli. b. Pendekatan R & D akan selalu mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti / memiliki nilai suistanibility yang cukup baik sehingga diharapkan akan ditemukan produkproduk / model-model yang selalu actual sesuai dengan tuntutan kekinian c. Pendekatan R & D merupakan penghubung antara penelitian bersifat teoritis dengan penelitian yang bersifat praktis yang

d.

Metode penelitian yang ada dalam R & D cukup komprehensif , mulai dari metode deskriptif, evaluatif, dan eksperimen.

2. Kelemahan a. Pada prinsipnya pendekatan R & D memerlukan waktu yang relatif panjang; karena prosedur yang harus ditempuhpun relatif kompleks. b. Pendekatan R & D dapat dikatakan sebagai penelitian here and now , Penelitian R & D tidak mampu digeneralisasikan secara utuh, karena pada dasarnya penelitian R & D pemodelannya pada sampel bukan pada populasi.

Daftar Pustaka Asikin, Muhamad & Cahyono, 2011. Adi Nur. Penelitian Pengembangan dalam Bidang Pendidikan. http://adinegara.com/wp-content/ uploads/2011/06/makalah-R-n-D.pdf. Diakses tanggal 1 Maret 2012. Emzir, 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: PT Raja Grafindi Persada. Ghufron, Anik. 2011. Pendekatan Penelitian Dan Pengembangan (R&D) di Bidang Pendidikan dan Pembelajaran. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/HAND %20OUT%20MODEL%20%20R%20%26%20D.pdf. Diakses tanggal 1 Maret 2012. Hidayat, Dadang. 2009. Peran Penelitian Research & Development dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran di Pendidikan Teknologi dan Kejuruan .http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._TEKNIK_MESIN/194904271 976031-DADANG_HIDAYAT/FILE_35._MAKALAH_R_%26_D/FILE_35._ MAKALAH__R_%26_D.pdf. Diakses tanggal 1 Maret 2012. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sumarno, Alim. 2012. Langkah-Langkah Penelitian dan Pengembangan. http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/langkah-langkah-penelitian-danpengembangan. Diakses tanggal 1 Maret 2012.

.