Paper Ilman Asnur
Transcript of Paper Ilman Asnur
ADSORBSI DAN ABSORBSI
Disusun Oleh
ILMAN ASNUR
11313995
SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN
ldquoYAYASAN LINGKUNGAN HIDUPrdquo
YOGYAKARTA
2011
I Pendahuluan
11 Pengertian Adsorbsi dan absorbsi
A Absorbsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan Kelarutan gas yang akan diserap dapat
disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain
gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia) Komponen
gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu
dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi Karena itu absorpsi kimia
mengungguli absorpsi fisik
Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh
1 Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang
berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsiTeknologi
proses pembuatan formalin Formaldehid sebagai gas input
dimasukkan ke dalam reaktor Output dari reaktor yang berupa gas
yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0Cdimasukkan ke dalam absorberKeluaran dari absorber
pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar
formaldehid sekitar 37 ndash 40 Bagian terbesar dari metanol airdan
formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari
menara dan hampir semua removal dari sisa metanol dan
formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter
current contact dengan air proses
2 Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses
pembuatan asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam
nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya baik secara fisik maupun secara reaksi
kimiaAbsorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci
Persyaratan absorben
1 Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang
sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit volume
alat lebih kecil)
2 Selektif
3 Memiliki tekanan uap yang rendah
4 Tidak korosif
5 Mempunyai viskositas yang rendah
6 Stabil secara termis
7 Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah
air (untuk gas-gas yang dapat larut atau untuk pemisahan partikel debu
dan tetesan cairan) natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti basa)
B Adsorbsi
Adsorpsi adalah sebuah proses yang terjadi ketika molekul dari zat
cair atau gas terakumulasi pada suatu permukaan padatancairan
sehingga membentuk suatu lapisan tipis yang terbentuk dari molekul-
molekul atau atom Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat
molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan
padatan dan sebagian dari molekul-molekul tadi mengembun pada
permukaan padatan tersebut (Suryawan 2004) Zat yang terakumulasi
pada permukaan disebut adsorbat sedangkan material permukaan
padatancairan disebut adsorben Proses
adsorpsi berbeda dengan proses absorpsi dimana proses absorpsi
merupakan reaksi kimia antara molekul-molekul adsorbat dengan
permukaan adsorben
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau
cairan (zat penjerap adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan
tipis atau film (zat terjerap adsorbat) pada permukaannya Berbeda
dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya
dengan membentuk suatu larutan Atau bisa di sebut juga Adsorpsi adalah
suatu proses penyerapan suatu fasa tertentu (gas cair) pada permukaan
adsorben yang berupa padatan
Molekul ndashmolekul padat adsorben menpunyai gaya dalam keadaan
tidak setimbang dimana gaya kohesi cenderung lebih besar dari gaya
adhesi Gaya kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sama
jenisnya gaya Ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain
tidak dapat terikat karena molekulnya saling tolak menolak Gaya adesi
adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang berbeda jenisnya dapt
terikatdengan baik karena molukelnya saling terik-menarijk
Kesetimbangann gaya-gaya tersebut menyebabkan absorben cenderung
melnarik zat-zat lain atau gas yang bersentuhan dengan permukan
(perwitasari 2007)
Pada dasarnya proses adsorpsi yang terjadi pada absorben
berlangsung melalui tig tahapan yaitu (Arfan 2006)
1 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system makropoli adsorben
2 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system masopoli adsorben
3 Sorption terikatnya molekul adsorbat pada permukaan
adsorben pada dingding pori mesopori dan mikropoli
Jenis adsorpsi
Berdasarkan interaksi molecular antara permukaan dengan
adsorbat adsorpsi di bagi menjadi 2 jenis yaitu
1 Physisorption (adsorpsi fisika)
Adsopsi merupakan adsorpsi yang terjadi karena gaya Van der Walls
dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media
lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan maka
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media Physisorption
ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil
Contoh
Adsorpsi oleh karbon aktif Aktivasi karbon aktif pada temperatur
yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas
permukaan adsorpsi yang besar Semakin besar luas permukaan
maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat pada
permukaan media adsorpsi
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
I Pendahuluan
11 Pengertian Adsorbsi dan absorbsi
A Absorbsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas
dengan cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair
yang diikuti dengan pelarutan Kelarutan gas yang akan diserap dapat
disebabkan hanya oleh gaya-gaya fisik (pada absorpsi fisik) atau selain
gaya tersebut juga oleh ikatan kimia (pada absorpsi kimia) Komponen
gas yang dapat mengadakan ikatan kimia akan dilarutkan lebih dahulu
dan juga dengan kecepatan yang lebih tinggi Karena itu absorpsi kimia
mengungguli absorpsi fisik
Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah fasenya
Contoh
1 Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang
berfase gas dapat dihasilkan melalui proses absorbsiTeknologi
proses pembuatan formalin Formaldehid sebagai gas input
dimasukkan ke dalam reaktor Output dari reaktor yang berupa gas
yang mempunyai suhu 1820C didinginkan pada kondensor hingga
suhu 55 0Cdimasukkan ke dalam absorberKeluaran dari absorber
pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar
formaldehid sekitar 37 ndash 40 Bagian terbesar dari metanol airdan
formaldehid dikondensasi di bawah air pendingin bagian dari
menara dan hampir semua removal dari sisa metanol dan
formaldehid dari gas terjadi dibagian atas absorber dengan counter
current contact dengan air proses
2 Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses
pembuatan asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam
nitrat berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya baik secara fisik maupun secara reaksi
kimiaAbsorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci
Persyaratan absorben
1 Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang
sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit volume
alat lebih kecil)
2 Selektif
3 Memiliki tekanan uap yang rendah
4 Tidak korosif
5 Mempunyai viskositas yang rendah
6 Stabil secara termis
7 Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah
air (untuk gas-gas yang dapat larut atau untuk pemisahan partikel debu
dan tetesan cairan) natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti basa)
B Adsorbsi
Adsorpsi adalah sebuah proses yang terjadi ketika molekul dari zat
cair atau gas terakumulasi pada suatu permukaan padatancairan
sehingga membentuk suatu lapisan tipis yang terbentuk dari molekul-
molekul atau atom Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat
molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan
padatan dan sebagian dari molekul-molekul tadi mengembun pada
permukaan padatan tersebut (Suryawan 2004) Zat yang terakumulasi
pada permukaan disebut adsorbat sedangkan material permukaan
padatancairan disebut adsorben Proses
adsorpsi berbeda dengan proses absorpsi dimana proses absorpsi
merupakan reaksi kimia antara molekul-molekul adsorbat dengan
permukaan adsorben
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau
cairan (zat penjerap adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan
tipis atau film (zat terjerap adsorbat) pada permukaannya Berbeda
dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya
dengan membentuk suatu larutan Atau bisa di sebut juga Adsorpsi adalah
suatu proses penyerapan suatu fasa tertentu (gas cair) pada permukaan
adsorben yang berupa padatan
Molekul ndashmolekul padat adsorben menpunyai gaya dalam keadaan
tidak setimbang dimana gaya kohesi cenderung lebih besar dari gaya
adhesi Gaya kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sama
jenisnya gaya Ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain
tidak dapat terikat karena molekulnya saling tolak menolak Gaya adesi
adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang berbeda jenisnya dapt
terikatdengan baik karena molukelnya saling terik-menarijk
Kesetimbangann gaya-gaya tersebut menyebabkan absorben cenderung
melnarik zat-zat lain atau gas yang bersentuhan dengan permukan
(perwitasari 2007)
Pada dasarnya proses adsorpsi yang terjadi pada absorben
berlangsung melalui tig tahapan yaitu (Arfan 2006)
1 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system makropoli adsorben
2 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system masopoli adsorben
3 Sorption terikatnya molekul adsorbat pada permukaan
adsorben pada dingding pori mesopori dan mikropoli
Jenis adsorpsi
Berdasarkan interaksi molecular antara permukaan dengan
adsorbat adsorpsi di bagi menjadi 2 jenis yaitu
1 Physisorption (adsorpsi fisika)
Adsopsi merupakan adsorpsi yang terjadi karena gaya Van der Walls
dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media
lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan maka
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media Physisorption
ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil
Contoh
Adsorpsi oleh karbon aktif Aktivasi karbon aktif pada temperatur
yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas
permukaan adsorpsi yang besar Semakin besar luas permukaan
maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat pada
permukaan media adsorpsi
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
Absorben
Absorben adalah cairan yang dapat melarutkan bahan yang akan
diabsorpsi pada permukaannya baik secara fisik maupun secara reaksi
kimiaAbsorben sering juga disebut sebagai cairan pencuci
Persyaratan absorben
1 Memiliki daya melarutkan bahan yang akan diabsorpsi yang
sebesar mungkin (kebutuhan akan cairan lebih sedikit volume
alat lebih kecil)
2 Selektif
3 Memiliki tekanan uap yang rendah
4 Tidak korosif
5 Mempunyai viskositas yang rendah
6 Stabil secara termis
7 Murah
Jenis-jenis bahan yang dapat digunakan sebagai absorben adalah
air (untuk gas-gas yang dapat larut atau untuk pemisahan partikel debu
dan tetesan cairan) natrium hidroksida (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti asam) dan asam sulfat (untuk gas-gas yang dapat
bereaksi seperti basa)
B Adsorbsi
Adsorpsi adalah sebuah proses yang terjadi ketika molekul dari zat
cair atau gas terakumulasi pada suatu permukaan padatancairan
sehingga membentuk suatu lapisan tipis yang terbentuk dari molekul-
molekul atau atom Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat
molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan
padatan dan sebagian dari molekul-molekul tadi mengembun pada
permukaan padatan tersebut (Suryawan 2004) Zat yang terakumulasi
pada permukaan disebut adsorbat sedangkan material permukaan
padatancairan disebut adsorben Proses
adsorpsi berbeda dengan proses absorpsi dimana proses absorpsi
merupakan reaksi kimia antara molekul-molekul adsorbat dengan
permukaan adsorben
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau
cairan (zat penjerap adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan
tipis atau film (zat terjerap adsorbat) pada permukaannya Berbeda
dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya
dengan membentuk suatu larutan Atau bisa di sebut juga Adsorpsi adalah
suatu proses penyerapan suatu fasa tertentu (gas cair) pada permukaan
adsorben yang berupa padatan
Molekul ndashmolekul padat adsorben menpunyai gaya dalam keadaan
tidak setimbang dimana gaya kohesi cenderung lebih besar dari gaya
adhesi Gaya kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sama
jenisnya gaya Ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain
tidak dapat terikat karena molekulnya saling tolak menolak Gaya adesi
adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang berbeda jenisnya dapt
terikatdengan baik karena molukelnya saling terik-menarijk
Kesetimbangann gaya-gaya tersebut menyebabkan absorben cenderung
melnarik zat-zat lain atau gas yang bersentuhan dengan permukan
(perwitasari 2007)
Pada dasarnya proses adsorpsi yang terjadi pada absorben
berlangsung melalui tig tahapan yaitu (Arfan 2006)
1 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system makropoli adsorben
2 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system masopoli adsorben
3 Sorption terikatnya molekul adsorbat pada permukaan
adsorben pada dingding pori mesopori dan mikropoli
Jenis adsorpsi
Berdasarkan interaksi molecular antara permukaan dengan
adsorbat adsorpsi di bagi menjadi 2 jenis yaitu
1 Physisorption (adsorpsi fisika)
Adsopsi merupakan adsorpsi yang terjadi karena gaya Van der Walls
dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media
lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan maka
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media Physisorption
ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil
Contoh
Adsorpsi oleh karbon aktif Aktivasi karbon aktif pada temperatur
yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas
permukaan adsorpsi yang besar Semakin besar luas permukaan
maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat pada
permukaan media adsorpsi
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
B Adsorbsi
Adsorpsi adalah sebuah proses yang terjadi ketika molekul dari zat
cair atau gas terakumulasi pada suatu permukaan padatancairan
sehingga membentuk suatu lapisan tipis yang terbentuk dari molekul-
molekul atau atom Adsorpsi adalah fenomena fisik yang terjadi saat
molekul-molekul gas atau cair dikontakkan dengan suatu permukaan
padatan dan sebagian dari molekul-molekul tadi mengembun pada
permukaan padatan tersebut (Suryawan 2004) Zat yang terakumulasi
pada permukaan disebut adsorbat sedangkan material permukaan
padatancairan disebut adsorben Proses
adsorpsi berbeda dengan proses absorpsi dimana proses absorpsi
merupakan reaksi kimia antara molekul-molekul adsorbat dengan
permukaan adsorben
Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika
suatu fluida cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau
cairan (zat penjerap adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan
tipis atau film (zat terjerap adsorbat) pada permukaannya Berbeda
dengan absorpsi yang merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya
dengan membentuk suatu larutan Atau bisa di sebut juga Adsorpsi adalah
suatu proses penyerapan suatu fasa tertentu (gas cair) pada permukaan
adsorben yang berupa padatan
Molekul ndashmolekul padat adsorben menpunyai gaya dalam keadaan
tidak setimbang dimana gaya kohesi cenderung lebih besar dari gaya
adhesi Gaya kohesi adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang sama
jenisnya gaya Ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain
tidak dapat terikat karena molekulnya saling tolak menolak Gaya adesi
adalah gaya tarik-menarik antara molekul yang berbeda jenisnya dapt
terikatdengan baik karena molukelnya saling terik-menarijk
Kesetimbangann gaya-gaya tersebut menyebabkan absorben cenderung
melnarik zat-zat lain atau gas yang bersentuhan dengan permukan
(perwitasari 2007)
Pada dasarnya proses adsorpsi yang terjadi pada absorben
berlangsung melalui tig tahapan yaitu (Arfan 2006)
1 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system makropoli adsorben
2 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system masopoli adsorben
3 Sorption terikatnya molekul adsorbat pada permukaan
adsorben pada dingding pori mesopori dan mikropoli
Jenis adsorpsi
Berdasarkan interaksi molecular antara permukaan dengan
adsorbat adsorpsi di bagi menjadi 2 jenis yaitu
1 Physisorption (adsorpsi fisika)
Adsopsi merupakan adsorpsi yang terjadi karena gaya Van der Walls
dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media
lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan maka
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media Physisorption
ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil
Contoh
Adsorpsi oleh karbon aktif Aktivasi karbon aktif pada temperatur
yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas
permukaan adsorpsi yang besar Semakin besar luas permukaan
maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat pada
permukaan media adsorpsi
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
melnarik zat-zat lain atau gas yang bersentuhan dengan permukan
(perwitasari 2007)
Pada dasarnya proses adsorpsi yang terjadi pada absorben
berlangsung melalui tig tahapan yaitu (Arfan 2006)
1 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system makropoli adsorben
2 Perpindahan makro pergerakan melalui adsorbat melalui
system masopoli adsorben
3 Sorption terikatnya molekul adsorbat pada permukaan
adsorben pada dingding pori mesopori dan mikropoli
Jenis adsorpsi
Berdasarkan interaksi molecular antara permukaan dengan
adsorbat adsorpsi di bagi menjadi 2 jenis yaitu
1 Physisorption (adsorpsi fisika)
Adsopsi merupakan adsorpsi yang terjadi karena gaya Van der Walls
dimana ketika gaya tarik molekul antara larutan dan permukaan media
lebih besar daripada gaya tarik substansi terlarut dan larutan maka
substansi terlarut akan diadsorpsi oleh permukaan media Physisorption
ini memiliki gaya tarik Van der Walls yang kekuatannya relatif kecil
Contoh
Adsorpsi oleh karbon aktif Aktivasi karbon aktif pada temperatur
yang tinggi akan menghasilkan struktur berpori dan luas
permukaan adsorpsi yang besar Semakin besar luas permukaan
maka semakin banyak substansi terlarut yang melekat pada
permukaan media adsorpsi
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Adsorpsi memiliki cirri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur
rendah di bawah temperatur kritis dari adsorbat
Gaya tarik-menarik antar molekul yang terjadi adalah gaya Van
Der Waals
Proses adsorpsi terjadi tanpa memerlukan energi aktivasi
Panas adsorpsi yang dikeluarkan rendah _H lt 20 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversible
2 Chemisorption (adsorpsi kimia)
Adsorpsi kimia merupakan adsorspi yang terjadi karena terbentuknya
ikatan kovalen dan ion antara molekul-molekul adsorbat dengan
adsorben Jenis adsorpsi ini diberi istilah absorpsi (Suryawan 2004)
Ikatan yang terbentuk merupakan ikatan yang kuat sehingga lapisan yang
terbentuk adalah lapisan monolayer
Adsorpsi kimia memiliki ciri-ciri berikut ini
Proses adsorpsi terjadi pada ambient dengan temperatur tinggi
dibawah temperatur kritis dari adsorbat
Interaksi antara adsorbat dan adsorben berupa ikatan kovalen
Proses adsorpsi memerlukan energi aktivasi yang besar
Panas adsorpsi yang dikeluarkan 50 lt _H lt 800 kJmol
Ikatan yang terbentuk dalam adsorpsi fisika dapat diputuskan
dengan mudah yaitu dengan cara pemanasan pada
temperature 150-200 degC selama 2-3 jam
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Proses adsorpsi reversibel pada temperatur tinggi
Chemisorption terjadi ketika terbentuknya ikatan kimia antara
substansi terlarut dalam larutan dengan molekul dalam media Contoh
Ion exchange
Faktor-faktor yang mempenpengaruhi daya adsorpsi
Jumlah fluida yang teradsorpsi atau daya adsorpsi pada
permukaan adsorben di pengaruhi oleh factor-faktor berikut ini
1) Jenis asorbat
a ukuran molekul adsorbat
ukuran molekul yang sesuai merupakan hal yang penting agar
proses adsorpsi dapat terjadi karena molekul-molekul yang
diameternya lebih kecil atau sama dengan diameter pori
adsorben
b kepolaran zat
adsorpsi lebih kuat terjadi pada molekul yang lebih polar
dibandingkan dengan molekul yang kurang polar pada kondisi
diameter yang sama
2) Karakteristik adsorben
a Kemurnian adsorben
Sebagai zat yang digunakan untuk mengasorpsi maka
adsorben yang lebih murni memiliki kemampuan adsopsi yang
lebih baik
b Luas permukaan dan volume pori adsorben
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Jumlah molekul adsorbat meningkat dengan bertambahnya
luar permukaan dan voleme pori adsorben Dalam proses
aadsorpsi seringkali adsorben diberikan perlakuan awal untuk
meningkatkan luas permukaan karena luas permukaan
adsorben merupakan salah satu factor utama yang
mempengaruhi proses adsorpsi
3) Tekanan adsorbat
Kenaikan tekanan adsorbat dapat menaikan jumlah yang
diadsorpsi sebaliknya pada adsorpsi kimia kenaikan tekanan
adsorbat justru akan mengurangi jumlah teradsorpsi
4) Temperatur absolut
Yang dimaksud dengan temperatur absolut adalah temperatur
adsorbat Pada saat molekul-molekul gas atau adsorbat
melekat pada permukaan adsorben akan terjadi pembebasan
sejumlah energi Selanjutnya fisika berkurangnya temperatur
akan menambah jumlah adsorbat yang teradsorpsi dan
demikian pula untuk peristiwa sebaliknya
Tempat Terjadinya Adsorpsi
Proses terjadinya adsorpsi pada suatu adsorben terletak di pori-pori
adsorben itu sendiri Tempat-tempat terjadinya adsorpsi pada
adsorben adalah
a Pori-pori berdiameter kecil (Micropores d lt 2 nm)
b Pori-pori berdiameter sedang (Mesopores 2 lt d lt 50 nm)
c Pori-pori berdiameter besar (Macropores d gt 50 nm)
d Permukaan adsorben
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Adsorben
Adsorben dapat didefinisikan sebagai zat padat yang dapat
menyerap komponen tertentu dari suate fase fluida adsorben adalah zat
atau material yang mempunyai kemampuan untuk mengikat dan
mempertahankan cairan atau gas didalamnya
Adsoben dapat digolongkan menjadi duan jenis
a Adsoben tidak berpori
b Adsorben berpori
Klasifikasi pori menurut International Union of Pure and applied Chmistry (
IUPAC ) adalah
Mikripori Diameter lt 2nm
Mesopori diameter 2ltdlt50nm
Makropori Diameter dgt50nm
12 Rumus perhitungan adsorbsi dan absorbsi
Untuk adsorben dengan luas permukaan tertentu makin tinggi
konsentrasi adsorbat makin besar zat yang dapat diserap Proses
adsorbsi berada dalam keadaan setimbang apabila kecepatan desorbsi
sama dengan kecepatan adsorbsi Apabila salah satu zat ditambah atau
dikurangi maka akan terjadi kesetimbangan baru Desorbsi adalah
kebalikan adsorbsi yaitu peristiwa terlepasnya kembali adsorbat dari
permukaan adsorben Adsorbsi isotermis adalah adsorbsi yang terjadi
pada
temperatur tetap Untuk menerangkan fenomena adsorbsi secara
kuantitatif kita mendasarkan pada teori termodinamika dari Gibbs dan
Vanrsquot Hoff
A Persamaan empiris dari Adsorbsi isotermis Freundlich
Χn = k Cn rarr n log C + log k = log X - log n
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
dimana
X = berat zat (solut) yang teradsorbsi (gram)
m = berat adsorben (gram)
C = konsentrasi larutan setelah diadsorbsi (setelah setimbang)
k = konstanta Freundlich
n = konstanta lain
B Persamaan teoritis dari adsorbsi Langmuir
dimana
N = mol asam yang teradsorbsi per gram karbon aktif
C = konsentrasi akhir dari asam dalam molliter
K = konstanta Langmuir
Nm = jumlah mol yang diperlukan untuk membuat lapisan tunggal
pada karbon aktif
Baik persamaan Freundlich maupun persamaan Langmuir hanya
sesuaicocok jika zat yang diserap membentuk lapisan tunggal
(monolayer) pada permukaan adsorben Kedua isoterm tersebut tidak
cocok lagi pada tekanan yang lebih tinggi karena lapisan adsorbat yang
terserap tidak lagi berbentuk lapisan tunggal tetapi menjadi lapisan multi
molekuler
Terdapat empat metode pengukuran adsorpsi yaitu
1) Metode carrier gas
Metode carrier gas adalah variasi dari metode gas chmatography yang
telah dimodifikasi Metode carrier gas memanfaatkan carrier gas yaitu
gas mulia (helium) yang tidak terserap adsorben untuk mengukur
konsentrasi adsorbat (nitrogen) yang terserap adsorben Pengukuran
dengan metode ini dilakukan denga mengalirkan helium dan nitrogen
nitrogen yang terserap oleh dampel diindikasikan denga berkurangnya
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
konsentrasi gas helium pada suatu waktu Titik jenuh pengukuran
menggunakan metode carrier gas ditadai dengan bertambahnya
konsentrasi nitrogen
2) Metode volumetric
Dasar pengukuran metode volumetric adalah tekanan volume dan
temperature Perhitunga adsorpsi isothermal biasanya merujuk kepada
metode volumetric BET Karakteristik adsorpsi menggunakan metode
volumetric biasanya ditampilkan data yang terserap pada keadaan
ideal (STP) denga tekanan relative Teknik pengukura adsorpsi
menggunakan volumetric sekarang ini lebih sering digunakan karena
sederhana dan efektif dalam selama alat ukur tekanan dapat
memberikan informasi yang dibutuhkan menggunakan adsorpsi
isothermal
3) Metode gravimetric
Metode gavimetrik memiliki akurasi untuk pengukuran paling tinggi
diantara metode lain pada pengukuran adsorpsi
isothermalpengukuran adsorpsi isothermal yang dapat dilakukan
menggunakan metode gravimetric antara lain masa yang teradsorp
pada adsorben tekanan gas dan temperature Alat yang digunakan
untuk mengukur adsorpsi isothermal adalah Thermograph
Microbalance Aparatus (TGA)
4) Metode kalorimetrik
Pengukuran adsorpsi menggunakan metode kalirimetrik baik dilakukan
isothermal maupun isobar tidak dapat dilakukan tanpa data awal
adsorbat dan sampel yang di uji Data awal tersebut adalah data
termodinamika teknik pengukuran ini sangat khusus dan terdapat
komponen khusus yang tidak ditemukan di pasar Pada institusi
penelitian biasanya digunakan tian ndash calvet calorimeter yang
digunakan untuk mengukur panas adsorpsi Dari panas adsorpsi maka
entalpi adsorpsi dan masa yang diserap dapat terhitung
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
13 Penggunaan adsorbsi dan absorbsi di bidang Teknik Lingkungan
a Pengolahan Limbah Cair dengan Proses Fisik Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas
atau cair bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan
sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada
permukaan tersebut Berkat selektivitasnya yang tinggi proses
adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan
konsentrasi yang kecil dari campuran yang mengandung bahan lain
yang berkonsentrasi tinggi Kecepatan adsorpsi tidak hanya
tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan
adsorben melainkan juga pada suhu tekanan (untuk gas) ukuran
partikel dan porositas adsorben Juga tergantung pada ukuran
molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran
yang akan dipisahkan (cairan gas)
b Adsorpsi Isotermal CO2 bertekanan tinggi pada karbon aktif
dengan metoda volumetric
Sistem adsorpsi banyak sekali digunakan baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia industry seperti pada sistem
penyerapan limbah sebagai katalis reaksi gas storage (penyimpan
gas) sistem pendingin pemurnian gas alam dan lain-lain Salah
satu aplikasi sistem penyerapan adalah pada sistem penyerapan
CO2 Emisi gas CO2 dari hasil pembakaran bahan bakar fosil pada
kendaraan industri pembangkit listrik dan lain-lain yang
terakumulasi diatmosfir akan mengakibatkan terjadinya pemanasan
global Sistem adsorpsi adalah salah satu cara atau metoda yang
paling efektif untuk memisahkan CO2 dengan zat lainnya yang
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
c Absorpsi CO2 melalui kontraktor membrane serat beronggga
menggunakan pelarut air dan larutan 001 M NaOH
Absorbsi gas merupakan proses kontak antara campuran gas dan
cairan yang bertujuan menghilangkan salah satu komponen gas
dengan cara melarutkannya menggunakan cairan yang sesuai
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Proses absorbsi ini melibatkan difusi partikel-partikel gas ke dalam
cairan Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi absorbsi
adalah kelarutan (solubility) gas dalam pelarut dalam
kesetimbangan tekanan operasi serta temperatur Pada
umumnya naiknya temperatur menyebabkan kelarutan gas
menurun Salah satu metode yang kini berkembang dalam proses
pemisahan CO2 dari campuran gas adalah dengan menggunakan
membran sebagai kontaktor gas-cair Metode ini adalah
pengembangan dari penggunaan membran konvensional yang
selama ini lebih sering digunakan untuk proses filtrasi serta
osmosis balik pada pengolahan air (water treatment) Pada
absorpsi gas CO2 menggunakan pelarut air CO2 bereaksi dengan
air melalui persamaan sebagai berikut
CO2 + H2O harr H2CO3 harr H+ + HCO3 -
Reaksi CO2 dengan air tersebut merupakan reaksi kesetimbangan
di mana konstanta kesetimbangannya sangat kecil sehingga
pembentukan H+ dan HCO3 - juga sangat kecil Karena itu proses
absorbsi CO2 dengan air lebih dinyatakan sebagai absorbsi fisika
bukan absorbsi kimia Bila pelarut yang digunakan adalah larutan
NaOH maka absorpsi yang terjadi akan secara kimia dikarenakan
terjadinya reaksi kimia secara langsung antara CO2 dengan larutan
NaOH Pada proses ini kondisi pada fasa gas serupa dengan
absorpsi fisika tetapi pada fasa cair selain terdapat lapisan tipis
cairan
juga terdapat zona reaksi Reaksi kimia terjadi adalah irreversible
dimana gas CO2 pada fasa gas akan diabsorp oleh larutan NaOH
pada fasa cair Pada saat gas mendekati interfasa cair gas CO2
akan larut dan langsung bereaksi dengan larutan NaOH Reaksi
yang terjadi adalah
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
CO2(aq) + 2 NaOH 1048774 Na2CO3 + H2O
Kontaktor membran adalah suatu alat yang dapat mengakomodasi
perpindahan massa gas-cair ataupun cair-cair tanpa adanya
dispersi satu fasa ke fasa lainnya tidak seperti kolom kontaktor
konvensional Modul membran yang umum digunakan adalah
membran serat berongga (hollow fiber) berpori mikro (microporous
membrane) yaitu membran dengan struktur yang rongga yang
padat saling terhubung dan terdistribusi acak Perpindahan massa
antar fasa pada kontaktor membran didorong oleh adanya
perbedaan konsentrasi komponen antar fasa dan penurunan
tekanan yang diperlukan untuk menahan interfasa antarfluida
sangat kecil
Apabila digunakan gas CO2 murni maka lapisan batas pada gas
dapat diabaikan Selain itu karena membran yang digunakan
adalah membran hidrofobik maka pori-pori membran akan terisi
gas sehingga tahanan membran untuk perpindahan gas juga
diabaikan Dengan demikian tahanan utama perpindahan massa
berada pada fasa cair dan koefisien perpindahan massa dapat
diperkirakan dari koefisien perpindahan massa fasa cair
d Fungsi Absorbsi dalam industri
Meningkatkan nilai guna dari suatu zat dengan cara merubah
fasenya
Contoh
Pembuatan asam nitrat (absorpsi NO dan NO2)Proses pembuatan
asam nitrat Tahap akhir dari proses pembuatan asam nitrat
berlangsung dalam kolom absorpsi Pada setiap tingkat kolom
terjadi reaksi oksidasi NO menjadi NO2 dan reaksi absorpsi NO2
oleh air menjadi asam nitrat Kolom absorpsi mempunyai empat
fluks masuk dan dua fluks keluar Empat fluks masuk yaitu air
umpan absorber udara pemutih gas proses dan asam lemah Dua
fluks keluar yaitu asam nitrat produk dan gas buang Kolom
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
absorpsi dirancang untuk menghasilkan asam nitrat dengan
konsentrasi 60 berat dan kandungan NOx gas buang tidak lebih
dari 200 ppm
14 Bahan atau jenis bahan adsorbsi dan absorbsi
Contoh Jenis bahan yang digunakan dalam adsorpsi
a Karbon Aktif
Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah diproses dengan
cara diaktivasi sehingga senyawa karbon tersebut berpori dan memiliki
luas permukaan yang sangat besar dengan tujuan untuk meningkatkan
daya adsorpsinya (Arfan 2006) Karbon aktif merupakan material yang
unik karena material ini memiliki poricelahrongga dengan ukuran skala
molekul (nanometer) Pori tersebut memiliki gaya Van Der Waals yang
kuat
Karbon aktif digunakan sebagai adsorben dengan segala kegunaan
Karbon aktif merupakan jenis adsorben yang paling banyak digunakan
baik itu dari segi aplikasi maupun volume penggunaannya dan ditambah
lagi dengan penggunaan karbon aktif telah digunakan sejak 1600 SM
oleh bangsa Mesir untuk tujuan pengobatan Pada abad ke-13 bangsa
Jepang telah menggunakan karbon aktif untuk pemurnian air sumur
mereka (Suzuki 1990) Karbon aktif (activated charcoal) secara komersial
telah digunakan pada industry pembuatan gula di Inggris pada tahun
1794 Pada perang dunia pertama karbon aktif telah dikembangkan
sebagai gas purifier yaitu sebagai penyaring udarafilter pada masker
yang digunakan para prajurit untuk menghindari terhirupnya gas beracun
Karbon aktif bersifat hidrofobik yaitu molekul pada karbon aktif
cenderung tidak bisa berinteraksi dengan molekul air Luas permukaan
(surface area) adalah salah satu sifat fisik dari karbon aktif
Karbon aktif tidak menyerap secara optimal pada bahan-bahan kimia
tertentu seperti alcohol glikol ammonia logam dan bahan-bahan non
organic seperti litium sodium besi timah arsenic florin dan baric acid
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
Karbon aktif juga tidak menyerap secara optimal padaa iodine padahal
faktanya zat ini digunakan untuk menentukansuatu nilai sifat fisik dari
karbon aktif
b Silika gel
Silika gel cenderung mengikat adsorbat dengan energi yang relatif
lebih kecil dan membutuhkan temperatur yang rendah untuk proses
desorpsinya dibandingkan jika menggunakan adsorbenlain seperti karbon
atau zeolit Kemampuan desorpsi silika gel meningkat dengan
meningkatnya temperatur Silika gel terbuat dari silika dengan ikatan kimia
mengandung air kurang lebih 5 pada umumnya temperatur kerja silika
gel sampai pada 200 deraja celsius jika dioperasikanmelebihi batas
temperatur kerjanya maka kandungan air dalam silika gel akan hilang dan
menyebabkan kemampuan adsorpsinya hilang
c Zeolit
Mengandung kristal zeolit yaitu mineral aluminosilicate yang disebut
sebagai penyaring molekul Mineral aluminosilicate ini terbentuk secara
alami Zoelit buatan dibuat dan dikembangkan untuk tujuan khusus
diantaranya 4A 5A 10X dan 13X yang memiliki volume rongga antara
005 samapai 030 cm3gram dan dapat dipanaskan hingga 00 derajat
celcius tanpa harus kehilangan kemampuan adsorpsi dan regenerasinya
Zeolit 4A (NaA) digunakan untuk mengeringkan dan memisahkan
campuran hudrocarbon Zeolit 5A (CaA) digunakan untuk memisahkan
paraffins dan beberapa cyclic hydrocarbon Zeolit 10X (CaX) dan 13X
(NaX) memiliki diameter pori yang lebih besar sehingga dapat
mengadsorpsi adsorbat pada umumnya
15 Keuntungan dan kerugian dari proses adsorbsi dan absorbsi
1 Adsorpsi
Teknik pemisahan dengan adsorpsi memiliki beberapa kelebihan
seperti adsorpsi dan desorpsi dapat berlangsung reversible kemampuan
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
mengadsorpsi suatu gas secara spesifik dan bahan adsorbat tersedia di
pasar
Kekurangan dari teknik ini antara lain proses adsorpsi secara fisika
membutuhkan energy aktivasi daya adsorpsi sangat bergantung kepada
jenis adsorbat dan kepolaran zat temperature sangat memegang peranan
dalam proses berlangsungnya adsorpsi dan setiap adsorbat memiliki
pasangan adsorben yang spesifik
2 Absorpsi
Teknik pemisahan dengan absorpsi memiliki beberapa kelebihan
applicable (mudah penerapannya) bahan absorbat tersedia di pasaran
pelarut tersedia (mudah didapatkan) dan memiliki daya melarutkan bahan
yang besar
Kelemahan teknik ini antara lain bersifat selektif dalam proses
pemisahan lebih spesifik diaplikasikan pada gas (seperti CO2) dan
proses daur ulangnya berlangsung lambat
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Hiskia Kimia Unsur dan Radiokimia PT Citra Aditya
Bakti Bandung 2001
Azwar Azrul Pengantar Imu Kesehatan Lingkungan Jakarta
Mutiara Sumber Widya 1995
Berry KE and MR Ladisch (2001) ldquoAdsoption of Water fro
Liquid-Phase Ethanol-Water Mixtures at Room Temperature
Using Starch-Based Adsorbentsrdquo Purdu University Indiana USA
Hambali E S Mujdalipah A H Tambunan A W Pattiwiri dan R
Hendroko Teknologi Bioenergi Agro Media Pustaka 2007 pp
53
Haudri Satriago Istilah Lingkungan Untuk Manajemen Jakarta
PT Gramedia 1996
Notoatmodjo Soekidjo Ilmu Kesehatan Masyarakat Jakarta
Rineka cipta 1997
Sugiharto 1987 Dasar ndash Dasar Pengelolaan Air Limbah
Jakarta Universitas Indonesia
Widayat (2002) ldquoProses Pemisahan dan Pemurnian Ethanol
Hasil Fermentasirdquo Teknik Kimia Universitas Diponegoro
Semarang