Paper Laminasi Banyumeneng

6
ANALISIS STRUKTUR SEDIMEN LAMINASI PADA SUNGAI DOLOK, DESA BANYUMENENG, MRANGGEN Bima Rudistira Putra, Syahronidavi Al Ghifari Program Studi Teknik Geologi Universitas Diponegoro Semarang Sari Laminasi merupakan salah satu struktur urutan skala kecil lapisan halus (lamina) yang terjadi pada batuan sedimen. Laminasi biasanya lebih kecil dari bedding. Laminasi sering dianggap sebagai setiap struktur planar yang berukuran lebih kecil dari 1 cm, dan bedding sebagai setiap struktur planar lebih besar dari itu. Sebuah batuan sedimen tunggal dapat memiliki baik lamina maupun bedding . Analisis dari laminasi ini dapat menentukan pembentukan laminasi pada sungai ini. Pengamatan dilakukan di daerah Kali Banyumeneng, Mranggen. Pada saat melakukan measuring stratigrafi pada sungai ini, ditemukan beberapa struktur sedimen seperti laminasi dan graded bedding. Laminasi berkembang pada sedimen berbutir halus ketika partikel berbutir halus menetap, yang hanya bisa terjadi dalam air yang tenang. Laminasi dalam batu pasir sering terbentuk dalam lingkungan pesisir, di mana energi gelombang menyebabkan pemisahan antara butir ukuran yang berbeda. Kata Kunci: Struktur sedimen, laminasi, measuring stratigrafi Abstract Laminate is one of the small-scale structure of the sequence of smooth layers (laminae) that occurs in sedimentary rocks. Laminates are usually smaller than bedding . Laminates are often regarded as any planar structures that are smaller than 1 cm , and bedding as any planar structure is greater than that . A single sedimentary rocks can have both lamina and bedding . Analysis of these laminates can determine the formation of the laminate in this river . Observations made in the area of the river Banyumeneng, mranggen. At the time of measuring the stratigraphy in this river , found some sedimentary structures such as laminated and graded bedding .

description

struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen struktur sedimen

Transcript of Paper Laminasi Banyumeneng

Page 1: Paper Laminasi Banyumeneng

ANALISIS STRUKTUR SEDIMEN LAMINASI PADA SUNGAI DOLOK, DESA BANYUMENENG, MRANGGEN

Bima Rudistira Putra, Syahronidavi Al GhifariProgram Studi Teknik Geologi

Universitas Diponegoro Semarang

SariLaminasi merupakan salah satu struktur urutan skala kecil lapisan halus (lamina) yang

terjadi pada batuan sedimen. Laminasi biasanya lebih kecil dari bedding. Laminasi sering dianggap sebagai setiap struktur planar yang berukuran lebih kecil dari 1 cm, dan bedding sebagai setiap struktur planar lebih besar dari itu. Sebuah batuan sedimen tunggal dapat memiliki baik lamina maupun bedding. Analisis dari laminasi ini dapat menentukan pembentukan laminasi pada sungai ini. Pengamatan dilakukan di daerah Kali Banyumeneng, Mranggen. Pada saat melakukan measuring stratigrafi pada sungai ini, ditemukan beberapa struktur sedimen seperti laminasi dan graded bedding. Laminasi berkembang pada sedimen berbutir halus ketika partikel berbutir halus menetap, yang hanya bisa terjadi dalam air yang tenang. Laminasi dalam batu pasir sering terbentuk dalam lingkungan pesisir, di mana energi gelombang menyebabkan pemisahan antara butir ukuran yang berbeda.

Kata Kunci: Struktur sedimen, laminasi, measuring stratigrafi

AbstractLaminate is one of the small-scale structure of the sequence of smooth layers

(laminae) that occurs in sedimentary rocks. Laminates are usually smaller than bedding . Laminates are often regarded as any planar structures that are smaller than 1 cm , and bedding as any planar structure is greater than that . A single sedimentary rocks can have both lamina and bedding . Analysis of these laminates can determine the formation of the laminate in this river . Observations made in the area of the river Banyumeneng, mranggen. At the time of measuring the stratigraphy in this river , found some sedimentary structures such as laminated and graded bedding . Laminates developed in fine grained sediments as fine grained particles settle , which could only occur in calm water . Laminates in sandstone are often formed in the coastal environment , in which the wave energy causes the separation between grains of different sizes

Keywords : sedimentary structure, laminates, measuring stratigraphy

PENDAHULUANStruktur sedimen memiliki

pengertian yang sangat luas, meliputi penampakan dari perlapisan normal termasuk kenampakan kofigurasi perlapisan dan/atau juga modifikasi dari perlapisan yang disebabkan proses baik selama pengendapan berlangsung maupun setelah pengendapan berhenti. Paper dengan judul “Analisis Struktur Sedimen Laminasi pada

Sungai Dolok, Desa Banyumeneng, Mranggen” dibuat untuk melengkapi tugas praktikum lapangan Sedimentologi Stratigrafi. Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk menganalisis kenampakan struktur laminasi pada sungai banyumeneng ini. Dimana, objek permasalahan yang diangkat yaitu mengenai analisa struktur sedimen yang terdapat pada daerah tersebut serta interpretasi proses pembentukan

Page 2: Paper Laminasi Banyumeneng

daerah tersebut. Perlapisan laminasi, dikarakteristikan oleh sedimentasi dengan ketebalan kurang dari 10 mm. Daerah penelitian tersebut berlokasi di daerah Sungai Banyumeneng, Desa Mranggen, Demak. Dimana daerah tersebut memiliki letak geografis 107°03’27.89” S dan 110°29’15.20” E dengan ketinggian kurang lebih sekitar 47 meter diatas permukaan laut. Pembuatan paper ini berguna untuk arsip serta dapat dijadikan sebagai data pendukung untuk melakukan interpretasi yang lebih jauh.

GEOLOGI REGIONALSecara geografis, wilayah Kotamadya Semarang, Propinsi Jawa Tengah terletak pada koordinat 110º16’20’’ - 110 º 30’29’’ Bujur Timur dan 6 º 55’34’’ - 7º 07’04’’ Lintang Selatan dengan luas daerah sekitar 391,2 Km2. Struktur geologi yang terdapat di daerah Semarang umumnya berupa sesar yang terdiri dari sesar normal, sesar geser dan sesar naik. Geologi Kota Semarang berdasarkan Peta Geologi Lembar Magelang - Semarang (RE. Thaden, dkk; 1996), susunan stratigrafinya adalah sebagai berikut :

Batuan Gunung api Gajah MungkurBatuannya berupa lava andesit, berwarna abu-abu kehitaman, berbutir halus, holokristalin.

Batuan Gunungapi Kaligesik (Qpk)Batuan Gunungapi Kaligesik berupa lava basalt, berwarna abu-abu kehitaman, halus, komposisi mineral terdiri dari felspar, olivine dan augit, sangat keras.

Formasi Jongkong Breksi andesit hornblende augit dan aliran lava, sebelumnya disebut batuan gunungapi Ungaran Lama. Breksi andesit berwarna coklat kehitaman, komponen berukuran 1 - 50 cm, menyudut – membundar tanggung dengan masa dasar tufaan, pososi tas sedang, kompak.

Formasi DamarBatuannya terdiri dari batu pasir tufaan, konglomerat, dan breksi volkanik. Batu

pasir tufaan berwarna kuning kecoklatan berbutir halus - kasar, komposisi terdiri dari mineral mafik, felspar, dan kuarsa dengan masa dasar tufaan, porositas sedang, keras. Konglomerat berwarna kuning kecoklatan hingga kehitaman, komponen terdiri dari andesit, basalt, batuapung, berukuran 0,5 - 5 cm, membundar tanggung hingga membundar baik, agak rapuh. Breksi volkanik mungkin diendapkan sebagai lahar, berwarna abu-abu kehitaman, komponen terdiri dari andesit dan basalt, berukuran 1 - 20 cm, menyudut - membundar tanggung, agak keras.

Formasi KaligetasBatuannya terdiri dari breksi dan lahar dengan sisipan lava dan tuf halus sampai kasar, setempat di bagian bawahnya ditemukan batu lempung mengandung moluska dan batu pasir tufaan.

Formasi KalibengBatuannya terdiri dari napal, batupasir tufaan dan batu gamping. Napal berwarna abu-abu kehijauan hingga kehitaman, komposisi terdiri dari mineral lempung dan semen karbonat, porositas rendah hingga kedap air, agak keras dalam keadaan kering dan mudah hancur dalam keadaan basah. Pada napal ini setempat mengandung karbon (bahan organik).

Formasi KerekPerselingan batu lempung, napal, batu pasir tufaan, konglomerat, breksi volkanik dan batu gamping. Batu lempung kelabu muda - tua, gampingan, sebagian bersisipan dengan batu lanau atau batu pasir, mengandung fosil foram, moluska dan koral-koral koloni.

METODOLOGIPraktikum sedimentologi dan

statrigrafi acara struktur sedimen ini dilaksanaan bersamaan dengan acara measuring stratigrafi. Observasi yang dilakukan di lapangan meliputi orientasi medan, pengamatan morfologi, pengamatan singkapan dan pengamatan

Page 3: Paper Laminasi Banyumeneng

litologi penyusun. Serta langkah langkah yang biasanya dilakukan dalam melakukan measuring stratigrafi.

Sebelum melakukan observasi ke lapangan, terlebih dahulu melakukan analisis data sekunder yang didapatkan dari pustaka dan sumber yang lain yang dapat digunakan sebagai bahan referensi sebelum melakukan observasi lapangan secara detail. Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari geologi regional daerah Semarang dan daerah penelitian berdasarkan referensi dari literatur–literatur yang telah dibuat oleh peneliti terdahulu.

Pada observasi dilapangan sendiri yang diamati antara lain adalah mengamati jenis litologi penyusun singkapan, mengamati morfologi daerah sekitar, serta mengamati struktur sedimen yang ada. Apabila mendapatkan kesulitan–kesulitan dalam tahapan–tahapan ini, maka diadakan diskusi bersama dengan kelompok dan asisten dalam mencari penyelesaian masalahnya.

Dan tahap terakhir adalah tahap pembuatan paper. Pembuatan laporan merupakan kegiatan paling akhir setelah tahapan–tahapan tersebut di atas dilakukan dan selanjutnya akan dikumpulkan untuk memenuhi output dari observasi lapangan praktikum geologi struktur 2014.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil dari data Measuring Stratigrafi yang telah dilakukan di sungai Dolok, Desa Banyumeneng, Mranggen, Demak. Dalam kegiatan tersebut, didapatkan panjang ketebalan sesungguhnya sebesar 18 m. Dimana telah meliputi aspek litologi, struktur sedimen serta strike/dip lapisan. Oleh karena itu, dapat diindikasikan bahwa pada sungai tersebut terdapat struktur-struktur sedimen baik berupa adanya paralel laminasi, graded bedding, clay cast, dan sebagainya.

Pada kali ini, akan dianalisis sturktur sedimen berupa paralel laminasi yang banyak ditemukan di litologi tersebut.

Laminasi termasuk dalam klasifikasi struktur sedimen yang tebentuk saat pengendapan (depositional sedimentary structure). Dimana struktur sedimen depositional merupakan struktur yang terbentuk bersamaan dengan pengendapan sedimen, dan merupakan struktur yang penting dalam penentuan suatu endapan turbidit. Laminasi adalah urutan skala kecil lapisan halus (lamina) yang terjadi pada batuan sedimen. Laminasi biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil dari bedding. Laminasi sering dianggap sebagai setiap struktur planar yang berukuran lebih kecil dari 1 cm, dan bedding sebagai setiap struktur planar lebih besar dari 1 cm. Sebuah batuan sedimen tunggal dapat memiliki baik lamina maupun bedding. Laminasi terdiri dari perbedaan-perbedaan kecil dalam jenis sedimen yang terjadi sepanjang batuan. Laminasi disebabkan oleh perubahan siklik dalam penyediaan sedimen.  Perubahan ini dapat terjadi pada ukuran butir, persentase tanah liat, kandungan mikrofosil, kandungan bahan organik atau kandungan mineral dan sering mengakibatkan perbedaan yang menonjol dalam warna antara lamina.

Laminasi dapat terjadi sebagai struktur paralel (paralel laminasi) atau di set berbeda yang membuat sudut satu sama lain (cross-laminasi). Hal ini dapat terjadi pada berbagai jenis batuan sedimen, dari batupasir kasar untuk serpih halus, batulempung atau bahkan di  evaporites. Karena laminasi adalah struktur halus, laminasi mudah rusak karena bioturbation (aktivitas menggali organisme) segera setelah pengendapan. Laminasi berkembang pada sedimen berbutir halus ketika partikel berbutir halus menetap, yang hanya bisa terjadi dalam air yang tenang. Laminasi dalam batupasir sering

Page 4: Paper Laminasi Banyumeneng

terbentuk dalam lingkungan pesisir, di mana energi gelombang menyebabkan pemisahan antara butir ukuran yang berbeda.

Struktur sedimen yang berupa laminasi tersebut ditemukan pada litologi berupa batupasir yang diindikasikan memiliki fragmen berupa pasir sedang. Dimana litologi batupasir tersebut terendapkan diinterpretasikan akibat adanya arus yang turbulen yang mempengaruhinya. Aliran turbulen behubungan dengan aliran yang bergerak dengan kuat dan kecepatan yang tinggi yang dapat mentransportasikan sedimen. Pada dasarnya, aliran ini dibedakan dengan aliran laminar yang merupakan aliran yang bergerak degan kecepatan rendah dan arah yang paralel terhadap dasar aliran. Dimana akibat dari adanya arus tersebut akan menghasilkan suatu urutan ideal endapan turbidit atau yang disebut juga Skema Bouma. Berdasarkan dari struktur sedimen yang telah dideskripsikan, maka dapat diindikasikan bahwa termasuk ke dalam skema Lower Interval of Parallel Lamination (Tb) yang mana merupakan perselingan antara batupasir dengan serpih atau batulempung, kontak dengan interval dibawahnya umumnya secara berangsur. Hal tersebut diinterpretasikan sesuai dengan litologi yang ditemukan pada saat di lapangan tersebut.